crs sungsang
DESCRIPTION
jnjnnihutyrewqTRANSCRIPT
CASE REPORT SESSION
KEHAMILAN LETAK SUNGSANG
DISUSUN SEBAGAI TUGAS KEPANITERAANBAGIAN/SMF OBSTETRI DAN GINEKOLOGI RS. DR. HASAN SADIKIN
PRECEPTOR :dr. Setyorini I., SpOG(K)
Oleh :Harizah bt. Hatim (1301-1208-2207)
Nur Warisya bt. Abu Bakar (1301-1208-2199)Wong Yen Yin (1301-1208-2223)
BAGIAN OBSTETRI DAN GINEKOLOGIFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
BANDUNG2008
Pendahuluan
Letak sungsang terjadi pada 3-4% dari total kelahiran. Persentasi kejadian letak
sungsang menurun mengikuti umur kehamilan, yaitu dari 25% dari kelahiran mendekati umur
28 minggu kehamilan menjadi 7% kelahiran pada 32 minggu umur kehamilan sampai 1-3%
pada kelahiran cukup umur.
Factor predisposisi untuk kejadian letak sungsang antara lain adalah prematuritas,
malformasi uterus atau fibroid, polyhidramnion, placenta previa, dan kelainan fetus
(contohnya malformasi CNS, masa di leher, aneuploidy), dan kehamilan kembar. Kelainan
fetus memperlihatkan 17% lahir letak sungsang pada kelahiran premature dan 9% pada
kelahiran matur.
Kematian perinatal meningkat 2 – 4 kali lipat akibat terjadinya letak sungsang.
Kematian yang terjadi sering dikaitkan dengan malformasi, prematuritas, dan kematian
intrauterine.
Identitas Pasien
Keterangan Umum
Nama : Ny. Lina
Umur : 23 tahun
Alamat : Pasir Kaliki
Pendidikan : SMP
Pekerjaaan : Ibu Rumah Tangga
Agama : Islam
No. Rekam Medis : 408XXX
Tanggal Masuk : 4 November 2008
Jam Masuk : 06.20 WIB
Anamnesa
G1P0A0 merasa hamil 9 bulan. Mulas-mulas yang semakin sering dan bertambah kuat
disangkal ibu. Keluar cairan jernih dan banyak disangkal ibu. Keluar lender bercampur darah
disangkal ibu. Gerak anak masih dirasakan ibu.
Status Presens
Keadaan Umum : CM
T: 120/70 mmHg
N: 80x/menit
R: 24x/menit
S: 36,5ºC
Pemeriksaan luar
TFU : 37cm
LP : 93 cm
LA : Sungsang
BJA : 146 x/menit
HIS : -
Leopold: Posisi sungsang dengan punggung sebelah kanan.
Pemeriksaan Dalam
V/V : T.A.K
Portio : Tebal lunak
Ø : 0 cm
Ket : (+)
Kep : St 0
Diagnosa : G1P0A0, gravida + letak sungsang + suspek bayi besar
Th/ : Informed Consent tindakan Sectio Secarea
R/ Partus dengan tindakan SC
Observasi KU, HIS, BJA, tanda vital
Laporan Operasi
Diagnosa pra bedah: G1P0A0, gravid 37-38 minggu + letak sungsang
Letak insisi : mediana
Posisi pasien : terlentang
Dilakukan tindakan a dan antiseptic di dareah abdomen dan sekitarnya
Dilakukan insisi mediana
Peritoneum dibuka, tampak dinding depan uterus
SBR disayat melintang
Ketuban dipecahkan
Jam 08.57. lahir bayi dengan menarik kaki
BB : 3250 gr PB: 51 cm
Suntik oksitosin 10 IU secara intramural
Jam 08.58. lahir plasenta dengan berat: ± 500 gr.
SBR dijahit 2 lapis
Perdarahan dirawat
Luka operasi ditutup lapis demi lapis
Diagnosa pasca bedah: P1A0, partus matures dengan tindakan SC a.i. letak sungsang
Instruksi Pasca bedah:
a. Puasa: sampai BU (+)
b. Infus: RL
c. Antibiotik : Danoxicillin 3x1
Gentamycin 2x1
Profort
Diagnosa Akhir: P1A0 partus matures dengan tindakan SC a.i. letak sungsang
Permasalahan
1. Bagaimana mendiagnosis letak sungsang?
2. Bagaimana pengelolaan pada pasien ini?
Pembahasan
1. Bagaimana mendiagnosis letak sungsang?
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui letak sungsang adalah:
1. Pemeriksaan Abdomen
Pemeriksaan menggunakan manuver Leopold:
a. Leopold 1: kepala berada di fundus, teraba keras dan bulat.
b. Leopold 2: punggung berada di salahsatu sisi abdomen.
c. Leopold 3: Pinggul fetus tidak melewati pelvis inlet----dapat digerakkan diatas pelvis
inlet (before engagement)
d. Leopold 4: letak sungsang teraba padat dibawah simfisis (after engagement).
Detak jantung janin biasanya terdengar paling keras sedikit diatas umbilicus. Pada saat
engagement terdengar lebih keras dibawah umbilicus.
2. Pemeriksaan vagina
Diagnosis sering dibuat dengan pemeriksaan vagina.
a. Pada presentasi frank atau complete, lubang anus (anal orifice) dapat teraba, dengan
tonjolan tulang dari Ischial tuberousitites disebelah lateral dari itu.
b. Wajah sulit untuk diketahui pada presentasi frank, dimana mulut sering sulit
dibedakan dengan anus. Namun, sebenarnya dapat dibedakan yaitu dengan
mengingat bahwa mulut dikelilingi oleh tulang sedangkan anus tidak.
c. Pada presentasi incomplete, palpasi kaki dalam pemeriksaan vagina adalah
diagnosis.1,2
3. Imaging
Menggunakan USG, suspek letak sungsang dapat dikonfirmasi dan bila mungkin
mengidentifikasi kelainan fetus.2
Radiograph pelvimetry berguna secara kuantitatif untuk menilai inlet dan mid pelvis.
Nilai kriteria pelvimetry yang direkomendasikan adalah diameter transverse inlet lebih
besar dari 11,5 cm, diameter transverse midpelvic (antara ischial spine) lebih besar dari
10 cm, dan diameter anteroposterior midpelvic lebih besar dari 11,5 cm.
Pada pasien ini, diagnosis dibuat berdasarkan pemeriksaan abdomen dengan pemeriksaan
Leopold maneuver.
2. Bagaimana pengelolaan pada pasien ini?
Dalam kehamilan:
Dilakukan versi luar pada usia kehamilan ≥37 minggu
Dalam persalinan:
Bisa dicoba dilakukan Versi luar
Bila versi luar tidak berhasil, perhatikan keadaan sebagai berikut:
o Panggul sempit
o Anak mahal
o Primi tua
o TBBJ ≥ 3500 gram
o Presentasi kaki, kecuali tbbj ≤ 1800 gram
Bila didapatkan salah satu keadaan tersebut di atas, persalinan dilakukan
abdominam
Bila keadaan diatas tidak ada, persalinan direnacanakan pervaginam dengan
memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Persalinan harus lancar
2. Awasi kemungkinan tali pusat menumbung pada ketuban yang sudah pecah
3. Tetes oksitosin dibatasi hanya 1 labu
4. Dilakukan penilaian skor Zatuchni.
Pengelolaan yang dilakukan pada pasien ini adalah dengan melakukan proses kelahiran
dengan tindakan section cesarean. Hal ini dilakukan karena ada kemungkinan bayi yang besar
(suspek bayi besar), dan panggul ibu belum teruji.
5.
DAFTAR PUSTAKA
1. Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri- Ginekologi RS. Hasan Sadikin, Bagian Obstetri
dan Ginekologi RS. Hasan Sadikin Bandung 2005.
2. Sastrawinata S., Martaadisoebrata D., Wirakusumah F F. Obstetri Patologi. Edisi ke-2.
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran : EGC, 2003
3. Scott JR, Gibbs RS, Karlan BY, Haney AE. Danforth’s Obstetrics and Gynecology.
August 2003. 9th Edition.
4. Cunningham FG, Gant NF, Leveno KJ, Gilstrap, LC, Hauth JC, Wenstrom KD. Williams
Obstetrics. April 2001. 21st Edition.
5. http://en.wikipedia.org/wiki/breech_birth
6. http://www.emedicine.com/med/TOPIC3272.HTM