borang portofolio dn

Upload: labora-meinar-mariaagatha-samosir

Post on 08-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

borang

TRANSCRIPT

Borang PortofolioNama Peserta: dr. Rahma Dona

Nama Wahana: Puskesmas Perawatan Poasia

Topik: Gastroenteritis akut

Tanggal (Kasus):26 Maret 2015

Nama Pasien: Tn. Kornelius No. RM:158/III/2015

Tanggal Presentasi:Nama Pendamping:Dr. H. Juriadi Paddo, M. Kes

Tempat Presentasi: Ruang Rapat Puskesmas Perawatan Poasia

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

NeonatusBayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Laki-Laki, 45 tahun, mengeluh buang air besar encer

Tujuan: Menegakkan diagnosis gastroenteritis akut dan penanganannya

Bahan Bacaan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Kasus Email Pos

Data Pasien:Nama:Tn. KorneliusNo. Registrasi: 158/III/2015

Nama Klinik: Puskesmas PoasiaTelp.:(-)Terdaftar sejak:26 Maret 2015

Data utama untuk diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran klinis: Gastroenteritis akut/ mencret

2. Riwayat pengobatan: tidak ada

3. Riwayat kesehatan/ penyakit: Pasien mengeluhkan buang air besar encer dengan frekuensi >5x, air>ampas, hal ini di alami sejak 2 hari ini. Keluhan disertai muntah >3x berisi makanan, demam, dan nyeri kepala.

4. Riwayat keluarga: Tidak ada

5. Riwayat pekerjaan: Wiraswasta

6. Pemeriksaan fisik:Sensorium: Compos mentisTekanan darah: 130/80 mmHgFrekuensi nadi: 82x/iFrekuensi nafas: 20 x/iSuhu: 38CPemeriksaan Generalisata:Kepala: anemis (-), ikterik (-)Leher: struma (-)Thoraks: Simetris, SP: vesikuler, ST: (-)Abdomen: Simetris, hiperperistaltik, nyeri tekan abdomenEkstremitas: dbn

Daftar Pustaka:

1. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Bab 94. Diare Akut, Hal. 410-415

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis Gastroenteritis akut

2. Penanganan Gastroenteritis akut

3. Mekanisme Gastroenteritis akut

1. Subyektif: Pasien mengeluhkan buang air besar encer dengan frekuensi >5x, air>ampas hal ini di alami sejak 2 hari ini. Keluhan disertai muntah >3x berisi makanan, demam, dan nyeri kepala.2. Objektif:Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan:Gejala klinis: Buang air besar encer, muntah, demam, dan nyeri kepalaPemeriksaan fisik: Nyeri abdomen3. Assesment (Penalaran Klinis):Gastroenteritis adalah peradangan mukosa lambung dan usus. Gejala yang khas adalah muntah dan buang air besar encer. Frekuensi >3x/ hari.4. Plan:Diagnosis: Pasien didiagnosis Gastroenteritis akutPengobatan: Tirah baring, IVFD RL 28 gtt/I, Inj. Ranitidine 1amp/12 jam, Inj. Ondansentron 1amp/ 8 jam, kotrimoksazol 2x2 tablet, paracetamol 3x1 tablet, vitamin B comp 2x1 tablet.Pencegahan: Menghindari faktor pencetus seperti makanan yang tidak sehat dan lain-lain.

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

Borang PortofolioNama Peserta: dr. Rahma Dona

Nama Wahana: Puskesmas Perawatan Poasia

Topik: Dyspepsia Mixed Type

Tanggal (Kasus): 30 Maret 2015

Nama Pasien: Tn. MasriNo. RM:168/III/2015

Tanggal Presentasi:Nama Pendamping:Dr. H. Juriadi Paddo, M. Kes

Tempat Presentasi: Ruang Rapat Puskesmas Perawatan Poasia

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

NeonatusBayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Pria, 58 tahun, mengeluh nyeri ulu hati

Tujuan: Menegakkan diagnosis Dyspepsia Mixed Type dan penanganannya

Bahan Bacaan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Kasus Email Pos

Data Pasien:Nama:Tn. MasriNo. Registrasi:168/III/2015

Nama Klinik: Puskesma PoasiaTelp.:(-)Terdaftar sejak:30 Maret 2015

Data utama untuk diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran klinis: Dyspepsia Mixed Type / Nyeri ulu hati

2. Riwayat Pengobatan : Tidak ada

3. Riwayat kesehatan/ penyakit: Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari ini. Keluhan disertai kembung, mual, muntah, dan BAB encer. Sebelumnya os makan buah langsat tanpa makan.

4. Riwayat keluarga: Saudara pasien tidak ada yang mengalami keluhan yang sama

5. Riwayat pekerjaan: Wiraswasta

6. Pemeriksaan Fisik: Sensorium: Compos Mentis Tekanan Darah: 110/80 mmHg Frekuensi Nadi: 78 x/i Frekuensi Nafas: 20 x/i Suhu: 36,8 C

Status generalisata: Kepala: Anemis (-), Ikterik (-) Leher : struma (-) Thoraks: Simetris, Suara Pernafasan: Vesikuler, Suara Tambahan (-) Abdomen: Peristaltik (+) Normal, Tapping pain (-), nyeri tekan epigastrium (+) Ekstremitas: dbn

Daftar Pustaka:

1. Buku Ajar Penyakit Dalam FK UI Bab 81. Dispepsia Fungsional, Hal. 354-356.

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis Dyspepsia Mixed Type

2. Penanganan Dyspepsia Mixed Type

3. Mekanisme Dyspepsia Mixed Type

4. Edukasi Pasien

1. Subyektif: Pasien mengeluh nyeri ulu hati sejak 2 hari ini. Keluhan disertai kembung, mual, muntah, dan BAB encer. Sebelumnya os makan buah langsat tanpa makan.2. Objektif:Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan: Gejala klinis: Nyeri ulu hati, kembung, mual, muntah, BAB encer Pemeriksaan fisik: Nyeri tekan epigastrium Riwayat makanan/ minuman: Makan buah langsat tanpa makan3. Assesment (Penalaran Klinis):Dyspepsia Mixed Type adalah keluhan tidak menyenangkan di ulu hati yang disertai dengan gejala campuran nyeri ulu hati dan kembung, mual, muntah, sering flatus atau sendawa.4. Plan:Diagnosis: Pasien didiagnosis dengan Dyspepsia Mixed TypePengobatan: Tirah baring, IVFD RL 28 gtt/I, Inj. Ranitidine 1 amp/ 12 jam, Antasida 3x1 tablet dikunyah sebelum makan, Vitamin B6 2x1 tablet.Pencegahan: Makan tepat waktu dengan pola sedikit-sedikit tapi sering, menghindari makanan yang dapat meningkatkan asam lambung.

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

Borang PortofolioNama Peserta: dr. Rahma Dona

Nama Wahana: Puskesmas Perawatan Poasia

Topik: Kejang demam kompleks

Tanggal (Kasus): 13 April 2015

Nama Pasien: An. NauraNo. RM: 214/IV/2015

Tanggal Presentasi:Nama Pendamping:Dr. H. Juriadi Paddo, M. Kes

Tempat Presentasi: Ruang Rapat Puskesmas Perawatan Poasia

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

NeonatusBayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Anak Perempuan, 8 bulan, kejang demam

Tujuan: Menegakkan diagnosis kejang demam dan penanganannya

Bahan Bacaan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Kasus Email Pos

Data Pasien:Nama:An. NauraNo. Registrasi:214/IV/2015

Nama Klinik: Puskesmas PoasiaTelp.:(-)Terdaftar sejak:13 April 2015

Data utama untuk diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran klinis: Kejang demam kompleks/ kejang 2x disertai demam

2. Riwayat pengobatan: Paracetamol

3. Riwayat kesehatan/ penyakit: Pasien mengeluhkan demam sejak 2 hari ini dan kejang sebanyak 2x dalam 1 hari. Keluhan disertai batuk dan pilek.

4. Riwayat keluarga: Tidak jelas

5. Riwayat pekerjaan: Tidak ada

6. Pemeriksaan fisik:Sensorium: Compos mentisTekanan darah: tdpFrekuensi nadi:: 106 x/iFrekuensi nafas: 26 x/iSuhu: 38,0C

Pemeriksaan Generalisata:Kepala: anemis (-), ikterik (-)Leher: struma (-)Thoraks: Simetris, SP: vesikuler, ST: (-)Abdomen: Simetris, hiperperistaltik, nyeri tekan abdomenEkstremitas: dbnRumple Leed: (-)

Daftar Pustaka:

Behrman, et al. Kejang-kejang pada Masa Anak, dalam: Nelson Ilmu Kesehatan Anak, edisi 15, Jakarta: EGC,2000

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis Kejang Demam Kompleks

2. Penanganan Kejang Demam Kompleks

3. Mekanisme Kejang Demam Kompleks

1. Subyektif: Pasien mengeluhkan demam sejak 2 hari ini dan kejang sebanyak 2x dalam 1 hari. Keluhan disertai batuk dan pilek.2. Objektif:Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan:Gejala klinis: demam disertai kejang frekuensi 2x dalam 1 hariPemeriksaan fisik: Rumle Leed (-)3. Assesment (Penalaran Klinis):Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rectal di atas 38C) yang di sebabkan oleh suatu proses ekstrakranium.Kejang demam kompleks mempunyai ciri kejang lama > 15 menit, kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial, dan kejang berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam.

4. Plan:Diagnosis: Pasien didiagnsosis dengan kejang demam kompleksPengobatan: Tirah baring, IVFD RL 20 gtt/I (mikro), Amoxicillin 3x1/2 cth, Paracetamol 3x1/2 cth, GG/CTM/ Vit B1 puyer 3x1 bungkus.Pencegahan: Pencegahan dengan memberikan obat penurun panas bila pasien dengan riwayat kejang demam mengalami demam.

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

Borang PortofolioNama Peserta: dr. Rahma Dona

Nama Wahana: Puskesmas Perawatan Poasia

Topik: Demam berdarah dengue grade I

Tanggal (Kasus): 16 April 2015

Nama Pasien: An. Muhammad KhaisarNo. RM: 224/IV/2015

Tanggal Presentasi:Nama Pendamping:Dr. H. Juriadi Paddo, M. Kes

Tempat Presentasi: Ruang Rapat Puskesmas Perawatan Poasia

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

NeonatusBayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Anak laki-laki, 4 tahun, mengeluh demam

Tujuan: Menegakkan diagnosis demam berdarah dengue grade I dan penanganannya

Bahan Bacaan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Kasus Email Pos

Data Pasien:Nama:An. Muh. KhaisarNo. Registrasi:224/IV/2015

Nama Klinik: Puskesmas PoasiaTelp.:(-)Terdaftar sejak:16 April 2015

Data utama untuk diskusi:

1. Diagnosis/ Gambaran klinis: Demam berdarah dengue grade I/ demam

2. Riwayat pengobatan: Paracetamol

3. Riwayat kesehatan/ penyakit: Pasien mengeluhkan demam sejak 3 hari ini bersifat naik-turun. Keluhan disertai mual, nyeri otot, serta tubuh lemas.

4. Riwayat keluarga: Tidak ada

5. Riwayat pekerjaan: -

6. Pemeriksaan fisik:Sensorium: Compos mentisTekanan darah: tdpFrekuensi nadi: 90 x/iFrekuensi nafas: 20 x/iSuhu: 38,0C

Pemeriksaan Generalisata:Kepala: anemis (-), ikterik (-)Leher: struma (-)Thoraks: Simetris, SP: vesikuler, ST: (-)Abdomen: Simetris, hiperperistaltik, nyeri tekan abdomenEkstremitas: dbnRumple Leed: (+)

Pemeriksaaan Laboratorium:Trombosit: 116.000/ mm3

Daftar Pustaka:

1. Buku ajar Ilmu Penyakit Dalam FK UI Bab 390. Demam Berdarah Dengue, Hal. 1731-1735.

Hasil Pembelajaran:

1. Diagnosis Demam berdarah dengue grade I

2. Penanganan Demam berdarah dengue grade I

3. Mekanisme Demam berdarah dengue grade I

1. Subyektif: Pasien mengeluhkan demam sejak 3 hari ini bersifat naik-turun. Keluhan disertai mual, nyeri tulang, serta tubuh lemas.2. Objektif: Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan:Gejala klinis: demam bersifat naik turun, nyeri otot, tubuh lemasPemeriksaan fisik: Rumle Leed (+)Pemeriksaan laboratorium: Trombosit: 116.000/ mm33. Assesment (Penalaran Klinis):Demam berdarah dengue adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue dengan gejala demam, nyeri otot atau sendi, disertai dengan leucopenia, ruam, limfadenopati, dan tromobitopenia.4. Plan:Diagnosis: Pasien didiagnosis dengan demam berdarah dengue grade I.Pengobatan: Tirah baring, IVFD RL 28 gtt/I (mikro), Paracetamol 3x1 cth, Vitamin B1 2x1/2 tablet.Pencegahan: Pencegahan terhadap pengendalian vector nyamuk dan jentik dengan langkah 3M 1T (menguras, mengubur, menutup dan telungkup).

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio:

Borang PortofolioNama Peserta: dr. Rahma Dona

Nama Wahana: Puskesmas Perawatan Poasia

Topik: Demam Tifoid

Tanggal (Kasus): 25 Mei 2015

Nama Pasien: Ny. Wa Konse No. RM: 335/V/2015

Tanggal Presentasi:Nama Pendamping:Dr. H. Juriadi Paddo, M. Kes

Tempat Presentasi: Ruang Rapat Puskesmas Perawatan Poasia

Obyektif Presentasi:

Keilmuan Keterampilan Penyegaran Tinjauan Pustaka

Diagnostik Manajemen Masalah Istimewa

NeonatusBayi Anak Remaja Dewasa Lansia Bumil

Deskripsi: Perempuan, 55 tahun, mengeluh demam

Tujuan: Menegakkan diagnosis demam tyfoid dan penanganannya

Bahan Bacaan: Tinjauan Pustaka Riset Kasus Audit

Cara Membahas: Diskusi Presentasi dan Kasus Email Pos

Data Pasien:Nama:Ny. Wa KonseNo. Registrasi:335/V/2015

Nama Klinik: Puskesmas PoasiaTelp.:(-)Terdaftar sejak:25 Mei 2015

Data utama untuk diskusi:

7. Diagnosis/ Gambaran klinis: Demam tyfoid/ demam

8. Riwayat pengobatan: Paracetamol

9. Riwayat kesehatan/ penyakit: Pasien mengeluhkan demam sejak 10 hari ini, demam meningkat pada sore hari. Keluhan disertai mual, nyeri otot,batuk, lemas serta tidak bisa tidur.

10. Riwayat keluarga: Tidak ada

11. Riwayat pekerjaan: -

12. Pemeriksaan fisik:Sensorium: Compos mentisTekanan darah: 120/80 mmhgFrekuensi nadi: 80 x/iFrekuensi nafas: 20 x/iSuhu: 38,0C

Pemeriksaan Generalisata:Kepala: anemis (-), ikterik (-)Leher: struma (-)Thoraks: Simetris, SP: vesikuler, ST: (-)Abdomen: Simetris, hiperperistaltik, nyeri tekan abdomenEkstremitas: dbnRumple Leed: (-)

Pemeriksaaan Laboratorium:S thypi H: 1/320S thypi A-H: 1/160

Daftar Pustaka:

Noer, S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. Jakarta: FKUI, 1996

Mansjoer A. Kapita Selekta Kedokteran. Demam Tifoid. Jakarta: FKUI, 2000

Hasil Pembelajaran:

4. Diagnosis Demam Tifoid

5. Penanganan Demam Tifoid

6. Mekanisme Demam Tifoid

5. Subyektif: Pasien mengeluhkan demam sejak 10 hari ini meningkat pada sore hari, Keluhan disertai mual, nyeri tulang,batuk serta tidak bisa tidur6. Objektif: Pada kasus ini, diagnosis ditegakkan berdasarkan:Gejala klinis: demam meningkat pada sore hari, nyeri otot, batuk dan tidak bisa tidurPemeriksaan fisik: Rumle Leed (-)Pemeriksaan laboratorium: S thypi H: 1/320 S thypi A-H: 1/160

Assesment (Penalaran Klinis):Demam Tifoid (Thypoid Fever, Tifus Abdominalis, Enteric Fever) adalah penyakit infeksi akut yang biasanya terdapat pada saluran pencernaan dengan gejala demam yang lebih dari 7 hari, gangguan pada saluran pencernaan dengan atau tanpa gangguan kesadaran. 7. Plan:Diagnosis: Pasien didiagnosis dengan Demam TifoidPengobatan: Tirah baring, IVFD RL guyur I kolf kemudian lanjut 28 gtt/I, Injeksi Ranitidine 1 ampul/12jam, Paracetamol 3x1, GG 3x1, Kloramfenikol 4x2, Vitamin B kompleks 3x1 tablet.Pencegahan: Menjaga kebersihan makanan dan minuman yang di konsumsi. Menjaga kebersihan individu, dan imunisasi aktif tifoid.

Rangkuman hasil pembelajaran portofolio: