pancasila kotabaru

17
1 ANALISA STRATEGI, SITUASI, DAN KONDISI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA MELALUI ILMU PENGETAHUAN KEDOKTERAN, KESEHATAN/ PERAN DOKTER TERHADAP PASIEN, DIRI SENDIRI, RUMAH SAKIT DAN TEMAN SEJAWAT DENGAN STUDI KASUS DI KABUPATEN KOTA BARU ASAL MUASAL NAMA KOTABARU Tidak banyak orang yang mengetahui ternyata nama Kotabaru itu sebelumnya adalah Kutabaru, dan nama Kutabaru itu sendiri muncul sejak peristiwa pembuatan sebuah parit kuta. Kenapa di sebut kuta, karena Kuta itu artinya adalah benteng (parit), sedangkan baru adalah artinya baru dibangun. Sejak saat itulah daerah tersebut bernama Kutabaru. Banyak informasi yang saya peroleh mengapa Kutabaru itu saat ini lebih dikenal sebagai Kotabaru. Melalui wawancara dari salah seorang penduduk setempat, bapak Ahmad Tabrani, beliau mengatakan “Dahulu Kotabaru itu namanya memang Kutabaru, sejarahnya kan Kutabaru itu pada masa raja ada membuat benteng parit yang di sebut kuta, sedang kata baru-nya itu karena baru dibangun,  jadi disebutlah Kutabaru, kenapa lebih dikenal dengan Kotabaru, setahu saya pada masa itu Kutabaru adalah kota, jadi dikenallah dengan Kotabaru  SEJARAH PEMERINTAHAN 1. Kehidupan Awal Pertama kali yang tinggal atau yang menjadi penduduk masa awal di Tanah Pinoh tepatnya berkedudukan di Gelombang (saat ini menjadi Dusun Gelombang) adalah Pangeran Surya. Pangeran surya mempunyai seorang putri yang bernama Dayang Bangas, ketika Pangeran Surya milir ke Sintang (saat ini adalah Kabupten Sintang) bersama putrinya Dayang Bangas untuk menghadap Raja Sintang, dengan maksud mencari jodoh untuk putrinya, oleh Raja Sintang Dayang Bangas disuruh memilih ketujuh putranya dengan cara ketujuh putranya tersebut  berbaring di tengah malam dan diselimuti dengan kain dari kepala sampai ujung kaki dayang  bangas diperintahkan Raja Sintang untuk membe rikan tanda contreng kapur sirih di kenin g salah satu ketujuh putra raja tersebut, setelah siang hari nampaklah yang diberi tanda oleh Dayang Bangas adalah putra Raja Sintang yang bernama Abang Mahmud. Setelah menikah antara Abang Mahmud dan putri Dayang Bangas, Abang Mahmud mendapat gelar Penembah Cahaya, kemudian setelah prosesi pernikahan itu Penembah Cahaya kembali ke Tanah Pinoh bersama keluarga dan dibekali Raja Sintang seorang kawa lulun atau abdi. Pada masa itu Penembah Cahaya membuat pondok di munggu jengkol kampong

Upload: eka-budi-utami

Post on 15-Oct-2015

31 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISA STRATEGI, SITUASI, DAN KONDISI PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA MELALUI ILMU PENGETAHUAN KEDOKTERAN, KESEHATAN/ PERAN DOKTER TERHADAP PASIEN, DIRI SENDIRI, RUMAH SAKIT DAN TEMAN SEJAWAT DENGAN STUDI KASUS DI KABUPATEN KOTA BARU

ASAL MUASAL NAMA KOTABARUTidak banyak orang yang mengetahui ternyata nama Kotabaru itu sebelumnya adalah Kutabaru, dan nama Kutabaru itu sendiri muncul sejak peristiwa pembuatan sebuah parit kuta. Kenapa di sebut kuta, karena Kuta itu artinya adalah benteng (parit), sedangkan baru adalah artinya baru dibangun. Sejak saat itulah daerah tersebut bernama Kutabaru. Banyak informasi yang saya peroleh mengapa Kutabaru itu saat ini lebih dikenal sebagai Kotabaru. Melalui wawancara dari salah seorang penduduk setempat, bapak Ahmad Tabrani, beliau mengatakan Dahulu Kotabaru itu namanya memang Kutabaru, sejarahnya kan Kutabaru itu pada masa raja ada membuat benteng parit yang di sebut kuta, sedang kata baru-nya itu karena baru dibangun, jadi disebutlah Kutabaru, kenapa lebih dikenal dengan Kotabaru, setahu saya pada masa itu Kutabaru adalah kota, jadi dikenallah dengan Kotabaru

SEJARAH PEMERINTAHAN1. Kehidupan AwalPertama kali yang tinggal atau yang menjadi penduduk masa awal di Tanah Pinoh tepatnya berkedudukan di Gelombang (saat ini menjadi Dusun Gelombang) adalah Pangeran Surya. Pangeran surya mempunyai seorang putri yang bernama Dayang Bangas, ketika Pangeran Surya milir ke Sintang (saat ini adalah Kabupten Sintang) bersama putrinya Dayang Bangas untuk menghadap Raja Sintang, dengan maksud mencari jodoh untuk putrinya, oleh Raja Sintang Dayang Bangas disuruh memilih ketujuh putranya dengan cara ketujuh putranya tersebut berbaring di tengah malam dan diselimuti dengan kain dari kepala sampai ujung kaki dayang bangas diperintahkan Raja Sintang untuk memberikan tanda contreng kapur sirih di kening salah satu ketujuh putra raja tersebut, setelah siang hari nampaklah yang diberi tanda oleh Dayang Bangas adalah putra Raja Sintang yang bernama Abang Mahmud.Setelah menikah antara Abang Mahmud dan putri Dayang Bangas, Abang Mahmud mendapat gelar Penembah Cahaya, kemudian setelah prosesi pernikahan itu Penembah Cahaya kembali ke Tanah Pinoh bersama keluarga dan dibekali Raja Sintang seorang kawa lulun atau abdi. Pada masa itu Penembah Cahaya membuat pondok di munggu jengkol kampong Gelombang dan langsung memerintah atau menjadi Raja, selama pemerintahan Penembah Cahaya sering terjadi peristiwa kayau mengayau atau memotong kepala yang dilakukan oleh orang-orang yang datang dari daerah Kepingan (suku kuhin) daerah Kalimantan Tengah, karena ada kejadian yang meresahkan penduduk masa itu maka Penembah Cahaya memerintahkan kepada prajurit untuk membuat parit kuta di sekeliling kampong dan di atas parit di pagari dengan kayu belian, agar terhindar dari gangguan bahaya dan masa itulah Penembah Cahaya mendapat gelar Penembah Tajor Alam. (Makam penembah Tajor alam dan keluarganya ada di dekat jalan provinsi di daerah Gelombang).Seiring waktu berlalu Penembah Tajor Alam meminta pada Raja Sintang untuk mengajar agama islam, maka oleh Raja Sintang dikirim seseorang bernama Abu Bakar Paku Negara. Abu Bakar Paku Negara-lah yang pertama kali menyebarkan agama islam di Tanah Pinoh berkedudukan dikampung Gelombang. Ketika pemerintahan Penembahan Tajor Alam diganti oleh H. Abu Bakar Paku Negara. Pada masa itu penduduk yang menempati wilayah kerajaan si Gelombang terdiri dari suku kejinjal.

2. Masa KerajaanMenurut riwayatnya, Kabupaten Kotabaru terdapat beberapa kerajaan-kerajaan kecil diantaranya kerajaan Kusan dan Pagatan, Cengal Manunggul dan Bangkalan, Batulicin, Sebamban, Pasir, Cantung dan Sempanahan dan kerajaan besar seperti Kusan dan Pagatan, serta Pulau Laut. Diperkirakan, kerajaan-kerajaan tersebut didirikan di sekitar tahun 1786.Kerajaan Kusan dan Pagatan didirikan sekitar tahun 1786 oleh Pangeran Amir seorang pangeran yang melarikan diri dari kerajaan Kayu Tangi akibat adanya perebutan kekuasaan dalam kerajaan tersebut. Pangeran Amir bergelar Raja Kusan I. Setelah beliau wafat, diganti oleh Pangeran Musa adik dari Sultan Adam Kayu Tangi yang kemudian bergelar Raja Kusan II. Sekitar Tahun 1820 Kapitan La hanggawa diakui oleh Sultan Sulaiman (keponakan Pangeran Amir) dari Kayu Tangi sebagai raja Pagatan. Baik Raja Kusan II maupun Raja Pagatan, keduanya takluk dibawah Sultan Kayu Tangi dan diharuskan membayar upeti. Setelah Raja Kusan II mangkat, ia digantikan anaknya Pangeran Napis dan bergelar Raja Kusan III.Pada tahun 1840, Pangeran Napis meninggal dan digantikan dengan puteranya Pangeran Jaya Sumitra yang bergelar Raja Kusan IV dan kemudian beliau memindahkan pusat kerajaan ke Salino di Pulau Laut yang terletak berseberangan dengan muara Pagatan, dan menyerahkan kerajaan Kusan kepada Arung Abdul Karim yang kemudian menjadi raja Kusan dan Pagatan. Tahun 1881 Pangeran Jaya Sumitra meninggal dunia dan diganti oleh putra sulungnya yang bernama Pangeran Husin Kusuma yang bergelar Raja Pulau Laut IV. Setelah pangeran Husin Kusuma meninggal saat menunaikan ibadah haji pada tahun 1900, kedudukan beliau digantikan oleh putranya Pangeran Aminullah dengan gelar Raja Pulau Laut V yang merupakan raja Pulau Laut terakhir. 3. Masa Penjajahan Belanda & JepangPada tahun 1905, pemerintah Belanda menghapuskan kerajaan-kerajaan di Pulau Laut dan Tanah Bumbu seperti Cengal Manunggul dan Bangkalaan, Cantung dan Sampanahan, Batulicin, Pulau Laut, dan Sebamban. Maksud dan tujuan penghapusan kerjaan-kerajaan tersebut tidak lain agar pemerintah Belanda dapat langsung menguasai dan mengawasi rakyat tanpa perantara dari raja-raja dari kerajaan tersebut yang kemungkinan besar akan menimbulkan kesulitan terhadap pemerintahan mereka.Maka dengan demikian berakhirlah kekuasaan raja-raja dengan seluruh pemerintahannya. Pemerintahan beralih langsung dilaksanakan dan dipegang oleh pemerintah kolonial Belanda dan hal ini berjalan hingga tahun 1942 sewaktu tentara Jepang menduduki Kotabaru dan daerah sekelilingnya. Jepang mengalami kekalahan pada Perang Dunia II pada tahun 1945 setelah dibom-nya kota Hiroshima dan Nagasaki, menandai dimulainya pergerakan kemerdekaan di wilayah Kalimantan Tenggara. 4. Masa Pergerakan KemerdekaanPada tanggal 25 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia dan Belanda melakukan perjanjian Linggarjati yang salah satu isinya menyebutkan bahwa "Pemerintah Belanda dan Pemerintah RI bersama-sama menyelenggarakan berdirinya sebuah negara berdaulat dan demokratis yang dinamai Negara Indonesia Serikat, terdiri dari Republik Indonesia, Borneo dan Timor Besar". Kemudian karena isi perjanjian tersebut dilanggar oleh pihak Belanda dengan mengadakan Perang Kolonial I (21 Juli 1947).Setelah itu atas jasa-jasa baik Komisi Tiga Negara diadakan perundingan kembali yang dinamakan persetujuan Renville (27 Januari 1948) dimana salah satu isi pasalnya menyatakan dalam waktu kurang dari enam bulan dan tidak lebih dari satu tahun sesudah ditanda tangani, maka di berbagai daerah di Jawa, Sumatera dan Madura akan diadakan pemungutan suara untuk menentukan apakah rakyat di daerah tersebut akan turut di dalam Republik Indonesia atau masuk dalam lingkungan Negara Indonesia Serikat.Atas dasar kedua persetujuan tersebut penguasa Belanda/NICA membentuk Pemerintahan dengan nama Dewan Kalimantan Tenggara dan lanschap-lanschap, kemudian Pemerintah Belanda mengadakan plebisit di seluruh penduduk untuk menentukan pilihan apakah masuk ke Republik Indonesia, Borneo atau Timur Besar yang diadakan di sekolah Rakyat Baharu (Sekarang SDN Akhmad Yani / SDN Batuah). Hasil dari plebisit tersebut, penduduk tetap menghendaki Kalimantan Tenggara sebagai daerah Republik Indonesia.Setelah mengetahui keinginan rakyat Kalimantan Tenggara, penguasa Belanda waktu itu tidak mau melaksanakan apa yang dikihendaki rakyat tersebut, sehingga mendapat perlawanan dari pemuda yang ingin bergabung dengan Pemerintah Republik Indonesia dan pada bulan Oktober 1949 bendera merah putih dikibarkan di Pasar Pagatan, kemudian membentuk suatu Badan yang bernama Komite Nasional Indonesia Kotabaru dan Komite Nasional Indonesia Pagatan. Disamping mengadakan demonstrasi-demontrasi, tuntutan-tuntutan berupa mosi, resolusi dan sebagainya, pada bulan Pebruari 1950 berangkatlah sebuah delegasi atas nama Rakyat Daerah Kalimantan Tenggara menuju Yogyakarta dan Jakarta untuk menghubungi dan menyampaikan resolusi kepada Pemerintah Republik Indonesia Serikat. Setelah delegasi tersebut kembali ke Kotabaru dan Pagatan, keadaan pergolakan yang menuntut dibubarkannya Dewan Kalimantan Tenggara dan masuknya Kalimantan Tenggara kedalam Republik Indonesia di Jogyakarta makin memuncak. Untuk mencegah agar Dewan Kalimantan Tenggara ketika itu jangan dibubarkan secara paksa oleh rakyat, maka dewan kembali mengambil kebijaksanaan untuk mengirim utusan ke Yogyakarta dan ke Jakarta untuk menemui Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik Indonesia Serikat. Adapun delegasi tersebut diwakili oleh M. Jamjam (Dewan Kalimantan Tenggara), A. Imberan (Dewan Lanschap Cantung Sampanahan), K.H. M. Arief (Dewan Lanschap Pulau Laut), K. Asyikin Noor (Dewan Lanschap Pagatan).Pada tanggal 4 April 1950 Dewan Kalimantan Tenggara dibubarkan dan dimasukkan ke dalam wilayah Republik Indonesia (Yogyakarta) lewat Keputusan Presiden Republik Indonesia Serikat Nomor 137 dan nomor 138, kemudian pada tanggal 29 Juni 1950 dikeluarkan surat keputusan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia tentang pembentukan wilayah-wilayah Pemerintah yaitu Kabupaten-Kabupaten, Daerah-Daerah Swapraja dalam propinsi Kalimantan. Maka daerah Kalimantan Tenggara dulu diubah menjadi Kabupaten Kotabaru dengan ibukotanya adalah Kotabaru, sedang yang diangkat sebagai kepala Daerah adalah M. Yamani. Sesudah itu keluar Peraturan Pemerintah tanggal 30 Juni 1950 sebagai pengganti Undang-undang No. 2 tahun 1950 tentang Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sementara dan Dewan Pemerintahnya untuk seluruh daerah Republik Indonesia. Yang kemudian diikuti dengan surat Keputusan Gubernur Kalimantan tanggal 14 Agustus 1950 No. 186/OPB/92/14 di dalam Bab II pasal 4 menyatakan bahwa Badan-Badan Pemerintah Kabupaten terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Pemerintah Daerah.

LAMBANG KABUPATEN KOTABARU

1. Lambang daerah berbentuk perisai segi lima, melambangkan Ketuhanan dan Pertahanan rakyat.2. Lima buah sudut pada perisai melambangkan kelima sila dari Pancasila.3. Sisi atas berbentuk busur, gambaran dinamika dan stamina rakyat.4. Sisi samping berbentuk tegak lurus, menggambarkan sifat gotong royong, kejujuran dan keadilan.5. Sisi bawah perisai berbentuk lancip, menggambarkan suatu tujuan untuk membina masyarakat adil dan makmur.6. Garis tebal berwarna kuning emas pada sisi dalam sekeliling perisai, melambangkan persatuan rakyat.7. Dasar perisai berwarna merah, menggambarkan sifat keberanian.8. Garis kuning tebal yang membagi dua lukisan bagian atas dan bawah, menggambarkan bidang agraris pertanian (padi).9. Ikan todak, menggambarkan hasil tradisional dari sektor perikanan kelautan.10. Lautan dengan garis gelombang, menggambarkan panorama alam dan gelora semangat 11. SA-IJAAN merupakan motto dari Kabupaten Kotabaru, yang memiliki makna : Semufakat, satu hati dan se-iya sekata.

SITUASI GEOGRAFIS

Posisi Kotabaru secara geografis terletak di sisi tenggara propinsi Kalimantan Selatan dengan titik koordinat diantara 2 20'-4 56' Lintang Selatan dan 115 29'-116 30' Bujur Timur dengan ibukota Kotabaru.

BATAS WILAYAH Wilayah Kabupaten Kotabaru berbatasan : Utara dengan propinsi Kalimantan Timur Timur dengan selat makasar Selatan dengan laut Jawa Barat dengan Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kabupaten Balangan, dan Kabupaten Tanah Bumbu.LUAS WILAYAHKabupaten Kotabaru merupakan Kabupaten terluas di Kalimantan Selatan, dengan luas wilayah 9.442,46 Km-Persegi atau lebih kurang seperempat luas wilayah propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Kotabaru terbagi menjadi 20 kecamatan dan 192 kelurahan/desa.Wilayah Kabupaten Kotabaru juga terdiri dari 45 pulau besar dan kecil, yang terbesar adalah Pulau Laut, dan diantaranya ada beberapa pulau yang dapat dikategorikan sebagai pulau besar yaitu Pulau Sebuku, Pulau Kunyit, Pulau Sewangi.Dalam konteks regional, Nasional dan Internasional Kotabaru memiliki keunggulan kompetitif karena posisi yang strategis yaitu berada pada pusat persilangan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan potensial menjadi alternatif gerbang transit paling efesien dalam lalu lintas pelayaran internasional di Asia Fasifik.

PETA ADMINISTRASIKeterangan Nama-Nama Kecamatan :1. Kecamatan Pamukan Selatan2. Kecamatan Pamukan Utara3. Kecamatan Pamukan Barat4. Kecamatan Sungai Durian5. Kecamatan Kelumpang Barat6. Kecamatan Sampanahan7. Kecamatan Kelumpang Utara8. Kecamatan Kelumpang Tengah9. Kecamatan Kelumpang Hulu10. Kecamatan Hampang11. Kecamatan Kelumpang Selatan12. Kecamatan Kelumpang Hili13. Kecamatan Pulau Laut Utara14. Kecamatan Pulau Laut Tengah15. Kecamatan Pulau Laut Timur16. Kecamatan Pulau Sebuku17. Kecamatan Pulau Laut Barat18. Kecamatan Pulau Laut Selatan19. Kecamatan Pulau Laut Kepulauan20. Kecamatan Pulau Sembilan

PEMERINTAHANVisi Pembangunan Daerah Kabupaten Kotabaru ke dalam rumusan:Terwujudnya pembangunan Kabupaten Kotabaru yang berkelanjutan menuju masyarakat demokratis, religious, adil dan sejahtera

Dalam melaksanakan tata pemerintahan, Kabupaten Kotabaru membentuk Satuan Kerja Perangkat Daerah yang terdiri dari:DPRD Kotabaru :Calon terpilih Anggota DPRD Kotabaru periode 2009-2014 sebanyak 35 orang perwakilan dari 4 Daerah Pemilihan (Dapil)

Sekretariat :1. Sekretariat Daerah2. Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.

Dinas Daerah :1. Dinas Pendidikan2. Dinas Kesehatan3. Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air4. Dinas Cipta Karya, Permukiman dan Perumahan5. Dinas Perhubungan6. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil7. Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi8. Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian dan Perdagangan9. Dinas Pemuda, Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata10. Dinas Pertambangan dan Energi11. Dinas Perdagangan,Penanaman Modal dan Pengelolaan Pasar12. Dinas Pertanian13. Dinas Peternakan14. Dinas Perkebunan15. Dinas Kehutanan16. Dinas Kelautanan dan Perikanan17. Dinas Pendapatan.Lembaga Teknis Daerah :1. Inspektorat Kabupaten2. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah3. Badan Kepegawaian Daerah4. Badan Kesatuan Bangsa dan Politik5. Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa6. Badan Lingkungan Hidup Daerah7. Badan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak8. Badan Komunikasi, Informatika, Arsip dan Sandi Daerah9. Kantor Perpustakaan Daerah10. Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan, Kehutanan11. Badan Pelayanan Perijinan Terpadu dan Penanaman Modal12. Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru13. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

POPULASI Berdasarkan registrasi dan pengolahan data penduduk akhir tahun 2006 jumlah penduduk Kabupaten Kotabaru saat ini berjumlah 260.093 jiwa denga tingkat kepadatan 28 jiwa/km2, terdapat di kecamatan Pulau Laut Utara sebesar 73.884 jiwa, sedangkan jumlah penduduk paling sedikit terdapat pada kecamatan Kelumpang Barat dengan jumlah penduduk hanya 4.741 jiwa.Penduduk Kotabaru mempunyai suku bangsa yang cukup beragam dan yang paling banyak adalah suku Banjar dan Bugis, juga terdapat suku Jawa, Dayak, Melayu, Sunda, Madura dan lainya.KESEHATANSarana kesehatan di Kabupaten Kotabaru terus ditingkatkan berbagai fasilitasnya pada Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan Puskesmas yang terdapat di setiap kecamatan. Saat ini tersedia 1 (satu) RSUD tipe C yang sedang dalam tahap peningkatan menuju tipe B, 22 (dua puluh dua) Puskesmas, 69 (enam puluh sembilan) Puskesmas pembantu, 11 (sebelas) Balai Pengobatan swasta, dan 1 (satu) BKIA.Tenaga medis yang tersedia di Kabupaten Kotabaru meliputi 24 (dua puluh empat) orang Dokter Umum, 5 (lima) orang Dokter Gigi, 4 (empat) orang Dokter Spesialis. Ditambah dengan tenaga perawat sebanyak 78 (tujuh puluh delapan) orang, 78 (tujuh puluh delapan) orang Bidan dan 331 (tiga ratus tiga puluh satu) orang dukun bayi.Untuk pelayanan progaram Keluarga Berencana tersedia 36 (tiga puluh enam) unit klinik KB dengan 28 (dua puluh delapan) orang petugas PLKB, 180 (seratus delapan puluh) orang tenaga PKBD, dan 28 (dua puluh delapan ) orang tenaga pengawas PLKB.Tingkat kesehatan masyarakat merupakan salah satu indikator kesejahteraan. Karena itulah, untuk meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pemerintah Kabupaten Kotabaru mulai tahun 2008 akan melakukakan pembangunan dan peningkatan kualitas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kotabaru.Peningkatan tidak hanya pada sarana dan prasarana, melainkan juga pada tenaga pendukung layanan kesehatan. Direncanakan, Rumah Sakit Umum Daerah Kotabaru akan menambah tenaga dokter spesialis disamping tenaga dokter spesialis yang telah ada di Kotabaru saat ini.Diharapkan, dengan adanya pembangunan dan peningkatan kualitas ini, kebutuhan masyarakat Kabupaten Kotabaru dan sekitarnya akan pelayanan kesehatan akan dapat terpenuhi secara optimal.PENDIDIKANPemerintah Kabupaten Kotabaru terus meningkatkan pembangunan dibidang pendidikan dengan menyediakan fasilitas pendukung sarana, kesediaan sarana dan prasarana yang memadai. Pada tahun 2005, di Kabupaten Kotabaru terdapat 245 unit Sekolah Dasar (SD) dan Maderasah Iftidaiyah (MI).54 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan Maderasah Tsanawiah (MTs), dan 27 unit Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Maderasah Aliyah (MA).Untuk melanjutkan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi, di Kabupaten Kotabaru juga terdapat 3 (tiga) Civitas Akademika yaitu Sekolah Tinggi Agama Islam "Darul Ulum", Akademi Keguruan "Paris Barantai" dan Akademi Politeknik.AGAMASebagian besar penduduk Kabupaten Kotabaru beragama Islam, mayoritas beragama Islam sebanyak 96%, agama Kristen/Protestan sebanyak 2,4%, agama Hindu 0,7%, dan agama Budha 0,5%.Sebagai daerah agamais Kabupaten Kotabaru banyak memiliki rumah ibadah, diantaranya terdapat 213 (dua ratus tiga belas) buah mesjid, 347 (tiga ratus empat puluh tujuh) buah langgar, 29 (dua puluh) buah gereja, 7 (tujuh) buah pura,dan 1 (satu) buah vihara.Letak rumah-rumah ibadah tersebut tersebar diseluruh wilayah desa, kecamatan sampai ke pelosok desa di Kabupaten Kotabaru.PERTANIAN, PERKEBUNAN, DAN KEHUTANANPERTANIANLuas areal panen pasi di Kabupaten Kotabaru tahun2005 adalah 17.105 hektar dengan produktivitas sebesar 3,65 Ton per Hektar, yang dikembangkan di kecamatan Pulau Laut Timurdan Kecamatan Kelumpang Utara. Disamping hasil pertanian berupa padi, tanaman pangan lain yang banyak dihasilkan adalah ketela pohon dengan produksi sebesar 37.369 Ton. Luas tanaman sayur-sayuran adalah sekitar 1.300 Hektar dengan hesilproduksi 4.380 Ton dan produktivitassebesar 3,37 Ton per Hektar.KEHUTANAN DAN PERKEBUNANTotal luas tata guna hutan Kabupaten Kotabaru adalah 450.679.952 Hektar, sebagian besar yaitu 250.577.716 Hektar digunakan sebagai lahan Hutan Produksi Tetap (HPT). Produksi kayu bulat terbesar adalah jenis akasia yaitu seesar 143 ribu Meter Kubik dan kayu sengon sebesar 93 ribu Meter Kubik . Total produksi kayu olahan adalah sekitar 86 ribu Meter Kubik dengan produksi terbesar olahan kayu gergaji sebesar 52 ribu Meter Kubik. tanaman perkebunan terutam,a kelapa sawit dan karet dikelola oleh perusahaan besar maupun perkebunan rakyat dan PTP. Luas tanaman perkebunan tanaman kelapa sawit yang dikelola oleh perkebunan rakyat adalah sebesar 10 ribu Hektar dengan hasil produksi sekitar 11 ribu Ton buah kelapa sawit. sedangkan hasil produksi buah kelapa sawit yang dikelola oleh perusahaan adalah 794 ribu Ton.PERIKANAN/KELAUTANPotensi lestari ikan di Kabupaten Kotabaru mencapai 98 Ton/Tahun, selain itu potensi ikan kerapu mencapai 10,2 Ton/Tahun, udang 15 Ton/Tahun, kepiting dan rajungan 220 Ton/Tahun, ikan bawal 93 Ton/Tahun, ikan asin 220,5 Ton/Tahun, lobster 96 Ton/Tahun, dan rumput laut 447 Ton/Tahun serta terdapat juga potensi karang laut. Rumah tangga perikanan laut tercatat sbanyak 4.149 rumah tangga denag perahu motor berjumlah 3.341 unit. Sedangkan jumlah rumah tangga perikanan darat, tambak dan kolam sebanyak 1.411 rumah tangga dengan perahu jenis jukung sebanyak 251 buah.PETERNAKANSektor peternakan di Kabupaten Kotabaru memiliki populasi ternak sapi sebesar lebih kurang 7.000 ekor, kerbau 15.000 ekor Kambing 1.4000 ekor, ayam ras dan itik lebih kurang 2,2 juta ekor.INDUSTRIInvestasi besar di sektor pertambangan yang telah ada adalah PT. Arutmin Indonesia, PT. Bahari Cakrawala Sebuku, PT. Sebuku Iron Lateric Ores, PT. Indocement Prakasa di Tarjun Kecamatan Kelumpang Hilir. Disektor industri agraris berdiri pula perusahaan pembuat veneer beserta pembibitan albasia yaitu PT. Induk Albasia Makmur di Kecamatan Pulau Laut Barat, perkebunan kelapasawit dan industri pembuatan CPO oleh perusahaan besar seperti Minamas Group, Smart Group dan PT. SKIP. Dalam bidang industri perkebunan luas lahan yang sangat besar di Kabupaten Kotabaru sebesar 642 ribu Hektar, sebagai pendukung produksi perusahaan-perusahaan yang akan beroperasi telah merealisasikan usahanya yang akan mencapai 120 ribu Hektar lahan perkebunan dan pabrik.TRANSPORTASI Dalam rangka percepatan pertumbuhan pembangunan pada segala sektor di Kabupaten Kotabaru, pemerintah daeah terus berupaya meningkatkan pembangunan jaringan transportasi, baik darat, laut maupun udara.DARATPerjalan darat di Kabupaten Kotabaru dapat ditempuh dengan melalui jalan darat yang meliputi panjang sekitar 1.000 (seribu) Kilometer, terdiri dari sepanjang 148 (seratus Empat puluh delapan) Kilometer jalan Negara, 134 (seratus tiga puluh empat) Kilometer jalan Propinsi, dan 792 (tujuh ratus sembilan puluh dua) Kilometer jalan Kabupaten.Sepanjang jalan tersebut terdapat 88 (delapan puluh delapan) buah jembatan beton, 20 (dupuluh) buah jembatan besi, dan 5 (lima) buah jembatan kayu.Untuk akses keluar masuk Kabupaten Kotabaru tersedia sarana penyeberangan laut dan udara yaitu kapal ferry yang meliputi dua rute pelabuhan yaitu Tanjung Serdang-Batulicin dan Stagen-Tarjun. Selain di pelabuhan penghubung transportasi angkutan darat tersebut, juga terdapat pelabuhan laut di Tanjung Pemancingan, Mekar Putih serta pelabuhan laut khusus sektor pertambangan, kehutanan dan perkebunan.UDARAUntuk pengembangan transportasi udara di wilayah Kabupaten Kotabaru telah tersedia sarana moda angkutan udara dengan rute Balikpapan-kotabaru-Banjarmasin, Kotabaru-Banjarmasin-Berau, Berau-Balikpapan-Kotabaru (around). Dengan menggunakan pesawat terbang jenis poker mesin baling-baling dengan kapasitas 48 (empat puluh delapan) orang penumpang, dan 600 Kg barang, dioperasikan oleh perusahaan penerbangan swasta yang terpercaya dan telah berpengalaman cukup lama dalam melayani moda angkutan udara antar pulau serta dalam pulau di daerah-daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.Pintu akses moda angkutan udara di Kabupaten Kotabaru adalah melalui Bandar Udara Stagen yang dikelola oleh PT. Angkasa Pura I bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Kotabaru.PARIWISATA ALAM1. Air Terjun Tumpang DuaAir terjun Tumpang Dua yang terletak di Desa Sebelimbingan sekitar 14 km dari pusat kota merupakan kawasan yang cukup indah dengan kesejukan air pegunungannya. Selain telah tersedia balai pertemuan, Taman Tirta, Kedai Makanandan minuman, lapangan gokart dan lapangan sirkuit. Pada saat ini juga sedang dibangun berbagai fasilitas seperti panggung terbuka musholla, tempat parkir dll.2. Goa Lalapin3. Goa Temuluang4. Gunung Batu KapurGunung Batu Kapur yang bentuknya sangat terjal dan berdiri kokoh berbaris dari kecamatan kelumpang Hulu Sampai Pamukan merupakan Pemandangan yang sangat indah dan ini terlihat jelas di samping kiri jalan menuju daerah utara kabupaten kotabaru5. Pantai Gedambaan Sarang TiungObjek Wisata Pantai Gedambaan Sarang Tiung terletak di Utara Kab. Kotabaru. Pantai ini merupakan sebuah pantai yang sangat indah dan merupakan kebanggaan masyarakat Kotabaru. Pantai ini terus dikembangkan dan fasilitasnya terus ditambah. Pada tahun 2006 dibangun kolam renang di kawasan sekitar pantai tersebut. Pantai ini selalu ramai dikunjungi khususnya pada hari sabtu dan minggu. Saat ini sudah mempunya fasilitas hotel, penginapan, cafe dan bahkan kolam renang dll.6. Terumbu karang Teluk TamiangTerumbu Karang ini, salah satu keindahan alam yang menarik adalah gugusan terumbu karang di daerah Teluk Tamiyang yang berada didalam kawasan Kecamatan Pulau Laut Barat. Keaslian terumbu karang yang belum tersentuh ini semakin menarik karena kejernihan air laut di daereh tersebut. kawasan ini dapat ditempuh dengan perjalanan darat dan kemudian dilanjutkan menggunakan kapal motor kecil. Potensi alam yang demikian indah ini dianggap sebagian banyak orang tak kalah bagusnya dengan terumbu karang di kawasan wisata Taman Laut Bunaken yang berada di daerah Sulawesi Utara.7. Terumbu Karang Pulau Sembilan8. Goa Batu TunggalGoa Batu Tunggal berada di Serongga. Goa ini termasuk salah satu obyek wisata pegunungan di Kabupaten Kotabaru . menjadi pusat perhatian para wisatawan di tempat ini, adanya habitat kelelawar yang bermukiim didalamnya dengan jumlah ratusan hingga ribuan ekor banyaknya9. Goa Hasan BasriGoa Hasan Basri adalah Goa tempat persembunyian pejuang Kalimantan Selatan pada saat terjadinya peperangan merebut kemerdekaan. Didalam goa ini tampak banyak sekat seolah-olah kamar kecil sebanyak 3 buah. Sementara di sebelah kanan goa terdapat lobang tembus yang curam sebagai jalur menghindar jika secara tiba tiba goa tersebut diserang oleh musuh10. Goa Maria MandamGoa Maria Mandam yang terletak di Kecamatan Hampang ini, merupakan obyek wisata relegi kaum Nasrani yang selalu ramai pada hari hari besar Agama Kristen, seperti hari paskah dan hari hari besar Kristen lainnya11. Taluk TamiangWisata bawah laut yang tidak kalah indah dengan alam bawah laut Raja Ampat. Lokasinya terletak di kabupaten Kotabaru tepatnya di Teluk Tamiang. Yang sangat disayangkan lokasi wisata bawah laut ini kurang mendapat perhatian dari pihak terkait.Padalah potensi wisata bawah laut di Teluk Tamiang sangat menjanjikan karena memiliki air laut yang sangat jernih, berpasir putih, dan ditumbuhi oleh beraneka jenis dan warna terumbu karang. Bagi para pecinta diving dan snorkling, tempat ini adalah salah satu tempat menyelam di Indonesia yang wajib dikunjungi. Namun anda harus membawa sendiri alat-alat untuk snorkling dan diving karena tidak tersedia tempat penyewaan di sanaPenduduk Teluk Tamiang sebagian besar adalah Suku Mandar Bugis yang bekerja membudidayakan rumput laut,mutiara, ikan krapu, menjadi nelayan dan lain-lain. Sebagian besar dari mereka memang mengantungkan hidupnya dengan membudidayakan rumput laut. Hal ini bisa terlihat dari banyaknya rumput laut di sepanjang Teluk Tamiang.12. Watu LasoBatu Watu Laso, adalah sebuah batu yang berbentuk kelamin laki laki, berada di kecamatan Pulau Laut Kepulauan. Batu ini di yakini oleh sebagian Masyarakat dapat menumbuhkan spirit libido dengan melakukan ritual di tempat tersebut.

Pola Pikir

Daftar PustakaKusmayudi. Asal muasal nama kabupaten Kotabaru diambil dari http://khuzmayudi.blogspot.com/2013/03/sejarah-awal-mula-nama-kotabaru-tanah.html pada Minggu. 29 September 2013 pukul 14.12 WIBData Kotabaru diambil dari http://www.kotabarukab.go.id/ pada Minggu.29 September 2013 pukul 14.50 WIBData Kotabaru diambil dari http://www.bappeda-kotabaru.info/ pada Minggu.29 September 2013 pukul 14.50 WIBData Pariwisata Alam diambil dari http://www.pariwisatakotabaru.info/ pada Minggu. 20 0krober 2013 pukul 17.50 WIB

1