cardiac arrest

1
Cardiac arrest Cardiac arrest adalah perhentian dari pembentukan impuls atau konduksi. Respiratory arrest terutama sering pada neonatus, bayi, dab anak-anak atau segera diikuti dengan cardiac arrest, dan dalam waktu yang lebih akurat menjadi cardiac pulmonary arrest. CARDIACT ARREST DAPAT DISEBABKAN OLEH PERPECAHAN/PEROBEKAN DARI PEMBENTUKAN IMPULS ATAU impuls atau konduksi atau cardiac contraction. Dysrhytmia dari cardiac arrest adalah fibrillation dari ventakulor asystole, electromechanical discociaten (EMD) atau perlahan-lahan irama dai idioventrikular. Pengkajian Perawat mempunyai kesempatan-kesempatan yang berulang untuk mengkaji irama dan denyut jantung selama menghargai kesehatana atau ketika mengambil tanda-tanda vital dari pasien dalam fasilitas perawatan kesehatan. Pasien dengan aktual dan potensial dalam gangguan denyut jantung atau irama jantung dapat di monitor, dan perawat dapat menggunakan data ini untuk mengidentifikasi dysrhytmia. Diagnosa keperawatan Menganalisa data termasuk Pusat pendidikan tinggi tenaga kesehatan departemen kesehatan, 1993, Proses keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler, jakarta, penerbit buku kedokteran EGC

Upload: fajar-kharisma

Post on 02-Feb-2016

5 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Henti jantung berdasarkan The Pediatric Utstein Guidline adalah terhentinya aktivitas mekanik jantung yang ditentukan oleh tidak adanya respon dari perabaan pada denyut nadi sentral, dan henti nafas.Pada anak, henti jantung biasanya lebih banyak disebabkan oleh asfiksia sebagai akibat sekunder dari henti nafas. Hal ini berbeda dengan kejadian henti jantung pada dewasa yang sebagian besar disebabkan oleh masalah primer pada jantung. Data yang didapatkan menyebutkan bahwa, lebih kurang 2 – 4 % pasien yang dirawat di Pediatric Intensive Care Unit (PICU) mengalami henti jantung. Angka kejadian henti jantung dan nafas pada anak di Amerika Serikat sekitar 16.000 setiap tahunnya, hanya 30 % yang menerima resusitasi jantung paru dan sebagian besarnya terjadi pada anak dengan usia kurang dari 1 tahun.Penelitian yang dilakukan oleh Hans Steiner dan Gerald Neligan (1975) mendapatkan hasil bahwa lamanya henti jantung berhubungan dengan insiden kerusakan otak, semakin lama bayi mengalami henti jantung, semakin berat kerusakan otak yang akan dialaminya. Hal tersebut dikarenakan henti jantung yang lama akan menyebabkan tidak adekuatnya Cerbral Perfusion Pressure (CPP) yang selanjutnya akan berdampak pada kejadian iskemik yang menetap dan infark kecil di suatu bagian otak.Pemberian penanganan segera pada henti nafas dan jantung berupa Cardio Pulmonary Resuscitation (CPR) akan berdampak langsung pada kelangsungan hidup dan komplikasi yang ditimbulkan setelah terjadinya henti jantung pada bayi dan anak. Resusitasi jantung paru segera yang dilakukan dengan efektif berhubungan dengan kembalinya sirkulasi spontan dan kesempurnaan pemulihan neurologis. Hal ini disebabkan karena ketika jantung berhenti, oksigenasi juga akan berhenti sehingga akan menyebabkan kematian sel otak yang tidak akan dapat diperbaiki walaupun hanya terjadi dalam hitungan detik sampai beberapa menit

TRANSCRIPT

Page 1: Cardiac Arrest

Cardiac arrest

Cardiac arrest adalah perhentian dari pembentukan impuls atau konduksi. Respiratory arrest terutama sering pada neonatus, bayi, dab anak-anak atau segera diikuti dengan cardiac arrest, dan dalam waktu yang lebih akurat menjadi cardiac pulmonary arrest.

CARDIACT ARREST DAPAT DISEBABKAN OLEH PERPECAHAN/PEROBEKAN DARI PEMBENTUKAN IMPULS ATAU impuls atau konduksi atau cardiac contraction. Dysrhytmia dari cardiac arrest adalah fibrillation dari ventakulor asystole, electromechanical discociaten (EMD) atau perlahan-lahan irama dai idioventrikular.

Pengkajian

Perawat mempunyai kesempatan-kesempatan yang berulang untuk mengkaji irama dan denyut jantung selama menghargai kesehatana atau ketika mengambil tanda-tanda vital dari pasien dalam fasilitas perawatan kesehatan. Pasien dengan aktual dan potensial dalam gangguan denyut jantung atau irama jantung dapat di monitor, dan perawat dapat menggunakan data ini untuk mengidentifikasi dysrhytmia.

Diagnosa keperawatan

Menganalisa data termasuk

Pusat pendidikan tinggi tenaga kesehatan departemen kesehatan, 1993, Proses keperawatan pada pasien dengan gangguan sistem kardiovaskuler, jakarta, penerbit buku kedokteran EGC