crispy wifey part 6

19
Crispy Wifey~! | Part 6 “Ah! Satu lagi” ucap Mrs. Wu seraya mengeluarkan amplop dari tasnya, “sebagai hadiah spes ial dariku, aku sudah siapkan tiket perjalanan khusus honeymoon!” “M-mwo?! Omoni tidak usah-“ “Eyyy~ jangan sungkan Alissa-ya~ biar kalian lebih konsentrasi buatkan cucu untukku” ujarnya cuek, sontak kembali membuat pipi Alissa merah merona. “Daaaan, tujuan honeymoon kalian ke…BALI~!” *** Wu’s Resident Keesokan harinya setelah pesta pernikahan Alissa dan kris, keduanya langsung diberangkatkan ke Bali untuk bulan madu. kini Mr dan Mrs. Wu serta granny mengantar keduanya hingga ke depan rumah. “selamat bersenang-senang disana” ucap Mrs. Wu riang. “semua yang kalian butuhkan tinggal bilang ke guide yang sudah disiapkan ibumu, kris” ujar Mr. Wu, “yap! Semua reservasi hotel hingga tempat yang harus kalian kunjungi juga sudah kusiapkan, jadi kalian disana tinggal bersantai dan kalau bisa hanya konsentrasi buat cucu untuk kami” timpal Mrs. Wu sambil memeluk lengan suaminya. “mom~” “waeyo? Jangan sampai aku tanya bagaimana malam pertama kalian semalam!” ujarnya lagi, dan makin membuat Alissa menundukkan wajahnya malu, apanya yang malam pertama? Batin Alissa jika mengingat yang semalam terjadi… Flashback “kau bisa tidur disofa” ucap kris, “m-mwo?! sirreo~! Aku ini wanita! Harusnya kau yang mengalah!” balas Alissa tak mau kalah dan langsung duduk di tempat tidur setelah mengganti bajunya dengan piyama.

Upload: cystanarisa

Post on 10-Apr-2016

239 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

mm

TRANSCRIPT

Page 1: Crispy Wifey Part 6

Crispy Wifey~! | Part 6

“Ah! Satu lagi” ucap Mrs. Wu seraya mengeluarkan amplop dari tasnya, “sebagai hadiah spes

ial dariku, aku sudah siapkan tiket perjalanan khusus honeymoon!”

“M-mwo?! Omoni tidak usah-“

“Eyyy~ jangan sungkan Alissa-ya~ biar kalian lebih konsentrasi buatkan cucu untukku” ujarnya cuek, sontak kembali membuat pipi Alissa merah merona.

“Daaaan, tujuan honeymoon kalian ke…BALI~!”

***

Wu’s Resident

Keesokan harinya setelah pesta pernikahan Alissa dan kris, keduanya langsung diberangkatkan ke Bali untuk bulan madu. kini Mr dan Mrs. Wu serta granny mengantar keduanya hingga ke depan rumah.

“selamat bersenang-senang disana” ucap Mrs. Wu riang.

“semua yang kalian butuhkan tinggal bilang ke guide yang sudah disiapkan ibumu, kris” ujar Mr. Wu,

“yap! Semua reservasi hotel hingga tempat yang harus kalian kunjungi juga sudah kusiapkan, jadi kalian disana tinggal bersantai dan kalau bisa hanya konsentrasi buat cucu untuk kami” timpal Mrs. Wu sambil memeluk lengan suaminya.

“mom~”

“waeyo? Jangan sampai aku tanya bagaimana malam pertama kalian semalam!” ujarnya lagi, dan makin membuat Alissa menundukkan wajahnya malu, apanya yang malam pertama? Batin Alissa jika mengingat yang semalam terjadi…

Flashback

“kau bisa tidur disofa” ucap kris,

“m-mwo?! sirreo~! Aku ini wanita! Harusnya kau yang mengalah!” balas Alissa tak mau kalah dan langsung duduk di tempat tidur setelah mengganti bajunya dengan piyama.

Page 2: Crispy Wifey Part 6

“ya~ aku tidak muat tidur disana, dan cukup sekali aku tidur disofa saat terpaksa harus menemanimu yang ketakutan di café”

“Siapa yang takut?!” elaknya, kris melihatnya jengkel dan langsung mendekatkan tubuhnya pada Alissa, sontak gadis itu hanya bisa merapat pada dinding kasur. “kalau tidak takut lalu kenapa waktu itu memelukku dan melarangku untuk pulang? Atau jangan-jangan kau mencari kesempatan?!”

“k-kesempatan apa maksudmu?!”

“tsk~! Jangan bilang kau mulai menyukaiku? Atau…karena ciumanku tadi, jadi kau suka padaku?” ucap kris dengan husky voice, yang mana bisa membuat gadis manapun bertekuk lutut padanya. “a-apa?! Menyukaimu?! Cish~ kau bukan tipeku!” elaknya namun tak berani menatap kris,

“benarkah? Tapi kenapa kau sampai membuat lengan kemejaku lecek karena cengkeraman tanganmu yang kuat itu tadi?” balasnya lagi, makin memojokkan Alissa, pikiran gadis itu pun kembali melayang saat ciuman lembut kris yang tak ia pungkiri jadi ingin merasakan lagi ciuman tersebut.

“y-YA! itu aku…karena kau mengambil ciuman pertamaku! Yang bahkan bukan dengan orang yang aku sukai!” ujarnya sambil mendorong bahu kris kencang. Segera ia ambil bantal dan selimut lalu beranjak ke sofa. Kris hanya menyunggingkan senyumnya, ‘tsk~ benar-benar polos’ batinnya. “baguslah kau tidur disana” balasnya cuek dan langsung merebahkan diri di kasur.

‘aish! bitchfacekris!!!’ runtuknya kesal dan terus mengumpat pria itu.

Flashback end

“haha, sudahlah, cepat kalian berangkat, kris, jaga Alissa ya” ucap granny menengahi. Kris tersenyum kecil lalu memeluk granny dan ibunya bergantian. “ka-kami pergi, abeonim, omonim, granny” pamit Alissa sambil membungkuk dan masuk kedalam mobil.

***

Incheon Airport

“masih ada waktu satu jam sebelum boarding” ucap kris setelah check-in bagasi dan kembali menemui Alissa yang duduk di lounge di bandara. “lalu?”

“ada beberapa barang yang harus kubeli”

“lalu?” tanyanya lagi dengan tatapan polos. Kris memutar kedua bola matanya jenuh, “lalu kau mau ikut atau tidak?!” gerutunya kesal,

“hmm, baiklah, aku ikut” ujarnya yang langsung bangkit dari duduknya, tak lupa mengambil ransel kesayangan yang selalu ia bawa.

Page 3: Crispy Wifey Part 6

Alissa hanya bisa mengikuti kemana kris pergi, hingga masuk ke dalam toko kosmetik, hah? Kenapa kesini? Pikirnya namun ia memilih untuk diam dan mengikuti kris daripada harus berdebat dengan pria dingin ini. dengan cekatan ia ambil beberapa cream perawatan wajah dan melihatnya dengan teliti sedangkan Alissa yang tidak mengerti kegunaan apa semua cream kulit yang ada didepannya hanya bisa membuka dan mencium aroma cream tersebut satu per satu.

“apa ada cream malam merk ini?” tanya kris pada salah satu pramuniaga. “ah, mohon tunggu sebentar” ujarnya yang lalu ke belakang mengambil barang yang dimaksud.

“kau memakai semua krim itu?”

“hmm, tidak ada yang mau kau beli?” tanyanya dengan kedua mata focus pada deretan krim perawatan kulit yang lain. “ahni”

“ini krim malamnya”

“aku ambil semua” ucapnya dan memberi 5 botol krim yang ada ditangannya,

“kris? kau pakai semua krim itu?!” tanya Alissa takjub.

“keurom~ jangan bilang kau tidak pernah merawat kulit wajahmu?” tanya kris dan hanya dibalas gelengan polos dari Alissa. “oh.my.God”

“wae-yo?”

“lupakan!” balasnya, lebih memilih untuk tidak melanjutkan ucapannya karna tahu gadis ini pasti tidak mengerti masalah perawatan kulit.

Setelah keluar dari toko kosmetik, keduanya kembali masuk ke dalam Polo Shirt Shop, dan Alissa hanya pasrah saat melihat kris sibuk memilih baju, ia malah teringat pada Zitao, pria yang dulunya ia anggap pasangan Gay dari suaminya itu. “kenapa kau tersenyum seperti itu?”

“eh? aniyo…aku hanya ingat pada Zitao, tidak kusangka pria seperti kalian suka sekali yang namanya belanja, apalagi dia! Gucci freak!” ucapnya, kris hanya tersenyum kecil, ia tahu betul kesukaan adik kesayangannya itu. “…tapi sayang dia tidak bisa datang ke acara kemarin…” lanjutnya lagi, mengingat Zitao yang mendadak ada urusan ke China disaat hari pernikahan mereka.

“umm, kris, aku ke kamar mandi dulu”

“hn, aku tunggu disini” balasnya dengan mata dan tangan yang sibuk memilih kemeja.

Beberapa menit kemudian setelah kembalinya Alissa dari toilet, ia lihat beberapa gadis berbisik didepan toko dengan tatapan melihat kearah kris. “aigo~ apa dia idol baru? Wajahnya sangat tampan~” bisik salah satunya.

Page 4: Crispy Wifey Part 6

“molla~ atau jangan-jangan dia masih trainee, tapi sudah setampan itu~” balas yang lain. mendengar ‘suaminya’ dipergunjingkan sedikit membuatnya panas, “ehm! Dia sudah menikah dan aku istrinya” ucapnya tanpa sadar, sontak kedua gadis itu menatapnya dengan tatapan ‘are-you-serious?!’ namun lebih memilih untuk meninggalkan tempat tersebut. Ckckck~ memang setampan apa sih dia?! Masih lebih tampan kyuhyun oppa! Batinnya lalu menatap kris dari ujung rambut hingga ujung kaki dan setelah ia melihat kris dari sisi yang berbeda, ia kembali merasakan debaran jantung yang tak seirama. omo! Kenapa denganku? ani..ani!! he’s not your type, Alissa! Ucapnya memperingati dirinya sendiri namun kedua matanya seakan tak bisa beralih dari pria yang

memakai baju casual namun terlihat begitu menarik…

Tuk~! “aw! Ya~” pukulan pelan melayang di keningnya, “jangan memikirkan yang tidak-tidak”

“cish~ siapa yang memikirkan diri- ah! Lupakan! Ppali~ pesawatnya sudah mau berangkat” ucapnya dan berjalan lebih dulu, lagi-lagi kris hanya bisa tersenyum kecil sambil melihat Alissa berjalan tergesa-gesa, “weirdo~”

@ pesawat

“Kris, boleh tukar tempat duduk?” Pinta Alissa yang dapat kursi di pinggir. “Hmm” balasnya hanya dengan dehaman yang lalu pindah. Dilihatnya gadis itu terlihat makin ceria dan sibuk melihat keluar jendela, menghiraukan instruksi dari pramugari. Namun saat pesawat mau take off, raut wajahnya berubah drastis. Ia tidak pernah naik pesawat sebelumnya dan sedikit merasa takut, hal itu pun disadari oleh kris. “Neo…gwaenchana?”

“K-kris…” Refleks ia pegang lengan kris kuat, wajahnya pucat dan tubuhnya gemetar, takut. “Tarik nafas panjang, relakskan tubuh dan pikiranmu” bisiknya dan beralih menggenggam tangan Alissa, bisa jelas ia rasakan degup jantung gadis itu.

Beberapa menit setelah take off…

“Alissa?” Panggil kris saat merasa pegangan tangan gadis itu sedikit mengendur.

Page 5: Crispy Wifey Part 6

“…” Tak ada jawaban, yang terdengar malah dengkuran halus, “dia tidur?! Ckckck~ benar-benar gadis aneh!” Gerutunya pelan, namun dengan hati-hati kembali membetulkan posisi duduk Alissa agar bisa tidur dengan nyaman serta menyelimutinya. Well…hari-hari berat bersamanya akan dimulai, Batin kris.

***

Setelah menempuh perjalanan selama 12 jam, mereka pun tiba di Bali, Indonesia sore harinya. Sejak turun dari pesawat tak pernah Alissa menghilangkan senyum dari wajahnya, ini pengalaman pertamanya ke luar negri dan

sudah memantapkan hati sebelum pergi ‘lupakan masalah pernikahan ini dan nikmati liburan! °\(^▿^)/°’ Pikirnya.

“Selamat datang di Bali, Mr. Wu and Mrs. Alissa” sapa guide asal indonesia namun fasih berbahasa korea.

“Just call me, kris” balas kris,

“Ah~ ne, saya lea, yang akan memandu perjalanan bulan madu anda selama di Bali, mari mobilnya sudah siap” jelasnya dan berjalan lebih dulu.

Kuta Beach Hotel

“whoa~ ipputa…” decak kagum Alissa saat melihat pemandangan luas laut dari balkon kamar, ia bahkan menghiraukan barang bawaan serta penjelasan dari guidenya dan memilih untuk berkeliling kamar.

“omo~! Benar-benar indah!” ucapnya lagi, mengambil beberapa kelopak bunga yang ada di ranjang dan duduk di pendopo luar kamar.

“makan malam jam 7 dan saya akan menjemput anda sekitar jam 7.30” ucap lea sebelum keluar kamar, kris hanya mengangguk pelan dan mengantar guide hingga luar pintu kamar lalu berbalik duduk disamping Alissa. “apa sebelumnya kau pernah kesini?” tanya gadis itu dengan tatapan mata masih melihat pantai.

“hanya beberapa kali untuk urusan bisnis” balasnya pendek, ia sandarkan tubuhnya di salah satu tiang pendopo. “kau ketempat seindah ini hanya untuk bisnis?”

“memang ada masalah?”

Page 6: Crispy Wifey Part 6

“yaa bagiku itu masalah, sayang jika menyia-nyiakan tempat seindah ini…dan selama kita disini harus puas-puasin liburan!” ucapnya menggebu,

“tsk~ terserahmu, clumsy”

“m-mwo? apa kau bilang?” balas Alissa namun pria itu hanya memejamkan kedua matanya. Diam-diam Alissa mengambil kamera poket dari ranselnya dan mengambil gambar dirinya juga kris yang agak kebelakang. Setelah foto jadi, ditempel dalam buku kecil yang khusus ia siapkan untuk liburan ini dan diberi notes : first holiday with bitchfacehusband KRIS! kekeke~ \(^┌┐^)/

Malam harinya…

“omo~! Ini bukan bajuku!” seru Alissa yang baru membuka kopernya, dilihat semua isi baju yang sedikit minim berada dalam kopernya bahkan ada juga lingerie sexy…

“apanya?”

“ini~ tadinya aku tidak bawa baju ini dan aku tidak pernah punya baju ini! atau jangan-jangan tertukar?!” ucapnya panic. Kris hanya menghela nafas, firasatnya mengatakan kalau ibunya lah pelaku dibalik semua ini. “ya sudah, pakai saja yang ada” balasnya,

“haah~! Pakaian apa ini?!” gerutunya, membongkar semua baju dan memilih pakaian yang setidaknya tidak terlalu terbuka, tapi sayangnya semua baju yang ada rata-rata hanya hot pants, tank top serta mini dress.

“Alissa-ya~ ppali” ujar kris menunggu di luar balkon. Dan akhirnya setelah menimang-nimang baju mana yang dipakai, pilihannya jatuh pada tube dress berbahan katun warna merah marun.

“kajja” ucapnya sambil menunduk malu, baru kali ini ia memakai pakaian minim, dan jujur membuat kris tertegun melihatnya. Kulit putih mulus terekspose karena dress tersebut hanya menutupi hingga bagian paha. “pakai ini, udara laut tidak begitu bagus” ucapnya yang lalu melepas jaketnya.

“gomawo”

***

Jimbaran beach

“whoa~ daebak~” decaknya kagum *lagi* setelah sampai di jimbaran beach, tempat makan malam romantis, apalagi untuk pasangan yang tengah berbulan madu. “whoa~”

“ya~ tak adakah kata lain selain whoa~?!”

“hehe, hanya mengungkapkan kesenangan, lagian mungkin dalam hidupku hanya sekali seumur hidup aku bisa kesini, jadi…nikmati saja” ucapnya yang lalu melahap semua hidangan yang ada, kembali membuat kris takjub

Page 7: Crispy Wifey Part 6

pada gadis disampingnya ini. dia memang bukan ideal type kris, bahkan jauh dari kata gadis idamannya, namun setiap tingkah anehnya seakan membuat hati kris yang selama ini gelap, perlahan menjadi cerah dan ia mulai merasa kenyamanan dengan ada Alissa disampingnya.

“kris, aaa~” ucapnya tiba-tiba yang menyodorkan makanan didepan wajah kris. “ya~”

“ppali~ cobalah untuk bersikap romantis sedikit, kau tidak lihat pasangan lain? bahkan sampai ada yang ciuman” ucapnya polos, malah membuat pipi kris merah. “ayo~ makan!” paksanya, mau tidak mau ia pun melapah suapan Alissa.

“memang aku kekasihmu?”

“bukan, tapi suami, hehe..anggap saja kita benar-benar sedang bulan madu!” jelasnya dan kembali memaksa untuk menyuapi kris.

Setelah melewati makan malam yang –dibuat- romantis oleh Alissa, keduanya kini tengah berjalan menyusuri pantai depan hotel mereka, sebenarnya kris menolak dan memilih untuk istirahat di hotel, tapi bukan Alissa namanya kalau tidak memaksa dan kini ia dengan memasang wajah cemberut terpaksa mengikuti kemana gadis ini pergi.

“Ummm..mengenai josephine… aku sudah tahu semuanya” ucap Alissa pelan dan langsung menghentikan langkah kris, ia lihat raut wajah pria itu berubah lebih dingin dari biasanya. “mungkin kau berfikir aku ini hanyalah orang asing yang tak mengerti apa-apa, tapi…aku hanya ingin bilang…kau masih punya keluarga yang menyayangimu, mereka benar-benar ingin melihatmu tersenyum seperti dulu lagi, kris…”

Kris berbalik menatapnya dingin, “lalu? Apa kau disuruh mereka untuk bisa membuatku kembali seperti dulu lagi?”

“mereka memang meminta tolong padaku meski awalnya aku menolak, tapi…setelah aku melihat semua ini…aku sendiri yang memiliki kemauan untuk bisa membuat kau tersenyum lagi” balasnya dengan menatapnya dalam. Kris tersenyum picik, “dari pada mengurusiku, lebih baik urusi masalahmu sendiri” balasnya dan berjalan meninggalkan Alissa.

“ya! Aku tidak bermaksud mencampuri urusanmu!” teriaknya kesal dan berlari kecil menghampiri pria itu, “ingat perjanjian itu dan secepatnya kita bercerai”

“ini bukan masalah perjanjian itu kris, tapi aku hanya ingin kau lebih membuka hati dan pikiranmu! Kehilangan orang yang kita cintai memang berat tapi jangan sampai berlarut seperti ini! kau masih punya keluarga kris!” ujarnya dengan suara meninggi,

“aku tanya apa kau pernah jatuh cinta?! Apa kau pernah merasa bagaimana kehilangan orang yang setiap hembusan nafasmu selalu kau ingat?!” balas kris lebih kencang lagi, membuat Alissa terdiam. “tidak kan? meski aku punya keluarga tapi…KEHADIRAN JOSEPHINE LEBIH PENTING DARI APAPUN!” teriaknya menggema lalu pergi begitu saja.

Page 8: Crispy Wifey Part 6

Sesaat Alissa berdiri mematung dengan kedua mata berkaca-kaca, “mungkin…aku baru merasakan yang namanya jatuh cinta kris…dan ingin membuat orang yang aku sukai bisa tersenyum” lirihnya.

Sampai tengah malam, kris belum kembali ke hotel dan itu cukup membuat Alissa khawatir dan merasa bersalah karena telah mengungkit-ungkit masa lalunya. “sesempurna itukah Josephine dimatamu, hingga kau menutup hatimu untuk semua orang?” lirihnya. Kembali ia eratkan jaket milik kris, tercium aroma khas pria tersebut. “ottokhae? Kau seperti gunung es yang akan terus membeku, kris…dan aku tak yakin bisa melelehkannya” ucapnya lagi, memeluk kedua lutut dan memejamkan kedua matanya. Kembali mengingat saat bertemu dengan kris, makan malam pertama dengan kedua orang tuanya hingga saat keduanya melakukan fitting baju pengantin. Sentuhan kris yang selalu membuat jantungnya berdebar hebat, serasa bagai ada puluan kupu-kupu menari-nari diatas perutnya. “apa ini yang namanya jatuh cinta…?”

Tak lama setelah itu, terdengar suara pintu terbuka, langsung Alissa masuk ke dalam dan melihat pria itu berjalan terhuyung-huyung. “kris! kau…habis minum?!” serunya, reflex menopang tubuh kris agar tidak jatuh. “bukan urusanmu!” rancaunya. Dengan sedikit kesusahan ia baringkan kris di tempat tidur, membuka sepatu dan jaket pria itu.

“aish! apa hanya ini caranya menghilangkan stress, huh?!” omelnya namun tetap menyelimuti kris dan mengelap keringat yang mengucur dari kening suaminya. Kris hanya merancau tidak jelas dan dengan mata terpejam, Alissa perhatikan wajah pria dihadapannya ini, wajah yang selalu terlihat kesepian dan sedih. Ia beranikan diri membelai pipi kris namun dengan cepat tangan besar kris menggenggamnya erat dan menariknya dalam pelukannya, “k-kris…”

“jangan pergi…aku…mencintaimu…josephine…” lirihnya pilu. Alissa hanya bisa menatapnya lesu, ada rasa sakit dalam hatinya saat mendengar kata-kata tersebut keluar dari bibirnya, namun ia hanya bisa diam, terus mengingatkan dirinya pada pernikahan kontrak ini, dan mencegah perasaannya untuk tidak terlalu jauh menyukai kris…

***

In the morning…

“Ugh…” Ia mengerjap pelan, berusaha membuka kedua matanya yang terasa amat berat serta sakit kepala yang menyerang akibat vodka yang ia minum tadi malam. Saat hendak bangun, baru ia sadar tangan kanannya memeluk seseorang… ‘Alissa? Ke-kenapa bisa’ batinnya. Ia urungkan niatnya untuk mengangkat tangannya dan beralih memandang gadis yang tanpa ia sadari terus ia peluk semalaman.

Tangannya yang bebas bergerak menyingkirkan helaian rambut yang menutupi wajah Alissa, dan itu kembali memunculkan debaran jantung tak seirama. Untuk kesekian kalinya kris dibuat tertegun akan kepolosan dari gadis ini. Dia tidak secantik dan tidak pula mempunyai senyum bagai malaikat seperti josephine. Tapi entah mengapa setiap kris melihatnya ada sesuatu yang membuat Alissa terlihat spesial dimatanya.

“Hoaaahhmm~…k-kris?!” Serunya yang langsung bangun dan sedikit menjauh dari kris, begitu juga dengan pria itu yang kini duduk menyandarkan tubuhnya di dinding kasur.

Page 9: Crispy Wifey Part 6

“m-mianhae…semalam aku tidak bermaksud untuk-“

“Lupakan” putusnya,

“Eh?”

“Kau kumaafkan dengan syarat jangan pernah ungkit atau campuri urusanku mengenai josephine” ucapnya, singkat, padat dan jelas.

“Ne~! Tapi…izinkan aku untuk memenuhi permintaan granny dan ibumu”

“Mwo?” Alissa bergerak mendekati kris dan menangkup kedua pipi kris, sedikit buat pria itu kaget. Perlahan Alissa menarik kedua sudut bibir kris hingga membentuk senyuman. “Tersenyumlah” ucapnya sambil tersenyum lebar. Sejenak keduanya saling diam berpandangan, hingga… “A-aku mau mandi” ucap Alissa dan langsung lari ke kamar mandi.

Aigo~kenapa makin berdebar saat didekatnya?! Ani..ani.. Hilangkan perasaan itu, Alissa! Batinnya sambil menepuk wajah pelan.

***

“Whoaaaa~” decak Alissa kagum untuk kesekian kalinya dan setiap melihat ekspresi Alissa, kris hanya bisa menghela nafas, bosan.

Menjelang sore hari di hari kedua di Bali, keduanya diajak berkeliling Tanah Lot, kris masih lebih banyak diam dan bahkan jalan sedikit dibelakang Alissa yang serius mendengarkan penjelasan lea mengenai tempat tersebut.

“Lea-ssi, bisa tolong foto kami berdua?” Pinta Alissa,

“Keurom~ ayo, kutunjukkan tempat yang bagus” ujarnya dan berjalan ke salah satu bebatuan yang sedikit sepi pengunjung. “Kris, ppali~” ucapnya sambil menarik tangan kris dan sesampainya di tepi tebing, dengan cueknya Alissa mengalungkan tangannya di lengan kris.

“kris-ssi, bisa tersenyum sedikit?” ucap lea sebelum mengambil foto, Alissa melihat sekilas pria tersebut lalu kembali beralih pada lea, “ambil saja lea-ssi, wajahnya memang seperti itu” ucap Alissa dan langsung diberi tatapan tajam kris.

“ini” ucapnya dan kembali menyerahkan hasil foto tadi. “mari, ke tempat selanjutnya” ucap lea dan kembali memimpin jalan didepan.

Menjelang malam, keduanya memilih berjalan disekitar hotel sekalian untuk mencari makan malam. Kris masih tetap lebih banyak diam, berbeda dengan Alissa yang memang terlihat menikmati perjalanannya ke bali. Kadang ia berpikir bagaimana bisa gadis itu terlihat menikmati liburan ini sementara kris sendiri terus mencari cara bagaimana bisa lebih cepat menceraikan Alissa, pikirnya.

Page 10: Crispy Wifey Part 6

“whoaaa~” decak Alissa kagum dan tanpa kris sadari, kini ia sudah berada di depan monumen bom bali. “kris, bisa ambil foto untukku?” pintanya namun lebih mirip menyuruh ketimbang minta tolong, kris menatapnya jenuh namun tetap mengambil kamera poket dari Alissa.

“nih”

“sekarang giliranmu”

“what?”

“ayo~ apa kau tidak mau buat kenang-kenangan selama disini?!” ujarnya namun kris tetap menolak untuk di foto. “hahh~ geure, kalau begitu foto bersamaku!” ujarnya yang langsung menarik tangan kris agar pria itu lebih sejajar dengannya dan tanpa babibu langsung mengambil foto bersamanya.

“yaa~ kubilang tidak mau difoto”

“buat kenang-kenangan, ayo makan, aku lapar” ucapnya cuek dan sudah mulai mengerti sifat kris.

Benar-benar gadis aneh! Batinnya kesal.

Salah satu resto di jalan legian…

“kenapa kau bisa bersikap tenang?” ucap kris, memecahkan keheningan dan juga menghentikan gerak garpunya. “maksudmu?”

“kenapa kau bisa bersikap seolah tidak ada masalah? Sementara setelah ini kita harus memikirkan bagaimana caranya bisa cepat-cepat bercerai” jelasnya yang langsung membuat nafsu makan Alissa hilang seketika. Gadis itu

Page 11: Crispy Wifey Part 6

masih diam, menyingkirkan piringnya dan meminum sedikit minumannya, “bisakah hal itu dibicarakan setelah kita pulang dari sini? Sudah kubilang sebelumnya kalau nikmati liburan selama disini…kau juga tidak perlu khawatir, aku bisa memikirkan cara yang lebih cepat agar kita bisa cerai” jelasnya, terlihat Alissa benar-benar kesal.

“kalau mau balik ke hotel, duluan saja, masih ada yang ingin aku cari” ujarnya dan keluar café begitu saja. Kris masih duduk diam, kedua tangannya mengepal kuat, menahan amarah. Ia pun tak mengerti perasaan apa yang ia alami saat ini. kadang ia merasa senang jika Alissa berada didekatnya, namun kadang ia juga merasa kesal dengan dirinya sendiri, nasibnya dan bahkan menyesal telah melibatkan Alissa dalam lingkup hidupnya.

***

Setelah keluar dari café, Alissa terus berjalan tak tentu arah, dan menghentakkan kakinya demi meluapkan kekesalannya atas ucapan kris tadi. Ia pun tak mengerti mengapa saat mengingat kembali pernikahan kontrak ini hatinya jadi kalut dan ada sedikit keinginan untuk tidak terburu-buru menyudahi kontrak tersebut.

“bitchfacekris! Apa yang ada diotaknya hanya gadis itu?! Apa dia benar-benar tidak mau punya hidup lebih baik lagi?!” decaknya kesal lalu kembali menghela nafas berat. ia duduk disalah satu bangku pinggir jalan, menatap lesu jalanan yang makin ramai, berbanding terbalik dengan kondisinya saat ini, sepi.

Hanya satu hal yang membuatku sangat iri denganmu kris, keluarga. Yang aku mau hanyalah merasakan memiliki keluarga yang utuh dan beri aku sedikit waktu untuk merasakan hal tersebut. Batin Alissa, ia menghirup nafas dalam-dalam dan menahan agar air matanya tidak mengalir dan berusaha untuk tegar kembali. “kau pasti bisa Alissa, kau pasti bisa buatnya tersenyum lagi!” ucapnya menyemangati diri sendiri.

Ia bangkit kembali dan memperhatikan keadaan sekitar… “k-kok…kenapa bisa ada disini?!” Ucapnya panik, melihat keadaan sekitar, jalanan yang hanya muat 1 mobil dan deretan pub disekelilingnya.

Tak lama kemudian, ada 3 pria yang tiba-tiba menghampirinya. Bau alkohol tercium tajam dari mulutnya, sedikit membuat Alissa takut. “Hei~ baby~” rancau salah satu pria berbadan kurus namun tinggi, mencoba merangkul bahu Alissa, dengan cepat ia mencoba untuk menghindar namun pria itu langsung memegang bahu Alissa, bicara dengan bahasa yang tak ia mengerti. ‘Kris… Tolong’ batinnya makin ketakutan dan pasrah memejamkan mata. Namun dalam hitungan detik tangannya ditarik paksa lari dari tempat tersebut. “Yaa! H-help mee!!” Teriaknya berusaha meminta tolong, dan berusaha melepas pegangan pria yang membelakanginya. “YAAAAA-hmmphh!!!”

“Sst! Jangan teriak begitu noona!” Ucap pria tampan bermata panda, membungkam bibir Alissa dan kembali membawanya hingga ke pinggir jalan yang lebih sepi.

“Hmmpph!!!”

“Arraseo~” ia lepas bungkaman bibirnya, “zitao! Huweeee~” refleks ia memeluk Tao, “kau berhutang budi padaku, noona~” balasnya, bahagia.

“Tapi…kenapa kau ada disini?!” Ujarnya setelah melepas pelukan dari Tao.

Page 12: Crispy Wifey Part 6

“Nanti saja aku ceritakan, lebih baik kau jelaskan kenapa kau bisa jalan sendirian noona? Mana kris hyung?!”

“Itu…tanya sendiri ke hyung-mu itu!”

“Kalian bertengkar? Disaat honeymoon?!”

“Ish~! Apanya yang honeymoon! Dari awal datang kesini yang ada dipikirannya itu cuma gimana caranya bisa cepat cera-i-eh…”

“Apa?! Cerai?!”

“A-ani…ma-maksudku-“

“jelaskan apa maksudnya noona” ujar Tao geram, Alissa hanya menghela nafas berat dan memukul kepalanya sendiri, merutuki bibirnya yang kadang tidak bisa ia control! Alissa dumb dumd!! Kenapa bisa keceplosan! Batinnya kesal.

“noona?”

“arra~ tapi bisakah cari tempat makan? Aku lapar” ucapnya lesu, Tao mengangguk pelan dan mengajaknya ke restoran fast food, masih di kawasan legian.

Tao masih diam memperhatikan gadis didepannya makan dengan lahap, tak peduli cara makannya yang tidak mencerminkan sisi feminimnya. “kapan mulai ceritanya?” celetuk Tao,

“sambil nunggu aku habiskan ini, mending kau duluan saja yang cerita kenapa juga ada di bali, zitao~”

“hmm…geure, aku sebenarnya menyusul kalian”

“hee?! Kenapa?”

“habis di pernikahan kalian aku tidak datang, dan saat tahu kalian langsung honeymoon ke bali yaa~ langsung saja aku menyusul kesini, ya~ sebenarnya karena disuruh ibu mertuamu untuk mengawasi kalian, hehe” jelasnya,

“aish~”

“tapi beruntung aku datang kan? bayangkan kalau tadi aku tidak mengikutimu keluar café, noona?”

“…arraseo…gomawo…” balas Alissa, lalu menyudahi makanannya. “siap menjelaskan?” tanya Tao, dan dibalas anggukan kecil dari Alissa, sedikit bingung dari mana ia harus menjelaskan, dan masih ragu apa sebaiknya Tao tahu mengenai pernikahan kontrak itu.

“Kami…sepakat menikah kontrak…demi memenuhi keinginan granny” ucapnya pelan dan hal tersebut tidak membuat Tao terkejut, “kau…tidak kaget?”

Page 13: Crispy Wifey Part 6

“Ahni, malah aku sudah menduga sebelumnya noona”

“M-mwo?”

“Kris hyung tak akan semudah itu melupakan mei mei, dan mungkin karena melihat kondisi granny kemarin, jadilah kalian menikah, dan ternyata memang benar” balasnya, Alissa kembali menghela nafas berat dan menundukkan wajahnya lesu. “Zitao…janji mau jaga rahasia ini kan? Please~” pinta Alissa dengan muka memelas.

“Tapi kalau kalian cerai, bagaimana reaksi granny?” Balas Tao, kembali membuat Alissa menciut.

“Semua keputusan untuk cerai ada padanya…aku menyetujui pernikahan ini hanya untuk granny dan juga mrs. Wu, karena mereka lah aku bisa merasakan bagaimana punya seorang ibu” lirihnya, mendengar hal tersebut Tao tersenyum lembut, mengusap punggung tangan Alissa, “kenapa noona tidak mencoba untuk mencintainya?”

“m-mwo?!”

“buat kris hyung agar bisa mencintaimu”

“andwae! itu tidak mungkin Zitao, lagian dia juga sampai saat ini masih memikirkan Josephine kan? dia terlalu mencintai gadis itu, yang membuat hatinya jadi membeku…” lirih Alissa,

“tapi noona belum mencobanya kan?” balas Tao, namun Alissa hanya diam. ia memang belum mencoba membuka hatinya untuk menyukai kris, meski setiap dekat dengan pria itu, ia selalu merasakan debaran jantung yang tak seirama. “kajja~ aku antar kembali ke hotel, pasti hyung khawatir mencarimu” ucap Tao dan menarik tangan Alissa keluar restoran.

Sesampainya di depan kamar hotel…

“kau menginap disini juga kan?”

“hmm, kamarku di lantai bawah, besok kita keliling bali, oke?”

“ne~ gomawo Zitao…”

“itu kewajibanku, karna aku akan selalu melindungi noona” ucapnya lalu berjalan meninggalkan Alissa. Sesaat gadis itu terdiam memandang punggung Tao dari belakang hingga hilang dari pandangannya, “seandainya kris bisa sepertimu…” lirihnya.

Dan saat masuk ke kamar, dilihatnya kris tertidur di sofa, masih memakai baju pergi tadi. Kenapa tidur disini? batin Alissa. Ia ambil bantal dan selimut, dibenarkan posisi tidur kris dan memandang wajah pria itu sesaat. Jika aku menyukaimu…apa bisa kau membukakan hatimu untukku, kris?

***

Page 14: Crispy Wifey Part 6

Keesokan harinya…

Kris jalan sedikit dibelakang, tetap menunjukkan wajah malasnya, apalagi melihat dua orang didepan, Tao dan Alissa yang antusias menuju pantai. Sesampainya di kota beach, kris lebih memilih untuk berjemur di pinggir pantai, sementara Alissa dan Tao memilih untuk coba naik banana boat.

“Hyung, kau benar tidak mau ikut?”

“No.” Balasnya pendek, ia pakai kacamata hitamnya dan mulai tidur. “Ayo Zitao, biarkan dia disini” ucap Alissa dan menarik tangannya, Tao hanya mengangguk pelan, lalu berbalik merangkul Alissa, yang tanpa mereka sadari, kris terus memperhatikan keduanya yang kini malah terlihat mesra.

Beberapa menit kemudian keduanya kembali ke tempat dimana kris duduk dan terus mengacuhkannya. Alissa sendiri sengaja bersikap acuh pada kris.

“Noona~ jangan jauh-jauh”

“Arra~ hanya sampai sana” ujarnya lalu beranjak bangun lagi menuju pantai, sementara Tao terus memperhatikannya dari tempat ia duduk.

“Kalian terlalu akrab” celetuk kris, dengan tatapan menatap Alissa. Tao tersenyum kecil, “kau cemburu?”

“Ahni…”

“Dia kakak iparku, wajar jika aku jadi akrab dan juga melindungnya, hyung…sama seperti aku melindungi mei mei”

“Jangan samakan dia dengan josephine” balas kris dingin.

“Gege…” Lirih Tao, panggilan kris darinya saat josephine masih ada dulu. Setelah meninggalnya josephine, Tao memutuskan untuk memanggilnya ‘hyung’ karena takut kris akan terus mengingat josephine kalau ia menanggilnya dengan sebutan gege, dan Tao baru akan memanggil kris dengan sebutan itu jika ia benar-benar telah putus asa dengan sikap dingin kris.

“Belajarlah untuk mencintainya, atau setidaknya belajar untuk membuka kembali hatimu…”

“Alissa?”

“Iya, siapa lagi kalau bukan Alissa noona”

“itu Alissa!”

“Iya~ Alissa noona hyu-ng…NOONA!” Seru tao saat melihat sosok gadis yang hampir ke tengah laut. Sontak ia langsung berlari, berusaha menolongnya, sementara kris diam sesaat, ragu apa harus menolongnya atau tidak.

Page 15: Crispy Wifey Part 6

“NOONA!” Teriaknya, berenang secepat mungkin, tubuh aeti makin lemas, dan hampir tak bisa bernafas karena air laut masuk cukup banyak dalam tubuhnya. Tao menarik tubuh mungil Alissa, memeluknya erta dan membawanya ketepian.

“Noona! Noonaaaa!” Tao menepuk pelan pipi Alissa, namun gadis itu tetap tak bergeming dan memejamkan kedua matanya, ia tekan dada Alissa, berusaha mengeluarkan air dalam tubuhnya, hingga hendak melakukan pernafasan buatan, namun… “Zitao minggir” ujar kris, mendorong bahu Tao dan langsung memberi pernafasan buatan.

“Alissa?!” Ujarnya panik, dan berkali-kali memberi nafas buatan. Melihat hal tersebut malah membuat tao sedikit lega, setidaknya kris masih mengkhawatirkannya.

“Phuahh!! Uhuk…uhuk…hhh…k-kris?”

“Yah! kau itu! Tidak bisa berenang kenapa berenang kesana, hah?!” Ujarnya, kesal bercampur khawatir.

“M-mianhae”

“Noona! Gwaenchana? Apa ada yang sakit?” Tao beralih memegang kedua pipi Alissa dan mengecek seluruh tubuh gadis itu apa ada yang terluka atau tidak. “Ahni, maaf sudah buat kau khawatir…Zitao…aku mau ke hotel” pintanya.

“Geure, naik dipunggung ku saja” ucapnya, ia ambil jaketnya dan memakaikan di punggung Alissa sebelum ia gendong gadis itu dipunggungnya. Melihat hal tersebut, cukup membuat hati kris terasa panas, tak mengerti mengapa ia merasa kesal dengan dirinya sendiri juga sikap Tao yang begitu perhatian terhadap Alissa.

“Gomawo zitao” lirih Alissa,

“Itu kewajibanku melindungimu, noona” balasnya dan Alissa hanya diam, dalam hatinya ia senang ada orang yang memperhatikannya, namun akan lebih senang lagi jika orang itu kris, tapi pria itu malah membentaknya dan hanya jalan diam dibelakang.

“Berterimakasih juga dengan kris hyung…dia tadi yang memberimu nafas buatan” ucapnya. na-nafas buatan?! Berarti secara tidak langsung…kami ciuman lagi… batin Alissa dengan wajah memerah.

Setelah sampai hotel, Alissa putuskan untuk berendam dalam bathub yang sudah diisi dengan air hangat serta aromatherapy ditambah lagi taburan kelopak bunga mawar didalamnya, cukup merelakskan tubuh dan pikirannya. Kembali ia teringat dengan ‘nafas buatan’ yang kris berikan padanya. apa bisa ini disebut ciuman? Dan apa dia benar-benar khawatir padaku? tapi kalau dia memang tidak suka padaku, harusnya membiarkan Zitao yang beri nafas buatan itu…

”aish~ ! apa yang kau pikirkan Alissa! Jangan senang dulu dengan sikapnya tadi!” ujarnya sendiri, namun tak bisa ia pungkiri suasana hatinya lebih baik dari sebelumnya, ia raba permukaan bibirnya, dan ingat kembali ciuman

Page 16: Crispy Wifey Part 6

pertamanya yang diambil oleh kris saat upacara pernikahan mereka kemarin. Senyum pun mengembang dari bibirnya, ia menyandarkan tubuhnya dan mulai memejamkan mata sejenak.

Satu jam kemudian…

Kris terbangun mendengar deringan ponselnya, dilihat nama Zitao tertera di layar ponselnya. “Zitao?”

“aku tunggu di lobby 30 menit lagi, okay? Jangan lupa ajak Alissa noona” ujarnya lalu memutuskan telfon. “Alissa?” ia lihat sekeliling gadis itu tak terlihat, ia keluar balkon pun gadis itu tidak ada. “Jangan-jangan…” Sontak ia berlari kedepan pintu kamar mandi, menggedor pintu cukup keras.

“Alissa?! Ya! Kau masih didalam?!” Teriak kris, namun tetap tak ada jawaban, “aish! Terkunci pula!” Kehabisan akal, ia ambil ancang-ancang untuk mendobrak pintu tersebut dan… Berhasil!

“Alissa?! Yaa!” Dilihatnya gadis itu masih berendam dalam bathub dengan mata terpejam. “Alissa?! Bangun!” Ujarnya dengan menepuk pipi Alissa, “u-uhm…”

“Alissa!”

“Kris? KRIS! KYAAAAA!!!” Sontak ia dorong tubuh kris hingga pria itu terjungkal kebelakang. “KENAPA KAU MASUK?!”

“M-mwo?! Yah! Kupikir kau itu pingsan! Satu jam gak keluar dari kamar mandi!”

“A-aku…aku…tertidur” ucapnya pelan dengan wajah merah merona.

“Apa?! Kau teridur?! Bisa-bisany kau tidur dalam kondisi…aish! Pakai handukmu! Dan cepat keluar!” Ujarnya, baru menyadari gadis didepannya ini masih ‘polos’ meski sebagian tubuhnya terendam dalam bathub, namun tetap saja sebagai pria ia merasakan hal berbeda jika melihat kondisi Alissa yang seperti itu.

Saat makan malam Alissa lebih banyak diam dan menunduk, malu jika harus bertatapan dengan kris yang duduk disebelahnya. Menyadari ada yang aneh dengan Alissa, cukup membuat Tao penasaran apa yang telah terjadi diantara keduanya. “Noona, gwaenchana?”

“N-ne…”

“Omo~ tanganmu kenapa keriput gitu? Apa kelamaan berendam?!”

“Eh? Hehe, begitulah” balasnya dan kembali meneguk minuman hingga habis, sedangkan kris, hanya melihatnya sambil menyunggingkan bibirnya.

“Umm, noona, ada tempat yang ingin kau kunjungi lagi, pesawat kalian besok sore kan?”

“Oh…ummm, aku mau mencari oleh-oleh untuk granny”

Page 17: Crispy Wifey Part 6

“Hmmm, okay! Kalau begitu besok pagi cari di legian aja”

***

Hari terakhir di bali…

“Sudah putuskan barang apa yang mau kau kasih?”

“Molla~ aku tidak tahu apa kesukaan granny maupun omoni” jawabnya lesu, ia lihat beragam oleh-oleh khas bali namun tak satu pun menarik perhatiannya.

“Umm…kalau pajangan ini? Atau kain bali ini?” Tunjuk Tao namun lagi-lagi dibalas gelengan oleh Alissa. “Haah~ sebenarnya oleh-oleh yang mereka inginkan itu…”

“Apa? Kau tahu?!”

“Hmm, oleh-olehnya…kau cepat hamil sehabis pulang dari sini”

“Yaa~ Zitao!”

“Hahaha, memang benar noona” canda Tao, namun malah membuat Alissa kembali bimbang. Memang hal itu yang diharapkan keluarga kris, terutama granny, tapi apa yang bisa ia berikan? Semua ini hanyalah pernikahan palsu…

“…aku ambil ini saja” putusnya mengambil kain khas bali serta pajangan unik.

Menjelang malam ketiganya sudah berada dalam pesawat dan Alissa duduk diantara kedua dua pria tersebut. Kris masih lebih banyak diam dan memilih untuk mendengarkan musik, sementara Alissa, perhatiannya sedikit teralihkan oleh Tao yang terus mengajaknya ngobrol. Hingga pesawat mulai lepas landas, dilihatnya Alissa dan tao terlelap dengan kepala Alissa menyandar pada bahu Tao.

Ia perhatikan wajah lelah Alissa cukup lama, dalam hatinya bagai ada dua sisi yang saling bertentangan, antara keinginan untuk membuka hati untuk gadis itu dan kesetiaan cintanya yang hanya untuk josephine. Tangan kris bergerak memindahkan tubuh Alissa dan menyandarkan kepalanya dibahu kris, tak lupa pula ia menyelimutinya, kembali membuatnya nyaman jika gadis itu berada didekatnya.

***

Seoul, dua hari setelah kepulangan AeKris dari bali…

Page 18: Crispy Wifey Part 6

“tada~ kalian suka?!” ujar Mrs. Wu setelah menunjukkan apartemen baru yang sudah ia siapkan sejak Alissa dan kris pergi berbulan madu kemarin. “omoni…ini…”

“setelah menikah kalian pasti butuh privasi sendiri…biar cepat berhasil program baby-nya!” balasnya, Alissa hanya diam sambil menatap kris yang tetap memasang wajah dingin. “…omoni…”

“ah~ semua yang kalian butuhkan sudah ada disini, tapi kalau kau mau bawa barangmu dari tempat lamamu, bawa saja Alissa”

“ne, kamsahamnida omoni…”

“baiklah! Aku masih ada urusan lagi, dan kris, besok kau ditunggu ayahmu di kantor, okay?” ucapnya, lalu segera pergi. Sesaat setelah Mrs. Wu pergi, Alissa masih diam sambil melihat sekeliling apartemen cukup besar dan mewah baginya.

“kamarnya ada dua, kau bisa pilih yang mana” ucap kris lalu kembali masuk ke kamar utama, “hahh~ pria itu makin dingin dan menyebalkan…apa jadinya kalau kami hidup satu atap begini?” lirih Alissa pelan.

Setelah merapikan kamar kecil disebelah kamar kris, Alissa keluar lagi sudah siap dengan tasnya, hari ini ia berniat untuk mengunjungi panti dan memberitahu mengenai pernikahannya dengan Kim ahjumma. “kris, aku pergi dulu, mungkin sampai malam” ucapnya, namun tak ada jawaban.

Seoul Hospital

Alissa berjalan lebih cepat dan mencari kamar rawat yang dimaksud. Setelah hampir tiga bulan lamanya tak pernah ia mengunjungi panti dan baru tahu Kim ahjumma masuk rumah sakit cukup membuat hatinya makin merasa bersalah…

“mwo?! masuk rumah sakit?!”

“ne…sudah dua hari ini beliau dirawat karena penyakit paru-parunya, aku mau menghubungimu, tapi tak tahu harus menghubungi kemana, mianhae Alissa-ya” jelas salah satu perawat disana,

“gwaenchana…harusnya aku yang sering kesini dan meninggalkan nomor ponselku, boleh aku tahu dimana rumah sakitnya?”

Page 19: Crispy Wifey Part 6

“eomma?” ucapnya, sosok wanita berwajah pucat langsung terlihat lebih ceria saat melihat gadis yang sudah ia anggap anaknya sendiri. “Alissa…”

“eomma…mianhae…” ujarnya sambil memeluk kim ahjumma erat. “tak apa Alissa…eomma yang tak mau buat kau khawatir”

“tapi ini salahku, sudah lama aku tidak menjenguk eomma, apa masih sakit?” ucapnya dengan mata berkaca-kaca. Kim ahjumma tetap tersenyum dan menggeleng pelan, ia usap pipi Alissa lembut, “melihatmu baik-baik saja cukup buat kondisi eomma makin membaik”

“sepertinya banyak yang ingin kau ceritakan pada eomma?” tebaknya tepat. Alissa menghela nafas panjang dan menggengam tangan kim ahjumma, dan kembali ia lihat cincin yang melekat dijemari kirinya, yang menandakan ia sudah menjadi milik pria lain.

“eomma…aku…”

“hmm?”

“ada satu hal yang ingin kukatakan padamu”

“eomma juga sayang…ada kabar baik untukmu”

“kabar baik?” tanya Alissa tidak yakin, “ada seseorang yang mencarimu”

“eh? nugu?”

Baru kim ahjumma membuka bibirnya, pintu kamar rawat terbuka lebih dulu, sosok pria chubby dengan membawa sebuket bunga serta keranjang buah… “ahjumma…” panggilnya, namun seketika terhenti saat melihat gadis yang wajahnya tak asing baginya, tak banyak yang berubah dari gadis itu dan ia masih bisa mengenalinya dengan jelas, Alissa.

“a-Alissa?” ucap xiumin perlahan mendekat. “dia min seok, Alissa…kau pasti masih ingat kan?” ucap kim ahjumma, Alissa masih diam mematung. Tak percaya pria yang sejak dulu ia tunggu kedatangannya, pria yang paling dekat dengannya, ia anggap sebagai kakak yang ia yakini bisa melindunginya.

“m-min seok…oppa…”