cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

10
Page | 1 CONSUMER PREFERENCE STUDY Yohanes Kristianto Hand out disampaikan pada kuliah Pengawasan Mutu Makanan Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Malang Tujuan instruksional: Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu: 1. melakukan survai kesukaan konsumen/pasien 2. mengolah data hasil survai kesukaan konsumen/pasien menggunakan program SPSS 3. menginterpretasikan hasil pengolahan data survai kesukaan konsumen/pasien Konsumen/pasien memilih makanan atau jasa dengan menggunakan berbagai pertimbangan. Sebagai petugas pelayanan makanan, ahli gizi perlu mengetahui faktor apa yang mendominasi keputusan untuk memilih produk/jasa. Dengan mengetahui hal tersebut maka ahli gizi memiliki peta yang tepat tentang faktor mana yang dominan dan mana yang tidak. Sehingga, upaya perbaikan dapat dilakukan dengan tepat guna. Makalah ini ditujukan untuk memberikan pemahaman dalam hal tersebut. Untuk memudahkan memahaminya perhatikan contoh masalah di bawah ini. Masalah: Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan memilih suatu produk makanan atau pelayanan gizi, atau penggunaan BTM dalam memasak makanan sehari-hari. Pendekatan dan cara: 1. Pendapat konsumen/pasien tentang pelayanan gizi atau produk diukur melaui atribut mutu terpilih dengan menggunakan pada skala interval mulai 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju), tingkat ketelitian 0.1. 2. Pilihlan atribut mutu yang sesuai untuk setiap kategori produk untuk kelompok konsumen tertentu.

Upload: yohanes-kristianto

Post on 25-Dec-2014

1.300 views

Category:

Education


2 download

DESCRIPTION

analisis faktor untuk menghitung kesukaan konsumen

TRANSCRIPT

Page 1: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 1

CONSUMER PREFERENCE STUDY

Yohanes Kristianto Hand out disampaikan pada kuliah Pengawasan Mutu Makanan

Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Malang Tujuan instruksional:

Setelah mempelajari materi ini mahasiswa mampu:

1. melakukan survai kesukaan konsumen/pasien

2. mengolah data hasil survai kesukaan konsumen/pasien menggunakan program

SPSS

3. menginterpretasikan hasil pengolahan data survai kesukaan konsumen/pasien

Konsumen/pasien memilih makanan atau jasa dengan menggunakan berbagai

pertimbangan. Sebagai petugas pelayanan makanan, ahli gizi perlu mengetahui faktor apa

yang mendominasi keputusan untuk memilih produk/jasa. Dengan mengetahui hal tersebut

maka ahli gizi memiliki peta yang tepat tentang faktor mana yang dominan dan mana yang

tidak. Sehingga, upaya perbaikan dapat dilakukan dengan tepat guna. Makalah ini ditujukan

untuk memberikan pemahaman dalam hal tersebut. Untuk memudahkan memahaminya

perhatikan contoh masalah di bawah ini.

Masalah:

Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan memilih suatu produk makanan atau

pelayanan gizi, atau penggunaan BTM dalam memasak makanan sehari-hari.

Pendekatan dan cara:

1. Pendapat konsumen/pasien tentang pelayanan gizi atau produk diukur melaui

atribut mutu terpilih dengan menggunakan pada skala interval mulai 1 (sangat tidak

setuju) sampai 5 (sangat setuju), tingkat ketelitian 0.1.

2. Pilihlan atribut mutu yang sesuai untuk setiap kategori produk untuk kelompok

konsumen tertentu.

Page 2: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 2

Misalnya:

Untuk minyak goreng, atribut mutu yang dapat dipilih antara lain adalah: harga,

ketersediaan di warung/toko, kejernihan, aroma, membeku tidaknya di pagi hari,

ada tidaknya hadiah, keawetan.

Contoh pertanyaan:

Bagaimana pendapat Anda jika minyak goreng yang Anda beli harganya terjangkau?

3. Jumlah konsumen harus cukup besar (>50 responden) untuk memenuhi

persyaratan statistik.

4. Untuk menjawab faktor apa saja yang dipertimbangkan konsumen lakukan factor

analysis.

ANALISIS FAKTOR (dengan SPSS 11.00)

Prinsip:

Menguji kelayakan data dan variabel untuk analsis faktor dan mengelompokkan variabel-

variabel menjadi faktor (komponen). Pengelompokan faktor yang tepat ditandai adanya

korelasi yang kuat.

Prosedur Tahap I (Pengujian Kelayakan Data dan Varibel):

1. Masukkan data ke SPSS, responden sebagai baris (kasus) & faktor-faktor sebagai

kolom (variabel), simpan (lihat Gambar 1).

2. Klik Analyse – Data Reduction – Factor, masukkan semua variabel dalam kotak

Varibles (parameter dengan tanda bintang berarti bukan harga default):

Klik tab Descriptives,

o aktifkan Anti-image & KMO* and Barlett’s test of

sphericity*

o klik Continue untuk kembali ke dialog box Factor Analysis

3. OK

Page 3: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 3

Gambar 1 Format Entry Data Kesukaan Konsumen

Membaca Output:

1. Lihat tabel KMO and Barlett’s Test.

Nilai MSA (Measure of Sampling Adequacey) adalah 0 – 1, jika nilainya > 0.5

menunjukkan bahwa data dapat digunakan dalam analsis faktor, dengan kata lain

faktor analisis dapat dipercaya. Angka signifikasi yang semakin kecil menunjukkan

bahwa korelasi antar variabel semakin bermakna.

KMO and Bartlett's Test

.570

58.007

28

.001

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling

Adequacy.

Approx. Chi-Square

df

Sig.

Bart let t's Test of

Sphericity

2. Lihat tabel Anti-image Matrices, perhatikan nilai MSA yang disajikan secara

diagonal ke bawah pada baris Anti-image Correlation (ditandai dengan

superscript “a”). Jika nilai MSA < 0.5 maka variabel tersebut tidak layak untuk

digunakan dalam analisis faktor selanjutnya. Apabila ada beberapa variabel yang

nilai MSA-nya < 0.5, keluarkan variabel dg nilai MSA terkecil, dan lakukan

pengujian kelayakan data lagi.

Page 4: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 4

Anti-image Matrices

.913 5.732E-02 -.172 -7.288E-03 -1.099E-02 -6.52E-03 .142 -8.44E-02

5.732E-02 .578 .101 -.270 9.343E-02 .209 9.666E-02 -.173

-.172 .101 .827 -7.961E-02 -.169 -1.19E-02 -7.593E-02 -8.25E-03

-7.288E-03 -.270 -7.96E-02 .532 -.243 -6.02E-03 -.220 4.527E-03

-1.099E-02 9.343E-02 -.169 -.243 .692 3.231E-02 .104 -.164

-6.517E-03 .209 -1.19E-02 -6.025E-03 3.231E-02 .817 -.127 4.621E-02

.142 9.666E-02 -7.59E-02 -.220 .104 -.127 .826 4.968E-03

-8.442E-02 -.173 -8.25E-03 4.527E-03 -.164 4.621E-02 4.968E-03 .810

.524a 7.894E-02 -.198 -1.046E-02 -1.383E-02 -7.55E-03 .163 -9.82E-02

7.894E-02 .538a .146 -.487 .148 .304 .140 -.252

-.198 .146 .608a -.120 -.224 -1.44E-02 -9.185E-02 -1.01E-02

-1.046E-02 -.487 -.120 .545a -.401 -9.14E-03 -.332 6.895E-03

-1.383E-02 .148 -.224 -.401 .579a 4.296E-02 .138 -.219

-7.548E-03 .304 -1.44E-02 -9.142E-03 4.296E-02 .680a -.155 5.680E-02

.163 .140 -9.18E-02 -.332 .138 -.155 .394a 6.072E-03

-9.815E-02 -.252 -1.01E-02 6.895E-03 -.219 5.680E-02 6.072E-03 .719a

Rasa enak

Suhu makanan tepat

Warna menarik

Waktu penyajian tepat

Tekstur makanan baik

Alat saji sesuai

Harga murah

Petugas ramah

Rasa enak

Suhu makanan tepat

Warna menarik

Waktu penyajian tepat

Tekstur makanan baik

Alat saji sesuai

Harga murah

Petugas ramah

Anti-image Covariance

Anti-image Correlation

Rasa enak

Suhu

makanan

tepat

Warna

menarik

Waktu

penyajian

tepat

Tekstur

makanan baik

Alat saji

sesuai Harga murah

Petugas

ramah

Measures of Sampling Adequacy (MSA)a.

Gambar 2 Hasil Pengujian Anti-Image Correlation

Pengujian Kelayakan Data dan Varibel Ulangan

Prosedur serupa dengan tahap I, tetapi varibel yang tidak memenui syarat tidak

diikutsertakan. Pengujian ulang seharusnya menghasilkan nilai MSA KMO & Barlett yg

lebih besar dari yang diperoleh pada tahap I, demikian halnya dengan nilai MSA tiap

variabel pada tabel Anti-image Matrices.

Prosedur Tahap II (Membentuk Faktor dengan Mereduksi Jumlah Variabel):

1. Buka file data.

2. Klik Analyse – Data Reduction – Factor, masukkan variabel-variabel yang

layak dalam kotak Varibles

a. Klik tab Extraction, set dengan parameter berikut (parameter dengan

tanda bintang berarti bukan harga default):

Method: Principal components

Analyse: Correlaton Matrix

Display: Unrotated factor solution dan Scree Plot*

Eigenvalues over: 1

Maximum Iteration for Convergence: 25

Klick Continue

b. Klik tab Rotation, aktifkan parameter berikut:

Page 5: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 5

Method: Varimex*

Display: Rotated Solution dan Loading Plot(s)*

Maximum Iteration for Convergence: 25

Klik Continue

3. OK

Membaca Output:

1. Lihat Tabel Communalities

Angka dalam Tabel Communalities menunjukkan besarnya varian tiap variabel

(atribut mutu) yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Dalam analisis ini

faktor merupakan bentukan dari variabel-variabel. Angka pada kolom Extraction

merupakan variance tiap variabel yang dapat dijelaskan oleh faktor atau komponen

yang terbentuk (jumlah faktor yang terbentuk lihat Tabel Componen Matrix).

Contoh, angka 0.85 dalam kolom Exraction berarti bahwa 85% varians variabel

yang bersangkutan dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Nilai yang kecil

mengindikasikan bahwa variabel tidak layak digunakan sebagai prediktor dan

mungkin tidak perlu disertakan dalam analsis.

2. Lihat Tabel Total Variance Explained dan Gambar Scree Plot

Nilai eigenvalues diurutkan dari terbesar, angka < 1 tidak digunakan untuk

menghitung jumlah faktor yang dibentuk. Gambar Scree Plot secara grafis

menunjukkan banyaknya komponen yang layak untuk menjelaskan model,

yaitu sejumlah angka di atas angka 1.

Dalam analisis faktor yang baik, hanya ada beberapa komponen yang

menjelaskan banyak varians, sedangkan sisanya menjelaskan sebagian kecil

varians saja.

3. Lihat Tabel Componen Matrix

Angka dalam tabel ini menunjukkan besarnya korelasi setiap variabel dengan

faktornya. Sehingga angka yang mendekati 1 menunjukkan korelasi yang semakin

kuat. Untuk mengelompokkan sebuah variabel ke dalam suatu faktor yang

Page 6: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 6

terbentuk gunakan cutoff poin 0.5. Jika ada satu variabel tidak dapat dimasukkan ke

dalam salah satu faktor yang terbentuk, gunakan Tabel Rotated Component

Matrix.

4. Tabel Rotated Component Matrix

Angka dalam tabel ini menunjukkan korelasi parsial variabel tertentu dengan

faktornya. Dengan demikian angka korelasi yang kecil menjadi lebih kecil dan

sebaliknya yang besar menjadi lebih besar. Berdasarkan tabel ini masukkan

variabel-variabel yang dianalisis ke dalam faktor yang terbentuk dengan

menggunkan cuttoff point sebelumnya.

5. Lihat Tabel Transformation Matrix

Nilai pada tabel ini menunjukkan korelasi antar faktor yang terbentuk, amati

korelasi antara faktor yang sama (angka dalam garis diagonal), jika cukup kuat dapat

dikatakan pembentukan faktor dapat diandalkan.

Membuat Kesimpulan Umum:

1. Sebutkan ada berapa faktor yang terbentuk dari sejumlah variabel yang diteliti dan

berikan nama yang tepat untuk setiap faktor. Berdasarkan jumlah faktor tersebut,

dapat dikatakan bahwa faktor-faktor itulah (sebutkan namanya) yang digunakan

konsumen sebagai bahan pertimbangan untuk memilih produk.

2. Untuk setiap faktor, jelaskan sifat hubungannya (positif atau negatif), dan bahaslah

kesesuaiannya dengan teori.

Contoh Kasus:

Suatu studi consumer preference dilakukan di sebuah rumah sakit terhadap 50 pasien di

ruang VIP. Tujuan studi tersebut adalah untuk mengetahui pendapat pasien terhadap

makanan yang disajikan dengan menggunakan atribut mutu rasa, warna, suhu, tekstur,

waktu penyajian, alat saji, keramahan petugas, dan harga. Pengukuran atribut dilakukan

dengan menggunakan rentang nilai 1 (sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju) dengan

tingkat ketelitian 0.1. Data diukur pada skala interval. (Untuk latihan gunakan file consumer

preference.sav).

Page 7: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 7

Contoh Kuesioner Pengumpulan Data Study Kesukaan Konsumen

KUESIONER PERSEPSI MAHASISWA KOTA

MALANG TERHADAP MUTU MIE INSTAN

NOIDI:

…………….………….…

Area survey: ……………..……..

Interviewer:

…………………A/B

Tgl Pengisian: …………………..

Responden yang Terhormat,

Kami adalah mahasiswa Politeknik Kesehatan Malang 2007 yang sedang mengadakan kajian tentang

Persepsi Mahasiswa Kota Malang terhadap Mutu Mie Instant. Kami mohon kesediaan Saudara untuk

dapat mengisi kuesioner untuk menggambarkan persepsi Saudara terhadap produk mi instant. Agar hasil

penelitian ini dapat bermanfaat, mohon kuesioner diisi dengan lengkap dan benar. Hasil kajian

sepenuhnya digunakan untuk kepentingan kegiatan belajar dan tidak ada hubungannya dengan upaya

pemasaran produk.

INFORMASI RESPONDEN (Isilah dengan singkat dan jelas)

1. Perguruan Tinggi dimana Saudara kuliah:

..................................................................................................................

2. Jurusan ……..……………….. 3. Program Studi……………………………….. 4.

Semester ……………

5. Umur ………..……. tahun, 6. Jenis kelamin: L / P (lingkari yang sesuai)

7. Status Domisili (lingkari nomor yang sesuai):

[1] Kost/kontrak

[2] Tinggal bersama keluarga/famili

[3] Asrama mahasiswa

[4] Lainnya, sebutkan ……………..

8. Pendapatan/uang kiriman Saudara per bulan: Rp ……………………….

DAFTAR PERTANYAAN

1. Sebutkan 5 (lima) merk mie instan yang Saudara ketahui, beri nomor urut dari yang paling populer

(beri nomor 1) sampai yang kurang populer (nomor 5):

…………………………………………………………………………………………………………

……………….

…………………………………………………………………………………………………………

……………….

2. Dari 5 (lima) merk yang Saudara sebutkan, merk apa yang paling baik? …………………. Sebutkan

alasannya:

[1] Rasa enak [5] Keamanan pangan

[2] Kemasan menarik [6] Harga sesuai

[3] Banyak dikonsumsi [7] Produsen ternama

Page 8: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 8

[4] Bergizi tinggi [8] Lain-lain, sebutkan ………………………..

3. Dari 5 (lima) merk yang Saudara sebutkan, merk apa yang paling mahal? ……………………..

4. Berapa pengeluaran rata-rata per bulan untuk membeli mie instan? Rp ………………………… /

bulan.

5. Mie instan merk apa yang paling sering Saudara konsumsi? ………………………..Sebutkan

alasannya:

[1] Rasa enak [5] Keamanan pangan

[2] Kemasan menarik [6] Harga sesuai

[3] Banyak dikonsumsi [7] Produsen ternama

[4] Bergizi tinggi [8] Lain-lain, sebutkan ………………………..

6. Seberapa sering Saudara mengkonsumsi mie instant?

[1] ≥ 4 x seminggu [4] 1 – 2 x seminggu

[2] 3 – 4 x seminggu [5] ≤ 1 x seminggu

[3] 2 – 3 x seminggu

7. Seberapa banyak mie instan yang Saudara habiskan setiap kali mengkonsumsinya:

[1] >2 bungkus [3] 1 bungkus

[2] 2 bungkus [4] < 1 bungkus

8. Bagaimana umumnya cara Saudara mengkonsumsi mi instan:

[1] Dimakan kering (sebagai snack)

[2] Disiapkan sesuai dengan petunjuk label dengan menggunakan semua bumbu yang disediakan

ke no. 10

[3] Disiapkan sesuai dengan petunjuk label tetapi tidak menggunakan semua bumbu ke no. 9

9. Jenis bumbu yang mana yang umumnya tidak Saudara gunakan pada saat memasak mi instan:

[1] Bumbu penyedap/seasoning [4] Minyak

[2] Saus [5] Kecap

[3] Cabe [6] Bahan padatan

10. Waktu mengkonsumsi mie instan biasanya Saudara lakukan pada saat:

[1] Sarapan [4] Antara makan siang dan makan malam

[2] Antara sarapan dan makan siang [5] Makan malam

[3] Makan siang [6] Tidak tentu

11. Makanan apa yang paling sering Saudara tambahkan pada saat menyiapkan mie instan atau pada saat

makan mi instan?

[1] Telur

[2] Sayur

[3] Nasi

[4] Mi dikonsumsi tanpa penambahan makann lain

[5] Lainnya, sebutkan …………………………..

12. Dengan mengkonsumsi mie instan sesuai porsi, apakah kebutuhan gizi Saudara tercukupi?

[1] Ya

[2] Tidak

[3] Tidak tahu

13. Informasi dalam label yang paling sering Saudara pertimbangkan dalam memilih produk mi instan

adalah:

[1] Rasa [6] Pewarna

[2] Merk dagang [7] Masa kadaluarsa

Page 9: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 9

[3] Nilai gizi [8] Status halal

[4] Pengawet [9] Harga

[5] MSG/vetsin [10] Lainnya, sebutkan ………………..

14. Untuk mie kuah, air rebusan mie instan pada umumnya keruh, apa yang Saudara lakukan pada saat

menyiapkan:

[1] Air rebusan tidak diganti (digunakan sebagai kuah)

[2] Dibuang, air diganti dengan yang baru

[3] Sebagian dibuang, sebagian digunakan sebagai kuah

15. Menurut Saudara, apakah mengkonsumsi mi instan dalam waktu yang lama dapat berakibat negatif

bagi kesehatan?

[1] Ya

[2] Tidak

[3] Tidak tahu

Terima kasih atas partisipasi Saudara,

Bantuan Saudara sangat berharga bagi kami

Page 10: Cara menentukan faktor determinan tingkat kesukaan

Page | 10

Kepustakaan

Anderson, DR, Sweeney, DJ, Williams, TA, 1994, Introduction to Statistics: Concepts

and Applications, 3rd ed, West Publishing Company, Minneapolist/St.Paul.

Dawson-Saunders, B. dan R. G. Trapp, 1994, Basic and Clinical Biostatistics. London,

Prentice-Hall International Inc.,

Kunert, J, 2000, Workshop on The Statistical Analysis of Sensory Profiling Data:

Randomization/Permutation/ANOVA, Food Quality and Preference, vol. 11,

pp. 141 – 143.

Nazir, M., 1988, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Siegel, S., 1994, Statistik Non-parametrik, (terjemahan oleh: Z Suyuti dan L

Simatupang), edisi keenam, Gramedia, Jakarta.

Steel, RGD dan Torrie, JH, 1993, Prinsip dan Prosedur Statistika: Suatu Pendekatan

Biometrik, Penerjemah: Bambang Sumantri, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Tumbaleka, AR dkk., 1995, Pengukuran, dalam Dasar-dasar Metodologi Penelitian

Klinis, editor: S. Sastroasmoro dan S. Ismael, Bagian Ilmu Kesehatan Anak, FK

UI, Jakarta, pp. 27 - 41.

Winarno, F. G., 1993, Pangan: Gizi, Teknologi, dan Konsumen. Jakarta, Gramedia

Pustaka Utama, Indonesia