city branding

16
ity Branding & Ecotourism dalam Pengembangan Kota Jayapura Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Seperti yang kita ketahui, di bawah sadar maupun di atas sadar, perkembangan kota-kota di Indonesia seperti menuju ke arah yang seragam dan mulai kehilangan ciri khas kedaerahan masing- masing. Pembangunan yang menunjang berbagai aktifitas bisnis modern, seperti mal, apartemen, gedung perkantoran atau apapun yang sejenis itu, menunjukkan bahwa kota-kota di daerah memiliki kecenderungan menjadi sama dengan kota-kota besar yang terlanjur mengadopsi kultur barat berkonsep metropolitan, megapolitan. Keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi menjadikan pengelola/manajer kota sangat terbuka terhadap masuknya modal, tanpa peduli bahwa modal bisa menggerus lokalitas atau nilai-nilai lokal Hal inilah yang tengah terjadi di Kota Jayapura sendiri memiliki potensi yang besar yang dapat dikembangkan,misalnya sumber daya alam yang ada, Karena kondisi alam di jayapura masih alami.Pengembangan kota Jayapura saat ini dalam tahapan proses, Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep manajemen perkotaan yang baik. Salah satunya adalah dengan konsep City Branding dan Ecotourism, yaitu dengan mencari, membentuk, dan kemudian menonjolkan identitas kota demi memasarkan kota tersebut. Bagaimanapun, manajemen perkotaan modern memerlukan sokongan

Upload: jeremy-thomasoa

Post on 18-Jan-2016

13 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: City Branding

ity Branding & Ecotourism dalam Pengembangan Kota Jayapura

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, di bawah sadar maupun di atas sadar, perkembangan kota-kota

di Indonesia seperti menuju ke arah yang seragam dan mulai kehilangan ciri khas kedaerahan

masing-masing. Pembangunan yang menunjang berbagai aktifitas bisnis modern, seperti mal,

apartemen, gedung perkantoran atau apapun yang sejenis itu, menunjukkan bahwa kota-kota di

daerah memiliki kecenderungan menjadi sama dengan kota-kota besar yang terlanjur

mengadopsi kultur barat berkonsep metropolitan, megapolitan.

Keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi menjadikan pengelola/manajer

kota sangat terbuka terhadap masuknya modal, tanpa peduli bahwa modal bisa menggerus

lokalitas atau nilai-nilai lokal

Hal inilah yang tengah terjadi di Kota Jayapura sendiri memiliki potensi yang besar yang dapat

dikembangkan,misalnya sumber daya alam yang ada, Karena kondisi alam di jayapura masih

alami.Pengembangan kota Jayapura saat ini dalam tahapan proses,

Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep manajemen perkotaan yang baik. Salah satunya

adalah dengan konsep City Branding dan Ecotourism, yaitu dengan mencari, membentuk, dan

kemudian menonjolkan identitas kota demi memasarkan kota tersebut. Bagaimanapun,

manajemen perkotaan modern memerlukan sokongan investasi dan perkembangan, salah satunya

dari pariwisata yang sehat. Untuk itulah dibutuhkan sebuah konsep marketing kota yang baik,

termasuk branding dan positioning.

Dalam rangka marketing, tentu saja tak salah seandainya sebuah kota menonjolkan suatu

identitas unik yang terekspresikan dalam berbagai ranah, misalnya arsitektur dan tata kota,

kegiatan kebudayaan, atau nilai tertentu lainnya.Identitas sebuah kota perlu digali dan

ditonjolkan sebagai usaha pengingatan kolektif bagi warga kota tentang asal mula proses menjadi

mereka.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud

Page 2: City Branding

Maksud dari penulisan ini adalah melakukan pendekatan konsep City Branding

dan Ecotourism pada Kota Jayapura diPapua.

Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :

1. Mengetahui kualitas tempat, gaya hidup, budaya, kegiatan dan keragaman yang menarik dari

kota Jayapura tersebut.

2. Membangun kota agar menjadi pilihan terbaik bagi calon pengunjung, mahasiswa, investor,

wisatawan, dan orang yang berada di Kota Jayapura.

3. Untuk memperkenalkan kota Jayapura kepada masyarakat luas bahwa di daerah ini memiliki

potensi yang dikembangkan yang dapat menarik daya tarik parawisata yang yang datang,maupun

para investor.

1.3 Metode dan Teknik Penulisan

Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode teknik

studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, penulis juga mencari bahan dan sumber-

sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet

Bab II

Isi

2.1 Landasan Teori

City Branding

City Branding adalah proses atau usaha membentuk merek dari suatu kota untuk

mempermudah pemilik kota tersebut untuk memperkenalkan kotanya kepada target pasar

(investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan menggunakan kalimat posisitioning, slogan,

icon, eksibisi, dan berbagai media lainnya.

Why brand places?

Mengapa sebuah negara atau daerah harus melakukan city branding?

Peningkatan arus globalisasi menuntut berbagai negara atau daerah bersaing dengan

negara dan daerah lainnya dalam hal attention, influence, markets, investments, businesses,

visitors, residents, talent dan events. Untuk dapat bersaing, Negara dan daerah harus merubah

Page 3: City Branding

orientasi mereka dalam pengelolaan kawasan dari local orientation ke global-cosmopolit

orientation. Tidak saja antar negara yang berkompetisi, akan tetapi dengan kota dan region

tertentu diseluruh dunia.

Dengan perkembangan ini, berbagai daerah di Indonesia dihadapkan pada persaingan global

dengan daerah dan kota lain di seluruh dunia yang tidak bisa ditawar-tawar. Padang misalnya,

tidak hanya bersaing dengan Bali, Jogja, Bandung dan Jakarta, tetapi juga dengan Kualalumpur,

Singapura, Phuket, Macau dan kota lainnya di dunia.

Keuntungan Melakukan City Branding?

Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City Branding, antara

lain: Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik Dianggap

sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes) Dianggap tepat untuk tempat investasi,

tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (events)

Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi

Dalam membuat sebuah city branding, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi,

diantaranya:

         Attributes: Do they express a citys brand character, affinity, style, and personality?

(menggambarkan sebuah karakter, daya tarik, gaya dan personalitas kota)

         Message: Do they tell a story in a clever, fun, and memorable way? (menggambarkan sebuah

cerita secara pintar, menyenangkan dan mudah atau selalu diingat)

         Differentiation: Are they unique and original? (unik dan berbeda dari kota-kota yang lain)

         Ambassadorship: Do they inspire you to visit there, live there, or learn more? (Menginsipirasi

orang untuk datang dan ingin tinggal di kota tersebut

Sebuah kota yang mempunyai kriteria ambassadorship menggambarkan kota yang baik sehingga

sangat menarik bagi semua orang untuk ingin datang dan tinggal di kota tersebut. Kota yang baik

harus mempunyai beberapa hal berikut:

         Offer attractive employment. Mempunyai kesempatan kerja yang menarik bagi para professional dan pencari kerja.

         Not be unduly expensive in relation to wages. Biaya hidup harus sesuai dengan standar upah dan gaji.

         Provide good and affordable housing. Menyediakan perumahan yang baik dan terjangkau.         Have reasonable public transportation. Mempunyai sarana transportasi umum yang nyaman

dan memadai.

Page 4: City Branding

         Have good schools and recreational/cultural attractions. Mempunyai sekolah dan perguruan tinggi yang baik serta tempat-tempat tujuan rekreasi dan atraksi budaya yang indah

         Have a reasonable climate. Mempunyai iklim yang menyenangkan.

EcotourismEcotourism adalah jenis kepariwisataan berbasis alam yang memberi manfaat bagi

masyarakat dan destinasi setempat baik dalam hal lingkungan alam, budaya maupun ekonomi.

Ecotourism didefinisikan sebagai “perjalanan yang bertanggung jawab ke wilayah alam yang

disertai upaya melestarikan lingkungan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk

setempat”.para pelaku ekowisata. Ecotourism menghadirkan seperangkat prinsip yang telah

berhasil dilaksanakan di berbagai masyarakat global dan telah didukung luas oleh industri

(pariwisata) maupun penelitian akademik.

Sebagaimana ecotourism, istilah-istilah seperti sustainable tourism dan responsible

tourism berakar dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yaitu

“pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan kemampuan generasi

mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (Bruntland Commission, 1987).

Adanya unsur plus plus di atas yaitu kepudulian, tanggung jawab dan komitmen

terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat ditimbulkan

oleh:

  Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploatatif

terhadap sumber daya alam.

  Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat.

  Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.

  Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi

('economical benefit') dari lingkungan yang lestari.

  Kehadiran wisatawan (khususnya ekowisatawan) ke tempat-tempat yang masih alami itu

memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan

menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan

usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan

mereka atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil

maupun intelektual.

Page 5: City Branding

2.2   Pembahasan

2.2.1 Profil dan letak astronomis serta geografis kota jayapura

Nama Resmi : Kota Jayapura

Ibukota : Jayapura

Provinsi : PAPUA

Astronomis : 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT -

141°0’8’22”BT

Luas Wilayah : 935,92 Km2

Jumlah Penduduk : 377.773 Jiwa (data tahun 2011 )

Wilayah Administrasi : Kabupaten 4,Kecamatan: 5, Kelurahan:25, Desa:13

Batas-batas wilayah:

  Utara : Samudera Pasifik

  Selatan : Distrik Arso Kabupaten Keerom

  Barat : Distrik Sentani dan Depapre Kabupaten Jayapura

  Timur : NEGARA PAPUA NUGINI

2.2.2 Topografi Wilayah & Mata Pencaharian

  Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit / gunung 700

meter di atas permukaan air laut. Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha terdapat ± 30%

tidak layak huni, karena terdiri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan di lindung

dengan kemiringan 40% bersifat konservasi dan hutan lindung.

  Perekonomian di kota Jayapura termasuk berkembang. Kota Jayapura yang terus berkembang

pesat dan menjadi kota terpenting di tanah papua, menjadi salah satu kota yang sangat

menjanjikan. Tampak Swiss Bell Hotel di Kota Jayapura, yang merupakan salah satu dari mata

pencaharian kota Jayapura. Dan aktivitas perdagangan warga Kota Jayapura di pasar tradisional,

yang pada umumnya banyak bertumpu pada komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan

untuk pokok sehari-hari.

2.2.3 Visi dan Misi Kota Jayapura

Visi :

Page 6: City Branding

“Membangun jayapura kedepan (2010-2015) sebagai kota beriman yang modern, mandiri,

bersatu, dan sejahtera berbasis budaya lokal”

Misi :

1. Mewujudkan kota jayapura yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa

dan beriman dalam arti bersih indah aman dan nyaman

2. Mewujudkan kota jayapura yang modern, mandiri, bersatu, dan sejahtera

3. Mewujudkan kota jayapura sebagai pusat jasa perdagangan, pendidikan dan pariwisata

4. Mewujudkan kota jayapura yang berbudaya dalam arti menghargai nilai-nilai kearifan

lokal,berperikemanusiaan dan berperikeadilan.

2.2.4 Faktor Penunjang Untuk Meningkatkan Kota Jayapura

2.2.4.1 Tempat Wisata/Objek Pariwisata

Potensi pariwisata di Kabupaten Jayapura berupa daya tarik obyek-obyek pada kawasan

tertentu yang dibagi dalam 5 (lima) kawasan pengembangan pariwisata yaitu kawasan Danau

Sentani, kawasan Pantai Depapre, kawasan Agro Grime-Sekori, kawasan pariwisata alam Pantai

Demta dan kawasan ekowisata Kaureh – Unurun Guay.

Setiap kawasan memiliki obyek-obyek daya tarik khusus yang terkait dengan

keseimbangan alam dan beberapa unsur dari kebudayaan komunitas disamping sejarah

peninggalan perang dunia kedua dan pemerintahan masa lalu serta pengaruh perubahan

peradaban yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pembawa ajaran gereja Kristen.

Obyek wisata yang ada di kabupaten Jayapura sebenarnya cukup memadai, jumlah obyek

wisata alam dan buatan yang ada sebanyak 51 obyek yang tersebar di 13 Distrik antara lain

Danau Sentani, Pantai Tablanusu, Pantai Bukisi, Kolam Air Tawar Tablanusu, Kali Biru, Air

Terjun Penta dan sebaginya. Obyek wisata Budaya dan Sejarah sebanyak 28 obyek yang tersebar

di 9 distrik antara lain lukisan tradisional diatas kulit kayu, Tugu Mac arthur, Landasan Meriam

Tentara sekutu, Tanki minyak dan pelabuhan sekutu, Tugu Yawa Datum, Tugu Jepang dan lain-

lain.

a.       MONUMEN PENDARATAN TENTARA SEKUTU (Tugu Mac Achtur)

Tugu Pendaratan tentara sekutu ini didirikan untuk mengenang Pendaratan tentara Sekutu

pada tanggal 22 April 1944 pukul 10.00 pagi di Pantai Hamadi. Operasi Pendaratan ini diberi

Page 7: City Branding

nama Sandi RECKLESS dibawah pimpinan Jenderal Douglas MC Arthur dengan dibantu

Laksamana D.E. Barbey dan Letnan Jenderal R.L. Einchelberger. Jenderal Douglas MC Arthur

yang bermarkas komando diatas kapal induk NAHSVILLE mengerahkan personil dari Devisi

Infantri ke-24, ke-32 dan ke-41 Amerika Serikat yang berjumlah 55.000 orang terdiri dari 37.500

orang pasukan tempur dan 18.000 orang non tempur dengan keahlian dalam berbagai bidang

terutama tehnik.

b.      TELUK YOUTEFA

Sebuah teluk dengan panorama yang sangat indah. Teluk ini secara resmi memang sangat

indah, namun mempunyai arti khusus dalam Perang Dunia II, baik segi tentara Jepang maupun

tentara Sekutu dan Amerika Serikat, karena letak teluk ini sangat strategis. Pada tanggal 19 April

1942 bala tentera Jepang masuk di Teluk Yotefa dan mendarat di PIM dan Abe pantai. Dengan

diyakininya, bahwa letak Hollanda sangat strategis, maka Jepang melabuhkan dua buah kapal

perang beserta marinirnya di Teluk Yotefa pada 6 Mei 1942.

Diteluk ini masih terdapat peninggalan sejarah Perang Dunia II berupa bangkai-bangkai

kapal Jepang maupun Sekutu yang tenggelam, sedang di Abe Pantai dibangun sebuah tugu

peringatan Pendaratan tentara Jepang. Ternyata teluk yang terlindung ini menjadikan Hollandia

sebagai tumpuan pertahanan Jepang. Begitu pula Perbekalan yang dimiliki Jepang di Hollandia

diakui sekutu sebagai satu-satunya pusat Perbekalan yang terbesar dan terkuat oleh bala tentara

Jepang di seluruh wilayah Pasifik.

c.       PANTAI BASE G

Pantai yang indah membentang disepanjang Samudera Pasifik. Pasoirnya putih dan

airnya yang jernih menjadikan pantai ini ideal bagi penggemar renang mandi di sinar matahari.

Tempat ini pada saat diduduki tentara Sekutu dijadikan sebagai Basis G. Pantai ini dapat dicapai

dengan berbagai jenis kendaraan.

d.      MONUMEN YOS SUDARSO

Monumen in dibangun untuk mengenang jasa Komodor Yos Sudarso yang gugur dalam

pertempuran melawan Belanda di laut Arafuru tahun 1962, dalam rangka operasi pembebasan

Irian barat. Monumen ini terletak di Taman Imbi, pusat Kota Jayapura.

e.      PANTAI TABLANUSU

Page 8: City Branding

Pantai di Kampung Tablanusu tergolong unik. Berbeda dari pantai-pantai lain yang biasanya

berpasir, pantai di Tablanusu tertutup kerikil-kerikil halus dengan diameter 1-4 sentimeter.

Bentuknya mirip dengan batu kali yang licin.Sebagai lokasi wisata percontohan, berbagai

fasilitas pun sudah dibangun di Tablanusu.Tersedia home stay dan Suwae Resort.Tidak hanya

wisata pantai, Tablanusu juga menawarkan wisata petualangan dengan menyusuri perbukitan di

belakang kampung tersebut Wisata alam, dengan hutan desa , pesona Danau Dukumbo yang

masih alami. Di dalam hutan, wisatawan dapat melihat berbagai jenis tumbuhan dan

mendengarkan aneka kicauan burung. Sedangkan di danau alamnya terdapat banyak ikan,

terutama ikan bandeng (chanos chanos), ikan mujair (oreochromis mossambicus), dan ikan mas

(cyprinus carpio).

2.2.4.2 Hotel sebagai Pusat Bisnis Jayapura

Ada sejumlah hotel yang memiliki pendingin ruangan yang tersedia di jantung kota Jayapura,

namun harga di kota ini akan lebih mahal dibandingkan dengan daerah lain di Papua.misalnya

saja hotel sentani dan hotel swiss hotel.

Hotel ini biasanya digunakan untuk urusan bisnis yang biasa diadakan dikota

jayapura,maupun tempat ini juga banyak dikunjungi oleh para turis yang yang berdatangan

dikota jayapura.swiss hotel dan sentani mempunyai view masing-masing yang menarik para

wisata untuk menginap dihotel kedua tersebut.View yang ditawarkan oleh hotel swiss

pemandangan langsung ke laut dan memiliki layanan dan fasilitas yang memadai.sedangkan

hotel sentani viewnya langsung ke danau sentani yang merupakan objek wisata yang paling

banyak dikunjungi.

2.2.4.3 Cagar Alam

Cagar alam di kota jayapura dapat dikembangkan untuk menjadi objek wisata.Yang dapat

dijadikan sarana pembelajaran bagi pengunjung yang datang mengunjungi cagar alam

pengunungan cyclop.Disana kita dapat melihat berbagai macam fauna maupun flora yang berada

di daerah jayapura

Potensi flora dan Fauna di kawasan ini terdiri dari 5 tipe ekositem utama yaitu Hutan Hujan

dataran rendah (Lowland Rainforest), Hutan  Pegunungan (Mountain Forest), Hutan Sekunder

(Secondary forest), Padang Rumput (Grassland). Seluruh ekosistem merupakan ekosistem alami.

Potensi  Flora dalam kawasan ini adalah Pometia sp, Instia bijuga, Anisoptera sp,

Dilennia sp, Dracontomelon sp, Firmiana sp, Callophylum sp, Myritica sp, Araucaria

Page 9: City Branding

cuninghammi, Castanopsis sp, Querqus spp, Sapotaceae (Burcella magusun),  Callophylum

carii,  Ficus spp   dan   Syzybium spp   dan   beberapa  jenis Anggrek seperti Anggrek Hitam

(Dendrobium lasianthera), Anggrek besi (D. violaceoflavens), Anggrek Jamrud Hitam (D.

macrophyllum var. gigantheum), Anggrek Jamrud Kuning (D. macrophyllum A. rich), Anggrek

Kuning (D. connotum), Anggrek Dasi (Bulbophyllum sp), Anggrek Nenas (D. smilliae),

Anggrek Kelinci (D. antenatum), Anggrek Kantung (Paphiopedillum violascens).

Potensi fauna yang ada antara lain Kakatua Raja (Pobosciger atterimus), Paradisea minor,

Palanger sp, Lorius domicella, Cacatua galerita triton, Dendrolagus sp, Goura victoria,

Ornitophera sp, Electus rotatus, Casuarius sp  serta beberapa jenis Kelelawar.  Salah satu jenis

hewan karnivora berkantong yang ditemukan di kawasan ini adalah Dasyrysalbopunctatus. 

2.2.4.4 Festival Danau Sentani

Berbagai upaya telah dilaksanakan, terutama promosi dan penyiapan infrastruktur dasar

pariwisata di dalam kawasan Danau Sentani, Pantai Depapre, Agro Grime – Sekori. Sejak tahun

2007 telah diadakan even wisata, seni dan budaya berupa Pesta seni budaya dan Festival Danau

Sentani.

2.2.4.5 Kuliner dan Warisan Budaya

Selain terkenal dengan panorama alamnya yang masih asri, Papua juga termashur

memiliki kebudayaan yang belum lekang dimakan arus globalisasi. Dari segudang budaya dan

tradisi yang dimiliki oleh propinsi yang memiliki wilayah paling luas di bumi pertiwi ini punya

banyak sekali jenis tari-tarian rakyat. Semisal tarian pergaulan yang mereka juluki sebagai

Yospan. Yospan sendiri merupakan perpanjangan dari kata Yosim Pancar. Alias harmonisasi

dari dua tarian rakyat Papua, Yosim dan Pancar.

         Tarian Yosim adalah tarian tua yang mirip dengan poloneis dari dansa Barat yang berasal dari

daerah Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua. Ada juga sumber yang mengatakan bahwa

Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Tarian Yosim Pancar memiliki dua

regu dalam penampilannya, Regu Musisi dan Regu Penari. Regu musisi memainkan alat musik

untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele, Tifa, dan Bass

Page 10: City Branding

Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri. Seseorang yang sudah mahir

bermain Stem Bass terkadang dapat bermain dengan telapak kaki yang biasanya alat musik ini

dimainkan oleh jari dan telapak tangan.Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar

yang penuh semangat, dinamik dan menarik, Contoh gerakan yang terkenal adalah Gale-gale,

Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain. Kemudian hal lainnya dalam tarian ini yang perlu anda

ketahui adalah keunikan pakaian, dan aksesorisnya. Warna dan jenis pakaian yang digunakan

masing-masing grup tari Yospan berbeda-beda, namun ciri khas untuk aksesori dalam semua

tarian Papua hampir sama. 

 

Wisata Kuliner

Papeda adalah makanan khas wilayah Timur Indonesia yang disajikan dalam bentuk sup ikan

kuah kuning yang dimakan dengan bubur sagu. Kalau Anda tidak terbiasa memakan papeda,

maka awalnya Anda pasti kesulitan menyantap hidangan yang sangat lezat ini. Namun, ketika

sudah mulai lihai, maka Anda tidak akan bisa berhenti sampai sup ikan kuah kuning tidak tersisa

lagi di mangkok.

Selain papeda juga terdapat makanan khas yaitu Aunu senebre yaitu kelapa yang dioseng dengan

minyak dan dimakan bersamaan papeda.Dijayapura juga terkenal dengan kekayaan

lautnya,sehingga banyak dijual makanan yang beraneka seafood dijayapura.salah satu yang

paling dincar para wisatawan adalah kelezatan ikan mujair rica-rica yang banyak kita temui

dijayapura.

2.2.4.6 Bidang Produksi

         Batik papuaBatik Papua mememiliki corak yang cerah. Warna dasar merah menyala kerap menjadi

warna favorit batik Papua dengan motif burung Cendrawasih serta alat musik Tifa seolah menyampaikan pesan dari mana batik ini berasal.batik Papua ini sangat menonjolkan kecantikan burung Cendrawasih dan alat musik Tifa. Tidak ada corak tanaman pada batik ini. Burung Cendrawasih dan Tifa di sana-sini dengan warna keemasan, sehingga terlihat menyolok dengan dasaran merah.Sebenarnya warna batik Papua tidak hanya merah, tetapi juga warna dasar lain yang bersifat cerah. Pewarnaannya masih menggunakan pewarna alami yang berasal dari buah pinang. Selain menggunakan bahan alami, batik Papua juga menggunakan motif yang melekat pada kedekatan dengan alam dan lebih riil, tidak seperti batik Jawa yang mengandung simbolisasi dalam penggunaan jenis motif.

Page 11: City Branding

         Kekayaan hutan (Komoditas hasil hutan berupa kayu merbau)

         Kekayaan laut, (perikanan)

         Kerajinan kulit kayu, kain batik, dan buah matoa adalah oleh-oleh khas Papua yang banyak diincar wisatawan.

         Selain itu ada juga produksi cokelat, Cokelat hasil bumi Papua ini dicampur dengan sari buah merah yang berkhasiat. Biji kakao ditanam di dataran tinggi dekat Jayapura