crf edit ka okta

Upload: hanry-jp

Post on 02-Mar-2016

22 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A

STANDAR ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN CRONIC RENAL FAILURE ( CRF )I. DefinisiGagal ginjal kronik(GGK) adalah penurunan faal ginjal yang cukup berat terjadi berangsur dan umumnya tidak dapat pulih(Sidabutar,1992:1).Gagal ginjal kronik adalah penyakit ginjal dengan penurunan fungsi ginjal yang menahun,irreversible,dan progresif. Pada insufisiensi ginjal kronik penurunan fungsi ginjal belum seberat seperti pada gagal ginjal kronik. Jika fungsi kedua ginjal(= nilai tes klirens kreatinin)kurang dari 5% disebut gagal ginjal tahap akhir (Endang Susalit,Simposium Nasional Keperawatan Ginjal dan Hipertensi,2000).

Gagal ginjal kronik adalah penurunan semua faal ginjal secara bertahap, diikuti penimbunan sisa metabolisme protein dan gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit (Enday Sukandar,1997:324).

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa GGK adalah kegagalan permanen dari fungsi eksresi,fungsi pengaturan,dan fungsi hormonal dari ginjal. Kelainan ini biasanya progresif,walaupun fungsinya biasa saja tetap stabil untuk periode yang lama.GGK sering tidak terdiagnosa sampai terjadi kerusakan yang cukup berat sehingga menyebabkan terjadinya toksin uremia didarah. Yang harus diingat adalah bisa saja seseorang mengalami sedikit perubahan atau tanpa perubahan sama sekali kadar ureum kreatinin dalam darahnya padahal separuh fungsi nefronnya sudah rusak(misalnya pada nefroektomi unilateral).

II. Etiologi Penyebab GGK menurut Enday Sukandar (1997;325-326) yaitu:

Umumnya GGK disebabkan penyakit ginjal intrinsik difus dan menahun. Tetapi hampir semua nefropati bilateral dan progresif akan berakhir dengan GGK. Penyakit diluar ginjal, misal nefropati obstruktif dapat menyebabkan kelainan ginjal instrinsik dan berakhir dengan GGK.

Glomerulonefritis,hipertensi esensial dan pielonefritis merupakan penyebab paling sering dari GGK kira-kira 60% sedangkan yang berhubungan dengan penyakit ginjal polikistik dan nefropati obstruktif hanya 15-20%.

Glomerulonefritis kronis merupakan penyakit parenkim ginjal progresif dan difus, seringkali berakhir dengan GGK. Laki-laki lebih sering dari wanita, usia antara 20-40 tahun. Sebagian besar pasien relatif muda dan merupakan calon utama untuk transplantasi ginjal. Glomerulonefritis mungkin berhubungan dengan penyakit-penyakit sistem (glomerulonefritis sekunder) seperti lupus eritematosus sistemik, poliarthritis nodusa, granulomatosus Wagener. Glomerulonefritis (glomerulopati) yang berhubungan dengan diabetes melitus (glomerulosklerosis) tidak jarang dujumpai dan dapat berakhir dengan GGK. Glomerulonefritis yang berhubungan dengan amiloidosis sering dijumpai pada pasien-pasien dengan penyakit menahun seperti tuberkulosis, lepra, osteomielitis, arthritis rheumatoid dan mieloma. a. GGK Ringan

Peningkatan ureum kreatinin 120-200 mikromol/L.Gejala penyakit sangat ringan atau malah tanpa gejala sama sekali.Laju filtrasi glomerulus 50-80 ml/menit.b. GGK SedangKadar ureum meningkat sedang 200-500 mikromol/L, timbul beberapa gejala:mudah lelah, rasa tidak enak badan, anemia.LFG 20-50 ml/menit.c. GGK Berat

Kadar ureum/kreatinin tinggi 500-1000 mikromol/L. Gejala yang tampak serta memerlukan pengobatan mual dan pengaturan diet dan terapi medika mentosa penting untuk diberikan. LFG sekitar 10-20 ml/menit.d. Kadar ureum/kreatinin darah menjadi sangat tinggi >1000 mikromol/L.

Komplikasi dan efek samping penyakit makin jelas terlihat. Gejala penyakit semakin berat dan tidak memberikan respon yang adekuat terhadap terapi konservatif. Perlu terapi tambahan untuk memperpanjang hidup. LFG sekitar 5-10 ml/menit.

III. Pathofisiologi

a. Fase pertama

Terjadi penurunan fungsi renal,tanpa disertai dengan adanya penumpukan sampah metabolisme.Ginjal yang sehat akan mengadakan kompensasi.

b. Fase kedua

Sampah metabolik mulai tertimbun dalam darah karena nefron tidak dapat mengkompensasi (BUN, Creatinin,asam urat, phosfor). Tahap insufisiensi tergantung dari GFR:40%-80% ringan,15%-40% sedang,2%-20% berat (Briker&Kirschenbaum,1984).

c. Penyakit renal terminal

Dikeluarkannya sejumlah sampah metabolisme dari darah (BUN,Creatinin). Ginjal tidak dapat mempertahankan homeostasis (gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit). Tindakan dengan dialisis.IV. Tanda dan gejala

Gangguan pada Sistem Gastrointestinal

a. Anoreksia, nausea dan vomitus yang berhubungan dengan gangguan metabolisme protein didalam usus, terbentuknya zat-zat toksik akibat metabolisme bakteri usus seperti amonia dan metil guanidin, serta sembabnya mukosa usus.b. Faktor uremik disebabkan oleh ureum yang berlebihan pada air liur diubah oleh bakteri dimulut menjadi amonia sehingga nafas berbau amonia. Akibat yang lain adalah timbulnya stomatitis dan parotitis.c. Cegukan(hiccup) sebab yang pasti belum diketahui.d. Gastritis erosif,ulkus peptik dan kolitis uremik.Kulit

a. Kulit berwarna pucat akibat anemia dan kekuning-kuningan akibat penimbunan urokrom. Gatal-gatal dengan ekskoriasi akibat toksin uremik dan pengendapan kalsium di pori-pori kulit.b. Ekimosis akibat gangguan hematologis.c. Urea frost akibat kristalisasi urea yang ada pada keringat.d. Bekas-bekas garukan karena gatal.Sistem Hematologi

a. Anemia dapat disebabkan berbagai faktor antara lain:1) Berkurangnya produksi eritropoetin,sehingga rangsangan eritropoesis pada sum-sum tulang menurun.2) Hemolisis,akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dalam suasana uremia toksik.3) Defisiensi besi,asam folat,dan lain-lain akibat nafsu makan berkurang.4) Perdarahan,paling sering pada saluran cerna dan kulit.5) Fibrosis sum-sum tulang akibat hiperparatyroidisme sekunder.b. Gangguan fungsi trombosit dan trombositopenia.Mengakibatkan perdarahan akibat agregasi dan adhesi trombosit yang berkurang serta menurunnya faktor trombosit III dan ADP (adenosin difosfat).

c. Gangguan fungsi leukosit

Fagositosis dan kemotaksis berkurang,fungsi limfosit menurun sehingga imunitas juga berkurang.Sistem Saraf dan Otot

a. Restless leg syndromePasien merasa pegal pada kakinya sehingga selalu digerakkan

b. Burning feet syndrome

Rasa semutan seperti terbakar,terutama ditelapak kaki

c. Ensefalopati metabolik

Lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, remor, asteriksis, mioklonus, kejang

d. Miopati

Kelemahan dan hipotropi otot-otot terutama otot-otot ekstremitas proksimalSistem Kardiovaskuler

a. Hipertensi akibat penimbunan cairan dan garam atau peningkatan aktivitas sistem renin-angiotensin-aldosteron

b. Nyeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi perikardial, penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis yang timbul dini dan gagal jantung akibat penimbunan cairan dan hipertensi.

c. Gangguan irama jantung akibat aterosklerosis dini,gangguan elektrolit dan kalsifikasi metastatik.

d. dema akibat penimbunan cairan. Sistem Endokrin

a. Gangguan seksual:libido,fertilitas dan ereksi menurun pada laki-laki akibat produksi testosteron dan spermatogenesis yang menurun. Sebab lain juga dihubungkan dengan metabolik tertentu (seng, hormon paratiroid). Pada wanita timbul gangguan menstruasi,gangguan ovulasi sampai amenorea.

b. Gangguan metabolisme glukosa,resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Pada gagal ginjal yang lanjut (klirens kreatinin