analisis pengaruh city branding dan...

238
ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG (Studi Kasus Pada Mahasiswa di Kota Tangerang Selatan yang Pernah Berkunjung ke Kota Bandung) SKRIPSI Oleh MAHDA NURHAMIDAH 1112081000047 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437/2016

Upload: buicong

Post on 15-Jun-2019

235 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH

TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP

KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG

(Studi Kasus Pada Mahasiswa di Kota Tangerang Selatan yang Pernah Berkunjung ke

Kota Bandung)

SKRIPSI

Oleh

MAHDA NURHAMIDAH

1112081000047

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1437/2016

Page 2: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

i

Page 3: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

ii

Page 4: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

iii

Page 5: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

iv

Page 6: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS PRIBADI

1. Nama : Mahda Nurhamidah

2. Nama Panggilan : Mahda

3. Tempat & Tanggal Lahir : Brebes, 06 September 1994

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Islam

6. Alamat : Jl. Taman Sari, Desa Tembongraja RT/RW

04/01, Kec. Salem, Kab. Brebes, Jawa Tengah.

7. Status : Belum Menikah

8. Kewarganegaraan : Indonesia

9. Telepon : 081914926802

10. Email : [email protected]

II. PENDIDIKAN

1. SD (1999-2005) : MI Al-Falah Tembongraja

2. SMP (2005-2008) : MTs Al-Azhar Diponegoro

3. SMA (2008-2011) : MAN Awipari Kota Tasikmalaya

4. S1 (2012-2016) : Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta

III. LATAR BELAKANG KELUARGA

Page 7: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

vi

1. Ayah : Drs. Risnandar

Tempat & Tanggal Lahir : Brebes, 04 Juni 1964

Pekerjaan : Pegawai Negeri Sipil

2. Ibu : Euis Komariah

Tempat & Tanggal Lahir : Brebes, 11 April 1975

Pekerjaan : Wiraswasta

3. Kakak : M. Abduh Dzulkarnaen

Tempat & Tanggal Lahir : Brebes, 06 Juni 1992

Pekerjaan : Mahasiswa

4. Adik : Mara Alvin Hakiem

Tempat & Tanggal Lahir : Brebes, 15 November 2016

Pekerjaan : Pelajar

Page 8: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

vii

ABSTRACT

The purpose of this research is to analyze the effect of city branding and word

of mouth towards visit intention and its impact on tourist visiting decision a case

study to Students at the city of South Tangerang have ever been to the city of

Bandung.

This research uses purposive sampling with 100 respondents who are students

at the city of South Tangerang have ever been to the city of Bandung. This study uses

path analysis and Sobel test to determine the effect of intervening variables.

The findings of this study indicate that the effect of city branding on visit

intention and visiting decision, similiary word of mouth has effect on visit intention

and word of mouth influence on visiting decision. For the indirect effect produced

findings that effect city branding on visiting decision through visit intention, it‟s the

same with word of mouth has effect on visiting decision through visit intention.

Keywords: city branding, word of mouth, visit intention, visiting decision

Page 9: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

viii

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh city Branding

dan word of mouth terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan

berkunjung wistaawan studi kasus pada mahasiswa di kota Tanerang Selatan yang

pernah berkunjung ke kota Bandung.

Penelitian ini menggunakan purposive sampling dengan 100 responden yang

merupakan mahasiswa di kota Tanerang Selatan yang pernah berkunjung ke kota

Bandung. Penelitian ini menggunakan metode analisis jalur dan uji sobel untuk

mengetahui pengaruh variabel intervening.

Hasil temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa city branding berpengaruh

terhadap minat berunjung maupun keputusan berkunjung, begitu pula word of mouth

berpengaruh terhadap minat berunjung maupun keputusan berkunjung. Untuk

pengaruh tidak langsung menghasilkan temuan bahwa city branding berpengaruh

terhadap keputusan berkunjung melalui minat berkunjung, sama halnya dengan word

of mouth berpengaruh terhadap keputusan berkunjung melalui minat berkunjung.

Kata Kunci : city branding, word of mouth, minat berkunjung, keputusan berkunjung

Page 10: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

ix

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala

rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya, hingga akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh City Branding dan

Word Of Mouth terhadap Minat Berkunjung serta Dampaknya terhadap Keputusan

Berkunjung Wisatawan ke Kota Bandung (Studi Kasus pada Mahasiswa di Kota

Tangerang Selatan yang Pernah Berkunjung ke Kota Bandung)” ini disusun dalam

rangka menyelesaikan Program Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam penyusunan skripsi ini tentu tak

lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang mendalam kepada :

1. Ayahanda tercinta, Drs. Risnandar, Ibunda tercinta, Ibu Euis Komariah, Kakak

tercinta, Muhammad Abduh Dzulkarnaen, Adik tercinta, Mara Alfian Hakiem,

beserta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan lahir dan batin

kepada penulis hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MSi selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, ST,. MM selaku dosen pembimbing skripsi pertama

yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan motivasi

dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.

5. Ibu Cut Erika Ananda Fatima, SE., MBA selaku dosen pembimbing skripsi

kedua yang telah meluangkan waktu, membimbing, dan terus memberikan

motivasi dengan penuh kesabaran dan pengertian kepada penulis.

6. Ibu Titi Dewi Warnida, SE., MSi selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 11: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

x

7. Ibu Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Bapak Dr. Indoyama Nasarudin selaku dosen panasehat akademik yang selalu

memberikan arahan dan motivasi kepada penulis hingga skripsi ini dapat

diselesaikan dengan baik.

9. Seluruh Bapak/Ibu Dosen yang telah mencurahkan dan mengamalkan ilmu

yang tak ternilai hingga penulis menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

10. Seluruh Staf Tata Usaha dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu dan

penulis dalam mengurus segala kebutuhan administrasi dan lain-lain.

11. Motivator Gunawa Widiyono. Terimakasih atas segala ketulusan, kesabaran,

kesetiaan, dan dukungan serta doa yang diberikan. Semoga ini menjadi langkah

awal kita menuju langkah berikutny yang kita cita-citakan.

12. Sahabat terbaikku Ria Nurul Hidayah, Neng Diana Fauziah dan Septiani Nur

Hidayati, Nurul Minchah, Diah Siti Utami, Aulia Maghfiroh serta teman-teman

kelas Manajemen B khususnya GGC (Ravena, Kiki, Gigi, Wilda, Syifa, Leli,

Devi, Annisa, Fifi, Obi) yang selalu memberikan doa, dukungan serta canda

tawa. Semoga Persahabatan kita akan terus terjalin di masa depan.

13. Kanda Adam Camubar, Ka Siti asiah, Ka Bingah Pangesti, Fitria Karima, Abi

Nubli, Wahyu Yulio, Wisnu Dwi Cahyo dan Muhammad Ulum, yang telah

bersedia membagi ilmu dan memberikan semangat dalam proses penyelesaian

skripsi ini.

14. Himpunan Mahasisiwa Islam Komisariat Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta

Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Ciputat yang telah mengajarkan saya

etika berorganisasi.

15. Temen-temen mahasiswa Manajemen angkatan 2012 serta temen-temen

mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 12: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xi

16. Dan kepada seluruh pihak, yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu, yang

telah banyak membantu, mempermudah dan memperancar hingga skripsi ini

akhirnya selesai.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan,

oleh karenanya kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan.

Adapun segala kekurangan dan kesalahan pada skripsi ini sepenuhnya menjadi

tanggung jawab penulis. Harapan penulis, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

banyak orang.

Jakarta, 06 September 2016

(Mahda Nurhamidah)

Page 13: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI ................................................. i

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF .............................................. ii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ...................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI .............................................................. iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................................ v

ABSTRACT ..................................................................................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ......................................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................. xx

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian ......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ................................................................................. 16

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ............................................................... 17

1. Tujuan Penelitian .............................................................................. 17

2. Manfaat Penelitian ............................................................................ 18

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemasaran Jasa ....................................................................................... 20

Page 14: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xii

B. City Branding ......................................................................................... 31

C. Word Of Mouth ....................................................................................... 43

D. Wisatawan .............................................................................................. 51

E. Minat Berkunjung Wisatawan ................................................................ 53

F. Keputusan Berkunjung Wisatawan ........................................................ 56

G. Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen ................. 66

H. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 69

I. Kerangka Berpikir ................................................................................. .76

J. Hipotesis ................................................................................................. 78

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian ...................................................................... 81

B. Metode Penentuan Sampel ..................................................................... 82

C. Metode Pengumpulan Data .................................................................... 85

D. Metode Analisis Data ............................................................................. 87

1. Uji Kualitas Data .............................................................................. 87

a. Uji Validitas ................................................................................ 87

b. Uji Reliabilitas ............................................................................ 88

E. Analisi Jalur (Path Analysis) .................................................................. 89

F. Uji Sobel ................................................................................................. 96

G. Operasional Variabel Penelitian ............................................................. 97

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Kota Bandung ............................................. 102

Page 15: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xiii

1. Deskripsi Kota Bandung Secara Singkat ........................................ 102

2. Visi dan Misi Dinas Pariwisata Kota Bandung .............................. 103

B. Analisis dan Pembahasan ..................................................................... 105

1. Deskripsi Data Responden .............................................................. 105

2. Uji Kualitas Data ............................................................................ 107

a. Hasil Uji Validitas ...................................................................... 107

b. Hasil Uji Reliabilitas .................................................................. 110

3. Analisis Deskriptif .......................................................................... 113

4. Analisis Jalur (Path Analysis) ......................................................... 140

a. Koefisien Korelasi ...................................................................... 141

b. Koefisien Determinasi ................................................................. 143

5. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................................... 145

6. Uji Signifikansi Individu (Uji T) .................................................... 147

7. Diagram Analisis Jalur ................................................................... 156

8. Uji Sobel ......................................................................................... 157

9. Perhitungan Pengaruh ...................................................................... 161

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ........................................................................................... 167

B. Saran ..................................................................................................... 169

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 172

LAMPIRAN .................................................................................................................. 179

Page 16: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xiv

DAFTAR TABEL

TABEL KETERANGAN HAL.

1.1 Sepuluh Negara Dengan Jumlah Wistawan Terbanyak Di Dunia

Tahun 2012 ..................................................................................................... 3

1.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia tahun 2011-2014................ 7

1.3 Sepuluh Destinasi Wisata di Indonesia dengan Angka Kunjungan

Wisatawan Terbanyak ................................................................................... 9

1.4 Jumlah Wistawan Domestik Dan Wisatawan Mancanegara Ke

Kota Bandung tahun 2010-2014 .................................................................. 10

1.5 Jumlah Kedatangan Wisatawan ke Objek Wisata di Kota Bandung

Tahun 2014 ................................................................................................... 11

2.1 Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat ............................................ 34

2.2 Hasil Survey Kriteria Kota ........................................................................... 35

2.3 Indikator Minat Beli ..................................................................................... 56

2.4 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 69

3.1 Skala Likert .................................................................................................. 86

3.2 Kriteria Koefisien Korelasi .......................................................................... 94

3.3 Operasional Variabel Penelitian .................................................................. 99

4.1 Jenis Kelamin Responden ......................................................................... 105

4.2 Usia Responden ......................................................................................... 106

4.3 Kuantitas kunjungan wisatwan ke Kota Bandung dalam satu tahun ini .... 107

Page 17: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xv

4.4 Uji Validitas: City Branding (X1) .............................................................. 108

4.5 Uji Validitas: Word of Mouth (X2) ............................................................. 109

4.6 Uji Validitas: Minat Berkunjung (Y1) ....................................................... 109

4.7 Uji Validitas: Keputusan Berkunjung (Y2) ................................................ 110

4.8 Uji Reliabilitas: City Branding ................................................................... 111

4.9 Uji Reliabilitas: Word of Mouth ................................................................. 111

4.10 Uji Reliabilitas: Minat Berkunjung ........................................................... 112

4.11 Uji Reliabilitas: Keputusan Berkunjung ..................................................... 112

4.12 Kota Bandung sudah dikenal dimata turis internasional ........................... 113

4.13 Kota Bandung berkontribusi dalam kegiatan internasional

(peringatan Konferensi Asia Afrika) .......................................................... 114

4.14 Kota Bandung memiliki infrastruktur yang baik ....................................... 115

4.15 Kota bandung cukup nyaman untuk melakukan perjalanan wisata ........... 115

4.16 Kota bandung memiliki tata kota yang baik............................................... 116

4.17 Cuaca di kota Bandung sejuk ..................................................................... 117

4.18 Kota Bandung mampu memberikan beragam peluang untuk

membuka bisnis .......................................................................................... 117

4.19 Kota Bandung menyediakan sarana pendidikan yang cukup baik ............. 118

4.20 Kota Bandung memiliki kemudahan pilihan tempat tinggal ...................... 119

4.21 Kota Bandung bernuansa gaya hidup urban ............................................... 120

4.22 Pengunjung mudah mendapatkan hal-hal menarik di kota Bandung ......... 121

Page 18: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xvi

4.23 Penduduk kota Bandung bersahabat .......................................................... 121

4.24 Kota Bandung cukup terbuka dalam meneirima budaya atau

bahasa lain .................................................................................................. 122

4.25 Menurut saya Kota Bandung cukup aman ................................................. 123

4.26 Kualitas dasar kota Bandung cukup baik ................................................... 124

4.27 Kemudahan akomodasi kota Bandung cukup memuaskan ........................ 124

4.28 Kebutuhan pengunjung ketika berwisata di kota Bandung mudah

dipenuhi ...................................................................................................... 125

4.29 Saya sering mendengar cerita tentang kota Bandung dalam

percakapan sehari-hari................................................................................ 126

4.30 Saya sering mendapatkan rekomendasi untuk berwisata ke kota

Bandung ..................................................................................................... 126

4.31 Saya banyak mendengar tentang kota Bandung dari orang lain

(orang-orang yang berbeda) ....................................................................... 127

4.32 Berita mengenai kota Bandung menyebar cukup cepat ............................. 128

4.33 Saya sering mencari informasi mengenai tempat wisata di kota

Bandung ..................................................................................................... 129

4.34 Saya ingin segera berkunjung ke kota Bandung ........................................ 129

4.35 Saya lebih memilih berwisata ke kota Bandung dari pada ke kota lain ..... 130

4.36 Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung karena

memenuhi kebutuhan saya untuk berwisata ............................................... 131

Page 19: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xvii

4.37 Saya memtuskan berkunjung ke kota Bandung karena informasi

tentang tujuan wisata tersedia .................................................................... 132

4.38 Saya memutuskan berkunjung karena kota Bandung memiliki

akses transportasi yang baik ....................................................................... 133

4.39 Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung karena alat-

alat transportasi yang tersedia di kota Bandung beragam (angkot,

taksi, damri, ojek, kereta) ........................................................................... 134

4.40 Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung karena alat-

alat transportasi yang tersedia cukup nyaman ............................................ 135

4.41 Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung karena

perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam

buka dan tutup tempat wisata) .................................................................... 136

4.42 Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung karena biaya

perjalanan wisata sesuai dengan kemampuan finansial saya ..................... 137

4.43 Saya memutuskan berkunjung karena perjalanan wisata ke kota

Bandung seusai pada waktu luang yang saya miliki .................................. 138

4.44 Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung karena banyak

tersedia travel agent dengan baik ............................................................... 138

4.45 Saya memutuskan berkunjung ke kota bandung karena tersedia

banyak pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer) ... 139

4.46 Kriteria Koefisien Korelasi ........................................................................ 141

Page 20: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xviii

4.47 Koefisien Korelasi ...................................................................................... 142

4.48 Pengujian Hubungan Antar Variabel ......................................................... 143

4.49 Koefisien Determinasi Struktur I ............................................................... 143

4.50 Koefisien Determinasi Struktur II .............................................................. 144

4.51 Analisis Varian Struktur I .......................................................................... 145

4.52 Analisis Varian Struktur II ......................................................................... 146

4.53 Hasil Uji t Struktur I ................................................................................... 148

4.54 Uji t Persamaan Struktur I .......................................................................... 150

4.55 Hasil Uji t Struktur II ................................................................................. 151

4.56 Uji t Persamaan Struktur II ........................................................................ 155

4.57 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung City branding (X1) dan

Word of mouth (X2) terhadap Minat berkunjung (Y1) .............................. 162

4.58 Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung City Brandung (X1),

Word Of Mouth(X2) Terhadap Minat Berkunjung (Y1) Dan

Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung (Y2) .................................. 164

4.59 Persentase Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung ................................ 166

Page 21: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xix

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR KETERANGAN HAL.

2.1 Model City Branding ................................................................................. 38

2.2 Model Pembentukan City Branding .......................................................... 40

2.3 Five-Model of the Consumer Buying Process Stage ................................. 57

2.4 Steps between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision ........ 60

2.5 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 77

3.1 Diagram Struktur I .................................................................................... 91

3.2 Diagram Struktur II ................................................................................... 91

3.3 Diagram Jalur ............................................................................................ 92

4.1 Analisis Jalur (Path Analysis) ................................................................. 156

Page 22: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

xx

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN KETERANGAN HAL.

1 Kuisioner Penenlitian ........................................................................... 179

2 Tabel Jawaban Responden ................................................................... 185

3 Hasil Uji Kualitas Data ........................................................................ 193

4 Hasil Statistik Deskriptif ..................................................................... 205

5 Hasil Korelasi Semua Variabel ............................................................. 213

6 Hasil Pengujian analisis Jalur .............................................................. 214

Page 23: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Globalisasi semakin menguat seiring perkembangan transportasi dan

komunikasi yang semakin cepat, mudah, dan murah (Avraham, 2008 dalam

Fadallah dan Pontoh, 2014) sehingga menjadikan batasan wilayah bukan lagi

sebagai hambatan dalam pergerakan. Di era globalisasi saat ini, banyak sektor

bisnis berkembang pesat, hal ini tidak lepas dari peran pemasaran. Pemasaran

saat ini tidak hanya dilakukan oleh perusahaan swasta untuk membesarkan

produk atau mereknya namun, kini pemasaran mulai diadopsi oleh badan-badan

usaha milik negara termasuk daerah-daerah setingkat kabupaten dan kota.

Pemasaran jasa menurut Lovelock dan Wirtz (2011:37) adalah suatu aktivitas

ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Sektor jasa

merupakan sektor yang paling diperhitungkan dalam persaingan antar daerah.

Meluasnya tren globalisasi saat ini menjadikan daerah harus saling

berupaya untuk merebut pasar, khususnya para wisatawan dan investor ke daerah

masing-masing (Prahadi, 2015). Kini persaingan terjadi bukan hanya antar

pebisnis, tetapi juga antar daerah. Setiap daerah ingin lebih dikenal, lebih disukai

investor, lebih ramai intensitas perdagangan dan investasinya, serta lebih banyak

uang yang datang dan beredar di daerah itu. Itulah sebabnya, kini mem-branding-

kan kota atau daerah (city branding) untuk lebih mengenalkannya ke dunia luar

makin dibutuhkan agar sukses meraih pelanggan daerah.

Page 24: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

2

Menurut Kartajaya dan Yuswohadi (2005:6) pelanggan daerah adalah

penduduk dan masyarakat daerah yang membutuhkan layanan publik yang

memadai seperti trader, tourist, investor (TTI) baik dari dalam maupun luar

daerah, talent , developer , Organizer (TDO), dan seluruh pihak yang memiliki

kontribusi dalam membangun keunggulan bersaing daerah.

Menurut Gelder (2008), Kompetisi global tidak lagi terbatas pada Kota-

Kota besar yang berkompetisi untuk dijadikan lokasi kantor pusat (headquarters)

dari perusahaan multinasional dan badan PBB, atau untuk event olahraga besar.

Sebagai contoh, Kota Alicante di Spanyol berjuang untuk berkompetisi sebagai

tujuan wisata pantai dunia dengan banyak kota lain di dunia. Mulai dari Antalya

di Turki hingga Pattaya di Thailand. Bordeaux dan wilayahnya menghadapi

kompetisi ketat dengan banyak daerah. Mulai dari Australia Bagian Selatan

hingga Afrika Bagian Selatan dalam hal pembuatan anggur (wine) tradisional

yang terbaik. Selain itu, pusat pembuatan mobil tradisional seperti West

Midlands, Detroit, Stuttgart, dan Nagoya bersaing dengan Bratislava dan

Shanghai.

Berikut ini sepuluh negara dengan jumlah wistawan terbanyak di dunia

pada tahun 2012 (Nirwandar, 2014:17) :

Page 25: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

3

Tabel 1.1

Sepuluh Negara Dengan Jumlah Wistawan Terbanyak Di Dunia Tahun 2012

No Negara Jumlah Wisatawan

1 France 76,8 Juta

2 United States 59,7 Juta

3 China 55,7 Juta

4 Spain 43,6 Juta

5 Italy 28,1 Juta

6 UK 28,1 Juta

7 Turkey 27,0 Juta

8 German 26,9 Juta

9 Malaysia 24,6 Juta

10 Mexico 22,4 Juta

Sumber : UNWTO dalam Nirwandar (2014)

Untuk dapat menghadapi globalisasi tersebut, penting bagi sebuah kota

untuk memiliki branding sebagai arah gerak pembangunan kota tersebut dalam

konteks global, bukan hanya konteks lokal. Kota-kota yang ada di dunia butuh

untuk mengekpresikan karakteristik unik yang dimilikinya, menetapkan tujuan

ekonomi, kultur, dan politik dalam kaitannya untuk membedakan dirinya dari

wilayah lain dan dapat berkompetisi dengan baik untuk menarik sumberdaya,

wisatawan, dan penduduk (Kavaratzis & Ashwort, 2006 dalam Karim dkk,

2012).

Menurut Karim (2012) dalam Fadallah dan Pontoh (2014) Perencanaan

kota yang selama ini dibuat ternyata belum cukup untuk dapat memenangkan

persaingan antar kota. Oleh karena itu, konsep city branding muncul dalam

merespon kondisi tersebut sehingga perencanaan yang ada saat ini tidak hanya

dapat diimplementasikan tetapi juga mengangkat dan mengembangkan keunikan

Page 26: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

4

Kota sebagai brand yang bernilai jual tinggi. Tujuannya ialah untuk

meningkatkan daya tarik kota itu sendiri dalam menarik sumber daya potensial

yang mampu menggerakkan perkembangan kota.

Persaingan antar daerah setingkat kabupaten dan Kota melalui teknik

pemasaran dikenal dengan city branding. Menururt Anholt dalam Moilanel dan

Rainisto (2009:7) city branding adalah manajemen suatu citra destinasi melalui

inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, kultural, dan

peraturan pemerintah. City branding merupakan suatu strategi yang dilakukan

negara atau daerah untuk membuat positioning yang kuat dalam target pasar

mereka seperti layaknya positioning produk atau jasa, sehingga negara atau

daerah tersebut dapat dikenal secara luas di seluruh dunia, (Siswoprasetijo,

2012). Untuk konteks Indonesia, jauh sebelum konsep city branding muncul,

sudah banyak kota yang telah memiliki positioning jati diri kuat yang dapat

dianggap sebagai cikal bakal sebuah citra suatu daerah.

Fenomena city branding sekarang ini menjadi hot issue di kalangan

praktisi pemasaran. Efektivitas city branding disadari penuh oleh beberapa

negara di kawasan Asia Tenggara seperti Malaysia, Hongkong, Singapura, dan

Thailand. Mereka berlomba-lomba untuk menjadikan negaranya sebagai

kawasan destinasi terbaik di Asia Tenggara. Sebut saja Malaysia dengan

“Malaysia, Trully Asia”, kemudian Singapura dengan “Uniquely Singapore”,

Hongkong dengan “Asia‟s World City!” (Hutajalu, 2013).

Page 27: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

5

Saat ini pariwisata menjadi salah satu sektor yang berkontribusi cukup

besar pada setiap perkembangan dan pertumbuhan suatu negara termasuk

Indonesia. Untuk memperkuat image pariwisata Indonesia dibenak para

wisatwan, Indonesia memposisikan brand terbaruya itu dengan tagline

“Wonderful Indonesia” agar mampu bersaing dengan brand pariwisata Negara

lainnya (Maharani dkk, 2013). Di Indonesia sendiri sudah banyak kota-kota atau

daerah-daerah yang mengaplikasikan city branding, mereka juga berlomba-

lomba untuk menjadikan daerahnya tersebut sebagai destinasi wisata nasional

seperti Kota Jakarta dengan slogan “Enjoy Jakarta”, Malang dengan “Shining

Batu”, Pekalongan dengan “World‟s City Of Batik”, Solo dengan “Spirit Of

Java”, Surabaya dengan “Sparkling Surabaya”, kemudian Sumenep dengan

“The Heart Of Purity, dan Yogyakarta dengan “Jogja Istimewa”.

Kegiatan city branding bukan sebatas membuat slogan atau logo, tetapi

merupakan ruh dari kota tersebut. Ruh yang menjiwai segala aktivitas kota , baik

itu jiwa warganya, watak birokrasinya, maupun ketersediaan infrastruktur

penunjangnya. Sementara slogan, logo, desain interior, arsitektur bangunan,

ruang publik, serta unsur penataan visual kota lainnya merupakan

penyempurnaan dari keseluruhan ruh kota. City branding juga menuntut sinergi

dari keseluruhan unsur pembentuk kota, baik dari aspek sumber daya manusia,

fasilitas umum, fasilitas sosial maupun sistem transportasi. Tanpa sinergi yang

baik, upaya city branding akan sia-sia. Fungsinya tidak hanya mencakup

komunikasi pemasaran kota secara umum tetapi dapat juga mendukung strategi

Page 28: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

6

pengembangan seni budaya dan pariwisata, sentra industri dan perdagangan,

pendidikan, kesejahteraan masyarakat, dan lain sebagainya. Dampak akumulasi

dari semuanya akan turut memutar roda perekonomian dari masyarakat di kota

tersebut (Karim dkk, 2012).

Mengacu pada pelaksanaan Undang-Undang No. 21 tahun 1999 yang

telah direvisi dengan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah

Daerah atau lebih dikenal dengan Otonomi Daerah (otda), telah menunjukan sisi

yang berbeda dalam pengelolaan sebuah daerah. Disatu sisi pengelolaan sebuah

daerah sebelumnya dilakukan dengan sistem pemerintahan yang lebih

sentralistik, dengan adanya undang-undang tersebut menunjukan sisi lain dari

pengelolaan yang lebih desentralistik dimana daerah yaitu kabupaten dan Kota

serta provinsi diberi kewenangan secara otonomi untuk mengelola daerahnya

dalam beberapa bidang pemerintahan. Salah satu wujud dari diterapkannya

undang-undang ini adalah, pemerintah daerah mulai menawarkan potensi

daerahnya masing-masing sebagai upaya untuk meningkatkan pendapatan asli

daerah (PAD) dan secara luas diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan bagi

masyarakatnya (Magandi dan Farida 2011) .

Menurut survei yang dilakukan oleh Fastbooking.com lokasi wisata

terpopuler pada tahun 2014 menempatkan New York pada urutan pertama,

kemudian Paris berada diurutan kedua, dan selanjutnya London dan beberapa

Kota di Amerika Utara. Sedangkan untuk Asia, Seoul di Korea Selatan menjadi

Page 29: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

7

Kota paling popular di Asia, disusul Jakarta, Mumbai, Bangkok dan Bandung

(LKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung, 2014).

Jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia pada

Januari hingga September 2015 sebanyak 7.191.771 wisman atau tumbuh 3,53

persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 sebanyak 6.946.849 wisman.

(Sihombing, 2015). Berikut ini data mengenai jumlah wisatawan manacenagara

ke Indonesia menurut Negara wilayah regional tahun 2011-2014 :

Tabel 1.2

Jumlah Wisatawan Mancanegara Ke Indonesia tahun 2011-2014

No Negara Asal Tahun

2011 2012 2013 2014

1 Amerika 297.061 312.209 333.150 358.707

2 Eropa 1.045.865 1.108.521 1.243.005 1.332.593

3 Afrika 31.640 41.583 51.298 56.503

4 Timur

Tengah

175.885 148.788 188.676 195.518

5 Asean 3.284.664 3.375.291 3.581.420 3.751.074

6 Asia Pasifik 2.814.616 3.058.070 3.404.580 3.741.016

Total 7.649.731 8.044.462 8.802.129 9.435.411

Sumber :www.bps.go.id

Tabel tersebut menunjukan adanya peningkatan jumlah wisatawan

mancanegara yang berkunjung ke Indonesia dari tahun ke tahun.

Hasil survey Most Liveable Cities Index (MLCI) yang dilakukan oleh

Ikatan Ahli Perencana (IAP) tahun 2014 memberikan benchmark bagi para

pengambil kebijakan mengenai tingkat kelayakhunian kota. Kota Bandung

termasuk ke dalam 7 (tujuh) besar kota layak huni di Indonesia dari hasil survey

2014. Tujuh kota yang memiliki nilai di atas rata-rata nasional, yaitu Balikpapan

Page 30: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

8

(71,12), Solo (69,38), Malang (69,3), Yogyakarta ( (67,39), Palembang (65,48),

Makassar ( (64,79), dan Bandung ( 64,4). Masuknya Kota Bandung pada

peringkat tujuh besar di tahun 2014 merupakan peningkatan yang cukup

signifikan, karena hasil survey di tahun 2009 dan 2011 peringkat Kota Bandung

masih berada di level yang lebih rendah (LKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

Kota Bandung, 2014).

Kota Bandung merupakan Kota metropolitan terbesar di Jawa Barat

sekaligus menjadi ibu Kota provinsi, pernah menjadi tempat berlangsungnya

Konferensi Asia Afrika 1955, suatu pertemuan yang menyuarakan semangat anti

kolonialisme. Kini warga Bandung patut berbangga hati, karena Kota Bandung

terpilih dalam 5 besar Kota kreatif se-Asia. Hal tersebut berdasarkan sebuah

survei yang dilakukan oleh salah satu media di Singapura yakni Channel News

Asia pada Desember 2011. Bandung juga sudah menjadi tujuan wisata baik oleh

wisatawan nusantara maupun mancanegara, hal ini ditunjang dengan keindahan

destinasi budaya dan seni serta kuliner yang dimiliki Kota Bandung. Dengan

demikian Bandung sudah menjadi tujuan tempat wisata dan bisnis (Tuti dkk,

2014).

Kota bandung dikenal dengan berbagai sebutan yang popular seperti

diantaranya Paris Van Java, Kota Kembang, Kota Kuliner, Surga Belanja, Kota

Pendidikan dan lain sebagainya. Kemudian “Bandung Everlasting Beauty”

menjadi tagline Kota bandung dalam rangka bersaing dengan Kota-Kota lainnya

yang juga telah memiliki tagline dalam upaya city branding.

Page 31: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

9

Beberapa prestasi yang didapatkan oleh Kota Bandung tersebut tidak

menjadikan pariwisata yang ada di Kota Bandung masuk kedalam sepuluh

destinasi wisata di indonesia dengan angka kunjungan wisatawan terbanyak

seperti terlihat dalam tabel 1.3.

Tabel 1.3

Sepuluh Destinasi Wisata di Indonesia dengan Angka Kunjungan Wisatawan

Terbanyak

No Daerah Pariwisata Jumlah

Pengunjung

1. Jakarta Taman Impian Jaya Ancol 16.748.879

2. Jakarta Taman Mini Indonesia Indah, 4.697.316

3. Jakarta Taman Margasatwa Ragunan, 4.352.241

4. Jawa Tengah Candi Borobudur, 3.157.166

5. Yogyakarta Kebun Binatang Gembira loka 1.796.935

6. Bali Tanah Lot 1.786.712

7. Yogyakarta Candi Prambanan 1.305.798

8. Bali Pantai Pandawa 1.260.996

9. Jakarta Monumen Nasional 1.132.774

10. JawaTimur Kebun Binatang Surabaya 1.103.739

Sumber : www.tribunnews.com (2016)

Taman Impian Jaya Ancol merupakan daya tarik wisata yang paling

banyak dikunjungi wisatawan nusantara (wisnus) pada tahun 2014. Hal ini

berdasarkan data dari Kementerian Pariwisata hasil olahan dari data Litbang

Kementerian Pariwisata, Badan Pusat Statistik, dan Pengelola Daya Tarik

Wisata, yang diungkapkan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Nusantara Esty Reko Astuti, saat Rapat Koordinasi Nasional Kementerian

Pariwisata 2016, di Jakarta (Pertiwi, 2016).

Sama halnya dengan Negara indonesia, Kota bandung juga mengalami

peningkatan pengunjung baik pengunjung lokal maupun pengunjung

Page 32: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

10

mancanegara. Berikut ini adalah jumlah data pengunjung domestik dan

mancanegara selama lima tahun terakhir 2010-2014 :

Tabel 1.4

Jumlah Wistawan Domestik Dan Wisatawan Mancanegara Ke Kota Bandung

tahun 2010-2014

No Keterangan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

1 Wisatawan

Domestik 3.024.666 3.882.010 3.354.857 3.726.447 4.242.294

2 Wisatawan

Mancanegara 180.603 194.062 158.848 170.982 176.487

Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2015

Melihat data di atas, dapat diketahui bahwa dalam lima tahun tersebut ,

jumlah wisatawan mancanegara maupun domestik sangat fluktuatif, bahkan pada

tahun 2012 Kota Bandung mengalami penurunan jumlah kunjungan wisatawan

secara drastis. Meskipun banyak meraih penghargaan tingkat nasional maupun

tingkat internasional, namun Kota bandung tidak luput dengan berbagai

hambatan. Menurut Herman Muhtar Ketua DPE (Dewan Pembangunan

Ekonomi) Kota Bandung, kemacetan masih menjadi masalah utama Kota

Bandung yang harus diselesaikan karena secara tidak langsung kondisi ini dapat

berpengaruh pada perkembangan pariwisata. Begitu pula menurut Wakil Ketua

Asosiasi Pelaku Pariwisata Indonesia (ASPPI) Jawa Barat, D. Krisna Rusyana

mengatakan bahwa kendala yang dihadapi Kota Bandung saat ini adalah

kemacetan dan juga minimnya lahan parkir. Dua hal ini menjadi kendala dalam

mengembangkan dunia pariwisata di Kota Bandung (Fauzi, 2015).

Page 33: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

11

Berikut merupakan data dari BPS Kota Bandung mengenai jumlah

pengunjung beberapa objek wisata di Kota Bandung. Kebun binatang Bandung

merupakan objek wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan pada tahun

2014.

Tabel 1.5

Jumlah Kedatangan Wisatawan ke Objek Wisata di Kota Bandung Tahun 2014

No Jenis Objek Wisata

Jumlah Kedatangan

Wisatawan Jumlah

Wisnus Wisman

1 Kebun Binatang Bandung 740.270 - 740.270

2 Taman Lalu Lintas AISN 306.800 - 306.800

3 Karang Setra 405.037 - 405.037

4 Museum Geologi 510.368 3.751 514.119

5 Museum Pos Indoneisa 45.654 351 46.005

6 Museum Konferensi Asia Afrika 201.729 9.810 211.539

7 Museum Mandala Wangsit

Siliwangi

12.956 151 13.107

8 Museum Sri Baduga 71.154 209 71.363

9 Saung Angklung Ujo 178.581 30.160 208.741

10 Wisata Rohani Daarut Tauhid 9.065 301 9.357

Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Bandung 2015

Kota Bandung sudah menjadi tujuan wisata mancanegara sejak era

kolonialisme Belanda. Pusat-pusat keramaian seperti Braga, Dago Tea House,

Museum Geologi, dan Lapangan Pacuan Kuda Tegallega sudah dikenal dan

ramai dikunjungi sejak dahulu. Bandung juga merupakan salah satu Kota dengan

bangunan berarsitektur Art Deco terbanyak di dunia. Kota Bandung yang

memiliki berbagai kelebihan, mulai dari alamnya yang masih sejuk, seni dan

budaya, kreativitas masyarakatnya, serta fashionnya, akhirnya ditetapkan sebagai

Kota Wisata Dunia oleh Unesco. Penetapan Kota Bandung sebagai Kota wisata

Page 34: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

12

dunia dilakukan di Kota Beijing, China pada 25 September 2013.(LKIP Dinas

Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014).

Setelah ditetapkannya Kota Bandung sebagai Kota wisata dunia oleh

Unesco, Kota Bandung seyogyanya mulai dan terus membenahi berbagai

infrastruktur, keamanan dan kenyamanan berbagai tempat tujuan wisata,

termasuk dalam pengembangan kebudayaan agar sukses meraih para pelanggan

daerah.

Menurut Markplus.inc ada tiga segmentasi pasar yang perlu diperhatikan

di Indonesia yaitu kalngan Youth, Woman, dan Netizen. Bukan hanya jumlahnya

yang besar tetapi daya belinya juga besar, mereka bukan hanya pemberi

pengaruh tetapi juga merupakan pembuat keputusan untuk mayoritas produk dan

jasa yang ditawarkan. Berdasarkan segmentasi tersebut, penulis membatasi

segmentasi youth sebagai objek penelitian tentang city branding Kota Bandung

ini, karena mereka juga dapat menjadi pembuat keputusan seperti pemilihan

vacation spot, kafe atau resto, dan buying clothing (Marketers, 2014).

Pemasaran sebuah Kota, daerah, dan negara telah menjadi sesuatu hal

yang sangat dinamis, kompetitif, dan banyak dibicarakan akhir-akhir ini. Kota,

daerah, dan negara menyadari bahwa perlunya brand strategy yang akan

memberikan banyak manfaat dan keuntungan bagi daerah itu sendiri. Lokasi

geografis, seperti produk dan personal, juga dapat dijadikan acuan untuk

membuat brand dengan menciptakan dan mengkomunikasikan identitas bagi

suatu lokasi yang bersangkutan. Kota, negara bagian, dan Negara masa kini telah

Page 35: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

13

aktif dikampanyekan melalui periklanan, direct mail, dan perangkat komunikasi

lainnya (Keller, 2003 dalam Lily dan Yulianti 2014).

Proses wisatawan untuk memutuskan kunjungannya terhadap suatu

daerah merupakan suatu perilaku konsumen yang berasal dari faktor karakteristik

dan rangsangan-rangsangan yang diterimanya. Salah satu rangsangan yang

mempengaruhi konsumen dalam mengambil keputusan berkunjung wisatawan

terhadap suatu daerah adalah promosi. Promosi adalah aktivitas yang

menyampaikan manfaat produk atau jasa dan membujuk pelanggan untuk

membelinya (Kotler dan Amstrong, 2012:63). Maka, promosi merupakan

kegiatan terpenting yang memilki peran untuk memperkenalkan,

memberitahukan dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk atau jasa agar

mendorong konsumen untuk membeli produk atau jasa yang dipromosikan

tersebut. Untuk melakukan kegitan promosi suatu produk atau jasa, maka suatu

daerah harus dapat memilih secara tepat alat promosi apa yang akan digunakan

agar dapat mencapai keberhasilan khususnya meningkatkan kunjungan para

wisatawan.

Menurut Singh (2015), Kota-kota di dunia selalu berada dalam kompetisi

antara satu dengan lainnya. Sayangnya, tidak semua kota melakukan

upaya branding yang efektif. Di era digital, era yang ditandai oleh semakin

ditinggalkannya bentuk-bentuk promosi fisik, iklan perlahan akan menjadi hal

yang justru membuang-buang waktu dan sumber daya. Terkait dengan itu,

terdapat dua hal yang ditekankan dalam melakukan city

Page 36: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

14

branding: Pertama, mempromosikan kota tidak dengan cara-cara atau gaya

beriklan. Kedua, tekankan pada penguatan identitas sebuah kota. Singh

mengatakan bahwa iklan yang baik adalah yang tidak beriklan sama

sekali. Maksud dari kalimat ini bukanlah sama sekali tidak mengupayakan

apapun. Tapi, jangan sampai terlihat jelas pengiklan sedang mengiklankan suatu

produk. Manusia saat ini cenderung bereaksi negatif terhadap iklan sehingga

dibutuhkan media yang lebih halus, yang menyampaikan pesan dengan maksimal

tanpa disadari oleh audiens.

Salah satu promosi yang digunakan dalam pembentukan city branding

adalah word of mouth atau pemasaran dari mulut ke mulut. word of mouth

merupakan salah satu sarana promosi yang dapat secara halus mempengaruhi

audiens dalam menetapkan keputusan.

Word of mouth atau pemasaran dari mulut kemulut adalah sebuah metode

promosi yang bangkit dengan pesat bagaikan virus yang mana pengendalian

terhadap word of mouth tidak dapat diatur, namun memiliki dampak yang sangat

berpengaruh terhadap perusahaan. Menurut Gartika (2010:7) ibarat virus,

kebaikan pun bisa menular kemana-mana dengan cepat, asalakan dilakukan

dengan cara yang tepat. Hebatnya semua virus ini tidak terlihat, namun

dampaknya sangat hebat. Jika baik, akan menumbuhkan perusahaan dan jika

buruk maka akan menenggelamkannya. Maka word of mouth menjadi sarana

promosi yang tepat untuk digunakan dalam mempromosikan suatu daerah.

Page 37: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

15

Kemajuan teknologi yang begitu pesat membuat kegiatan word of mouth

bergerak dengan sangat cepat baik secara online maupun offline. Berdasarkan

hasil riset yang dilakukan oleh majalah SWA dan Onbee Marketig Research edisi

15, 9-22 juli 2015 tentang survey word of mouth di Indonesia menyatakan bahwa

untuk menetralisir 1 negatif WOM memerlukan 4 positif WOM, serta dampak

yang dihasilkan WOM ini adalah sebesar 86% responden percaya dengan apa

yang didengarnya setelah menerima WOM, baik itu WOM negatif maupun

WOM positif. 71% menyampaikan kepada orang lain, 70% berkeinginan

mencoba produk atau jasa tersebut, dan 68% mencari informasi lebih lanjut.

Word of mouth juga menjadi bagian penting dalam studi pemasaran mengingat

komunikasi dalam word of mouth mampu mempengaruhi minat berkunjung

wisatawan bahkan keputusan berkunjung wisatawan. Disisi lain kekuatan word

of mouth juga bertambah dikarenakan manusia adalah mahluk sosial yang senang

berinteraksi dan berbagi dengan sesamanya.

Menurut Aprilia Dkk (2015) salah satu hal yang dapat menumbuhkan

minat berkunjung yang akan berdampak pada keputusan berkunjung ke tempat

wisata adalah pengaruh orang disekitarnya yang mengkomunikasikan kualitas

tempat wisata tertentu. Word of mouth merupakan salah satu alat promosi jasa

yang diyakini untuk mempengaruhi orang lain dalam menentukan minat

berkunjung serta dampaknya pada keputusan berkunjung. Berdasarkan fenomena

objek yang terjadi, penulis menilai bahwa pentingnya melakukan kajian tentang

city branding Kota Bandung dari latar belakang dan penjelasan-penjelasan objek

Page 38: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

16

data maka penelitian ini berjudul : “Analisis Pengaruh City Branding dan

Word of mouth Terhadap Minat Berkunjung serta Dampaknya Terhadap

Keputusan Berkunjung Wisatawan ke Kota Bandung”.

B. Perumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, diketahui adanya persaingan antar daerah-

daerah atau kota-kota di seluruh belahan dunia khususnya di indonesia. Setiap

kota berupaya untuk mengangkat potensinya sehingga dapat membedakan

antara satu kota dengan kota lainnya. Kota bandung memiliki beragam potensi

yang perlu diangkat dan dipromosikan, sehingga membutuhkan strategi

pemasaran dalam hal ini adalah city branding dan strategi word of mouth atau

pemasaran dari mulut ke mulut. Dalam merumuskan city branding dari Kota

bandung, perlu diketahu seberapa besar pengaruh city branding dan word of

mouth terhadap minat berkunjung wisatwan serta dampanya terhadap keputusan

berkunjung wisatwan ke Kota Bandung.

Dari perumusan masalah tersebut, maka timbul pertanyaan penelitian,

yaitu:

1. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel city branding

terhadap minat berkunjung

2. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel word of mouth

terhadap minat berkunjung

3. Apakah variabel city branding dan word of mouth berpengaruh secara

simultan terhadap minat berkunjung

Page 39: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

17

4. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel city branding

terhadap keputusan berkunjung

5. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel word of mouth

terhadap keputusan berkunjung

6. Apakah terdapat pengaruh signifikan antara variabel minat berkunjung

terhadap keputusan berkunjung

7. Apakah variabel city branding, word of mouth dan minat berkunjung

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan berkunjung.

8. Apakah terdapat pengaruh antara city branding dengan keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

9. Apakah terdapat pengaruh antara word of mouth dengan keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

C. Tujuan dan manfaat penelitian

1. Tujuan penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka penelitian ini

dilakukan dengan tujuan:

1. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel city

branding terhadap minat berkunjung

2. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel word of

mouth terhadap minat berkunjung

3. Untuk menganalisis pengaruh variabel city branding dan word of

mouth berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung

Page 40: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

18

4. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel city

branding terhadap keputusan berkunjung

5. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel word of

mouth terhadap keputusan berkunjung

6. Untuk menganalisis pengaruh signifikan antara variabel miat

berkunjung terhadap keputusan berkunjung

7. Untuk menganalisis pengaruh variabel city branding, word of mouth

dan minat berkunjung berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan berkunjung.

8. Untuk menganalisis pengaruh antara city branding dengan

keputusan berkunjung melalui minat berkunjung.

9. Untuk menganalisis pengaruh antara word of mouth dengan

keputusan berkunjung melalui minat berkunjung.

2. Manfaat Penelitian

Tujuan lain dibuatnya penelitian ini adalah untuk memberikan

manfaat terhadap:

1. Dinas Pariwisata Kota Bandung

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak dinas

pariwisata Kota Bandung sebagai informasi dan bahan masukan

untuk pengambilan keputusan dan penentu strategi-strategi

selanjutnya yang lebih efektif untuk memengembangkan pariwisata

daerah.

Page 41: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

19

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pihak

perusahaan sebagai informasi dan bahan masukan untuk pengambilan

keputusan dan penentu strategi-strategi selanjutnya yang lebih efektif

untuk memenangkan persaingan di pasar.

3. Bagi Penulis

Sebagai wahana latihan pengembangan kemampuan dan

penerapan teoritis yang diperoleh dalam perkuliahan. Penyelesaian

tugas akhir.

4. Bagi Akademis

Penelitian ini bermanfaat untuk dijadikan sebagai bahan

bacaan untuk menambah pengetahuan dan bahan penyusunan

penelitian serupa dan lebih mendalam.

5. Peneliti Berikutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber

informasi bagi mahasiswa khususnya jurusan manajemen pemasaran

untuk digunakan dalam penelitian selanjutnya.

6. Bagi masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan

pengetahuan masyarakat mengenai perkembangan City Branding

suatu Kota.

Page 42: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

20

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PEMASARAN JASA

1. Pengertian Jasa

Menurut Lovelock dan Wirtz (2011:37) jasa adalah suatu aktivitas

ekonomi yang ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak yang lain. Seringkali

kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu tetentu (time-based), dalam

bentuk suatu kegiatan (performances) yang akan membawa hasil yang

dinginkan kepada penerima, obyek, maupun aset-aset lainnya yang menjadi

tanggung jawab dari pembeli. Sebagai pertukaran dari uang, waktu, dan

upaya, pelanggan jasa berharap akan mendapatkan nilai (value) dari suatu

akses ke barang-barang. Tenaga kerja, tenaga ahli, fasilitas, jejaring dan

sistem tertentu, tetapi para pelanggan biasnaya tidak akan mendapatkan hak

milik dari unsur-unsur fisik yang terlibat dalam penyediaan jasa tersebut.

Jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan

berbentuk produk fisik atau konstruksi, yang umumnya dihasilkan dan

dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya

kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) dan selalu ada aspek

interaksi antara konsumen dan pihak produsen, meskipun pihak-pihak yang

terlibat tidak selalu menyadari (Lupiyoadi dan Hamdani, 2011:6)

Menurut Saladin (2006:134) jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat

yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak

Page 43: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

21

berwujud, serta tidak menghasilkan kepemilikian sesuatu. Proses produksinya

mungkin juga tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

Sedangkan Kotler dan Keller (2012:378) mengemukakan pengertian

jasa (service) adalah setiap tindakan atau kinerja yang ditawarkan oleh satu

pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud dan tidak

menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.

Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa di dalam jasa terdapat

aspek transaksi antara pihak konsumen dengan pihak yang menyediakan

jasa, dimana transaksi atas suatu jasa tidak menyebabkan kepemilikan

apapun.

2. Karakteristik dan Klasifikasi Jasa

Produk jasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan produk

barang (fisik). Grifiin (1996) dalam Lupiyoadi (2011:6) menyebutkan

karakteristik jasa sebagai berikut:

a) Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat,dirasa, diraba,

didengar, atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini

adalah nilai tak berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk

kenikmatan, kepuasan, atau kenyamanan.

b) Unstoragebility (tidak dapat disimpan). Jasa tidak mengenal persediaan

atau penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini

disebut juga inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada

umumnya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan.

Page 44: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

22

c) Customization (kustomisasai). Jasa seringakali didesain khusus untuk

memenuhi kebutuhan pelanggan.

3. Unsur Bauran Pemasaran Jasa

Berikut ini unsur-unsur bauran pemasaran jasa menurut Lupiyoadi

(2011: 70), yaitu:

1. Produk

Produk merupakan keseluruhan konsep objek atau proses yang

memberikan sejumlah nilai kepada konsumen. Yang perlu diperhatikan

dalam produk adalah konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk itu

saja tetapi membeli manfaat dan nilai dari produk tersebut yang disebut

“the offer” terutama pada produk jasa yang kita kenal tidak menimbulkan

beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Yang

dimaksud dalam pembahasan produk jasa disini adalah total produk. Total

produk terdiri atas:

a) Produk inti (core product), merupakan fungsi inti dari produk

tersebut.

b) Produk yang diharapkan (expected product).

c) Produk tambahan (augmented product).

d) Produk potensial (potential product).

Tiga unsur selain core productmerupakan unsur yang potensial

untuk dijadikan nilai tambah bagi konsumen sehingga produk tersebut

berbeda dengan produk yang lain. Pemasar harus dapat mengembangkan

Page 45: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

23

nilai tambah dari produknya selain keistimewaan dasarnya, supaya dapat

dibedakan dan bersaing dengan produk lain.

Pemasar harus dapat mengembangkan nilai tambah dari produknya

selain keistimewaan dasarnya, supaya dapat dibedakan dan bersaing

dengan produk lain, dengan kata lain memiliki citra tersendiri.

a. Merek dan diferensiasi

Berhubunga dengan merek (brand) maka persoalan yang

sekarang ini muncul adalah kecenderuungan konsumen untuk

melihat merek terkenal dibanding fungsi utama dari produk

tersebut.Memang tidak dapat dipungkiri bahwa merek yang terkenal

pasti mutunya terjamin.Melihat situasi seperti ini maka pemasar

harus mampu mempopulerkan merek mereka supaya dapat bersaing

di pasar.

Sedangkan untuk dapat menjadi jasa yang unik dan berbeda

dari pesaing (diferensiasi), pemasar harus dapat mengembangkan

product surround (produk pelengkap) mereka, yaitu expected

product, augmented product, dan potential product. Dengan

pengembangan ini berarti bisa dilihat perbedaan antara produk yang

satu dengan yang lain.

Page 46: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

24

b. Bukti fisik

Bukti fisik (physical evidence) merupakan lingkungan fisik

tempat jasa diciptakan dan langsung berinteraksi dengan konsumen.

Ada dua jenis bukti fisik, yaitu:

1) Bukti penting (essential evidence) : merupakan keputusan-

keputusan yang dibuat oleh pemberi jasa mengenai desain dan

tata letak (layout) dari gedung, ruang dan lain-lain.

2) Bukti pendukung (peripheral evidence): merupakan nilai

tambah yang bila berdiri sendiri tidak akan berarti apa-apa.

Jadi, hanya berfungsi sebagai pelengkap saja, sekalipun

demikian peranannya sangat penting dalam proses produksi

jasa. Contoh : tiket pesawat. Bukti fisik membantu pemasar

memosisikan perusahannya di pasar dan memberikan

dukunagn nyata apalagi yang berhubungan dengan lokasi.

2. Penentuan harga

Strategi penentuan harga (pricing) sangat signifikan dalam

pemberian nilai kepada konsumen dan memengaruhi citra produk, serta

keputusan konsumen untuk membeli. Penentuan harga juga berhubungan

dengan pendapatan dan turut mempengaruhi penawaran atau saluran

pemasaran. Akan tetapi hal terpenting adalah keputusan dalam penentuan

harga harus konsisten dengan strategi pemasarn secara keseluruhan.

Page 47: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

25

Dalam memutuskan strategi penentuan harga harus diperhatikan tujuan

dari penentuan harga itu sendiri, antara lain:

a) Bertahan

b) Memaksimalkan harga\memaksimalkan penjualan

c) Gengsi atau prestos

d) Pengembalian atas investasi (return on investment-ROI)

Sedangkan faktor-faktor yang memengaruhi penentuan harga

adalah:

a) Positioning (pemosisian jasa)

b) Sasaran perusahaan

c) Tingkat persaingan

d) Siklus hidup jasa

e) Elastisitas permintaan

f) Struktur biaya

g) Sumber daya yang digunakn

h) Kondisi ekonomi secar umum

i) Kapasitas jasa

Metode penentuan harga antara lain:

a) Penentuan harga biaya-plus (cost-plus pricing)

b) Penentuan harga tingkat pengembalian (rate of return pricing)

c) Penentuan harga paritas persaingan (competitive parity pricing)

d) Penentuan harga rugi (loss leading pricing)

Page 48: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

26

e) Penentuan harga berdasarkan nilai (value-based pricing)

f) Penentuan harga relasional (relationship pricing)

3. Tempat (sistem penyampaian jasa)

Tempat dalam jasa merupakan gabungan antara lokasi dan

keputusan atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan

bagaimana cara penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi

yang strategis.

a. Lokasi

Lokasi berarti berhubungan dengan diman perusahaanharus

bermarkas dan melakukan operasi atau kegiatannya. Dalam hal ini

ada tiga jenis interkasi yang memengaruhi lokasi, yaitu :

1) Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan): apabila

keadannya seperti ini maka lokasi menjadi sangat penting.

Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan

konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain

harus strategis.

2) Pemberi jasa mendatangi konsumen: dalam hal ini lokasi

idak terlalu penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah

penyampaian jasa harus tetap berkualitas.

3) Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung:

berarti penyedia jasa dan konsumen berinterkasi melalui

sarana tertentu seperti telepon, computer atau surat. Dalam

Page 49: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

27

hal ini lokasi menjadi sangat tidak penting selama

komunikasi antara kedua pihak terlaksana dengan baik.

b. Saluran distribusi

Penyampaian jasa juga dapat melalui organisasi maupun

orang lain. dalam penyampaian jasa ada tiga pihak yang terlibat,

yaitu:

1) Penyedia jasa

2) Perantara

3) Konsumen

Sehubungan dengan saluran distribusi maka perusahaan harus

dapat memilih saluran yang tepat untuk penyampaian jasanya, sebab

akan sangat memengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Saluran

distribusi yang dapat dipilih, antara lain:

1) Penjual langsung (direct sales)

2) Agen (agent) atau broker

3) Agen atau broker penjual atau pembeli

4) Waralaba (franchises) dan pengantar jasa terkontrak

(contracted service delivery)

c. Promosi

Hal yang perlu dperhatikan dalam promosi adalah pemilihan

bauran promosi (promotion mix). Bauran promosi terdiri atas:

1) Iklan (advertising)

Page 50: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

28

2) Penjualan perorangan (personel selling)

3) Promosi penjualan (sales promotion)

4) Hubungan masyarakat (public relation)

5) Informasi dari mulut ke mulut word of mouth

6) Surat pemberitahuan langsung (direct mail)

Pemasar dapat memilih sarana yang dianggap sesuai untuk

mempromosikan jasa mereka.ada beberapa faktor yang harus

diperhatikan dalam promosi,yaitu :

1) Identifikasi terlebih dahulu audiens targetnya: hal ini

berhubungan dengan segmentasi pasar.

2) Tentukan tujuan promosi: apakah untuk menginformasikan,

memengaruhi, atau mengingatkan.

3) Kembangkan pesan yang disampaikan : hal ini berhubungan

dengan isi pesan (apa yang harus disampaikan), struktur pesan

(bagaimana menyampaikan pesan secara logis), gaya pesan

(ciptakan bahasa yang kuat), sumber pesan (siapa yang harus

menyampaikannya).

4) Pilih bauran komunikasi : apakah itu komunikasi personal

(personal communication) atau komunikasi nonpersonal

(nonpersonal communication).

\

Page 51: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

29

d. Orang (people)

Dalam hubunganya dengan pemasaran jasa, maka “orang”

yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat memengaruhi kualitas

jasa yang diberikan.Keputusan dalam “orang” ini berarti

berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen

sumber daya manusia. Untuk mencapai kualitas terbaik maka

pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan

mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dan memenuhi

kebutuhannya. Pentingnya “orang” dalam pemasarn jasa berkaitan

erat dengan pemasaran internal. Pemasaran perusahaan yang dalam

hal inii dapat diposisikan sebgai konsumen internal dan pemasok

internal. Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk

mendorong “orang” dalam kinerja memberikan kepuasan kepada

konsumen, yaitu:

1) Contactors “orang” disini berinterkasi langsung dengan

konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat

memengaruhi keputusan konsumen untuk membeli

2) Modifiers “orang” disini tidak secara langsung memengaruhi

konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan

konsumen, contoh : resepsionis.

Page 52: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

30

3) Influencers “orang” disini memengaruhi konsumen dalam

keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung kontak

dengan konsumen.

4) Isolated “orang” disini tidak secara langsung ikut sertadalam

bauran pemasaran dan juga tidak sering bertemu dengan

konsumen. Contoh : karyawan bagian administrasi penjualan,

sdm, dan pemrosesan data.

e. Proses (process)

Proses merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya

terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan

hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada

konsumen. Proses dapat dibedakan dalam dua cara.yaitu:

1) Kompleksitas (complexity) , berhubungan dengan langkah-

langkah dan tahapan proses.

2) Keragaman (divergence), berhubungan dengan adanya

perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.

f. Layanan konsumen

Layanan konsumen (customer service) pada pemasaran jasa

lebih dilihat sebagai hasil dari kegiatan distribusi dan logistic,

dimana pelayanan diberikan kepada konsumen untuk mencapai

kepuasan.Layanan konsumen meliputi aktivitas untuk memberikan

Page 53: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

31

kegunaan waktu dan tempat termasuk pelayanan pratransaksi, saat

transaksi, dan pasca transaksi.

Kegiatan sebelum transaksi (pratransaksi) akan turut

memengaruhi kegiatan transaksi dan setelah transaksi, karena itu

kegiatan pendahuluannya harus sebaik mungkin sehingga

konsumen memberikan respons yang positif dan menunjukan

loyalitas yang tinggi. Strategi layanan konsumen menurut

Christopher Lovelock mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Identifikasi misi jasa

2) Penentuan sasaran dari layanan konsumen

3) Perumusan strategi layanan konsumen

4) Implementasi

B. CITY BRANDING

1. Definisi City Branding

Menurut Dinnie (2010) dalam Karim dkk (2012) city branding adalah

mengidentifikasi suatu set brand attributes yang dimiliki sebuah kota sesuai

urutan untuk membentuk sebuah dasar yang digunakan untuk menghasilkan

persepsi positif dari banyak audiens.

Menurut Anholt dalam Moilanen dan Rainisto (2009:7)

mendefinisikan city branding sebagai manajemen suatu citra destinasi melalui

inovasi strategis serta koordinasi ekonomi, komersial, sosial, cultural, dan

peraturan pemerintah.

Page 54: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

32

City branding dapat dipandang sebagai pendekatan yang tepat untuk

mempromosikan suatu tempat atau wilayah, jika kita melihat dunia sebagai

pasar global dan suatu tempat wilayah merupakan sebuah produk atau

perusahaan yang sedang bersaing dengan tempat atau wilayah lainnya dalam

upaya untuk menjaga atau mempertahankan posisi mereka ditengah

persaingan. Adapun pengertian lain dari city branding menurut Chaniago

dalam Yuli (2011: 60) adalah proses atau usaha membentuk merek dari suatu

kota untuk mempermudah pemilik kota tersebut untuk memperkenalkan

Kotanya kepada target pasar (investor, tourist, talent, event) Kota tersebut

dengan menggunakan kalimat positioning, slogan, icon, dan berbagai media

lainnya.

Pengertian city branding tersebut diperkuat oleh Gelder (2008)

City branding is about deliberately creating, developing and

demonstrating that value through appropriate „on brand‟ actions,

which consist of investments, physical and economic plans, attraction

programmes, events, communications, and the like.

Artinya city branding adalah mengenai kesengajaan menciptakan,

mengembangkan dan menunjukkan nilai yang tepat melalui 'on-brand'

actions, yang terdiri dari investasi, rencana fisik dan ekonomi, program

atraksi, kegiatan, komunikasi, dan sejenisnya.

Selain beberapa pengertian di atas city branding adalah perangkat

pembangunan ekonomi perkotaan. city branding merupakan perangkat yang

Page 55: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

33

dipinjam dari praktik-praktik pemasaran oleh para perencana dan perancang

kota beserta semua pemangku kepentingan. Sebagimana produk, jasa dan

organisasi, kota membutuhkan citra dan reputasi yang kuat dan berbeda demi

mengatasi persaingan kota memperebutkan sumber daya ekonomi di tingkat

lokal, regional, nasional dan global (Rahmat dan Salamah, 2014:1)

Beberapa pemaparan tersebut, tentang pengertian city branding

dapat diambil kesimpulan bahwa city branding merupakan upaya untuk

membangun sebuah kota dengan menggunakan teknik pemasaran untuk

menemukan identitas dan positioning yang kuat agar dapat bersaing yang

bertujuan untuk menarik investor, penduduk, sumber daya yang baik,

wisatawan yang dikomunikasikan melalui berbagai cara kepada pihak internal

dan eksternal untuk memberikan merek kepada kota agar mudah dikenali dan

dapat meningkatkan minat serta kunjungan baik dari wisatawan lokal maupun

wisatawan mancanegara.

2. Perbedaan Brand Korporat Dan Brand Tempat

Brand korporat dan brand tempat merupakan dua hal yang berbeda,

berikut ini perbedaan antara brand korporat dan brand tempat menurut Allen,

2007 dalam Rahmat dan Salamah (2014: 20) :

Page 56: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

34

Tabel 2.1

Perbedaan Brand Korporat dan Brand Tempat

Perbedaan Brand Korporat Dan Brand Tempat

brand korporat adalah brand diaplikasikan kepada produk dan jasa dalam kerangka

kerja organisasi korporat. Brand tempat didefinisikan sebagi brand yang

diaplikasikan pada produk dan jasa dalam kerangka politik/geografi. Ketika prinsip-

prinsip branding korporat diaplikasikan di arena branding tempat implementasinya

akan jadi berbeda.

Brand korporat Brand tempat

Memiliki komponen tuinggal

Produk/jasa

Hubungan kohesif dengan pemangku

kepentingan

Bersifat fungsional

Orientasi perorangan

Koherensi subbrand

Perusahaan privat

Atribuk produk konsisten

Fleksibel dalam penawaran produk

Memiliki banyak komponen produk/jasa

Hubungan terfragmentasi dengan

pemangku kepentingan

Kompleksitas organisasi tinggi

Berbasis pada pengalaman/hedonis

Orientasi kolektif

Rivalitas/ketidaksejajaran subbrand

Kemitraan privat dan publik

Peran pemerintah tinggi

Tidak fleksibel dalam penawaran produk

Sumber: (Allen,2007 dalam Rahmat dan Salamah, 2014:20)

3. Kriteria City Branding

Terdapat beberapa kriteria dalam membuat city branding yang

harusdipenuhimenurut Yuli (2011:60)diantaranya:

a) Attributes, city branding mampu menggambarkan sebuah karakter, daya

tarik, gaya dan personalitas kota.

b) Message, menggambarkan sebuah cerita secara pintar, menyenangkan dan

mudah atau selalu diingat.

c) Differentiation, memberikan kesan unik dan berbeda dari kota-kota yang

lain)

d) Ambassadorship, menginsipirasi orang untuk datang dan ingin tinggal di

kota tersebut.

Page 57: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

35

Tabel dibawah ini menunjukan sejumlah fakta yang terkait dengan apa

yang dibutuhkan oleh sejumlah elemen masyarakat:

Tabel 2.2

Hasil Survey Kriteria Kota

Kriteria

Kota untuk

tempat

tinggal (%)

Kriteria Kota

untuk

investasi (%)

Kriteria

Kota untuk

wisata (%)

Perkembangan ekonomi 31% 34% 3%

Budaya dan hubungan masyarakat 22% 16% 47%

Area hijau dan pelestarian lingkungan 17% 10% 32%

Kondisi lalu lintas dan transportasi 11% 13% 9%

Sarana pendidikan 11% 6% 4%

Regulasi pemerintah Kota 5% 16% 4%

Infrastruktur kesehatan dan sanitasi 2% 6% 2%

Penanganan dan kendali bencana 0% 1% 1%

Sumber: kataanda.com dalam Marketeers, 2015 :143

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ekonomi dan budaya menjadi hal

yang penting bagi penduduk suatu kota. Sedangkan bagi calon investor, selain

kedua hal tersebut, regulasi pemerintah menjadi kriteria yang penting dari

suatu kota. Berbeda dengan kriteria yang dinilai oleh wsiatawan, menurut

mereka yang penting dari suatu kota adalah budaya masyarakat dan

lingkungan. Sebuah kota perlu terlebih dahulu menentukan positioning yang

ingin dibentuk. Positioning yang tepat sasaran yang tepat sasaran dan

didukung dengan diferensisasi yang solid akan brand kota tersebut kuat,

layaknya suatu produk untuk membentuk brand yang kuat.

Page 58: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

36

4. Tujuan City Branding

Beberapa kota melakukan strategi dengan menerapkan city branding,

hal ini dianggap menguntungkan bagi para pemangku kepentingan. Berikut

alasan mengapa city branding perlu dilakukan menurut Handito, (dalam

Sugiarsono, 2009:3) :

a) Memperkenalkan kota atau daerah lebih dalam penerapan city

branding, suatu kota akan memperkenalkan dirinya lebih dalam,

karena pihak eksternal harus mengetahui keberadaan suatu Kota. Yang

kemudian peningkatan kunjungan terhadap suatu kota semakin tinggi.

b) Memperbaiki citra suatu kota yang sudah dinilai buruk oleh

pengunjung maupun penduduk kota sendiri, cukup sulit suatu Kota

memiliki daya tarik bagi pihak yang berkepentingan, namun salah satu

strategi mengembalikan citra positif kota yaitu dengan city branding

yang di imbangi dengan implementasi komprehensif, maka akan

meningkatkan daya tarik Kota sebagai tujuan para pemangku

kepentingan.

c) Menarik wisatawan asing dan domestik Penerapan city brand yang

tepat dapat menarik pemangku kepentingan eksternal kota termasuk

wisatawan domestik maupun asing, hal ini dikarenakan wisatawan

memandang merek merupakan pembeda satu dengan yang lainnya

sehingga akan memilih suatu tempat dengan keunikan atau ciri khas

yang tidak dimiliki kota lain.

Page 59: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

37

d) Menarik minat investor untuk berinvestasi. Tujuan lain dari City

branding untuk mendapatkan investasi guna meningkatkan

pengembangan kota baik itu dari sektor ekonomi, sosial atau yang

lainnya.

e) Meningkatkan perdagangan melalui penerapan city brand suatu kota

akan dikenal luas oleh masyarakat baik itu di dalam negeri ataupun

luar negeri. Maka akan tercipta suatu transaksi yang dilakukan oleh

pihak eksternal kota maupun pihak internal kota yang menyebabkan

terjadinya peningkatan perdagangan.

5. City Branding Hexagon

City Branding hexagon diciptakan oleh Anholt untuk mengukur

efektivitas City branding. Terdapat enam aspek dalam pengukuran efektvitas

City branding yang terdiri atas presence, potential, place, pulse, people, dan

prerequisite. Model City branding hexagon dapat dilihat pada gamabar

berikut:

Page 60: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

38

Gambar 2.1

Model City Branding

Sumber: Anholt (2007:60)

Anholt (2007:59), memaparkan secara terperinci penjelasan setiap

poin dalam City Branding hexagon yang terdiri atas presence, place,

potential, people, pulse, dan prerequisite.

1) Presence

Menerangkan tentang status atau kedudukan kota tersebut dimata

internasional. Dalam risetnya yang bekerjasama dengan GFK Roper

Public Affairs & corporate Communications pada tahun 2005, Anholt

melakukan survei terhadap 30 kota dan mengidentifikasi karakteristik

khusus dari kota tersebut serta menggali pendapat apakah kota tersebut

memeiliki kontribusi penting ditingkat dunia dalam hal budaya, sains,

atau jalannya pemerintahan selama kurun waktu 30 tahun terakahir.

Page 61: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

39

2) Place

Mengukur bagaimana persepsi mengenai aspek fisik dari setiap

Kota. Apakah publik merasa nyaman apabila melakukan perjalanan

mengelilingi kota, seberapa indah penataan kota, serta bagaimana

keadaan cuaca di kota tersebut.

3) Potential

Mengevaluasi kesempatan ekonomi dan pendidikan yang

ditawarkan kepada publik dan apakah kota tersebut memiliki kemudahan

akses sebagai pilihan tempat tinggal.

4) Pulse

Menganalisa apakah kota tersebut memeperlihatkan nuansa gaya

hidup urban sebagai bagian terpenting dari citra kota, serta apakah publik

dapat dengan mudah menemukan hal-hal menarik sebagai pengunjung

maupun sebagai penduduk dari kota tersebut.

5) People

Menilai apakah penduduk kota bersahabat dan memeberikan

kemudahan dalam bertukar budaya serta bahasa juga apakah kota tersebut

menimbulkan rasa aman saat berada didalamnya.

6) Prerequisite

Memaparkan persepsi pubik terhadap kualitas dasar suatu kota,

apakah kota tersebut memeberikan kepuasan dengan akomodasi yang

disediakan, serta kemudahan akses pemenuhan kebutuhan.

Page 62: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

40

Menurut Porpescu dan Cabos (2010) dalam Wibisono (2015),

memaparkan city branding hexagon memberikan instrument pengukuran

inovatif sehingga dapat mempermudah pemerintah untuk mengetahui persepsi

mengenai citra kota.

Model pembentukan city branding menurut Graham (2002 dalam

Karim Dkk 2012) terdiri dari interaksi antara aspek internal dan aspek

eksternal.

Gambar 2.2

Model Pembentukan City Branding

Sumber: Graham, 2002 dalam Karim, 2012

1. Komunikasi Primer berkaitan dengandengan efek komunikatif yang

ditimbulkan oleh aksi yang dilakukan oleh kota, ketika komunikasi bukan

Tertiary communication

infrastructure behavior

lanscape structure

Secondary communication Primary communication

Image communication

City’s image

Page 63: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

41

merupakan tujuan utama dari aksi tersebut. Komunikasi ini dibagi

menjadi 4 wilayah intervensi, yaitu:

a. Strategi lansekap (Landscape Strategies), merujuk pada tindakan dan

keputusan yang berhubungan dengan rancang kota, arsitektur, ruang

hijau, dan ruang publik di kota.

b. Proyek infrastruktur (Infrastructure Projects), merujuk pada proyek

yang dibangun untuk membuat, meningkatkan atau memberikan

karakter khas untuk berbagai tipe infrastruktur yang dibutuhkan di

kota. Di satu sisi, elemen ini harus meningkatkan aksesibilitas kota

kepada berbagai audiens, apakah itu aksesibilitas pada jalan raya

untuk penduduk atau aksesibilitas terhadap monumen besar bagi

pengunjung, atau keberadaan bandar udara yang besar. Di satu sisi,

hal ini merujuk pada keberadaan dan ketercukupan berbagai fasilitas

seperti pusat budaya, fasilitas konferensi, dan lain-lain.

c. Struktur Organisasional dan Administratif (Organisational and

Administrative Structrure), merujuk pada efektivitas dan peningkatan

struktur pemerintahan kota.

d. Perilaku Kota (City‟s Behaviour), merujuk pada visi pemerintah kota,

strategi yang diadopsi atau insentif finansial yang disediakan

pemerintah kota bagi berbagai stakeholder. Dua elemen yang

signifikan adalah tipe pelayanan yang disediakan oleh Kota,

bersamaan dengan efektivitas penyediaan tersebut dan jumlah dan

Page 64: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

42

jenis events (seperti festival, dan kultural lainnya , budaya atau event

yang lain).

2. Komunikasi sekunder adalah komunikasi yang formal dan disengaja yang

biasanya mengambil tempat pada praktek pemasaran pada umumnya

seperti pemasangan iklan pada indoor dan outdoor, hubungan masyarakat,

desain grafis, dan penggunaan logo. Hal ini memiliki kesamaan dengan

apa yang dimaksud dengan komponen promosi dari pemasaran tradisional

dan sejauh ini menjadi variabel pemasaran yang diadopsi kota dengan

senang hati.

3. Akhirnya, komunikasi tersier merujuk pada word of mouth (pemasaran

dari mulut ke mulut) yang diperkuat oleh media dan komunikasi

kompetitor. Hal ini tidak dapat dikontrol oleh kota tersebut. Keseluruhan

proses branding dan dua jenis komunikasi image yang dapat dikontrol

sebelumnya merupakan tujuan untuk membangkitkan dan memperkuat

komunikasi tersier yang positif khususnya terhadap penduduk asli yang

tinggal kota tersebut, yang pada saat bersamaan merupakan target audiens

yang terpenting dari city branding dan city marketers.

Word of mouth menjadi salah satu bagian dari pembentukan city

branding. Maka word of mouth menjadi sarana promosi yang tepat untuk

digunakan dalam mempromosikan suatu daerah.

Page 65: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

43

C. WORD OF MOUTH

Dalam ilmu pemasaran, kegiatan promosi tidak hanya dapat dilakukan

oleh pihak perusahaan atau pemasar, akan tetapi juga dapat dilakukan oleh pihak

konsumen atau pelanggan. Adanya komunikasi yang digunakan oleh calon

konsumen atau pelanggan untuk bertukar informasi mengenai produk barang dan

jasa dapat dilakukan dengan cara komunikasi mulut ke mulut atau word of

mouth. Pertukaran informasi ini dilakukan oleh satu orang yang telah

menggunakan suatu produk dan membantu pihak lain atau calon pembeli untuk

mengetahui informasi tentang produk tersebut. Dalam pemasaran, komunikasi

word of mouth terjadi ketika konsumen memberikan saran atau pendapat dan

berbagi pengalaman kepada konsumen lain tentang sebuah produk, jasa atau

merek (Schiffman dan Wisenblit, 2015:248).

Menurut Kotler dan Armstrong (2010:436) word of mouth adalah sebuah

komunikasi personal seseorang terhadap produk diantara target pembeli,

tetangga, teman, keluarga dan rekan sejawat. Word of mouth bukanlah sesuatu

hal yang baru, tetapi popularitasnya sebagai piranti pemasaran terus

membumbung. Perkembangan word of mouth menjadi sangat luar biasa, dipacu

dan dipicu oleh pertumbuhan media sosial yang sangat fenomenal. Dari sekedar

percakapan dari mulut ke mulut yang dilakukan ketika bertatap muka, word of

mouth yang menunggangi media sosial berubah menjadi komunikasi viral yang

menyimpan pesannya beranak-pinak seperti rentenir yang menerapkan bunga

berbunga.

Page 66: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

44

Sedangkan menurut Silverman (2011:51) word of mouth adalah

pertukaran informasi yang dilakukan antara orang-orang mengenai produk dan

jasa secara independen (bebas) tanpa ikatan perusahaan atau produsen.

Gartika (2007:7) menyatakan bahwa ibarat virus, word of mouth bisa

menular kemana-mana dengan cepat, asalkan dilakukan dengan cara yang tepat.

Hal ini dapat berarti positif, tapi juga bisa berarti negatif.

Informasi word of mouth masuk dalam kategori komunikasi informal

dengan ciri khas disampaikan oleh sumber informasi atau tidak menyampaikan

pesan atas nama organisasi atau perusahaan. Bentuk komunikasi word of mouth

sendiri dapat berupa pemberian informasi atau saran tentang produk oleh orang

tua atau teman. Pengirim pesan dinilai tidak mendapat keuntungan apapun

berkaitan dengan keputusan si penerima pesan di kemudian hari. Pemasar

menyadari bahwa kekuatan komunikasi informal word of mouth yang beredar di

antara konsumen hampir selalu lebih efektif daripada promosi pesan berbayar

yang dilakukan oleh pengiklan (Schiffman dan Wisenblit, 2015:249).

Word of mouth merupakan salah satu proses komunikasi yang melibatkan

pengirim pesan, penerima pesan, pesan yang disampaikan, pesan atau media

tempat pesan tersebut digunakan, tempat pesan tersebut disampaikan serta apa

yang dilakukan oleh penerima pesan setelah menerima pesan tersebut. Freddy

Rangkuti (2009:77) mendefinisikan word of mouth sebagai usaha pemasaran

yang memicu pelanggan untuk membicarakan, mempromosikan,

merekomendasikan dan menjual produk, jasa atau merek kepada pelanggan lain.

Page 67: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

45

Berdasarkan beberapa definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa

word of mouth merupakan sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh

individu non-organisasi atau perusahaan dalam memberikan saran,

membicarakan, mempromosikan dan menjual suatu merek kepada orang lain.

Menurut penelitian Nielsen pada tahun 2013 tentang The Influence

Consumer Trust in Advertising yang dilakukan secara online lebih dari 29.000

responden tersebar di 58 negara yang berbeda. Menyatakan bahwa 84%

konsumen lebih percaya informasi pemasaran dengan media word of mouth yang

direkomendasikan dari keluarga, saudara dan teman yang dikenalinya dengan

tingkat kepercayaan tertinggi dibanding sarana informasi pemasaran lainnya.

Tingkat kepercayaan tersebut naik 6% dari tahun 2007 sebesar 78% serta

mengkonversi informasi word of mouth tersebut menjadi keputusan pembelian

yaitu sebesar 92% naik 18% dan tahun 2007 sebesar 74%. Adapun tingkat

kepercayaan word of mouth di Indonesia menurut Nielsen pada tahun 2013

sebsar 85% turun 4% dari tahun 2007.

Menurut Kotler (2012:206), konsumen menerima dan menanggapi Word

of mouth pada kondisi dan situasi dalam:

a. Konsumen kurang mendapat informasi yang cukup untuk membantu dalam

melakukan pilihian.

b. Produknya sangat kompleks dan sulit dinilai dengan menggunakan

penilaian kiriteria.

Page 68: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

46

c. Konsumen kurang mampu untuk menilai produk, tidak penting bagaimana

informasi yang disebarkan dan ditujukan.

d. Sumber lain memiliki kredibilitas rendah

e. Pengaruh orang lain lebih mudah dijangkau dari pada sumber lain dan

karena dapat dikonsultasikan dengan menghemat waktu dan tenaga.

f. Kuatnya sebuah ikatan sosial yang ada antara penyabar dan peneriman

informasi.

g. Individu mempunyai sebuah kebutuhan yang tinggi pada persetujuan

lingkungan sosial.

Melalui komunikasi word of mouth seseorang dapat mengurangi sebuah

ketidakpastian dikarenakan ketidaktahuanya tentang sesuatu yang dimiliki,

dengan bertanya kepada orang lain yang pernah memakai produk bersangkutan,

akan menghasilkan informasi yang lebih dapat dipercaya, sehingga juga kaan

lebih menghemat waktu dan proses evaluasi merek.Kondisi tersebut didukung

oleh budaya Indonesia dimana informasi word of mouth cepat tersebar dan orang

sangat percaya pada informasi yang diterima dari orang terdekat dan yang

dikenalnya.

Informasi sebuah word of mouth berdasarkan sumber dan penerimannya

menurut Silverman (2011:128) terdapat tiga jenis yaitu:

a. Expert to expert, ketika seorang ahli berbicara dengan ahli mengenai sesuatu

hal (produk atau jasa) yang sesuai dengan keahlian dibidangnya, maka

Page 69: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

47

pembicaraan mereka akan sangat penting, bernilai dan dapat menjadi sebuah

pengungkit didalam word of mouth.

b. Expert to peer, ketika seseorang yang awam akan sesuatu hal (produk atau

jasa) mencari sebuah informasi dan saran kepada seorang yang ahli didalam

bidangnya yang man informasi tersebut digunakan sebagai referensi untuk

mengambil sebuah keputusan.

c. Peer to peer, ketika sorang yang awam terhadap hal (produk atau jasa),

membuat sebuah keputusan akan mencari sebuah informasi dari seseorang

yang sudah berpengalaman dengan hal (produk atau jasa) tersebut.

Menurut Rangkuti (2009:96) pesan yang disampaikan melalui word of

mouth dapat diukur dengan menggunakan dimensi dan indikator berikut ini:

1. Lawan bicara

a) Keahlian lawan bicara

Suatu sikap yang dilakukan pada seseorang yang dapat

mempengaruhi lawan bicaranya dalam mengambil keputusan.

b) Kepercayaan terhadap lawan bicara

Kepercayaan seseorang terhadap lawan bicara dalam menerima

informasi yang diungkapkan seseorang.

c) Daya tarik lawan bicara

Penampilan seseorang yang dapat meyakinkan seseorang

memutuskan sesuatu.

Page 70: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

48

d) Kejujuran lawan bicara

Cara bicara seseorang yang jujur dalam mengatakan sesuatu

berdasarkan kenyataan.

e) Objektivitas lawan bicara

Lawan bicara mengatakan keadaan yang sebenarnya tanpa

dipengaruhi pendapat atau pribadi sendiri.

f) Niat lawan bicara

Maksud atau tujuan lawan bicara dalam mengatakan sesuatu

yang dapat mempengaruhi seseorang dalam penyampaian informasi.

2. Tindakan anda setelah melakukan pembicaraan

a) Konsumsi pesan

Hasil komunikasi mengenai sesuatu yang dibutuhkan.

b) Pencarian informasi

Hasil komunikasi yang menjadi informasi sesorang dalam

memenuhi kebutuhan akan informasi.

c) Konversi

Hasil penyampaian informasi lawan bicara dari hal yang tidak

diketahui menjadi mengetahui.

d) Penyampaian kembali

Penyampaian kembali seseorang terhadap orang lain mengenai

suatu produk atau jasa.

Page 71: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

49

e) Penciptaan ulang pesan

Melakukan pembicaraan terus menerus terhadap orang lain

mengenai suatu produk atau jasa yang dirasakan.

Pengukuran word of mouth mengacu pada konsep yang telah

diterapkan Godez dan Mayzlin (2004) yang mengemukakan dua elemen yang

dapat digunakan untuk mengukur word of mouth yaitu volume dan

dispersion. Dalam penelitian Godez dan Mayzlin mengemukakan bahwa

orang dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Penelitian mengacu pada tiga

aliran dalam literatur Word of mouth , yaitu:

1. Word of mouth sebagai penggerak perilaku pembelian

2. Pentingnya struktur sosial dalam aliran word of mouth

3. Word of mouth sebagi hasil dari perilaku konsumen dimasa lalu. Dampak

word of mouth tergantung pada siapa yang berbicara dengan siapa.

Berikut ini dua elemen yang dapat digunakan untuk mengukur word of

mouth menurut Godez dan Mayzlin (2004), yaitu :

a. Volume

Berdasarkan banyak word of mouth yang ada pada elemen ini

akan diukur seberapa banyak word of mouth yang ada. Hal ini

merupakan sesuatu yang sangat penting dan pernah dilakukan

pengukuran oleh beberapa peneliti termasuk Yahoo! Buzz index.

Pendekatan ini hampir sama dengan layanan kliping berita yang

memonitor beberapa kali produk suatu perusahaan tersebut. Selain itu

Page 72: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

50

dapat pula dianalogikan sebagai frekuensi, yakni seberapa sering orang

membicarakan atau merekomendasikan. Semakin banyak percakapan

yang terjadi, tentunya akan semakin banyak orang yang mengetahui

tentang hal tersebut.

b. Dispersion

Elemen ini mendefinisikan sebagai tingkat dimana percakapan

mengenai produk mengambil tempat didalam komunikasi yang

luas.Apakah penyeberannya pada komunikasi yang sejinis saja sudah

mencapai diluar komunikasi sejenis.Hal ini dapat dianalogikan sebagai

jangkauan, yakni berapa banyak orang berbeda yang membicarakan.

word of mouth yang kurang meneyebar (diskusi hanya terbatas pada

populasi yang terbatas dan hegemoni) akan lebih sedikit dampaknya

jika dibandingkan dengan word of mouth yang tersebar laus. Dalam

penelitian ini Godez dan Mayzlin berharap word of mouth menyebar

cepet dalam masyarakat dan perlahan-lahan diantara mereka. Anggota

komunitas yang sama sering berinteraksi satu sama lainnya dan dengan

demikian lebih mungkin untuk belajar satu sama lain dari pada dari

anggota komunitas lain. Jadi, tergantung pada volume tertentu dari

word of mouth, lebih banyak orang akan menjadi informan tentang

produk atau jasa tertentu menunjukan lebih tersebarnya informasi.

Dalam penelitiannya Godez dan Mayzlim menyatakan bahwa seseorang

dipengaruhi oleh pendapat orang lain. Penelitian mengacu pada tiga aliran

Page 73: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

51

dalam literatur word of mouth, yaitu: (1) Word of mouth sebagai penggerak

perilaku pembelian, (2) pentingnya struktur sosial dalam aliran word of mouth

dan (3) Word of mouth sebagai hasil dari perilaku konsumen di masa lalu.

Dampak word of mouth tergantung pada siapa yang berbicara dengan siapa.

Berdasarkan uraian di atas maka dimensi word of mouth yang

digunakan pada penelitian ini adalah teori menurut Godes dan Mayzlin (2004)

yang meliputi: volume dan dispersion, karena sesuai dengan objek penelitian.

D. WISATAWAN

Tidak semua orang yang masuk ke dalam suatu wilayah disebut

wistaawan. Panitia statistik liga bangsa-bangsa dalam siding dewan yang

diselenggarakan pada tanggal 24 Januari 1937 telah menciptakan kiriteria bahwa

orang-orang tersebut di bawah ini dianggap sebagai wistawan (Yoeti, 2008:190) :

1) Mereka yang mengadakan perjalanan dinas untuk pertemuan (meeting) atau

sebagai utusan untuk keperluan tertentu (ilmiah, diplomatik, keagamaan, dan

olahraga).

2) Mereka yang melakukan perjalnan untuk usaha (business)

3) Pengunjung yang melakukan perjalanan untuk bersenang-senang (travel for

Pleasure), kunjungan keluarga (family reason), menyembuhkan suatu

penyakin (travel for helath).

4) Penumpang yang datang berkunjung dengan kapal pesiar, walau tinggal

kurang dari 24 jam.

Page 74: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

52

Pengunjung dalam pariwisata terdiri dari dua jenis yaitu wistawan

(tourist) dan pengujung harian (some day visitor).Yang termasuk dalam katagori

pengunjung harian ialah penumpang kapal pesiar, awak kendaraan seperti

pramugari dan anak buah kapal serta ekskursionis. Sementara itu, yang termasuk

dalam katagori wistawan ialah orang asing, para awak kendaraan yang bukan

residen dan warga negara penduduk luar negeri. Wiatawan menurut UNWTO

memiliki tiga kelompok tujuan kunjungan, seperti berikut ini (Ismayanti,

2010:8) :

a) Leisure and recreation (vakansi dan rekreasi)

Segala kegiatan yang memiliki tujuan vakansi dan rekreasi,

mengunjungi event budaya, kesehatan, olahraga aktif (yang bukan

profesional), dan tujuan lain termasuk dalam katagori bersenang-senang.

Kegiatan utama dalam katagori ini berupa kegiatan berjalan-jalan, keliling

Kota dan makan. Wistawan yang memiliki tujuan bersenang-senang dan

rekreasi disebut sebagi wistawan vakansi. Ada yang mengatur perjalanan

sendiri, ada pula yang meminta bantuan biro perjalanan untuk

mempersiapkan perjalanan.

b) Business and professional ( bisnis dan profesional)

Bebrapa tujuan kunjungan dalam katagore bisnis dan profesional

adalah rapat, misi, perjalanan insentif, dan bisnis. Tujuan-tujuan itu

berhubungan erat dengan pekerjaan. Perjalanan dilakukan tidak untuk

mencari nafkah, tetapi kegiatannya berdampak pada pekerjaan.

Page 75: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

53

c) Other tourism purposes (tujuan wisata lain)

Wisata untuk belajar, pemulihan kesehatan, transit, dan berbagai

tujuan lain termasuk dalam katagori tujuan wistaa lain. Tujuan lain

diantaranya melakukan kunjungan kepada kerabat dan saudara, ziaah,

melakukan perjalanan keagamaan, melakukan widyawista.

Wistawan dari sisi perilakunya dapat dilihat melalui tiga aspek (Pitana,

2009 : 39 dalam Ramadhan dkk, 2015). Aspek tersebut, yaitu:

1. Melakukan perjalanan yang jauh dari tempat tinggal normalnya sehari-hari

2. Perjalanan tersebut dilakukan paling sedikit semalam tetapi tidaksecara

permanen

3. Dilakukan pada saat tidak bekerja atau mengerjakan tugas rutin lain tetapi

dalam rangka mencari pengalaman mengesankan dari interaksi dengan

beberapa karakteristik tempat yang dipilih untuk dikunjungi.

Objek penelitian ini dikhusukan bagi pengunjung Kota Bandung yang

bertujuan untuk vakansi dan rekreasi dan merupakan Mahasiswa di Kota

Tangerag Selatan.

E. MINAT BERKUNJUNG WISATAWAN

Teori minat berkunjung dianalogikan sama dengan minat beli, seperti

penelitian yang dilakukan oleh Albarq (2014) yang menyampaikan bahwa minat

berkunjung wisatawan sama dengan minat pembelian konsumen. Selain itu

Kotler et al ( 2006: 198) dalam Ramadhan dkk (2015) mengasumsikan bahwa

Page 76: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

54

minat pembelian pada konsumen dapat disamakan dengan minat berkunjung

pada wisatawan.

Minat beli merupakan bagian dari komponen perilaku dalam sikap

mengkonsumsi. Menurut Kinear dan Taylor (1995: 306) dalam Dwityanti (2008)

minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak sebelum

keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.

Menurut Simamora (2004:131) minat beli adalah sesuatu yang pribadi

dan berhubungan dengan sikap individu yang berminat terhadap suatu objek akan

memiliki kekuatan atau dorongan untuk melakukan serangkaian tingkah laku

untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.

Sedangkan menurut Howard (1989) dalam Dwityanti (2008) minat untuk

membeli (intention to buy) didefinisikan sebagai pernyataan yang berkaitan

dengan batin yang mencerminkan rencana dari pembeli untuk membeli suatu

merek tertentu dalam suatu periode waktu tertentu.

Dari beberapa pemaparan tersebut di atas dapat dsimpulkan bahwa minat

beli konsumen adalah suatu kegiatan pemusatan perhatian individu terhadap

suatu barang atau jasa yang disertai dengan perasaan senang terhadap barang atau

jasa tersebut, sehingga minat tersebut menimbulkan ketertarikan konsumen untuk

mencoba suatu produk kemudian timbul perasaan konsumen untuk membeli

produk tersebut.

Morris et al (2002) dalam Knihght dan Kim (2007 : 273) menyatakan :

Page 77: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

55

“Importantly, emotional response to a brand is a strong predictor

of purchase intention and accounts for more than twice the variance of

cognition. Consumer are inundated with commercial massage relative to

brands, and advertisements that evoke emotional responses can

significantly affect purchase intention.”

Artinya, tanggapan emosional terhadap suatu merek merupakan alat ukur

yang kuat terhadap minat beli dan terhitung lebih dari dua varian pengetahuan.

Pelanggan dibanjiri oleh pesan iklan yang berhubungan dengan suatu merek, dan

periklanan yang membangkitkan respon emosional yang secara signifikan dapat

menyebabkan minat pembelian.

Berdasarkan beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa minat beli

merupakan pernyataan mental dari konsumen yang merefleksikan sebuah

rencana pembelian sejumlah produk dengan merek tertentu. Hal ini sangat

diperlukan oleh para pemasar untuk mengetahui minat beli konsumen terhadap

suatu produk. Biasanya baik para pemasar maupun ahli ekonomi lainnya,

menggunakan variabel minat untuk memprediksi perilaku konsumen dimasa

yang akan datang.

Menurut Ferdinand (2014: 188) salah satu variabel yang mungkin lebih

sesuai untuk menggambarkan minat beli adalah seperti yang disajikan dalam

tabel berikut dibawah ini:

Page 78: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

56

Tabel 2.3

Indikator Minat Beli

INDIKATOR MODEL

Indikator minat membeli adalah :

Intensitas pencarian informasi

Keinginan untuk segera membeli/

memiliki suatu produk

Preferensi bahwa produk tertentu

inilah yang diinginkan, seseorang

bersedia mengabaikan pilihan lain

Sumber: Ferdinand (2014: 188)

Konsumen atau wisatwan dalam memutuskan untuk berkunjung memiliki

berbagai pertimbangan seperti halnya sebelum melakukan pembelian. Dalam

proses untuk memilih, terdapat satu aspek dimana calon konsumen atau

wisatawan dapat menentukan seperti apa tujuan dari pilihan yang ada dibenak

konsumen atau wisatawan tersebut. Dorongan yang kuat dan memotivasi untuk

memilih sebagai suatu tindakan inilah yang kemudian disebut dengan minat.

F. KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN

Teori keputusan berkunjung wisatawan dianalogikan sama dengan

keptutusan pembelian, seperti penelitian yang dilakukan oleh Jalilvand dan

Samei (2012) dalam Aprilia dkk (2015) yang menyamakan bahwa keputusan

berkunjung wisatawan sama dengan keputusan pembelian konsumen.

Intensitas

pencarian

informasi

Keinginan

segera

membeli

Keinginan

preferensial

Minat

Membeli

Page 79: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

57

1) Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Keller (2012:188) proses keputusan pembelian

meliputi lima tahapan, yaitu :

Gambar 2.3

Five-Model of the Consumer Buying Process Stage

Sumber: Kotler dan Keller (2012:188)

Gambar 2.1 Menjelaskan proses keputusan pembelian yang terdiri dari

lima tahapan sebagai berikut :

1. Problem recognition (pengenalan masalah)

Proses pembelian dimulai saat pembeli menyadari suatu maslaha atau

kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal atau pun internal. Pemasar

perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan

Problem recognition

Post purchase decision

Purchase decision

Evaluation of alternatives

Information search

Page 80: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

58

mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen.Kemudian mereka dapat

mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.

2. Information search (pencarian informasi)

Setelah mengenal kebutuhan yang dihadapinya, konsumen akan

mencari informasi lebih lanjut atau tidak. Ketika konsumen mengumpulkan

informasi, hanya bebrapa pilihan yang ,menjadi kuat. Jika kebutuhan itu

sangat penting bagi konsuemen maka pencarian informasi akan lebih

mendalam, salah satu cara konsumen yaitu mendapatkan informasi dari

berbagai pihak. Informasi-informasi yang didapatkan konsumen dibagi

menjadi empat kelompok sumber informasi diantaranya :

a. Pribadi : keluarga, teman, tetangga

b. Komersial : iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan.

c. Publik : media masa, organisasi pemeringkat, konsumen.

d. Pengalaman : penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk.

Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber informasi tergantung

pada jenis produk dan karakteristik pembeli.Secara umum konsumen

menerima informasi tentang suatu produk dari sumber komersial, yaitu

sumber yang didominasi pemasar. Namun sumber informasi yang paling

efektif didominasi dari sumber pribadi. Setiap sumber informasi menjalankan

fungsi yang berbeda dalam memengaruhi keputusan pembelian. Yang menjadi

pusat perhatian pemasaran adalah sumber informasi pokok yang diperhatikan

konsumen.

Page 81: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

59

3. Evaluation alternative (Evaluasi alternatif)

Setelah melalui tahapan pencarian informasi , konsumen akan

menghadapi sejumlah merek yang dapat dipilih, pemilihan alternatif ini

melalui beberapa proses tertentu,yaitu:

a. Konsumen akan mempertimbangkan berbagai sifat produk

b. Pemasar harus mempertimbangkan kegunaan cirri-ciri suatu produk

c. Konsumen biasnaya membangun seperangkat kepercayaan merek sesuai

dengan cirri-cirinya

d. Konsumen diasumsikan memiliki sejumlah fungsi kegunaan setiaap cirri

yang menggambarkan bagaimana konsumen mengharapkan kepuasan dari

suatu produk yang bervariasi pada tingkat yang berbeda untuk masing-

masing ciri

e. Terbentuknya sikap konsumen terhadap bberapa merek melalui prosedur

penilaian. Konsumen ternyata menerapkan prosedur penilaian yang

berbeda untuk membuat suatu pilihan diantara sekian banyak cirri-ciri

objek

4. Purchase decision (Keputusan Pembelian)

Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk prefensi antar merek

dalam kumpulan pilihan. Konsumen membentuk suatu minat terhadap merek

yang paling dsukai. Dalam melaksanakan pembelian, konseumen dapat

membentuk lima sub keputusan : merek, penyalur, kuantitas waktu, dan

metode pembayaran. Cara sikap orang lain mengurangi altenatif yang disukai

Page 82: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

60

akan bergantung pada dua hal yaitu intensitan negative orang lain pad

alternatif yang disukai konsumen dan motivasi konsumen untuk menuruti

keinginan orang lain. Minat beli berada pada posisi setelah konsumen

melakukan evaluasi alternatf sebelum melakukan keputusan pembelian seperti

gambar 2.4.

Gambar 2.4

Steps between Evaluation of Alternatives and a Purchase Decision

Sumber: Kotler dan Keller (2012:192)

Adapun pendapat menurut Peter dan Olson (2010:160) tentang

keputusan pembelian adalah alternatif sebuah pilihan konsumen sebagai

proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua tau lebih perilaku alternatif, dan sebuah kegiatan memilih

salah satu dari berbagai merek yang adadiantarnya sebagai perwujudan untuk

menyelesaikan masalah yang dihadapi pada setiap individu konsumen.

Purchase

decision

Evaluatuion of

alternatives

Purchase intention

Attitude of

other

Unanticipated

situational factors

Page 83: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

61

Pertimbangan alternatif konsumen untuk menyelesaikan masalah

dalam memilih sebuah merek mana yang menjadi pilihan konsumen untuk

mengatasi masalahnya terdapat beberapa macam alternatif pilihaan yang

dibedakan berdasarkan beberapa klasifikasi yaitu: kelas produk, bentuk

produk, merek atau model yang ingin konsumen beli. Adapun klasifikasi

lainnya yang menjadi pertimbangan konsumen dalam memutuskan pilihan

membeli yaitu: meteode dalam pembayraan (kas, cek, atau kredit) yang

dikunjunginya, dan waktu yang dikunjunginya harian atau bulanan.

5. Post purchase behavior (Perilaku Pasca Pembelian)

Setelah pembelian, konsumen akan mengalami beberapa tingkatan

kepuasan atau ketidakpuasan. Konsumen juga akan melakukan beberapa

kegiatan membeli produk yang akan menarik bagi pemasar. Tugas pemasar

belum selesai setelah konsumen membeli produk, namun akan sampai terus

berlangsung sampai periode pasca pembelian. Ada beberapa hal yang harus

diketahui oleh pemasar setelah produk terjual. Menurut Kotler dan Keller

(2012:172), terdapat tiga langkah yang menyangkut perilaku pasca pembelian,

diantaranya:

a. Post purchase satisfaction (kepuasan pasca pembelian)

Kepuasan pembelian merupakan fungsi dari kedekatan antara

harapan pembeli produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas

produk tersebut.Jika kinerja tidak memenuhi harapan maka konsumen

kecewa, jika memenuhi harpan maka konsumen sangat puasa. Perasaan

Page 84: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

62

ini menentukan apakah pelanggan membeli produk kembali dan

membeicarakan hal-hal yang positif atau negative tentang produk itu

kepada orang lain. Semakin besar kesenjangan antara harapan dan kinerja,

semakin besar ketidakpuasan yang terjadi. Disini gaya konsumen

memainkan peran. Bebrapa konsumen memperbesar kesenjangan itu

ketika produk tidak sempurna dan sangat mengecewakan, sedangkan

konsumen lain meminimalkan kesenjangan dan tidak terlalu kecewa.

b. Post purchase action (tindakan pasca pembelian)

Jika konsumen puas, kemungkinan akan membeli kembali produk

tersebut dan cenderung mengatakan hal-hal baik tentang merek tersebut

pada orang lain. Tetapi konsumen yang tidak puasa mingkin

meninggalkan atau mengembalikan produk, mereka mungkin mencari

informasi yang memastikan nilai produk yang tinggi. Jika kepuasan dan

ketidakpuasan pembeli atas suatu produk akan memengaruhi tindakan

selanjutnya.

c. Post purchase an disposal (pemakaian dan pembuangan pasca pembelian)

Tingkat kepuasan konsumen merupakan fungsi dari keadaan

produk yang sebenranya dengan produk yang diharapkan konsumen.

Kepuasan atau ketidakpuasan akan mempengaruhi aktifitas konsumen

berikutnya, rasa puas akan mempengaruhi konsumen untuk melakukan

pembelian berikutnya. Tetapi jika konsumen merasa tidak puasa,

konsumen akan beralih ke merek lain.

Page 85: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

63

Selain itu menurut Swastha dan Irawan (2006:118), setiap keputusan

pembelian mempunyai strutur sebanyak tujuh komponenn, yaitu:

a. Keputusan tenteng jenis produk

Konsumen dapat mengambil keputusan untuk membeli sebuah

produk atau menggunakan uangnya untuk tujuan yang lain. Perusahaan

memusatkan perhatiannya pada konsumen yang memiliki niat pembelian

setelah mengevaluasi berbagai alternatif yang ada.

b. Keputusan tentang bentuk produk

Konsumen mengambil keputusan untuk membeli bentuk produk

tertentu. Keputusan tersebut menyangkut pada ukuran, kualitas, maupun

corak warna dan sebaginya.

c. Keputusan tentang merek

Konsumen mengambil keputusan tentang merek mana yang akan

dibelinya. Penting bagi pemasar untuk mengetahui bagaimana konsumen

dalam memilih sebuah merek.

d. Keputusan tentang penjualnya

Konsumen mengambil keputusan dimana produk akan dibeli.

Dalam hal ini produsen, pedagang besar, dan pengecer harus mengetahui

bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.

e. Keputusan tentang jumlah produk

Konsumen dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak

produk yang akan dibelinya pada suatu saat. Perusahaan harus

Page 86: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

64

menyiapkan berbagai macam produk yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan konsumen.

f. Keputusan tentang waktu pembelian

Konsumen mengambil keputusan tentang kapan ia harus

melakukan pembelian. Tersedianya dana untuk membeli sangat

mempengaruhi keputusan pembelian.

g. Keputusan tentang cara pembayaran

Konsumen mengambil keputusan tentang metode atau cara

pembayaran produk yang dibeli, baik secara tunai atau cicilan. Keputusan

tersebut mempengaruhi keputusan tentang penjual dan jumlah pembelian.

2) Visiting Decision (Keputusan Berkunjung)

Keputusan berkunjung pada suatu tempat berkaitan pada

pengambilan keputusan sebelum memutuskan untuk mengunjungi suatu

tempat (Kotler dan Keller, 2009:184 dalam Hurriyati, 2015). Keputusan

untuk mengunjungi tujuan wisata dibuat oleh wisatawan berkaitan pada

konsep perilaku konsumen.

Keputusan berkunjung merupakan proses dimana seorang

pengunjung melakukan penilaian dan memilih satu alternatif yang

diperlukan berdasarkan pertimbangan tertentu (Aprilia dkk,2015). Seperti

yang telah dikatakan oleh Kotler dan Keller bahwa perilaku konsumen

dipengaruhi oleh budaya, sosial, dan faktor-faktor pribadi, Khususnya terkait

pada keputusan untuk mengunjungi tempat wisata (Hurriyati, 2015).

Page 87: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

65

Cleverdon mengatakan bahwa keputusan pembelian yang diasumsikan pada

keputusan berkunjung konsumen dipengaruhi oleh tempat tujuan wisata, tipe

perjalanan, waktu dan biaya, agen perjalanan, dan jasa perjalanan (Damanik

dan Weber,2006 dalam Hurriyati 2015).

a) Destination Area (Tempat tujuan)

Destination Area merupakan sub variabel dari yang terdiri dari

beberapa indikator diantaranya :

1. Kaitan atau hubungan antara tujuan para wistawaan dengan

kebutuhan para pengunjung.

2. Ketersediaan informasi terkait tujuan wisata wisatawan.

b) Traveling Mode (Tipe perjalanan)

Traveling mode merupakan sub variabel kedua dari visiting

decision, adapun indikator dari Traveling mode diantaranya:

1. Akses transportasi untuk sampai di tempat tujuan wisata

2. Keberagaman alat-alat transportasi yang tersedia

3. Kenyaman dari alat-alat transportasi yang tersedia

c) Time and Cost (Waktu dan Biaya)

Indikator dari Time and Cost diantaranya yaitu :

1. Perjalanan wisata sesuai dengan waktu yang ditetapkan termasuk

jam buka dan tutup dari pariwisata yang dituju.

2. Perjalanan wisata tergantung pada biaya perjalanan.

Page 88: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

66

3. Perjalanan wisata tergantung pada waktu luang untuk melakukan

perjalanan.

d) Travel Agent (Agen Perjalanan)

Indikator dari dimensi Travel Agent yaitu Ketergantungan

wisatawan terhadap travel agent ketika melakukan perjalanan wisata.

e) Service Source (Sumber Jasa)

Indikator dari dimensi Service Source yaitu keberagaman dari

jenis pelayanan seperti pemandu wisata, pusat souvenir, photografer,

dll.

Berdasarkan uraian di atas, penulis menggunakan teori yang

dikemukakan oleh Damanik dan Weber untuk mengukur variabel keputusan

berkunjung wistawaan.

G. PENGARUH VARIABEL INDEPENDEN TERHADAP VARIABEL

DEPENDEN

1. Hubungan City Branding dengan Keputusan Berkunjung

Destination brand sering disebut juga sebagai merek suatu tempat.

Merek daerah didefinisikan sebagai aktivitas pemasaran untuk

mepromosikan citra positif suatu daerah tujuan wisata demi mempengaruhi

keputusan konsumen untuk mengunjunginya (Blain, et al., 2005 dalam

Roostika, 2012)

Page 89: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

67

2. Hubungan City Branding dengan Minat Berkunjung

City branding memeiliki hakikat sebagai strategi dalam memasarkan

daerah dengan memberikan branding terhadap suatu kota tertentu agar

semakin dikenal. City branding dapat memunculkan minat wiasatawan

karena memiliki perbedaan dibandingkan Kota lain, sehingga memunculkan

minat untuk berkunjung (Ramadhan Dkk, 2015)

3. Hubungan Word of mouth dengan Keputusan Berkunjung

Komunikasi word of mouth merupakan strategi pemasaran yang

menitikberatkapan pada saran pengunjung kepada orang lain yang nantinya

dapat mempengaruhi orang lain untuk tertarik dan akan mengikuti sarannya.

Word of mouth menjadi sangat penting ketika tempat wisata yang disarankan

memiliki nilai positif atau kesan yang baik bagi pengunjung. (Aprilia Dkk,

2015). Seperti pendapat yang dikemukakan oleh agustina (2014) dalam

Aprilia dkk., (2015) ketika seseorang menirima informasi mengenai suatu

produk maupun jasa dari orang lain seperti teman maupun saudarabagimana

pengalaman dalam menggunakan produk dan jasa tersebut, apabila informasi

yang disampaikan positif maka seseorang cenderung akan tertarik bahkan

mencoba produk dan jasa tersebut begitu juga sebaliknya. Hasil penelitian

menunjukan bahwa komunikasi Word of mouth berpengaruh secara

signifikan terhadap motivasi berkunjung pada Museum Bank Indonesia.

Page 90: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

68

4. Hubungan Word of mouth dengan Keputusan Berkunjung

Sulistyawati, Dkk (2010) dalam Aprilia Dkk (2015) menyatakan

bahwa Word of mouth merupakan salah satu faktor yang mendorong

wisatawan untuk melakukan keputusan pembelian. Pengaruh referensi yang

diberikan oleh teman merupakan salah satu variabel yang mempengaruhi

konsumen dalam keputusan pembelian patung kayu. Karena tidak sedikit

wisatawan yang yang melakukan pembelian patung kayu dipengaruhi oleh

teman-teman mereka yang sudah terlebih dahulu berkunjung dan sekaligus

membeli produk patung kayu.

5. Hubungan Minat Berkunjung dengan Keputusan Berkunjung

Variabel minat berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan berkunjung. Minat dari dalam diri pengunjung untuk

mengunjungi tempat wisata seperti Jatim Park 2 menjadi pendorong

pengunjung untuk menetapkan keputusan berkunjung di Jatim Park 2 atau

tempat wisata tersebut. Saat timbulnya minat, maka pengunjung akan sadar

bahwa pengunjung menyukai suatu tempat wisata tertentu sesuai dengan

minatnya dan ingin mengunjunginya (Aprilia, Dkk, 2015). Selanjutnya

ketika keyakinan akan suatu tempat wisata menguat, maka akan

menimbulkan keputusan untuk melakukan kunjungan (Shrimp, 2003 dalam

Aprilia, Dkk, 2015).

Page 91: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

69

H. PENELITIAN TERDAHULU

Penelitian terdahulu merupakan suatu sumber yang dijadikan acuan

dalam melakukan penelitian. Penelitian terdahulu yang digunakan berasal dari

jurnal dengan melihat hasil penelitiannya dan akan dibandingkan dengan

penelitian selanjutnya dengan menganalisa berdasarkan keadaan dan waktu yang

berbeda, adapun ringkasan penelitian terdahulu akan dijabarkan pada tabel

dibawah ini :

Tabel 2.4

Penelitian Terdahulu

No Nama

Peneliti

Judul

Penelitian Metodologi Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan

1 Abdurrahm

an Hikmah

Ramadhan,

Suharyono,

Srikandi

Kumadji

Jurnal

Administra

si Bisnis

(JAB)|Vol.

28 No. 1

November

2015|

administras

ibisnis.stud

entjournal.

ub.ac.id

Pengaruh

City

Branding

terhadap

minat

berkunjung

serta

dampakny

a pada

keputusan

berkunjung

(survey

pada

Wisatawan

Kota

Surabaya

2015)

Kuantitatif,

Deskriptif

dengan

menggunak

an Path

Analysis

Terdapat

pengaruh

signifikan antara

City Branding

dengan minat

berkunjung

dengan nilai

koefisien (β)

sebesar 0,497,

City Branding

memiliki

pengaruh

terhadap

keputusan

berkunjung akan

tetapi tidak

signifikan karena

nilai koefisien

jalurnya (β) hanya

sebesar 0,091,

dan minat

Variabel

yang

digunakan

dalam

penelitian

dan analisis

yang

digunakan

dalamm

penelitian

sama-sama

memakai

analisis

kuantitatif

dengan

menggunak

an analisis

jalur.

Perbedaann

ya terletak

pada objek

yang diteliti

Page 92: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

70

berkunjung

memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap

keputusan

berkunjung

dengan nilai

koefisien (β)

sebesar 0,377

2 Fitri

Aprilia,

Srikandi

Kumadji,

Andriani

Kusumawat

i

Jurnal

Administra

si Bisnis

(JAB)|Vol.

24 No. 1

Juli2015|

administras

ibisnis.stud

entjournal.

ub.ac.id

Pengaruh

Word of

mouth

terhadap

minat

berkunjung

serta

dampakny

a pada

keputusan

berkunjung

(survey

pada

pengunjun

g tepat

wisata

“Jawa

Timur Park

2” Kota

Batu)

Kuantitatif

deskriptif

dengan

menggunak

an path

analysis

Terdapat

pengaruh

signifikan antara

Word of mouth

dengan minat

berkunjung

dengan nilai

koefisien (β)

sebesar 0,543,

Word of mouth

memiliki

pengaruh

terhadap

keputusan secara

signifikan karena

nilai koefisien

jalurnya (β)

sebesar 0,365,

dan minat

berkunjung

memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap

keputusan

berkunjung

dengan nilai

Variabel

yang

digunakan

dalam

penelitian

dan analisis

yang

digunakan

dalamm

penelitian

sama-sama

memakai

analisis

kuantitatif

dengan

menggunak

an analisis

jalur.

Perbedaann

ya terletak

pada objek

yang diteliti

Page 93: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

71

koefisien (β)

sbesar 0,491

3 Ahmad M.

Zamil

Research

Journal of

internation

al studies

- issue

20(Septemb

er, 2011)

The impact

of Word of

mouth

(WOM) on

the

purchasing

decision of

the

jordanian

consumer

Desriptif

kuantitatif

hasil penelitian

menunjukan

bahwa bahwa

Word of mouth

dari keluarga,

teman, rekan

kerja, dan kerabat

memiliki dampak

yang besar

terhadap

keputusan

pembelian,

dampak lainnya

adalah dari

sumber lain

seperti

perusahaan dan

penjual. Secara

satatistik terdapat

hubungan

signifikan antara

Word of mouth

dengan keputusan

pembelian

Menggunak

an variabel

Word of

mouthdan

decision

purchasingy

ang di

asumsikan

sebagai

keputusan

berkunjung

Perbedaann

ya terletak

pada objek

yang

diteliti,varia

bel yang

digunakan,

serta

metode

penelitian

dalam

penelitian

ini

menggunak

an analisis

deskriptif

kuantitatif

sedangkan

penulis

meneili

dengan

menggunak

an metode

analisis

jalur.

4 Ratih

Huriyati,

Jurnal

Pendidikan

Sains

Sosial dan

Kemanusia

an

An

Analysis

Place

Branding

to

Enchance

the Image

of

Bandung

City and

Verifikasi

deskriptif

Pelaksanaan

Merek Tempat

dinilai cukup

baik, citra Kota

bandung dinilai

sangat tinggi,

sedangkan

keputusan

mengunjungi

destinasi

Persamaan

penelitian

ini yaitu

objek

penelitian

variabel

bebas

dilakukan

sama-sama

menggunak

Penelitian

ini berfokus

pada tiga

variabel

yaitu place

branding,

city image,

dan

decision to

visit

Page 94: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

72

ISSN 1979-

0112

Vol.8(1)

2015

www.sosio

humanika-

jpssk.com

its

Implicatio

n Toward

the

Decision to

Visit

Tourism

Destinatio

n

pariwista secara

umum dinilai

tinggi

an variabel

place

branding

yang

memiliki

indicator

sama

dengan City

Branding

serta

keputusan

berkunjung

wisatawan

tourism.

Sedangkan

penelitian

yang

dilakukan

peneliti

melihat City

Branding

dan

pengaruhny

a terhadap

minat

berkunjung

serta

dampaknya

terhadap

keputusan

berkunjung

5 Dina

Febiana,

Srikandi

Kumadji,

Sunarti

Jurnal

Administra

si Bisnis

(JAB)|Vol.

16 No. 1

November

2014|

administras

ibisnis.stud

entjournal.

ub.ac.id

Pengaruh

Word of

mouth

terhadap

Minat beli

serta

dampakny

a pada

keputusan

pembelian

(survei

pada

pengunjun

g yang

melakukan

pembelian

pada

biker’s

Resto dan

menggunak

an Path

Analysis

dann

annalisis

deskriptif

Terdapat

pengaruh

signifikan antara

Word of mouth

dengan minat

pembelian dengan

nilai koefisien (β)

sebesar 0,603,

Word of mouth

memiliki

pengaruh

terhadap

keputusan

pembelian secara

signifikan karena

nilai koefisien

jalurnya (β)

sebesar 0,164,

dan minat

Sama-sama

menggunak

na variabel

Word of

mouth dan

menggunak

an variabel

minat beli

serta

keputusan

pembelian

yang

diasumsikan

dengan

minat

berkunjung

serta

keputusan

berkunjung.

Perbedaan

terletak

pada objek

yang

diteliti.

Page 95: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

73

Cafe di

Kota

Malang)

pembelian

memiliki

pengaruh yang

signifikan

terhadap

keputusan

pembelian dengan

nilai koefisien (β)

sebesar 0,701

Menggunka

n metode

analisis

jalur

6 Dr. Yin-Hsi

Lo

The

Journal of

Internation

al

Manageme

nt Studies,

Vol.7 No.2,

October,20

12

Does Word-

of-Mouth

Effect Really

Matter?

The Case of

Chinese

Tourist

Travel

Experience

in Taiwan

Structural

Equating

Modeling

(SEM)

Hasil penelitian

menemukan

pengaruh

langsung dan

positif dari Word

of mouth

terhadap

perceived value

dan perceived

risk, tetapi ada

pengaruh tidak

signifikan dari

perceived risk

terhadap

kepuasan

wisatawan dan

minat berperilaku.

Hal ini mungkin

menjelaskan

bahwa Taiwan

benar-benar

tertarik pada

destinasi

pariwiasata di

Cina. Tidak

peduli ada sesuatu

kejadian serius

terjadi yang

Persamaan

penelitian

ini yaitu

objek

penelitian

variabel

bebas

dilakukan

sama-sama

menggunak

an variabel

Word of

mouth

Pada

penelitian

ini berfokus

pada Word

of mouth,

perceived

value,

perceived

risk, tourist

satisfaction,

dan

behavioral

intention.

Metode

penlitiannya

menggunak

an

Structural

Equating

Modeling

(SEM).

Sedangkan

penelitian

yang

dilakukan

peneliti

melihat

Word of

Page 96: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

74

dilaporkan oleh

media, namun hal

tersebut tidak

memberikan

dampak

signifikan pada

pertumbuhan

kunjungan

wisatawan ke

Cina dari Taiwan.

mouth yang

bedampak

pada minat

berkunjung

wisatawan

serta

keputusan

berkunjung

wisatawan.

Dan

penelitian

peneliti

menggunak

an analisis

kuantitatif

menggunak

an analisis

jalur

7 Abdul

Yusuf dan

Eman

Sulaiman,

Jurnal

Ilmiah

Solusi

Vol.1 No.1

Januari-

Maret

2014: 87-

94

Pengaruh

atribut

produk

wisata

terhadap

place

branding

dan

implikasin

ya

terhadap

keputusan

mengunjun

gi destinasi

wisata

pantai.

Kuantitatif Atribut produk

wisata di

karawang dinilai

para winus cukup

baik. Pelaksanaan

place branding

dinas

perhubungan,

pariwisata dan

kebudayaan serta

pihak terkait

lainnya, dinilai

para winus cukup

baik. Keadaan

keputusan

mengunjungi

destinasi

pariwisata secara

umum dinilai

Penelitian

ini

mengenai

place

branding

kabupaten

karawang

memiliki

kesamaan

pada teori

place

branding

dan metode

penelitian

kuantitatif

menggunak

an analisis

jalur.

Perbedaann

ya terletak

pada teori

yang

digunakan

dalam

melihat

proses

keputusan

berkunjung

wisatawan

dan variabel

yang

digunakan

Page 97: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

75

tinggi. Diketahui

secara simultan

pengaruh atribut

produk wisata dan

place branding

berpengaruh

secara simultan

terhadap

keputusan

mengunjungi

destinasi

pariwisata

terbukti.

8. Bardiatul

Jannah

Zaiunul

Arifin

Andriani

Kusumawat

i

Jurnal

administras

i bisnis Vol

17 No.1

2014

http://admi

nistrasi

bisnis.stude

ntjournal.u

b.ac.id

Pengaruh

City

Branding

dan City

Image

terhadap

keputusan

berkunjung

wisatawan

ke

Banyuwan

gi

Explanatory

research

dengan

endekatan

kuantitatif

analisis

deskriptif

dan analisis

jalur (path

analysis)

Temeuan

penelitian inni

menunjukan

bahwa city

branding

memiliki

pengaruh

signifikan

terhadap city

image, city

branding

memiliki

pengaruh

signfikan

terhadap

keputusan

berkunjung, dan

city image

memiliki

pengaruh namun

tidak signifikan

terhadap

keputusan

berkunjung.

Penelitian

ini

menggunak

an variabel

yang sama

yaitu city

branding

dan

keputusan

berkunjung

Perbedaan

terletak

pada

variabel

intervening

dimana

peneliti

menggunak

an minat

berkunjung

sedangkan

dalam

penelitian

ini

menggunak

an variabel

city image

Page 98: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

76

I. KERANGKA BERPIKIR

Dukungan teori, konsep, dan hasil penelitian terdahulu yang relevan serta

fakta empiris dilapangan menjadi bahan penting dalam penyusunan kerangka

pemikiran (Umar,2008:165).Berdasarkan uraian permasalahan dan landasan teori

di atas maka dapat disusun kerangka berpikir penelitian pengaruh dari variabel

City Branding dan Word of mouth terhadap minat berkunjung dan dampaknya

terhadap keputusan berkunjung wisatawan ke Kota Bandung, yang secara

sistematis digambarkan seperti pada gambar 2.5.

Page 99: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

77

Gambar 2.5

Kerangka Pemikiran

City Branding(X1) WOM (Word of Mouth)

(X2)

Minat Berkunjung (Y1)

Keputusan Berkunjung (Y2)

Kesimpulan dan Saran

Analisis Jalur (Path Analysis) :

1. Persamaan Analisis Jalur Strukutur 1

2. Persamaan Analisis Jalur Strukutur 2

3. Pengujian Hipotesis (Uji t dan F)

4. Uji Sobel

Analisis Data:

1. Uji Validitas

2. Uji Reabilitas

Analisis Korelasi

Page 100: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

78

J. HIPOTESIS

Hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih harus dicari

kebenarannya di dalam kenyataan (empirical verification), percobaan

(eexperimentation) atau praktek (implementation) (Umar,2011: 56). Berdasarkan

model penelitian di atas, maka dapat diajukan suatu hipotesis atau dugaan

sementara sebagai berikut:

1. Persamaan Struktur 1

a. Hipotesis 1

Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel city branding

terhadap minat berkunjung

Ha : terdapat pengaruh signifikan antara variabel city branding

terhadap minat berkunjung

b. Hipotesis 2

Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel word of mouth

terhadap minat berkunjung

Ha : terdapat pengaruh signifikan antara variabel word of mouth

terhadap minat berkunjung

c. Hipotesis 3

Ho : variabel city branding dan word of mouth tidak berpengaruh

secara simultan terhadap minat berkunjung.

Ha : variabel city branding dan word of mouth berpengaruh secara

simultan terhadap minat berkunjung

Page 101: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

79

2. Persamaan Struktur 2

a. Hipotesis 4

Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel city branding

terhadap keputusan berkujung

Ha : terdapat pengaruh signifikan antara variabel city branding

terhadap keputusan berkunjung

b. Hipotesis 5

Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel word of mouth

terhadap Keputusan Berkunjug

Ha : terdapat pengaruh signifikan antara variabel word of mouth

terhadap keputusan berkunjung

c. Hipotesis 6

Ho : tidak ada pengaruh signifikan antara variabel minat berkunjung

terhadap keputusan berkunjung

Ha : terdapat pengaruh signifikan antara variabel miat berkunjung

terhadap keputusan berkunjung

d. Hipotesis 7

Ho : variabel city branding, word of mouth dan minat berkunjung

tidak berpengaruh secara simultan terhadap keputusan berkunjung

Ha : variabel city branding, word of mouth dan minat berkunjung

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan berkunjung.

Page 102: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

80

e. Hipotesis 8

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara city branding dengan keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

Ha : Terdapat pengaruh antara city branding dengan keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

f. Hipotesis 9

Ho : Tidak terdapat pengaruh antara word of mouth dengan keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

Ha : Terdapat pengaruh antara word of mouth dengan keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

Page 103: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

81

BAB III

METODE PENELITIAN

B. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul

penelitian, yaitu untuk menganalisa pengaruh city branding dan word of mouth

terhadap minat berkunjung dan dampaknya terhadap keputusan berkunjung

wisatawan ke Kota Bandung. Penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar tingkat signifikan variabel bebas terhadap variabel terikat. Ruang

lingkup penelitian dilakukan kepada wisatawan Kota Bandung yang merupakan

mahasiswa yang ada di Kota Tangerang Selatan dan pernah melakukan

perjalanan wisata ke Kota Bandung.

Pemilihan ruang lingkup tersebut dilakukan dengan pertimbangan bahwa

di Kota Tangerang selatan banyak terdapat perguruan tinggi, kemudian

mahasiswa yang ada di Kota Tangerang Selatan terdiri dari berbagai daerah.

Selain itu mahasiswa juga bagian dari segmentasi youth dimana mereka terbuka

akan hal-hal baru. Keadaan tersebut didukung dengan adanya teknologi internet

yang banyak mengekspos keindahan alam di Kota Bandung. Dari segi biaya

traveling biasanya mahasiswa memiliki kemampuan finansial yang minim

sehingga Kota Bandung menjadi pilihan yang tepat untuk dikunjungi bagi

mahasiswa yang ada di Kota Tangerang Selatan dengan biaya traveling yang

relatif terjangkau. Kemudian dari segi cuaca dan iklim, Kota Bandung dan Kota

Tangerang Selatan sangatlah berbeda dimana Kota Tangerang Selatan memiliki

Page 104: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

82

cuaca yang cukup panas, lain halnya dengan Kota Bandung yang sejuk dan asri,

sehingga Kota Bandung menjadi salah satu pilihan tujuan wisata yang tepat

untuk mencari udara segar. Mahasiswa yang ada di Kota Tangerang Selatan juga

merupakan objek yang paling terjangkau bagi peneliti.

Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan

diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain dan untuk

melihat hubungan variabel eksogen city branding (X1) dan word of mouth (X2)

terhadap variabel endogen yaitu minat berkunjung (Y1) dan keputusan

berkunjung (Y2) ke Kota Bandung. Penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu

8 bulan terhitung 27 Desember 2015 dan diharapkan selesai sampai dengan 30

Agustus 2016.

C. Metode Penentuan Sampel

1. Populasi Penelitian

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau

subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2012: 90).Populasi yang dimaksud ialah mahasiswa yang ada di

Kota Tangerang Selatan yang mengunjungi Bandung dengan tujuan

rekreasi, seperti objek wisata, wisata kuliner, wisata belanja, dan

sebagainya.

Page 105: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

83

2. Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2012: 91) sampel adalah sebagian atau populasi

yang diteliti.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak

mungkin memepelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan

sampel yang diambil dari populasi itu.

Dalam menentukan jumlah sampel, peneliti menggunakan tektik non

probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang atau kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2012: 85). Teknik non probability

sampling yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah purposive

sampling. Menurut Sugiyono (2012: 87) purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.Pertimbangan yang

dilakukan dalam memilih responden adalah :

a. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa yang ada di Kota

Tangerang Selatan dan merupakan wisatawan yang pernah mengunjungi

Bandung dengan tujuan untuk rekreasi atau bersenang-senang, seperti

mengunjungi objek wisata, wisata belanja, wisata kuliner, event,

mengunjungi tempat spa dan sebagainya.

b. Minimal usia wisatawan sudah 18 tahun.

Page 106: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

84

c. Wisatawan bukanlah penduduk Bandung dan tidak sedang menempuh

pendidikan ataupun bekerja di Bandung.

Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus

pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan (2007:50)

apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah sebagai berikut:

n = (

)2

Dimana:

n = Besarnya sampel

Zα = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel

1,96 dengan tingkat kepercayaan 95%

σ = Standar deviasi populasi

e = Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat

ditoleransi.

Contoh perhitungan:

n =(

)

2 = (

)

2 = 96,04

Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95%

bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi rata-

rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100 orang

dari semua mahasiswa yang ada di Kota Tangerang Selatan yang pernah

berkunjung ke Kota Bandung.

Page 107: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

85

D. Metode Pengumpulan Data

1. Sumber Data

Dalam memperoleh data, penulis menggunakan data primer dan data

sekunder.

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

sumbernya. Menurut Maholtra (2009: 120) data primer dibuat oleh

peneliti untuk maksud khusus menyelesaikan permasalahan yang sedang

ditangani. Data primer dalam penelitian ini diperoleh secara lengkap

dari responden melalui daftar pertanyaan yang diajukan. Data primer

yang dikumpulkan meliputi data responden, pendapat responden

mengenai city branding, word of mouth, minat berkunjung dan

keputusan berkunjung wisatawan.

Pada penelitian ini penulis akan menyebarkan kuisioner dengan

beberapa pertanyaan kepada konsumen yang pernah mengunjungi Kota

Bandung guna memperoleh data untuk dianalisis. Kuesioner ini juga

menggunakan beberapa pertanyaan saringan di awal kuesioner yang

akan menanyakan apakah responden sudah pernah berkunjung ke Kota

Bandung minimal sekali dan sudah berumur minimal 18 tahun serta

merupakan mahasiswa di Kota Tangerang Selatan. Jika pertanyaan

saringan itu terpenuhi oleh responden maka responden baru dianggap

sebagai responden penelitian dan boleh melanjutkan pengisian kuesioner

Page 108: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

86

penelitian. peneliti menyebarkan kuesioner ini secara online melalui

Google Form. Pertanyaan-pertanyaan pada kuisioner dibuat dengan

skala likert. Skala likert adalah pengukuran dengan lima katagori respon

yang berkisar anatara “sangat setuju” dan “sangat tidak setuju” yang

mengharuskan responden menentukan derajat persetujuan atau

ketidaksetujuan responden terhadap masing-masing dari serangkaian

pertanyaan mengenai objek stimulus (Malhotra, 2009: 298). Skala 1-5

untuk memeproleh data yang bersifat numerical dan diberi skor atau

nilai. Untuk katagori pertanyaan dengan jawaban sangat tidak setuju

atau sangat setuju.

Tabel 3.1

Skala Likert

No Jenis Jawaban Bobot

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Malhotra, 2009

Angka 1 (satu) menunjukan bahwa responden memberikan

tanggapan yang bersifat negatif (sangat tidak setuju) terhadap

pertanyaan-pertanyaan yang diajukan, sedangkan angka 5 (lima)

menunjukan tanggapan yang bersifat positif (sangat setuju).

Page 109: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

87

b. Data Sekunder

Menurut Maholtra (2009: 121) data sekunder adalah data yang

telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk menyelesaikan suatu

masalah penelitian yang sedang dihadapi, data ini dapat ditemukan

dengan cepat serta tidak mahal. Data sekunder dapat diperoleh dan

ditemukan dari buku-buku, jurnal, dan sumber bacaan lain yang

memiliki relevansi dengan objek yang diteliti. Adapun data sekunder

yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan riset

kepustakaan. Dimana peneliti mengunjungi lembaga yang terkait dengan

penelitian, seperti perpustakaan FEB, Perpustakaan Utama UIN, dan

lembaga-lembaga lainnya yang dapat membantu penyusunan skripsi.

Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan,

membaca buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data

dari internet.

E. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ni adalah metode

analisis yang penghitungannya dengan menggunakan SPSS 22. Kuesioner

menggunakan skala likert.

1. Uji kualitas data

a. Uji validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidak

suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid bila terdapat

Page 110: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

88

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya

terjadi pada objek yang diteliti, cara mengukurnya dengan

mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor

(Sugiyono, 2013:202). Korelasi menggunakan korelasi product moment

atau Pearson. Dalam penentuan layak atau tidaknya suatu item yang

akan digunakan, Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan

dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of

freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung

lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau

indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013:52).

b. Uji reliabilitas

Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu

kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu

kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.

Adapun cara yang digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam

penelitian ini menggunakna uji statistik Cronbach‟s Alpha. Kirteria

penilain uji reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh

Ghazali (2013;48) adalah jika nilai Cronbach‟s Alpha > 0,70 maka

instrument penelitian dianggap reliabel (Ghozali, 2013:48).

Page 111: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

89

F. Analisis Jalur (Path Analysis)

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode analisis jalur.

Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh

langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen.

Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel dengan

variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram jalur, tanda panah

berujung ganda (↔) menunjukkan hubungan korelasi dan tanda panah satu arah

(→) menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel

eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) (Riduwan, 2007:7). Sedangkan

analisis jalur menurut Rutherford dalam Pardede dan Manurung, (2014:16)

adalah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada

regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak

hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung

Analisis jalur merupakan pengembangan langsung bentuk regresi

berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan

(magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotetikal

dalam seperangkat variabel. (Weblay dalam Pardede dan Manurung, 2014:17).

Analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk

menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan

sebab akibat yang dibandingkan dengan peneliti. Dari definisi-defini tersebut

dapat disimpulkan bahwa analisis jalur merupakan kepanjangan dari analisis

regresi berganda (Garson dalam Pardede dan Manurung, 2014:17).

Page 112: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

90

Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur, ada

beberapa langkah secara berurutan yang harus dijalankan untuk memenuhi

penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur (Pardede dan

Manurung, 2014:58-80):

a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigm hubungan variabel

b. Menentukan persamaan struktural

c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua langkah

yaitu analisis substruktur I dan analisis substruktur II.

d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS berdasarkan analisis regresi, korelasi

dan menentukan persamaan struktur berdasarkan diagram jalur yang

ditentukan.

e. Melakukan analisis jalur model trimming jika ada variabel eksogen yang

koefisien jalurnya tidak signifikan.

f. Melakukan Uji Sobel untuk menghitung pengaruh tidak langsung.

Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka

peneliti harus merumuskan persamaan struktural dan diagram jalur. Hal ini

disusun berdasarkan kerangka pemikiran yang dikembangkan oleh teori yang

digunakan untuk penelitian. Dimana diagram jalur ini dijelaskan tentang

hubungan antar variabel eksogen yaitu city branding (X1) dan word of mouth

(X2) dengan variabel endogen minat berkunjung (Y1) dan keputusan

berkunjung (Y2) dengan menggunakan diagram jalur sebagai berikut :

Page 113: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

91

a) Struktur I

Gambar 3.1

Diagram Struktur I

ρy1x1

rx1x2

ρy1x2

Sumber: diolah dari data sekunder, 2016

Diagram di atas terdiri atas satu persamaan struktural, yaitu

persamaan struktur I dimana X1 dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1

adalah variabel endogen. Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:

b) Struktur II

Gambar 3.2

Diagram Struktur II

ρy2x1

ρy1x1

rx1x2

ρy1y2

ρy1x2

ρy1x2

Sumber: diolah dari data sekunder, 2016

City Branding

(X1)

Keputusan

berkunjung (Y2)

Minat

Berkunjung (Y1)

Word of Mouth

(X2)

City Branding

(X1)

Word of Mouth

(X2)

Minat

Berkunjung (Y1)

Page 114: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

92

Diagram jalur di atas terdiri atas persamaan structural II, dimana X1

dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1 dan Y2 adalah variabel endogen.

Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:

c) Diagram Jalur

Berikut ini diagram jalur yang menjelaskan tentang hubungan antar

variabel eksogen yaitu city branding (X1) dan word of mouth (X2) dengan

variabel endogen minat berkunjung (Y1) dan keputusan berkunjung (Y2):

Gambar 3.3

Diagram Jalur Struktur II

Є1 Є2

ρy2x1

ρy1x1

rx1x2

ρy1y2

ρy1x2

ρy1x2

Sumber: diolah dari data sekunder, 2016

Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, dimana X1

dan X2 adalah varaiabel eksogen serta Y1 dan Y2 adalah variabel endogen.

Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut:

Struktur I : Y1=ρx1y1X1+ρx2y1X2+Є1

Struktur II: Y2=ρx1y2X1+ρx2y2X2+ ρy1y2Y1+Є2

City Branding

(X1)

Keputusan

berkunjung (Y2)

Minat

Berkunjung (Y1)

Word of Mouth

(X2)

Page 115: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

93

a) Koefisien Korelasi

Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat

hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dasar pemikiran

analisis korelasi ini adalah perubahan antar variabel artinya, jika

perubahan suatu variabel diikuti perubahan variabel yang lain maka

kedua variabel tersebut saling berkorelasi.

Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan

antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau

sebab-akibat, karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat

hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel

eksogen atau endogen. (Pardede dan Manurung, 2014:29). menurut

Sarwono (2006:59) Koefisien korelasi ialah pengukuran statistik

kovarian atau asosiasi antara variabel. Besarnya koefisien korelasi

berkisar antara +1 sampai dengan -1. Koefisien korelasi menunjukan

kekuatan (strength) hubungan linear dan arah hubungan dua variabel

acak. jika koefisien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai

hubungan searah. Artinya jika nilai varabel X tinggi maka nilai varibel Y

juga akan tinggi. sebaliknya jika koefisien korelasi negatif, maka kedua

variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai X tinggi, maka

nilai varibel Y akan menjadi rendah. Peneliti menggunakan korelasi

Pearson atau product moment dengan menggunakan SPSS 22 untuk

melihat derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Page 116: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

94

Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat

kriteria pengukuran berikut:

Tabel 3.2

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Kriteria

0 Tidak ada korelasi

>0 s.d. 0,25 Korelasi sangat lemah

0,25 s.d. 0,5 Korelasi cukup kuat

0,5 s.d. 0,75 Korelasi kuat

0,75 s.d 0,99 Korelasi sangat kuat

1 Korelasi sempurna

Sumber: Sarwono (2006:59)

Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel

signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap hubungan

variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai

tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi

yang digunakan adalah 0,05

b) Koefisien Determinasi (Goodness of Fit)

Koefisien determinasi yang dinotasikan dengan R2, merupakan

suatu ukuran yang penting dalam regresi, karena dapat

menginformasikan baik atau tidaknya suatu model yang terestimasi.

Dengan kata lain, angka tersebut dapat mengukur seberapa dekatkah

garis regresi yang terestimasi dengan data sesungguhnya (Pardede dan

Manurung, 2014:38-39).

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Page 117: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

95

Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model

summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis

adjust R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen

(Ghozali, 2013:97).

c) Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji-F diperuntukkan guna melakukan uji hipotesis koefisien

regresi secara bersamaan, melihat pengaruh variabel eksogen pada

variabel endogen secara simultan. Ada beberapa langkah dalam

menghitung uji F (Pardede dan Manurung, 2014:63):

1) Menentukan hipotesis

2) Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel

ANOVA

3) Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan

derajat kebebasan dengan ketentuan numerator : (jumlah variabel/4-

1) dan denumerator (jumlah sampel/100-4)

4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

5) Mengambil Keputusan.

d) Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t)

Setelah melakukan uji koefisien secara simultan, maka langkah

selanjutnya adalah menghitung koefisien secara individu dengan

Page 118: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

96

menggunakan suatu uji dikenal dengan sebutan uji-t. Langkah-langkah

dalam menghitung uji-t ialah (Pardede dan Manurung, 2014:65):

1) Menentukan hipotesis

2) Mengetahui besarnya angka t-hitung diperoleh dari output SPSS

3) Mengetahui besanya angka t-tabel dengan ketentuan tarif

signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (jumlah sampel/100-2)

4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut:

Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

G. Uji Sobel

Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang

dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel

test)(Ghozali, 2013:248). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan

pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y

melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M

Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c’), dimana c adalah pengaruh X terhadap

Y tanpa mengontrol M, sedangkan c’ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y

setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan sa dan sb

danbesarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) sab

dihitung dengan rumus dibawah ini:

Sab = √b2sa

2 + a

2sb

2 + sa

2sb

2

Page 119: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

97

Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu

menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:

t =

Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika nilai t hitung

lebih besar darinilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi.

Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel

kecil, maka uji sobel menjadi kurang konservatif.

H. Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan. ( Sugiyono, 2012 : 59).

Dalam penelitian ini menggunakan variabel independen (bebas), variabel

intervening, dan variabel dependen (terikat).

a. Variabel Bebas

Variabel bebas (variable independent) adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

variabel terikat (Sugiyono, 2012 :59), dalam penelitian ini variabel

bebas tersebut adalah :

1) City Branding (X1)

2) Word of mouth (X2)

Page 120: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

98

b. Variabel Intervening

Variabel intervening adalah variabel yang mempengaruhi

hubungan atara variabel independen dan dependen menjadi hubungan

yang tidak langsung dan dapat diamati dan diukur (Sugiyono, 2012 :59).

Dalam penelitian ini variabel Minat Berkunjung (Y1) merupakan

variabel yang mengintervensi hubungan kausal antara variabel bebas

(City brang dan Word of mouth) dengan variabel terikat yaitu Keputusan

berkunjung (Y2)

c. Variabel Terikat

Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas

(Sugiyono, 2012: 59). Dalam peneilitian ini variabel terikat adalah

Keputusan berkunjung.

2. Instrumen Penelitian

Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi

variabel dan indikator yang digunakan pada penelitian ini. Selanjutnya

operasional variabel menggambarkan juga mengenai pengukuran atas

dimensi variabel dan indikator yang dikembangkan pada penelitian

ini.Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan skala pengukuran

likert.

Page 121: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

99

Tabel 3.3

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Dimensi Indikator Skala

1 City Branding

Anholt, 2007

Presence 1. Status dan

kedudukan Kota

dimata

internasional

2. Kontribusi

penting Kota

ditingkat dunia

Likert

Place 3. Aspek fisik Kota

4. Kenyamanan

Kota dalam

melakukan

perjalnana

5. Keindahan

penataan Kota

6. Kota memiliki

cuaca yang baik

Likert

Potential 7. Kota memberikan

kesempatan

ekonomi yang

baik

8. Kota menawarkan

pendidikan

kepada

masyarakat

9. Kota memiliki

kemudahan akses

sebagai pilihan

tempat tinggal

Likert

Pulse 10. Kota memiliki

nuansa gaya

hidup urban

11. Pengunjung

mudah

menemukan hal-

hal menarik di

Kota tersebut

Likert

People 12. Penduduk Kota

bersahabat

13. Penduduk dapat

Likert

Page 122: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

100

bertukar budaya

dan bahasa

14. Kota

menimbulkan

rasa aman

Prerequisite 15. Kualitas dasar

Kota

16. Kota

memberikan

kepuasan dengan

akomodasi yang

disediakan

17. Kota memiliki

kemudahan

akses

pemenuhan

kebutuhan

Likert

2 Word of mouth

(Godez dan

Mayzlin, 2004)

Volume 18. Kota sering dibicarakan

19. Kota sering direkomendasikan

Likert

Dispersion 20. Banyak orang berbeda yang

membicarakan Kota tersebut

21. Kecepatan penyebaran berita

tentang Kota tersebut

Likert

3 Minat

Berkunjung

Wisatawan

(Ferdinand, 2006

dalam Effendy

dan Kunto,

2013)

22. Intensitas pencarian informasi Likert

23. Keinginan untuk segera

berkunjung ke suatu Kota

Likert

24. Preferensi bahwa kota tertentu

inilah yang diinginkan,

seseorang bersedia

mengabaikan pilihan lain

Likert

4 Visiting decision

(Keputusan

berkunjung)

(Damanik,Weber

dalam Hurriyati

2015)

Destination

Area

25. Kaitan atau hubungan antara

tujuan para wistawaan dengan

kebutuhan para pengunjung.

26. Ketersediaan informasi terkait

tujuan wisata wisatawan.

Likert

Traveling

Mode

27. Akses transportasi untuk

sampai di tempat tujuan wisata

28. Keberagaman alat-alat

transportasi yang tersedia

29. Kenyaman dari alat-alat

transportasi yang tersedia

Likert

Page 123: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

101

Time and

Cost

30. Perjalanan wisata sesuai

dengan waktu yang ditetapkan

termasuk jam buka dan tutup

dari pariwisata yang dituju.

31. Perjalanan wisata tergantung

pada biaya perjalanan.

32. Perjalanan wisata tergantung

pada waktu luang untuk

melakukan perjalanan.

Likert

Travel

Agent

33. Ketergantungan wisatawan

terhadap travel agent ketika

melakukan perjalanan wisata.

Likert

Service

Source

34. Keberagaman dari jenis

pelayanan seperti pemandu

wisata, pusat souvenir,

photografer, dll

Likert

Page 124: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

102

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Sekilas Gambaran Umum Kota Bandung

1. Deskripsi Kota Bandung Secara Singkat

Kota Bandung terletak di wilayah Jawa Barat dan merupakan Ibukota

Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kota Bandung cukup strategis, dilihat dari segi

komunikasi, dan perekonomian. Hal tersebut dikarenakan Kota Bandung

terletak pada pertemuan poros jalan yaitu:

a. Barat - Timur yang memudahkan hubungan dengan Ibukota Negara

b. Utara - Selatan yang memudahkan lalu lintas ke daerah perkebunan

(Subang dan Pangalengan).

Secara topografi Kota Bandung terletak pada ketinggian 791 Meter di

atas permukaan laut (dpl), titik tertinggi di daerah Utara dengan ketinggian

899 Meter dan terendah di sebelah Selatan 400 Meter di atas permukaan laut.

Di wilayah Kota Bandung bagian selatan sampai lajur lintasan kereta api,

permukaan tanah relatif datar sedangkan di wilayah Kota bagian Utara

berbukit-bukit. Dari wilayah perbukitan Bandung Utara inilah orang dapat

menyaksikan bentuk dan panorama keseluruhan Kota Bandung. Keadaan

geologis dan tanah yang ada di Kota Bandung dan sekitarnya lapisan alluvial

hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu. Jenis material di bagian utara

umumnya merupakan jenis andosol, di bagian selatan serta di bagian timur

terdiri atas sebaran jenis alluvial kelabu dengan bahan endapan liat. Di bagian

Page 125: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

103

tengah dan barat tersebar jenis tanah andosol. Selama tahun 2014 tercatat suhu

tertinggi di Kota Bandung mencapai 30,9oC yang terjadi di bulan Oktober.

Suhu terendah di Kota Bandung pada tahun 2014 adalah 18,3oC yaitu pada

bulan September (LKIP Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung

2015).

2. Visi dan Misi Dinas pariwisata Kota bandung

Visi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung Tahun 2014–

2018 adalah : “MEWUJUDKAN KOTA BANDUNG SEBAGAI KOTA

SENI BUDAYA DAN TUJUAN WISATA INTERNASIONAL” (LKIP

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2015). Visi di atas

mengandung pengertian bahwa Kota Bandung yang telah mantap sebagai

Kota Seni Budaya (Puseur Budaya) dan Kota Tujuan Wisata di Indonesi,

bertekad dan berupaya meningkatkan potensinya menjadi Kota Seni Budaya

dan Tujuan Wisata Internasional, sehingga Kota Bandung ke depan benar-

benar menjadi Kota Seni Budaya dan Tujuan Wisata yang berdaya saing

tinggi sejajar dengan Kota-Kota lain di dalam dan luar negeri yang selama ini

telah menunjukkan kiprahnya di bidang Budaya dan Pariwisata. Kota

Bandung dkenal sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Provinsi Jawa

Barat, nasional, bahkan internasional. Perkembangan pariwisata Kota

Bandung ditopang oleh ketersediaan dan variasi produk wisata perKotaan

dalam bentuk berbagai fitur Kota, baik elemen primer maupun sekunder,

seperti : pengetahuan, sejarah, budaya, heritage, kuliner, belanja, dan lain

Page 126: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

104

sebagainya. Sejalan dengan fungsi Bandung sebagai ibuKota provinsi Jawa

Barat dan Kota jasa, produk pariwisata MICE (Meeting, Incentive,

Conference, Exhibition), serta wisata berbasis pendidikan (knowlwdge-based

tourism) juga menjadi unggulan utama. Dalam lingkup nasional, Kota

Bandung ditetapkan sebagai destinasi sekunder dan berada di tempat ke-

empat, di bawah Jakarta dan Bali sebagai destinasi primer di Indonesia, dan

destinasi Borobudur-Yogya-Solo. Semenjak tahun 2011, Kota Bandung telah

ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Pengembangan Pariwisata Nasional

(KPPN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) di Provinsi Jawa

Barat (KPPN Bandung Kota dan sekitarnya) dan merupakan bagian dari

Destinasi Pariwisata Nasional (DPN Bandung-Ciwidey dan sekitarnya).

Adapun misi yang digunakan untuk menjabarkan visi tersebut

diantaranya (LKIP Dinas Kebudayan dan Priwisata Kota Bandung 2015) :

1. Meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan

kebudayaan dan kesenian;

2. Mengembangkan industri pariwisata yang kreatif, inovatif dengan

memperhatikan terlaksananya sapta pesona;

3. Meningkatkan destinasi pariwisata Kota yang berdaya saing tinggi baik

pada tingkat regional, nasional maupun internasional; Meningkatkan

pemasaran melalui kemitraan dan kerjasama budaya dan pariwisata

dengan pemangku kepentingan.

Page 127: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

105

B. Analisis Dan Pembahasan

1. Deskripsi Data Responden

Terlebih dahulu akan dikemukakan gambaran karakteristik responden

yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, rentang

usia, serta kuantitas berkunjung ke Kota Bandung dalam satu tahun terakhir.

Responden dalam penelitian ini ialah mahasiswa di Kota Tangerang

Selatan yang khususnya pernah berkunjung ke Kota Bandung. Adapun uraian

gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Karakteristik responden menurut jenis kelamin

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin

dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.1

Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin

Keterangan Jumlah Persentase

Pria 40 40%

Wanita 60 60%

Total 100 100%

Sumber: diolah dari data primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa responden terbanyak berjenis

kelamin wanita yaitu berjumlah 60 responden atau sebanyak 60%,

sedangkan responden berjenis kelamin pria berjumlah 40 responden atau

sebanyak 40%.

Page 128: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

106

b. Karakteristik Responden Menurut Usia

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat dilihat

pada tabel berikut ini:

Tabel 4.2

Usia Responden

Usia

Keterangan Jumlah Persentase

< 18 tahun 0 0%

18 - 25 tahun 98 98%

> 25 tahun 2 2%

Total 100 100%

Sumber: diolah dari data primer, 2016

Berdasarkan tabel 4.2 terlihat bahwa responden yang memiliki usia

kurang dari 18 tahun berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, jumlah

responden yang memiliki usia 18 sampai 25 tahun berjumlah 98 responden

atau sebanyak 98%, dan jumlah responden yang memiliki usia lebih dari 25

tahun berjumlah 2 responden atau sebanyak 2%.

c. Karakteristik Responden Menurut Kuantitas berkunjung wisatawan ke

Kota Bandung

Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut kuantitas kunjugan

wisatawan ke Kota Bandung dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 129: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

107

Tabel 4.3

Kuantitas kunjungan wisatwan ke Kota Bandung dalam satu tahun ini

Kuantitas Kunjungan

Keterangan Jumlah Persentase

1 kali 40 40%

2 kali 11 11%

3 kali 25 25%

Lebih dari 3 kali 24 24%

Total 100 100%

Sumber: diolah dari data primer, 2016

Pada tabel 4.3 dapat dilihat bahwa 40 responden sebanyak 40% sudah

berkunjung ke Kota Bandung sebanyak 1 kali, 11 responden atau sebanyak

11% sudah berkunjung ke Kota Bandung sebanyak 2 kali, 25 responden atau

25% sudah berkunjung ke Kota Bandung sebanyak 3 kali, dan yang lebih

dari 3 kali mengunjungi Kota Bandung dalam satu tahun ini sebanyak 24

responden atau 24%. Tidak ada responden yang belum pernah berkunjung ke

Kota Bandung.

2. Uji Kualitas Data

a. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu

keusioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson

Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat

signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat

dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan

valid tidaknya pertanyaan atau pernyataan yang digunakan dalam

penelitian ini ialah tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), jumlah responden

Page 130: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

108

sebanyak 30 responden untuk pra uji, dibandingkan dengan nilai r tabel =

0,361 didapat dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam

hal ini n adalah jumlah sampel pra uji yaitu 30 responden. Suatu kuesioner

dikatakan valid apabila r hitung lebih besar daripada r tabel. Kuesioner

dibagi menjadi empat bagian pertanyaan, variabel City Branding (X1)

dengan 17 pertanyaan , variabel Word of mouth (X2) dengan 4 pertanyaan,

variabel Minat Berkunjung (Y1) dengan 3 pertanyaan, variabel Keputusan

Berkunjung (Y2) dengan 10 pertanyaan.

1) Variabel City Branding

Tabel 4.4

Uji Validitas: City Branding (X1)

No Pertanyaan

Nilai r

table

Nilai r

hitung Keterangan

1 City Branding 1 0,361 0,610 Valid

2 City Branding 2 0,361 0,656 Valid

3 City Branding 3 0,361 0,910 Valid

4 City Branding 4 0,361 0,819 Valid

5 City Branding 5 0,361 0,423 Valid

6 City Branding 6 0,361 0,776 Valid

7 City Branding 7 0,361 0,876 Valid

8 City Branding 8 0,361 0,830 Valid

9 City Branding 9 0,361 0,567 Valid

10 City Branding 10 0,361 0,902 Valid

11 City Branding 11 0,361 0,844 Valid

12 City Branding 12 0,361 0,871 Valid

13 City Branding 13 0,361 0,829 Valid

14 City Branding 14 0,361 0,899 Valid

15 City Branding 15 0,361 0,547 Valid

16 City Branding 16 0,361 0,606 Valid

17 City Branding 17 0,361 0,855 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 131: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

109

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa variabel City Branding

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r

hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

2) Variabel Word of mouth

Tabel 4.5

Uji Validitas: Word of mouth (X2)

No Pertanyaan

Nilai r

table

Nilai r

hitung Keterangan

1 Word of mouth 1 0,361 0,678 Valid

2 Word of mouth 2 0,361 0,824 Valid

3 Word of mouth 3 0,361 0,750 Valid

4 Word of mouth 4 0,361 0,804 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa variabel Word of mouth

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r

hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

3) Variabel Minat Berkunjung

Tabel 4.6

Uji Validitas: Minat Berkunjung (Y1)

No Pertanyaan

Nilai r

table

Nilai r

hitung Keterangan

1 Minat Berkunjung 1 0,361 0,883 Valid

2 Minat Berkunjung 2 0,361 0,805 Valid

3 Minat Berkunjung 3 0,361 0,723 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.11 menunjukkan bahwa variabel Minat Berkunjung

memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan r

hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

Page 132: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

110

4) Variabel Keputusan Berkunjung

Tabel 4.7

Uji Validitas: Keputusan Berkunjung (Y2)

No Pertanyaan

Nilai r

tabel

Nilai r

hitung Keterangan

1 Keputusan Berkunjung 0,361 0,527 Valid

2 Keputusan Berkunjung 0,361 0,818 Valid

3 Keputusan Berkunjung 0,361 0,530 Valid

4 Keputusan Berkunjung 0,361 0,779 Valid

5 Keputusan Berkunjung 0,361 0,787 Valid

6 Keputusan Berkunjung 0,361 0,837 Valid

7 Keputusan Berkunjung 0,361 0,691 Valid

8 Keputusan Berkunjung 0,361 0,536 Valid

9 Keputusan Berkunjung 0,361 0,797 Valid

10 Keputusan Berkunjung 0,361 0,676 Valid

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.12 menunjukkan bahwa variabel Keputusan

Berkunjung memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan

berdasarkan r hitung lebih besar dari r tabel yaitu 0,361.

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan alat untuk mengukur kehandalan

kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika instrumen

yang digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2013:202). Kirteria penilain uji

reliabilitas menurut Nunnally (1994) yang dikutip oleh Ghazali (2013;48)

adalah jika nilai Cronbach‟s Alpha > 0,70 maka instrument penelitian

dianggap reliabel. Perhitungan koefisien Cronbach‟s Alpha dilakukan

dengan menggunakan software SPSS versi 22.0.

Page 133: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

111

Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel City Branding (X1)

dengan 17 pertanyaan, variabel Word of mouth (X2) dengan 4 pertanyaan,

variabel Minat Berkunjung (Y1) dengan 3 pertanyaan,variabel Keputusan

Berkunjung (Y2) dengan 10 pertanyaan.

1) Variabel City Branding

Tabel 4.8

Uji Reliabilitas: City Branding

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha N of Items Keterangan

City Branding 0,948 17 Reliabel

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel

City Branding sebesar 0,948. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai

nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.

2) Variabel Word of mouth

Tabel 4.9

Uji Reliabilitas: Word of mouth

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha N of Items Keterangan

Word of Mouth 0,763 4 Reliabel

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.13 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel

Word of mouth sebesar 0,763. Dengan demikian dapat disimpulkan

Page 134: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

112

bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai

Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.

3) Variabel Minat Berkunjung

Tabel 4.10

Uji Reliabilitas: Minat Berkunjung

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha N of Items Keterangan

Minat Berkunjung 0,725 3 Reliabel

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.15 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel

minat berkunjung sebesar 0,725. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai

nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.

4) Variabel Keputusan Berkunjung

Tabel 4.11

Uji Reliabilitas: Keputusan Berkunjung

Reliability Statistics

Variabel Cronbach's Alpha N of Items Keterangan

Keputusan Berkunjung 0,882 10 Reliabel

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Tabel 4.16 menunjukkan nilai Cronbach‟s Alpha atas variabel

keputusan berkunjung sebesar 0,882. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena

mempunyai nilai Cronbach‟s Alpha lebih besar dari 0,70.

Page 135: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

113

3. Analisis Deskriptif

Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan

atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing

indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah

sebagai berikut:

a. City Branding (X1)

Dalam penelitian variabel City Branding ini digunakan 17 butir

pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:

Tabel 4.12

Kota Bandung sudah dikenal dimata turis internasional

City Branding 1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 17 17,0 17,0 23,0

Setuju 64 64,0 64,0 87,0

Sangat Setuju 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.12 responden ditanya apakah Kota Bandung sudah

dikenal dimata turis internasional. 1 responden menyatakan tidak setuju, 5

responden menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan netral, 64

responden menyatakan setuju serta 13 responden sisanya sangat setuju

dengan pertanyaan. 77 % dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

Page 136: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

114

menunjukkan Kota Bandung sudah dikenal dimata turis internasional

menurut sebagian besar responden.

Tabel 4.13

Kota Bandung berkontribusi dalam kegiatan internasional (peringatan

Konferensi Asia Afrika)

City Branding 2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 17 17,0 17,0 23,0

Setuju 63 64,0 64,0 87,0

Sangat Setuju 14 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.13 responden ditanya apakah Kota Bandung pernah

berkontribusi menjadi tuan rumah dalam peringatan Konferensi Asia Afrika.

1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 5 responden menyatakan tidak

setuju, 17 responden menyatakan netral, 63 responden menyatakan setuju

serta 14 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 77 % dari

responden menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota Bandung

pernah berkontribusi menjadi tuan rumah dalam peringatan Konferensi Asia

Afrika menurut sebagian besar responden.

Page 137: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

115

Tabel 4.14

Kota Bandung memiliki infrastruktur yang baik

City Branding 3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 8 8,0 8,0 10,0

Setuju 70 70,0 70,0 80,0

Sangat Setuju 20 20,0 20,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.14 responden ditanya apakah Kota Bandung memiliki

infrastruktur yang baik. 2 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden

menyatakan netral, 70 responden menyatakan setuju serta 20 responden

sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 90% dari responden menjawab

setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota Bandung memiliki infrastruktur

yang baik menurut sebagian besar responden.

Tabel 4.15

Kota bandung cukup nyaman untuk melakukan perjalanan wisata

City Branding 4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 8 8,0 8,0 10,0

Setuju 62 62,0 62,0 72,0

Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.15 responden ditanya apakah Kota bandung cukup

nyaman untuk melakukan perjalanan wisata. 2 responden menyatakan tidak

Page 138: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

116

setuju, 8 responden menyatakan netral, 62 responden menyatakan setuju,

serta 28 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 90% dari

responden menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota bandung

cukup nyaman untuk melakukan perjalanan wisata menurut sebagian besar

responden.

Tabel 4.16

Kota bandung memiliki tata Kota yang baik

City Branding 5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 21 21,0 21,0 22,0

Setuju 64 64,0 64,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.16 responden ditanya apakah Kota bandung memiliki

tata Kota yang baik. 1 responden menyatakan tidak setuju, 21 responden

menyatakan netral, 64 responden menyatakan setuju serta 14 responden

sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 78% dari responden menjawab

setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota bandung memiliki tata Kota

yang baik menurut sebagian besar responden.

Page 139: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

117

Tabel 4.17

Cuaca di Kota Bandung sejuk

City Branding 6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 7 7,0 7,0 10,0

Setuju 64 64,0 64,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.17 responden ditanya apakah Cuaca di Kota Bandung

sejuk. 3 responden menyatakan tidak setuju, 7 responden menyatakan netral,

64 responden menyatakan setuju serta 26 responden sisanya sangat setuju

dengan pertanyaan. 90% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan Cuaca di Kota Bandung sejuk menurut sebagian besar

responden.

Tabel 4.18

Kota Bandung mampu memberikan beragam peluang untuk membuka bisnis

City Branding 7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 9 9,0 9,0 11,0

Setuju 61 61,0 61,0 72,0

Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.18 responden ditanya apakah Kota Bandung mampu

memberikan beragam peluang untuk membuka bisnis. 2 responden

menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan netral, 61 responden

Page 140: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

118

menyatakan setuju serta 28 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 89% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan Kota Bandung mampu memberikan beragam peluang untuk

membuka bisnis menurut sebagian besar responden.

Tabel 4.19

Kota Bandung menyediakan sarana pendidikan yang cukup baik

City Branding 8

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 9 9,0 9,0 11,0

Setuju 63 63,0 63,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.19 responden ditanya apakah Kota Bandung menyediakan

sarana pendidikan yang cukup baik. 2 responden menyatakan tidak setuju, 9

responden menyatakan netral, 63 responden menyatakan setuju serta 26

responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 89% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota Bandung

menyediakan sarana pendidikan yang cukup baik menurut sebagian besar

responden.

Page 141: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

119

Tabel 4.20

Kota Bandung memiliki kemudahan pilihan tempat tinggal

City Branding 9

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0

Netral 40 40,0 40,0 44,0

Setuju 47 47,0 47,0 91,0

Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.20 responden ditanya apakah Kota Bandung memiliki

kemudahan akses sebagai pilihan tempat tinggal. 2 responden menyatakan

tidak setuju, 40 responden menyatakan netral, 47 responden menyatakan

setuju serta 5 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 52% dari

responden menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota Bandung

memiliki kemudahan akses sebagai pilihan tempat tinggal menurut sebagian

besar responden.

Berdasarkan tabel 4.20 di atas diketahui bahwa jumlah responden yang

menjawab netral dan tidak setuju sebanyak 44 responden hal ini menunjukan

bahwa masih banyak yang menganggap bahwa kemudahan untuk memilih

tempat tinggal di Kota Bandung masih rendah, meskipun di Kota Bandung

tersedia banyak hotel. Oleh Karena itu, pemerintah perlu menyediakan

fasilitas untuk tinggal bagi wisatawan dengan harga yang beragam,

pemerintah juga dapat menyediakan penginapan ataupun homestay bekerja

sama dengan warga setempat daerah wisata, seperti yang dilakukan di

Page 142: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

120

pariwisata umbul ponggok kabupaten Klaten Jawa Tengah. Hal tersebut

disampaikn oleh Bapak Ponco, Pengurus Pariwisata Umbul Ponggok dalam

acara Konvensi Kepariwisataan Jawa Tengah pada hari Jumat 29 Juni 2016.

Tabel 4.21

Kota Bandung bernuansa gaya hidup urban

City Branding 10

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 35 35,0 35,0 37,0

Setuju 52 52,0 52,0 89,0

Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.21 responden ditanya apakah Kota Bandung bernuansa

gaya hidup urban. 2 responden menyatakan tidak setuju, 35 responden

menyatakan netral, 52 responden menyatakan setuju serta 11 responden

sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 63% dari responden menjawab

setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota Bandung bernuansa gaya hidup

urban menurut sebagian besar responden.

Berdasarkan tabel 4.21 menunjukan bahwa masih banyak yang

menganggap bahwa Kota bandung belum bernuansa gaya hidup urban, salah

satunya dari penggunaan bahasa daerah yang kental, oleh karena itu

disarankan bagi karyawan yang bekerja dan melayani para wisatawan di

daerah wisata Kota Bandung untuk menggunakan bahasa nasional serta

Page 143: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

121

menguasai bahasa asing untuk melayani wisatawan luar daerah dan

mancanegara.

Tabel 4.22

Pengunjung mudah mendapatkan hal-hal menarik di Kota Bandung

City Branding 11

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 7 7,0 7,0 8,0

Setuju 66 66,0 66,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.22 responden ditanya apakah Pengunjung mudah

mendapatkan hal-hal menarik di Kota Bandung. 1 responden menyatakan

tidak setuju, 7 responden menyatakan netral, 66 responden menyatakan

setuju serta 26 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 92% dari

responden menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan Pengunjung

mudah mendapatkan hal-hal menarik di Kota Bandung menurut sebagian

besar responden.

Tabel 4.23

Penduduk Kota Bandung bersahabat

City Branding 12

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 26 26,0 26,0 28,0

Setuju 51 51,0 51,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 144: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

122

Pada tabel 4.23 responden ditanya apakah Penduduk Kota Bandung

bersahabat. 2 responden menyatakan tidak setuju, 26 responden menyatakan

netral, 51 responden menyatakan setuju serta 21 responden sisanya sangat

setuju dengan pertanyaan. 72% dari responden menjawab setuju dan sangat

setuju menunjukkan Penduduk Kota Bandung bersahabat menurut sebagian

besar responden.

Tabel 4.24

Kota Bandung cukup terbuka dalam meneirima budaya atau bahasa lain

City Branding 13

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 29 29,0 29,0 31,0

Setuju 56 56,0 56,0 87,0

Sangat Setuju 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.24 responden ditanya apakah Kota Bandung cukup terbuka

dalam meneirima budaya atau bahasa lain. 2 responden menyatakan tidak

setuju, 29 responden menyatakan netral, 56 responden menyatakan setuju serta

13 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 69% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan Kota Bandung cukup terbuka

dalam meneirima budaya atau bahasa lain menurut sebagian besar responden.

Page 145: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

123

Tabel 4.25

Menurut saya Kota Bandung cukup aman

City Branding 14

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 8 8,0 8,0 8,0

Netral 34 34,0 34,0 42,0

Setuju 52 51,0 51,0 93,0

Sangat Setuju 6 7,0 7,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.25 responden ditanya apakah Kota Bandung Cukup aman. 8

responden menyatakan tidak setuju, 34 responden menyatakan netral, 52

responden menyatakan setuju serta 6 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 58% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan Kota Bandung cukup aman menurut sebagian besar responden.

Berdasarkan Tabel 4.25 diketahui bahwa jumlah responden yang netral

dan tidak setuju cukup banyak yaitu 42 respondenhal tersebut menunjukan

bahwa masih banyak yang menganggap bahwa Kota Bandung kurang aman,

salah satu langkah yang perlu dilakukan pemerintah terkait keamana Kota

adalah dengan melakukan penertiban geng motor yang meresahkan baik bagi

warga maupun para wisatawan Kota Bandung. selain itu waliKota Bandung

Ridwab Kamil juga menyampaikan bahwa untuk mengatasi keamanan Kota

perlu melakukan pelatihan bagi pelindung masyarakat (Linmas) serta

pertahanan sipil (Hansip).

Page 146: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

124

Tabel 4.26

Kualitas dasar Kota Bandung cukup baik

City Branding 15

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 20 20,0 20,0 23,0

Setuju 73 73,0 73,0 96,0

Sangat Setuju 4 4,0 4,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.26 responden ditanya apakah Kualitas dasar Kota Bandung

cukup baik. 3 responden menyatakan tidak setuju, 20 responden menyatakan

netral, 73 responden menyatakan setuju serta 4 responden sisanya sangat setuju

dengan pertanyaan. 77% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan kualitas dasar Kota Bandung cukup baik menurut sebagian besar

responden.

Tabel 4.27

Kemudahan akomodasi Kota Bandung cukup memuaskan

City Branding 16

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,0 4,0 5,0

Netral 17 18,0 18,0 23,0

Setuju 66 65,0 65,0 88,0

Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.27 responden ditanya apakah kemudahan akomodasi Kota

Bandung cukup memuaskan. 1 responden menyatakan sangat tidak setuju,

Page 147: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

125

4 responden menyatakan tidak setuju, 17 responden menyatakan netral, 66

responden menyatakan setuju serta 12 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 76% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan kemudahan akomodasi Kota Bandung cukup memuaskan

menurut sebagian besar responden.

Tabel 4.28

Kebutuhan pengunjung ketika berwisata di Kota Bandung mudah dipenuhi

City Branding 17

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 21 21,0 21,0 22,0

Setuju 69 69,0 69,0 91,0

Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.28 responden ditanya apakah kebutuhan pengunjung ketika

berwisata di Kota Bandung mudah dipenuhi. 1 responden menyatakan tidak

setuju, 21 responden menyatakan netral, 69 responden menyatakan setuju serta

9 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 78% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan kebutuhan pengunjung ketika

berwisata di Kota Bandung mudah dipenuhi menurut sebagian besar responden.

b. Word of mouth (X2)

Dalam penelitian variabel Word of mouth ini digunakan 4 butir

pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:

Page 148: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

126

Tabel 4.29

Saya sering mendengar cerita tentang Kota Bandung dalam percakapan sehari-

hari

Word of mouth 1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Netral 23 23,0 23,0 28,0

Setuju 63 63,0 63,0 91,0

Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.29 responden ditanya apakah responden sering mendengar

cerita tentang Kota Bandung dalam percakapan sehari-hari. 5 responden

menyatakan tidak setuju, 23 responden menyatakan netral, 63 responden

menyatakan setuju serta 9 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan.

72% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan sebagian

besar responden sering mendengar cerita tentang Kota Bandung dalam

percakapan sehari-hari.

Tabel 4.30

Saya sering mendapatkan rekomendasi untuk berwisata ke Kota Bandung

Word of mouth 2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 10 10,0 10,0 11,0

Setuju 67 67,0 67,0 78,0

Sangat Setuju 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 149: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

127

Pada tabel 4.30 responden ditanya apakah responden sering mendapatkan

rekomendasi untuk berwisata ke Kota Bandung. 1 responden menyatakan tidak

setuju, 10 responden menyatakan netral, 67 responden menyatakan setuju serta

22 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 89% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden

sering mendapatkan rekomendasi untuk berwisata ke Kota Bandung.

Tabel 4.31

Saya banyak mendengar tentang Kota Bandung dari orang lain (orang-orang

yang berbeda)

Word of mouth 3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 9 9,0 9,0 12,0

Setuju 67 67,0 67,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.31 responden ditanya apakah responden banyak mendengar

tentang Kota Bandung dari orang lai. 3 responden menyatakan tidak setuju, 9

responden menyatakan netral, 67 responden menyatakan setuju serta 21

responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 88% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden

banyak mendengar tentang Kota Bandung dari orang lain.

Page 150: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

128

Tabel 4.32

Berita mengenai Kota Bandung menyebar cukup cepat

Word of mouth 4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 16 16,0 16,0 17,0

Setuju 60 60,0 60,0 77,0

Sangat Setuju 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.32 responden ditanya apakah berita mengenai Kota Bandung

menyebar cukup cepat. 1 responden menyatakan tidak setuju, 16 responden

menyatakan netral, 60 responden menyatakan setuju serta 23 responden sisanya

sangat setuju dengan pertanyaan. 73% dari responden menjawab setuju dan

sangat setuju menunjukkan berita mengenai Kota Bandung menyebar cukup

cepat menurut sebagian besar responden.

c. Minat Berkunjung (Y)

Dalam penelitian variabel minat berkunjung ini digunakan 3 butir

pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:

Page 151: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

129

Tabel 4.33

Saya sering mencari informasi mengenai tempat wisata di Kota Bandung

Minat Berkunjung 1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,0 4,0 5,0

Netral 23 23,0 23,0 28,0

Setuju 54 54,0 54,0 82,0

Sangat Setuju 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.33 responden ditanya apakah responden sering mencari

informasi mengenai tempat wisata di Kota Bandung. 1 responden menyatakan

sangat tidak setuju, 4 responden menyatakan tidak setuju, 23 responden

menyatakan netral, 54 responden menyatakan setuju serta 18 responden sisanya

sangat setuju dengan pertanyaan. 72% dari responden menjawab setuju dan

sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden sering mencari informasi

mengenai tempat wisata di Kota Bandung.

Tabel 4.34

Saya ingin segera berkunjung ke Kota Bandung

Minat Berkunjung 2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 15 15,0 15,0 21,0

Setuju 52 52,0 52,0 73,0

Sangat Setuju 27 27,0 27,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 152: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

130

Pada tabel 4.34 responden ditanya apakah responden ingin segera

berkunjung ke Kota Bandung. 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 5

responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan netral, 52

responden menyatakan setuju serta 27 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 79% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan sebagian besar responden ingin segera berkunjung ke Kota

Bandung.

Tabel 4.35

Saya lebih memilih berwisata ke Kota Bandung dari pada ke Kota lain

Minat Berkunjung 3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 12 12,0 12,0 13,0

Netral 49 49,0 49,0 62,0

Setuju 30 30,0 30,0 92,0

Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.35 responden ditanya apakah responden lebih memilih

berwisata ke Kota Bandung dari pada ke Kota lain. 1 responden menyatakan

Sangat Tidak Setuju, 12 responden menyatakan tidak setuju, 49 responden

menyatakan netral, 30 responden menyatakan setuju serta 8 responden sisanya

sangat setuju dengan pertanyaan. Responden yang menjawab setuju dan sangat

setuju hanya 38% menunjukkan sebagian besar responden tidak lebih memilih

berwisata ke Kota Bandung dari pada ke Kota lain.

Page 153: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

131

Tabel 4.35 menunjukan bahwa sebagian besar responden lebih memilih

berkunjung ke Kota lain di bandingkan ke Kota Bandung, menanggapi kondisi

tersebut pemerintah perlu melakukan promosi Kota lebih gencar dengan

menggunakan media elektronik maupun media cetak untuk mempromosikan

pariwisata Kota Bandung. Pemerintah juga perlu mengekspos bisnis fashion

Kota bandung karena berpeluang besar bagi kemajuan pariwisata Kota

Bandung sehingga Kota Bandung dapat di kenal sebagai pusat mode serta

Parisnya Indonesia atau dikenal dengan Paris van Java.

d. Keputusan Berkunjung (Z)

Dalam penelitian variabel keputusan berkunjung ini digunakan 10 butir

pertanyaan untuk mengukurnya, yaitu:

Tabel 4.36

Saya memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena memenuhi kebutuhan

saya untuk berwisata

Keputusan Berkunjung 1

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 3,0

Netral 25 25,0 25,0 28,0

Setuju 64 64,0 64,0 92,0

Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.36 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena memenuhi kebutuhannya untuk berwisata.

1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan tidak

Page 154: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

132

setuju, 25 responden menyatakan netral, 64 responden menyatakan setuju serta

8 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 72% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden

memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena memenuhi kebutuhannya

untuk berwisata.

Tabel 4.37

Saya memtuskan berkunjung ke Kota Bandung karena informasi tentang

tujuan wisata tersedia

Keputusan Berkunjung 2

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 22 22,0 22,0 25,0

Setuju 67 67,0 67,0 92,0

Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.37 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena informasi tentang tujuan wisata tersedia. 3

responden menyatakan tidak setuju, 22 responden menyatakan netral, 67

responden menyatakan setuju serta 8 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 75% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan sebagian besar responden memtuskan berkunjung ke Kota

Bandung karena informasi tentang tujuan wisata tersedia.

Page 155: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

133

Tabel 4.38

Saya memutuskan berkunjung karena Kota Bandung memiliki akses

transportasi yang baik

Keputusan Berkunjung 3

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Netral 39 39,0 39,0 44,0

Setuju 46 46,0 46,0 90,0

Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.38 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung karena Kota Bandung memiliki akses transportasi yang baik. 2

responden menyatakan tidak setuju, 39 responden menyatakan netral, 46

responden menyatakan setuju serta 10 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 56% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan sebagian besar responden memutuskan berkunjung karena Kota

Bandung memiliki akses transportasi yang baik.

Tabel 4.38 berkaitan dengan akses transportasi ke Kota Bandung. Masih

banyak yang mengaggap bahwa akses transportasi Kota Bandung kurang baik,

meskipun usaha travel tujuan Kota Bandung sudah cukup banyak namun waktu

tempuh ke Kota bandung terkadang masih terhambat kemacetan, oleh karena

itu pemerintah perlu merealisasikan program kereta cepat sehingga akses

menuju Kota bandung lebih cepat.

Page 156: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

134

Tabel 4.39

Saya memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena alat-alat transportasi

yang tersedia di Kota Bandung beragam (angkot, taksi, damri, ojek, kereta)

Keputusan Berkunjung 4

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 4,0

Netral 41 41,0 41,0 45,0

Setuju 45 45,0 45,0 90,0

Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.39 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena alat-alat transportasi yang tersedia di Kota

Bandung beragam (angkot, taksi, damri, ojek, kereta). 1 responden menyatakan

sangat tidak setuju, 3 responden menyatakan tidak setuju, 41 responden

menyatakn netral. 45 responden menyatakan setuju serta 10 responden sisanya

sangat setuju dengan pertanyaan. 55% dari responden menjawab setuju dan

sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden memutuskan berkunjung

ke Kota Bandung karena alat-alat transportasi yang tersedia di Kota Bandung

beragam (angkot, taksi, damri, ojek, kereta).

Tabel 4.39 masih berkaitan dengan transportasi di Kota bandung. Dari

tabel tersebut diketahi masih banyak yang mengaggap bahwa alat-alat

tranportasi yang tersedia di Kota Bandung masih kurang beragam, oleh Karena

itu pemerintah perlu menyediakan berbagai angkutan umum yang baik serta

meratakan rute transportasi di Kota Bandung agar menyentuh seluruh daerah.

Page 157: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

135

Tabel 4.40

Saya memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena alat-alat transportasi

yang tersedia cukup nyaman

Keputusan Berkunjung 5

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0

Netral 41 41,0 41,0 47,0

Setuju 49 49,0 49,0 96,0

Sangat Setuju 4 4,0 4,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.40 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena alat-alat transportasi yang tersedia cukup

nyaman. 6 responden menyatakan tidak setuju, 41 responden menyatakan

netral, 49 responden menyatakan setuju serta 4 responden sisanya sangat setuju

dengan pertanyaan. 53% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan sebagian besar responden memutuskan berkunjung ke Kota

Bandung karena alat-alat transportasi yang tersedia cukup nyaman.

Tabel 4.40 berkaitan dengan kenyaman transportasi di Kota bandung.

Masih banyak yang mengaggap bahwa alat-alat tranportasi yang tersedia di

Kota Bandung kurang nyaman. Oleh karena itu pemerintah perlu

memperbaharui alat-alat transportasi yang tersedia, menata dan menyediakan

lahan parkir dengan baik, serta pemerintah juga dapat membangun sistem

transportasi umum yang menarik shingga baik warga maupun wistawan merasa

nyaman menggunakan transportasi yang tersedia di Kota Bandung.

Page 158: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

136

Tabel 4.41

Saya memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena perjalanan wisata

sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata)

Keputusan Berkunjung 6

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Netral 34 34,0 34,0 39,0

Setuju 56 56,0 56,0 95,0

Sangat Setuju 5 5,0 5,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.41 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena perjalanan wisata sesuai dengan waktu

yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata). 5 responden menyatakan

tidak setuju, 34 responden menyatakan netral, 56 responden menyatakan setuju

serta 5 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 61% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden

memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena perjalanan wisata sesuai

dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat wisata).

Berdasarkan tabel 4.41 dapat diketahui bahwa resaponden yang

menjawab netral dan tidak setuju sebanyak 39 orang hal tersebut menunjukan

masih banyak yang menganggap bahwa perjalanan wisata di Kota Bandung

masih belum sesuai dengan waktu yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat

wisata), terkait hal tersebut pemerintah perlu memastikan kembali jam buka dan

Page 159: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

137

jam tutup setiap wisata serta menjaga agar karyawan di setiap tempat wisata

bersikap disiplin.

Tabel 4.42

Saya memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena biaya perjalanan

wisata sesuai dengan kemampuan finansial saya

Keputusan Berkunjung 7

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 22 22,0 22,0 28,0

Setuju 60 60,0 60,0 88,0

Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.42 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena biaya perjalanan wisata sesuai dengan

kemampuan finansialnya. 1 responden menytakan sangat tidak setuju, 5

responden menyatakan tidak setuju, 22 responden menyatakan netral, 60

responden menyatakan setuju serta 12 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 72% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan sebagian besar responden memutuskan berkunjung ke Kota

Bandung karena biaya perjalanan wisata sesuai dengan kemampuan

finansialnya.

Page 160: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

138

Tabel 4.43

Saya memutuskan berkunjung karena perjalanan wisata ke Kota Bandung

seusai pada waktu luang yang saya miliki

Keputusan Berkunjung 8

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 14 14,0 14,0 16,0

Setuju 68 68,0 68,0 84,0

Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.43 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung karena perjalanan wisata ke Kota Bandung seusai pada waktu luang

yang saya miliki. 2 responden menyatakan tidak setuju, 14 responden

menyatakan netral, 68 responden menyatakan setuju serta 16 responden sisanya

sangat setuju dengan pertanyaan. 84% dari responden menjawab setuju dan

sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden memutuskan berkunjung

karena perjalanan wisata ke Kota Bandung seusai pada waktu luang yang saya

miliki.

Tabel 4.44

Saya memutuskan berkunjung ke Kota Bandung karena banyak tersedia travel

agent dengan baik

Keputusan Berkunjung 9

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 7 7,0 7,0 7,0

Netral 35 35,0 35,0 42,0

Setuju 46 46,0 46,0 88,0

Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 161: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

139

Pada tabel 4.44 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota Bandung karena banyak tersedia travel agent dengan baik.

7 responden menyatakan tidak setuju, 35 responden menyatakan netral, 46

responden menyatakan setuju serta 12 responden sisanya sangat setuju dengan

pertanyaan. 58% dari responden menjawab setuju dan sangat setuju

menunjukkan sebagian besar responden memutuskan berkunjung ke Kota

Bandung karena banyak tersedia travel agent dengan baik.

Berdasarkan tabel 4.44 diketahui bahwa jumlah responden yang

menyatakn netral dan tidak setuju atas pernyataan sebesar 42 orang hal tersebut

menunjukan bahwa masih banyak wisatawan yang memutuskan berkunjung ke

Kota Bandung bukan karena banyak tersedia travel agent dengan baik, hal

tersebut berarti responden memutusakn berkunjung ke Kota Bandung dengan

alasan lain. Untuk meningkatkan kunjungan, berhubungan dengan travel agent

pemerintah dapat menyediakan berbagai travel agent bekerja sama swasta

dengan komposisi harga yang beragam serta fasilitas yang menarik.

Tabel 4.45

Saya memutuskan berkunjung ke Kota bandung karena tersedia banyak

pelayanan wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer)

Keputusan Berkunjung 10

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid

Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0

Netral 31 31,0 31,0 37,0

Setuju 49 49,0 49,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 162: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

140

Pada tabel 4.45 responden ditanya apakah responden memutuskan

berkunjung ke Kota bandung karena tersedia banyak pelayanan wisata

(pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer). 6 responden menyatakan tidak

setuju, 31 responden menyatakan netral, 49 responden menyatakan setuju serta

14 responden sisanya sangat setuju dengan pertanyaan. 63% dari responden

menjawab setuju dan sangat setuju menunjukkan sebagian besar responden

memutuskan berkunjung ke Kota bandung karena tersedia banyak pelayanan

wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer).

Berdasarkan tabel 4.45 diketahui bahwa jumlah responden yang

menyatakn netral dan tidak setuju atas pernyataan sebesar 37 orang hal tersebut

menunjukan bahwa masih banyak wisatawan yang memutuskan berkunjung ke

Kota Bandung bukan karena Kota bandung karena tersedia banyak pelayanan

wisata (pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer), hal tersebut berarti

responden memutusakn berkunjung ke Kota Bandung dengan alasan lain. Kota

Bandung dapat mengembangkan berbagai pelayana wisata salah satu hal yang

dapat dikembangkan yaitu pusat souvenir atau pusat oleh-oleh, terkait hal

tersebut pemerintah dapat membangun atau menyediakan sebuah daerah belanja

untuk kebutuhan belanja oleh-oleh, souvenir atau cenderamata khas Kota

Bandung seperti Malioboro di Kota Yogyakarta.

4. Analisis Jalur (Path Analysis)

Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan analisis

jalur (path analysis), dimana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui

Page 163: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

141

pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel yaitu variabel

eksogen terhadap variabel endogen, pengujian yang harus dilakukan ialah:

a. Koefisien Korelasi

Dalam metode analisis jalur, untuk mengetahui derajat hubungan

antara satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi hanya

menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak

menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena korelasi

hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka dalam analisis

korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau endogen.

Tabel 4.46

Kriteria Koefisien Korelasi

Nilai r Kriteria

0 Tidak ada korelasi

>0 s.d. 0,25 Korelasi sangat lemah

0,25 s.d. 0,5 Korelasi cukup kuat

0,5 s.d. 0,75 Korelasi kuat

0,75 s.d 0,99 Korelasi sangat kuat

1 Korelasi sempurna

Sumber: Sarwono, 2006

Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka

dibuat kriteria pengukuran seperti pada tabel 4.46. Untuk menentukan

apakah korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau tidak diukur

dari nilai signifikansi dari setiap hubungan variabel. Nilai signifikansi harus

lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam

penelitian ini nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05. Setelah

memproses data dengan SPSS, hasil yang diperoleh dapat dilihat pada tabel

Page 164: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

142

4.47 berikut:

Tabel 4.47

Koefisien Korelasi

Correlations

City

Branding

Word of

mouth

Minat

Berkunjung

Keputusan

Berkunjung

City

Branding

Pearson

Correlation 1 ,450

** ,405

** ,465

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Word of

mouth

Pearson

Correlation ,450

** 1 ,415

** ,534

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Minat

Berkunjung

Pearson

Correlation ,405

** ,415

** 1 ,547

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Keputusan

Berkunjung

Pearson

Correlation ,464

** ,534

** ,547

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Dari hasil data pada tabel 4.47 dapat dilihat bahwa empat hubungan

dikategorikan memiliki hubungan korelasi cukup kuat dan dua hubungan

lainnya dikategorikan berhubungan kuat. Nilai signifikansi semua hubungan

yaitu 0,000 lebih kecil dari dibanding nilai toleransi yang ditetapkan yaitu

0,05 ini berarti semua korelasi signifikan. Dapat disimpulkan hasil data SPSS

pada tabel 4.48 sebagai berikut:

Page 165: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

143

Tabel 4.48

Pengujian Hubungan Antar Variabel

Hubungan Koefisien

Kolerasi

Kategori Probabilitas Kesimpulan

City Branding (X1)

dengan Word of mouth

(X2)

0,450 Korelasi

cukup kuat

0,000 Signifikan

City Branding (X1)

dengan Minat

Berkunjung (Y)

0,405 Korelasi

cukup kuat

0,000 Signifikan

City Branding (X1)

dengan Keputusan

Berkunjung (Z)

0,465 Korelasi

cukup kuat

0,000 Signifikan

Word of mouth (X2)

dengan Minat

Berkunjung (Y)

0,415 Korelasi

cukup kuat

0,000 Signifikan

Word of mouth (X2)

dengan Keputusan

Berkunjung (Z)

0,534 Korelasi

kuat

0,000 Signifikan

Minat Berkunjung (Y)

dengan Keputusan

Berkunjung (Z)

0,547 Korelasi

kuat

0,000 Signifikan

Sumber: Data primer diolah, 2016

b. Koefisien Determinasi

1) Koefisien Determinasi Struktur I

Tabel 4.49

Koefisien Determinasi Struktur I

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,482a ,232 ,216 1,754

a. Predictors: (Constant), Word of mouth, City Branding

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.49 didapat model analisis jalur dengan nilai

koefisien kolerasi (R) sebesar 0,482. Nilai koefisien determinasi (R

Page 166: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

144

Square) sebesar 0,232 (23,2%). Nilai R square sebesar 23,2% ini

menunjukkan bahwa pengaruh city branding dan word of mouth

terhadap minat berkunjung secara gabungan adalah 23,2%, sedangkan

sisanya sebesar 0,768 atau 76.8% (100% - 23,2%) adalah

kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh

terhadap variabel minat berkunjung. Probabilitas variabel minat

berkunjung dapat dijelaskan sebesar 23.2% dengan variabel city

branding dan word of mouth.

2) Koefisien Determinasi Struktur II

Tabel 4.50

Koefisien Determinasi Struktur II

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,662a ,439 ,421 3,592

a. Predictors: (Constant), Minat Berkunjung, City Branding, Word of mouth

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Pada tabel 4.50 didapat model analisis jalur dengan nilai

koefisien kolerasi (R) sebesar 0,662. Nilai koefisien determinasi (R

Square) sebesar 0,439 (43,9%). Nilai R square sebesar 43,9% ini

menunjukkan bahwa pengaruh city branding, word of mouth dan minat

berkunjung terhadap keputusan berkunjung secara gabungan adalah

43,9%, sedangkan sisanya sebesar 56,1% (100% - 43,9%) adalah

kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh

terhadap variabel keputusan berkunjung. Probabilitas variabel

Page 167: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

145

keputusan berkunjung dapat dijelaskan sebesar 43,9% dengan variabel

city branding, word of mouth dan minat berkunjung.

5. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel endogen.

Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:

1) Uji F Persamaan Struktur I

Tabel 4.51

Analisis Varian Struktur I

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 90,301 2 45,150 14,674 ,000b

Residual 298,449 97 3,077

Total 388,750 99

a. Dependent Variable: Minat Berkunjung

b. Predictors: (Constant), Word of mouth, City Branding

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Berdasarkan tabel 4.51, untuk menguji pengaruh city branding dan

word of mouth terhadap minat berkunjung secara simultan, hipotesisnya

adalah :

Ho : ρx1y1= ρx2y1 = 0 , diduga variabel city branding dan word of mouth

tidak berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung

Ha : ρx1y1= ρx2y1 ≠ 0, diduga variabel city branding dan word of mouth

berpengaruh secara simultan terhadap minat berkunjung

Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :

Page 168: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

146

Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.51,

didapatkan hasil F-hitung sebesar 14,674 dengan probabilitas 0,000. F-tabel

dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom (df) untuk df1=2, df2=97

maka F-tabel= 3,09. Hasilnya adalah F-hitung (14,674) > F-tabel (3,09) dan

dengan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa variabel

city branding dan word of mouth secara simultan berpengaruh siginifikan

terhadap minat berkunjung

2) Uji F Persamaan Struktur II

Tabel 4.52

Analisis Varian Struktur II

ANOVAa

Model

Sum of

Squares Df

Mean

Square F Sig.

1 Regression 967,570 3 322,523 25,002 ,000b

Residual 1238,390 96 12,900

Total 2205,960 99

a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung

b. Predictors: (Constant), Minat Berkunjung, City Branding, Word of mouth

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Berdasarkan tabel 4.52, untuk menguji pengaruh city branding, word

of mouth dan minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung secara

simultan, hipotesisnya adalah :

Page 169: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

147

Ho : ρx1y2= ρx2y2 = ρy1y2 = 0, diduga variabel city branding, word of

mouth dan minat berkunjung tidak berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan berkunjung.

Ha : ρx1y2= ρx2y2 = ρy1y2 ≠ 0, diduga variabel city branding, word of

mouth dan minat berkunjung berpengaruh secara simultan terhadap

keputusan berkunjung.

Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut :

Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.52,

didapatkan hasil F-hitung sebesar 25,002 dengan probabilitas 0,000. F-tabel

dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom (df) untuk df1=3, df2=96

maka F-tabel= 2,7. Hasilnya adalah F-hitung (25,002) > F-tabel (2,7) dengan

hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa variabel city

branding, word of mouth dan minat berkunjung secara simultan berpengaruh

siginifikan terhadap keputusan berkunjung.

6. Uji Signifikansi Individu (Uji t)

Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya

pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Perlu

diberitahu untuk setiap uji hipotesis kriterianya adalah sebagai berikut:

Jika t-hitung > t-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.

Page 170: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

148

Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:

a. Uji t Persamaan Struktur I

Tabel 4.53

Hasil Uji t Struktur I

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,438 1,808 ,796 ,428

City Branding ,074 ,027 ,274 2,747 ,007

Word of mouth ,301 ,103 ,292 2,932 ,004

a. Dependent Variable: Minat Berkunjung

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

1) Hubungan Antara City Branding Dengan Minat Berkunjung

Hipotesisnya ialah:

Ho : ρx1y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel city branding terhadap minat berkunjung

Ha : ρx1y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variable city branding terhadap minat berkunjung

Menurut tabel 4.53, nilai t-hitung adalah 2,747 dengan

probabilitas 0,007. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of

freedom (df) untuk df=n-2 atau 100-2= 98 maka t-tabel adalah

1,98447. Hasilnya adalah t-hitung (2,747) > t-tabel (1,98447). Maka

dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa

Page 171: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

149

terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel city branding

terhadap minat berkunjung.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ramadhan, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berkudul

“Pengaruh City Branding terhadap minat berkunjung serta dampaknya

pada keputusan berkunjung (survey pada Wisatawan Kota Surabaya

2015)” Hasil penelitian menjelaskan bahwa city branding berpengaruh

secara signifikan terhadap minat berkunjung dengan koefisien beta

sebesar 0,497.

2) Hubungan Antara Word of mouth Dengan Minat Berkunjung

Hipotesis atas parsial ini ialah:

Ho : ρx2y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel word of mouth terhadap minat berkunjung

Ha : ρx2y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel word of mouth terhadap minat berkunjung

Menurut tabel 4.53, nilai t-hitung adalah 2,932 dengan

probabilitas 0,004. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of

freedom (df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447.

Hasilnya adalah t-hitung (2,932) > t-tabel (1,98447) dan level

signifikan (0,004) < (0,05). Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan

Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

antara variabel word of mouth terhadap minat berkunjung.

Page 172: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

150

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Aprilia,dkk (2015) dalam penelitiannya yang berkudul “Pengaruh

Word of mouth terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada

keputusan berkunjung (survey pada pengunjung tepat wisata “Jawa

Timur Park 2” Kota Batu)” . Hasil penelitian menjelaskan bahwa word

of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap minat berkunjung

dengan nilai koefisien beta sebesar 0,543. selain penelitian tersebut hal

serupa ditemukan dalam penelitian yang dilakukan oleh Febiana, dkk

(2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Pengaruh Word of mouth

terhadap Minat beli serta dampaknya pada keputusan pembelian

(survei pada pengunjung yang melakukan pembelian pada biker’s

Resto dan Cafe di Kota Malang)”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa

word of mouth berpengaruh secara signifikan terhadap minat

pembelian dengan nilai koefisien beta sebesar 0,603. penelitian

tersebut menggunakan variabel minat beli yang diasumsikan sebagai

minat berkunjung.

Tabel 4.54

Uji t Persamaan Struktur I

Pengaruh city branding dan word of mouth terhadap minat berkunjung

No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil

1 ρx1y1X1 ≠ 0 ρx1y1X1 = 0,274 2,747 1,98447 Ho ditolak

2 ρx2y1X2 ≠ 0 ρx2y1X2 = 0,292 2,932 1,98447 Ho ditolak

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Page 173: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

151

Berdasarkan hasil pada tabel 4.54, tes parsial city branding dan

word of mouth berpengaruh signifikan terhadap minat berkunjung. Maka

dari itu persamaan dari analisis jalur struktur I ialah:

Y1=ρx1y1X1+ρx2y1X2+Є1

Y1=0,274X1+0,292X2+0,768

Angka residu didapat dari 1- R square yaitu 1-0,232= 0,768

b. Uji t Persamaan Struktur II

Tabel 4.55

Hasil Uji t Struktur II

Coefficientsa

Model

Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,825 3,714 2,107 ,038

City Branding ,120 ,057 ,188 2,109 ,038

Word of mouth ,754 ,220 ,307 3,433 ,001

Minat Berkunjung ,818 ,208 ,343 3,934 ,000

a. Dependent Variable: Keputusan Berkunjung

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

1) Hubungan Antara City Branding Dengan Keputusan Berkunjung

Hipotesisnya ialah:

Ho : ρx1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel city branding terhadap keputusan berkujung

Ha : ρx1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel city branding terhadap keputusan berkunjung

Page 174: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

152

Menurut tabel 4.55, nilai t-hitung adalah 2,109 dengan

probabilitas 0,038. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of

freedom (df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447.

Hasilnya adalah t-hitung (2,109) > t-tabel (1,98447). Maka dapat

disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel city branding terhadap

keputusan berkunjung.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Jannah,dkk (2014) dalam penelitiannya yang berkudul “Pengaruh

City Branding dan City Image terhadap keputusan berkunjung

wisatawan ke Banyuwangi” Hasil penelitian menjelaskan bahwa city

branding berpengaruh secara signifikan terhadap Keputusan

Berkunjung sebesar 0,269 dengan nilai t hitung sebesar 2,494 dan

dengan nilai probabilitas 0,014. Penelitian lainnya yang memiliki

pengaruh yang sama adalah penelitian yang dilakukan wandari,dkk

(2014) dalam penelitian berjudul “Pengaruh City Branding “Shining

Batu” terhadap City image dan keputusan berkunjung wisatawan ke

Kota Batu”. Penelitian tersbut juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan Hurriyati (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “An

Analysis Place Branding to Enchance the Image of Bandung City and

its Implication Toward the Decision to Visit Tourism Destination” ,

hasil penelitian menjelaskan bahwa place barnding atau city branding

Page 175: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

153

berpengaruh terhadap keputusan berkunjung sebesar 0,628 atau

sebesar 7,8%.

2) Hubungan Antara Word of mouth Dengan Keputusan Berkunjung

Hipotesis atas parsial ini ialah:

Ho : ρx2y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel word of mouth terhadap Keputusan Berkunjug

Ha : ρx2y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel word of mouth terhadap keputusan berkunjung.

Menurut tabel 4.55, nilai t-hitung adalah 3,433 dengan

probabilitas 0,001. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of

freedom (df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447.

Hasilnya adalah t-hitung (3,433) > t-tabel (1,98447). Maka dapat

disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel word of mouth terhadap

keputusan berkunjung.

Sesuai dengan hasil analisis sebelumnya, yang dilakukan oleh

Ahmad M.Zamil dalam penelitian yang berjudul “The impact of Word

of mouth (WOM) on the purchasing decision of the jordanian

consumer”. Hasil penelitian menunjukan bahwa bahwa Word of

mouth dari keluarga, teman, rekan kerja, dan kerabat memiliki dampak

yang besar terhadap keputusan pembelian, dampak lainnya adalah dari

sumber lain seperti perusahaan dan penjual. Secara satatistik terdapat

Page 176: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

154

hubungan signifikan antara Word of mouth dengan keputusan

pembelian. penelitian tersebut juga sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Aprilia, dkk (2015) dengan penelitian berjudul

“Pengaruh Word of Mouth terhadap minat berkunjung serta

dampaknya pada keputusan berkunjung (survey pada pengunjung tepat

wisata “Jawa Timur Park 2” Kota Batu)”. Hasil penelitian tersebut

menunjukan bahwa Word of Mouth memiliki pengaruh terhadap

keputusan secara signifikan karena nilai koefisien jalurnya (β) sebesar

0,365.

3) Hubungan Antara Minat Berkunjung Dengan Keputusan Berkunjung

Hubungan atas parsial ini ialah:

Ho : ρy1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara

variabel minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung

Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara

variabel miat berkunjung terhadap keputusan berkunjung

Menurut tabel 4.55, nilai t-hitung adalah 3,934 dengan

probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of

freedom (df) untuk df=n-2 or 100-2= 98 maka t-tabel adalah 1,98447.

Hasilnya adalah t-hitung (3,934) > t-tabel (1,98447). Maka dapat

disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara variabel minat berkunjung terhadap

keputusan berkunjung.

Page 177: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

155

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan

oleh Ramadhan, dkk (2015) dalam penelitiannya yang berkudul

“Pengaruh City Branding terhadap minat berkunjung serta dampaknya

pada keputusan berkunjung (survey pada Wisatawan Kota Surabaya

2015)” Hasil penelitian menjelaskan bahwa ada pengaruh signifikan

minat berkunjung terhadap keputusan berkunjung dengan nilai

koefisien beta sebesar 0,377. Selain itu, terdapat beberapa penelitian

sebelumnya yang menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari minat

berkunjung terhadap keputusan berkunjung, diantaranya adalah

penelitian dari Aprilia, Dkk (2015).

Tabel 4.56

Uji t Persamaan Struktur II

Pengaruh city branding dan word of mouth terhadap keputusan berkunjung

No Hipotesis Analisis Jalur t-hitung t-tabel Hasil

1 ρx1y2X1 ≠ 0 ρx1y2X1 = 0,188 2,109 1,98447 Ho ditolak

2 ρx2y2X2 ≠ 0 ρx2y2X2 = 0,307 3,433 1,98447 Ho ditolak

3 ρy1y2Y2 ≠ 0 ρy1y2Y2 = 0,343 3,934 1,98447 Ho ditolak

Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Berdasarkan hasil pada tabel 4.56, tes parsial city branding, word of

mouth, dan minat berkunjung berpengaruh signifikan terhadap keputusan

berkunjung. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur struktur II ialah:

Y2=ρx1y2X1+ρx2y2X2+ρy1y2Y1+Є2

Y2= 0,188 X1+ 0,307X2+ 0,343Y1+ 0,561

Angka residu didapat dari 1- R square yaitu 1-0,439= 0,561

Page 178: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

156

7. Diagram Analisis Jalur

Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur

dengan menggunakan software SPSS 22.0. Hasil koefisien jalur dari

keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

Gambar 4.1

Analisis Jalur (Path Analysis)

0,768 0,5761

0,188

0,274

0,450

0,343

0,292

0,307

Sumber: Data primer diolah, 2016

Y1=0,274 X1+0,292 X2+0,768

Y2= 0,188 X1+ 0,307 X2+ 0,343 Y1+ 0,561

Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah

persamaan analisis jalur yaitu sebagai berikut:

a. Variabel city branding (X1) dan word of mouth (X2) merupakan dua

variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan

korelatif secara bersama-sama mempengaruhi variabel endogen minat

berkunjung (Y1).

City Branding

(X1)

Word of Mouth

(X2)

Minat

Berkunjung (Y1)

Keputusan

Berkunjung (Y2)

Page 179: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

157

b. Variabel city branding (X1) dan word of mouth (X2) merupakan dua

variabel eksogen yang satu dengan yang lainnya mempunyai kaitan

korelatif secara bersama-sama variabel perantara minat berkunjung (Y1)

mempengaruhi variabel endogen keputusan berkunjung (Y2).

8. Uji Sobel

Uji sobel dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak

langsung, dengan menghitung nilai t dari koefisien variabel eksogen dan

variabel mediasi, nilai t hitung dibandingkan dengan t tabel. Jika nilai t

hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh

mediasi (Ghozali, 2013:248). Pengujian sobel yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. City Branding Terhadap Keputusan Berkunjung Melalui Minat

Berkunjung

Ho : ρy1y2 =0 diduga bahwa tidak ada pengaruh antara variabel city

branding terhadap minat berkunjung melalui minat berkunjung

Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh antara variabel city

branding terhadap minat berkunjung melalui minat berkunjung

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa city branding

berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung dan juga

berpengaruh langsung terhadap minat berkunjung. Untuk mengetahui

pengaruh city branding terhadap keputusan berkunjung melalui minat

berkunjung dapat diuji dengan uji sobel sebagai berikut:

Page 180: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

158

Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx1y1)

Sx1y1 = √ y12sx1

2 + x1

2sy1

2 + sx1

2sy1

2

Dimana: x1 = 0,120

sx1 = 0,057

y1 = 0,818

sy1 = 0,208

Sx1y1 = √(0,818)2(0,057)

2 + (0,120)

2(0,208)

2 + (0,057)

2(0,208)

2

Sx1y1 = 0,04738957

Berdasarkan hasil Sx1y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t

statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

Perkalian koefisien (x1y1) = (0,120)( 0,818) sebesar 0,09816

t =

=

= 2,07134186

Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,07134186

lebih besar dari t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar

1,98447. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara

city branding dengan keputusan berkunjung melalui minat berkunjung.

Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa

terdapat pengaruh antara variabel city branding terhadap keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung .

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh:

Abdurrahman Hikmah Ramadhan, Suharyono, Srikandi Kumadji (2015)

Page 181: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

159

dalam penelitiannya yang berkudul “Pengaruh City Branding terhadap

minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan berkunjung (survey

pada Wisatawan Kota Surabaya 2015)”. Pengaruh tidak langsung sebesar

18%. Artinya bahwa pengaruh City Branding terhadap Keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung sebesar 0,180 menunjukkan bahwa

variabel minat berkunjung berperan dalam hubungan City branding

terhadap keputusan berkunjung.

b. Word of mouth Terhadap Keputusan Berkunjung Melalui Minat

Berkunjung

Ho : ρy1y2 =0 diduga bahwa tidak ada pengaruh antara variabel word of

mouth terhadap minat berkunjung melalui minat berkunjung

Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh antara variabel word of

mouth terhadap minat berkunjung melalui minat berkunjung

Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa word of mouth

berpengaruh langsung terhadap keputusan berkunjung dan juga

berpengaruh langsung terhadap minat berkunjung. Untuk mengetahui

pengaruh word of mouth terhadap keputusan berkunjung melalui minat

berkunjung dapat diuji dengan dengan uji sobel sebagai berikut:

Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx2y1)

Sx2y1 = √ y12sx2

2 + x2

2sy1

2 + sx2

2sy1

2

Dimana: x2 = 0,754

sx2 = 0,220

Page 182: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

160

y1 = 0,818

sy1 = 0,208

Sx2y1 = √(0,818)2(0,220)

2 + (0,754)

2(0,208)

2 + (0,220)

2(0,208)

2

Sx2y1 = 0,24305526

Berdasarkan hasil Sx2y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t

statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut:

Perkalian koefisien (x2y1) = (0,754)( 0,818) sebesar 0,616772

t =

=

= 2,53757931

Hasil perhitungan diperoleh nilai t hitung sebesar 2,53757931

lebih besar dari t tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar

1,98447. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara

word of mouth terhadap keputusan berkunjung melalui minat berkunjung.

Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa

terdapat pengaruh antara variabel word of mouth terhadap keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari Aulia et al., (2013) dalam

Aprilia, Dkk (2015) tentang pengaruh word of mouth terhadap keputusan

berkunjung yang memiliki hubungan signifikan. Seseorang yang

melakukan kunjungan ke suatu tempat wisata melalui minat terlebih

dahulu akan memiliki keinginan yang tinggi untuk berkunjung ke tempat

wisata tersebut karena telah memperoleh informasi yang mendalam

Page 183: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

161

mengenai tempat wisata tersebut sebelum melakukan kunjungan dan telah

memilih sesuai dengan minatnya. Keputusan berkunjung ke Kota

Bandung semata-mata disebabkan oleh tingginya word of mouth tentang

Kota Bandung.

Dari hasil uji sobel dengan memakai hasil uji t sebagai acuannya,

dapat dilihat bahwa ada pengaruh mediasi diantara variabel eksogen (city

branding) melewati variabel mediasi (minat berkunjung) terhadap

variabel endogen (keputusan berkunjung). Begitu pula mediasi antara

variabel eksogen word of mouth melewati variabel mediasi (minat

berkunjung) terhadap variabel endogen (keputusan berkunjung) terdapat

pengaruh dengan perolehan t hitung sebesar 2,53757931 lebih besar dari t

tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,98447.

9. Perhitungan Pengaruh

Analisis pengaruh ditunjukan untuk melihat seberapa kuat pengaruh suatu

variabel dengan variabel lainnya baik secara langsung, maupun secara tidak

langsung. Hasil perhitungan pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan

pengaruh total oleh software SPSS 22.0 dan perhitungan menggunakan metode

perhitungan menururt Riduwan (2015:126) dengan cara memangkatkan nilai

koefisien jalur adalah sebagai berikut:

a. Perhitungan Pengaruh Struktur I

Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel city branding dan

word of mouth terhadap variabel minat berkunjung. Berikut dibawah ini tabel

Page 184: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

162

pengaruh langsung dan tidak langsung city branding dan word of mouth

terhadap variabel minat berkunjung:

Tabel 4.57

Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung City branding (X1) dan Word of mouth

(X2) terhadap Minat berkunjung (Y1)

Variabel Pengaruh

Langsung

Pengaruh

Tidak

Langsung

Melalui

X1

Pengaruh

Tidak

Langsung

Melalui

X2

Total

Pengaruh

Langsung

Total

Pengaruh

Tidak

Langsung

Total

Pengaruh

Langsung

dan Tidak

Langsung

X1 (0,274)2 =

0,075076

- (0,274)

(0,450)

(0,292) =

0,0360036

0,075076 0,0360036 0,1110796

X2 (0,292)2 =

0,085264

(0,292)

(0,450)

(0,274) =

0,0360036

- 0,085264 0,0360036 0,1212676

Total Pengaruh 0,2323472

Sumber: data diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Dari tabel 4.57 diatas dapat kita ketahui bahwa pengaruh city

branding (X1) terhadap minat berkunjung (Y1) adalah sebesar

0,075076 atau 7,5076%, pengaruh tidak langsung melalui word of

mouth (X2) sebesar 0,0360036 atau 3,60036%. Sehingga total

pengaruh yang diberikan variabel city branding (X1) adalah sebesar

0,1110796; atau 11,10796% terhadap minat berkunjung (Y1). Pengaruh

word of mouth (X2) terhadap minat berkunjung (Y1) adalah sebesar

0,085264 atau 8,5264%, pengaruh tidak langsung melalui city

branding (X1) sebesar 0,0360036 atau 3,60036%. Sehingga total

Page 185: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

163

pengaruh yang diberikan variabel word of mouth (X2) adalah sebesar

0,1212676 atau 12,12676% terhadap minat berkunjung (Y1).

Berikut adalah pengaruh total kedua variabel terhadap minat

berkunjung, yaitu:

Pengaruh total ρy1x1X1 = 0,075076 + 0,0360036 = 0,1110796

Pengaruh total ρy1x2X2 = 0,085264 + 0,0360036 = 0,1212676

Maka pengaruh total ρy1x1X1 + ρy1x2X2 = 0,1110796+ 0,1212676=

0,2323472

Hasil ini mendekati koefisien determinan (R2x1x2) yaitu sebesar

0,232.

b. Perhitungan Pengaruh Struktur 2

Pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel city

brandung, word of mouth dan minat berkunjung terhadap variabel

keputusan berkunjung. Berikut dibawah ini tabel pengaruh langsung

dan tidak langsung city brandung, word of mouth dan minat

berkunjung terhadap variabel keputusan berkunjung:

Page 186: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

164

Tabel 4.58

Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung City Brandung (X1), Word Of

Mouth(X2) Terhadap Minat Berkunjung (Y1) Dan Dampaknya Terhadap

Keputusan Berkunjung (Y2)

Variabel Pengaruh

Langsung

Pengaruh

Tidak

Langsung

Melalui

Y1

Total

Pengaruh

Langsung

Total

Pengaruh

Tidak

Langsung

Total

Pengaruh

Langsung

dan Tidak

Langsung

X1 (0,188)2 =

0,035344

(0,188)

(0,343) =

0,064484

0,035344 0,064484 0,099828

X2 (0,307)2 =

0,094249

(0,307)

(0,343) =

0,105301

0,094249 0,105301 0,19955

Y1 (0,343)2 =

0,117649

- 0,117649 - 0,117649

Total Pengaruh 0,417027

Sumber: data diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Dari tabel 4.58 diatas dapat kita ketahui bahwa pengaruh city

branding (X1) terhadap keputusan berkunjung (Y2) adalah sebesar

0,035344 atau 3,5344%, pengaruh tidak langsung melalui minat

berkunjung (Y1) sebesar 0,064484 atau 6,4484%. Sehingga total

pengaruh yang diberikan variabel city branding (X1) adalah sebesar

0,099828 atau 9,9828% terhadap keputusan berkunjung (Y2). Pengaruh

word of mouth (X2) terhadap keputusan berkunjung (Y2) adalah

sebesar 0,094249 atau 9,4249%, pengaruh tidak langsung melalui

minat berkunjung (Y1) sebesar 0,105301 atau 10,5301%. Sehingga

total pengaruh yang diberikan variabel word of mouth (X2) adalah

Page 187: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

165

sebesar 0,19955 atau 19,955% terhadap keputusan berkunjung (Y2).

Pengaruh yang dimiliki minat berkunjung (Y1) terhadap keputusan

berkunjung (Y2) hanya berpengaruh secara langsung sebesar 0,117649

atau 11,7649%.

Berikut adalah pengaruh total ketiga variabel terhadap kepuasan,

yaitu:

Pengaruh total ρy2x1X1 = 0,035344+ 0,064484= 0,099828

Pengaruh total ρy2x2X2 = 0,094249+ 0,105301= 0,19955

Pengaruh total ρy1y2Y1 = 0,117649

Maka pengaruh total ρy2x1X1 + ρy2x2X2+ ρy2y1Y1 = 0,099828+

0,19955+ 0,117649= 0,417027

Hasil ini mendekati koefisien determinan (R2x1x2y1) yaitu

sebesar 0,439.

Berdasarkan perhitungan pengaruh tersebut diatas maka dapat

diketahui besarnya pengaruh antar variabel, baik pengaruh langsung maupun

pengaruh tidak langsung. selain itu juga dapat diketahui variabel eksogen

mana yang memiliki pengaruh paling besar terhadap variabel endogen.

Berikut ini tabel Rekapitulasi pengaruh langsung dan tidak langsung variabel

eksogen terhdap variabel endogen :

Page 188: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

166

Tabel 4.59

Persentase Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung

No Pengaruh Besarnya

Pengaruh

1. Pengaruh langsung city branding terhadap minat berkunjung 7,5076%

2. Pengaruh langsung word of mouth terhadap minat

berkunjung

8,5264%

3 Pengaruh langsung city branding dan word of mouth

terhadap minat berkunjung

16,034%

4. Pengaruh langsung city branding terhadap keputusan

berkunjung

3,5344%

5. Pengaruh langsung word of mouth terhadap keputusan

berkunjung

9,4249%

6. Pengaruh langsung minat berkunjung terhadap keputusan

berkunjung

11,7649%

7. Pengaruh langsung city branding, word of mouth dan minat

berkunjung terhadap keputusan berkunjung

24,7242%

8. Pengaruh variabel city branding terhadap keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung

6,4484%

9. Pengaruh variabel word of mouth terhadap keputusan

berkunjung melalui minat berkunjung

10,5301%

Sumber: data diolah dengan SPSS 22.0, 2016

Berdasarkan tabel 4.59 dapat diketahui bahwa yang memiliki

pengaruh paling besar adalah pengaruh langsung secara simultan antara city

branding, word of mouth dan minat berkunjung terhadap keputusan

berkunjung dengan persentase sebesar 24,7242%. Sedangkan pengaruh

langsung secara individu pengaruh langsung minat berkunjung terhadap

keputusan berkunjung adalah yang paling besar dengan pengaruh sebesar

11,7649%. Selanjutnya untuk yang meiliki pengaruh paling besar dari

pengaruh tidak langsung adalah pengaruh variabel word of mouth terhadap

keputusan berkunjung melalui minat berkunjung dengan pengaruh sebesar

10,5301%.

Page 189: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

167

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh city

branding dan word of mouth terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada

keputusan berkunjung wisatawan ke Kota Bandung studi kasus pada mahasiswa

di Kota Tangerang Selatan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung, dengan

metode analisis yang digunakan yaitu path analysis, maka dapat ditarik beberapa

kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel city branding berpengaruh signifikan terhadap variabel minat

berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,274 dan tingkat signifikan

sebesar 0,007. Hal ini berarti semakin tinggi city branding maka akan

meningkatkan minat berkunjung.

2. Variabel word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variabel minat

berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,292 dengan tingkat

signifikan sebesar 0,004. Hal ini berarti semakin tinggi word of mouth maka

akan meningkatkan minat berkunjung.

3. Variabel city branding dan word of mouth berpengaruh secara simultan

terhadap minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji f sebesar 14,674

dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi nilai city

branding dan word of mouth, maka semakin meningkat pula minat

berkunjung.

Page 190: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

168

4. Variabel city branding berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan

berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,188 dengan tingkat

signifikan 0,034. Hal ini berarti semakin tinggi city branding maka akan

meningkatkan keputusan berkunjung.

5. Variabel word of mouth berpengaruh signifikan terhadap variabel keputusan

berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,307 dengan tingkat

signifikan 0,001. Hal ini berarti semakin tinggi word of mouth maka akan

meningkatkan keputusan berkunjung.

6. Variabel minat berkunjung berpengaruh signifikan terhadap variabel

keputusan berkunjung, didasarkan pada hasil uji t sebesar 0,343 dengan

tingkat signifikan 0,000. Hal ini berarti semakin tinggi minat berkunjung

maka akan meningkatkan keputusan berkunjung.

7. Variabel city branding, word of mouth, dan minat berkunjung berpengaruh

secara simultan terhadap keputusan berkunjung, didasarkan pada pada hasil

uji f sebesar 25,002 dengan tingkat signifikansi 0,000. Hal ini berarti

semakin tinggi nilai city branding dan word of mouth, maka semakin

meningkat pula keputusan berkunjung.

8. Variabel city branding berpengaruh terhadap keputusan berkunjung melalui

minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji sobel sebesar 2,07134186,

dimana uji sobel menunjukkan nilai t hitung lebih besar dari t table dengan

tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,98447.

Page 191: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

169

9. Variabel word of mouth berpengaruh terhadap variabel keputusan

berkunjung melalui variabel minat berkunjung, didasarkan pada hasil uji

sobel sebesar sebesar 2,53757931, dimana uji sobel menunjukkan nilai t

hitung lebih besar dari t table dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar

1,98447.

B. Saran

Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas maka penulis dapat

memberikan beberapa saran sebagai berikut :

1. Dari hasil penelitian terhadap variabel city branding dapat diketahui bahwa

variabel city branding terhadap minat berkunjung serta keputusan berkunjung

memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya cukup rendah, hal

tersebut diakabiatkan oleh beberapa hal seperti, kemanan kota yang kurang

baik, akses transportasi yang masih kurang baik, serta transportasi yang

tersedia masih kurang nyaman, pilihan tempat tinggal yang masih rendah,

serta rendahnya wisatawan memilih Kota Bandung dibanding kota lain untuk

dijadikan tujuan wisata. Untuk meningkatkan minat serta keputusan

berkunjung wistawan pemerintah perlu meningkatkan keamanan kota dengan

cara menertibkan geng motor, pemerintah juga perlu memperbaiki akses

transportasi Kota Bandung salah satunya dengan cara merelisasikan kereta

cepat, menyediakan penginapan seperti homestay dengan harga yang

beragam. pemerintah juga dapat melakukan promosi melalui berbagai media,

baik media elektronik maupun media cetak guna mempromosikan pariwisata

Page 192: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

170

yang ada di Kota Bandung. Selain itu pemerintah juga perlu melakukan

tourism board bekerja sama dengan kedutaan besar luar negeri untuk

mempromosikan berbagai pariwisata di Indonesia khusunya kota Bandung di

Negara masing-masing guna menarik minat wisatawan mancanegara. Untuk

menarik minat pengunjung dan keputusan berkunjung, pemerintah hendaknya

terus memelihara, mengembangkan, serta meningkatkan aspek seluruh Kota

Bandung yang dimaksud dalam indikator City Branding secara kreatif dan

konsisten.

2. Dari hasil penelitian terhadap variabel word of mouth dapat diketahui bahwa

variabel word of mouth terhadap minat berkunjung serta keputusan

berkunjung memiliki pengaruh yang signifikan namun pengaruhnya cukup

rendah. Komunikasi dari mulut ke mulut (word of mouth) merupakan hal yang

penting bagi Kota Bandung untuk meningkatkan minat serta keputusan

berkunjung wistawan. Pengunjung yang telah mengunjungi Kota Bandung

merupakan komunikator yang berpotensi dapat menyebarkan word of mouth

tentang tempat wisata di Kota Bandung kepada orang lain sehingga

diharapkan akan dapat menciptakan minat berkunjung seseorang. Menanggapi

hal tersebut agar word of mouth yang tersebar bersifat positif, hendaknya

pemerintah memberikan pelayanan wista yang baik, menyediakan fasilitas

wistaa yang lengkap, menghimbau warga Kota Bandung untuk bersikap

ramah pada wistawan. pemerintah juga dapat melakukan e-wom seperti

melalui media sosial yang akan mendorong seseorang untuk berkunjung ke

Page 193: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

171

Kota Bandung. dengan demikian Kota Bandung dapat disukai oleh semua

orang dan menimbulkan pengalaman positif. Lebih jauh mereka yang

memiliki pengalaman positif akan merekomendasikan kepada orang lain dan

akan dapat menarik minat sehingga berakhir pada keputusan berkunjung.

Page 194: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

172

DAFTAR PUSTAKA

Anholt, Simon. 2007 ” Competitive Identity : The New Management for Nations,

Cities and Region”, USA : Palgrave macmillan.

Abdul Yusuf dan Eman Sulaiman, 2014 “Pengaruh atribut produk wisata terhadap

place branding dan implikasinya terhadap keputusan mengunjungi destinasi

wisata pantai.” Jurnal Ilmiah Solusi Vol.1 No.1 Januari-Maret: 87-94

Ahmad M. Zamil , 2011” The impact of Word of mouth (WOM) on the purchasing

decision of the jordanian consumer” Research Journal of international studies-

issue 20(September.

Aprilia, Fitri, Srikandi Kumadji, dan Andriani Kusumawati, 2015| “Pengaruh Word of

mouth terhadap minat berkunjung serta dampaknya pada keputusan

berkunjung (survey pada pengunjung tempat wisata “Jawa Timur Park 2”

Kota Batu)” Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 24 No. 1 Juli

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Dina Febiana, Srikandi Kumadji, Sunarti, 2014 “Pengaruh Word of mouth terhadap

Minat beli serta dampaknya pada keputusan pembelian (survey pada

pengunjung yang melakukan pembelian pada biker’s Restodan Cafe di Kota

Malang) “ Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 16 No. 1 November |

administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Dr. Yin-Hsi Lo, 2012 “Does Word-of-Mouth Effect Really Matter? The Case of

Chinese Tourist Travel Experience in Taiwan” The Journal of International

Management Studies, Vol.7 No.2, October

Dityanti, Esthi. , 2008 “ Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Beli

Konsumen Terhadap Layanan Internet Banking Mandiri (studi kasus pada

Page 195: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

173

karyawan depeartemen pekerjaan umum Jakarta)”. Program Studi Magister

Manajemen, Universitan Diponegoro Semarang.

Ferdinand, Agusty. “Metode Penenlitian Manajemen”. Semarang: Badan Penerbit

Universitas Diponegoro, 2014

Fadallah, Ali Akbar, dan Nia Kurniasih Pontoh, 2012 “PENERAPAN CITY

BRANDING DI INDONESIA : STUDI KASUS KOTA PEKALONGAN,

JAWA TENGAH” volume 1 nomor 2 oktober Jurnal perencanaan wilayah

dan Kota a http://sappk.itb.ac.id/jpwk1/?p=614

Godes, David dan Dina Mayzlin, 2004 “Using Online Conversation to Study Word

of mouth Communication.” , Markting Science. Vol. 23 No 4.

Gartika, Gagan, 2010 “Silaturahim Marketing” Jakarta: PT Gramedia Pustaka

Utama.

Ghozali, Imam, 2013 “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21 Up

Date PLS Regresi”, Edisi 7, cetakan VII, Undip, Semarang.

HermawanKartajaya, Yuswohadi, 2005 “Attracting Tourist, Traders, Investors :

Strategi memsarkan daerah di era otonomi”, Jakarta, PT Gramedia pustaka

Utama.

Hurriyati, Ratih, 2015 “An Analysis Of Place Branding To Enchance The Image Of

Bandung City And Its Implication Toward The Decisions To Visit Tourism

Destination” Jurnal Pendiidkan Sains Sosial Kemanusiaan , Vol.8 (1) Mei

ISSN 1979-0112

Ismayanti, 2010 “Pengantar Pariwisata”. Jakarta: PT. Gramedia.

Karim, Muhammad Yunus, Nia K. Pontoh dan Bagas Dwi pantara Putra “POTENSI

KOTA CIREBON YANG MENDUKUNG PEMBENTUKAN CITY

Page 196: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

174

BRANDING” volume 1 nomor 1 juli 2012

http://sappk.itb.ac.id/jpwk1/?p=252

Knight, D. K., E. Y. Kim. 2007. “Japanese Consumers‟ need for uniqness: effect on

brand perceptions and purchase intention”. Journal of Fashion Marketing

and Management 11(2): 270-280

Kotler, Philip dan Gary Amstrong, 2010 “Principles Of Marketing” 13 Edition,

Pearson Education, New Jersey USA.

Kotler, Philip Dan Kevin Lane Keller, 2012 “Marketing Management” 13 Edition,

New Jersey: Pearson Prentice Hall.Inc.

Kumala, O Benazir, 2012 “Pengaruh Word of mouth terhadap Minat beli konsumen

pada Tune Hotels Kuta-Bali” Jakarta.

LKIP DinasKebudayaandanPariwisata Kota Bandung, 2014.

Lovelock, Christoperdan Jochen Wirtz, 2011 ”Service Marketing” Pearson

Education, New Jersey USA.

Lupiyoadi, Rambat dan Dedi Hamdani, 2011 “Manajemen Pemasaran Jasa”, Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Magandi, Rizal Haridan Farida Indriani, 2011 “Peran Perguruan Tinggi dalam

Membangun City Branding yang berkelanjutan: sebuah upaya untuk

mendorong pertumbuhan perekonomian daerah” ISSN 2089-3590 : Prosiding

SNaPP2011 : Sosial, Ekonomi, danHumaniora

Maharani, Conny ,Rini Andari, dan Tomy Andianto, 2013 ”Pengaruh Brand

Positioning Wonderfull Indonesia terhadap keputusan wisatawan

mancanegara untuk berkunjung ke Indonesia” Jurnal THE Anthology, Edisi I,

Vol 1 No 17

Page 197: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

175

Majalah SWA “Word of mouth” Edisi /15/9-22, 2015, Penerbit Yayasan Sembada

Swakarya, Jakarta.

Malhotra, Naresh K, 2009 “Riset Pemasaran: Pendekatan Terapan” Jakarta: Indeks.

Marketers, City Branding, Perlukah?,Edisi Mei 2015, Hal. 143

Majalah SWA edisi 15 9-22 juli 2015 judulSurvei WOMM 2015: StrategiPemasaran

Word of mouth (Majalah SWA Edisi 15/2015)

Moilanen, Teemudan Rainisto, 2009 “How To Brand Nation , Cities And

Destination, A Planning Book For Place Branding”. USA : Palgrave

Macmillan.

Nirwandar, Sapta, 2014 “Building Wow Indonesia Tourism And Creative Industry”

Jakarta : PT Gramedia Utama.

Purwianti danYulianty Ratna Dwi Lukito, 2014, Analisis Pengaruh City Branding

Kota Batam Terhadap Brand Attitude (Studi Kasus Pada Stakeholder Di Kota

Batam), Jurnal Manajemen, Vol.14, No.1, November, Lily Fakultas Ekonomi,

Universitas Internasional Batam.

Peter, J Paul dan Olson Jerry C, 2010 “Consumer Behavior and Marketing Strategy”.

9 edition, McGraw Hill, New York.

Pardede, Ratlan dan Manurung Reinhard, 2014 “Analisis Jalur (Path Analysis) Teori

dan Aplikasi dalam Riset Bisnis, Jakarta: PT.Rineka Cipta

Rahmat, M YanandadanUmmiSalamah, 2014 “Branding Tempat : Membangun Kota,

Kabupaten, Dan Provinsi Berbasis Identitas”, Jakarta: Makna Informasi.

Rangkuti, Freddy, 2009 “Mengukur Efektivitas Program Promosi” Jakarta: PT

Gramedia Utama.

Page 198: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

176

Ramadhan, Abdurrahman Hikmah, Suharyono, dan Srikandi Kumadji, 2015

“Pengaruh City Branding Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Pada

Keputusan Berkunjung (Survey Pada Wisatawan Kota Surabaya 2015)” Jurnal

Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 28 No. 1 November.

Roostika, Ratna. April 2014. Citra Merek TujuanWistaa Dan Perilaku Wisatawan :

Yogyakarta Sebagai Daerah TujuanWisata. Jurnal manajemen dan Akuntansi,

Vol 1 no 1

Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007 “Cara Menggunakan dan Memakai

Analisis Jalur (Path Analysis)”, Bandung: Alfa Beta

Saladin, Djaslim, 2006 “Manajemen Pemasaran” Edisi Keempat, Bandung: Penerbit

Linda Karya.

Sarwono, Jonathan. 2007 “Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS”,

Yogyakarta : CV Andi Offset

Schiffman, Leon G. dan Leslie Lazar Kanuk, 2015 “Consumer Behavior” 11 Edition

Pearson Education, New Jersey USA.

Silverman, George, 2011 “The Secret Of Word of mouth Marketing How To Trigger

Exponential Sales Through Runway Word of mouth” New York: Amacom.

Simamora, Bilson, 2004 “Panduanriset Perilaku Konsumen”. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Sugiarsono, Joko, 2009 “City Branding, Bukanasalmembuat Logo dan Slogan. SWA,

Vol. 25 No. 17.,Hlm 192.

Sugiyono, 2012 “Metode Penelitian Bisnis”, Bandung, CV Alfabeta.

Suliyanto, 2005 “Analisis Data Dalam Aplikasi Pemasaran”, Bogor : Ghalia

Indonesia.

Page 199: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

177

Swastha, Basu dan Irawan, 2006 ”Manajemen Pemasaran Modern “ Yogyakarta:

Liberty.

Tuty , Herawati, Christina L Rudatin dan Djuni Akbar, 2014 “Potensi Kota Bandung

Sebagai Destinasi Incentive Melalui Pengembangan Ekonomi Kreatif” Jurnal

Epigram, Vol.11 No.2 Oktober :95-102

Umar, Husein, 2011 “Metodologi Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesisi Bisnis”,

Jakarta, Rajawali Pers.

Gelder,Van Sicco (2008) An Introduction to City Branding. Amsterdam: Placebrands

Limited

Yoeti A, Oka, 2008 “Ekonomi Pariwisata :Introduksi, Informasi dan Implementasi”,

Jakarta:Kompas.

Yuli, Aditya. 2011, City Branding Sebagai Strategi Pengembangan Pariwisata

Ditinjau Dari Aspek Hukum Merek( Studi Kasus City Branding Daerah

Istimewa Yogyakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata Unggulan Di Indonesia).

Jurnal Ilmiah Hukum QISTI Vol.5 No 1, Januari

Sumber lain:

http://swa.co.id/advertisingpromotion/pentingnya-city-branding Corporate and

marketing communication, 13 nov 2012, diakses 15 Maret 2016 pukul 20.28

https://bandungkota.bps.go.id/ diakses 20 Maret 2016 pukul 20.22

http://www.galamedianews.com/bandung-raya/30939/macet-dan-masalah-parkir-

hambat-pariwisata-Kota-bandung.html Fauzi, Andri Ridwan :BANDUNG

RAYA, Kamis, 9 Juli 2015, 12.23. diakses 20 Juni 2016 pukul 05.38

Page 200: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

178

http://jabar.tribunnews.com/2012/09/25/pariwata-bandung-masih-terganjal-banyak-

masalah Herman, Muhtar: Selasa, 25 September 2012 17:48, diakses 23 april

2016 pukul 22.13

http://marketeers.com/article/5-cara-mengembangkan-city branding.html Hutajalu,

Rina: 30 april 2013,diakses 15 Maret 2016 pukul 2016

http://marketeers.com/new/44-ywn-is-youth-women-and-netizen/#44 . Posted on

October 2, 2012, diakses 15 Maret 2016 pukul 23.58

http://www.nielsen.com/us/en/insight/news/2013/under-the-influence-consumer-trust-

in-advertising.html diakses 10Maret 2016 pukul 2013

http://www.tribunnews.com/travel/2016/01/27/10-destinasi-wisata-di-indonesia-

dengan-angka-kunjungan-wisatawan-terbanyak Pertiwi, Ni Luh Made: Rabu,

27 Januari 2016 20:39 WIB, diakses 3 maret 2016 pukul 13.25

http://swa.co.id/business-strategy/management/ini-manfaat-city-branding-untuk-

pemda Prahadi, Yefri Yurdiato, 13 mei 2015 diakses 15 Maret 2016 pukul

20.43

http://m.bisnis.com/industry/read/20151102/12/488166/industry-pariwisata-jumlah-

wisatawan-asing-ke-indonesia-71-juta Sihombing, Martin, diakses 19 2016

pukul 05.30

http://marketeers.com/article/yang-tak-boleh-dilewatkan-dalam-city-branding.html

Singh Marketers, diakses 15 maret 2016 pukul 18.25

www.bps.go.id , diakses pada tanggal 23 maret 2016 pukul 20.22

Page 201: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

179

Page 202: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

179

LAMPIRAN

Page 203: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

180

Lampiran 1 : Kuisioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT

BERKUNJUNG SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE

KOTA BANDUNG

(Studi kasus pada mahasiswa di Kota Tangerang Selatan yang pernah berkunjungke Kota

Bandung)

Dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh City Branding Dan Word Of

Mouth Terhadap Minat Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kota

Bandung” (Studi kasus pada mahasiswa di Kota Tangerang Selatan yang pernah berkunjung ke

Kota Bandung) di Program Studi Manajemen S1, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam

Syarif Hidayatullah Jakarta, maka saya:

Nama : MahdaNurhamidah

NIM : 1112081000047

Fakultas / Jur : Fakultas Ekonomi dan Bisnis / Manajemen

Judul Skripsi :”Analisis Pengaruh City Brandingdan Word Of MouthTerhadap Minat

Berkunjung Serta Dampaknya Terhadap Keputusan Berkunjung Ke Kota Bandung” (Studi kasus

pada mahasiswa di Kota Tangerang Selatan yang pernah berkunjung ke Kota Bandung)

Mohon kesediaan Saudara/i untuk menjadi responden dengan mengisi lembar kuesioner ini.

Memgingat data yang saya kumpulkan ini sangat besar arti dan pengaruhnya terhadap hasil

penelitian ini, maka saya mohon kepada responden untuk mengisi kuesioner ini secara jujur dan

benar. Peneliti menjamin kerahasiaan identitas dan setiap jawaban responden. Atas kesediaan dan

bantuan para responden untuk mengisi kuesioner ini, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya,

MahdaNurhamidah

(Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Page 204: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

181

A. Profil Responden

Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang

ada:

1. Nama (boleh tidak diisi) :……………………………………………

2. Jenis Kelamin : Pria Wanita

3. Usia Anda saat ini : < 18 tahun 25 - 30 tahun

18 - < 25 tahun > 30 tahun

4. Mahasiswa di Kota Tangerang Selatan : Ya Tidak

5. Pernah berkunjung ke kota Bandung : Ya Tidak

6. Berapa kali anda mengunjungi kota Bandung dalam 1 tahun ini :

1x 2x 3x >3x

7. Tanggal pengisian : ………………………………………………………..

B. Petunjuk Pengisian Kuesioner

1. Isilah data diri anda sebelum melakukan pengisian kuesioner.

2. Berikut ini keterangan alternatif pilihan jawaban yang tersedia, yaitu :

No JenisJawaban Bobot

1 SangatSetuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Netral (N) 3

4 TidakSetuju (TS) 2

5 SangatTIdakSetuju

(STS)

1

3. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut Anda paling tepat dengan memberi tandacheck list ( √ )

atau tanda silang ( X ) pada kotak yang disediakan dibawah ini:

Page 205: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

182

PERTANYAAN / PERNYATAAN PENELITIAN

City Branding (X1)

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS TS N S SS

Presence (Keakraban)

1. Kota Bandung sudah dikenal dimata turis

internasional

2. Kota Bandung berkontribusi dalam kegiatan

internasional ( peringatan Konferensi Asia

Afrika)

Place (Tempat)

3. Kota Bandung memiliki infrastruktur yang baik

4. Kota bandung cukup nyaman untuk melakukan

perjalanan wisata

5. Kota bandung memiliki tata kota yang baik

6. Cuaca di kota Bandung sejuk

Potential (Potensi)

7. Kota Bandung mampu memberikan beragam

peluang untuk membuka bisnis

8. Kota Bandung menyediakan sarana pendidikan yang

cukup baik

9 Kota Bandung memiliki kemudahan pilihan tempat

tinggal

Pulse (Semangat)

10. Kota Bandung bernuansa gaya hidup urban

Page 206: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

183

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS TS N S SS

11. Pengunjung mudah mendapatkan hal-hal menarik di

kota Bandung

People (orang)

12. Penduduk kota Bandung bersahabat

13. Kota Bandung cukup terbuka dalam meneirima

budaya atau bahasa lain

14. Menurut saya Kota Bandung cukup aman

Prerequisites (prasyarat)

15. Kualitas dasar kota Bandung cukup baik

16. Kemudahan akomodasi kota Bandung cukup

memuaskan

17. Kebutuhan pengunjung ketika berwisata di kota

Bandung mudah dipenuhi

WOM (Word of Mouth) (X2)

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS T N S SS

Volume

18. Saya sering mendengar cerita tentang kota Bandung

dalam percakapan sehari-hari

19. Saya sering mendapatkan rekomendasi untuk

berwisata ke kota Bandung

Page 207: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

184

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS T N S SS

Dispersion

20. Saya banyak mendengar tentang kota Bandung dari

orang lain (orang-orang yang berbeda)

21. Berita mengenai kota Bandung menyebar cukup

cepat

MinatBerkunjung (Y)

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS TS N S SS

22. Saya sering mencari informasi mengenai tempat

wisata di kota Bandung

23. Saya ingin segera berkunjung ke kota Bandung

24. Saya lebih memilih berwisata ke kota Bandung dari

pada ke kota lain

Visiting Decision (KeputusanBerkunjung) (Z)

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS TS N S SS

Destination Area

25. Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung

karena memenuhi kebutuhan saya untuk

berwisata

26. Saya memtuskan berkunjung ke kota Bandung

karena informasi tentang tujuan wisata tersedia

Page 208: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

185

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS TS N S SS

Traveling Mode

27. Saya memutuskan berkunjung karena kota Bandung

memiliki akses transportasi yang baik

28. Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung

karena alat-alat transportasi yang tersedia di

kota Bandung beragam (angkot, taksi, damri,

ojek, kereta)

29. Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung

karena alat-alat transportasi yang tersedia

cukup nyaman

Time and Cost

30. Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung

karena perjalanan wisata sesuai dengan waktu

yang ditetapkan (jam buka dan tutup tempat

wisata)

31. Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung

karena biaya perjalanan wisata sesuai dengan

kemampuan finansial saya

32. Saya memutuskan berkunjung karena perjalanan

wisata ke kota Bandung seusai pada waktu

luang yang saya miliki

Travel Agent

33. Saya memutuskan berkunjung ke kota Bandung

karena banyak tersedia travel agent dengan

baik

Service Source

34. Saya memutuskan berkunjung ke kota bandung

Page 209: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

186

NO PERTANYAAN / PERNYATAAN

PENILAIAN

STS TS N S SS

karena tersedia banyak pelayanan wisata

(pemandu wisata/ pusat souvenir/ fotografer)

Page 210: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

187

Lampiran 2 : Tabel Jawaban Responden

1. Variable City Branding

N

O

X1.1

X1.2

X1.3

X1.4

X1.5

X1.6

X1.7

X1.8

X1.9

X1.10

X1.11

X1.12

X1.13

X1.14

X1.15

X1.16

X1.17

1 4 5 4 4 4 4 3 5 2 4 4 5 3 4 4 4 4 67

2 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 65

3 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 73

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 63

5 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 3 4 4 70

6 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 59

7 3 3 4 5 4 4 4 4 4 3 5 3 4 3 3 3 4 63

8 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 3 4 4 64

9 4 4 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 79

10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 66

11 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

12 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 63

13 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 60

14 2 2 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 54

15 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 63

16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 69

17 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 60

18 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 2 2 4 4 62

19 5 5 5 5 4 5 5 3 3 4 5 4 3 3 4 5 4 72

20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 64

21 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 4 4 66

22 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 64

23 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 60

24 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 56

25 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 63

26 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 4 60

27 4 4 5 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 4 4 63

28 5 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 5 4 70

29 4 4 5 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 3 4 4 5 67

30 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 4 74

31 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 3 4 4 3 3 4 63

32 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 4 4 5 4 76

33 3 3 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 5 3 4 66

34 2 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 3 4 2 2 2 4 45

35 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 4 4 3 3 4 4 4 69

36 4 4 4 5 4 5 5 5 2 3 4 3 2 4 3 4 3 64

37 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 4 4 2 3 4 4 4 62

38 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 83

39 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 59

40 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 67

41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 2 4 4 2 62

42 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 4 62

Page 211: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

188

43 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 74

44 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 66

45 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 3 4 3 3 5 3 71

46 4 4 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 76

47 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 2 4 4 4 63

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 68

49 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 62

50 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 67

51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 2 4 4 4 64

52 5 5 5 5 4 5 5 5 4 3 4 5 4 3 4 5 3 74

53 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 5 4 4 4 3 73

54 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 67

55 4 4 4 3 4 3 3 3 4 4 4 5 4 4 4 4 4 65

56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 82

57 4 4 5 5 5 5 5 5 4 3 5 3 4 5 4 4 3 73

58 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 63

59 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 64

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 69

61 5 5 4 5 4 5 5 5 3 4 5 5 3 4 3 5 3 73

62 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 5 4 3 69

63 4 4 4 5 4 5 5 5 3 4 4 3 3 4 4 4 4 69

64 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 64

65 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3 4 4 3 73

66 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 4 67

67 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 72

68 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 79

69 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 64

70 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 73

71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

72 1 1 3 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 1 3 53

73 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 4 5 5 82

74 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 68

75 4 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 71

76 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 3 4 4 68

77 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 66

78 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 67

79 5 5 5 4 4 4 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 5 78

80 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 69

81 3 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 5 73

82 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 61

83 2 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 61

84 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 3 38

85 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 64

86 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 65

87 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 48

88 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 72

Page 212: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

189

89 4 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 5 80

90 4 4 4 5 3 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4 73

91 5 5 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 5 4 63

92 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 53

93 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 61

94 4 3 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 65

95 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 66

96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 68

97 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 5 77

98 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 61

99 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 3 4 4 73

10

0 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 68

2. Variabel Word of Mouth 3. Variabel Minat Berkunjung

NO X2.1 X2.2 X2.3 X2.4

NO Y.1 Y.2 Y.3

1 4 4 4 5 17

1 4 4 3 11

2 4 4 4 4 16

2 4 4 3 11

3 3 4 4 4 15

3 4 4 3 11

4 3 4 4 3 14

4 3 4 3 10

5 4 4 4 4 16

5 4 4 4 12

6 4 4 4 4 16

6 4 4 3 11

7 2 5 5 3 15

7 1 1 1 3

8 3 4 3 3 13

8 4 3 2 9

9 5 4 5 5 19

9 4 4 4 12

10 3 4 4 3 14

10 3 4 3 10

11 4 4 4 4 16

11 4 4 3 11

12 4 4 4 4 16

12 3 4 4 11

13 2 3 4 3 12

13 3 3 2 8

14 4 4 4 4 16

14 4 5 4 13

15 4 4 4 4 16

15 4 3 4 11

16 4 5 4 4 17

16 4 4 4 12

17 4 4 4 4 16

17 4 4 3 11

18 4 4 4 5 17

18 5 5 3 13

19 4 5 5 4 18

19 3 4 4 11

20 3 4 4 4 15

20 3 4 3 10

21 4 4 4 4 16

21 4 4 2 10

22 4 4 3 4 15

22 3 4 2 9

23 4 4 4 4 16

23 2 2 3 7

24 3 4 4 4 15

24 3 4 4 11

25 4 3 4 4 15

25 3 4 3 10

26 4 4 4 4 16

26 4 3 3 10

27 2 4 4 4 14

27 5 4 2 11

28 4 5 5 5 19

28 4 5 3 12

29 4 2 4 5 15

29 3 2 4 9

30 5 5 5 5 20

30 5 5 5 15

Page 213: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

190

31 4 4 4 3 15

31 2 4 4 10

32 4 4 4 4 16

32 5 5 5 15

33 4 3 4 4 15

33 4 4 3 11

34 3 4 2 4 13

34 4 4 2 10

35 3 4 5 5 17

35 5 5 3 13

36 4 4 2 4 14

36 4 4 3 11

37 4 4 4 4 16

37 4 3 2 9

38 4 5 5 4 18

38 5 5 5 15

39 4 4 4 4 16

39 4 4 3 11

40 4 4 4 5 17

40 3 3 3 9

41 4 4 4 4 16

41 4 2 3 9

42 3 3 3 3 12

42 4 4 3 11

43 5 5 5 5 20

43 5 5 4 14

44 4 4 4 3 15

44 4 4 4 12

45 3 4 4 4 15

45 4 3 2 9

46 4 4 5 5 18

46 4 4 4 12

47 3 4 5 4 16

47 4 4 3 11

48 4 4 4 4 16

48 4 4 4 12

49 4 4 4 4 16

49 4 4 3 11

50 3 4 4 5 16

50 4 5 3 12

51 4 5 4 5 18

51 4 2 2 8

52 4 4 4 4 16

52 4 5 3 12

53 4 4 4 4 16

53 3 4 4 11

54 5 5 5 5 20

54 4 4 4 12

55 2 3 3 3 11

55 4 3 3 10

56 5 5 5 5 20

56 5 5 5 15

57 3 5 4 3 15

57 5 5 2 12

58 4 4 4 4 16

58 3 3 3 9

59 4 4 4 5 17

59 5 5 5 15

60 4 4 4 5 17

60 4 4 4 12

61 3 4 4 4 15

61 5 4 3 12

62 3 4 4 3 14

62 2 3 3 8

63 4 4 3 3 14

63 3 3 3 9

64 4 4 4 4 16

64 4 4 3 11

65 4 5 5 5 19

65 3 4 3 10

66 4 4 4 4 16

66 4 4 4 12

67 4 4 4 4 16

67 4 4 4 12

68 5 5 5 5 20

68 5 4 4 13

69 2 4 4 4 14

69 4 5 4 13

70 4 3 3 4 14

70 3 4 3 10

71 4 5 5 5 19

71 5 5 5 15

72 3 4 4 4 15

72 4 4 4 12

73 3 5 3 4 15

73 5 5 5 15

74 3 4 4 4 15

74 4 5 3 12

75 5 5 5 5 20

75 3 4 3 10

76 4 4 4 4 16

76 5 5 4 14

Page 214: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

191

77 3 3 4 4 14

77 3 5 3 11

78 3 4 4 4 15

78 4 4 4 12

79 4 4 3 3 14

79 4 4 4 12

80 5 5 4 4 18

80 4 3 3 10

81 4 5 5 4 18

81 4 4 4 12

82 4 4 4 4 16

82 4 4 3 11

83 4 5 5 5 19

83 4 5 3 12

84 4 4 4 2 14

84 4 5 2 11

85 3 3 3 3 12

85 3 3 3 9

86 4 4 4 3 15

86 3 4 4 11

87 3 3 4 3 13

87 3 3 3 9

88 4 4 4 4 16

88 4 5 3 12

89 4 5 4 4 17

89 4 5 5 14

90 5 5 5 5 20

90 5 5 3 13

91 4 4 2 4 14

91 4 4 4 12

92 4 4 4 4 16

92 4 4 3 11

93 4 4 4 4 16

93 3 3 3 9

94 4 3 4 4 15

94 2 2 2 6

95 4 4 4 4 16

95 3 4 3 10

96 3 4 5 4 16

96 5 4 4 13

97 4 5 5 5 19

97 4 5 3 12

98 4 4 4 4 16

98 4 4 4 12

99 4 4 4 4 16

99 4 5 3 12

100 4 4 4 4 16

100 5 5 3 13

4. Variabel Keputusan Berkunjung

NO Z.1 Z.2 Z.3 Z.4 Z.5 Z.6 Z.7 Z.8 Z.9 Z.10 1 4 4 4 3 2 4 5 4 2 3 35

2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

3 4 4 4 3 4 3 4 4 5 3 38

4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

6 4 4 4 4 4 3 4 3 3 3 36

7 1 3 4 4 3 2 1 3 3 3 27

8 3 4 3 3 3 4 4 2 4 4 34

9 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 43

10 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 34

11 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 37

12 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

13 4 4 3 3 4 2 3 4 2 3 32

14 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

15 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 32

16 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 41

17 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 33

18 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 43

Page 215: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

192

19 4 3 3 3 4 4 2 4 3 4 34

20 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 35

21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

22 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39

23 3 4 3 3 3 4 4 4 3 4 35

24 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 36

25 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 36

26 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 36

27 4 4 4 4 4 4 2 4 2 2 34

28 4 5 5 5 4 3 4 4 5 5 44

29 3 4 4 3 3 3 4 5 3 3 35

30 5 5 5 5 5 4 4 5 3 5 46

31 4 2 2 2 4 3 5 5 2 2 31

32 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

33 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 35

34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

35 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 35

36 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 37

37 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 38

38 5 4 5 3 4 4 5 5 4 4 43

39 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 37

40 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 35

41 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 33

42 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 34

43 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 42

44 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

45 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 38

46 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 42

47 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 35

48 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

49 4 3 3 4 4 3 4 3 4 4 36

50 3 4 4 4 4 4 4 4 3 5 39

51 4 4 4 4 3 3 3 4 5 5 39

52 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 38

53 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32

54 4 4 3 3 2 4 4 3 4 4 35

55 3 4 3 3 3 4 5 5 3 3 36

56 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50

57 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 33

58 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 33

59 4 4 4 4 4 4 3 4 5 5 41

60 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

61 4 4 2 2 3 3 4 4 2 2 30

62 4 4 2 3 4 4 4 5 5 4 39

63 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 32

64 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 35

Page 216: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

193

65 3 5 4 4 4 5 4 4 5 5 43

66 4 3 5 5 4 4 4 5 5 5 44

67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

68 4 4 5 5 4 4 3 5 4 4 42

69 4 4 4 4 4 2 3 4 4 4 37

70 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 30

71 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 40

72 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 36

73 5 2 4 4 2 2 4 4 2 2 31

74 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 36

75 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 43

76 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 34

77 3 3 3 3 3 3 3 4 3 5 33

78 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36

79 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 43

80 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 37

81 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 39

82 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

83 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 34

84 2 2 4 1 2 2 2 4 3 2 24

85 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 30

86 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 35

87 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 32

88 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 38

89 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 47

90 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 41

91 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 33

92 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 36

93 3 3 3 4 2 3 2 4 3 3 30

94 4 3 2 2 2 3 2 2 3 3 26

95 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 35

96 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

97 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41

98 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 39

99 4 4 4 4 3 4 5 5 4 4 41

100 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 33

Page 217: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

194

Lampiran 3: Hasil Uji Kualitas Data

1. Uji Validitas Data dan Uji Reabilitas Data

a. Validitas Variabel City Branding

Correlations

X1.

1

X1.

2

X1.

3

X1.

4

X1.

5

X1.

6

X1.

7

X1.

8

X1.

9

X1.

10

X1.

11

X1.

12

X1.

13

X1.

14

X1.

15

X1.

16

X1.

17

TOT

AL

X1.

1

Pearson

Correlation 1

,982

**

,485

**

,267 ,017 ,211 ,275 ,251 ,124 ,484

**

,340 ,267 ,447

*

,543

**

,067 ,962

**

,448

*

,612

**

Sig. (2-

tailed)

,000 ,007 ,154 ,928 ,264 ,141 ,181 ,515 ,007 ,066 ,154 ,013 ,002 ,724 ,000 ,013 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

26,6

67

25,3

33

9,33

3

5,33

3 ,333

4,33

3

5,66

7

4,66

7

2,33

3

9,66

7

7,33

3

5,33

3

8,00

0

10,0

00

1,00

0

24,6

67

7,66

7

157,

667

Covariance ,920 ,874 ,322 ,184 ,011 ,149 ,195 ,161 ,080 ,333 ,253 ,184 ,276 ,345 ,034 ,851 ,264

5,43

7

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

2

Pearson

Correlation

,982

**

1 ,498

**

,278 ,068 ,214 ,288 ,258 ,151 ,498

**

,310 ,278 ,462

*

,556

**

,118 ,981

**

,461

*

,628

**

Sig. (2-

tailed) ,000

,005 ,137 ,721 ,255 ,123 ,169 ,424 ,005 ,096 ,137 ,010 ,001 ,534 ,000 ,010 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

25,3

33

24,9

67

9,26

7

5,36

7

1,26

7

4,26

7

5,73

3

4,63

3

2,76

7

9,63

3

6,46

7

5,36

7

8,00

0

9,90

0

1,70

0

24,3

33

7,63

3

156,

633

Covariance ,874 ,861 ,320 ,185 ,044 ,147 ,198 ,160 ,095 ,332 ,223 ,185 ,276 ,341 ,059 ,839 ,263

5,40

1

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

3

Pearson

Correlation

,485

**

,498

**

1 ,629

**

,423

*

,598

**

,751

**

,666

**

,431

*

,967

**

,724

**

,768

**

,930

**

,965

**

,503

**

,451

*

,968

**

,909

**

Sig. (2-

tailed) ,007 ,005

,000 ,020 ,000 ,000 ,000 ,017 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,005 ,012 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

9,33

3

9,26

7

13,8

67

9,06

7

5,86

7

8,86

7

11,1

33

8,93

3

5,86

7

13,9

33

11,2

67

11,0

67

12,0

00

12,8

00

5,40

0

8,33

3

11,9

33

168,

933

Covariance ,322 ,320 ,478 ,313 ,202 ,306 ,384 ,308 ,202 ,480 ,389 ,382 ,414 ,441 ,186 ,287 ,411

5,82

5

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 218: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

195

X1.

4

Pearson

Correlation ,267 ,278

,629

**

1 ,352 ,913

**

,904

**

,936

**

,535

**

,604

**

,858

**

,866

**

,522

**

,588

**

,565

**

,278 ,549

**

,818

**

Sig. (2-

tailed) ,154 ,137 ,000

,057 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000 ,000 ,003 ,001 ,001 ,138 ,002 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

5,33

3

5,36

7

9,06

7

14,9

67

5,06

7

14,0

67

13,9

33

13,0

33

7,56

7

9,03

3

13,8

67

12,9

67

7,00

0

8,10

0

6,30

0

5,33

3

7,03

3

158,

033

Covariance ,184 ,185 ,313 ,516 ,175 ,485 ,480 ,449 ,261 ,311 ,478 ,447 ,241 ,279 ,217 ,184 ,243

5,44

9

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

5

Pearson

Correlation ,017 ,068

,423

*

,352 1 ,261 ,279 ,293 ,357 ,481

**

,146 ,282 ,465

**

,362

*

,317 ,072 ,481

**

,419

*

Sig. (2-

tailed) ,928 ,721 ,020 ,057

,164 ,136 ,116 ,052 ,007 ,443 ,131 ,010 ,050 ,088 ,705 ,007 ,021

Sum of

Squares and

Cross-

products

,333 1,26

7

5,86

7

5,06

7

13,8

67

3,86

7

4,13

3

3,93

3

4,86

7

6,93

3

2,26

7

4,06

7

6,00

0

4,80

0

3,40

0

1,33

3

5,93

3

77,9

33

Covariance ,011 ,044 ,202 ,175 ,478 ,133 ,143 ,136 ,168 ,239 ,078 ,140 ,207 ,166 ,117 ,046 ,205

2,68

7

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

6

Pearson

Correlation ,211 ,214

,598

**

,913

**

,261 1 ,891

**

,902

**

,472

**

,580

**

,857

**

,848

**

,507

**

,549

**

,558

**

,219 ,526

**

,774

**

Sig. (2-

tailed) ,264 ,255 ,000 ,000 ,164

,000 ,000 ,009 ,001 ,000 ,000 ,004 ,002 ,001 ,245 ,003 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

4,33

3

4,26

7

8,86

7

14,0

67

3,86

7

15,8

67

14,1

33

12,9

33

6,86

7

8,93

3

14,2

67

13,0

67

7,00

0

7,80

0

6,40

0

4,33

3

6,93

3

153,

933

Covariance ,149 ,147 ,306 ,485 ,133 ,547 ,487 ,446 ,237 ,308 ,492 ,451 ,241 ,269 ,221 ,149 ,239

5,30

8

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

7

Pearson

Correlation ,275 ,288

,751

**

,904

**

,279 ,891

**

1 ,911

**

,558

**

,718

**

,945

**

,969

**

,652

**

,719

**

,575

**

,286 ,687

**

,876

**

Sig. (2-

tailed) ,141 ,123 ,000 ,000 ,136 ,000

,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,125 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

5,66

7

5,73

3

11,1

33

13,9

33

4,13

3

14,1

33

15,8

67

13,0

67

8,13

3

11,0

67

15,7

33

14,9

33

9,00

0

10,2

00

6,60

0

5,66

7

9,06

7

174,

067

Page 219: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

196

Covariance ,195 ,198 ,384 ,480 ,143 ,487 ,547 ,451 ,280 ,382 ,543 ,515 ,310 ,352 ,228 ,195 ,313

6,00

2

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

8

Pearson

Correlation ,251 ,258

,666

**

,936

**

,293 ,902

**

,911

**

1 ,565

**

,644

**

,873

**

,936

**

,561

**

,616

**

,549

**

,261 ,584

**

,829

**

Sig. (2-

tailed) ,181 ,169 ,000 ,000 ,116 ,000 ,000

,001 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,002 ,164 ,001 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

4,66

7

4,63

3

8,93

3

13,0

33

3,93

3

12,9

33

13,0

67

12,9

67

7,43

3

8,96

7

13,1

33

13,0

33

7,00

0

7,90

0

5,70

0

4,66

7

6,96

7

148,

967

Covariance ,161 ,160 ,308 ,449 ,136 ,446 ,451 ,447 ,256 ,309 ,453 ,449 ,241 ,272 ,197 ,161 ,240

5,13

7

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

9

Pearson

Correlation ,124 ,151

,431

*

,535

**

,357 ,472

**

,558

**

,565

**

1 ,526

**

,476

**

,535

**

,395

*

,407

*

,370

*

,184 ,366

*

,567

**

Sig. (2-

tailed) ,515 ,424 ,017 ,002 ,052 ,009 ,001 ,001

,003 ,008 ,002 ,031 ,026 ,044 ,332 ,047 ,001

Sum of

Squares and

Cross-

products

2,33

3

2,76

7

5,86

7

7,56

7

4,86

7

6,86

7

8,13

3

7,43

3

13,3

67

7,43

3

7,26

7

7,56

7

5,00

0

5,30

0

3,90

0

3,33

3

4,43

3

103,

433

Covariance ,080 ,095 ,202 ,261 ,168 ,237 ,280 ,256 ,461 ,256 ,251 ,261 ,172 ,183 ,134 ,115 ,153

3,56

7

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

10

Pearson

Correlation

,484

**

,498

**

,967

**

,604

**

,481

**

,580

**

,718

**

,644

**

,526

**

1 ,689

**

,737

**

,895

**

,936

**

,511

**

,451

*

,934

**

,901

**

Sig. (2-

tailed) ,007 ,005 ,000 ,000 ,007 ,001 ,000 ,000 ,003

,000 ,000 ,000 ,000 ,004 ,012 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

9,66

7

9,63

3

13,9

33

9,03

3

6,93

3

8,93

3

11,0

67

8,96

7

7,43

3

14,9

67

11,1

33

11,0

33

12,0

00

12,9

00

5,70

0

8,66

7

11,9

67

173,

967

Covariance ,333 ,332 ,480 ,311 ,239 ,308 ,382 ,309 ,256 ,516 ,384 ,380 ,414 ,445 ,197 ,299 ,413

5,99

9

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

11

Pearson

Correlation ,340 ,310

,724

**

,858

**

,146 ,857

**

,945

**

,873

**

,476

**

,689

**

1 ,919

**

,622

**

,698

**

,432

*

,305 ,660

**

,840

**

Sig. (2-

tailed) ,066 ,096 ,000 ,000 ,443 ,000 ,000 ,000 ,008 ,000

,000 ,000 ,000 ,017 ,101 ,000 ,000

Page 220: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

197

Sum of

Squares and

Cross-

products

7,33

3

6,46

7

11,2

67

13,8

67

2,26

7

14,2

67

15,7

33

13,1

33

7,26

7

11,1

33

17,4

67

14,8

67

9,00

0

10,4

00

5,20

0

6,33

3

9,13

3

175,

133

Covariance ,253 ,223 ,389 ,478 ,078 ,492 ,543 ,453 ,251 ,384 ,602 ,513 ,310 ,359 ,179 ,218 ,315

6,03

9

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

12

Pearson

Correlation ,267 ,278

,768

**

,866

**

,282 ,848

**

,969

**

,936

**

,535

**

,737

**

,919

**

1 ,672

**

,733

**

,565

**

,278 ,705

**

,870

**

Sig. (2-

tailed) ,154 ,137 ,000 ,000 ,131 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000

,000 ,000 ,001 ,138 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

5,33

3

5,36

7

11,0

67

12,9

67

4,06

7

13,0

67

14,9

33

13,0

33

7,56

7

11,0

33

14,8

67

14,9

67

9,00

0

10,1

00

6,30

0

5,33

3

9,03

3

168,

033

Covariance ,184 ,185 ,382 ,447 ,140 ,451 ,515 ,449 ,261 ,380 ,513 ,516 ,310 ,348 ,217 ,184 ,311

5,79

4

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

13

Pearson

Correlation

,447

*

,462

*

,930

**

,522

**

,465

**

,507

**

,652

**

,561

**

,395

*

,895

**

,622

**

,672

**

1 ,891

**

,301 ,407

*

,959

**

,827

**

Sig. (2-

tailed) ,013 ,010 ,000 ,003 ,010 ,004 ,000 ,001 ,031 ,000 ,000 ,000

,000 ,107 ,026 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

8,00

0

8,00

0

12,0

00

7,00

0

6,00

0

7,00

0

9,00

0

7,00

0

5,00

0

12,0

00

9,00

0

9,00

0

12,0

00

11,0

00

3,00

0

7,00

0

11,0

00

143,

000

Covariance ,276 ,276 ,414 ,241 ,207 ,241 ,310 ,241 ,172 ,414 ,310 ,310 ,414 ,379 ,103 ,241 ,379

4,93

1

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

14

Pearson

Correlation

,543

**

,556

**

,965

**

,588

**

,362

*

,549

**

,719

**

,616

**

,407

*

,936

**

,698

**

,733

**

,891

**

1 ,497

**

,508

**

,924

**

,893

**

Sig. (2-

tailed) ,002 ,001 ,000 ,001 ,050 ,002 ,000 ,000 ,026 ,000 ,000 ,000 ,000

,005 ,004 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

10,0

00

9,90

0

12,8

00

8,10

0

4,80

0

7,80

0

10,2

00

7,90

0

5,30

0

12,9

00

10,4

00

10,1

00

11,0

00

12,7

00

5,10

0

9,00

0

10,9

00

158,

900

Covariance ,345 ,341 ,441 ,279 ,166 ,269 ,352 ,272 ,183 ,445 ,359 ,348 ,379 ,438 ,176 ,310 ,376

5,47

9

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

15

Pearson

Correlation ,067 ,118

,503

**

,565

**

,317 ,558

**

,575

**

,549

**

,370

*

,511

**

,432

*

,565

**

,301 ,497

**

1 ,140 ,388

*

,554

**

Page 221: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

198

Sig. (2-

tailed) ,724 ,534 ,005 ,001 ,088 ,001 ,001 ,002 ,044 ,004 ,017 ,001 ,107 ,005

,461 ,034 ,001

Sum of

Squares and

Cross-

products

1,00

0

1,70

0

5,40

0

6,30

0

3,40

0

6,40

0

6,60

0

5,70

0

3,90

0

5,70

0

5,20

0

6,30

0

3,00

0

5,10

0

8,30

0

2,00

0

3,70

0

79,7

00

Covariance ,034 ,059 ,186 ,217 ,117 ,221 ,228 ,197 ,134 ,197 ,179 ,217 ,103 ,176 ,286 ,069 ,128

2,74

8

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

16

Pearson

Correlation

,962

**

,981

**

,451

*

,278 ,072 ,219 ,286 ,261 ,184 ,451

*

,305 ,278 ,407

*

,508

**

,140 1 ,405

*

,612

**

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,012 ,138 ,705 ,245 ,125 ,164 ,332 ,012 ,101 ,138 ,026 ,004 ,461

,026 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

24,6

67

24,3

33

8,33

3

5,33

3

1,33

3

4,33

3

5,66

7

4,66

7

3,33

3

8,66

7

6,33

3

5,33

3

7,00

0

9,00

0

2,00

0

24,6

67

6,66

7

151,

667

Covariance ,851 ,839 ,287 ,184 ,046 ,149 ,195 ,161 ,115 ,299 ,218 ,184 ,241 ,310 ,069 ,851 ,230

5,23

0

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

X1.

17

Pearson

Correlation

,448

*

,461

*

,968

**

,549

**

,481

**

,526

**

,687

**

,584

**

,366

*

,934

**

,660

**

,705

**

,959

**

,924

**

,388

*

,405

*

1 ,853

**

Sig. (2-

tailed) ,013 ,010 ,000 ,002 ,007 ,003 ,000 ,001 ,047 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,034 ,026

,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

7,66

7

7,63

3

11,9

33

7,03

3

5,93

3

6,93

3

9,06

7

6,96

7

4,43

3

11,9

67

9,13

3

9,03

3

11,0

00

10,9

00

3,70

0

6,66

7

10,9

67

140,

967

Covariance ,264 ,263 ,411 ,243 ,205 ,239 ,313 ,240 ,153 ,413 ,315 ,311 ,379 ,376 ,128 ,230 ,378

4,86

1

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TO

TA

L

Pearson

Correlation

,612

**

,628

**

,909

**

,818

**

,419

*

,774

**

,876

**

,829

**

,567

**

,901

**

,840

**

,870

**

,827

**

,893

**

,554

**

,612

**

,853

**

1

Sig. (2-

tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,021 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,001 ,000 ,000

Sum of

Squares and

Cross-

products

157,

667

156,

633

168,

933

158,

033

77,9

33

153,

933

174,

067

148,

967

103,

433

173,

967

175,

133

168,

033

143,

000

158,

900

79,7

00

151,

667

140,

967

249

0,96

7

Covariance 5,43

7

5,40

1

5,82

5

5,44

9

2,68

7

5,30

8

6,00

2

5,13

7

3,56

7

5,99

9

6,03

9

5,79

4

4,93

1

5,47

9

2,74

8

5,23

0

4,86

1

85,8

95

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 222: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

199

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

b. Reabilitas City Branding

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,948 17

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X1.1 62,33 76,782 ,539 ,950

X1.2 62,33 75,954 ,591 ,949

X1.3 62,07 75,513 ,896 ,942

X1.4 61,97 76,309 ,791 ,944

X1.5 62,07 81,789 ,359 ,951

X1.6 62,07 76,616 ,741 ,945

X1.7 61,93 75,237 ,855 ,942

X1.8 62,03 76,861 ,806 ,944

X1.9 62,57 80,047 ,515 ,949

X1.10 62,03 75,206 ,886 ,942

X1.11 61,87 75,154 ,818 ,943

X1.12 61,97 75,620 ,850 ,943

X1.13 62,00 77,241 ,805 ,944

X1.14 62,10 76,231 ,873 ,942

X1.15 62,30 81,597 ,504 ,949

X1.16 62,33 77,195 ,538 ,950

X1.17 62,03 77,344 ,835 ,943

Page 223: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

200

c. Validitas Variabel Word of Mouth

Correlations

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 TOTAL

X2.1 Pearson Correlation 1 ,524** ,281 ,334 ,678

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,133 ,071 ,000

N 30 30 30 30 30

X2.2 Pearson Correlation ,524** 1 ,436

* ,571

** ,824

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,016 ,001 ,000

N 30 30 30 30 30

X2.3 Pearson Correlation ,281 ,436* 1 ,527

** ,750

**

Sig. (2-tailed) ,133 ,016 ,003 ,000

N 30 30 30 30 30

X2.4 Pearson Correlation ,334 ,571** ,527

** 1 ,804

**

Sig. (2-tailed) ,071 ,001 ,003 ,000

N 30 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation ,678** ,824

** ,750

** ,804

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

d. Reabilitas Variabel Word of Mouth

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,763 4

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

X2.1 12,20 2,717 ,459 ,758

X2.2 11,87 2,257 ,661 ,652

X2.3 11,97 2,378 ,520 ,732

X2.4 12,07 2,271 ,618 ,676

Page 224: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

201

e. Validitas Variabel Minat Berkunjung

Correlations

Y1 Y2 Y3 TOTAL

Y1 Pearson Correlation 1 ,651** ,487

** ,883

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,000

N 30 30 30 30

Y2 Pearson Correlation ,651** 1 ,271 ,805

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,148 ,000

N 30 30 30 30

Y3 Pearson Correlation ,487** ,271 1 ,723

**

Sig. (2-tailed) ,006 ,148 ,000

N 30 30 30 30

TOTAL Pearson Correlation ,883** ,805

** ,723

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

e. Reabilitas Variabel Minat Berkunjung

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,725 3

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Y1 7,67 1,609 ,716 ,426

Y2 7,33 1,747 ,532 ,655

Y3 8,13 2,051 ,413 ,787

Page 225: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

202

f. Validitas Variabel Keputusan Berkunjung

Correlations

Z1 Z2 Z3 Z4 Z5 Z6 Z7 Z8 Z9 Z10

TOTA

L

Z1 Pearson

Correlation 1 ,412

* ,188 ,542

** ,226 ,369

* ,332 ,069 ,272 ,225 ,527

**

Sig. (2-tailed) ,024 ,319 ,002 ,231 ,045 ,073 ,718 ,146 ,233 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z2 Pearson

Correlation ,412

* 1 ,125 ,468

** ,578

** ,933

** ,374

* ,354 ,937

** ,599

** ,818

**

Sig. (2-tailed) ,024 ,509 ,009 ,001 ,000 ,042 ,055 ,000 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z3 Pearson

Correlation ,188 ,125 1 ,494

** ,403

* ,204 ,415

* ,342 ,273 ,226 ,530

**

Sig. (2-tailed) ,319 ,509 ,006 ,027 ,280 ,023 ,065 ,144 ,230 ,003

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z4 Pearson

Correlation ,542

** ,468

** ,494

** 1 ,585

** ,501

** ,532

** ,350 ,389

* ,470

** ,779

**

Sig. (2-tailed) ,002 ,009 ,006 ,001 ,005 ,002 ,058 ,033 ,009 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z5 Pearson

Correlation ,226 ,578

** ,403

* ,585

** 1 ,620

** ,576

** ,207 ,577

** ,655

** ,787

**

Sig. (2-tailed) ,231 ,001 ,027 ,001 ,000 ,001 ,272 ,001 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z6 Pearson

Correlation ,369

* ,933

** ,204 ,501

** ,620

** 1 ,462

* ,379

* ,929

** ,517

** ,837

**

Sig. (2-tailed) ,045 ,000 ,280 ,005 ,000 ,010 ,039 ,000 ,003 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z7 Pearson

Correlation ,332 ,374

* ,415

* ,532

** ,576

** ,462

* 1 ,506

** ,378

* ,209 ,691

**

Sig. (2-tailed) ,073 ,042 ,023 ,002 ,001 ,010 ,004 ,039 ,267 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z8 Pearson

Correlation ,069 ,354 ,342 ,350 ,207 ,379

* ,506

** 1 ,409

* ,264 ,536

**

Sig. (2-tailed) ,718 ,055 ,065 ,058 ,272 ,039 ,004 ,025 ,159 ,002

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Z9 Pearson

Correlation ,272 ,937

** ,273 ,389

* ,577

** ,929

** ,378

* ,409

* 1 ,508

** ,797

**

Sig. (2-tailed) ,146 ,000 ,144 ,033 ,001 ,000 ,039 ,025 ,004 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

Page 226: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

203

Z10 Pearson

Correlation ,225 ,599

** ,226 ,470

** ,655

** ,517

** ,209 ,264 ,508

** 1 ,676

**

Sig. (2-tailed) ,233 ,000 ,230 ,009 ,000 ,003 ,267 ,159 ,004 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

TOT

AL

Pearson

Correlation ,527

** ,818

** ,530

** ,779

** ,787

** ,837

** ,691

** ,536

** ,797

** ,676

** 1

Sig. (2-tailed) ,003 ,000 ,003 ,000 ,000 ,000 ,000 ,002 ,000 ,000

N 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

g. Reabilitas Keputusan Berkunjung

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,882 10

Item-Total Statistics

Scale Mean if

Item Deleted

Scale Variance

if Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Z1 32,40 22,869 ,417 ,884

Z2 32,53 20,602 ,761 ,860

Z3 32,57 22,737 ,415 ,885

Z4 32,60 20,041 ,698 ,864

Z5 32,73 20,892 ,724 ,863

Z6 32,53 20,809 ,790 ,859

Z7 32,37 20,999 ,590 ,873

Z8 32,23 23,357 ,449 ,881

Z9 32,47 21,154 ,741 ,862

Z10 32,47 21,223 ,575 ,874

Page 227: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

204

Lampiran 4 : Statistik Deskriptif

1. Statistik Deskriptif Variabel City Branding City Branding 1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 17 17,0 17,0 23,0

Setuju 64 64,0 64,0 87,0

Sangat Setuju 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 17 17,0 17,0 23,0

Setuju 63 64,0 64,0 87,0

Sangat Setuju 14 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 8 8,0 8,0 10,0

Setuju 70 70,0 70,0 80,0

Sangat Setuju 20 20,0 20,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 8 8,0 8,0 10,0

Setuju 62 62,0 62,0 72,0

Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 228: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

205

City Branding 5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 21 21,0 21,0 22,0

Setuju 64 64,0 64,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 6

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 7 7,0 7,0 10,0

Setuju 64 64,0 64,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 7

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 9 9,0 9,0 11,0

Setuju 61 61,0 61,0 72,0

Sangat Setuju 28 28,0 28,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 8

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 9 9,0 9,0 11,0

Setuju 63 63,0 63,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 229: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

206

City Branding 9

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak setuju 4 4,0 4,0 4,0

Netral 40 40,0 40,0 44,0

Setuju 47 47,0 47,0 91,0

Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 10

Frequency Percent

Valid

Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 35 35,0 35,0 37,0

Setuju 52 52,0 52,0 89,0

Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 11

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 7 7,0 7,0 8,0

Setuju 66 66,0 66,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 12

Frequenc

y Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 26 26,0 26,0 28,0

Setuju 51 51,0 51,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 230: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

207

City Branding 13

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 29 29,0 29,0 31,0

Setuju 56 56,0 56,0 87,0

Sangat Setuju 13 13,0 13,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 14

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 8 8,0 8,0 8,0

Netral 34 34,0 34,0 42,0

Setuju 52 51,0 51,0 93,0

Sangat Setuju 6 7,0 7,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 15

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 20 20,0 20,0 23,0

Setuju 73 73,0 73,0 96,0

Sangat Setuju 4 4,0 4,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

City Branding 16

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,0 4,0 5,0

Netral 17 18,0 18,0 23,0

Setuju 66 65,0 65,0 88,0

Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 231: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

208

City Branding 17

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 21 21,0 21,0 22,0

Setuju 69 69,0 69,0 91,0

Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

2. Statistik Deskriptif Variabel Word of Mouth

Word of Mouth 1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Netral 23 23,0 23,0 28,0

Setuju 63 63,0 63,0 91,0

Sangat Setuju 9 9,0 9,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Word of Mouth 2

Frequen

cy Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 10 10,0 10,0 11,0

Setuju 67 67,0 67,0 78,0

Sangat Setuju 22 22,0 22,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Word of Mouth 3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 9 9,0 9,0 12,0

Setuju 67 67,0 67,0 79,0

Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 232: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

209

Word of Mouth 4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Netral 16 16,0 16,0 17,0

Setuju 60 60,0 60,0 77,0

Sangat Setuju 23 23,0 23,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

4. Statistik Deskriptif Variabel Minat Berkunjung

Minat Berkunjung 1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 4 4,0 4,0 5,0

Netral 23 23,0 23,0 28,0

Setuju 54 54,0 54,0 82,0

Sangat Setuju 18 18,0 18,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Minat Berkunjung 2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 15 15,0 15,0 21,0

Setuju 52 52,0 52,0 73,0

Sangat Setuju 27 27,0 27,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Minat Berkunjung 3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 12 12,0 12,0 13,0

Netral 49 49,0 49,0 62,0

Setuju 30 30,0 30,0 92,0

Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 233: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

210

5. Statistik Deskriptif Variabel Keputusan Berkunjung

Keputusan Berkunjung 1

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 3,0

Netral 25 25,0 25,0 28,0

Setuju 64 64,0 64,0 92,0

Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 2

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0

Netral 22 22,0 22,0 25,0

Setuju 67 67,0 67,0 92,0

Sangat Setuju 8 8,0 8,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 3

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Netral 39 39,0 39,0 44,0

Setuju 46 46,0 46,0 90,0

Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 4

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 3 3,0 3,0 4,0

Netral 41 41,0 41,0 45,0

Setuju 45 45,0 45,0 90,0

Sangat Setuju 10 10,0 10,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 234: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

211

Keputusan Berkunjung 5

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0

Netral 41 41,0 41,0 47,0

Setuju 49 49,0 49,0 96,0

Sangat Setuju 4 4,0 4,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 6

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 5,0

Netral 34 34,0 34,0 39,0

Setuju 56 56,0 56,0 95,0

Sangat Setuju 5 5,0 5,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 7

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Tidak Setuju 5 5,0 5,0 6,0

Netral 22 22,0 22,0 28,0

Setuju 60 60,0 60,0 88,0

Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 8

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Netral 14 14,0 14,0 16,0

Setuju 68 68,0 68,0 84,0

Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 235: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

212

Keputusan Berkunjung 9

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 7 7,0 7,0 7,0

Netral 35 35,0 35,0 42,0

Setuju 46 46,0 46,0 88,0

Sangat Setuju 12 12,0 12,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Keputusan Berkunjung 10

Frequency Percent Valid

Percent Cumulative

Percent

Valid

Tidak Setuju 6 6,0 6,0 6,0

Netral 31 31,0 31,0 37,0

Setuju 49 49,0 49,0 86,0

Sangat Setuju 14 14,0 14,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Page 236: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

213

Lampiran 5 : Hasil Korelasi Semua Variabel

Correlations

X1 X2 Y Z

X1 Pearson Correlation 1 ,450** ,405

** ,465

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

X2 Pearson Correlation ,450** 1 ,415

** ,534

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Y Pearson Correlation ,405** ,415

** 1 ,547

**

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

Z Pearson Correlation ,465** ,534

** ,547

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 100 100 100 100

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Page 237: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

214

Lampiran 6: Hasil Pengujian Analisis Jalur

1. Pengujian Struktur I

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,482a ,232 ,216 1,754

a. Predictors: (Constant), X2, X1

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 90,301 2 45,150 14,674 ,000b

Residual 298,449 97 3,077

Total 388,750 99

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 1,438 1,808 ,796 ,428

X1 ,074 ,027 ,274 2,747 ,007

X2 ,301 ,103 ,292 2,932 ,004

a. Dependent Variable: Y

2. Pengujian Struktur II

Model Summary

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 ,662a ,439 ,421 3,592

a. Predictors: (Constant), Y, X1, X2

Page 238: ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38686...ANALISIS PENGARUH CITY BRANDING DAN WORD OF MOUTH TERHADAP MINAT BERKUNJUNG SERTA

215

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 967,570 3 322,523 25,002 ,000b

Residual 1238,390 96 12,900

Total 2205,960 99

a. Dependent Variable: Z

b. Predictors: (Constant), Y, X1, X2

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7,825 3,714 2,107 ,038

X1 ,120 ,057 ,188 2,109 ,038

X2 ,754 ,220 ,307 3,433 ,001

Y ,818 ,208 ,343 3,934 ,000

a. Dependent Variable: Z