bupati klungkungrsud.klungkungkab.go.id/public/img/filemedia/file/perbup nomor 1… · 7. jabatan...

32
1 BUPATI KLUNGKUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KLUNGKUNG NOMOR 10 TAHUN 2017 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLUNGKUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (4) dan Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah serta Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063); 3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

Upload: others

Post on 22-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BUPATI KLUNGKUNG

    PROVINSI BALI

    PERATURAN BUPATI KLUNGKUNG

    NOMOR 10 TAHUN 2017

    TENTANG

    PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI

    RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN KLUNGKUNG

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    BUPATI KLUNGKUNG,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 41 ayat (4) dan

    Pasal 43 Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

    Perangkat Daerah serta Pasal 3 Peraturan Daerah Kabupaten

    Klungkung Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

    Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan

    Bupati tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Rumah

    Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan

    Daerah-Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-daerah

    Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 115,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1649);

    2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

    3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

    (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);

    4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil

    Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

    Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 5494);

    5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

  • 2

    Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014

    Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

    Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

    dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang

    Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014

    tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5679);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502)

    sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah

    Nomor 74 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2012 Nomor 171, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5340);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

    Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5887);

    8. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang

    Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit

    Pelaksana Teknis Daerah;

    9. Peraturan Daerah Kabupaten Klungkung Nomor 9 Tahun 2016

    tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat

    Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung Tahun 2016

    Nomor 9, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Klungkung

    Nomor 6);

    MEMUTUSKAN :

    Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN

    ORGANISASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN

    KLUNGKUNG.

    BAB I

    KETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan:

    1. Daerah adalah Kabupaten Klungkung

    2. Bupati adalah Bupati Klungkung

    3. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Klungkung.

    4. Dinas Kesehatan yang selanjutnya disebut Dinas adalah Dinas

  • 3

    Kesehatan Kabupaten Klungkung.

    5. Rumah Sakit Umum Daerah yang selanjutnya disebut RSUD

    adalah Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Klungkung.

    6. Dewan Pengawas Rumah Sakit yang selanjutnya disebut Dewan

    Pengawas adalah unit nonstruktural pada Rumah Sakit yang

    melakukan pembinaan dan pengawasan Rumah Sakit secara

    internal yang bersifat nonteknis perumahsakitan yang melibatkan

    unsur masyarakat.

    7. Jabatan struktural adalah jabatan yang secara nyata dan tegas

    diatur dalam lini organisasi yang terdiri dari Direktur, Wakil

    Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan

    Kepala Seksi.

    8. Jabatan fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas,

    tanggung jawab, kewajiban, kewenangan dan hak seseorang

    pegawai dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan

    tugasnya didasarkan pada keahlian dan/atau keterampilan

    tertentu serta bersifat mandiri.

    9. Satuan Pemeriksaan Internal yang selanjutnya disebut SPI adalah

    perangkat rumah sakit yang bertugas melakukan pengawasan

    dan pengendalian internal dalam rangka membantu Direktur

    utama meningkatkan kinerja pelayanan, keuangan dan pengaruh

    lingkungan sosial sekitarnya (social responsibility) dalam

    menyelenggarakan bisnis yang sehat.

    BAB II

    KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI RUMAH SAKIT UMUM

    DAERAH

    Bagian Kesatu

    Kedudukan RSUD

    Pasal 2

    (1) RSUD berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

    Kesehatan Kabupaten Klungkung yang dipimpin oleh seorang

    Direktur.

    (2) RSUD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan Unit

    Pelaksana Teknis yang bersifat fungsional, otonom dan bekerja

    secara profesional.

    Bagian Kedua

    Tugas Pokok dan Fungsi RSUD

    Pasal 3

  • 4

    RSUD mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan kesehatan

    perorangan secara paripurna.

    Pasal 4

    Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 3, RSUD mempunyai fungsi:

    a. penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan

    kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit;

    b. pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui

    pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga

    sesuai kebutuhan medis;

    c. penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia

    dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian

    pelayanan kesehatan; dan

    d. penyelenggaraan penelitian, pendidikan dan pengembangan serta

    penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan

    pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu

    pengetahuan bidang kesehatan.

    BAB III

    SUSUNAN ORGANISASI

    Pasal 5

    Susunan organisasi RSUD, terdiri dari :

    a. Direktur;

    b. Wakil Direktur;

    c. Bidang;

    d. Bagian;

    e. Seksi;

    f. Sub Bagian;

    g. Dewan Pengawas;

    h. Satuan Pemeriksaan Internal;

    i. Komite-komite;

    j. Kelompok Staf Medik;

    k. Kelompok Jabatan Fungsional;

    l. Instalasi-Instalasi; dan

    m. Unit-unit

    Pasal 6

    (1) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf b

    terdiri dari:

    a. Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan;

    b. Wakil Direktur Penunjang Pelayanan; dan

  • 5

    c. Wakil Direktur Administrasi Umum dan Sumber Daya

    Manusia.

    (2) Wakil Direktur sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berada

    dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktur.

    Pasal 7

    (1) Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan, sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, membawahkan:

    a. Bidang Pelayanan Medis; dan

    b. Bidang Pelayanan Keperawatan;

    (2) Bidang Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    huruf a, membawahkan :

    a. Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap; dan

    b. Seksi Pelayanan Medis Rawat Darurat, Rawat Intensif dan

    Rawat Khusus.

    (3) Bidang Pelayanan Keperawatan sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) huruf b, membawahkan:

    a. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Rawat Inap;

    dan

    b. Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Darurat, Rawat Intensif

    dan Rawat Khusus.

    Pasal 8

    (1) Wakil Direktur Penunjang Pelayanan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b, membawahkan:

    a. Bidang Penunjang Pelayanan Medis ; dan

    b. Bidang Penunjang Pelayanan Non Medis

    (2) Bidang Penunjang Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1) huruf a, membawahkan :

    a. Seksi Penunjang Pelayanan Medis; dan

    b. Seksi Rekam Medis dan Medikolegal.

    (3) Bidang Penunjang Pelayanan Non Medis sebagaimana dimaksud

    pada ayat (1) huruf b, membawahkan :

    a. Seksi Penunjang Pelayanan Non Medis; dan

    b. Seksi Sarana Prasarana.

    Pasal 9

    (1) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)

  • 6

    dan Pasal 8 ayat (1) dipimpin oleh Kepala bidang yang berada

    dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Wakil

    Direktur.

    (2) Seksi –seksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7ayat (2) dan

    ayat (3) dan Pasal 8 ayat (2) dan ayat (3) dipimpin oleh Kepala

    seksi yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung

    kepada Kepala Bidang.

    Pasal 10

    (1) Wakil Direktur Administrasi Umum dan Sumber Daya Manusia

    sebagimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c,

    membawahkan:

    a. Bagian Bina Program;

    b. Bagian Keuangan; dan

    c. Bagian Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.

    (2) Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    huruf a, membawahkan:

    a. Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan Rumah Sakit;

    b. Sub Bagian Evaluasi Pelaporan dan Sistem Informasi

    Manajemen Rumah Sakit; dan

    c. Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan Kerjasama.

    (3) Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,

    membawahkan:

    a. Sub Bagian Pendapatan;

    b. Sub Bagian Perbendaharaan; dan

    c. Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi.

    (4) Bagian Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, membawahkan:

    a. Sub Bagian Kepegawaian;

    b. Sub Bagian Umum dan Kerumahtanggaan; dan

    c. Sub Bagian Diklat, Sertifikasi dan Pengembangan Sumber

    Daya Manusia.

    (5) Bagian-bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin

    oleh Kepala Bagian yang berada di bawah dan bertanggung

    jawab langsung kepada Wakil Direktur.

    (6) Sub Bagian- sub bagian sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    ayat (3) dan ayat (4) dipimpin oleh Kepala Sub Bagian yang

    berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada

    Kepala Bagian.

    Pasal 11

  • 7

    Bagan Struktur Organisasi RSUD tercantum dalam lampiran yang

    merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini.

    BAB IV

    TUGAS, FUNGSI DAN WEWENANG

    Bagian Kesatu

    Direktur

    Pasal 12

    Direktur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf a, mempunyai

    tugas :

    a. memimpin dan mengurus RSUD sesuai dengan tujuan yang telah

    ditetapkan dengan senantiasa berusaha meningkatkan daya guna

    dan hasil guna;

    b. menetapkan kebijakan operasional Rumah Sakit;

    c. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program kerja

    Rumah Sakit;

    d. mengevaluasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas

    bawahan;

    e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas

    kepada bawahan;

    f. memberikan petunjuk, pembinaan teknis, pengawasan, dan

    pengendalian pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan;

    g. melaksanakan pengendalian intern;

    h. menilai hasil kerja bawahan dan mempertanggungjawabkan hasil

    kerja bawahan;

    i. melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh atasan;

    j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui

    Kepala Dinas Kesehatan.

    Pasal 13

    Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban Direktur

    menyelenggarakan fungsi:

    a. koordinasi pelaksanaan tugas dan fungsi unsur organisasi;

    b. memelihara, menjaga dan mengelola kekayaan RSUD;

    c. melaksanakan kebijakan pengembangan usaha dalam mengelola

    RSUD sebagaimana yang telah digariskan;

    d. mengelola RSUD dengan berwawasan lingkungan;

  • 8

    e. menyusun Rencana Strategi Bisnis (RSB) dan Rencana Bisnis dan

    Anggaran (RBA) RSUD;

    f. mengadakan dan memelihara pembukuan serta administrasi

    RSUD sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan;

    g. menyusun laporan tahunan dan laporan berkala;

    h. menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja

    operasional serta keuangan RSUD.

    Pasal 14

    Kewenangan Direktur adalah:

    a. menetapkan Peraturan Direktur dan kebijakan operasional dalam

    melaksanakan tata kelola rumah sakit yang berpedoman pada

    Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws);

    b. memberikan bantuan hukum kepada seluruh unsur yang ada di

    RSUD;

    c. menetapkan pedoman, petunjuk teknis dan prosedur tetap RSUD;

    d. mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian pegawai rumah

    sakit sesuai peraturan perundang-undangan;.

    e. menetapkan hal-hal yang berkaitan dengan hak dan kewajiban

    pegawai rumah sakit sesuai ketentuan peraturan perundang-

    undangan;

    f. memberikan penghargaan kepada pegawai dan profesional yang

    berprestasi;

    g. memberikan sanksi yang bersifat mendidik sesuai dengan

    peraturan yang berlaku;

    h. mendatangkan ahli, profesional konsultan atau lembaga

    independen jika diperlukan;

    i. menetapkan organisasi pelaksana dan organisasi pendukung

    dengan uraian tugas masing-masing;

    j. menandatangani perjanjian dengan pihak lain untuk jenis

    perjanjian yang bersifat teknis operasional pelayanan;

    k. mendelegasikan sebagian kewenangan kepada jajaran di

    bawahnya;

    l. meminta pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dari semua

    Pejabat Pengelola dibawah Direktur.

    Bagian Kedua

    Wakil Direktur

    Pasal 15

  • 9

    (1) Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kegiatan pelayanan dalam

    rangka penetapan kebijakan Rumah Sakit;

    b. merumuskan kebijakan teknis pelayanan serta

    menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;

    c. mengkoordinasikan semua kegiatan pelayanan sesuai dengan

    standar yang berlaku kepada bawahan;

    d. mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi pelaksanaan

    Medical Staff by Laws;

    e. mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-

    tugas di Bidang Pelayanan Medik, Penunjang Medik, dan

    Keperawatan;

    f. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    g. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan

    kepada bawahan;

    h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    i. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh

    atasan; dan

    k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

    (2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud pada

    ayat (1), Wakil Direktur Pelayanan Medis dan Keperawatan

    mempunyai fungsi :

    a. pengkoordinasian seluruh kebutuhan pelayanan medis dan

    keperawatan;

    b. penyelenggaraan pelayanan medis dan keperawatan;

    c. perencanaan segala kebutuhan, baik administratif medik

    maupun Standar Prosedur Operasional (SPO) untuk tenaga

    medis, tenaga keperawatan dan tenaga kesehatan profesi

    lainnya;

    d. pemantauan, pengawasan, penggunaan fasilitas kegiatan

    pelayanan medis, dan keperawatan;

    e. pengawasan dan pengendalian penerimaan serta pemulangan

    pasien;

    f. penyelanggaraan pelayanan medis dan asuhan keperawatan;

    dan

    g. peningkatan etika medis dan keperawatan, pengembangan

    dan pengendalian mutu pelayanan medis dan keperawatan.

    Pasal 16

    (1) Wakil Direktur Penunjang Pelayanan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kegiatan penunjang

    pelayanan dalam rangka penetapan kebijakan Rumah Sakit;

    b. merumuskan kebijakan teknis penunjang pelayanan serta

    menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;

  • 10

    c. mengkoordinasikan semua kegiatan penunjang pelayanan

    sesuai dengan standar yang berlaku kepada bawahan;

    d. mengawasi, mengendalikan dan membina pelaksanaan tugas-

    tugas di Bidang Penunjang Pelayanan Medik, Penunjang

    Pelayanan Non Medik, dan Sarana Prasarana;

    e. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    f. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta

    pengawasan kepada bawahan;

    g. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    h. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan oleh

    atasan; dan

    j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

    (2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (2),

    dalam bidang penunjang pelayanan Wakil Direktur Penunjang

    Pelayanan menyelenggarakan fungsi:

    a. penyusunan rencana pemberian penunjang pelayanan medis

    dan non medis;

    b. koordinasi dan pelaksanaan penunjang pelayanan medis dan

    non medis;

    c. pelaksanaan kendali mutu, dan kendali biaya; dan

    d. pemantauan dan evaluasi penunjang pelayanan medis dan non

    medis.

    (3) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),

    dalam bidang Sarana dan Prasarana Wakil Direktur Penunjang

    Pelayanan menyelenggarakan fungsi:

    a. penyusunan rencana pengadaan dan pemeliharaan sarana

    prasarana rumah sakit;

    b. koordinasi dan pelaksanaan pengadaan dan pemeliharaan

    sarana prasarana rumah sakit;

    c. pelaksanaan kendali mutu, kendali biaya, dan keselamatan

    pasien di bidang sarana prasarana rumah sakit; dan

    d. pemantauan dan evaluasi sarana prasarana rumah sakit.

    Pasal 17

    (1) Wakil Direktur Administrasi Umum dan Sumber Daya Manusia

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf c,

    mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja Rumah Sakit;

    b. merumuskan kebijakan umum Rumah Sakit serta

    menyelenggarakan administrasi berdasarkan kewenangan;

    c. mengkoordinasikan penyusunan rencana dan program

    kegiatan administrasi umum, keuangan, tata usaha dan

    rumah tangga, bina program, kepegawaian, pengembangan

    SDM dan kegiatan kehumasan;

    d. mengkoordinasikan penyusunan program kegiatan

    perencanaan strategis (Renstra) serta Profil Rumah Sakit

  • 11

    dan Laporan Tahunan Rumah Sakit;

    e. mengkoordinasikan penyusunan laporan

    pertanggungjawaban kinerja Rumah Sakit;

    f. mengkoordinasikan penyusunan Tata Kelola Rumah Sakit

    dan Hospital Bylaws;

    g. mengatur mendistribusikan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    h. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis kepada

    bawahan;

    i. melaksanakan pengawasan terhadap urusan administrasi

    umum, keuangan, tata usaha dan rumah tangga, bina

    program, dan kegiatan kehumasan;

    j. menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa sarana

    prasarana tenaga, peralatan dan bahan kebutuhan lainnya;

    k. melaksanakan pengawasan terhadap keamanan dan

    kenyamanan kantor;

    l. Melaksanakan pengawasan terhadap urusan kepegawaian,

    pendidikan dan pelatihan serta pengembangan sumber daya

    manusia;

    m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    n. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Direktur.

    (3) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1), Wakil Direktur Administrasi Umum dan Sumber Daya

    Manusia mempunyai fungsi :

    a. penyelenggaran urusan ketatausahaan, kepegawaian,

    umum, perlengkapan dan rumah tangga;

    b. penyelenggaraan perencanaan dan penyusunan program,

    rekam medik dan informasi rumah sakit, data dan

    pelaporan, hukum, humas dan kerjasama;

    c. menyelenggarakan keuangan, penyusunan anggaran dan

    mobilisasi dana; dan

    d. penyelenggaraan pendidikan, pelatihan dan pengembangan

    SDM.

    Bagian Ketiga

    Kepala Bidang dan Kepala Seksi

    Pasal 18

    (1) Kepala Bidang Pelayanan Medis sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 7 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;

    c. mengkoordinasikan para kepala seksi;

    d. memberi petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan

    kepada bawahan;

  • 12

    e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    f. melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan

    pengelolaan kegiatan pelayanan medik;

    g. menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa

    sarana prasarana, tenaga, peralatan medis dan kebutuhan

    lainnya;

    h. mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan medis di

    instalasi terkait;

    i. mengkoordinasikan penyusunan dan mengawasi

    pelaksanaan Medical Staf By Laws;

    j. mengkoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk

    memberikan informasi/ penjelasan dan meminta

    persetujuan (informed consent) atas tindakan medis yang

    dilaksanakan;

    k. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahannya;

    l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil

    Direktur.

    (2) Kepala Seksi Pelayanan Medis Rawat Jalan dan Rawat Inap

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) huruf a

    mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bawahan;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang standar tenaga, standar sarana prasarana

    sebagai pedoman dan bimbingan pelaksnaan program;

    e. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan kebutuhan

    sumber daya berupa sarana prasarana, tenaga, peralatan

    medis, bahan dan kebutuhan lainnya sesuai dengan

    strategi rumah sakit serta prosedur dan peraturan yang

    berlaku;

    f. mengkoordinasikan instalasi rawat jalan, rawat inap, serta

    instalasi terkait lainnya untuk melaksanakan pelayanan

    medis sesuai dengan standar pelayanan dan kode etik

    profesi serta kode etik Rumah Sakit;

    g. mengkoordinasikan Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap,

    serta Instalasi terkait lainnya untuk memberikan informasi

    dan meminta persetujuan kepada pasien/keluarga atas

    tindakan medis atau terapi yang akan diberikan pasien;

    h. melaksanakan penyusunan prosedur pelayanan medik;

    i. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan

  • 13

    maupun tertulis kepada Kepala Bidang.

    (3) Kepala Seksi Pelayanan Medis Rawat Darurat, Rawat Intensif

    dan Rawat Khusus sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat

    (2) huruf a, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bawahan;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang standar tenaga, standar sarana sebagai

    pedoman dan bimbingan pelaksanaan program;

    e. mengkoordinasikan Instalasi Rawat Darurat, Rawat

    Intensif dan Rawat Khusus serta Instalasi terkait lainnya

    untuk melaksanakan pengembangan dan pengendalian

    mutu pelayanan medis;

    f. memantau, membimbing dan menilai pelaksanaan standar

    pelayanan medik;

    g. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan pedoman

    pelaksanaan penerapan pengendalian mutu pelayanan

    medik;

    h. merencanakan program pendidikan dan pengembangan

    profesi;

    i. melaksanakan uji kompetensi dan mengorientasikan

    tenaga baru maupun pindahan;

    j. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan

    maupun tertulis kepada Kepala Bidang.

    Pasal 19

    (1) Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;

    c. memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta

    pengawasan kepada bawahan;

    d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    e. mengkoordinasikan pengaturan kegiatan pelayanan

    perawatan di seluruh instalasi terkait;

    f. mengkoordinasikan rencana pelaksanaan dan evaluasi dan

    asuhan pelayanan keperawatan di instalasi rumah sakit;

    g. mengadakan pemantauan pengawasan evaluasi dan mutu

    pelayanan asuhan keperawatan sesuai dengan standar

    mutu yang telah ditetapkan;

    h. menyusun rencana kebutuhan sumber daya berupa

    sarana prasarana, tenaga, peralatan keperawatan dan

  • 14

    bahan kebutuhan lainnya;

    i. menyiapkan, mengatur dan melakukan pengawasan serta

    evaluasi kebutuhan peralatan/logistik pelayanan dan

    asuhan keperawatan;

    j. melaksanakan penerapan mekanisme pengaturan dan

    pengelolaan kegiatan pelayanan keperawatan;

    k. menyusun dan menerapkan pelaksanaan Nursing Staf

    Bylaws, Standar Prosedur Operasional (SPO) dan Ijin Kerja

    Tenaga Perawat;

    l. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk

    bahan perencanaan berikutnya;

    m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    n. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil

    Direktur.

    (2) Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Jalan dan Rawat

    Inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) huruf a,

    mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) Rawat Jalan dan Rawat Inap tentang pelayanan

    keperawatan dan etika profesi keperawatan;

    d. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    e. menyiapkan Pedoman Standar Asuhan Keperawatan

    Rawat Jalan dan Rawat Inap;

    f. melaksanakan koordinasi, pembinaan dan pengendalian

    kegiatan, penyusunan alat keperawatan Rawat Jalan dan

    Rawat Inap;

    g. melaksanakan penyusunan rencana kerja, bimbingan

    pelayanan dan asuhan keperawatan Rawat Jalan dan

    Rawat Inap;

    h. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    i. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan maupun tertulis kepala Kepala Bidang.

    (3) Kepala Seksi Pelayanan Keperawatan Rawat Darurat, Rawat

    Intensif dan Rawat Khusus sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 7 ayat (3) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. melaksanakan koordinasi dalam penyusunan pedoman

    pelaksanaan, penerapan dan pengendalian mutu

  • 15

    pelayanan asuhan keperawatan rawat darurat, rawat

    intensif dan rawat khusus, pengembangan profesi dan

    etika keperawatan;

    e. merencanakan program pendidikan dan pengembangan

    profesi keperawatan rawat darurat, rawat intensif dan

    rawat khusus,;

    f. melaksanakan pengembangan mutu pelayanan dan

    asuhan keperawatan rawat darurat, rawat intensif dan

    rawat khusus,;

    g. memantau, membimbing dan menilai pelaksanaan

    pelayanann dan asuhan keperawatan rawat darurat, rawat

    intensif dan rawat khusus;

    h. melaksanakan orientasi serta uji kompetensi bagi tenaga

    baru maupun tenaga pindahan;

    i. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan

    maupun tertulis kepala Kepala Bidang.

    Pasal 20

    (1) Kepala Bidang Penunjang Pelayanan Medis sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;

    c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. mengkoordinasikan para kepala seksi;

    e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala

    seksi dan bawahan;

    f. mengkoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan

    kesehatan, diagnostik (Laboratorium Dan Radiologi),

    Farmasi, Gizi, Dan Sterilisasi;

    g. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk

    bahan perencanaan berikutnya;

    h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    i. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan

    maupun tertulis kepada wakil direktur.

    (2) Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Medis sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf a, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang penunjang diagnostik (Laboratorium dan

  • 16

    Radiologi), Sterilisasi, Farmasi Dan Gizi;

    d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan

    pengendalian kegiatan pengelolaan diagnostik, sterilisasi,

    Instalasi Farmasi Dan Instalasi Gizi;

    e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    f. melaksanakan kegiatan pengelolaan diagnostik, sterilisasi,

    Instalasi Farmasi Dan Instalasi Gizi;

    g. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    h. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    j. melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.

    (3) Kepala Seksi Rekam Medis dan Medikolegal sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas:

    a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang Rekam Medis dan Medikolegal;

    d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan

    pengendalian kegiatan pengelolaan Rekam Medis dan

    Medikolegal;

    e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    f. melaksanakan kegiatan pengelolaan Rekam Medis dan

    Medikolegal;

    g. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    h. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    j. melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.

    Pasal 21

    (1) Kepala Bidang Penunjang Pelayanan Non Medis sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bidang;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja bidang;

    c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. mengkoordinasikan para kepala seksi;

    e. membimbing dan memberikan petunjuk kepada kepala

    seksi dan bawahan;

    f. mengkoordinasikan kegiatan dan pemeliharaan peralatan

    penunjang non medis ( Instalasi Kesehatan Lingkungan

    dan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit) dan

    sarana prasarana lainnya;

    g. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk

    bahan perencanaan berikutnya;

  • 17

    h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    i. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas baik secara lisan

    maupun tertulis kepada Wakil Direktur.

    (2) Kepala Seksi Penunjang Pelayanan Non Medis sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) huruf a mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang Penunjang Non Medis (IKLRS dan IPSRS);

    d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan

    pengendalian kegiatan Penunjang Non Medis (IKLRS dan

    IPSRS);

    e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    f. melaksanakan kegiatan pengelolaan penunjang non Medis

    (IKLRS dan IPSRS);

    g. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    h. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    j. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bidang.

    (3) Kepala Seksi Sarana Prasarana sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 8 ayat (3) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja seksi;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang sarana dan prasarana RS;

    d. menyusun program pelaksanaan, pengawasan dan

    pengendalian kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana

    RS;

    e. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    f. melaksanakan kegiatan pengelolaan sarana dan prasarana

    RS;

    g. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    h. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    i. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    j. melaporkan hasil pelaksanaan kepada Kepala Bidang.

    Bagian Keempat

    Kepala Bagian dan Kepala Sub Bagian

  • 18

    Pasal 22

    (1) Kepala Bagian Bina Program sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 10 ayat (1) huruf a mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja bagian;

    b. mengkoordinasikan recana dan program kerja bagian;

    c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;

    d. menyusun rencana strategis rumah sakit (RENSTRA),

    menyusun rencana Dokumen Pelaksanaan Anggaran

    (DPA)/Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA), rencana

    program dan kegiatan;

    e. menyusun rencana pengadaan peralatan dan fasilitas

    pelayanan rumah sakit;

    f. pengolahan data dan menyusun laporan tahunan, profil

    rumah sakit serta pertanggungjawaban kinerja rumah

    sakit/Laporan Kinerja Rumah Sakit (LAKIP) dan Laporan

    Kinerja BLUD;

    g. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    h. melakukan koordinasi untuk pengembangan rumah sakit

    antara lain, penelitian, BLUD dan jenis pelayanan rumah

    sakit, SIM rumah sakit;

    i. melakukan koordinasi untuk pengembangan mutu rumah

    sakit antara lain, akreditasi, ISO, Citra Pelayanan Prima

    dan yang lainnya;

    j. melakukan promosi, pemasaran sosial pelayanan,

    penanganan pengaduan/ komplain, publikasi rumah sakit

    dan kegiatan kehumasan;

    k. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub

    Bagian dan bawahan;

    l. mengevaluasi kegiatan hasil kerja dan laporan untuk

    bahan perencanaan berikutnya;

    m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    n. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil

    Direktur.

    (2) Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Pengembangan Rumah

    Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf a,

    mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. menyusun dan menyiapkan standar prosedur operasional

    (SPO) tentang perencanaan dan pengembangan Rumah

    Sakit antara lain, penelitian dan jenis pelayanan rumah

    sakit;

    d. menyusun rencana program dan kegiatan, Rencana

    Strategis dan RBA (Rencana Bisnis Anggaran) Rumah

    Sakit;

  • 19

    e. menyusun penetapan kinerja rumah sakit;

    f. menyusun rencana pengembangan fasilitas dan pelayanan

    rumah sakit;

    g. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    h. mengatur pelaksanaan kegiatan perencanaan dan

    pengembangan rumah sakit;

    i. menyusun dan merencanakan pengembangan mutu

    rumah sakit antara lain Akreditasi, ISO, IKM (Indek

    Kepuasan Masyarakat), Citra Pelayanan Prima;

    j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    k. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian.

    (3) Kepala Sub Bagian Evaluasi, Pelaporan dan Sistem Informasi

    Manajemen Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    10 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. melaksanakan pengumpulan data, analisa data, penyajian

    dan pelaporan rumah sakit;

    d. menyusun perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan

    SIMRS;

    e. membuat Profil, Laporan Kinerja Rumah Sakit (LAKIP) dan

    Laporan Kinerja BLUD;

    f. mengkoordinasikan pelaksanaan tugas monitoring,

    evaluasi dan pelaporan rumah sakit;

    g. menyusun laporan kinerja bulanan, triwulan, semester

    dan tahunan;

    h. mengkoordinasikan kegiatan pelaporan kinerja pelayanan

    dan kinerja rumah sakit;

    i. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    j. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    k. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    m. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian.

    (4) Kepala Sub Bagian Hukum, Hubungan Masyarakat dan

    Kerjasama sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (2) huruf

    c, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. memberikan petunjuk kepada bawahan;

    c. melaksanakan perencanaan dan pengkajian produk

    hukum dan kerjasama dengan pihak lain;

    d. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan,

  • 20

    kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta

    melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MOU

    dengan pihak pemerintah, swasta atau lembaga lainnya;

    e. membuat dokumen terkait hukum, informasi dan

    kerjasama;

    f. menyusun dan meneliti rancangan produk hukum BLUD;

    g. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    h. melaksanakan kegiatan protokoler;

    i. memberikan layanan informasi kepada masyarakat

    menyangkut pelayanan rumah sakit;

    j. melayani pengaduan-pengaduan yang dilakukan oleh

    masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit;

    k. mengkoordinasikan kegiatan kepada semua unit dalam

    rangka penyelenggaraan dan peningkatan pemasaran

    rumah sakit;

    l. melaksanakan pamasaran sosial terhadap pelayanan

    rumah sakit melalui media cetak maupun elektronik;

    m. mengadakan informasi dan koordinasi dengan rumah

    sakit lain, instansi, perusahaan, penyelengara asuransi

    kesehatan dan lembaga lainnya dan/atau perorangan

    dalam rangka memajukan pelayanan rumah sakit;

    n. melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat;

    o. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    p. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    q. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    r. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian.

    Pasal 23

    (1) Kepala Bagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10

    ayat (1) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja;

    c. mengkoordinasikan para Kepala Sub Bagian;

    d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub

    Bagian dan bawahan;

    e. menyusun rencana anggaran biaya langsung dan tak

    langsung;

    f. menyusun perencanaan pendapatan dan keuangan;

    g. menyusun unit cost, tarif pelayanan, dan remunerasi/jasa

    pelayanan;

    h. menyelenggarakan tata usaha keuangan sesuai dengan

    ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku

    dan pedoman yang telah ditetapkan;

    i. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

  • 21

    j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    k. menilai prestasi kerja bawahan dan

    mempertanggungjawabkan hasil kerja bawahan;

    l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan;

    m. menyusun laporan keuangan dan laporan kinerja

    keuangan BLUD; dan

    n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil

    Direktur.

    (2) Kepala Sub Bagian Pendapatan sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 10 ayat (3) huruf a mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    c. membimbing dan memberi petunjuk kepada bawahan;

    d. menyusun anggaran pendapatan rumah sakit dan

    melakukan evaluasi perkembangan pendapatan rumah

    sakit;

    e. menerima dan membukukan pendapatan fungsional

    rumah sakit dan melakukan penyetoran kepada bank,

    serta menyimpan jika bank tutup;

    f. memverifikasi setoran penerimaan dari kasir penerima

    dengan rekening bank dan membuat buku kas

    penerimaan;

    g. menyusun tarif pelayanan dan remunerasi/jasa pelayanan

    serta unit cost;

    h. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    i. menilai prestasi kerja bawahan;

    j. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    k. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian.

    (3) Kepala Sub Bagian Perbendaharaan sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 10 ayat (3) huruf b mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. melaksanakan tugas penyusunan anggaran belanja rumah

    sakit baik anggaran langsung maupun anggaran tidak

    langsung;

    c. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;

    e. mengeluarkan uang yang bersumber dari anggaran

    langsung dan tidak langsung sesuai dengan anggaran,

    otorisasi, verifikasi, pembukuan dan pertanggungjawaban

    keuangan;

    f. membayar tagihan-tagihan lainnya sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    g. membayar gaji dan insentif pegawai dilingkungan rumah

    sakit;

    h. melaksanakan sistim pengendalian intern dan membuat

  • 22

    laporan keuangan yang dibutuhkan pihak internal

    maupun eksternal;

    i. membantu pencatatan dan pelaporan keuangan serta

    meverifikasi seluruh pengeluaran rumah sakit;

    j. membuat jurnal umum, buku kas pengeluaran;

    k. menyampaikan laporan pertanggungjawaban mengenai

    seluruh pengeluaran keuangan Rumah Sakit yang

    dituangkan dalam administrasi akuntansi;

    l. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    n. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang dituaskan

    oleh atasan; dan

    o. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian

    (4) Kepala Sub Bagian Verifikasi dan Akuntansi sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 10 ayat (3) huruf c, mempunyai tugas:

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. melaksanakan tugas penyusunan anggaran belanja rumah

    sakit baik anggaran langsung maupun anggaran tidak

    langsung;

    c. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    d. membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;

    e. membuat laporan neraca, aktivitas R/K aliran kas dan

    realisasi anggaran serta catatan atas laporan keuangan

    dan Laporan Kinerja Keuangan BLUD;

    f. melakukan verifikasi terhadap pengeluaran

    cek/BG/transfer dari kasir pengeluaran dengan rekening

    bank;

    g. memverifikasi bukti pengeluaran berupa lembar order,

    lembar pengeluaran kas, legality form dan nota/kwitansi;

    h. melakukan pemeriksaan dan penelitian terhadap anggaran

    langsung dan tak langsung;

    i. mengumpulkan, mengolah, menyajikan dan menganalisa

    data-data keuangan sehingga menjadi informasi yang

    akurat;

    j. menyampaikan laporan pertanggungjawaban mengenai

    seluruh pengeluaran keuangan Rumah Sakit yang

    dituangkan dalam administrasi akuntansi;

    k. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    l. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    m. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang dituaskan

    oleh atasan; dan

    n. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian

  • 23

    Pasal 24

    (1) Kepala Bagian Umum dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

    sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) huruf c

    mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja;

    c. mengkoordinasikan pada Kepala Sub Bagian;

    d. mengatur dan mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    e. membimbing dan memberi petunjuk kepada Kepala Sub

    Bagian;

    f. melaksanakan penatausahaan urusan tata usaha dan

    kearsipan;

    g. melaksanakan urusan Rumah Tangga dan perlengkapannya;

    h. melaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian serta

    penyelenggaraan Diklat;

    i. melaksanakan pengawasan terhadap kenyamanan dan

    keamanan Rumah Sakit;

    j. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan,

    kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta

    melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MOU dengan

    pihak pemerintah, swasta atau lembaga lainnya;

    k. melaksanakan pemeliharaan dan perbaikan terhadap sarana

    dan prasarana non medik;

    l. mengkoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk

    pelaksanaan pemeliharaan sarana dan prasarana;

    m. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    n. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    o. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    p. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Wakil Direktur.

    (2) Kepala Sub Bagian Kepegawaian sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 10 ayat (4) huruf a, mempunyai tugas :

    a. menyusun standar prosedur operasional (SPO) tentang

    administrasi kepegawaian dan rencana program kerja;

    b. mengatur mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    c. membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;

    d. membuat buku penjagaan pegawai;

    e. mengadakan koordinasi dengan unit terkait dalam rangka

    perencanaan diklat pegawai;

    f. mengkoordinasikan dengan instansi terkait untuk menjamin

    legalitas pegawai seperti keabsahan ijazah, surat tanda

    registrasi dan ijin-ijin yang dibutuhkan;

    g. menyiapkan bahan usul kepangkatan, pembinaan,

    pemberhentian, mutasi, kenaikan pangkat, kenaikan gaji

  • 24

    berkala, kartu pegawai, jaminan kesehatan, taspen;

    h. membuat konsep usul pengangkatan, pemindahan,

    pemberhentian, mutasi, kenaikan pangkat termasuk

    kenaikan pangkat melalui angka kredit jabatan fungsional,

    gaji berkala, cuti, penghargaan dan usul lainnya;

    i. melakukan analisis jabatan pegawai;

    j. membuat rekapitulasi absensi pegawai;

    k. membuat, menghimpun dan memelihara daftar urut

    kepangkatan (DUK);

    l. menyiapkan blanko-blanko kepegawaian;

    m. menyiapkan rekapitulasi prosedur kepegawaian secara

    periodik;

    n. menata dan menyimpan berkas kepegawaian;

    o. menyelenggarakan kegiatan upacara bendera baik kedinasan

    maupun kenegaraan atau nasional;

    p. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    q. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung-

    jawabkan hasil kerja bawahan

    r. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    s. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala Bagian.

    (3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kerumahtanggaan sebagaimana

    dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4) huruf b, mempunyai tugas :

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. mengatur, mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas

    kepada bawahan;

    c. membimbing dan memberikan petunjuk kepada bawahan;

    d. menyusun standar prosedur operasional (SPO) dan rencana

    kebutuhan rumah tangga dan barang serta peralatan non

    medis;

    e. memelihara kenyamanan, keamanan, ketertiban, kebersihan

    kantor, sanitasi rumah sakit serta laundry;

    f. menyelenggarakan urusan tata usaha/surat menyurat,

    kearsipan dan aset, rumah tangga dan perlengkapannya;

    g. melaksanakan pengendalian naskah dinas yang masuk dan

    keluar rumah sakit;

    h. melakukan pengendalian dan pengawasan konsumsi;

    i. mengkoordinasikan gudang logistik dan inventory

    khususnya mengenai pengadaan , penyimpanan dan

    pendistribusian alat/barang;

    j. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    k. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    l. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    m. melaporkan hasil pelaksanaanm tugas kepala Kepala Bagian.

    (4) Kepala Sub Bagian Diklat, Sertifikasi dan Pengembangan Sumber

  • 25

    Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (4)

    huruf c, mempunyai tugas:

    a. menyusun rencana dan program kerja;

    b. mengkoordinasikan rencana dan program kerja;

    c. mengatur dan mendistribusikan dan mengkoordinasikan

    tugas kepada bawahan;

    d. membimbing dan memberi petunjuk kepada Staf Sub

    Bagian;

    e. melaksanaan pengelolaan urusan diklat, sertifikasi serta

    penyelenggaraan pengembangan SDM;

    f. menghimpun dan mempelajari peraturan perundangan,

    kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta

    melaksanakan penyelenggaraan kerjasama dan MOU

    dengan lembaga pendidikan, sertifikasi atau lembaga

    lainnya;

    g. melaksanakan workshop, seminar, pelatihan dan kursus

    lainnya untuk peningkatan kompetensi pegawai;

    h. mengkoordinasikan instalasi terkait lainnya untuk

    pelaksanaan diklat, sertifikasi dan pengembangan SDM;

    i. melaksanakan sistem pengendalian intern;

    j. menilai prestasi kerja bawahan dan mempertanggung

    jawabkan hasil kerja bawahan;

    k. melaksanakan tugas kedinasan lainnya yang ditugaskan

    oleh atasan; dan

    l. melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Kepala

    Bagian.

    Bagian Kelima

    Dewan Pengawas

    Pasal 25

    (1) Dewan Pengawas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf

    g, bertugas:

    a. menentukan arah kebijakan RSUD;

    b. menyetujui dan mengawasi pelaksanaan rencana strategis;

    c. menilai dan menyetujui pelaksanaan rencana anggaran;

    d. mengawasi pelaksanaan kendali mutu dan kendali biaya;

    e. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban pasien;

    f. mengawasi dan menjaga hak dan kewajiban Rumah Sakit; dan

    g. mengawasi kepatuhan penerapan etika Rumah Sakit, etika

    profesi, dan peraturan perundang- undangan;

    (2) Dalam melaksanakan tugas, Dewan Pengawas mempunyai

    wewenang:

    a. menerima dan memberikan penilaian terhadap laporan

  • 26

    kinerja dan keuangan RSUD dari Direktur;

    b. menerima laporan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

    Satuan Pemeriksa Internal Rumah Sakit dengan

    sepengetahuan Direktur Rumah Sakit dan memantau

    pelaksanaan rekomendasi tindak lanjut;

    c. meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat

    manajemen lainnya mengenai penyelenggaraan pelayanan di

    RSUD dengan sepengetahuan Direktur sesuai dengan

    Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital Bylaws) atau

    Dokumen Pola Tata Kelola (Corporate Governance)

    d. meminta penjelasan dari komite atau unit nonstruktural di

    RSUD terkait pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Pengawas

    sesuai dengan Peraturan Internal Rumah Sakit (Hospital

    Bylaws) atau Dokumen Pola Tata Kelola (Corporate

    Governance)

    e. berkoordinasi dengan Direktur dalam menyusun Peraturan

    Internal RSUD(Hospital Bylaws) atau Dokumen Pola Tata

    Kelola (Corporate Governance) untuk ditetapkan oleh pemilik;

    dan

    f. memberikan rekomendasi perbaikan terhadap pengelolaan

    RSUD.

    (3) Dewan Pengawas melaporkan pelaksanaan tugas sebagaimana

    dimaksud pada ayat (1) kepada Bupati paling sedikit 1 (satu) kali

    dalam satu semester dan sewaktu- sewaktu atas permintaan

    Bupati.

    Pasal 26

    (1) Anggota Dewan Pengawas terdiri dari unsur: perangkat daerah

    yang ditunjuk oleh Bupati, organisasi profesi, asosiasi

    perumahsakitan, tokoh masyarakat yang ahli di bidang

    perumahsakitan.

    (2) Keanggotaan Dewan Pengawas berjumlah maksimal 5 (lima)

    orang terdiri dari 1 (satu) orang ketua merangkap anggota dan 4

    (empat) orang anggota;

    (3) Ketua Dewan Pengawas dipilih oleh anggota Dewan Pengawas

    melalui musyawarah;

    (4) Kriteria yang dapat diusulkan menjadi anggota Dewan

    Pengawas, yaitu :

    a. memiliki integritas, dedikasi, dan memahami masalah yang

    berkaitan dengan perumahsakitan, serta dapat menyediakan

    waktu yang cukup untuk melaksanakan tugasnya;

    b. mampu melaksanakan perbuatan hukum;

    c. tidak pernah dinyatakan pailit atau tidak pernah menjadi

    anggota direksi atau komisaris atau dewan pengawas yang

    dinyatakan bersalah sehingga menyebabkan suatu badan

  • 27

    usaha pailit;

    d. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana;

    e. tidak mempunyai benturan kepentingan dengan

    penyelenggaraan Rumah Sakit; dan

    f. persyaratan lain yang ditetapkan oleh Bupati.

    Bagian Keenam

    Satuan Pemeriksaan Internal

    Pasal 27

    (1) Satuan Pemeriksaan Internal sebagaimana dimaksud dalam

    Pasal 5 huruf h, berada di bawah dan bertanggung jawab

    kepada Direktur;

    (2) Satuan Pemeriksaan Internal sebagaimana dimaksud pada ayat

    (1) dibentuk dan ditetapkan dengan keputusan Direktur.

    (3) Tugas dan tanggung jawab Satuan Pemeriksaan Internal

    adalah:

    a. melakukan kajian dan analisa terhadap rencana investasi

    rumah sakit khususnya sejauh mana uraian pengkajian dan

    pengelolaan resiko telah dilaksanakan oleh unit-unit yang

    lain;

    b. melakukan penilaian terhadap sistem pengendalian,

    pengelolaan, pemantauan, efektifitas dan efisiensi sistem dan

    prosedur, dalam bidang keuangan, operasi dan pelayanan,

    pemasaran, sumber daya manusia dan pengembangan

    rumah sakit;

    c. melakukan penilaian dan pemantauan mengenai sistem

    pengendalian informasi dan komunikasi yang meliputi :

    1) informasi penting rumah sakit terjamin

    keamanannnya;

    2) fungsi sekretariat rumah sakit dalam pengendalian

    informasi dapat berjalan dengan efektif;

    3) penyajian laporan-laporan rumah sakit memenuhi

    peraturan dan perundang-undangan;

    d. melaksanakan tugas khusus dalam lingkup pengendalian internal yang ditugaskan Direktur;

    (4) Dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud pada

    ayat (3), Satuan Pemeriksaan Internal mempunyai fungsi

    sebagai unit monitoring untuk :

    a. membantu Direktur agar dapat secara efektif

    mengamankan investasi dan aset Rumah Sakit;

    b. melakukan penilaian desain dan implementasi

    pengendalian internal; dan

    c. melakukan analisa dan evaluasi efektif proses sesuai dan

    prosedur pada semua bagian dan unit kegiatan rumah

    sakit;

    (5) Satuan Pemeriksaan Internal dalam melaksanakan fungsinya

  • 28

    sebagaimana dimaksud pada ayat (4), bertanggung jawab

    langsung kepada Direktur.

    (6) Hasil pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada

    ayat (3) dan ayat (4) disampaikan dalam bentuk rekomendasi

    kepada Direktur.

    Bagian Ketujuh

    Komite-Komite

    Pasal 28

    (1) Komite-komite sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf i,

    terdiri dari :

    b. Komite Medis;

    c. Komite Keperawatan; dan

    d. Komite Non Medis dan Non Keperawatan.

    (4) Komite Medis, Komite Keperawatan dan Komite Non Medis dan

    Non Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    merupakan unsur organisasi yang mempunyai tanggung jawab

    untuk menerapkan tata kelola klinis yang baik (good clinical

    governance).

    (5) Komite Medis, Komite Keperawatan dan Komite Non Medis dan

    Non Keperawatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk

    oleh dan bertanggung jawab kepada Direktur.

    (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Komite Medis, Komite

    Keperawatan, dan Komite Non Medis dan Non Keperawatan diatur

    dalam Keputusan Direktur.

    Bagian Kedelapan

    Klompok Staf Medik

    Pasal 29

    (1) Pembentukan Kelompok Staf Medis sebagaimana dimaksud

    dalam Pasal 5 huruf j, sesuai dengan jenis dan jumlah tenaga

    medis yang ada di RSUD dan ditetapkan dengan Keputusan

    Direktur RSUD.

    (2) Kepala Kelompok Staf Medis dipilih secara internal di setiap

    Kelompok Staf Medis dan ditetapkan dengan Keputusan

    Direktur RSUD.

    Bagian Kesembilan

  • 29

    Kelompok Jabatan Fungsional

    Pasal 30

    (1) Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud dalam Pasal

    5 huruf k, terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi

    atas berbagai kelompok jabatan fungsional sesuai bidang

    keahliannya.

    (2) Jumlah tenaga fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

    (3) Kelompok jabatan fungsional bertugas melakukan kegiatan

    sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing.

    (4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur sesuai dengan

    peraturan perundang-undangan.

    (5) Kelompok jabatan fungsional terdiri dari staf keperawatan, staf

    tenaga kesehatan lainnya dan staf non medis.

    (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai staf keperawatan, staf tenaga

    kesehatan lainnya dan staf non medis ditetapkan dalam

    Keputusan Direktur.

    Bagian Kesepuluh

    Instalasi-Instalasi

    Pasal 31

    (1) Instalasi-instalasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf l,

    terdiri dari:

    a. Instalasi Rawat Jalan;

    b. Instalasi Rawat Inap;

    c. Instalasi Rawat Darurat dan Rawat Intensif;

    d. Instalasi Bedah Sentral;

    e. Instalasi Laboratorium;

    f. Instalasi Radiologi;

    g. Instalasi Farmasi;

    h. Instalasi Gizi;

    i. Instalasi Pendidikan, Pelatihan dan PKRS;

    j. Instalasi Kesehatan Lingkungan;

    k. Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit;

    l. Instalasi Rekam Medik dan SIM RS; dan

    m. Instalasi Pemulasaraan Jenazah.

    (2) Kepala Instalasi mempunyai tugas dan kewajiban merencanakan,

    melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi, serta melaporkan

    kegiatan pelayanan di instalasinya masing-masing kepada Wakil

    Direktur;

  • 30

    (3) Kepala Instalasi sebagaimana yang dimaksud pada ayat (1)

    berkewajiban untuk menyusun rencana aksi strategis (Strategic

    Action Plan).

    Bagian Kesebelas

    Unit-Unit

    Pasal 32

    (1) Unit-Unit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 huruf m, sesuai

    dengan jenis pelayanan khusus yang ada di RSUD dan ditetapkan

    dengan Keputusan Direktur RSUD.

    (2) Unit-Unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh

    Kepala Unit.

    (3) Kepala Unit sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)

    mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, memonitor dan

    mengevaluasi, serta melaporkan kegiatan pelayanan di Unitnya

    masing-masing kepada Wakil Direktur melalui Kepala Instalasi;

    (4) Kepala Unit sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2)

    berkewajiban untuk menyusun rencana teknis operasional di

    masing-masing unit .

    BAB V

    TATA KERJA

    Pasal 33

    Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Direktur, Wakil

    Direktur, Kepala Bidang, Kepala Bagian, Kepala Seksi, Kepala Sub

    Bagian dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan

    prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplikasi baik dalam

    lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi di

    lingkungan RSUD, serta instansi lain di luar RSUD sesuai dengan

    tugas pokok.

    BAB VI

    JABATAN PERANGKAT DAERAH

    Pasal 34

    (1) Direktur dijabat oleh dokter atau dokter gigi yang ditetapkan

    sebagai pejabat fungsional dokter atau dokter gigi dengan

    diberikan tugas tambahan.

    (2) Wakil Direktur merupakan jabatan eselon III a atau

    Administrator;

    (3) Kepala Bidang dan Kepala Bagian merupakan jabatan eselon IIIb

    atau jabatan Administrator;

  • STRUKTUR ORGANISASI UPT. RSUD KABUPATEN KLUNGKUNG

    DIREKTUR DEWAN PENGAWAS

    WADIR ADMINISTRASI UMUM DAN SUMBER

    DAYA MANUSIA

    WAKIL DIREKTUR PENUNJANG

    PELAYANAN

    KABID PELAYANAN

    MEDIS

    WADIR PELAYANAN MEDIS DAN

    KEPERAWATAN

    dr. I Nyoman Kesuma, MPH

    NIP. 196405171991031010

    drg. Ni Nyoman Sujartini Aryanti

    NIP. 196104021989012002

    dr. Ni Ketut Siti Sunari

    NIP. 196203081989032007

    dr. I Wayan Swatama, M.Kes

    NIP. 196601231996031002

    dr. Ida Ayu Megawati, M.Kes

    NIP. 197405142002122012

    KABID PELAYANAN

    KEPERAWATAN

    Desak Ayu Oka Sriyoni,

    SKM., MM.

    NIP. 196603181989032012

    drg. Rahayu Arya Arieshanti

    NIP. 197604082005022002

    Ni Wayan Sutiari, S.ST

    NIP. 197203171991032001

    KASI PELAYANAN MEDIS

    RAWAT JALAN DAN

    RAWAT INAP

    KASI PELAYANAN

    KEPERAWATAN RAWAT

    JALAN DAN RAWAT INAP

    Ida Bagus Purnama Wirawan,

    S.Kep

    NIP. 197910102005011020

    KASI KEPERAWATAN

    RAWAT DARURAT,

    RAWAT INTENSIF DAN

    RAWAT KHUSUS

    KASI PELAYANAN MEDIS

    RAWAT DARURAT,

    RAWAT INTENSIF DAN

    RAWAT KHUSUS

    -

    KABID PENUNJANG

    PELAYANAN MEDIS KABID PENUNJANG

    PELAYANAN NON MEDIS

    KASI PENUNJANG

    PELAYANAN

    KASI PENUNJANG

    PELAYANAN NON MEDIS

    KASI REKAM MEDIS

    DAN MEDIKOLEGAL KASI SARANA

    PRASARANA

    drg. Ni Luh Komang Sriasih

    Lilawati

    NIP. 196605032006042015

    Ns. I Wayan Suardana, S.Kep

    NIP. 197510241998031007

    I Nyoman Mudia, SKM., M.M

    NIP. 196610231990021002

    Ni Luh Putu Ayu Setiawati,

    SKM

    NIP. 197311291997032003

    Ngakan Made Okayasa, SKM

    NIP. 196411281989031009

    I Nyoman Yudiyana, ST

    NIP. 197512061999031005

    KABAG BINA

    PROGRAM

    KABAG KEUANGAN KABAG UMUM DAN

    PENGEMBANGAN

    SUMBER DAYA MANUSIA

    I Gede Edy Habibie, S.T

    NIP.197504182010011009

    Ni Luh Swartini, S.E

    NIP.19690713198803200

    2

    Ni Komang Artini, SH

    NIP. 198604212005012001

    KA. SUB. BAGIAN

    PERENCANAAN DAN

    PENGEMBANGAN

    RUMAH SAKIT

    KA. SUB. BAGIAN

    PENDAPATAN KA. SUB. BAGIAN

    KEPEGAWAIAN

    KA. SUB. BAGIAN

    EVALUASI PELAPORAN

    DAN SISTEM INFORMASI

    MANAJEMEN RUMAH

    SAKIT

    I Dewa Gede Hardi

    Rastama, S.T

    NIP. 197909252009021006

    KA. SUB. BAGIAN

    PERBENDAHARAAN

    Ni Wayan Ratnasih, S.E

    NIP.196609151989032015

    KA. SUB. BAGIAN

    UMUM DAN KERUMAH

    TANGGAAN

    I Gusti Ayu Made Anom

    Yuliati, SE

    NIP.196609151989032015

    KA. SUB BAGIAN HUKUM,

    HUBUNGAN

    MASYARAKAT DAN

    KERJASAMA

    KA. SUB BAGIAN

    VERIFIKASI DAN

    AKUNTANSI

    KA. SUB . BAGIAN

    DIKLAT, SERTIFIKASI

    DAN PENGEMBANGAN

    SUMBER DAYA MANUSIA

    I Gusti Putu Widiasa, SH

    NIP.197111281990021001

    Nyoman Trio Susandi, S.E.,

    M.Si.

    NIP.197610142005011007

    Ni Wayan Ayu Susilawati,

    S.E

    NIP.198103302010012016

    I Made Sumiarta, SH

    NIP.197003201991031003

    Ni Made Rai Riani, SKM

    NIP.196608071989032011

    Ni Luh Gd. Anggraeni L.

    Rupeg Putri, SKM., M.Kes NIP. 197306182000122001

    INSTALA

    SI/UNIT

    INSTALA

    SI/UNIT

    KOMITE-KOMITE SPI