makalah transplantasi

26
MAKALAH PJBL BLOK SISTEM PERKEMIHAN “ Transplantasi Ginjal ” ap_246 205..213 Oleh Kelompok 3 Achmad Agus Salim 201210430311024 Ewi Dian S 201210430311028 Lisna Karomah 201210420311029 Desy Rianty 201210420311030 Kasyifa’ur rahmah 201210420311027 Rizki Oktafiani 201210430311035 Fikri Abdillah Husien 201210430311036 Muhammad Annas Nur H. 201210430311039 Vissi Nurdiana Ratnasari 201210430311040 Nanda Yansari 201210430311041 Illafi Nais Mulyana 201210430311042 Novianti Putri Utami 201210430311043 Rio Rahmat Herdiman 201210430311044 Rossy Septiana Sudiharti 201210430311046 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN 1

Upload: andika-fahrurozi

Post on 19-Jan-2016

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah Transplantasi

MAKALAH PJBL BLOK SISTEM PERKEMIHAN

“ Transplantasi Ginjal ”

ap_246 205..213

Oleh Kelompok 3

Achmad Agus Salim 201210430311024

Ewi Dian S 201210430311028

Lisna Karomah 201210420311029

Desy Rianty 201210420311030

Kasyifa’ur rahmah 201210420311027

Rizki Oktafiani 201210430311035

Fikri Abdillah Husien 201210430311036

Muhammad Annas Nur H. 201210430311039

Vissi Nurdiana Ratnasari 201210430311040

Nanda Yansari 201210430311041

Illafi Nais Mulyana 201210430311042

Novianti Putri Utami 201210430311043

Rio Rahmat Herdiman 201210430311044

Rossy Septiana Sudiharti 201210430311046

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2013-2014

1

Page 2: makalah Transplantasi

DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................................................................................... i

HALAMAN COVER .............................................................................................................................................................

1

DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang ............................................................................................................................................... 4

1.2 Tujuan ............................................................................................................................................................... 4

1.3 Manfaat ............................................................................................................................................................. 5

BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................................................................... 6

2.1 Konsep dasar .................................................................................................................................................. 6

2.2 Indikasi Transplantasi Ginjal .................................................................................................................. 6

2.3 Syarat Donor Ginjal ..................................................................................................................................... 6

2.4 Tahap Transplantasi Ginjal ...................................................................................................................... 8

2.5 Penolakan .......................................................................................................................................................12

2.6 Evaluasi/ pemeriksaan yang dilakukan ........................................................................................... 13

2.7 Kontraindikasi donor dan resipasien ............................................................................................... 13

2.8 Edukasi .......................................................................................................................................................... 14

BAB III PENUTUP ........................................................................................................................................................... 16

31. Kesimpulan ................................................................................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................................ 17

2

Page 3: makalah Transplantasi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan dan perkembangan zaman, dunia mengalami perkembangan

di berbagai bidang. Salah satunya adalah kemajuan di bidang kesehatan yaitu teknik

transplantasi organ. Transplantasi organ merupakan suatu teknologi medis untuk

penggantian organ tubuh pasien yang tidak berfungsi dengan organ dari individu yang lain.

Salah satu transplantasi organ yaitu transplantasi ginjal.

Transplantasi ginjal adalah suatu metode terapi dengan cara "memanfaatkan" sebuah

ginjal sehat (yang diperoleh melalui proses pendonoran) melalui prosedur pembedahan.

Ginjal sehat dapat berasal dari individu yang masih hidup (donor hidup) atau yang baru

saja meninggal (donor kadaver). Ginjal ‘cangkokan’ ini selanjutnya akan mengambil alih

fungsi kedua ginjal yang sudah rusak. Transplantasi (cangkok) ginjal adalah proses

pencangkokan ginjal ke dalam tubuh seseorang melalui tindakan pembedahan. Ginjal baru

bersama ginjal lama yang fungsinya sudah memburuk akan bekerja bersama-sama untuk

mengeluarkan sampah metabolisme dari dalam tubuh. Kedua ginjal lama, walaupun sudah

tidak banyak berperan tetap berada pada posisinya semula, tidak dibuang, kecuali jika

ginjal lama ini menimbulkan komplikasi infeksi atau tekanan darah tinggi.

Transplantasi ginjal merupakan terapi yang ideal karena menghasilkan rehabilitasi

yang lebih baik dibanding dialisis kronik dan akan menimbulkan perasaan sehat seperti

orang normal. Transplantasi dapat dilakuakan dengan cara donor hidup dan donor

jenazah. Ada beberapa keuntungan untuk transplantasi dari donor yang masih hidup,

termasuk kecocokan lebih bagus, donor daapat dites secara menyeluruh sebelum

transplantasi dan ginjal tersebut cenderung mempunyai jangka hidup lebih panjang.

1.2 Tujuan

Tujuan umum :

Untuk memenuhi tugas mata kuliah blok Sistem Perkemihan dan untuk menambah

pengetahuan mahasiswa tentang transplantasi ginjal.

Tujuan khusus :

1. Untuk mengetahui Konsep dasar transplantasi ginjal

2. Untuk mengetahui Indikasi Transplantasi Ginjal

3. Untuk mengetahui Syarat Donor Ginjal

3

Page 4: makalah Transplantasi

4. Untuk mengetahui Tahap Transplantasi Ginjal

5. Untuk mengetahui Penolakan

6. Untuk mengetahui Evaluasi/ pemeriksaan yang dilakukan

7. Untuk mengetahui Kontraindikasi donor dan resipasien

8. Untuk mengetahui Edukasi untuk pasien transplantasi ginjal

1.3 Manfaat

Bagi mahasiswa :

Dapat memberikan informasi dan pengetahuan tentang transplantasi ginjal Dan dapat

menambah wawasan keilmuan dan menambah pengetahuan tentang transplantasi ginjal.

4

Page 5: makalah Transplantasi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Konsep Dasar

Transplantasi ginjal adalah memindahkan ginjal dari satu orang (donor) ke orang

lain (resipien). Ada 4 jenis donor untuk transplantasi organ, yaitu: autogratf (memakai

jaringan atau organ sendiri), isograft (identitas genetik antara donor dan resipien sama atau

kembar monozigot), allograft (donor dan resipien dari spesies sama, tetapi genetik tidak

identik), dan xenograft (donor dan resipien berebda spesies) (Baratawidjaja, 2006).

Ada 2 jenis donor, yaitu:

1. cadaveric-donor (donor ginjal dari individu yang telah meninggal) ialah Donor jenazah

berasal dari pasien yang mengalami mati batang otak akibat kerusakan otak yang fatal,

usia 10-60 tahun, tidak mempunyai penyakit yang dapat ditularkan seperti hepatitis,

HIV, atau penyakit keganasan (kecuali tumor otak primer). Fungsi ginjal harus baik

sampai pada saat akhir menjelang kematian. Panjang hidup ginjal transplantasi dari

donor jenasah yang meninggal karena strok, iskemia, tidak sebaik meninggal karena

perdarahan subaracnoi

2. living-donor (donor ginjal dari individu yang masih hidup) yang dibagi lagi menjadi :

a.    Related (donor ginjal dan resipien ginjal memiliki hubungan kekerabatan), syarat:

1. Usia lebih dari 18 tahun s/d kurang dari 65 tahun.

2. Motivasi yang tinggi untuk menjadi donor tanpa paksaan

3. Kedua ginjal normal.

4. Tidak mempunyai penyakit yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal

dalam waktu jangka yang lama.

5. Kecocokan golongan darah ABO, HLA dan tes silang darah (cross match).

6. Tidak mempunyai penyakit yang dapat menular kepada resepien.

7. Sehat mental.

8. Toleransi operasi baik.

Pemeriksaan calon donor meliputi anamnesis, pemeriksaan fisis lengkap;

termasuk tes fungsi ginjal, pemeriksaan golongan darah dan sistem HLA, petanda

infeksi virus (hepatitis B, hepatitis C, CMV, HIV), foto dada, ekokardiografi, dan

arteriografi ginjal.

b.    Non-related (donor dan resipien tidak memiliki hubungan kekerabatan).

c.    Autograft adalah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari

individu yang sama.

5

Page 6: makalah Transplantasi

d.   Isograft adlah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari

saudara kembar.

e.    Allograft adalah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari

individu dan dalam spesies yang sama.

f.     Xenograft adalah transplantasi dimana jaringan yang dicangkokkan berasal dari

spesies yang berbeda. Misalnya ginjal baboon yang ditransplantasikan kepada

manusia.

2.2. Indikasi Transplantasi Ginjal

Indikasi untuk melakukan transplantasi ginjal pada mereka yang ginjalnya sudah rusak

(gagal ginjal akut maupun kronik). Biasanya mereka sudah lama menjalani terapi

hemodialisis (cuci darah) karena ginjal mereka yang sudah tidak berfungsi lagi. (penyakit

ginjal oleh : Dr. Willie japaries)

Penyakit ginjal kronik merupakan suatu keadaan patologis dengan penyebab yang

beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan kemudian berakhir

pada gagal ginjal tahap akhir. Penyakit ginjal tahap akhir adalah suatu keadaan klinis yang

ditandai dengan penurunan fungsi ginjal kronik ireversibel yang sudah mencapai tahapan

dimana penderita memerlukan terapi pengganti ginjal , berupa dialisis atau transplantasi

ginjal (Suwitra, 2007).

2.3. Syarat Donor Ginjal

Syarat-syarat

A. Recipient

1. Usia 13-60 tahun

2. Tidak mengidap penyakit berat, keganasan, TBC, hepatitis, Jantung

3. Harus dapat menerima terapi imunosupresif dalam waktu yang lama dan harus

patuh minum obat

4. Sudah mendapat HD yang teratur sebelumnya

5. Mau melakukan pemeriksaan pasca transplantasi ginjal.

B. Donor:

1. Usia 18-50 tahun

2. Mempunyai motivasi yang tinggi tanpa paksaan

3. Kedua ginjal normal, tidak terinfeksi

4. Tidak mengidap penyakit berat yang dapat memperburuk fungsi ginjal dan

komplikasi setelah operasi

5. Hasil laboratorium semuanya dalam batas normal.

6

Page 7: makalah Transplantasi

C. Donor Hidup

Donor hidup, khususnya donor hidup yang mempunyai hubungan keluarga harus

memnuhi beberapa syarat :

a. Usia lebih dari 18 tahun s/d kurang dari 65 tahun.

b. Motivasi yang tinggi untuk menjadi donor tanpa paksaan.

c. Kedua ginjal normal.

d. Tidak mempunyai penyakit yang dapat mengakibatkan penurunan fungsi ginjal

dalam waktu jangka yang lama.

e. Kecocokan golongan darah ABO, HLA dan tes silang darah (cross match).

f. Tidak mempunyai penyakit yang dapat menular kepada resepien.

g. Sehat mental.

h. Toleransi operasi baik.

Pemeriksaan calon donor meliputi anamnesis, pemeriksaan fisis lengkap; termasuk tes

fungsi ginjal, pemeriksaan golongan darah dan sistem HLA, petanda infeksi virus

(hepatitis B, hepatitis C, CMV, HIV), foto dada, ekokardiografi, dan arteriografi ginjal.

D. Donor Jenazah

a.Absolut

Umur <70 th, penyakit ginjal kronik, keganasan dengan metastasis, hipertensi berat,

sepsis bakteri, pecandu obat intravena, Hbs Ag, anti HCV, HIV (+), gagal ginjal akut

oligurik, waktu iskemik panas yang panjang.

b.Relatif

Umur >60 atau <5 th, hipertensi ringan, infeksiyang diobati, nekrosis tubuler akut

non-oligurik, waktu iskemik dingin panjang, perforasi usus.

Jika donor hidup tidak tersedia, pasien harus menunggu jaringan yang diambil

dari mayat yang cocok, dan untuk mendapatkan donor yang cocok akan diatur oleh

organisasi dibawah aturan pemerintah yaitu organisasi yang dibiayai secara federal

yang mengkoordinasi pertukaran organ,dan dengan sistim komputer akan

mencocokkan donor mayat dengan calon penerima. (Susalit, Endang, 2007).

Syarat donor jenazah

1. Harus mati batang otak

2. Walaupun janungnya masih berdenyut tetapi tidak ada detak harus segera

diresusitasi (kejut jantung) paling lama 10 menit

3. Jika sudah lebih dari 1 atau 2 jam maka organ tersebut sudah tidak bisa dijadikan

donor.

7

Page 8: makalah Transplantasi

Langkah penting: pengakatan dari donor jenazah :

1. Dibuat sebuah insisi garis tengah melalui semua lapisan jaringan dan

perdarahandikontrol seperlunya. 

2. Ginjal, ureter, serta arteri dan vena renalis dipajankan dan secara hati-hati

dibebaskan. Kedua ginjal dapat diangkat, demikian juga organ-organ lain. 

3. Sebelum ginjal diangkat, diberikan heparin. 

4. Setelah diangkat, ginjal ditempatkan dalam larutan salin dingin dan dibilas dengan

larutan eletrolit. 

5. Setelah ginjal dirawat, kelenjar limfe dan limpa dibiospsi untuk penentuan

jenis jaringan (tissue typing). 

6. Insisi ditutup, dan semua alat penunjang hidup dimatikan.

2.4. Tahap Transplantasi Ginjal

A. Persiapan

1. Persiapan resipient dan keluarga

Perawat mempunyai peran penting sebagai advokat untuk memastikan bahwa

semua upaya dibuat untuk menentukan dan bertindak atas keinginan pasien

berkenan dengan pendonoran dan perawat juga berperan vital dalam

mendukung keluarga secara psikologis, terutama saat mereka mencoba

menerima donor dari mayat, serta sebagai koordinator transplan yaitu

memastikan bahwa keluarga mendapatkan informasi yang diperlukan untuk

memberikan surat persetujuan.

Setelah ada persetujuan dari keluarga, tim akan menjelaskan mengenai operasi

dan perawatannya:

a. Lokasi dan letak ginjal baru

b. Penggunaan bermacam-macam peralatan yang mungkin diperlukan selama

perawatan

c. Pengambilan darah yang sering dilakukan

d. Untuk mencegah infeksi pasien ditempatkanditempat khusus, dimana

anggota keluarga tidak diperbolehkan masuk

e. Kemungkinan timbul komplikasi seperti infeksi, rejeksi setelah operasi

f. Mobilisasi: merubah posisi, membatukkan, latih duduk dan berdiri serta

cara nafas efektif.

8

Page 9: makalah Transplantasi

Dengan demikian diharapkan pasien dan keluarga akan merasa aman dan

dapat bekerja sama dan bersikap lebih terbuka untuk membantu perawatan.

1. Persiapan donor dan keluarga

Pada prinsipnya sama dengan persiapan operasi pada umumnya hanya

spesifikasinya 2jam sebelum operasi resipient dan donor dikompres dengan

cairan bethadin pada daerah yang akan dioperasi dan setelah operasi resipient

masuk kedalam ruangan khusus dan steril.

2. Persiapan ruangan dan peralatan

Ruangan yang akan dipakai setelah operasi 2 hari sebelumnya harus

dibersihkan,semua peralatan dan obat-obatan dimasukkan ke ruangan tersebut

dengan disinari ultraviolet selama 24jam.

Resipient transplantasi biasanya dirawat dalam area lengkap yang

dirancang secara khusus baik untuk fase penyembuhan maupun fase

pemulihan, hal ini untuk menghindari pemindahan pasien, menurunkan resiko

terhadap infeksi bagi pasien yang mengalami imunosupresan.

3. Persiapan pasien sebelum operasi

Persiapan ini termasuk pengkajian yang berhubungan dengan riwayat

penyakit yang lalu (mis: HT,DM,kanker), tingkat kecemasan pasien,

pengetahuan pasien dan keluarga tentang prosedur transplan,efek samping

dari pembedahan juga termasuk pemeriksaan laboratorium (misalnya: darah

tepi lengkap, ureum, kreatinin, urine lengkap, Creatinin Clearance Test (CCT),

elektrolit (Na, K, Cl, Ca, P, Mg), profil lipid, asam urat serum, gula darah, Analisis

Gas Darah (AGD), SI, TIBC, feritin serum, hormon PTH, albumin, globumin, USG

Ginjal), ECG, pemeriksaan radiologi (mis: foto thorak,USG ginjal,CT scan ginjal,

IVP),pemeriksaan fisik (mis: BB, TTV, pola eliminasi urine, adakah tanda-tanda

infeksi, gangguan pernafasan, tanda-tanda kelebihan/kekurangan cairan

elektrolit) dan dialisis dalam 24 jam pembedahan. Dialisis ini dilakukan untuk

menggembalikan kimia darah ke kadar mendekati normal, memperbaiki

perubahan agregasi trombosis yang ditimbulkan oleh uremia dan

mengeluarkan kelebihan cairan.

9

Page 10: makalah Transplantasi

Bila donor hidup, persiapan dapat dilakukan sehari sebelum transplantasi,

tetapi bila donor mayat/cadaver semua persiapan harus selesai dalam

beberapa jam.

2. Prusedur Pembedahan

1. Prosedur Transplantasi

Ginjal transplan biasanya tidak ditempatkan di tempat asli ginjal yang sudah

rusak, kebanyakan di fossa iliaka, sehingga diperlukan pasokan darah yang

berbeda, seperti arteri renalis yang dihubungkan ke arteri iliaka

eksterna dan vena renalis yang dihubungkan ke vena iliaka eksterna.

Dokter bedah akan meletakkan ginjal di dalam perut sebelah bawah,

kemudian menghubungkan pembuluh darah dan saluran kencing (ureter)

ginjal baru tersebut ke pembuluh darah dan ureter penderita. Setelah

terhubung, ginjal akan dialiri darah yang akan dibersihkan. Air kencing (urine)

biasanya langsung diproduksi. Tetapi beberapa keadaan, urine diproduksi

bahkan setelah beberapa minggu.

Operasi biasanya dilakukan di bawah anestesi umum. Perut dibuka dan

dokter bedah meenempatkan ginjal baru di dalam perut bagian bawah dan

menghubungkan arteri dan vena ginjal baru ada ginjal arteri dan vena setelah

mengeluarkan ginjal berpenyakit. Aliran darah melalui ginjal baru, yang

membuat urin seperti ginjal asli.

Ginjal lama kita yang dua buah akan dibiarkan di tempatnya. Tetapi jika

ginjal tersebut menyebabkan infeksi atau menimbulkan penyakit darah tinggi,

maka harus diangkat.

Pada prosedur pembedahan ini, organ ginjal dari donor yang sehat akan

ditransplantasikan ke pasien yang menderita gagal ginjal. Hanya satu ginjal

yang perlu ditransplantasikan. Seseorang dapat hidup sehat meskipun hanya

satu ginjal yang berfungsi.

Ginjal donor akan dilekatkan pada kandung kemih dan pembuluh darah,

sedangkan ginjal milik pasien akan tetap dibiarkan ditempatnya.

Transplantasi harus dilakukan segera setelah ginjal tersedia. Petugas

kesehatan akan memanggil pasien untuk memberitahu bahwa ginjal donor

10

Page 11: makalah Transplantasi

sudah tersedia. Pasien tersebut harus segera datang ke rumah sakit untuk

menjalani prosedur transplantasi setelah dia mendapatkan kabar tersebut.

Saat dihubungi pasien diperiksa lagi untuk masalah medis baru dan

disarankan untuk tidak makan atau minum apa pun untuk mempersiapkan

untuk operasi sedini mungkin. Untuk anestesi bedah transplantasi ginjal

setidaknya 6 sampai 8 jam puasa lengkap diperlukan. Pasien diminta untuk

mengambil semua laporan dan resep bersama dengan tas mereka kebutuhan

untuk tinggal di rumah sakit.

Sebelum dioperasi tim medis memeriksa ginjal donor jika ginjal diambil dari

donor yang baru saja meninggal. Jika ginjal dalam kondisi baik dan cocok,

operasi perlu dilakukan segera, untuk memastikan peluang keberhasilan.

Pasien didorong ke teater operasi dan anestesi umum diberikan untuk

membuat dia pingsan.

Ketika donor ginjal tersedia, dokter akan melakukan tes dan pemeriksaan

untk memverifikasi kecocokan organ. Setelah kecocokan diverifikasi, pasien

akan dibawa ke ruang operasi. Proses operasi transplantasi ginjal biasanya

berlangsung antara 2 hingga 4 jam.

2. Proses Operasi

Teknik operasi yang paling banyak digunakan adalah sayatan Gibson.

Pertama memotong dibuat di atas perut bagian bawah melalui mana ginjal

disumbangkan dimasukkan ke dalam tempat. Kecuali ada indikasi seperti

infeksi atau kanker ginjal sendiri penerima yang tersisa di posisinya.

Sebagai langkah berikutnya pembuluh darah dari perut bagian bawah yang

melekat pada ginjal disumbangkan seperti ginjal asli. Hal ini memastikan

bahwa ginjal disumbangkan memiliki pasokan darah yang dibutuhkan untuk

berfungsi dengan baik. Akhirnya ureter yang mengambil urin dari ginjal ke

kandung kemih untuk tahap yang melekat pada ginjal disumbangkan.

Operasi ini adalah satu kompleks dan mungkin memakan waktu sekitar tiga

sampai empat jam untuk menyelesaikan. Setelah prosedur kulit terikat dengan

jahitan atau kandang meninggalkan tabung belakang untuk mengalirkan darah

dan cairan mengumpulkan di daerah operasi. Pasien roda kembali ke ruang

pemulihan.

11

Page 12: makalah Transplantasi

Obat sakit disediakan untuk menghilangkan rasa sakit. Antibiotik diberikan

secara intravena untuk pencegahan infeksi. Imunitas obat penekan termasuk

ciclosporin, azathioprine, mycophenolate mofetil, tacrolimus, sirolimus atau

prednisolon yang dimulai sesegera mungkin untuk mencegah tubuh menolak

ginjal disumbangkan baru.

Kebanyakan pasien dapat meninggalkan rumah sakit dalam lima sampai

tujuh hari. Di sekitar 7 dari 10 orang yang memiliki transplantasi ginjal, ginjal

baru mereka mulai bekerja segera setelah operasi. Dalam beberapa hal itu

mungkin memakan waktu sekitar 4 sampai 6 minggu untuk berfungsi secara

normal. Jika hal ini terjadi, pasien memerlukan dialisis selama ini. Pasien perlu

ditindaklanjuti untuk hidup.

2.5 Penolakan

Sistem kekebalan tubuh merasakan ginjal sebagai benda asing atau jaringan dan mount

reaksi terhadap hal itu. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan besar pada ginjal baru.

Tanda-tanda awal penolakan termasuk demam dan rasa sakit pada tempat dari ginjal baru

dan pengurangan jumlah produksi urin. Untuk mencegah penolakan reaksi obat penekan

kekebalan diresepkan setelah operasi. Penolakan mungkin dari berbagai jenis tergantung

pada waktu mereka :

a. Hiperakut: Terjadi dalam beberapa menit dari penyisipan. Ini jarang terjadi hari ini

karena pencocokan jaringan sebelum sumbangan. Ini berarti kindey disumbangkan

harus segera dihapus.

b. Dipercepat: Ini terjadi dalam beberapa hari pada pasien yang sebelumnya peka.

Mungkin ada demam, bengkak dan ginjal baru naik tinggi tingkat kreatinin dalam

darah. Steroid dosis tinggi yang diberikan untuk mengatasi hal ini, tetapi mungkin

gagal dan penghapusan mungkin diperlukan.

c. Penolakan selular akut: Ini terjadi pada seperempat dari semua pasien biasanya

dalam 1-3 minggu tetapi dapat terjadi hingga 12 minggu. Mungkin ada retensi

cairan, tekanan darah meningkat dan peningkatan pesat dalam kreatinin darah.

d. Penolakan kronis: Dalam jenis ini ada kenaikan bertahap dalam kreatinin serum

dan ekskresi protein dalam urin bersama dengan tekanan darah tinggi. Jenis

penolakan tidak diperbaiki dengan meningkatkan terapi imunosupresi.

12

Page 13: makalah Transplantasi

2.6 Evaluasi/ pemeriksaan yang dilakukan

Penanganan Post Transplantasi

1. Setelah operasi pasien langsung ditempatkan diruangan khusus yang telah disediakan

peralatan dan obat-obatan

2. Memonitor tanda-tanda vital, tingkat kesadaran pasien dan derajat nyeri

3. Menghitung jumlah line intravena yang terpasang, catat tempat insisi, jenis cairan dan

kecepatan tetesan

4. Monitor balutan abdomen dan catat apakah ada drain

5. Catat dan amati letak kateter urether serta drainase urine dari tiap kateter

6. Temukan akses vaskuler dan tentukan patensinya dengan meletakkan jari atau

stetoskop tepat diatas tempat akses dan raba atau dengarkan karakteristik bunyi

denyutan disebut desiran (bruit)

7. Bila terpasang NGT sambungkan selang tersebut ke sistim drainase yang sesuai

8. Ukur lingkar abdomen pada insisura iliaka, ini merupakan informasi dasar yang

digunakan nanti untuk pengkajian ada tidaknya komplikasi (mis: kebocoran uretra,

limfosel atau perdarahan)

9. Pada pasien anak dipantaunya lebih sering daripada pasien dewasa karena sifat

dinamik dari cairan anak dan status kardiovaskuler seperti tekanan darah, BB

10. Ruangan harus ditutup dan hanya anggota tim transplantasi ginjal yang

diperkenankan masuk

11. Setiap petugas yang memasuki ruangan harus memakai masker dan baju serta alas

kaki yang khusus

12. Keluarga pasien tidak diperkenankan masuk ruangan tersebut, hanya diperbolehkan

melihat melalui kaca, semua itu dilakukan untuk mencegah infeksi. (Hamilton, 1987)

2.7 Kontraindikasi donor dan resipasien

1. Infeksi akut : tuberkolosis, infeksi saluran kemih, hepatitis akut.

2. Infeksi kronik, bronkietaksis.

3. Aterotema yang berat.

4. Ulkus peptikum yang aktif.

5. Penyakit keganasan.

6. Mal nutrisi

13

Page 14: makalah Transplantasi

2.8 Edukasi untuk pasien transplantasi ginjal

a. Pada periode awal pasien setelah transplantasi wajib kontrol secara teratur ke rumah

sakit untuk rawat jalan.

b. Mendorong pasien untuk mandiri dalam mengelola obat mereka sehingga mereka

terbiasa dengan regimen pengobatan mereka.

c. memberikan alat bantu visual seperti kartu obat sederhana untuk mengilustrasikan

mana obat yang mau diambil dan kapan

d. Menjelaskan aturan terhadap rawat jalan ,dengan didikan/pengajaran secara terus-

menerus yang dapat menjadi dukungan dan arahan terhadap para pasien beserta

keluarga pasien

e. Memberikan informasi pasien apabila ada penanganan baru atau tindak lanjut akan

transplantasinya

f. Sistem edukasi dan support harus konsisten dilakukan oleh tim klinik dan unit rujukan

sehingga semua pasien dapat merasakan keuntungan yang sama.

g. Pasien juga harus memahami penjelasan dan aturan-aturan selama proses pengobatan

dan mengikuti rawat jalan yang telah ditentukan.

h. Pengaturan rawat jalan setelah transplantasi melibatkan pasien dan profesional

healthcare dalam seluruh kebutuhan primer, sekunder dan tersier merawat untuk

memastikan efektifnya komunikasi dan managemen pengobatan pada pasien.

i. Pasien lebih sering terbuka kepada perawat ketika mereka lupadengan dosis

pengobatan atau merasa terbebani dengan banyak nya jumlah tabletobat yang harus

mereka makan.

j. Perawat harus selalu berkomunikasi dengan petugas medis untuk melihat alternatif

dosis pengobatan yang diresepkan untuk meminimalkan efek samping.

k. Pengaturan diet pasien setelah melakukan transplantasi ginjal

1. Diet merupakan salah satu komponen penting dari proses transplantasi. Diet yang

tepat penting untuk menjamin ginjal baru tetap berada dalam kondisi sehat dan dapat

bekerja optimal.

2. Setelah transplantasi, sangat penting untuk mengatur diet agar pasien terhindar dari

obesitas, diabetes, atau jenis penyakit yang melibatkan pembuluh darah, seperti

dislipidemia.

3. Secara garis besar, setelah melakukan transplantasi ginjal, pasien harus

memperbanyak makan buah-buahan segar bersama dengan sayuran, dan membatasi

asupan lemak, gula, dan garam. Selain itu, kebiasaan buruk seperti merokok dan

minum alkohol juga harus dihentikan.

14

Page 15: makalah Transplantasi

4. Obat-obatan steroid yang sering diresepkan bersamaan dengan prosedur transplantasi

biasanya akan menurunkan kemampuan tubuh untuk memanfaatkan gula. Jadi

sebagian besar pasien transplantasi ginjal akan memiliki kadar gula darah tinggi. Hal

ini sering disebut sebagai ‘steroid-induced diabetes’.

5. Oleh karena itu penting untuk menghindari gula, terutama yang terkonsentrasi atau

yang ditemukan dalam bentuk karbohidrat.

6. Disisi lain, pasien perlu mengambil kalsium untuk memulihkan hilangnya kalsium

selama transplantasi serta akibat pengobatan steroid. Produk susu, kacang-kacangan,

dan telur akan menyediakan kebutuhan tubuh akan kalsium.

7. Kebutuhan tubuh akan fosfor untuk membangun tulang juga akan meningkat. Susu

rendah lemak adalah sumber fosfor yang baik. Fosfor juga dapat diperoleh melalui

suplemen.

8. Pasien juga dianjurkan memantau tingkat kalium yang bisa meningkatkan atau

menurun secara dramatis akibat reaksi dari obat-obatan transplantasi. Selain itu,

makanan rendah garam atau rendah natrium merupakan kunci untuk menjaga

keseimbangan air dan menghindari retensi cairan.

15

Page 16: makalah Transplantasi

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Transplantasi ginjal adalah memindahkan ginjal dari satu orang (donor) ke orang

lain (resipien). Ada 2 jenis donor, yaitu yang pertama Cadaveric-donor (donor ginjal dari

individu yang telah meninggal) ialah Donor jenazah berasal dari pasien yang mengalami

mati batang otak akibat yang ke dua living-donor (donor ginjal dari individu yang masih

hidup) .

Penyakit ginjal kronik merupakan suatu keadaan patologis dengan penyebab yang

beragam, mengakibatkan penurunan fungsi ginjal secara progresif dan kemudian

berakhir pada gagal ginjal tahap akhir. Penyakit ginjal tahap akhir adalah suatu keadaan

klinis yang ditandai dengan penurunan fungsi ginjal kronik ireversibel yang sudah

mencapai tahapan dimana penderita memerlukan terapi pengganti ginjal , berupa

dialisis atau transplantasi ginjal. Kemudian Tahap Transplantasi Ginjal yang pertama

Persiapan, dalam melakuakan persiapan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu

Persiapan resipient dan keluarga, persiapan donor dan keluarga, Persiapan ruangan dan

peralatan, Persiapan pasien sebelum operasi.

Penolakan mungkin dari berbagai jenis tergantung pada waktu mereka Hiperaku,

Dipercepat, Penolakan selular akut, Penolakan kronis. Evaluasi yang dapat dilakukan

adalah perawatan post transplantasi. Kontraindikasi transplantasi ginjal yaitu Infeksi

akut (tuberkolosis, infeksi saluran kemih, hepatitis akut), Infeksi kronik, bronkietaksis,

Aterotema yang berat, Ulkus peptikum yang aktif, Penyakit keganasan, Mal nutrisi. Yang

terakhir adalah kita sebagai perawat memberikan edukasi yang sesuai untuk pasien

sebelum atau sesudah transplantasi ginjal dengan tujuan untuk menambah pengetahuan

dan wawasan pasien tentang transplantasi ginjal.

16

Page 17: makalah Transplantasi

DAFTAR PUSTAKA

Brunner and Suddarth. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, Edisi 3 Volume 8.

Jakarta : EGC

Corwin, Elizabeth. J. 2000. Buku Saku Phatofisiologi. Jakarta ; EGC

Guyton and Hall. 1997. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta : EGC

Mansjoer, Arif. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Volume II. Jakarta : Media

Aesculapius

Suyono, dkk. 2001. Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Jakarta : FK

Long, B.C. 2001. Perawatan Medikal Bedah (Suatu Pendekatan Proses Keperawatan). Bandung

: Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan.

Suyono, Slamet. 2001. Buku Ajar ilmu Penyalit Dalam. Edisi 3. Jakarta : Balai Penerbit FKUI

Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC.

17

Page 18: makalah Transplantasi

LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK PJBL

Hari / tanggal :

Waktu :

NO NAMA NIM PERAN TTD

1 Achmad Agus Salim 201210430311024

2 Ewi Dian Sari 201210430311028

3 Lisna Karah 201210420311029

4 Desy Rianty 201210420311030

5 Kasyifa’ur rokhmah 201210420311027

6 Rizki Oktafiani 201210430311035

7 Fikri Abdillah Husien 201210430311036

8 Muhammad Annas Nur H. 201210430311039

9 Vissi Nurdiana Ratnasari 201210430311040

10 Nanda Yansari 201210430311041

11 Illafi Nais Mulyana 201210430311042

12 Novianti Putri Utami 201210430311043

13 Rio Rahmat Herdiman 201210430311044

14 Rossy Septiana Sudiharti 201210430311046

18