ck nac laporan

6
A. Pengertian Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka . Kreatinin kinase (CK) merupakan enzim yang terdapat di berbagai bagian tubuh yang berperan mempertahankan banyaknya jumlah energi kreatin yang terfosforilasi untuk mengembalikan jumlah ATP yang telah digunakan selama kontraksi otot. Kreatinin kinase juga berfungsi sebagai penanda adanya cedera miokardium akut. Kreatinin kinase memiliki kadar normal pada dewasa pria 5-35 µg/mil, wanita dewasa 5-25 µg/mil, neonatus 65-580 IU/L, anak laki-laki 0-70 IU/L, dan anak perempuan 0-50 UI/L (Siregar, 2004). B. Jenis-jenis Kreatinin kinase adalah suatu enzim yang dilepaskan saat terjadi cedera otot dan memliki tiga fraksi isoenzim: CK-MM, CK-BB, dan CK-MB. CK-BB paling banyak terdapat dalam jaringan otak dan biasanya tidak terdapat dalam serum. CK-BB meningkat jika terjadi kanker otak, cedera otak akut, pendarahan sub arachnoid, dan cedera cerebrovask ular. CK-MM dijumpai dalam otot skelet dan merupakan CK yang paling banyak terdapat dalam sirkulasi cedera otot (misalnya jatuh, suntikan intramuscular,

Upload: re-aya-san

Post on 25-Oct-2015

56 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

laporan

TRANSCRIPT

Page 1: CK NAC Laporan

A. Pengertian

Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan

dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka.

Kreatinin kinase (CK) merupakan enzim yang terdapat di berbagai bagian

tubuh yang berperan mempertahankan banyaknya jumlah energi kreatin yang

terfosforilasi untuk mengembalikan jumlah ATP yang telah digunakan selama

kontraksi otot. Kreatinin kinase juga berfungsi sebagai penanda adanya cedera

miokardium akut. Kreatinin kinase memiliki kadar normal pada dewasa pria 5-35

µg/mil, wanita dewasa 5-25 µg/mil, neonatus 65-580 IU/L, anak laki-laki 0-70 IU/L,

dan anak perempuan 0-50 UI/L (Siregar, 2004).

B. Jenis-jenis

Kreatinin kinase adalah suatu enzim yang dilepaskan saat terjadi cedera otot

dan memliki tiga fraksi isoenzim: CK-MM, CK-BB, dan CK-MB. CK-BB paling

banyak terdapat dalam jaringan otak dan biasanya tidak terdapat dalam serum. CK-

BB meningkat jika  terjadi kanker otak, cedera otak akut,  pendarahan sub

arachnoid, dan cedera cerebrovaskular. CK-MM dijumpai dalam otot skelet dan

merupakan CK yang paling banyak terdapat dalam sirkulasi cedera otot (misalnya

jatuh, suntikan intramuscular, penyakit tertentu seperti distrofia otot, trauma hebat,

paska operasi, latihan berlebihan, dan hipokalemia.) menyebabkan peningkatan CK

dan CK-MM. Sedangkan, CK-MB meningkat jika terjadi cedera yang lebih

spesifik (AMI), anginapectoris, operasi jantung, iskemik jantung, miokarditis, dan

hipokalemia. Pengertian dari CK-MB sendiri adalah isoenzim yang banyak terdapat

di jantung dan berfungsi sebagai indikasi paling kuat untuk mendiagnosa adanya

infark miokard. CK-MB paling banyak terdapat dalam miokardium; namun juga

terdapat dalam jumlah yang sedikit di otot skelet.Peningkatan dan penururnan CK dan CK-

MB merupakan penanda cedera otot yang paling spesifik seperti pada infark miokardium.

Setelah infark miokardium akut, CK dan CK-MB meningkat dalam waktu 4 hingga 6

jam dengan kadar puncak dalam 8 hingga 24 jam, dan kembali menurun hingga

normal setelah 2 hingga 3 hari. CK-MB juga terdapat pada otot skelet sehingga

Page 2: CK NAC Laporan

penegakan diagnosis cedera miokardium didasarkan pada pola peningkatan dan

penurunan (Price, 2005).

C. Mekanisme kerja

Kreatin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang berperan sebagai substrat

sumber energi tinggi yang menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) siap pakai dalam

waktu cepat. Kreatin atau metilguanidin asam asetat, atau N-[aminoiminometil]-N-

metilglisin adalah senyawa yang terdapat dalam bahan makanan protein hewani

(daging dan ikan) sebagai sumber kreatin eksogen, dan juga dapat disintesis tubuh

dari arginin, glisin dan metionin, sebagai sumber kreatin endogen. Sintesis kreatin

dalam tubuh diawali dengan pembentukan guanidine asetat ditubulus proksimal ginjal

dari arginin dan glisin, dengan bantuan enzim L-arginin:glisin amidinotransferase

(AGAT). Selanjutnya di hati, guanidinoasetat akan menjalani proses berikutnya

menjadi keratin dengan penambahan satu gugus metil dari S-adenosil-L-metionin

yang dikatalisis oleh enzim S-adenosil-L-metionin:N-guanidinoasetat metiltransferase

(GAMT). Kreatin yang telah terbentuk kemudian masuk ke sirkulasi dan jaringan

yang memerlukannya dengan bantuan creatine transporter (pengangkut kreatin). Di

jaringan, sebagian kreatin akan mengalami degradasi menjadi kreatinin dan kemudian

diekskresikan melalui ginjal. Sebagai perkiraan, orang dengan berat badan 70 kg akan

memiliki 120 gram kreatin (bentuk bebas dan bentuk fosfat), dan 2 gram/hari dari

kreatin tersebut diubah menjadi kreatinin. Degradasi sebanyak 2 gram/hari ini harus

digantikan melalui makanan sehari-hari. Sebagian besar (90%) kreatin dalam tubuh

disimpan di otot, 40% diantaranya dalam bentuk kreatin bebas dan 60% dalam bentuk

keratin fosfat. Apabila otot berkontraksi dimana diperlukan energi yang siap pakai

dalam waktu cepat, kreatin fosfat akan mengalami defosforilasi menjadi kreatin dan

fosfat berenergi tinggi untuk menghasilkan ATP. Sebagian kreatin akan mengalami

refosforilasi kembali menjadi kreatinfosfat dan sebagian lagi akan mengalami

degradasi menjadi kreatinin (Murray, 2006).

Kreatin fosfat adalah simpanan energi pertama yang digunakan pada awal

aktivitas kontraktil. Seperti ATP, kreatin fosfat mengandung sebuah gugus fosfat

Page 3: CK NAC Laporan

berenergi tinggi, yang dapat diberikan secara langsung ke ADP untuk membentuk

ATP. Seperti terjadinya pelepasan energi sewaktu ikatan fosfat terminal di ATP

diputuskan, energi juga dibebaskan ketika ikatan fosfat dan kreatin diputuskan.

Energi yang dibebaskan dari hidrolisis kreatin fosfat, bersama dengan fosfatnya,

dapat diberikan secara langsung ke ADP untuk membentuk ATP. Reaksi ini, yang

dikatalisis oleh enzim sel otot keratin kinase bersifat reversibel; energi dan fosfat dari

ATP dapat dipindahkan ke kreatin untuk membentuk kreatin fosfat. Ketika cadangan

energi bertambah pada otot yang beristirahat, peningkatan konsentrasi ATP

cenderung menyebabkan pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi ke kreatin fosfat,

sesuai dengan hukum aksi massa. Dengan demikian, sebagian besar energi di dalam

otot tersimpan dalam bentuk kreatin fosfat (Sherwood, 2001).

Gambar metabolisme keratin. (Sumber : Wyss, M. dan Kaddurah-Daouk

R.2000. Creatine and Creatinine Metabolism:PubMed.gov. Vol. (30):80)

Page 4: CK NAC Laporan

Murray, Robert K., Daryl K. Granner, dan Victor W. Rodwell. 2009. Biokimia Harper Edisi

27. Jakarta: EGC.

Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep

Klinis dan Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Hlm. 592-3.

Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.

Siregar, Cholina Trisa. 2004. Nutrisi. [online]. Available from:

http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-cholina2.pdf . Diakses

pada tanggal 3 November 2013

Wyss, M. dan Kaddurah-Daouk R. 2000. Creatine and Creatinine Metabolism:

 PubMed.gov. Vol. (30):80.