ck nac laporan
DESCRIPTION
laporanTRANSCRIPT
![Page 1: CK NAC Laporan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/55cf9ad9550346d033a3b4b1/html5/thumbnails/1.jpg)
A. Pengertian
Kreatinin adalah hasil akhir dari pembentukan kreatinin saat energi dilepaskan
dari fosfokreatin, penyimpanan energi selama metabolisme otot rangka.
Kreatinin kinase (CK) merupakan enzim yang terdapat di berbagai bagian
tubuh yang berperan mempertahankan banyaknya jumlah energi kreatin yang
terfosforilasi untuk mengembalikan jumlah ATP yang telah digunakan selama
kontraksi otot. Kreatinin kinase juga berfungsi sebagai penanda adanya cedera
miokardium akut. Kreatinin kinase memiliki kadar normal pada dewasa pria 5-35
µg/mil, wanita dewasa 5-25 µg/mil, neonatus 65-580 IU/L, anak laki-laki 0-70 IU/L,
dan anak perempuan 0-50 UI/L (Siregar, 2004).
B. Jenis-jenis
Kreatinin kinase adalah suatu enzim yang dilepaskan saat terjadi cedera otot
dan memliki tiga fraksi isoenzim: CK-MM, CK-BB, dan CK-MB. CK-BB paling
banyak terdapat dalam jaringan otak dan biasanya tidak terdapat dalam serum. CK-
BB meningkat jika terjadi kanker otak, cedera otak akut, pendarahan sub
arachnoid, dan cedera cerebrovaskular. CK-MM dijumpai dalam otot skelet dan
merupakan CK yang paling banyak terdapat dalam sirkulasi cedera otot (misalnya
jatuh, suntikan intramuscular, penyakit tertentu seperti distrofia otot, trauma hebat,
paska operasi, latihan berlebihan, dan hipokalemia.) menyebabkan peningkatan CK
dan CK-MM. Sedangkan, CK-MB meningkat jika terjadi cedera yang lebih
spesifik (AMI), anginapectoris, operasi jantung, iskemik jantung, miokarditis, dan
hipokalemia. Pengertian dari CK-MB sendiri adalah isoenzim yang banyak terdapat
di jantung dan berfungsi sebagai indikasi paling kuat untuk mendiagnosa adanya
infark miokard. CK-MB paling banyak terdapat dalam miokardium; namun juga
terdapat dalam jumlah yang sedikit di otot skelet.Peningkatan dan penururnan CK dan CK-
MB merupakan penanda cedera otot yang paling spesifik seperti pada infark miokardium.
Setelah infark miokardium akut, CK dan CK-MB meningkat dalam waktu 4 hingga 6
jam dengan kadar puncak dalam 8 hingga 24 jam, dan kembali menurun hingga
normal setelah 2 hingga 3 hari. CK-MB juga terdapat pada otot skelet sehingga
![Page 2: CK NAC Laporan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/55cf9ad9550346d033a3b4b1/html5/thumbnails/2.jpg)
penegakan diagnosis cedera miokardium didasarkan pada pola peningkatan dan
penurunan (Price, 2005).
C. Mekanisme kerja
Kreatin adalah suatu senyawa dalam tubuh yang berperan sebagai substrat
sumber energi tinggi yang menghasilkan adenosin trifosfat (ATP) siap pakai dalam
waktu cepat. Kreatin atau metilguanidin asam asetat, atau N-[aminoiminometil]-N-
metilglisin adalah senyawa yang terdapat dalam bahan makanan protein hewani
(daging dan ikan) sebagai sumber kreatin eksogen, dan juga dapat disintesis tubuh
dari arginin, glisin dan metionin, sebagai sumber kreatin endogen. Sintesis kreatin
dalam tubuh diawali dengan pembentukan guanidine asetat ditubulus proksimal ginjal
dari arginin dan glisin, dengan bantuan enzim L-arginin:glisin amidinotransferase
(AGAT). Selanjutnya di hati, guanidinoasetat akan menjalani proses berikutnya
menjadi keratin dengan penambahan satu gugus metil dari S-adenosil-L-metionin
yang dikatalisis oleh enzim S-adenosil-L-metionin:N-guanidinoasetat metiltransferase
(GAMT). Kreatin yang telah terbentuk kemudian masuk ke sirkulasi dan jaringan
yang memerlukannya dengan bantuan creatine transporter (pengangkut kreatin). Di
jaringan, sebagian kreatin akan mengalami degradasi menjadi kreatinin dan kemudian
diekskresikan melalui ginjal. Sebagai perkiraan, orang dengan berat badan 70 kg akan
memiliki 120 gram kreatin (bentuk bebas dan bentuk fosfat), dan 2 gram/hari dari
kreatin tersebut diubah menjadi kreatinin. Degradasi sebanyak 2 gram/hari ini harus
digantikan melalui makanan sehari-hari. Sebagian besar (90%) kreatin dalam tubuh
disimpan di otot, 40% diantaranya dalam bentuk kreatin bebas dan 60% dalam bentuk
keratin fosfat. Apabila otot berkontraksi dimana diperlukan energi yang siap pakai
dalam waktu cepat, kreatin fosfat akan mengalami defosforilasi menjadi kreatin dan
fosfat berenergi tinggi untuk menghasilkan ATP. Sebagian kreatin akan mengalami
refosforilasi kembali menjadi kreatinfosfat dan sebagian lagi akan mengalami
degradasi menjadi kreatinin (Murray, 2006).
Kreatin fosfat adalah simpanan energi pertama yang digunakan pada awal
aktivitas kontraktil. Seperti ATP, kreatin fosfat mengandung sebuah gugus fosfat
![Page 3: CK NAC Laporan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/55cf9ad9550346d033a3b4b1/html5/thumbnails/3.jpg)
berenergi tinggi, yang dapat diberikan secara langsung ke ADP untuk membentuk
ATP. Seperti terjadinya pelepasan energi sewaktu ikatan fosfat terminal di ATP
diputuskan, energi juga dibebaskan ketika ikatan fosfat dan kreatin diputuskan.
Energi yang dibebaskan dari hidrolisis kreatin fosfat, bersama dengan fosfatnya,
dapat diberikan secara langsung ke ADP untuk membentuk ATP. Reaksi ini, yang
dikatalisis oleh enzim sel otot keratin kinase bersifat reversibel; energi dan fosfat dari
ATP dapat dipindahkan ke kreatin untuk membentuk kreatin fosfat. Ketika cadangan
energi bertambah pada otot yang beristirahat, peningkatan konsentrasi ATP
cenderung menyebabkan pemindahan gugus fosfat berenergi tinggi ke kreatin fosfat,
sesuai dengan hukum aksi massa. Dengan demikian, sebagian besar energi di dalam
otot tersimpan dalam bentuk kreatin fosfat (Sherwood, 2001).
Gambar metabolisme keratin. (Sumber : Wyss, M. dan Kaddurah-Daouk
R.2000. Creatine and Creatinine Metabolism:PubMed.gov. Vol. (30):80)
![Page 4: CK NAC Laporan](https://reader031.vdokumen.com/reader031/viewer/2022020111/55cf9ad9550346d033a3b4b1/html5/thumbnails/4.jpg)
Murray, Robert K., Daryl K. Granner, dan Victor W. Rodwell. 2009. Biokimia Harper Edisi
27. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia Anderson dan Lorraine McCarty Wilson. 2005. Patofisiologi: Konsep
Klinis dan Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC. Hlm. 592-3.
Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC.
Siregar, Cholina Trisa. 2004. Nutrisi. [online]. Available from:
http://library.usu.ac.id/download/fk/keperawatan-cholina2.pdf . Diakses
pada tanggal 3 November 2013
Wyss, M. dan Kaddurah-Daouk R. 2000. Creatine and Creatinine Metabolism:
PubMed.gov. Vol. (30):80.