daftar pustaka -...

5
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia KERTAS POSISI FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA RUU Perubahan atas UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme Dalam menghadapi tantangan terorisme yang semakin besar, Fraksi Partai Keadilan Sejahtera meyakini pentingnya peningkatan dan perbaikan segala aspek dalam menangkal terorisme melalui Rancangan Undang-Undang Perubahan Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme. Hal ini didasarkan karena masih terbatasnya ruang gerak institusi terkait dalam penangkalan aksi terorisme yang membuat negara seringkali kecolongan. F-PKS mendorong pembahasan rev isi undang-undang agar lebih menguatkan lembaga pencegahan dan penanggulangan terorisme, baik secara finansial maupun pelebaran otoritas. Institusi yang bertugas ke institusi pencegahan terorisme harus dievaluasi karena lemahnya fasilitas sarana prasarana maupun wewenang penindakan. Dalam undang-undang sebelumnya, BIN hanya berwenang untuk menggali informasi dan menyerahkan informasi tersebut kepada lembaga lain terkait (Kepolisian, BNPT) dan atau kepada Presiden. F-PKS meyakini bahwa BIN perlu menjadi koordinator lintas departemen bagi intelijen dalam fungsi pencegahan dan penindakan terorisme.

Upload: others

Post on 01-Nov-2020

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: DAFTAR PUSTAKA - isdhiugm2016.files.wordpress.comisdhiugm2016.files.wordpress.com/2016/09/kertas-posis…  · Web viewF-PKS juga melihat bahwa Pemerintah perlu memberi akses bagi

Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS)Dewan Perwakilan Rakyat

Republik Indonesia

KERTAS POSISI FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

RUU Perubahan atas UU No 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

Terorisme

Dalam menghadapi tantangan terorisme yang semakin besar, Fraksi Partai Keadilan

Sejahtera meyakini pentingnya peningkatan dan perbaikan segala aspek dalam menangkal

terorisme melalui Rancangan Undang-Undang Perubahan Pemberantasan Tindak Pidana

Terorisme. Hal ini didasarkan karena masih terbatasnya ruang gerak institusi terkait dalam

penangkalan aksi terorisme yang membuat negara seringkali kecolongan.

F-PKS mendorong pembahasan revisi undang-undang agar lebih menguatkan

lembaga pencegahan dan penanggulangan terorisme, baik secara finansial maupun pelebaran

otoritas. Institusi yang bertugas ke institusi pencegahan terorisme harus dievaluasi karena

lemahnya fasilitas sarana prasarana maupun wewenang penindakan. Dalam undang-undang

sebelumnya, BIN hanya berwenang untuk menggali informasi dan menyerahkan informasi

tersebut kepada lembaga lain terkait (Kepolisian, BNPT) dan atau kepada Presiden.  F-PKS

meyakini bahwa BIN perlu menjadi koordinator lintas departemen bagi intelijen dalam fungsi

pencegahan dan penindakan terorisme.

F-PKS juga melihat bahwa Pemerintah perlu memberi akses bagi divisi deradikalisasi

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) untuk dapat masuk ke tahanan sejak

namun tidak terbatas hanya saat sebelum proses pengadilan berakhir (dalam posisinya

sebagai tersangka/terdakwa) dan penggunaan prosedur manusiawi dan bersahabat dalam

penanganan pelaku terorisme agar dapat mencegah tersangka menjadi teroris kembali setelah

dipidana. F-PKS percaya bahwa prosedur nir-kekerasan dan manusiawi tersebut lebih efektif

dibanding pendekatan kekerasan guna memeras info yang digunakan otoritas rezim saat ini.

F-PKS meyakini bahwa pendekatan yang penuh dengan siksaan tidak akan mengakibatkan

individu terkait menyerah dan kembali ke jalan yang benar, alih-alih menjadi semakin benci

terhadap otoritas dan teguh terhadap pendirian radikalismenya.

Page 2: DAFTAR PUSTAKA - isdhiugm2016.files.wordpress.comisdhiugm2016.files.wordpress.com/2016/09/kertas-posis…  · Web viewF-PKS juga melihat bahwa Pemerintah perlu memberi akses bagi

F-PKS juga meyakini perlunya dasar hukum yang mengatur tentang pencegahan

lanjutan, utamanya pecegahan atas kondisi-kondisi yang menyuburkan terorisme di

Indonesia. Kondisi tersebut layaknya tekanan politik yang keras, pengekangan kebebasan

menyatakan pendapat, kegagalan mendapatkan pembangunan ekonomi yang merata, dan juga

mengalami kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin. Adalah suatu hal yang penting

bagi pemerintah untuk harus hadir di tengah masyarakat.

F-PKS juga mendorong revisi Undang-undang untuk memperhatikan hak asasi

manusia. Hal-hal prosedur tetap (protap) teknis layaknya penggeledahan dari rumah teroris,

pengumuman tersangka dan jaringan, agar jangan sampai melanggar HAM dan menurunkan

martabat yang bersangkutan sebagai manusia,. F-PKS meyakini bahwa kesalahan

penanganan hal tersebut dapat mempengaruhi orang yang pada awalnya tidak sepaham

dengan teroris, malah tergugah hatinya untuk mengikuti teroris pasca melihat kesewenang-

wenangan otoritas.

Dalam legal formal, F-PKS juga meyakini bahwa  definisi terorisme masih multitafsir

dan rancangan undang-undang masih mengandung pasal karet. Salah satu pasal yang perlu

diperjelas ialah ketentuan yang memungkinkan penegak hukum untuk menempatkan

"seseorang tertentu" terkait tindak pidana terorisme dalam tempat tertentu selama enam

bulan. F-PKS menilai perlu bagi undang-undang terkait untuk mendefinisikan seseorang

tertentu ini siapa, bagaimana makna dan prosedur detensi, dan hal hal mendetail lainnya

mengingat hal ini terkait dengan memberikan aksi penahanan kepada seseorang yang belum

dinyatakan bersalah.

Pada akhirnya, F-PKS meyakini bahwa RUU perubahan perlu mendengarkan

masukan dari seluruh pihak dan tetap mengedepankan dan menjunjung tinggi hak asasi

manusia sembari mencari cara untuk menanggulangi terorisme dan menghapuskan stereotype

terorisme terhadap hanya satu kelompok dan atau agama tertentu. Terorisme selayaknya

dimaknai sebagai extraordinary crime dan bukan aksi kejahatan yang dianjurkan agama

manapun.

Page 3: DAFTAR PUSTAKA - isdhiugm2016.files.wordpress.comisdhiugm2016.files.wordpress.com/2016/09/kertas-posis…  · Web viewF-PKS juga melihat bahwa Pemerintah perlu memberi akses bagi

DAFTAR PUSTAKA

Persetujuan RUU Anti Terorisme – Raker Pansus dengan Menteri Hukum dan HAM. Mei 12, 2016. http://wikidpr.org/rangkuman/persetujuan-ruu-anti-terorisme-raker-pansus-dengan-menteri-hukum-dan-ham (accessed September 20, 2016).

Page 4: DAFTAR PUSTAKA - isdhiugm2016.files.wordpress.comisdhiugm2016.files.wordpress.com/2016/09/kertas-posis…  · Web viewF-PKS juga melihat bahwa Pemerintah perlu memberi akses bagi

ANGGOTA KELOMPOK

FRAKSI PARTAI KEADILAN SEJAHTERA

Ilham Dary (16/394558/SP/27164)

Gracesiane Jaklyn (16/395810/SP/27299)

Antakarana Tanugraha (16/394545/SP/27151)

Dzikri Rahmanda (16/399271/SP/27404)

Shelli Ramadoni (16/399305/SP/27438)