commit to user - core · (yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user...

96
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN KATINGAN TESIS Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Matematika Oleh : R I A NIM : S850809112 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vokhanh

Post on 12-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI

KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN KATINGAN

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Magister Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh :

R I A

NIM : S850809112

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii  

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA

UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI

KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI

DI KABUPATEN KATINGAN

Disusun Oleh :

RIA

S850809112

Telah Disetujui oleh Dosen Pembimbing

Pada Tanggal :…………………

Pembimbing I

Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D

Nip.19630826 198803 1 002

Pembimbing II

Drs. Suyono, M.Si

Nip.19500301 197603 1 002

Mengetahui Ketua Program Studi

Pendidikan Matematika

Page 3: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii  

Dr. Mardiyana, M.Si Nip.19660225 199302 1 002

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA

UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI

KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI

DI KABUPATEN KATINGAN

Disusun Oleh :

RIA

S850809112

Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji Pada tanggal ……………………

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua Dr. Mardiyana, M.Si …………………… NIP. 19660225 199302 1 002 Sekretaris Dr. Riyadi, M.Si …………………… NIP. 19670116 199402 1 001 Anggota 1. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D ……………………

NIP. 19630826 198803 1 002

2. Drs. Suyono, M.Si …………………… NIP. 19500301 197603 1 002

Surakarta, Februari 2011

Mengetahui Ketua Program Studi Direktur PPs UNS Pendidikan Matematika

Page 4: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv  

Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D Dr. Mardiyana, M.Si NIP. 19570820 198503 1 004 NIP. 19660225 199302 1 002

PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : R I A

NIM : S850809112

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis berjudul “EFEKTIVITAS

PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA UNTUK MENGATASI

KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PECAHAN

DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN

KATINGAN” adalah betul-betul karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya

saya dalam tesis tersebut ditunjukan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian

hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi

akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 2011

Yang membuat pernyataan

R I A

Page 5: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v  

MOTTO

“Tidak ada hari yang dilewati dan menjadi sia-sia kalau anda

percaya bahwa Tuhan selalu bersama anda setiap hari ”

( Mazmur 8:1-10)

“ Kekuatiran hidup akan menjadi penambah beban dalam sebuah

masalah, hilangkan kekuatiran anda sebab dalam kuatir tidak

ada jalan keluar”

( Matius 6:25-34)

“ Kesabaran anda akan berbuah indah pada waktuNya ”

(Yakobus 5:7-11)

Page 6: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi  

PERSEMBAHAN

Tesis ini Penulis Persembahkan Kepada :

1. Orangtuaku Ayahnda Kristupel Cambie dan Ibunda Niris Naib Nanyan yang

tidak lelah memberikan do’a dan restu, dukungan berupa moril maupun

material sehingga saat ini bisa menyelesaikan studiku dengan baik.

2. Adik-adikku tercinta Purnama, Sari, dan Wahyu yang selalu pengertian serta

memberi dorongan, bantuan dan berkorban sehingga penulis dapat

menyelesaikan tesis ini.

3. Keponakkanku tersayang Velia dan Jessica.

4. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi pendidikan Matematika Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah membantu

terselesainya tesis ini.

5. Semua orang yang mendoakan keberhasilanku.

Page 7: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii  

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena telah melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tesis ini dengan judul “EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL

MATEMATIKA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA

PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI KREATIVITAS

SISWA SMP NEGERI DI KABUPATEN KATINGAN” Tidak lupa penulis

menyampaikan terima kasih kepada yang terhormat;

1. Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D, Direktur Program Pascasarjana UNS yang

telah memberikan izin kepada penulis.

2. Dr. Mardiyana, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Matematika

Pascasarjana UNS yang telah banyak memberikan dorongan dan

pengarahan kepada penulis.

3. Drs. Tri Atmojo K., M.Sc, Ph.D, Pembimbing I, yang telah banyak

memberikan bimbingan dan dukungan penulisan tesis ini.

4. Drs. Suyono, M.Si, Pembimbing II, yang telah dengan kesabarannya

memberikan bimbingan kepada penulis dengan baik.

5. Bapak/Ibu dosen Pascasarjana Pendidikan Matematika yang selama ini

telah membimbing dan membina selama belajar.

6. Hendrik M. Lidie, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Katingan Tengah

Kabupaten Katingan yang telah memberikan ijin penelitian.

Page 8: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii  

7. Kasim Kiaji, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Katingan Tengah

Kabupaten Katingan yang telah memberikan ijin penelitian.

8. Harto, S.Pd, Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Katingan Tengah Kabupaten

Katingan yang telah memberikan ijin penelitian.

9. Rekan-rekan guru yang ada di tempat penelitian, yang telah memberikan

kesempatan dan membantu penulis dalam mengumpulkan data penelitian.

10. Keluarga dan rekan-rekan mahasiswa angkatan 2009 program studi

pendidikan matematika UNS yang telah membantu pelaksanaan penulisan

tesis ini hingga selesai.

Semoga segala perhatian, dukungan, masukan, bimbingan dan perbuatan

baik yang telah diberikan kepada penulis menyelesaikan tesis ini, kiranya

mendapatkan berkat yang melimpah dari Allah SWT.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 9: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... iii

PERNYATAAN .................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... xiii

ABSTRAK ............................................................................................................ xvi

ABSTRACT ............................................................................................................ xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 4

C. Pembatasan Masalah .......................................................................... 5

D. Perumusan Masalah .......................................................................... 5

E. Tujuan Masalah .................................................................................. 6

F. Manfaat Penelitian ............................................................................. 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori ....................................................................................... 7

1. Pengertian Belajar ....................................................................... 7

2. Efektivitas Pengajaran ................................................................. 8

3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar ............................................. 10

4. Pengajaran Remedial ................................................................... 14

Page 10: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x  

5. Metode Pengajaran ....................................................................... 19

a. Metode Diskusi ....................................................................... 19

b. Metode Pemberian Tugas ......................................................... 21

6. Kreativitas ................................................................................... 23

7. Prestasi Belajar ............................................................................ 27

B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 30

C. Kerangka Berpikir dan Perumusan Hipotesis .................................... 32

1. Kerangka Berpikir ......................................................................... 32

2. Perumusan Hipotesis ..................................................................... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 36

1. Tempat Penelitian ...................................................................... 36

2. Waktu Penelitian ......................................................................... 36

B. Jenis Penelitian ................................................................................... 37

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ......................... 39

1. Populasi ...................................................................................... 39

2. Sampel ........................................................................................ 39

3. Teknik Pengambilan Sampel....................................................... 39

D. Teknik Pengambilan Data .................................................................. 42

1. Variabel Penelitian ...................................................................... 42

2. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 43

3. Instrumen Penelitian ................................................................... 44

E. Teknik Analisis Data .......................................................................... 50

1. Uji Keseimbangan ....................................................................... 50

2. Uji Prasyarat untuk Anava .......................................................... 51

3. Uji Hipotesis ............................................................................... 54

4. Uji Lanjut Anava ......................................................................... 59

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Pengujian Prasyarat Analisis .............................................................. 61

Page 11: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi  

1. Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan ......................................... 61

2. Uji Keseimbangan ......................................................................... 62

B. Deskripsi Data .................................................................................... 63

C. Pengujian Prasyarat untuk Anava ...................................................... 67

1. Uji Normalitas .............................................................................. 67

2. Uji Homogenitas .......................................................................... 69

D. Pengujian Hipotesis ............................................................................ 70

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama ..................... 70

E. Pembahasan Hasil Analisis Data ........................................................ 71

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................ 74

B. Implikasi

1. Implikasi Teoritis ........................................................................... 75

2. Implikasi Praktis ............................................................................. 76

C. Saran ................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 78

LAMPIRAN ........................................................................................................ 81

Page 12: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian............................................................................... 36

Tabel 3.2 Desain Faktorial Penelitian .............................................................. 38

Tabel 3.3 Hasil Ujian Nasional Matematika Tahun 2008/2009 ....................... 41

Tabel 3.4 Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 .................................. 42

Tabel 3.5 Tabel Rataan ..................................................................................... 55

Tabel 3.6 Rangkuman Analisis Variansi Dua Jalan .......................................... 59

Tabel 4.1 Kategori Kreativitas Berdasarkan Skor............................................. 67

Tabel 4.2 Rangkuman Jumlah Data dan Rataan Kreativitas ............................. 67

Tabel 4.3 Rataan Antar Sel ............................................................................... 68

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas ............................................................ 69

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas ......................................................... 71

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil analisis Variansi Dua Jalan Sel tak Sama ............. 71

Page 13: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus ......................................................................................... 81

Lampiran 2 RPP .............................................................................................. 87

Lampiran 3 Kisi-kisi Tes prestasi Belajar Matematika ................................... 120

Lampiran 4 Soal Tes Matematika ................................................................... 121

Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian ................................................ 128

Lampiran 6 Kisi-kisi Angket Kreativitas Belajar Matematika ...................... 140

Lampiran 7 Angket Kreativitas Belajar Matematika ..................................... 141

Lampiran 8 Lembar Validasi Tes prestasi dan Angket Belajar Matematika .. 147

Lampiran 9 Uji Instrumen Soal Tes Matematika ............................................ 159

Lampiran 10 Uji Instrumen Angket Kreativitas Matematika .......................... 167

Lampiran 10a Data Induk Penelitian .................................................................. 175

Lampiran 10b Data Kreativitas Belajar............................................................... 177

Lampiran 10c Data Kreativitas Gabungan .......................................................... 179

Lampiran 10d Rangkuman Data Amatan dan Jumlah Kuadrat Deviasi ............. 183

Lampiran 10e Data Kreativitas Kelas Eksperimen 1 ......................................... 184

Lampiran 10f Data Kreativitas Kelas Eksperimen 2 .......................................... 185

Lampiran 11 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas

Eksperimen 1 ................................................................................ 186

Lampiran 12 Uji Normalitas Kemampuan Awal Siswa Kelas

Eksperimen 2 ................................................................................ 189

Lampiran 13 Uji Homogenitas Kemampuan Awal siswa ................................. 190

Lampiran 14 Uji Keseimbangan Kelompok Eksperimen1 dan Kelompok

Eksperimen 2 ................................................................................ 193

Lampiran 15 Uji Normalitas Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran Kelas Eksperimen 1 ............................................... 197

Lampiran 16 Uji Normalitas Prestasi Belajar Matematika Pada Metode

Pembelajaran Kelas Eksperimen 2 ............................................... 200

Page 14: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv  

Lampiran 17 Uji Normalitas Prestasi Pada Tingkatan Kreativitas Tinggi ......... 203

Lampiran 18 Uji Normalitas Prestasi Pada Tingkatan Kreativitas Sedang ........ 205

Lampiran 19 Uji Normalitas Prestasi Pada Tingkatan Kreativitas rendah ........ 207

Lampiran 20 Uji Homogenitas Prestasi Pada Metode Pembelajaran................. 209

Lampran 21 Uji Homogenitas Prestasi Pada Tingkatan Kreativitas Siswa ...... 213

Lampiran 22 Uji Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama ............................ 219

Page 15: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ...................................................... 35

Page 16: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi  

ABSTRAK

Ria. EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN REMEDIAL MATEMATIKA UNTUK MENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK PECAHAN DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA KELAS VII SMP NEGERI DI KABUPATEN KATINGAN. Pembimbing I : Drs. Tri Atmojo, K, M.Sc, Ph.D. Pembimbing II : Drs. Suyono.M.Si. Tesis : Program Studi Pendidikan Matematika, Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta 2011.

Penelitian ini dilatar belakangi rendahnya prestasi belajar matematika siswa SMP Negeri di Kabupaten Katingan. Alternatif pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran remedial matematika dengan menggunakan metode diskusi dan metode pemberian tugas pada materi pokok pecahan. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui apakah pembelajaran remedial dengan metode diskusi memberikan prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas.(2) Untuk mengetahui apakah kreativitas siswa yang berbeda memberikan prestasi belajar matematika yang berbeda pula. (3) Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pembelajaran remedial pada metode diskusi dan pembelajaran remedial pada metode pemberian tugas dengan kreativitas tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar matematika.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu dengan populasinya adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri di Kabupaten Katingan. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Stratified cluster random sampling, diperoleh SMP Negeri 1 Katingan Tengah dan SMP Negeri 2 Katingan Tengah. Selanjutnya dengan cara random diambil 2 kelas dari masing-masing sekolah, dan diperoleh siswa kelas VIIA dari SMP Negeri 1 Katingan Tengah dan siswa kelas VIIA dari SMP Negeri 2 Katingan Tengah sebanyak 72 siswa sebagai sampel eksperimen 1 sedangkan, siswa kelas VIIB dari SMP Negeri 1 Katingan Tengah dan siswa kelas VIIB dari sebanyak 65 siswa sebagai sampel eksperimen 2. Teknik pengumpulan data kemampuan awal sampel dengan menggunakan nilai raport SD kelas VI semester genap pada mata pelajaran matematika, dan untuk prestasi belajar matematika menggunakan tes prestasi, sedangkan untuk tingkatan kreativitas belajar matematika siswa menggunakan angket kreativitas belajar matematika.

Sebelum melakukan penelitian terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan menggunakan uji rerata t untuk mengetahui bahwa kelompok eksperimen 1 dan eksperimen 2 mempunyai kemampuan awal sama atau seimbang. Hasil uji keseimbangan adalah antara siswa pada model pembelajaran remedial dengan metode diskusi dan model pembelajaran remedial dengan pemberian tugas adalah seimbang. Pengujian hipotesis menggunakan anava dua

Page 17: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii  

jalan dengan sel tak sama dengan taraf signifikan α = 0,05. Sebelumnya dilakukan uji prasyarat yaitu: uji normalitas menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas menggunakan uji Bartlett. Hasil uji prasyarat adalah sampel berasal dari populasi berdistribusi normal serta berdasarkan metode pembelajaran dan kategori kreativitas sampel berasal dari populasi-populasi yang mempunyai variansi homogen.

Dari hasil analisis disimpulkan: (1) Terdapat pengaruh yang berbeda antara siswa yang memperoleh model pembelajaran remedial dengan metode diskusi dengan siswa yang memperoleh model pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas, yaitu siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik daripada siswa yang mendapatkan model pembelajaran metode diskusi. (2) Kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika, lebih jauh dapat disimpulkan bahwa siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan siswa kreativitas belajar matematika sedang dan rendah, dan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi siswa dengan kreativitas belajar rendah. (3) Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran yang digunakan dengan kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada materi pokok pecahan. Pada model pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas, siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi, sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar yang sama. Sedangkan pada model pembelajaran remedial dengan metode diskusi untuk siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama, begitu juga untuk siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang dan rendah mempunyai prestasi belajar yang sama, demikian untuk siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar sama dari pada siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah.

Kata kunci : Pembelajaran remedial, Prestasi Belajar Matematika, Metode diskusi, Metode Pemberian Tugas, Kreativitas Belajar Matematika

Page 18: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii  

ABSTRACT Ria. The Effectiveness of the Mathematics Remedial Learning to Overcome Learning Difficulties in the Main Topic of Discussion of Fractions Viewed from the Creativity of the Students in Grade VII of State Junior Secondary Schools in Katingan Regency. Principal Advisor: Drs. Tri Atmojo, K. M.Sc. Ph.D. Co-Advisor: Drs. Suyono, M.Si. Thesis: The Graduate Program in Mathematics Education, Sebelas Maret University 2011. The background of this research is the low learning achievement in Mathematics of the students of state junior secondary schools in Katingan Regency. To deal with the case, the learning alternative of the remedial learning has been done through the application of the discussion and task-assignment methods on Fractions. The objective of the research is to investigate whether or not: (1) the remedial learning of the discussion method results in a better learning achievement in Mathematics than that of the task-assignment method; (2) the students’ different creativities has given a different learning achievement in Mathematics; and (3) there is an interaction between the remedial learning of discussion method and that of task-assignment with high, medium, and low creativity toward the learning achievement in Mathematics which one of both remedial learning methods gives better mathematic learning achievement discussion to the students each with high, medium, and low creativity. This research is a quasi-experimental research with the population of all 7th-grade students in Katingan Regency. The sampling is conducted in use of stratified cluster random sampling technique from SMP Negeri 1 of Central Katingan and SMP Negeri 2 of Central Katingan. Furthermore, 2 classes from each school are randomly taken and the students of Class VIIA of SMP Negeri 1 of Central Katingan and the students of Class VIIA of SMP Negeri 2 of Central Katingan as many as 72 students as Experiment Sample 1 while the students of Class VIIB of SMP Negeri 1 of Central Katingan and those of Class VIIB of SMP Negeri 2 of Central Katingan as many as 65 students as Experiment Sample 2. The data-collecting technique for the sample of initial ability is in use of the scores for Mathematics in the students’ report when they were in the 6th grade of primary school of the even semester. As for the learning achievement in Mathematics, the achievement test is in use, while as for the learning creativity level of the students, the learning creativity questionnaire in Mathematics is used.

Before the experiment is conducted, the balance test is conducted by using the t-average test to find out that Experiment Group 1 and Experiment Group 2 have the same or balanced initial ability. The result of the balance test between the students given the remedial approach of method discussion and that of task-assignment is balanced. The hypothesis is in use of the two-way Analysis of Variances with unequal cells with the significance level of α = 0.05. The

Page 19: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix  

prerequisite test is conducted by using the Liliefors test for its normality test and the Barlett test for its homogeneity test. The result of the prerequisite test indicates that the samples come from the population with normal distribution and from the population with homogeneous variances on the bases of the learning method and the creativity category.

Based on the result of two-way Analysis of Variances with unequal cells with the significance level of α = 0.05, this research concludes that on the 7th grade of junior secondary school in Katingan Regency in the Academic Year of 2010/2011: (1) there is a difference in mathematics learning achievement between the students who get remedial learning approach with discussion and those who get remedial learning approach with assignment giving, which means that the students get the learning in use of remedial learning approach with the method of assignment giving. The latter group of students obtains better mathematics learning achievement than the previous group, (2) mathematics creative learning is not significant on mathematics achievement learning. There is conclusion that the student with high mathematics creative learning have equal with middle and low mathematics creative learning, and the student with middle mathematics creative learning have equal student achievement with low mathematics creative learning (3) there is no interaction between the learning creativity on the learning achievement in mathematics on the main topic of fractions. The remedial learning approach with assignment giving, the students with the high, medium, and low learning creativity have the same learning achievement. In the remedial learning approach with discussion, the student with the high creativity and those with the medium learning creativity and those with the low learning creativity, both the students with the high learning creativity and those with the low learning creativity have the same learning achievement in the mathematics on the main topic of fractions. Keywords: remedial learning, learning achievement, method of discussion,

method of assignment giving, mathematics learning creativity

 

Page 20: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peran penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Pendidikan adalah modal utama bagi suatu bangsa dalam upaya meningkatkan

kualitas sumber daya manusia yang dimilikinya. Sumber daya manusia yang berkualitas

akan mampu mengelola sumber daya alam dan memberi layanan secara efektif dan

efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Upaya yang dilakukan pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi

Bangsa Indonesia adalah diterbitkannya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional. Dalam Pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003

dijelaskan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa.

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada jenjang

pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Konsep-konsep

matematika yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan diberikan secara bertahap

sesuai dengan perkembangan mental dan intelektual siswa. Konsep-konsep tersebut

tersusun secara hierarkis, terstruktur, logis dan sistematis mulai dari konsep yang paling

sederhana sampai pada konsep yang paling kompleks. Siswa yang tidak menguasai bahan

secara tuntas dianggap mengalami kesulitan belajar. Seperti diungkapkan Abin

Syamsudin Makmun (2004: 308) bahwa ”Seorang siswa diduga mengalami kesulitan

belajar kalau yang bersangkutan tidak berhasil mencapai taraf kualifikasi hasil belajar

Page 21: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

2

tertentu”. Dalam pelajaran matematika hal tersebut dapat mempengaruhi penguasaan

bahan belajar selanjutnya. Rendahnya prestasi belajar matematika yang ada ditinjau dari

data nilai rata-rata UN SMP tahun 2009 sebesar 5,07 di Kabupaten Katingan, mungkin

disebabkan kurang tepatnya guru dalam memilih metode pembelajaran.

Proses pendidikan dalam sistem persekolahan di indonesia umumnya belum

menerapkan pembelajaran sampai anak menguasai materi pembelajaran secara tuntas.

Kebanyakan guru dalam mengelola pembelajaran, hanya berpindah dari satuan

pembelajaran satu ke satuan pembelajaran berikutnya, tanpa menghiraukan siswa-siswa

yang lamban, kurang memahami, atau bahkan gagal mencapai kompetensi-kompetensi

yang direncanakan. Akibatnya tidak aneh bila banyak siswa yang tidak menguasai materi

pembelajaran meskipun sudah dinyatakan tamat dari sekolah. Seorang siswa dikatakan

belajar bila terjadi perubahan tingkah laku pada situasi tertentu. Selama ini belajar

matematika sering ditakuti siswa karena dianggap sulit. Siswa yang memiliki nilai

dibawah Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) akan diberikan pembelajaran remedial.

Kualitas pembelajaran matematika dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil.

Dari segi proses, pembelajaran matematika dikatakan berhasil dan berkualitas apabila

seluruhnya atau setidak tidaknya sebagian besar (75%) siswa terlibat secara aktif, baik

fisik, mental maupun sosial dalam proses pembelajaran. Sedangkan dari segi hasil

pembelajaran matematika dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan perilaku yang

positif pada siswa atau setidak-tidaknya (75%) dari siswa. Selama ini remedial hanya

dilaksanakan dengan cara memberikan tes ulang dengan alasan waktu yang digunakan

untuk pembelajaran remedial sering bertumbukkan dengan kegiatan ekstrakurikuler siswa

di sekolah yang jumlahnya banyak dan beragam akibatnya untuk menghemat waktu

pembelajaran remedial tidak pernah dilaksanakan. Pemberian remedial dengan cara siswa

langsung mengerjakan soal atau tes ulang, ternyata hasilnya banyak yang belum

Page 22: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

3

mencapai KKM yaitu sebanyak 90% bahkan malah ada siswa yang nilainya lebih rendah

dari nilai ulangan utama. Remedial kedua dilakukan dengan diberikan pembelajaran

ulang pada materi yang tidak bisa tersebut dan setelah itu dilakukan tes, ternyata hasilnya

dapat meningkat dan mencapai KKM.

Pembelajaran remedial matematika dilakukan dengan memberikan pembelajaran

terhadap tujuan yang gagal dicapai oleh peserta didik, dengan produk dan metode yang

berbeda dari sebelumnya. Pembelajaran remedial ini merupakan pelayanan sekolah yang

berupa bantuan perlakuan khusus (special treatment) terhadap siswa yang mengalami

kesulitan belajar.

Metode pembelajaran akan sangat membantu proses remedial dan meningkatkan

prestasi belajar siswa. Faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar yakni

efektivitas terhadap metode pembelajaran. Salah satu metode pembelajaran yang dapat

menarik minat siswa dalam belajar adalah metode diskusi dan metode pemberian tugas.

Selain model pembelajaran, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi prestasi

belajar matematika siswa, salah satunya adalah kreativitas siswa. Siswa yang tidak

tertarik dengan pelajaran matematika maka kreativitasnya rendah, sebaliknya siswa yang

tertarik dengan pelajaran matematika maka kreativitasnya tinggi. Siswa dengan

kreativitas tinggi cenderung memperoleh prestasi yang lebih tinggi, sehingga kreativitas

siswa yang tinggi sangat membantu siswa dalam proses belajar matematika.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, dapat

diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

Page 23: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

4

1. Rendahnya prestasi belajar matematika siswa, ada kemungkinan disebabkan oleh

metode pembelajaran yang kurang tepat. Terkait dengan hal ini, muncul

permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu apakah pemilihan metode

pembelajaran yang sesuai dan tepat oleh guru dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa.

2. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar siswa disebabkan rendahnya aktifitas

siswa dalam belajar matematika di kelas. Kebanyakan guru saat ini kurang

memperhatikan penggunaan metode pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif

dalam proses pembelajaran. Berkenaan dengan hal ini, jika metode pembelajaran

yang digunakan oleh guru diperbaharui dengan metode pembelajaran yang dapat

meningkatkan aktifitas siswa dalam belajar matematika, apakah prestasi belajar siswa

pada pokok bahasan pecahan menjadi lebih baik.

3. Ada kemungkinan rendahnya prestasi belajar matematika siswa disebabkan oleh

rendahnya kreativitas siswa dan siswa sendiri kurang menyadari pentingnya

kreativitas belajar dalam proses pembelajaran. Berkaitan dengan hal ini, dapat

dilakukan penelitian untuk melihat apakah siswa yang tingkat kreativitas berbeda

mempunyai prestasi yang berbeda.

C. Pembatasan Masalah

Sehubungan dengan banyaknya permasalahan yang mungkin timbul, maka

penelitian ini dibatasi pada masalah sebagai berikut:

1. Prestasi belajar matematika pada penelitian ini dibatasi pada nilai tes hasil belajar

siswa SMP Negeri kelas VII dengan materi pokok Pecahan.

2. Pembelajaran yang digunakan dibatasi pada pembelajaran remedial yang

menggunakan metode diskusi dan metode pembelajaran pemberian tugas.

Page 24: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

5

3. Kreativitas siswa pada penelitian ini adalah kreativitas siswa dalam belajar

matematika.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, dapat dirumuskan

masalah penelitian sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran remedial pada metode diskusi memberikan prestasi belajar

matematika lebih baik dibandingkan pada pembelajaran remedial dengan metode

pemberian tugas ?

2. Apakah siswa yang kreativitas tinggi mempunyai prestasi belajar lebih baik

dibandingkan dengan siswa yang kreativitas sedang dan rendah, siswa yang

kreativitas sedang lebih baik dibandingkan dengan siswa kreativitas rendah?

3. Apakah terdapat interaksi antara pembelajaran remedial pada metode diskusi dan

pembelajaran remedial pada metode pemberian tugas dengan kreativitas tinggi,

sedang dan rendah terhadap prestasi belajar matematika?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui apakah pembelajaran remedial pada metode diskusi memberikan

prestasi belajar matematika lebih baik dibandingkan pada pembelajaran remedial

dengan metode pemberian tugas.

2. Untuk mengetahui apakah kreativitas siswa yang berbeda memberikan prestasi

belajar matematika yang berbeda pula.

3. Untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara pembelajaran remedial pada

metode diskusi dan pembelajaran remedial pada metode pemberian tugas dengan

kreativitas tinggi, sedang dan rendah terhadap prestasi belajar matematika.

Page 25: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

6

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Memberikan informasi bagi guru atau calon guru tentang alternatif metode

pengajaran remedial.

2. Sebagai bahan masukan bagi guru untuk memperhatikan kreativitas belajar siswa

dalam proses belajar mengajar.

3. Sebagai bahan masukan bagi guru dalam menentukan metode pembelajaran

khususnya pada materi pokok pecahan.

Page 26: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Belajar

Seseorang yang telah belajar akan mengalami perubahan tingkah laku baik

dalam aspek pengetahuan, keterampilan, maupun dalam sikap. Perubahan tingkah

laku dalam aspek pengetahuan yaitu dari tidak mengerti menjadi mengerti, dari

bodoh menjadi pintar. Dimyati dan Mudjiono (2002: 7) berpendapat bahwa

“Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks”. Belajar sebagai

tindakan, maka dialami oleh siswa sendiri yang tampak sebagai perilaku yang

dapat terlihat dari luar. Karena belajar dialami siswa, maka siswa sebagai penentu

terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar.

Dijelaskan Oemar Hamalik (2001: 36) bahwa ”Belajar adalah merupakan

suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan

hanya mengingat, akan tetapi lebih luas daripada itu, yakni mengalami. Hasil

belajar bukan suatu penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan”.

Menurut Goldman (2002) mengatakan bahwa :

“Learning is.... a way of interacting with the world. As we learn

conception of phenomena change, and we see the world differently. The

acquisition of information in itself does not bring about such a change, but

the way we structure that information and think with it does. Thus education

is about conceptual change, not just the acquisition of information.”

(Belajar adalah suatu cara saling berinteraksi dengan dunia seperti belajar

mengenai konsepsi, perubahan penomena, dan melihat dunia secara

Page 27: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8  

 

berbeda. Akuisisi informasi itu sendiri tidak membawa tentang perubahan

tersebut, tetapi cara kita menyusun informasi dan berpikir dengan itu.

Dengan demikian pendidikan adalah tentang perubahan konseptual, bukan

hanya memperoleh informasi).

Pendapat Muhibbin Syah (2006:115) bahwa “Belajar merupakan tahapan

seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan

interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif”. Sedangkan

menurut Moh Uzer Usman (2005:4) bahwa ”Belajar diartikan sebagai proses

perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu dan individu dengan lingkungannya”.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah

suatu aktivitas yang dilakukan oleh individu yang mengakibatkan perubahan

tingkah laku pada diri individu tersebut berkat adanya interaksi antara individu

dengan individu atau individu dengan lingkungannya.

Jadi, yang dimaksud belajar dalam penelitian ini adalah suatu proses untuk

melahirkan suatu perubahan tingkah laku dan pengetahuan ke arah yang lebih

bermakna yang relatif menetap atau bersifat lama (permanen) pada diri seseorang

sebagai hasil latihan atau pengalaman dan interaksi dengan lingkungan.

2. Efektivitas Pengajaran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas:2002) efektif adalah

ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya), dapat membawa hasil, berhasil

guna, (tentang hasil usaha, tindakan). Efektivitas berarti keefektifan yaitu,

keadaan berpengaruh, hal berkesan. Atau keberhasilan (tentang usaha, tindakan).

Page 28: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9  

 

”Pengajaran yang efektif didefinisikan sebagai kesanggupan menimbulkan

perubahan-perubahan yang diinginkan pada kemampuan dan persepsi

siswa” (Popham & Eva L. Baker (2003:9). Pembelajaran efektif diharapkan

dapat berlangsung dalam setiap proses belajar mengajar. Menurut Popham &

Eva L. Baker (2003) menyatakan bahwa ”Lebih tepat, efektivitas pengajaran itu

seharusnya ditinjau dari hubungan dengan guru tertentu yang mengajar kelompok

siswa tertentu, di dalam situasi tertentu dalam usahanya mencapai tujuan-tujuan

instruksional tertentu”.

Pembelajaran yang efektif juga memerlukan persiapan-persiapan sebelum

pembelajaran berlangsung. Diantaranya disebutkan oleh Popham & Eva L. Baker

(2003) yaitu, ”Sejauh mana siswa telah menguasai (sebelum belajar) perilaku,

syarat, tujuan-tujuan antara dan tujuan keduanya merupakan persiapan mengajar

secara efektif”. Pembelajaran efektif dirangkum dari Richard Dunne dan Ted

Wragg (1996: 12) didefinisikan dengan ciri-ciri berikut:

Ciri 1 bahwa pembelajaran efektif ’memudahkan murid belajar’ sesuatu yang

’bermanfaat’, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep dan bagaimana

hidup serasi dengan sesama, atau sesuatu hasil belajar yang diinginkan.

Ciri 2 pembelajaran efektif adalah bahwa keterampilan tersebut diakui oleh

mereka yang berkompeten menilai, seperti guru, pengawas, tutor, dan

pemandu mata pelajaran atau murid itu sendiri.

Dogle dalam Richard Dunne dan Ted Wragg (1996: 11) ”Mengamati bahwa

para penelaah hasil penelitian mengenai efektivitas mengajar menyimpulkan

bahwa terdapat sedikit konsistensi hubungan antara kemampuan guru dengan

efektivitas pengajaran”. Terry Wood (1999:171) menyatakan bahwa siswa akan

Page 29: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10  

 

memahami pelajaran dengan baik jika siswa dengan aktif terlibat dalam proses

pembelajaran.

Berdasarkan pendapat tentang efektivitas pengajaran, efektivitas pengajaran

dalam penelitian ini yaitu keberhasilan dalam menimbulkan perubahan-perubahan

yang diinginkan pada kemampuan dan persepsi siswa melalui metode yang

memudahkan siswa dalam pembelajaran.

3. Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar ini tidak selalu disebabkan karena faktor intelegensi yang

rendah (kelainan mental), akan tetapi dapat juga disebabkan oleh faktor-faktor non

intelegensi. (Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991: 74). Dirangkum dari

Loree dalam Abin Syamsudin Makmun (2004:325-327) faktor penyebab kesulitan

belajar terdiri atas dua macam, yakni:

a. Faktor yang terdapat dalam diri siswa antara lain:

1) Kelemahan secara fisik seperti susunan syaraf dan panca indera kurang

berkembang secara sempurna, ketidakseimbangan perkembangan

reproduksi serta berfungsinya kelenjar-kelenjar tubuh yang mengakibatkan

kelainan perilaku dan sebagainya.

2) Kelemahan secara mental (baik yang kelemahan yang dibawa sejak lahir

maupun karena pengalaman) yang sukar diatasi oleh individu yang

bersangkutan dan juga oleh pendidik.

3) Kelemahan-kelemahan emosional, antara lain:

a) Terdapatnya rasa tidak aman (insecurity).

b) Penyesuaian yang salah (maljusment) terhadap orang-orang, situasi, dan

tuntutan-tuntutan tugas dan lingkungan.

Page 30: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11  

 

c) Tercekam rasa phobia dan ketidakmatangan.

4) kelemahan yang disebabkan karena kebiasaan yang salah, antara lain:

kurang berminat terhadap tugas-tugas sekolah, banyak melakukan aktivitas

yang tidak menunjang aktivitas sekolah, kurang berani dan gagal

memusatkan perhatian, kurang kooperatif dan menghindari tanggung

jawab, malas belajar, sering bolos dan tidak mengikuti pelajaran.

5) tidak memiliki keterampilan-keterampilan dan pengetahuan dasar yang

diperlukan, seperti: ketidakmampuan membaca, menghitung, kurang

mengetahui pengetahuan dasar suatu bidang studi yang diikutinya, serta

memiliki cara belajar dan bekerja yang salah.

b. Faktor yang terletak di luar diri siswa (situasi sekolah dan masyarakat), antara

lain:

1) Kurikulum yang seragam (uniform), yang tidak sesuai dengan tingkat-

tingkat kematangan dan perbedaan individu.

2) Ketidaksesuaian standar administrasi, penilaian, pengelolaan kegiatan, dan

pengalaman belajar-mengajar.

3) Terlalu berat beban belajar (siswa) atau mengajar (guru).

4) Terlalu besar populasi siswa dalam kelas, terlalu banyak menuntut

kegiatan di luar.

5) Terlalu sering pindah sekolah atau program, tinggal kelas dan sebagainya.

6) Kelemahan dari sistem belajar-mengajar pada tingkat-tingkat pendidikan

(dasar/ asal) sebelumnya.

7) Kelemahan yang terdapat dalam kondisi rumah tangga (keluarga).

Page 31: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12  

 

8) Terlalu banyak kegiatan di luar jam pelajaran sekolah atau terlalu banyak

terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler.

9) Kekurangan makan (gizi, kalori, dan sebagainya).

Setiap anak memiliki hak yang sama untuk dapat mencapai penguasaan

materi secara penuh. Oleh karena itu, perlu adanya bantuan bagi anak yang

mengalami kesulitan belajar untuk mencapai penguasaan secara tuntas. Seperti

prinsip belajar tuntas yang disampaikan oleh Oemar Hamalik (1989: 104) adalah

” berdasarkan batasan terhadap apa yang diharapkan dari siswa untuk dipelajari

sampai tingkat mana pemberian waktu belajar dan pemberian bantuan bagi siswa

yang mengalami kesulitan”.

Abin Syamsudin Makmun dalam psikologi kependidikan (2004: 342)

mengungkapkan bahwa ”penanganan kasus kesulitan belajar-mengajar itu

mungkin dapat dilakukan melalui pendekatan pengajaran remedial (remedial

teaching), bimbingan dan konseling (guidance and concelling), psikoterapi

(psychoterapy) dan atau pendekatan lainnya”.

Secara umum kesulitan belajar dapat ditangani dengan langkah-langkah

sebagai berikut :

1) Diagnose, yang berisi identifikasi kasus, lokalisasi jenis dan sifat kesulitan

dan menetapkan penyebab faktor kesulitan.

2) Prognose, yaitu mengadakan estimasi tentang kesulitan belajar.

3) Therapi, yaitu menemukan berbagai kemungkinan dalam rangka

penyembuhan kesulitan, proses pemberian bantuan atau bimbingan.

(Sardiman, A.M, 2001:166)

Page 32: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13  

 

Langkah-langkah yang perlu ditempuh dalam rangka mengatasi kesulitan

belajar yang dirangkum dari Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 91- 93)

ada enam tahap yaitu:

1) Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan untuk menemukan faktor kesulitan belajar.

2) Pengolahan data

Langkah dalam mengolah data yaitu;

a) identifikasi kasus.

b) membandingkan antar kasus.

c) membandingkan dengan hasil tes.

d) menarik kesimpulan.

3) Diagnosa

Diagnosa adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari pengolahan data.

Diagnosa dapat berupa hal-hal sebagai berikut:

a) Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak (berat dan ringannya).

b) Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab

kesulitan belajar.

4) Keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar.

5) Prognosa

Prognosa berarti ramalan. Dalam prognosa akan ditetapkan mengenai bentuk

treatment yang dapat berupa:

a) Bentuk treatment yang harus diberikan.

b) Bahan atau materi yang diperlukan.

c) Metode yang akan digunakan.

Page 33: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14  

 

d) Alat-alat belajar mengajar yang diperlukan.

e) Waktu (kapan kegiatan itu dilaksanakan).

6) Treatmeant / perlakuan

Pemberian bantuan sesuai dengan program yang telah disusun pada tahap

prognosa.

7) Evaluasi

Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui, apakah treatment yang telah

diberikan berhasil dengan baik atau gagal.

4. Pengajaran Remedial

a. Pengertian Pengajaran Remedial

Pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat

menyembuhkan atau membetulkan membuat menjadi baik. Jadi pengajaran

remedial ini merupakan bentuk khusus pengajaran yang bermaksud untuk

menyembuhkan gangguan atau hambatan yang terjadi dalam proses belajar-

mengajar.

Mulyono Abdurrahman (2003:20) Pengajaran remedial pada hakekatnya

merupakan kewajiban bagi semua guru setelah melakukan evaluasi formatif dan

menemukan adanya anak yang belum mampu meraih tujuan belajar yang telah

ditetapkan sebelumnya.

Suharsimi Arikunto (1988:35) menyatakan bahwa ”Kegiatan perbaikan

adalah kegiatan yang diberikan kepada siswa-siswa yang belum menguasai bahan

pelajaran yang diberikan oleh guru, dengan maksud mempertinggi tingkat

penguasaan terhadap mata pelajaran tersebut”.

Page 34: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15  

 

Pendapat yang disampaikan oleh Sardiman A.M. (2001: 165) yaitu ”program

remedial; yaitu kegiatan perbaikan bagi siswa yang belum berhasil dalam

belajarnya (belum mastery)”. Sedangkan Munawir Yusuf dkk (2003: 94)

berpendapat bahwa ”pengajaran remedial direncanakan bagi anak-anak yang

mengalami kesulitan belajar”.

Sasaran akhir pengajaran remedial identik dengan pengajaran biasa (pada

umumnya), yaitu membantu setiap siswa dalam batas-batas normalitas tertentu

agar dapat mengembangkan diri seoptimal mungkin sehingga dapat mencapai

tingkat penguasaan atau ketuntasan (level of mastery) tertentu, sekurang-

kurangnya sesuai dengan batas-batas kriteria keberhasilan yang dapat diterima

(minimum acceptable perfomance). (Abin Syamsyudin Makmun, 2004: 357)

Berdasarkan penjelasan tentang remedial, maka dapat disimpulkan bahwa

pengajaran remedial pada penelitian ini adalah pengajaran yang diberikan pada

siswa yang mempunyai masalah dalam belajar dengan perencanaan yang baik

untuk membantu siswa mencapai tingkat penguasaan atau ketuntasan sesuai

tujuan yang telah ditetapkan.

b. Fungsi Pengajaran Remedial

Fungsi pengajaran remedial yang dirangkum dari Suharsimi (1988: 136-138)

sebagai berikut:

1) Fungsi Korektif

Maksud dari fungsi ini adalah pengajaran dengan remedial dapat memperbaiki

hal-hal yang menghambat tercapainya tujuan belajar berupa : perumusan

tujuan, metode mengajar, cara belajar, materi pelajaran, alat pengajaran,

evaluasi dan sifat atau kebiasaan siswa.

Page 35: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16  

 

2) Fungsi Pemahaman

Bagi guru : lebih memahami kondisi, prestasi siswa dan kemampua guru

sendiri.

Bagi siswa : lebih memahami dirinya sendiri sehingga dimungkinkan adanya

upaya perbaikan.

3) Fungsi Penyesuaian

Maksud dari fungsi ini adalah adanya penyesuaian siswa dengan tuntutan

dalam belajarnya di mana siswa belajar sesuai dengan kemampuannya,

sehingga mempunyai peluang untuk memperoleh prestasi yang maksimal.

4) Fungsi Pengayaan

Fungsi pengajaran remedial ini dapat dipergunakan untuk pengayaan materi,

khususnya untuk memberi materi yang tidak disampaikan dalam pengajaran

reguler. Pengayaan ditujukan kepada siswa yang memiliki kecepatan belajar

lebih bila dibandingkan dengan teman-temannya.

5) Fungsi Akselerasi

Maksud dari fungsi ini adalah pengajaran remedial yang dapat mempercepat

proses belajar-mengajar baik dilihat dari segi waktu maupun materi.

6) Fungsi Terapeutik

Pengajaran remedial ini dimaksudkan untuk menyembuhkan atau

memperbaiki kondisi-kondisi kepribadian siswa yang diperkirakan

mengalami gangguan atau penyimpangan.

c. Prosedur Pelaksanaan Pengajaran Remedial

Dalam proses belajar mengajar akan terlihat perbedaan individu dalam

pengusaan materi yang diberikan oleh guru. Mengacu dari hasil belajar siswa

Page 36: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17  

 

maka idealnya ada dua kegiatan yang dilakukan guru setelah mengadakan tes

formatif yaitu pengayaan bagi siswa yang sudah mencapai penguasaan tuntas dan

pengajaran bagi anak yang belum mencapai penguasaan tuntas. Seperti yang

diungkapkan oleh Mulyono Abdurrahman (2003:20) bahwa ”Pengajaran remedial

pada hakekatnya merupakan kewajiban bagi semua guru setelah melakukan

evaluasi formatif dan menemukan adanya anak yang belum mampu meraih tujuan

belajar yang telah ditetapkan sebelumnya”.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam kegiatan perbaikan ialah :

1) Sifat kegiatan perbaikan.

2) Jumlah siswa yang memerlukan.

3) Tempat untuk memberikan.

4) Waktu umtuk diselenggarakan.

5) Orang yang harus memberikan.

6) Metode yang harus digunakan.

7) Sarana atau alat yang dipergunakan.

8) Tingkat kesulitan belajar siswa. ( Sardiman, A.M, 2001 : 166)

Muhibbin Syah (2006:179) menyatakan bahwa ”Dalam menyusun

program pengajaran perbaikan diperlukan adanya ketetapan sebagai berikut:

tujuan pengajaran remedial, materi pengajaran remedial, metode pengajaran

remedial, alokasi waktu, dan teknik evaluasi pengajaran remedial”.

Pengajaran remedial dapat dilakukan dengan jalan sebagai berikut:

1) Mengganti metode mengajar dengan metode mengajar lain.

2) Menyuruh siswa membaca buku-buku sumber yang mengandung konsep yang

sama.

Page 37: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18  

 

3) Tutor sebaya. (Suharsimi Arikunto 1988 : 63)

Sejalan dengan pendapat tersebut diungkapkan oleh Oemar Hamalik

(1989: 113), bahwa kegiatan perbaikan dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas

dengan tiga teknik yaitu:

1) Bantuan tutor teman sekelas.

2) Guru mengajarkan kembali bahan yang berhubungan dengan pokok uji.

3) Siswa yang belajarnya belum memuaskan memilih sendiri daftar perbaikan

yang telah disediakan.

Pengajaran remedial Strategi Bloom cenderung menggunakan pengajaran

korektif dan cenderung menggunakan bermacam-macam korektif instruksional

pengajaran remedial, yang dipilih secara ekpilisit karena menyajikan materi unit,

melibatkan siswa. Pemikiran pokok yang mendasari strategi Bloom adalah tidak

ada gunanya meminta siswa mengulangi materi aslinya bila hendak membantu

siswa tersebut mengatasi kesulitan belajarnya. (Siswojo 1981: 25)

Abin Syamsudin (2004: 356) mengatakan bahwa ”Pengembangan prosedur

sistem pengajaran remedial didasari oleh pokok-pokok pikiran yang berlaku untuk

prinsip belajar tuntas (mastery learning)”.

Pokok tersebut dirangkum dari Abin Syamsyudin, yaitu:

1) Terdapat keseragaman individu di dalam kemampuan (kecepatan belajar).

2) Sampai batas normalitas tertentu, setiap individu mungkin dapat mencapai

penguasaan (level of mastery) prestasi belajar tertentu seperti yang dicapai oleh

temannya, asalkan:

a) Diberikan waktu yang cukup sesuai dengan keperluannya.

Page 38: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19  

 

b) Kualitas pengajaran (the quality instruction) yang sesuai kondisi objektif

siswa yang bersangkutan.

c) Kematangan dan kesiapan (maturation and readiness) belajar siswa yang

bersangkutan.

5. Metode Pengajaran

a. Metode Diskusi

Metode diskusi diartikan sebagai siasat penyampaian bahan yang

melibatkan peserta didik untuk membicarakan dan menemukan alternatif

pemecahan suatu topik bahasan yang bersifat problematis (Mulyani Sumantri dan

Johar Permana, 2001: 124). Winarno Surakhmad (1990: 110) menyatakan bahwa

”Metode diskusi memberi kemungkinan pemecahan masalah terbaik”. Abu

Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 172) menyatakan bahwa ”Metode diskusi

digunakan dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk

memperbaiki kesulitan belajar yang dialami siswa”.

Metode diskusi dalam penelitian ini adalah metode penyampaian bahan

dengan melibatkan siswa dalam memecahkan masalah. Mulyani Sumantri dan

Johan Permana (2001: 125-126) mengungkapkan kekuatan dan keterbatasan

metode diskusi antara lain :

Kekuatan metode diskusi antara lain :

a) Dapat mendorong partisipasi siswa secara aktif baik sebagai partisipan,

penanya, penyanggah maupun sebagai ketua atau moderator diskusi.

b) Menimbulkan kreativitas dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, ataupun

terobosan-terobosan baru dalam pemecahan masalah.

c) Menumbuhkan kemampuan berpikir kritis dan partisipasi demokratis.

Page 39: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20  

 

d) Melatih kestabilan emosi dengan menghargai dan menerima pendapat orang

lain dan tidak memaksakan pendapat sendiri sehingga tercipta kondisi memberi

dan menerima (take and give).

e) Keputusan yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berpikir

sendiri.

Keterbatasan metode diskusi antara lain :

a) Sulit menentukan topik masalah yang sesuai dengan tingkat berpikir siswa

dan yang memiliki relevansi dengan lingkungan.

b) Memerlukan waktu yang tidak terbatas.

c) Pembicaraan atau pembahasan sering meluas dan mengambang.

d) Didominasi oleh orang-orang tertentu yang biasanya aktif.

e) Memerlukan alat yang fleksibel untuk membentuk tempat yang sesuai.

f) Kadang tidak merambat penyelesaian yang tuntas walaupun kesimpulan telah

disepakati namun dalam implementasi sangat sulit dilaksanakan.

g) Perbedaan pendapat dapat mengundang reaksi di luar kelas bahkan dapat

menimbulkan bentrokan fisik.

Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 172-173) menyatakan

kebaikan metode diskusi dalam rangka pengajaran perbaikan yaitu:

a) Setiap individu dalam kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya dan

menemukan jalan pemecahannya.

b) Interaksi dalam kelompok menumbuhkan sikap percaya mempercayai.

c) Mengembangkan kerjasama antar pribadi.

d) Menumbuhkan kepercayaan diri.

e) Menumbuhkan rasa tanggung jawab.

Page 40: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21  

 

b. Metode Pemberian Tugas

Metode mengajar ialah cara tertentu yang digunakan oleh pengajar untuk

menyampaikan bahan pengajar kepada para siswa. Tujuannya ialah untuk

memudahkan guru mengajar dan memudahkan siswa memahami bahan pengajar.

”Pemberian tugas atau penugasan diartikan sebagai suatu cara interaksi belajar

mengajar yang ditandai dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan siswa di

sekolah ataupun di rumah secara perorangan atau kelompok” (Mulyani Sumantri

dan Johar Permana, 2001: 130). Sedangkan Winarno Surakhmad (1990: 114)

menyatakan bahwa ”Pemberian tugas memiliki arti yang lebih luas dari pekerjaan

rumah (PR), yang memerlukan tujuan dan petunjuk yang jelas”. Abu Ahmadi dan

Widodo Supriyono (1991: 173) menyatakan bahwa metode tugas dapat digunakan

dalam rangka mengenal kasus dan dalam rangka pemberian bantuan. Dengan

pemberian tugas-tugas tertentu baik secara individual maupun secara kelompok

siswa yang mengalami kesulitan dapat ditolong.

Metode pemberian tugas pada penelitian ini adalah suatu cara interaksi

belajar mengajar dengan adanya tugas dari guru untuk dikerjakan oleh siswa baik

di rumah ataupun di sekolah dengan tujuan dan petunjuk yang jelas.

Mulyani Sumantri dan Johar Permana (2001: 131-132) menjelaskan

kekuatan dan keterbatasan metode pemberian tugas sebagai berikut :

Kekuatan metode pemberian tugas:

a) Membuat peserta didik aktif belajar.

b) Merangsang siswa untuk belajar lebih banyak, baik dekat dengan guru

maupun pada saat jauh dari guru di dalam sekolah maupun di luar sekolah.

c) Mengembangkan kemandirian siswa.

Page 41: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22  

 

d) Lebih meyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam

atau memperluas tentang apa yang dipelajari.

e) Membina kebiasaan siswa untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan

komunikasi.

f) Membuat siswa bergairah belajar karena dapat dilakukan dengan variasi.

g) Membina tanggung jawab dan disiplin siswa.

h) Mengembangkan kreativitas siswa.

Keterbatasan metode pemberian tugas:

a) Sulit mengontrol siswa apakah belajar sendiri atau dikerjakan orang lain.

b) Sulit memberikan tugas yang sesuai dengan perbedaan individu siswa.

c) Tugas yang monoton dapat membosankan siswa.

d) Tugas kelompok dikerjakan oleh orang tertentu atau siswa yang rajin dan

pintar.

Hasil yang diharapkan dari metode pemberian tugas dalam pengajaran

perbaikan menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (1991: 173) yaitu:

a) Lebih memahami dirinya.

b) Menumbuhkan kepercayaan diri.

c) Menumbuhkan rasa tanggung jawab.

Dari beberapa ciri tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pemberian

tugas dapat merangsang peserta didik untuk belajar lebih banyak, baik dekat

dengan guru maupun pada saat jauh dari guru didalam sekolah maupun diluar

sekolah dan mengembangkan kemandirian peserta.

Page 42: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23  

 

6. Kreativitas

a. Pengertian Kreativitas

Dalam kehidupan sehari-hari sering terdengar perkataan kreativitas,

namun tidak semua orang memahami arti perkataan kreativitas tersebut.

Menurut pendapat Pam Chermansky (2008:22), “when learning is creative

and involves hands-on activities, students are apt to remember the concepts

longers and have positive feelings about the study of mathematics”. Artinya

bahwa ketika belajar secara kreatif dan melibatkan banyak aktivitas, siswa

cenderung mengingat konsep dengan lebih lama dan memiliki perasaan yang

positif tentang belajar matematika.

Pendapat Fredman (1982) yang dikutip oleh Sri Suwarsi dkk (2003: 53)

mengemukakan bahwa “kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami

dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara

yang baru dan asli”. Sedangkan pendapat Woolfolk (1984) yang dikutip oleh

Sri Suwarsi dkk (2003: 53) memberi batasan “kreativitas merupakan

kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu (hasil) yang baru atau asli

atas pemecahan suatu atau pemecahan masalah” (Pendapat lain dikemukakan

oleh Saidel yang dikutip oleh Julius Candra (1994: 15) mengatakan bahwa

“kreativitas adalah kemampuan untuk menghubungkan dan mengkaitkan,

kadang-kadang dengan cara yang ganjil namun mengesankan dan ini

merupakan dasar pendayagunaan kreatif daya rohani manusia dalam bidang

atau lapangan manapun”.

Page 43: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24  

 

Galligan (2006: 20-21) menyatakan bahwa kreativitas itu penting dalam

semua aspek pembaharuan dan kemajuan budaya, memerlukan imajinasi,

disiplin dan dukungan. Mihaly Csikszentmihalyi, profesor dan mantan Kepala

Jurusan Psikologi di Universitas Chicago, mengatakan kreativitas

menyediakan daya dorong untuk setiap tindakan, ide, atau produk yang

mengubah keberadaan domain (atau disiplin) ke dalam sebuah identitas baru.

Jadi kreativitas merupakan proses mental yang kompleks dari berbagai

jenis keterampilan khas manusia yang dapat melahirkan pengungkapan yang

unik, berbeda, orisinil, sama sekali baru.

Dari beberapa pendapat di atas menunjukkan bahwa dalam kreativitas

ada unsur-unsur: (1) menciptakan gagasan baru, (2) memodifikasi, (3)

menciptakan produk baru, (4) pengungkapan yang unik, (5) menghubungkan

ide, (6) membuat kombinasi-kombinasi baru. Dengan demikian jelas bahwa

kemampuan tersebut di atas tidak dimiliki oleh semua orang melainkan hanya

orang-orang tertentu yang dikatakan sebagai orang kreatif. Siswa yang kreatif

akan berpengaruh pada sikap mental atau kepribadian seseorang.

Pengembangan kemampuan kreatif akan berpengaruh pada sikap mental

kepribadian seseorang.

Pendapat Utami Munandar (1999:16) menjelaskan empat ciri utama

kreativitas berpikir sebagai berikut:

1) Sensitivitas terhadap masalah (problem sensitivity), menunjukkan pada

kemampuan untuk melihat masalah secara tajam.

2) Kelancaran ide (idea fluency), menunjukkan kemampuan untuk

menciptakan ide-ide sebagai alternatif pemecahan masalah.

Page 44: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25  

 

3) Kelenturan berpikir (idea flexibility), meninggalkan satu kerangka berpikir

yang lain untuk mengganti pendekatan yang satu dengan yang lain.

4) Keaslian berpikir (idea originality), menunjuk pada kemampuan siswa

untuk menciptakan ide-ide asli dari dirinya.

Senada dengan ciri-ciri yang kreatif tersebut, Julius Candra (1994: 49)

mengelompokkan segi-segi mental orang kreatif sebagai berikut:

1) Hasrat untuk mengubah hal-hal yang sebaiknya menjadi lebih baik.

2) Kepekaan bersifat terbuka dan tanggap segala sesuatu.

3) Minat untuk menggali lebih dalam dari yang tampak di permukaan.

4) Rasa ingin tahu semangat yang tidak ingin berhenti untuk

mempertanyakan.

5) Konsentrasi, mampu menekuni suatu permasalahan hingga mampu

menguasai seluruh bagiannya.

6) Siap mencoba melaksanakannya bersedia mencurahkan tenaga dan

waktu untuk mencari dan mengembangkan.

7) Kesabaran untuk memecahkan masalah dalam detailnya.

Perilaku kreatif tersebut di atas sangat diinginkan oleh pendidik terhadap para

siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan prestasi belajar.

b. Cara Mengukur Kreativitas

Untuk mengetahui kreativitas seseorang bukanlah cara yang mudah

dilakukan, sebab cara untuk mengukur suatu kemampuan psikologis

memerlukan pengetahuan tentang evaluasi yang lebih rumit, lebih-lebih

pengukuran terhadap aspek kreativitas.

Page 45: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26  

 

Untuk mengetahui tingkat kreativitas seseorang menurut Dedi Supriadi

(1994) yang dikutip oleh Sri Suwarsi, dkk (2003: 73) dapat dilakukan dengan

lima macam pendekatan, yaitu:

1) Pendekatan Analisis Obyektif.

Pendekatan ini berusaha untuk mengetahui kreativitas seseorang dengan

mengukur secara langsung (melihat) hasil dari proses pemikiran kreatif

dari seseorang yang menghasilkan karya-karya yang dapat dilihat wujud

fisiknya.

2) Pendekatan Analisis Subyektif

Pendekatan ini menekankan pada pertimbangan-pertimbangan subyektif

dari peneliti terhadap individu atau hasil kreatif yang telah dicapai oleh

seseorang.

3) Menggunakan Inventory Kepribadian

Inventory adalah suatu alat berbentuk pernyataan atau pertanyaan yang

harus dijawab atau direspon oleh individu, sehingga dari hasil jawaban

atau respon dari individu tersebut dapat diketahui apa yang dikehendaki

oleh inventory tersebut. Dalam hal pengukuran kreativitas ini, inventory

berguna untuk mengetahui jenis kepribadian kreatif seseorang yang

meliputi sikap, motivasi, minat, gaya berpikir dan kebiasaan berperilaku.

4) Menggunakan riwayat hidup atau biografi.

Inventory biografi ini berusaha mengungkap tentang minat, hobby,

kehidupan masa kecil serta pengalaman-pengalaman yang bermakna dari

yang bersangkutan.

Page 46: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27  

 

5) Dengan menggunakan tes kreativitas.

Tes kreativitas menekankan ada tidaknya jawaban benar dan salah, tetapi

pada keunikan dan perbedaannya dengan orang lain serta keaslian,

keluasan, kelancaran, kerincian jawaban. Pada umumnya tes kreativitas

ini terdiri dari tes yang berbentuk verbal dan figural.

Dari beberapa pendapat tersebut pada prinsipnya bahwa ciri-ciri perilaku

yang ditemukan pada orang-orang yang memberika sumbangan kreatif yang

menonjol adalah berani dalam pendirian atau keyakinan, ingin tahu, mandiri

dalam berpikir dan mempertimbangkan, bersibuk diri terus menerus dengan

kerjanya ulet. Perilaku kreatif tersebut diatas sangat diinginkan oleh pendidik

terhadap para siswa dalam proses belajar mengajar untuk meningkatkan

prestasi belajar.

Alat ukur kreativitas berupa angket, indikator yang digunakan diambil

dari ciri-ciri pribadi kreatif dari pakar psikologi yang diungkapkan oleh

Utami Munandar. Dari sepuluh ciri pribadi kreatif hanya enam yang

digunakan sebagai indikator, yaitu imajinatif, mempunyai prakarsa,

mempunyai minat luas, mandiri dalam berpikir, bersedia mengambil resiko

dan penuh energi.

7. Prestasi Belajar

Menurut kamus Bahasa Indonesia, prestasi adalah hasil yang telah

dicapai, dikerjakan, dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran, hasil belajar

dinyatakan dengan prestasi belajar. Salah satu cara untuk mengetahui prestasi

belajar siswa adalah dilakukan evaluasi atau penilaian. Evaluasi hasil belajar

merupakan keseluruhan kegiatan pengukuran, pengolahan, penafsiran, dan

Page 47: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28  

 

pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar atau

prestasi belajar siswa setelah mengikuti proses pembelajaran dalam upaya

mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan menurut Sumadi

Suryabrata dalam Prasetyo (2000:10), “Prestasi adalah hasil yang dicapai

dalam satu latihan pengalaman didukung oeh kesadaran seseorang atau siswa

untuk belajar “. Sedang menurut Fudyartanto dalam Prasetyo (2000:10),

“prestasi adalah taraf kemampuan anak untuk menguasai sejumlah

pengetahuan dan keterampilan yang tiap orangnya berbeda”.

Prestasi belajar adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui

kegiatan belajar yang dipengaruhi oleh kecerdasan (intelligence), penguasaan

awal, usaha yang dilakukan , dan kesempatan yang tersedia. Belajar sendiri

merupakan suatu proses dari seseorang yang berusaha untuk memperoleh

suatu bentuk pembahasan perilaku yang relatif menetap.

Untuk mengetahui sejauh mana hasil belajar yang telah dicapai oleh

seseorang dapat dilakukan dengan tes. Dalam proses pembelajaran, tipe

prestasi atau hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa penting

untuk diketahui oleh para guru, agar guru dapat merancang atau mendesain

pembelajaran secara tepat dan bermakna, Howard Kingsley dalam

Nana sujana (2006) membagi hasil belajar menjadi tiga tipe, yaitu:

(1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, serta

(3) Sikap dan cita-cita. Masing-masing tipe hasil belajar dapat diisi dengan

bahan yang ditetapkan dalam kurikulum sekolah. Prestasi belajar merupakkan

salah satu penentu keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

Untuk menentukan prestasi belajar ini digunakan tes yang dilakukan setelah

Page 48: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29  

 

siswa mendapat materi pelajaran tersebut atau setelah kegiatan belajar

mengajar selesai. Prestasi belajar ditunjukkan dengan menggunakan nilai atau

skor, apabila prestasi belajar siswa tinggi maka dapat mencapai ketuntasan

dalam belajar. Sedang fungsi prestasi belajar diantaranya: sebagai indikator

kualitas dan kuantitas pengetahuan yang ada pada peserta didiuk. Sebagai

bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Sebagai indikator intern dan

ekstern dari lembaga pendidikan. Sebagai indikator terhadap daya serap anak

didik pada materi yang dipelajarinya. Sebagai salah satu satu faktor penentu

kelanjutan studi. Sebagai lambang pemuas keingintahuan siswa dalam

mengikuti kegiatan belajar.

Dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator atau

petunjuk untuk mengetahui tingkat prestasi belajar yang dimiliki peserta didik

setelah menerima pengalaman belajar. Dalam sistem pendidikan nasional,

rumusan tujuan pendidikkan nasional menggunakan klasifikasi menurut

prestasi belajar dari Benyamin S. Bloom yang secara garis besar membagi

prestasi belajar menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan

ranah psykomotoris.

Menurut kamus bahasa Indonesia yang dikeluarkan oleh departemen

Pendidikan dan Kebudayaan (2002: 700) menyatakan bahwa “ prestasi belajar

adalah penguasaan dan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

oleh mata pelajaran yang lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka

yang diberikan oleh guru”. Jadi dengan adanya nilai yang diberikan guru akan

dapat digunakan sebagai penentu keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar

mengajar. Untuk menentukan prestasi belajar ini digunakan tes yang

Page 49: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30  

 

dilakukan setelah siswa mendapat materi pelajaran tersebut atau setelah

kegiatan belajar mengajar selesai, prestasi belajar ditunjukkan dengan nilai

skor, apabila prestasi belajar siswa tinggi dapat disimpulkan bahwa proses

kegiatan belajar mengajar tersebut berhasil atau dapat mencapai ketuntasan

dalam belajar. Fungsi prestasi belajar diantaranya: (a). Sebagai indikator

kualitas dan kuantitas pengetahuan yang dikuasai peserta didik, (b). Sebagai

bahan informasi dalam inovasi pendidikkan, (c). Sebagai indikator terhadap

daya serap anak didik pada materi yang dipelajari, (d). Sebagai indikator

intern dan ekstern dari lembagapendidikkan, (e). Sebagai salah satu faktor

penentu kelanjutan studi. Sebagai lambang pemuas keingintahuan siswa

dalam mengikuti kegiatan belajar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

prestasi belajar dapat dijadikan petunjuk atau indikator untuk mengetahui

tingkat prestasi belajar yang dimiliki peserta didik setelah menerima

pengalaman belajar. Jadi prestasi belajar adalah prestasi setelah siswa

mengalami proses pembelajaran dan merupakan tingkat penguasaan siswa

terhadap materi ajar. Dalam sistem pendidikkan nasional, rumusan tujuan

pendidikan nasional menggunakan klasifikasi menurut prestasi belajar dari

Ben Yamin S. Bloom yang secara garis besar membagi prestasi belajar

menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah sikomotoris.

B. Penelitian yang Relevan

Penelitian-penelitian relevan yang terkait dengan penelitian ini adalah :

1. Penelitian yang dilakukan oleh Budiana (2003) yang berjudul ” Penggunaan

Komputer Dalam Pembelajaran Remedial Matematika Untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa”. Hasil dari penelitian tersebut adalah pengajaran

Page 50: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31  

 

remedial memberikan pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar

siswa. Persamaannya dengan penelitian ini yang dilakukan terletak pada

pembelajaran remedial. Sedangkan perbedaannya pada penelian ini tidak

menggunakan media komputer, sedangkan pada penelitian yang dilakukan

oleh Budiana menggunakan media komputer.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Hafifah (2008) yang berjudul

”Eksperimentasi pembelajaran matematika dengan model pembelajaran

kooperatif tipe STAD pada sistem persamaan linear dua variabel ditinjau dari

kreativitas belajar peserta didik kelas VIII SMP kota Surakarta tahun

pelajaran 2008/2009”. Dengan hasil menunjukkan bahwa kreativitas belajar

matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda terhadap prestasi belajar

matematika. Persamaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada

kreativitas siswa. Perbedaannya penelitian yang dilakukan oleh hafifah

menggunakan pembelajaran STAD sedangkan penelitian ini menggunakan

pembelajaran remedial.

3. Penelitian yang dilakukan Nur Handayani (2007) yang berjudul”,

Implementasi Pemberian Tugas Terstruktur Dengan Umpan Balik Terhadap

Prestasi Belajar Matematika Ditinjau Dari Sikap Siswa SMA Kelas X di

Kabupaten Karang Anyar”, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa

siswa yang mendapat perlakuan pemberian tugas terstruktur dgn umpan balik

cenderung memperoleh prestasi belajar matematika lebih tinggi dari

kelompok siswa yang diberi metode pembelajaran kovensional.

Page 51: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32  

 

Persamaan dengan penelitian yang dilakukan terletak pada perlakuan

pemberian tugas . Perbedaannya yaitu pada penelitian Nur Handayani pada

pembelajaran pemberian tugas terstruktur dengan umpan balik.

C. Kerangka Berpikir dan Perumusan Hipotesis

1. Kerangka Berpikir

Berdasarkan pada latar belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah dan

kajian teori, dapat dikatakan bahwa prestasi belajar materi pecahan dipengaruhi

oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor eksternal antara lain: penggunaan

model pembelajaran oleh guru. Pada penelitian ini diungkapkan penggunaan

model pembelajaran remedial metode diskusi dan metode pemberian tugas yang

dirinci sebagai berikut:

a. Kaitannya model pembelajaran terhadap prestasi belajar materi pecahan

Penggunaan model pembelajaran cukup besar pengaruhnya terhadap

keberhasilan guru dalam mengajar. Pemilihan strategi yang tidak tepat dapat

menghambat tercapainya tujuan mengajar. Agar strategi pembelajaran yang

dipilih tepat, maka seorang guru harus mengetahui strategi pembelajaran yang

sesuai dengan materi pada pokok bahasannya.

Dalam penelitian digunakan dua metode yaitu metode diskusi dan

metode pemberian tugas. Diskusi sebagai salah satu metode yang sesuai pada

remedial pembelajaran matematika, karena dapat menimbukan kreativitas

dalam ide, pendapat, gagasan, prakarsa, ataupun terobosan-terobosan baru

dalam pemecahan masalah, menumbuhkan berpikir kritis, dan keputusan

yang dihasilkan kelompok akan lebih baik dari pada berpikir sendiri. Metode

pemberian tugas pada siswa yang bersifat mandiri.

Page 52: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33  

 

Adanya tugas mandiri maka dapat merangsang siswa belajar lebih

banyak, mengembangkan kemandirian siswa, membina kebiasaan siswa

untuk mencari dan mengolah sendiri informasi dan komunikasi, dan lebih

menyakinkan tentang apa yang dipelajari dari guru, lebih memperdalam atau

memperluas tentang apa yang dipelajari.

b. Kaitannya kreativitas belajar dengan prestasi belajar materi pecahan

Kreativitas belajar matematika adalah keseluruhan kekuatan daya

penggerak di dalam diri siswa, yang menimbulkan kegiatan belajar

matematika, yang diwujudkan dalam melakukan aktivitas atau kegiatan belajar

matematika, sehingga tujuan belajar matematika siswa tersebut dapat tercapai.

Kreativitas adalah kemampuan berfikir untuk membuat kombinasi baru dalam

menghasilkan gagasan, jawaban, atau pertanyaan berdasarkan data, informasi

atau unsur-unsur yang ada dalam menyelesaikan masalah.

c. Kaitannya kreativitas belajar terhadap prestasi belajar materi pecahan dengan

menggunakan strategi pembelajaran.

Dengan Peserta didik yang melakukan kreativitas belajar dengan

mengulangi pelajaran yang diberikan guru dikelas, mengerjakan tugas dan

mempersiapkan pelajaran yang akan dipersiapkan pelajaran yang akan

diajarkan menunjukkan prestasi belajar yang baik. Dengan ditunjang

kreativitas belajar yang tinggi, peserta didik akan lebih mudah memecahkan

masalah-masalah yang dihadapinya dalam proses belajar maupun dalam

pemecahan masalah belajar matematika, sehingga tujuan belajar dapat

tercapai dengan baik.

Page 53: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34  

 

Tercapainya tujuan belajar dengan baik akan memberikan prestasi belajar

matematika yang baik pula. Penggunaan strategi pembelajaran harus diperhatikan

kesesuaiannya dengan tujuan pembelajaran, karakteristik materi, keadaan peserta

didik (tingkat intelektual, karakteristik siswa, banyaknya siswa dalam kelas dan

aktivitas siswa), kesiapan guru dan ketersediaannya sarana dan prasarana sekolah.

Cepat atau lambatnya peserta didik. Kerangka pemikiran tersebut disajikan dalam

diagram sebagai berikut :

Kerangka pemikiran tersebut disajikan dalam diagram sebagai berikut:

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

2. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan Kerangka berpikir yang dikemukakan di atas, maka

dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut:

a. Prestasi belajar siswa pada materi pokok pecahan yang menggunakan model

pembelajaran remedial metode diskusi lebih baik daripada pembelajaran

remedial metode pemberian tugas.

Model Pembelajaran 

Prestasi Belajar Matematika 

Kreativitas Belajar Peserta didik 

Page 54: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35  

 

b. Siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang lebih baik dibandingkan siswa dengan kreativitas

belajar matematika sedang dan rendah, dan siswa dengan kreativitas belajar

matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah.

c. Terdapat interaksi antara model pembelajaran yang digunakan dan kreativitas

belajar peserta didik terhadap prestasi belajar peserta didik pada materi

pokok pecahan.

Page 55: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Waktu dan Penelitian

1. Tempat Waktu

Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri Kabupaten Katingan kelas VII

semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.

2. Waktu Penelitian

Adapun jadwal kegiatan penelitian dimulai dari penyusunan proposal,

pengajuan proposal, seminar proposal, pelaksanaan, pengolahan data,

penyempurnaan, penulisan akhir, ujian dan pelaporan dengan waktu mulai

bulan Juni 2010 sampai dengan bulan Januari 2011 dengan jadwal sebagai

berikut :

Tabel 3.1. Jadwal Penelitian

No. Kegiatan Penelitian

Juni

Juli

Agt

Sept

Okt

Nop

Des

Jan

1. Penyusunan Proposal X

2. Pengajuan Proposal X

3. Seminar Proposal X

4. Sosialisasi Penelitian X

5. Pelaksanaan Penelitian X X X

Page 56: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37  

 

6. Pengambilan data

Kreativitas Belajar Siswa X

7. Pembelajaran Remedial

Diskusi X X X

8. Pembelajaran Remedial

Pemberian Tugas X X X

9. Pelaksanaan Tes X

10. Pengolahan Data Tes X

11. Penyusunan Laporan X

12. Penyempurnaan X

13. Penulisan Akhir X

14 Ujian Akhir dan Pelaporan X

B. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah merupakan penelitian eksperimental semu (quasi-

experimental research). Alasan digunakan penelitian eksperimental semu adalah

peneliti tidak mungkin mengontrol semua variabel yang relevan. Hal ini sesuai

yang dikemukakan Budiyono (2003:82-83), bahwa tujuan penelitian

eksperimental semu adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan

perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang

sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan atau

memanipulasikan semua variabel yang relevan. Langkah dalam penelitian ini

Page 57: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38  

 

adalah dengan cara mengusahakan timbulnya variabel-variabel dan selanjutnya

dikontrol untuk dilihat pengaruhnya terhadap prestasi belajar matematika sebagai

variabel terikat. Sedangkan variabel bebas yang dimaksud adalah metode

pembelajaran dan kreativitas siswa.

Penelitian ini menggunakan rancangan faktorial 2 x 3 dengan teknik

analisis varian (ANAVA). Rancangan yang digunakan dapat digambarkan dalam

bagan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Desain Faktorial Penelitian

Kreativitas (B) Tinggi (b1)

Sedang (b2)

Rendah (b3)

Pembelajaran Remedial Diskusi (a1) ab11 ab12 ab13 Pembelajaran Remedial Pemberian Tugas (a2) ab21 ab22 ab23

Rancangan penelitian tersebut berbentuk matrik yang terdiri dari enam sel.

Secara umum setiap selnya dapat dijelaskan sebagai berikut : pembelajaran

remedial (A) dan kreativitas (B). Indeks a1 menunjuk pembelajaran remedial

dengan metode diskusi dan a2 menunjukkan pembelajaran remedial dengan

metode pemberian tugas. Indeks b1, b2, dan b3 menunjukkan kreativitas tinggi,

sedang dan rendah. ab11 menunjukkan kelompok siswa yang mempunyai

kreativitas tinggi diberi perlakuan dengan pembelajaran remedial dengan metode

diskusi, ab12 menunjukkan kelompok siswa yang mempunyai diberi perlakuan

kreativitas sedang diberi perlakuan dengan pembelajaran remedial dengan metode

diskusi, ab13 menunjukkan kelompok siswa yang mempunyai kreativitas rendah

diberi perlakuan dengan pembelajaran remedial dengan metode diskusi, ab21

menunjukkan kelompok siswa yang mempunyai kreativitas tinggi diberi

Model 

P b l j (A)

Page 58: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39  

 

perlakuan dengan pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas, ab22

menunjukkan kelompok siswa yang mempunyai kreativitas sedang diberi

perlakuan dengan pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas, ab23

menunjukkan kelompok siswa yang mempunyai kreativitas rendah diberi

perlakuan dengan pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi Arikunto,

2004:115). Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri se-

Kabupaten Katingan semester satu tahun pelajaran 2010/2011, yang terdiri dari

30 sekolah.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Suharsimi Arikunto (1998 : 115), adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa sampel merupakan kelompok hasil individu yang diamati dan dapat

digeneralisasikan terhadap populasi penelitian sekaligus dapat meramalkan

keadaan populasi.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara stratified cluster

random sampling, yaitu dengan cara pengelompokan sekolah berdasarkan

rangking dari Ujian Akhir Nasional tingkat Kabupaten Katingan menjadi dua

kelompok, kelompok atas dan kelompok bawah, data selengkapnya dapat dilihat

Page 59: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40  

 

pada Tabel 3.3. Kelompok atas adalah sekolah yang mempunyai rataan nilai Ujian

Nasionalnya lebih atau sama dengan rataan nilai Ujian Akhir Nasional SMP

Negeri se-Kabupaten Katingan. Sedangkan kelompok bawah adalah sekolah yang

mempunyai rataan Ujian Nasionalnya di bawah rataan nilai Ujian Akhir Nasional

SMP Negeri se-Kabupaten Katingan. Kemudian diambil secara acak dua sekolah

yang akan dijadikan sampel dengan masing-masing sekolah mewakili satu

kelompok sampel kelas kelompok atas adalah SMP Negeri 1 Katingan Tengah

dan sampel kelas kelompok bawah adalah SMP Negeri 2 KatinganTengah.

Kemudian untuk menentukan kelas yang dijadikan kelas eksperimen,

diambil 2 kelas dengan cara mengundi dari kelas VII pada masing-masing sekolah

tersebut. Undian tersebut dilaksanakan dalam satu tahap dengan dua

kali pengambilan. Nomor kelas yang keluar pertama ditetapkan sebagai kelas

eksperimen 1 untuk metode diskusi dan nomor kelas yang keluar berikutnya

ditetapkan sebagai kelas eksperimen 2 dengan metode pemberian tugas.

Dari hasil pengundian maka diperoleh sampel penelitian ini adalah di

SMP Negeri 1 Katingan Tengah kelas VIIA sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas

VIIB sebagai kelas eksperimen 2, sedangkan di SMP Negeri 2 Katingan Tengah

kelas VIIA sebagai kelas eksperimen1 dan kelas VIIB sebagai kelas eksperimen 2.

Sehingga diperoleh sampel siswa kelas VIIA dari SMP Negeri 1 Katingan Tengah

dan siswa kelas VIIA dari SMP Negeri 2 Katingan Tengah sebanyak 72 siswa

sebagai kelas eksperimen1, sedangkan sampel siswa kelas VIIB dari SMP Negeri

1 Katingan Tengah dan siswa kelas VIIB dari SMP Negeri 2 Katingan Tengah

sebanyak 65 siswa sebagai kelas eksperimen 2.

Page 60: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41  

 

Tabel 3.3 Hasil Ujian Nasional Matematika Tahun 2008/2009

No Nama Sekolah Rerata Kelompok 1 SMPN 2 KAMIPANG 7,34 Atas 2 SMPN 3 PULAU MALAN 7,29 Atas 3 SMPN 1 KATINGAN HULU 7,29 Atas 4 SMPN 3 TWG SANGGALANG 6,95 Atas 5 SMPN 3 KATINGAN HULU 6,6 Atas 6 SMPN 2 SANAMAN MANTIKEI 6,4 Atas 7 SMPN 1 PULAU MALAN 6,4 Atas 8 SMPN 1 KATINGAN HILIR 6,37 Atas 9 SMPN 4 KATINGAN HILIR 6,3 Atas 10 SMPN 1 SANAMAN MANTIKEI 6,3 Atas 11 SMPN 5 KATINGAN HILIR 6,25 Atas 12 SMPN 3 KATINGAN TENGAH 6,12 Atas 13 SMPN 1 MARIKIT 6,11 Atas 14 SMPN 1 KATINGAN KUALA 6,04 Atas 15 SMPN 3 KATINGAN HILIR 6,04 Atas 16 SMPN 1 TASIK PAYAWAN 6,03 Atas 17 SMPN 1 KATINGAN TENGAH 5,84 Atas 18 SMPN 2 TASIK PAYAWAN 5,81 Atas 19 SMPN 1 TWG SANGGALANG 5,8 Atas 20 SMPN 2 TWG SANGGALANG 5,79 Atas 21 SMPN 3 KATINGAN KUALA 5,72 Atas 22 SMPN 1 MENDAWAI 5,67 Atas 23 SMPN 2 KATINGAN KUALA 5,67 Atas 24 SMPN 1 KAMIPANG 5,49 Bawah 25 SMPN 2 KATINGAN HILIR 5,14 Bawah 26 SMPN 2 PULAU MALAN 5,09 Bawah 27 SMPN 2 KATINGAN TENGAH 5,07 Bawah 28 SMPN 2 KATINGAN HULU 4,75 Bawah 29 SMPN 4 KATINGAN HULU 4,21 Bawah 30 SMPN 2 MARIKIT 2,64 Bawah

Berdasar prosedur di atas diperoleh kelas eksperimen 1 dan kelas

eksperimen 2 seperti pada Tabel 3.4.

Page 61: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42  

 

Tabel 3.4 Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2

No Kelompok Nama SMP Kelas Eksperimen 1 Eksperimen 2

1.

2.

Atas Bawah

SMPN 1 Katingan Tengah SMPN 2 Katingan Tengah

VII A

VII A

VII B

VII B

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu:

a. Variabel Bebas

1) Model Pembelajaran

a) Definisi operasional : Model pembelajaran adalah rangkaian strategi

kegiatan belajar mengajar di kelas untuk mencapai tujuan pembelajaran.

b) Indikator : Perlakuan terhadap kelas eksperimen 1 menggunakan

Pembelajaran remedial dengan metode diskusi dan pembelajaran

remedial metode pemberian tugas.

c) Skala pengukuran adalah skala nominal

2) Kreativitas Belajar

a) Definisi operasional : Kreativitas adalah kemampuan yang dimiliki

siswa untuk sukses belajar yang dapat diketahui melalui angket

kreativitas belajar.

b) Indikator : skor hasil angket.

c) Skala Pengukuran : Interval, kemudian diubah menjadi skala ordinal

dengan tiga kategori pembagiannya sebagai berikut:

Page 62: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43  

 

Kelompok tinggi dengan skor > mean + 0,5 . SD

Kelompok sedang dengan Mean – 0,5 . SD ≤ skor ≤ mean + 0,5 . SD

Kelompok rendah dengan skor < mean – 0,5. SD

b. Variabel Terikat

1) Definisi Operasional: Prestasi belajar siswa adalah hasil tes belajar siswa

yang dicapai berdasarkan tes hasil belajar pokok bahasan Pecahan.

2) Indikator: Nilai tes prestasi setelah memperoleh perlakuan atau

pembelajaran.

3) Skala pengukuran: Interval.

2. Metode Pengumpulan Data

Pada penelitian ini metode yang digunakan untuk mengumpulkan data ada

tiga cara, yaitu metode dokumentasi, metode angket, dan metode tes.

a. Metode Dokumentasi

Menurut Budiyono (2003:54) metode dokumentasi adalah cara

pengumpulan data dengan melihatnya dalam dokumen-dokumen yang ada.

Metode dokumentasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui data nilai

prestasi awal siswa dan juga untuk mengetahui apakah kelas eksperimen dan

kelas kontrol dalam keadaan seimbang atau tidak. Pada penelitian ini, data nilai

prestasi siswa diambil dari nilai matematika Semester genap kelas VI.

b. Metode Angket

Menurut Budiyono (2003:47) metode angket adalah cara pengumpulan

data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subyek

penelitian, responden, atau sumber data dan jawaban diberikan pula secara

Page 63: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44  

 

tertulis. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kreativitas

belajar siswa. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan

kreativitas belajar siswa. Butir pertanyaan angket mengacu pada kreativitas.

Diberikan 5 pilihan jawaban yang sudah tersedia yaitu sangat sering, sering,

kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah. Pemberian skor dilakukan dengan

cara nilai 5 untuk jawaban sangat sering, nilai 4 untuk jawaban sering, nilai 3

untuk jawaban kadang-kadang, nilai 2 untuk jawaban jarang dan nilai 1 untuk

jawaban tidak pernah.

c. Metode Tes

Menurut Budiyono (2003:54) metode tes adalah cara pengumpulan data

yang menghadapkan sejumlah pertanyaan atau suruhan-suruhan kepada subjek

penelitian. Tes dalam penelitian ini memuat beberapa pertanyaan yang berisi

materi pokok pecahan. Tes tersebut berupa tes objektif atau pilihan ganda

sebanyak empat puluh butir soal untuk prestasi belajar pada pokok pecahan.

Setiap soal obyektif tersedia empat alternatif jawaban.

3. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen penelitian yang digunakan adalah tes untuk

prestasi belajar matematika dan angket untuk mengetahui kreativitas belajar

siswa. Sebelum digunakan, instrumen tes dan angket terlebih dahulu diujicobakan

di SMP Negeri 3 Katingan Tengah untuk mengetahui validitas dan reliabilitasnya.

Setelah dilakukan uji coba, dilakukan analisis butir soal tes dan angket sebagai

berikut:

Page 64: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45  

 

a. Tes Prestasi Belajar Matematika

Tujuan diadakan tes pada penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil

pembelajaran Pecahan. Untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang

digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria tes yang baik.

Prosedur penyusunan instrumen tes prestasi belajar adalah sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi bahan-bahan yang telah diberikan beserta tujuan

instruksionalnya.

2) Membuat kisi-kisi soal.

3) Menyusun soal tes.

4) Menelaah soal tes.

Sebelum instrumen tes dipergunakan, instrumen tes perlu di uji validitas,

reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukarannya.

a. Uji Validitas Isi

Menurut Budiyono (2003:58) suatu instrumen valid menurut validitas isi

apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif

dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Pada penelitian ini uji validitas

dimaksudkan untuk menguji apakah isi tes sudah sesuai dengan isi

kurikulum yang hendak diukur. Agar tes hasil belajar mempunyai validitas

isi, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1) Bahan uji harus dapat mengukur seberapa jauh tujuan pembelajaran

tercapai baik ditinjau dari materi maupun proses belajar.

2) Titik berat bahan yang diujikan harus seimbang dengan titik berat

bahan yang diajarkan.

Page 65: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46  

 

3) Tidak diperlukan pengetahuan lain yang tidak diajarkan untuk

menjawab pertanyaan tes dengan benar.

Untuk menilai apakah instrumen tes mempunyai validitas isi yang

tinggi, biasanya penilaian dilakukan oleh para pakar (experts judgment).

Dalam hal ini, para pakar menilai apakah kisi-kisi yang dibuat oleh

pembuat tes telah menunjukkan bahwa klasifikasi kisi-kisi telah

mewakili isi yang akan diukur. Langkah selanjutnya, para penilai

menilai apakah masing-masing butir tes yang telah disusun cocok atau

relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan.

b. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sukar. Untuk

menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes digunakan rumus:

P = JsB

dengan:

P = indeks kesukaran setiap butir soal

B = banyaknya siswa yang menjawab benar

JS = banyaknya siswa yang memberi jawaban

(Suharsimi Arikunto,2004:212)

Dalam penelitian ini soal dianggap baik jika tingkat kesukaran soal tes

berada pada: 0,30 ≤ P ≤ 0,70.

c. Daya Pembeda

Page 66: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47  

 

Suharsimi Arikunto (2004: 211) mengemukakan bahwa daya pembeda

soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara peserta didik

yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan

rendah. Soal yang baik adalah soal yang dapat dijawab benar oleh peserta

didik yang pandai saja.

Rumus untuk menentukan indekss daya pembeda adalah:

B

B

A

A

JB

JBD −=

dengan:

D = indeks daya pembeda

BA = banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Ja = banyaknya kelompok atas

Jb = banyaknya kelompok bawah

Klasifikasi daya pembeda yang digunakan adalah D ≥ 0,2

(Suharsimi Arikunto, 2004: 213-214)

b. Angket

Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui kreativitas belajar

siswa. Sebelum angket disusun oleh peneliti, terlebih dahulu dibuat kisi-

kisinya. Instrumen angket sebelum digunakan perlu diuji validitas, konsistensi

internal butir angket, dan reliabilitasnya terlebih dahulu.

1. Uji Validitas

Page 67: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48  

 

Menurut Budiyono (2003:58) suatu instrumen valid menurut validitas isi

apabila isi instrumen tersebut telah merupakan sampel yang representatif

dari keseluruhan isi hal yang akan diukur. Pada penelitian ini uji validitas

dimaksudkan untuk menguji apakah angket tersebut mampu

mempresentasikan validitas seluruh isi hal yang akan diukur. Untuk

analisis validitas angket harus diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

a. Pertanyaan harus representatif ditinjau dari materi yang akan dikaji.

b. Titik berat pertanyaan harus sesuai dengan tujuan.

c. Tidak terdapat pertanyaan yang mempunyai makna ganda.

d. Tidak diperlukan pengetahuan yang tidak atau belum diketahui

untuk menjawab pertanyaan.

Pada penelitian ini, untuk mendapatkan validitas isi soal angket dinilai

validitasnya oleh pakar atau validator. Validator angket yang digunakan

pada penelitian ini adalah ahli psikologi yang berkompeten pada

kreativitas belajar siswa.

2. Konsistensi Internal

Menurut Budiyono (2003:65) konsistensi internal pada angket

menunjukkan adanya korelasi positif antara skor masing-masing butir

angket tersebut, sehingga butir-butir tersebut mengukur hal yang sama dan

menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Untuk menghitung

konsistensi internal untuk butir ke-i, rumus yang digunakan adalah rumus

korelasi momen produk dari Karl Pearson sebagai berikut:

Page 68: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49  

 

( )( )( )( ) ( )( )∑ ∑∑ ∑

∑ ∑∑−−

−=

2222 YYnXXn

YXXYnrxy

dengan:

rxy = indeks konsistensi internal untuk butir ke-i

n = cacah subjek yang dikenai angket

X = skor butir ke-i

Y = skor total

Dalam penelitian ini indekss konsistensi internal soal angket yang

digunakan/dipakai adalah jika: rxy ≥ 0,3.

c. Reliabilitas

Menurut Budiyono (2003:65), suatu instrumen disebut reliabel apabila

hasil pengukuran dengan instrumen tersebut adalah sama jika sekiranya

pengukuran tersebut dilakukan pada orang yang sama pada waktu yang

berlainan atau pada orang-orang yang berlainan (tetapi mempunyai kondisi

yang sama) pada waktu yang sama atau pada waktu yang berlainan.

Tingkat reliabilitas penelitian ini menggunakan rumus Alpha yaitu:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛ −⎟⎠⎞

⎜⎝⎛

−= ∑

2

22

11 1 t

it

sss

nnr

dengan:

r11 = indeks reliabilitas instrumen

n = banyaknya butir instrumen

si2 = variansi butir soal ke-i

st2 = variansi skor total yang diperoleh subjek

Page 69: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50  

 

Dalam penelitian ini soal angket dikatakan reliabel dan dapat

digunakan atau dipakai jika: r11 > 0,7.

(Budiyono,2003:70)

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini teknik statistik

dengan uji variansi 2x3 dengan sel tak sama. Sebelum dilakukan analisis variansi,

dilakukan uji prasyarat analisis variansi, yaitu uji normalitas populasi dan uji

homogenitas variansi. Untuk lebih jelasnya, dalam uraian berikut akan

ditampilkan beberapa uji statistik yang relevan dengan penelitian.

1. Uji Keseimbangan

Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2 dalam keadaan seimbang atau tidak sebelum mendapat

perlakuan, dengan kata lain secara statistik uji ini dilakukan untuk mengetahui

apakah terdapat perbedaan rataan yang berarti dari dua sampel. Data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah nilai raport siswa kelas VI. Statistik uji

yang digunakan adalah uji t. Sedangkan prasyarat uji-t adalah sub-sub populasi

yang berdistribusi normal dan sub-sub populasi tersebut mempunyai variansi

yang sama (homogen). Prosedur uji-t adalah sebagai berikut:

a. Hipotesis

H0 : 1µ = 2µ (kedua kelompok memiliki kemampuan awal sama)

H1 : 1µ ≠ 2µ (kedua kelompok memiliki kemampuan awal berbeda)

b. Tingkat signifikansi : α = 5%

c. Statitik uji

Page 70: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

(

s

Xt

p

=

(2 =ns p

Ketera

t =

X 1 =

X 2 =

s12 =

s22 =

1n = j

2n = j

b. Daerah

DK =

c. Keputu

H0 dit

H0 dit

2. Uji Pers

Uji

adalah uji n

21

21

11)

nn

XX

+

) (1

21

211

−++−nn

nsn

angan :

harga statist

rata-rata nil

rata-rata nil

variansi kel

variansi kel

jumlah sisw

umlah siswa

h kritik

{t ⎟ t < -;

2(

t α

usan uji

tolak jika tob

tolak jika tob

syarat Anali

persyaratan

normalitas po

∼ t ( 21 −+ nn

)2

1 222

−− sn

tik yang diuj

lai raport ke

lai raport ke

lompok eksp

lompok eksp

wa kelompok

a kelompok

); v atau t >

t

bs ∈ DK

bs DK

isis

n analisis va

opulasi dan u

2− )

ji t∼ t ( 1 +n

elas VI seme

elas VI seme

perimen 1

perimen 2

k eksperimen

eksperimen

);2

( vt α

} deng

ariansi yang

uji homogen

22 −n )

ester 2 kelom

ester 2 kelom

n 1

2

gan v = n1 +

g digunakan

nitas variansi

mpok eksperi

mpok eksper

n2 - 2

(Budiyono,

n dalam pen

i.

51

imen 1

rimen 2

2009:151)

nelitian ini

Page 71: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52  

 

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah sampel penelitian berasal

dari populasi berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini

menggunakan metode uji lilliefors.

Langkah-langkah pengujian normalitas adalah :

1) Hipotesis

H0 : sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi yang berdistribusi normal

2) Statistik Uji

L = Maks |F(zi) - S(zi)|

dengan :

F (zi) = P (Z ≤ zi) ; Z ~ N(0,1)

zi = skor standar

zi =

( )s

Xi Χ−

s = standar deviasi

S(zi) : proporsi cacah Z ≤ zi terhadap seluruh cacah z

Xi = skor item

3) Taraf Signifikansi (α ) = 5%

4) Daerah Kritik (DK)

DK = {L[L > L α ; n} ; n adalah ukuran sampel

5) Keputusan Uji

H0 ditolak jika Lobs ∈ DK

Page 72: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

b

H0 d

6) Kesim

Samp

b. Uji Hom

Uji h

penelitian

menguji

uji Chi ku

1. Hipo

H0

H1

2. Tin

3. Stat

Ket

k =

N =

j =

f =

fj =

ditolak jika L

mpulan

pel berasal d

mogenitas Va

homogenitas

n berasal da

homogenita

uadrat denga

otesis

: σ12 = σ2

: tidak semu

ngkat signifik

tistik uji

=c

2 30,2 χ

terangan :

χ 2 ~

= Banyaknya

= Banyaknya

1, 2, …, k

N – k = Der

= nj – 1 = De

Lobs DK

dari populasi

ariansi

s variansi ini

ari populasi y

s variansi in

an prosedur s

22 = ... = σk

ua variansi s

kan : α = 5%

⎢⎣

⎡RKGf log3

χ 2 (k-l)

a cacah samp

a seluruh nila

rajat kebebas

erajat kebeba

yang berdis

i digunakan

yang memp

ni digunakan

sebagai berik

k2 (varian

ama (varian

%

−∑=

k

jj sfG

1log

pel

ai ( ukuran )

san untuk RK

asan untuk s

stribusi norm

untuk meng

punyai varia

n metode B

kut:

nsi populasi

nsi populasi t

⎥⎦

⎤js2

)

KG

js j ,...,2,1;2 =

mal jika H0 d

(Budiyono,

getahui apak

ansi yang sa

artlett denga

homogen)

tidak homog

k,

53

diterima

2009:171)

kah sampel

ama. Untuk

an statistik

gen)

Page 73: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54  

 

nj = Banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j

c = ⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡−

−+ ∑ ffk j

11)1(3

11

RKG =

( ) ( ) 2

2

2 1; jjj

jjj

j

j snnx

xSSf

SS−=−=∑∑

4. Daerah kritik

DK = { χ 2⎟ χ 2 > 2

1: −kαχ }

5. Keputusan uji

H0 ditolak jika χ 2 ∈ DK atau H0 diterima jika χ 2 ∉ DK

6) Kesimpulan

Populasi-populasi homogen jika H0 diterima.

(Budiyono, 2004:176)

3. Uji Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variansi dua jalan dengan

sel tak sama, dengan model sebagai berikut:

Xijk = µ + αi + βj + (αβ)ij + εijk

Dengan:

Xijk = data amatan data ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j

i = 1, 2

j = 1, 2, 3

k = 1, 2, … nij ; nij = cacah data amatan pada setiap sel ij

µ = rerata dari seluruh data amatan (pada populasi)

Page 74: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55  

 

αi = efek baris ke-i terhadap Xijk

βj = efek kolom ke- j terhadap Xijk

(αβ)ij = kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j terhadap Xijk

εijk = deviasi data amatan terhadap rataan populasinya (µij) yang

berdistribusi normal dengan rerata 0. (Budiyono, 2004:228)

Tabel 3.5. Tabel Rataan

Faktor B Faktor A

b1 b2 b3

a1 AB 11 AB 12 AB 13 a2 AB 21 AB 22 AB 23

Keterangan:

a1 = Pembelajaran remedial metode diskusi

a2 = Pembelajaran remedial metode pemberian tugas

b1 = Kreativitas tinggi

b2 = Kreativitas sedang

b3 = Kreativitas rendah

Prosedur dalam pengujian dengan menggunakan analisis variansi dua jalan

dengan jalan sel tak sama, yaitu :

1. Hipotesis

H0a : αi = 0 untuk setiap i = 1, 2

H1a : paling sedikit ada satu αi yang tidak nol

H0b : βj = 0 untuk setiap j = 1, 2, 3

H1b : paling sedikit ada satu βj yang tidak nol

H0ab : (αβ)ij = 0 untuk setiap i= 1, 2 dan j = 1, 2, 3

Page 75: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

H1ab

Ketiga p

H0a :

H1A :

H0B

H1b :

H0ab :

H1ab :

2. Komput

Pada

notasi se

nij

hn

=N

ijAB

∑=iA

ijSS = ∑

: paling sed

pasang hipot

Tidak ada p

Ada perbed

: Tidak ada

Ada perbed

: Tidak ada i

: Ada interak

tasi

a analisis var

ebagai berik

= ukuran

= rataan h

∑=ji

ijn, = ban

= rataan p

∑i

ijAB= jum

kijkX 2

⎜⎝

−∑

ikit ada satu

tesis ini ekui

perbedaan ef

daan efek ant

a perbedaan

daan efek ant

interaksi bar

ksi baris dan

riansi dua ja

kut:

sel ij (sel pa

harmonik fre

nyaknya selu

=

p

pada sel ij.

mlah rataan p

ij

kijk

n

X2

⎟⎠

⎞∑

u (αβ)ij yang

ivalen denga

fek antar bari

tar baris terh

efek antar k

tar kolom ter

ris dan kolom

n kolom terh

alan dengan

ada baris ke-

ekuensi selur

uruh data am

= jumlah kua

pada sel ij

pada baris k

g tidak nol

an tiga pasan

is terhadap v

hadap variab

kolom terhad

rhadap varia

m terhadap v

adap variabe

sel tak sam

-i kolom ke-j

ruh sel = ∑

ji

p

,

matan

adrat deviasi

e i

ng hipotesis

variabel terik

bel terikat

dap variabel t

abel terikat

variabel terik

el terikat

ma didefinisik

j)

∑j ijn

pq1

i data amata

56

berikut:

kat

terikat

kat

kan notasi-

an

Page 76: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

∑=jB

∑=i

G

1) Kom

a) =

d)

2) Pad

kua

JKA

JKB

JKA

JKG

JKT

den

JKA

JKB

JKA

JKG

JKT

3) Dera

dkA =

∑j

ijAB= jum

∑ji

ijAB, = jum

mponen Jum

= pqG 2

= ∑

j

2i

pB

da analisis va

adrat, yaitu:

A = hn [(3) -

B = hn [(4)

AB = hn [(1)

G = (2)

T = JKA +J

ngan:

A = jumlah

B = jumlah

AB = jumlah

G = jumlah

T = jumlah

ajat Kebebas

= p – 1

mlah rataan p

mlah rataan s

mlah Kuadrat

b) =

e) =

ariansi dua j

- (1)]

) - (1)]

) + (5) – (3)

JKB + JKAB

h kuadrat bar

h kuadrat ko

h kuadrat int

h kuadrat ga

h kuadrat tot

an (dk)

pada kolom

semua sel

t

= ∑

jijiSS

= ∑

jijiAB

2

jalan dengan

– (4)]

B + JKG

ris

lom

teraksi antar

alat

tal

ke j

c) = ∑

i

n sel tak sam

ra baris dan k

2i

qA

ma terdapat li

kolom

57

ima jumlah

Page 77: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58  

 

dkB = q – 1

dkAB = (p – 1) (q – 1)

dkG = N – pq

dkT = N – 1

4) Rerata kuadrat

RKA = dkAJKA

RKAB = dkABJKAB

RKG = dkGJKG

RKB = dkBJKB

3. Statistik Uji

1) Untuk Fa = RKGRKA

dan nilai variabel random berdistribusi F pada derajat

kebebasan p – 1 dan N – pq.

2) Untuk Fb = RKGRKB

dan nilai variabel random berdistribusi F pada derajat

kebebasan q – 1 dan N – pq.

3) Untuk Fab = RKGRKAB

dan nilai variabel random berdistribusi F pada

derajat kebebasan (p – 1)(q – 1) dan N – pq.

4. Taraf Signifikansi α = 0,05

5. Daerah Kritik

Page 78: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

4

v

u

k

m

a) Untu

b) Untu

c) Untu

6. Keputus

H0 ditol

7. Rangku

Sumb

A B (

InteKe

Keteran

dari tabe

8. Keputus

H0 ditola

4. Uji Lanju

Uji la

varian, jika

untuk melak

kolom, baris

model Schef

Bebera

uk Fa adalah

uk Fb adalah

uk Fab adala

san Uji

lak jika Fhit

uman Analisi

Tabel

ber varian

(Baris) (Kolom) eraksi AB esalahan Total

ngan : p adal

el

san uji

ak apabila F

ut Anava

anjut anava

hasil analisi

kukan pelac

s dan setiap p

ffe.

apa langkah

h DKa = {F|

h DKb = {F|

ah DKab =

tung terletak

is

3.6. Rangku

JK

JKA JKB

JKAB dJKG JKT

lah probabili

Fobs DK

a (kompara

is variansi m

cakan terhad

pasangan se

dalam mene

| F > Fα; p-

| F > Fα; q-

{F| F > Fα;

k di daerah kr

uman Analis

dk RK

dkA RKdkB RK

dkAB RKAdkG RKdkT -

itas amatan

asi ganda) a

menunjukkan

dap perbeda

l. Model kom

erapkan mod

1; N-pq}

1; N-pq}

(p-1)(q-1); N

ritik

sis Variansi D

K F obs

KA Fa KB Fb

KAB Fab KG - - -

; F* adalah

dalah tinda

n hipotesis n

aan rerata t

mparasi gand

del Scheffe y

N-pq}

Dua Jalan

F α

F* < α F* < α F* < α

nilai F yang

(Budiyono,

ak lanjut da

nol ditolak.

tetapi setiap

da yang dipa

yaitu :

59

P

atau > αatau > αatau > α

- -

g diperoleh

2004:227)

ari analisis

Tujuannya

p pasangan

akai adalah

Page 79: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60  

 

a) Mengidentifikasi semua pasangan komparasi rerata.

b) Merumuskan hipotesis yang bersesuaian dengan komparasi tersebut.

c) Mencari harga statistik uji F dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk komparasi rerata antar kolom:

⎟⎟⎠

⎞⎜⎜⎝

⎛+

−=−

ji

jiji

nnRKG

XXF

..

2..

..11)(

Untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama:

)11(

)( 2

ikij

ikijikij

nnRKG

XXF+

−=−

Untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama:

)11(

)( 2

kjij

kjijkjij

nnRKG

XXF+

−=−

1) Menentukan tingkat signifikasi (α = 0,05)

2) Menentukan daerah kritik (DK) dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Pada analisis variansi dua jalan.

Daerah kritik untuk komparasi antar kolom DK ={F|F>(q – 1) Fα;(q-1;N-

pq)}

Daerah kritik untuk komparasi antar sel pada baris yang sama atau kolom

yang sama DK={F | F > (pq – 1) Fα;(pq-1;N-pq)} .

(Budiyono, 2004:201-214)

Page 80: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

61

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pengujian Prasyarat Analisis

1. Uji Prasyarat untuk Uji Keseimbangan

Sebelum melakukan uji keseimbangan terlebih dahulu dilakukan uji

normalitas dan uji homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah sampel dalam

penelitian ini berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas

pada penelitian ini menggunakan uji normalitas dari Lilliefors. Hasil analisis

uji normalitas dengan tingkat signifikan 5% pada masing-masing sampel

sebagai berikut:

1) Analisis kemampuan awal siswa kelompok eksperimen 1, diperoleh

Lmaks = 0,0760 dan Ltabel = 0,1044, sedangkan daerah kritik

DK = {L | L > 0,1044} sehingga Lmaks = 0,0760 ∉ DK sehingga

H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal (Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 11).

2) Analisis kemampuan awal siswa kelompok eksperimen 2, diperoleh

Lmaks = 0,0647 dan Ltabel = 0,1099, sedangkan daerah kritik

DK = {L | L > 0,1099} sehingga Lmaks = 0,0647 ∉ DK sehingga

H0 diterima yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi

normal. (Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 12).

Page 81: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62  

  

b. Uji Homogenitas

Uji Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel-sampel

dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen (mempunyai variansi

yang sama). Uji homogenitas menggunakan Uji Bartlett.

Hasil Analisis Uji homogenitas dari kemampuan awal siswa kelas

eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 diperoleh χ2hitung = 0,5013, dan

χ2tabel = 3,841, sedangkan daerah kritik DK = {χ2 | χ2 > 3,841} sehingga

χ2hitung = 0,5013 ∉ DK. Jadi H0 diterima, ini berarti variansi-variansi kedua

populasi tersebut sama (homogen), (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

Lampiran 13).

2. Uji Keseimbangan

Uji keseimbangan (uji beda rata-rata) dilakukan untuk mengetahui apakah

kelompok eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dalam keadaan seimbang

atau tidak, sebelum masing-masing mendapat perlakuan. Dengan kata lain statistik

uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaaan mean yang berarti

(signifikan) dari dua sampel yang independen.

Hasil analisis data tersebut dengan uji keseimbangan rata-rata yang

menggunakan uji t diperoleh t = 1,0726. Daerah kritik untuk uji keseimbangan

tersebut adalah {t | t < -t-0,025 = -1,97769 atau t > t0,025 = 1,97769}. Karena

tobs bukan anggota daerah kritik maka dapat disimpulkan bahwa kelompok

eksperimen 1 dan kelompok eksperimen 2 dalam keadaan seimbang atau berasal

dari dua populasi memiliki kemampuan awal sama. (Hasil selengkapnya pada

Lampiran 14).

Page 82: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63  

  

B. Deskripsi Data

1. Hasil Uji Coba Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi instrumen tes

prestasi belajar matematika materi pokok pecahan dan angket kreativitas

belajar matematika siswa. Instrumen ini dibuat sendiri oleh peneliti, oleh

karena itu perlu diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui validitas dan

reliabilitas dari tes prestasi belajar dan angket kreativitas belajar matematika

siswa. Uji coba tersebut dilaksanakan di SMP Negeri 3 Katingan Tengah

semester ganjil tahun pelajaran 2010/2011.

a Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Matematika

1. Uji Validitas Isi

Validitas dalam penelitian ini menggunakan validitas isi. Untuk

mengetahui validitas tes prestasi belajar matematika dengan

validator. Validator dalam penelitian ini adalah Dra. Rantian,

Dra. Mardiati dan Elniance, S.Pd. Dalam validitas isi ini validator menilai

bahwa kisi-kisi yang dibuat telah mewakili isi (substansi) yang diukur sebagai

materi prasyarat belajar pecahan, dan masing-masing butir soal yang disusun

telah cocok atau relevan dengan klasifikasi kisi-kisi yang ditentukan. Lembar

validasi tes prestasi belajar matematika siswa dapat dilihat pada Lampiran 8.

2. Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang mempunyai tingkat kesukaran yang

memadai artinya tidak terlalu sukar. Tingkat kesukaran P tiap-tiap butir tes

yang digunakan, jika terletak antara 0,30 ≤ P ≤ 0,70 hasil uji coba daya

Page 83: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64  

  

pembeda menunjukan bahwa butir soal butir tes yang terdiri dari 40 soal tes uji

coba prestasi. Untuk menentukan tingkat kesukaran tiap-tiap butir tes

digunakan rumus : JsBP =

3. Daya Beda

Berdasarkan indeks daya beda, tampak bahwa item nomor 2, 14, 22, 26

dan 35 pada prestasi belajar tidak efektif digunakan dalam tes, karena

mempunyai indeks daya beda di bawah 0,20. Jadi jumlah soal yang dapat

digunakan ada 35 soal. Jadi item yang indeks daya bedanya kecil dibuang,

sebab pada soal-soal yang lain indikator yang diperlukan untuk tes prestasi

sudah terwakili. Untuk perhitungan selengkapnya disajikan pada (Lampiran 9).

4. Reliabilitas

Setelah dilakukan uji validitas isi, uji indeks kesukaran, uji daya

beda, butir soal yang memenuhi kriteria sebanyak 35 soal. Yang dipakai untuk

penelitian sebanyak 35 soal. Butir soal yang tidak dipakai untuk penelitian

sebanyak 5 soal yaitu 2, 14, 22, 26 dan 35

Untuk menguji reliabilitas tes dalam penelitian ini digunakan rumus

Kuder-Richardson dengan KR-20. Suatu tes dikatakan reliabel jika

reliabilitasnya (r11) > 0,70. Berdasarkan hasil perhitungan Uji Reliabilitas

diperoleh r11 = 0,829 jadi r11 > 0,70, maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen tes prestasi belajar reliabel. (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat

pada Lampiran 9)

b. Uji Coba Instrumen Angket Kreativitas Belajar Matematika

1. Validasi Isi

Page 84: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65  

  

Validasi isi uji coba instrumen angket motivasi belajar matematika

dilakukan oleh tiga orang guru, yaitu Drs. Subanrio dan Drs. Edy Saga dan

Dagan, S.Pd. Dari hasil validasi diperoleh bahwa instrumen uji coba angket

kreativitas belajar matematika siswa tersebut sudah sesuai dengan kriteria

penelitian butir angket yang baik dan layak digunakan untuk penelitian. (Hasil

validasi angket kreativitas belajar matematika oleh validator pada Lampiran 8)

2. Konsistensi Internal

Uji coba instrumen angket kreativitas belajar matematika yang

diujicobakan sebanyak 40 butir, dari hasil ujicoba kemudian dilakukan

analisis konsistensi internal butir diperoleh hasil rxy > 0,3 sebanyak 37

butir, jadi 37 butir angket kreativitas belajar matematika dapat dipakai

penelitian. Butir angket yang dibuang sebanyak 3 butir yaitu nomor 7, 19, dan

38. (perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 10).

3. Reliabilitas

Uji reliabilitas uji coba angket kreativitas belajar matematika siswa

menggunakan rumus tehnik Alpha. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh

hasil r11 = 0,814. Karena r11 > 0,7 maka instrumen angket kreativitas

belajar matematika tersebut dikatakan reliabel atau baik dan dapat digunakan

dalam penelitian. (Perhitungan selengkapnya lihat pada Lampiran 10).

2. Data Skor Angket Kreativitas Belajar Matematika

Page 85: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66  

  

Untuk memperoleh data tentang kategori kreativitas belajar matematika

siswa diperoleh dari angket. Rata-rata nilai angket kreativitas belajar siswa

adalah 97,7153 dan deviasi standar nilai angket kreativitas belajar siswa adalah

10,1125. Data hasil angket kemudian dikelompokkan ke dalam tiga kategori

berdasarkan jumlah skor angket (perhitungan terperinci pada Lampiran 10c).

Tabel 4.1 Kategari kreativitas berdasarkan Skor

Kreativitas Skor

Kreativitas Tinggi skor ≥ 102,7716

kreativitas Sedang 92,6591 < skor < 102,7716

Kreativitas Rendah skor ≤ 92,6591

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh; (perhitungan terperinci

pada Lampiran 10d).

Tabel 4.2 Rangkuman Jumlah Data dan Rataan Kreativitas

Kreativitas

SD Jumlah Siswa Tinggi Sedang Rendah

N N N Kelas

Eksperimen1 26 107,38 23 97,47 23 84,60 10,31 72

Kelas Eksperimen2 20 107,54 25 97,42 20 83,95 9,90 65

Jumlah Siswa 46 48 43 137

3. Data Skor Prestasi Belajar Matematika

Untuk memperoleh data skor prestasi belajar matematika siswa diperoleh

dari tes prestasi. Rata-rata nilai prestasi untuk kelas eksperimen 1 adalah 64,99

dan rata-rata nilai prestasi kelas eksperimen 2 adalah 68,85. Sedangkan deviasi

standar untuk kelas eksperimen 1 adalah 8,03 dan deviasi standar untuk kelas

eksperimen 2 adalah 10,18.

Page 86: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67  

  

Dari hasil perhitungan yang dilakukan diperoleh: (perhitungan terperinci

pada Lampiran 10a).

Tabel 4.3 Rataan antar sel

Model Pembelajaran

Kreativitas

Tinggi Sedang Rendah Rataan

Marginal

Kelas Eksperimen 1 66,5000 66,2609 62,0000 64,9861

Kelas Eksperimen 2 69,5500 69,2800 67,6000 68,8462

Rataan Marginal 67,8261 67,8333 64,6047

C. Pengujian Prasyarat untuk Anava

1. Uji Normalitas

Hasil uji normalitas dari tes prestasi belajar matematika dengan

menggunakan uji Lilliefors diperoleh harga statistik uji untuk tingkat signifikansi

5% pada masing-masing sampel sebagai berikut:

a. Analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok eksperimen 1, diperoleh

Lmaks = 0,1039 Ltabel = 0,1044, sedangkan daerah kritik DK = {L | L >

0,1044} sehingga Lmaks = 0,1044 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Perhitungan lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 15).

b. Dari hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok

eksperimen 2, Lmaks = 0,0940 dan Ltabel = 0,1099, sedangkan daerah kritik

DK = {L | L > 0,1099} sehingga Lmaks = 0,0940 ∉ DK. Jadi H0 diterima

yang berarti sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal

(Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 16).

Page 87: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68  

  

c. Hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok kreativitas tinggi,

Lmaks = 0,1194 dan Ltabel = 0,1306, sedangkan daerah kritik DK = {L | L >

0,1306} sehingga Lmaks = 0,1194 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Perhitungan lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 17).

d. Hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok kreativitas sedang

Lmaks = 0,1260 dan Ltabel = 0,1279 , sedangkan daerah kritik DK = {L | L >

0,1279 } sehingga Lmaks = 0,1260 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Perhitungan lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 18).

e. Hasil analisis prestasi belajar matematika siswa kelompok kreativitas rendah,

Lmaks = 0,1092 dan Ltabel = 0,1351 , sedangkan daerah kritik DK = {L | L >

0,1351} sehingga Lmaks = 0,1092 ∉ DK. Jadi H0 diterima yang berarti

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal (Perhitungan lengkap

dapat dilihat pada Lampiran 19).

Tabel 4.4 Hasil Analisis Uji Normalitas

Uji Normalitas Lobs LTabel Keputusan Kesimpulan

Kelompok Eksperimen 1 0,1039 0,1044 H0 diterima Normal

Kelompok Eksperimen 2 0,0940 0,1099 H0 diterima Normal

kreativitas tinggi 0,1194 0,1306 H0 diterima Normal

kreativitas sedang 0,1260 0,1279 H0 diterima Normal

kreativitas rendah 0,1092 0,1351 H0 diterima Normal

Page 88: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69  

  

2. Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Bartlett.

Uji homogenitas dilakukan dua kali yaitu uji homogenitas antara baris

(uji homogenitas prestasi belajar matematika ditinjau dari model pembelajaran)

dan uji homogenitas antar kolom (uji homogenitas prestasi belajar matematika

ditinjau dari kreativitas). Uji homogenitas antar baris dan uji homogenitas antar

kolom tersebut sudah cukup untuk menunjukkan bahwa sampel berasal dari

populasi yang homogen, sehingga tidak perlu dilakukan uji homogenitas antar sel

pada baris yang sama maupun uji homogenitas antar sel pada kolom yang sama.

Berdasarkan analisis perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:

a. Uji homogenitas pada model pembelajaran ditinjau dari prestasi belajar siswa

diperoleh χ2obs = 3,7449 dan χ2tabel = 3,841 , sedangkan daerah kritik

DK = {χ2 | χ2 > 3,841 } sehingga χ2 obs = 3,7449 ∉ DK. Jadi H0 diterima,

ini berarti variansi-variansi prestasi belajar pada masing-masing model

pembelajaran (kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2) sama atau

homogen (Perhitungan selengkapnya dapat dilihat Lampiran 20).

b. Uji homogenitas pada kreativitas siswa kelompok eksperimen 1 dan kelompok

eksperimen 2 diperoleh χ2obs = 1,1056 dan χ2tabel = 5,991, sedangkan

daerah kritik = {χ2 | χ2 > 5,991} sehingga χ2obs = 1,1056 ∉ DK. H0

diterima, ini berarti ketiga prestasi belajar pada masing-masing variansi

kemampuan siswa (tinggi, sedang dan rendah) sama atau homogen

(Perhitungan selengkapnya dapat dilihat Lampiran 21).

Page 89: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70  

  

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Homogenitas

Uji Homogenitas k χ2 obs χ20,05;

n Keputusan Kesimpulan

model pembelajaran 2 3,7449 3,841 H0 diterima Homogen

Kreativitas 3 1,1056 5,991 H0 diterima Homogen

D. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Variansi Dua Jalan dengan Sel Tak Sama

Hasil perhitungan analisis variansi dua jalan (2x3) dengan sel tidak sama

disajikan dalam Tabel berikut:

Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak sama

Sumber JK dK RK Fobs Ftab Keputusan

Metode (A) 513,0344 1 513,0344 6,1887 3,91343 Ho ditolak

Kreativitas(B) 290,6948 2 145,3474 1,7533 3,0653 Ho diterima

Interaksi (AB) 49,5985 2 24,7993 0,2992 3,0653 Ho diterima

Galat 10859,7248 131 82,8987

Total 11713,0525 136

Berdasarkan hasil analisis variansi seperti disajikan pada rangkuman di atas

dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Fa = 6,1887 > Ftabel = 3,91343 , maka H0A ditolak. Hal ini berarti ada

perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang menggunakan model

pembelajaran pada metode diskusi dan metode pemberian tugas pada materi

pokok pecahan.

b. Fb = 1,7533 < Ftabel = 3,0653 , maka H0B diterima. Hal ini berarti tidak ada

perbedaan prestasi belajar matematika siswa yang mempunyai Kreativitas

Page 90: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71  

  

matematika tinggi, kreativitas sedang, dan kreativitas rendah pada materi

pokok pecahan. Dengan kata lain tidak terdapat pengaruh kreativitas siswa

terhadap prestasi belajar matematika siswa.

c. Fab = 0,2992 < Ftabel = 3,0653 , maka HAB diterima. Hal ini berarti tidak

terdapat interaksi antara model mengajar dan kreativitas siswa terhadap

prestasi belajar siswa pada materi pokok pecahan.

(Perhitungan lengkap dapat dilihat pada Lampiran 22).

E. Pembahasan Hasil Analisis Data

1. Hipotesis Pertama (H0A)

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh Fa= 6,1887

dengan F0,05:1,124 = 3,91343. Karena Fa lebih dari F0,05:1,131 sehingga H0A

ditolak. Dengan melihat rataan marginal prestasi belajar siswa pada masing-

masing kelompok diperoleh rataan marginal model pembelajaran pada metode

diskusi sebesar 64,9861 sedangkan rataan marginal model pembelajaran pada

metode pemberian tugas sebesar 68,8462, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi

belajar dengan model pembelajaran pada metode pemberian tugas lebih baik

daripada prestasi belajar siswa dengan metode pembelajaran pada metode diskusi.

Dengan demikian dapat diambil kesimpulan untuk hipotesis pertama bahwa

prestasi belajar matematika dengan pembelajaran remedial pada metode

pemberian tugas lebih baik daripada pembelajaran remedial pada metode diskusi

pada materi pokok pecahan.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Nur Handayani

(2007) yang menyatakan bahwa siswa yang mendapat perlakuan pemberian tugas

Page 91: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72  

  

terstruktur dengan umpan balik cenderung memperoleh prestasi belajar

matematika lebih tinggi dari kelompok siswa yang diberi metode pembelajaran

kovensional.

2. Hipotesis Kedua (H0B)

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh Fb =

1,7533 dengan F0,05;2;131 = 3,0653. Karena Fb kurang dari F0,05;2;13l sehingga

H0B diterima. Ini berarti tidak terdapat perbedaan pengaruh kreativitas belajar

siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. Siswa dengan kreativitas belajar

tinggi mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi siswa

dengan kreativitas belajar matematika sedang dan rendah dan siswa dengan

kreativitas belajar matematika sedang mempunyai prestasi belajar matematika

yang sama dengan prestasi siswa dengan kreativitas belajar matematika rendah.

Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Hafifah (2008)

yang menyatakan bahwa kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh

yang berbeda terhadap prestasi belajar matematika.

3. Hipotesis Ketiga (H0AB)

Berdasarkan analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh Fab = 0,2992

dengan F0,05;2;131 = 3,0653. Karena Fab kurang dari F0,05;2;131 sehingga

H0AB diterima. Ini berarti tidak terdapat interaksi yang signifikan antara model

pembelajaran pada metode diskusi dan kreativitas siswa terhadap prestasi belajar

matematika pada materi pokok pecahan.

Page 92: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73  

  

Hal ini berarti bahwa pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran pada remedial diskusi tidak menghasilkan prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada dengan menggunakan model pembelajaran

pada remedial pemberian tugas untuk siswa yang mempunyai kreativitas belajar

tinggi, sedang, maupun rendah.

Page 93: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

 

61

BAB V

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari data penelitian serta melalui serangkaian analisis, maka

dalam penelitian ini dapat diambil kesimpulan:

1. Terdapat pengaruh yang berbeda antara siswa yang memperoleh model

pembelajaran remedial dengan metode diskusi dengan siswa yang

memperoleh model pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas,

yaitu siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran

remedial dengan metode pemberian tugas mempunyai prestasi belajar

matematika yang lebih baik daripada siswa yang mendapatkan strategi

pembelajaran metode diskusi.

2. Kreativitas belajar matematika tidak memberi pengaruh yang berbeda

terhadap prestasi belajar matematika, lebih jauh dapat disimpulkan bahwa

siswa dengan kreativitas belajar matematika tinggi mempunyai prestasi

belajar matematika yang sama dengan siswa kreativitas belajar matematika

sedang dan rendah, dan siswa dengan kreativitas belajar matematika sedang

mempunyai prestasi belajar matematika yang sama dengan prestasi siswa

dengan kreativitas belajar rendah.

3. Tidak ada interaksi antara strategi pembelajaran yang digunakan dengan

kreativitas belajar siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa pada

materi pokok pecahan. Pada model pembelajaran remedial dengan metode

pemberian tugas, siswa yang mempunyai kreativitas belajar tinggi, sedang

Page 94: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75  

  

dan rendah mempunyai prestasi belajar yang sama. Sedangkan pada model

pembelajaran remedial dengan metode diskusi untuk siswa yang mempunyai

kreativitas belajar tinggi dan sedang mempunyai prestasi belajar yang sama,

begitu juga untuk siswa yang mempunyai kreativitas belajar sedang dan

rendah mempunyai prestasi belajar yang sama, demikian untuk siswa yang

mempunyai kreativitas belajar tinggi mempunyai prestasi belajar sama dari

pada siswa yang mempunyai kreativitas belajar rendah.

B. Implikasi

Berdasarkan pada kajian teori serta mengacu pada hasil penelitian ini,

maka penulis akan menyampaikan implikasi yang berguna baik secara teororitis

maupun secara praktis dalam upaya meningkatkan prestasi belajar matematika.

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian, maka implikasi yang dapat disampaikan adalah

keefektifan model pembelajaran remedial dengan metode pemberian tugas

pada materi pokok pecahan secara teoritis hasil penelitian ini dapat digunakan

sebagai salah satu acuan untuk mengembangkan strategi pembelajaran pada

materi bahasan tersebut khususnya dan pada pokok bahasan lain pada

umumnya. Karena dengan menerapkan model pembelajaran remedial dengan

metode pemberian tugas dimungkinkan siswa aktif dalam belajar dirumah,

saling membantu, saling berdiskusi bertukar pikiran. Meskipun perbedaan

kreativitas belajar mempengaruhi prestasi belajar siswa, guru sebaiknya tetap

memperhatikan kreativitas belajar siswa dengan memperluas pengetahuan

Page 95: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76  

  

mengenai faktor-faktor yang dapat berpengaruh terhadap prestasi belajar

siswa, khususnya yang berkaitan dengan model pembelajaran.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan khususnya bagi

pendidik dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Guru dapat

menentukan model pembelajaran yang lebih efektif dan efisien yang sesuai

dengan pokok bahasan pembelajaran dengan tetap memperhatikan faktor-

faktor yang mungkin ikut mempengaruhi proses pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika siswa.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan dan implikasi dari penelitian, maka dapat

diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Bagi Guru

Guru dapat menggunakan strategi pembelajaran remedial dengan metode

pemberian tugas sebagai alternatif pembelajaran matematika untuk materi

pokok pecahan dan materi lainnya untuk meningkatkan prestasi belajar

matematika siswa, dengan mempersiapkan sarana pembelajaran secara baik.

2. Bagi Peneliti yang lain

a. Menerapkan strategi pembelajaran remedial dengan metode pemberian

tugas untuk materi yang berbeda.

b. Menyelidiki lebih mendalam efek perbedaan kreativitas belajar terhadap

prestasi belajar matematika siswa.

Page 96: commit to user - CORE · (Yakobus 5:7-11) perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user vi ... Lampiran 5 Kunci Jawaban dan Penyelesaian

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77  

  

3. Bagi Pengambil Kebijakan

a. Kepada Kepala SMP khususnya di wilayah kabupaten Katingan, agar

menekankan kepada setiap guru agar selalu aktif dan inovatif dalam

melaksanakan proses pembelajaran, seperti menggunakan model

pembelajaran yang bervariasi disesuaikan dengan pokok bahasannya.

b. Kepada Kepala Departemen Pendidikan Nasional Kabupaten Katingan,

agar mengadakan pelatihan dan diklat tentang pendekatan pembelajaran

guna meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.