city branding
TRANSCRIPT
ity Branding & Ecotourism dalam Pengembangan Kota Jayapura
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui, di bawah sadar maupun di atas sadar, perkembangan kota-kota
di Indonesia seperti menuju ke arah yang seragam dan mulai kehilangan ciri khas kedaerahan
masing-masing. Pembangunan yang menunjang berbagai aktifitas bisnis modern, seperti mal,
apartemen, gedung perkantoran atau apapun yang sejenis itu, menunjukkan bahwa kota-kota di
daerah memiliki kecenderungan menjadi sama dengan kota-kota besar yang terlanjur
mengadopsi kultur barat berkonsep metropolitan, megapolitan.
Keinginan untuk mendapatkan pendapatan yang tinggi menjadikan pengelola/manajer
kota sangat terbuka terhadap masuknya modal, tanpa peduli bahwa modal bisa menggerus
lokalitas atau nilai-nilai lokal
Hal inilah yang tengah terjadi di Kota Jayapura sendiri memiliki potensi yang besar yang dapat
dikembangkan,misalnya sumber daya alam yang ada, Karena kondisi alam di jayapura masih
alami.Pengembangan kota Jayapura saat ini dalam tahapan proses,
Oleh karena itu dibutuhkan suatu konsep manajemen perkotaan yang baik. Salah satunya
adalah dengan konsep City Branding dan Ecotourism, yaitu dengan mencari, membentuk, dan
kemudian menonjolkan identitas kota demi memasarkan kota tersebut. Bagaimanapun,
manajemen perkotaan modern memerlukan sokongan investasi dan perkembangan, salah satunya
dari pariwisata yang sehat. Untuk itulah dibutuhkan sebuah konsep marketing kota yang baik,
termasuk branding dan positioning.
Dalam rangka marketing, tentu saja tak salah seandainya sebuah kota menonjolkan suatu
identitas unik yang terekspresikan dalam berbagai ranah, misalnya arsitektur dan tata kota,
kegiatan kebudayaan, atau nilai tertentu lainnya.Identitas sebuah kota perlu digali dan
ditonjolkan sebagai usaha pengingatan kolektif bagi warga kota tentang asal mula proses menjadi
mereka.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud
Maksud dari penulisan ini adalah melakukan pendekatan konsep City Branding
dan Ecotourism pada Kota Jayapura diPapua.
Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah :
1. Mengetahui kualitas tempat, gaya hidup, budaya, kegiatan dan keragaman yang menarik dari
kota Jayapura tersebut.
2. Membangun kota agar menjadi pilihan terbaik bagi calon pengunjung, mahasiswa, investor,
wisatawan, dan orang yang berada di Kota Jayapura.
3. Untuk memperkenalkan kota Jayapura kepada masyarakat luas bahwa di daerah ini memiliki
potensi yang dikembangkan yang dapat menarik daya tarik parawisata yang yang datang,maupun
para investor.
1.3 Metode dan Teknik Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode teknik
studi kepustakaan atau studi pustaka. Tidak hanya itu, penulis juga mencari bahan dan sumber-
sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan internasional yaitu, Internet
Bab II
Isi
2.1 Landasan Teori
City Branding
City Branding adalah proses atau usaha membentuk merek dari suatu kota untuk
mempermudah pemilik kota tersebut untuk memperkenalkan kotanya kepada target pasar
(investor, tourist, talent, event) kota tersebut dengan menggunakan kalimat posisitioning, slogan,
icon, eksibisi, dan berbagai media lainnya.
Why brand places?
Mengapa sebuah negara atau daerah harus melakukan city branding?
Peningkatan arus globalisasi menuntut berbagai negara atau daerah bersaing dengan
negara dan daerah lainnya dalam hal attention, influence, markets, investments, businesses,
visitors, residents, talent dan events. Untuk dapat bersaing, Negara dan daerah harus merubah
orientasi mereka dalam pengelolaan kawasan dari local orientation ke global-cosmopolit
orientation. Tidak saja antar negara yang berkompetisi, akan tetapi dengan kota dan region
tertentu diseluruh dunia.
Dengan perkembangan ini, berbagai daerah di Indonesia dihadapkan pada persaingan global
dengan daerah dan kota lain di seluruh dunia yang tidak bisa ditawar-tawar. Padang misalnya,
tidak hanya bersaing dengan Bali, Jogja, Bandung dan Jakarta, tetapi juga dengan Kualalumpur,
Singapura, Phuket, Macau dan kota lainnya di dunia.
Keuntungan Melakukan City Branding?
Banyak keuntungan yang akan diperoleh jika suatu daerah melakukan City Branding, antara
lain: Daerah tersebut dikenal luas (high awareness), disertai dengan persepsi yang baik Dianggap
sesuai untuk tujuan-tujuan khusus (specific purposes) Dianggap tepat untuk tempat investasi,
tujuan wisata, tujuan tempat tinggal, dan penyelenggaraan kegiatan-kegiatan (events)
Dipersepsikan sebagai tempat dengan kemakmuran dan keamanan yang tinggi
Dalam membuat sebuah city branding, terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi,
diantaranya:
Attributes: Do they express a citys brand character, affinity, style, and personality?
(menggambarkan sebuah karakter, daya tarik, gaya dan personalitas kota)
Message: Do they tell a story in a clever, fun, and memorable way? (menggambarkan sebuah
cerita secara pintar, menyenangkan dan mudah atau selalu diingat)
Differentiation: Are they unique and original? (unik dan berbeda dari kota-kota yang lain)
Ambassadorship: Do they inspire you to visit there, live there, or learn more? (Menginsipirasi
orang untuk datang dan ingin tinggal di kota tersebut
Sebuah kota yang mempunyai kriteria ambassadorship menggambarkan kota yang baik sehingga
sangat menarik bagi semua orang untuk ingin datang dan tinggal di kota tersebut. Kota yang baik
harus mempunyai beberapa hal berikut:
Offer attractive employment. Mempunyai kesempatan kerja yang menarik bagi para professional dan pencari kerja.
Not be unduly expensive in relation to wages. Biaya hidup harus sesuai dengan standar upah dan gaji.
Provide good and affordable housing. Menyediakan perumahan yang baik dan terjangkau. Have reasonable public transportation. Mempunyai sarana transportasi umum yang nyaman
dan memadai.
Have good schools and recreational/cultural attractions. Mempunyai sekolah dan perguruan tinggi yang baik serta tempat-tempat tujuan rekreasi dan atraksi budaya yang indah
Have a reasonable climate. Mempunyai iklim yang menyenangkan.
EcotourismEcotourism adalah jenis kepariwisataan berbasis alam yang memberi manfaat bagi
masyarakat dan destinasi setempat baik dalam hal lingkungan alam, budaya maupun ekonomi.
Ecotourism didefinisikan sebagai “perjalanan yang bertanggung jawab ke wilayah alam yang
disertai upaya melestarikan lingkungan dan memperbaiki kesejahteraan penduduk
setempat”.para pelaku ekowisata. Ecotourism menghadirkan seperangkat prinsip yang telah
berhasil dilaksanakan di berbagai masyarakat global dan telah didukung luas oleh industri
(pariwisata) maupun penelitian akademik.
Sebagaimana ecotourism, istilah-istilah seperti sustainable tourism dan responsible
tourism berakar dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development), yaitu
“pembangunan yang memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengabaikan kemampuan generasi
mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri (Bruntland Commission, 1987).
Adanya unsur plus plus di atas yaitu kepudulian, tanggung jawab dan komitmen
terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat ditimbulkan
oleh:
Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploatatif
terhadap sumber daya alam.
Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat.
Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat.
Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi
('economical benefit') dari lingkungan yang lestari.
Kehadiran wisatawan (khususnya ekowisatawan) ke tempat-tempat yang masih alami itu
memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan
menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan
usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan
mereka atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil
maupun intelektual.
2.2 Pembahasan
2.2.1 Profil dan letak astronomis serta geografis kota jayapura
Nama Resmi : Kota Jayapura
Ibukota : Jayapura
Provinsi : PAPUA
Astronomis : 1°28”17,26”LS - 3°58’082”LS dan 137°34’10,6”BT -
141°0’8’22”BT
Luas Wilayah : 935,92 Km2
Jumlah Penduduk : 377.773 Jiwa (data tahun 2011 )
Wilayah Administrasi : Kabupaten 4,Kecamatan: 5, Kelurahan:25, Desa:13
Batas-batas wilayah:
Utara : Samudera Pasifik
Selatan : Distrik Arso Kabupaten Keerom
Barat : Distrik Sentani dan Depapre Kabupaten Jayapura
Timur : NEGARA PAPUA NUGINI
2.2.2 Topografi Wilayah & Mata Pencaharian
Topografi daerah cukup bervariasi, mulai dari dataran hingga landai dan berbukit / gunung 700
meter di atas permukaan air laut. Kota Jayapura dengan luas wilayah 94.000 Ha terdapat ± 30%
tidak layak huni, karena terdiri dari perbukitan yang terjal, rawa-rawa dan hutan di lindung
dengan kemiringan 40% bersifat konservasi dan hutan lindung.
Perekonomian di kota Jayapura termasuk berkembang. Kota Jayapura yang terus berkembang
pesat dan menjadi kota terpenting di tanah papua, menjadi salah satu kota yang sangat
menjanjikan. Tampak Swiss Bell Hotel di Kota Jayapura, yang merupakan salah satu dari mata
pencaharian kota Jayapura. Dan aktivitas perdagangan warga Kota Jayapura di pasar tradisional,
yang pada umumnya banyak bertumpu pada komoditas pertanian, perkebunan, dan perikanan
untuk pokok sehari-hari.
2.2.3 Visi dan Misi Kota Jayapura
Visi :
“Membangun jayapura kedepan (2010-2015) sebagai kota beriman yang modern, mandiri,
bersatu, dan sejahtera berbasis budaya lokal”
Misi :
1. Mewujudkan kota jayapura yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa
dan beriman dalam arti bersih indah aman dan nyaman
2. Mewujudkan kota jayapura yang modern, mandiri, bersatu, dan sejahtera
3. Mewujudkan kota jayapura sebagai pusat jasa perdagangan, pendidikan dan pariwisata
4. Mewujudkan kota jayapura yang berbudaya dalam arti menghargai nilai-nilai kearifan
lokal,berperikemanusiaan dan berperikeadilan.
2.2.4 Faktor Penunjang Untuk Meningkatkan Kota Jayapura
2.2.4.1 Tempat Wisata/Objek Pariwisata
Potensi pariwisata di Kabupaten Jayapura berupa daya tarik obyek-obyek pada kawasan
tertentu yang dibagi dalam 5 (lima) kawasan pengembangan pariwisata yaitu kawasan Danau
Sentani, kawasan Pantai Depapre, kawasan Agro Grime-Sekori, kawasan pariwisata alam Pantai
Demta dan kawasan ekowisata Kaureh – Unurun Guay.
Setiap kawasan memiliki obyek-obyek daya tarik khusus yang terkait dengan
keseimbangan alam dan beberapa unsur dari kebudayaan komunitas disamping sejarah
peninggalan perang dunia kedua dan pemerintahan masa lalu serta pengaruh perubahan
peradaban yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pembawa ajaran gereja Kristen.
Obyek wisata yang ada di kabupaten Jayapura sebenarnya cukup memadai, jumlah obyek
wisata alam dan buatan yang ada sebanyak 51 obyek yang tersebar di 13 Distrik antara lain
Danau Sentani, Pantai Tablanusu, Pantai Bukisi, Kolam Air Tawar Tablanusu, Kali Biru, Air
Terjun Penta dan sebaginya. Obyek wisata Budaya dan Sejarah sebanyak 28 obyek yang tersebar
di 9 distrik antara lain lukisan tradisional diatas kulit kayu, Tugu Mac arthur, Landasan Meriam
Tentara sekutu, Tanki minyak dan pelabuhan sekutu, Tugu Yawa Datum, Tugu Jepang dan lain-
lain.
a. MONUMEN PENDARATAN TENTARA SEKUTU (Tugu Mac Achtur)
Tugu Pendaratan tentara sekutu ini didirikan untuk mengenang Pendaratan tentara Sekutu
pada tanggal 22 April 1944 pukul 10.00 pagi di Pantai Hamadi. Operasi Pendaratan ini diberi
nama Sandi RECKLESS dibawah pimpinan Jenderal Douglas MC Arthur dengan dibantu
Laksamana D.E. Barbey dan Letnan Jenderal R.L. Einchelberger. Jenderal Douglas MC Arthur
yang bermarkas komando diatas kapal induk NAHSVILLE mengerahkan personil dari Devisi
Infantri ke-24, ke-32 dan ke-41 Amerika Serikat yang berjumlah 55.000 orang terdiri dari 37.500
orang pasukan tempur dan 18.000 orang non tempur dengan keahlian dalam berbagai bidang
terutama tehnik.
b. TELUK YOUTEFA
Sebuah teluk dengan panorama yang sangat indah. Teluk ini secara resmi memang sangat
indah, namun mempunyai arti khusus dalam Perang Dunia II, baik segi tentara Jepang maupun
tentara Sekutu dan Amerika Serikat, karena letak teluk ini sangat strategis. Pada tanggal 19 April
1942 bala tentera Jepang masuk di Teluk Yotefa dan mendarat di PIM dan Abe pantai. Dengan
diyakininya, bahwa letak Hollanda sangat strategis, maka Jepang melabuhkan dua buah kapal
perang beserta marinirnya di Teluk Yotefa pada 6 Mei 1942.
Diteluk ini masih terdapat peninggalan sejarah Perang Dunia II berupa bangkai-bangkai
kapal Jepang maupun Sekutu yang tenggelam, sedang di Abe Pantai dibangun sebuah tugu
peringatan Pendaratan tentara Jepang. Ternyata teluk yang terlindung ini menjadikan Hollandia
sebagai tumpuan pertahanan Jepang. Begitu pula Perbekalan yang dimiliki Jepang di Hollandia
diakui sekutu sebagai satu-satunya pusat Perbekalan yang terbesar dan terkuat oleh bala tentara
Jepang di seluruh wilayah Pasifik.
c. PANTAI BASE G
Pantai yang indah membentang disepanjang Samudera Pasifik. Pasoirnya putih dan
airnya yang jernih menjadikan pantai ini ideal bagi penggemar renang mandi di sinar matahari.
Tempat ini pada saat diduduki tentara Sekutu dijadikan sebagai Basis G. Pantai ini dapat dicapai
dengan berbagai jenis kendaraan.
d. MONUMEN YOS SUDARSO
Monumen in dibangun untuk mengenang jasa Komodor Yos Sudarso yang gugur dalam
pertempuran melawan Belanda di laut Arafuru tahun 1962, dalam rangka operasi pembebasan
Irian barat. Monumen ini terletak di Taman Imbi, pusat Kota Jayapura.
e. PANTAI TABLANUSU
Pantai di Kampung Tablanusu tergolong unik. Berbeda dari pantai-pantai lain yang biasanya
berpasir, pantai di Tablanusu tertutup kerikil-kerikil halus dengan diameter 1-4 sentimeter.
Bentuknya mirip dengan batu kali yang licin.Sebagai lokasi wisata percontohan, berbagai
fasilitas pun sudah dibangun di Tablanusu.Tersedia home stay dan Suwae Resort.Tidak hanya
wisata pantai, Tablanusu juga menawarkan wisata petualangan dengan menyusuri perbukitan di
belakang kampung tersebut Wisata alam, dengan hutan desa , pesona Danau Dukumbo yang
masih alami. Di dalam hutan, wisatawan dapat melihat berbagai jenis tumbuhan dan
mendengarkan aneka kicauan burung. Sedangkan di danau alamnya terdapat banyak ikan,
terutama ikan bandeng (chanos chanos), ikan mujair (oreochromis mossambicus), dan ikan mas
(cyprinus carpio).
2.2.4.2 Hotel sebagai Pusat Bisnis Jayapura
Ada sejumlah hotel yang memiliki pendingin ruangan yang tersedia di jantung kota Jayapura,
namun harga di kota ini akan lebih mahal dibandingkan dengan daerah lain di Papua.misalnya
saja hotel sentani dan hotel swiss hotel.
Hotel ini biasanya digunakan untuk urusan bisnis yang biasa diadakan dikota
jayapura,maupun tempat ini juga banyak dikunjungi oleh para turis yang yang berdatangan
dikota jayapura.swiss hotel dan sentani mempunyai view masing-masing yang menarik para
wisata untuk menginap dihotel kedua tersebut.View yang ditawarkan oleh hotel swiss
pemandangan langsung ke laut dan memiliki layanan dan fasilitas yang memadai.sedangkan
hotel sentani viewnya langsung ke danau sentani yang merupakan objek wisata yang paling
banyak dikunjungi.
2.2.4.3 Cagar Alam
Cagar alam di kota jayapura dapat dikembangkan untuk menjadi objek wisata.Yang dapat
dijadikan sarana pembelajaran bagi pengunjung yang datang mengunjungi cagar alam
pengunungan cyclop.Disana kita dapat melihat berbagai macam fauna maupun flora yang berada
di daerah jayapura
Potensi flora dan Fauna di kawasan ini terdiri dari 5 tipe ekositem utama yaitu Hutan Hujan
dataran rendah (Lowland Rainforest), Hutan Pegunungan (Mountain Forest), Hutan Sekunder
(Secondary forest), Padang Rumput (Grassland). Seluruh ekosistem merupakan ekosistem alami.
Potensi Flora dalam kawasan ini adalah Pometia sp, Instia bijuga, Anisoptera sp,
Dilennia sp, Dracontomelon sp, Firmiana sp, Callophylum sp, Myritica sp, Araucaria
cuninghammi, Castanopsis sp, Querqus spp, Sapotaceae (Burcella magusun), Callophylum
carii, Ficus spp dan Syzybium spp dan beberapa jenis Anggrek seperti Anggrek Hitam
(Dendrobium lasianthera), Anggrek besi (D. violaceoflavens), Anggrek Jamrud Hitam (D.
macrophyllum var. gigantheum), Anggrek Jamrud Kuning (D. macrophyllum A. rich), Anggrek
Kuning (D. connotum), Anggrek Dasi (Bulbophyllum sp), Anggrek Nenas (D. smilliae),
Anggrek Kelinci (D. antenatum), Anggrek Kantung (Paphiopedillum violascens).
Potensi fauna yang ada antara lain Kakatua Raja (Pobosciger atterimus), Paradisea minor,
Palanger sp, Lorius domicella, Cacatua galerita triton, Dendrolagus sp, Goura victoria,
Ornitophera sp, Electus rotatus, Casuarius sp serta beberapa jenis Kelelawar. Salah satu jenis
hewan karnivora berkantong yang ditemukan di kawasan ini adalah Dasyrysalbopunctatus.
2.2.4.4 Festival Danau Sentani
Berbagai upaya telah dilaksanakan, terutama promosi dan penyiapan infrastruktur dasar
pariwisata di dalam kawasan Danau Sentani, Pantai Depapre, Agro Grime – Sekori. Sejak tahun
2007 telah diadakan even wisata, seni dan budaya berupa Pesta seni budaya dan Festival Danau
Sentani.
2.2.4.5 Kuliner dan Warisan Budaya
Selain terkenal dengan panorama alamnya yang masih asri, Papua juga termashur
memiliki kebudayaan yang belum lekang dimakan arus globalisasi. Dari segudang budaya dan
tradisi yang dimiliki oleh propinsi yang memiliki wilayah paling luas di bumi pertiwi ini punya
banyak sekali jenis tari-tarian rakyat. Semisal tarian pergaulan yang mereka juluki sebagai
Yospan. Yospan sendiri merupakan perpanjangan dari kata Yosim Pancar. Alias harmonisasi
dari dua tarian rakyat Papua, Yosim dan Pancar.
Tarian Yosim adalah tarian tua yang mirip dengan poloneis dari dansa Barat yang berasal dari
daerah Sarmi, kabupaten di pesisir utara Papua. Ada juga sumber yang mengatakan bahwa
Yosim berasal dari wilayah teluk Saireri (Serui, Waropen). Tarian Yosim Pancar memiliki dua
regu dalam penampilannya, Regu Musisi dan Regu Penari. Regu musisi memainkan alat musik
untuk mengiringi penari, alat musik yang dimainkannya seperti Gitar, Ukulele, Tifa, dan Bass
Akustik. Ukulele, tifa dan Stem Bass biasanya dibuat sendiri. Seseorang yang sudah mahir
bermain Stem Bass terkadang dapat bermain dengan telapak kaki yang biasanya alat musik ini
dimainkan oleh jari dan telapak tangan.Penari Yospan lebih dari satu orang dengan gerakan dasar
yang penuh semangat, dinamik dan menarik, Contoh gerakan yang terkenal adalah Gale-gale,
Jef, Pacul Tiga, Seka dan lain-lain. Kemudian hal lainnya dalam tarian ini yang perlu anda
ketahui adalah keunikan pakaian, dan aksesorisnya. Warna dan jenis pakaian yang digunakan
masing-masing grup tari Yospan berbeda-beda, namun ciri khas untuk aksesori dalam semua
tarian Papua hampir sama.
Wisata Kuliner
Papeda adalah makanan khas wilayah Timur Indonesia yang disajikan dalam bentuk sup ikan
kuah kuning yang dimakan dengan bubur sagu. Kalau Anda tidak terbiasa memakan papeda,
maka awalnya Anda pasti kesulitan menyantap hidangan yang sangat lezat ini. Namun, ketika
sudah mulai lihai, maka Anda tidak akan bisa berhenti sampai sup ikan kuah kuning tidak tersisa
lagi di mangkok.
Selain papeda juga terdapat makanan khas yaitu Aunu senebre yaitu kelapa yang dioseng dengan
minyak dan dimakan bersamaan papeda.Dijayapura juga terkenal dengan kekayaan
lautnya,sehingga banyak dijual makanan yang beraneka seafood dijayapura.salah satu yang
paling dincar para wisatawan adalah kelezatan ikan mujair rica-rica yang banyak kita temui
dijayapura.
2.2.4.6 Bidang Produksi
Batik papuaBatik Papua mememiliki corak yang cerah. Warna dasar merah menyala kerap menjadi
warna favorit batik Papua dengan motif burung Cendrawasih serta alat musik Tifa seolah menyampaikan pesan dari mana batik ini berasal.batik Papua ini sangat menonjolkan kecantikan burung Cendrawasih dan alat musik Tifa. Tidak ada corak tanaman pada batik ini. Burung Cendrawasih dan Tifa di sana-sini dengan warna keemasan, sehingga terlihat menyolok dengan dasaran merah.Sebenarnya warna batik Papua tidak hanya merah, tetapi juga warna dasar lain yang bersifat cerah. Pewarnaannya masih menggunakan pewarna alami yang berasal dari buah pinang. Selain menggunakan bahan alami, batik Papua juga menggunakan motif yang melekat pada kedekatan dengan alam dan lebih riil, tidak seperti batik Jawa yang mengandung simbolisasi dalam penggunaan jenis motif.
Kekayaan hutan (Komoditas hasil hutan berupa kayu merbau)
Kekayaan laut, (perikanan)
Kerajinan kulit kayu, kain batik, dan buah matoa adalah oleh-oleh khas Papua yang banyak diincar wisatawan.
Selain itu ada juga produksi cokelat, Cokelat hasil bumi Papua ini dicampur dengan sari buah merah yang berkhasiat. Biji kakao ditanam di dataran tinggi dekat Jayapura