blok 6 pbl

18
Vaskularisasi Otak dengan penyebarannya Puteri Nabella 102013177 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 1151 A!strak "i dala# ke$ala #anusia terda$at otak %an& #e#$un%ai $eranan $entin& dan #eru$akan $alin& ko#$leks %an& $ernah ada di dunia. Ko#$leksitasn%a da$at ter&a#!arkan dari sara' (neuron) %an& totaln%a le!ih dari 1 #iliar. *e!ih dari itu otak #anusia #er %an& multitasking . Fun&sin%a luar !iasa !an%ak. Mulai dari $en&endalian $roses !er$ikir !erhitun&+ #e#ori+ !ahasa+ e#osi+ den%ut jantun&+ aliran darah+ ke#a#$uan &erak at suhu tu!uh+ kesei#!an&an cairan+ kesei#!an&an hor#onal+ dan $en&endalian se#ua or&a tan$a terkecuali. ,erda$at !er!a&ai struktur dari ke$ala %an& #elindun&i otak diant ten&korak. ,an$a ten&korak+ otak akan #udah rusak karena &etaran+ &oncan&an+ hin&&a dan ju&a terda$at cairan di otak %an& #e#$un%ai 'un&si %an& !ervariasi %an& dina#ak sere!ros$inal (- ). Kata kunci: cairan sere!ros$inal (- )+ vaskularisasi. Abstract In the brain there is a human head that has an important role and is the most comp the world has ever seen. Complexity can be illustrated from the number of nerve cel that total more than 1 billion. !ore than that the human brain is an organ that i multitasking . Its function is enormous. "anging from process control thinking # co memory # language # emotions # heart rate # blood flow # motion or motor abilities temperature # fluid balance # hormonal balance # and control of all organs of the b exception . $here are various structures of the chief among which the skull protect %ithout the skull # the brain will be easily damaged by vibration # shock # until t also there is fluid in the brain that have a variety of functions # called cerebros ( C&& ) . Keywords : cerebrospinal fluid ( C&& ) # vasculari'ation .

Upload: aquinasmichi

Post on 04-Nov-2015

242 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jahshdshd

TRANSCRIPT

Vaskularisasi Otak dengan penyebarannyaPuteri Nabella102013177Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaJl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

Abstrak

Di dalam kepala manusia terdapat otak yang mempunyai peranan penting dan merupakan organ paling kompleks yang pernah ada di dunia. Kompleksitasnya dapat tergambarkan dari jumlah sel saraf (neuron) yang totalnya lebih dari 100 miliar. Lebih dari itu otak manusia merupakan organ yang multitasking. Fungsinya luar biasa banyak. Mulai dari pengendalian proses berpikir, berhitung, memori, bahasa, emosi, denyut jantung, aliran darah, kemampuan gerak atau motorik, suhu tubuh, keseimbangan cairan, keseimbangan hormonal, dan pengendalian semua organ tubuh tanpa terkecuali. Terdapat berbagai struktur dari kepala yang melindungi otak diantaranya yaitu tengkorak. Tanpa tengkorak, otak akan mudah rusak karena getaran, goncangan, hingga benturan dan juga terdapat cairan di otak yang mempunyai fungsi yang bervariasi yang dinamakan cairan serebrospinal (CSS).

Kata kunci: cairan serebrospinal (CSS), vaskularisasi.AbstractIn the brain there is a human head that has an important role and is the most complex organ in the world has ever seen. Complexity can be illustrated from the number of nerve cells ( neurons) that total more than 100 billion. More than that the human brain is an organ that is multitasking . Its function is enormous. Ranging from process control thinking , counting , memory , language , emotions , heart rate , blood flow , motion or motor abilities , body temperature , fluid balance , hormonal balance , and control of all organs of the body without exception . There are various structures of the chief among which the skull protects the brain . Without the skull , the brain will be easily damaged by vibration , shock , until the collision and also there is fluid in the brain that have a variety of functions , called cerebrospinal fluid ( CSS ) .Keywords : cerebrospinal fluid ( CSS ) , vascularization .

Pendahuluan

Kepala manusia merupakan salah satu bagian tubuh yang sangat kompleks serta berperan penting dalam proses kehidupan. Belum lagi jika neuron-neuron tersebut dihubungkan bersama-sama, jumlah koneksi sel otak manusia bias mencapai sekitar 100 triliun. Sungguh jumlah yang sangat fantastis. Oleh karena itu otak perlu mendapatkan perlindungan yang sangat ekstra demi menjaga kelangsungan kerjanya. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang menghadapi kekurangan oksigen cukup singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan aliran darah berhenti atau tersumbat. Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak sepanjang kedua sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada dasar cranium. Serabut untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri dan vena-vena menembus duramater cranialis. Selain itu pada otak aliran darah/perdarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Seringkali kecelakaan yang terjadi juga menimbulkan cedera pada kepala. Cedera kepala juga adalah penyebab utama kematian dan kecacatan. Manfaat dari kepala, termasuk tengkorak dan wajah adalah untuk melindungi otak terhadap cedera. Selain perlindungan oleh tulang, otak juga tertutup lapisan keras yang disebut meninges fibrosa dan terdapat cairan yang disebut cairan serebrospinal (CSS) dan vaskularisasi serebral yang terdapat pada otak berkaitan dengan skenario kasus.

Pembahasan

Vaskularisasi Cerebral

Berat otak sekitar 2,5% dari berat badan secara keseluruhan. Namun, otak merupakan organ tubuh yang paling banyak menerima darah dari jantung, yakni seperlima dari seluruh darah yang mengalir ke seluruh jaringan tubuh. Diperkirakan, metabolisme otak menggunakan sekitar 18% dari total konsumsi oksigen tubuh. Oleh karena itu, tidaklah mengherankan jika masa hidup jaringan otak yang menghadapi kekurangan oksigen cukup singkat. Ini berarti, jaringan otak akan mudah mati jika pasokan aliran darah berhenti atau tersumbat. Pasokan aliran darah ke otak dilakukan oleh dua pembuluh arteri utama, yaitu sepasang arteri karotis interna yang memasok sekitar 70% dari keseluruhan jumlah darah otak, dan sepasang arteri vertebralis yang mencukupi 30% sisanya.Arteri-arteri duramater mengantar lebih banyak darah kepada calvaria dibanding kepada duramater cranialis. Arteri meningeal terbesar, yakni arteri meningea media, adalah cabang arteri maxillaris. Arteri meningea media memasuki cavitas cranii melalui foramen spinosum, melintas ke arah pada dasar fossa cranii media, dan berbelok ke arah superolateral pada ala major ossis sphenoidalis, dan di sini terbagi menjadi ramus posterior dan ramus anterior. Ramus anterior melintas ke superior titik pterion, lalu melengkung ke posterior dan naik ke arah puncak kepala. Ramus posterior melintas superoposterior dan melepaskan cabang-cabang untuk bagian posterior cranium. Vena-vena duramater mengiringi arteri-arteri meningeal dan juga arteri dapat terobek pada fraktur calvaria. Persarafan duramater cranialis terutama terjadi melalui ketiga divisi nervus cranialis vena cabang-cabang sensoris juga berasal dari nervus vagus (N. X) dan ketiga saraf servikal teratas. Badan-badan akhir sensoris dalam duramater cranialis terdapat lebih banyak sepanjang kedua sisi sinus sagitalis superior dan dalam tentorium cerebelli dibanding pada dasar cranium. Serabut untuk perasaan sakit juga banyak terdapat pada tempat arteri-arteri dan vena-vena menembus duramater cranialis. Selain itu pada otak aliran darah/perdarahan terjadi melalui cabang arteri carotis interna dan arteri vertebralis. Arteri carotis interna dipercabangkan di leher dari arteri carotis communis. Cabang arteri carotis interna ialah arteri cerebri anterior dan arteri cerebri media. Arteri vertebralis berawal di pangkal leher sebagai cabang bagian pertama kedua arteri subclavia dan bersatu pada tepi kaudal pons untuk membentuk arteri basilaris. Arteri basilaris yang diberi nama demikian karena hubungannya yang demikian erat dengan dasar cranium, melintas lewat cisterna pontis ke tepi posterior pons, dan disini berakhir dengan bercabang menjadi arteri cerebri posterior dextra.1 Dalam garis besar masing-masing arteri cerebralis mengantar darah kepada satu permukaan dan satu kutub serebrum sebagai berikut: a. Arteri cerebri anterior mengantar darah kepada hampir seluruh permukaan medial dan permukaan superior, serta polus frontalis. b. Arteri cerebri media mengantar darah kepada permukaan lateral dan polus temporalis. c. Arteri cerebri posterior mengantar darah kepada permukaan inferior dan polus occipitalis.1

Circulus arteriosus cerebri (Willis) pada dasar otak adalah anasmotosis yang penting antara empat arteri (arteri vertebralis dan arteri carotis interna) yang memasok darah kepada otak. Circulus arteriosus cerebri (Willis) dibentuk oleh arteri cerebri posterior, arteri communicans posterior, arteri carotis interna, arteri cerebri anterior, dan arteri communicans interna. Secara umum dijumpai berbagai variasi dalam ukuran arteri-arteri pembentuk circulus arteriosus cerebri (Willis).1

Cabang-cabang sistem carotisArteri carotis komunis Arteri carotis komunis berjalan keatas masuk leher dan membelah menjadi arteri carotis externa dan interna pada ketinggian tulang rawan tiroid. Arteri temporalis yang naik disisi kepala dapat diraba denyutnya ditempat ia berjalan dipermukaan luar tulang temporalis didepan telinga. Ia memberi cabang pada sisi kepala.

Gambar 1.perjalanan dan percabangan utama a.karotis eksterna tampak a.tiroid inferior.1 Arteri carotis interna Pada tempatnya berawal dari a. carotis komunis terjadi pembesaran a.carotis interna membentuk sinus karotis, suatu bagaian yang sedikit melebar yang mengandung barorefektor dan persarafi oleh n.glosofaringeus pada dindingnya. Sehubungan dengan ini terdapat karotis, sewaktu kemoreseptor yang juga dipersarafi oleh saraf yang sama. A.karotis interna tidak memiliki cabang di leher. Arteri ini memasuki rongga tengkorak melalui canalis karotis di os.temporal petrosa, disertai fleksus simpatis. Dalam tengkorak arteri ini berjalan kedepan dalam sinus kavernosus kemudian berbalik kebelakang dibelakang processus klinoideus anterior untuk membagi menjadi 3 cabang terminal. Cabang-cabang A.oftalnika: memasuki orbita melalui visura orbitalis superior dan mengikuti n.nasosiliaris. memiliki cabang a.centralis retina yang penting yang masuk ke n.opticus dan memasok darah ke retina ini adalah arteri ujung sehingga bila tersumbat langsung terjadi kebutaan. A.cerebri anterior: melengkung mengelilingi genu corpus calosum dan memasok darah kepermukaan depan dan medial hemisfer cerebrii. Beranastomosis dengan rekannya dari sisi yang berlawanan. A.cerebri media: melintasi sulcus lateralis dipermukaan lateral hemisfer dan memask darah ke hemisfer cerebri (termasuk area motoris dan sentralis utama) selain memberikan cabang arteri striata yang memasok darah ke struktur dalam termasuk capsula interna. A.komunikan posterior: arteri kecil yang berjalan kebelakang dan menyatu dengan a.cerebri posterior, suatu cabang terminal a.vertebra. Arteri-arteri serta hubungan diantaranya membentuk sirculus willisi karena atau biasanya terdapat hubungan bebas antara cabang-cabang dari kedua a.carotis interna sepanjang garis tengah. Namun terdapat banyak sekali ragam susunan sirculus ini.1

Gambar 2.perjalanan a.carotis interna intracranial.1 Gambar 3. Dua arteri vertebral dibelakang dan 2 a.carotis didepan.1

Arteri carotis eksterna

Naik dileher sedikit didepan a.carotis interna dan terbagi menjadi 2 cabang terminal, a.maksilaris dan a.temporalis superficialis, dalam glandula carotis. Cabang-cabang: A. tiroidea superior: berjalan kebawah disisi faring sebelum berjalan kedepan tertutup atas glandula tiroid dimana arteri ini terbagi menjadi 2 cabang. Cabang yang atas menyusuri batas atas glandula kearah istmus dan yang bawah melewati bagian bawah batas posterior dan beranatomosis dengan a.tiroidea inferior. Terdapat sejumlah cabang yang memasok darah kelaring. A.lingualis: keluar sedikit ujung tanduk mayor hioid dan melingkar keatas sedikit sebelum berjalan kedepan disebelah profunda hioglosus dan memasuki serta memasok darah ke lidah. Terdapat beberapa cabang a.lingualis dorsal. Lingkaran a.lingualis yang atas disilang oleh n.hipoglosus. A.fasialis berjalan kedepan, disebelah dalam mandibula dimana arteri ini tertanam dibagian belakang glandula submandibularis. Kemudian arteri ini melingkar disekeliling batas bawah mandibula dan sampai ke wajah. Disini a.fasialis menempuh jalur berliku-liku disisi mulut dan sebelah literal hidung sampi angulus medialis mata dimana terjadi anastomosis dengan cabang-cabang a.oftalmika. arteri ini memiliki cabang tonsilaris dileher, cabang labialis superior dan inferior dan cabang nasalis. Terjadi berbagai percabangan antara a.fasialis disepanjang garis tengah dan arteri lain diwajah. A.occipitalis: berjalan kearah belakang, disebelah medial processus mastoideus dan mempersarafi bagian belakang kulit kepala. A.temporalis superficialis: muncul dari glandula parotis dan berjalan didepan telinga dimana denyutnya bisa diraba. Arteri ini memasok darah kebagian samping kulit kepala dan dahi. A.maxilaris: muncul dari glandula parotis dan berjalan disebelah dalam colum mandibula. Berakhir dengan memasuki fossa pterygopalatina melalui visura pteri gomasilaris. Cabang-cabang utamanya menuju ke otot-otot lokal diantaranya a.temporalis profunda menuju m.temporalis dan: alfeolaris inferior : memasuki canalis mandibula untuk memasok darah kegigi. Arteri meningea media: berjalan keatas dan melewati foramen spinosum. Didalam tengkorak arteri ini berjalan disebelah lateral kemudian naik di os.temporal squamosa dalam suatu alur yang dalam. Bersama dengan venanya. Cabang anterior lewat keatas dan belakang melalui vertex dan cabang posterior berjalan kebelakang. Arteri ini memasok darah yang menjadi pasokan darah subtural, dengan gejala yang bisa tertunda sampai beberapa waktu setelah cidera.1 cabang-cabang yang menyertai cabang n.maxilaris di fossa pterygopalantina dan bernama sama.

Gambar 4. Cabang-cabang a.carotis externa.1 Gambar 5.perjalanan dan percabangan utama a.karotis eksterna.1

Pembuluh darah yang membentuk circulus arteriosus cerebriCIRCULUS ARTERIOSUS WILLISICirculus arteriosus willisi (circulus arteriosus cerebri) adalah sistem anastomotic arteri yang berada di dasar otak. "Circulus" dinamai oleh muridnya Richard Lower sesuai dengan nama gurunya, Thomas Willis. Circulus arteriosus willisi mengelilingi batang kelenjar hipofisis dan menyediakan komunikasi penting antara suplai darah dari otak depan dan otak belakang (yaitu, antara karotid internal dan vertebrobasilarsistem setelah penghapusan koneksi embrio primitif). Circulus arteriosus willisi terbentuk ketika (ICA) masuk rongga tengkorak bilateral dan membagi ke dalam arteri cerebri anterior (ACA) danarteri cerebra tengah(MCA). Arteri serebri anterior kemudian disatukan oleh arteri anterior berkomunikasi (ACOM). Koneksi ini membentuk setengah bagian depan (sirkulasi anterior) dari circulus arteriosus willisi. Posterior, arteri basilar, yang dibentuk oleh arteri vertebralis kiri dan kanan, cabang ke kiri dan kananarteri cerebra posterior(PCA), membentuk sirkulasi posterior. Para PCAs menyelesaikan circulus arteriosus willisi dengan bergabung dalam sistem karotid internal anterior melalui berkomunikasi posterior (PCOM) arteri. (Lihat gambar di bawah.)2

Gambar 6. Sistem carotid internal anterior melalui komunikasi arteri.2

Skema representasi dari circulus arteriosus willisi, arteri otak, dan batang otak

Gambar 7.Arteriografi resonansi magnetik yang menggambarkan circulus arteriosus willisi dan cabang-cabangnya.2

AnatomiArteri cerebral anteriorA1 segmen dan arteri anterior berkomunikasiSegmen A1 dari arteri serebri anterior (ACA) memanjang dari arteri karotid internal (ICA) bifurkasi dalam arah medial dan superior persimpangan ACA dengan arteri anterior berkomunikasi (ACOM) dalam fisura longitudinal. Cabang termasuk arteri lenticulostriate medial (A1) yang memasok hipotalamus anterior, commissure anterior, forniks, striatum, kiasme optik, dansaraf optik. Cabang ACOM termasuk perforator yang memasok hipotalamus dan kiasme optik. (Lihat gambar di bawah.)

Gambar 8.Skema dari circulus arteriosus willisi seperti yang ditemukan di dasar tengkorak.2

A2 segmenBagian dari ACA memanjang dari arteri ACOM ke divisi ACA ke dalam arteri dan pericallosal callosomarginal, pada genu dari corpus callosum. Cabang termasuk perforator pada lobus frontal, serta arteri berulang Heubner, yang merupakan pembuluh darah lenticulostriate. Pembuluh darahIni yang terakhir memasok inti berekor, kapsul internal, dan putamen. Cabang lain dari A2 termasuk arteri orbitofrontal dan frontopolar.

A3 segmenSegmen ini mencakup semua cabang ACA distal dengan asal arteri pericallosal dan callosomarginal, tapi subdivisi lainnya telah digunakan. Anastomoses Banyak terjadi dengan cabang-cabang distal dari arteri serebral tengah (MCA) dan arteri serebral posterior (PCA).A. pericallosal perjalanan posterior lebih corpus callosum dan anastomoses dengan arteri splenial. Kursus arteri callosomarginal lebih cingulate gyrus. Sebuah arteri paracentral muncul dari arteri pericallosal atau callosomarginal dan memasok lobulus paracentral. Segmen A3 berakhir dengan menyediakan arteri parietal untuk corpus callosum dan precuneus.2Arteri cerebral tengahKebanyakan skema klasifikasi membagi AMK menjadi 4 segmen, termasuk M1 (dari ICA ke bifurkasi [atau trifurcation]), M2 (dari bifurkasi AMK dalam sulkus melingkar dari insula), M3 (dari sulkus melingkar pada aspek dangkal dari fisura Sylvian), dan M4, yang terdiri dari cabang kortikal.M1 segmenKebanyakan penelitian anatomi menentukan segmen M1 sebagai berakhir dimana cabang MCA berbelok miring kanan dalam celah Sylvian, namun titik pembagian batang MCA dianggap oleh kebanyakan dokter menjadi persimpangan M1/M2. The MCA paling sering bifurkasio tetapi juga dapat bercabang tiga atau quadfurcate. Cabang termasuk arteri lenticulostriate, yang memasok commissure anterior, kapsul internal, berekor inti, putamen dan globus pallidus, dan arteri temporalis anterior, yang memasok lobus temporal anterior.M2 segmenSegmen M2 memanjang dari titik divisi utama dari segmen M1, selama insula dalam fisura Sylvian, dan berakhir pada margin insula.M3 segmenSegmen M3 dimulai pada sulkus melingkar dari insula dan berakhir di permukaan retakan Sylvian. Bagian ini dikirimkan melalui permukaan opercula frontal dan temporal untuk mencapai permukaan eksternal dari celah Sylvian. Segmen M3 dan M2 menimbulkan berasal arteri dari mana cabang kortikal berasal.

M4 segmenSegmen M4 dimulai pada permukaan celah Sylvian dan meluas di atas permukaan belahan otak. Cabang kortikal, yang memasok parietal, frontal, temporal, dan lobus oksipital, meliputi berikut ini: Orbitofrontal Prefrontal Precentral Pusat Anterior dan posterior parietal Kurus Temporo-oksipital Sementara Temporopolar cabangCabang-cabang MCA yang membentuk apa yang disebut "lilin" adalah arteri prefrontal, precentral, dan pusat.2Arteri cerebral posteriorSebuah subdivisi umum digunakan untuk kapal ini termasuk membaginya menjadi segmen P1 dari bifurkasi arteri basilar untuk persimpangan dengan arteri berkomunikasi posterior (PCOM), segmen P2 dari arteri PCOM pada aspek posterior otak tengah, segmen P3 dari aspek posterior otak tengah ke celah calcarine, dan segmen P4 yang menggambarkan cabang terminal dari PCA distal pada aspek anterior dari celah calcarine.P1 segmen posterior dan arteri berkomunikasiSegmen P1 memasok cabang perforantes ke batang otak. Ini disebut thalamoperforators posterior untuk membedakan mereka dari thalamoperforators anterior, yang timbul dari arteri PCOM. Perforator langsung memasok thalamus, batang otak, dan kapsul internal. Arteri sirkumfleksa pendek dan jangka panjang pasokan thalamus dan otak tengah. Sebuah cabang meningeal dapat menyediakan permukaan inferior cerebelli tentorium.

P2 segmenSegmen P2 dimulai di persimpangan arteri PCOM dan perjalanan di seluruh aspek lateral otak tengah. Perforator langsung memasok thalamus, kapsul internal, dan saluran optik. Cabang termasuk arteri Choroidal posteromedial, yang memasok otak tengah, kelenjar pineal, talamus, dan tubuh geniculate medial, dan arteri Choroidal posterolateral, yang memasok koroid pleksus, thalamus, tubuh geniculate, forniks, gagang bunga otak, tubuh pineal, corpus callosum, tegmentum, dan korteks oksipital temporal. Sebuah arteri hippocampal mungkin ada.Arteri temporalis rendah membentuk anastomosis dengan cabang temporalis anterior dari AMK. Arteri parieto-oksipital muncul sebagai batang tunggal dari segmen P2 lebih umum daripada dari segmen P3. Arteri ini memasok wilayah parasagittal posterior, cuneus, precuneus, dan gyrus oksipital lateral.P3 segmenSegmen P3 memanjang dari tectum untuk aspek anterior dari celah calcarine. PCA sering membagi menjadi 2 cabang terminal, arteri calcarine dan arteri parieto-oksipital tersebut.P4 segmenSegmen P4 dimulai pada batas anterior dari celah calcarine dan sering termasuk salah satu dari 2 cabang terminal utama PCA, arteri calcarine. Cabang terminal lain utama dari PCA, arteri parieto-oksipital, sering muncul dari segmen P2 atau P3. Arteri splenial muncul dari arteri parieto-oksipital di sebagian besar individu dan biasanya anastomoses dengan arteri pericallosal.2

Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris a. Cabang-cabangsistem vertebrobasilaris memvaskularisasi medulla oblongata, pons, serebelum, otak tengah , dan sebagian diencephalon. Berat otak manusia sekitar 1400 gram dan tersusun oleh kurang lebih 100 triliun neuron. Otak terdiri dari empat bagian besar yaitu serebrum (otak besar), serebelum (otak kecil), brainstem (batang otak), dan diensefalon. Cerebrum terdiri dari dua hemisfer serebri, korpus kolosum dan korteks serebri. Masing-masing hemisfer serebri terdiri dari lobus frontalis yang merupakan area motorik primer yang bertanggung jawab untuk gerakan-gerakan voluntar, lobur parietalis yang berperanan pada kegiatan memproses dan mengintegrasi informasi sensorik yang lebih tinggi tingkatnya, lobus temporalis yang merupakan area sensorik untuk impuls pendengaran dan lobus oksipitalis yang mengandung korteks penglihatan primer, menerima informasi penglihatan dan menyadari sensasi warna. Cerebelum terletak di dalam fosa kranii posterior dan ditutupi oleh duramater yang menyerupai atap tenda yaitu tentorium, yang memisahkannya dari bagian posterior cerebrum. Fungsi utamanya adalah sebagai pusat refleks yang mengkoordinasi dan memperhalus gerakan otot, serta mengubah tonus dan kekuatan kontraksi untuk mempertahankan keseimbangan sikap tubuh. Bagian-bagian batang otak dari bawah ke atas adalah medula oblongata, pons dan mesensefalon (otak tengah). Medula oblongata merupakan pusat refleks yang penting untuk jantung, vasokonstriktor, pernafasan, bersin, batuk, menelan, pengeluaran air liur dan muntah. Pons merupakan mata rantai penghubung yang penting pada jaras kortikosereberalis yang menyatukan hemisfer cerebri dan cerebelum. Mesensefalon merupakan bagian pendek dari batang otak yang berisi aquedikus sylvius, beberapa traktus serabut saraf asenden dan desenden dan pusat stimulus saraf pendengaran dan penglihatan. Diensefalon di bagi empat wilayah yaitu talamus, subtalamus, epitalamus dan hipotalamus. Talamus merupakan stasiun penerima dan pengintegrasi subkortikal yang penting. Subtalamus fungsinya belum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus akan menimbulkan hemibalismus yang ditandai dengan gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh. Epitalamus berperanan pada beberapa dorongan emosi dasar seseorang. Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan rangsangan dari sistem susunan saraf otonom perifer yang menyertai ekspresi tingkah dan emosi.3

Gambar 9. Cabang-cabang vertebrobasilaris.3

b Sirkulasi darah otak Otak menerima 17 % curah jantung dan menggunakan 20 % konsumsi oksigen total tubuh manusia untuk metabolisme aerobiknya. Otak diperdarahi oleh dua pasang arteri yaitu arteri karotis interna dan arteri vertebralis. Dalam rongga kranium, keempat arteri ini saling berhubungan dan membentuk sistem anastomosis, yaitu sirkulus Willisi. Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira-kira setinggi rawan tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang kira-kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Arteri serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri. Arteria vertebralis kiri dan kanan berasal dari arteria subklavia sisi yang sama. Arteri vertebralis memasuki tengkorak melalui foramen magnum, setinggi perbatasan pons dan medula oblongata. Kedua arteri ini bersatu membentuk arteri basilaris, arteri basilaris terus berjalan sampai setinggi otak tengah, dan di sini bercabang menjadi dua membentuk sepasang arteri serebri posterior. Cabang-cabang sistem vertebrobasilaris ini memperdarahi medula oblongata, pons, serebelum, otak tengah dan sebagian diensefalon. Arteri serebri posterior dan cabang-cabangnya memperdarahi sebagian diensefalon, sebagian lobus oksipitalis dan temporalis, aparatus koklearis dan organ-organ vestibular. Darah di dalam jaringan kapiler otak akan dialirkan melalui venula-venula (yang tidak mempunyai nama) ke vena serta di drainase ke sinus duramatris. Dari sinus, melalui vena emisaria akan dialirkan ke vena-vena ekstrakranial.3

Drenasi VenaDrenasi vena ekstremitas atasSeperti pada ekstremitas bawah drenasi vena terdiri dari sistem superficialis dan profunda yang saling berhubungan. Sistem superficialis: terdiri dari v.sefalika dan v.basilika. V. sefalika berawal dari ujung lateral jaringan vena dorsalis yang terletak diatas snuffbox anatomis. Vena ini naik pada aspek lateral, kemudian anterolateral lengan bawah dan lengan serta akhirnya berjalan pada sutura deltopektolaris untuk menembus fasia klavipektoralis dan mengalir ke v.aksilaris. V. basilika dimulai pada ujung medial jaringan vena dorsalis. Vena ini naik sepanjang aspek medial kemudian anteromedial lengan bawah dan lengan untuk menembus fasia profunda (pada region pertengahan lengan) untuk bergabung dengan v.komitans dari a.brakialis membentuk v. aksilaris. Kedua vena superficialis ini biasanya dihubungkan oleh v. mediana kubiti di fosa kubiti.4 Vena-vena profunda: terdiri dari vv. Komitans (vena yang menyertai arteri). Vena superfisialis ekstremitas atas sangat penting untuk flebotomi dan akses vena perifer. Tempat yang paling sering digunakan adalah v. mediana kubiti pada fosa antekubiti dan v. sefalika dilengan bawah.4

Gambar 10. Sistem vena superfisialis ektremitas atas.4

Mekanisme kerja neurontransmiterNeurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan informasi elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat neurotransmiter adalah sebagai berikut: Disintesis di neuron presinaps Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis. Proses neurotransmitter berawal dari neuron menyintesis zat kimia yang akan berfungsi sebagai neurotransmitter. Kemudian neuron menyintesis neurotransmitter yangberukuran lebih kecil pada ujung-ujung akson dan menyintesis neurotransmitter yangberukuran lebih besar (peptida) pada badan sel. Selanjutnya neuron mentransportasineurotransmitter peptida kearah ujung-ujung akson (Neuron tidak mentransportasikan neurotransmitter yang berukuran kecil karena ujung-ujung akson adalah tempat pembuatannya). Potensial aksi berkonduksi disepanjang akson. Potensial aksi padaterminal postsinaptik meyebabkan ion kalsium dapat memasuki neuron. Ion kalsium melepaskan neurotransmitter dari terminal postsinaptik kecelah sinaptik3. Molekulneurotransmitter yang telah dilepaskan, berdifusi lalu melekat dengan reseptor sehingga mengubah aktifitasneuron postsinaptik. Selanjutnya, neurotrasmitermelepaskan diri dari reseptor. Neurotrasmitter dapat diubah menjadi zat kimia yang tidak aktiftergantung pada zat kimia penyusunnya. Molekul neurotransmitter dapat dibawa kembali ke neuron prasimatik untuk didaur ulang atau dapat berdifusi dan hilang.pada beberapakasus, vesikel yang kosong akan di transportasi kembali kebadan sel.5

Gambar 11. Tahapan yang dialami neurotransmitter.5Berbagai neurotransmitter yang ditemukan di sistem saraf: Excitatory : Acetylcholin, Aspartate ,Dopamine, Histamine, Norepinephrine, Epinephrine, Glutamate, Serotonin. Inhibitory : GABA dan Glycine.

Mekanisme impuls sarafProses Penjalaran Impuls Pada Saraf

Gambar 12. Impuls syaraf.5

Berikut proses penjalaran impuls pada syaraf :1. Dalam keadaan istirahat (tidak menghantarkan impuls) serabut syaraf ada dalam keadaan polaris,artinya permukaan luar membran bermuatan negatif dan permukaan dalam membran bermuatan negatif.2. Bila serabut syaraf di rangsang,tempat dimana serabut saraf dirangsang terjadi polarisasi artinya permukaan membran menjadi bermuatan negatif dan permukaan dalam menjadi positif3. Antara daerah yang mengalami depolarisasi dengan daerah yang mengalami polarisasi timbul suatu aliran listrik. Aliran listrik inilah yang dinamakan aliran lokal atau sirkuit setempat. Adanya arus lokal ini akan menyebabkan depolarisasi di daerah sebelahnya. Kemudian timbul lagi aliran lokal dan diikuti polarisasi di daerah sebelahnya lagi dan seterusnya.4. Dengan semikian polarisasi selalu akan berpindah tempat atau menjalar sepanjang serabut saraf. Depolarisasi ini lah yang disebut impuls saraf.5. Setalah mengalami depolarisasi daerah tersebut kemudian akan berqada sebentar 1 - 5 milidetik (refraktor) dimana refraktor artinya peka rangsangan untuk sementara waktu.Agar impuls dapat disampaikan ke pusat sistem saraf dan efektor, sel-sel saraf akan saling berhubungan melalui sinapsis. Arah perambatan impuls pada sinapsis hanya terjadi dalam satu arah. Sinapsis dapat terjadi antarneuron, antara neuron dan sel otot (neuromuscular), serta antara neuron dan kelenjar (neuroglandular). Mekanisme penghantaran impuls melalui sinapsis sangat khas. Diantara hubungan antarneuron terdapat sebuah celah sempit yang disebut celah sinapsis. Melalui celah sinapsis inilah impuls dihantarkan dari satu neuron ke neuron lainnya melalui sebuah perantara yang disebut nerotransmiter yang merupakan sinyal dalam bentuk cairan senyawa kimia. Beberapa contoh neurotransmiter antara lain asetilkolin, serotonin, noradrenalin, dopamin, dan asam aspartat. Ujung sinapsis membentuk tonjolan yang disebut tonjolan sinapsis. Neuron yang merupakan tempat datangnya impuls disebut neuron prasinapsis. Adapun neuron atau sel lain yang menerima impuls disebut neuron postsinapsis. Dengan adanya potensial aksi yang terjadi pada neuron, merangsang pengeluaran neurotransmiter yang di kemas dalam vesikel-vesikel. Potensial aksi ini juga memicu masuknya kalsium ke ujung syaraf dan menyebabkan eksositosis dari vesikel neurotransmiter. Neurotransmiter yang keluar dari sinaps merupakan rangsangan untuk neuron postsinaps.5

Gambar 13. Mekanisme Penghantaran Impuls.5

Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas, hipotesis yang dibuat yaitu fraktur pada basis cranii menyebabkan gangguan pada vaskularisasi cerebral, dapat diterima karena kepala manusia dilindungi oleh tengkorak yang merupakan bagian dari rangka tubuh. Fungsi tengkorak kepala adalah pelindung dari otak, mata, hidung, dan telinga bagian dalam. Tanpa tengkorak, otak akan mudah rusak karena getaran, goncangan, hingga benturan. Selain itu juga terdapat pembuluh darah di otak yang berfungsi sebagai pembawa nutrisi bagi otak. Dan jika terjadi goncangan bahkan fraktur pada basis cranii maka akan menyebabkan semua hal tersebut mengalami gangguan.

Daftar Pustaka 1. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomi. Jakarta: Erlangga; 2003.h.125-9.2. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Edisi ke-2. Jakarta: EGC; 2009.h.327-8.3. Weiner HL, Levit LP. Neurologi. Edisi ke-5. Jakarta: EGC; 2001.h.55-7.4. Gray HH, Dawkins KD, Morgan JM, Simpson IA. Kardiologi. Edisi ke-4. Jakarta: EGC; 2003.h.14-6.5. Firmansyah R, Mawardi A, Riandi MU. Mudah dan aktif belajar biologi. Jakarta: Setia Purna; 2008.h.130-2.