peraturan.bpk.go.id · web viewperaturan daerah kabupaten kotabaru nomor 18 tahun 2011 tentang...

47
PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah, perlu dilakukan penanganan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir; b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 47 ayat (2) Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampahdan Pasal 44 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, dipandang perlu untuk mengatur Pengelolaan Sampah di wilayah Kabupaten Kotabaru; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman Pengelolaan Sampah; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 03 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820); 2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik

Upload: others

Post on 24-Oct-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARUNOMOR 18 TAHUN 2011

TENTANG

PENGELOLAAN SAMPAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI KOTABARU,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan yang sehat dan bersih dari sampah, perlu dilakukan penanganan sampah secara komprehensif dan terpadu dari hulu ke hilir;

b. bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 47 ayat (2) Undang Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampahdan Pasal 44 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah, dipandang perlu untuk mengatur Pengelolaan Sampah di wilayah Kabupaten Kotabaru;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Pedoman Pengelolaan Sampah;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 1959 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 03 Tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1820);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);

Page 2: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

4. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 69, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

6. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

8. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5188);

9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3258);

Page 3: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1999 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3815) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 85 Tahun 1999 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 3910);

12. Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4161);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (Lembaran Negera Tahun 2005 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4490);

14. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4761);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);

19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan dan Strategis

Page 4: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan;

20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah;

22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 274);

23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 450);

24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 53 Tahun 2011 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 694);

25. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 05 Tahun 1991 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Dati II Kotabaru (Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Dati II Kotabaru Tahun 1991 Nomor 02 Seri C);

26. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 02 Tahun 2002 tentang Revisi Rencana Tata Ruang Kabupaten Kotabaru (Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 2002 Nomor 11);

27. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 19 Tahun 2007 Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kotabaru (Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 2007 Nomor 19);

28. Peraturan Daerah Kabupaten Kotabaru Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pembentukan, Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Kotabaru (Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru Tahun 2011 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 04);

Page 5: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Dengan Persetujuan BersamaDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN KOTABARU

danBUPATI KOTABARU

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH.

BAB IKETENTUAN UMUM

Pasal 1Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:1. Daerah adalah Kabupaten Kotabaru.2. Bupati adalah Bupati Kotabaru.3. Pemerintah daerah adalah Bupati dan perangkat

daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.

4. Satuan kerja perangkat daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah satuan kerja perangkat daerah yang bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas pemerintahan di bidang persampahan di daerah.

5. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang berbentuk padat yang terdiri atas sampah rumah tangga maupun sampah sejenis sampah rumah tangga.

6. Sampah rumah tangga adalah sampah yang berasal dari kegiatan sehari-hari dalam rumah tangga yang sebagian besar terdiri dari sampah organik, tidak termasuk tinja dan sampah spesifik.

7. Sampah sejenis sampah rumah tangga adalah sampah yang tidak berasal dari rumah tangga dan berasal dari kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan/atau fasilitas lainnya.

8. Sumber sampah adalah asal timbulan sampah.9. Penghasil sampah adalah setiap orang dan/atau

badan akibat proses alam yang menghasilkan timbulan sampah.

Page 6: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

10. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi perencanaan, pengurangan, dan penanganan sampah.

11. Kawasan permukiman adalah kawasan hunian dalam bentuk klaster, apartemen, kondominium, asrama, dan sejenisnya.

12. Kawasan komersial adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan usaha perdagangan dan/atau jasa yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.

13. Kawasan industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan industri yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana penunjang.

14. Kawasan khusus adalah wilayah yang bersifat khusus yang digunakan untuk kepentingan nasional/berskala nasional.

15. Tempat sampah rumah tangga adalah wadah penampungan sampah yang berupa bak/bin/tong/kantong/keranjang sampah.

16. Pengelolaan sampah adalah kegiatan yang sistematis, menyeluruh, dan berkesinambungan yang meliputi perencanaan, pengurangan, dan penanganan sampah.

17. Tempat penampungan sementara, yang selanjutnya disingkat TPS, adalah tempat sebelum sampah diangkut ke tempat pendauran ulang, pengolahan, dan/atau tempat pengolahan sampah terpadu.

18. Tempat pengolahan sampah terpadu, yang selanjutnya disingkat TPST, adalah tempat dilaksanakannya kegiatan penggunaan ulang, pendauran ulang, pemilahan, pengumpulan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah.

19. Tempat pemrosesan akhir, yang selanjutnya disingkat TPA, adalah tempat untuk memproses dan mengembalikan sampah ke media lingkungan secara aman bagi manusia dan lingkungan.

20. Kompensasi adalah bentuk pertanggungjawaban pemerintah terhadap pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir yang berdampak negatif terhadap orang.

21. Insentif adalah upaya untuk memotivasi masyarakat secara positif agar masyarakat tersebut mentaati ketentuan dibidang pengelolaan sampah guna lebih meningkatkan pemeliharaan lingkungan.

22. Disinsentif adalah upaya memberikan penghukuman bagi masyarakat yang melanggar ketentuan di bidang pengelolaan sampah untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan dan

Page 7: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

pencemaran lingkungan.

23. Pihak Lainnya adalah Instansi atau Badan Usaha dan atau perseorangan yang berada diluar Organisasi Pemerintah Daerah antara lain Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah lainnya, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Usaha Koperasi, Swasta Nasional dan atau Swasta Asing yang tunduk pada Hukum Indonesia.

24. Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan, baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan nama dan dalam bentuk apapun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk badan lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap.

25. Orang adalah orang perseorangan, kelompok orang dan/atau badan hukum.

26. Masyarakat adalah semua orang yang secara alami dan hukum memiliki hak dan kewajiban atau menjadi subyek hukum.

27. Pelaku Usaha adalah setiap orang perseorangan atau badan usaha, baik berbentuk badan hukum maupun tidak berbadan hukum yang didirikan dan tunduk pada hukum Indonesia serta berkedudukan atau melakukan kegiatan di wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia, baik sendiri atau bersama-sama melakukan kegiatan usaha dibidang pengelolaan sampah.

28. Sistem tanggap darurat adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dalam rangka pengendalian yang meliputi pencegahan dan penanggulangan kecelakaan akibat pengelolaan sampah yang tidak benar.

29. Retribusi daerah, yang selanjutnya disebut retribusi, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

30. Badan Layanan Umum Daerah Persampahan, yang selanjutnya disingkat BLUD Persampahan, adalah Unit Kerja pada SKPD di lingkungan pemerintah daerah yang dibentuk untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya didasarkan pada prinsip efisiensi dan produktivitas.

Page 8: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

31. Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah atau yang selanjutnya disingkat PPNS Daerah adalah PPNS Daerah dilingkungan daerah.

32. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan, pemenuhan kewajiban berdasarkan peraturan perundang-undangan.

33. Penyidikan adalah serangkaian tindakan Penyidik Pegawai Negeri Sipil Daerah (PPNSD) dalam hal dan menurut cara yang diatur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk mencari serta mengumpulkan barang bukti, yang dengan barang bukti itu membuat terang pelanggaran yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

BAB IIRUANG LINGKUP

Pasal 2Lingkup pengaturan dalam Peraturan Daerah ini meliputi tugas dan wewenang pemerintah daerah, penyelenggaraan pengelolaan sampah, lembaga pengelolaan sampah, hak dan kewajiban, perizinan, insentif dan disinsentif, kerjasama dan kemitraan, pembiayaan dan kompensasi, bentuk dan tata cara peran serta masyarakat dan penyelesaian sengketa, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian, serta larangan dan sanksi.

BAB IIIASAS DAN TUJUAN

Pasal 3Pengeloaan sampah diselenggarakan berdasarkan asas tanggungjawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan, dan asas nilai ekonomi.

Pasal 4Pengelolaan sampah bertujuan :a. mengurangi kuantitas dan dampak yang ditimbulkan

oleh sampah;b. meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat;c. meningkatkan kualitas lingkungan hidup;d. menjadikan sampah sebagai sumber daya; dan e. merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan

sampah.

Page 9: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

BAB IVTUGAS, WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB

PEMERINTAH DAERAH

Bagian KesatuTugas

Pasal 5Pemerintah Daerah bertugas menjamin terselenggaranya pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan sesuai dengan tujuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Peraturan Daerah ini.

Pasal 6Tugas Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 meliputi:a. menumbuhkembangkan dan meningkatkan

kesadaran dan budaya masyarakat dalam pengelolaan sampah;

b. melakukan penelitian, pengembangan teknologi pengurangan, dan penanganan sampah;

c. memfasilitasi, mengembangkan, dan melaksanakan upaya pengurangan, penanganan dan pemanfaatan sampah;

d. melaksanakan pengelolaan sampah dan memfasilitasi penyediaan sarana dan prasarana pengelolaan sampah;

e. melaksanakan pengelolaan sampah dengan konsep 3R (reduse, reuse, dan recyle);

f. mendorong dan memfasilitasi pengembangan manfaat hasil pengolahan sampah;

g. memfasilitasi penerapan teknologi spesifik lokal yang berkembang pada masyarakat setempat untuk mengurangi dan menangani sampah; dan

h. melakukan koordinasi antar lembaga pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha agar terdapat keterpaduan dalam pengelolaan sampah.

Bagian KeduaWewenang

Pasal 7(1) Dalam menyelenggarakan pengelolaan sampah,

Pemerintah Daerah mempunyai kewenangan meliputi:a. menetapkan kebijakan dan strategi pengelolaan

sampah berdasarkan kebijakan nasional dan

Page 10: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

provinsi;

b. menyelenggarakan pengelolaan sampah skala daerah sesuai dengan norma, standar prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh pemerintah;

c. melakukan pembinaan dan pengawasan kinerja pengelolaan sampah yang dilaksanakan oleh Pihak Lain;

d. menetapkan lokasi TPS, TPST, SPA dan/atau TPA;e. melakukan pemantauan dan evaluasi setiap 6

bulan selama 20 (dua puluh) tahun terhadap tempat pemrosesan akhir sampah dengan system pembuangan terbuka yang ditutup;

f. menyusun dan menyelenggarakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah sesuai dengan kewenangannya; dan

g. melaksanakan pengelolaan pendapatan dan perizinan pengelolaan sampah.

(2) Penetapan lokasi TPS, TPST, SPA, dan TPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d merupakan bagian dari Rencana Umum Tata Ruang Wilayah Kabupaten sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai penyelenggaraan system tanggap darurat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf f diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian KetigaTanggung Jawab

Pasal 8(1) Pemerintah Daerah bertanggungjawab terhadap

pengelolaan sampah di daerah.(2) SKPD bertanggungjawab melaksanakan

penyelenggaraan pengelolaan sampah di daerah.(3) Camat bertanggungjawab atas pembinaan

masyarakat di bidang pengelolaan sampah di wilayah kerjanya.

(4) Lurah bertanggungjawab atas pembinaan masyarakat di bidang pengelolaan sampah di wilayah kerjanya.

(5) Kepala Desa bertanggungjawab atas pembinaan masyarakat di bidang pengelolaan sampah di wilayah kerjanya.

(6) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), ayat (4) dan ayat (5) meliputi pembinaan terhadap

Page 11: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

kepatuhan masyarakat mengenai pengelolaan sampah di wilayahnya masing-masing.

BAB VPENYELENGGARAAN PENGELOLAAN SAMPAH

Bagian KesatuPerencanaan

Pasal 9(1) Pemerintah daerah menyusun rencana pengurangan

dan penanganan sampah yang dituangkan dalam rencana strategis dan rencana kerja tahunan SKPD.

(2) Rencana pengurangan dan penanganan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memuat:a. target pengurangan sampah;b. target penyediaan sarana dan prasarana

pengurangan dan penanganan sampah mulai dari sumber sampah sampai dengan TPA;

c. pola pengembangan kerjasama daerah, kemitraan, dan partisipasi masyarakat;

d. kebutuhan penyediaan pembiayaan yang ditanggung oleh pemerintah daerah dan masyarakat; dan

e. rencana pengembangan dan pemanfaatan teknologi yang ramah lingkungan dalam memenuhi kebutuhan mengguna ulang, mendaur ulang, dan penanganan akhir sampah.

Bagian KeduaPelaksanaan

Pasal 10Pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga terdiri atas :a. pengurangan sampah; dan/ataub. penanganan sampah.

Paragraf KesatuPengurangan Sampah

Pasal 11(1) Pengurangan sampah sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 10 huruf a meliputi :

Page 12: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

a. pembatasan timbulan sampah;b. pendauran ulang sampah; dan/atauc. pemanfaatan kembali sampah.

(2) Pemerintah Daerah dalam melakukan kegiatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah sebagai berikut:a. menetapkan target pengurangan sampah secara

bertahap dalam jangka waktu tertentu;b. memfasilitasi penerapan teknologi yang ramah

lingkungan;c. memfasilitasi penerapan label produk yang ramah

lingkungan;d. memfasilitasi kegiatan mengguna ulang dan

mendaur ulang; dane. memfasilitasi pemasaran produk-produk daur

ulang.(3) Pelaku usaha dalam melaksanakan kegiatan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan bahan produksi yang menimbulkan sampah sesedikit mungkin, dapat diguna ulang, dapat didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam.

(4) Masyarakat dalam melakukan kegiatan pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menggunakan bahan yang dapat diguna ulang, didaur ulang, dan/atau mudah diurai oleh proses alam.

(5) Prosedur dan tata cara pengurangan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

Paragraf KeduaPenanganan sampah

Pasal 12Kegiatan penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 huruf b meliputi :a. pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan

pemisahan sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan/atau sifat sampah;

b. pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan pemindahan sampah dari sumber sampah ke tempat penampungan sementara atau tempat pengolahan sampah terpadu;

c. pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu menuju ke tempat pemrosesan akhir;

d. pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah; dan/atau

Page 13: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

e. pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan sebelumnya ke media lingkungan secara aman.

Pasal 13(1) Pemilahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

huruf a dilakukan melalui memilah sampah rumah tangga sesuai dengan jenis sampah.

(2) Pemilahan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menyediakan fasilitas tempat sampah organik dan anorganik di setiap rumah tangga, kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya.

Pasal 14Pengumpulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf b dilakukan sejak pemindahan sampah dari tempat sampah rumah tangga ke TPS/TPST sampai ke TPA dengan tetap menjamin terpisahnya sampah sesuai dengan jenis sampah.

Pasal 15(1) Pengangkutan sebagaimana dimaksud dalam Pasal

12 huruf c dilaksanakan dengan cara:a. sampah rumah tangga ke TPS/TPST menjadi

tanggung jawab lembaga pengelola sampah yang dibentuk oleh RT/RW;

b. sampah dari TPS/TPST ke TPA, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah;

c. sampah kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan khusus, dari sumber sampah sampai ke TPS/TPST dan/atau TPA, menjadi tanggung jawab pengelola kawasan; dan

d. sampah dari fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya dari sumber sampah dan/atau dari TPS/TPST sampai ke TPA, menjadi tanggung jawab pemerintah daerah.

(2) Pelaksanaan pengangkutan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tetap menjamin terpisahnya sampah sesuai dengan jenis sampah.

(3) Alat pengangkutan sampah harus memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan lingkungan, kenyamanan, dan kebersihan.

Pasal 16(1) Pengolahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12

Page 14: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

huruf d dilakukan dengan mengubah karakteristik, komposisi, dan jumlah sampah yang dilaksanakan di TPS/TPST dan di TPA.

(2) Pengolahan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memanfaatkan kemajuan teknologi yang ramah lingkungan.

Pasal 17Pemrosesan akhir sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 huruf e dilakukan dengan pengembalian sampah dan/atau residu hasil pengolahan ke media lingkungan secara aman.

Pasal 18(1) Pemerintah daerah menyediakan TPS/TPST dan TPA

sesuai dengan kebutuhan. (2) Penyediaan TPS/TPST dan TPA sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) memenuhi persyaratan teknis sistem pengolahan sampah yang aman dan ramah lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Penyediaan TPS/TPST dan TPA sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten.

Pasal 19(1) Pemerintah daerah memfasilitasi pengelola kawasan

untuk menyediakan TPS/TPST di kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan khusus.

(2) Penyediaan TPS/TPST sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memenuhi persyaratan teknis sistem pengolahan sampah yang aman dan ramah lingkungan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) Penyediaan TPS/TPST sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai dengan rencana tata ruang kawasan.

Pasal 20TPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dan Pasal 19 dapat diubah menjadi TPST dengan pertimbangan efektif dan efisien.

Bagian KetigaPengelolaan sampah Spesifik

Pasal 21Pengelolaan sampah spesifik terdiri atas :

Page 15: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

a. sampah yang mengandung Bahan Berbahaya dan Beracun (B3);

b. sampah yang mengandung limbah bahan berbahaya dan beracun;

c. sampah medis;d. sampah yang timbul akibat bencana;e. puing bongkaran bangunan;f. sampah yang secara teknologi belum dapat diolah;

dan/ataug. sampah yang timbul secara periodik.

Pasal 22(1) Setiap orang dapat mengembangkan dan

menerapkan secara swadaya teknologi spesifik lokal untuk pengelolaan sampah spesifik.

(2) Pemerintah daerah dapat memfasilitasi setiap orang yang mengembangkan dan menerapkan teknologi spesifik lokal untuk pengelolaan sampah spesifik sebagaimana dimaksud pada ayat (1).

(3) Pemerintah daerah dapat mengembangkan secara swadaya teknologi pengelolaan sampah spesifik yang ramah lingkungan.

(4) Penyusunan perencanaan pengelolaan sampah spesifik dan penyelenggaraan pengelolaan sampah spesifik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dikoordinasikan oleh SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi pengelolaan sampah.

(5) Penyusunan perencanaan pengelolaan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB VI

LEMBAGA PENGELOLA

Pasal 23Pemerintah daerah dalam melakukan pengurangan dan penanganan sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 dan Pasal 12 dapat dilaksanakan oleh SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi dalam pengelolaan sampah.

Pasal 24(1) Pemerintah daerah memfasilitasi pembentukan

lembaga pengelola sampah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 di desa/kelurahan atau nama lainnya, kawasan komersial, kawasan industri, fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya, sesuai dengan kebutuhan.

(2) Pemerintah daerah dapat membentuk BLUD Persampahan setingkat unit kerja pada SKPD untuk

Page 16: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

mengelola sampah. (3) Pelaksanaan ketentuan pada ayat (1) dan ayat (2)

diatur lebih lanjut dengan Peraturan Bupati.

BAB VIIHAK, KEWAJIBAN MASYARAKAT DAN PELAKU USAHA

Bagian KesatuHak

Pasal 25(1) Setiap orang dan/atau Badan berhak :

a. mendapatkan pelayanan dalam pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan dari Pemerintah Daerah dan/atau pihak lain yang diberi tanggung jawab untuk itu;

b. berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, penyelenggaraan, dan pengawasan di bidang pengelolaan sampah;

c. memperoleh informasi yang benar, akurat, dan tepat waktu mengenai penyelenggaraan pengelolaan sampah;

d. mendapatkan pelindungan dan kompensasi karena dampak negatif dari kegiatan tempat pemrosesan akhir sampah; dan

e. memperoleh pembinaan agar dapat melaksanakan pengelolaan sampah secara baik dan berwawasan lingkungan.

(2) Tata cara penggunaan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

Bagian KeduaKewajiban

Pasal 26(1) Setiap orang dan/atau badan dalam pengelolaan

sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga wajib menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan.

(2) Kewajiban setiap orang dan/atau badan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) termasuk penyediaan tempat sampah dan membuang sampah ke TPS.

Pasal 27(1) Setiap orang dan/atau badan pengelola kawasan

permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum, fasilitas social, dan fasilitas lainnya wajib menyediakan fasilitas pemilihan sampah.

Page 17: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

(2) Ketentuan mengenai tata cara penyediaan fasilitas pemilihan sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 28(1) Setiap pedagang wajib menyediakan tempat

sampah. (2) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) digunakan untuk tempat sampah yang berasal dari kegiatan usahanya.

(3) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) wajib dibuang isinya ke TPS.

Pasal 29Setiap pemilik dan/atau pengemudi kendaraan umum maupun perorangan wajib menyediakan tempat sampah di dalam kendaraannya.

Pasal 30Setiap industri dan/atau kegiatan usaha wajib membuang sampah yang tidak termasuk Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) atau yang dapat menimbulkan gangguan lingkungan hidup langsung ke TPA.

Pasal 31(1) Setiap orang atau badan yang menyelenggarakan

suatu keramaian, wajib membersihkan sampah di lingkungan tempat diadakannya keramaian dan membuangnya ke TPA.

(2) Untuk melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) penyelenggara dapat berkoordinasi dengan SKPD.

Pasal 32(1) Tempat sampah dibuat dan/atau dipersiapkan

dengan penyesuaian terhadap volume sampah yang dihasilkan.

(2) Tempat sampah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sekurang-kurangnya memenuhi kriteria sebagai berikut : a. tertutup; b. rapi; danc. tidak menyebarkan bau.

Pasal 33(1) Pemohon pengembang kawasan pemukiman,

kawasan komersial, kawasan industri, dan kawasan

Page 18: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

khusus wajib menyediakan TPS dan/atau fasilitas pemilahan sampah yang tertuang dalam gambar perencanaan.

(2) TPS yang disediakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilengkapi dengan fasilitas dan/atau kegiatan pemilahan sampah paling lama 3 (tiga) tahun setelah diundangkannya Peraturan Daerah ini.

(3) Fasilitas dan/atau kegiatan pemilahan sampah tersebut setidaknya dilakukan untuk sampah rumah tangga dan sampah sejenis rumah tangga untuk kategori sampah basah/organik, kering/anorganik dan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3).

Pasal 34(1) Setiap pelaku usaha wajib menciptakan lingkungan

yang bersih, nyaman dan sehat.(2) Setiap pelaku usaha wajib membuang sampah yang

tidak termasuk bahan berbahaya dan beracun (B3) atau yang dapat menimbulkan gangguan lingkungan hidup langsung ke TPA.

BAB VIIIPERIZINAN

Pasal 35(1) Setiap orang yang melakukan kegiatan usaha

pengelolaan sampah wajib memiliki izin dari Bupati.(2) Ketentaun persyaratan, prosedur dan tata cara

perizinan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Bupati.

BAB IXINSENTIF DAN DISINSENTIF

Pasal 36(1) Pemerintah daerah dapat memberikan insentif

kepada lembaga dan badan usaha yang melakukan:a. inovasi terbaik dalam pengelolaan sampah; b. pelaporan atas pelanggaran terhadap larangan;c. pengurangan timbulan sampah; dan/ataud. tertib penanganan sampah.

(2) Pemerintah daerah dapat memberikan insentif kepada perseorangan yang melakukan:a. inovasi terbaik dalam pengelolaan sampah;

dan/atau

Page 19: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

b. pelaporan atas pelanggaran terhadap larangan.

Pasal 37Pemerintah daerah memberikan disinsentif kepada lembaga, badan usaha, dan perseorangan yang melakukan:a. pelanggaran terhadap larangan; dan/ataub. pelanggaran tertib penanganan sampah.

Pasal 38(1) Insentif kepada lembaga dan perseorangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dan ayat (2) dapat berupa:a. pemberian penghargaan; dan/ataub. pemberian subsidi.

(2) Insentif kepada badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 ayat (1) dapat berupa:a. pemberian penghargaan;b. pemberian kemudahan perizinan dalam

pengelolaan sampah;c. pengurangan pajak daerah dan retribusi daerah

dalam kurun waktu tertentu;d. penyertaan modal daerah; dan/ataue. pemberian subsidi.

Pasal 39(1) Disinsentif kepada lembaga dan perseorangan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dapat berupa:a. penghentian subsidi; dan/ataub. denda dalam bentuk uang/barang/jasa.

(2) Disinsentif kepada badan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dapat berupa:a. penghentian subsidi;b. penghentian pengurangan pajak daerah dan

retribusi daerah; dan/atauc. denda dalam bentuk uang/barang/jasa.

Pasal 40(1) Bupati melakukan penilaian kepada perseorangan,

lembaga, dan badan usaha terhadap:

Page 20: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

a. inovasi pengelolaan sampah; b. pelaporan atas pelanggaran terhadap larangan;c. pengurangan timbulan sampah;

d. tertib penanganan sampah;e. pelanggaran terhadap larangan; dan/atau f. pelanggaran tertib penanganan sampah.

(2) Dalam melakukan penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibentuk Tim Penilai dengan Keputusan Bupati.

Pasal 41(1) Pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 36 dan Pasal 37 disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan kearifan lokal.

(2) Ketentuan pemberian insentif dan disinsentif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XKERJA SAMA DAN KEMITRAAN

Pasal 42Pemerintah daerah dapat melakukan kerja sama antarpemerintah daerah atau pemerintah daerah bermitra dengan badan usaha dalam pengelolaan sampah.

Pasal 43(1) Kerja sama antar pemerintah daerah sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 42 dapat melibatkan dua atau lebih daerah kabupaten/kota pada satu provinsi atau antarprovinsi.

(2) Lingkup kerja sama bidang pengelolaan sampah mencakup:a. penyediaan/pembangunan TPA; b. sarana dan prasarana TPA; c. pengangkutan sampah dari TPS/TPST ke TPA;d. pengelolaan TPA; dan/ataue. pengolahan sampah menjadi produk lainnya yang

ramah lingkungan.

Pasal 44(1) Rencana kerjasama sebagaimana dimaksud dalam

Pasal 42 apabila membebani daerah dan masyarakat dan/atau memanfaatkan aset daerah harus mendapat persetujuan DPRD.

Page 21: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

(2) Untuk mendapatkan persetujuan dari DPRD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) maka Bupati menyampaikan surat dengan menampilkan rancangan perjanjian kerjasama dengan memberikan penjelasan mengenai :

a. tujuan kerjasama;b. objek yang akan dikerjasamakan;c. hak dan kewajiban;d. jangka waktu kerjasama;e. besarnya pembebanan yang dibebankan kepada

masyarakat dan jenis pembebanannya.

Pasal 45(1) Pemerintah daerah dapat bermitra dengan badan

usaha dalam pengelolaan sampah.(2) Lingkup kemitraan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) antara lain: a. penarikan retribusi pelayanan persampahan;b. penyediaan/pembangunan TPS atau TPST, TPA,

serta sarana dan prasarana pendukungnya;c. pengangkutan sampah dari TPS/TPST ke TPA;d. pengelolaan TPA; dan/ataue. pengelolaan produk olahan lainnya.

Pasal 46Pelaksanaan kerja sama antar daerah dan kemitraan dengan badan usaha dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB XIRETRIBUSI PELAYANAN PERSAMPAHAN

Pasal 47(1) Pemerintah daerah dapat mengenakan retribusi atas

pelayanan persampahan.(2) Retribusi pelayanan persampahan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) digolongkan pada retribusi jasa umum.

(3) Komponen biaya perhitungan retribusi pelayanan persampahan meliputi:a. biaya pengumpulan dan pewadahan dari sumber

sampah ke TPS/TPST;b. biaya pengangkutan dari TPS/TPST ke TPA;c. biaya penyediaan lokasi

pembuangan/pemusnahan akhir sampah; dan

Page 22: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

d. biaya pengelolaan.

(4) Penyelenggaraan retribusi atas pelayanan persampahan berpedoman pada peraturan perundang-undangan.

BAB XIIPEMBIAYAAN DAN KOMPENSASI

Bagian KesatuPembiayaan

Pasal 55(1) Pemerintah daerah wajib membiayai

penyelenggaraan pengelolaan sampah.(2) Sumber anggaran untuk pembiayaan sebagaimana

dimaksud pada ayat (1) meliputi :a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN); b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD);c. Sumber-sumber lain yang sah dan tidak mengikat.

(3) Pelaksanaan pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh SKPD.

Bagian KeduaKompensasi

Pasal 50(1) Pemerintah daerah memberikan kompensasi kepada

orang sebagai akibat dampak negatif yang ditimbulkan oleh penanganan sampah di tempat pemrosesan akhir sampah.

(2) Kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:a. relokasi;b. pemulihan lingkungan;c. biaya kesehatan dan pengobatan; d. ganti rugi; dan/ataue. bentuk lain.

Pasal 51Tata cara pemberian kompensasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) sebagai berikut:a. pengajuan surat pengaduan kepada pemerintah

Page 23: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

daerah;

b. pemerintah daerah melakukan investigasi atas kebenaran aduan dan dampak negatif pengelolaan sampah;

c. menetapkan bentuk kompensasi yang diberikan berdasarkan hasil investigasi dan hasil kajian.

BAB XIIIPERAN MASYARAKAT

Pasal 52Pemerintah daerah meningkatkan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah.

Pasal 53Bentuk peran masyarakat dalam pengelolaan sampah meliputi:a. menjaga kebersihan lingkungan;b. aktif dalam kegiatan pengurangan, pengumpulan,

pemilahan, pengangkutan, dan pengolahan sampah; dan

c. pemberian saran, usul, pengaduan, pertimbangan, dan pendapat dalam upaya peningkatan pengelolaan sampah di wilayahnya.

Pasal 54(1) Peningkatan peran masyarakat sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 53 huruf a dilaksanakan dengan cara:a. sosialisasi;b. mobilisasi;c. kegiatan gotong royong; dan/ataud. pemberian insentif.

(2) Peningkatan peran masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf b dilaksanakan dengan cara :a. mengembangkan informasi peluang usaha di

bidang persampahan; dan/ataub. pemberian insentif.

(3) Peningkatan peran masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 53 huruf c dilaksanakan dengan cara:

Page 24: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

a. penyediaan media komunikasi;b. aktif dan secara cepat memberi tanggapan;

dan/atauc. melakukan jaring pendapat aspirasi masyarakat.

BAB XIVMEKANISME PENGADUAN

DAN PENYELESAIAN SENGKETA

Bagian KesatuPengaduan

Paragraf 1Gugatan Perwakilan Kelompok

Pasal 55Masyarakat yang dirugikan akibat perbuatan melawan hukum di bidang pengelolaan sampah berhak mengajukan gugatan melalui perwakilan kelompok.

Paragraf 2Hak Gugat Organisasi Persampahan

Pasal 56(1) Organisasi persampahan berhak mengajukan

gugatan untuk kepentingan pengelolaan sampah yang aman bagi kesehatan masyarakat dan lingkungan.

(2) Hak mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terbatas pada tuntutan untuk melakukan tindakan tertentu, kecuali biaya atau pengeluaran riil.

(3) Organisasi persampahan yang berhak mengajukan gugatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus memenuhi persyaratan :a. mempunyai anggaran dasar di bidang

pengelolaan sampah; b. berbentuk badan hukum; dan c. telah melakukan kegiatan nyata paling sedikit 1

(satu) tahun sesuai dengan anggaran dasarnya.

Bagian KeduaPenyelesaian Sengketa

Pasal 57(1) Sengketa yang dapat timbul dari pengelolaan

sampah terdiri atas :a. sengketa antara pemerintah daerah dengan

pengelola sampah;

Page 25: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

b. sengketa antara pengelola sampah dengan masyarakat; dan

c. sengketa antara pemerintah daerah dengan masyarakat.

(2) Penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan melalui penyelesaian di luar pengadilan ataupun melalui pengadilan.

(3) Penyelesaian sengketa diluar pengadilan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah untuk mencapai kesepakatan tentang bentuk dan besarnya kompensasi dan beserta penyelesaiannya.

Paragraf 1Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan

Pasal 58(1) Penyelesaian sengketa di luar pengadilan dilakukan

dengan mediasi, negosiasi, arbitrase, atau pilihan lain dari para pihak yang bersengketa.

(2) Apabila dalam penyelesaian sengketa di luar pengadilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai kesepakatan, para pihak yang bersengketa dapat mengajukannya ke pengadilan.

Paragraf 2Penyelesaian Sengketa di Dalam Pengadilan

Pasal 59(1) Penyelesaian sengketa persampahan di dalam

pengadilan dilakukan melalui gugatan perbuatan melawan hukum.

(2) Gugatan perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mensyaratkan penggugat membuktikan unsur-unsur kesalahan, kerugian, dan hubungan sebab akibat antara perbuatan dan kerugian yang ditimbulkan.

(3) Tuntutan dalam gugatan perbuatan melawan hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat berwujud ganti kerugian dan/atau tindakan tertentu.

BAB XVPENGAWASAN DAN PEMBINAAN

Bagian KesatuPengawasan

Page 26: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Pasal 60(1) SKPD melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan

penyelenggaraan pengelolaan sampah berdasarkan norma, standar, prosedur, dan kriteria pengawasan yang ditetapkan Bupati.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terhadap pengelolaan sampah oleh pihak lainnya dapat dilakukan oleh pemerintah daerah secara sendiri atau bersama-sama.

(3) Hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib dilaporkan kepada Bupati paling lama 3 (tiga) bulan sekali.

Bagian KeduaPembinaan

Pasal 61(1) Bupati melakukan pembinaan atas pengelolan

sampah di wilayahnya.(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam pada ayat

(1) meliputi perencanaan, penelitian, pengembangan, pemantauan, dan evaluasi pengelolaan sampah.

BAB XVIPELAPORAN

Pasal 62(1) Bupati melaporkan pengelolaan sampah kepada

Gubernur dengan tembusan kepada Menteri.(2) Laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

disampaikan paling sedikit 1 (satu) kali dalam setahun.

BAB XVIILARANGAN

Pasal 63(1) Setiap orang dilarang :

a. memasukkan sampah ke daerah;b. mengimpor sampah; c. mencampur sampah dengan limbah berbahaya

dan beracun;d. mengelola sampah yang menyebabkan

pencemaran dan/atau perusakan lingkungan;e. membuang sampah tidak pada tempat dan

Page 27: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

waktu yang telah ditentukan dan disediakan; f. melakukan penanganan sampah dengan

pembuangan terbuka di tempat pemrosesan akhir;

g. membakar sampah yang tidak sesuai dengan persyaratan teknis pengelolaan sampah; dan atau

h. mengeruk atau mengais sampah di TPS, kecuali oleh petugas untuk kepentingan dinas.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai larangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf e, huruf f, dan huruf g diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XVIIIPENYIDIKAN

Pasal 64(1) Selain Penyidik Pejabat Polisi Negara Indonesia,

Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang melakukan penyidikan tindak pidana pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini.

(2) Penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah :a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan

atau keterangan berkenaan dengan tindak pidana di bidang pengelolaan sampah;

b. melakuan pemeriksaan terhadap orang yang diduga melakukan tindak pidana di bidang pengelolaan sampah;

c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang berkenaan dengan peristiwa tindak pidana di bidang pengelolaan sampah;

d. melakukan periksaan atas pembukuan, catatan, dan dokumen lain berkenaan tindak pidana di bidang pengelolaan sampah;

e. melakukan pemeriksaan ditempat tertentu yang diduga terdapat bahan bukti, pembukuan, pencatatan, dan dokumen lain serta melakukan penyitaan terhadap bahan dan barang hasil kejahatan yang dapat dijadikan bukti dalam perkara tindak pidana di bidang pengelolaan sampah; dan

f. meminta bantuan ahli dalam pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang pengelolaan sampah.

Page 28: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

(3) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memberitahukan dimulainya penyidikan dan hasil penyidikannya kepada Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.

(4) Penyidik pejabat pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyampaikan hasil penyidikan kepada penuntut umum melalui Penyidik Pejabat Polisi Negara Republik Indonesia.

BAB XIXSANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 65(1) Bupati dapat menerapkan sanksi administratif

kepada pengelola sampah melanggar ketentuan persyaratan yang ditetapkan dalam perizinan.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat berupa:a. Paksaan pemerintahan;b. uang paksa; dan/atau c. pencabutan izin.

(3) Ketentuan mengenai penerapan sanksi administratif sebagaimana dimaksud ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan Peraturan Bupati.

BAB XXKETENTUAN PIDANA

Pasal 66(1) Setiap orang yang terbukti melanggar ketentuan

sebagaimana diatur dalam Pasal 26, Pasal 27, Pasal 28, Pasal 29, Pasal 30, Pasal 31 dan Pasal 63 diancam dengan pidana kurungan paling lama 3 (tiga) bulan dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak membebaskan dari ketentuan pidana sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sampah.

(3) Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pelanggaran.

BAB XXIKETENTUAN PERALIHAN

Pasal 67Pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas umum,

Page 29: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

fasilitas sosial, dan fasilitas lainnya yang belum memiliki fasilitas pemilahan sampah pada saat diundangkannya Peraturan Daerah ini wajib membangun atau menyediakan fasilitas pemilahan sampah paling lama 1 (satu) tahun.

Pasal 68Lokasi TPS, TPST, dan/atau tempat pemrosesan sampah yang telah ada pada saat Peraturan Daerah ini diundangkan tetap berlaku, kecuali ditetapkan lain dalam Peraturan Daerah.

BAB XXIIKETENTUAN PENUTUP

Pasal 69Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Bupati.

Pasal 70Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kotabaru.

Ditetapkan di Kotabarupada tanggal 29 Desember

2011

BUPATI KOTABARU,

H. IRHAMI RIDJANI

Diundangan di Kotabarupada tanggal 29 Desember 2011SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KOTABARU,

H. SURIANSYAH

Page 30: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2011 NOMOR 18

PENJELASANATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARUNOMOR 18 TAHUN 2011

TENTANGPENGELOLAAN SAMPAH

I. UMUMMenindaklanjuti Pasal 47 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008

tentang Pengelolaan Sampah dan Pasal 44 ayat (1) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 33 Tahun 2010 tentang Pedoman Pengelolaan Sampah menyebutkan bahwa Pemerintah Daerah perlu segera menetapkan Peraturan Daerah yang mengatur tentang pengelolaan sampah demi terwujudnya dan terpeliharanya lingkungan hidup yang bersih, tertib dan sehat.

Selain itu, jumlah penduduk Kabupaten Kotabaru yang cenderung semakin meningkat mengakibatkan bertambahnya volume sampah. Sedangkan pola konsumsi masyarakat memberikan konstribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang semakin beragam, antara lain, sampah kemasan yang berbahaya dan/atau sulit diurai oleh proses alam.

Untuk melaksanakan amanat ketentuan peraturan perundang-undangan serta mewujudkan tujuan diatas, Pemerintah Daerah mempunyai wewenang dan tanggung jawab di bidang pengelolaan sampah diwilayahnya, meskipun secara operasional pengelolaannya dapat bermitra dengan badan usaha. Selain itu organisasi persampahan dan kelompok masyarakat yang bergerak di bidang persampahan dapat juga diikutsertakan dalam kegiatan pengelolaan sampah.

Dalam rangka menyelenggarakan pengelolaan sampah secara terpadu dan komprehensif, pemenuhan hak dan kewajiban masyarakat, serta tugas dan wewenang pemerintah daerah untuk melaksanakan pelayanan publik, diperlukan payung hukum dalam bentuk peraturan daerah. Pengaturan hukum pengelolaan sampah dalam Peraturan Daerah ini berdasarkan asas tanggung jawab, asas berkelanjutan, asas manfaat, asas keadilan, asas kesadaran, asas kebersamaan, asas keselamatan, asas keamanan dan asas nilai ekonomi.

Berdasarkan pemikiran sebagaimana diuraikan diatas, pembentukan Peraturan Daerah ini diperlukan dalam rangka :a. kepastian hukum bagi rakyat untuk mendapatkan pelayanan

pengelolaan sampah yang baik dan berwawasan lingkungan;b. kerjasama pengelolaan sampah dan peran serta masyarakat dalam

pengelolaan sampah;

Page 31: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

c. ketertiban dalam penyelenggaraan pengelolaan sampah;d. kejelasan tugas, wewenang dan tanggung jawab pemerintahan

daerah dalam pengelolaan sampah; dane. kejelasan jenis-jenis sampah yang diatur dalam Peraturan Daerah ini.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1Cukup jelas

Pasal 2 Cukup jelas

Pasal 3Yang dimaksud dengan ”asas tanggung jawab” adalah bahwa pemerintah daerah mempunyai tanggung jawab pengelolaan sampah dalam mewujudkan hak masyarakat terhadap lingkungan hidup yang baik dan sehat.

Yang dimaksud dengan ”asas berkelanjutan” adalah bahwa pengelolaan sampah dilakukan dengan menggunakan metode dan teknik yang ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, baik pada generasi masa kini maupun pada generasi yang akandatang.

Yang dimaksud dengan ”asas manfaat” adalah bahwa pengelolaan sampah perlu menggunakan pendekatan yang mengaanggap sampah sebagai sumber daya yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Yang dimaksud dengan “asas keadilan” adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, pemerintah daerah mendorong setiap orang agar memenuhi sikap kepedulian dan kesadarankepada masyarakat dunia usaha untuk berperan secara aktif dalam pengelolaan sampah.

Yang dimaksud dengan “asas kesadaran” adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, Pemerintah daerah mendorong setiap orang agar memenuhi sikap kepedulian dan kesadaran untuk mengurangi dan menangani sampah yang dilakukannya. Yang dimaksud dengan ”asas kebersamaan” adalah bahwa pengelolaan sampah diselenggarakan dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

Yang dimaksud dengan “asas keselamatan” adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, harus menjamin keselamatan manusia.

Yang dimaksud dengan “asas keamanan” adalah bahwa dalam pengelolaan sampah, harus menjamin dan melindungi masyarakat dari berbagai dampak negatif.

Page 32: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Yang dimaksud dengan “asas nilai ekonomi” adalah bahwa sampah merupakan sumber daya yang mempunyai nilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah.

Pasal 4Cukup jelas

Pasal 5Dalam pelaksanaan tugas sebagaimana diatur pada huruf e, pemerintah daerah berkewajiban memberikan kesempatan untuk turut berperan serta kepada para pengeruk dan pengais sampah di TPS yang terkena dampak dari adanya larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 63 ayat (1) huruf h Peraturan Daerah ini.

Pasal 6Cukup jelas

Pasal 7Cukup jelas

Pasal 8Cukup jelas

Pasal 9Cukup jelas

Pasal 10Cukup jelas

Pasal 11Cukup jelas

Pasal 12Cukup jelas

Pasal 13Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Kawasan permukiman meliputi kawasan permukiman dalam bentuk klaster, apartemen, kondominium, asrama, dan sejenisnya.Fasilitas pemilihan yang disediakan diletakkan pada tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat.

Pasal 14Cukup jelas

Pasal 15Ayat (1)

Huruf aCukup jelas

Huruf bCukup jelas

Page 33: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Huruf cCukup jelas

Huruf dFasilitas umum berupa antara lain terminal angkutan umum, pelabuhan laut, pelabuhan udara, tempat pemberhentian kendaraan umum, taman, jalan dan trotoar.

Yang termasuk fasilitas lain adalah fasilitas yang tidak termasuk kawasan komersial, kawasan industri, kawasan khusus, fasilitas sosial, fasilitas umum, antara lain rumah tahanan, Lembaga Pemasyarakatan, rumah sakit, klinik, Pusat Kesehatan Masyarakat, kawasan pendidikan, kawasan pariwisata, kawasan berikat dan pusat kegiatan olah raga.

Ayat (2)Cukup jelas

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 16Ayat (1)

Jenis sampah yang dihasilkan dipilahkan antara sampah organik dan sampah anorganik, tidak termasuk sampah spesifik.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 17Cukup jelas

Pasal 18Cukup jelas

Pasal 19Cukup jelas

Pasal 20Cukup jelas

Pasal 21Pengelolaan sampah spesifik terbatas pada puing bongkaran bangunan guna tetap memelihara kebersihan daerah dalam rangka antisipasi terhadap dampak negatif dari pembangunan fisik yang dilakukan oleh masyarakat dan/atau pemerintah daerah.

Pasal 22Cukup jelas

Pasal 23Cukup jelas

Pasal 24Cukup jelas

Pasal 25Ayat (1)

Page 34: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Huruf aYang dimaksud dengan pihak lain yang diberi tanggung jawab pelayanan sampah antara lain penyelenggara suatu keramaian, pengelola kawasan permukiman, kawasan komersial, kawasan industri dan kawasan khusus.

Huruf bCukup jelas

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 26Ayat (1)

Yang dimaksud dengan berwawasan lingkungan adalah bahwa dalam melakukan pengelolaan sampah harus menggunakan metode dan teknik yang ramah lingkungan sehingga tidak menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan masyarakat dan lingkungan, baik pada generasi masa kini maupun pada generasi masa yang akan datang.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 27Cukup jelas

Pasal 28Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Dalam hal TPS di sekitar lokasi kegiatan tidak tersedia, maka pedagang dapat berkoordinasi dengan SKPD dan/atau petugas kebersihan dari SKPD dalam hal pengangkutan sampah dari tempat sampah.

Pasal 29Cukup jelas

Pasal 30Cukup jelas

Pasal 31Ayat (1)

Page 35: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Cukup jelasAyat (2)

Dapat berkoordinasi dengan SKPD apabila untuk keperluan membuang sampah ke TPA memerlukan jasa dinas.

Pasal 32Cukup jelas

Pasal 33Cukup jelas

Pasal 34Cukup jelas

Pasal 35Cukup jelas

Pasal 36Ayat (1)

Insentif dapat diberikan kepada setiap orang yang melakukan kegiatan pendaur ulang sampah atau pemanfaat kembali sampah yang menggunakan bahan produksi yang cepat atau mudah diurai oleh proses alam dan ramah lingkungan.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 37Disinsentif dapat dikenakan kepada setiap orang yang melakukan kegiatan pendaur ulang sampah atau pemanfaat kembali sampah yang menggunakan bahan produksi yang sulit diurai oleh proses alam, digunsa ulang, dan/atau didaur ulang serta tidak ramah lingkungan.

Pasal 38Cukup jelas

Pasal 39Cukup jelas

Pasal 40Cukup jelas

Pasal 41Cukup jelas

Pasal 42Cukup jelas

Pasal 43Cukup jelas

Pasal 44Cukup jelas

Page 36: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Pasal 45Cukup jelas

Pasal 46Cukup jelas

Pasal 47Cukup jelas

Pasal 48Cukup jelas

Pasal 49Cukup jelas

Pasal 50Ayat (1)

Kompensasi merupakan bentuk pertanggungjawaban pemerintah daerah terhadap pengelolaan sampah di tempat pemrosesan akhir yang berdampak negative terhadap orang.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 51Cukup jelas

Pasal 52Cukup jelas

Pasal 53Cukup jelas

Pasal 54Cukup jelas

Pasal 55Gugatan perwakilan kelompok dilakukan melalui pengajuan gugatan oleh satu orang atau lebih yang mewakili diri sendiri atau mewakili kelompok.

Pasal 56Ayat (1)

Organisasi persampahan merupakan kelompok orang yang terbentuk atas kehendak dan keinginan sendiri di tengah masyarakat yang tujuan dan kegiatannya meliputi bidang pengelolaan sampah.

Ayat (2)

Page 37: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Yang dimaksud dengan biaya atau pengeluaran riil adalah biaya yang secara nyata dapat dibuktikan telah dikeluarkan oleh organisasi persampahan.

Ayat (3)Cukup jelas

Pasal 57Ayat (1)

Sengketa persampahan merupakan perselisihan antara dua pihak atau lebih yang ditimbulkan oleh adanya atau diduga adanya gangguan dan/atau kerugian terhadap kesehatan masyarakat dan/atau lingkungan akibat kegiatan pengelolaan sampah.

Ayat (2)Cukup Jelas

Ayat (3)Cukup Jelas

Pasal 58Ayat (1)

Penyelesaian sengketa persampahan di luar pengadilan diselenggarakan untuk mencapai kesepakatan mengenai bentuk dan besarnya ganti rugi dan/atau mengenai tindakan tertentu guna menjamin tidak akan terjadinya atau terulangnya dampak negative dari kegiatan pengelolaan sampah.

Ayat (2)Cukup Jelas

Pasal 59Ayat (1)

Cukup jelasAyat (2)

Cukup jelasAyat (3)

Yang dimaksud dengan tindakan tertentu dalam ayat ini, antara lain, perintah memasang atau memperbaiki prasarana dan sarana pengelolaan sampah.

Pasal 60Cukup jelas

Pasal 61Cukup jelas

Page 38: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Pasal 62Cukup jelas

Pasal 63Ayat (1)

Huruf aMemasukan sampah ke daerah adalah membuang atau mengirimkan sampah ke daerah kecuali dalam rangka pelaksanaan kerjasama antara Pemerinta Daerah dengan Pemerintah Daerah lain.

Huruf bImpor sampah adalah mengirimkan sampah dengan cara dan alas hak apapun dari daerah dan atau Negara lain.

Huruf cCukup jelas

Huruf dCukup jelas

Huruf eCukup jelas

Huruf fCukup jelas

Huruf gTidak termasuk dilarang jika membakar sampah di perkarangan dilakukan sesuai dengan persyaratan teknis yang ditetapkan SKPD.

Ayat (2)Cukup jelas

Pasal 64Cukup jelas

Pasal 65Ayat (1)

Cukup jelas

Ayat (2)

Huruf aPaksaan pemerintahan merupakan suatu tindakan hukum yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah untuk memulihkan kualitas lingkungan dalam keadaan semula dengan beban biaya yang ditanggung oleh pengelola sampah yang tidak mematuhi ketentuan dalam Peraturan Daerah yang telah ditetapkan.

Huruf b

Page 39: peraturan.bpk.go.id · Web viewPERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 18 TAHUN 2011 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTABARU, Menimbang : …

Uang paksa merupakan uang yang harus dibayarkan dalam jumlah tertentu oleh pengelola sampah yang melanggar ketentuan dalam Peraturan daerah sebagai pengganti dari pelaksaan sanksi paksaan pemerintah daerah

Huruf cCukup jelas

Pasal 66Cukup jelas

Pasal 67Cukup jelas

Pasal 68Cukup jelas

Pasal 69Cukup jelas

Pasal 70Cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 07