cara pengolahan ikan (prakarya)

41
Prakarya Kelompok 5 Anggota kelompok : Almahir Cahya W. (02) Fajri Lintang Timur (09) Indri Mulyani (15) Siti Anita Aprilia (32) XI MIPA 2 Cara Pengolahan Ikan

Upload: ttanitaaprilia

Post on 22-Jan-2018

134 views

Category:

Education


26 download

TRANSCRIPT

Page 1: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Prakarya Kelompok 5

Anggota kelompok :• Almahir Cahya W. (02)• Fajri Lintang Timur (09)• Indri Mulyani (15)• Siti Anita Aprilia (32)

XI MIPA 2

Cara Pengolahan Ikan

Page 2: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Latar Belakang Pengolahan ikan

Karena ikan memiliki kelemahan yakni mudah membusuk. Ikan relatif lebih cepat mengalami pembusukan daripada daging unggas dan mamalia lainya. Apabila ikan terlalu banyak berontak pada saat ditangkap maka akan banyak kehilangan glikogen dan glukosa sehingga kandungan asam laktat ikan menjadi rendah. Dengan demikian nilai pH-nya relatif mendekati normal. Nilai pH yang mendekati normal ini sangat cocok untuk pertumbuhan bakteri, sehingga ikan segar harus segera diolah dengan baik agar layak untuk dikonsumsin

Tujuan :

meningkatkan jangka waktu kelayakan ikan untuk dikonsumsi

agar bahan makanan dapat bertahan lebih lama dan terhindar dari pembusukkan.

Page 3: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Cara Pengolahan

Ikan

Secara Tradisional

1. Pengeringan2. Penggaraman3. Fermentasi4. Pengasapan5. Penyalaian

Secara Modern

1. Conning2. Freezing3. Cooling4. Filleting

Page 4: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

PENGERINGAN

A. Prinsip Pengeringan

1.Dasar Pengeringan

Dasar pengeringan adalah terjadinya

penguapan air ke udara karena perbedaan

kandungan uap air antara udara dengan

bahan yang dikeringkan. Dalam hal ini,

kandungan uap air udara lebih sedikit atau

udara mempunyai kelembaban nisbi yang

rendah sehingga terjadi penguapan.

1

Page 5: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengeringan ada dua, yaitu faktor yang berhubungan dengan udara pengering seperti suhu, kecepatan aliran udara pengering, dan kelembapan udara, sedangkan faktor yang berhubungan dengan sifat bahan yang dikeringkan berupa ukuran bahan, kadar air awal, dan tekanan parsial bahan.

Proses pengeringan diperoleh dengan cara penguapan air. Cara tersebut dilakukan dengan menurunkan kelembapan nisbi udara dengan mengalirkan udara panas di sekeliling bahan, sehingga tekanan uap air bahan lebih besar dari tekanan uap air di udara. Perbedaan tekanan itu menyebabkan terjadinya aliran uap air dari bahan ke udara.

Page 6: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Pengasinan Ikan (penggaraman ikan)

pengasingan keringdengan menggarami dan

menjemurnya di sinar matahari

pengasinan dengan perebusan(pemindangan)

Untuk memperoleh mutu ikan asin yang bagus, bahan mentah harus masih segar (tidak lebih dari 6 jam sejak saat penangkapan). Ikan kecil (sampai 20 cm) biasanya hanya diiris sebelah (potong satu), kepala dibiarkan, sedang ikan besar (20 cm atau lebih) diiris pada

kedua belah sisinya (potong dua) dengan kepala dipotong juga

1

2

Page 7: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Agar hablur garam hilang, ikan dicuci dengan air bersih, sebelum dijemur di sinar matahari. Karena dijemur, rasa dan warna ikan asin berubah. Dengan digarami sebanyak 20%,kadar air dalam daging ikan rurun dari 70%menjadi 30%, setelah dijemur. Penjemuran dihentikan kalau helaian daging ikan tidak retak atau patah jika dilipat.

Setelah dibasuh lagi dan ditiriskan sampai kering air, ikan digosok serbuk garam kasar sampai masuk ke dalam irisan; kemudian ditimbun dalam periuk tanah, keranjang rotan,

tong kayu, atau bak semen, yang dasarnya diberi garam setebal 2 cm

Ikan ditimbun tengkurap berlapis-lapis, diselingi lapisan garam tipis di antaranya. Jumlah garam seluruhnya tidak lebih dari 20% dari bobot total seluruh ikan. Dibiarkan selama 15 jam di tempat teduh, untuk meresapkan garam ke dalam jaringan dagingnya.

2

3

4

Page 8: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Faktor-faktor yang

mempercepat kerusakan

pengasinan adalah :

kekurangan garam dan

kurangnya panas

matahari.

Disamping ini

merupakan

beberapa gambar

proses pengasinan

dengan penjemuran

Page 9: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

FERMENTASI

Fermentasi merupakan suatu cara pengolahan

melalui proses memanfaatkan penguraian senyawa

dari bahan-bahan protein kompleks. Protein kompleks

tersebut terdapat dalam tubuh ikan yang diubah

menjadi senyawa-senyawa lebih sederhana dengan

bantuan enzim yang berasal dari tubuh ikan atau

mikroorganisme serta berlangsung dalam keadaan

yang terkontrol atau diatur.

Cara fermentasi pada dasarnya hanya dapat

dibedakan menjadi dua, yaitu :

3

Page 10: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

1. Proses fermentasi yang memungkinkan

terjadinya penguraian atau transformasi

yang nantinya akan mampu menghasilkan

suatu produk dengan bentuk dan sifat yang

sama sekali berbeda (berubah) dari keadaan

awalnya. Misalnya saja dalam pengolahan

terasi, kecap ikan dan ikan peda.

2. Proses fermentasi yang menghasilkan

senyawa-senyawa, secara nyata akan

memiliki kemampuan atau daya awet dalam

produk yang diolah tersebut, misalnya dalam

pembuatan ikan peda.

Page 11: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Proses fermentasi ikan yang merupakan proses biologis atau semibiologis pada prinsipnya dapat dibedakan atas empat golongan, yaitu sebagai berikut :

A. Fermentasi menggunakan kadar garam tinggi, misalnya dalam pembuatan peda, kecap ikan, terasi dan bekasem.

B. Fermentasi menggunakan asam-asam organik, misalnya dalam pembuatan silase ikan dengan cara menambahkan asam-asam propionat dan format.

C. Fermentasi menggunakan asam-asam mineral, misalnya dalam pembuatan silase ikan menggunakan asam-asam kuat.

D. Fermentasi menggunakan bakteri, misalnya dalam pembuatan bekasem dan chao teri.

Page 12: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Pengolahan produk Perikanan dengan cara "Pengasapan"

renadah, yaitu tidak lebih tinggi dari suhu 33 derajat cecius ( sekitar 15-33 derajat celcius )2. pengasapan panassuatu metode pengawetanj ikan yang merupakan kombinasi dari proses penggaraman dan pengeringan dan penyerapan senyawa-senyawa kimia yang berasal dari asap. selainmemperpanjang masa simpan ikan, pengasapan juga menimbulkan rasa dan aroma yang khas yang di sukai oleh penduduk di daerah tertentu.

tujuan dari pengasapan :1. untuk mengawetkan ikan dengan memanfatkan bahan-bahan alam2. untuk memberi memberi rasa dan aroma yang khas

-Faktor yang mempengaruhi pengasapan :1. suhu pengasapan2. kelembaban udara3. jenis kayu4. jumlah asap5. ketebalan asap6. kecepatan aliran asap di dalam alat pengasap

faktor yang paling berperan dalam pengasapan adalah pemilihan sumber asap, sumber asap yang baikadalah dari golongan kayu keras contoh: kayu bakau kering, kayu oak dan tempurung kelapa.pengasapan yang menggunakan kayu keras yang mengandung bahan-bahan pengawet kimia yang berasal dari pembakaran selulosa dan lignin. contohnya :- formaldehid- asetatdehid- asam karboksilat- asam forminat, asam butirat, asam asetat- fenol- keton dll.pengasapan di bagi menjadi 2 bagian yaitu :1. pengasapan dinginmerupakan cara pengasapan pada suhumenggunakan suhu pengasapan yang cukup dingin, yaitu 80-90 derajat celcius karna suhunya tinggi.

4

Page 13: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)
Page 14: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

TEKNIK PENGASAPAN

Page 15: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Teknik Penyalaian Ikan

• Cara mengawetkan dengan cara pengeringan, tetapi tidak memakaisinar matahari melainkan panas api. Posisi ikan ditelungkupkanmenghadap kebawah dengan punggung di bagian atas. Penyalaian tidakdi lakukan dalam ruangan yang tertutup, melainkan di ruangan terbukadengan kayu bakar sebagai medianya. Untuk kayu bakar yang digunakanadalah kayu yang keras dan tidak menghasilkan asap pahit atau beracun. Dengan menggunakan api terkecil dan sesekali dibalik agar tidakhangus. Ikan ditutup menggunakan karung atau tikar yang dilembabkanpenyalaian di hentikan setelah bagian belahan ikan berwarna cokelatrata-rata 16 jam, lalu diangkat dari para-para yang jarang anyamannyasetinggi 1,5 m menghadp ke bawah.

5

Page 16: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Canning (Pengalengan)

CIRI UTAMA

Hanya dilakukan pada ikan –ikan yang telah diolah sebelumnya.

Pengalengan adalah cara pengawetan makanan dengan memanaskannya dalam suhu yang akan membunuh mikroorganisme.

1

Page 17: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

dilakukan baik di lautan (di dalam kapal tentunya), mau pun di daratan (dengan menggunakan pabrik pengolahan ikan). Hanya saja, kebanyakan perusahaan pengolahan ikan cenderung lebih banyak yang menerapkan aktivitas canning di daratan.hal ini dikarenakan biaya penerapan metode canning di daratan cenderung jauh lebih murah Disamping itu, angka produksi metode canning di daratan biasanya juga jauh lebih besar dibandingkan dengan angka produksi metode canning di kapal secara langsung.

Ciri kedua

Page 18: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Keuntungan conning

Kaleng dapat juga menjaga bahan pangan

terhadap perubahan kadar air yang tidak

diinginkan.

Untuk bahan pangan berwarna

yang peka terhadap reaksi

fotokimia, kaleng dapat

menjagaterhadap cahaya

Daya tahan simpan relatiflebih lama jika dilakukan

degan persiapan yang baik.

Kaleng dapat menjaga bahan

pangan yang ada di dalamnya terhadap

kontaminasi oleh mikroba,serangga,

atau bahan asing lain yang mungkin dapat

menyebabkan kebusukan

Page 19: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

A. Penyiapan Wadah

• wadah dibersihan sebelum dipakai. Dan diberi kode tentang tingkat kualitas bahan yang diisikan, tanggal, tempat, dan nomor dari batch pengolahan. Hal ini

• perlu dilakukan untuk memudahkan pemeriksaan jika ada suatu kerusakan atau kelainan yang terjadi pada produk akhir yang dihasilkan.

B. Penyiapan Bahan Mentah

• Penyiapan bahan umumnya terdiri dari pemilihan/sortasi dan grading, pencucian, pengupasan atau pemotongan bahan mentah

C. Pengisian (Filling)

• Pengisian bahan ke dalam wadah (kaleng atau botol) harus dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak terlalu banyak udara tertahan dalam wadah. Pengisian bahan jangan terlalu penuh dan harus disisakan tempat kosong di bagian atas wadah (10 % dari kapasitas wadah).

Cara Pengalengan

Page 20: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

D. Proses Pengalengan

4. Pendinginan (cooling)

3. Sterilisasi (Processing)

2. Penutupan Wadah (Sealing)

1. Pembuangan Udara/Penghampaan/Exhausting

Page 21: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Freezing (Pembekuan)

Freezing atau yang sering dikenal pembekuan adalah proses dimana suatu produk diturunkan suhunya hingga dibawah titik beku dan sebagian dari air yang terkandung didalamnya telah menjadi kristal es. Pembekuan itu

sendiri bukanlah sebuah cara pengawetan. Pembekuan ikan haras dilakukan menurut garis-garis tertentu, sebab jika tidak dilakukan dengan

semestinya, pembekuan justru merusak ikan.

2

Page 22: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Sebagian besar air di dalam tubuh ikan telah berubah menjadi es dan persediaan cairan menjadi sangat terbatas. Dengan demikian, bakteri akan mengalami kesulitan untuk menyerap makanan, sehingga hidupnya terganggu karena bakteri hanya dapat menyerap makanan dalam bentuk larutan.

Cairan di dalam sel bakteri yang ikut membeku dan volumenya bertambah dan memecah dinding sel, sehingga menyebabkan kematian bakteri.

Suhu yang sangat rendah itu sendiri menyebabkan bakteri yang tidak tahan terhadap suhu rendah akan mati.

Keadaan beku menyebabkan bakteri dan enzim terhambat kegiatannya, sehingga daya awet ikan beku

lebih besar dibandingkan dengan ikan yang hanya didinginkan. Pada suhu -

12°C, kegiatan bakteri telah dapat dihentikan,

tetapi proses-proses kimia enzimatis masih

terus berjalan. Kematian bakteri dalam keadaan beku disebabkan oleh

hal-hal sebagai berikut :

Page 23: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Berdasarkan panjang pendeknya waktu thermal arrest, pembekuan di bagi

menjadi dua yaitu

Pembekuan Cepat (quick freezing), yaitu pembekuan

tidak lebih dari 2 jam. Pembekuan cepat menghasilkan Kristal yang kecil-kecil didalam

jaringan daging ikan.

Pembekuan lambat (slow freezing atau sharp freezing),

yaitu bila Pembekuan lebih dari 2 jam.

Pembekuan lambat menghasilkan Kristal yang besar-besar. Kristal es ini mendesak dan merusak susunan jaringan daging.

Page 24: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Proses pembekuan ikan

Pada fase pertama terjadi penurunan suhu wadah penyimpanan yang segera diikuti

dengan penurunan suhu tubuh ikan. Proses

pembekuan baru akan terjadi setelah suhu

tubuh ikan mencapai 00C ditandai dengan

terbentuknya Kristal-kristal es. Pada fase ini, pembentukan Kristal es

akan berlangsung sangat cepat dan dimulai dari

tubuh bagian luar menuju bagian dalam

Penurunan suhu lebih lanjut akan meningkatkan

pembekuan cairan tubuh. Biasanya proses

pembekuan ini akan segera berhenti apa bila suhu tubuh

telah mencapai -120C. Kisaran suhu ini disebut

sebagai daerah kritis (critical zone). Waktu yang

diperlukan untuk mengubah suhu tubuh dari 0 sampai -

120C disebut periode pembekuan (thermal arrest

period) yaitu waktu yang diperlukan untuk melintasi daerah kritis (critical zone).

sebagian besar cairan tubuh ikan yang telah

banyak membeku pada periode sebelumnya, pada fase ini proses

pembekuan akan berlangsung lambat, meskipun suhu terus

diturunkan hingga mencapai -300C.

Page 25: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Tahap Pertama, suhu menurun dengan

cepat hingga tercapainya titik beku

Tahap Kedua, suhu turun perlahan-lahan disebabkan karena

dua hal :

• Penarikan panas dari tubuh ikan bukan karena penurunan suhu, melainkan berakibat pada pembekuan air didalam tubuh ikan

• Terbentuknya es pada bagian luar dari ikan merupakan penghambat untuk proses pendinginan dari bagian-bagian didalamnya.

Tahap Ketiga, jika kira-kira 3/4 bagian dari kandungan air

sudah beku. Penurunan suhu kembali berjalan

dengan cepat

Perubahan suhu selama

pembekuan

Page 26: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Alat-alat pembeku Ikan

Pada prinsipnya, alat ini akan menyerap panas dari tubuh ikan yang akan dibekukan dan memindahkannya

ke tempat lain dengan perantaraan obat pendingin (refrigerant).

Multi-plate Freezer

Alat pembeku ikan ini memanfaatkan susunan pelat metal (aluminium) sebagai

pendingin. Pelat-pelat ini didinginkan dengan cara menguapkan refrigerant yang

ada didalamnya. Alat pembeku ini umumnya membutuhkan waktu kurang lebih 3-5 jam untuk membekukan ikan,

tergantung jenis ikan dan ketebalan daging ikan.

Sharp Freezer

alat pembeku yang menggunakan aliran udara dingin sebagai refrigerant. Alat ini mempunyai sejumlah rak pendingin yang tersusun secara horizontal. Sharp Freezer

akan membekukan ikan secara lambat dan suhu yang dapat dicapai -250 C.

Air Blast Freezer

Alat pembeku ini memanfaatkan aliran udara dingin sebagai refrigerant. Alat ini

terdiri dari beberapa tipe, yaitu tipe ruangan, terowongan dan sistem ban

berjalan.

Brine Freezer

Alat pembeku ini menggunakan larutan garam dingin sebagai

media. Dalam metode ini tidak terjadi kontak langsung anatara

pendingin dengan ikan yang akan dibekukan.

Page 27: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Pengawetan ikan dengan suhu rendah (-2°C sampai 8°C) yang merupakan suatu proses pengambilan atau pemindahan panas dari tubuh ikan ke bahan lain, agar sifat-sifat asli ikan tidak mengalami perubahan (tekstur, rasa, dan bau), dan dapat bertahan yang pada umumnya dalam jangka waktu sekitar 7 – 12 hari.

Adapula yang mengatakan, pendingunan adalah proses pengambilan panas dari suatu ruangan yang terbatas untuk menurunkan dan mempertahankan suhu di ruangan tersebut bersama isinya agar selalu lebih rendah dari pada suhu di luar ruangan.

3

Page 28: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Prosedur pendinginan

ikan

2

Ikan besar harus disiangi terlebih dahulu dan

dibuang isi perut maupun insangnya. Ikan kecil tidak perlu disiangi, cukup dicuci

hingga bersih

Ikan yang akan di dinginkan dipisahkan

menurut ukuran, jenis, dan tingkat

kesegarannya

Kemudian ikan disusun didalam wadah pendingin

yang telah disiapkan

Ikan yang telah dibersihkan dan dibuang isi perut

maupun insangnya segera dicuci dengan air bersih agar lendir,

darah maupun kotoran yang masih menempel

hilang

Sisik ikan dibersihkan dengan

menggunakan sikat kawat, dimulai dari ekor terus ke arah

kepala

Page 29: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

proses pembekuan cairan dalam tubuh ikan dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu:

Fase pertama terjadi penurunan suhu wadah

penyimpanan yang segera diikuti dengan

penurunan suhu tubuh ikan. Proses pembekuan

pada tubuh ikan baru akan terjadi setelah suhu

tubuh ikan mencapai 0°C dengan ditandai terbentuknya kristal-

kristal es.

Penurunan suhu lebih lanjut akan meningkatkan pembekuan cairan

tubuh. Biasanya akan berhenti pada suhu -12°C (kisaran suhu ini disebut

daerah kritis atau critical zone). Untuk menurunkan suhu ikan dari 0 sampai -12°C diperlukan waktu yang cukup lama, karena selain

panas yang harus dilepaskan, kristel es yang terbentuk pada permukaan tubuh ikan juga akan menghambat

proses pembekuan dalam tubuh ikan. Waktu yang diperlukan untuk

mengubah suhu tubuh dari 0 sampai-12°C disebut periode

pembekuan (thermal arrest period) yaitu waktu yang diperlukan untuk

melewati daerah kritis.

Pada fase sebelumnya banyak cairan dalam

tubuh ikan yang sudah membeku maka pada

fase ini proses pembekuan akan

berlangsung lambat. Meskipun suhu terus

diturunkan hingga mencapai -30°C.

Page 30: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Pendinginan ikan dapat dilakukan dengan

berbagai cara

Pendinginan dengan es

Pendinginan dengan

udara dingin

Pendinginan dengan air

yang didinginkan

Page 31: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Es merupakan medium pendingin yang paling

baik. Dengan memberikan es yang

cukup pada ikan, akan dapat menurunkan suhu ikan sampai sekitar 0º C.

Pada suhu tersebut kegiatan bakteri dan

enzim dapat dihambat.

Es balok

Es tabung (tube ice)

Es curai (flake ice)

Pendinginan dengan es

Es mempunyai daya mendinginkan yang besar

Es tidak merusak ikan dan tidak membahayakan bagi yang

memakannya

Es adalah thermostatnya sendiri artinya es dapat memelihara dan mengatur suhu ikan sekitar suhu

es mencair 0º C.

Air lelehan es membasahi permukaan ikan sambil

menghanyutkan lendir, sisa darah dan kotoran lainnya.

Perbandingan es dan ikan yang

dipergunakan selama pendinginan

bervariasi antara 1 : 4 sampai 1 : 1

Page 32: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Pendinginan ikan dengan air dingin adalah memanfaatkan air sebagai medium pendingin guna menurunkan suhu ikan

mencapai 0º sampai sampai 1º dengan cara memasukan ikan kedalam air yang telah dinginkan.

Berdasarkan jenis air, pendinginan dapat

dilakukan dengan cara :

Air tawar didinginkan dengan es

Air tawar direfrigerasi

Air laut direfrigrasi dengan es

Air garam didinginkan dengan es

Air garam direfrigerasi

Kelebihan pendinginan dengan air dingin :

Daya awet lebih panjang

Ikan kurang mengalami tekanan

Laju pendingin lebih cepat

Penanganan cepat dan mudah

Daging ikan menjadi lebih padat bila menggunakan larutan garam dingin

Kekurangannya :

Makin menghanyutkan protein

Terjadi perubahan warna

Penyerapan air oleh ikan yang berkadar lemak rendah

Ikan menyerap garam jika menggunakan air garam / air laut.

Pendinginan dengan air yang

didinginkan

Page 33: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

pengertian

Prinsip yang dianut sama seperti pada pendingin dengan

menggunakan es. Udara dingin dibuat dengan mesin pendingin

dan disemprotkan ke dalam ruangan dimana ikan disimpan.

kekurangan

Udara dingin tidak cepat mendinginkan ikan bahkan

cenderung merusak ikan yakni ikan mengalami kekeringan

(dehidrasi) yang berakibat ikan menjadi kering / berkerut,

warnanya kusam dan terjadi penyusutan berat. Untuk itu pendinginan dengan udara

dingin ini diperlukan es untuk mendinginkan ikan dengan cara dicampur atau permukaan ikan

ditutup dengan es.

Pendinginan dengan udara dingin

Page 34: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Cara Penyusunan

Ikan

Bulking

Bulking dilakukan dengan cara es batu disusun selapis demi selapis

dalam sebuah wadah. Bagian dasar dan bagian tepi wadah harus diberi lapisan es batu

setebal 5 cm untuk mencegah perambatan panas dari udara di

bagian luar. Tebal antara ikan dan lapisan es batu sebaiknya sama dan usahaka agar setiap tubuh

ikan tertutup lapisan es.

Shelfing

Prinsip kerja ini sama dengan bulking yang

dilengkapi dengan sekat hidup. Jarak antar sekat sekitar 20 cm dan setiap sekat hanya menampung

satu lapis ikan.

Penyusunan ikan ini dianggap dapat

menghabiskan waktu, tenaga, dan tempat sehingga

biasanya hanya digunakan untuk penyimpanan ikan

berukuran besar.

Boxing

Boxing adalah proses penyusunan ikan dengan menggunakan kotak (box)

terbuat dari alumunium atau plastik.

Ikan yang disusun dalam kotak harus terlebih

dahulu dicampur dengan es batu, agar tingkat kesegarannya dapat

dipertahankan lebih lama.

Page 35: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Perbedaan antara

pendingian dan pembekuan

PendinginanMasih diatas titik beku air.

PembekuanDibawah titik beku air

Page 36: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Filleting

Memfilet ikan adalah proses melepaskan ikan dari tulang dan kulit dari sepanjang tulang belakang dimulai dari kepala hingga mendekati

ekor. , sehingga bisa mendapatkan dagingnya saja untuk kemudian diolah menjadi masakan.

4

Page 37: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Posisikan pisau di belakang

sirip dada ikan, potong

diagonal kebawah, lakukan di

kedua sisi ikan.

Posisikan pisau di bagian

pangkal ekor, potong lurus

kebawah.

Mulai dengan bagian pangkal kepala, tekan dan potong

melalui tulang sampai bagian ekor. Potong sekitar tulang rusuk untuk memisahkan

fillet.

Potong bagian pinggiran hasil filetan untuk membuang

bagian pinggiran perut dan punggung

ikan.

Mulai dari ujung bagian ekor

ikan, iris antara kulit dan

daging, tahan bagian kulit,

gerakkan pisau menyisir bagian

filet sampai kebagian

pangkal kepala.

Proses memfilet

Page 38: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

• bagian daging ikan yang berasal dari kedua sisi tubuh ikan, biasanya kedua bagian daging ikan tersebut tidak putus.

Block fillet

• fillet yang berasal dari ikan yeng berbentuk pipih, dimana pada masing-masing tubuh ikan dibuat sebuah fillet.

Cross-cut fillet

• fillet yang berasal dari daging ikan yang berbentuk pipih, dimana bagian daging ikan dari masing-masing sisi tubuh ikan dibuat menjadi dua bagian fillet.

Quarter-cut fillet

• fillet yang berasal dari satu sisi tubuh ikan.Single fillet

jenis fillet

Page 39: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Bentuk potongan

fillet

Fillet ikan bisa dipotong

kubus (untuk sup dan tumisan)

Fillet ikan bisa dipotong

seperti jari untuk fish strip

Fillet ikan bisa dipotong kotak

atau persegi panjang untuk

steak

Page 40: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

Konsumen dapat memperoleh produk

yang praktis, sehingga waktu yang dibutuhkan

untuk memasak menjadi lebih cepat.

Bagi produsen, fillet merupakan upaya memperoleh nilai

tambah karena hasil dari penjualan fillet lebih tinggi daripada menjual ikan secara

utuh.

Bagi si pemasak, ikan bisa dibentuk sesuai

selera dan bagi si pemakan, terhindar dari kerepotan menyisihkan

tulang. Fillet kondisi beku dapat disimpan

jangka panjang sebagai bahan baku produk makanan olahan.

Limbah hasil produksi fillet berupa kepala

ikan, jeroan dan tulang ikan masih dapat diolah

menjadi tepung ikan, makanan unggas, pupuk atau produk

lainnya.

Keuntunga

n

melakukan

fillet ikan

antara lain

Page 41: Cara Pengolahan Ikan (Prakarya)

TERIMAKASIH