case genta

20
Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible pada Anak DISUSUN OLEH : Genta Gema Tamzil 1102009120 PEMBIMBING : Dr. Hadiyana Sp. B KEPANITERAAN BAGIAN BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI RSU DR. SLAMET GARUT

Upload: nuning-febriany

Post on 28-Oct-2015

54 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bedah

TRANSCRIPT

Page 1: Case Genta

Hernia Inguinalis Lateralis Sinistra

Reponible pada Anak

DISUSUN OLEH :Genta Gema Tamzil1102009120 PEMBIMBING :Dr. Hadiyana Sp. B  KEPANITERAAN BAGIAN BEDAHFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSIRSU DR. SLAMET GARUT

Page 2: Case Genta

IDENTITAS PASIENNo rekam medik : 01563942Tanggal masuk RS : 6 Mei 2013Nama : An. LUmur : 6 tahunJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Pelajar SDAlamat : Kp. Ciburial, BungbulangAgama : Islam

Page 3: Case Genta

ANAMNESISKeluhan Utama :

Benjolan pada lipat paha kiri sejak 2 tahun SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien beserta ibunya datang ke Poliklinik Bedah RSU dr. Slamet dengan

keluhan utama terdapat benjolan pada lipat paha kiri sejak 2 tahun sebelum masuk rumah sakit (SMRS).

Benjolan tersebut ± sebesar telur puyuh berbentuk lonjong pada lipat paha hingga kantong kemaluan sebelah kiri. Benjolan tersebut masih bisa keluar masuk spontan. Keluar saat berlari, batuk, mengedan, dan masuk saat pasien dalam keadaan berbaring. Terkadang benjolan disertai rasa nyeri di lipat paha kanan.

Page 4: Case Genta

ANAMNESISRiwayat Penyakit Dahulu :Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini sebelumnya.

Riwayat Kehamilan, Persalinan dan Perkembangan :•Prenatal : ibu melakukan ANC teratur di puskesmas.•Natal : Pasien lahir cukup bulan (9 bulan), cara persalinan pervaginam. •Postnatal : langsung menangis, berat lahir 3100 gram.•Bisa berjalan umur 2 tahun•Bisa berbicara umur 3 tahun Riwayat Keluarga :Tidak ada keluarga yang menderita penyakit seperti ini sebelumnya

Page 5: Case Genta

STATUS GENERALIS

Page 6: Case Genta

STATUS GENERALIS

Page 7: Case Genta

STATUS LOKALISRegio Inguinalis sinistra

InspeksiTidak tampak benjolan, warna sama dengan kulit sekitar, dan tidak terdapat tanda-tanda radang.

PalpasiTeraba benjolan dengan ukuran ± 2x2x2 cm, berbentuk lonjong, konsistensi kenyal, tidak teraba hangat, benjolan keluar saat pasien mengedan, nyeri tekan (-), transluminasi (-).

AuskultasiBising usus (-)

Page 8: Case Genta

Pemeriksaan PenunjangTanggal periksa: 3 Mei 2013•Hematologi•Hb : 11,9 g/dl•Eritrosit : 4,70 juta/mm3•Ht : 33%•Leukosit : 12.100/μl•Trombosit : 254.000/dl•LED : 22/37 mm/jam

Diagnosa kerjaHernia Inguinalis Lateralis Sinistra Reponible

Diagnosis BandingHidrocele, varicocele, epididimitis.

Page 9: Case Genta

PENATALAKSANAAN•Operatif : Herniotomi (7 Mei 2013)•Laporan Operasi : Ditemukan kantong hernia kosong.•Teknik Operasi :•Dilakukan tindakan aseptic dan antiseptic pada daerah op dan sekitarnya.•Dilakukan insisi sesuai design kutis, subkutis, sampai dengan fascia.•Dilakukan dentifikasi kantong hernia.•Dilakukan bridging•Dilakukan herniotomi•Perdarahan dirawat•Luka op dijahit lapis demi lapis.•Operasi selesai.

•Instruksi Post Herniotomi a.i. HIL Sinistra Reponible :1. Observasi TNRS2. Puasa sampai dengan BU (+)3. Infus RL 30 gtt/menit4. Cefotaxim 3x1 gr IV5. Kaltropen supp 3x1/2 supp

Page 10: Case Genta

Follow up (8 Mei 2013 - POD I)Keadan umum : Tampak sakit sedangKesadaran : Compos mentisVital sign : Tekanan Darah : 100/70 mmHgNadi : 82x/menitPernafasan : 20x/menitSuhu : 36,3° CKeluhan : Nyeri (+) minimal pada luka operasi.Luka operasi : Terawat, tertutup verband, rembesan darah (-), pus (-), NT (+).Lain-lain : Flatus (+), BAK (+), BAB (+), BU (+).

Pasien Pulang pada tanggal 8 Mei 2013. Obat pulang :1. Amoxicillin syr2. Paracetamol syr

PrognosisAd vitam : ad bonamAd sanationam : ad bonamAd fungsionam : ad bonam

Page 11: Case Genta

DEFINISIHernia merupakan penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian yang lemah dari dinding rongga bersangkutan. Pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari lapisan dinding perut.

Bagian-bagian hernia:•Kantong hernia. Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. •Isi hernia Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, atau omentum.•Leher hernia Berupa bagian tersempit kantong hernia.

Page 12: Case Genta

ETIOLOGI•Prosesus vaginalis yang terbuka, kurang dari 90% prosessus vaginalis tetap terbuka, sedangkan pada bayi umur 1 tahun sekitar 30% prosessus vaginalis belum tertutup. Umumnya disimpulkan adanya prosessus vaginalis yang paten bukan merupakan penyebab tunggal terjadinya hernia, tetapi diperlukan faktor lain, seperti anulus inguinalis yang cukup lebar.

•Peninkatan tekanan di rongga abdomen yang kronis, seperti batuk kronik, hipertropi prostat, konstipasi, dan acites sering disertai inguinalis.

•Kelemahan otot dinding perut,hal ini disebabkan karena faktor usia.

Page 13: Case Genta

KLASIFIKASI•Berdasarkan terjadinya:•Hernia kongenital•Hernia akuisita hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh faktor lain yang dialami manusia.

•Berdasarkan klinis:•Hernia reponibilis isi hernia dapat keluar masuk. •Hernia irreponibilis isi hernia tidak dapat kembali ke cavum abdominal kecuali dengan bantuan operasi. •Hernia strangulata hernia dimana sudah terjadi gangguan vaskularisasi viscera yang terperangkap dalam kantung hernia (isi hernia). •Hernia inkarserata sudah disertai tanda-tanda ileus mekanis (usus terjepit sehingga aliran makanan tidak bisa lewat).

Page 14: Case Genta

EMBRIOLOGI

•Secara embriologi penurunan processus vaginalis bersama sama testis terjadi pada bulan ke 3 kehidupan fetus.

•Testis turun dari dinding belakang abdomen melalui kanalis inguinalis menuju kantong scrotum; hal ini amat erat hubungannya dengan kejadian hernia inguinalis lateralis dan hydrocele pada anak-anak.

•Pada waktu perkembangan lebih lanjut bagian distal prosessus vaginalis bersatu dan menutupi testis yang disebut sebagai procesus vaginalis peritonei sedangkan bagian proximal berobliterasi.

•Kegagalan obliterasi mengakibatkan berbagai anomali inguinal dan dapat terjadi hernia akibat masuknya organ intraperitoneal seperti usus, ovarium dan sebagainya ke dalam kantong hernia dengan atau tanpa hydrocele.

•Kegagalan total obliterasi akan menghasilkan hernia inguinalis total. Obliterasi distal dengan bagian distal patensi akan menghasilkan hernia inguinalis lateralis Apabila bagian proximal processus vaginalis peritonei tidak menutup sempurna.

Page 15: Case Genta
Page 16: Case Genta

DIAGNOSIS KLINIS1.Anamnesis2.Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Finger Test :1.Menggunakan jari ke 2 atau jari ke 5.2.Dimasukkan lewat skrortum melalui anulus eksternus ke kanal inguinal.3.Penderita disuruh batuk:• Bila impuls diujung jari berarti Hernia Inguinalis Lateralis.• Bila impuls disamping jari Hernia Inguinnalis Medialis. 

Page 17: Case Genta

Pemeriksaan Ziemen Test :1.Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita).2.Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan.3.Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada :• jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis.• jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis.• jari ke 4 : Hernia Femoralis.

Page 18: Case Genta

PENATALAKSANAANPerbaikan elektif hernia inguinalis lateralis dapat dilakukan

pada penderita rawat jalan. Prinsip dasar dari operasi hernia terdiri dari Herniotomy, Hernioraphy, dan Hernioplasty.

Pada herniotomy dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan kemudian direposisi. Kantong diajahit-ikat setinggi mungkin lalu dipotong.

Pada hernioplasty dilakukan tindakan memperkecil anulus inguinalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis.

Pada hernioraphy leher hernia diikat dan digantungkan pada conjoint tendon (pertemuan m.transversus internus abdominis dan m. obliqus internus abdominis).

Page 19: Case Genta

VII. KOMPLIKASIKomplikasi hernia inguinalis lateralis bergantung pada keadaan yang dialami oleh

isi hernia. Isi hernia dapat tertahan dalam kantong hernia inguinalis lateralis, pada hernia ireponibel: ini dapat terjadi kalau isi hernia terlalu besar, misalnya terdiri atas omentum, organ ekstraperitoneal atau merupakan hernia akreta. Dapat pula terjadi isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata/ inkarserasi yang menimbulkan gejala obstruksi usus yang sederhana. Hernia inkarserata yang mengandung usus dimulai dengan gambaran obstruksi usus dengan gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, dan asam basa. Hernia inkarserata ini mengakibatkan gangguan pasase usus berupa penyumbatan saluran cerna, atau terjadi nekrosis sampai perforasi.

VIII. PROGNOSISPrognosis hernia inguinalis lateralis pada bayi dan anak sangat baik.

Insiden terjadinya komplikasi pada anak hanya sekitar 2%. Insiden infeksi pascah bedah mendekati 1%, dan recurent kurang dari 1%. Meningkatnya insiden recurrent ditemukan bila ada riwayat inkarserata atau strangulasi.

Page 20: Case Genta

DAFTAR PUSTAKA•Sjamsuhidayat R, de Jong W. 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah. edisi ke 2. Jakarta. EGC.528-532.•Brunicardi, F Charles. 2005. Inguinal Hernias. Schwartz’s Principles of Surgery. Eighth edition. New York. Mc Graw-Hill. 1353-1394.•Hansen JT. Interactive Atlas of Human Anatomy Version 3.0 [CD]. Rochester: NY. 2003.•Townsend, Courtney M. 2004. Hernias. Sabiston Textbook of Surgery. 17 thEdition. Philadelphia. Elsevier Saunders. 1199-1217•Hidayati N. Asuhan keperawatan pada anak dengan henia inguinalis lateralis di bangsal flamboyan RSUD pandan arang boyolali. Surakarta: Univesitas Muhammadiyah Surrakarta. 2009.•Henri J. Prevalensi hernia pada anak di RSUP Adam Malik Medan. Universitas Sumatra utara. 2009. •Grace, Pierce A, Borley, Neil. At a Glance Ilmu bedah. Edisi 3. 2006. Jakarta: PT Erlangga. 118-119.