bp-1

2
BP (?) JS ? Katanya, memori masa muda itu adalah memori yang dapat digunakan sebagai acuan dasar terbentuknya prinsip di masa depan. Prinsip di masa depan? Memangnya seperti apa bentuknya? Prinsip di masa depan adalah sebuah kekuatan untuk memegang teguh sebuah idealism di dalam diri tanpa terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang notabene sudah menghapus kata idealism dari keberlangsungannya sendiri. Sebegitu pentingkah idealisme? Menilik kepada adanya BPJS sebagai badan yang memegang asuransi kesehatan di Indonesia, hal ini memicu reaksi yang berbeda dari berbagai macam pihak. Banyak yang setuju, tetai tak sedikit yang memberontak dan bahkan membenci system yang diterapkan pemerintah melalui BPJS ini. BPJS mengusung asuransi kesehatan yang menekan biaya rumah sakit, sehingga nanti diharapkan seluruh elemen masyakrakat tanpa terkecuali dapat menikmati layanan kesehatan. Mudahnya adalah, baik orang miskin ataupun orang kaya mendapat pelayanan kesehatan yang setara. Tetapi disinilah mulai muncul berbagai problema. Dokter juga sangat senang apabila ada asuransi yang mendukung kesejahteraan bagi masyarakat, karena memang tugtas dokter adalah mengabdi untuk masyarakat. Tetapi ternyata dengan adanya BPJS, pemasukan bagi dokter-dokter akan semakin berkurang. Lalu apakah idealism untuk mempertahankan pengabdian akan kalah dengan prinsip untuk keharusan membahagiakan keluarga? Contoh yang simple saja, banyak kejadian dokter-dokter yang setengah hati mengerjakan pasien yang berlabel BPJS sehingga mengakibatkan penanganan menjadi lambat dan terkesan terabaikan. Disini dokter tidak dapat sepenuhnya disalahkan, karena BPJS sebagai provider kesehatan tidak mengganti biaya pelayanan kesehatan dengan semestinya; intinya tidak dibayarkan sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan. Problematika seperti itu sangat sering menjadi permasalahan di berbagai rumah sakit. Banyak dokter yang mengeluh dan banyak pasien juga mengeluh. Intinya keduanya sama-sama mengeluh. Dokter mengeluhkan pembayaran yang tak sepadan dan pasien mengeluhkan pelayanan yang tak

Upload: yusufaibnusina

Post on 17-Dec-2015

215 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

BPJS

TRANSCRIPT

BP (?) JS ?Katanya, memori masa muda itu adalah memori yang dapat digunakan sebagai acuan dasar terbentuknya prinsip di masa depan. Prinsip di masa depan? Memangnya seperti apa bentuknya?Prinsip di masa depan adalah sebuah kekuatan untuk memegang teguh sebuah idealism di dalam diri tanpa terpengaruh oleh lingkungan sekitar yang notabene sudah menghapus kata idealism dari keberlangsungannya sendiri. Sebegitu pentingkah idealisme?Menilik kepada adanya BPJS sebagai badan yang memegang asuransi kesehatan di Indonesia, hal ini memicu reaksi yang berbeda dari berbagai macam pihak. Banyak yang setuju, tetai tak sedikit yang memberontak dan bahkan membenci system yang diterapkan pemerintah melalui BPJS ini. BPJS mengusung asuransi kesehatan yang menekan biaya rumah sakit, sehingga nanti diharapkan seluruh elemen masyakrakat tanpa terkecuali dapat menikmati layanan kesehatan. Mudahnya adalah, baik orang miskin ataupun orang kaya mendapat pelayanan kesehatan yang setara. Tetapi disinilah mulai muncul berbagai problema.Dokter juga sangat senang apabila ada asuransi yang mendukung kesejahteraan bagi masyarakat, karena memang tugtas dokter adalah mengabdi untuk masyarakat. Tetapi ternyata dengan adanya BPJS, pemasukan bagi dokter-dokter akan semakin berkurang. Lalu apakah idealism untuk mempertahankan pengabdian akan kalah dengan prinsip untuk keharusan membahagiakan keluarga?Contoh yang simple saja, banyak kejadian dokter-dokter yang setengah hati mengerjakan pasien yang berlabel BPJS sehingga mengakibatkan penanganan menjadi lambat dan terkesan terabaikan. Disini dokter tidak dapat sepenuhnya disalahkan, karena BPJS sebagai provider kesehatan tidak mengganti biaya pelayanan kesehatan dengan semestinya; intinya tidak dibayarkan sesuai dengan apa yang sudah dikerjakan. Problematika seperti itu sangat sering menjadi permasalahan di berbagai rumah sakit. Banyak dokter yang mengeluh dan banyak pasien juga mengeluh. Intinya keduanya sama-sama mengeluh. Dokter mengeluhkan pembayaran yang tak sepadan dan pasien mengeluhkan pelayanan yang tak cekatan. Lalu, jika kedua belah pihak sama-sama mengeluh, apakah BPJS ini patut untuk terus dilanjutkan?