borang portofolio patria
DESCRIPTION
borangTRANSCRIPT
Borang Portofolio
Nama Peserta : dr. Patria Timotius Tarigan
Nama Wahana : RSI Aisiyah Nganjuk
Topik : Stroke
Tanggal (kasus) : 21 Maret 2015
Nama Pasien : Ny. Sidem No. RM 00.51.79
Tanggal Presentasi : 27 Maret 2015 Nama Pendamping : dr. Nirmala Chandra
Tempat Presentasi : RSI Aisiyah Nganjuk
Obyektif Presentasi :
Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka
Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa
Neonatus Bayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil
Deskripsi : Perempuan, 75 tahun, sulit bicara, stroke, parese nervus VII dekstra dan hemiparese dekstra.
Tujuan : Penanganan awal stroke
Bahan bahasan : Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit
Cara membahas : Diskusi Presentasi dan diskusi Email Pos
Data pasien : Nama : Ny. Sidem Nomor registrasi : 00.51.79
Nama klinik: RSI Aisiyah Nganjuk Telp : Terdaftar sejak : 21 Maret 2015
Data utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis/Gambaran Klinis : Stroke, kelemahan pada otot wajah dan kedua tungkai sebelah kanan disertai sulit menelan, muntah
(-), nyeri kepala (+).
Borang Portofolio I - Stroke 1
2. Riwayat Pengobatan : Simvastatin dan captopril
3. Riwayat kesehatan/Penyakit : Pasien belum pernah stroke sebelumnya. Hipertensi sejak tahun 2010, diobati oleh dokter
puskesmas. Hiperkolesterolemia (+)
4. Riwayat keluarga : Tidak jelas
5. Riwayat pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
6. Kondisi lingkungan sosial dan fisik (RUMAH, LINGKUNGAN, PEKERJAAN) :
7. Riwayat imunisasi (disesuaikan dengan pasien dan kasus) :
8. Lain – lain : (diberi contoh : PEMERIKSAAN FISIK, PEMERIKSAAN LABORATORIUM dan TAMBAHAN YANG ADA,
sesuai dengan FASILITAS WAHANA)
Pemeriksaan Fisik :
Kesadaran : Somnolen
TD : 150/100 → 180/90
HR : 98 x/menit
RR : 18 x/menit
T : 36 E C
Status Lokalisata :
Wajah : sudut bibir ketarik ke kiri
Mata : conjungtiva anemis (-/-), ikterik (-/-), pupil isokor ᴓ 2 mm / 2 mm
Telinga/Hidung/Leher : Normal
Thorax : Cor : S1,S2 regular 98 x/menit
Pulmo : Suara pernafasan vesikular, suara tambahan (-/-)
Borang Portofolio I - Stroke 2
Abdomen : soepel, nyeri tekan (-), Hepar/Lien/Renal tidak teraba, peristaltik (+) Normal
Ekstremitas : Kekuatan motorik :
3 3 2 1 1 5 5 5 5 5
3 3 3 3 3 5 5 5 5 5
Akral : Hangat, Merah, Kering
Oedem pretibial : tidak dijumpai
Pemeriksaan Laboratorium
WBCLYMMONGRALYM%MON%GRA%
RBCHGBHCTMCVMCHMCHCRDW
PLTMPVPCTPDW
9.12.80.75.631.37.261.5
5.0614.740.079.129.136.812.3
3718.40.31215.1
10^3/µl10^3/µl10^3/µl10^3/µl%%%
10^6/µlg/dl%µm^3pgg/dl%
10^3/µlµm^3%%
4.01.00.12.0
25.02.0
50.0
4.5013.540.082.026.032.010.0
1507.0
0.20010.0
///////
///////
////
10.05.01.08.050.010.080.0
5.8018.050.098.034.036.016.0
40011.00.50018.0
Borang Portofolio I - Stroke 3
LEDLED
FAAL GINJALBUNCREATININURIC ACID
FAAL HATISGOTSGPT
PROFIL LEMAKCHOLESTEROLTRIGLISERIDA
1933
14.80.664.2
33.528.0
121216.8
mm/jammm/jam
mg/dlmg/dlmg/dl
mg/dlmg/dl
mg/dlmg/dl
0 – 200 – 20
10 – 200.6 – 1.22.4 – 5.7
5 – 315 – 32
< 200< 150
Daftar Pustaka : (diberi contoh, MEMAKAI SISTEM HARVARD, VANCOUVER, atau MEDIA ELEKTRONIK)
1. Kapita Selekta Kedokteran Jilid Kedua Edisi Ketiga
2. Guideline Stroke 2011 Pokdi Stroke PERDOSSI
3. http://www.merckmanuals.com/professional/neurologic_disorders/stroke_cva/ischemic_stroke.html
4. https://www.uic.edu/com/ferne/pdf/pathophys0501.pdf
Hasil Pembelajaran :
1. Diagnosis Stroke
2. Penanganan Stroke di Unit Gawat Darurat
3. Mekanisme paralisis pada stroke
4. Edukasi pasien stroke
Borang Portofolio I - Stroke 4
“Subjective” : Keluhan subjective kelemahan pada otot wajah sudah sangat dikenal oleh masyarakat, oleh karena itu dokter harus
mencermati dan berusaha mengidentifikasi penyakit lain yang mirip atau muncul bersama, misalnya stroke iskemik, stroke
hemorrhage atau bells palsy
“Objective” : Hasil anamnesis, pemeriksaan jasmani dan riwayat penyakit pasien membantu penegakan diagnosis dan penyingkiran
DD. Pada kasus ini diagnosis ditegakkan berdasarkan :
Gejala Klinis : Kelemahan otot wajah sebelah kanan dan kelemahan tungkai sebelah kanan
Riwayat penyakit terdahulu : Hipertensi dan hiperkolesterolemia
Pemeriksaan Fisik : Pada wajah ditemukan sudut bibir tertarik ke kiri, Kekuatan motorik sebelah kanan menurun,
disertai dengan adanya
Kerut kening (+)
Hasil laboratorium menunjukkan nilai LED meningkat (33 mm/jam), nilai Trigliserida meningkat (216.8 mg/dl)
Pemeriksaan tanda vital ditemukan TD 150/100 mmHg, kemudian sejam kemudian diperiksa kembali TD meningkat
menjadi 180/90 mmHg
Siriraj Stroke Score :
¿2.5 ( Kesadaran)+2 (vomiting )+2 (headache )+0.1 (diastolic pressure )−3 (atheroma )−12
¿2.5 (1 )+2 (0 )+2 (1 )+0.1 (100 )−3 (1 )−12=0.5→ Stroke Iskemi
“Assessment” : Aliran darah yang inadekuat pada salah satu arteri di otak dapat dikompensasi oleh sistem kolateral yang dibentuk
dari anastomose antara arteri carotis dan arteri vertebrae pada sirkulus Willis. Namun pada sirkulus willisi dan kolateral vena terjadi
aterosklerosis atau lesi arteri yang didapat menyebabkan iskemik pada otak. Beberapa neuron akan mati jika perfusi kurang dari 5%
dari normal selama lebih dari 5 menit. Jika iskemiknya ringan dengan perfusi 40% dari normal terjadi selama 3 – 6 jam, jaringan otak
menjadi tidak berfungsi sama sekali. Pada iskemik yang berat dimana terjadi lebih dari 15 – 30 menit dapat menyebabkan kematian
Borang Portofolio I - Stroke 5
jaringan (infark). Hal tersebut dapat menyebabkan disfungsi neurologis tanpa menyebabkan nyeri kepala atau demam. Disfungsi
neurologis dapat berupa kelemahan atau kelumpuhan pada area yang dipersarafi oleh pembuluh darah tersebut. Pada kasus ini,
disfungsi neurologisnya berupa kelemahan pada otot wajah dan ekstremitas sebelah kanan. Dengan demikian dapat diperkirakan
bahwa kerusakan pembuluh darah berasal dari korteks motorik sebelah kiri. Pada kasus ini tingginya tekanan darah dapat
menyebabkan kerusakan endotel pembuluh darah. Kemudian tingginya kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah akan
menyebabkan penumpukan kolesterol dan trigliserida pada endotel yang rusak dan membentuk aterosklerosis. Dengan demikian
penanganan stroke harus dilakukan sedini mungkin dengan durasi 3 – 6 jam. Penatalaksanaan yang cepat, tepat, dan cermat
memegang peranan besar terhadap hasil akhir pengobatan.
“Plan” :
Diagnosis : Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan fisik yang telah dilakukan diagnosisnya lebih mengarah ke stroke. Untuk
menentukan jenis stroke tersebut dapat dilakukan dengan penilaian klinis berupa Siriraj Stroke Score dengan nilai 0,5 yang
menunjukan stroke iskemik. Gold standard untuk pemeriksaan stroke adalah CT-Scan kepala.
Pengobatan : penanganan stroke di unit gawat darurat berupa :
Stabilisasi pasien dengan tindakan ABC
Pertimbangkan intubasi pada pasien tidak sadar atau gagal nafas
Pasang jalur infuse intravena dengan normal salin 0,9% dengan kecepatan 20ml/jam, jangan memakai cairan hipotonis berupa
dekstrosa 5% dan salin 0,45% karena dapat memperberat edema otak
Berikan oksigen 2 – 4 l/menit
Jangan memberikan makanan dan minuman lewat mulut
Buat rekaman elektrokardiogram (EKG) dan lakukan foto rontgen toraks
Ambil sampel untuk pemeriksaan darah : pemeriksaan darah perifer lengkap dan trombosit, kimia darah (glukosa, elektrolit, ureum
dan creatinin), masa protrombin, dan masa tromboplastin parsial.
Borang Portofolio I - Stroke 6
Tegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
CT Scan atau resonansi magnetic bila alat tersedia. Bila tidak ada, dengan skor Siriraj untuk menentukan jenis stroke.
Pendidikan : dilakukan kepada pasien dan keluarganya untuk membantu proses pemulihan dengan cara mengontrol faktor resiko
yaitu hipertensi dan hiperkolesterolemia.
Konsultasi : Dijelaskan secara rasional perlunya konsultasi dengan spesialis saraf dan fisioterapi. Konsultasi ini merupakan upaya
untuk mengurangi keterbatasan akibat kelemahan pada ekstremitas kanan dan otot wajah selama dan setelah pengobatan.
Rujukan : direncanakan jika proses penyakit berlanjut dan atau terjadi penurunan kesadaran secara progresif
Borang Portofolio I - Stroke 7