case ckb lana

23
BAB I PENDAHULUAN Trauma kapitis atau cedera kepala adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen. Sampai saat ini penyebab tersering cedera kepala yang serius adalah kecelakaan lalu lintas. (1-2) Cedera kepala dapat terjadi pada semua usia, namun puncak kejadian pada usia 15-25 tahun. Cedera kepala adalah penyebab tersering kematian usia kurang dari 25 tahun. 1 Lebih dari 1,4 juta kasus cedera kepala di departemen emergensi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Dua puluh satu persen diantarnya harus dirawat di rumah sakit. Hampir 10% insiden menyebabkan kematian. Insidensi cedera kepala meningkat disebabkan oleh meningkatnya pengguna kendaraan bermotor terutama di negara- negara berkembang. Penggunaan kendaraan bermotor memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Seringkali kecelakaan lalu lintas menyebabkan cedera kepala berat akibat tidak menggunakan alat pelindung diri seperti helm. 1

Upload: mentari

Post on 21-Nov-2015

25 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ckbb

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

Trauma kapitis atau cedera kepala adalah trauma mekanik terhadap kepala baik secara langsung ataupun tidak langsung yang menyebabkan gangguan fungsi neurologi yaitu gangguan fisik, kognitif, fungsi psikososial baik temporer maupun permanen. Sampai saat ini penyebab tersering cedera kepala yang serius adalah kecelakaan lalu lintas.(1-2) Cedera kepala dapat terjadi pada semua usia, namun puncak kejadian pada usia 15-25 tahun. Cedera kepala adalah penyebab tersering kematian usia kurang dari 25 tahun.1Lebih dari 1,4 juta kasus cedera kepala di departemen emergensi di Amerika Serikat setiap tahunnya. Dua puluh satu persen diantarnya harus dirawat di rumah sakit. Hampir 10% insiden menyebabkan kematian. Insidensi cedera kepala meningkat disebabkan oleh meningkatnya pengguna kendaraan bermotor terutama di negara-negara berkembang. Penggunaan kendaraan bermotor memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas. Seringkali kecelakaan lalu lintas menyebabkan cedera kepala berat akibat tidak menggunakan alat pelindung diri seperti helm.

BAB IILAPORAN KASUS

IDENTITAS PASIENNama: Ny. HUmur: 15 tahunJenis kelamin: PerempuanAlamat: -Pekerjaan: -Pendidikan: -Agama: Islam Kewarganegaraan: IndonesiaANAMNESISAutoanamnesis dan alloanamnesis dengan suami pasien, tanggal 10 Desember 2014, pukul 13.00 WIB di Bangsal Lantai 9 Barat, RSUD Budhi Asih.Keluhan utama: Penurunan kesadaran 1 jam SMRSKeluhan tambahan: Mual, muntah, lemas, pusing, telinga dan hidung kiri mengeluarkan darahRiwayat penyakit sekarang (RPS):Pasien, perempuan usia 15 tahun, hamil 24 minggu (G1P0A0), datang diantar ke IGD RSUD Budhi Asih pada tanggal 3 Desember 2014 pukul 22.45 WIB dirujuk dari puskemas dengan penurunan kesadaran setelah mengalami kecelakaan bermotor 1 jam SMRS. Pada tanggal 3 Desember 2014 pasien dibonceng di motor oleh suaminya. Menurut suami pasien rantai motor tiba-tiba lepas. Pasien dan suami saat itu tidak menggunakan helm. Pasien dan suami tidak ingat bagaimana mekanisme jatuh namun menurut suami kepala sisi kiri pasien membentur aspal. Pasien pingsan 1-2 menit kemudian sadarkan diri dan teriak kesakitan. Kemuadian pasien kembali pingsan 1-2 menit lalu kembali sadarkan diri. Kemudian pasien dibawa ke puskesmas. Dalam perjalanan pasien merasa mual dan muntah (tidak menyemprot) isi makanan sebanyak dua kali. Dari puskesmas pasien dirujuk ke RSUD Budhi Asih. Selama perjalanan telinga dan hidung kiri pasien mengeluarkan darah. Dari IGD RSUD Budhi Asih pasien diputuskan untuk dirawat. Selama masa perawatan pasien mengeluhkan pusing dan cenderung mengantuk. Riwayat penyakit dahulu (RPD): -Riwayat pengobatan: -KEADAAN UMUMKesadaran: somnolen, GCS: 13 E4V3M6Tekanan darah: 130/90 mmHgNadi: 96 x/menit, reguler, kuat, isi cukupFrekuensi napas: 24 x/menitSuhu: 36.2CPEMERIKSAAN FISIKMata: konjungtiva anemis -/-, sclera ikterik -/-. Pupil bulat isokor 2mm/3mm. RCL +/+, RCTL +/+Leher: JVP normal, tidak tampak dan tidak teraba pembesaran KGB maupun tiroidParu: Inspeksi: pergerakan napas simetris, retraksi sela iga (-) Palpasi: pergerakan dinding dada saat bernapas simetris, vocal fremitus simetris Auskultasi: suara napas vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing-/-Jantung: Inspeksi: tidak tampak pulsasi ictus cordis Palpasi: teraba ictus cordis di lateral ICS 5 midklavikularis kiri Auskultasi: bunyi jantung 1 dan 2 reguler, murmur (-), gallop (-)Abdominal: Inspeksi: tidak tampak efloresensi bermakna Auskultasi: bising usus (+), denyut jantung janin 177-178 x/menit Palpasi: supelEkstremitas: akral hangat pada keempat ekstremitas, edema (-)Status neurologis: N. cranialis: paresis (-) Motorik: 5/5/5/5 Sensorik: baik Refleks fisiologis: +/+ Refleks patologis: -/-PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium 3/12/2014, 23.27 WIBNama tesHasilUnitNilai rujukan

HEMATOLOGI

Darah Rutin

Leukosit26.4ribu/uL4.5-13

Eritrosit4.5juta/uL3.8-5.2

Hemoglobin10g/dL12.8-16.8

Hematokrit31%35-47

Index eritrosit

MCV69fL80-100

MCH22.3pg26-34

MCHC32.1%32-36

RDW24.8%