brucella-abortus

Upload: putra-anugrah

Post on 13-Oct-2015

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Taukah kamu

Taukah kamu?!Ternyata sapi bisa mengalami keguguran gara-gara bakteri loh!!! Bakteri itu namanya Brucella Abortus!Brucella Abortus

Brucella abortus masuk dalam genus Brucella. Brucella adalah parasit obligat pada hewan dan manusia. Ciri khas bakteri ini adalah bakteri ini terletak intraseluler. Brucella Abortus khususnya menginfeksi sapi. Brucella abortus merupakan bakteri gram negatif yang sering hidup di daerah peternakan. Brucella abortus memiliki ciri-ciri:Berbentuk batang, bersifat gram negatif, tidak berspora, aerobik, dan tidak bergerak. Ukuran 0,5-2 mikrometer

Gambar Brucella AbortusKlasifikasi

Kingdom:Bacteria

Filum

:Proteobacteria

Class

:Alphaproteobacteria

Ordo

:Rhizobiales

Famili

:BrucellaceaeGenus

:Brucellaspesies

:Brucella AbortusMorfologi dan identifikasi

Bentuk pada biakan muda berkisar dari kokus sampai batang dengan panjang 1,2 m. Yang terbanyak adalah bentuk kokobasil pendek. Bakteri ini merupakan gram negatif tertapi sering berwarna tidak teratur, bersifat aerob, tidak bergerak, dan tidak membentuk spora.

Brucella teradaptasi pada kehidupan intraseluler, dan kebutuhan nutrisinya kompleks. Beberapa strain dapat ditanam pada perbenihan yang terdiri atas asam amino, vitamin, garam, dan glukosa. Brucella menggunakan karbohidrat tetapi tidak menghasilkan asam atau gas dalam jumlah yang cukup untuk klasifikasi. Katalase dan oksidase di hasilkan oleh empat spesies yang menginfeksi manusia . brucella secara moderat bersifat peka terhadap panas dan keasaman . dalam susu, bakterri ini dimatikan dengan pasteurisasi.

Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh Brucella Abortus.

BRUCELLOSIS (Penyakit Keluron Menular)Brucellosis adalah penyakit keluron menular pada hewan yang disebakan oleh bakteri Brucella abortus yang menyerang sapi,domba, kambing , babi, dan hewan /ternak lainnya.Brucellosis bersifat zoonosa artinya penyakit tersebut menular dari hewan ke manusia. Patogenesis

Permulaan infeksi brucellosis terjadi pada kelenjar limfe supramamaria. Pada uterus, lesi pertama terlihat pada jaringan ikat antara kelenjar uterus mengarah terjadinya endometritis ulseratif, kotiledon kemudian terinfeksi disertai terbentuknya eksudat pada lapisan allantokhorion. Brucella banyak terdapat pada vili khorion, karena terjadi penghancuran jaringan, seluruh vili akan rusak menyebabkan kematian fetus dan abortus. Jadi kematian fetus adalah gangguan fungsi plasenta disamping adanya endotoksin. Fetus biasanya tetap tinggal di uterus selama 24-72 jam setelah kematian. Selaput fetus menderita oedematous dengan lesi dan nekrosaSumber penularan Brucellosis Hewan/Ternak penderita Brucellosis

Bahan makanan asal hewan dan bahan asal hewan yang mengandung bakteri brucellosisCara penularan Brucellosis Penularan kepada manusia :

Melalui saluran pencernaan, misalnya minum air susu yang tidak dimasak yang berasal dari ternak penderita Brucellosis. Susu segar di Indonesia berasal dari ternak sapi perah. Oleh karena itu ternak sapi perah menjadi obyek utama kegiatan pemberantasan Brucellosis. Melalui selaput lendir atau kulit yang luka, misalnya kontak langsung dengan dengan janin atau plasenta (ari-ari/bali). Dari sapi penderita Brucellosis.

Penularan diantara hewan/ternak

Melalui saluran kelamin dari perkawinan alam atau kawin buatan. Penularan mekanism melalui serangga Melalui kandang dan alat yang tercemar kuman BrucellaSp.Tanda-tanda Bruscellosis Pada Sapi

Janin yang mati akibat penyakit Brucella AbortusDemam dan keguguran (keluron). Keguguran biasanya terjadi pada kebuntingan berumur 5~8 bulan.

Keguguran dapat terjadi satu, dua atau tiga kali kemudian memberikan kelahiran normal (kemajiran yang bersifat sementara) Kemajiran yang menetap (permanen) Dari Vagina keluar carian (kokotor) yang bersifat infeksius karena mengandng bakteri brucella. Kadang-kadang tidak keguguran tetapi mengalami: Retensio plasenta (plasenta tidak keluar dalam 12 jam setelah beranak) Mastitis (radang ambing) Hygroma (kengkak air) pada lutut Produksi susu menurun Pada ternak jantan terjadi peradangan pada buah zakar (orchitis) dan anak buah zakar (epididimitis)Tindakan pencegahan dan pemberantasan brucellosis Pada manusia:

Susu atau bahan makanan dimasak sebelum dikonsumsi Dihindari kontak langsung dengan janin atau plasenta yang mengandung kuman Petugas harus menggunakan sarung tangan (plastic glofis) pada saat palpasi rektal (kokodok)Pada hewan/ternak Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 828/Kpts/OT.210/10/98 tentang Pediman Pemberantasan Penyakit Hewan Keluron Menular (Brucellosis) pada ternak, metode pemberantasan dilaksanakan dengan cara test dan slaughter. Pengujian Brucellosis secara teratur pertahun melalui pemeriksaan susu (Milk Ring Test) dan darah (Rose bengl test Complement Fixation Test) terhadap seluruh populasi sapi perah, umur 1 tahun ke atas Pengawasan lalu lintas ternak. Ternak yan gmasuk ke dalam wilayah Jawa Barat harus dilengkapi dengan Surat Keterangan Negatif Brucellosis yang berlaku selama satu tahunPenanganan ternak pada kasus Brucellosis Ternak penderita Brucellosis ditempatkan terpisah (diisolasi) dari ternak sehat.

Untuk pencegahan penularan pada ternak sehat maka ternak penderita Brucellosis harus secepatnya disembelih bersyarat (1x24 jam): Seluruh organ perut, kelenjar getah bening, ambing dan tulang harus dimusnakan. Daging dilayuan sekurang-kurangnya 24 jam dari waktu pemotongan.

DAFTAR PUSTAKA

Jawetz, M, 1996,Mikrobiologi Kedokteran, 270-272, EGJ, Jakartahttp://edis.ifas.ufl.edu/VM026http://www.indomedia.com/bpost/012007/22/kalsel/lbm7.htm