contoh pre planning.docx

Upload: muharina-amelia

Post on 08-Oct-2015

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Latar belakang 140 mmHg dan tekanan darahHipertensi adalah tekanan darah sistolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi.diastolik Dengan kata lain hipertensi didefinisikan sebagai suatu peningkatan tekanan darah sistolik dan / atau diastolik yang tidak normal. Klien yang menderita hipertensi bila tidak mendapatkan pengelolaan yang benar bisa menyebabkan berbagai resiko yang berakibat fatal.Pada lansia menderita hipertensi, dirasa perlu mendapatkan informasi yang berhubungan dengan hipertensi untuk kepentingan perawatan bagi penderita.

II.Tujuan Instruksional UmumSetelah dilakukan penyuluhan, lansia diharapkan mampu mengenal penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap dirinya sendiri yang menderita penyakit hipertensi.

III.Tujuan Instruksional KhususSetelah dilakukan penyuluhan, keluarga diharapkan mampu :-Menyebutkan pengertian hipertensi-Menyebutkan penyebab hipertensi-Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi-Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

IV.SasaranSeluruh anggota panti

V.MediaMedia penyuluhan yang akan digunakan : leaflet

VI.MetodeMetode yang digunakan : ceramah, diskusi / tanya jawab

VII.Strategi pelaksanaan-Memperkenalkan pembimbing, kontrak waktu, dan pembukaan : 5 menit-Menyampaikan materi hipertensi dan diskusi : 30 menit-Melakukan evaluasi dan terminasi : 15 menit

VIII.Waktu dan tempat pelaksanaanHari : Senin, 17 Maret 2003, pukul 09.00 WIB.Tempat : Panti Sosial Tresna Werda Sejahtera Pandaan

SATUAN ACARA PENYULUHAN

Bidang studi: Keperawatan GerontikTopik: Penyakit hipertensiSasaran: Penghuni Panti Sosial Tresna Werda Sejahtera PandaanTempat : Panti Sosial Tresna Werda Sejahtera PandaanHari / tanggal: Senin, 17 Maret 2003, pukul 09.00 WIB.Waktu : 50 menit

Tujuan instruksional umumSetelah dilakukan penyuluhan, penghuni panti diharapkan mampu mengenal penyakit hipertensi dan dapat melakukan perawatan terhadap anggota keluarga yang menderita penyakit hipertensi.

Tujuan instruksional khususSetelah dilakukan penyuluhan, penghuni panti diharapkan mampu :-Menyebutkan pengertian hipertensi-Menyebutkan penyebab hipertensi-Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi-Menyebutkan cara pencegahan hipertensi

SasaranSeluruh penghuni Panti Sosial Tresna Werda Sejahtera Pandaan

Materi1.Penyakit Hipertensi2.Diit Rendah Garam

Metode1.Ceramah2.Diskusi / tanya jawab

MediaLeaflet: Hipertensi Dan Diit Rendah Garam

Kriteria evaluasi1.Evaluasi strukturSemua penghuni panti hadir / ikut dalam kegiatan penyuluhanPenyelenggaraan penyuluhan dilakukan di Panti Sosial Tresna Werda Sejahtera PandaanPengorganisasian penyuluhan dilakukan hari sebelumnya2.Evaluasi prosesPenghuni panti antusias terhadap materi penyuluhanPenghuni panti tidak meninggalkan tempat sebelum kegiatan selesaiPenghuni panti terlibat aktif dalam kegiatan penyuluhan3.Evaluasi hasilPenghuni panti mengerti tentang penyakit hipertensi, dapat menyebutkan pengerian, penyebab, tanda dan gejala, hal hal yang memperberat penyakit hipertensi serta upaya - upaya pencegahannya

PengorganisasianPembicara / fasilitator: Wahyu Widayat dkk.Supervisor:Petugas Panti.

Materi :HIPERTENSI

140 mmHg danPengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat antitekanan darah diastolik hipertensi. (Kapita Selekta Kedokteran, 2001).Berdasarkan penyebabnya :1.Hipertensi esensial atau hipertensi primer yang tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga hipertensi idiopatik. Terdapat sekitar 95 % kasus .2.Hipertensi skunder atau hipertensi renal, penyebab spesifiknya diketahui terdapat sekitar 5 % kasus.Efek letal dari hipertensi terutama disebabkan oleh tiga hal berikut :1.Kelebihan beban kerja pada jantung, yang menimbulakan perkembangan awal dari penyakit jantung kongestif, penyakit jantung koroner atau keduanya, yang seringkali menyebabkan kematian akibat serangan jantung.2.Tekanan yang tinggi seringkali menyebabkan robeknya pembuluh darah utama di otak, yang diikuti oleh kematian pada sebagian besar otak, keadaan ini disebut infark serebral, yang secara klinis dikenal dengan nama stroke . Bergantung pada bagian otak mana yang terkena, stroke dapat menyebabkan kelumpuhan, kebutaan, demensia, atau berbagai gangguan otak yang serius lainnya.3.Tekanan yang tinggi hampir selalu menyebabkan berbagai perdarahan pada ginjal, yang menimbulkan kerusakan pada area ginjal, dan akhirnya terjadi gagal ginjal, air kencing bercampur darah dan kematian. ( Buku ajar Fisiologi Kedokteran, 1997 )Faktor resiko hipertensi adalah faktor yang bila semakin banyak menyertai penderita maka dapat menyebabkan orang tersebut akan menderita tekanan darah tinggi yang lebih berat lagi. Ada faktor resiko yang dapat dihindari atau dirubah dan ada juga yang tidak dapat dihindari. Faktor resiko yang tidak dapat dihindari atau dirubah adalah keturunan/genetik, suku bangsa dan umur. Berbagai macam faktor resiko yang dapat dihindari karena dapat memperberat keadaan hipertensi antara lain makanan yang mengandung lemak dan kolesterol tinggi, garam, makanan asin atau yang diasinkan, daging kambing, buah durian, minuman alkohol yang berlebihan, makanan dan minuman yang mengandung bahan pengawet, rokok, kopi, kegemukan (obesitas) dan stress (MKI. 2000 : 58).Ada gejala yang tidak boleh diabaikan oleh penderita tekanan darah tinggi karena gejala tersebut berhubungan dengan organ-organ yang menderita kerugian karena hipertensi yang tidak terkendali, antara lain : serangan pusing, kekakuan, kehilangan keseimbangan, sakit kepala pagi hari, penglihatan yang memburuk, semuanya secara bersama-sama menunjukkan adanya masalah dengan peredaran darah di otak. Kelumpuhan anggota badan, khususnya sebelah badan atau salah satu bagian muka, atau salah satu tangan, atau kemampuan berbicara menurun dapat menjadi tanda peringatan adanya stroke. Terengah-engah pada waktu bekerja, dengan rasa sakit pada dada yang menjalar ke rahang, lengan, punggung atau perut bagian atas, menjadi tanda permulaan nyeri dada. Susah nafas dapat menjadi tanda yang berkaitan dengan tekanan darah tinggi kegagalan jantung. Sering bangun setiap malam untuk buang air kecil dan lebih banyak serta lebih sering mengeluarkan urine siang hari dapat menjadi tanda pertama gangguan ginjal (Tom Smith. 1986 : 144).Penanggulangan hipertensi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu penatalaksanaan non farmakologis dan farmakologis. Pengobatan non farmakologis sama pentingnya dengan pengobatan farmakologis, terutama pada hipertensi ringan, diantaranya dengan menurunkan berat badan dan mengurangi asupan garam, menghindari merokok, minum alkohol, hiperlipedemia dan stress (MKI. 2000 : 60).

PRE PLANING PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI DI DESA USUL KECAMATAN BATANG GANGSAL Diposkan oleh Rizki Kurniadi A.Latar BelakangHipertensi (darah tinggi) adalah peningkatan tekanan darah sistole di atas 140 dan diastole 90 mmHg. Hipertensi juga dapat mengakibatkan Stroke.Dari pengkajian yang dilakukan pada tanggal 19-22 Juni oleh mahasiswa-mahasiswi Akademi Kesehatan Dinas Kesehatan Propinsi Riau. di dapatkan 27 lansia menderita penyakit darah tinggi (Hipertensi). Penyakit darah tinggi ini bisa disebabkan karena keturunan ataupun pola hidup seperti merokok, alkohol, konsumsi garam yang tinggi dan juga stress.dari pengkajian didapatkan masalah Tingginya angka kejadian penyakit degeneratif (Hipertensi) b.d kurang pengetahuan lansia tentang pelayanan kesehatan.Dari hasil kesepakatan bersama Lansia di Desa Usul bahwa pada tanggal 27 Juni 2010 dilakukan Penyuluhan tentang Hipertensi di Mesjid RT02.

B. Tujuan 1. Tujuan umumSetelah mengikuti penyuluhan diharapkan dapat menambah pengetahuan lansia di desa Usul tentang hipertensi.2. Tujuan khususSetelah mengikuti penyuluhan diharapkan ibu mengerti tentang a. Pengertian hipertensib. Penyebab hipertensic. Tanda dan gejala hipertensid. Penatalaksanaan hipertensie. Komplikasi hipertensi

C. Pelaksanaan Kegiatan1. Topik kegiatanPenyuluhan tentang hipertensi pada lansia2. SasaranSeluruh lansia di desa Usul

3. MetodeCeramah dan tanya jawab.4. MediaFlip chart dan leaflet.5. TempatMasjid di RT 026. Waktua. Hari / tanggal : Minggu /27 Juni 2010.b. Jam: 15.00 Wib7. PengorganisasianPenanggung jawab: Dewi Yusprita NingsiPembawa acara: Ahmadi BPresenter: Marnen LeiniObserver: Amelia PutriFasilitator : Winda Rofika : Ria Novianti: Ristagia: Andre Kurniawan

8. Seting tempatKeterangan :M: ModeratorP: PresenterM1: MasyarakatF : FasilitatorO : Observer

Strategi PelaksanaanNoKegiatan MahasiswaKegiatan Lansiawaktu

1

2

3Pembukaan- Memberi salam- Memperkenalkan diri dan pembukaan- Menjelaskan kontrak waktu dan tujuan pertemuan- Menanyakan permasalahan yang dirasakan saat iniPelaksanaan- Mengkaji pengetahuan lansia tentang pengertian hipertensi- Menjelaskan tentang penyebab hipertensi- Menjelaskan tanda dan gejala hipertensi- Menjelaskan penatalaksanaan hipertensi- Memberikan kesempatan bertanya- Menjawab pertanyaan

Penutup - Menyimpulkan bersama lansia- Memberi salam- Menjawab salam- Mendengarkan dan memperhatikan- Mendengarkan dan memperhatikan

- Mengungkapkan permasalahan

- Mengungkapkan pendapat

- Mendengarkan dan memperhatikan- Mendengarkan dan memperhatikan- Mendengarkan dan memperhatikan

- Memberi pertanyaan- Memperhatikan

- Memperhatikan

- Menjawab salam5 menit

20 menit

5 menit

D.Uraian Tugas1. Penanggung jawabMengkoordinasi persiapan dan pelaksanaan kegiatan2. Pembawa acara- Membawa acara- Memperkenalkan pelaksanaan acara - Menjelaskan tujuan penyuluhan- Membuat kontrak waktu3. Presentasi- Memberikan penyuluhan kepada lansia - Menjawab pertanyaan lansia4. Observasi- Mengamati proses pelaksanaan penyuluhan dari awal sampai akhir- Membuat laporan hasil penyuluhan yang dilaksanakan5. Fasilitator- Menjawab pertanyaan lansia- Memfasilitasi peserta untuk berperan aktif selama penyuluhanE. Kriteria hasil1. Evaluasi struktur- Lebih dari 75% undangan hadir- Alat dan media sesuai dengan perencanaan- Peran dan fungsi masing-masing sesuai dengan perencanaan

2. Evaluasi proses- Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan- Peserta penyuluhan tidak meninggalkan tempat saat kegiatan berlangsung- Peserta berperan aktif selama jalannya diskusi dan mengajukan pertanyaan

3. Evaluasi hasilSetelah dilakukan penyuluhan diharapkan 70% peserta mampu :a. Pengertian hipertensib. Penyebab hipertensic. Tanda dan gejala hipertensid. Penatalaksanaan hipertensie. Komplikasi hipertensi

HIPERTENSIA. PengertianHipertensi adalah peningkatan tekanan darah didalam arteri jika sistolik lebih besar dari 140 mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg

B. PenyebabBeberapa faktor penyebab hipertensi adalah : 1. Faktor keturunan2. Ciri perseorangan, misalnya usia, jenis kelamin dan ras3. Kebiasaan hidup : a. Konsumsi garam yang tinggib. Kegemukan atau makanan yang berlebihanc. Stress atau ketegangan jiwad. Pengaruh lain : merokok, minum alkohol dan minum obat

C. Tanda Dan GejalaIndividu yang menderita hipertensi kadang tidak menampakkan gejala sampai bertahun-tahun. Gejala yang biasanya ada : - Sakit kepala - Pusing atau migren- Rasa berat ditengkuk- Telinga berdenging- Mimisan- Mudah lelah dan mata berkunang-kunang- Sukar tidur- Sesak nafas

D. PenatalaksanaanTujuan penatalaksanaan atau penanganan bagi setiap pasien adalah mencegah terjadinya angka kesakitan dan angka kematian dengan mencapai dan mempertahankan tekanan darah dibawah 140/ 90 mmHg.Tidak semua penderita hipertensi memerlukan obat, pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk mengobati penyakit hipertensi yaitu terapi farmakologi yaitu dengan modifikasi pola hidup sehari-hari dan kembali kepada produk alami (back to nature).

Usaha pencegahan hipertensi : Usaha pencegahan hipertensi dapat dilakukan dengan beberapa tahap antara lain :a. Mengurangi konsumsi garamPembatasan konsumsi garam sangat dianjurkan, maksimal 2 gram garam dapur untuk diet setiap hari.b. Menghindari kegemukanHindarkan kegemukan (obesitas) dengan menjaga berat badan normal atau tidak berlebihan.c. Membatasi konsumsi lemakagar kadar kolesterol darah tidak terlalu tinggi. Konsumsi kolesterol dalam makanan dibatasi tidak lebih dari 300 mg setiap hari.d.Olah raga teraturOlah raga yang teratur dapat menyerap dan menghilangkan endapan kolesterol pada pembuluh nadi. Olah raga yang dimaksud adalah latihan menggerakkan sendi dan otot tubuh seperti gerak jalan, berenang, naik sepeda .e. Makan banyak buah dan tidak minum alkohol. f. Latihan relaksasi dan meditasiRelaksasi dan meditasi berguna untuk mengurangi stress atau ketegangan jiwa. Relaksasi dilaksanakan dengan mengencangkan dan mengendorkan otot tubuh sambil membayangkan sesuatu yang damai, indah dan menyenangkan. Relaksasi dapat pula dilakukan dengan mendengarkan musik atau bernyanyi.g. Berusaha membina hidup yang positif : Mengeluarkan isi hati dan memecahkan masalah Membuat jadwal kerja, menyediakan waktu istirahat Menyelesaikan satu tugas pada satu saat saja Sesekali mengalah, belajar berdamai Cobalah menolong orang lain Menghilangkan perasaan iri dan dengki

E. Komplikasi1. Perdarahan otak 2. Stroke3. Pembesaran jantung