daftar isiilmate.kemenperin.go.id/document/1589383254-5.4 pp 39 tw... · 2020. 5. 13. · informasi...
TRANSCRIPT
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………….. 2
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………… 4
1.1. Tugas pokok dan fungsi …….………………………………………. 4
1.2. Latar belakang kegiatan/program …………………………………... 6
1.3. Struktur Organisasi ……………………………………………..……. 7
BAB II RENCANA PROGRAM/KEGIATAN ………………..……………… 10
2.1. Program/Kegiatan Tahun Anggaran …………………..….………. 10
2.2. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja Program ……. 11
BAB III PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN .…………………….… 13
3.1. Hasil yang telah dicapai dan Analisis Capaian Kinerja …………. 17
3.2. Hasil yang telah dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan
Indikator Kinerja dalam Perjanjian Kinerja ……………………………… 24
3.3. Analisis Capaian Kinerja Dan Anggaran .………………….....…… 26
3.4. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan …………………………….. 26
3.5. Langkah Tindak lanjut ………………………………...………………27
BAB IV PENUTUP …………………………………………………………… 31
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 4
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 tahun
2018, Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian. Bab
VI Pasal 388 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika mempunyai
tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanakan kebijakan, penyusunan
norma, standar, prosedur, dan kriteria serta pemberian bimbingan teknis
dan evaluasi dibidang Industri Elektronika dan Telematika dan pada Pasal
389 dalam melaksanakan tugas, Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan
pengembangan industri elektronika dan telematika;
2. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian
informasi industri elektronika dan telematika;
3. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan
industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran industri,
pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan
prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan
industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri elektronika dan telematika;
4. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur,
kriteria di bidang perencanaan, perizinan, data dan informasi industri
elektronika dan telematika;
5. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang
perencanaan, perizinan, data dan informasi industri elektronika dan
telematika;
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 5
6. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri
hijau, Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri
elektronika dan telematika; dan
7. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.
Pelaksanaan Tugas Pokok dan Fungsi Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika tersebut dijabarkan kedalam kegiatan
Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika yang didasarkan pada
arahan seperti koordinasi dan administrasi dalam penyusunan rencana
program, penyiapan perumusan dan pelaksanaan kebijakan serta
penyusunan norma, standar, prosedur dan kriteria, serta bimbingan teknis
mengenai iklim usaha, standarisasi dan teknologi, hak kekayaan intelektual,
dan industri hijau, serta pelaksanaan kerjasama dan promosi industri
dibidang industri Software dan Konten, industri Peralatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi, Perkantoran, dan Elektronika Profesional, dan
industri Elektronika Konsumsi dan Komponen. Adapun pelaksanaan
Kegiatan Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika mengacu pada
output:
1. Penumbuhan dan Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika
/ RSNI Produk Elektronika ElektronikadanTelematika.
2. Penumbuhan dan Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika
/ Pemberlakuan SNI Wajib Produk Elektronika dan Telematika.
3. Penumbuhan dan Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika
/ Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Tata Usaha.
4. Peningkatan Kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika /
Peningkatan Kapabilitas SDM Industri dan Rekomendasi Kebijakan
Industri Elektronika dan Telematika.
5. Peningkatan Kompetensi SDM Industri Elektronika danTelematika /
Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI)
Sektor Industri Elektronika dan Telematika.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 6
6. Peningkatan Kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika /
Pusat Pengembangan Inovasi dan Peningkatan Akses Pasar.
7. Peningkatan Kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika /
Pilot Project Industri 4.0 di Sektor Elektronika.
1.2. Latar Belakang Kegiatan/Program
Perencanaan kinerja merupakan proses penyusunan rencana
kinerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program yang telah ditetapkan
dalam rencana strategis, yang akan dilaksanakan oleh instansi pemerintah
melalui berbagai kegiatan tahunan. Di dalam rencana kinerja ditetapkan
rencana capaian kinerja tahunan untuk seluruh indikator kinerja yang ada
pada tingkat sasaran dan kegiatan. Penyusunan rencana kinerja dilakukan
seiring dengan agenda penyusunan kebijakan dan anggaran, serta
merupakan komitmen bagi instansi untuk mencapainya dalam tahun
berikutnya. Berdasarkan PP No 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk
Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) 2015 – 2035 disusun sebagai
pelaksanaan amanat Undang-Undang No. 3 tahun 2014 tentang
Perindustrian, serta menjadi pedoman bagi pemerintah dan pelaku industri
dalam perencanaan dan pembangunan industri. Rencana kerja Direktorat
Industri Elektronika dan Telematika, sesuai dengan visi, misi & strategi
dalam Rencana Strategis Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
yang mempunyai tujuan, yaitu padat teknologi, dimana teknologi produk
cepat berubah seiring dengan inovasi yang sangat cepat berkembang serta
umur (life cycle) produk yang cukup singkat/pendek. Dalam mewujudkan
tujuan tersebut, perlu dilakukan program prioritas yang akan dikembangkan
terutama berkaitan dengan penumbuhan Industri Elektronika dan
Telematika.
Seiring dengan ditetapkannya Surat Edaran Bersama Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan No
0142/M.PPN/06.2009 dan Surat Edaran No 1848/MK/2009 tanggal 19 Juni
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 7
2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Penganggaran, proses
reformasi perencanaan dan penganggaran berbasis kinerja terus dilakukan
pemantapan dengan melaksanakan penataan kembali program dan
kegiatan Kementerian Negara/Lembaga maka dalam menerapkan
penerapan Program dan Kegiatan Penganggaran Berbasis Kinerja
diperlukan indikator, standar biaya dan evaluasi kinerja dari setiap program
dan kegiatan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika. Maka kegiatan penyusunan program dan rencana kerja
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika dilaksanakan untuk
menerapkan program dan kegiatan berbasis kinerja.
1.3. Struktur Organisasi
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika merupakan
pengelompokkan dalam pembinaan industri nasional, sesuai dengan
Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 tahun 2018, Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian dimana Direktorat
Industri Elektronika dan Telematika merupakan salah satu bagian dari
Instansi Pemerintah yang mempunyai tanggung jawab langsung kepada
Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan
Elektronika.
Struktur Organisasi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika adalah
sebagai berikut:
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 8
STRUKTUR ORGANISASI
DIREKTORAT INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA
Gambar 1.1 Struktur Organisasi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
Struktur organisasi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
sebagaimana tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35
tahun 2018 terdiri dari 4 (empat) Sub Direktorat yang dibantu masing-
masing oleh 2 (dua) Seksi dan 1 (satu) Sub Bagian Tata Usaha.
Tugas pokok masing-masing Subdit adalah sebagai berikut:
a. Sub Direktorat Program Pengembangan Industri Elektronika dan
Telematika mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan
dan penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan,
pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang
industri elektronika dan telematika.
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
DIREKTORAT INDUSTRI
ELEKTRONIKA DAN
TELEMATIKA
SUBBAGIAN
TU DAN MANAJEMEN
KINERJA
SEKSI
SUMBER DAYA
INDUSTRI DAN SARANA
PRASARANA INDUSTRI
SEKSI
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI
SEKSI
SUMBER DAYA
INDUSTRI DAN SARANA
PRASARANA INDUSTRI
SEKSI
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI
SEKSI
PROGRAM
SEKSI EVALUASI,
DAN PELAPORAN
SEKSI
SUMBER DAYA
INDUSTRI DAN SARANA
PRASARANA INDUSTRI
SEKSI
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI
SUBDIT INDUSTRI
SOFTWARE DAN
KONTEN
SUBDIT
INDUSTRI PERALATAN
TIK, PERKANTORAN,
DAN ELEKTRONIKA
PROFESIONAL
SUBDIT PROGRAM
PENGEMBANGAN
INDUSTRI ELEKTRONIKA
DAN TELEMATIKA
SUB DIREKTORAT
INDUSTRI
ELEKTRONIKA
KONSUMSI DAN
KOMPONEN
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 9
b. Sub Direktorat Industri Software dan Konten mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan penyebaran
industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana
dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan
penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan
fasilitas industri, serta kebijakan teknis pengembangan industri di
bidang industri software dan konten.
c. Sub Direktorat Industri Peralatan Teknologi Informasi dan
Komunikasi, Perkantoran, dan Elektronika Profesional mempunyai
tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan pelaksanaan
penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan,
pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri peralatan teknologi informasi
dan komunikasi, perkantoran, dan elektronika profesional.
d. Sub Direktorat Industri Elektronika Konsumsi dan Komponen
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan dan
pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,
pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan,
pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri,
penanaman modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis
pengembangan industri di bidang industri elektronika konsumsi dan
komponen.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 10
BAB II
RENCANA PROGRAM/KEGIATAN
2.1. Program/Kegiatan Tahun Anggaran
Direktorat Industri Elektronika dan Telematika, pada tahun 2019
memiliki program, kegiatan, dan output sebagai berikut :
Program : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika;
Kegiatan : Penumbuhan dan Pengembangan Industri Elektronika dan
Telematika;
Output :
1. Tersusunnya Rancangan Standar Nasional Indonesia
(SNI).
2. Berlakunya Standar Nasional Indonesia (SNI) Wajib.
3. Tersedianya Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan, dan
Tata Usaha.
4. Meningkatnya Kapabilitas SDM.
5. Tersusunnya RSKKNI.
6. Terfasilitasinya Pusat Pengembangan Inovasi.
7. Tercapainya Pilot Project Industri 4.0 di Sektor Elektronika.
Kegiatan Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika dijabarkan ke
dalam Suboutput-suboutput kegiatan yang mendukung tercapainya hasil
output selama Tahun Anggaran 2019 dengan pagu total awal sebesar Rp.
20.026.673.000,- (Dua puluh milyar dua pulun enam juta enam ratus tujuh
puluh tiga ribu rupiah) dan setelah revisi anggaran sebesar Rp.
19.912.146.000,- (Sembilan belas milyar sembilan ratus dua belas juta
seratus empat puluh enam ribu rupiah). Pada triwulan IV tahun 2019
anggaran yang sebelumnya diblokir sejumlah Rp. 2.055.995.000,- (Dua
milyar lima puluh lima juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah)
sudah dapat digunakan.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 11
2.2. Sasaran Program/Kegiatan dan Indikator Kinerja
Program/Kegiatan
Sasaran dan indikator yang akan dicapai pada rencana kinerja Direktorat
Industri Elektronika dan Telematika Tahun 2019 tertuang dalam Perjanjian
Kinerja (Perkin) pada Tabel berikut:
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TA 2019
No. Sasaran Strategis
(SS) Indikator Kinerja Utama
(IKU) Target 2019
Satuan
Perspektif Pemangku Kepentingan
Meningkatnya populasi dan persebaran industri
1. Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang
44 - 48
Unit
2. Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas
1,56
Rp Triliun
Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional
6,2
Persen
2. Produktivitas SDM industri 474,6
Rp.Juta
Perspektif Proses Bisnis Internal
Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
1. Peraturan perundangan yang diselesaikan
- PP/ Perpres/ Permen
2. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
1 RSNI
3. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
1 Regulasi
Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 SKKNI
Selanjutnya terdapat revisi Perjanjian Kinerja (Perkin) Direktorat Industri
Elektronika dan Telematika Tahun 2019 pada bulan November 2019,
sehingga sasaran dan indikator kinerja disesuaikan seperti tabel berikut:
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 12
Tabel 2.1 Revisi Perjanjian Kinerja Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TA
2019 Pada Bulan November
No. Sasaran Strategis
(SS)/Indikator Kinerja Tujuan (IKT)
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Target Satuan
Perspektif Pemangku Kepentingan
1. Meningkatnya peran industri elektronika dan telematika dalam perekonomian nasional
1. Laju pertumbuhan industri elektronika dan telematika
2,68 Persen
2. Kontribusi industri elektronika dan telematika terhadap PDB Nasional
0,70 Persen
2. Meningkatnya populasi dan persebaran industri
1. Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang
44 - 48 Unit
2. Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas
1,56 Rp Triliun
3. Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
1. Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional
6,2 Persen
2. Produktivitas SDM industri
474,6 Rp.Juta
Perspektif Proses Bisnis Internal
1. Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
1. Peraturan perundangan yang diselesaikan -
PP/ Perpres/ Permen
2. Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
1 RSNI
3. Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
1 Regulasi
2. Terselenggaranya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
1. Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 SKKNI
Secara detail Perjanjian Kinerja berupa sasaran, indikator, dan target yang
akan dicapai Direktorat industri Elektronika dan Telematika pada tahun 2019
dapat dilihat secara rinci pada Rencana Aksi.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 13
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM/KEGIATAN
3.1. Hasil yang Telah Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja
Pada awal tahun 2019 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
telah membuat Perjanjian Kinerja (Perkin) dari Direktur Industri Elektronika
dan Telematika kepada Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat
Transportasi, dan Elektronika yang merupakan pernyataan kesanggupan
untuk mewujudkan suatu target kinerja tertentu, serta Perjanjian Kinerja
para Kepala Sub-Direktorat dan Kepala Seksi. Pernyataan ini
ditandatangani oleh penerima amanah sebagai tanda kesanggupan untuk
mencapai target kinerja yang telah ditetapkan dan pemberi amanah sebagai
persetujuan atas target kinerja yang ditetapkan tersebut dan menjadi
kontrak kinerja Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi,
dan Elektronika serta para Kepala Sub-Direktorat dan Kepala Seksi. Format
dari Perkin Direktorat Industri Elektronika dan Telematika, para Kepala Sub-
Direktorat dan Kepala Seksi diselaraskan dengan Format Perkin Direktur
Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika.
Perjanjian Kinerja tersebut dirinci dalam rencana aksi setiap triwulan
yang menjadi tanggung jawab Direktorat Industri Elektronika dapat dilihat
pada Tabel 3.1 di bawah ini.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 15
Tabel. 3.1 Rencana Aksi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika
RANCANA AKSI DIREKTORAT INDUSTRI ELEKTRONIKA DAN TELEMATIKA
SASARAN INDIKATOR
KINERJA TARGET 2019
Satuan
Triwulan I Triwulan II TRIWULAN IV Triwulan IV
Target Rencana Target Rencana Target Rencana Target Rencana
Antara Kegaiatan Antara Kegaiatan Antara Kegaiatan Antara Kegaiatan
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1 Meningkatnya populasi dan persebaran industri
1.
Jumlah unit industri pengolahan non-migas besar sedang
44-48 Unit 20%
Business Matching Industri dan FGD dan Sosialisasi kebijakan TKDN
40%
Business Matching Industri dan FGD dan Sosialisasi kebijakan TKDN
80%
Business Matching Industri dan FGD dan Sosialisasi kebijakan TKDN
100%
Business Matching Industri dan FGD dan Sosialisasi kebijakan TKDN
2.
Nilai investasi di sektor industri pengolahan non-migas
1,56 Rp
Triliun 20%
Business Matching Industri dan Sosialisasi Kebijakan Tax Holiday dan Tax Allowance
40%
Business Matching Industri dan Sosialisasi Kebijakan Tax Holiday dan Tax Allowance
80%
Business Matching Industri dan Sosialisasi Kebijakan Tax Holiday dan Tax Allowance
100%
Business Matching Industri dan Sosialisasi Kebijakan Tax Holiday dan Tax Allowance
2 Meningkatnya daya saing dan produktivitas sektor industri
1.
Kontribusi ekspor produk industri pengolahan non-migas terhadap ekspor nasional 6,2 Persen 20%
Sosialisasi Kebijakan BMDTP, Harmonisasi Tariff, dan penyiapan posisi Indonesia pada sidang- sidang perdagangan Internasional
40%
Sosialisasi Kebijakan BMDTP, Harmonisasi Tariff, dan penyiapan posisi Indonesia pada sidang- sidang perdagangan Internasional
80%
Usulan Kebijakan BMDTP tahun 2020, Harmonisasi Tariff, dan penyiapan posisi Indonesia pada sidang- sidang perdagangan Internasional
100%
Usulan Kebijakan BMDTP tahun 2020, Harmonisasi Tariff, dan penyiapan posisi Indonesia pada sidang- sidang perdagangan Internasional
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 16
2 Produktivitas
SDM industri 474,6 Rp.Juta 20% Pelatihan dan
Sertifikasi 40%
Pelatihan dan
Sertifikasi 80%
Bimtek,
Pelatihan dan
Sertifikasi
100% Bimtek, Pelatihan
dan Sertifikasi
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
1.
Tersedianya kebijakan pembangunan industri yang efektif
1.
Jumlah peraturan perundangan 0
PP/ Perpre
s/ Perme
n
0 0 0 0
2.
Jumlah Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI)
1 RSNI 20% Rapat-rapat Koordinasi
40% Rapat Pra Konsensus
80% Rapat Konsensus
100% Finalisasi RSNI
3.
Jumlah regulasi teknis pemberlakuan SNI, ST dan/atau PTC secara wajib
1
Regulasi
20%
Pembahasan draft peraturan SNI mengenai house hold. Pembahasan dan Penyusunan regulasi terkait IMEI.
40%
Pembahasan draft peraturan SNI mengenai house hold. Pembahasan dan penyusunan regulasi terkait IMEI.
80%
Pemberlakuan SNI Wajib mengenai house hold. Penyusunan regulasi terkait IMEI.
100%
Pemberlakuan dan sosialisasi SNI Wajib mengenai house hold. Penerbitan regulasi terkait IMEI.
2 Terselenggara nya urusan pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan berkelanjutan
1.
Infrastruktur kompetensi yang terbentuk
1 SKKNI 20%
Rapat Pembahasan RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support
40%
Rapat teknis Pembahasan RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support
80%
Verifikasi internal dan pra konvensi RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support
100%
Verifikasi eksternal dan konvensi RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 17
3.2. Hasil Yang Dicapai dan Analisis Capaian Kinerja Berdasarkan
Indikator Kinerja dalam Perjanjian Kinerja
Progres realisasi fisik dari tiap indikator kinerja Perkin sampai dengan
Triwulan IV TA 2019, terlihat pada Tabel 3.2 dibawah ini
Tabel 3.2 Realisasi Rencana Aksi Sampai Dengan Triwulan IV Tahun 2019
SASARAN INDIKATOR
KINERJA
TARGET
2019
SATUA
N
S.D. TRIWULAN IV
Target Rencana Realisasi
Kegiatan Realisasi
Realisasi
Kegiatan
PERSPEKTIF PEMANGKU KEPENTINGAN
1 Meningkatnya peran industri elektronika dan telematika dalam perekonomian nasional
1.
Laju pertumbuhan industri elektronika dan telematika
2,68 Persen 100%
Penyusunan
kebijakan
penumbuha
n industri
elektronika
dan
telematika
-5,69
Persen
(-212%)
FGD Peluang
Ekspor Produk
Industri
Elektronika ke
US. Workshop
Peningkatan
Akses Pasar
Industri
Software Dalam
Negeri.
Assessment
Dan
Pendampingan
Industri
Elektronika
Dalam
Impelementasi
Industri 4.0
2
.
Kontribusi
industri
elektronika
dan
telematika
terhadap
PDB
Nasional 0,70 Persen 100%
Penyusunan
kebijakan
penumbuha
n industri
elektronika
dan
telematika
0,41
Persen
(58,6%)
FGD Peluang
Ekspor Produk
Industri
Elektronika ke
US. Workshop
Peningkatan
Akses Pasar
Industri
Software DN.
Assessment
Dan
Pendampingan
Industri
Elektronika
Dalam
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 18
Impelementasi
Industri 4.0
2 Meningkatny
a populasi
dan
persebaran
industri
1
.
Jumlah unit
industri
pengolaha
n non-
migas
besar
sedang
44-48 Unit 100%
Business
Matching
Industri dan
FGD dan
Sosialisasi
kebijakan
TKDN
45 Unit
(100%)
Hellofest 2019.
Festival Animasi
Bengkel CG
Festival 2019.
2
.
Nilai
investasi di
sektor
industri
pengolaha
n non-
migas
1,56 Rp
Triliun 100%
Business
Matching
Industri dan
Sosialisasi
Kebijakan
Tax Holiday
dan Tax
Allowance
Rp2,12
Trliun
(135,9%)
Kunjungan
promosi industri
di RRT dan
Taiwan. FGD
AHTN Chapter
74-84
3 Meningkatny
a daya saing
dan
produktivitas
sektor
industri
1
.
Kontribusi
ekspor
produk
industri
pengolaha
n non-
migas
terhadap
ekspor
nasional
6,20 Persen 100%
Sosialisasi
Kebijakan
BMDTP,
Harmonisasi
Tarif, dan
penyiapan
posisi
Indonesia
pada
sidang-
sidang
perdaganga
n
Internasiona
l
3,76%
(60,64%)
Sosialisasi kebijakan TIK. FGD Revisi Permen 108/2012. Pameran Produk Elektronika dan Telematika Dalam Menyongsong Era Digital Ekonomi.
2
.
Produktivit
as SDM
industri
474,60 Rp.Juta 100%
Pelatihan
dan
Sertifikasi
536
(112,9%)
Telah
dilaksanakan
Bimbingan
Teknis serta
Pelatihan dan
Sertifikasi
bidang Jaringan
Komputer,
Animasi, Start
Up, Mobile
Reac, dan
Deputy Manager
ICT Project
Management
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 19
1. Tersedianya
kebijakan
pembangun
an industri
yang efektif
1
.
Jumlah
peraturan
perundang
an
0,00
PP/
Perpres
/
Permen
0 - - -
2
.
Jumlah
Rancangan
Standar
Nasional
Indonesia
(RSNI)
1,00 RSNI 100% Rapat-rapat
Koordinasi
4 RSNI
(400 %)
Telah
dilaksanakan
consensus
untuk 4 (empat)
RSNI produk
elektronika.
3
.
Jumlah
regulasi
teknis
pemberlak
uan SNI,
ST
dan/atau
PTC
secara
wajib
1,00
Regulas
i
100%
Penyusunan
Permenperi
n tentang
SNI Wajib
House Hold.
Penyusunan
dan
penerbitan
regulasi
terkait basis
data IMEI
1
Permenp
erin
(100%)
Penerbitan
regulasi terkait
IMEI, Sosialisasi
Sistem
Basisdata IMEI
2 Terselengga
ra nya
urusan
pemerintaha
n di bidang
perindustrian
yang
berdaya
saing dan
berkelanjuta
n
1
.
Infrastruktu
r
kompetensi
yang
terbentuk
1,00 SKKNI 100%
Rapat
Pembahasa
n RSKKNI
Bidang
Perbaikan
dan
Perawatan
Mesin
Printer
SOHO
Multifunction
Sub Bidang
Technical
Support
1
RSKKNI
(100%)
Konvensi
RSKKNI Bidang
Perbaikan dan
Perawatan
Mesin Printer
SOHO
Multifunction
Sub Bidang
Technical
Support.
a. Meningkatnya peran industri elektronika dan telematika dalam
perekonomian nasional, telah dilaksanakan kegiatan FGD Peluang
Ekspor Produk Industri Elektronika ke US. Workshop Peningkatan
Akses Pasar Industri Software Dalam Negeri. Assessment Dan
Pendampingan Industri Elektronika Dalam Impelementasi Industri
4.0. Output dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan peran
industri elektronika dan telematika dalam berkontribusi pada
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 20
pertumbuhan laju industri. Salah satu kegiatan yang mendukung
sasaran ini antara lain:
1. FGD Peluang Ekspor Produk Industri Elektronika ke US.
Kegiatan ini dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 17 Oktober
2019. Dalam FGD ini mengundang para industri, asosiasi industri
elektronika, kedutaan besar USA guna menggali peluang dalam
meningkatkan peluang ekspor industri elektronika ke Amerika
Serikat. Melalui FGD ini diharapkan mendapatkan informasi
terkait tantangan dan permasalahan yang dihadapi industri
elektronika dalam negeri dalam usahanya melakukan ekspor ke
Amerika Serikat.
2. Workshop Peningkatan Akses Pasar Industri Software Dalam
Negeri dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 12 November 2019.
Dalam pelaksanaan workshop ini mengundang para industri,
asosiasi industri sooftwawe guna menggali peluang dalam
meningkatkan akses pasar industri software ke pasar
internasional. Melalui FGD ini diharapkan mendapatkan informasi
terkait tantangan dan permasalahan yang dihadapi industri
software dalam negeri dalam usahanya meningkatkan akses
pasar khususnya ke luar negeri.
3. Assessment Dan Pendampingan Industri Elektronika Dalam
Impelementasi Industri 4.0. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3
bulan dengan menunjuk 1 (satu) industri elektronika dalam negeri
yang telah memeberikan komitmen dalam implementasi industri
4.0, yaitu PT. Hartono Istana Teknologi. dari kegiatan ini adalah
untuk melakukan assessment dan pendampingan pada industri
elektronika dalam negeri yang telah memberikan komitmen
dalam rangka Implementasi industri 4.0. Kegiatan in bertujuan
untuk:
a) Mendapatkan gambaran tingkat kesiapan dari industri
elektronika dalam negeri yang telah memberikan komitmen
dalam menuju platform industri 4.0;
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 21
b) Mendapatkan panduan (recommendation action) tahap
implementasi industri 4.0 bagi sektor industri elektronika
dalam negeri yang telah memberikan komitmen guna
terwujudnya sektor industri yang mandiri dan berdaya saing
tinggi dalam penerapan platform industri 4.0 berdasarkan
aspek teknologi, operasi pabrik, manajemen dan organisasi,
orang dan budaya, serta produk dan layanan;
c) Mendapatkan gambaran peta jalan (roadmap) implementasi
industri 4.0 pada industri elektronika dalam negeri yang telah
memberikan komitmen melalui persiapan model bisnis
(business case preparation).
b. Dalam Sasaran Strategis Meningkatnya populasi dan
persebaran industri, telah dilaksanakan kegiatan Hellofest 2019.
Festival Animasi Bengkel CG Festival 2019. Kunjungan promosi
industri di RRT dan Taiwan. FGD AHTN Chapter 74-84. Output
kegiatan ini ditujukan untuk mensosialisasikan peluang investasi
industri elektronika dan telematika. Salah satu kegiatan yang
mendukung sasaran ini antara lain:
1. Hellofest 2019. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali
pada tanggal 23 November 2019 di Jakarta. Kegiatan bertujuan
untuk:
a. Meningkatkan jumlah dan kapabilitas industri animasi lokal
melalui hands on workshop.
b. Menjembatani hubungan industri animasi lokal dengan
industri melalui kompetisi dan pemeran produk industri
animasi, serta mengundang industri dan pemerintahan.
c. Meningkatkan keahlian dan pengetahuan industri animasi
lokal serta membantu percepatan komersialisasi produk
industri animasi.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 22
2. Festival Animasi Bengkel CG Festival 2019. Kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 16 November
2019 di Tangerang. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan
yang bertujuan untuk:
a. Meningkatkan jumlah dan kapabilitas industri animasi lokal.
b. Menjembatani hubungan industri animasi lokal dengan
industri melalui kompetisi dan pemeran produk industri
animasi, serta mengundang industri dan pemerintahan.
c. Meningkatkan keahlian dan pengetahuan industri animasi
lokal serta membantu percepatan komersialisasi produk
industri animasi.
3. Kunjungan promosi industri di RRT dan Taiwan. Kegiatan ini
dilakukan sebanyak 2 kali masing-masing di Negara RRT dan
Taiwan pada bulan Oktober dan November. Promosi ini bertujuan
untuk menarik minat industri elektronika dari Negara RRT dan
Taiwan, khususnya industri komponen elektronika untuk
berinvestasi atau membangun usaha di Indonesia.
4. FGD AHTN Chapter 74-84 dilaksanakan pada tanggal 15
November 2019 di Depok. Kegiatan ini bertujuan untuk
membahas harmonisasi tarif pada industri elektronika, yaitu
chapter 74-84 agar mendukung pengembangan industri
elektronika dalam negeri.
c. Dalam Sasaran Strategis Meningkatnya daya saing dan
produktivitas sektor industri, telah dilakukan beberapa kegiatan
yaitu:
1. Sosialisasi kebijakan industri TIK. Kegiatan ini dilaksanakan
sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 5 November 2019 di Sentul,
Jawa Barat. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan
pemahaman bagi industri dan masyarakat luas untuk kebijakan
dari industri TIK yang berlaku bagi industri TIK dalam negeri.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 23
2. FGD Revisi Permenperin 108/2012 tentang Pendaftaran Produk
Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), Dan Komputer
Tablet. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada
tanggal 7-8 November 2019 di Ciawi, Jawa Barat. Kegiatan ini
bertujuan untuk membahas permasalahan implementasi dari
Permenperin 108/2012 tentang Pendaftaran Produk Telepon
Seluler, Komputer Genggam (Handheld), Dan Komputer Tablet,
sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan industri H/K/T
dalam negeri.
3. Pameran Produk Elektronika dan Telematika Dalam
Menyongsong Era Digital Ekonomi. Kegiatan ini dilaksanakan
sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 15-18 Oktober 2019 di
Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan
kemampuan produk industri elektronika dalam negeri serta
membantu percepatan komersialisasi produk elektronika.
4. Telah dilaksanakan Bimbingan Teknis serta Pelatihan dan
Sertifikasi bidang Jaringan Komputer. Kegiatan ini dilaksanakan
sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 7-13 Oktober 2019 di SMK
Master Indonesia Bogor. Pelatihan ini merupakan salah satu
standard kompetensi SDM yang diakui dapat meningkatkan nilai
jual dan kualitas SDM maupun produk yang dihasilkan. Pada saat
ini semua orang tidak dapat terlepas dari pengunaan aplikasi dan
penyebaran informasi dengan menggunakan website, hal
tersebut mengidentifikasikan bahwa pasar dan kebutuhan
pemrograman berbasis web sangat tinggi. Untuk menjaga
jaringan komputer tetap handal dan dapat melayani pengguna
secara terus menerus, maka perlu adanya kemanan dalam akses
jaringan.
Bimbingan Teknis Web Programing dan Pengembangan
Jaringan Keamanan bertujuan agar SDM industri elektronika dan
telematika dapat membuat pemrograman melaui web serta disain
sistem keamanan jaringan, melakukan instalasi dan konfigurasi
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 24
gateway internet, memberikan layanan administrasi jaringan, dan
mengoptimalkan kinerja jaringan.
5. Pelatihan Animasi Beat. Kegiatan ini dilaksanakan 2 September
s/d 21 November 2019 di Jakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk
mengambangkan potensi SDM tingkat lanjut pada bidang
modelling animasi dalam rangka mendukung program making
Indonesia 4.0.
6. Pelatihan CEO Start Up. Kegaitan ini dilaksanakan 18 s/d 23
November 2019 di Bandung. Pelatihan ini mengundang tingkat
manajemen industri software dalam negeri guna memberikan
pemahaman dalam proses bisnis industri start up dalam rangka
mendukung program making Indonesia 4.0, sehingga dapat
bersaing di pasar global.
7. Pendidikan dan Pelatihan Asesor Kompetensi (Animasi).
Pelatihan ini dilaksanakan 21 s/d 25 Oktober 2019 di Bogor, Jawa
Barat. Pelatihan ini bertujuan untuk mencetak para assessor
kompetensi bidang animasi, sehingga mampu mendukung para
SDM industri animasi yang akan melakukan pelatihan dalam
rangka meningkatakan kemampuan/kompetensinya.
8. Pelatihan dan Sertifikasi SDM Teknisi Madya Jaringan Komputer
Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0. Kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 25 - 30
November 2019 di Politeknik ATI Makassar. Kegiatan pelatihan
bertujuan untuk mengembangkan potensi SDM dibidang jaringan
komputer di wilayah Makassar, dimana Makassar merupakan
salah satu lokasi pusat inovasi/technopark bidang elektronika dan
telamatika di Indonesia yang memiliki potensi yang besar SDM
dalam pengembangan industri software.
9. Pelatihan dan Sertifikasi Mobile Reac Dalam Mendukung Industri
4.0. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada
tanggal 16 s/d 20 Desember 2019 di Bandung Techno Park.
React Native adalah cross-platform framework yang di buat oleh
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 25
tim Facebook untuk membuat mobile app (Android & iOS)
dengan menggunakan java script sebagai bahasa
pemogramannya. Di pelatihan React Native ini peserta akan
belajar pengenalan dan install React Native, Props dan State,
bekerja dengan Height dan Width, bekerja dengan Style, layout
dengan Flexbox, handling text Input, handling Touch,
menggunakan Scroll View, membuat form Login dan Register.
Secara keseluruhan pelatihan ini bertujuan untuk:
a. Meningkatkan kompetensi dan kualitas SDM tenaga kerja
profesional Indonesia di bidang industri TIK.
b. Mempersiapkan SDM yang mampu bersaing di era industri
4.0.
c. Menjadi program strategis jangka pendek dalam rangkam
enyongsong era industri 4.0.
d. Menanamkan jiwa technopreneurship bagi para peserta
program sebagai bagian tak terpisahkan dalam era industri
4.0.
10. Pelatihan dan Sertifikasi Deputy Manager ICT Project
Management. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali
pada tanggal 16 s/d 20 Desember 2019 di Bandung. ICT Project
Management Deputy Manager training yang di rancang agar
peserta mampu mengelola sebuah proyek dengan efektif, efesien
serta tepat waktu sebagai perannya menjadi asisten project
manager. Topik yang dibahas meliputi integrasi proyek, ruang
lingkup, manajemen waktu, biaya manajemen, pengendalian
proyek, manajemen sumber daya manusia, manajemen risiko,
manajemen mutu, manajemen pengadaan, manajemen
komunikasi, tanggungjawab profesional. Pelatihan ini juga
bertujuan untuk persiapan sertifikasi ICT Project Management
Deputy Manager standar BNSP yang diakui dunia sebagai
sertifikasi kompetensi.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 26
11. Animpiade 2019. Kegiatan ini dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali
pada tanggal 11 s/d 13 Oktober 2019 di Jogja Expo Center (JEC),
Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan agenda tahunan yang kali
ketiga dilaksanakan di Indonesia bekerjasama dengan asosiasi
industri animasi (AINAKI) dan berbagai stakeholder lainnya.
Animpiade merupakan wadah bagi para pecinta animasi di
Indonesia. Dalam kegiatan ini ditampilkan pameran produk
industri animasi dalam negeri serta job fair untuk menarik tenaga
kerja SDM industri animasi.
d. Dalam Sasaran Strategis Tersedianya kebijakan pembangunan
industri yang efektif, telah dilaksankan beberapa kegiatan sebagai
berikut:
1. Rapat Konsensus SNI Produk Baterai 4 (empat) RSNI, yaitu: (1)
Penentuan zat tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 1; (2)
Penentuan zat tertentu dalam produk elektroteknik - Bagian 8; (3)
Baterai Primer – Bagian 1; (4) Baterai Primer – Bagian 2.
Kegiatan dilaksanakan di Bali pada tanggal 29 s/d 31 Oktober
2019.
2. Workshop Kesadaran Lisensi Produk TIK. Kegiatan ini bertujuan
untuk memberikan pemahaman kepada industri dan masyarakat
luas dalam memberikan pemahaman pentingnya lisensi produk
TIK (H/K/T). Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 4 Desember
2019 di Jakarta. Dalam workshop ini juga disosialisasikan
regulasi terkait Sistem Basis Dataidentitas Perangkat
Telekomunikasi Bergerak dalam rangka pembatasan ponsel
ilegal.
3. Penyusunan Peta Okupasi Kompetensi IET. Kegiatan ini
dilaksanakan sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 21 s/d 22
November 2019 di Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini mengundang
industri dan asosiasi industri TIK serta stakeholder industri TIK
guna melakukan brainstorming untuk menghasilkan peta okupasi
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 27
kompetensi pada industri elektronika dan telematika, khususnya
industri TIK.
e. Dalam Sasaran Strategis Terselenggaranya urusan
pemerintahan di bidang perindustrian yang berdaya saing dan
berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka telah
dilaksankan beberpa kegiatan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan Verifikasi eksternal RSKKNI Printer SOHO.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 12 November 2019 di
Jakarta yang bertujuan untuk melakukan verifikasi draf RSKKNI
Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO
Multifunction Sub Bidang Technical Support yang mengundang
pihak eksternal, seperti industri mesin printer.
2. Konvensi RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin
Printer SOHO Multifunction Sub Bidang Technical Support.
Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 2 s/d 3 Desember 2019
2019 di Bogor yang bertujuan untuk melakukan finalisasi draf
RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer SOHO
Multifunction Sub Bidang Technical Support.
3.3. Analisis Capaian Kinerja Dan Anggaran
Pagu anggaran pada Triwulan IV tahun 2019 anggaran yang terblokir
pada Direktorat IET untuk Fasilitasi Bantuan Peralatan Microchip
Tehcnology di STP Batam sebesar Rp. 2.055.995.000,- (Dua milyar lima
ratus lima juta sembilan ratus sembilan puluh lima ribu rupiah) sudah
dapat digunakan. Selanjutnya dilaksanakan revisi menjadi Kegiatan
Fasilitasi Bantuan Peralatan Komputer di BDI Surabaya dan Fasilitasi
Bantuan Peralatan Pendukung Peralatan Animasi di BDI Denpasar.
Kegiatan Penumbuhan Industri Elektronika dan Telematika pada Triwulan
IV tahun anggaran 2019 secara keseluruhan mempunyai realisasi
keuangan sebesar Rp. 18.571.040.474,- atau 93,26% (Sembilan puluh
tiga koma dua puluh enam persen). Sedangkan untuk realisasi fisik
sebesar 100 % (Seratus persen). Untuk detail sasaran dan realisasi
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 28
keuangan dan fisik Triwulan IV tahun anggaran 2019 dapat dilhat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 3.3 Tabel Sasaran dan Realisasi Kegiatan Dit. IET Sampai Dengan TW IV
Tahun Anggaran 2019
A. Penumbuhan dan Pengembangan Industri Elektronika dan Telematika
Output
Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik Keuangan Fisik
S R S R S R S R
1 6 7 8 9 10 11 12 13
019 Rancangan
Standar Nasional Indonesia (RSNI) Industri Elektronika dan Telematika
62,30 31,04 94,00 50,40 100,00 51,68 100,00 100,00
020 Sosialisasi dan
Penyusunan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Elektronika Konsumsi dan Komponen
38,61 17,92 85,00 25,00 100,00 73,75 100,00 100,00
035 Dokumen
Program, Evaluasi, Pelaporan, dan Tata Usaha
55,62 24,81 26,11 16,25 100,00 54,02 100,00 100,00
Jumlah 6,86 3,17 6,73 3,29 12,70 7,25 12,70 12,70
B. Peningkatan Kompetensi SDM Industri Elektronika dan Telematika
Output
Triwulan Ini (%) S.D. Triwulan Ini (%)
Keuangan Fisik Keuangan Fisik
S R S R S R S R
1 6 7 8 9 10 11 12 13
001 Peningkatan
Kapabilitas SDM dan Rekomendasi Kebijakan Industri
49,01 16,56 39,53 21,06 100,00 55,76 100,00 100,00
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 29
Elektronika dan Telematika
002 Rancangan
Standar Kompetensi Kerja Nasional Industri (RSKKNI) sektor Industri Elektronika dan Telematika
71,83 12,64 40,00 17,50 100,00 26,88 100,00 100,00
003 Pusat
Pengembangan Inovasi dan Peningkatan Akses Pasar
61,97 11,01 31,06 15,75 100,00 32,55 100,00 100,00
004 Pilot Project
Industri 4.0 di Sektor Elektronika
61,94 7,74 38,72 32,68 100,00 22,93 100,00 100,00
Jumlah 53,38 8,46 31,92 22,73 87,30 25,24 87,30 87,30
3.4. Hambatan dan Kendala Pelaksanaan
Hambatan dan kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan
di Direktorat Industri Elektronika dan Telematika, Direktorat Jenderal
Industri Logam Mesin Alat transportasi dan Elektronika adalah:
a. Penyusunan RSKKNI Bidang Perbaikan dan Perawatan Mesin Printer
SOHO Mutiunction Sub Bidang Technical Support merupakan
kelanjutan dari penyusunan tahun sebelumnya. Saat ini sudah selesai
disusun, namun anggaran belum sepenuhnya terserap.
b. Penyelesaian kegiatan Assessment dan Pendampingan Industri
Elektronika Dalam Rangka Implementasi Industri 4.0 pada tanggal 29
Desember 2019, sehingga melebihi proses pertanggungjawaban
kegiatan di KPPN.
c. Penyusunan Permenperin SNI Wajib House Hold sudah sampai
dengan tahap finalisasi, namun masih terkendala dengan usulan dari
sektor industri kecil dan menengah sebagai produsen house hold.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 30
d. Penyelesaian kegiatan Pelatihan Internet of Things di Bandung
Technopark pada tanggal 23 Desember 2019, sehingga melebihi
proses pertanggungjawaban kegiatan di KPPN.
3.5. Langkah Tindak Lanjut
Langkah dan tindak lanjut yang dilakukan untuk mengatasi masalah
yang dihadapi dan tindak lanjut arahan dari kegiatan yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut:
a. Anggaran yang belum terserap merupakan bagian dari efisiensi
anggaran Direktorat IET Tahun 2019.
b. Melakukan pertanggungjawaban kegiatan dengan mekanisme bank
garansi pada termin III (Laporan Akhir), sehingga perlu kerjasama
dengan Bagian Keuangan Setditjen. ILMATE, KPPN, dan Konsultan
(Pihak Ketiga).
c. Melakukan pembahasan lebih lanjut terkait usulan dari sektor industri
kecil dan menengah untuk produk house hold untuk mendapatkan
solusi serta penerbitan Permenperin SNI Wajib House Hold.
d. Melakukan pertanggungjawaban kegiatan dengan mekanisme bank
garansi untuk kegiatan pelatihan dimaksud, sehingga perlu kerjasama
dengan Bagian Keuangan Setditjen. ILMATE, KPPN, dan Pihak Ketiga.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 31
BAB IV
PENUTUP
Laporan Triwulan IV Tahun 2019 Direktorat Industri Elektronika dan
Telematika dengan realisasi anggaran kegiatan sampai dengan Triwulan IV
sebesar Rp. 18.571.040.474,- atau 93,26% (Sembilan puluh tiga koma dua puluh
enam persen). Sedangkan untuk realisasi fisik sebesar 100 % (Seratus persen).
Beberapa kendala utama Direktorat IET dalam pelaksanaan kegiatan pada
Triwulan IV tahun 2019 adalah: Penyusunan RSKKNI Bidang Perbaikan dan
Perawatan Mesin Printer SOHO Mutiunction Sub Bidang Technical Support
merupakan kelanjutan dari penyusunan tahun sebelumnya. Saat ini sudah
selesai disusun, namun anggaran belum sepenuhnya terserap. Anggaran yang
belum terserap merupakan bagian dari efisiensi anggaran Direktorat IET Tahun
2019, sehingga perlu adanya penjelasan kepada pimpinan. Penyelesaian
kegiatan Assessment dan Pendampingan Industri Elektronika Dalam Rangka
Implementasi Industri 4.0 pada tanggal 29 Desember 2019, sehingga melebihi
proses pertanggungjawaban kegiatan di KPPN. Untuk itu pelaksanaan
pertanggungjawaban kegiatan dengan mekanisme bank garansi pada termin III
(Laporan Akhir), sehingga perlu kerjasama dengan Bagian Keuangan Setditjen.
ILMATE, KPPN, dan Konsultan (Pihak Ketiga). Penyusunan Permenperin SNI
Wajib House Hold sudah sampai dengan tahap finalisasi, namun masih
terkendala dengan usulan dari sektor industri kecil dan menengah sebagai
produsen house hold. Direktorat IET perlu melakukan pembahasan lebih lanjut
terkait usulan dari sektor industri kecil dan menengah untuk produk house hold
untuk mendapatkan solusi serta penerbitan Permenperin SNI Wajib House Hold.
Penyelesaian kegiatan Pelatihan Internet of Things di Bandung Technopark pada
tanggal 23 Desember 2019, sehingga melebihi proses pertanggungjawaban
kegiatan di KPPN. Untuk itu pelaksanaan pertanggungjawaban kegiatan dengan
mekanisme bank garansi untuk kegiatan pelatihan dimaksud, sehingga perlu
kerjasama dengan Bagian Keuangan Setditjen. ILMATE, KPPN, dan Pihak
Ketiga.
Laporan PP 39 Direktorat Industri Elektronika dan Telematika TW IV 2019 33
Laporan PP 39 Triwulan IV ini adalah menginformasikan realisasi
pelaksanaan kegiatan baik dari sisi anggaran maupun fisik di Direktorat IET tahun
anggaran 2019. Diharapkan laporan ini mampu menjadi bahan pertimbangan
dalam pelaksanaan kegiatan triwulan dan tahun anggaran selanjutnya, sehingga
target, realisasi anggaran dan fisik dapat sesuai pada tahun anggaran berikutnya.
Diharapkan laporan ini mampu menjadi panduan dalam pelaksanaan kegiatan
tahun anggaran berikutnya. Demikian laporan ini disusun untuk dijadikan bahan
evaluasi bagi Direktorat Industri Elektronika dan Telematika sendiri terhadap
pelaksanaan seluruh kegiatan dan pencapaian keluaran serta bahan
pertimbangan bagi pelaksanaan realisasi anggaran pada tahun-tahun
mendatang, sehingga target realisasi anggaran dan keluaran pada tahun
selanjutnya dapat tercapai.