crispy wifey part 8

21
Crispy Wifey~! | Part 8 Part 1 | Part 2 | Part 3 |Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 | “atas dasar apa kau lakukan ini padaku?” tanyanya lagi dengan kedua mata mulai berkaca- kaca. “…lupakan yang baru saja aku lakukan” ucapnya kembali dingin lalu beranjak masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Alissa hanya masih diam mematung, dengan air mata yang perlahan mengalir. Meraba sentuhan kris yang baru ia rasakan, memang tidak ada celah bagiku untuk bsia mengisi hatimu… tidak ada kah kris… *** Untuk kesekian kalinya Alissa menghela nafas panjang. Seharian kegiatannya hanya duduk didalam pantry, meminum kopi dan kini sudah gelas ketiga yang ia minum. Minyoung yang melihatnya hanya diam seperti itu makin membuatnya penasaran apa yang terjadi diantara Alissa dan bossnya. Kris pun sejak pagi tadi tidak memunculkan batang hidungnya di café. “cukup Alissa!” ujar minyoung jengah, sambil menarik cangkir kopi Alissa. “onnie~” “mau sampai berapa gelas lagi kau minum?!” balas minyoung, Alissa kembali diam dan menghela nafas. Minyoung memutar bola matanya, jenuh lalu duduk dihadapannya, melipat kedua tangan di dada. “ayo ceritakan!” “apa?” “masalahmu dengan suamimu?” tanya minyoung terus terang. Alissa menundukkan wajahnya, ingatannya akan perlakuan kris semalam terus berputar dalam benaknya. Bagaimana bisa ia melupakan sentuhan hangat pria yang kini ia sukai? Bagaimana bisa ia melupakan kecupan manis dari kris, meski saat itu tengah dibawah pengaruh wine? “tak ada…” ucap Alissa setelah beberapa saat terdiam, ia pun beranjak bangun dan meraih tasnya, tak lupa pula mengganti seragamnya. “ya~ eodieseo?” “mencari udara segar, kalau boss mencariku, bilang saja aku pulang” “ckckck~ pasangan aneh! Bossmu, suamimu sendiri, kenapa masih minta izin?!” gerutu minyoung gemas dan makin heran dengan hubungan Alissa dan kris. ***

Upload: cystanarisa

Post on 29-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

lpo

TRANSCRIPT

Page 1: Crispy Wifey Part 8

Crispy Wifey~! | Part 8

Part 1 | Part 2 | Part 3 |Part 4 | Part 5 | Part 6 | Part 7 |

“atas dasar apa kau lakukan ini padaku?” tanyanya lagi dengan kedua mata mulai berkaca-kaca.

“…lupakan yang baru saja aku lakukan” ucapnya kembali dingin lalu beranjak masuk ke dalam kamarnya. Meninggalkan Alissa hanya masih diam mematung, dengan air mata yang perlahan mengalir. Meraba sentuhan kris yang baru ia rasakan, memang tidak ada celah bagiku untuk

bsia mengisi hatimu… tidak ada kah kris…

***

Untuk kesekian kalinya Alissa menghela nafas panjang. Seharian kegiatannya hanya duduk didalam pantry, meminum kopi dan kini sudah gelas ketiga yang ia minum. Minyoung yang melihatnya hanya diam seperti itu makin membuatnya penasaran apa yang terjadi diantara Alissa dan bossnya. Kris pun sejak pagi tadi tidak memunculkan batang hidungnya di café.

“cukup Alissa!” ujar minyoung jengah, sambil menarik cangkir kopi Alissa. “onnie~”

“mau sampai berapa gelas lagi kau minum?!” balas minyoung, Alissa kembali diam dan menghela nafas. Minyoung memutar bola matanya, jenuh lalu duduk dihadapannya, melipat kedua tangan di dada. “ayo ceritakan!”

“apa?”

“masalahmu dengan suamimu?” tanya minyoung terus terang. Alissa menundukkan wajahnya, ingatannya akan perlakuan kris semalam terus berputar dalam benaknya. Bagaimana bisa ia melupakan sentuhan hangat pria yang kini ia sukai? Bagaimana bisa ia melupakan kecupan manis dari kris, meski saat itu tengah dibawah pengaruh wine?

“tak ada…” ucap Alissa setelah beberapa saat terdiam, ia pun beranjak bangun dan meraih tasnya, tak lupa pula mengganti seragamnya. “ya~ eodieseo?”

“mencari udara segar, kalau boss mencariku, bilang saja aku pulang”

“ckckck~ pasangan aneh! Bossmu, suamimu sendiri, kenapa masih minta izin?!” gerutu minyoung gemas dan makin heran dengan hubungan Alissa dan kris.

***

Page 2: Crispy Wifey Part 8

“Alissa!” ujar min seok seraya melambaikan tangannya dari dalam mobil. Gadis itu tersenyum kecil lalu berjalan menuju mobil min seok diseberang jalan.

“kau bekerja didaerah ini?”

“o-oh, di salah satu café, hehe… oppa perlu bantuanku untuk apa?” tanyanya.

“aku berencana untuk mencari apartemen disini, sudah kutemukan tempat yang cocok, tinggal membeli barang-barangnya saja, untung kau tidak sibuk, jadi aku minta kau temaniku untuk belanja”

“ah~ geure! Aku tahu tempat yang murah” balasnya. Beruntung sekeluarnya dari café tadi min seok menghubunginya dan tanpa berpikir dua kali, Alissa langsung menyetujuinya, berharap bisa menghilangkan sedikit beban hatinya.

***

Wu’s Coorporation

“kau bisa belajar banyak darinya, kris”

“…”

“kris?”

“o-oh, yes dad?”

“kau bisa bertanya seluk beluk perusahaan ini pada mr. Lee” ulangnya lagi, kris hanya tersenyum kecil dan mengangguk. Ia pun pamit keluar ruang meeting ayahnya dan kembali ke ruang kerja baru yang ia miliki kini.

Ia hempaskan tubuh di sofa, dan memejamkan mata sejenak. Masih jelas dalam ingatannya insiden ia mencium Alissa semalam, tak bisa ia pungkiri pula ada rasa ingin lebih saat menyentuh gadis itu, meski ia masih tidak yakin bagaimana perasaannya kini pada Alissa.

Baru ia merasakan ketenangan, suara gaduh kembali terdengar dari luar ruangan dan… “kris!” seru suara wanita yang kris tahu betul itu siapa. Ia hanya bisa menghela nafas berat dan tetap memejamkan kedua matanya. “kris wu! Itukah sikapmu menyapa kedatangan ibumu?!” gerutu Ms. Wu kesal.

“aku baru ingin istirahat, mom…kau bisa ke ruangan-”

Page 3: Crispy Wifey Part 8

“aku maunya kesini! Jadi…apa Alissa sudah ada tanda-tanda kehamilan?” ucapnya terus terang. Kris menatap ibunya dengan ekspresi yang sulit diartikan, ia pun jenuh dengan topik pembicaraan tersebut.

“belum” balasnya pendek.

“hmm…apa perlu Alissa periksa ke dokter?”

“mom…usia pernikahan kami belum sebulan, mana bisa secepat itu” elak kris. senyum pun mereka dari bibir ms. Wu, “okay~ aku mengerti, kalian masih ingin berdua dulu, tapi jangan terlalu lama, aku benar-benar ingin menimang bayi lagi kris~” pinta ibunya dengan wajah memelas, yang ia tahu kris tidak akan bisa menolak jika ibunya sudah bersikap seperti itu. Namun lagi-lagi kris hanya bisa menghela nafas berat.

***

“menurutmu sofa yang itu atau yang satunya Alissa?” tanya minseok sambil menimang sofa mana yang akan ia beli. Tak ada jawaban, ia lihat gadis disampingnya hanya diam melamun, “Alissa?”

“e-eh? waeyo oppa?” balasnya sedikit gelagapan, min seok tersenyum kecil, “apa ada yang sedang menganggu pikiranmu? Sedari tadi kau lebih banyak melamun” ucapnya, Alissa menggeleng pelan, “aniyo, hanya memikirkan beberapa hal kecil, hmm, sudah putuskan mau ambil sofa yang mana?”

“menurutmu? Aparte yang kuambil tidak terlalu besar”

“mungkin yang itu cocok oppa, ukurannya tidak terlalu besar” tunjuknya pada sofa biru tua. Min seok tampak berpikir sejenak lalu menyetujui pilihan Alissa.

“akhirnya selesai juga…” ujarnya setelah membayar semua barang belanjaannya. “benar tidak ada yang kurang oppa?”

“hmm, mungkin mulai besok aku bisa menempatinya, ah~ aku lapar, kita makan, oke?”

“ne!”

Selama berada dekat dengan min seok, Alissa terus memperhatikan perhatian yang min seok berikan padanya, sebagai perbandingan bagaimana sikap kris terhadapnya. Ada harapan kecil jauh dalam lubuk hatinya, berharap kris bisa sedikit bersikap lembut padanya sama seperti minseok berlaku manis didepannya.

“Alissa, kau melamun lagi?”

Page 4: Crispy Wifey Part 8

“ne? m-mianhae oppa…”

“kau ingat kita keluarga kan? ceritakan masalahmu padaku” ucapnya lagi, Alissa kembali diam, kembali teringat ucapan yerim. Min seok harus tahu statusmu…

“oppa, aku…”

“wae?” min seok memandang Alissa dengan senyum termanis yang ia miliki. Alissa menghirup nafas dalam sejenak lalu, “aku…sebenarnya aku… aku sudah-“

Dddrrtt!!!! “ah, chakkaman” potong min seok, berdiri menjauh sejenak, mengangkat telfon masuk dari ponselnya.

“haahh~! Kenapa sulit mengaku kalau aku sudah menikah?!” gerutunya sambil memukul kepalanya pelan, kesal dengan dirinya sendiri.

Tak lama kemudian min seok kembali duduk, “tadi kau mau bilang apa?”

“ahni…lain kali saja oppa, aku mau pulang” pintanya. “geure, tapi kali ini kau harus tunjukkan dimana kau tinggal” ucap min seok sebelum beranjak keluar café.

“ne…” balasnya lesu dan berjalan lebih dulu, sedikit membuat min seok heran.

Selang satu jam keduanya sampai di apartemen dimana Alissa tinggal. Xiumin masih menyeringit heran, melihat apartemen megah yang ada didepannya kini serta gadis disampingnya yang sedari tadi lebih sering menunduk dan meremas kedua tangannya gugup.

“Alissa…benar kau tinggal disini?”

“oppa, kau bisa pulang, gomawo sudah mengantarku” ucap Alissa mengidahkan pertanyaan minseok dan hendak membuka pintu, namun langsung ditahan oleh minseok. “aku antar kau sampai depan pintu”

“tapi-“

“kajja” paksa minseok dan keluar lebih dulu, lagi-lagi Alissa menghela nafas berat dan berjalan lesu keluar mobil.

“sampai disini saja oppa” cegahnya didepan lobby.

“ya~ ada yang kau rahasiakan dariku kah?” tanya minseok, berharap gadis itu akan jujur padanya. Alissa menggigit bibirnya cemas, butuh keberanian besar baginya untuk mengatakan ia telah menikah.

Page 5: Crispy Wifey Part 8

“Alissa, jawab aku, jangan sampai aku mengira-“

“arra~ sebenarnya aku….aku-“

“Alissa?” ujar pria tinggi nan tampan yang baru saja masuk lobby. Keduanya bersamaan melihat kearah suara tersebut dan makin membuat Alissa panik. tuhan…aku ingin menghilang saat ini juga! Bantinnya dan hanya bisa memejamkan kedua matanya dan menepuk keningnya pelan, makin membuat minseok bingung.

“dia siapa?” bisik minseok,

“kris…ini minseok oppa dan oppa…dia…kris, suamiku…” ucap Alissa pelan namun cukup terdengar oleh kedua pria itu. “s-suami?! Kau…bercanda kan?” ujar minseok tak percaya.

Mendengar hal tersebut, kris tersenyum kecil dan malah menjulurkan tangannya dan berkata, “kris imnida, aku baru pernah mellihatmu dan istriku ini sendiri tidak pernah cerita kalau dia punya oppa?” ucap kris sambil menarik Alissa dengan tangan yang satu lagi kedalam dekapannya, sontak gadis itu kaget dan merasakan degupan jantung tak seirama seperti saat ia bersentuhan dengan kris.

“o-oh…minseok imnida, kurasa aku harus pulang, umm…sampai jumpa Alissa” balasnya, rasa kaget bercampur dengan kecewa meninggalkan keduanya.

Setelah kepergian minseok…

“ya! kenapa sampai memelukku?!” sergahnya melepas pelukan kris. “wae? Apa salah memeluk istri sendiri? lagipula apa kata ibuku kalau melihatmu jalan dengan pria lain yang bukan suamimu?!” balas kris datar lalu jalan meninggalkan Alissa.

“a-aish! aku benar-benar tidak bisa mengerti jalan pikirannya!” gusarnya sambil mengacak rambut frustasi dan berjalan sambil menghentakkan kaki sedikit kencang, tak peduli banyak orang yang melihat tingkahnya.

***

Sejak pulang tadi Alissa terus memandang ponselnya gelisah. Beberapa kali ia mengirim pesan singkat namun sama sekali tidak dibalas oleh minseok, hal itu pun sedikit membuat risih kris yang melihatnya.

“ya~ bisakah kau duduk diam?!” ujar kris jengah, namun tetap dihiraukan Alissa.

“y-yeobseyo?! Oppa!” ujarnya antusias saat minseok akhirnya mengangkat telfon darinya.

Page 6: Crispy Wifey Part 8

“kurasa banyak yang harus kau jelaskan padaku, besok kutunggu di cafe biasa” ucapnya yang lalu memutuskan telfonnya tanpa sempat memberi waktu gadis itu bicara. “haah~! Ini semua gara-gara kau! Kenapa kau muncul begitu saja tadi?!”

“cish~ Kenapa aku yang disalahkan?! Lagipula siapa dia?! Kekasihmu?! Kau bilang tidak punya pasangan atau Jangan-jangan kau berbohong menyetujui pernikahan ini hanya karena ingin mendapatkan uang?!”

“m-mwo?! ya! Itu memang perjanjian awal kau membayarku untuk jadi kekasih rahasiamu! Tapi DIA BUKAN PACARKU!” bentaknya tak mau kalah dan langsung masuk kedalam kamar sambil membanting pintu kencang.

“argh! KAU PRIA PALING MENYEBALKAN YANG PERNAH KUKENAL!” teriaknya dari dalam kamar.

“KAU GADIS ANEH YANG PERNAH KUTEMUI!” balasnya tak mau kalah dan juga masuk ke dalam kamar.

Kris room…

“cish! Gadis aneh! Kenapa jadi dia yang marah?! Harusnya aku yang marah karena melihatnya jalan dengan pria…aish! kenapa aku jadi kesal mengingat pria itu?!” dumel kris sendrian. Ia rebahkan tubuh dan menutup wajahnya dengan guling. Berusaha menghilangkan rasa cemburu sesaatnya.

***

Sabtu pagi yang cerah, Alissa sudah kembali bersiap untuk pergi menemui minseok lagi, ia pun sudah menyiapkan alasan yang tepat untuk menjelaskan bagaimana ia bisa sudah menikah.

“kau mau kemana?” tanya kris curiga dan tanpa sadar terlihat lebih protective pada gadis itu.

“ada urusan penting-“

“nanti granny mau ke rumah, makan siang katanya” potong kris dengan tatapan masih fokus pada layar televisi.

“m-mwo?! ya~! kenapa baru bilang sekarang?!” ujarnya panik, kris hanya menatapnya datar dan berkata, “salah sendiri kenapa dari kemarin sibuk dengan pria itu?” balasnya datar. Kris melihat jam sejenak lalu bangkit dari duduknya, “masih ada waktu untuk belanja makanan, kajja”

“t-tapi aku sudah ada janji”

“aku antar” ucapnya dan menarik pergelangan tangan Alissa.

Page 7: Crispy Wifey Part 8

“y-ya~!”

“wae? Memang kau mau kemana?”

“kenapa tidak kau yang belanja makanan saja?”

“tsk~ Alissa Choi, kau lupa siapa diriku, huh?”

“ish! geure! tapi kau cukup menunggu di mobil, aku hanya ada urusan sebentar dengan minseok oppa” ucapnya lalu berjalan lebih dulu. Dan saat mendengar nama pria itu rasa kesal pun kembali muncul, dan entah kenapa untuk pertama kalinya ia merasa tidak ingin gadis itu pergi jauh darinya…

***

Dan disinilah kris berada, hanya bisa duduk diam didalam mobil sambil memandang kesal Alissa dari kejauhan yang terlihat begitu ceria saat berada didekat minseok. “aish! kenapa aku harus turuti ucapannya?!” gerutunya kesal, namun sesaat terhenti saat melihat senyum manis Alissa, senyuman yang begitu tulus, yang selama ini tidak pernah ia lihat, mungkin hanya ditunjukkan pada pria itu. Dadanya terasa begitu sesak, ia pun tak mengerti perasaan apa yang kini tengah ia rasakan. Dalam hatinya terus bergejolak, kini ada dua nama dihatinya, Josephine dan Alissa.

Kris menggenggam erat stir dengan terus melihat Alissa yang masih didalam café, tanpa pikir panjang, ia langsung turun dari mobil dan menghampiri gadis itu, istrinya…

“kenapa kau tidak bilang padaku?”

“mianhae oppa…aku pun bingung harus menjelaskan darimana” balasnya lesu. Minseok masih memaksakan untuk tersenyum meski dalam hatinya ada rasa kecewa yang besar saat tahu Alissa sudah menikah.

“gwaenchana…aku hanya bisa mendoakan kalian bisa hidup bahagia dan dia bisa membahagiakanmu, Alissa” balasnya dengan mengusap punggung tangan Alissa lembut. Membahagiakanku? Seandainya itu bisa terjadi… batinnya.

“masih cukup pagi, apa kau mau menemaniku?”

“itu…sebenarnya-“

“chagiya~” celetuk kris dengan memasang wajah ceria dan langsung duduk disamping Alissa, dengan memeluk erat pinggangnya, “k-kris”

Page 8: Crispy Wifey Part 8

“oh, annyeong minseok-ssi, maaf mengganggu pertemuan kalian, tapi, habis ini kami ada acara lagi” ucapnya dengan memasang wajah ceria, makin membuat Alissa syok dan hanya bisa diam melihat tingkah kris yang tak pernah ia lihat sebelumnya.

“oh, mungkin lain kali saja Alissa”

“baiklah, c’mon baby, granny sudah menunggu” ucap kris lagi menarik lengan Alissa pelan dan kembali melingkarkan tangannya di bahu Alissa. “o-oppa, nanti kuhubungi lagi, oke? Annyeong” ucapnya sedikit terburu-buru tanpa sempat minseok membalas ucapannya.

Minseok masih diam dan terus memandang keduanya hingga keluar café, dadanya terasa begitu sesak saat melihat perlakuan kris terhadap Alissa, apa aku benar-benar sudah terlambat, Alissa? maaf jika aku belum bisa melepasmu…aku benar-benar ingin kau menjadi milikku. Batin minseok.

Didalam mobil Alissa masih melihat kris dengan tatapan aneh, ia makin tidak mengerti sifat kris sebenarnya, kadang pria itu bisa berubah menjadi pria paling dingin, kadang malah bukan terlihat seperti kris yang biasanya. “apa kau punya dua kepribadian?!” celetuk Alissa kesal. Kris melihatnya sekilas dan kembali fokus menyetir, “ahni” jawabnya pendek.

“lalu maksudmu tadi itu apa?!”

“berakting sebagaimana mestinya menjadi suamimu” balasnya pendek, cukup membuat Alissa terdiam. berakting, jadi memang hanya akting… batin Alissa, sedikit kecewa dengan ucapan kris dan membuatnya kembali tersadar bahwa tidak akan pernah bisa kris membalas perasaannya.

***

“granny~! Bogoshipoyo~” sapa Alissa sambil memeluk granny, saat granny baru sampai di apartemen mereka. “naddo Alissa-ya~”

“granny sudah merasa lebih baik?”

“keurom~ aku masih ingin tetap sehat sampai melihat kau hamil” ucapnya sambil mengusap perut datar Alissa, gadis itu hanya memaksakan senyumnya dan mengajak granny masuk.

“dimana kris?”

“masih di kamar, granny…bawa apa? Kenapa sampai bawa koper dua?” tanya Alissa aneh sambil membantu bawa koper yang granny bawa.

“koper yang satu isinya bahan makanan, nanti kau akan aku ajari masak Alissa-ya~” jelasnya penuh senyuman sementara Alissa hanya bisa terperangah lebar, masak? aku belajar masak itu sama saja buat rumah ini kebakaran! Batinnya.

Page 9: Crispy Wifey Part 8

“…dan yang satu lagi, bajuku, aku akan tinggal disini selama beberapa hari”

“m-mwo?! disini?!”

“ne~ aku pasti akan rindu pada kalian, karna sebentar lagi harus kembali ke china, jadi…aku ingin tinggal bersama kedua cucuku…” jelas granny sambil mencubit pelan pipi Alissa.

“belum ada tanda-tanda kehamilan juga?” celetuk granny saat keduanya mulai sibuk mengeluarkan bahan makanan yang dibawa granny tadi. Alissa diam sejenak dan hanya menggeleng pelan, granny tersenyum lembut dan mengusap punggung gadis itu pelan, “tak lama lagi, aku yakin itu…asal kalian terus berusaha! Fighting!” hibur granny, mau tidak mau membuat Alissa tersenyum dan mengangguk pelan, meski dalam hatinya rasa bersalah itu makin besar. Apa yang akan terjadi jika granny tahu mengenai pernikahan kontrak ini? ia sudah terlanjur menyayangi keluarga Wu, termasuk anak tunggal mereka, kris.

Tanpa keduanya tahu, kris diam-diam hanya bisa melihat dari ruang tv. Sesekali tersenyum kecil melihat tingkah Alissa yang geli saat belajar memotong daging atau membuat sup yang rasanya sangat asin, namun granny terlihat begitu sabar mengajarinya. Sekilas ia pun kembali mengingat Josephine, Alissa memang berbeda darinya, joisephine sangat ahli dalam masak-memasak, dan itu poin plus bagi kris yang selalu menghabiskan masakan apapun yang dimasaknya.

Sedangkan Alissa, gadis yang sama sekali tidak pernah memasak, kecuali masak ramyeon, tapi dengan kepolosannya itulah entah membuat kris selalu nyaman melihatnya, dan tanpa ia sadari, senyum dan tawa kecil pun terurai dari bibirnya saat melihat Alissa tertawa geli meski sedang dimarahi granny karena salah masukkan bumbu, tawanya begitu polos dan apa adanya. Ada rasa yang berbeda kali ini, jantungnya kembali berdegup kencang, ia pun masih belum mengerti perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini, tapi yang pasti, hatinya sedikit terasa ringan jika melihat senyum Alissa.

Malam harinya…

“kalian memelihara kucing?!” tanya granny saat baru melihat kucing yang Alissa temukan tempo hari yang lalu. “aku menemukan di jalan, dan aku pelihara”

“tapi bukannya kris alergi bulu kucing?”

“itu…”

“tapi dia tetap mengizinkannya?!”

“n-ne…tapi yaa, dengan syarat yang ketat juga granny” jelas Alissa, granny hanya tersenyum, makin yakin kehadiran Alissa bisa membuat perubahan yang baik bagi kris.

Page 10: Crispy Wifey Part 8

“granny, kamarnya sudah siap, umm…bolehkah aku tidur bersamamu malam ini?”

“eh? wae?”

“hanya…ingin bersama granny” rajuknya sambil memeluk lengan granny manja. “tidak Alissa~ justru aku sudah persiapan bawa ini”

“eh? i-ige mwoya?”

“obat ampuh untuk pasangan yang baru menikah!” bisiknya, sontak Alissa terbelalak kaget, “g-granny tidak perlu”

“eyy~ ini obat mahal yang sengaja aku pesan jauh-jauh dari mongolia, pastikan kris meminumnya!”

Setelah keluar dari kamar tamu, Alissa hanya bisa menghela nafas berat, “ottokhae?! Aish! lama-lama aku bisa gila!” gerutunya sambil memukul kening sendiri dengan botol minuman tersebut. Ia pun berjalan lunglai menuju kamar kris, karena tidak mungkin ia tidur terpisah dengan kris saat granny ada disini.

Bersamaan dengan ia masuk kamar, kris pun juga baru keluar kamar mandi, masih dengan handuk yang hanya membaluti tubuh bagian bawahnya. “m-mianhae” langsung ia berbalik menghadap pintu. Kris tersenyum kecil dan dengan cueknya memakai baju disana.

“mau sampai kapan berdiri disana?” ucapnya tiba-tiba yang tanpa Alissa sadari sudah berada tepat dibelakangnya, reflex Alissa berbalik, dan makin kaget saat tahu jarak keduanya tidak lebih dari 10 senti. “k-kris”

“wae? Kau gugup?”

“a-aniyo! Aku ke toilet dulu!” ucapnya, menaruh botol tersebut asal.

Beberapa menit kemudian…

“ini minuman apa?” celetuk kris,

“minuman…kau minum air yang di botol itu?!” seru Alissa, namun tanpa harus dijawab kris, Alissa langsung mengambil botol pemberian granny yang hampir habis, “wae? Tapi rasanya enak, sedikit ada rasa jeruknya, itu vitamin kah?” tanya kris masih belum merasakan khasiat dari obat tersebut.

“i-ini…ini vitamin…” ucap Alissa makin pelan, “ya~ wae geure?”

Page 11: Crispy Wifey Part 8

“aniyo, aku ngantuk!” sungutnya, mengambil bantal dan tidur di sisi kanan kasur, terpaksa keduanya tidur satu ranjang karena dalam kamar kris tidak ada sofa panjang. Kenapa perasaanku tidak tenang? Aish! Aku hanya berharap obat itu memang hanya vitamin biasa atau…penyubur… Batinnya berkecamuk dan mencoba untuk memejamkan mata, namun…

“ya~ apa AC kau matikan?” tanya kris tiba-tiba. Alissa berbalik dan mendapati kris yang kepanasan, keringat mengucur makin deras dari tubuhnya. “ani, ini sudah dingin kris” balasnya sambil mengecek remote AC menunjukkan 17deg . “tapi kenapa panas sekali?”

Alissa diam membisu, ia hanya melihat botol tadi dengan tatapan horror, firasatnya memang tak pernah meleset, “coba kau bawa tidur saja” usulnya, dan kembali berbalik tidur, berusaha tak peduli kris yang makin kepanasan. Kaos yang baru ia pakai pun sudah basah karena keringat. Tak peduli dikamarnya ia tidak sendiri, ia lepas kaosnya dan mencoba untuk tidur, namun… “Alissa-ya…” lirihnya, tubuhnya makin terasa aneh, ia pun membuka kaosnya dna terus mengipas-ngipas.

mau tidak mau Alissa kembali bangun dan sedikit syok mendapati kris yang kembali shirtless, “y-ya! kenapa kaosnya kau lepas?!” serunya sambil mengambil kaos kris yang tadi dilempar ke bawah, kris hanya diam dan terus memperhatikan gadis itu mengambil kaosnya, baru pula ia sadari Alissa hanya memakai short pants dan kaos kebesaran, hingga sedikit memperlihatkan bahu dan tali bra hitamnya. glek! aish! tahan kris…tidak mungkin kau bernafsu dengannya! batinnya berkecamuk, ia berusaha mengalihkan pandangan matanya, namun saat Alissa mendekati dan menyerahkan kaos yang baru… “Alissa-ya…”

“w-wae-kya~! kris!” serunya saat kris menarik pergelangan tangannya hingga ia duduk dipangkuan prpia tersebut. bisa Alissa dengar degup jantung yang tak seirama dan deru nafas yang tak beraturan dari bibir pria itu, “k-kris wae geure?”

kris hanya diam dan terus memandang dengan seksama lekukan wajah Alissa, kedua matanya yang indah, hidung mancungnya hingga bibir tipis namun terkesan kissable “kris wae-” dibungkamnya bibir Alissa, memberinya ciuman lembut yang malah membangkitkan gairah kris. Alissa sendiri terus berusaha melepas pelukan pria tersebut, ingatannya akan malam kemarin pun kembali, dan ia takut kris akan bersikap dingin padanya lagi.

“phuahh…hhh….Alissa…jebal…” lirihnya, tatapan mata yang berbeda, seakan ada hasrat untuk ‘memiliki’ Alissa, seutuhnya.

“andwae! kau tidak-” didorongnya tubuh Alissa hingga kini kris berada diatasnya, kembali mencium gadis itu sedikit bernafsu, akal sehatnya pun telah hilang, hanya nafsu belaka yang kini ada dalam pikirannya. andwae! ini tidak boleh terjadi! batin Alissa menjerit namun tak bisa berontak. tangannya pun berusaha menggapai benda keras apapun yang ada didekatnya dan hanya menemukan botol yang tadi, mianhae kris… batinnya dan dengan kecepatan kencang, ia benturkan botol tersebut di kepala kris, “akh!” pluk!

Page 12: Crispy Wifey Part 8

“kris?! ya~ kris!” serunya makin panik, pria itu pingsan setelah pukulan kuat Alissa tadi. ia balik tubuh kris dan membenarkan posisi pria itu, “kris~ kau tidak mati kan?! yaa~ mianhae~ apa aku memukulnya terlalu keras?!” ujarnya panik dan terus menepuk pipi kris. segera ia ambil kompres dan mengompresnya di kening kris yang sedikit membiru.

“haah~! obat apa yang sebenarnya granny kasih?!” dumelnya, sesaat ia pun terdiam, memandang lekat pria yang untungnya bisa ia buat pingsan, ia selimuti kris dan ikut berbaring disampingnya. mianhae kris… aku tidak bisa melakukannya, jika bukan atas dasar cinta, meski hanya aku yang mencintaimu. batinnya, dan terus memandang kris hingga terlelap.

keesokan harinya…

ugh…kenapa kepalaku sakit? semalam aku tidak minum… ia buka paksa kedua matanya, mencoba mengangkat kepala, namun hanya rasa nyeri yang ia rasakan, menyadari pula ada alat kompres di keningnya. apa aku sakit ? semalam itu… ia lihat gadis yang masih terlelap disampingnya, dengan jarak begitu dekat, Alissa… bagai sihir, kris terus menatap wajah damai Alissa saat tidur hingga tak ia sadari kedua sudut bibirnya membentuk senyuman, jelas ia masih menginngat apa yang terjadi semalam, bagaimana ia memeluk gadis itu dan menciumnya hingga akhirnya Alissa memukulnya dengan benda keras, untuk kali kau kumaafkan gadis aneh batinnya dan perlahan keluar kamar.

***

the moon cafe

“kau harus ikut!” seru minyoung. Menjelang cafe tutup, minyoung, ditemani yerim dan juga chanyeol sengaja belum pulang, mereka tengah merencanakan liburan gratis di villa baru milik keluarga chanyeol, dan sebagai percobaan pertama, chanyeol mengajak yerim, minyoung dan Alissa tentunya.

“akan kuusahakan”

“kau bisa ajak kris hyung juga”

“tsk~ dia tidak akan mau”

“oh ya?” balas chanyeol sambil melirik yerim, mengerti maksud kekasihnya, yerim tersenyum kecil dan mengangguk pelan, “kami berpasangan, masa kau sendiri yang tidak, kau bisa juga ajak minseok kalau suamimu tidak mau” ucap yerim, Alissa tampak berpikir sejenak dan akhirnya menyetujui ide yerim.

“geure, akan kutanyakan, kapan berangkatnya?”

“lusa jam 10 pagi berkumpul di aparte yerim” jawab chanyeol terlihat begitu bersemangat.

Page 13: Crispy Wifey Part 8

“aigo~ bersemangat sekali kau, ya sudah aku pulang duluan”

“eh? Kau tidak menunggu suamimu?” tanya minyoung heran namun hanya dibalas lambaian tangan Alissa dan keluar cafe.

“ckck~ aku benar-benar bingung dengan pasangan itu, mereka beneran suami istri bukan sih?!” seru minyoung gemas. “itu hanya status saja eonni”

“kuharap kris hyung juga mau ikut, kalau mereka berdua ikut itu lebih bagus”

“ya~ park chanyeol! Apa yang sedang kau rencanakan?!” ujar minyoung yang masih belum bisa membaca situasi dan kondisi.

“hmmm…semoga perkiraanku benar!”

“yaaa~ apa maksudnya?!”

“aish! Nanti kau lihat saja eonni”

***

dua hari kemudian, seperti yang telah dijadwalkan, dari pagi pun Alissa sudah bersiap, dan saat ia akan pergi, kris yang kebetulan juga masih ada di rumah, sedikit membuatnya penasaran. “kau mau kemana?”

“ke villa chanyeol, hanya menginap semalam-” ucapannya terputus saat dering ponsel Alissa terdengar, “oh, aku baru mau jalan oppa…ahni, tidak usah menjemputku, langsung ke aparte yerim saja, sudah kuberikan alamatnya kan? Geure…30 menit lagi aku sampai”

“ya~ kau mengajaknya?!”

“ne, karena kalau mengajakmu, kau juga tidak akan mau-“

“aku ikut” potong kris dan langsung masuk ke dalam kamarnya, “d-dia ikut?! Aigo~ aku benar-benar tidak bisa menebak jalan pikirannya!”

Kenapa kalau aku bersamanya sekarang aku jadi selalu was-was? Haah~! Semoga tidak terjadi apa-apa disana! batinnya cemas. Alissa pun lebih memilih untuk diam dan duduk manis disamping kris. melihat kedatangan Alissa bersama kris, tidak terlalu membuat yerim dan chanyeol kaget, keduanya hanya saling menatap dan tersenyum penuh makna saat melihat tatapan tidak nyaman antara kris, Alissa dan minseok tentunya.

“dia benar-benar ikut kan?” celetuk yerim dengan suara pelan, Alissa hanya mendengus dan mengangkat bahu. “ini akan jadi perjalanan yang menyenangkan!” ujarnya lagi,

Page 14: Crispy Wifey Part 8

“ya~ apa yang kau rencanakan?!”

“obseo~ tapi…lihat saja nanti!” balasnya jahil.

“ya~ hong yerim!”

***

“whoa~ ipputa~” decak Alissa kagum. Minseok tersenyum kecil dan ikut berdiri disamping Alissa, “ini kedua kalinya kita ke pantai bersama” celetuknya.

“oppa masih ingat?! Hmm, tapi pantai yang dulu kita datangi tidak sebagus ini, itu pantai umum”

“ya~ karna ahjumma hanya bisa mengajak kita kesana, mau ke pantai?”

“ne! aku ganti baju dulu” ucapnya dan berlari kedalam.

Beberapa menit kemudian…

“eoddiga?”

“pantai, semua sudah kesana, kalau mau kesana kau bisa menyusul”

“aku ikut” ucapnya cepat, ia lepas jaketnya dan hanya memakai kaos putih serta jeans pendek, menggandeng tangan Alissa. raut kecewa pun terlihat di wajah minseok saat melihat Alissa keluar bersama kris, “oppa, ayo” ujarnya dan menarik tangan minseok, pria itu tetap memaksakan senyumnya meski sulit, apalagi saat kris beralih mengalungkan tangannya di pinggang Alissa.

“jangan jauh-jauh, kau tidak bisa berenang” peringat kris saat Alissa ingin terjun ke air, “arraseo~”

Kris memilih untuk duduk di pinggir pantai, meski sisi lain dari hatinya mengatakan untuk ia tetap bersama Alissa di dalam air sana. Kadang ia pun tak mengerti apa yang ia rasakan saat melihat Alissa bersama minseok. Mereka begitu dekat, dan jelas terpancar perhatian minseok yang lebih dari seorang kakak pada gadis itu. Harusnya ini pun menjadi cara agar ia bisa berpisah dengan Alissa…

“kurasa suamimu tidak terlalu suka jika aku dekat denganmu” ucap minseok, sesaat Alissa melihat kris dengan wajah dinginnya dipinggir pantai. “gwaenchana~ dia memang selalu begitu, tidak pernah tersenyum” balas Alissa dan mengajak minseok duduk di bibir pantai.

Sedangkan disisi lain…

Page 15: Crispy Wifey Part 8

“jadi ini rencana kalian?!” seru minyoung, kini keempatnya duduk lebih jauh dan memperhatikan Alissa beserta ‘kedua’ prianya.

“aku hanya ingin melihat sampai mana reaksi kris hyung kalau melihat Alissa terus-terusan bersama minseok hyung”

“egonya terlalu tinggi” timpal yerim. “…yeah…sajangnim memang seperti itu! Sudah banyak gadis yang dikenalkan padanya, dari yang biasa saja hingga yang paling cantik! Tetap saja dia tidak bergeming, malah punya ide gila menikah kontrak dengan Alissa! gimana kalau nantinya Alissa jatuh cinta padanya?!”

“itu memang sudah terjadi eonni~ yang aku takutkan, pernikahan mereka berujung pahit, dan kalau sudah begitu, aku lebih setuju Alissa bersama minseok oppa” ujar yerim, menjadi sedikit emosi.

“ah~ chagiya, kau ingat game yang tempo hari kita mainkan bersama luhan hyung?” celetuk sehun , kekasih minyoung.

“game…ah~ aku ada ide!”

***

“truth or dare?”

“ne~ kajja, siapa yang memutar botolnya?” ucap yerim.

Setelah makan malam semuanya berkumpul di ruang tengah, dengan ide minyoung, berharap bisa lebih membuat kondisi ketiga orang didepannya, Alissa, kris dan minseok lebih membaik, terutama untuk hubungan kris dan Alissa tentunya. Putaran pertama pun dimulai dan jatuh pada sehun. “truth or dare?”

“dare”

“hmmm…kenapa kau terlihat lebih muda dari minyoung eonni?”

“ya! yerim-ah! Apa maksudmu?!”

“haha~ aniyo~ coba aegyo didepan minyoung eonni, tapi harus memanggilnya dengan sebutan, noona~” tantang yerim, yang ia tahu minyoung paling tidak suka kalau sehun memanggilnya dengan sebutan itu.

Page 16: Crispy Wifey Part 8

“a-arasseo…minyoung noona~ saranghae~ bbuing~ bbuing~”

“aigo~ sehun-ah! Kyeopta!” seru yerim dan Alissa bersamaan. “yaya! Hentikan itu!” ujar minyoung sambil menutup wajah sehun dengan bantal, dan wajahnya yang makin merah, salah satu kelemahan minyoung, melihat aegyo kekasihnya sendiri. yerim pun kembali memutar botol tersebut dan berhenti di arah minseok, “truth or dare?” tanya yerim,

“…truth”

“hmm…apa alasanmu kembali lagi ke seoul, padahal semua keluargamu di china?” tanya yerim lantang, namun membuat semua orang terlihat antusias ingin mendengar jawabannya. Minseok tersenyum kecil lalu menatap Alissa, “alasanku hanya satu, menepati janjiku untuk selalu menjaganya, Alissa” jawabnya, sesaat membuat Alissa tertegun dan wajah kris yang kembali dingin, kesal melihat tatapan minseok yang berbeda saat menatap Alissa.

“w-wow! Geure! Bisa diterima jawabannya, giliran kau putar botolnya minseok hyung” celetuk chanyeol berusaha kembali menetralkan suasana. Minseok memutar botol tersebut dan perlahan berhenti kearah Alissa, semua mata pun memandangnya antusias, merasa game akan makin seru. “umm…truth…”

“apa kau…sudah berhasil menemukan belahan jiwamu?” tanya minseok dengan tatapan yang sulit diartikan. Kris pun ikut tertarik dengan jawaban Alissa, menatap lekat gadis disampingnya itu.

Perlahan Alissa tersenyum lembut dan mengangguk pelan, “kurasa sudah…giliranku”

“ya~ kenapa tidak sebut namanya?” celetuk minyoung,

“eyy~ tadi kan hanya menanyakan ada atau tidak eonni~” elaknya dan kembali memutar botol dan kini berhenti kearah chanyeol, “hmm…park chanyeol, truth or dare?”

Page 17: Crispy Wifey Part 8

“dare!”

“umm… coba jadi pria romantis pada yerim!” tantang Alissa, “m-mwo?! Alissa-ya~” rajuknya enggan, karena chanyeol tidak pernah bisa menjadi pria yang romantis, dan Alissa tahu betul bagaimana hubungan dua sahabatnya ini.

“ppali~”

Chanyeol menghela nafas sejenak dan beralih menatap yerim, sedikit membuat kekasihnya gugup melihat tatapan chanyeol yang tidak biasanya. Ia genggam tangan yerim dan dengan gerakan cepat mengecup bibir yerim lembut, “aku tidak bisa menjadi pria romantis, seperti pria lain, tapi…aku benar-benar menyayangimu dan selalu menjadi diriku apa adanya” bisiknya namun masih bisa terdengar oleh yang lain.

“kyaaa~! Kau berhasil yeol-ah! Baru kali ini aku lihat yerim bisa diam!” celetuk Alissa, dan kembali membuat suasana yang tegang kembali mencair. Yerim hanya diam dan terlihat jelas rona merah di kedua pipinya. “hah! Giliranku” kini chanyeol kembali memutar botol dan kini berhenti pada, kris.

“truth or dare, hyung?”

“…dare”

“hmmm…cium Alissa!” ucap chanyeol santai, sontak Alissa membelalak matanya kaget dan rasanya ingin melempar wajah jahil chanyeol dengan panci (?) “ya! park chanyeol!” ujar Alissa jengah,

“wae? Toh kalian sudah menikah, ayo hyung, kau yang pilih tantangan kan?” ucapnya dan disetujui oleh minyoung, yerim dan sehun, sedangkan minseok hanya diam dan menatap Alissa murung.

Alissa menatap kris ragu namun pria itu hanya tersenyum kecil. Dan dengan gerakan cepat, ia tarik leher Alissa dan melumat bibirnya lembut, cukup membuat orang disekitar keduanya syok, sementara minseok hanya bisa diam dan memalingkan wajahnya kearah lain.

“done~!” ucap kris setelah sepersekian detik mencium Alissa dan kembali memutar botol. Alissa sendiri masih diam, meski sudah kesekian kalinya mereka berciuman, tetap saja sentuhan bibir kris menjadi shock therapy sendiri baginya. Sesaat ia melihat kearah minseok yang masih berpaling dan hanya menunduk diam, kembali muncul rasa bersalah pada pria itu.

Tengah malam…

“oppa belum tidur?” celetuk Alissa yang baru keluar kamar hendak mengambil air minum yang lalu ikut duduk disamping minseok di depan balkon, sendirian.

Page 18: Crispy Wifey Part 8

“belum bisa tidur” balasnya pendek dan terus menatap kosong hamparan pantai dibawah sana. Rasa canggung pun kembali Alissa rasakan, sedikit bingung pula bagaimana ia harus bersikap.

“kau ingat pengalaman pertama kita ke pantai?” tanya minseok tiba-tiba, sesaat Alissa melihatnya lalu tersenyum lembut dan mengangguk, “keurom…kau menangis karena tidak bisa menolongku saat kakiku kram didalam air” kenangnya.

Minseok beralih menatap gadis disampingnya, begitu lekat, haruskah aku terus menahan perasaan ini? apa memang takdirku tidak bisa memilimu? Batin minseok menjerit.

“Alissa…”

“hn?” ia berbalik menatap minseok, cukup lama minseok memandangnya, sedikit membuat Alissa risih, “oppa, wae-“ reflex minseok membungkam bibir Alissa dengan bibirnya, ciuman singkat namun amat berarti baginya. “oppa…”

“saranghae Alissa-ya…jeongmal saranghae” lirihnya masih dengan wajah keduanya berdekatan.

“oppa…kau…mianhae oppa…” ucap Alissa tertunduk, rasa bersalah itu pun makin besar. Ia memang menyayangi minseok, ia bisa saja mencintai pria yang sejak dulu melindunginya tapi sejak kehadiran kris…Alissa masih ingin membuat pria yang kini ia cintai berbalik mencintainya.

“mianhae Alissa…aku hanya ingin kau tahu perasaanku padamu…aku menyayangimu, bukan lagi sebagai adik…dan aku tidak tahu sejak kapan tepatnya perasaan ini berubah…tidak seharusnya juga aku mengatakan ini disaat kau sudah mempunyai suami, mianhae…” jelasnya, tak ada kata yang terucap dari bibir gadis itu. Alissa lebih memilih untuk diam, karena itu hanyalah sebuah pernyataan, bukan pertanyaan.

“tapi bolehkah aku tanya satu hal padamu?” lanjut minseok lagi,

“…”

“apa kau benar-benar…mencintainya dan bahagia bersamanya?”

Alissa berbalik dan menundukkan kepalanya, ia memang mencintai kris, tapi bahagia bersamanya? belum pada tahap itu, ia hanya mencintai dalam diam. “aku….mencintainya… selamat malam, oppa” lirih Alissa lalu bangkit dan kembali masuk ke dalam kamar.

Sekembalinya di kamar…

“Kau belum tidur?” ucap Alissa, saat melihat kris masih duduk diam sambil menatap laut lepas di pinggir balkon. Ia taruh gelas dan kembali melihat kris yang masih duduk diam, hingga mengurungkan niatnya untuk tidur dan memilih duduk disamping pria itu.

Page 19: Crispy Wifey Part 8

“Alissa…”

“hn?”

Perlahan kris berbalik menatapnya, menatap lekat wajah Alissa, ada tatapan berbeda yang Alissa rasakan, antara marah dan sorot mata sedih bercampur menjadi satu. Degup jantung kembali berdetak kencang, tak ada kata yang terucap diantara keduanya, seakan hanya mata yang bicara, bagai tersihir tatapan teduh Alissa, yang selalu membuat hati pria itu begitu tenang sama seperti saat ia menatap Josephine dulu.

Kris mencium bibir Alissa lembut, kedua matanya terpejam, berusaha menghilangkan kejadian tadi yang sempat ia lihat, ia ingin menghapus semua jejak minseok pada diri Alissa, genggaman tangan pria itu hingga ciuman yang tadi minseok lakukan. Lambat laun ciuman keduanya pun makin terasa intens, dengan sendirinya Alissa mengalungkan kedua tangan di leher kris, terbuai akan ciuman lembut kris yang selalu membuatnya ketagihan. Tanpa melepas kontak tubuh keduanya, perlahan kris pun mengangkat tubuh Alissa ke atas ranjang, membuat ia sedikit bernafsu mencumbu Alissa. ciuman perlahan turun ke leher jenjang Alissa, sesaat membuat gadis itu sadar…

“k-kris…akh~!” Alissa menggigit bibirnya, menahan erangan akibat hisapan bibir kris, yang ia yakini meninggalkan bekas disana. kedua tangannya menahan bahu kris, namun hasilnya pun nihil. Kris terus memburunya dengan ciuman, menyelusup dibalik kaos Alissa, berusaha menggapai tali bra Alissa. “kris…stop! J-jebal…” lirih Alissa tersengal-sengal, pria itu kembali diam, ia bangkit dari atas tubuh Alissa dan duduk membelakanginya.

“aku tidak pernah mengerti jalan pikiranmu…” lirihnya seraya kembali membenarkan kaosnya. “…apa yang sebenarnya kau mau dariku?” tanyanya lagi,

“aku cari udara segar” ucapnya dingin. Ia raih jaketnya dan keluar kamar. Alissa masih diam mematung. Ini ketiga kalinya kris hampir melakukan hal itu namun kembali berakhir seperti tak terjadi apa-apa. Alissa memejamkan kedua matanya pasrah, aku menyerah… aku menyerah mencintaimu, kris…

***

Keesokan harinya…

“Alissa belum bangun?” tanya minyoung yang masih sibuk menyiapkan sarapan untuk semuanya. “sepertinya belum bangun, aku juga belum melihat kris”

“chagiya~! Alissa sudah pulang lebih dulu?!” tanya chanyeol tiba-tiba masuk kembali ke villa, mengurungkan niatnya untuk lari pagi saat melihat mobil kris sudah menghilang dari parkiran.

“jinja?! Kau tahu dari mana?”

Page 20: Crispy Wifey Part 8

“mobil kris hyung sudah tidak- eh?! Alissa” serunya makin syok saat melihat Alissa baru keluar kamar.

“pagi…” ucapnya pendek, raut wajahnya begitu dingin, bukan seperti Alissa yang biasanya. Ketiganya hanya bisa diam dengan terus memperhatikan Alissa yang makan dalam diam.

“aku mau cari udara segar, kalau mau bersiap pulang, hubungi aku saja” ucapnya lagi setelah menghabiskan sepotong roti, ia kembali berhenti sebelum keluar dapur, “oh ya, kris pulang lebih dulu semalam” ucapnya pendek lalu pergi keluar.

“ha’ah~ ada apa lagi dengan mereka berdua?! Kupikir dengan tantangan yang kuberikan semalam bisa menyatukan mereka” gerutu chanyeol.

“tidak semudah itu yeollie” timpal yerim.

tak jauh dari villa, Alissa hanya duduk diam di bangku pinggir pantai. Semalaman ia sama sekali tidak bisa tidur, ia hanya berpura-pura tidur saat kris kembali ke kamar namun setelah itu pergi kembali dengan membawa mobilnya. Kenapa mencintaimu itu sulit? Mencari celah dihatimu pun tidak pernah bisa…

“ini” ucap seseorang tiba-tiba sambil menyodorkan satu botol kaleng cappuchino. “oppa…”

“mungkin bisa membuat pikiranmu lebih fresh, lihat kantung matamu, kau makin mirip panda” canda minseok, Alissa hanya tersenyum kecil dan menerima pemberiannya, “gomawo”.

“oppa, boleh kupinjam bahumu?” pintanya, minseok tersenyum lebar dan mengangguk, “kapanpun kau mau” balasnya. Lagi-lagi Alissa hanya tersenyum kecil dan menyandarkan kepalanya di bahu minseok, nyaman.

Keduanya terdiam, larut dalam pikiran masing-masing, hingga minseok merasakan ada tetesan air di lengannya. “Alissa-ya…”

“…biarkan seperti ini…hanya sebentar…” lirihnya dan terus terisak pelan. minseok hanya bisa diam, dalam hatinya ia ingin menjadi orang yang bisa membahagiakan gadis yang disayanginya, yang bisa membuat Alissa selalu tersenyum.

***

Two Moons Café…

“jadi kau meninggalkannya begitu saja?!” seru zitao frustasi setelah tahu apa yang terjadi semalam. Kris lagi-lagi hanya bisa diam, memejamkan kedua matanya, lelah.

Page 21: Crispy Wifey Part 8

“hyung…kau itu cemburu padanya kan?! kau selalu kesal kalau lihat noona dengan pria itu, kau selalu ingin noona ada didekatmu, kau menyukainya hyung! Kau mulai menyukai Alissa noona!” ujarnya gemas, namun sama sekali tak ada perlawanan dari kris.

“aku tidak mau menyakiti hatinya, zitao…tidak ada yang tahu kedepannya apa aku benar-benar bisa mencintainya…” ucapnya pelan. “tapi kau tidak tahu apa yang dia rasakan saat itu kan? jangan sampai kau jadikan dia hanya sebagai pelampiasan hyung, mungkin kau baru menyadari perasaan itu saat ia sudah pergi dari sisimu…” jelas zitao lalu keluar dari ruang kerja kris.

tak lama setelah kepergian zitao…

“selamat pagi, ada yang bisa kami bantu?” tanya manager Lee pada tamu yang baru saja masuk, terlihat mencari sesuatu.

“benar ini café milih kris wu?” tanyanya sedikit terbata bicara bahasa korea.

“n-ne, apa anda ada perlu dengan beliau?”

“aku ingin bertemu dengannya”

“keperluan dan nama anda?”

“bilang saja…josephine mencarinya”

To Be Continue…