bupati kotabaru -...

31
BUPATI KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Jo. Pasal 10 huruf k Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum, Pemerintah Daerah menjamin tersedianya tanah untuk kepentingan umum yang digunakan untuk pembangunan tempat pemakaman umum Pemerintah Daerah, perlu menetapkan Peraturan Daerah; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Penyelenggaraan Pelayanan Pemakaman; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negera Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2043);

Upload: nguyentram

Post on 05-Jun-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

BUPATI KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU

NOMOR 10 TAHUN 2013

TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU,

Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Jo. Pasal 10huruf k Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan UntukKepentingan Umum, Pemerintah Daerah menjamintersedianya tanah untuk kepentingan umum yangdigunakan untuk pembangunan tempat pemakamanumum Pemerintah Daerah, perlu menetapkanPeraturan Daerah;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud dalam huruf a perlu menetapkanPeraturan Daerah tentang PenyelenggaraanPelayanan Pemakaman;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar NegeraRepublik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentangPenetapan Undang-Undang Darurat Nomor 3 Tahun1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II diKalimantan sebagai Undang-Undang (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 1820);

3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentangPeraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 2043);

Page 2: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-2-

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 TentangPemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437)sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhirdengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008tentang Perubahan Kedua Atas Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 Tentang PemerintahanDaerah (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4844);

5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentangPenataan Ruang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2007 Nomor 68, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentangPajak Daerah dan Retribusi Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor130, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5049);

7. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2009 Nomor 144, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5063);

8. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentangCagar Budaya (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2010 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentangPembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5234);

10.Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentangPengadaan Tanah Bagi Pembangunan UntukKepentingan Umum (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2012 Nomor 22, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5280);

11.Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1987 tentangPenyediaan dan Penggunaan Tanah UntukKeperluan Tempat Pemakaman (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1987 Nomor 15,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 3350);

12.Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005tentang Pedoman Pembinaan dan PengawasanPenyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4593);

Page 3: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-3-

13.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4737);

14.Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007tentang Organisasi Perangkat Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4741);

15.Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2009tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5004);

16.Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5103);

17.Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011Nomor 694);

18.Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 05Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil diLingkungan Pemerintah Dati II Kotabaru (LembaranDaerah Kabupaten Kotabaru Dati II Kotabaru Tahun1991 Nomor 02 Seri C)

19.Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 19Tahun 2007 Urusan Pemerintahan yang MenjadiKewenangan Pemerintahan Daerah KabupatenKotabaru (Lembaran Daerah Kabupaten KotabaruTahun 2007 Nomor 19);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTABARU

dan

BUPATI KOTABARU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAANPELAYANAN PEMAKAMAN.

Page 4: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-4-

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :

1. Daerah adalah Kabupaten Kotabaru.

2. Bupati adalah Bupati Kotabaru.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati besertaperangkat daerah sebagai unsur penyelenggarapemerintahan daerah.

4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, yangselanjutnya disingkat DPRD adalah DewanPerwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kotabaru.

5. Pejabat adalah Kepala Instansi Daerah yangditunjuk oleh Bupati untuk bertugas danbertanggungjawab mengurus pelayanan tempatpemakaman umum termasuk jenis-jenis pelayananlainnya yang berkaitan dengan pengurusanjenazah.

6. Pemakaman adalah proses penempatan jenazahpada tempat peristirahatan terakhir sebagaimanaketentuan agama dan kepercayaan yang dianutoleh yang meninggal dunia.

7. Krematorium adalah tempat pembakaran jenazahdan/atau kerangka jenazah.

8. Tempat Pemakaman Umum adalah areal tanahyang disediakan untuk keperluan pemakamanjenazah bagi setiap orang tanpa membedakanagama dan golongan, yang pengelolaan danpengaturannya dilakukan oleh Pemerintah Daerahatau Pemerintah Desa.

9. Tempat Pemakaman Bukan Umum adalah arealtanah yang disediakan untuk keperluanpemakaman jenazah yang pengelolaannyadilakukan oleh badan sosial dan/atau badankeagamaan.

10. Tempat Pemakaman Khusus adalah areal tanahyang digunakan untuk tempat pemakaman yangkarena faktor sejarah dan faktor kebudayaanmempunyai arti khusus.

11. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnyadisingkat SKPD adalah SKPD yang lingkup tugasdan tanggungjawabnya ditetapkan oleh Bupatimeliputi penyelenggaraan pelayanan pemakamanumum daerah.

Page 5: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-5-

BAB II

PEMAKAMAN

Pasal 2

Setiap orang yang meninggal dunia dalam daerah harusdimakamkan ditempat pemakaman atau diabukanditempat pengabuan sesuai dengan ketentuan agamaatau kepercayaan yang dianutnya.

BAB III

PELAYANAN PEMAKAMAN

Bagian Kesatu

Penyelenggara

Pasal 3

Penyelenggaraan pelayanan pemakaman di daerahdapat dilakukan oleh :

a. Pemerintah Daerah melalui SKPD;

b. Orang atau badan.

Bagian Kedua

Jenis Pelayanan Pemakaman

Pasal 4

Jenis pelayanan pemakaman meliputi :

a. penitipan mayat;

b. penyediaan tanah makam;

c. pengangkutan jenazah/penyediaan mobil jenazah;

d. pelaksanaan pemakaman;

e. pemeliharaan kebersihan lingkungan makam;

f. penggalian dan pengurugan tanah makam; dan

g. pemindahan/pembongkaran makam/pusara.

BAB IV

TEMPAT PEMAKAMAN

Pasal 5

(1) Tempat pemakaman di daerah meliputi :

a. tempat pemakaman umum ;

b. tempat pemakaman khusus;

c. tempat pemakaman bukan umum; dan

d. tempat pemakaman milik keluarga.

Page 6: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-6-

(2) Tempat pemakaman merupakan bagian dari RuangTerbuka Hijau (RTH) daerah.

(3) Setiap lokasi tempat pemakaman sebagaimanadimaksud pada ayat (2) wajib melaksanakanprogram rumputisasi.

BAB V

PERIZINAN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 6

(1) Setiap orang atau badan yang menyelenggarankanpelayanan pemakaman atau pengabuan mayat didaerah wajib memiliki izin baik yang tidakdiusahakan maupun yang diusahakan

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diterbitkan oleh SKPD.

(3) Izin yang tidak diusahakan sebagaimanadimaksud pada ayat (1), meliputi :

a. Izin penyediaan sarana angkutan danpenyediaan peralatan untuk jenazah;

b. Izin RTH Tempat/Taman Pemakaman BukanUmum (RTHTPBU).

(4) Izin yang diusahakan sebagaimana padadimaksud pada ayat (1), meliputi :

a. Izin usaha penitipan mayat;

b. Izin usaha penyediaan sarana angkutan danpenyediaan peralatan untuk jenazah;

c. Izin usaha RTH Tempat/Taman PemakamanBukan Umum (RTHTPBU); dan

d. Izin usaha kremasi jenazah atau pengabuanJenazah.

(5) Pemohon wajib memberi keterangan terhadappenyelenggaran pelayanan berdasarkan agamaatau kepercayaan yang diakui keberadaannya diIndonesia.

(6) Izin yang telah diberikan kepada pemohon tidakdapat dipindahtangankan kepada pihak lainnyakecuali mengajukan permohonan baru.

Page 7: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-7-

Bagian Kedua

Syarat Perizinan

Pasal 7

(1) Untuk mendapatkan izin setiap orang atau badanwajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. untuk penyediaan sarana angkutan danpenyediaan peralatan jenazah :

1. Memiliki mobil angkutan yang dirancangkhusus untuk angkutan jenazah dan laikdigunakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan tentangkelaikan kenderaan bermotor;

2. Memiliki alat angkut jenazah (tandu) ataupeti mati; dan

3. Hal-hal lainnya yang diperlukan untukmendukung kegiatan.

b. untuk taman pemakaman bukan umum :

1. Surat Keterangan yang sah terhadapkepemilikan area yang dijadikan tempatpemakaman;

2. Gambar/denah lokasi pemakaman dalambentuk petak-petak yang menunjukkanperuntukkan area;

3. Surat Pernyataan akan mematuhi segalaketentuan yang dikeluarkan oleh PemerintahDaerah yang tidak bertentangan denganperaturan perundang-undangan yangberlaku; dan

4. Hal-hal lainnya yang diperlukan untukmendukung kegiatan.

(2) Untuk mendapatkan izin usaha setiap orang ataubadan wajib memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. untuk penitipan mayat :

1. Surat Keterangan Domisili usaha;

2. Surat Keterangan Tempat Usaha;

3. Memiliki bangunan/ruangan khusus untukpenyimpanan mayat;

4. Memiliki Kotak Pendingin untuk menyimpanmayat;

5. Memiliki tenaga ahli yang berkaitan denganpemeliharaan mayat atau pelaksanaanpenyiapan mayat untuk dimakamkan sesuaidengan jenis usaha pelayanan pada agamadan kepercayaan yang diselenggarakan; dan

6. Hal-hal lainnya yang diperlukan untukmendukung usaha.

Page 8: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-8-

b. untuk penyediaan sarana angkutan danpenyediaan peralatan jenazah :

1. Surat Keterangan Domisili usaha;

2. Surat Keterangan Tempat Usaha;

3. Memiliki mobil angkutan yang dirancangkhusus untuk angkutan jenazah dan laikdigunakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan tentangkelaikan kenderaan bermotor;

4. Memiliki alat angkut jenazah (tandu) ataupeti mati; dan

5. Hal-hal lainnya yang diperlukan untukmendukung usaha.

c. untuk taman pemakaman bukan umum :

1. Surat Keterangan Domisili usaha;

2. Surat Keterangan Tempat Usaha;

3. Akta Kepengurusan Usaha;

4. Surat Keterangan yang sah terhadapkepemilikan area yang dijadikan tempatpemakaman;

5. Gambar/denah lokasi pemakaman dalambentuk petak-petak yang menunjukkanperuntukkan area;

6. Surat Pernyataan akan mematuhi segalaketentuan yang dikeluarkan oleh PemerintahDaerah yang tidak bertentangan denganperaturan perundang-undangan yangberlaku; dan

7. Hal-hal lainnya yang diperlukan untukmendukung usaha.

d. untuk krematorium/tempat pengabuan jenazah:

1. Surat Keterangan Domisili usaha;

2. Surat Keterangan Tempat Usaha;

3. Akta Kepengurusan Usaha;

4. Surat Keterangan yang sah terhadapkepemilikan area yang dijadikan tempatkrematorium atau tempat pembakaranjenazah untuk diabukan;

5. Gambar/denah lokasi krematorium dantempat penyimpanan abu jenazah;

6. Surat Pernyataan akan mematuhi segalaketentuan yang dikeluarkan oleh PemerintahDaerah yang tidak bertentangan denganperaturan perundang-undangan yangberlaku; dan

Page 9: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-9-

7. Hal-hal lainnya yang diperlukan untukmendukung usaha.

(3) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat(2) dapat diberikan secara keseluruhan atausebagian, sesuai dengan permohonan yangdiajukan.

Pasal 8

Izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1)hanya dapat diberikan apabila tidak bertentangandengan Rencana Tata Ruang Wilayah Daerah danmendapat persetujuan dari masyarakat setempat.

Bagian Ketiga

Masa Berlaku Izin

Pasal 9

(1) Izin sarana angkutan jenazah dan penyediaanpelatan jenazah berlaku selama 5 (lima) tahun dansesudahnya dapat diperpanjang.

(2) Izin usaha penitipan mayat, usaha angkutan jenazahdan tempat krematorium dan tempat penyimpananabu jenazah, berlaku selama 5 (lima) tahun dansesudahnya dapat diperpanjang.

(3) Izin Taman Pemakaman Bukan Umum yang tidakdiusahakan dan yang diusahakan berlaku selamadiselenggarakan dan wajib memberikan laporantahunan atas jumlah dan kapasitas area yang sudahdigunakan serta data orang yang dimakamkanbeserta risalah keluarganya.

Pasal 10

Dalam hal area Taman Pemakaman Bukan Umumsudah penuh dan tidak dapat lagi menambah jumlahuntuk pemakaman jenazah, izin sebagaimana dimaksuddalam Pasal 6 ayat (4) huruf c dialihkan menjadi bentukizin pengelolaan taman makam bukan umum.

Bagian Keempat

Tata Cara Permohonan Izin

Pasal 11

Tata Cara permohonan izin di bidang pelayananpemakaman diatur dengan Peraturan Bupati.

Page 10: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-10-

Bagian Kelima

Sanksi

Pasal 12

(1) Setiap orang atau badan yang tidak melaksanakansebagaimana ketentuan dalam Pasal 5 ayat (3) danPasal 9 dikenakan sanksi administratif.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud padaayat (1) berupa :

a. peringatan tertulis sebanyak 3 (tiga) kali;

b. penghentian kegiatan untuk sementara;

c. penutupan lokasi; dan

d. pencabutan izin.

Bagian Keenam

Pembinaan dan Pengawasan

Pasal 13

Pembinaan dan pengawasan terhadap perizinansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dan ayat(4) dilakukan oleh SKPD.

BAB VI

TEMPAT PEMAKAMAN UMUM

Bagian Kesatu

Penyedian Area Pemakaman Umum

Pasal 14

Pemerintah daerah menyediakan tanah tempatpemakaman umum (TPU) daerah.

Pasal 15

(1) Untuk efektivitas dan efisiensi lahan TPU, pemerintahdaerah membentuk TPU Terpadu.

(2) TPU Terpadu sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diperuntukkan bagi semua pemeluk agama termasukkepercayaan yang diakui keberadaannya diIndonesia.

(3) Lokasi TPU Terpadu, areanya berada dalam satukawasan.

(4) Pembagian TPU Terpadu, dilakukan secara adilberdasarkan rasio perbandingan data jumlahpenduduk dan jumlah pemeluk agama di daerahterhadap luasan area yang tersedia.

Page 11: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-11-

Bagian Kedua

Penggolongan TPU

Pasal 16

TPU digolongkan, sebagai berikut :

a. TPU Islam untuk memakamkan orang-orang yangpada saat meninggal dunia beragama Islam;

b. TPU Kristen Protestan untuk memakamkan orang-orang yang pada saat meninggal dunia beragamaKristen Protestan;

c. TPU Kristen Katolik untuk memakamkan orang-orang yang pada saat meninggal dunia beragamaKristen Katolik;

d. TPU Hindu untuk memakamkan orang-orang yangpada saat meninggal dunia beragama Hindu;

e. TPU Budha untuk memakamkan orang-orang yangpada saat meninggal dunia beragama Budha; dan

f. TPU Aliran Kepercayaan yang diakui keberadaannyauntuk memakamkan orang-orang yang pada saatmeninggal dunia memeluk kepercayaan yang diakuikeberadaannya di Indonesia.

Bagian Ketiga

Pengukuhan Tempat Pemakaman Umum

Pasal 17

Bupati mengukuhkan lokasi tanah tempat pemakamanumum daerah melalui proses:

a. penunjukkan lokasi;

b. penetapan lokasi.

Pasal 18

Dalam melakukan penunjukan dan penetapansebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 16 harusberdasarkan pada Rencana Pembangunan Daerah,dan/atau Rencana Tata Kota, dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut :

a. tidak berada dalam wilayah yang padatpenduduknya;

b. menghindari penggunaan tanah yang subur;

c. memperhatikan keserasian dan keselarasanlingkungan hidup;

Page 12: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-12-

d. mencegah pengrusakan tanah dan lingkungan hidup;dan

e. mencegah penyalahgunaan tanah yang berlebih-lebihan.

Pasal 19

(1) Penetapan lokasi melalui persetujuan DPRD.

(2) Penetapan lokasi yang telah disetujui DPRD,dikoordinasikan kepada Gubernur.

Bagian Keempat

Bentuk, Ukuran, Jarak dan Keterangan Makam

Pasal 20

(1) Ukuran luas tanah makam untuk orang yang akandimakamkan :

a. orang yang meninggal berusia dibawah 5 (lima)tahun maksimal ukuran 100 x 50 cm (seratuskali limapuluh centimeter), dengan kedalamansekurang-kurangnya 100 cm (seratuscentimeter) dari permukaan tanah;

b. orang yang meninggal berusia diatas 5 (lima)tahun maksimal ukuran 200 x 100 cm (duaratus kali seratus centimeter), dengankedalaman sekurang-kurangnya 150 cm(seratus lima puluh centimeter) dari permukaantanah.

(2) Tanah makam berbentuk persegi panjang dengantinggi timbunan tanah makam 10 cm (sepuluhcentimeter) dari permukaan tanah dan ditanamirumput.

(3) Jarak antara petak makam adalah 40 cm (empatpuluh centimeter).

(4) Tiap petak makam diberi batu nisan yangbertuliskan :

a. Nama dan bin/binti atau sebutan lain bagi nonmuslim;

b. Tanggal lahir; dan

c. Tanggal meninggal.

(5) Tiap petak makam berdasarkan denah lokasi dantempat setiap deretnya diberikan petunjuk lokasiyang bertuliskan Blok dan Nomor petak.

(6) Untuk pemakaman warga Tionghoa diperkenankandalam bentuk bangunan arsitektur yangdiyakininya memiliki nilai penghormatan.

Page 13: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-13-

Pasal 21

Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20berlaku pula secara mutatis mutandis terhadap TempatPemakaman Khusus, Bukan Umum dan Milik Keluarga.

Bagian Kelima

Penataan Makam

Pasal 22

(1) Tata letak/arah pemakaman berdasarkan padahukum agama kecuali tidak ditentukan.

(2) Penggunaan tanah makam diarahkan berdasarkanpembagian wilayah pemakaman dilaksanakansecara deret.

(3) Pihak keluarga yang dimakamkan hanyadiperkenankan meminta maksimal 2 (dua) deretberurutan untuk orang tuanya secara bersama-sama pada satu area kecuali pada saat bersamaansatu keluarga atau dalam sebuah keluarga yangmeninggal dunia lebih dari 2 (dua) orang.

(4) Untuk permintaan khusus 2 (dua) deret bagi keduaorang tuanya yang salah satunya masih hidup,dikenakan retribusi sebagaimana diatur dalamPeraturan Daerah tentang Retribusi PelayananPemakaman.

Bagian Keenam

Aksesibilitas, Pemeliharaan dan Keamanan TPU

Pasal 23

Pemerintah Daerah wajib memberikan kemudahanmencapai lokasi TPU berupa akses jalan yang baikbeserta sarana lainnya yang dibutuhkan oleh peziarah.

Pasal 24

Pemeliharaan TPU dilakukan oleh SKPD.

Pasal 25

(1) Untuk keamanan lokasi pejabat berkewajibanmelakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian didaerah.

(2) Pemerintah Daerah wajib menempatkan oranguntuk bekerja sebagai penunggu area TPU danpetugas pemeliharaan TPU yang sekaligus menjagakeamanan lokasi dengan jumlah yang sebandingdengan luasan area TPU.

Page 14: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-14-

Pasal 26

(1) TPU dibuka untuk pelaksanaan pemakaman ataupeziarah antara pukul 07.00 WITA sampai denganpukul 18.00 WITA.

(2) Waktu pemakaman diluar dari ketentuansebagaimana dimaksud pada ayat (1) harusmendapat izin dari Pejabat.

Bagian Ketujuh

Hak Atas Tanah Pemakaman

Pasal 27

(1) Hak atas tanah pemakaman umum adalah hakpakai.

(2) Hak pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1)mengacu pada Peraturan Perundang-undang tentangAgraria.

BAB VII

TEMPAT PEMAKAMAN KHUSUS

Pasal 28

(1) Bupati dapat menetapkan tempat pemakamankhusus.

(2) Tempat pemakaman khusus merupakan bagiandari TPU.

(3) Penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)berdasarkan pertimbangan :

a. latar belakang sejarah;

b. kebudayaan; atau

c. mempunyai arti khusus bagi daerah.

BAB VIII

KREMATORIUM DAN TEMPATPENYIMPANAN ABU JENAZAH

Pasal 29

(1) Bupati menetapkan lokasi untuk krematorium danatau tempat penyimpanan abu jenazah sesuaidengan rencana umum tata ruang kota.

(2) Tempat penyimpanan abu jenazah sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dibangun dilingkungankrematorium.

Page 15: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-15-

BAB IX

TEMPAT PEMAKAMAN MILIK KELUARGA

Pasal 30

(1) Setiap orang yang memiliki tanah berhakmemperuntukkannya untuk tempat pemakamankeluarga, kecuali :

a. berada dalam kawasan yang padatpenduduknya;

b. berada disamping jalan umum pada kawasankota.

(2) Dalam hal berada di dalam sebuah gang/komplek/atau perkampungan wajib mendapatkanpersetujuan dari warga setempat.

Pasal 31

Pemakaman milik keluarga pemeliharaanya merupakantanggung jawab keluarga tersebut.

Pasal 32

Tempat pemakaman milik keluarga berupa makam rajadan keluarganya yang telah ada sebelum peraturandaerah ini pemeliharaannya menjadi tanggung jawabkeluarga atau zuriatnya dan Pemerintah Daerah.

BAB X

ALIH FUNGSI LOKASI PEMAKAMAN

Pasal 33

(1) Bupati dengan persetujuan DPRD dapatmenetapkan perubahan peruntukkan tanahtempat pemakaman sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (1) dengan memperhatikan padatatanan nilai-nilai keagamaan dan kehidupansosial masyarakat termasuk tempat krematoriumbeserta tempat penyimpanan abu jenazah.

(2) Perubahan peruntukkan tanah tempat makamsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukandalam hal :

a. untuk kepentingan umum; dan/atau

b. menyesuaikan dengan Rencana Tata RuangWilayah (RTRW) dan Rencana Detail Tata RuangKabupaten (RDTRK).

(3) Pemindahan tempat pemakaman dilaksanakanoleh Pejabat yang ditunjuk oleh Bupati besertaDinas/Badan/Kantor terkait yang membantupelaksanaannya.

Page 16: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-16-

Pasal 34

(1) Alih fungsi lokasi berupa perubahan peruntukkantanah yang telah digunakan untuk tempatpemakaman wajib diberitahukan kepada ahli warisdan pihak yang bertanggungjawab ataspenyelenggaraan tempat pemakaman.

(2) Dalam hal ahli waris atau penyelenggara tempatpemakaman bukan umum tidak memiliki tanahselain tempat pemakaman asal berupa milikkeluarga atau tempat pemakaman bukan umumyang dimiliki oleh perorangan atau badan,Pemerintah Daerah wajib menyediakan lokasipemakaman umum sebagai tempat untukpemindahan.

(3) Pemberitahuan sebagaimana dimaksud pada ayat(1) dilakukan 3 (tiga) bulan sebelum pelaksanaan.

Pasal 35

Biaya untuk pelaksanaan pemindahan makam menjaditanggungjawab Pemerintah Daerah, kecuali prosesiritual keagamaan yang dilakukan oleh ahli waris diluartanggungan Pemerintah Daerah.

Pasal 36

(1) Dalam hal pihak ahli waris atau penanggungjawabpenyelenggaraan pemakaman bukan umum tidakdiketahui, wajib diumumkan secara terbukamelalui papan pengumuman resmi, media lokal danpemberitahuan melalui lembaga-lembagakeagamaan di daerah.

(2) Dalam jangka waktu 30 (tigapuluh) hari kalendersetelah diumumkan tidak juga ada ahli waris ataupenanggungjawab lokasi yang menghubungiPejabat yang ditunjuk, Pemerintah Daerahmelaksanakan pemindahan berdasarkan SuratPerintah Bupati.

BAB XI

PELAPORAN DAN KETERANGAN KEMATIAN

Bagian Kesatu

Pelaporan

Pasal 37

Setiap orang yang meninggal dunia yang merupakanwarga daerah harus dilaporkan kepada Dinas yanglingkup tugas dan tanggungjawabnya meliputikepengurusan data kependudukan daerah melaluiKepala Desa/Lurah setempat.

Page 17: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-17-

Pasal 38

Dalam hal orang yang meninggal dunia bukan wargadaerah harus dilaporkan kepada Kepala Desa/Lurahsetempat untuk diketahui dan diberikan bantuan untukmemberitahukan kepada pihak keluarganya melaluiaparat yang berwajib.

Pasal 39

Jenazah yang akan dibawa keluar Daerah harusdilaporkan oleh ahli warisnya ataupenanggungjawabnya kepada Pejabat yang ditunjuk,dengan melengkapi surat pemeriksaan jenazah dariInstansi Daerah yang lingkup tugas dantanggungjawabnya meliputi bidang pelayanankesehatan.

Bagian Kedua

Keterangan Kematian

Pasal 40

(1) Setiap orang yang meninggal dunia dan akandimakamkan dalam daerah harus diketahui olehKepala Desa/Lurah setempat.

(2) Kepala Desa/lurah setempat yang sudahmengetahui adanya warga yang meninggal duniamelakukan pengecekkan kelapangan danmengeluarkan surat keterangan kematian.

(3) Surat keterangan kematian sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dapat pula dikeluarkan olehPuskesmas atau Rumah Sakit atas pemeriksaanorang yang dinyatakan telah meninggal.

Pasal 41

(1) Dalam hal jenazah akan dimakamkan pada TPUDaerah, pihak keluarga atau penanggungjawabnyamelalui Kepala Desa/Lurah mengurus permohonanuntuk menggunakan TPU.

(2) Dalam hal waktu yang tidak dimungkinkan untukpengurusan permohonan penggunaan TPU padapejabat yang bersangkutan, Kepala Desa/Lurahdapat memberikan jaminan pengurusan.

(3) Jaminan pengurusan oleh Kepala Desa/Lurahwajib diselesaikan dalam waktu 1 (satu) minggukepada SKPD.

Page 18: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-18-

Pasal 42

(1) Kepala Desa/Lurah atau petugas dilarangmemungut biaya atas pelaporan dan pelayananpenerbitan Surat Kematian dan harus segeramelaksanakan dengan mengecek subjek yang akandiberikan Surat Kematian.

(2) Pemerintah Daerah dengan memperhatikan padakemampuan keuangan daerah dapatmenganggarkan biaya insentif bagi pelayanansebagaimana dimaksud pada ayat (1) baik dalamAPBD atau Penerimaan Daerah lainnya yang sah.

(3) Pemerintah Desa atau Kelurahan dapatmenganggarkan biaya pelayanan melalui usulanAPBD.

(4) Besaran biaya yang dapat diberikan untukpelayanan penerbitan Surat Kematian danoperasional lainnya terhadap 1 (satu) orang wargayang meninggal ditetapkan dengan PeraturanBupati.

BAB XII

TATA CARA PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN

Pasal 43

(1) Pengangkutan jenazah harus dilakukan oleh mobiljenazah Pemerintah Daerah atau milik peroranganatau badan yang memiliki izin dari PemerintahDaerah, kecuali jarak antara rumah jenazahdengan tempat pemakaman tidak lebih dari 500 m(lima ratus meter).

(2) Setiap jenazah yang dibawa ketempat pemakamanditempatkan dalam keranda tertutup lembar kainatau peti mati yang dapat diusung.

BAB XIII

PENUNDAAN PEMAKAMAN

Pasal 44

(1) Penundaan pemakaman dapat dilakukan atasdasar keinginan para ahli waris ataupenanggungjawab untuk ditempatkan pada rumahduka.

(2) Penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan untuk menunggu keluarga terdekatjenazah yang berada ditempat jauh yang dapatdiperhitungkan waktu kedatangannya.

Page 19: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-19-

(3) Apabila penundaan pemakaman memerlukanwaktu yang cukup lama, jenazah harus dititipkanditempat penitipan mayat atau setidak-tidaknyaditempatkan dalam sebuah peti jenazah yangtertutup rapat.

BAB XIV

PEMBONGKARAN DAN PEMINDAHAN MAKAM/PUSARA

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 45

Pembongkaran dan pemindahan makam/pusara harusberdasarkan izin dari Pejabat.

Bagian Kedua

Waktu Pelaksanaan

Pasal 46

(1) Waktu pekerjaan pembongkaran dan pemindahanmakam/pusara dilakukan antara pukul 08.00WITA sampai dengan Pukul 16.00 WITA.

(2) Dalam hal pekerjaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) berada di TPU dan melebihi dari waktuyang ditentukan harus berdasarkan persetujuandari Pejabat SKPD.

(2) Apabila pembongkaran dan pemindahanmakam/pusara dilakukan secara masal untuk satuarea pemakaman lokasi wajib ditutup daripenglihatan massa.

Pasal 47

(1) Pembongkaran makam/pusara untuk kepentinganpenyidikan dapat dilakukan atas permintaanpejabat yang berwenang kepada ahli warisnya.

(2) Pembongkaran makam/pusara untuk kepentinganpenyidikan harus berdasarkan surat perintah dariPejabat Kepolisian yang dikoordinasikan denganPejabat.

Pasal 48

Pembongkaran dan atau pemindahan makam/pusarayang sejak pelaksanaan pemakaman jenazah belummencapai diatas waktu 6 (enam) bulan hanya bolehdihadiri oleh ahli waris atau keluarga jenazah sertaaparat/petugas yang berwenang.

Page 20: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-20-

BAB XV

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 49

Bupati melakukan pembinaan atas penyelenggaraanpelayanan pemakaman di daerah.

Pasal 50

Untuk melaksanakan pengawasan terhadappelaksanaan Peraturan Daerah ini ditugaskan kepadaPejabat atau kepada Pihak lain yang ditunjuk olehBupati.

Pasal 51

(1) Disamping pemerintah daerah, pengawasan jugadilakukan oleh masyarakat dalam bentuk peranmasyarakat dalam penyelenggaraan pemakaman,terdiri dari:

a. memantau dan menjaga ketertibanpenyelenggaraan;

b. memberi masukan kepada pemerintah dan/ataupemerintah daerah dalam penyempurnaanperaturan, pedoman, dan standar teknis dibidang penyelenggaraan pemakaman;

c. menyampaikan pendapat dan pertimbangankepada instansi yang berwenang terhadapkegiatan penyelenggaraan yang menimbulkandampak penting terhadap lingkungan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai peran masyarakatdalam penyelenggaraan tempat pemakamanmengikuti ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

BAB XVI

KETENTUAN PIDANA

Pasal 52

(1) Setiap orang atau badan yang melakukan :

a. pemakaman diluar dari lokasi pemakamansebagaimana ditentukan dalam PeraturanDaerah ini;

b. menggunakan lokasi pemakaman yang telahditetapkan atau diberikan izin oleh Pejabatsebagai tempat pemakaman untuk peruntukkanlainnya; dan

Page 21: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-21-

c. mendirikan pagar berupa tembok pada areaTPU,

dipidana dengan pidana penjara maksimal 3 (tiga)bulan dan denda maksimal 50 (lima puluh) jutarupiah.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat(1) adalah pelanggaran.

Pasal 53

(1) Setiap orang atau badan yang melakukan :

a. penggalian/pembongkaran makam tanpa seizindari Ahli Waris dan Pejabat diluar ketentuanuntuk upaya penyidikan;

b. pencurian jenazah termasuk bagian dari tubuhjenazah atau alat perlengkapan jenazah atausarana dan prasarana pemakaman;

c. /menduduki lokasi pemakaman tanpa hak,mendirikan bangunan atau kegiatan lainnyayang sejenis;

d. pembuangan/mengalirkan air limbah atausampah pada area pemakaman;

e. acara ritual mistik atau diluar ketentuan agamapada area pemakaman;

f. pemujaan/menjadikan makam sebagai tempatpenyembahan; dan

g. merusak, mengotori, menuliskan kata-kata/menggambar dan atau perbuatan sejenislainnya terhadap makam,

dipidana berdasarkan ketentuan Undang-UndangHukum Pidana yang berlaku.

(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)adalah tindak pidana umum.

BAB XVII

KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 54

(1) Selain oleh Pejabat Penyidik Umum, Penyidikanatas tindak pidana pelanggaran Peraturan Daerahini dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil(PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah yangpengangkatannya sesuai dengan PeraturanPerundang-Undangan.

Page 22: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-22-

(2) Dalam melakukan Tugas Penyidikan, PenyidikPegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud ayat (1)berwenang :

a. menerima laporan atau pengaduan dariseseorang adanya tindak pidana pelanggaran;

b. melakukan tindakan pertama pada kejadian danmelakukan pemeriksaan; saat itu ditempat

c. menyuruh berhenti seseorang tersangka danmemeriksa tanda pengenal diri tersangka;

d. melakukan penyitaan benda dan/atau surat;

e. memanggil seseorang untuk didengar dandiperiksa sebagai tersangka atau saksi;

f. mendatangkan orang ahli yang dipergunakandalam hubungannya dengan pemeriksaanperkara; dan

g. mengadakan penghentian penyidikan setelahmendapat petunjuk dari Penyidik bahwa tidakterdapat bukti atau peristiwa tersebut bukanmerupakan tindak pidana dan selanjutnyamelalui penyidik memberitahukan hal tersebutkepada penuntut umum, tersangka dankeluarganya.

BAB XVIII

KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 55

(1) Peraturan pelaksanaan dari peraturan daerah iniharus telah ditetapkan dalam waktu 1 (satu) tahunsejak diberlakukan Peraturan Daerah ini.

(2) Izin yang telah diberikan sebelum diberlakukanPeraturan Daerah ini dinyatakan masih tetapberlaku dan wajib disesuaikan apabila telahberakhir masa berlakunya kecuali ditentukan tidakberbatas masa waktu wajib disesuaikan denganketentuan Peraturan Daerah ini.

BAB XIX

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 56

Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah inisepanjang mengenai pelaksanaannya ditetapkandengan Peraturan Bupati.

Page 23: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-23-

Pasal 57

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Daerah ini denganpenempatannya dalam Lembaran Daerah KabupatenKotabaru.

Ditetapkan di Kotabarupada tanggal 26 Maret 2013

BUPATI KOTABARU,

ttd

H. IRHAMI RIDJANI

Diundangkan di Kotabarupada tanggal 26 Maret 2013

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTABARU,

ttd

H. SURIANSYAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARUTAHUN 2013 NOMOR 10

Page 24: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARUNOMOR 10 TAHUN 2013

TENTANG

PENYELENGGARAAN PELAYANAN PEMAKAMAN

I. UMUM

Penyelenggaraan pelayanan pemakaman yang dikelola secara benardan teratur sesuai dengan kebutuhan masyarakat sangat diperlukanuntuk mewujudkan keadilan sosial yang beradab.

Dengan bertambahnya jumlah penduduk serta penggunaan lahanyang semakin meningkat dari waktu kewaktu harus diikuti denganpenyediaan tempat pemakaman umum, pemakaman bukan umum ataupemakaman khusus dengan memperhatikan rencana tata ruang wilayahsebagai penunjang kebutuhan manusia baik yang meninggal maupunyang ditinggalkan agar tercipta suasana yang tentram dan damai sertaadanya perlindungan terhadap tempat-tempat pemakaman/

Berdasarkan Pasal 4 ayat (1) Jo. Pasal 10 huruf k Undang-UndangNomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi PembangunanUntuk Kepentingan Umum Pemerintah Daerah menjamin tersedianyatanah untuk kepentingan umum yang digunakan untuk pembangunantempat pemakaman umum daerah

Disamping itu untuk memberikan landasan hukum yang kuatmaka penyelenggaraan pelayanan pemakaman ditetapkan denganPeraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2Cukup jelas

Pasal 3Huruf a

Dalam hal keadaan luar biasa/darurat Dinas yanglingkup tugas dan tanggung jawabnya meliputiurusan pemakaman umum di daerah dapat dibantuoleh Dinas/Badan Pemerintah lainnya untukpelaksanaan pemakaman melalui koordinasi atauperintah dari Bupati.

Huruf bOrang adalah pribadi yang memiliki kemampuanuntuk menyelenggarakan pelayanan pemakaman danbadan merupakan sebuah yayasan yang bergerakdibidang sosial dan atau keagamaan.

Page 25: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-2-

Pasal 4Huruf a

Penitipan mayat pada rumah duka dikelola olehYayasan atau Badan Keagamaan dan untuk yangdikelola pemerintah oleh Instalasi Kamar JenazahRumah Sakit Umum Daerah.

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Huruf fCukup jelas

Huruf gCukup jelas

Pasal 5Cukup jelas

Pasal 6Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)Cukup Jelas

Ayat (3)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Ayat (4)Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf cDalam penyelenggaraan usaha tempatpemakaman bukan umum didalamnya termasukkegiatan penggalian dan pelaksanaanpenguburan.

Huruf dCukup jelas

Ayat (5)Cukup jelas

Ayat (6)Cukup jelas

Page 26: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-3-

Pasal 7Ayat (1)

Huruf aAngka 1

Cukup jelasAngka 2

Cukup jelasAngka 3

Disesuaikan dengan agama dankepercayaan yang dianut.

Huruf bAngka 1

Cukup jelasAngka 2

Cukup jelasAngka 3

Cukup jelasAngka 4

Disesuaikan dengan agama dankepercayaan yang dianut.

Ayat (2)Huruf a

Angka 1Cukup jelas

Angka 2Cukup jelas

Angka 3Cukup jelas

Angka 4Cukup jelas

Angka 5Cukup jelas

Angka 6Disesuaikan dengan agama dankepercayaan yang dianut.

Huruf bAngka 1

Cukup jelasAngka 2

Cukup jelasAngka 3

Cukup jelasAngka 4

Cukup jelasAngka 5

Disesuaikan dengan agama dankepercayaan yang dianut.

Huruf cAngka 1

Cukup jelasAngka 2

Cukup jelas

Page 27: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-4-

Angka 3Cukup jelas

Angka 4Cukup jelas

Angka 5Cukup jelas

Angka 6Cukup jelas

Angka 7Disesuaikan dengan agama dankepercayaan yang dianut.

Huruf dAngka 1

Cukup jelasAngka 2

Cukup jelasAngka 3

Cukup jelasAngka 4

Cukup jelasAngka 5

Cukup jelasAngka 6

Cukup jelasAngka 7

Disesuaikan dengan agama dankepercayaan yang dianut.

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelas

Ayat (3)Laporan tahunan dilakukan setiap per 1 (satu) Januaridan diserahkan selambat-lambatnya diakhir bulan.

Pasal 10Izin pengelolaan taman makam bukan umum, diberikandalam kapasitas penyelenggaran hanya melakukanpemeliharaan makam berupa pembersihan dan pemotonganrumput dan sarana penunjang area lokasi pemakamanterhadap kunjungan keluarga yang dimakamkan.

Pasal 11Cukup jelas

Page 28: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-5-

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Cukup jelas

Pasal 14Taman Pemakaman Umum adalah taman pemakaman untukumum yang pengurusan dan pengelolaan besertapengadministrasian orang yang dimakamkan dan risalahkeluarganya dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah.

Pasal 15Cukup jelas

Pasal 16Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelas

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 20Cukup jelas

Pasal 21Cukup jelas

Pasal 22Cukup jelas

Pasal 23Cukup jelas

Pasal 24Cukup jelas

Pasal 25Ayat (1)

Koordinasi wajib dilakukan dengan Kepolisian didaerah sebagaimana fungsi dan tanggungjawabnyamelindungi dan mengayomi masyarakat dan untukmensterilkan lokasi maupun wilayah disekitarnya darikeberadaan oknum-oknum yang tidakbertanggungjawab.

Page 29: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-6-

Ayat (2)Penunggu lokasi atau petugas pemeliharaan lokasiadalah orang yang dipekerjakan oleh PemerintahDaerah melalui Dinas yang bertanggungjawab atasTPU dengan diberikan penggajian sesuai UMR daerahdan berdasarkan kesepakatan kerja kedua belah pihakdan besaran biaya untuk pelaksanaannya dibebankankepada APBD disektor retribusi tempat pemakamanumum daerah melalui Dinas yang bertanggungjawabatas TPU.

Pasal 26Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas

Pasal 28Cukup jelas

Pasal 29Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)tempat menyimpan abu jenazah setelah dilakukanperabuan jenazah (kremasi) dibangun pada satu lokasidengan krematoriumnya.

Pasal 30Cukup jelas

Pasal 31Cukup jelas

Pasal 32Cukup jelas

Pasal 33Cukup jelas

Pasal 34Cukup jelas

Pasal 35Cukup jelas

Pasal 36Cukup jelas

Pasal 37Cukup jelas

Page 30: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-7-

Pasal 38Cukup jelas

Pasal 39Cukup jelas

Pasal 40Cukup jelas

Pasal 41Cukup jelas

Pasal 42Cukup jelas

Pasal 43Cukup jelas

Pasal 44Cukup jelas

Pasal 45Cukup jelas

Pasal 46Cukup jelas

Pasal 47Cukup jelas

Pasal 48Cukup jelas

Pasal 49Cukup jelas

Pasal 50Cukup jelas

Pasal 51Cukup jelas

Pasal 52Cukup jelas

Pasal 53Cukup jelas

Pasal 54Cukup jelas

Page 31: BUPATI KOTABARU - ditjenpp.kemenkumham.go.idditjenpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KabupatenKotabaru-2013-10.pdfbupati kotabaru peraturan daerah kabupaten kotabaru nomor 10 tahun

-8-

Pasal 55Cukup jelas

Pasal 56Cukup jelas

Pasal 57Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARUNOMOR 09