buat jump 3 word 2007
DESCRIPTION
jump 3 tutorialTRANSCRIPT
Definisi Neoplasma
Neoplasma ialah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus
secara tidak terbatas, tidak berkoordinasi dengan jaringan sekitarnya, dan tidak berguna bagi
tubuh. Dalam klinik, istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan dan diartikan sebagai
pembengkakan, yang dapat disebabkan baik oleh neoplasma maupun oleh radang, atau
perdarahan. Neoplasma membentuk tonjolan, tetapi tidak semua tonjolan disebabkan oleh
neoplasma (Tjarta dkk, 1973). Sel- sel neoplasma berasal dari sel- sel yang sebelumnya adalah
sel- sel normal, namun menjadi abnormal akibat perubahan neoplastic
( Repository
USU ,
2010 )
Karakteristik Jinak Ganas
Diferensiasi/Anaplasia Berdiferensiasi
baik;struktur mungkin
khas jaringan asal
Sebagian tidak
memperlihatkan
diferensiasi disertai
anaplasia;struktur sering
tidak khas
Laju pertumbuhan Biasanya progresif dan
lambat;mungkin berhenti
tumbuh atau
menciut;gambaran mitotik
jarang dan normal
Tidak terduga dan
mungkin cepat atau
lambat; gambaran mitotik
mungkin tampak kohesif
dan ekspansil tetapi
dengan invasi mikroskopik
Invasi local Biasanya kohesif dan
ekspansil, massa berbatas-
tegas yang tidak
menginvasi atau
menginfiltrasi jaringan
normal di sekitarnya
Invasif lokal,
menginfiltrasi jaringan
normal di sekitarnya;
kadang – kadang mungkin
tampak kohesif dan
ekspansil tetapi dengan
invasi mikroskopik
Metastasis Tidak ada Sering ditemukan;semakin
besar dan semakin kurang
berdiferensiasi tumor
primer, semakin besar
kemungkinan metastasis
( Repository USU, 2011)
Faktor predisposisi terjadinya carcinoma:
a. Faktor geografik dan lingkungan
Karsinogen lingkungan banyak ditemukan di lingkungan sekitar. Contohnya seperti sinar
matahari, dapat ditemukan terutama di perkotaan, atau terbatas pada pekerjaan tertentu. Hal
tertentu dalam makanan dilaporkan mungkin merupakan faktor predisposisi. Termasuk
diantaranya merokok dan konsumsi alkohol kronik.
b. Usia
Secara umum, frekuensi kanker meningkat seiring pertambahan usia. Hal ini terjadi akibat
akumulasi mutasi somatik yang disebabkan oleh berkembangnya neoplasma ganas. Menurunnya
kompetensi imunitas yang menyertai penuaan juga mungkin berperan.
c. Hereditas
Saat ini terbukti bahwa pada banyak jenis kanker, terdapat tidak saja pengaruh lingkungan, tetapi
juga predisposisi herediter. Bentuk herediter kanker dapat dibagi menjadi tiga kategori.
Sindrom kanker herediter, pewarisan satu gen mutannya akan sangat meningkatkan risiko
terjangkitnya kanker yang bersangkutan. Predisposisinya memperlihatkan pola pewarisan
dominan autosomal.
Kanker familial, kanker ini tidak disertai fenotipe penanda tertentu. Contohnya mencakup
karsinoma kolon, payudara, ovarium, dan otak. Kanker familial tertentu dapat dikaitkan dengan
pewarisan gen mutan. Contohnya keterkaitan gen BRCA1 dan BRCA2 dengan kanker payudara
dan ovarium familial.
Sindrom resesif autosomal gangguan perbaikan DNA. Selain kelainan prakanker yang
diwariskan secara dominan, sekelompok kecil gangguan resesif autosomal secara kolektif
memperlihatkan cirri instabilitas kromosom atau DNA (Kumar dkk, 2007).
Kemungkinan terjadinya kanker payudara meningkat sebanyak 12 – 15% bila ibu, anak
perempuan, saudara kandung, tante atau bibi, saudara sepupu, atau nenek ada yang menderita
kanker payudara atau jenis kanker lainnya. Adanya mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 diduga
keras sebagai penyebab timbulnya kanker p-ayudara. Kedua gen tersebut diketahui bersifat resitif
dan mewarisi sifatnya kepada keturunannya.
d. Riwayat penyakit terdahulu
Faktor lain yang menyebabkan insidensi tingginya kanker payudara adalah riwayat penyakit
tumor terdahulu. Apabila pengangkatan tumor jinak pada peyudara kanan penderita tidak bersih,
sel-sel tumor yang masih tersisa sangat mungkin untuk tumbuh kembali (Lorraine M. Wilson,
2005).
Faktor- Faktor Risiko Karsinoma Payudara diantaranya mencakup usia, lokasi geografis, ras,
status sosioekonomi, status perkawinan, paritas, riwayat menstruasi, riwayat keluarga, bentuk
tubuh, penyakit payudara lain, terpajan radiasi, dan kanker primer kedua (Price dan Wilson,
2006).
INSIDENSI/ PREVALENSI KASUS
Berdasarkan umur, kanker payudara lebih sering ditemukan pada umur 40-49 tahun yaitu 30,35
% untuk kasus-kasus di Indonesia. Di Jepang pun demikian, sebesar 40,6 % kanker payudara
ditemukan pada usia 40-49 tahun.1
Distribusi menurut lokasi tumor berdasarkan penelitian (Haagensen) kanker payudara lebih
sering terjadi di kuadran lateral atas, kamudian sentral (subareolar). Payudara sebelah kiri lebih
sering terkena dibandingkan dengan payudara sebelah kanan.
BERDASARKAN KASUS SKENARIO ( PEMBAHASAN)
Wanita 45 tahun. Diketahui bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang lebih rentan terkena
neoplasma, karena telah terpapar karsinogen dan berbagai faktor lainnya lebih lama daripada
orang yang berusia lebih muda. Karena itu juga, apabila terjadi mutasi, mutasi tersebut sudah
terakumulasi sejak lama. Selain itu, system imunitas menurun, sehingga kemungkinan terkena
neoplasma dari etiologi virus mungkin saja terjadi.
Pekerja di perusahaan batik. Pewarna batik yang dewasa ini digunakan merupakan pewarna
kimia, yang salah satunya berbahan senyawa aromatic amin, yang mempunyai sifat karsinogenik.
Benjolan di payudara kiri, dirasakan 6 bulan terakhir, bertambah besar dan kadang-kadang
disertai nyeri. Hal ini dipengaruhi oleh semakin banyaknya paparan terhadap hormon maupun
karsinogen. Nyeri timbul akibat mammae yang dipersarafi berbagai saraf tersebut tertekan oleh
massa tumor.
Suami penderita adalah perokok berat. Senyawa polisiklik aromatic hidrokarbon yang
terkandung dalam asap rokok juga merupakan salah satu karsinogen kimiawi, walaupun
karsinogen ini lebih sering terkait pada kanker paru.