bab iii crf akper pemkab muna
TRANSCRIPT
I. PENGKAJIAN
A. Pengumpulan Data
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama : Ny. M
Umur : 35 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Marital : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Tanggal Masuk RS : 18 April 2005
Tanggal Pengkajian : 25 April 2005
No. Medrec : 05012259
Diagnosa Medis : CRF e.c. Glomerulopathy
Alamat : Cilangkap RT: 01/07 kel. Jatimekar
kec. Cipeundeuy - Bandung
b. Identitas Penanggungjawab
Nama : Tn. E.
Umur : 38 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Petani
Suku/ Bangsa : Sunda / Indonesia
Hubungan Dengan Klien : Suami
Alamat :Cilangkap RT: 01/07 kel. Jatimekar kec.
Cipeundeuy - Bandung
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kurang lebih 14 jam SMRS ( hari kamis ) ketika klien sedang naik
motor, tiba-tiba bertabrakan dengan mobil dari arah berlawanan sehingga
klien terkena stang motor. Klien kemudian dibawa ke Puskesmas
Jalancagak. Karena Puskesmas merasa tidak sanggup, klien dibawa ke
RSUD Subang. Klien kemudian dirujuk ke RSHS.
Saat dilakukan pengkajian, klien mengeluh merasa mulas pada
daerah abdomen. Mulas dirasakan bertambah bila klien bergerak/
beraktivitas dan mulas berkurang bila perut klien dipijat dengan
menggunakan kayu putih. Mulas dirasakan melilit dan klien terlihat
meringis sambil memegangi perutnya. Mulas dirasakan tidak menyebar
pada daerah lain dank lien mengatakan pada malam hari mulas bertambah
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien mengatakan sebelumnya belum pernah dirawat di RS. Klien
juga menyangkal memiliki penyakit hipertensi, DM atau penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Klien mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
penyakit seperti klien. Namun, klien mengatakan bahwa dalam
keluarganya ada yang memiliki penyakit hipertensi dan DM yaitu ibu
klien. Dalam keluarga klien tidak ada yang mempunyai penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Sistem Pernapasan
Bentuk hidung simetris, septum di tengah, tidak terdapat
pernapasan cuping, tidak terdapat secret, mukosa hidung lembab dan
berwarna merah muda, terdapat bulu hidung, patensi nares kanan kuat,
tidak terdapat clubbing finger. Respirasi 18 x/ menit. Tidak terdapat nyeri
tekan sinus. Bentuk dada simetris, tidak terdapat retraksi interkosta,
vertebrate lurus, tidak terdapat massa dan tidak ada nyeri tekan, getaran
antara kanan dan kiri sama pada vocal fremitus, pengembangan paru saat
bernapas simetris, pada perkusi suara paru resonan, suara paru terdengar
reguler dan bersih.
b. Sistem Kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, tidak ada peningkatan JVP, KGB tidak
membesar, Pada perkusi terdengar dullness. Bunyi jantung S1 dan S2
murni reguler. CRT kurang dari 3 detik, akral teraba hangat. Tekanan
darah 170/110 mmHg. Nadi 84x/menit.
c. Sistem Pencernaan
Daerah orbital mata tidak cekung, sklera bening keruh, bibir kering,
warna bibir merah tua, tidak ada luka pada daerah bibir, bentuk bibir
simetris, gigi putih kekuningan, tidak terdapat caries dan gigi bolong, klien
belum pernah gosok gigi. Klien mengatakan masih merasa mual.
Abdomen cembung , bising usus 12 x/ menit, tidak ada bruit
sistolik, suara perkusi area lambung tympani. Tidak ada pembesaran ginjal
dan hati.
d. Sistem Endokrin
Tidak terdapat pembesaran thyroid dan parathyroid, tidak terdapat
Trias DM
e. Sistem Genitourinaria
Tidak ada oedema periorbita. Klien mengatakan kencingnya lancar
dan tidak ada keluhan. Klien tidak mengeluh nyeri, tidak ada bunyi bruit
pada aorta dan arteri renalis. Klien mengatakan bengkak-bengkak di tangan
dan kakinya sudah berkurang.
f. Sistem Integumen
Kulit warna sawo matang, kering, turgor kembali dengan lambat,
kulit kepala kotor, rambut berwarna hitam serta terdapat uban, terdistribusi
merata dan mudah dicabut. Klien mengtakan sejak sakit rambutnya
menjadi rontok.Kuku panjang dan kotor. Kulit tubuh bersih. Suhu 36,50C.
g. Sistem Muskuloskeletal
Ekstrimitas atas
terpasang infuse RL 20 gtt/menit. Ekstrimitas kanan dan kiri
simetris, ada edema pada daerah tangan, tidak terdapat nyeri tekan,
klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan dingin, refleks
bisep tidak terkaji / ++, trisep tidak terkaji /++, brachiaradialis ++/++,
kekuatan otot 5 5
Ekstrimitas bawah
Ekstrimitas kanan dan kiri simetris, ada edema pada areas
proksimal, ROM maksimal, pergerakan kaki terkontrol, tidak terdapat
nyeri tekan, klien dapat merasakan sensasi tajam, tumpul, panas dan
dingin, refleks patela ++/++, archiless ++/++, babinski (-), kekuatan
otot
5 5
h. Sistem Persarafan
Kesadaran komposmentis dengan GCS 15 (E4M6V5). Orientasi
terhadap waktu dan tempat baik.
Tes Fungsi Kranial
a) Nervus Olfaktorius
Klien dapat membedakan bau minyak kayu putih dan teh
b) Nervus Optikus
Klien dapat membaca papan nama perawat pada jarak 30 cm.
c) Nervus okulomotorius, Trochlearis, Abdusen
Koordinasi gerak mata simetris, klien dapat melihat ke segala arah
d) Nervus Trigeminus
Klien dapat membuka mulut dan mengunyah
e) Nervus Fasialis
Klien dapat menyeringai dan terlihat simetris.
f) Nervus Akustikus
Klien dapat mendengar dengan baik, terbukti klien dapat menjawab
dengan benar semua pertanyaan yang diajukan perawat
g) Nervus Glosofaringeus dan Vagus
Klien dapat menelan namun terasa nyeri karena terdapat NGT, uvula
bergetar saat klien menyebut “ah”.
h) Nervus assesorius
Klien dapat menggerakkan lehernya. Klien dapat mengangkat bahunya
tapi lemah
i) Nervus Hipoglosus
Klien mampu menjulurkan lidahnya ke kiri dan ke kanan dan dapat
menariknya dengan baik dan pergerakannya terkontrol
4. Pola Aktivitas Sehari-hari
No Jenis aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Nutrisi
A. Makan
Jenis
Frekuensi
Porsi
Keluhan
B. Minum
Jenis
Jumlah
(cc/ hari)
Keluhan
Nasi, lauk-pauk, kadang
buah-buahan
3 x / hari
1 porsi penuh
- klien tidak suka sayuran
air putih, air teh, kopi
7-8 gelas/ hari (1400-1600
cc)
Pada saat dilakukan
pengkajian, klien sedang
puasa
Klien puasa
2. Eliminasi
A. BAK
Frekuensi 5 – 6 x / hari Terpasang dower kateter dan
Warna
Keluhan
B. BAB
Frekuensi
Warna
Konsisten
si
Keluhan
kuning jernih
-
2 hari sekali
kuning
keras
- sejak 3 bulan yang lalu
klien mengalami sakit saat
BAB dan kadang berdarah
saat BAB, sering
konstipasi dengan rentang
4 – 5 hari sekali BAB,
konsistensi keras dengan
bantuk agak bulat dan
kecil – kecil dan berwarna
kehitaman
saat dikaji dalam urinary bag
terdapat 320 cc/8 jam
berwarna kuning kecoklatan
Klien BAB melalui kolostomi
dan di kolostomi bag terdapat
lendir + darah + feces ¾
kantong /12 jam
3. Istirahat Tidur
A. Siang
Jam
Keluhan
B. Malam
Jam
Waktu
Terjaga
Keluhan
tidak pernah
-
22.00 – 04.30 WIB
-
-
Tidak tentu, 1-2 jam x/ hari
-
23.00 – 05.00 WIB
3 jam
klien mengeluh tadi malam
sering terbangun karena sesak
4. Personal Hygiene
A. Mandi
B. Keramas
C. Gosok Gigi
2 x / hari, mandi guyur
pakai sabun
2 – 3 x / minggu dengan
shampoo
3 x / hari dengan pasta gigi
1 kali perhari di lap oleh
perawat/keluarga
Belum pernah
Belum pernah
5. Aktivitas Klien bekerja sebagai ibu
rumah tangga dan
berdagang di rumahnya
dan beraktivitas sehari-
hari secara mandiri dan
leluasa
Klien hanya berbaring di
tempat tidur dan segala
aktivitasnya aktivitasnya
dibantu oleh keluarga dan
perawat
5. Data Psikologis
a. Status Emosi
Emosi klien stabil, klien terlihat banyak diam
b. Pola Koping
Bila ada masalah, klien akan menceritakan pada suami dan anaknya dan
mencoba untuk menyelesaikannya dan biasanya masalah selesai
c. Pola Komunikasi
Klien mampu berkomunikasi baik secara verbal/ non-verbal dengan baik
d. Konsep Diri
1) Gambaran Diri
Klien mengatakan menyukai semua tubuhnya. Klien mengatakan dapat
menerima kondisinya.
2) Identitas Diri
Klien adalah wanita, istri dan ibu bagi kedua putranya
3) Peran
Klien sebagai seorang istri dan ibu rumah tangga. Saat ini, klien
mengatakan belum dapat menjalankan lagi perannya tapi tidak merasa
terganggu karena klien mengatakan kelurga dapat menerima
kondisinya dan saat dikomfirmasi ke keluarga pihak kelurga
mengatakan mengerti kondisi klien
4) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan bekerja seperti biasanya
5) Harga Diri
Klien mengatakan tidak merasa malu dengan keadaannya dan
keluarganya tetap menghargai klien.
6. Data Sosial
Pendidikan terakhir klien SD, klien adalah seorang ibu rumah tangga..
Hubungan klien dengan keluarga baik terbukti dengan adanya keluarga klien
yang menunggunya, hubungan klien dengan tenaga kesehatan baik ditandai
klien terlihat kooperatif pada saat dilakukan tindakan, klien mengatakan orang
yang paling berpengaruh dalam hidupnya adalah suaminya
7. Data Spiritual
Klien seorang beragama islam. Saat ini klien selalu berdo’a untuk
kesembuhannya dan penyakit ini dirasakan klien sebagai cobaan dari Tuhan
YME.
8. Data Penunjang
a. Hasil Radiologi 21 Maret 2005
Simpulan : Polip Kolon Sigmoid
Tidak Tampak Tanda Keganasan
b. Hasil Kolonoskopi 21 Maret 205
Hasil : Polip Kolon Desenden Distal Suspek Adeno Ca Colon
Desenden Distal
Simpulan : Polip Kolon Sigmoid Tidak Tampak Tanda Keganasan
c. Laboratorium
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Hematologi
PT
APTT
Hb
Leukosit
Mematokrit
19,9 (CN 18)
1,1
11,2
9900
35
Cn -/- 1 – 2 detik
1,0 – 1,2 detik
12 – 16 gr/dl
3,8 – 106 ribumm3
35 – 47 %
Trombosit
Kimisa Klinik
Albumin
SGOT
SGPT
Ureum
Kreatinin
Gukosa Puasa
Klorida
Kalsium
Magnesium
Natrium
klium
323000
2,3
12
11
15
0,222
112
104
4,4
1,94
130
3
150 – 440 ribu mm3
3,5 – 5 gr/dl
sd/31 U/L
s/d 31 U/L
15 – 50 mg/dl
0,22 – 0,5 mg/dl
70 – 110 mg/dl
98 – 108 mEq/lt
4,7 – 5,2 mg/dl
1,70 – 2,55 mg/dl
135 – 145 mEq/L
3,6 – 5,5 mEq/L
b. Therapy
KCL Maintenance 50 meq / 24 jam
Ceftriaxon 1 X 1 gram IV
Metronidazol 3 X 50 mg IV
Rantin 3 X 80 mg IV
PCT 3 X 50 mg PO jika panas
Ceptazidin 2 X 1 grma IV
Furosamid jika perlu
Bisolfon irup 3 X 10 ml PO
Nacl 0,9 % 20 gtt/mnt
RL 20 gtt/mnt
Triofusin 500 20 gtt/mnt
b. Analisa Data
No Data Kemungkinan Penyebab & Danpak Masalah
1 Polip kolon
Obstruksi pada usus
LE + kolostomi
K dipuasakan manipulasi kolostomi gagal
Usus
Fugsi usus akumulasi sisa
Belum kembali pencernaan dalam
Sempurna usus
Absorpsi perasaan psnuh
Cairan dan di perut
Elektrolit
Menurun
(cairan & elektroloit)
Asupan nutrisi terbuang refluks ke gaster
Kurang melalui kolostomi)
Mual muntah
Keseimbangan cairan
Dan elektrolit terganggu
Asupan nutrisi
kurang dari
kebutuhan
Gangguan
keseimbangan
cairan dan
elektrolit
Obstruksi pada usus
Pengobatan berupa kolostomi
Kolostomi tak efektif
Klien dipuasakan isi usus tak keluar
Asupan nutrisi menurun akumulasi isi usus
Bahan metabolisme menurun gangguan eliminasi
Gangguan
pemenuhan ADL
Bersihan jalan
napas tak efektif
Pembentukan ATP menurun
Lemah klien bedrest
Pemenuhan ADL terganggu peningkatan sekresi
mukus oleh sel goblet
akumulasi sekret dalm
jalan napas
bersihan jalan napas
tak efektif
3 Laparatomi eksplorasi akumulasi sisa pencernaan
terpasang drain e.c kolostomi tak efektif
Terputusnya media yang baik untuk
kontinuitas jaringan berkembangnya organisme
patogen
Port the entry
Mikroorganisme
Mikroorganisme
Berkembangbiak
dalam tubuh
infeksi
Risiko infeksi
4 Polip kolon
Obstruksi usus besar
Tindakan pengobatan berupa LE dan Kolostomi
Inkontinuitas jaringan kolostomi tak epektif
Merangsang pengeluaran hasil pencernaan tak
Serotonin, prostaglandin, keluar
Histamin dan bradikinin
Akumulasi usus
Menekan dinding usus
Dan abdomen bekas operasi
Merangsang syaraf bebas
Nosi reseptor
Serabut syaraf Delta A dan C
Dorsi Horn
Traktus spinothalamikus
Thalamus
Cortex cerebri
nyeri
Gangguan rasa
nyaman ; nyeri
II. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN
No Diagnosa KeperawatanTanggal
Ditemukan
Tanggal
TerpecahkanParaf
1.
2.
3.
4
5.
Kelebihan volume cairan b.d. retensi
cairan dan natrium
Perubahan nutrisi : kurang dari kebutuhan
tubuh b.d. anoreksia, mual dan muntah
Gangguan pemenuhan ADL b.d
kelemahan
Resiko tinggi terhadap kerusakan
integritas kulit b.d. edema, pruritus
Kurang pengetahuan tentang kondisi dan
penanganan b.d. kurangnya informasi
mengenai penyakit
II. IMPLEMENTASI
No Tanggal/
Jam
DP Tindakan Keperawatan Paraf
1.
2.
3.
07/12/2004 1
2
3
– Mengkaji skala nyeri klien
– Mengajarkan teknik relaksasi yaitu teknik napas
dalam
– Memberikan posisi yang nyaman bagi klien (semi
fowler)
– Melakukan tindakan ganti balutan secara perlahan
dengan teknik aseptic
– Memberikan obat analgetik pronalges 1 ampul IM
Evaluasi :
– Skala nyeri 3 (0-5)
– Klien melakukan teknik napas dalam
– Klien mengatakan merasa nyaman
– Luka bersih tidak ada pus
– Obat pronalges masuk 1 ampul IM
– Tidak terdapat flebitis pada area penusukan
– Memeriksa tetesan infuse
– Bersama keluarga dalam pemberian test feeding, 2
sendok makan tiap jam
– Memberikan obat ranitidine 1 ampul IV
– Memeriksa urine output
Evaluasi :
– Infuse lancer dengan 30 tts/ menit
– Test feeding masuk sesuai order
– Obat masuk sesuai order
– Urine 500 cc
– Memeriksa keadaan luka dan daerah penusukan
infus
– Mencuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
perawatan
4.
5.
6.
7.
08/12/2004
– Mengganti balutan
– Mengompres klien dengan air dingin pada ketiak
– Memberikan antibiotic broadced1 gr iv
Evaluasi :
– Luka bersih dan tidak ada pus
– Tidak ada kemerahan pada area infusan
– Obat masuk sesuai order
– Suhu 37,3 0C
– Menanyakan kepada keluarga tentang
karakteristik feses
– Menganjukan kepada keluarga untuk memberikan
kayu putih pada perut klien
Evaluasi :
– Feses cair berwarna kuning
– Keluarga mengatakan akan memberikan kayu
putih pada perut klien
– Menganjurkan klien untuk tidur siang
– Menganjurkan kepada keluarga untuk membantu
agar klien bisa beristirahat
Evaluasi :
– Klien mengatakan akan mencoba untuk tidur
siang
– Menganjurkan klien untuk mobilisasi dini dengan
miring kiri dan miring kanan
– Melakukan kontrak dengan klien untuk mandi
besok pagi
Evaluasi :
– Klien mengatakan akan mencoba untuk latihan
miring kiri dan miring kanan
– klien mau untuk dimandikan besok
– Mengukur tingkat nyeri dengn
memperhatikan respon verbal dan non verbal klien
– Membimbing klien untuk
8.
9.
relaksasi saat ganti balutan
– Melakukan tindakan ganti balutan
secara perlahan dengan teknik septic dan aseptic
– Memberikan obat analgetik
pronalges 1 ampul IM
Evaluasi :
– Skala nyeri 3 (0-5)
– Klien melakukan teknik relaksasi
– Klien terlihat meringis
– Obat masuk sesuai order
– Memeriksa area luka dan daerah penusukan infuse
– Memindahkan infuse dengan melakukan
penusukan infuse pada tangan kanan
– Mengganti balutan
– Mengukur suhutubuh klien
– Mengompres klien dengan air dingin pada ketiak
dan kompres air hangat pada tangan kiri / bekas
penusukan
– Memberikan antibiotic ceftriaxone 1 gr iv
Evaluasi :
– Terdapat pus pada luka
– Terdapat flebitis pada area penusukan infus/
tangan kanan
– Infuse terpasang kembali pada tangn kiri
– Suhu 38,7 0 C setelah dikompres menjadi 36,6 0
C
– Obat masuk sesuai order
– Memeriksa tetesan infuse
– Menganjurka keluarga untuk memberikan air
hangat dan makanan dari rs kepada klien
– Menganjurkan klien untuk gosok gigi
– Memberikan obat ranitidin 1 ampul iv
Evaluasi :
– Tetesan infuse lancer 30 tts/ menit
– Keluarga memberikan makanan cair dari RS
10.
11.
kepada klien
– Klien mengatakan telah gosok gigi
– Obat masuk sesuai order
– Menanyakan kepada keluarga mengenai frekuensi
BAB dan karakteristik feses
– Menganjurkan klien untuk banyak minum air
putih
Evaluasi :
– Istri klien mengatakan tadi malam klien BAB 3 x
encer
– Klien mengatakan akan banyak minum air putih
– Istri klien mengatakan telah memberikan kayu
putih pada perut klien
– Menganjurkan klien untuk tidur siang
– Memberikan lingkungan yang tenang bagi klien
– Memberikan Ranitidin 1 ampul IV
Evaluasi :
– Klien mengatakan tadi malam bisa tidur lebih
nyenyak dibandingkan malam sebelumnya
– Klien mengatakan akan tidur siang
– Obat masuk sesuai order
III CATATAN PERKEMBANGAN
Tanggal DP Catatan perkembangan Paraf
08/12/2004 6 S :
- klien mengatakan belum
pernah mandi
- klien mengatakan tadi pagi
sudah gosok gigi
O :
- kulit teraba lengket
- kulit terlihat kotor
- klien terlihat lemah
A : Masalah belum teratasi
P :
- Beri penjelasan pentingnya
PH (mandi dan gosisk gigi)
- Mandikan klien
- Ajarkan keluarga cara
memandikan yang benar
I :
- Menjelaskan pentingnya
mandi dan gosok gigi
- Memandikan klien
- Mengajarkan keluarga
teknik memandikan yang benar
E :
- Klien mengerti penjelasan
perawat
- Klien terlihat segar dan
nyaman
- Keluarga mengatakan
mengerti cara memandikan yang benar