laporan kinerja kab. kotabaru 2015 bab iii

73
Pemerintah Kabupaten Kotabaru Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 34 BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas/ pemberi amanah. Pemerintah Kabupaten Kotabaru selaku pengemban amanah masyarakat Kabupaten Kotabaru melaksanakan kewajiban berakuntabilitas melalui penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang dibuat sesuai ketentuan yang diamanatkan dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Bab III Akuntabilitas Kinerja Berisi : A. Capaian Kinerja Organisasi. 1. Perbandingan Antara Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2014. 2. Perbandingan Antara Realisasi Kinerja Serta Capaian Kinerja Sampai Dengan Tahun 2015. 3. Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Tahun 2015 Dengan Target Kinerja RPJMD. 4. Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun Ini Dengan Standart Nasional 5. Analisis Penyebab Keberhasilan/ Kegagalan Atau Peningkatan/ Penurunan Serta Alternatif Solusi Yang Dilakukan. 6. Analisis Atas Efisiensi Penggunaaan Sumber Daya. B. Realisasi Anggaran. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Upload: vokhue

Post on 18-Jan-2017

230 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

34

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban

untuk menjawab dari perorangan,

badan hukum atau pimpinan kolektif

secara transparan mengenai

keberhasilan atau kegagalan dalam

melaksanakan misi organisasi kepada

pihak-pihak yang berwenang menerima

pelaporan akuntabilitas/ pemberi

amanah. Pemerintah Kabupaten

Kotabaru selaku pengemban amanah

masyarakat Kabupaten Kotabaru

melaksanakan kewajiban

berakuntabilitas melalui penyajian

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Kabupaten Kotabaru yang dibuat

sesuai ketentuan yang diamanatkan

dalam Inpres Nomor 7 Tahun 1999

tentang Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, dan

Bab III Akuntabilitas Kinerja Berisi :

A. Capaian Kinerja Organisasi.

1. Perbandingan Antara Target dan

Realisasi Kinerja Tahun 2014.

2. Perbandingan Antara Realisasi

Kinerja Serta Capaian Kinerja

Sampai Dengan Tahun 2015.

3. Perbandingan Realisasi Kinerja

Sasaran Tahun 2015 Dengan

Target Kinerja RPJMD.

4. Perbandingan Realisasi Kinerja

Tahun Ini Dengan Standart

Nasional

5. Analisis Penyebab Keberhasilan/

Kegagalan Atau Peningkatan/

Penurunan Serta Alternatif Solusi

Yang Dilakukan.

6. Analisis Atas Efisiensi

Penggunaaan Sumber Daya.

B. Realisasi Anggaran.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Laporan Kinerja merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas

dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah atas

penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukan dalam penyusunan

laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi serta pengungkapan

secara memadai hasil analisis terhadap pengukuran kinerja.

Page 2: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

35

Laporan tersebut memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian

target kegiatan dari masing-masing kelompok indikator kinerja kegiatan, dan

penilaian tingkat pencapaian target sasaran dari masing-masing indikator kinerja

sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD 2011-2015 maupun RKPD

Tahun 2015. Sesuai ketentuan tersebut, pengukuran kinerja digunakan untuk

menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan

program, sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi

instansi pemerintah. Pelaporan Kinerja Pemerintah Kabupaten Kotabaru ini

didasarkan pada Penetepan Kinerja dan Indikator Kinerja Utama RPJMD Tahun

2011- 2015 sebagai upaya penyesuaian atau penyelarasan RPJMD terhadap

RPJMN Tahun 2009-2014.

Salah satu fondasi utama dalam menerapkan manajemen kinerja adalah

pengukuran kinerja dalam rangka menjamin adanya peningkatan dalam

pelayanan publik dan meningkatkan akuntabilitas dengan melakukan klariifikasi

output dan outcome yang akan dan seharusnya dicapai untuk memudahkan

terwujudnya organisasi yang akuntabel.

Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara kinerja

yang seharusnya terjadi dengan kinerja yang diharapkan. pengukuran kinerja ini

dilakukan secara berkala (triwulan) dan tahunan. Pengukuran dan

pembandingan kinerja dalam laporan kinerja harus cukup menggambarkan

posisi kinerja instansi pemerintah.

A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap

pernyataan kinerja sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil

pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran

strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut :

Page 3: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

36

1. PERBANDINGAN ANTARA TARGET DAN REALISASI KINERJA TAHUN 2015

Dalam rangka mengukur dan peningkatan kinerja serta lebih

meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah, maka setiap instansi

pemerintah perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU). Untuk itu

pertama kali yang perlu dilakukan instansi pemerintah adalah

menentukan apa yang menjadi kinerja utama dari instansi pemerintah

yang bersangkutan. Dengan demikian kinerja utama terkandung dalam

tujuan dan sasaran strategis instansi pemerintah, sehingga IKU adalah

merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis

instansi pemerintah. Dengan kata lain IKU digunakan sebagai ukuran

keberhasilan dari Instansi pemerintah yang bersangkutan.

Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah menetapkan Indikator

Kinerja Utama untuk tingkat Pemerintah Daerah dan masing-masing

Satuan Kerja Perangkat Daerah melalui Peraturan Bupati Kotabaru Nomor

74 Tahun 2012 tentang Indikator Kinerja Utama Pemerintah Daerah yang

selanjutnya dilakukan penyesuaian melalui Peraturan Bupati Kotabaru

Nomor 34 Tahun 2013 tentang Indikator Kinerja Utama di Lingkungan

Pemerintah Kabupaten Kotabaru.

Dalam rangka memberikan kesimpulan pengukuran kinerjanya

Kabupaten Kotabaru menetapkan kategorisasi pencapaian kinerja

berdasarkan capaian rata-rata atas indikator kinerja menjadi empat

katagori sebagaimana tabel berikut.

Tabel 3.1 Kategorisasi Pencapaian Kinerja Berdasarkan Capaian Rata-Rata

Atas Indikator Kinerja

Urutan Rentang Capaian Kategori Capaian

I Lebih dari 91% Sangat Tinggi

II 76 % sampai 90 % Tinggi

III 66 % sampai 75 % Sedang

IV 51 % sampai 65% Rendah

V Kurang dari 50 % Sangat Rendah

Sumber :Permendagri 54 Tahun 2010

Page 4: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

37

Selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi kinerja dilakukan analisis

pencapaian kinerja berdasarkan Permendagri nomor 54 tahun 2010 untuk

memberikan informasi yang lebih transparan mengenai sebab-sebab

tercapai atau tidak tercapainya kinerja yang diharapkan.

Pembangunan Kabupaten Kotabaru telah ditetapkan dan

dituangkan dalam pernyataan visi dan misi. Hal ini memberikan kejelasan

bahwa arah pembangunan Kabupaten Kotabaru telah disusun dalam

suatu kebijakan yang bertahap, terstruktur dan berkesinambungan. Oleh

karenanya, kebijakan yang telah ditetapkan dalam kerangka kinerja

pembangunan daerah harus dapat menginformasikan sejauhmana

kebijakan tersebut dalam mendukung tujuan pembangunan itu sendiri.

Adapun representasi ketercapaian tujuan pembangunan daerah tersebut

dituangkan dalam indikator makro pembangunan daerah, yang akhirnya

bermuara terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Atas dasar telah ditetapkannya indikator tersebut, maka kinerja

pembangunan daerah dapat diukur, melalui informasi gambaran

ketercapaian dan permasalahan yang terjadi dari setiap indikator makro.

Tetapi persoalan yang perlu dicermati bersama adalah, ketercapaian setiap

indikator makro tersebut merupakan akumulasi dari peran serta seluruh

stakeholder pembangunan yang meliputi: Pemerintah, Swasta dan

Masyarakat. Oleh karena itu dalam menyikapi kinerja kebijakan

pemerintah dalam konstelasi pencapaian indikator makro, perlu

diterjemahkan terlebih dahulu kerangka pikir kontribusi kebijakan dan

pelaku terhadap capaian indikator makro tersebut. Sehingga gambaran

pencapaian indikator makro merupakan hasil kinerja dari seluruh pelaku

pembangunan.

Keberhasilan pencapaian Kinerja Tahun 2015 yang diukur melalui

14 (empat belas) indikator makro terlihat pada tabel dibawah ini.

Page 5: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

38

Tabel 3.2

Perbandingan antara Target dan Realisasi Kinerja Makro Tahun 2014-2015

No. Indikator

Satuan

2014 Capaian Kinerja

(%)

2015 Capaian Kinerja

(%) Target Realisasi Target Realisasi

1 Melek Huruf % 97,50 96,80 99,28 98,50 98,07 99,56

2 Lama Sekolah Tahun 8 7,12 89,00 8 7,12 89,00

3 Daya Beli (Konsumsi

Riil/Kapita) 680.200 680.200 100 687.000 680.200 99,01

4 Usia Harapan Hidup Tahun 66,9 66,78 99,82 67 68.40 102,09

5 IPM 73,6 73,57 99,95 74 73,15 98,85

6 PDRB (Rp. Juta) berdasarkan ADHB

dengan pertambangan

Rp. 12.587.940 14.660.835 116,46 13.433.075 17.568.536 130,79

7 Jumlah Penduduk Jiwa 321.587 314.492 97,77 341.032 320.200 93,89

8 Pertumbuhan Ekonomi

% 6,5 5,99 92,15 6,5 4,3 66,15

9 Pertumbuhan Penduduk

% 4,19 2,09 49,88 3,86 2.40 62,18

10 Income/Kapita (Rp) Rp 45.050.150 46.617.514 103,47 48.013.180 46.617.514 62,18

11 Tingkat Pengangguran

% 4,00 3,70 108,10 3,92 6,10 155,61

12 Angka Kemiskinan % 3,72 4,5 82,66 3,56 4,50 126,40

13 Inflasi % 6,00 5,31 88,50 6,00 4,57 76,17

14 Investasi (Rp. Juta) Rp 22.311.650 30.069.187 134,76 22.311.650 30.067.000 134,76

Rata – Rata Capaian 102,08

Terkait dengan capaian indikator makro pada tabel diatas rata-rata

sebesar 102,08 % atau kategori sangat tinggi, dapat dijelaskan

pertumbuhan ekonomi suatu daerah adalah perbandingan pencapaian

kinerja perekonomian suatu daerah pada suatu periode waktu tertentu

terhadap periode waktu sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah

dinyatakan dalam nilai persentase, dihitung dengan membagi nilai PDRB

atas dasar harga konstan tahun sebelumnya, mengurangkannya dengan

satu, kemudian mengalikannya dengan seratus persen.

Berdasarkan metode tersebut, perhitungan pertumbuhan ekonomi

suatu daerah semata-mata menyandarkan pada besaran PDRB atas dasar

harga konstan. Dengan demikian terjadinya pertumbuhan ekonomi yang

tinggi disuatu daerah tidak selalu berarti terjadinya peningkatan

Page 6: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

39

kesejahteraan masyarakat yang tinggi juga di daerah tersebut. Hal ini

disebabkan karena pertumbuhan ekonomi berorientasi pada pendekatan

wilayah, sedangkan kesejahteraan masyarakat berorientasi pada pelaku

kegiatan ekonomi. Untuk itu diperlukan kehati-hatian dalam

menginterpretasikan makna angka pertumbuhan ekonomi.

Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotabaru

dengan pertambangan adalah 4,33 persen atau kurang dari 2,2 persen

dari target yang telah ditetapkan, hal ini terjadi karena sektor

pertambangan dengan produk andalan batubara yang merupakan salah

satu komoditi unggulan di Kotabaru mengalami penurunan harga sampai

dengan 50 persen, serta dengan diterapkannya Peraturan Pemerintah

terkait larangan ekspor mineral mentah sangat berdampak pada

penurunan kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Kabupaten

Kotabaru.

Penurunan harga komoditas pertambangan juga berdampak pada

kinerja perusahaan yang bergerak disektor itu sehingga banyak yang

mengalami kerugian, dan berdampak pada pengurangan / dirumahkannya

sebagian karyawan akan tetapi tidak berdampak pada capaian indikator

tingkat pengangguran di Kabupaten Kotabaru, ini terlihat dari capaian

tingkat pengangguran 6,10 persen atau melebihi target yang telah

ditetapkan sebesar 2,18 %. Hal ini menunjukan bahwa sektor lain diluar

sektor pertambangan terus meningkat dan dapat membuka lapangan kerja

di Kabupaten Kotabaru. Hal ini juga dapat dilihat dari nilai PDRB

Kotabaru atas dasar harga berlaku melebihi target yang ditetapkan.

Pembangunan perekonomian di Kabupaten Kotabaru juga

berdampak terhadap peningkatan Income Perkapita dan daya beli

(konsumsi Riil/kapita), dimana Konsumsi riil per kapita memberikan

gambaran tingkat daya beli masyarakat. Sebagai salah satu komponen

yang digunakan dalam melihat status pembangunan manusia di suatu

wilayah, variabel ini sangat penting karena dapat mempengaruhi derajat

kesehatan untuk meningkatkan umur harapan hidup serta kemampuan

Page 7: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

40

menyekolahkan anak. Tingkat kesejahteraan dikatakan meningkat jika

terjadi peningkatan konsumsi riil per kapita, yaitu peningkatan nominal

pengeluaran rumah tangga lebih tinggi dari tingkat inflasi pada periode

yang sama. Tingkat Inflasi di Kabupaten Kotabaru year on year pada tahun

2015 sebesar 4,57% atau lebih kecil dari target yang telah ditetapkan

sebesar 6 %.

Kedepan perlu diperhatikan agar pembangunan ekonomi di

Kabupaten Kotabaru har mempunyai implikasi yang berdampak langsung

dengan kesejahteraan masyarakat, terutama program pemberdayaan

dimasyarakat khususnya dalam rangka pencapaian target pengurangan

angka kemiskinan.

Dari sisi pencapaian pembangunan manusia di Kabupaten

Kotabaru, dapat dilihat pada tabel tersebut, Indeks pembangunan

manusia juga menyajikan ukuran kemajuan pembangunan yang lebih

memadai dan menyeluruh dibandingkan ukuran tunggal pertumbuhan

PDB perkapita. Namun demikian IPM bukan satu-satunya indikator yang

mampu menjelaskan pembangunan manusia secara menyeluruh. IPM

adalah suatu ringkasan yang tidak dapat menggantikan arti dari perspektif

pembangunan manusia yang sangat kaya makna sehingga bukan

merupakan suatu ukuran komprehensif dari pembangunan manusia.

Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Kotabaru diprediksi sebesar 73,15

atau kurang 0,85 dari target yang telah ditetapkan sebesar 74 akan tetapi

menurun dibanding tahun sebelumnya. Penurun ini disebabkan adanya

penurunan pada komponen pembentuk IPM namun masih pada posisi

tertinggi ke empat setelah Kota Banjarbaru, Kota Banjarmasin dan

Kabupaten Tanah Laut, sementara IPM Provinsi Kalimantan Selatan

mencapai 71,74.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator komposit

tunggal yang mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia yang

Page 8: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

41

mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk.

Ketiga kemampuan dasar tersebut adalah umur panjang dan sehat yang

diukur dengan Indeks Kesehatan (IK), pengetahuan dan keterampilan yang

diukur dengan Indeks Pendidikan (IP), serta akses terhadap sumber daya

yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang diukur

dengan Indeks Daya Beli (IDB). Tari tiga pengukuran tersebut, bahwa

Indeks Pendidikan di Kabupaten Kotabaru bergerak sangat lambat ini

dapat dilihat dari capaian indikator lama sekolah dan angka melek huruf

yang belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, padahal

Kabupaten Kotabaru secara terus menerus melaksanakan program dalam

rangka pengentasan buta aksara, akan tetapi terkendala dengan

kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya baca tulis terutama

golongan masyarakat yang sudah lanjut usia.

Secara umum Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah dapat

melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang

telah ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015.

Tujuh sasaran yang telah ditetapkan pada Tahun Anggaran 2015

sebagaimana telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten

Kotabaru Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015 yang

telah direvisi menjadi Peraturan Bupati nomor 27 tahun 2013 tentang

perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 – 2015, berpedoman pada Peraturan

Bupati Kotabaru Nomor 15 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pemerintah

Daerah Tahun 2014, Peraturan Bupati Kotabaru Nomor 34 Tahun 2013

tentang Indikator Kinerja Utama (IKU) Pemerintah Kabupaten Kotabaru

dan Penetapan Kinerja Tahun 2015, memiliki indikator sasaran sebanyak

43 indikator sasaran, dengan rincian sebagaimana pada tabel berikut.

Page 9: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

42

Tabel 3.3

Pencapaian Kinerja Sasaran

No Sasaran Jumlah

Indikator

Ketercapaian

Target Keterangan

Misi 1. Menata pemerintahan dan profesionalisme personal dalam sistem

Pelayanan Publik guna Efektifitas Kerja Pemerintah.

1. Terwujudnya lembaga pemerintah

kabupaten kotabaru yang efisien,

efektif, kompetitif, responsive,

adaptif dengan memperhatikan

aspek kewibawaan, akuntabel dan

responsibel.

8 indikator 4 sangat tinggi,

4 tinggi

Misi 2. Mendorong iklim demokrasi yang berwawasan dan integritas kebangsaan

dalam lingkup iklim reformasi pembangunan dan globalisasi.

2. Terwujudnya pembangunan dan

pelayanan yang demokratis,

dengan kebijakan yang berpijak

pada kepentingan dan hajat rakyat

serta hubungan baik dari setiap

elemen pembangunan

8 indikator 7 sangat tinggi,

1 sangat rendah

Misi 3. Memberdayakan setiap potensi dan peluang yang ada baik fisik maupun

non fisik untuk kesejahteraan rakyat.

3. Terwujudnya peran serta aktif

masyarakat dan sektor swasta

dengan meningkatnya kapasitas

dan meningkatnya pendapatan

serta kesejahteraan sektor swasta

dan masyarakat.

6 indikator 4 sangat tinggi,

1 tinggi,

1 sangat rendah.

Misi 4. Memfasilitasi setiap masyarakat dan tuntutan perubahan dalam

pembangunan dengan memperhatikan skala prioritas.

4. Terwujudnya peningkatan PAD

serta potensial Keuangan Daerah

lainnya guna pembiayaan

pembagunan dan kesejahteraan

rakyat dan peningkatan system

2 indikator 1 sangat tinggi,

1 tinggi

5. Terwujudnya ketersediaan air

bersih, sarana komunikasi,

pelayanan kesehatan yang dapat

terjangkau masyarakat,

pendidikan, penerangan jalan

(aliran listrik kepelosok desa) akses

jalan kepedesaan.

13

indikator

12 sangat tinggi,

1 tinggi

6. Mewujudkan pembinaan 3 indikator 2 tinggi,

Page 10: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

43

kepemudaan dan olahraga,

pengembangan kebudayaan dan

pariwisata, terpenuhinya sarana

dan prasarana tempat ibadah,

ketersediaan tempat pemakaman

umum dan keperluan

penyelenggaraan pemakaman.

1 sedang.

7. Mewujudkan Kotabaru sebagai

pusat ekonomi, Perdagangan,

Wisata dan Agro industri dengan

melihat letak geografisnya di

tengah Nusantara.

3 indikator 2 tinggi,

1 sedang

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada

indikator sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang

efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek

kewibawaan, akuntabel dan responsibel.

Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten

Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan

memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8

indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana

pada tabel 3.4 sebagai berikut.

Tabel 3.4

Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Kesatu

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015 %

Capaian

Kinerja TARGET REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Persentase Penetapan dan pengundangan Peraturan Daerah

% 100 100 100

2 Cakupan Petugas Perlindungan Masyarakat

% 50 43,75 87,50

3 Sertifikasi tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru

% 25 20 84,00

4 Persentase Naskah Kerjasama Antar Daerah/ Lembaga yang ditindaklanjuti

%

100 100 100

5 Kualitas Aparatur yang bersih dan berwibawa

% 100 99,91 99,91

Page 11: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

44

Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:

1. Persentase Penetapan dan Pengundangan Peraturan Daerah

Pada tahun 2015 penyampaian Rancangan Peraturan Daerah kepada DPRD

Kabupaten Kotabaru untuk diagendakan dalam Program Legeslasi Daerah

(Prolegda) sebanyak 30 buah Raperda, dan dapat direalisasikan untuk

ditetapkan dan diundangkan sebanyak 30 buah Peraturan Daerah atau

sebesar 100 % sehingga capaian kinerjanya sebesar 100%. Adapun 30 buah

Peraturan Daerah tersebut diantaranya mengatur tentang APBD; perizinan;

retribusi, organisasi perangkat daerah.

2. Cakupan Rasio Petugas Perlindungan Masyarakat

Rasio petugas linmas di kabupaten/kota adalah jumlah satuan perlindungan

masyarakat pada tingkat RT atau sebutan lainnya yang tugasnya membantu

pelayanan kegiatan penanganan bencana guna mengurangi dan memperkecil

akibat bencana, serta ikut membantu memelihara keamanan, ketentraman,

ketertiban masyarakat dan kegiatan sosial kemasyarakatan.

3. Sertifikasi Tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Dalam upaya tertib administrasi asset Pemerintah Kabupaten Kotabaru

terutama terkait dengan aset bidang pertanahan, telah dilakukan pengajuan

penyampaian permohonan sertifikat kepada BPN Kabupaten Kotabaru sejak

tahun 2012 yang diajukan permohonan sebanyak 28 persil dan terealisasi

sebanyak 10 persil atau sebesar 35,71%; tahun 2013 diajukan permohonan

sebanyak 17 persil dan terealisasi sebanyak 6 persil atau sebesar 35,29%;

tahun 2014 diajukan permohonan sebanyak 28 persil dan terealisasi

sebanyak 2 persil atau sebesar 11,11%; dan pada tahun 2015 diajukan

permohonan sebanyak 21 persil atau sebesar 84%

6 Persentase temuan hasil pemeriksaan

Inspektur Kabupaten yang telah ditindaklanjuti

%

100 87,60 87,60

7 Cakupan pelayanan bencana kebakaran

% 80 65,60 82,00

8 Rasio Belanja Langsung terhadap APBD

% 60 59,73 99,55

Rata-rata capaian 92,57

Page 12: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

45

Dalam kurun waktu 4 tahun sejak 2012 sampai dengan tahun 2015 target

masing-masing yang akan dicapai sebesar 40% sehingga capaian kinerja pada

tahun 2012 diperoleh sebesar 89,27%; tahun 2013 diperoleh sebesar

88,23%;tahun 2014 diperoleh sebesar 44,44%; dan tahun 2015 diperoleh

sebesar 84% atau dengan kategori tinggi.

4. Persentase Naskah Kerjasama Antar Daerah/Lembaga yang

Ditindaklanjuti

Dalam kurun waktu 5 tahun sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2015

Pemerintah Kabupaten Kotabaru telah melakukan kerjasama dengan

Pemerintah Daerah Lainnya, Kementerian/Lembaga Pemerintah non

Kementerian, Perguruan Tinggi, dan Pihak Ketiga sebanyak 56 kali yang

dituangkan dalam Naskah Kerjasama Kesepahaman (MoU).

Pada tahun 2015 dilakukan sebanyak 17 kali dan secara keseluruhan telah

ditindaklanjuti atau sebesar 100%, diantaranya bidang yang dikerjasamakan

terkait Penyediaan Pelayanan Publik, Kerjasama Daerah dengan Lembaga

Pendidikan & Swasta, Bidang Administrasi Pemerintahan, Bidang

Pembangunan Perkotaan, serta Bidang Teknologi dan Informasi.

5. Aparatur yang bersih dan berwibawa

Jumlah aparatur Pemerintah Kabupaten Kotabaru sampai dengan tahun 2015

sebanyak 5.361 orang terdapat 2 orang PNS yang dijatuhi hukuman disiplin

tingkat sedang dengan jenis hukuman penundaan kenaikan gaji berkala

selama 1 tahun dan penundaan kenaikan pangkat selama 1 tahun. Untuk

penjatuhan hukuman disiplin tingkat berat dengan jenis hukuman disiplin

yaitu penundaan pangkat setingkat lebih rendah selama 3 tahun sebanyak 3

orang. Sehingga perhitungan aparatur yang bersih dan berwibawa 99,91%.

5292 5173 5168 5402 5361

2 3 5 8 5 0

2000

4000

6000

2011 2012 2013 2014 2015

Jumlah PNS PNS yang dijatuhi hukuman disiplin

Page 13: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

46

6. Persentase temuan hasil pemeriksaan Inspektur Kabupaten yang telah

ditindaklanjuti

Jumlah temuan (rekomendasi) hasil pemeriksaaan yang ditindaklanjuti oleh

inspektorat kabuapten kotabaru terselaisasi 113 temuan dari target 129

temuan yaitu 87,60%.

7. Cakupan pelayanan bencana kebakaran

Cakupan pelayanan penanggulangan kebakaran yang selanjutnya disingkat

PPK adalah sumber daya yang berpotensi kebakaran yang perlu mendapat

perlindungan dari bahaya kebakaran dengan membentuk wilayah manajemen

kebakaran, selanjutnya disingkat WMK oleh daerah provinsi dan

kabupaten/kota sesuai wilayah yurisdis urusan pemerintahannya.

8. Rasio Belanja Langsung terhadap APBD

Rasio belanja langsung Pemerintah Kabupaten Kotabaru terhadap APBD 2015

adalah 99,55% dengan kategori sangat tinggi.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

Tahun 2015 yaitu :

a. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan

b. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah

c. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur

d. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian

Pelaksanaan Kebijakan KDH

e. Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan

f. Program perencanaan pembangunan daerah

g. Program Penataan, penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan

tanah

h. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah

Page 14: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

47

Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis,

dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta

hubungan baik dari setiap elemen pembangunan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan

dan pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada

kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen

pembangunan” diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaian

sebagaimana dalam tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Kedua

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN

TAHUN 2015

% Capaian

Kinerja TARGET

REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Cakupan penerbitan Kartu

Tanda Penduduk % 74 65,23 88,15

2 Cakupan penerbitan Akta Kelahiran

% 40 7,17 17,93

3

Rasio penerbitan perijinan dan

non perijinan yang dilayani satu

pintu

% 75 70 93,33

4

Persentase Desa Pelaksana

Gerakan Pembangunan untuk

rakyat ( Gapura) Saijaan

% 100 100 100

5 Tingkat ketersediaan pangan utama

% 90 127,12 141,24

6 Persentase jumlah PMKS yang

memperoleh bantuan sosial % 6 6 100

7

Persentase cakupan layanan

pengaduan tindak kekerasan

terhadap perempuan dan anak

% 100 100 100

8

Persentase tingkat konflik sosial

% 100 100 100

Rata-Rata Capaian

92,58

Page 15: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

48

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran bahwa dari 8 (delapan) indikator sasaran yang ditetapkan

menghasilkan rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 92,58 % yang berarti

masuk dalam katagori capaian Sangat Tinggi.

Uraian pencapaian indikator kinerja sasaran ini sebagai berikut:

1. Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk

Tahun 2015 rasio penerbitan Kartu Tanda Penduduk sebesar 88,15%

mengalami kenaikan dibandingkan tahun 2014 yaitu sebesar 49%

2. Cakupan penerbitan Akta Kelahiran

Tahun 2015 rasio penerbitan Akta Kelahiran sebesar 17,93% dibandingkan

tahun 2014 sebesar 56,54 % hal ini terjadi karena Kurang sadarnya

masyarakat Kabupaten Kotabaru terhadap pentingnya dokumen

kependudukan khususnya akte kelahiran.

3. Tingkat ketersediaan pangan utama

Salah satu upaya meningkatkan ketahanan pangan daerah adalah

memantau tingkat ketersediaan energy dan protein perkapita per hari.

Tingkat ketersediaan energy minimal 2400 KKal dan Protein 57 gram perhari

perkapita. Berdasarkan Hasil Pemantauan yang dilaksanakan dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.6 Perkembangan Ketersediaan Energi dan Protein

Tahun 2011-2015

Uraian 2012 2013 2014 2015

Ketersediaan Energi (KKal/Kap/hari)

5.893 3.323 3.211 3205.35

Protein (gram) 118,8 111,88 108,26 112.71

Sumber : Neraca bahan Makanan

Berdasarkan data di atas maka ketersediaan energy di Kabupaten Kotabaru

cukup besar diatas target 2400 Kkal, akan tetapi mulai tahun 2012 – 2015

cenderung mengalami penurunan. Hal ini disebabkan karena adanya

penurunan produksi beras. Produksi beras dapat dilihat pada table berikut :

Page 16: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

49

Tabel.3.7

Perkembangan Produksi Beras di kabupaten Kotabaru

Tahun 2011 – 2015

Uraian 2011 2012 2013 2014 2015

Produksi Beras (ton)

51.396 54.369 45.851 44.555 49317

Produksi beras pada tahun 2015 cenderung meningkat tetapi tidak signifikan

karena adanya beberapa masalah yang ada di masyarakat diantaranya

banyaknya alih fungsi lahan dari lahan pertanian ke lahan yang lain,

kurangnya minat generasi muda untuk menjadi petani, dan banyak factor

lainnya.

Akan tetapi tingkat ketersediaan energy dan protein tahun 2015 di Kabupaten

Kotabaru telah mencapai target.

4. Persentase cakupan layanan pengaduan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak

Tersedianya data penanganan korban kekerasan terhadap perempuan dan

anak korban kekerasan terpenuhi 100% ini mendukung tercapainya rasio

layanan pengaduan tindak kekerasan perempuan dan anak.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

Tahun 2015 yaitu :

1. Program Penataan Administrasi Kependudukan

2. Program Fasilitasi Peningkatan Sosial, Budaya dan Agama

3. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

4. Program Penanganan Pengaduan/Laporan Korban Kekerasan Terhadap

Perempuan dan Anak

5. Program Pelayanan Penegakan dan Bantuan Hukum bagi Perempuan dan

Anak Korban kekerasan

6. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

7. Program Peningkatan Ketahanan Pangan

8. Program Pelayanan Ketersediaan dan cadangan pangan

9. Program Pelayanan Distribusi dan Akses Pangan

10. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

Page 17: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

50

Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif

masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan

meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’

diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana

dalam tabel 3.8 sebagai berikut

Tabel 3.8

Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Ketiga

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran bahwa dari 6 (enam) indikator sasaran yang ditetapkan menghasilkan

rata-rata capaian indikator kinerja sebesar 104,74% yang berarti masuk dalam

katagori capaian Sangat Tinggi.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

Tahun 2015 yaitu :

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015 %

Capaian

Kinerja TARGET REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Besaran pencari kerja yang

terdaftar yang ditempatkan % 10 3,2 16,00

2 Persentase jumlah koperasi aktif % 72 61,24 87,50

3 Persentase peningkatan mutu

pertanian % 40 54,31 135,78

4 Persentase peningkatan populasi

ternak % 40 60,60 151,50

5 Persentase peningkatan produksi

perikanan % 100 136,27 136,27

6

Persentase Peningkatan Penerima Bantuan Hibah Bibit Karet, Kakao

dan Kelapa Sawit

% 40 30,41 101,37

Rata-rata Capaian 104,74

Page 18: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

51

c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi

d. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan

e. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

f. Program Pengembangan Budidaya Perikanan

g. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembangunan dan kesejahteraan rakyat dan

peningkatan sistem.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran”Terwujudnya peningkatan

PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan

dan kesejahteraan rakyat serta peningkatan sistem’ diukur melalui 2 (dua)

indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana dalam tabel 13 sebagai

berikut:

Tabel 3.9

Target, Realisasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Keempat

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran bahwa tingkat pertumbuhan pendapatan daerah menunjukkan

realisasi capaian kinerja yang melebihi target pada Tahun 2015 yaitu sebesar

102,85% atau masuk dalam kategori sangat tinggi.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

Tahun 2015 yaitu Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan

Keuangan Daerah.

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015

%

Capaian

Kinerja TARGET REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Tingkat pertumbuhan pendapatan

daerah % 100 118,99 118,99

2 Rasio PAD terhadap total

penerimaan APBD % 10 8,67 86,7

Rata-rata Capaian 102,85

Page 19: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

52

Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran”Terwujudnya ketersediaan air

bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau

masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses

jalan kepedesaan” diukur melalui 13 indikator dengan target, realisasi dan

capaian sebagaimana dalam tabel 14 sebagai berikut:

Tabel 14 Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja

Indikator Kinerja Utama Sasaran Kelima

INDIKATOR KINERJA UTAMA SATUAN TAHUN 2015 % Capaian

Kinerja TARGET REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman

%

70

72,15

103,07

2 Persentase usaha / Kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

%

100

100

100

3

Cakupan pengembangandan

pemberdayaanKelompokInformasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan

%

50

100

200

4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

% 100 100 100

5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

Per 100.000

KH 150 160,77 92,82

6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

Per 1000 KH

26 10,05 161

7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB aktif

% 65 71,30 109,69

8 Cakupan layanan rumah layak huni % 70 65,15 83,94

9 Persentase pengangkutan sampah % 100 100 100

10

Angka Partisipasi Kasar (APK) - APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket B) - APK (SMU/Paket C)

%

99,50 99,35 85,61

108,53 93,54 83,86

109,08 94,15 97,96

11

Angka Partisipasi Murni (APM) - APM (SD/MI/Paket A) - APM (SLTP/MTs/Paket B) - APM (SMU/Paket C)

%

96,86 76,80 42,06

95,14 70,22 63,08

98,22 91,43 149,98

12 Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat

% 2,50 1,94 77,6

13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi

baik % 65 62,12 95,57

Rata-rata Capaian 109,68

Page 20: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

53

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran bahwa dari 13 indikator kinerja yang ditetapkan menghasilkan rata-

rata capaian sebesar 109,68% yang berarti masuk dalam katagori capaian

Sangat Tinggi.

Selengkapnya nilai capaian indikator sasaran pada sasaran kelima sesuai

hasil pengukuran kinerja sebagai berikut :

1. Persentase Penduduk yang Mendapatkan Akses Air Minum yang Aman.

Air minum adalah air minum rumah tangga yang melalui proses

pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan

dan dapat langsung diminum. Penyediaan air minum adalah kegiatan

menyediakan air minum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat agar

mendapatkan kehidupan yang sehat, bersih, dan produktif.

Sistem penyediaan air minum dengan jaringan perpipaan yang

selanjutnya disebut SPAM merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik) dan

non fisik dari prasarana dan sarana air minum yang unit distribusinya

melalui perpipaan dan unit pelayanannya menggunakan sambungan

rumah/sambungan pekarangan, hidran umum, dan hidran kebakaran.

Sedangkan Sistem penyediaan air minum bukan jaringan perpipaan yang

selanjutnya disebut SPAM BJP merupakan satu kesatuan sistem fisik (teknik)

dan non fisik dari prasarana dan sarana air minum baik bersifat individual,

komunal, maupun komunal khusus yang unit distribusinya dengan atau

tanpa perpipaan terbatas dan sederhana, dan tidak termasuk dalam SPAM.

Akses air minum yang aman dikonsumsi oleh penduduk Kabupaten

Kotabaru ada yang bersumber dari PDAM, Swasta, Pemerintah Pusat dan

Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Program Pengembangan Air Minum

dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Program Pembangunan

Infrastruktur Perdesaan (PPIP), Pengadaan Sumur Bor, Sumur Gali, dan

pemanfaatan air sungai.

Kemudian penduduk Kabupaten Kotabaru yang mendapatkan akses air

minum yang aman hingga pada tahun 2015 sebesar 72,15%, hal ini diperoleh

Page 21: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

54

dari jumlah penduduk yang terlayani melalui SPAM sekitar 235.609 jiwa

terhadap jumlah penduduk Kabupaten Kotabaru sebanyak 329.430 jiwa. Dari

jumlah penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman tersebut

yang bersumber dari PDAM sebanyak 13.791 pelanggan Sambungan Rumah

(SR) dengan jumlah penduduk terlayani sebanyak 91.246 jiwa mencakup unit

BNA Kotabaru Kecamatan Pulau Laut Utara melayani 13 Desa dengan

penduduk sejumlah 73.538 jiwa, IKK Sungai Kupang Kecamata Kelumpang

Hulu melayani 2 Desa dengan penduduk sejumah 4.340 jiwa, IKK Serongga

Kecamatan Kelumpang Hilir melayani 3 Desa dengan penduduk sejumlah

7.700 jiwa , IKK Sengayam Kecamatan Pamukan Barat melayani 3 Desa

dengan penduduk 3.338 jiwa dan IKK Bakau Kecamatan Pamukan Utara

melayani 1 Desa dengan penduduk 2.330 jiwa. Pada tahun 2015 melalui

alokasi dana APBN dari Kementerian Pekerjaan Umum telah dibangun lagi

IKK Sungai Durian dan IKK Lontar.

Selanjutnya yang bersumber dari pihak Swasta telah dibangun akses air

minum dilingkungan perusahaan seperti oleh PT. Indocement Tunggal

Prakarsa, PT. Arutmin, PT. Sinas Mas dan PT. Minamas.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015 yaitu:

a. Kegiatan Peningkatan Distribusi Penyediaan Air Baku.

b. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Perdesaan.

2. Usaha/Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis

Pencegahan Pencemaran Air.

Pada tahun 2015 diketahui jumlah usaha/kegiatan yang memenuhi

persyaratan administrasi dan teknis sebanyak 112 unit usaha dan jumlah

usaha/kegiatan yang ada sebanyak 112 sehingga persentase jumlah

usaha/kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis

pencegahan pencemaran air capaiannya sebanyak 100%.

Page 22: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

55

Usaha yang memiliki dokumen lingkungan, pada tahun 2015 dengan

target 100% terealisasi 100%, sehingga persentase capaian target sebesar

100% atau dari 112 usaha yang wajib memiliki dokumen terealisir 112 usaha

(100%).

Jenis dokumen lingkungan hidup bagi usaha/kegiatan adalah Analisis

Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL), Upaya Pengelolaan Lingkungan dan

Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL), dan Surat Pernyataan

Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) tergantung

dari jenis dan/atau besaran usaha/kegiatan.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015 yaitu :

a. Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

b. Pengkajian Dampak Lingkungan

c. Pengelolaan B3 dan Limbah B3

d. Pengembangan Produksi Ramah Lingkungan

e. Koordinasi Penyusunan AMDAL

f. Peningkatan Peran Serta Masyarakat Dalam Pengendalian Lingkungan

Hidup

g. Pengelolaan Pengaduan Pencemaran/Perusakan Lingkungan hidup

h. Pelayanan Pemantauan Kualitas Lingkungan

3. Cakupan Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi

Masyarakat (KIM) di Tingkat Kecamatan.

Kelompok Informasi Masyarakat, selanjutnya disebut KIM, adalah

kelompok yang dibentuk oleh masyarakat, dari masyarakat, dan untuk

masyarakat secara mandiri dan kreatif yang aktivitasnya melakukan kegiatan

pengelolaan informasi dan pemberdayaan masyarakat dalam rangka

meningkatkan nilai tambah.

Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi

Masyarakat di tingkat kecamatan adalah cakupan pengembangan fasilitasi

dan kerja sama yang dilakukan oleh Pemda Kabupaten Kotabaru terhadap

Page 23: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

56

KIM dalam pengelolaan informasi guna peningkatan nilai tambah di tingkat

kecamatan, yaitu sebanyak 21 KIM dari total 21 Kecamatan atau sebesar

100%.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu :

a. Pengembangan dan Pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat (KIM).

b. Pengadaan Alat Studio dan Komunikasi Untuk Informasi/Media Massa

c. Pelatihan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi

d. Penyebarluasan Informasi Pembangunan Daerah

e. Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

f. Penyebarluasan Informasi Media Baru (Website) Media Online

4. Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Masyarakat Miskin

Pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin merupakan jenis

pelayanan kesehatan yang ditujukan bagi masyarakat miskin meliputi

pelayanan rawat jalan tingkat pertama dan pelayanan rawat inap tingkat

pertama di sarana kesehatan strata pertama meliputi puskesmas, balai

pengobatan pemerintah dan swasta, praktek bersama dan perorangan.

Pelaksanaan program nasional jaminan kesehatan masyarakat miskin

terdiri dari Program Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan

tujuan untuk pelayanan kesehatan dasar dan rujukan bagi pasien

masyarakat miskin, dan program Jaminan Persalinan (Jampersal) bertujuan

untuk memberi pelayanan kesehatan bagi seluruh ibu hamil.

Cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien masyarakat miskin adalah

jumlah kunjungan pasien masyarakat miskin di sarana kesehatan strata

pertama di satu wilayah kerja tertentu pada kurun waktu tertentu.Target

pada tahun 2015 jumlah kunjungan 64449 orang terealisasi sebesar 64449

orang (100%). Dengan demikian hasil capaian indikator cakupan pelayanan

kesehatan dasar masyarakat miskin pada tahun 2015adalah100% dari target

yang ditetapkan sebesar 100%.

Page 24: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

57

Capaian indikator cakupan pelayanan kesehatan dasar pasien

masyarakat miskin pada tahun 2015 telah mencapai target 100%, hal ini

terjadi karena kesadaran masyarakat kurang mampu untuk memanfaatkan

sarana/fasilitas kesehatan yang dukung oleh adanya penjaminan pembiayaan

kesehatan seperti BPJS,Jamkesmas, Jamkesda dan SKTM dapat

dilaksanakan dengan baik.Selain itu, dukungan Pemerintah Daerah

memberikan pelayanan dasar kesehatan secara gratis di semua Puskesmas

dan jejaringnya serta Pelayanan Kesehatan di Rumah Sakit untuk kelas 3.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu:

a. Pengobanatan Dasar gratis di Puskesmas dan jejaringnya.

b. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

c. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Fasilitas Kesehatan

Tingkat Pertama (FKTP)

d. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

e. Kemitraan Pengobatan bagi Pasien Kurang Mampu

f. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

g. Program Pelayanan Kesehatan Pasien Rujukan

h. Kegiatan Gawat Darurat di Sarana Kesehatan

5. Angka Kematian Ibu Per 100.000 Kelahiran Hidup (AKI).

Untuk Angka Kematian Ibu (AKI) di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2015

dimana pencapaian kinerjanya

berhasil, yaitu rencana target

sebanyak 150 per 100.000

kelahiran hidup dan terealisasi

sebanyak 160,77 per 100.000

kelahiran hidup atau sebesar 92,82%.

Dibandingkan dalam kurun waktu 9

tahun terakhir mulai tahun 2007

150 150 150 150 150203

224

98

39

160,77

64,750,7

134,7

174

92,82

0

50

100

150

200

250

2011 2012 2013 2014 2015

Grafik 4Trands AKI/100.000 Tahun 2011-

2014

Target Realisasi Capaian

Page 25: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

58

sampai dengan 2015, maka Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat 155/100.000,

131/100.000, 196/100.000, 213/100.000, 203/100.000, 224/100.000,

98/100.000, 39/100.000 dan 160,77/100.000.

Keberhasilan

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015 yaitu :

a. Perawatan secara berkala Bagi Ibu Hamil dari Keluarga Kurang Mampu

b. Pelayanan Kunjungan Ibu Hamil

c. Pelayanan Ibu Hamil dengan Komplikasi Kebidanan

d. Pelayanan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan

e. Pelayanan Neonatus dengan Komplikasi.

Hambatan/Masalah

Terjadinya peningkatan AKI pada tahun 2015 dibanding beberapa tahun

sebelumnya, disebabkan karena masih ada prilaku Ibu Bersalin yang

melakukan persalinan bukan ke fasilitas kesehatan (dukun) dan faktor

geografis Kabupaten Kotabaru yang notabene sulitnya transportasi untuk

melakukan rujukan bagi Ibu Hamil yang mempunyai resiko tinggi.

Solusi

Untuk mengatasi

masalah ini, mulai tahun 2016

diadakan Rumah Tunggu bagi

Ibu hamil yang berisiko

tinggi dan memaksimalkan

kunjungan K1, K2, K3 dan K4

serta digalakkannya program

“Gerbang Saijaan (Gerakan

Bangkitnya Sayang Anak, Ibu

Page 26: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

59

dan Janin Lahir Aman dan Nyaman”). Dan yang tidak kalah pentingnya,

meningkatkan pendampingan bidan, dukun dan steakholder.

Prestasi Yang Diraih

1. Juara Terbaik I Tingkat

Provinsi Kalimantan Selatan

dalam kegiatan Kecamatan

Sayang Ibu Tahun 2015.

2. Puskesmas terpencil

berkinerja terbaik 1 Tingkat

Kalimantan Selatan

6. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran Hidup.

Angka kematian bayi (AKB) adalah jumlah kematian penduduk yang

berusia di bawah satu tahun per 1000 kelahiran hidup pada tahun tertentu

disuatu daerah.AKB merupakan

indikator yang sangat berguna untuk

mengetahui status kesehatan anak

khususnya bayi dan dapat

mencerminkan tingkat kesehatan

ibu, kondisi kesehatan lingkungan

secara umum, status kesehatan

penduduk secara keseluruhan serta

tingkat perkembangan sosial ekonomi masyarakat.

Angka Kematian Bayi (AKB) untuk Kabupaten Kotabaru pada tahun 2015 dari

dari target 26 kasus per 1000 kelahiran hidup terealisasi sebanyak 10,05

kasus per 1000 kelahiran hidup atau 161%. Capaian kinerja Angka Kematian

Bayi tahun 2015 tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun

2014 dengan Angka Kematian Bayi target sebanyak 26 kasus per 1000

kelahiran hidup realisasi sebanyak 8kasus per 1000 elahiran hidup atau

169%. Capaian kinerja Angka Kematian Bayi ini merupakan pencapaian

kinerja yangsangat berhasil. Trens realisasi Angka Kematian Bayi dalam

15

40

9 8 10,05

142

46

165,4 169 161

0

50

100

150

200

2011 2012 2013 2014 2015

Grafik 5 Trands AKB per 1000

Target Realisasi Capaian

Page 27: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

60

9 tahun terakhir mulai tahun 2007 s.d 2015, yaitu 7/1000 KL, 13/1000 KL,

26/1000 KL, 10/1000 KL, 15/1000 KL, 40/1000 KL, 9/1000 KL, 8/1000 KL

dan 10,05/1000 KL.

Keberhasilan

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu:

a. Pelayanan Kesehatan Bayi

b. Pemberian Makanan Tambahan dan Vitamin

c. Peningkatan Pendidikan Tenaga Penyuluh Kesehatan

d. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Tidak Menular

e. Pelayanan Ibu Bersalin

f. Pelayanan Ibu Hamil dengan komplikasi kebidanan

g. Pelayanan Pertolongan persalinan oleh Tenaga Kesehatan

h. Pelayanan Neonatus dengan komplikasi.

Hambatan/Masalah dan Solusi

Terjadinya peningkatan AKB pada tahun 2015 dibandingkan beberapa

tahun sebelumnya, disebabkan karena masih ada prilaku Ibu Bersalin yang

melakukan persalinan bukan ke fasilitas kesehatan (dukun) dan faktor

geografis Kabupaten Kotabaru yang notabene sulitnya transportasi untuk

melakukan rujukan bagi Ibu Bersalin yang mempunyai resiko tinggi. Untuk

Page 28: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

61

mengatasi masalah ini, mulai tahun 2016 diadakan Rumah Singgah bagi Ibu

hamil yang berisiko tinggi dan memaksimalkan kunjungan neonatus lengkap

serta digalakkannya program “Suami ASI Eksklusif”.

Prestasi yang Diraih :

Juara 1 Balita ASI Eksklusif

Inovasi “ Ayah ASI Eksklusif”

7. Cakupan Sasaran Pasangan Usia Subur Menjadi KB Aktif

Pasangan Usia Subur (PUS) menjadi peserta KB aktif adalah pasangan

suami istri yang sah yang istrinya atau suaminya masih menggunakan alat,

obat atau cara kontrasepsi untuk mencegah kehamilan dalam kurun waktu

tertentu. Pencapaian peserta KB aktif di suatu Kabupaten/Kota

dihitung/diperkirakan setiap tahun berdasarkan perkiraan perhitungan

penurunan angka kelahiran total (Total Fertility Rate=TFR) yang telah

ditetapkan secara Nasional dan didistribusikan ke provinsi melalui Rapat

Kerja Daerah program KB Provinsi dan atau Kabupaten/Kota.

Dengan demikian cakupan sasaran PUS menjadi peserta KB aktif (PA)

adalah jumlah peserta KB aktif (PA) dibandingkan dengan seluruh PUS dalam

suatu di wilayah pada kurun waktu tertentu. Peserta KB Aktif adalah

merupakan jumlah kumulatif dari peserta KB yang terus menerus

menggunakan salah satu alat, obat dan cara kontrasepsi ditambah dengan

jumlah peserta KB baru pada tahun berjalan. Hal ini dilakukan dengan

mengajak PUS untuk menjadi peserta KB baru (PB yakni PUS yang baru

pertama kali menggunakan salah satu alat, obat dan cara kontrasepsi, atau

yang menjadi peserta KB setelah melahirkan atau keguguran) dan membina

peserta KB aktif.

Pada tahun 2015 cakupan sasaran PUS menjadi KB Aktif di Kabupaten

Kotabaru sebanyak 79,12% dimana jumlah peserta KB Aktif sebanyak 54.475

orang dan jumlah PUS sebanyak 68.849 orang, sehingga capaian kinerja

sebesar 121,72%. (2015:71.

Page 29: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

62

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu:

a. Penyediaan Pelayanan KBdan Alat Kontrasepsi Bagi Keluarga Miskin

b. Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu

c. Promosi Pelayanan Khiba

d. Pembinaan Keluarga Berencana

e. Peningkatan Partisipasi Pria Dalam Keluarga Berencana dan Kesehatan

Reproduksi

f. Pengumpulan, Updating, Analisis DataPeserta KB Aktif

8. Cakupan Layanan Rumah Layak Huni

Cakupan ketersediaan rumah layak huni adalah cakupan pemenuhan

kebutuhan rumah yang memenuhi persyaratan keselamatan bangunan dan

kecukupan minimum luas bangunan serta kesehatan penghuninya. Kriteria

rumah layak huni meliputi : memenuhi persyaratan keselamatan bangunan

(struktur bawah/pondasi, struktur tengah/kolom dan balak, struktur atas);

menjamin kesehatan meliputi pencahayaan, penghawaan dan sanitasi; serta

memenuhi kecukupan luas minimum 7,2 m2/orang sampai dengan 12

m2/orang. Kriteria rumah layak huni tersebut tidak menghilangkan

penggunaan teknologi dan bahan bangunan daerah setempat sesuai kearifan

lokal daerah untuk menggunakan teknologi dan bahan bangunan dalam

membangun rumah layak huni.

Berdasarkan data pada tahun 2012 di Kabupaten Kotabaru jumlah

penduduk yang tidak memiliki rumah sendiri (backlog) sebanyak 22.232 unit

rumah dan jumlah rumah tidak layak huni sebanyak 10.112 unit rumah.

Kemudian pada tahun 2014 terjadi penurunan rumah tidak layak huni

menjadi 9.364 unit dari sejumlah 78.792 unit rumah se Kabupaten Kotabaru

yang disebabkan terbangunnya sebanyak 150 unit rumah murah untuk PNS

Golongan I dan Golongan II oleh PT. Perumnas kerjasama dengan Pemerintah

Kabupaten Kotabaru, diterimanya bantuan stimulan perumahan swadaya

Page 30: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

63

dari Kementerian Perumahan Rakyat untuk perbaikan perumahan sebanyak

344 unit, dibangunnya perumahan melalui Bedah Rumah oleh Pemerintah

Kabuapaten Kotabaru sebanyak 10 unit, dan tumbuhnya perumahan-

perumahan yang dibangun pihak swasta.

Cakupan Rumah Layak Huni di Kabupaten Kotabaru pada tahun 2014

diperoleh dari jumlah rumah layak huni se Kabupaten Kotabaru dibagi

jumlah rumah se Kabupaten Kotabaru yaitu 47.196 unit dibagi 78.792 unit

rumah se Kabupaten Kotabaru dikalikan 100% diperoleh cakupan rumah

layak huni sebanyak 59,90%.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu :

a. Penetapan Kebijakan, Strategi dan Program Pembangunan

b. Koordinasi Penyelenggaraan Pengembangan Perumahan

c. Fasilitasi dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang

Mampu

d. Sosialisasi peraturan perundang-undangan di bidang perumahan

e. Pembangunan sarana dan prasarana rumah sederhana sehat.

9. Pengangkutan Sampah

Aktivitas yang dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

akan berpengaruh terhadap meningkatnya volume sampah. Apabila masalah

ini tidak dilakukan penanganan secara serius, diprediksi dapat

mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan yang cukup signifikan di

seluruh wilayah, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Untuk mewujudkan kota bersih dan hijau, telah dicananagkan berbagai

program yang pada dasarnya bertujuan untuk mendorong dan meningkatkan

kapasitas masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah pada

dasarnya bertujuan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan

dengan jalan melakukan pengelolaan sehingga berkurang volumenya.

Pengelolaan sampah meliputi elemen penyimpanan di tempat-tempat

penghasil sampah, pengumpulan sampah di 168 tempat pembuangan

Page 31: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

64

sementara, pengangkutan sampah ke tempat-tempat pembuangan akhir,

pemanfaatan kembali atau daur ulang, dan pengolahan/pemusnahan.

Keterlibatan masyarakat diperlukan untuk melakukan pengelolaan sampah

sehingga pada gilirannya sampah dapat diolah secara mandiri dan menjadi

sumberdaya.

Pengangkutan sampah adalah membawa sampah dari sumber dan/atau

dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan

sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir.

Produksi sampah di Kabupaten Kotabaru tahun 2015 mencapai 140

m³/hari, diangkut ke TPA sebesar 110 m³/hari atau 78,57% sedangkan

sisanya oleh masyarakat yang bertempat tinggal di kawasan pesisir dan

sungai ada yang dibuang ke laut dan ke sungai, serta dipilah dan

dikumpulkan untuk dijual ke penampungan. Namun demikian Pemerintah

Kabupaten Kotabaru tetap berupaya untuk mengurangi sampah dilakukan

dengan berbagai cara antara lain dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA)

Sebelimbingan dengan secara terbuka (open dumping) rata-rata sebesar 110

m³/hari yang terletak wilayah Kecamatan Pulau Laut Utara, sebelum

memfungsikan TPA Sungup secara control landfill yang sudah dibangun dan

terletak di Kecamatan Pulau Laut Tengah.

Upaya- upaya yang dilakukan untuk meningkatkan indikator volume

sampah yang terangkut ke TPA yaitu menambah jumlah sarana

pengangkutan yang dimiliki dimana kondisi yang ada sebanyak 33 armada,

meningkatkan ritasi pengangkutan dengan menambah dukungan biaya

operasional dalam rangka peningkatan jumlah sampah yang diangku ke TPA

dan menambah tenaga operasional.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu :

a. Penyediaan Prasarana dan sarana pengelolaan persampahan.

b. Peningkatan Operasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Sarana

Persampahan.

c. Sosialisasi Kebijakan Pengelolaan Persampahan.

Page 32: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

65

10. Angka Partisipasi Kasar (APK)

Peningkatan sumber daya manusia di Kabupaten Kotabaru agar mampu

bersaing dalam era globalisasi dilakukan dengan terus mengupayakan

memberikan pelayanan pendidikan formal untuk dapat mengembangkan

potensi masyarakat agar dapat hidup mandiri serta melanjutkan pendidikan

ke jenjang yang lebih tinggi. Hal tersebut diwujudkan dalam kebijakan

Pemerintah Kabupaten Kotabaru bahwa tidak ada penduduk usia sekolah di

Kabupaten Kotabaru yang tidak bersekolah karena alasan tidak mempunyai

biaya. Berbagai upaya telah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan dengan harapan pendidikan di Kabupaten Kotabaru mencapai

standar kualitas nasional.

Berdasarkan hasil analisis pencapaian kinerja untuk sasaran

meningkatnya ketercapaian dan keterjangkauan memperoleh layanan

pendidikan di Kabupaten Kotabaru terhadap Indikator Angka Partisipasi

Kasar .

Capaian Angka Partisipasi Kasar (APK) yang diperoleh dari

perbandingan siswa pada jenjang sekolah dibagi dengan jumlah penduduk

pada usia sekolah tersebut dan secara terinci capaian APK pada masing-

masing jenjang pendidikan adalah sebagai berikut : Capaian APK

SD/MI/Paket A pada tahun 2015 terealisasi sebesar 108,53% dari yang

ditargetkan sebesar 99,50%, APK (SLTP/MTs/Paket B) terealisasi sebesar

93,54% dari target sebesar 99,35%, APK (SMU/MA/Paket C) terealisasi

sebesar 83,86% dari target sebesr 85,61%.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015 yaitu :

a. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

b. Program Pendidikan Menengah

c. Program Peningkatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan

d. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

e. Program Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun.

Page 33: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

66

11. Angka Partisipasi Murni (APM)

Terhadap indikator Angka Partisipasi Murni (APM) Capaian Angka

Partisipasi Murni (APM) diperoleh dari perbandingan jumlah siswa usia

sekolah dibagi dengan jumlah penduduk anak usia sekolah. APM

(SD/MI/Paket A) pada tahun 2015 terealisasi sebesar 95,14% dari target

sebesar 96,86%; APM (SMP/MTs/Paket B) terealisasi sebesar 70,22% dari

target sebesar 76,80%; dan APM (SMU/MA/Pakt C) terealisasi sebesar

63,08% dari target sebesar 42,06%.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015 yaitu :

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

c. Program Pendidikan Menengah

d. Program Pendidikan Non Formal

e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

f. Program Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Pendidikan Dasar

Sembilan Tahun.

12. Peningkatan Minat Baca Masyarakat

Prioritas Perpustakaan Umum Kabupaten Kotabaru menjadi sarana

belajar dari tingkat SD, SMP, SMA, Mahasiswa maupun Pegawai

Negeri/Swasta/Umum dengan berbagai fasilitas informasi bahan pustaka

yang dapat dibuka melalui PC yang telah disediakan katalog bahan pustaka

/OPAC melalui Software IBRA, bahan pustaka yang lengkap dan sesuai

dengan kurikulum terbaru.

Pada tahun 2015 dengan jumlah pengunjung sebanyak 58.851 orang

yang terdiri dari pengunjung di Perpustakaan Umum sebanyak 27.578 dan

pengunjung perpustakaan keliling sebanyak 22.186 orang. Dengan demikian

terjadi peningkatan sebanyak 1.078 orang atau sebesar 1,83% dibandingkan

pada tahun 2014 dengan pengunjung sebanyak 57.773 orang.

Page 34: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

67

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu :

a. Pemasyarakatan Minat dan Budaya Membaca Untuk Mendorong

Terwujudnya Masyarakat Pembelajar

b. Supervisi Pembinaan dan Stimulasi Pada Perpustakaan Umum,

Perpustakaan Khusus, Perpustakaan Sekolah dan Perpustakaan

Masyarakat

c. Penyediaan Bantuan Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca Daerah

d. Penyelenggaraan Koordinasi Pengembangan Budaya Baca

e. Publikasi dan Sosialisasi Minat dan Budaya Baca

13. Panjang Jalan Dalam Kondisi Baik

Kriteria kondisi jalanadalah bahwa setiap ruas jalan harus memiliki

kerataan permukaan jalan yang memadai bagi kendaraan untuk dapat dilalui

oleh kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman. Panjang jalan di seluruh

wilayah Kabupaten Kotabaru adalah sepanjang 1.608,46 Km dengan rincian

Jalan Negara sepanjang 140,66 Km; Jalan Provinsi sepanjang 40 Km; dan

Jalan Kabupaten sepanjang 1.427,80 Km.

Selanjutnya untuk kondisi jalan baik di seluruh wilayah Kabupaten

Kotabaru sampai dengan tahun 2015 sepanjang 875,8 Km terdiri dari Jalan

Negara sepanjang 140,66 Km, Jalan Provinsi sepanjang 40 Km, dan Jalan

Kabupaten sepanjang 695,14 Km, sedangkan Jalan Kabupaten yang

kondisinya sedang sepanjang 442,86%; kondisi rusak sepanjang 110,21 Km,

dan kondisi rusak berat sepanjang 179,59 Km. Dengan demikian persentase

panjang Jalan dalam Kondisi Baik dapat diperoleh sebesar 61,34%.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan

selama Tahun 2015, yaitu:

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

b. Program rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan

c. Program Pembangunan Sistem Informasi/Data Base Jalan dan Jembatan.

Page 35: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

68

Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,

pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan

prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan

keperluan penyelenggaraan pemakaman.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan

kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,

terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat

pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui

3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 15

sebagai berikut:

Tabel 3.11

Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Keenam

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran bahwa dari 3 (tiga) indikator kinerja yang ditetapkan menghasilkan

capaian kinerja rata-rata sebesar 81,27% yang berarti masuk dalam katagori

capaian Tinggi.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

Tahun 2015 yaitu :

a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan melalui kegiatan Pembinaan

Organisasi Kepemudaan yang ada di Kotabaru.

b. Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga meliputi kegiatan

peningkatan kesegaran jasmani dan rekreasi, penyelenggaraan kompetisi

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN TAHUN 2015 Capaian

Kinerja

(%) TARGET REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Rasio pemuda yang berprestasi % 100 85,87 85,87

2 Rasio prestasi olahraga % 100 83,37 83,37

3 Persentase Tempat Pemakaman Umum

(TPU) mendapat bantuan

% 100 74,58 74,58

Rata-rata Capaian 81,27

Page 36: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

69

olahraga, pemberian penghargaan bagi insan olahraga yang berdedikasi dan

berprestasi serta kerjasama peningkatan olahragawan berbakat dan

berprestasi dengan lembaga/instansi lainnya.

c. Program Pengelolaan Areal Pemakaman melalui kegiatan Pembangunan

Sarana dan Prasarana Pemakaman.

Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,

wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah

Nusantara.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai

pusat ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak

geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 (tiga) indikator dengan target,

realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 16 sebagai berikut

Tabel 3.12

Target, Realiasasi dan Capaian Kinerja Indikator Kinerja Utama Sasaran Ketujuh

Berdasarkan hasil evaluasi terhadap sasaran tersebut di atas, diperoleh

gambaran bahwa dari 3 (tiga) indikator kinerja yang ditetapkan menghasilkan

capaian kinerja rata-rata sebesar 81,92 % yang berarti masuk dalam katagori

capaian tinggi.

Keberhasilan pencapaian indikator kinerja sasaran di atas tidak terlepas

dari dukungan program-program dan kegiatan utama yang dilaksanakan selama

Tahun 2015 yaitu:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

SATUAN TAHUN 2015 Capaian

Kinerja (%) TARGET REALISASI

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Persentase tingkat kunjungan wisata % 50 45 90

2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan % 80 56,04 70,05

3 Cakupan pelayanan advice tata ruang

sesuai RTRW

% 100 85,71 85,71

Rata-rata Capaian 81,92

Page 37: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

70

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata melalui kegiatan Pelaksanaan

promosi pariwisata nusantara di dalam dan di luar negeri;

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata melalui Peningkatan

pembangunan sarana dan perasarana pariwisata, Pelaksanaan Koordinasi

Pembangunan Objek Pariwisata dengan Lembaga / dunia usaha

c. Program Pengembangan Kemitraan melalui Pengembangan dan penguatan

litbang, kebudayaan dan pariwisata, Pengembangan SDM di bidang

kebudayaan dan pariwisata bekerjasama dengan lembaga lainnya serta

Fasilitasi pembentukan forum komunikasi antar pelaku industri pariwisata

dan budaya

d. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan, merupakan indikator yang menjadi

penentu capaian kinerja pada rehabilitasi hutan dan lahan dengan

melakukan Pembuatan Bibit / Benih Tanaman Kehutanan, Peningkatan

peran serta masyarakat dalam Rehabilitasi Hutan dan Lahan (PPKAN),

Penyelenggaraan Reboisasi dan Penghijauan Lahan, Rehabilitasi Hutan dan

Lahan Kritis DAS dan Pemeliharaan Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan

(RHL)

e. Program Pemanfaatan Ruang Pelayanan Masyarakat dalam Pengurusan Izin

Pemanfaatan Ruang.

Gambar 3.1 Penghargaan Kebudayaan Yang Diterima Bupati Kotabaru

Page 38: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

71

2. PERBANDINGAN ANTARA REALISASI KINERJA SERTA CAPAIAN KINERJA

TAHUN INI DENGAN TAHUN LALU DAN BEBERAPA TAHUN TERAKHIR

Selanjutnya untuk pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja makro

Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang telah dicapai pada Tahun 2015 yang

membandingkan antara Realiasi Kinerja serta Capaian Kinerja Tahun ini dengan

Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir adalah sebagai berikut:

Tabel 3.13

Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Makro

Tahun 2012 s/d 2015

No Indikator Satuan

2012 2013 2014 2015

Realisasi Capaian (%)

Realisasi Capaian (%)

Realisasi Capaian (%)

Realisasi Capaian (%)

1 Melek Huruf % 95,33 98,27 96,73 99,51 96,80 99,28 98.07 99,56

2 Lama Sekolah Tahun 7,09 94,53 7,10 91,61 7,12 89 7.12 89,00

3 Daya Beli (Konsumsi Riil/ Kapita)

660.400 98,82 663.330 98,62 680.200 100 680,200 99,01

4 Usia Harapan

Hidup

Tahun 66,15 100,37 66,45 99,80 66,78 99,82 68.40 102,09

5 IPM 72,43 99,84 73,15 11,20 73,57 99,95 73.15 98,85

6 PDRB (Rp. Juta) berdasarkan ADHB dgn pertambangan

Rp.

12.106.197 111,08 13.283.868 113,12 14.660.835 116,46 17.568.536 130,79

7 Jumlah Penduduk

Jiwa 303.459 100,65 308.730 98,11 314.492 97,77 320,200 93,89

8 Pertumbuhan Ekonomi

% 6,62 110,33 6,71 107,36 5,99 92,15 4,3 66,15

9 Pertumbuhan Penduduk

% 2,17 210,59 1,73 252,60 2,09 200,47 2.40 62,18

10 Income/Kapita

(Rp)

Rp 39.962.363 102,14 43.031.782 102,24 46.617.514 103,47 46,617,514 62,18

11 Tingkat Pengangguran

% 4,38 105,93 4,45 96,17 3,94 108,10 6,10 155,61

12 Angka

Kemiskinan

% 4,85 98,17 4,73 91,54 4,5 82,66 4.50 126,40

13 Inflasi % 6,00 100 5,31 112,99 5,31 112,99 4.57 76,17

14 Investasi (Rp. Juta)

Rp 21.778.790 118,83 22.300.000 109,74 30.069.187 134,76 30,067,000 134,76

Sumber: BPS Kabupaten Kotabaru

Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kotabaru dengan

pertambangan adalah 4,30 persen, atau sama dengan tahun 2013, akan tetapi

mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar

5,99 persen. Seperti yang sudah diketahui bersama, sektor pertambangan

Page 39: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

72

dengan produk andalan batubara merupakan salah satu komoditi unggulan di

daerah ini. Dengan kontribusi 22,76 persen terhadap total PDRB mengalami

penurunan harga sampai dengan 50 persen, serta dengan diterapkannya

Peraturan Pemerintah terkait larangan ekspor mineral mentah.

Sementara itu, apabila dilihat dari PDRB Kabupaten Kotabaru atas dasar

harga berlaku tanpa pertambangan, diketahui bahwa pada tahun 2015 nilai yang

dicapai adalah sebesar Rp. 13.433.075 meningkat dibandingkan dengan tahun

2014 yang sebesar Rp. 12.587.940,-. Tabel diatas menunjukkan bahwa PDRB

Kabupaten Kotabaru atas dasar harga berlaku dengan pertambangan mengalami

peningkatan. Peningkatan ini menunjukkan bahwa terjadi akselerasi aktivitas

ekonomi baik dari sisi nominal maupun produksi.

Pemerintah Daerah selalu berusaha untuk terus menarik investor untuk

melakukan investasi di Kabupaten Kotabaru dalam rangka meningkatkan

perekonomian, hal ini dapat dilihat dari capaian indicator investasi di Kabupaten

Kotabaru dari tahun 2012 – 2014 terus meningkat dan kebijakan tersebut juga

diharapkan dapat membuka akses dalam rangka pencipataan lapangan kerja

baru untuk mencapai target penurunan tingkat pengangguran.

Kebijakan yang dilakukan Pemerintah juga diharapkan mampu

meningkatkan income perkapita masyarakat, ini dapat dilihat dari capaian

indikator income/perkapita setiap tahunnya selalu diatas 100 %, dan tentunya

secara langsung berdampak pula terhadap tingkat daya beli masyarakat, dimana

capaian selalu meningkat sampai dengan tahun 2014 diprediksi 100%.

Inflasi adalah kenaikan harga secara umum, atau inflasi dapat juga

dikatakan sebagai penurunan daya beli uang. Makin tinggi kenaikan harga

makin turun nilai uang. Definisi diatas memberikan makna bahwa, kenaikan

harga barang tertentu atau kenaikan harga karena panen yang gagal misalnya,

tidak termasuk inflasi. Laju inflasi merupakan ukuran yang dapat

menggambarkan kenaikan/penurunan harga dari sekelompok barang dan jasa

yang berpengaruh terhadap kemampuan daya beli masyarakat. Laju inflasi

Kabupaten Kotabaru ditunjukkan oleh data nilai inflasi rata-rata cukup stabil

dari tahun 2012 sebesar 6 persen dan cenderung turun pada tahun 2014 dan

2015 diangka 4,57 %.

Page 40: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

73

Dalam rangka penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Kotabaru

dilihat dari data tahun 2012 – 2014, setiap tahunnya masih dikisaran 4,5 dan

belum dapat mencapai target yang telah ditetapkan, hal ini kemungkinan

disebabkan belum tepatnya sasaran program dan kegiatan yang dilakukan dalam

rangka pengurangan kemiskinan, kedepan perlu disusun strategi dan kebijakan

pelaksanaan program yang langsung menyentuh ke masayarakat miskin melalui

pola pemeberdayaan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di Kabupaten

Kotabaru.

Indeks pembangunan manusia juga menyajikan ukuran kemajuan

pembangunan yang lebih memadai pada indeks pendidikan dan indeks

kesehatan namun belum cukup baik di indeks daya beli. Namun demikian IPM

bukan satu-satunya indikator yang mampu menjelaskan pembangunan manusia

secara menyeluruh. IPM adalah suatu ringkasan yang tidak dapat menggantikan

arti dari perspektif pembangunan manusia yang sangat kaya makna sehingga

bukan merupakan suatu ukuran komprehensif dari pembangunan manusia.

Pada tahun 2015 IPM Kabupaten Kotabaru tercatat sebesar 73,15. Angka

ini mengalami penurunan sebesar 0,42 dibandingkan IPM pada tahun 2014

sebesar 73,57. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator

komposit tunggal yang mengukur tiga dimensi pokok pembangunan manusia

yang mencerminkan status kemampuan dasar (basic capabilities) penduduk.

Ketiga kemampuan dasar tersebut adalah umur panjang dan sehat yang diukur

dengan Indeks Kesehatan (IK), pengetahuan dan keterampilan yang diukur

dengan Indeks Pendidikan (IP), serta akses terhadap sumber daya yang

dibutuhkan untuk mencapai standar hidup layak yang diukur dengan Indeks

Daya Beli (IDB). Indikator dampak sebagai komponen yang dibutuhkan untuk

perhitungan IPM adalah angka harapan hidup waktu lahir, pencapaian

pendidikan yang diukur dengan angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah,

serta pengeluaran konsumsi per kapita yang disesuaikan.

Dalam kaitannya dengan upaya kesehatan dan kaitannya dengan faktor

sosial budaya, maka angka harapan hidup waktu lahir dipandang sebagai suatu

bentuk akhir dari upaya peningkatan taraf kesehatan seca keseluruhan. Angka

Page 41: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

74

harapan hidup waktu lahir menunjukan rata-rata tahun hidup yang akan

dijalani oleh seseorang dari mulai dilahirkan. Umur harapan hidup digunakan

untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia, cermin dari dimensi sehat

dan berumur panjang. Tahun 2015 umur harapan hidup di Kabupaten Kotabaru

tercatat 68,40 tahun dan selalu meningkat dilahat dari tahun ke tahun, yang

berarti rata-rata umur yang mungkin dicapai dari sejak lahir sampai meninggal

dunia penduduk Kabupaten Kotabaru adalah antara 67 sampai 68 tahun.

Kepedulian pemerintah untuk menuntaskan buta huruf terus digalakan

baik melalui program pendidikan dasar secara massal maupun melalui berbagai

instrumen kebijakan seperti kursus, program pemberantasan buta huruf

fungsional, kejar Paket A dan keaksaraan fungsional. Khusus program

keaksaraan fungsional adalah bertujuan untuk memberantas kebutaaksaraan

dengan fokus kegiatan melalui diskusi, membaca, menulis, berhitung dan

pemecahan masalah yang dihadapi dalam aktifitas yang berkaitan dengan

kebutuhan keseharian. Angka melek huruf Kabupaten Kotabaru tahun 2015

mencapai 98,07 persen.

Rata-rata lama sekolah mengindikasikan makin tingginya pendidikan yang

dicapai oleh masyarakat di suatu daerah. Semakin tinggi rata-rata lama sekolah

berarti semakin tinggi jenjang pendidikan yang dijalani. Rata-rata lama sekolah

yaitu rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke

atas di seluruh jenjang pendidikan formal yang pernah diikuti. Nampak bahwa

rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun keatas dari tahun 2012 sampai

dengan tahun 2015 di Kabupaten Kotabaru semakin baik dan terus bertambah,

walaupun berjalan sangat lambat. Pada tahun 2012, rata-rata lama sekolah di

Kabupaten Kotabaru mencapai 7,09 tahun dan pada tahun 2015, rata-rata lama

sekolah penduduk Kabupaten Kotabaru menjadi 7,12 tahun, artinya secara rata-

rata penduduk usia 15 tahun ke atas di Kabupaten Kotabaru berpendidikan

kelas 2 SLTP.

Page 42: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

75

Kemudian pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara Realiasi serta Capaian

Kinerja Tahun ini dengan Tahun Lalu dan Beberapa Tahun Terakhir pada

indikator sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang

efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek

kewibawaan, akuntabel dan responsibel.

Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten

Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan

memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8

indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana

pada tabel 3.14 sebagai berikut.

Page 43: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

76

Tabel 3.14

Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Kesatu Tahun 2011 s.d 2015

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

2011 2012 2013 2014 2015 REALISASI KINERJA

(%)

CAPAIAN KINERJA

(%)

REALISASI KINERJA

(%)

CAPAIAN KINERJA

(%)

REALISASI KINERJA

(%)

CAPAIAN KINERJA

(%)

REALISASI KINERJA

(%)

CAPAIAN KINERJA

(%)

REALISASI KINERJA

(%)

CAPAIAN KINERJA

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (6) (7) (8) (9)

1 Persentase penetapan dan pengundangan Peraturan

Daerah

74,52 74,52 76,92 76,92 103,33 103,33 107,14 107,14 100 100

2 Cakupan Rasio Petugas

Perlindungan Masyarakat

29,21 58,42 35,16 72,49 38,52 76,84 41,26 82,52 50 87,5

3

Sertifikasi tanah Aset

Pemerintah Kabupaten

Kotabaru

10,12 40,48 35,71 89,27 35,29 88,22 11,11 44,44 25 84

4

Persentase Naskah kerjasama antar Daerah/

Lembaga yang ditindaklanjuti

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

5 Kualitas Aparatur yang

bersih dan berwibawa

93,45 93,45 100 100 99,90 99,90 99,85 99,85 100 99,91

6

Persentase temuan

pemeriksaan yang telah

ditindaklanjuti

71 71,00 95 95 93 93 76,92 96,15 100 87,60

7 Cakupan pelayanan

bencana kebakaran

61,65 77,06 72,48 83,91 60,36

73,28 62,47 78,08 80 82,00

8 Rasio Belanja Langsung terhadap APBD

52,1 86,83 54,15 90,24 58,15 96,92 59,57 99,28 60 99,55

Page 44: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

77

Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis, dengan

kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari

setiap elemen pembangunan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan dan

pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat

rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen pembangunan” diukur melalui 8

indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.15

sebagai berikut:

Page 45: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

78

Tabel 3.15

Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Kedua Tahun 2011 s.d 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA 2011 2012 2013

2014 2015

REALISASI (%)

CAPAIAN (%)

REALISASI (%)

CAPAIAN (%)

REALISASI (%)

CAPAIAN (%)

REALISASI (%)

CAPAIAN (%)

REALISASI (%)

CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1 Cakupan penerbitan Kartu

Tanda Penduduk

51,2 69,19 57,67 77,94 66,06 89,27 74,88 101,19 65,23 88,15

2 Cakupan penerbitan Akta

Kelahiran

15,75 39,38 16,59 41,48 22,53 56,32 25,65 64,12 7,17 17,93

3

Rasio penerbitan perijinan

dan non perijinan yang

dilayani satu pintu

75 100,00 75 100 75 100 62 82,66 70 93,33

4

Persentase Desa Pelaksana

Gerakan Pembangunan

untuk rakyat ( Gapura)

Saijaan

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

5 Tingkat ketersediaan pangan

utama

105,05 116,72 120,16 133,51 112,38 124,86 127,12 141,24 127,12 141,24

6

Persentase Jumlah PMKS

yang memperoleh bantuan sosial

3,4 56,67 4,82 80.33 4,82 80,33 4,82 80,33 6 100,00

7

Persentase cakupan layanan

pengaduan tindak kekerasan

terhadap perempuan dan

anak

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

8 Persentase tingkat konflik

sosial

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 46: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

79

Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta

dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta

kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif

masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan

meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’

diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana

dalam tabel 3.16 sebagai berikut:

Page 47: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

80

Tabel 3.16

Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Ketiga Tahun 2011 s.d 2015

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

2011 2012 2013 2014 2015 REALISASI

(%) CAPAIAN

(%) REALISASI

(%) CAPAIAN

(%) REALISASI

(%) CAPAIAN

(%) REALISASI

(%) CAPAIAN

(%) REALISASI

(%) CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (6) (7) (6) (7)

1

Besaran pencari kerja

yang terdaftar yang

ditempatkan

0

0

0

0

2,10

21,0 5,48 54,80 3,20 16,00

2 Persentase jumlah

koperasi aktif

60,56 84,11 60,56 84,11 60,56 84,11 60,56 84,11 61,24 87,50

3

Persentase

peningkatan mutu

pertanian

46,42 116,05 46,42 116,05 50,51 126,27 29,07 72,67 6,79 135,78

4

Persentase

peningkatan populasi ternak

30,18 75,45 30,18 75,45 31,64 79,10 32,16 80,40 14,53 151,50

5

Persentase

peningkatan produksi

perikanan

102,47 102,47 102,47 102,47 108,38 108,38 114,86 114,86 1,39 136,27

6

Persentase

Peningkatan

Penerima Bantuan Hibah Bibit Karet,

Kakao dan Kelapa

Sawit

29,16 72,90 29,16 72,90 31,82 79,55 34,75 86,87 21,38 101,37

Page 48: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

81

Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah

lainnya guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan rakyat dan

peningkatan sistem.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peningkatan

PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan

dan kesejahteraan rakyat dan peningkatan sistem’ diukur melalui 2 indikator

dengan target, realisasi dan capain sebagaimana dalam tabel 3.17 sebagai

berikut:

Tabel 3.17

Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Keempat Tahun 2011 s.d 2015

Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi,

pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan,

penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya ketersediaan air

bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau

masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses

jalan kepedesaan” diukur melalui 15 indikator dengan target, realisasi dan

capaian sebagaimana dalam tabel 3.18 sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

2011 2012 2013 2014 2015 REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISA

SI (%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%) REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (6) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah

118,99

118,99 101,56 104,49 104,49

124,30

104,49 104,49

118,99

118,99

2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD

6,08

60,8 2,52 25,2 8,64

86,4 8,64 86,4

8,67

86,7

Page 49: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

82

Tabel 3.18 Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Kelima

Tahun 2011 s.d 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

2011 2012 2013 2014 2015

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN (%) REALISASI

(%)

CAPAIAN (%)

(1) (2) (3) (6) (6) (6) (7) (8) (9) (10) (11)

1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman

67,14 95,91 68,32 97,60 69,14 98,77 71,52 102,17 72,15 103,07

2

Persentase usaha /

Kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

100 100

100

100

100

100

100

100 100 100

3

Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat

Kecamatan

50 100 50 100 75 150 100 200 100 200

4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar

masyarakat miskin

63,81

63,81 65,70 65,70 90,67 90,67 62 62 100 100

5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

103

131

203 38,89 98 134 39 174 160,77 92,82

6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

15

142

13 100 9 165 8 169 10,05 161

7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB aktif

73,16 112,55 87,55 134,69 87,84 135,14 79,12 121,72 87,95 120,08

8 Cakupan layanan rumah layak huni

41,13 58,76 42,61 60,87 50,13 71,61 59,90 85,57 87,95 120,22

9 Persentase pengangkutan sampah

95 95 100 100 80,28 80,28 78,57 112,24 100 100

10

Angka Partisipasi Kasar (APK) - APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket

B) - APK (SMU/Paket C)

99,67 98,43

84,45

99,67 98,43

84,45

110,76 80,30

58,22

97,00 93,69

118,51

103,80 87,22

79,61

104,32 98,72

92,99

108,53 78,13

73,53

109,07 88,43

85,89

108,53 93,54

83,86

109,08 94,15

97,96

11

Angka Partisipasi Murni (APM)

- APM (SD/MI/Paket A) - APM (SLTP/MTs/Paket

B) - APM (SMU/Paket C)

96,86 76,80

42,06

96,86

76,80 42,06

96,86 76,79

58,22

95,94 106,48

166,32

97,38 77,51

74,54

98,96 96,15

90,08

90,27 64,51

66,84

91,74 80,03

80,77

95,14 70,22

63,08

95,14 91,43

149,98

12 Persentase Peningkatan

Minat Baca Masyarakat 1,25 50 1,37 54,80 1,80 72,00 1,83 73,20 1,94 77,6

13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi baik

12,18 18,74 16,13 157,37 8,,22 67,99 61,34 94,37 62,12 95,57

Page 50: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

83

Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,

pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan

prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan

keperluan penyelenggaraan pemakaman.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan

kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,

terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat

pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui

3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.19

sebagai berikut:

Tabel 3.19

Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Keenam Tahun 2012 s.d 2015

Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,

wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah

Nusantara.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat

ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak

geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 indikator dengan target,

realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.20 sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

2012 2013 2014 2015

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Rasio pemuda yang

berprestasi

56,31 56,31 72,18 71,18 85,87 85,87 85,87 85,87

2 Rasio prestasi olahraga

76,39 76,39 80,42 80,42 83,37 83,37 83,37 83,37

3 Persentase Tempat

Pemakaman Umum (TPU) mendapat bantuan

70,64 70,64 81,37 81,37 72,58 72,58 74,58 74,58

Page 51: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

84

Tabel 3.20 Perbandingan antara Realisasi Kinerja dan Capaian Kinerja Sasaran Ketujuh

Tahun 2012 s.d 2015

3.

PERBANDINGAN REALISASI KINERJA SAMPAI DENGAN TAHUN INI DENGAN

TARGET JANGKA MENENGAH YANG TERDAPAT DALAM DOKUMEN

PERENCANAAN STRATEGIS ORGANISASI (RPJMD 2011 - 2015)

Selanjutnya untuk pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja makro

Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang telah dicapai pada Tahun 2015 yang

membandingkan antara Realiasi Kinerja sampai dengan tahun ini dengan target

jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis

organisasi (RPJMD tahun 2011 – 2015) adalah sebagai berikut.

Tabel 3.21 Perbandingan Realisasi Kinerja Makro sampai dengan Tahun 2015

dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

No. Indikator

Satuan

Realisasi

Kinerja

Tahun 2015

Target Kinerja

RPJMD Tahun

2015

1 Melek Huruf % 98.07 98,50

2 Lama Sekolah Tahun 7.12 8

3 Daya Beli (Konsumsi Riil/Kapita) Rp. 680,200 687.000

4 Usia Harapan Hidup Tahun 68.40 67

5 IPM 73.15 74

6 PDRB (Rp. Juta) berdasarkan ADHB

dgn pertambangan

Rp. 17.568.536 13.433.075

7 Jumlah Penduduk Jiwa 320,200 341.032

8 Pertumbuhan Ekonomi % 4,3 6,5

9 Pertumbuhan Penduduk % 2.40 3,86

10 Income/Kapita (Rp) Rp 46,617,514 48.013.180

11 Tingkat Pengangguran % 6,10 3,92

12 Angka Kemiskinan % 4.50 3,56

13 Inflasi % 4.57 6,00

14 Investasi (Rp. Juta) Rp 30,067,000 22.311.650

INDIKATOR KINERJA UTAMA

2012 2013 2014 2015

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

REALISASI

(%)

CAPAIAN

(%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9)

1 Persentase tingkat

kunjungan wisata

40 80 43 86 45 90 45 90

2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan

30,30 37,87 48,63 60,78 56,04 70,05 56,04 70,05

3 Cakupan pelayanan

advice tata ruang sesuai

RTRW

100 100 100 100 85,71 85,71 85,71 85,71

Page 52: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

85

Dilihat dari tabel sebelumnya tentang perbandingan capaian indikator

makro pembangunan di Kabupaten Kotabaru tahun 2012 – 2015 dapat dilihat

rata-rata capaian diatas 100 %, akan tetapi bila dilihat dari capaian masing

masing indikator masih ada capaian dibawah 100 %, dan kalau dibandingkan

antara capaian tahun 2015 dengan target yang termuat dalam akhir periode

RPJMD Kabupaten Kotabaru dapat dprediksi rata-rata capaian setiap indikator

makro pembangunan Kabupaten Kotabaru dalam rentang 91 – 100% yang

artinya masuk dalam kategori Sangat Tinggi.

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada

indikator sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang

efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek

kewibawaan, akuntabel dan responsibel.

Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten

Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan

memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8

indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana

pada tabel 3.22 sebagai berikut:

Tabel 3.22 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kesatu sampai dengan Tahun

2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

TARGET RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Persentase penetapan dan

pengundangan Peraturan Daerah

100 100

2 Cakupan Rasio Petugas Perlindungan

Masyarakat

43,75 80

3 Sertifikasi tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru

21 25

4 Persentase Naskah kerjasama antar

Daerah/ Lembaga yang ditindaklanjuti

100 100

5 Kualitas Aparatur yang bersih dan berwibawa

99,91 100

Page 53: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

86

Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis,

dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta

hubungan baik dari setiap elemen pembangunan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan

dan pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada

kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen

pembangunan ’ diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaian

sebagaimana dalam tabel 3.23 sebagai berikut:

Tabel 3.23 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kedua sampai dengan Tahun

2014 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

6 Persentase temuan pemeriksaan yang

telah ditindaklanjuti

87,6 90

7 Cakupan pelayanan bencana

kebakaran

65,6 70

8 Rasio Belanja Langsung terhadap

APBD

59,73 60

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA 2015

TARGET RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Cakupan penerbitan Kartu Tanda

Penduduk

65,23 74

2 Cakupan penerbitan Akta Kelahiran 7,17 40

3 Rasio penerbitan perijinan dan non

perijinan yang dilayani satu pintu

70 75

4 Persentase Desa Pelaksana Gerakan Pembangunan untuk rakyat ( Gapura)

Saijaan

100 100

5 Tingkat ketersediaan pangan utama 127,12 90

6 Persentase Jumlah PMKS yang

memperoleh bantuan sosial

6 6

7 Persentase cakupan layanan pengaduan tindak kekerasan terhadap

perempuan dan anak

100 100

8 Persentase tingkat konflik sosial 100 100

Page 54: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

87

Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta

dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta

kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif

masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan

meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’

diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capain sebagaimana

dalam tabel 3.24 sebagai berikut:

Tabel 3.24 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketiga sampai dengan Tahun

2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah

lainnya guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan rakyat dan

peningkatan sistem.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peningkatan

PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan

dan kesejahteraan rakyat dan peningkatan sistem’ diukur melalui 2 indikator

dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.25 sebagai

berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA

2015

TARGET RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang ditempatkan

1,60 10

2 Persentase jumlah koperasi aktif 61,25 70

3 Persentase peningkatan mutu pertanian 54,31 40

4 Persentase peningkatan populasi ternak 60,6 40

5 Persentase peningkatan produksi perikanan

136,27 100

6 Persentase Peningkatan Penerima Bantuan Hibah Bibit Karet, Kakao dan Kelapa Sawit

30,41 30

Page 55: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

88

Tabel 3.26 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keempat sampai dengan Tahun 2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi,

pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan,

penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya ketersediaan air

bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau

masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses

jalan kepedesaan” diukur melalui 13 indikator dengan target, realisasi dan

capain sebagaimana dalam tabel 3.27 sebagai berikut:

Tabel 3.27 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kelima sampai dengan Tahun

2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

TARGET

RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah 118,99 100

2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD 8,67 10

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

TARGET

RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air

minum yang aman

71,52 72,15

2

Persentase usaha / Kegiatan yang mentaati

persyaratan administratif dan teknis pencegahan

pencemaran air

100 100

3

Cakupan pengembangan dan pemberdayaan

Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat

Kecamatan

100 100

4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

100 100

5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup 160,77 100

6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup 10,05 11,5

7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB

aktif

87,95

57,31

8 Cakupan layanan rumah layak huni 87,95 70,00

Page 56: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

89

Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,

pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan

prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan

keperluan penyelenggaraan pemakaman.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan

kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,

terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat

pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui

3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.28

sebagai berikut:

Tabel 3.28 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keenam sampai dengan Tahun

2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

9 Persentase pengangkutan sampah 100 100

10

Angka Partisipasi Kasar (APK)

- APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket B)

- APK (SMU/Paket C)

108,53 93,54

83,86

120,42 103,90

71,61

11

Angka Partisipasi Murni (APM)

- APM (SD/MI/Paket A)

- APM (SLTP/MTs/Paket B)

- APM (SMU/Paket C)

95,14

70,22

63,08

107,86

93,34

49,41

12 Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat 1,94 3,00

13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi baik 62,12 50

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

TARGET

RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Rasio pemuda yang berprestasi 85,87 70

2 Rasio prestasi olahraga 83,37 80

3 Persentase Tempat Pemakaman Umum

(TPU) mendapat bantuan 72,58 80

Page 57: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

90

Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,

wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah

Nusantara.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat

ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak

geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 indikator dengan target,

realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 32 sebagai berikut:

Tabel 3.29 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketujuh sampai dengan Tahun

2015 dengan Target Kinerja RPJMD Tahun 2011 – 2015

4. PERBANDINGAN REALISASI KINERJA TAHUN INI DENGAN STANDAR NASIONAL

Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah

dicapai pada Tahun 2015 yang membandingkan antara target dan realisasi pada

indikator sasaran adalah sebagai berikut:

Sasaran 1 : Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten Kotabaru yang

efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan memperhatikan aspek

kewibawaan, akuntabel dan responsibel.

Keberhasilan capaian kinerja “Terwujudnya lembaga Pemerintah Kabupaten

Kotabaru yang efisien, efektif, kompetitif, responsif, adaptif dengan

memperhatikan aspek kewibawaan, akuntabel dan responsible” diukur melalui 8

indikator kinerja utama dengan target dan realisasi dan capaiannya sebagaimana

pada tabel 3.30 sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

TARGET RPJMD

2015

(1) (2) (3)

1 Persentase tingkat kunjungan wisata 45 50

2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan 56,04 70

3 Cakupan pelayanan advice tata ruang

sesuai RTRW 85,71 90

Page 58: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

91

Tabel 3.30

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kesatu Tahun 2015 Dengan Standar Nasional

Sasaran 2: Terwujudnya pembangunan dan pelayanan yang demokratis,

dengan kebijakan yang berpijak pada kepentingan dan hajat rakyat serta

hubungan baik dari setiap elemen pembangunan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya pembangunan

dan pelayanan yang demokratis, dengan kebijakan yang berpijak pada

kepentingan dan hajat rakyat serta hubungan baik dari setiap elemen

pembangunan ’ diukur melalui 8 indikator dengan target, realisasi dan capaian

sebagaimana dalam tabel 34.31 sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1 Persentase penetapan dan pengundangan

Peraturan Daerah 107,14

- -

2 Cakupan Rasio Petugas Perlindungan

Masyarakat 41,26

50 -

3 Sertifikasi tanah Aset Pemerintah Kabupaten Kotabaru

11,11 -

-

4 Persentase Naskah kerjasama antar Daerah/ Lembaga yang ditindaklanjuti

100 -

-

5 Kualitas Aparatur yang bersih dan

berwibawa

99,85 - -

6 Persentase temuan pemeriksaan yang

telah ditindaklanjuti

76,92

- -

7 Cakupan pelayanan bencana kebakaran 62,47 80

-

8 Rasio Belanja Langsung terhadap APBD 59,57 -

-

Page 59: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

92

Tabel 3.31 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kedua Tahun 2015

Dengan Standar Nasional

Sasaran 3 : Terwujudnya peran serta aktif masyarakat dan sektor swasta

dengan meningkatnya kapasitas dan meningkatnya pendapatan serta

kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peran serta aktif

masyarakat dan sektor swasta dengan meningkatnya kapasitas dan

meningkatnya pendapatan serta kesejahteraan sektor swasta dan masyarakat’

diukur melalui 6 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana

dalam tabel 3.32 sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1 Cakupan penerbitan Kartu Tanda

Penduduk 74,88

92

-

2

Cakupan penerbitan Akta Kelahiran

25,65

67 -

3 Rasio penerbitan perijinan dan non

perijinan yang dilayani satu pintu 62

- -

4

Persentase Desa Pelaksana Gerakan

Pembangunan untuk rakyat ( Gapura)

Saijaan

100

- -

5

Tingkat ketersediaan pangan utama

127,12

-

-

6 Persentase Jumlah PMKS yang

memperoleh bantuan sosial 4,82

80

-

7

Persentase cakupan layanan pengaduan

tindak kekerasan terhadap perempuan

dan anak

100

100 -

8 Persentase tingkat konflik sosial

100

100 -

Page 60: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

93

Tabel 3.32 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketiga Tahun 2015

Dengan Standar Nasional

Sasaran 4 : Terwujudnya peningkatan PAD serta potensial Keuangan Daerah lainnya

guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan rakyat dan peningkatan sistem.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya peningkatan PAD serta

potensial Keuangan Daerah lainnya guna pembiayaan pembagunan dan kesejahteraan

rakyat dan peningkatan sistem’ diukur melalui 2 indikator dengan target, realisasi dan

capaian sebagaimana dalam tabel 3.33 sebagai berikut:

Tabel 3.33

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keempat Tahun 2015 Dengan Standar Nasional

INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA

2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1 Besaran pencari kerja yang terdaftar yang

ditempatkan 5,48

70

-

2 Persentase jumlah koperasi aktif 60,56 - -

3 Persentase peningkatan mutu pertanian 29,07 - -

4 Persentase peningkatan populasi ternak 32,16 - -

5 Persentase peningkatan produksi perikanan 114,86 -

6

Persentase Peningkatan Penerima Bantuan

Hibah Bibit Karet, Kakao dan Kelapa Sawit

34,75

-

-

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA

2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1

Tingkat pertumbuhan pendapatan daerah

104,49 - -

2 Rasio PAD terhadap total penerimaan APBD

8,64 - -

Page 61: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

94

Sasaran 5 : Terwujudnya ketersediaan air bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses jalan kepedesaan.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Terwujudnya ketersediaan air

bersih, sarana komunikasi, pelayanan kesehatan yang dapat terjangkau

masyarakat, pendidikan, penerangan jalan (aliran listrik kepelosok desa) akses

jalan kepedesaan” diukur melalui 13 indikator dengan target, realisasi dan

capain sebagaimana dalam tabel 3.34 sebagai berikut:

Tabel 3.35 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Kelima Tahun 2015

Dengan Standar Nasional

INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA

2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1 Persentase penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman

71,52

40

-

2 Persentase usaha / Kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

100

100

-

3 Cakupan pengembangan dan pemberdayaan Kelompok Informasi Masyarakat di Tingkat Kecamatan

100

100

-

4 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin

62 100 -

5 Angka Kematian Ibu per 100.000 kelahiran hidup

39 - 102

6 Angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup

8 - 23

7 Cakupan sasaran Pasangan Usia Subur menjadi KB aktif

79,12

65

-

8 Cakupan layanan rumah layak huni 59,90 70 -

9 Persentase pengangkutan sampah 78,57 70 -

10

Angka Partisipasi Kasar (APK)

- APK (SD/MI/Paket A) - APK (SLTP/MTs/Paket B) - APK (SMU/Paket C)

108,53 78,13 73,53

-

-

11

Angka Partisipasi Murni (APM) - APM (SD/MI/Paket A) - APM (SLTP/MTs/Paket B) - APM (SMU/Paket C)

90,27 64,51 66,84

-

-

12 Persentase Peningkatan Minat Baca Masyarakat

1,83 - -

13 Persentase Panjang Jalan dalam kondisi baik 61,34 60 -

Page 62: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

95

Sasaran 6 : Mewujudkan pembinaan kepemudaan dan olahraga,

pengembangan kebudayaan dan pariwisata, terpenuhinya sarana dan

prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat pemakaman umum dan

keperluan penyelenggaraan pemakaman.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan pembinaan

kepemudaan dan olahraga, pengembangan kebudayaan dan pariwisata,

terpenuhinya sarana dan prasarana tempat ibadah, ketersediaan tempat

pemakaman umum dan keperluan penyelenggaraan pemakaman’ diukur melalui

3 indikator dengan target, realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 38

sebagai berikut:

Tabel 3.36

Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Keenam Tahun 2015 Dengan Standar Nasional

Sasaran 7 : Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat ekonomi, perdagangan,

wisata dan agro industri dengan melihat letak geografisnya di tengah

Nusantara.

Keberhasilan capaian kinerja atas sasaran” Mewujudkan Kotabaru sebagai pusat

ekonomi, perdagangan, wisata dan agro industri dengan melihat letak

geografisnya di tengah Nusantara’ diukur melalui 3 indikator dengan target,

realisasi dan capaian sebagaimana dalam tabel 3.37 sebagai berikut:

INDIKATOR KINERJA UTAMA

REALISASI

KINERJA 2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1 Rasio pemuda yang berprestasi 85,87 - -

2 Rasio prestasi olahraga

83,37

-

-

3 Persentase Tempat Pemakaman Umum

(TPU) mendapat bantuan

72,58

-

-

Page 63: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

96

Tabel 3.37 Perbandingan Realisasi Kinerja Sasaran Ketujuh Tahun 2015

Dengan Standar Nasional

5. ANALISIS PENYEBAB KEBERHASILAN/KEGAGALAN ATAU PENINGKATAN/

PENURUNAN KINERJA SERTA ALTERNATIF SOLUSI YANG TELAH DILAKUKAN

Memperhatikan pengukuran kinerja sasaran sebagaimana dikemukakan,

maka faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah

sebagai berikut :

1. Bidang Pemerintahan :

a. Pelaksanaan program dapat dilaksanakan dengan baik antara lain

didukung dengan penetapan anggaran yang tepat waktu sehingga kegiatan

dapat dilaksanakan lebih awal.

b. Dengan Penerapan SPIP mendorong seluruh SKPD untuk menyusun dan

menerapkan SOP dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya,

beberapa SOP yang tidak relevan lagi dengan tuntutan pelayanan publik

yang baik dilakukan review dan perubahan dengan bekerjasama dengan

pihak Pemerintah Kabupaten Malang.

c. SKPD termotivasi untuk memperbaiki pengelolaan arsipnya supaya

mendapatkan kategori baik dan memperoleh rangking kejuaraan.

d. Hasil Evaluasi Laporan Kinerja tahun sebelumnya sebagai bahan

perbaikan dalam penyusunan Laporan Kinerja berikutnya dengan

perbaikan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) dan

evaluasi serta review dari Inspektorat Kabupaten Kotabaru dan Inspektorat

Provinsi Kalimantan Selatan.

INDIKATOR KINERJA UTAMA REALISASI KINERJA

2015

STANDAR NASIONAL

SPM MDGs

(1) (2) (3) (4)

1 Persentase tingkat kunjungan wisata 45 - -

2 Rasio rehabilitasi hutan dan lahan 56,04 - -

3 Cakupan pelayanan advice tata ruang

sesuai RTRW 85,71

- -

Page 64: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

97

e. Semakin meningkatnya pelayanan kepada masyarakat yang ditunjukkan

dengan meningkatnya Indeks Kepuasan Masyarakat dari sebelumnya

74,51 menjadi 76,82.

Penyebabnya :

a. Pengukuran terhadap indikator kinerja program sebagian besar belum

dilaksanakan

b. Penyusunan SOP belum mendasarkan pada kebutuhan sesuai penilaian

resiko dalam pelaksanaan SPIP serta dikarenakan adanya perubahan

SOTK.

c. Pengukuran terhadap penerapan SOP telah dilaksanakan dan dievaluasi

pada setiap SKPD, akan tetapi penerapannya SOP belum maksimal.

d. Masih rendahnya pemahaman tentang tata kelola arsip SKPD.

Alternatif Solusi yang dilakukan :

a. Melaksanakan pengukuran terhadap Indikator kinerja program yang telah

ditetapkan.

b. Penyempurnaan SOP yang belum memperhitungkan penilaian resiko.

c. Monitoring dan evaluasi tingkat penerapan SOP secara berkala.

d. Sosialisasi dan bimbingan teknis pengelola kearsipan bagi pimpinan SKPD

maupun pengelola kearsipan dan Pejabat Pengelola Informasi dan

Dokumentasi Daerah (PPID)

2. Bidang Pelayanan Publik

Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pencapaian sasaran adalah :

a. Komitmen untuk meningkatkan kinerja dalam memberikan pelayanan

kepada masyarakat melalui penerapan manajemen pelayanan publik yang

lebih baik.

b. Kompetensi dan kualitas SDM penyelenggara pelayanan publik yang

memadai, baik pada tataran kebijakan, administratif, maupun teknis.

Page 65: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

98

Penyebabnya :

a. Pada beberapa sektor pelayanan publik, terjadi kekurangan SDM dari sisi

kuantitas dan perubahan mindset sumber daya aparatur yang belum

openmind.

b. Pelaksanaan survei kepuasan masyarakat yang menghasilkan Indeks

Kepuasan Masyarakat (IKM), belum mampu merambah hingga ke semua

Unit Pelayanan Publik (UPP) yang ada di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Kotabaru.

Alternatif Solusi yang dilakukan :

a. Mengoptimalkan kinerja SDM yang ada, diantaranya dengan

mengefisienkan langkah kerja secara bertahap dan sistemik (dengan SOP,

SP, dan SIM).

b. Mendorong pelaksanaan survei kepuasan masyarakat secara mandiri oleh

UPP/SKPD; serta ke depan merencanakan pelaksanaan survei secara rutin

dan serentak di semua UPP/SKPD, serta melibatkan surveyor eksternal.

6. ANALISIS ATAS EFISIENSI PENGGUNAAN SUMBER DAYA

Efisiensi dalam pengertian ensiklopedia ekonomi adalah penggunaan

sumberdaya dalam menghasilkan suatu produksi. Dalam Pasal 4 Peraturan

Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah,

diantaranya disebutkan bahwa asas umum pengelolaan keuangan daerah adalah

efisien, ekonomis, dan efektif. Efisiensi dalam pengelolaan keuangan dapat

tercapai jika penetapan hasil atau kinerja yang ingin dicapai dalam dokumen

perencanaan dapat diukur dan disepakati, anggaran disusun berdasarkan

satuan yang dapat dipertanggungjawabkan, perbandingan antara realisasi

anggaran kinerja yang dicapai sama dengan atau lebih besar dari pada satu.

Dalam pengelolaan keuangan daerah asas efisien, ekonomis, dan efektif

secara operasional diterapkan dengan Anggaran Berbasis Kinerja (ABK), dimana

dilakukan :

Page 66: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

99

1) Tahapan-tahapan penetapan hasil dan tujuan sebuah kegiatan yang didasari

oleh dokumen perencanaan ataupun standar pelayanan minimum;

2) Tahapan penetapan standar harga / HSPK; dan

3) Tahapan penetapan Analisis Standar Belanja (ASB).

Penetapan hasil/tujuan kegiatan pada APBD Tahun Anggaran 2015 telah

dirumuskan melalui Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang dituangkan

dalam Peraturan Bupati Kotabaru Nomor 09 Tahun 2014 pada tanggal 29 Mei

2014. Dokumen ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dan disepakati melalui

kesepakatan KUA Nomor 16 Tahun 2014, dan PPAS Nomor 17 Tahun 2014

masing-masing tertanggal 12 Desember 2014.

Sesuai ketentuan Pasal 39 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58

Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, penerapan ASB di

Kabupaten Kotabaru telah dilaksanakan pada penyusunan APBD Tahun

Anggaran 2010. ASB merupakan penyetaraan kegiatan melalui pengelompokan

kegiatan yang mempunyai ciri dan jenis yang sama atau hampir sama dalam

rangka penyusunan belanja kegiatan dalam APBD Kabupaten Kotabaru.

Pemerintah Kabupaten Kotabaru sampai dengan tahun 2015 telah

memiliki 45 ASB untuk menjamin standar belanja terendah dan tertinggi yang

boleh dianggarkan dalam melaksanakan sebuah kegiatan, yaitu:

1) ASB 001 Administrasi Pengadan Nonkonstruksi.

2) ASB 002 Administrasi Pengadaan Konstruksi.

3) ASB 003 Administrasi Rehabilitasi Bangunan.

4) ASB 004 Administrasi Pengadaan Bahan Material.

5) ASB 005 Administrasi Penelitian oleh Konsultan.

6) ASB 006 Peningkatan Peran dan Pemahaman Masyarakat.

7) ASB 007 Pendidikan dan Pelatihan Pegawai.

8) ASB 008 Pelatihan Non Pegawai.

9) ASB 009 Sosialisasi.

10) ASB 010 Pameran.

11) ASB 011 Apresiasi Kinerja Personal.

12) ASB 012 Sertifikasi Tenaga Profesional/Guru.

13) ASB 013 Penyelenggaraan Ujian Nasional.

Page 67: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

100

14) ASB 014 Penyelenggaraan Kejar/Kelompok Belajar.

15) ASB 015 Akreditasi Lembaga.

16) ASB 016 Evaluasi Perorangan.

17) ASB 017 Workshop atau Lokakarya.

18) ASB 018 Asistensi atau Bimbingan dangan Pendampingan.

19) ASB 019 Pembinaan Lembaga Instansi Pemerintah.

20) ASB 020 Pembinaan Lembaga diluar Isntansi Pemerintah.

21) ASB 021 Evaluasi Program/Kegiatan.

22) ASB 022 Forum Komunikasi atau Koordinasi.

23) ASB 023 Operasionalisasi Pungutan Pajak Daerah.

24) ASB 024 Monitoring/Pengawasan.

25) ASB 025 Kerjasama antar Lembaga.

26) ASB 026 Pengelolaan atau Budidaya Hewan Air.

27) ASB 027 Pengelolaan atau Budidaya Hewan Darat.

28) ASB 028 Pengelolaan Budidaya Tumbuhan.

29) ASB 029 Penanganan Masalah Kesehatan.

30) ASB 030 Penanganan Masalah Kesehatan Hewan/Ternak.

31) ASB 031 Penyelengaraan Festival atau Pagelaran Seni.

32) ASB 032 Peyusunan Profil Suatu Daerah/Tempat/Lokasi.

33) ASB 033 Penyelenggaraan Perlombaan.

34) ASB 034 Penyelenggaraan Rapat Kerja.

35) ASB 035 Operasi Penegakan Hukum.

36) ASB 036 Pembinaan Pegawai.

37) ASB 037 Pembinaan Non Pegawai.

38) ASB 038 Penyusunan Laporan Capaian Kinerja & Ikhtisar.

39) ASB 039 Inventarisasi/Survei/Pendataan.

40) ASB 040 Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran SKPD.

41) ASB 041 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir Tahun.

42) ASB 042 Penyusunan Laporan Pertanggungjawaban.

43) ASB 043 Penyusunan Laporan Prognosis Realisasi Anggaran SKPD.

44) ASB 044 Administrasi Pemberian Penghargaan.

45) ASB 045 Peningkatan Kesadaran Masyarakat akan Nilai-nilai Luhur Budaya

Bangsa.

Page 68: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

101

Penerapan HSPK dalam penyusunan APBD Kabupaten Kotabaru sudah

dimulai sejak sebelum ditetapkannya Anggaran Berbasis Kinerja dilingkungan

pemerintah daerah. Kemudian setelah diterapkannya anggaran berbasis kinerja,

kewajiban penggunaan HSPK kembali dituangkan dalam Pasal 39 ayat (2)

Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan

Daerah.

Penerapan HSPK dimaksudkan agar tidak terjadi penggelembungan harga

(mark up) yang membentuk sebuah belanja kegiatan. Adapun HSPK yang

digunakan dalam penyusunan APBD Tahun Anggaran 2015 adalah HSPK yang

ditetapkan dengan Keputusan Bupati Nomor 188.45/168/KUM/2014 tentang

Penetapan Harga Satuan Pokok Kegiatan (HSPK) dan Harga Satuan Umum

Kabupaten Kotabaru.

Dengan anggapan bahwa penetapan tujuan/hasil, penerapan ASB, dan

HSPK telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang mengatur mengenai

penggunaan instrumen penyusunan anggaran tersebut diatas, maka analisis

efisiensi pelaksanaan kegiatan tahun 2015 dapat dilihat melalui perbandingan

antara persentase realisasi fisik (penetapan tujuan) kegiatan dengan persentase

realisasi keuangan kegiatan yang dilaksanakan. Jika persentase realisasi fisik

kegiatan SKPD A lebih tinggi dari pada persentase realisasi keuangan kegiatan

SKPD A, maka dapat dikatakan bahwa SKPD A telah memiliki nilai efisiensi

dalam penggunaan sumberdaya keuangan yang dialokasikan untuk mencapai

tujuan yang ditetapkan untuk SKPD tersebut.

Berdasarkan data laporan form 27 oleh masing-masing SKPD yang

disampaikan kepada Bappeda Kabupaten Kotabaru, maka sebanyak 51 SKPD

dapat dikatakan efisien, dan sebanyak 6 SKPD dapat dikatakan tidak efisien.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa secara keseluruhan pelaksanaan APBD

Tahun Anggaran 2015 dimana sebanyak 89,47% SKPD telah melaksanakan

APBD dengan efisiensi, sedangkan sisanya sebanyak 10,52% SKPD tidak efisien.

Page 69: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

102

B. REALISASI ANGGARAN

Pemerintah daerah Kabupaten Kotabaru berkomitmen untuk mengelola

keuangan daerah berdasarkan asas umum pengelolaan keuangan daerah yaitu

bahwa keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-

undangan, efektif, efisien, ekonomis, transparan dan bertanggung jawab dengan

memperhatikan asas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat.

Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi,

diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah

Pendanaan daerah dalam RPJMD Kabupaten Kotabaru 2011 – 2015

berisi gambaran kemampuan pengelolaan keuangan daerah untuk melaksanakan

pembangunan Kabupaten Kotabaru untuk kurun waktu 5 tahun ke depan.

Rencana pendanaan pada RPJMD ini menjadi dasar dalam penetapan kerangka

penganggaran untuk pembangunan tahunan baik dalam RENSTRA SKPD,

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) maupun Renja SKPD.

1. Pengelolaan Pendapatan Daerah

Peran Pendapatan Daerah sangat vital dalam upaya-upaya

penyelenggaraan pemerintah daerah serta, menjamin pembangunan yang

berkelanjutan (sustainability) serta menunjukan kemandirian daerah di era

desentralisasi. Dengan mengacu kepada desentralisasi fiskal sebagai bagian

dari era otonomi daerah Pemerintah Kabupaten Kotabaru terus berusaha

memperbaikai kemampuan dan kewenangan untuk menggali sumber-sumber

keuangan sendiri, mengelola, dan menggunakannya secara optimal untuk

mendanai kegiatan pemerintahan. Oleh karena itu optimalisasi perolehan

PAD melalui intensifikasi pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah

terus dilakukan. Namun demikian tantangan peningkatan PAD melalui

ekstensifikasi dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009

tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah merupakan peluang strategis

yang membutuhkan perhatian dan sinergi yang maksimal dari setiap lini

Page 70: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

103

pemerintahan yang disebabkan kebijakan pengaturan pajak dan retribusi oleh

pemerintah yang belum begitu memihak kepada daerah.

Tanpa mengesampingkan bahwa PAD merupakan tolak ukur keuangan

daerah secara otonom, maka dengan sudut pandang bahwa Pendapatan

Daerah secara keseluruhan merupakan pendanaan yang diperlukan untuk

pelaksanaan kegiatan pemerintahan di daerah diluar pembiayaan,

optimalisasi perolehan dari Dana Perimbangan, dan Lain-lain Penerimaan

Daerah Yang Sah akan terus dilaksanakan pada tahun 2015. Optimalisasi

perolehan Dana Perimbangan dilakukan pada jenis pendapatan Bagi Hasil

Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak melalui usaha rekonsiliasi data

perhitungan bagi hasil dengan Pemerintah Pusat. Sedangkan pada jenis

pendapatan Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilakukan dengan

intensifikasi dan pengawasan SP3, pemanfaatan issu sentral untuk

optimalisasi Bantuan Dari Propinsi, dan upaya kerjasama partisipasi fasilitasi

pemungutan pajak provinsi dalam rangka optimalisasi perolehan Bagi Hasil

Pajak Dari Propinsi.

1) Target dan Realisasi Pendapatan

Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun Anggaran 2015 dan

perbandingan dengan tahun 2014 dapat dilihat pada tabel estimasi

sebagai berikut :

Tabel 3.38

Target Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2014 dibandingkan Tahun 2015

No. Uraian Target Pendapatan 2014 Target Pendapatan 2015

1 PENDAPATAN DAERAH

1,274,994,836,093.84

1,412,251,412,771,00

1..1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 106,054,983,300.84

100,930,532,771.00

1.1.1 Pendapatan Pajak Daerah 40.632.431.162 45.472.594.700

1.1.2 Pendapatan Retrebusi Daerah 14.000.000.000 6.470.266.910

1.1.3 Hasil-hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan

6.738.305.000 9.769.229.003

- BPD 6.738.305.000 9.769.229.003

Page 71: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

104

No. Uraian Target Pendapatan 2014 Target Pendapatan 2015

-PI - -

-Dana Pembangunan - -

1.1.4 Lain-Lain PAD yang sah 46.848.195.826 39.218.442.158

1.2 Dana Perimbangan 1.009.632.547.587 1.044.733.151.318

1.2.1 Dana bagi hasil pajak/bukan pajak 361.911.631.587 401.478.784.318

1.2.2 Dana Alokasi Umum 611.898.456.000 599.980.077.000

1.2.3 Dana Alokasi Khusus 35.822.460.000 43.274.290.000

1.2.4 Dana Penyesuaian - -

1.3 LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

305.824.259.727 266.588.128.682

1.3.1 Pendapatan Hibah dari

badan/lembaga/organisasi swasta dalam

negeri

48.709.671.400 5.496.452.622

1.3.2 Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi

dan Pemerintah Daerah Lainya

213.217.638.327 143.908.272.060

1.3.3 Dana Penyesuaian Otonomi khusus 43.896.950.000 117.183.404.000

1.3.4 Bantuan Keuangan Dari Provinsi - -

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru

Sampai dengan bulan Desember 2015, realisasi penerimaan sumber-

sumber penerimaan daerah sudah melebihi target, dimana target yang

ditetapkan sebesar Rp. 1,412,251,812,771.00 dapat direalisasikan sebesar Rp.

1.384.771.027.520,00 atau 98,05%. Rincian target dan realisasi pendapatan

tahun anggaran 2014 dapat dilihat sebagai berikut :

Tabel 3.39

Target dan Realisasi Pendapatan Kabupaten Kotabaru Tahun 2015

No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %

A. PENDAPATAN 1,412,251,812,771.00 1.384.771.027.520,00 98,05

1. PENDAPATAN ASLI

DAERAH

100,930,532,771.00

120,101,754,022.00

118,99

Pendapatan Pajak Daerah 45,472,5947,700.84

53,467,295,383.00

117,58

Pendaptan Retrebusi Daerah 6,470,266,910.00

4,971,598,042.00

76,84

Pendapatan Hasil Pengelolaan

Kekayaan Daerah Yang

Dipisahkan

9,769,229,003.00

9,769,229,003.00

100

Lain-Lain PAD yang sah 39,218,442,158.00 51,893,631,594.00 132,32

Page 72: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

105

No Uraian Target (Rp) Realisasi (Rp) %

2. PENDAPATAN TRANSFER 1,114,062,840,793.00

1,158,034,346,547.00

105,49

Transfer Pemerintah Pusat

Dana Perimbangan

934,757,729,013.00

991,298,467,940.00

101,82

Bagi Hasil Pajak 47,057,908,000.00

33,669,888,590.00

71,55

Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber

Daya Alam)

354,420,876,318.00

330,734,116,356.00

93,32

Dana Alokasi Umum 599,980,077,000.00

599,980,077,000.00

100

Dana Alokasi Khusus 43,274,290,000.00

35,008,912,000.00

90,90

Transfer Pemerintah Provinsi 136,318,272,060.00 136,659,514,837.00

100,25

Pendapatan Bagi Hasil Pajak 136,318,272,060.00 136,659,514,837.00

100,25

3. LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

266,588,128,682.00

265,276,279,192.00

99,51

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kab. Kotabaru

2. Pengelolaan Belanja Daerah

Pelaksanaan kewenangan pemerintahan secara independen

berdasarkan potensi dan aspirasi masyarakat dengan tetap menjaga

keselarasan dengan perencanaan Pemerintah Pusat merupakan keharusan

yang terus dilaksanakan sebagaimana telah dicanangkan dalam RPJPD,

dijabarkan dalam RPJMD, dan kemudian dijabarkan secara lebih lanjut

dalam Renstra SKPD. Perubahan sistem penganggaran kepada sistem

anggaran kinerja merupakan tantangan baru bagi setiap SKPD agar lebih

selektif dalam memilih program dan kegiatan yang diprioritaskan dalam

rangka pencapaian target sasaran yang telah direncanakan dalam dokumen-

dokumen perencanaan daerah. Kemudian dalam pelaksanaan program dan

kegiatan yang telah dipilih, konsep pelaporan dan pertanggungjawaban

Page 73: Laporan Kinerja Kab. Kotabaru 2015 BAB III

Pemerintah Kabupaten Kotabaru

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015

106

keuangan ditekankan dalam rangka penilaian efisiensi dan efektifitas kegiatan

sebagai bahan evaluasi kebijakan tahun-tahun selanjutnya.

Kebijakan belanja daerah memprioritaskan terlebih dahulu pos

belanja yang wajib dikeluarkan , antara lain belanja pegawai, belanja bunga

dan pembayaran pokok pinjaman , belanja subsidi , belanja bagi hasil, serta

belanja barang dan jasa yang wajib dikeluarkan. Selisih antara perkiraan

dana yang tersedia dengan jumlah belanja yang wajib dikeluarkan merupakan

potensi dana yang dapat dialokasikan untuk pagu indikatif bagi belanja

langsung setiap SKPD.

2) Target dan Realisasi APBD

Dalam APBD Tahun 2015 mengalami penurunan jumlah atau alokasi belanja

dibandingkan dengan APBD Tahun 2014. Total Belanja yang dialokasikan

dalam tahun anggaran 2015 adalah sebesar Rp. 2.193.806.188.410.92

(setelah APBD perubahan). Jumlah ini mengalami penurunan 32,43%

dibandingkan dengan belanja APBD Tahun 2014 yang berjumlah sebesar

Rp. 1.656.621.109.907.92,-.