budidaya karang kelompok pemuda sahabat laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian...

13
Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 1 Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan Masyarakat Desa Angsana Sebagai Media Shelter Biota Yunandar dan Deddy Dharmaji Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat Jalan A. Yani Simpang 4 Banjarbaru Kalimantan Selatan 707113 Alamat korespondensi : [email protected] ABSTRAK Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan perkembangan biota dan meningkatkan pertumbuhan karang serta mengkonservasi terhadap ancaman sedimentasi dan bioerosi dengan target kegiatan (a) mengadopsi teknologi transplantasi dengan aplikasi pembibitan karang menggunakan ball reef, tipe piramida persegi untuk media ikan kerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi terbatas; (b) penanaman anakan karang dengan menerapkan aplikasi teknik sederhana; (c) pengenalan teknik cara mengikat, pilihan penempatan media penempelan, substrat dan desain lubang penempelan media (c) pemilihan bibit karang dan spesies karang yang dibudidayakan dan (c) teknik reef check sederhana. Metode yang digunakan adalah metode RRA (Rural Rapid Appraisal) untuk meminta masukan, keluhan masalah serta sosialisasi program-program IbM yang akan ditawarkan kepada kelompok masyarakat nelayan yang berdomisili di Desa Angsana dan kelompok yang tergabung dalam Pemuda Sahabat Laut (PSL), Sosialisasi program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode pemaparan/cermah tentang manfaat dan tujuan transplantasi karang dalam peningkatan sumberdaya ikan dan diskusi serta sosialisasi yang akan ditawarkan, serta penyuluhan dan pelatihan keterampilan, yang diberikan sebagai akselerasi transfer knowledge (percepatan) pada setiap program yang dilaksanakan dalam IbM kepada khalayak sasaran, yaitu mitra Pemuda Sahabat Laut (PSL), sedangkan kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Keterampilan diberikan sebagai paket alih teknologi pada setiap program yang akan dilaksanakan dalam IbM agar khalayak sasaran atau mitra dapat menguasai secara teori maupun teknis adopsi teknologi yang diberikan. Tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan berupa operasional pembuatan media karang tipe ball reef, tipe piramida persegi dan transplantasi karang 4 rak, aplikasi teknik pembibitan karang, pemilihan bibit dan spesies karang dan reef check yang akan dilakukan selama 8 bulan berlokasi di Organisasi Pemuda Sahabat Laut dan Kelompok masyarakat Desa Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Hasil evaluasi kegiatan 52% peningkatan teknik dan keterampilan media transplantasi karang baik dengan berbagai desain, 60% peningkatan pengetahuan dan teknologi transplantasi dalam pemilihan karang dan 65% peningkatan pengetahuan dan teknologi penanaman anakan karang dengan angka partisipatif peserta sebesar 60% di tiap kegiatan. Kata Kunci: biota, budidaya, shelter ikan, artificial reef, reef check, teknologi

Upload: lamque

Post on 06-Mar-2019

249 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 1

Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan Masyarakat Desa Angsana Sebagai Media Shelter Biota

Yunandar dan Deddy Dharmaji Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Jalan A. Yani Simpang 4 Banjarbaru Kalimantan Selatan 707113

Alamat korespondensi : [email protected]

ABSTRAK

Tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan perkembangan biota dan meningkatkan pertumbuhan karang serta mengkonservasi terhadap ancaman sedimentasi dan bioerosi dengan target kegiatan (a) mengadopsi teknologi transplantasi dengan aplikasi pembibitan karang menggunakan ball reef, tipe piramida persegi untuk media ikan kerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi terbatas; (b) penanaman anakan karang dengan menerapkan aplikasi teknik sederhana; (c) pengenalan teknik cara mengikat, pilihan penempatan media penempelan, substrat dan desain lubang penempelan media (c) pemilihan bibit karang dan spesies karang yang dibudidayakan dan (c) teknik reef check sederhana. Metode yang digunakan adalah metode RRA (Rural Rapid Appraisal) untuk meminta masukan, keluhan masalah serta sosialisasi program-program IbM yang akan ditawarkan kepada kelompok masyarakat nelayan yang berdomisili di Desa Angsana dan kelompok yang tergabung dalam Pemuda Sahabat Laut (PSL), Sosialisasi program kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan metode pemaparan/cermah tentang manfaat dan tujuan transplantasi karang dalam peningkatan sumberdaya ikan dan diskusi serta sosialisasi yang akan ditawarkan, serta penyuluhan dan pelatihan keterampilan, yang diberikan sebagai akselerasi transfer knowledge (percepatan) pada setiap program yang dilaksanakan dalam IbM kepada khalayak sasaran, yaitu mitra Pemuda Sahabat Laut (PSL), sedangkan kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Keterampilan diberikan sebagai paket alih teknologi pada setiap program yang akan dilaksanakan dalam IbM agar khalayak sasaran atau mitra dapat menguasai secara teori maupun teknis adopsi teknologi yang diberikan. Tahapan kegiatan yang telah dilaksanakan berupa operasional pembuatan media karang tipe ball reef, tipe piramida persegi dan transplantasi karang 4 rak, aplikasi teknik pembibitan karang, pemilihan bibit dan spesies karang dan reef check yang akan dilakukan selama 8 bulan berlokasi di Organisasi Pemuda Sahabat Laut dan Kelompok masyarakat Desa Angsana Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan. Hasil evaluasi kegiatan 52% peningkatan teknik dan keterampilan media transplantasi karang baik dengan berbagai desain, 60% peningkatan pengetahuan dan teknologi transplantasi dalam pemilihan karang dan 65% peningkatan pengetahuan dan teknologi penanaman anakan karang dengan angka partisipatif peserta sebesar 60% di tiap kegiatan.

Kata Kunci: biota, budidaya, shelter ikan, artificial reef, reef check, teknologi

Page 2: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 2

PENDAHULUAN

Ekosistem terumbu karang di zona litoral perairan laut Desa Angsana memiliki

keunikan karakter karena ekosistem ini berada di daerah yang dipengaruhi oleh aliran

sungai-sungai yang membawa sedimentasi tinggi dari aktivitas di daratan, perairan

relatif keruh dan kontur pantai yang cenderung landai, dan jauh dari pencemaran

kondisi ini bertentangan dengan teori pertumbuhan dan perkembangan karang yang

dikemukakan Suharsono (1996) dimana kondisi yang ada merupakan kebalikan dari teori

tersebut.

Ekosistem fringing reef Angsana mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim

dan kondisi lingkungan alamiah. Tekanan lingkungan sekaligus ancaman yang di alami

ekosistem terumbu karang Angsana saat ini berupa lokasi tersebut merupakan jalur

transportasi kapal tongkang batubara sehingga berpotensi merusak ekosistem karang

baik dari lychite (air yang keluar dari timbunan batubara) karena pembasahan

(penyiraman atau hujan) saat dilakukan pengapalan sehingga memiliki peluang atau

resiko yang dapat menjadikan perairan laut Angsana bersifat atau bersuasana asam dan

keruh, dampak lain peningkatkan Total Suspended Solid (TSS) maupun Total Dissolved

Solid (TDS) dari run-off aktivitas di daratan serta bioerosi yang disebabkan hewan laut

yang dapat menutup polip pada karang bagi ekosistem terumbu karang (Supriharyono,

2000).

Potensi terumbu karang Angsana berdasarkan citra dan survei lapangan sampai

saat ini teridentifikasi sebanyak 10 lokasi (site) yaitu Karang Batu Anjir (10 Ha), Anak

Karang Batu Anjir (2 Ha), Karang Batu Anjir (6 Ha), Karang Batu Sawar (2,5 Ha), Karang

Batu Bajangan (5 Ha), Karang Penggadungan (2 Ha), Karang Teraban Kecil (5 Ha), Karang

Page 3: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 3

Ibu (1 Ha), Karang Sampai Nampat (0,50 Ha), Karang Batu Penyaungan (4 Ha) disertai

ekosistem ikan karang yang menyertainya.

Potensi yang dimiliki khalayak sasaran adalah tingkat kepedulian mitra/kelompok

masyarakat nelayan Desa Angsana terhadap konservasi ekosistem karang sangat tinggi

dan kelompok Organisasi Pemuda Sahabat Laut (PSL). Ke-2 kelompok difokuskan sebagai

mitra untuk melakukan upaya pengelolaan terhadap terumbu karang sehingga dapat

dikembangkan sebagai salah satu usaha konservasi berbasis ekonomi/produksi yang

berperan besar dalam peningkatan wawasan pengetahuan kepada para pelajar

SMU/SMK, karang taruna dan masyarakat Masalah terbesar yang dialami mitra yang

teridentifikasi terbagi dalam dua aspek meliputi produksi/budidaya dan aspek

manajemen usaha. Pada aspek produksi/budidaya masalah yang muncul terdiri dari a)

tingkat survival rate (kemampuan hidup) karang yang rendah 30-40%, b) pengaruh pola

musim dan sedimentasi; c) adopsi dan inovasi teknologi budidaya karang yang masih

rendah; d) keterbatasan media penanaman; e) keterbatasan teknik pemeliharaan,

kesehatan karang/reef check; f) biaya tinggi di teknologi budidaya karang. Sementara

dari aspek manajemen usaha masalah yang ada (a) masih bersifat hobi dan (b) lemahnya

strategi pemasaran/sosialisasi.

Menurut Yunandar (2012) menginformasikan kondisi terumbu karang rata-rata di

lokasi perairan karang Angsana rusak (34,06%) akibat meningkatnya sedimentasi.

Sedimen berasal dari run off pola pemanfaatan ruang di daratan terutama sekitar lokasi

merupakan perkebunan sawit dan pelabuhan khusus batubara. Sedimen yang

dikontribusi dari aktivitas pertanian, pembukaan hutan dan pengolahan tanah di daratan

dapat mencapai 135 mg/cm2/hari (Supriharyono, 2000). Kontribusi sedimen lainnya

berasal dari proses erosi karang baik secara fisik maupun bioerosion yang dapat

Page 4: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 4

meningkatkan kekeruhan (sedimen meningkat) di perairan akibat terrigeneous

sediments maupun carbonate sediments terutama setelah hujan besar atau badai dan

ini dapat mempengaruhi kehidupan karang yang berakibat pada hasil tangkapan

menurun, secara khusus permasalahan yang dialami mitra terbagi dalam dua aspek yaitu

produksi/budidaya dan aspek manajemen usaha.

Aspek Produksi/Budidaya yang menyebabkan usaha budidaya masih/belum

optimal dilakukan mengakibatkan tingkat survival rate (kemampuan hidup) karang yang

rendah 30-40 dan Aspek manajemen Usaha yang menyebakan masih lemahnya dan

kurang berkembangnya usaha/kegiatan budidaya

Solusi pemecahan masalah pada aspek produksi/produktivitas karang

1. Mempercepat dan memperbanyak anakan karang sehingga laju pertumbuhan karang

minimal sama dengan laju sedimentasi dan bioerosion diatasi dengan diversitas

karang sehingga level bioerosion dapat di minimalkan dengan beragamnya varitas

karang dan cepatnya pertumbuhan karang.

2. Teknologi transplantasi karang dilakukan dengan sosialisasi paket teknologi

penggunaan terumbu karang buatan dengan model media substrat semen (cor) dan

pipa paralon, tipe piramida persegi 3 dan transplantasi 4 (empat) rak.

3. Aplikasi pembibitan karang menggunakan tipe piramida persegi 3 untuk

menyediakan bagi ikan yang menyukai ruang yang tersembunyi seperti ikan kerapu

pada bagian dasarnya.

4. Transplantasi karang ball reef, 4 rak untuk menguji coba transplantasi karang

terhadap karang-karang yang populasinya terbatas.

Page 5: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 5

5. Menerapkan aplikasi teknik sederhana tentang bagaimana cara mengikat, pilihan tali

pengikat, pilihan penempatan media penempelan, substrat dan desain lubang

penempelan media.

Solusi permasalahan pada aspek manajemen usaha

1. Kelompok hobi akan dibina, di support dan didampingi untuk kelompok pionir

dengan forum diskusi antar anggota kelompok mitra bahkan di fasilitasi dengan pihak

perusahaan melalui program CSR (Corporate Social Responsibility) terdekat dapat

memberikan tambahan modal untuk pengembangan teknologi.

2. Sosialisasi dan publikasi potensi terumbu karang angsana dan pemberian materi

penyuluhan tentang strategi pemasaran yang jitu dan menguntungkan dalam

penjualan produk wisata dengan mengundang tim ahli atau nara sumber pelatihan

tentang strategi pemasaran dari praktisi dan perguruan tinggi yang berkompeten..

METODE KEGIATAN

Metode kegiatan yang telah direalisasikan untuk kegiatan IbM Budidaya Karang

Sebagai Media Shelter Biota adalah :

a) Survei lokasi kelompok masyarakat nelayan dan Pemuda Sahabat Laut sekitar lokasi

perairan laut di Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu dengan melakukan

identifikasi potensi dan permasalahan lebih mendalam melalui pengamatan langsung

kondisi karang (skin dive) dan wawancara bersama kelompok nelayan, pemuda dan

tokoh lokal setempat.

b) Sosialisasi Program Kegiatan menggunakan metode RRA (Rural Rapid Apprasial)

untuk menghimpun dan menginventarisir dari masukan, keluhan permasalahan serta

Page 6: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 6

sosialisasi program-program IbM yang dilaksanakan pada kelompok mitra dalam

mengatasi permasalahan dan kajian pelaksanaan.

c) Penyuluhan dan Pelatihan Keterampilan, diberikan sebagai paket alih teknologi

setiap program yang dilaksanakan dalam IbM agar khalayak sasaran atau mitra dapat

menguasai secara teori maupun teknis adopsi teknologi yang diberikan, yaitu

penyuluhan dan pelatihan pada kegiatan :

1. Pemanfaatan terumbu karang sebagai sumberdaya perairan laut, ekosistem

pesisir dan sumberdaya perikanan serta nilai valuasi karang secara ekologis.

2. Permasalahan kerusakan karang.

3. Teknik dan media transplantasi karang baik dengan desain tipe piramida persegi

3, ball reef, sistem rak dengan metode substrat semen (cor) dan pipa paralon.

4. Teknologi transplantasi dan pemilihan bibit karang termasuk cara seleksi untuk

mendapatkan induk koloni karang yang baik untuk bibit transplantasi.

5. Teknologi penanaman anakan karang yang menentukan tingkat kehidupan anakan

karang di perairan dari lokasi perairan setempat.

6. Teknik reef check karang sederhana.

7. Pelatihan strategi pemasaran.

8. Pendampingan dilakukan secara berkala dalam rangka pembinaan termasuk

rangkaian kegiatan monitoring dan evaluasi dari awal tahapan kegiatan sampai

akhir.

Kegiatan ini dilaksanakan selama 8 (delapan) bulan sampai proses penyusunan

laporan akhir berlokasi di Desa Angsana Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu

Kalimantan Selatan.

Page 7: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 7

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penyuluhan dan Pelatihan Transplantasi Karang

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pembekalan materi dan sosialisasi

program IbM bagi mitra Pemuda Sahabat Laut (PSL) dan masyarakat di Desa Angsana

Kecamatan Angsana Kabupaten Tanah Bumbu melalui metode penyuluhan/ceramah dan

diskusi/Rural Rapid Apprasial memberikan materi tentang pelatihan keterampilan

melalui adopsi teknologi transplantasi terumbu karang baik pembuatan media desain

transplantasi dan teknik seleksi serta penanaman anakan karang, juga mendiskusikan

tahapan kegiatan pelatihan keterampilan demplot terumbu karang dan reef check

sederhana juga manajemen pemasaran Pantai Angsana yang dilakukan pada tahapan

berikutnya.

Materi yang disajikan ditujukan untuk mengubah mindset dan meningkatkan

wawasan pengetahuan kepada masyarakat dan mitra PSL tentang sumberdaya kelautan

dan perikanan beserta alternatif pengelolaannya, menunbuhkan rasa kepedulian

generasi muda akan realitas bahwa laut mempunyai keanekaragaman hayati yang tinggi

dan harus dijaga kelestariannya untuk generasi mendatang, serta menyusun program

aksi rehabilitasi terumbu karang seperti pembuatan dan pemasangan terumbu karang

buatan dan transplantasi karang yang melibatkan mitra PSL.

Dari hasil wawancara tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar diantara

mereka telah mengetahui tentang kerusakan terumbu karang, namun berbagai

penyebab terutama jalur tongkang batubara akibat kerusakannya tersebut. Menurut

mereka, hancurnya terumbu karang itu tidak hanya di Perairan Angsana, tetapi juga di

kawasan perbatasan Tanah Bumbu-Tanah Laut sampai perbatasan Tanah Bumbu

Kotabaru. Terumbu-terumbu karang tersebut tidak bagus dan tidak sehat dan ada

Page 8: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 8

indikasi telah mengalami pencemaran. Tapi hal tersebut perlu diteliti lagi, karena

Perairan Angsana itu termasuk zonasi, yakni wilayah terumbu karang yang dilindungi.

Karang memiliki variasi bentuk pertumbuhan koloni yang berkaitan dengan kondisi

lingkungan perairan. Berbagai jenis bentuk pertumbuhan karang dipengaruhi oleh

intensitas cahaya matahari, hydrodinamis (gelombang dan arus), ketersediaan bahan

makanan, sedimen, subareal exposure dan faktor genetik. Berdasarkan bentuk

pertumbuhannya, karang batu terbagi atas karang Acropora dan non-Acropora (English

dkk., 1994). Transplantasi yang dilakukan di Desa Angsana menggunakan metode

piramida dengan metode substrat semen (cor) dan pipa paralon. Desain tipe piramida ini

mempunyai keunggulan, yaitu daya tahan yang tinggi terhadap gempuran arus dan

gelombang karena mempunyai bagian dasar yang relatif lebih besar daripada bagian

atasnya.

Gambar 1. Suasana Kegiatan Pelatihan Transplantasi Terumbu Karang

Substrat transplantasi ini ditanam sebanyak 5 buah, dimana dalam 1 buah

substrat terdapat 1 buah bibit karang, hingga total semua bibit karang yang

ditransplantasi sebanyak 5 unit (piramida). Transplantasi ini ditanam dengan

mengikatkan bibit karang pada substrat transplantasi, kemudian diletakkan di dasar

Page 9: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 9

perairan di lokasi terumbu karang yang akan direhabilitasi (ditransplantasi). Pengikatan

karang dilakukan dengan mengikatkan bibit karang ke pipa paralon kecil menggunakan

klem plastik. Lokasi Karang Batu Anjir dipilih karena cukup tenang sehingga aman dan

terhindar dari gempuran ombak yang terlindung oleh gugusan karang. Menurutnya,

kegiatan ini berguna untuk percontohan bagi masyarakat setempat dalam

mentransplantasi terumbu karang. Bibit karang yang digunakan berasal dari sekitar

lokasi dimana transplantasi karang akan dilakukan, yakni dari Karang Batu Anjir itu

sendiri. Pengambilan sampel fragmen karang dilakukan dengan mengunakan tang atau

alat pemotong yang digunakan secara hati-hati dan selektif agar tidak merusak koloni

induk keseluruhan. Potongan sampel karang berukuran antara 3-5cm dengan ulangan

sebanyak 9 fragmen tiap jenis karang, sehingga total 81 fragmen karang pada setiap

stasiun. Fragmen indukan karang untuk lokasi Batu Anjir ditempatkan pada steoroform

yang berisi air laut secukupnya, fragmen karang diatur sedemikian rupa agar tidak rusak

dan stres. Selanjutnya dibawa mengunakan perahu ke lokasi transplantasi karang, lama

perjalanan 20 menit dari pantai. Untuk menghindari stres karang kegiatan pemindahan,

pemotongan, dan penempatan fragmen dilakukan dalam hari yang sama di satu lokasi.

Selanjutnya fragmen karang ditempelkan pada subtrat buatan (bentuk conne) yang telah

disediakan mengunakan dempul/semen. Setelah sekitar dua menit agar cukup merekat,

kemudian bibit karang yang telah dilekatkan pada subtrat buatan ditempatkan pada

terumbu buatan dengan langkah-langkah sebagai berikut: karang yang telah

ditransplantasikan sesegera mungkin dipindahkan ke meja karang di dasar laut. Tiap

lokasi pengamatan terdapat meja karang dan ditempatkan pada kedalaman 8-10 meter.

Tujuan transplantasi pada dasarnya adalah untuk pelestarian ekosistem terumbu

Page 10: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 10

karang. Transplantasi terumbu karang berperan dalam mempercepat regenerasi

terumbu karang yang telah rusak.

Gambar 2. Transplantasi Terumbu Karang di Perairan Angsana

Kegiatan Reef Check Sederhana

Survei kondisi terumbu karang dapat dilakukan teknik/metode reef check LIT (Line

Intercept Transect) atau transek garis (English, 1998) digunakan untuk menggambarkan

struktur komunitas karang dengan melihat tutupan karang hidup, karang mati, bentuk

substrat (pasir, lumpur), alga dan keberadaan biota lain. Spesifikasi karang yang

diharapkan dicatat adalah berupa bentuk tumbuh karang (life form) dan dibolehkan bagi

peneliti yang telah memiliki keahlian untuk mencatat karang hingga tingkat genus atau

spesies dengan skala pemantauan luasan/covered yang sedang. Peralatan yang

dibutuhkan dalam survei ini adalah rol meter, peralatan snorkel dengan kedalaman 5-10

meter, alat tulis bawah air, tas nilon, palu dan pahat untuk mengambil sampel karang

yang belum bisa diidentifikasi, dan kapal. Garis transek dimulai dari kedalaman dimana

masih ditemukan terumbu karang batu (± 25 m) sampai di daerah pantai mengikuti pola

kedalaman garis kontur. Umumnya dilakukan pada tiga kedalaman yaitu 3 m, 5 m dan 10

m, tergantung keberadaan karang pada lokasi di masing-masing

Page 11: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 11

Pelatihan Strategi Pemasaran

Berdasarkan hasil analisis maka dapat dirumuskan strategi pemasaran yang telah

dilakukan di lokasi pengabdian

1. Membuat Company Profile berisi booklet yang berisi informasi detail mengenai

terumbu karang dan pantai Angsana berikut potensi, sumber daya alam, estetika dan

teknik dan keuntungan transplantasi karang, pengenalan karang.

2. Travel Guide Book merupakan buku panduan perjalanan yang berisi informasi

mengenai obyek wisata perjalanan, gambaran biaya pengeluaran untuk melakukan

perjalanan wisata, petunjuk,informasi mengenai daerah yang dituju.

3. Brosur merupakan media selebaran yang digunakan untuk memberikan informasi

dibagikan ditempat travel agency, dan ditempat-tempat wisata serta pada saat

pameran tour and travel.

4. Merchandise berfungsi sebagai souvenir dan alat pengingat akan Pantai Angsana

untuk konsumen yakni wisatawan yang berlibur dan dijual pada toko souvenir seperti

kaos, pin, gantungan kunci dan stiker.

5. Poster digunakan sebagai media penyampaian pesan untuk menarik perhatian

komunitas wisatawan bahari dan olahraga diving, snorkeling, banana boat sebagai

target audience.

6. Website mengenai Pantai Angsana berisi seputar potensi wisata, obyek wisata,

kegiatan yang akan dilangsungkan, akses, penginapan/akomodasi bahkan travel

guide.

7. Media Sosial baik facebook dan twitter .

Kegiatan Monitoring

Page 12: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 12

Kegiatan monitoring ini dilakukan oleh mitra Pemuda Sahabat Laut selama 4 bulan

sekali, yang dimulai dari 15 hari pertama setelah launching. Kegiatan ini mencakup

kegiatan pendataan pertumbuhan, Survival Rate (SR), keberlangsungan hidup karang

serta pemantauan kondisi kualitas air sekitar terumbu karang buatan.

Hasil evaluasi dari assesemt tiap tahapan kegiatan di dapatkan 52% terjadi

peningkatan teknik dan keterampilan media transplantasi karang dengan berbagai

desain, 60% peningkatan pengetahuan dan teknologi transplantasi dalam pemilihan

anakan karang dan 65% peningkatan pengetahuan dan teknologi penanaman anakan

karang dengan angka partisipatif peserta sebesar 60% di tiap kegiatan. Hasil metode

rural rapid apparasial terlihat komitmen para mitra untuk bersama-sama menjaga

ekosistem terumbu karang yang ada di perairan desa Angsana karena menghasilkan nilai

ekonomis baik sewa menyewa penginapan, alat skin dive, perahu dan pelampung juga

warung. Dari kegiatan ini pun dapat diketahui permasalahan tentang kekhawatiran

mereka akan regenerasi terumbu karang yang telah rusak di perairan pantai Angsana ini

dan ketertarikan serta keaktifan mereka untuk mempraktikkan secara langsung

teknologi transplantasi terumbu karang ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Produk IbM adalah paket teknologi artificial reef dengan model media substrat

semen (cor) dan pipa paralon sistem rak, tipe piramida serta ball reef sesuai fungsinya

untuk meningkatkan laju pertumbuhan karang Acropora sebesar > 0,2 mm/hari. Adopsi

teknologi transplantasi dengan aplikasi pembibitan karang menggunakan tipe piramida

untuk media ikan kerapu dan kakap di bagian dasarnya berpotensi 40% dalam

meningkatkan pertumbuhan karang dan kelimpahan kedua biota tersebut. Penanaman

Page 13: Budidaya Karang Kelompok Pemuda Sahabat Laut dan ...eprints.ulm.ac.id/2487/1/4.pdfkerapu di bagian dasarnya dan transplantasi karang 4 rak untuk transplantasi karang dengan populasi

Templet Naskah Jurnal ABDI INSANI Unram a.n Yunandar 13

anakan karang dengan menerapkan aplikasi teknik sederhana tentang cara mengikat,

pilihan penempatan media penempelan, substrat dan desain lubang penempelan media

yang melibatkan mitra Pemuda Sahabat Laut (PSL) ternyata mampu ditransfer dan

diadopsi sebesar 52% peningkatan teknik dan keterampilan media transplantasi karang

baik dengan berbagai desain, 60% peningkatan pengetahuan dan teknologi transplantasi

dalam pemilihan karang dan 65% peningkatan pengetahuan dan teknologi penanaman

anakan karang dengan angka partisipatif peserta sebesar 60% di tiap kegiatan.

Perlu perbaikan dan inovasi teknik artifical reef lainnya dan monitoring yang

dilakukan tiap semester dalam mengetahui status karang dan sensus biota ikan.

UCAPAN TERIMA KASIH

Ucapan terima kasih diberikan kepada Direktorat Penelitian dan Pengabdian

kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penugasan Program

Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 1814/UN8.3/PM/2014 tanggal 05 Mei 2014 yang

telah membiayai kegiatan Ipteks berbasis Masyarakat (IbM).

DAFTAR PUSTAKA

English S, Wilkinson C, Baker V. 1998. Survey manual for tropical marine resources.

Townsville: Australian Institute of Marine Science.

Supriharyono. 2000. Pelestarian dan Pengelolaan Sumberdaya Alam di Wilayah Pesisir

Tropis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Yunandar. 2012. Pemetaan Kondisi Karang Tepi (Fringging Reef) dan Kualitas Air

Pantai Angsana Kalimantan Selatan. Jurnal Terakreditasi Nasional Bumi Lestari

Volume 11 No.1 Pebruari 2011 halaman 50-57 ISSN 1411-9668.