documentbm

51
BEDAH MULUT-1 EXODONSIA TUGAS ANGKATAN BLOK IX 2011 DOSEN PEMBIMBING: DRG. PURWANDITO PUJOHARJO PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA

Upload: prince-muabhi

Post on 01-Jan-2016

31 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

bm

TRANSCRIPT

Page 1: Documentbm

BEDAH MULUT-1

EXODONSIA

TUGAS ANGKATAN BLOK IX 2011

DOSEN PEMBIMBING:

DRG. PURWANDITO PUJOHARJO

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN GIGI

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2013

Page 2: Documentbm

BEDAH MULUT-1 (EXODONSIA)

1. DEFINISI EKSODONSIA

Eksodonsia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berhubungan

tentang pencabutan gigi geligi. Pencabutan gigi merupakan suatu prosedur bedah yang

dapat dilakukan dengan tang, elevator, atau pendekatan transalveolar. Pencabutan

bersifat irreversible dan terkadang menimbulkan komplikasi.1

Pencabutan gigi yang ideal adalah pencabutan sebuah gigi atau akar yang utuh

tanpa menimbulkan rasa sakit, dengan trauma yang sekecil mungkin pada jaringan

penyangganya sehingga luka bekas pencabutan akan sembuh secara normal dan tidak

menimbulkan problema prostetik pasca-bedah.2

2. INDIKASI EKSODONSIA3,4,5

2.1 Gigi sebagai fokus infeksi

Terkadang gigi terlihat baik, namun evaluasi melalui radiografi merupakan

faktor yang menentukan apakah gigi tersebut tergolong sebagai fokus infeksi

atau tidak. Pencabutan dilakukan apabila gigi tidak dapat dipertahankan dan

akan menghalangi penyebaran infeksi. Gigi dapat dicabut pada tiap tahap dari

proses infeksi. Menunggu hilangnya pembengkakan hanya akan menunda

penyembuhan infeksi.

2.2 Gigi dengan pulpa non vital yang tidak dapat di rawat

Menurut definisinya gigi non vital adalah gigi dengan pulpa yang nekrosis.

Nekrosis pulpa dicurigai apabila gigi tidak bereaksi terhadap stimulasi panas,

listrik, atau mekanik, tetapi diagnosis ditetapkan hanya setelah inspeksi dan

pemeriksaan ruang pulpa & saluran akar. Seiring dengan berjalannya waktu,

bakteri pada saluran akar akan menginduksi inflamasi diluar gigi sehingga

membentuk granuloma atau kista apikal. Jika terapi endodontik tidak

memungkinkan, maka akan dilakukan pencabutan.

Page 3: Documentbm

2.3 Gigi dengan periodontoklasia yang berat

Periodontoklasia adalah bentuk umum dari peradangan jaringan lunak

alveolar yang mengakibatkan degenerasi pada soket gigi dengan kehilangan gigi

sebagai konsekuensinya. Hal ini dapat dihasilkan dari berbagai faktor yang

berinteraksi, seperti iritasi mekanik, infeksi dan kerusakan jaringan akibat

kekurangan vitamin C.

2.4 Gigi yang tidak dapat dirawat : apikoektomi, opdent, endodontik

Apikoektomi adalah suatu prosedur pemotongan akar gigi bagian apikal

yang terinfeksi dan penguretan jaringan nekrosis dan jaringan yang meradang

pada daerah periapikal gigi. Prinsip apikoetomi adalah membersihkan saluran

akar dari debris dan mengisinya sampai ke ujung apeks dengan bahan pengisi

saluran akar.

Jika saat dilakukan tindakan konservatif tersebut gagal untuk mengatasi

patologi apikal, baik karena alasan teknis atau karena faktor sistemik, gigi

tersebut diindikasikan untuk ekstraksi sebelum patologi apikal melebar dengan

melibatkan gigi sebelahnya.

2.5 Gigi yang impaksi

Suatu gigi mengalami impaksi akibat gigi tetangga, lapisan tulang yang

padat, atau jaringan lunak yang tebal dan menghambat erupsi. Gigi impaksi

dapat menimbulkan gangguan ringan sampai serius jika gigi tersebut tidak

erupsi. Gigi yang tidak erupsi akan menimbulkan rasa nyeri, jika terjadi infeksi

dapat dilihat dari pembengkakan, pengeluaran pus, trismus, dan pelunakan

limfonodus servikal regional.

2.6 Gigi yang tidak dapat di rawat lagi dengan operative dentistry

Saat gigi secara ekstensif rusak oleh karies gigi, dokter gigi harus

mengevaluasi kelayakan gigi karies yang akan dikonservasi. Walaupun pasien

dan dokter gigi ingin mempertahankan gigi tersebut, gigi diindikasikan untuk

ekstraksi jika semua prosedur konservasi telah gagal. Kadang-kadang margin

yang tajam dari gigi mengulserasi mukosa. Jumlah gigi karies yang lebih dari

Page 4: Documentbm

satu dapat menyebabkan buruknya kebersihan mulut. Dalam kasus seperti itu,

pencabutan gigi akan meningkatkan kebersihan mulut.

2.7 Gigi supernumerary

Supernumerary teeth dapat menyebabkan susunan gigi-geligi yang terlalu

berjejal atau malah dapat menghambat pertumbuhan gigi sebelahnya. Perawatan

yang dilakukan oleh dokter gigi tergantung dari keparahan kasus. Biasanya

dilakukan tindakan pencabutan gigi yang berlebih atau hanya dilakukan

observasi bila ada pertimbangan-pertimbangan tertentu.

2.8 Retensi gigi desidui bila gigi permanen pengganti telah erupsi

Perawatan yang dilakukan oleh dokter gigi tergantung dari keparahan

kasus. Biasanya dilakukan tindakan pencabutan gigi yang berlebih atau hanya

dilakukan observasi bila ada pertimbangan-pertimbangan tertentu.

2.9 Gigi malposisi yang tidak dapat dilakukan perawatan secara orthodonsi

Gigi yang mengalami malposisi dapat diindikasikan untuk pencabutan

dalam situasi yang parah. Jika gigi mengalami trauma jaringan lunak dan tidak

dapat ditangani oleh perawatan ortodonsi, gigi tersebut harus diekstraksi. Contoh

umumnya adalah molar ketiga rahang atas yang keluar kearah bukal yang parah

dan menyebabkan ulserasi dan trauma jaringan lunak di pipi.

2.10 Keperluan untuk mendapatkan ruangan untuk perawatan orthodonsi

Perawatan ortodonti terkadang memerlukan pencabutan gigi untuk

merawat susunan gigi yang tidak teratur. Pada perawatan ortodonti ada dua

alasan untuk mencabut gigi. Pertama: mendapatkan ruangan untuk penyusunan

gigi pada kasus gigi berjejal dengan derajat berat, kedua: untuk menggerakkan

gigi pada kasus protrusi yang memerlukan retraksi.

2.11 Sisa akar yang masih tertanam di processus alveolaris

Secara statistik, telah diamati bahwa banyak sisa akar yang rusak tetap

simtomatik. Hal ini menimbulkan kontroversi mengenai apakah sisa akar

Page 5: Documentbm

tersebut diindikasikan untuk diambil. Aturan umumnya, sisa akar yang sangat

kecil dapat dibiarkan dan pasien diamati secara berkala. Dengan kemajuan

zaman, pasien secara medis dikompromikan. Maka, pencabutan diindikasikan

segera setelah didiagnosis.

2.12 Gigi yang menyebabkan iritasi kronis atau trauma jaringan lunak

Iritasi kronis pada jaringan lunak disebabkan karena adanya bakteri, iritasi

terhadap bahan restorasi silikat dan akrilik yang berkepanjangan, radang pulpa

yang berlanjut, gangguan neoplastik, kondisi periodontal dan faktor

perkembangan dan trauma.

Ketika jaringan periodontal terlibat, klinisi harus memutuskan apakah

akan mengekstraksi gigi atau tidak. Keputusan akhir tergantung pada

keberhasilan terapi periodontal, sikap pasien terhadap konsep koservasi gigi

yang sudah seperti itu dan faktor ekonomi dan waktu. Bahkan jika pasien

menginginkan gigi tetap dipertahankan, kehilangan lebih dari 40% dari

dukungan jaringan periodontal memerlukan pencabutan gigi.

3. KONTRA INDIKASI EKSODONSIA

3.1 Macam-macam kelainan atau penyakit

Kardiologi Vaskular 6

1. Aritmia

Aritmia adalah gangguan irama jantung, suatu kondisi di mana jantung

berdenyut tidak menentu. Irama jantung mungkin terlalu cepat (takikardia),

terlalu lambat (bradikardia) atau tidak teratur. Beberapa aritmia, seperti fibrilasi

ventrikel, dapat menyebabkan serangan jantung jika tidak segera diobati.

Etiologi:

Hipoksia: miokardium yang kurang oksigen adalah miokardium yang tidak

sehat. Kelainan paru entah itu penyakit paru kronik berat atau emboli paru

akut adalah pencetus utama aritmia jantung

Iskemia dan iritabilitas: infark miokardium merupakan keadaan yang

umumnya menyebabkan aritmia. Angina juga merupakan pencetus utama,

Page 6: Documentbm

bahkan tanpa perlu adanya Kematian sel miokardium akibat infark.

Miokarditis, yaitu peradangan otot jantung yang sering disebabkan oleh

infeksi virus berulang dapat mencetuskan aritmia.

Stimulasi simpatis: tonus simpatis yang meningkat karena hipertiroidisme,

gagal jantung kongestif, gugup, olahraga, dll dapat mencetuskan aritmia.

Drugs (obat-obatan): banyak obat yang dapat menyebabkan aritmia. Bahkan

obat-obatan antiaritmia sendiri seperti kuinidin turut menjadi penyebab

aritmia.

Gangguan elektrolit: hipokalemia ditakuti karena krmampuannya

mencetuskna aritmia tetapi ketidakseimbangan kalsium dan magnesium turut

bertanggung jawab.

Bradikardia: frekuensi jantung yang sangan lambat tampaknya cenderung

berubah menjadi aritmia.

Strecth (regangan): pembesaran dan hipertropi atrium dan ventrikel dapat

mencetuskan aritmia.

Kelainan struktur sistem konduksi: penderita yang memiliki fetal despersi di

AV node dan fasciculo ventricular connection atau yanmemiliki jalur

tambahan seperti pada sindrom wollf-parkinson-White sangat mudah

mengalami aritmia melalui mekanisme preeksitasi.

Interval QT yang memanjang: pada penderita penyakit jantung koroner,

kelainan struktur jantung atau gangguan elektrolit yang disertai interval QT

memanjang akan lebih sering terjadi aritmia dibandingkan dengan individu

normal.

2. Coronary artery disease (juga dikenal sebagai coronary heart diease and

ischaemic heart disease) adalah ketidakseimbangan antara kebutuhan perfusi

jantung dan pasokan darah teroksigenasi oleh arteri koronaria.

3. Cardiomyopathy (penyakit cardiac muscle) adalah istilah diagnostik umum yang

menggambarkan penyakit non-inflamasi jantung primer.

4. Hypertensive heart disease adalah gangguan yang umumnya dihubungkan

dengan meningkatnya morbiditas dan mortalitas kardiovaskular secara nyata.

5. Heart failure adalah keadaan patofisiologis yaitu jantung tidak stabil untuk

menghasilkan curah jantung yang adekuat sehingga perfusi jaringan tidak

Page 7: Documentbm

adekuat, dan/atau peningkatan tekanan pengisian diastolik pada ventrikel kiri,

sehingga tekanan kapiler paru meningkat.

6. Cor pulmonale adalah suatu penyakit kegagalan jantung akibat kerusakan paru-

paru.

7. Cardiac dysrhythmias adalah suatu keadaan irama jantung yang abnormal.

8. Inflamasi penyakit jantung

- Endocarditis adalah infeksi endokardium yang melibatkan katup jantung,

cacat septum atau mural endokardium.

Etiologi : Endokarditis merupakan infeksi di katup jantung yang disebabkan

oleh organisme Staphylococcus aureus.

- Myocarditis adalah peradangan otot jantung.

9. Valvular heart disease adalah penyakit yang mengenai katup jantung yang dapat

mengalami stenosis (penyempitan) atau inkompeten (kebocoran).

10. Cerebrovascular disease adalah suatu kondisi iskemi pada otak akibat

kurangnya suplai darah serebral yang disebabkan oleh thrombosis, emboli atau

hemoragi yang mengakibatkan defisit neurologis.

11. Peripheral arterial disease adalah penyakit yang menyerang arteri yang

menyuplai darah ke tungkai.

12. Congenital heart disease adalah suatu didefinisikan sebagai suatu kelainan dari

sistem kardiovaskular yang hadir pada saat lahir.

13. Rheumatic heart disease adalah penyakit jantung kronis dengan kerusakan katup

jantung yang disebabkan oleh demam rematik.

14. Penyakit Jantung Koroner

Arteroskeloris merupakan penyebab pada kebanyakan kasus penyakit jantung

koroner. Proses tersembunyi ini dimulai dengan lapisan lemak yang pertama kali

terlihat pada awal remaja ; lesi ini berkembang menjadi plak pada dewasa muda

dan dapat menghasilkan sumbatan pada pembekuan darah dan serangan jantung

pada usia pertengahan dan selanjutnya. Abnormalitas mekanisme lemak lain,

hipertensi sistemik, diabetes mellitus, dan merokok berkontribusi pada jumlah

plak arterosklerosis meskipun faktor-faktor ini memberikan pengaruh berbeda

pada CAD di subgroup klinis. Sebagai contoh, diabetes dan kadar kolesterol

Page 8: Documentbm

HDL yang rendah memiliki efek lebih besar pada wanita, merokok memiliki

efek yang lebih pada pria.

Pulmonologi7

1. Pneumonia (radang paru-paru)

Peradangan dari gelembung udara mikroskopik paru-paru yaitu alveolus dan

saluran udara terkecil yaitu bronkiolus atau disebut pneumonia. Pneumonia dapat

timbul di berbagai daerah di paru-paru. Pneumonia lobar menyerang sebuah lobus

atau potongan besar paru-paru. Pneumonia lobar adalah bentuk pneumonia yang

mempengaruhi area yang luas dan terus-menerus dari lobus paru-paru.

Etiologi:

Penyebab utama infeksi bakteri, sering kali dari jenis Streptococcus pneumoniae.

Pneumonia dapat dipicu menjadi permasalahan sekunder oleh infeksi virus di

saluran pernapasan atas, seperti flu.

Penyebab lain meliputi berbagai jenis bakteri juga virus seperti influenza dan

cacar air dan lebih jarang mikroorganisme seperti protozoa dan jamur.

2. Penyakit Legionnaries

Legionnaries adalah penyakit paru-paru yang disebabkan bakteri legionella

pneumophilia. Bentuk infeksinya mirip dengan pneumonia.

Etiologi:

Bakteri legionella yang menyebabkan penyakit ini merupakan bakteri berbentuk

batang yang ditemukan di sebagian besar sumber air. Mereka berlipat ganda

sangat cepat. Mereka terdapat di sistem pipa ledeng atau di mana pun yang air

bisa menggenang.

Penyakit Legionnaire pertama kali dijelaskan pada 1976 setelah terjadi wabah

penyakit yang mirip penumonia berat pada veteran perang di sebuah konvensi

American legion. Penyakit ini lebih banyak menyerang laki-laki.

3. Efusi pleura

Page 9: Documentbm

Cairan berlebih di dalam membran berlapis ganda yang mengelilingi paru-paru

disebut efusi pleura. Dua lapis membran yang melapisi paru-paru atau pleura

dilumasi oleh sedikit cairan yang memungkinkan paru-paru mengembang dan

berkontraksi dengan halus dalam dinding dada. Infeksi seperti pneumonia dan

tuberkulosis, gagal jantung, dan beberapa kanker dapat menimbulkan

pengumpulan cairan di antara pleura. Jumlahnya bisa mencapai tiga liter yang

menekan paru-paru.

4. Tuberkulosis (TB)

Tuberkulosis atau disingkat TB merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi

yang menyerang jaringan paru-paru.

Etiologi:

Tuberkulosis adalah penyakit infeksi kronis yang disebabkan oleh Mycobacterium

tuberculosis.12 Sebagian besar orang memiliki mikroba TB di dalam tubuhnya,

tapi mikroba ini hanya menyebabkan penyakit di beberapa orang saja, biasanya

jika imunitas atau kekebalan tubuh orang itu menurun.

5. Pneumotoraks

Pneumotoraks adalah penyakit yang terdapat di selaput paru atau yang disebut

pleura. Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan

udara masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis.

Etiologi:

Pneumotoraks terjadi jika satu atau kedua membran pleura tertembus dan udara

masuk ke dalam rongga pleura menyebabkan paru-paru mengempis. Membran

pleura dipisahkan oleh lapisan cairan pleura sangat tipis yang melumasi gerakan

mereka. Keseimbangan tekanan antara dinding dada, lapisan pleura, dan jaringan

paru-paru memungkinkan paru-paru "terisap" ke dalam dinding dada.

Pada pneumotoraks, udara masuk ke dalam rongga pleura. Keseimbangan tekanan

pun berubah dan paru-paru mengempis. Jika lebih banyak udara yang masuk ke

dalam rongga tapi tidak dapat keluar, tekanan di sekitar paru-paru semakin tinggi

yang dapat mengancam jiwa.

Page 10: Documentbm

Pneumotoraks spontan dapat terjadi akibat pecahnya alveolus yang membesar

secara abnormal di permukaan paru-paru atau akibat kondisi paru-paru, seperti

asma. Penyebab lain adalah patah tulang rusuk dan luka dada.

6. Sesak Nafas (Asma)

Asma adalah penyakit radang paru-paru yang menimbulkan serangan sesak napas

dan mengi yang berulang. Asma merupakan salah satu kelainan paru-paru paling

banyak dan bervariasi, menyerang satu dari empat anak di beberapa daerah.

Etiologi:

Asma disebabkan penyempitan saluran udara di dalam paru-paru. Pada sebagian

besar anak, pemicu serangan adalah reaksi alergi terhadap benda asing, atau

alergen, yang dapat berupa partikel kecil terhirup, seperti polen, jamur dari

kotoran tungau debu rumah, dan partikel-partikel dari rambut atau bulu hewan.

Kasus lain disebabkan oleh alergi makanan atau minuman, obat tertentu, stres,

infeksi saluran napas, dan aktivitas berat dalam cuaca dingin.

Menurut The Lung Association of Canada, ada dua faktor yang menjadi pencetus

asma, yaitu:

1. Pemicu (trigger) yang mengakibatkan mengencang atau menyempitnya saluran

pernafasan (bronkokonstriksi). Pemicu tidak menyebabkan peradangan. Banyak

kalangan kedokteran yang menganggap pemicu dan bronkokonstriksi adalah

gangguan pernafasan akut, yang belum berarti asma, tapi bisa menjurus menjadi

asma jenis intrinsik. Gejala-gejala bronkokonstriksi yang diakibatkan oleh

pemicu cenderung timbul seketika, berlangsung dalam waktu pendek dan relatif

mudah diatasi dalam waktu singkat. Namun saluran pernafasan akan bereaksi

lebih cepat terhadap pemicu, apabila sudah ada, atau sudah terjadi peradangan.

Umumnya pemicu yang mengakibatkan bronkokonstriksi termasuk stimulus

sehari-hari seperti: perubahan cuaca dan suhu udara, polusi udara, asap rokok,

infeksi saluran pernafasan, gangguan emosi, dan olahraga yang berlebihan.

2. Penyebab (inducer) yang mengakibatkan peradangan (inflammation) pada

saluran pernafasan. Penyebab asma (inducer) bisa menyebabkan peradangan

(inflammation) dan sekaligus hiperresponsivitas (respon yang berlebihan) dari

Page 11: Documentbm

saluran pernafasan. Oleh kebanyakan kalangan kedokteran, inducer dianggap

sebagai penyebab asma sesungguhnya atau asma jenis ekstrinsik. Penyebab

asma (inducer) dengan demikian mengakibatkan gejala-gejala yang umumnya

berlangsung lebih lama (kronis), dan lebih sulit diatasi, dibanding gangguan

pernafasan yang diakibatkan oleh pemicu (trigger). Umumnya penyebab asma

(inducer) adalah alergen, yang tampil dalam bentuk: ingestan, inhalan, dan

kontak dengan kulit. Ingestan yang utama ialah makanan dan obat-obatan.

Sedangkan alergen inhalan yang utama adalah tepung sari (serbuk) bunga,

tungau, serpih dan kotoran binatang, serta jamur.

7. Penyakit Paru-Paru Obstruktif Kronis

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) mempunyai karakteristik keterbatasan

jalan napas yang tidak sepenuhnya reversibel. PPOK adalah kelainan jangka

panjang di mana terjadi kerusakan jaringan paru-paru secara progresif dengan

sesak napas yang semakin berat. PPOK terutama meliputi bronkitis kronis dan

emfisema, dua kelainan yang biasanya terjadi bersamaan.

Etiologi:

Udara masuk dan keluar dari paru-paru terhambat dan kemampuan paru-paru

untuk mengambil oksigen untuk memenuhi kebutuhan normal tubuh berkurang.

Sejauh ini faktor penyumbang terbesar risiko PPOK adalah merokok.

8. Bronkitis Kronis

Peradangan kronis saluran udara paru-paru biasanya disebabkan oleh rokok.

Jarang sekali, infeksi akut yang berulang menimbulkan bronkitis kronis.

Pada bronkitis kronis, bronkus, saluran udara utama menuju paru-paru, meradang,

membengkak, dan menyempit akibat iritasi oleh asap tembakau, infeksi berulang,

atau paparan lama terhadap zat polutan. Saluran udara yang meradang mulai

menghasilkan dahak berlebihan, awalnya menyebabkan batuk mengganggu di

waktu lembap dan dingin, lalu berlanjut sepanjang tahun.

9. Emfisema

Page 12: Documentbm

Emfisema adalah jenis penyakit paru obstruktif kronik yang melibatkan kerusakan

pada kantung udara (alveoli) di paru-paru. Akibatnya, tubuh tidak mendapatkan

oksigen yang diperlukan. Emfisema membuat penderita sulit bernafas. Penderita

mengalami batuk kronis dan sesak napas. Penyebab paling umum adalah

merokok. 

Etiologi:

Sebagian besar penderita emfisema adalah para perokok berat dalam waktu lama,

walaupun kelainan bawaan langka yang disebut defisiensi alfa1-antitripsin juga

dapat menyebabkan emfisema. Meskipun kerusakan akibat emfisema biasanya

ireversibel (tak bisa kembali), berhenti merokok kadang dapat memperlambat

perkembangan penyakit dan memungkinkan silia untuk pulih kembali. Silia

sendiri adalah rambut-rambut kecil di permukaan lapisan saluran udara paru-paru.

10. Penyakit Paru Akibat Kerja

Asbestosis, silikosis, dan pneumokoniosis disebabkan oleh menghirup partikel

yang mengiritasi dan membuat peradangan jaringan paru-paru, mengarah ke

timbulnya fibrosis. Orang yang berisiko tinggi menderita penyakit paru-paru

akibat pekerjaan, adalah para pekerja yang terpapar partikel beracun selama

bertahun-tahun, misalnya para pekerja tambang.

11. Silikosis

Silikosis adalah salah satu penyakit paru akibat lingkungan kerja. Penyakit ini

merupakan suatu pneumokoniosis yang disebabkan oleh inhalasi partikel-partikel

kristal silika bebas.

12. Kanker paru-paru

Keberadaan tumor ganas di paru-paru disebut kanker paru-paru. Kanker paru-paru

adalah kanker paling umum di dunia dan lebih dari satu juta kasus baru ditemukan

setiap tahun.

Etiologi :

Page 13: Documentbm

Penyebab paling sering kanker paru-paru yang ditemukan hampir 90 persen dari

seluruh kasus adalah rokok. Banyaknya zat iritan yang terhirup saat bernapas

memicu pertumbuhan sel abnormal di dalam paru-paru, tapi rokok mengandung

ribuan zat karsinogen (penyebab kanker).

Dalam kasus yang sangat jarang, kanker paru-paru disebabkan oleh asbes, zat

kimia beracun, atau gas radioaktif radon. Seperti penyakit kanker lainnya, kanker

paru-paru pun dapat dipicu oleh keberadaan faktor genetik dan penerapan gaya

hidup yang tidak sehat, yang umumnya seperti merokok dan terlalu banyak

minum-minuman alkohol, serta kurangnya berolahraga.

13. Bronkitis Akut

Bronkitis akut merupakan proses inflamasi dari saluran pernapasan (trakea dan

bronkus) atau pada saluran pernapasan bagian bawah. Pada pasien yang sehat dan

tanpa penyakit paru-paru, bronchitis banyak disebabkan oleh infeksi virus. Virus

yang umumnya terlibat adalah Rhinovirus, Coronavirus, virus influenza dan

parainfluenza, serta adenovirus. Bronchitis akut yang disebabkan oleh infeksi

bakteri jarang ditemukan dan lebih sering pada pasien dengan penyakit paru

kronis. Penyebab paling banyak pada kelompok ini adalah Streptococcus

pneumonia. Infeksi oleh Haemophilus influenze biasa ditemukan pada pasien

dengan penyakit paru kronis obstruktif (COPD). Bakteri lain penyebab bronchitis

akut adalah Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, Bordetella

pertussis, and Legionella spp. Bakteri Staphylococcus dan gram-negatif

merupakan penyebab umum bronchitis diantara pasien yang berada di rumah

sakit.

Kelainan Metabolik8

1. Galaktosemia

Galaktosemia (kadar galaktosa yang tinggi dalam darah) biasanya Kelainan ini

merupakan kelainan bawaan. Tidak adanya enzim yang dapat merombak laktosa

pada bayi yang baru lahir, sehingga tidak dapat meminum ASI dari ibunya karena

mengandung galaktosa. Kelainan ini bila dibiarkan dapat menyebabkan kerusakan

Page 14: Documentbm

mata, hati, dan otak. Sekitar 1 dari 50.000-70.000 bayi terlahir tanpa enzim

tersebut. Jika kadar galaktosanya tinggi, galaktosa dapat melewati plasenta dan

sampai ke janin, menyebabkan katarak.

Etiologi:

Galaktosemia disebabkan oleh kekurangan enzim galaktose 1-fosfat uridil

transferase, kekurangan galaktokinase, kekurangan galaktose 6-fosfat epimerase.

Ketidakmampuan mekanisme galaktosa terjadi akumulasi galaktosa dalam darah

yang dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal, mata dan lain-lain.

2. Fenilketonuria

Merupakan suatu penyakit yang penderitanya memiliki asam fenilketonuria yang

berlebih sehingga merusak sistem saraf serta yang mempengaruhi pengolahan

protein oleh tubuh dapat menyebabkan ketidakmampuan belajar sampai

keterbelakangan mental. Bayi yang terlahir dengan fenilketonuria tampak normal,

tetapi jika tidak diobati mereka akan mengalami gangguan perkembangan yang

baru terlihat ketika usianya mencapai 1 tahun. Dalam keadaan normal, fenilalanin

diubah menjadi tirosin dan dibuang dari tubuh. Tanpa enzim tersebut, fenilalanin

akan tertimbun di dalam darah dan merupakan racun bagi otak.

Etiologi:

Fenilketonuria (Fenilalaninemia, Fenilpiruvat oligofrenia) adalah suatu penyakit

keturunan disebabkan karena tubuh tidak memiliki enzim pengolah asam amino

fenilalanin  yang diubah menjadi tirosin, sehingga menyebabkan kadar fenilalanin

yang tinggi di dalam darah, yang berbahaya bagi tubuh.

3. Intoleransi Fruktosa

Intoleransi fruktosa adalah suatu penyakit keturunan dimana tubuh tidak dapat

menggunakan fruktosa karena tidak memiliki enzim fosfofruktaldolase. Sebagai

akibatnya, fruktose 1-fosfatase (yang merupakan hasil pemecahan dari fruktosa)

tertimbun di dalam tubuh, menghalangi pembentukan glikogen dan menghalangi

perubahan glikogen menjadi glukosa sebagai sumber energi.

Etiologi:

Page 15: Documentbm

Intoleransi Fruktosa disebabkan oleh kekurangan protein (aldose B) dan memiliki

enzim fosfofruktaldolase untuk memecah fruktosa.

Kelainan Endokrin8

1. Hipotiroidisme Kongenital

Hormon tiroid yang dikeluarkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar gondok) dibutuhkan

sepanjang hidup manusia untuk mempertahankan metabolisme serta fungsi organ

dan peranannya sangat kritis pada bayi yang sedang tumbuh pesat. Hipotiroidisme

terjadi jika bayi tidak memiliki kelenjar tiroid atau jika kelenjar tiroid tidak

terbentuk secara sempurna. Kelenjar tiroid tidak terbentuk atau abnormal dan

kelenjar pituitari tidak dapat merangsang pembentukan hormon tiroid oleh

kelenjar tiroid sehingga menyebabkan cacat pembentukan atau abnormalitas

hormon tiroid. Hipotiroidisme kongenital disebabkan oleh kekurangan iodium dan

hormon tiroid yang terjadi sebelum atau segera sesudah penderita dilahirkan.

Hormon tiroid adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar

gondok) yang terletak di bagian depan leher.

Etiologi:

Hipotiroidisme Konginetal bisa disebabkan oleh berbagai kelainan seperti

misalnya kelainan anatomis berupa tidak terbentuknya kelenjar tiroid (agenesis/

atiroid), hipotrofi, atau kelenjar terletak tidak pada tempatnya (ektopik). Selain itu

kelainan genetik, kekurangan atau kelebihan iodium, serta gangguan sintesis

hormon tiroid atau dishormogenesis juga dapat menyebabkan hipotiroidisme

kongenital.

2. Hiperplasia Adrenal Konginetal

Hiperplasia adrenal kongenital disebabkan oleh hambatan metabolik dalam

sintesis hidrokortison. Pada anak homozigot dengan mutasi gen resesif autosomal,

tidak ditemukan enzim hidroksilase 21. Keadaan ini mengakibtakan dua hal yaitu

kortokosteroid dan mineralokortikoid yang beredar dalam tubuh tidak cukup dan

produksi hormone korteks adrenal berlebih karena peningkatan produksi ACTH

oleh hipofisis.

Page 16: Documentbm

Etiologi:

Hiperplasia Adrenal Konginetal disebabkan kekurangan enzim hidroksilase

21 yang diperlukan kelenjar adrenal untuk membentuk hormon kortisol dan

aldosteron karena kelebihan androgen.

3. Defisiensi Growth Hormone

Defisiensi Growth Hormone gangguan ini ditandai dengan gagalnya

pertumbuhan, yang seringkali dikaitkan dengan kegagalan kematangan seksual.

Merupakan salah satu hormon penting yang mengatur pertumbuhan anak.

Etiologi:

Defisiensi Growth Hormone disebabkan defisiensi hormone pertumbuhan (growth

hormone / GH) merupakan penyebab gagal tumbuh yang sering dijumpai atau

berhubungan dengan defisiensi hormone hipofisis lain.

4. Diabetes Melitus

Diabetes Mellitus adalah penyakit yang mempengaruhi gula darah, hal ini terjadi

karena glukosa (gula sederhana) di dalam darah terlalu tinggi. Sehingga tubuh

tidak dapat menggunakan insulin dengan benar atau tidak sempurna.

Etiologi:

DM Tipe 1 : Gagalnya pankreas mengeksresikan insulin, baik melalui

degenerasi, ataupun inaktivasi sel-sel beta.

DM Tipe ll : Insulin diproduksi oleh sel-sel beta dalam jumlah normal atau

mendekati normal, tetapi sel-sel tubuh tidak mampu menggunakannya karena

defisiensi atau gangguan reseptor insulin.11

Hematologi9

1. Anemia

Anemia merupakan istilah umum untuk menguraikan penyakit yang berkaitan

dengan suatu penurunan kadar hemoglobin kadar sirkulasi. Anemia dapat timbul

Page 17: Documentbm

sebagai akibat kehilangan darah, kerusakan eritrosit yang berlebihan, kekurangan

zat besi yang disebutkan sebagai beberapa sebab utama saja.

Etiogi:

Anemia terjadi sebagai akibat ganguan atau rusaknya mekanisme produksi sel

darah merah. Penyebab anemia adalah menurunnya produksi sel-sel darah merah

karena kegagalan dari sumsum tulang, meningkatnya penghancuran sel-sel darah

merah, perdarahan dan rendahnya kadar eritropoetin, misalnya pada gagal ginjal

yang parah.

Ada 3 jenis anemia :10

a. Anemia aplastik didefinisikan sebagai suatu kegagalan anatomi dan fisiologi

dari sumsum tulang yang mengarah pada suatu penurunan nyata atau tidak

adanya unsur pembentuk darah dalam sumsum tulang.

Etiologi :

1. Faktor Kongenital

Sindrom fankoni yang biasanya disertai kelainan bawaan lain seperti

microsepali, strabismus, anomali jari, kelainan ginjal dan sebagainya

2. Faktor didapat

Bahan kimia : Benzena, insektisida, senyawa As, Au, Pb

Obat : Cloramfenikol, Mesantoin (anti konvulsan), piribenzamin (anti

histamin), santonin/kalomel, obat sitostatika (mileran, metrotrexate,

TEM, Vincristine, rubidomycine, dsb)

Radiasi : Sinar rontgen, radio aktif.

Faktor individu : Alergi terhadap obat, bahan kimia dll

Infeksi : Tuberculosis milier, hepatitis dab

Lain – lain : Keganasan, penyakit ginjal, gangguan endokrin.

Idiopatik : Merupakan penyebab yang paling sering.

b. Anemia defisiensi zat besi merupakan anemia yang paling umum, zat besi

merupakan unsur yang diperlukan dalam pembentukan hemoglobin, karena

itu defisiensi zat besi akan mempengaruhi jumlah hemoglobin yang dapat

diperoleh.

Page 18: Documentbm

Etiologi :

Menurut patogenesisnya anemia defisiensi besi dibagi menjadi :

1.Masukan kurang : MEP, defisiensi diet relatif yang disertai pertumbuhan

yang cepat

2.Absorbsi kurang : MEP, diare kronik, sindrom malabsorbsi lainnya

3.Sintesis kurang : tranferin kurang (hipotransferinemia kongenital)

4.Kebutuhan yang bertambah : infeksi, pertumbuhan yang cepat

5.Pengeluaran yang bertambah karena anchylostomiasis, amubiasis yang

menahun, polip, hemolisis intravaskular kronis yang menyebabkan

hemosiderinemia.

c. Anemia Sel Sabit adalah anemia dimana kondisi eritrosit mengandung

bentuk hemoglobin yang abnormal (HbS) dengan rantai beta yang abnormal.

Sebagai akibatnya mereka mengambil bentuk aneh (bersabit) jika tekanan

oksigen menurun.

Etiologi :

Kelainan bawaan (kongenital) atau merupakan faktor yang didapat

(acquired).

2. Leukemia

Leukimia dalah proliferasi sel darah putih yang masih immatur dalam jaringan

pembentuk darah.

Etiologi :

Penyebab leukemia belum diketahui secara pasti. Faktor predisposisi leukemia

berupa:

- Faktor genetik

- Obat-obat imunosupresif, obat-obat karsinogenik sperti diethylstilbestrol

- Faktor herediter, misalnya pada kembar monozigot

- Kelainan kromosom, misalnya pada Down Syndrome

- faktor lingkungan seperti penggunaan zat-zat kimia (benzen, arsen, kloramfenikol,

fenilbutazon dan agen antineoplastik), radiasi dan kemoterapi.12

Page 19: Documentbm

3. Thalasemia

Thalasemia adalah suatu gangguan darah yang diturunkan ditandai oleh defisiensi

produksi rantai globin pada hemoglobin terutama rantai beta, kendatipn dapat

mempengaruhi juga rantai alfa. Kondisi ini dapat homozigot (talasemia rantai

alfa) yang ketal in utero, menyebabkan hidrops fetalis, atau heterozigot (talasemia

rantai beta) yang secara relatif merupakan kondisi jinak.

Etiologi : Faktor genetik

4. Demam Berdarah Dengue (DHF)

Demam berdarah Dengue adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus

dengue (arbovirus) yang masuk ke dalam tubuh melalui gigitan nyamuk aedes

aegypty.

Etiologi : Virus dengue sejenis arbovirus

5. Immunologic Trobocytopenic Purpura (ITP)

ITP disebabkan oleh penghancuran trombosit yang dimediasi oleh antibodi.

Meliputi dua bentuk :11

ITP Akut : Penghancuran trombosit disebabkan oleh autoantibodi

antitrombosit yang transien. Paling sering pada anak-anak yang sudah

terinfeksi virus (misalnya virus rubella, Citomegalovirus (CMV), dan lainnya.

ITP Kronik : Disebabkan oleh autoantibodi trombosit (yang disintesis

dalam lien) biasanya ditujukan langsung pada salah satu dari dua antigen

trombosit kompleks glikoprotein membran trombosi IIb/IIIa atau Ib/IX.

Penghancuran trombosit yang terbungkus antibodi terjadi di dalam limpa.

Nefrologi12,13

1. Anuria

Anuria merupakan kegagalan ginjal dalam memproduksi urin. Anuria diakibatkan

oleh kurangnya tekanan untuk melakukan filtrasi darah dalam ginjal. Anuria juga

bisa muncul akibat radang di glomerulus, yakni organ penyaring darah pada

Page 20: Documentbm

ginjal. Penyempitan arterial efferent oleh hormon epinefrin dan radang menjadi

penyebab utama terjadinya penyakit ini.

2. Glikosuria

Penyakit ini ditunjukkan dengan adanya kandungan gula dalam urin. Penyakit ini

diakibatkan oleh rusaknya badan malpigi yang bertugas untuk menyaring darah.

3. Albuminaria

Albuminaria merupakan kelainan ginjal yang diakibatkan oleh naiknya tingkat

permeabilitas membrane glomerulus. Permeabilitas bisa naik karena adanya luka

di membrane glomerulus akibat kenaikan darah, iritasi pada sel-sel ginjal akibat

eter, bakteri, logam berat, dan zat lainnya. Penyakit ini bisa diketahui dengan

adanya protein albumin pada urin.

4. Hematuria

Hematuria merupakan kondisi dimana urin mengandung sel-sel darah merah.

Hematuria juga bisa disebabkan iritasi atau radang pada sel-sel ginjal.

5. Bilirubinaria

Penyakit ini memiliki ciri-ciri zat warna empedu atau bilirubin yang berlebihan

pada urin. Kondisi ini bisa diakibatkan adanya penguraian hemoglobin yang

berlebihan atau akibat  disfungsi hati.

6. Nefritis Glomerulus

Nefritis glomerulus atau radang ginjal umumnya diakibatkan reaksi alergi

terhadap racun yang diproduksi bakteri Streptococcus yang bisa menginfeksi

bagian tubuh lainnya seperti tenggorokan. Penyakit ini memungkinkan sel-sel

darah merah dan protein tercampur dengan urin. Nefritis glomerulus parah bisa

menyebabkan gagal ginjal.

7. Pielonefritis

Pielonefritis merupakan radang atau infeksi pada ginjal. Kondisi ini umumnya

berawal dari bagian dalam ginjal (pelvis) yang menyebar ke seluruh bagian ginjal.

Penyakit ini bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal.

8. Kistitis

Kistitis merupakan radang pada kantung kemih yang disebabkan infeksi bakteri,

luka mekanis, atau infeksi bakteri.

9. Nefrosis

Page 21: Documentbm

Nefrosis adalah bocornya membrane glomerulus yang menyebabkan sejumlah

besar protein dalam darah berpindah ke dalam urin. Pindahnya protein ini

mengakibatkan air dan natrium menumpuk di tubuh sehingga mengakibatkan

pembengkakan pada bagian tubuh.

10. Polisistik

Polisistik merupakan kerusakan saluran ginjal yang menyebabkan munculnya

kista di sepanjang saluran ginjal. Selain itu, kondisi ini juga menyebabkan bagian

ginjal yang berfungsi menyaring darah akan rusak. Kista yang makin membesar

dapat memicu terjadinya gagal ginjal. Gagal ginjal akibat Polisistik ini biasanya

terjadi pada usia empat puluh tahun ke atas.

Penyebab dari gagal ginjal kronis menurut (Price, 2002), adalah :14

1) Infeksi Saluran Kemih

Infeksi saluran kemih (SIK) sering terjadi dan menyerang manusia tanpa

memandang usia, terutama wanita. Infeksi saluran kemih umumnya dibagi dalam

dua kategori besar : Infeksi saluran kemih bagian bawah (uretritis, sistitis, prostatis)

dan infeksi saluran kencing bagian atas (pielonepritis akut). Sistitis kronik dan

pielonepritis kronik adalah penyebab utama gagal ginjal tahap akhir pada anak-

anak.

2) Penyakit peradangan

Kematian yang diakibatkan oleh gagal ginjal umumnya disebabkan oleh

glomerulonepritis kronik. Pada glomerulonepritis kronik, akan terjadi kerusakan

glomerulus secara progresif yang pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya

gagal ginjal.

3) Nefrosklerosis hipertensif

Hipertensi dan gagal ginjal kronik memiliki kaitan yang erat. Hipertensi mungkin

merupakan penyakit primer dan menyebabkan kerusakan pada ginjal, sebaliknya

penyakit ginjal kronik dapat menyebabkan hipertensi atau ikut berperan pada

hipertensi melalui mekanisme retensi natrium dan air, serta pengaruh vasopresor

dari sistem renin-angiotensin.

Page 22: Documentbm

4) Gangguan kongenital dan herediter

Asidosis tubulus ginjal dan penyakit polikistik ginjal merupakan penyakit herediter

yang terutama mengenai tubulus ginjal. Keduanya dapat berakhir dengan gagal

ginjal meskipun lebih sering dijumpai pada penyakit polikistik

5) Gangguan metabolic

Penyakit metabolik yang dapat mengakibatkan gagal ginjal kronik antara lain

diabetes mellitus, gout, hiperparatiroidisme primer dan amiloidosis.

6) Nefropati toksik

Ginjal khususnya rentan terhadap efek toksik, obat-obatan dan bahan-bahan kimia

karena alasan-alasan berikut :

a. Ginjal menerima 25 % dari curah jantung, sehingga sering dan mudah kontak

dengan zat kimia dalam jumlah yang besar.

b. Interstitium yang hiperosmotik memungkinkan zat kimia dikonsentrasikan

pada daerah yang relatif hipovaskular.

c. Ginjal merupakan jalur ekskresi obligatorik untuk kebanyakan obat, sehingga

insufisiensi ginjal mengakibatkan penimbunan obat dan meningkatkan

konsentrasi dalam cairan tubulus.

3.2 Penatalaksanaan untuk Dilakukan Ekstraksi

3.2.1 Penatalaksanaan Kardiologi vaskuler15

Hipertensi Arterial (Arterial Hypertension)

1. Pasien dengan hipertensi terkontrol tidak memberikan resiko besar pada prakter

kedokteran gigi

2. Konsultasi dengan dokter sangat disarankan untuk mengetahui tingkat

pengontrolan hipertensi dan obat-obatan yang diresepkan saat itu.

3. Pasien diinstruksikan untuk mengkonsumsi obat-obatan seperti biasa saat

perawata gigi

Page 23: Documentbm

4. Untuk perawatan gigi, tekanan darah pasien harus dicatat dan apabila nilai

tekanan darah tinggi, perlu dilakukan penundaan perawatan sampai tekanan

darah terkontrol

5. Apabila memungkinkan perawatan dilakukan saat pagi hari

6. Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada pasien dengan rasa

cemas berlebihan(5-10mg diazepam pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam

sebelum dilakukannya perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau sedasi

nitrous oxide

7. Saat nilai tekanan darah pasien yang tidak baik, maka pasien harus dirujuk ke

dokter untuk dikontrol tekanan darahnya sebelum dilakukan perawatan gigi

8. Apabila ada perawatan gigi secara darurat, perawatan harus konservatif dengan

penggunaan analgesik dan antibiotik saja

9. Pembedahan harus ditunda sampai tekanan darah terkontrol

10. Beberapa obat-obatan NSAIDs seperti iburoprofen, indomethacin atau naproxen

dapat digunakan bersamaan dengan obat-obatan antihipertensi seperti beta-

blockers, diuretic dan ACEIs, namun menurunkan aksi antihipertensinya

11. Secara normal, kedua tipe obat tersebut harus dikonsumsi lebih dari lima hari

sebelum dilakukannya perawatan gigi, namun NSAID sebaknya tidak

diresepkan lebih dari lima hari

Penyakit jantung iskemik(ischemic heart disease)15

1. Konsultasi dengan supervisor, meliputi:

Tipe penyakit jantung(angina atau infark)

Tingkat keparahan

Waktu terakhir perawatan jantung

Kmplikasi klinis

Perawatan yang diterima oleh pasien

2. Pasien harus secara berkala mengkonsumsi obat-obatan yang telah diresepkan

3. Diberikan(5-10 mg diazepam malam sebelumnya dan 1-2 jam sebelum

dilakukan perawata. Untuk menurunkan stress dan kecemasan

4. Visit pasien harus dilakukan dengan cepat: siang hari(pasien sudah merasa lelah

dan tingkat stress)

5. Teknik anastesi yang baik

Page 24: Documentbm

6. Tindakan secara hati-hati agar tidak memasukkan cairan anastesi dalam

pembuluh darah

7. Penggunaan dua karpul maksimal dengan vasokonstriktor

8. Pasien harus dalam posisi nyaman (semi-supine)

9. Mencegah terjadinya hipotensi orthostatik

10. Tekanan darah dan monitor pulsioxymetric dibutuhkan sebelum dan saat

dilakukan perawatan gigi

11. Bila pasien mengkonsumsi antikoagulan, harus dihentikan pada hari dilakukan

perawatan gigi

12. Apabila pasien mendapat medikasi antiplatelet, maka perdarahan lokal harus

dikontrol

13. Hemostatik lokal yang dapat membantu untuk menghentikan pendarahan

diantaranya bone wax, sutures(jahitan), gelatin berasal dari binatang (gelfoam),

selulosa regenerasi yang teroksidasi(regenerated oxidized cellulose-surgicel),

kolagen, plasma kaya platelet (platelet rich plasma), thrombin(thrombostat)

fibrin sealant(tissucol), scalpel elektrik atau laser, agen antifibrinolitik seperti

asam traneksamik(amchaflbrin) atau apsilon-aminocaproic acid(caproamin)

14. Apabila pasien mengalami nyeri dada saat perawatan gigi,prosedur harus

dihentikan dan pasien diberikan nitrit secara sublingual (0,4-0,8 mg) dengan

oksigen melalui nasal (3 liter per menit)

15. Apabila nyeri berkurang dapat dilanjutkan perawatan dental atau pasien dapat

dijadwalkan untuk hari lainnya

16. Apabila nyeri tidak berkurang dalam 5 menit, maka diberikan tablet sublingual

kedua, dan bila nyeri tidak hilang dalam 15 menit maka merupakan suspek

infeksi miokardial akut dan pasien harus dipindahkan kerumah sakit

Arrythmia5

1. Prosedur dihentikan

2. Pemberian oksigen

3. Monitoring tanda vital

4. Posisi pasien adalah trendelenburg posisition dengan maneuver vegal

Page 25: Documentbm

Gagal jantung(heart failure)5

1. Jadwal pasien pagi hari

2. Posisi pasien adalah semi-supine di kursi dengan pergerakan tubuh yang pelan

untuk menghindari hipotensi orthostatic

3. Pemberian agen digitalis (digoxin, methyl-digoxin)

4. Dosis vasokonstriktor max dua buah karpul

5. Aspirin merupakan retensi sodium fan cairan sehingga tidak boleh digunakan

6. Resep obat anxiolytic dapat membantu bila diberikan pada pasien dengan rasa

cemas berlebihan (5-10 mg diazepam pada malam hari sebelumnya dan 1-2 jam

sebelum dilakukan perawatan gigi), sebelum perawatan gigi atau dengan sedasi

nitrous oxide

3.3.2 Penatalaksanaan pulmonologi5

Pada pasien menderita bronkitis kronis, emfisema, bronkiektasis, asma dan tuber

kulosisi harus menggunakan anastesi lokal saat melakukan pencabutan gigi yang

tidak dapat ditunda.2

3.3.3 Penatalaksanaan Endokrin Metabolisme

Penanganan Kelainan Metabolik8

Galaktosemia

Galaktosemia jika diobati secara adekuat, tidak akan terjadi keterbelakangan

mental. Tetapi tingkat kecerdasannya lebih rendah dibandingkan dengan saudara

kandungnya dan sering ditemukan gangguan berbicara.

Fenilketonuria

Fenilketonuria dengan mencegah terjadinya keterbelakangan mental, pada

minggu pertama kehidupan bayi, asupan fenilalanin harus dibatasi. Pembatasan

yang dimulai sedini mungkin dan terlaksana dengan baik, memungkinkan

terjadinya perkembangan yang normal dan mencegah kerusakan otak. Jika

pembatasan ini tidak dapat dipertahankan, maka anak akan mengalami kesulitan di

Page 26: Documentbm

sekolah. Pembatasan yang dimulai setelah anak berumur 2-3 tahun hanya bisa

mengendalikan hiperaktivitas yang berat dan kejang. Pembatasan asupan

fenilalanin sebaiknya dilakukan sepanjang hidup penderita. Jika selama hamil

dilakukan pengawasan ketat terhadap kadar fenilalanin pada ibu, biasanya bayi

yang lahir akan normal. Pengobatan meliputi pembatasan asupan

fenilalanin. Phenylketonuria (PKU), asupan makanan anak harus rendah

kadar phenylalanine, dan selalu harus dilakukan monitoring

kadarphenylalanine darah. Pengobatan Fenilketonuria adalah diet ketat dengan

sangat terbatas asupan fenilalanin, yang kebanyakan ditemukan dalam makanan

yang kaya protein. Jumlah yang aman fenilalanin berbeda untuk setiap orang.

Dokter akan menentukan jumlah yang aman melalui diet teratur meninjau catatan,

grafik pertumbuhan dan kadar fenilalanin. Tes darah sering dapat membantu

memantau jumalh fenilalanin.

Orang dengan fenilketonuria (PKU) baik bayi, anak-anak dan orang dewasa

harus mengikuti diet yang membatasi fenilalanin, yang kebanyakan ditemukan

dalam makanan berprotein tinggi. Contohnya adalah : daging sapi has

dalam/tenderloin/top sirloin yang rendah lemak (lean meat), dada ayam tanpa kulit,

dada kalkun tanpa kulit, ikan salmon, tuna, sarden, mackerel, putih telur, tahu dan

tempe, keju cottage rendah lemak, yoghurt rendah lemak, susu kedelai.

Intoleransi

Intoleransi Fruktosa pengobatan terdiri dari menghindari fruktosa (biasanya

ditemukan dalam buah-buahan yang manis), sukrosa dan sorbitol (pengganti gula)

dalam makanan sehari-hari. Serangan hipoglikemia diatasi dengan pemberian tablet

glukosa, yang harus selalu dibawa oleh setiap penderita intoleransi fruktosa.

Penanganan Kelainan Endokrin8

Hipotiroidisme

Hipotiroidisme Konginetal yaitu bisa dicegah dengan deteksi dini dan terapi

dini.Kepada bayi baru lahir yang menderita hipotiroidisme diberikan hormon tiroid

untuk mencegah kerusakan otak. Sebaliknya penderita yang diobati dengan hormon

Page 27: Documentbm

tiroid sebelum umur 3 bulan, dapat mencapai pertumbuhan dan IQ yang mendekati

normal.Memberikan hormon tiroid sintesis pada 6 minggu pertama. Pada semua

bayi baru lahir, kadar hormon tiroid dalam darah secara rutin diukur pada umur 2

hari.Kekurangan hormon tiroid tidak dapat dicegah namun gejala akibat

kekurangan hormon tiroid dapat dicegah dengan pemberian pengganti atau

suplemen hormon tiroid dalam bentuk tablet. Pemberian obat ini harus dimulai

sedini mungkin (usia < 1 bulan) dan diberikan seumur hidup, terutama pada usia 0-

3 tahun. Dengan pemberian hormon tiroid yang teratur dan terkontrol, anak dapat

tumbuh dan berkembang secara normal. Penyakit hipotiroid kongenital dapat

dideteksi dengan tes skrining, yang dilakukan dengan pemeriksaan darah pada bayi

baru lahir atau berumur 3 hari atau minimal 36 jam atau 24 jam setelah kelahiran.

Dengan diagnosis/skrining dan pemberian suplemen hormon tiroid sedini mungkin

gangguan pertumbuhan dan retardasi mental dapat dicegah dan anak diharapkan

akan tumbuh dan berkembang secara normal.

Hiperplasia Adrenal Konginetal

Hiperplasia Adrenal Konginetal dengan menemukan kadar prekusor

kortison meningkat dan pada anak yang kehilangan garam, kadar natrium serum

rendah serta kadar kalium meningkat maka dengan memberikan larutan garam

NaCL 0,9% tambah larutan glukosa seta pemberian kortikosteroid dosis

tinggi. Terapi yang diberikan adalah pengganti hormon seumur hidup. Dosis harus

ditingkatkan saat anak sakit mengalami stress. Anak peremupuan mungkin

memerlukan bedah plastik pada alat kelamin.

Defisiensi Growth Hormone

Defisiensi Growth Hormone dengan pemberian hormon pertumbuhan

(dalam jumlah yang sangat sedikit). Jika terlalu banyak hormon pertumbuhan

memicu pertumbuhan berlebih.Suntikan GH manusia dapat diberikan dibawah

supervise ahli pengawasan ketat. GH juga telah digunakan untuk menterapi anak

dengan postur pendek.

Page 28: Documentbm

3.3.4 Penatalaksanaan Hematologi 16

Hemofilia

Penatalaksanaa pasien hemofilia klasik (hemofilia A) tergantung pada

kemampuan menguji faktor VIII dan memberikannya dalam bentuk

kriopresipitatdan selain itu,kemampuan memblok fibrinolisis dengan asam epsilon-

aminokaproik. Asam tranexamic (Cyklopron), yang sekarang tersedia dalam bentuk

tablet dan larutan intravena, 10 kali lebih poten daripada asam epsilon-

aminocaproik in vitro. Hal ini dibuktikan oleh FOA untuk pemakaian dalam jangka

waktu yang singkat (2-8 hari) sebelum dan sesudah pencabutan gigi pada pasien

hemofilia dan dianggap sebagai obat cadangan karena ditujukan untuk pasien

dengan penyakit langka.

Hemofilia B diatasi dengan pemberian konsetrat faktor IX sebelum

pembedahan.

Penyakit Von Willebrand,yaitu kegagalan pembentukan platelet , sangat

jarang dan mengakibatkan perdarahan yang lebih ringan dibandingkan dengan

hemofilia klasik. Penatalaksanaan dengan pemberian platelet untuk

mempertahankan jumlah platelet 20.000-60.000 per ml.

Anemia

Faktor penatalaksanaan yang patut dipertimbangkan untuk penderita anemia

terpusat pada penurunn kemampuan darah untuk mengangkut oksigen, dan pada

beberapa kasus, mengenai kecenderungan rusaknya mekanisme pertahanan seluler.

Penyakit Sel Sabit ( sickel cell)

Untuk tindakan pencabutan gigi memerlukan konsultasi medis yang

berkaitan dengan pemberian atau perubahan terapi antibiotik profilaktik.

Penggunaan vasokonstriktor bersama anastesi lokal juga kontroversi karena

kemungkinan terganggunya sirkulasi lokal yang bisa mengakibatkan infark. Jika

digunakan sedasi dengan inhalasi oksida nitrous- oksigen, sebaiknya berikan

dengan paling tidak oksigen 50% dan aliran kecepatan yang tinggi.

Page 29: Documentbm

Talesemia

Pasien dengan thalasemia β mayor memerlukan hitung darah lengkap,

termasuk kadar hemoglobin dan hematokrit, sebelum terapi dental. Hanya

perawatan paliatif yang dapat dilakukan jika kadar hemoglobin kurang dari 10

gr/dl. Terapi dental rutin harus dilakukan segera setelah jadwal transfusi teratur.

Pasien lebih rentan terhadap infeksi, dan sebagian klinisi memberikan perlindungan

antibiotika profilatik sebelum terapi dental untuk menghindari komplikasi

postoperatif berupa osteomielitis. Antibiotik spektrum luas dianjurkan karena

spesies Salmonella dan Staphylococcus lebih sering ditemukan pada kultur pasien-

pasien ini. Masalah ini adalah kontroversial dan harus didiskusikan dengan ahli

hematologi. Pemeriksaan dental yang menyeluruh diperlukan untuk menyingkirkan

sumber infeksi di mulut dari suatu demam yang tidak diketahui asalnya. Dengan

demikian kehati-hatian yang tepat harus diambil jika menterapi pasien talesemia.17

3.3.5 Penatalaksanaan Kelainan Nefrologi17

Penyakit Ginjal, Dialisis dan Transplantasi

Penyakit ginjal merupakan masalah kesehatan cukup seriup di A. S. dengan

lebih dari 6 juta orang terkena. Fungsi ginjal bisa terganggu oleh kondisi- kondisi

noninfeksi seperti nefritis, nefrosis, obstruksi misalnya, kalkuli, penyempitan, dan

trauma. Pielonefritis akut atau kronis merupakan manifestasi infeksi ginjal. Baik

proses non-infektif maupun yang infektif akan mengakibatkan kerusakan ginjal.

Hipertensi dapat mengakibatkan dan dapat menyebabkan penyakit ginjal.

Tergantung pada kecepatan dan luasnya obstruksi, dapat timbul gagal ginjal akut

maupun kronis. Gagal ginjal menimbulkan tanda dan gejala uremia seperti, sakit

kepala, kelelahan, gelisah, malaise. Bila berlanjut menjadi asidosis menimbulkan

gejala mual, muntah. Apabila perawatan konservatif gagal, perlu dilakukan dialisis

dan transplantasi.

Hemodialisis

Hemodialisis (filtrasi ekstrakorporal) adalah tindakan menyelamatkan hidup

pada pasien yang menderita gagal ginjal (tahap akhir penyakit ginjal). Biasanya

Page 30: Documentbm

dilakukan 3 atau 4 kali seminggu melalui jaringan arterovena buatan yaitu suatu cara

semipermanen untuk menilai sistem vaskular. Hemodialisis meningkatkan

kemungkinan pasien terkena virus hepatitis, sehingga pasien hemodialisis berisiko

tinggi untuk menjadi karier virus hepatitis B (HBV). Selain masalah pembekuan

darah, infeksi rekuren mungkin terjadi pada daerah shunt, menempatkan pasien pada

risiko terserang endokarditis. Heparin digunakan pada bermodialisis untuk

mengurangi kecenderungan pembekuan darah. Ini dikombinasikan dengan fungsi

platelet yang rusak akibat uremia, dapat mengganggu pembekuan darah normal pada

hemodialisis untuk mengurangi kecenderungan pembekuan darah. Ini

dikombinasikan dengan fungsi platelet yang rusak akibat uremia, dapat mengganggu

pembekuan darah normal pada pasien dialisis. Gambaran darah makin komplek

dengan adanya anemia, dengan hematokrit berkisar antara 20-30 ml/dl. Jadi

sebaiknya dilakukan pemeriksaan hematokrit, waktu perdarahan dan protombin

sebelum dilakukan pembedahan.

Transplantasi ginjal

Hemodialisis sering dilakukan bukan untuk menunggu sampai dapat

dilakukan transplantasi ginjal. Transplantasi ginjal yang berhasil akan

menghilangkan uremia, tetapi masih diperlukan imunosupresi, biasanya dengan

memberikan azathioprine/prednisone. Meskipun penolakan bisa dicegah , akibat

yang didapat adalah rusaknya mekanisme pertahanan terhadap infeksi,

tersembunyinya tanda-tanda peradangan. Pasien transplantasi ginjal memerlukan

terapi antibiotik profilaksis dan dipertimbangkan untuk diberikan tambahan steroid

jika pembedahan yang direncanakan akan mengakibatkan stres. Penatalaksanaan

pasien transplantasi ginjal seperti pada pasien dialisis, memerlukan keterlibatan

dokter umum.

Disfungsi Endokrin

Disfungsi endokrin yang perlu mendapat perhatian adalah diabetes mellitus,

hipo- dan hipertiroid, serta penyakit adrenal.

Diabetes Melitus 17

Page 31: Documentbm

Malfungsi utama dari diabetes mellitus adalah penurunan absolut atau relatif

dari kadar insulin yang mengakibatkan kegagalan metabolisme glukosa. Penderita

diabetes digolongkan menjadi tergantung pada insulin, juvenil, atau brittle (tipe I)

atau tidak tergantung pada insulin, diabetes dewasa (tipe II). Pembedahan

dentoalveolar yang dilakukan pada pasien diabetes tipe II dengan menggunakan

anestesi lokal biasanya tidak memerlukan tambahan insulin atau hipoglikemik oral.

Pasien diabetes (tipe I) yang terkontrol harus mendapat pemberian insulin seperti

biasanya sebelum dilakukan pembedahan, dan makan karbohidrat dalam jumlah

yang cukup. Perawatan yang terbaik unutk pasien ini adalah pagi hari sesudah

makan pagi. Diabetes yang tidak terkontrol dengan baik, yang sering disebabkan

oleh karena sulit mendapatkan insulin, harus dijadikan terkontrol dahulu sebelum

dilakukan pembedahan. Ini biasanya memerlukan rujukan dan kemungkinan pasien

harus dirawat inap.

3.4 Format Surat Konsul Ke Bagian Lain

Syarat :19,20

1. Rujukan dapat menggunakan faksimili. Namun sebaliknya kirimkan juga satu

salinannya melalui pos. Rujukan sebaiknya tidak menggunakan e-mail, kecuali bila

ada kode khusus yang dapat digunakan

2. Pasien sebaiknya tidak begitu saja diberi surat rujukan untuk kemudian diserahkan

keoada dokter spesialis. Tindakan seoerti ini utnuk menghargai pasien dan pasien

lainnya.

Page 32: Documentbm

Contoh Format Surat Rujukan18

Dari :

Kepada :

Yang dirujuk :

Nama :

Lahir :

Alamat :

Telepon :

Orangtua/wali :

Telephon :

Alasan rujukan :

+ yang dikonsultasikan :

+ Perawatan ( yang diinginkan ) :

( diindikasikan sebgai faktor khusus , seperti alergi dan masalah spesifik untuk menegakkan diagnosis dan perawatan )

Tanda Tangan

Tanggal ,

Page 33: Documentbm

Contoh surat rujukan

DR.S.BrownThe dental Surgery35 Dane EndLondon NI 3LPTel : 0208 773 243322 August 2012

Professor Oral and Maxilofacial SurgeryThe Guy’s King’s and St. Thomas Dental InstituteCaldecot RoadLondon SE5 9RW

Dengan Hormat,Pasien : Bpk. Charles White

Lahir : 4 Februari 1993

Alamat : 23 Elgin Court. London, NI 2JK

Tel : 0207 233 2255

SEGERA

Bpk. White datang ke tempat praktik saya pada 12 Juli 2012 untuk pemeriksaan rutin dan tidak memiliki keluhan pada gigi geliginya, pada pemeriksaan dasar mulut saya temukan ullkus dengan diameter 5mm tepinya lebih tinggi dari sekitarnya, dan dasar ulkus berdara. Ulkus tersebut tidak sakit bila disentuh , tap tekanan yang ditimbulkan oleh gigi tiruan rahang bawah tersebut menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien. Tidak ditemukan pembesaran kelenjar limfe

Tekanan dari gigi tiruan rahang bawah saya hilangkan dan saya merencanakan untuk memeriksa kembali masalah tersebut satu minggu kemudian.

Pada kunjungan berikutnya , ulkus tidak banyak berubah. Tekanan dari gigi tiruan rahang bawah masih mnimbulkan rasa tidak nyaman di daerah ulserasi. Kali ini pelat gigi tiruan saya potogn untuk membebaskan ulkus dari tekanan dan meminta pasien untuk datang kembali.

Pada kunjungan berikunya lagi ulkus tetap tidak menyembuh dan kali ini saya yakin gigi tiruan bawah bukan penyebabnya. Saya lebi mengkhawatirkan akan terjadinya keganasan pada ulkus tersebut.

Riwayat medis menunjukkan pernah terjadi angina ringan dan bronkitis kronis. Pasien sedang tidak dalam pengobatan apapun selain aspirin 75 mg dan kadang-kadang menggunakan gliseril tirinitrat.

Page 34: Documentbm

Bpk. White sudah bertahun-tahun todak bergigi sehingga menggunakan gigi tiruan penuh di rahang atas dan bawah. Ia merokok 20 batang sehari dan minum whisky 4 sampai 5 gelas seminggu.

Saya sangat berterimakasih bila anda sudi memeriksa pasien ini secepatnya dan memberikan perawatan yang diperlukan

Hormat saya,

Steven Brown