bppv
DESCRIPTION
dsdqTRANSCRIPT
Penatalaksanaan
BPPV dengan mudah diobati. Partikel dengan sederhana perlu dikeluarkan dari
kanal semisirkular posterior dan mengembalikannya ke mana mereka berasal.
Beberapa manuver yang dapat dilakukan, antara lain :
1. Canalith Reposisi Prosedur (CRP)/Epley manuver :
CRP adalah pengobatan non-invasif untuk penyebab paling umum dari
vertigo, terutama BPPV, CRP pertama kali digambarkan sebagai pengobatan untuk
BPPV di tahun 1992. Saat ini CRP atau maneuver Epley telah digunakan sebagai
terapi BPPV karena dapat mengurangi gejala BPPV pada 88% kasus. CRP
membimbing pasien melalui serangkaian posisi yang menyebabkan pergerakan canalit
dari daerah di mana dapat menyebabkan gejala (yaitu, saluran setengah lingkaran
dalam ruang cairan telinga dalam) ke daerah telinga bagian dalam dimana canalit
tidak menyebabkan gejala (yaitu, ruang depan). Canalit biasanya berada pada organ
telinga bagian dalam yang disebut organ otolith, partikel kristal ini dapat bebas dari
organ otolith dan kemudian menjadi mengambang bebas di dalam ruang telinga
dalam.
Dalam kebanyakan kasus BPPV canalit bergerak di kanal ketika posisi kepala
berubah sehubungan dengan gravitasi, dan gerakan dalam kanal menyebabkan
defleksi dari saraf berakhir dalam kanal (cupula itu). Ketika saraf berhenti dirangsang,
pasien mengalami serangan tiba-tiba vertigo.
Berdasarkan penelitian meta analisis acak terkendali CRP memiliki tingkat
efektivitas yang sangat tinggi. CRP telah diuji dalam berbagai percobaan terkontrol,
dalam studi ini, 61-80% dari pasien yang diobati dengan CRP memiliki resolusi
BPPV dibandingkan dengan hanya 10-20% dari pasien dalam kelompok kontrol.
Berdasarkan temuan dari tinjauan sistematis literatur, American Academy of
Neurology menyimpulkan bahwa CRP adalah "merupakan terapi yang efektif dan
aman yang ditetapkan yang harus ditawarkan untuk pasien dari segala usia dengan
BPPV kanal posterior (Level rekomendasi A)". Selain itu, American Academy of
Otolaryngology - Bedah Kepala dan Leher Foundation, membuat rekomendasi bahwa
"dokter harus memperlakukan pasien dengan BPPV kanal posterior dengan Manuver
reposisi partikel"
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Yoon Kyung Kim dan teman-
teman ditunjukkan bahwa untuk mengontrol gejala BPPV maka diperlukan
pelaksanaan maneuver Epley 1,97 kali. Hal ini membuktikan bahwa maneuver Epley
marupakan maneuver yang paling efektif pada BPPV.
Terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ronald dengan menggunakan
subyek sebanyak 40 pasien dengan BPPV dirawat dengan menggunakan prosedur
reposisi canalith (maneuver Epley) dibandingkan dengan pembiasaan latihan
vestibular untuk menentukan pendekatan pengobatan yang paling efektif. Dua puluh
pasien tambahan dengan BPPV tidak diobati dan menjadi kelompok kontrol.
Intensitas dan durasi gejala dimonitor selama periode 3 bulan. Semua pasien telah
menunjukkan pengurangan gejala-gejala di kelompok perlakuan. Prosedur reposisi
canalith tampaknya memberikan resolusi gejala dengan perlakuan yang lebih sedikit,
tetapi hasil jangka panjangnya bagus, efektif dalam mengurangi BPPV. Sejumlah
besar pasien dalam kelompok kontrol (75%) terus punya vertigo.
- Indikasi Canalith Reposisi Prosedur (CRP)/Epley manuver :
1. Episode berulang pusing dipicu BPPV.
2. Positif menemukan gejala dan nistagmus dengan pengujian posisi (misalnya,
uji Dix-Hallpike).
- Keterbatasan Canalith Reposisi Prosedur (CRT)/Epley manuver :
1. Penggunaan CRP pada pasien tidak memiliki BBPV (diagnosis yang salah).
2. Salah kinerja masing-masing komponen CRP
Prosedur manuver Epley :
Gambar 1. Manuver Epley
- Pertama posisi duduk, kepala menoleh ke kiri ( pada gangguan
keseimbangan / vertigo telinga kiri ) (1)
- Kemudian langsung tidur sampai kepala menggantung di pinggir tempat
tidur (2), tunggu jika terasa berputar / vertigo sampai hilang, kemudian
putar kepala ke arah kanan (sebaliknya) perlahan sampai muka menghadap
ke lantai (3), tunggu sampai hilang rasa vertigo.
- Kemudian duduk dengan kepala tetap pada posisi menoleh ke kanan dan
kemudian ke arah lantai (4), masing-masing gerakan ditunggu lebih kurang
30 – 60 detik.
- Dapat dilakukan juga untuk sisi yang lain berulang kali sampai terasa
vertigo hilang.
Operasi dilakukan pada sedikit kasus pada pasien dengan BPPV berat.
Pasien ini gagal berespon dengan manuver yang diberikan dan tidak terdapat
kelainan patologi intrakranial pada pemeriksaan radiologi. Gangguan BPPV
disebabkan oleh respon stimulasi kanalis semisirkuler posterior, nervus
ampullaris, nervus vestibuler superior, atau cabang utama nervus vestibuler.
Oleh karena itu, terapi bedah tradisional dilakukan dengan transeksi langsung
nervus vestibuler dari fossa posterior atau fossa medialis dengan menjaga
fungsi pendengaran.
Prognosis setelah dilakukan CRP (canalith repositioning procedure)
biasanya bagus. Remisi dapat terjadi spontan dalam 6 minggu, meskipun
beberapa kasus tidak terjadi. Dengan sekali pengobatan tingkat rekurensi
sekitar 10-25%. CRP/Epley maneuver terbukti efektif dalam mengontrol gejala
BPPV dalam waktu lama.
2. Latihan Semont Liberatory :
Gambar 2. Manuver Semont Liberatory
Keterangan Gambar :
- Pertama posisi duduk (1), untuk gangguan vertigo telinga kanan, kepala menoleh
ke kiri.
- Kemudian langsung bergerak ke kanan sampai menyentuh tempat tidur (2) dengan
posisi kepala tetap, tunggu sampai vertigo hilang (30-6- detik)
- Kemudian tanpa merubah posisi kepala berbalik arah ke sisi kiri (3), tunggu 30-60
detik, baru kembali ke posisi semula. Hal ini dapat dilakukan dari arah
sebaliknya, berulang kali.
Latihan ini dikontraindikasikan pada pasien ortopedi dengan kasus fraktur tulang
panggul ataupun replacement panggul.
3. Latihan Brandt Daroff
Latihan Brand Daroff merupakan suatu metode untuk mengobati BPPV,
biasanya digunakan jika penanganan di praktek dokter gagal. Latihan ini 95% lebih
berhasil dari pada penatalaksanaan di tempat praktek. Latihan ini dilakukan dalam
3 set perhari selama 2 minggu. Pada tiap-tiap set, sekali melakukan manuver dibuat
dalam 5 kali. Satu pengulangan yaitu manuver dilakukan pada masing-masing sisi
berbeda (membutuhkan waktu 2 menit).
Cara latihan Brand-Darroff :
Gambar 3. Manuver Brand-Darroff
Hampir sama dengan Semont Liberatory, hanya posisi kepala berbeda,
pertama posisi duduk, arahkan kepala ke kiri, jatuhkan badan ke posisi kanan,
kemudian balik posisi duduk, arahkan kepala ke kanan lalu jatuhkan badan ke sisi
kiri, masing-masing gerakan ditunggu kira-kira 1 menit, dapat dilakukan berulang
kali, pertama cukup 1-2 kali kiri kanan, besoknya makin bertambah.
TERAPI BEDAH
Dengan CRP berulang dan latihan Brandt-Daroff, pasien masih dapat mengalami
veritigo persisten akibat disabilitas posisi atau frekuensi kambuhan yanga merupakan
refrakter dari manuver reposisi. Terapi bedah dapat dipertimbangkan dalam kesempatan
yang jarang, yang disebut juga “incratable BPPV”.
Transeksi nervus ampula posterior yang mempersarafi kanal posterior (singular
neurectomy) atau oklusi kanal semisirkular posterior (saluran penutup) telah dilakukan
untuk “incratable BPPV”.
Neurektomi tunggal, dijelaskan oleh Gacek pada tahun 1974, merupakan prosedur
yang efisien yang dibuat untuk mengontrol gejala “incratable BPPV”., dengan risiko
yang dapat diterima gangguan pendengaran pasca operasi. Penyumbatan dan oklusi kanal
juga merupakan teknik yang efektif dengan rendahnya resiko gangguan pendengaran.
Namun, intervensi bedah diterapkan jika seluruh CRMs/latihan telah dicoba dan
gagal.
TERAPI MEDIKAMENTOSA
Obat rutin seperti vestibular supresan (misalnya antihistamin dan benzodiazepine)
tidak dianjurkan pada pasien BPPV karena penggunaan obat vestibulosuppresan yang
berkepanjangan hingga lebih dari 2 minggu dapat mengganggu mekanisme adaptasi
susunan saraf pusat terhadap abnormalitas vestibular perifer yang sudah terjadi. Selain
itu, efek samping yang timbul bisa berupa kantuk, letargi, dan perburukan keseimbangan.
Dokter dapat memberikan obat untuk 1) mengurangi sensasi berputar dari vertigo atau 2)
mengurangi gejala pusing yang menyertai. Namun, tidak ada vestibular supresan yang
efektif seperti CRMs untuk BPPV dan tidak dapat digunakan sebagai pengganti untuk
maneuver reposisi.
Obat anti vertigo, seperti dimenhydrinate (Dramamine®), belladonna alkaloid
scopolamine (Transderm-Scop®), dan benzodiazepine (Valium®), diindikasikan untuk
mengurangi gejala pusing dan mual sebelum melakukan CRM.
Edukasi
Langkah-langkah berikut ini dapat meringankan atau mencegah gejala vertigo:
- Tidur dengan posisi kepala yang agak tinggi
- Bangunlah secara perlahan dan duduk terlebih dahulu sebelum kita berdiri dari tempat
tidur
- Hindari posisi membungkuk bila mengangkat barang
- Hindari posisi mendongakkan kepala, misalnya untuk mengambil suatu benda dari
ketinggian
- Gerakkan kepala secara hati-hati jika kepala kita dalam posisi datar (horisontal) atau
bila leher dalam posisi mendongak.