case lipoma

29
BAB I PENDAHULUAN Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh, sedangkan neoplasma (kanker) adalah masa jaringan yang abnormal, tumbuh berlebihan, tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh terus-menerus secara tidak terkendali sehingga sel ini dapat merusak bentuk dan fungsi organ tempat tumbuhnya. Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang ditandai dengan pertumbuhan abnormal sel yang terlihat sebagai pembengkakan. Tumor berbeda dengan kanker. Tumor dapat berupa tumor jinak, dan maligna (ganas), dimana kanker merupakan definisi dari sebuah maligna atau keganasan. Tumor jinak kulit merupakan benjolan pada kulit yang bersifat jinak, tidak berhubungan dengan keganasan kulit yang berdiferensiasi normal, pertumbuhannya lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal disekitarnya. Tumor kulit dapat berkembang dari struktur histologis yang menyusun kulit seperti epidermis, jaringan ikat, kelenjar, otot, dan elemen-elemen saraf. Tumor ini sering ditemukan, diantara tumor-tumor yang biasa didapatkan pada manusia. Oleh karena perkembangan tumor kulit dapat dilihat dan diraba sejak permulaan, tumor jinak yang berkembang di kulit ini jarang menyebabkan gangguan fungsi, karena sebagian besar 1

Upload: hana-keiichan

Post on 25-Jul-2015

387 views

Category:

Documents


11 download

TRANSCRIPT

Page 1: Case Lipoma

BAB I

PENDAHULUAN

Tumor adalah benjolan atau pembengkakan abnormal dalam tubuh,

sedangkan neoplasma (kanker) adalah masa jaringan yang abnormal,

tumbuh berlebihan, tidak terkordinasi dengan jaringan normal dan tumbuh

terus-menerus secara tidak terkendali sehingga sel ini dapat merusak bentuk

dan fungsi organ tempat tumbuhnya.

Tumor adalah sebutan untuk neoplasma atau lesi solid yang ditandai

dengan pertumbuhan abnormal sel yang terlihat sebagai pembengkakan.

Tumor berbeda dengan kanker. Tumor dapat berupa tumor jinak, dan maligna

(ganas), dimana kanker merupakan definisi dari sebuah maligna atau

keganasan.

Tumor jinak kulit merupakan benjolan pada kulit yang bersifat jinak,

tidak berhubungan dengan keganasan kulit yang berdiferensiasi normal,

pertumbuhannya lambat dan ekspansif dengan mendesak jaringan normal

disekitarnya. Tumor kulit dapat berkembang dari struktur histologis yang

menyusun kulit seperti epidermis, jaringan ikat, kelenjar, otot, dan elemen-

elemen saraf.

Tumor ini sering ditemukan, diantara tumor-tumor yang biasa

didapatkan pada manusia. Oleh karena perkembangan tumor kulit dapat

dilihat dan diraba sejak permulaan, tumor jinak yang berkembang di kulit ini

jarang menyebabkan gangguan fungsi, karena sebagian besar diangkat

dengan alasan estetik dan menghindari terjadinya keganasan. (3,4)

1

Page 2: Case Lipoma

BAB II

ILUSTRASI KASUS

II.1 IDENTITAS PASIEN

- No. RM : 01081030

- Nama : Tn. D

- TTL : 10/12/1974

- Umur : 36 tahun

- Jenis kelamin : Pria

- Agama : Islam

- Alamat : RT/RW 004/006 Cidodol

- Pendidikan : Tamat SLTA

- Pekerjaan : Pegawai Negeri

- Status : Menikah

- Tanggal berobat : 6 September 2011

Pasien masuk rawat inap GPS kamar 211 RSUP Fatmawati pada tanggal

5 September 2011

II.2 ANAMNESIS

Keluhan Utama.

Benjolan multipel di sisi lateral punggung kiri yang nyeri sejak 6 bulan SMRS

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien laki-laki usia 36 tahun mengeluh terdapatnya benjolan multipel

pada sisi lateral punggung kiri yang nyeri sejak 6 bulan SMRS. Nyeri

dirasakan terus menerus. Nyeri bertambah dengan penekanan pada

benjolan. Pasien mengeluh bahwa benjolan di sisi lateral punggung kiri

muncul kira-kira 1 tahun yang lalu. Awal nya kecil makin lama makin

membesar. Pasien tidak tahu apakah timbulnya satu benjolan berbarengan

dengan benjolan-benjolan di sisi lateral perut atau tidak. Pasien mengatakan

bahwa saat dia meraba benjolan, benjolan teraba bulat, lunak, permukaannya

rata, dapat digerakkan, tidak merah dan terdapat nyeri pada penekanan.

Benjolan tidak pernah terasa gatal dan tidak hilang timbul.

2

Page 3: Case Lipoma

Sejak satu tahun setengah yang lalu, pasien mengeluh benjolan

pertama kali timbul di lengan bawah. Kemudian, benjolan mulai muncul di

daerah tubuh yang lain seperti di kedua lengan, dan kedua paha. Awalnya

benjolan kecil tetapi makin lama makin membesar. Pasien mengatakan saat

meraba benjolan, teraba bentuknya yang bulat, lunak, permukaan rata, dapat

digerakkan dan tidak terdapat nyeri pada penekanan. Pasien menyangkal

pernah terjadi kemerahan, gatal dan teraba hangat pada kulit di atas

benjolan. Pasien juga menyangkal adanya mata pada kulit di atas benjolan.

Pasien tidak sering demam dalam waktu satu tahun setengah terakhir,

tidak batuk, tidak pusing, tidak sakit kepala, tidak ada penurunan berat badan

yang nyata, dan tidak ada penurunan nafsu makan.

Walaupun benjolan di sisi lateral perut kiri terasa nyeri, namun benjolan

yang ada pada pasien tidak sampai menganggu aktivitas sehari-hari. Yang

dikhawatirkan pasien adalah dari segi kosmetis. Pasien belum pernah

mencoba pengobatan lain untuk merawat benjolan pada tubuhnya.

Riwayat Penyakit Dahulu

Pasien belum pernah mengalami hal yang serupa sebelumnya. Hipertensi (-),

diabetes mellitus (-), asma (-), alergi obat-obatan (-), alergi makanan (-) dan

operasi (-)

Riwayat Penyakit Keluarga

Pasien menyangkal ada keluarganya yang memiliki penyakit serupa dengan

pasien. Hipertensi dan diabetes mellitus disangkal, kanker atau keganasan(-).

Riwayat Pengobatan

Pasien tidak mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang lama,

pasien tidak pernah melakukan pengobatan radiasi dalam waktu yang lama.

Riwayat kebiasaan

pasien merokok rata-rata 1 kotak sehari dan tidak minum alkohol.

3

Page 4: Case Lipoma

II.3 PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Tampak sakit ringan

Kesadaran : Compos Mentis

Tanda Vital

Tekanan darah : 110/80 mmHg

Nadi : 88 x/menit

Pernapasan : 16 x/menit

Suhu : 36,5 oC

Status Generalis

Mata : Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, Pupil bulat,

isokor, RCL +/+, RCTL +/+

THT : Deformitas (-), perdarahan (-)

Leher : KGB sumental, submandibula, jugularis superior dan

inferior, serta supraklavikula tidak teraba membesar,

Kelenjar tiroid tidak teraba membesar, massa (-), fraktur

(-)

Thoraks :

Jantung

Inspeksi Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi Ictus cordis teraba di ICS 5 MCL sinistra

Perkusi Batas jantung kanan: ICS 5 SL dextra

Batas jantung kiri: ICS 5 MCL sinistra

Batas pinggang jantung ICS 3 PSL sinistra

Auskultasi Bunyi jantung 1 dan 2 reguler, Murmur (-), Gallop (-)

Paru

Inspeksi Dinding dada simetris baik statis maupun dinamis

Palpasi Fremitus raba sama di kedua hemithoraks

Perkusi Sonor di kedua hemithoraks

Auskultasi Suara nafas vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-

4

Page 5: Case Lipoma

Abdomen : Datar, supel, nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), BU (+)

normal

Ekstremitas : Akral hangat -/-, edema -/-

Status Lokalis

1) Pada regio antebrachii dan brachii dextra dan sinistra

Inspeksi: tampak benjolan di atas kulit, jumlah 16 buah dengan diameter

rata-rata 2 cm, berbentuk bulat, berbatas tegas, puncta tiada, warna sama

dengan kulit sekitar.

Palpasi: teraba masa dengan konsistensi lunak, kenyal, diameter ukuran

rata-rata 2cm, berbentuk bulat, permukaan rata, dapat digerakkan dari

dasar, tidak terfiksasi pada kulit, mobilitas (+) ke semua arah dan tidak

terdapat nyeri tekan.

5

Page 6: Case Lipoma

2) Pada regio punggung

Inspeksi: tampak benjolan di atas kulit, jumlah 12 buah dengan diameter

rata-rata 2cm-5cm, berbentuk bulat, berbatas tegas, puncta tiada, warna

sama dengan kulit sekitar.

Palpasi: teraba masa dengan konsistensi lunak, kenyal, diameter ukuran

rata-rata 2cm-5cm, berbentuk bulat, permukaan rata, dapat digerakkan

dari dasar, tidak terfiksasi pada kulit, mobilitas (+) ke semua arah dan

terdapat nyeri tekan pada benjolan di sisi punggung kiri.

3) Regio femur dextra dan sinistra

Inspeksi: tampak benjolan di atas kulit, jumlah 16 buah dengan diameter

rata-rata 1cm-3cm, berbentuk bulat, berbatas tegas, puncta tiada, warna

sama dengan kulit sekitar.

Palpasi: teraba masa dengan konsistensi lunak, kenyal, diameter ukuran

rata-rata 1cm-3cm, berbentuk bulat, permukaan rata, dapat digerakkan

dari dasar, tidak terfiksasi pada kulit, mobilitas (+) ke semua arah dan tidak

terdapat nyeri tekan.

6

Page 7: Case Lipoma

II.4 Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 28 Juli 2011

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN

HEMATOLOGI

- Hemoglobin

- Hematokrit

- Leukosit

- Trombosit

- Eritrosit

15.3

44

6.0

273

5.22

12 – 14 g/dl

33-45 %

5-10 ribu/Ul

150-400 ribu/Ul

3,80-5,20 ribu/Ul

VER/HER/KHER/RDW

- VER

- HER

- KHER

- RDW

84.8

29.3

34.6

13.9

80,0-100,0 fl

26,0-34,0 pg

32,0-36,00 g/dl

11,5-14,5 %

KIMIA KLINIK

Fungsi Hati

- SGOT

- SGPT

- Protein Total

- Albumin

- Globulin

- Bilirubin Total

- Bilirubin Direk

- Bilirubin Indirek

- Fosfatase Alkali

Fungsi Ginjal

22

15

7.50

4.30

3.20

0-34 U/I

0-40 U/I

6.00-8.00 g/dl

3,40-4,80 g/dl

2,50-3,0 g/dl

0,00-1,00 mg/dl

<0,2 mg/dl

< 0,6 mg/dl

7

Page 8: Case Lipoma

- Asam Urat Darah

- Ureum Darah

- Creatinin Darah

Diabetes

- Glukosa Darah Puasa

- Glukosa Darah 2 Jam PP

6.7

24

1.1

101

30-140 IU/L

<7,0 mg/dl

20-40mg/dl

0,6-1,5 mg/dl

80-100 mg/dl

80-145 mg/dl

Lemak

- Trigliserida

- Kolesterol Total

- Kolesterol HDL

- Kolesterol LDL

177 <150 mg/dl

<200 mg/dl

28-63 mg/dl

<130 mg/dl

Masa Pembekuan 4.5 1,0-3,0 menit

Masa Perdarahan 1.5 2,0-6,0 menit

II.5 ANJURAN PEMERIKSAAN

Pemeriksaan patologi anatomi

II.6 RESUME

Lelaki, 36 tahun datang dengan keluhan benjolan multipel di sisi lateral

punggung kiri yang nyeri sejak 6 bulan SMRS. Nyeri dirasakan terus

menerus. Nyeri bertambah dengan penekanan pada benjolan. Pasien

mengeluh bahwa benjolan di sisi lateral punggung kiri muncul kira-kira 1

tahun yang lalu. Awal nya kecil makin lama makin membesar. Pasien tidak

tahu apakah timbulnya satu benjolan berbarengan dengan benjolan-benjolan

8

Page 9: Case Lipoma

di sisi lateral punggung atau tidak. Pasien mengatakan bahwa saat dia

meraba benjolan, benjolan teraba bulat, lunak, permukaannya rata, dapat

digerakkan dan terdapat nyeri pada penekanan. Sejak satu tahun setengah

yang lalu, pasien mengeluh timbulnya benjolan di lengan bawah. Kemudian,

benjolan mulai muncul di daerah tubuh yang lain seperti di punggung, kedua

lengan, perut dan kedua paha. Awalnya benjolan kecil tetapi makin lama

makin membesar. Pasien mengatakan saat meraba benjolan, teraba

bentuknya yang bulat, lunak, permukaan rata, dapat digerakkan dan tidak

terdapat nyeri pada penekanan.

II.7 DIAGNOSIS KERJA

Multiple lipoma

II.8 DIAGNOSIS BANDING

Kista aterome dan kista dermoid

II.9 PENATALAKSANAAN

Ekstirpasi

II.10 LAPORAN OPERASI

Tanggal operasi: 6 September 2011

Nama operator : dr Tony

Nama ahli anestesi: dr Bambang sp An

Jenis anestesi: anestesi umum

1. Pasien dalam anestesi umum tidur dalam posisi terlentang.

2. Dilakukan tindakan asepsis dan antisepsi di daerah sekitar yang ingin

dilakukan tindakan.

3. pasang duk steril.

4. Insisi di atas lipoma sampai menembus subkutis.

5. Diseksi dengan klem bengkok mengelilingi lipoma.

6. Jepit lipoma menggunakan klem dan selanjutnya lipoma diekstirpasi.

7. Rawat perdarahan.

8. Luka dijahit dengan prolene 4-0 secara simple interrupted.

9. Luka di tutup dengan sufratulle dan kasa kering.

9

Page 10: Case Lipoma

10.operasi selesai.

II.11 HASIL PA ( 12/09/2011)

Pemeriksaan : Biopsi jaringan sedang lainnya

Diagnosis: multiple lipoma

Makroskopik: jaringan tidak teratur ukuran 20cc kuning seperti lemak.

Mikroskopik: sediaan terdiri dari jaringan lemak mature berlobus-lobus dan

Diantarai oleh septa-septa tipis jaringan ikat.

Kesimpulan: Lipoma

Penjelasan: tidak tampak tanda ganas.

II.12 PROGNOSIS

Quo ad vitam : ad bonam

Quo ad fungsionam : ad bonam

Quo ad sanationam : ad bonam

BAB III

10

Page 11: Case Lipoma

TINJAUAN PUSTAKA

III.1 ANATOMI KULIT

Kulit adalah organ tubuh yang terletak paling luar dan membatasinya dari

lingkungan hidup manusia. Luas kulit orang dewasa 1,5 m2 dengan berat kira-

kira 15% berat badan. Kulit juga sangat kompleks, elastis dan sensitif,

bervariasi pada keadaan iklim, umur, seks, ras dan juga bergantung pada

lokasi tubuh. (1)

Gambar 1 Anatomi kulit

Warna kulit berbeda-beda, dari kulit yang berwarna terang (fair skin),

pirang dan hitam, warna merah muda pada telapak kaki dan tangan bayi,

serta warna hitam kecoklatan pada genitalia orang dewasa. Demikian pula

kulit bervariasi mengenai lembut, tipis, dan tebalnya; kulit yang elastis dan

longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium, kulit yang tebal dan

tegang terdapat di telapak kaki dan tangan dewasa. Kulit yang tipis terdapat

pada muka, yang lembut pada leher dan badan, dan yang berambut kasar

terdapat pada kepala. (1)

Pembagian kulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama, yaitu :

1. lapisan epidermis atau kutikel

2. lapisan dermis (korium,kutis vera, true skin)

3. lapisan subkutis

11

Page 12: Case Lipoma

Tidak ada garis tengah yang memisahkan dermis dan subkutis,

subkutis ditandai dengan adanya jaringan ikat longgar dan adanya sel dan

jaringan lemak. (1)

1. Lapisan Epidermis

a. Stratum Korneum (lapisan tanduk)

Lapisan kulit paling luar dan terdiri atas beberapa lapis sel-sel

gepeng yang mati, tidak berinti dan protoplasmanya telah berubah

menjadi keratin (zat tanduk).

b. Stratum Lusidum

Terdapat langsung di bawah lapisan korneum, merupakan lapisan

sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasmanya yang berubah

menjadi protein yang disebut eleidin. Lapisan tersebut tampak lebih

jelas di telapak tangan dan kaki.

c. Stratum Granulosum (lapisan keratohialin)

Merupakan 2 atau 3 lapis sel-sel gepeng dengan sitoplasma

berbutir kasar yang terdiri atas keratohialin dan terdapat inti di

antaranya, juga tampak jelas di telapak tangan dan kaki.

d. Stratum Spinosum (Stratum Malphigi, Pickle cell layer)

Terdiri atas beberapa lapis sel yang berbentuk poligonal yang

biasanya berbeda-beda karena adanya proses mitosis.

Protoplasmanya jernih karena banyak mengandung glikogen, dan

inti terletak di tengah-tengah. Sel-sel ini makin dekat ke permukaan

makin gepeng bentuknya. Di antara sel-sel stratum spinosum

terdapat jembatan-jembatan antar sel (intercellular bridges) yang

terdiri atas protoplasma dan tonofibril atau keratin. Perlekatan antar

jembatan-jembatan ini membentuk penebalan bulat kecil yang

disebut nodulus Bizzozero. Di antara sel-sel spinosum terdapat

pula sel Langerhans. Sel-sel Stratum spinosum mengandung

banyak glikogen.

e. Stratum Basale

Merupakan lapisan epidermis yang paling bawah. Terdiri atas sel-

sel berbentuk kubus (kolumnar) yang tersusun vertikal pada

perbatasan dermo-epidermal berbaris seperti pagar (palisade). Sel-

12

Page 13: Case Lipoma

sel basal mengadakan mitosis dan berfungsi reproduktif. Terdiri

atas 2 jenis sel, yaitu sel-sel yang berbentuk kolumnar dan el

pembentuk melanin (melanosit) atau clear cell.

2. Lapisan Dermis

Lapisan di bawah epidermis yang lebih tebal daripada epidermis.

Terdiri atas lapisan elastik dan fibrosa padat dengan elemen-elemen

selular dan folikel rambut. Dibagi menjadi 2 bagian, yakni pars papilare

dan pars retikulare.

3. Lapisan Subkutis

Kelanjutan dermis yang terdiri atas jaringan ikat longgar berisi sel-sel

lemak di dalamnya. Di lapisan ini terdapat ujung-ujung saraf tepi,

pembuluh darah dan kelenjar getah bening.

Adneksa kult terdiri dari kelenjar-kelenjar kulit, rambut dan kuku.

1. Kelenjar kulit

a. Kelenjar Ekrin dan Apokrin

Kelenjar ekrin terletak dangkal di dermis dengan sekret yang encer.

Terdapat di seluruh permukaan kulit dan terbanyak di telapak

tangan, kaki, dahi dan aksila.

Kelenjar apokrin terdapat di aksila, areola mammae, pubis, labia

minora, dan saluran telinga luar.

b. Kelenjar Palit (Glandula Sebasea)

Terletak di seluruh permukaan kulit manusia kecuali di telapak

tangan dan kaki.

2. Kuku

Bagian terminal lapisan tanduk (stratum korneum) yang menebal.

3. Rambut

Folikel rambut mempunyai fungsi lebih penting daripada hanya

produksi struktur rambut. Folikel rambut berisi tempat penyimpanan

sel-sel yang mempunyai banyak potensi yang bermanfaat untuk

banyak fungsi. Sel-sel folikel rambut dapat regenerasi sendiri, berperan

dalam penyembuhan luka juga dalam hematopoiesis.

13

Page 14: Case Lipoma

III.2 FUNGSI KULIT

Fungsi epidermis antara lain sebagai sawar proteksi dari dunia luar,

mechanical strength, suplai nutrisi, serta memberikan respon inflamasi.

Fungsi subkutis adalah tempat melekat ke struktur dasar, isolasi panas,

cadangan kalori, mengontrol bentuk tubuh, dan mechanical shock absorber.

Fungsi kulit termasuk absorpsi per kutaneus, vasoregulator sirkulasi,

sebagai organ perasa, sekresi keringat, tempat untuk pengeluaran cairan tak

terlihat (insensible loss water), dan turut berperan pada pengaturan suhu. (1)

III.3 LIPOMA

III.3.1. Definisi

Lipoma merupakan tumor mesenkim jinak (benign mesenchymal

tumors) yang berasal dari jaringan lemak (adipocytes). Lipoma adalah suatu

tumor (benjolan) jinak yang berada dibawah kulit yang terdiri dari lemak.

Biasanya lipoma dijumpai pada usia lanjut (40-60 tahun), namun juga dapat

dijumpai pada anak-anak. Karena lipoma merupakan lemak, maka dapat

muncul dimanapun pada tubuh ini. Jenis yang paling sering adalah yang

berada lebih ke permukaan kulit (superficial). Biasanya lipoma berlokasi di

kepala, leher, bahu, badan, punggung, atau lengan. Jenis yang lain adalah

yang letaknya lebih dalam dari kulit seperti dalam otot, saraf, sendi, ataupun

tendon. (2)

III.3.2 Epidemiologi

Sekitar satu persen dari populasi memiliki lipoma. Tumor ini dapat terjadi

pada usia berapapun, tetapi paling sering terjadi pada usia pertengahan,

sering muncul pada usia dari 40 sampai 60 tahun. (2)

III.3.3 Etiologi

Penyebab sebenar tidak diketahui. Ada spekulasi tentang hubungan potensial

antara trauma dan pembentukan lipoma. Satu teori menunjukkan bahwa

14

Page 15: Case Lipoma

trauma yang terkait dengan herniasi lemak melalui jaringan menimbulkan

pseudolipoma. Dikatakan trauma menyebabkan pelepasan sitokin dan

memicu diferensiasi pra-adipocyte dan pematangan. Untuk saat ini, tidak ada

hubungan yang pasti antara trauma dan pembentukan lipoma yang telah

terbukti prospektif. (2)

III.3.4 Jenis-jenis lipoma

Jenis-jenis lipoma antaranya adalah angiolipoleiomyoma. Lipoma jenis

ini biasanya didapat, soliter, nodul acral asimtomatik, histologis ditandai oleh

tumor subkutan terbatas yang terdiri dari sel-sel otot polos, pembuluh darah,

jaringan ikat, dan lemak. Angiolipoma, merupakan nodul subkutan yang

nyeri, mempunyai cirri-ciri lipoma yang biasa. Chondroid lipomas, letaknya

lebih dalam, kenyal, tumor berwarna kuning yang terdapat pada kaki wanita.

Corpus callosum lipoma adalah suatu kondisi bawaan langka yang mungkin

atau mungkin tidak hadir dengan gejala lipoma. biasanya relatif kecil dengan

diameter sekitar 1-3 cm, tetapi dalam kasus yang jarang mereka dapat

tumbuh selama beberapa tahun sebagai "lipoma raksasa" berukuran 10-20

cm dan beratnya mencapai 4-5 kg. Hibernoma adalah lipoma lemak coklat.

Intradermal spindle cell paling sering pada perempuan, dan memiliki distribusi

yang luas, terjadi dengan frekuensi yang relatif sama di kepala dan leher,

dada, dan ekstremitas atas dan bawah. Neural fibrolipoma merupakan

pertumbuhan berlebih dari jaringan fibro-lemak sepanjang batang syaraf yang

sering menyebabkan kompresi saraf. Pleomorphic lipomas, seperti spindle-

cell lipomas, tumbuh pada kebanyakan bagian punggung dan leher pada pria

lanjut usia, ditandai sel raksasa bunga dengan inti yang saling tumpang tindih.

Spindle-cell lipoma asimtomatik, tumor subkutan yang pertumbuhannya

lambat, cenderung tumbuh di punggung, leher dan bahu pada pria lanjut usia.

Superficial subcutaneous lipoma, tipe lipoma yang biasa, tumbuh di bawah

kulit. Paling banyak tumbuh di dada, paha dan lengan. (2)

15

Page 16: Case Lipoma

III.3.5 Manifestasi klinis

Lipoma seringkali tidak memberikan gejala (asymptomatic).

Gejala yang muncul tergantung dari lokasi, misalnya, pasien dengan

lipoma kerongkongan (esophageal lipoma) dapat disertai obstruction, nyeri

saat menelan (dysphagia), regurgitation, muntah (vomiting), dan reflux.

Esophageal lipomas dapat berhubungan dengan aspiration dan infeksi

saluran pernapasan yang berturutan (consecutive respiratory infections).

Lipoma di saluran napas utama (major airways) dapat menyebabkan gagal

napas (respiratory distress) yang berhubungan dengan gangguan bronkus

(bronchial obstruction). Pasien datang dengan lesi parenkim (parenchymal

lesions) atau endobronchial. Lipoma juga sering terjadi pada payudara,

namun tak sesering yang diharapkan mengingat luasnya jaringan

lemak. Lipoma di usus (intestines), misalnya: duodenum, jejunum, colon

dapat menyebabkan nyeri perut (abdominal pain) dari obstruksi atau

intussusception, atau dapat menjadi jelas melalui perdarahan (hemorrhage).

Lipoma jantung (cardiac lipomas) terutama berlokasi di subendocardial,

jarang intramural, dan normalnya tidak berkapsul (unencapsulated). Terlihat

sebagai suatu massa kuning di kamar/bilik jantung (cardiac chamber). Lipoma

juga dapat muncul di jaringan subkutan vulva. Biasanya pedunculated dan

dependent. (2)

Lipoma bersifat lunak pada perabaan, dapat digerakkan, dan tidak

nyeri. Pertumbuhannya sangat lambat dan jarang sekali menjadi ganas.

Lipoma kebanyakan berukuran kecil, namun dapat tumbuh hingga mencapai

lebih dari diameter 6 cm. (2)

III.3.6 Pemeriksaan Penunjang

Pada lipoma yang letaknya subkutan biasanya tidak diperlukan pemeriksaan

penunjang . Pemeriksaan penunjang diperlukan jika lipoma terletak ditempat

yang tidak seperti biasa atau ingin menyingkirkan liposarcoma. (2)

16

Page 17: Case Lipoma

Pemeriksaan penunjang yang biasanya dilakukan adalah USG, CT

Scan, MRI. (2)

III.3.7 Penatalaksanaan

Lipoma dihilangkan dengan alasan seperti kosmetika (jenis subcutaneous

lipomas), untuk evaluasi jaringan (histology), bila disertai gejala dan saat

tumbuh, membesar, lebih dari 5 cm. (2)

Terapi Medis:

Terapi medis termasuk eksisi endoskopik tumor di traktus

gastrointestinal bagian atas (misalnya: esophagus, perut (stomach), dan

duodenum) atau colon. (2)

Terapi Pembedahan (Surgical therapy):

Pembedahan (complete surgical excision) dengan kapsul sangatlah

penting untuk mencegah kekambuhan setempat (local recurrence). Terapi

tergantung lokasi tumor. Pada lokasi yang tidak biasanya, pemindahan lipoma

menyesuaikan tempatnya. Pemindahan setempat diindikasikan pada lipoma

di dekat saluran nafas utama (major airways). Lipoma paru-paru memerlukan

resection parenkim paru-paru atau saluran pernafasan yang terlibat (the

involved airway). Pemindahan setempat (Local removal) diindikasikan pada

lipoma usus (intestinal lipomas) yang menyebabkan

obstruction. Jika lipoma esophagus tidak dapat dipindahkan dengan

endoskopi, maka diperlukan pembedahan (surgical excision).

Lipoma pada payudara (breast lipomas) dihilangkan jika pada dasarnya

meragukan. Lipoma usus, khususnya duodenum, sebaiknya dihilangkan baik

secara endoskopi maupun pembedahan karena dapat menyebabkan

obstruction, jaundice, atau perdarahan (hemorrhage). Lipoma pada

vulva dapat dihilangkan di tempat (locally excised). (2)

17

Page 18: Case Lipoma

BAB IV

ANALISIS KASUS

IV.1 DASAR DIAGNOSIS

Pada kasus ini pasien didiagnosis multipel lipoma dengan dasar sebagai

berikut:

Identitas pasien :

Pasien adalah laki-laki berusia 36 tahun. Secara epidemiologi lipoma bisa

terjadi pada semua usia tetapi agak jarang terjadi pada anak-anak. (5)

Dari anamnesis :

Dikeluhkan adanya benjolan yang membesar secara pelan-pelan, bisa

berbulan-bulan hingga bertahun-tahun hingga bisa dideteksi penderita. (5)

Pada pasien ini keluhan utama adalah terdapatnya benjolan di lengan

bawah. Kemudian, benjolan mulai muncul di daerah tubuh yang lain seperti di

punggung, kedua lengan, perut dan kedua paha sejak setahun setengah yang

lalu. Awalnya benjolan kecil tetapi makin lama makin membesar. Pasien

mengatakan saat meraba benjolan, teraba bentuknya yang bulat, lunak,

permukaan rata, dapat digerakkan dan tidak terdapat nyeri pada penekanan. (5)

Dari pemeriksaan fisik :

Lipoma bisa tumbuh dimana-mana tapi biasanya banyak didapatkan pada

jaringan subkutan di tungkai atas, dada, leher dan bahu. Lipoma biasanya

tidak didapatkan nyeri tekan kecuali pada angiolipomata. Bentuk lipoma

biasanya bulat tetapi pada subkutan lipoma biasanya berbentuk discoid atau

hemisfera. Ukuran lipoma bisa pelbagai. Kulit diatas lipoma tidak teraba

hangat. Konsistensi lipoma biasanya lunak. (5)

Multiple lipoma pada pasien ditemukan di kedua lengan dan paha, perut

dan punggung. Pada perabaan teraba masa dengan konsistensi lunak,

diameter ukuran rata-rata 2cm, berbentuk bulat, permukaan rata, dapat

digerakkan dari dasar, tidak terdapat nyeri tekan dan tidak teraba hangat.

18

Page 19: Case Lipoma

Dari pemeriksaan penunjang :

Pemeriksaan yang dianjurkan adalah pemeriksaan histopatologi untuk

menyingkirkan tumor ganas.

Dasar Penatalaksanaan :

Prosedur terapi pada lipoma adalah eksisi ekstirpasi kemudian jaringan

tersebut diperiksa histopatologinya ke patologi anatomi. Pada dasarnya

lipoma tidak perlu dilakukan tindakan apapun, kecuali berkembang menjadi

nyeri dan mengganggu pergerakan. Biasanya seseorang menjalani operasi

bedah untuk alasan kosmetik. Operasi yang dijalani merupakan operasi kecil,

yaitu dengan cara menyayat kulit diatasnya dan mengeluarkan lipoma yang

ada. Namun hasil luka operasi yang ada akan sesuai dengan panjangnya

sayatan. Untuk mendapatkan hasil operasi yang lebih minimal, dapat

dilakukan liposuction. Sekarang ini dikembangkan tehnik dengan

menggunakan gelombang ultrasound untuk menghansurkan lemak yang ada.

Yang perlu diingat adalah jika lipoma yang ada tidak terangkat seluruhnya,

maka masih ada kemungkinan untuk berkembang lagi di kemudian hari. (2)

19

Page 20: Case Lipoma

DAFTAR PUSTAKA

1. Djuanda, Adhi, dkk. 2005. Ilmu Penyakit Kulit Kelamin. Edisi IV.

Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

2. Todd A [homepage on internet]. USA:[Updated:Mar16,2010; cited:Oct

1,2011]. Available at : http://emedicine.medscape.com/article/Lipomas

3. McLatchie, Greg & Borley, Neil. ed. 2007. Oxford Handbook of Clinical

Surgery. 3rd Edition. Oxford: Oxford University Press. pp 42-43.

4. Brunicardi, Charles F & Dana K, Andersen. ed. 2010. Schwartz's

Principles of Surgery. 9th Edition. USA: The McGraw-Hill Companies,

Inc. chapter 16.

5. Browse, Black, Burnand and Thomas. ed 2005. Browse’s Introduction

to the Symptoms and Signs of Surgical Disease. 4th Edition. UK:

Hachette UK Company. Pp 78-79

20