plr + sungsang + iugr

81
PRESENTASI KASUS G4P2A1 GRAVIDA 31 – 32 MINGGU DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM EC PLR; LETAK SUNGSANG; IUGR Disusun oleh : Annisa Chaerani Burhanuddin 1102010027 Pembimbing : dr. Rizki Syafaat, Sp. OG

Upload: maya-yunisari

Post on 04-Nov-2015

122 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa

TRANSCRIPT

  • PRESENTASI KASUSG4P2A1 GRAVIDA 31 32 MINGGU DENGAN PERDARAHAN ANTEPARTUM EC PLR; LETAK SUNGSANG; IUGR

    Disusun oleh : Annisa Chaerani Burhanuddin1102010027

    Pembimbing :dr. Rizki Syafaat, Sp. OG

  • IDENTITAS PASIEN

    Nama Pasien: Ny. MUmur: 42 tahunPendidikan: SDPekerjaan: BuruhAgama: IslamAlamat: SukaresmiMasuk RS: 3 Maret 2015Keluar RS: 6 Maret 2015No. CM: 748774Jam Masuk RSU : 08.00 WIBRuangan: Jade

  • Nama Suami: Bpk. IUmur: 45 tahunPendidikan: SDPekerjaan: BuruhAgama: Islam

  • ANAMNESIS

    Keluhan Utama Perdarahan banyak dari jalan lahir Anamnesa Khusus G4P2A1 ibu datang ke RS merasa hamil 8 bulan, mengeluh keluar darah dari jalan lahir sejak 3 hari SMRS. Darah berwarna merah segar, banyak, dan juga terdapat gumpalan darah. Dalam sehari, ibu mengganti kain sebanyak 3 kali karena perdarahannya. Keluarnya darah tanpa disertai rasa nyeri. Riw. Trauma (-). Mules-mules dirasakan ibu namun masih jarang dan hilang timbul. Keluhan ibu tidak disertai dengan keluar lendir atau cairan dari jalan lahir. Ibu pertama kali merasakan pergerakan janin 4 bulan yang lalu. Saat ini gerakan janin masih dapat dirasakan ibu.

  • RIWAYAT OBSTETRI

    Kehamilan keTempatPenolongCara KehamilanCara PersalinanBB LahirJenis KelaminUsiaHidup / MatiIRumahParajiAtermSpontan2500grL16 thHidupIIRumahParajiAtermSpontan2500grL6 thHidupIII--------------------------------------------Abortus----------------------------------------------------------------------IV---------------------------------------Kehamilan Saat Ini ----------------------------------------------------------

  • RIWAYAT PERKAWINAN

    Status: Menikah pertama kaliUsia saat menikah: Istri: 17 tahun Suami: 20 tahun

    HAID HPHT: 25 Agustus 2014 Siklus: teraturLama: 7 hariBanyaknya darah: banyakNyeri haid: adaMenarche usia: 15 tahun

  • Kontrasepsi TerakhirSuntik setiap 3 bulanAkseptor KB sejak tahun 2009 s/d 2012Alasan berhenti KB karena ingin memiliki anak lagi

    Prenatal CareDilakukan di bidan. Jumlah kunjungan selama kehamilan 3 kali. Terakhir PNC 2 minggu yang lalu.

    Keluhan selama KehamilanTidak ada

    Riwayat Penyakit DahuluTidak ada.

  • PEMERIKSAAN FISIK

  • STATUS OBSTETRIK

    Pemeriksaan Luar

  • Pemeriksaan DalamTidak dilakukan karena kontraindikasi dari perdarahan antepartum

    DIAGNOSIS (ASSESMENT)G4P2A1 gravida 31 32 minggu dengan Perdarahan Antepartum; Letak sungsang; IUGR

  • RENCANA PENGELOLAAN / TINDAKAN

    - Rencana USG- Rawat konservatif- Cek lab darah rutin-Observasi KU, tanda vital, DJJ, perdarahan- Infus RL 500 cc 20 gtt/mnt- Dexametason 2 x 1 amp (iv)- Nifedipine 3 x 20 mg (po)

  • PEMERIKSAAN PENUNJANG (LABORATORIUM)

    Tanggal 3 Maret 20151. HEMATOLOGIDarah RutinHemoglobin: 8,2 g/dL (12-16)Hematokrit: 26 % (35-47)Lekosit: 7,110/mm3 (3.800-10.600)Trombosit: 198.000/mm3 (150.000 - 440.000)Eritrosit: 3.54 juta/mm3 (3,6-5,8)

  • FOLLOW UP DOKTER

    TANGGALCATATANINSTRUKSI3 Maret 2015USGHamil, Tunggal, HidupLetak sungsangGravida 3132 minggu TTBA 1600 grPlasenta tidak menutupi OUIDx/ G4P1A1 gravida 31-32 mgg + letak sungsang + Plasenta Previa Letak Rendah

  • 4 Maret 2015S: mules, perdarahan dari jalan lahirO : KU : Compos MentisTensi : 110/60mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitHis : 3-4x/10/20BJA : 141x/menitA : G4P2A1 gravida 31 32 minggu dengan Perdarahan Antepartum ec PLR; Letak sungsang; IUGR- Observasi DJJ, His, TTV, Perdarahan- Dexametason 2 x 1 amp - Nifedipine 3 x 20 mg- Pasang DC

  • 5 Maret 2015Post PartumS : -O: Tensi : 100/70 mmHg Nad i : 64x/menit RR : 20x/menit Suhu : 36,3 CASI -/-Abdomen : datar lembutDM (-) PS/PP (-) NT (+) BU (+)TFU : 2 jari di bawah pusat, kontraksi baikPerdarahan pervaginam (+)Lochia rubraBAB/BAK -/+A : P3A1 Partus Prematurus Sungsang Manual Aid dengan Augmentasi Oxytocin dgn kesan Sisa plasentaHasil USG : Sisa Plasenta (+)-Observasi TTV, perdarahan-Cefadroxyl 2 x 500 mg-As. Mefenamat 3 x 500 mg-SF 1 x1-Breast care-rencana USG

  • 6 Maret 2015S : tidak ada keluhanO: KU : compos mentisTensi : 110/70 mmHgNadi : 80x/menitRR : 20x/menitSuhu : 35 CAbdomen : datar lembutNT (-), DM (-), PS/PP (-)TFU : 2 jari bawah pusat, kontraksi baikPerdarahan pervaginam : (+)Lochia rubraBAB/BAK : -/+A : Post Kuretase a/i Sisa Plasenta pada P3A1 Partus Prematurus Sungsang Manual Aid dengan Augmentasi Oxytocin-Cefadroxyl 2x500mg-As. Mefenamat 3x500mg-Methergin 3x0,125mgBLPL

  • LAPORAN PERSALINAN (KALA II/KALA III)

    Jam 20.00 WIB His (+) BJA (+) Ibu ingin mengedanPD v/v, Pembukaan lengkap, ketuban (-)Jam 20.20 WIB Bayi lahir sungsang dengan manual aid tidak segeramenangis. Muka, mulut di lap, tali pusat diklem lalu dipotong, kemudian bayi di bawa ke ruang peri, terdapat lilitan tali pusat 1 kali.Jk : PPB : 42 cmAnus : +BB : 1600 gramA/S : 4-6nop : 1052Ibu dapat Pitogin 1 amp/im, blast dikosongkanJam 20.30 Plasenta lahir tidak lengkap, kesan ada sisa 300 gramKU PP baik, TFU 2 jari di bawah pusat, kontraksi baikTh/ Invilet 2 tab/anal Postpargin 1 amp/ivPerineum utuhIbu dibersihkan dan disuruh mobilisasi.Kesimpulan (Diagnosa Akhir) : P3A1 Partus Prematurus Sungsang Manual Aid dengan Augmentasi OxytocinPenolong : Bidan Lilis (zade)

  • LAPORAN KURETASE

    Tanggal 5 Maret 2013Operator: Dr. RahmatAsisten 1: DM. RifaAhli Anestesi: dr. Dhadi, Sp.AnJenis Anestesi: NU

    Diagnosa Pra Bedah: Sisa plasenta pada P3A1 Partus Prematurus Sungsang Manual Aid dengan Augmentasi Oxytocin Indikasi Operasi: Sisa plasenta

  • Diagnosa Pasca Bedah: Post Kuretase a/i Sisa Plasenta pada P3A1 Partus Prematurus Sungsang Manual Aid dengan Augmentasi OxytocinJenis Operasi: KuretaseKategori Operasi: SedangDesinfeksi Kulit: Povidone Iodine 10%

    Laporan Operasi Lengkap:Penderita diletakkan dalam posisi litotomiDilakukan tindakan a dan antiseptik di daerah vulva dan sekitarnyaKandung kencing dikosongkanDipasang spekulum bawah dan dipegang oleh asistenDengan pertolongan spekulum atas, bibir porsio diidentifikasi dan dijepit dengan tenakulumDilakukan pengeluaran dengan cunam abortusDilakukan kuretase secara sistematis dan hati hati dengan sendok kuret no. 10Berhasil dikeluarkan jaringan plasenta sebanyak 60 gramJumlah perdarahan 20 cc

  • PERMASALAHAN

    Apakah diagnosa pada pasien ini sudah benar?Bagaimana pengelolaan yang seharusnya pada pasien ini?Bagaimana prognosis pada pasien ini?

  • PEMBAHASANCara Diagnosis Pada PasienPlasenta Previa Letak Rendah

    Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan dari kemaluan tanpa sebab, darah bewarna merah segar, tanpa rasa nyeri dan biasanya berulang. Gejala perdarahan awal plasenta previa biasanya berupa bercak atau perdarahan. ringan dan umumnya berhenti spontan.Terjadi pada trimester 3 kehamilan.Gejala pada pasien :Perdarahan tanpa sebab, tidak nyeri, darah bewarna merah segar. Pertama kali dialami ketika usia kehamilan memasuki 8 bulan, perdarahan banyak.Dengan USG dapat ditentukan implantasi plasenta atau jarak tepi plasenta terhadap ostium. Dikatakan letak rendah jika tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 3 - 4 cm dari ostium uteri internum. Pada pemeriksaan USGTerlihat janin Hamil, Tunggal, HidupLetak sungsangGravida 3132 minggu 1600 grPlasenta tidak menutupi OUIDx/ G4P1A1 gravida 31-32 mgg + letak sungsang + Plasenta Previa Letak Rendah

    Teori Kasus

  • Teori KasusFaktor resiko :Usia IbuWanita pada umur kurang dari 20 tahun dan ibu yang berumur di atas 35 tahun.Paritas Plasenta previa terjadi 1-3 kali lebih sering pada ibu yang multipara dibandingkan ibu yang nullipara.MerokokPlasenta yang besarMultifetal gestation (hamil ganda)Ovum yang dibuahi tertanam sangat rendah di dalam rahim.Korpus luteum bereaksi lambat, dimana endometrium belum siap menerima hasil konsepsi.Tumor-tumor, seperti mioma uteri dan polip endometrium.Faktor resiko :Usia ibu > 35 tahunMultipara (G4P2A1)

  • DIAGNOSIS LETAK SUNGSANG

    TeoriKasusPemeriksaan LuarBerdasarkan pemeriksaan Leopold akan teraba bagian keras, bundar, dan melenting pada fundus uteri.

    Pemeriksaan DalamPada pemeriksaan dalam, jika pembukaan sudah besar dapat teraba tiga tonjolan tulang, yaitu kedua tubera ossis ischii dan ujung os sacrum, sedangkan os scrum dapat dikenal sebagai tulang yang meruncing dengan deretan prosesus spinosus ditengah-tengah tulang tersebut

    USGDengan menggunakan USG dapat diketahui presentasi, letak dan habitus dari bayi, adanya kehamilan multipel, lokasi dari plasenta dan volume cairan amnion.Leopold I pada pasien teraba bagian keras, bundar, dan melenting pada fundus uteri.

    Punggung janin dapat diraba pada sisi kanan perut dan bagian-bagian kecil pada pihak yang berlawanan.

    Di atas simfisis, teraba bagian yang kurang bundar dan lunak. Bunyi jantung terdengar pada punggung janin setinggi pusat.

    Dengan menggunakan USG diketahui presentasi janin dalam letak sungsang.

  • DIAGNOSIS IUGR

    TEORIKASUS1. Faktor Ibu Ibu hamil dengan penyakit hipertensi, penyakit ginjal, kardiopulmonal dan pada kehamilan ganda.

    2. Tinggi Fundus Uteri cara ini sangat mudah, murah, aman, dan baik untuk diagnosa pada kehamilan kecil.

    3. USG FetomaternalPada USG yang diukur adalah diameter biparietal atau cephalometry angka kebenarannya mencapai 43-100%.

    4. Doppler Velocimetry Dengan menggunakan Doppler kita dapat mengetahui adanya bunyi end-diastolik yang tidak normal pada arteri umbilicalis, ini menandakan bahwa adanya PJT.

    5. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan gula darah, bila ada indikasi diabetes mellitusScreening penyakit infeksi, waspada infeksi TORCH, Syphilis. Pengukuran kadar enzim transaminase, waspada Hepatitis B dan C.Pada saat dilakukan pengukuran tinggi fundus uteri dengan menggunakan pita pengukur yang di letakkan dari simpisis pubis sampai bagian teratas fundus uteri didaptakan tinggi fundus 27,5 cm yang tidak sesuai dengan usia kehamilan 31-32 minggu.

    Menurut teori bila pada pengukuran di dapat panjang fundus uteri 2 (dua) atau 3 (tiga) sentimeter di bawah ukuran normal untuk masa kehamilan itu maka kita dapat mencurigai bahwa janin tersebut mengalami hambatan pertumbuhan.

  • PERKIRAAN TINGGI FUNDUS UTERI DILAKUKAN DENGAN PALPASI FUNDUS DAN MEMBANDINGKAN DENGAN PATOKAN.

    Umur KehamilanTinggi Fundus Uteri12 minggu1/3 di atas simpisis16 minggu simpisis-pusat20 minggu2/3 di atas simpisis24 mingguSetinggi pusat28 minggu1/3 di atas pusat34 minggu pusat-prosessus xifoideus36 mingguSetinggi prosessus xifoideus40 minggu2 jari di bawah prosessus xifoideus

  • 2. PENATALAKSANAAN PADA PASIEN

    Penanganan pada plasenta previa bisa berupa terapi ekspektatif dan terapi aktif.Terapi aktif dilakukan apabila ditemukan beberapa syarat, yaitu perdarahan yang telah berlangsung atau akan berlangsung dapat membahayakan ibu dan janin, kehamilan telah cukup 37 minggu atau berat janin telah mencapai 2500 gram, sudah inpartu atau bagian terbawah janin sudah masuk pintu atas panggul. Terapi aktif berupa terminasi kehamilan segera.Pada pasien :Dilakukan perawatan konservatif karena usia kandungan yg masih < 37 mgg dan TBBA masih 1600 gram. Diberikan kortikosteroid berupa deksametason 2 x 1 amp dan tokolitik berupa nifedipine 3 x 20 mg.

    Tetapi dalam tahap perawatan konservatif ibu mengalami inpartu, akhirnya dilakukan persalinan pervaginam dengan manual aid pada tgl 4 maret 2015.

    Teori Kasus

  • PROGNOSIS

    Quo ad vitam BonamKeadaan umum dan tanda vital pasien sebelum dan sesudah pasien partus baik, tidak ada tanda-tanda syok hemoragik sebelum dan setelahnya. Pasien dapat pulang setelah mendapatkan 4 hari perawatan di rumah sakit.Quo ad functionam BonamPasien dapat lahir pervaginam sehingga fungsi dari organ reproduksinya tidak ada yg terganggu. Quo ad sananctionam BonamPasien masih dapat melakukan fungsi sosialnya seperti keadaan sebelumnya setelah persalinan ini.

  • PEMBAHASAN PLASENTA PREVIAPlasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim (SBR) dan menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri internum (OUI) dan atau yang terletak pada dekat jalan lahir pada kehamilan 28 minggu atau lebih. Definisi Plasenta Previa

  • KLASIFIKASI PLASENTA PREVIAPlasenta previa totalis atau komplit Implantasi plasenta yang menutupi seluruh ostium uteri internum.Plasenta previa parsialis Plasenta yang menutupi sebagian ostium uteri internumPlasenta previa marginalis Plasenta yang tepinya berada pada pinggir ostium uteri internum.Plasenta previa letak rendah Plasenta yang berimplantasi pada segmen bawah rahim sedemikian rupa sehingga tepi bawahnya berada pada jarak lebih kurang 3 - 4 cm dari ostium uteri internum.

  • KLASIFIKASI PLASENTA PREVIA

  • INSIDENSI Insidensi plasenta previa berkisar antara 0,3-0,5 % 1000 kelahiran.Berdasarkan derajatnya insidensi tersebut adalah :Plasenta previa totalis: 23 31,3 %Plasenta previa parsialis: 20.6 33 %Plasenta letak rendah : 37 54,9 %Dengan penatalaksanaan dan perawatan yang baik, mortalitas perinatal adalah 50 per 1000 kelahiran hidup.

  • Faktor resiko plasenta previa Usia ibuParitas Riwayat kehamilan atau persalinan sebelumnyaMerokok Plasenta yang besarMultifetal gestasionKelainan pada endometrium

  • PATOFISIOLOGISetelah trimester ketiga kehamilan atau mungkin lebih awal kehamilan, terjadi peregangan pada dinding rahim.Akibatnya isthmus uteri tertarik menjadi bagian dinding corpus uteri yang disebut segmen bawah rahim. vaskularisasi yang berkurang, atau perubahan atrofi pada desidua akibat persalinan yang lampau dapat menyebabkan plasenta previa.

  • PATOFISIOLOGIPerdarahan pertama biasanya tidak banyak, sehingga tidak berakibat fatal.Namun semakin bertambahnya usia kehamilan, perdarahan akan semakin banyak.Perdarahan relatif lebih banyak oleh karena segmen bawah rahim dan serviks tidak mampu berkontraksi dengan kuat oleh karena elemen otot yang dimiliki sangat minimal.Demikianlah perdarahan akan berulang tanpa sebab, tanpa nyeri dan darah berwarna merah segar.

  • GEJALA KLINIS 1. Perdarahan pervaginamDarah berwarna merah terang pada umur kehamilan trimester kedua atau awal trimester ketiga merupakan tanda utama plasenta previa. 2. Tanpa alasan dan tanpa nyeri3. Pada ibu, tergantung keadaan umum dan jumlah darah yang hilang, 4. Pada janin, turunnya bagian terbawah janin ke dalam Pintu Atas panggul (PAP) akan terhalang.

  • DIAGNOSA BANDINGSolusio plasentaVasa previaLaserasi serviks atau vagina

  • DIAGNOSA ANAMNESIS Gejala pertama : perdarahan pada kehamilan setelah 28 minggu/trimester III Sifat perdarahan : tanpa sebab, tanpa nyeri, berulang, darah bewarna merah terang.

    Jika terdapat ada nya keluhan perdarahan antepartum, pikirkan terlebih dahulu plasenta previa hingga terbukti bukan.

  • PEMERIKSAAN FISIKVital sign dan denyut jantung janin harus diawasi dengan ketat.Inspeksi Dapat dilihat perdarahan pervaginam banyak atau sedikit. Jika perdarahan lebih banyak; ibu tampak anemia.Palpasi abdomen Janin sering belum cukup bulan; TFU masih rendah Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepala biasanya kepala masih goyang/floating.Pemeriksaan DalamPemeriksaan dalam (pemeriksaan serviks) merupakan kontraindikasi.

  • PEMERIKSAAN PENUNJANGPemeriksaan Ultrasonografi (USG)USG transabdominalMetode paling sederhana, tepat, dan aman untuk mengetahui lokasi plasenta.

    USG transvaginalDapat digunakan untuk menentukan plasenta previa letak rendah dan lebih akurat diibandingkan USG transabdominal.

  • PENATALAKSANAANPenanganan plasenta previa bergantung kepada :Keadaan umum pasien, kadar hb.Jumlah perdarahan yang terjadi.Umur kehamilan/taksiran BB janin.Jenis plasenta previa.Paritas dan kemajuan persalinan

  • TERAPI EKSPEKTATIF (PASIF)Tujuan ekspektatif ialah supaya janin tidak terlahir prematur.Syarat-syarat terapi ekspektatif:a. Kehamilan preterm dengan perdarahan sedikit yang kemudian berhenti.b. Belum ada tanda-tanda in partu.c. Keadaan umum ibu cukup baik (kadar hemoglobin dalam batas normal).d. Janin masih hidup.

  • Upaya yang dilakukan yaitu :Rawat inap, tirah baring dan berikan antibiotika profilaksis.Pemeriksaan USGPeriksa Hb, Ht, golongan darah.Awasi tanda vital ibu, perdarahan, dan detak jantung janin.Berikan tokolitik bila ada kontraksi : Nifedipin 3 x 20 mg/hari Betamethason 12 mg tiap 24 jam selama 48 jam.Perbaiki anemia dengan pemberian sulfas ferosus atau ferous fumarat per oral 60 mg selama 1 bulan.

    TERAPI EKSPEKTATIF (PASIF)

  • TERAPI AKTIF Terapi aktif dilakukan apabila ditemukan beberapa syarat, yaitu :Perdarahan yang telah berlangsung atau akan berlangsung dapat membahayakan ibu dan janin Kehamilan telah cukup 37 minggu atau berat janin telah mencapai 2500 gram Sudah inpartu

    Terapi aktif berupa terminasi kehamilan segera.

  • Sectio CesariaSeksio sesaria dilakukan dengan indikasi : Semua plasenta previa totalis, janin hidup atau meninggal.Semua plasenta previa dengan perdarahan yang banyak dan tidak berhenti dengan tindakan-tindakan yang ada.Plasenta previa dengan panggul sempit letak lintang.

    Tujuan seksio sesaria :Melahirkan janin dengan segera sehingga uterus dapat segera berkontraksi dan menghentikan perdarahan.Menghindarkan kemungkinan terjadinya robekan pada serviks uteri jika janin dilahirkan pervaginam

    TERAPI AKTIF

  • PervaginamMelakukan tekanan pada plasenta supaya pembuluh-pembuluh darah yang terbuka dapat tertutup kembali (tamponade pada plasenta).1. Amniotomi (pemecahan selaput ketuban)Cara ini merupakan cara yang dipilih untuk melancarkan persalinan pervaginam. Cara ini dilakukan apabila plasenta previa lateralis, plasenta previa marginalis atau plasenta letak rendah, bila ada pembukaan pada primigravida telah terjadi pembukaan 4 cm atau lebih.

    TERAPI AKTIF

  • PervaginamMelakukan tekanan pada plasenta supaya pembuluh-pembuluh darah yang terbuka dapat tertutup kembali (tamponade pada plasenta).Versi Braxton HicksTujuan melakukan versi Braxton Hicks ialah mengadakan temponade plasenta dengan bokong (dan kaki) janin. Versi Braxton Hicks tidak dilakukan pada janin yang masih hidup.

    TERAPI AKTIF

  • KOMPLIKASI

    Perdarahan, anemia, syok bahkan morbiditasPlasenta akreta, inkreta atau bahkan plasenta perkretaMalpresentasi janinPrematuritas, gawat janin bahkan lahir mati.Infeksi

  • PROGNOSIS Dengan penanggulangan yang baik seharusnya kematian ibu karena plasenta previa rendah sekali.

  • PRESENTASI SUNGSANGDEFINISI-LETAK LONGITUDINAL / MEMANJANG-TERBAWAH BOKONG ATAU KAKI-KEPALA DIBAGIAN FUNDUSKLASIFIKASI

  • KLASIFIKASILetak bokong murni (frank breech), yaitu hanya bokong saja yang jadi bagian depan sedangkan kedua tungkai bawah lurus ke atas.Letak bokong kaki (complete breech), yaitu disamping bokong teraba kaki, baik teraba kedua kaki atau satu kaki.Letak kaki (footling breech/incomplete breech), yaitu salah satu atau kedua kaki terletak sebagai bagian yang terendah.

  • INSIDEN:3-4% DARI TOTAL KEHAMILANMENINGKAT DENGAN MAKIN MUDA KEHAMILAN *7-10% (32 MINGGU ) *25-35% ( < 28 MINGGU )

    ETIOLOGI PRESENTASI BOKONGPREMATURITASABNORMALITAS UTERUSFIBROMA UTERUSANOMALI FETUSPOLIHIDRAMNIONHAMIL KEMBAR

  • DIAGNOSTIKGERAKAN KAKI YG DIRASAKAN IBUPEMERIKSAAN LEOPOLDPUNGTUM MAKSIMUM DJJ DIATAS UMBILIKUSPERIKSA DALAMUSG

    REKOMENDASI PERSALINAN BOKONGPARTUS PERCOBAAN:UK>36 MINGGU . PBB > 2500- 4000TAWARKAN partus PERCOBAAN: UK 31-35MG. PBB 1500-2500TAWARKAN SC : UK < 30 MINGGU . PBB < 1500TIDAK DITAWARKAN CARA KONSERVATIF PBB > 4000

  • KRITERIA PARTUS PERCOBAANBOKONG MURNI ATAU KOMPLITKEPALA TIDAK HIPEREKTENSITAKSIRAN PB 2500 4000

    KONFIRMASI USGPASTIKAN LETAK DAN JENIS PRESENTASI BOKONGNILAI POSISI KEPALATENTUKAN TAKSIRAN PBBNILAI IUGR DAN KELAINAN BAYIUKUR VOLUME AIR KETUBANKONFIRMASI LOKASI IMPLANTASI PLASENTA

  • KONTRA INDIKASIPARTUS PERCOBAANKONDISI IBU DAN BAYI YANG TAK MEMUNGKINKANPRESENTASI KAKIHIPEREKTENSI KEPALATIDAK TERSEDIA TENAGA KOMPETEN UNTUK PERTOLONGAN PERSALINAN SUNGSANG

    PERSIAPANRENCANAKAN MELAHIRKAN DI RSMASUK RS BILA KPD PERSIAPAN BAYI MEMADAITIDAK TERJADI TALI PUSAT MENUMBUNG (BILA KET. PECAH)BISHOP SCORE DAN KEMAJUAN PEMBUKAAN : SETELAH 4 CM DILATASI > 0,5 CM / JAM

  • PENATALAKSANAAN PERSALINANSIAPKAN RESUSITATOR BERPENGALAMANKOSONGKAN KANTONG KEMIH PENOLONG DIDAMPINGI ASISTEN YANG BERPENGALAMANSIAPKAN FORSEP BILA DIPERLUKAN.

  • PENURUNAN BOKONGEKSPULSI SPONTAN HINGGA UMBILIKUS

    -SAKRUM DIFASILITASI KE ANTERIOR-JANGAN TARIK --- KEPALA EKTENSI --- TANGAN MENJUNGKIT

    LAHIRKAN BADAN HINDARI EKSTENSI BERLEBIHAN

    LAHIRKAN KEPALA ---- MOURISEAU

  • KESIMPULANSELEKSI PASIEN SECARA BAIKBERI PENJELASAN DAN INFORMED CONSENTPROGNOSE BAIK BILA BISHOP SCORE > 5DILATASI >0,5 CM/JAM SETELAH 4 CMPENOLONG TRAMPILASISTEN TRAMPILPANTAU BAYI SECARA BAIKMENOLONG BUKAN BERATI MENARIK

  • IUGR/PJT (Intrauterin Growth Restriction/Perkembangan Janin Terganggu)Definisi PJT menurut WHO: janin yang mengalami kegagalan dalam mencapai berat standar atau ukuran standar yang sesuai usia kehamilannya

    Gangguan pertumbuhan pada janin dan bayi baru lahir meliputi semua parameter bayi baru lahir yang beratnya dibawah 10 persentil untuk usia gestasinya (wikjosastro)

    PJT diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia kehamilan (Gordon)

  • Etiologi I . Faktor maternal1. Penyakit ibu saat hamil : hipertensi, vaskular.2. Obat-obatan dan alkohol3. Malnutrisi dan malabsorbsi4. Infeksi5. Perokok

  • Uterus dan Plasenta: terjadi penurunan aliran darah diuterus dan plasenta, terjadi infeksi jaringan ikat sekitar uterus

    Janin : janin kembarPenyakit infeksiKelainan kongenitalKelainan kromosomTerpapar zat teratogenik

  • Dua bentuk PJT (Renfield)

  • Klasifikasi PJTPJT SimetrisLingkaran kepala, panjang dan beratnya secara proporsional kecildibanding usia kehamilan. PJT simetris disebabkan oleh infeksikongenital atau gangguan genetika dan terjadi pada awal kehamilan.

    PJT AsimetrisBerat janin lebih kecil proporsinya dibandingkan dengan panjang danlingkar kepala. Pertumbuhan otak kecil. Terjadi pada kehamilanlanjut dan disebabkan oleh tidak cukupnya pasokan uteroplasentaatau buruknya nutrisi ibu.

  • Perbedaan IUGR/ PJT

  • Manifestasi klinisTampak kurusPucatKulit keriputTali pusat tampak rapuh dan layu

  • DiagnosisFaktor ibu:

    Adanya faktor risiko, termasuk riwayat PJT sebelumnyaHipertensi dalam kehamilan meningkatkan 15-20 kali kejadian PJTPenyakit yang diderita

  • Tinggi fundus uteri: cara ini sangat mudah, murah, aman dan baik untuk diagnosa kehamilan kecilCara: dengan menggunakan pita pengukur terhadap tinggi fundus uteri, dari hasil pengukuran dapat mengetahui adanya gangguan pada pertumbuhan

    USG fetomaternal untuk mengukur diameter dari lingkar kepala terhadap diameter dari abdomen yang berguna untuk mendeteksi pertumbuhan janin simetris atau asimetris , menilai volume air ketuban, taksiran berat janin Doppler: mengukur aliran darah uterus dan janin, disfungsi sirkulasi utero-plasenta dapat dinilai

  • Faktor risiko umumLingkungan sosioekonomi rendah Riwayat PJT dalam keluarga Riwayat obstetrik yang buruk Berat badan sebelum hamil dan selama kehamilan yang rendah Komplikasi obstetrik dalam kehamilan Komplikasi medik dalam kehamilan

  • Masalah pada bayi PJTKematian janin 5-20 kali lebih tinggi pada PJT daripada bayi KMK Biasanya terjadi pada usia kehamilan 38-42 mingguPenyebab: Tidak mencukupinya pasokan dari plasenta Hipoksia kronis Anomali kongenital letal

  • Hipotermia Hipotermia terjadi karena menurunnya lemak subkutan danmeningkatnya luas permukaan tubuh. Lebih jauh lagi,hipoglikemia dan hipoksia mempengaruhi produksi panas tubuh bayi PJT.Hipoglikemia Karena menurunnya cadangan glikogen dan menurunnya kapasitasglukoneogenesis Hipotermia berpotensi menjadi masalah hipoglikemia Terjadi selama 3 hari pertama

  • Polisitemia Akibat dari meningkatnya kadar eritropoietin sekunder yang mengarah pada hipoksia janin Polisitemia bisa mengakibatkan hipoglikemia dan mengarah pada cedera otakDepresi kekebalan Terjadi karena malnutrisi baik sebelum maupun sesudah lahir dan infeksi virus bawaan (TORCH) Mempengaruhi jumlah limfosit dan kegiatan serta kadar Ig. Bisa muncul bersama-sama dengan neutropenia.

  • Kelambatan pertumbuhan Terutama terjadi pada bayi prematur, KMK dan bayi yang mengalami keterbatasan pertumbuhan kepala yang signifikan Merupakan akibat dari infeksi kongenital, malformasi berat, hipoksia kronis, asfiksia postnatal atau hipoglikemia Terlihat dari tertundanya tanda pencapaian pada usia 2 dan 5 tahun dan buruknya prestasi di sekolah

  • Tatalaksana umum

    Istirahat untuk memulihkan keadaan

    Suplementasi nutrisi ibu berpengaruh pada peningkatan berat badan bayi. Asam eikosapentanoid yang terdapat dalam minyak ikan diduga dpt meningkatkan berat lahir, digunakan dalam pencegahan dan terpi pada PJT

  • Tatalaksana khususApabila penyebabnya adalah nutrisi ibu hamil maka harus diperbaikiApabila pada wanita hamil perokok berat, pengguna narkotik dan alkohol makan harus dihentikanTatalaksana farmakologis:Aspirin dan dipiridmol dengan dosis rendah 1-2 mg/kg/hari

  • Persalinan pada pertumbuhan janin terhambatBeberapa keadaan janin dengan PJT harus dilahirkanJanin dengan kromosom normal dan usia kehamilan >36 mingguOligohidroamnion pada kehamilan 36 mgg atau lebihDeselerasi lambat berulang pada usia kehamilan berapapunTidak ada pertumbuhan pada pemeriksaan USG dalam jangka waktu 3 minggu

  • Pencegahan Untuk mencegah komplikasi yang serius selama kehamilan sebaiknya ibu mengikuti nasihat dari dokter seperti: Makan makanan yg bergizi tinggi, tidak merokok dan minum alkohol serta narkotikMengurangi stressOlahraga teratur, istirahat dan tidur yg cukupSuplementasi protein, vitamin, mineral serta minyak ikan baik dikonsumsiTatalaksana anemia dan penyakit yg diderita ibu serta infeksi harus baik

  • Prognosis Tergantung dari berat ringannya masalah perinatal seperti masa gestasi, iskemia otak, gangguan pencernaan dan lain-lainJuga tergantung pada sosial ekonomi, pendidikan orang tua dan perawatan saat hamil, persalinan dan postnatal

  • Daftar Pustaka Cunningham FG et al : IUGR (Intrauterine Growth Restriction) in Williams Obstetrics , 22nd ed, McGraw-Hill, 2005 Cunningham, Gary, dkk.2006.Obstetri William ed.21. Jakarta : EGCMochtar, Rustam.2011,Sinopsis Obstetri. Jakarta.EGCPrawiroharjo, Sarwono.2003.IlmuKebidanan. Jakarta: Yayasan Bina PustakaVarney, Helen Dkk.2007,Buku Ajar Asuhan Kebidanan ed.4 vo1. Jakarta.EGCPranoto, Ibnu dkk. 2012.Patologi Kebidanan. Yogyakarta: Fitramaya

  • DAFTAR PUSTAKAMose, Johanes C.2005.Obstetri Patologi Ilmu Kesehatan Reproduksi: Perdarahan Antepartum.Jakarta: EGCSoewarto, S. 2009. Ketuban Pecah Dini. Dalam: Winkjosastro H., Saifuddin A.B., dan Rachimhadhi T. (Editor). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Hal. 677-680.3. Cunningham FG (editorial) : Induction of labor in William Obstetrics, Mc GrawHill Companies 22nd. 2005. ed p 536 545.

    4. Saiffudin AB (ed): Induksi dan Akselerasi persalinan dalam Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal Dan Neonatal YBPSP,Jakarta, 2002.

  • 5. Cunningham, F. Gary, Kenneth J. leveno, dkk. Perdarahan Antepartum dalam buku Williams Obstetrics Edisi 21 USA. 2010. 6. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Perdarahan Antepartum. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. Jakarta. 2013. 7. Chatelain F. Children Born With IUGR. 2010. Available from : http//www.sav.sk/journals/endo/full/er0100f.pdf.8. Sasongko W. Pertumbuhan Janin Terhambat.2009. Available from : http://www.botefilia.com. 9. Sharoon C. Intrauterine Growth Restriction. 2010. Available from : http//www.imagingpathways.health.wa.gov.au/includes/pdf/iugr.pdf-10. Wikjosastro H, Haifuddin AB, Rachimhadhi T : Pertumbuhan Janin Terhambat dalam ilmu kebidanan 3rd ed, Jakarta, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo, 2010.