pbl blok 6 ceni baru

22
Pendahuluan Otak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak adalah bagian susunan saraf pusat yang terletak didalam cavitas cranii dan berfungsi mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh, baik secara exteroseptor, interoseptor maupun proprioseptor. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh tubuh. Dengan demikian perlunya mengetahui mekanisme kerja dan fungsi bagian- bagian dari otak dalam menerima suatu rangsangan baik itu secara eksteroseptor, interoseptor, maupun proprioseptor. Otak Struktur dan Fungsi Otak Otak manusia terdiri dari dua hemisfer (belahan) yaitu : hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Kedua hemisfer bekerja secara kontralateral. Hemisfer kiri akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak dibagian kanan tubuh, sedangkan di hemisfer kanan akan mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak dibagian kiri tubuh. Pada Otak terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 1 I. Otak Depan 1. (Proencephalon) Pada bagian depan otak manusia terdapat bagian yang paling menonjol disebut otak besar atau cerebrum. Cerebrum

Upload: cenisia

Post on 28-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

blok 6

TRANSCRIPT

Page 1: Pbl Blok 6 Ceni Baru

Pendahuluan

Otak manusia  adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc

dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. Otak adalah bagian susunan saraf pusat yang

terletak didalam cavitas cranii dan berfungsi mengatur dan mengkoordinir sebagian besar

gerakan, perilaku, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh, baik secara exteroseptor,

interoseptor maupun proprioseptor. Otak manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan

seluruh tubuh. Dengan demikian perlunya mengetahui mekanisme kerja dan fungsi bagian-

bagian dari otak dalam menerima suatu rangsangan baik itu secara eksteroseptor, interoseptor,

maupun proprioseptor.

Otak

Struktur dan Fungsi Otak

Otak manusia terdiri dari dua hemisfer (belahan) yaitu : hemisfer kiri dan hemisfer

kanan. Kedua hemisfer bekerja secara kontralateral. Hemisfer kiri akan mengendalikan sistem-

sistem tubuh yang terletak dibagian kanan tubuh, sedangkan di hemisfer kanan akan

mengendalikan sistem-sistem tubuh yang terletak dibagian kiri tubuh. Pada Otak terbagi

menjadi 3 bagian yaitu :1

I. Otak Depan 

1. (Proencephalon)

Pada bagian depan otak manusia terdapat bagian yang paling menonjol disebut otak

besar atau cerebrum. Cerebrum ini terbagi menjadi hemisfer kanan dan kiri. Permukaan luar

cerebrum (korteks cerebrum) berwarna abu-abu karena mengandung banyak badan sel saraf.

Selain itu, pada bagian dalam (medula) otak depan terdapat lapisan yang berwarna putih,

karena mengandung dendrit dan akson. Korteks serebrum berkaitan dengan sinyal saraf

ke dan dari berbagai bagian tubuh. Karenanya, pada korteks serebrum terdapat area sensorik

yang menerima impuls dari reseptor pada indra. Di samping itu, bagian tersebut terdapat

juga area motorik yang mengirimkan perintah pada efektor. Selain itu, terdapat terdapat area

asosiasi yang menghubungkan area motorik dan sensorik serta berperan dalam berbagai

aktivitas misalnya berpikir, menyimpan ingatan, dan membuat keputusan. Otak depan

manusia terbagi atas empat lobus (bagian), meliputi lobus frontalis (bagian depan) yang

Page 2: Pbl Blok 6 Ceni Baru

terletak didepan sulcus centralis dan diatas sulcus lateralis, lobus parietalis terletak

dibelakang sulcus centralis dan diatas sulcus lateralis, lobus temporalis (bagian samping)

terletak dibawah sulcus lateralis dan lobus occipitalis (bagian belakang) terletak dibawah

sulcus parieto-occipitalis.

Gambar 1 : Otak besar2

2. Diencephalon

Diencephalon hampir seluruhnya tertutup dari permukaan otak. Terdiri atas thalamus

didorsal dan hypotalamus dibagian ventral. Thalamus adalah massa substantia grisea besar,

yang terletak dikanan dan kiri ventrikulus tertius. Thalamus merupakan stasiun perantara besar

untuk jaras sensorik afaren yang menuju ke cortex cerebri.

Hypothalamus membentuk bagian bawah dinding lateral dan dasar ventrikel tertius.

Hyphotalamus merupakan kumpulan nukleus-nukleus spesifik dan serat-serat yang terletak

dibagian talamus yang berfungsi sebagai pusat integrasi bagi banyak fungsi homeostatik, seperti

mengontrol suhu tubuh, mengontol rasa haus dan pengeluaran urin, serta berfungsi sebagai

penghubung antara saraf otonom dan endokrin.

II. Otak Tengah (mesencephalon)

Otak tengah terletak didepan otak kecil. Mesenchepalon adalah bagian yang berjalan

melewati incisura tentorii dan menghubungkan otak depan dengan otak belakang.

Page 3: Pbl Blok 6 Ceni Baru

Mesenchepalon terdiri dari dua belahan lateral disebut penduculus cerebri. Masing-masing

dibagi dalam pars anterior yaitu gyrus cerebri, dan bagian posterior yaitu tegmentum. Pada

otak tengah mempunyai saraf oculomotorius yang berfungsi untuk refleks kejap mata.

III. Otak belakang

1. Cerebellum (otak kecil)

Cebellum terletak didalam fossa cranii posterior ditutupi oleh durameter yang

menyerupai atap tenda, yaitu tentorium yang memisahkan dari bagian posterior cerebellum.

Fungsi cerebellum sebagai pusat refleks yang mengkoordinasi dan memperluas gerakan

otot, mengubah tonus dan kekuatan untuk mempertahankan keseimbangan dan sikap tubuh.

2. Pons

Terletak pada permukaan anterior cerebellum dibawah mesenchepalon dan diatas

medula oblongata. Pons berfungsi sebagai penghubung antara cerebellum dan medula

oblongata yang berfungsi sebagai pusat saraf cranial yang ke V (trigeminus), VI (abdusen),

dan VII (facialis).

3. Medula oblongata

Medula oblongata berbentuk kerucut dan menghubungkan pons diatas dengan medula

spinalis dibawah. Medula oblongata berfungsi sebagai pusat mengontrol aktivitas

pernafasan serta pusat aktivitas jantung.

Pelindung otak

Terdapat 4 macam pelindung otak yaitu: tulang tengkorak, meninges (membran otak), cairan

cerebrospinalis (liquor cerebrospinalis, LCS), dan blood- brain barrier (sawar darah otak).

Maninges terdiri dari 3 lapisan yaitu:3

a. Duramater melekuk ke dalam dan memisahkan cavum crania kepada beberapa bagian

dan merupakan lapisan yang kuat dan tidak elastis.

b. Arachnoidmater merupakan lapisan yang longar (elastis) terletak di bagian eksternal

piamater dan mengandung sedikit pembuluh darah. Runga araknoid memisahkan lapisan

Page 4: Pbl Blok 6 Ceni Baru

arachnoid dari piameter dan mengandung cairan cerebrospinalis, pembuluh darah dan

jaringan penghubung serta selaput yang mempertahankan posisi arachnoid terhadap

piameter di bawahnya.

c. Piamater

Piamater adalah membran halus, tipis, yang dengan erat membungkus otak, membukus

gyrus-gyrus dan masuk kedalam sulcus-sulcus yang terdalam.

Cairan Cerebrospinalis

Cairan cerebrospinalis mengelilingi ruang subarachnoid di sekitar otak dan medula

spinalis. Cairan ini juga mengisi ventrikel dalam otak. Cairan cerebrospinalis menyerupai

plasma darah dan cairan interstisial, tetapi tidak mengandung protein. Cairan cerebrospinalis

dihasilkan oleh pleksus coroideus dan sekresi oleh sel-sel ependimal yang mengitari pembuluh

darah cerebri dan melapisi kanal central medula spinalis. Fungsi cairan cerebrospinalis adalah

sebagai bantalan untuk otak dan medulla spinalis, juga berperan sebagai media pertukaran

nutrisi dan zat buangan antara darah dan otak serta medulla spinalis.

Persarafan di Cranial

Terdapat 12 pasang saraf cranial muncul dari berbagai bagian batang otak. Beberapa

saraf cranial hanya tersusun dari serabut sensorik, tetapi sebagaian besar tersusun dari serabut

sensorik dan serabut motorik, yaitu:4

1. Saraf Olfaktorius (CN I)

Merupakan saraf sensorik. Saraf ini berasal dari epithelium olfaktori mukosa nasal. Berkas

serabut sensorik mengarah ke bulbus olfaktori dan menjalar melalui traktus olfaktori sampai ke

ujung lobus temporal (girus olfaktori), tempat persepsi indera penciuman.

2. Saraf Optik (CN II)

Merupakan saraf sensorik. Impuls dari batang dan kerucut retina di bawa ke badan sel akson

yang membentuk saraf optic. Setiap saraf optic keluar dari bola mata pada bintik buta dan

masuk ke rongga cranial melaui foramen optic. Seluruh serabut memanjang saat di traktus optic,

Page 5: Pbl Blok 6 Ceni Baru

bersinapsis pada sisi lateral nuclei genikulasi thalamus dan menonjol ke atas sampai ke area

visual lobus occipital untuk persepsi indera penglihatan.

3. Saraf Okulomotorius (CN III)

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik

berasal dari otak tengah dan membawa impuls ke seluruh otot bola mata (kecuali otot oblicus

superior dan rectus lateral), ke otot yang membuka kelopak mata dan ke otot polos tertentu pada

mata. Serabut sensorik membawa informasi indera otot dari otot mata yang terinervasi ke otak.

4. Saraf Trochlearis (CN IV)

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik dan merupakan

saraf terkecil dalam saraf cranial. Neuron motorik berasal dari langit-langit otak tengah dan

membawa impuls ke otot oblicus superior bola mata. Serabut sensorik dari spindle otot

menyampaikan informasi indera otot dari otot oblicus superior ke otak.

5. Saraf Trigeminal (CN V)

Saraf cranial terbesar, merupakan saraf gabungan tetapi sebagian besar terdiri dari saraf

sensorik. Bagian ini membentuk saraf sensorik utama pada wajah dan rongga nasal serta rongga

oral. Neuron motorik berasal dari pons dan menginervasi otot mastikasi kecuali otot businator.

Badan sel neuron sensorik terletak dalam ganglia trigeminal. Serabut ini bercabang ke arah

distal menjadi 3 divisi :

♣ Cabang optalmicus membawa informasi dari kelopak mata, bola mata, kelenjar air mata,

sisi hidung, rongga nasal dan kulit dahi serta kepala.

♣ Cabang maxilla membawa informasi dari kulit wajah, rongga oral (gigi atas, gusi dan bibir)

dan palatum.

♣ Cabang mandibula membawa informasi dari gigi bawah, gusi, bibir, kulit rahang dan area

temporal kulit kepala.

Page 6: Pbl Blok 6 Ceni Baru

6. Saraf Abdusen (CN VI)

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik

berasal dari sebuah nucleus pada pons yang menginervasi otot rektus lateral mata. Serabut

sensorik membawa pesan proprioseptif dari otot rektus lateral ke pons.

7. Saraf Fasial (CN VII)

Merupakan saraf gabungan. Meuron motorik terletak dalam nuclei pons. Neuron ini

menginervasi otot ekspresi wajah, termasuk kelenjar air mata. Neuron sensorik membawa

informasi dari reseptor pengecap pada dua pertiga bagian anterior lidah.

8. Saraf Vestibulokoklearis (CN VIII)

Hanya terdiri dari saraf sensorik dan memiliki dua divisi. Cabang koklear atau auditori

menyampaikan informasi dari reseptor untuk indera pendengaran dalam organ korti telinga

dalam ke nuclei koklear pada medulla, ke kolikuli inferior, ke bagian medial nuclei genikulasi

pada thalamus dan kemudian ke area auditori pada lobus temporal. Cabang vestibular membawa

informasi yang berkaitan dengan ekuilibrium dan orientasi kepala terhadap ruang yang diterima

dari reseptor sensorik pada telinga dalam.

9. Saraf Glossopharingeal (CN IX)

Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berawal dari medulla dan menginervasi otot

untuk wicara dan menelan serta kelenjar saliva parotid. Neuron sensorik membawa informasi

yang berkaitan dengan rasa dari sepertiga bagian posterior lidah dan sensasi umum dari faring

dan laring ; neuron ini juga membawa informasi mengenai tekanan darah dari reseptor sensorik

dalam pembuluh darah tertentu.

10. Saraf Vagus (CN X)

Merupakan saraf gabungan. Neuron motorik berasal dari dalam medulla dan menginervasi

hampir semua organ toraks dan abdomen. Neuron sensorik membawa informasi dari faring,

laring, trakea, esophagus, jantung dan visera abdomen ke medulla dan pons.

Page 7: Pbl Blok 6 Ceni Baru

11. Saraf Aksesorius (CN XI)

Merupakan saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari serabut motorik. Neuron

motorik berasal dari dua area : bagian cranial berawal dari medulla dan menginervasi otot

volunter faring dan laring, bagian spinal muncul dari medulla spinalis serviks dan menginervasi

otot trapezius dan sternokleidomastoideus. Neuron sensorik membawa informasi dari otot yang

sama yang terinervasi oleh saraf motorik, misalnya otot laring, faring, trapezius dan otot

sternokleidomastoid.

12. Saraf Hipoglosus (CN XII)

Termasuk saraf gabungan, tetapi sebagian besar terdiri dari saraf motorik. Neuron motorik

berawal dari medulla dan mensuplai otot lidah. Neuron sensorik membawa informasi dari

spindel otot di lidah.

Neurotransmiter5

Neurotransmiter merupakan senyawa kimia pembawa pesan yang meneruskan informasi

elektrik dari sebuah neuron ke neuron lain atau sel efektor. Sifat neurotransmiter adalah sebagai

berikut:

• Disintesis di neuron presinaps

• Disimpan di vesikel dalam neuron presinaps

• Dilepaskan dari neuron di bawah kondisi fisiologis

• Segera dipindahkan dari sinaps melalui uptake atau degradasi

• Berikatan dengan reseptor menghasilkan respon biologis.

Berbagai neurotransmitter yang ditemukan di sistem saraf:5

a. Asetilkolin (Ach)

Disekresi oleh neuron-neuron di sebagian besar otak dan ganglia basalis, neuron-

motorik yang menginervasi otot skelet, neuron preganglion sistem saraf otonom, neuron

Page 8: Pbl Blok 6 Ceni Baru

postganglion saraf parasimpatik dan sebagian saraf simpatik. Pada sebagian besar kasus,

asetilkolin mempunyai efek eksitasi, namun dapat juga berefek inhibisi pada beberapa ujung

saraf parasimpatik perifer, misalnya pada otot jantung. ACh yang disekresikan oleh neuron

motorik pada otot skelet bertanggung jawab terhadap kontraksi atau gerakan otot. ACh yang

ditemukan di otak berhubungan dengan proses belajar dan memori, sehingga bila ada

gangguan pada neurotransmitter ini diduga berhubungan dengan penyakit Alzheimer yang

memiliki salah satu gejala berupa gangguan memori.

b. GABA (Asam gama-aminobutirat)

Ditemukan pada seluruh system saraf pusat. GABA berlokasi di Hipotalamus, hipocampus,

korteks, serebelum, basal ganglia, medula spinalis, retina. GABA penting didalam otak karena

berfungsi membantu dalam ketepatan sinyal yang dibawa dari satu neuron ke neuron

berikutnnya.

c. Neropinefrin

Disekresi oleh sebagian besar neuron yang ada di batang otak dan hipotalamus, membantu

pengaturan seluruh aktivitas dan suara hati dari pikiran /kehendak. Pada sebagian besar daerah

ini mungkin terjadi eksitasi, namun pada daerah lain terjadi inhibisi. NE juga disekresikan oleh

neuron postgangglion sistem saraf simpatis. NE diduga berfungsi untuk merekam informasi

dalam jangka panjang dan membantu mengembangkan sinaps baru yang berhubungan dengan

memori. NE dilepaskan karena adanya rangsangan simpatetis, seperti dalam gejala ‘fight or

flight’. Hal ini dapat menjelaskan mengapa seseorang kadang dapat mengingat informasi secara

sangat jelas ketika terkejut, takut, atau marah.

d. Dopamin

Dopamin diproduksi dalam subtantia nigra, membantu dalam mengatur fungsi pikiran,

pengambilan keputusan, mengendalikan pergerakan volunter dan membantu dalam

mengintegrasikan kognisi.

Page 9: Pbl Blok 6 Ceni Baru

e. Serotonin

Disekresikan oleh nucleus yang berasal dari batang otak dan berproyeksi di sebagian besar

area otak. Serotonin dapat bekerja sebagai penghambat jaras rasa sakit dalam medulla spinalis,

dan juga dianggap dapat membantu pengaturan kehendak/hati nurani seseorang. Kelainan

serotonin berimplikasi terhadap beberapa jenis gangguan jiwa yang mencakup depresi, psikosis,

migren, gangguan fungsi seksual, tidur, kognitif, dan gangguan makan. Berfungsi dalam

pengaturan tidur, mengatur suasana hati, perhatian, belajar, persepsi nyeri dan temperatur tubuh

serta berperan dalam perilaku agresi atau marah. Dalam mengatur tidur dan bangun, serotonin

bekerjasama dengan asetilkolin dan norepinefrin

f. Epinefrin (adrenalin)

Meningkatkan detak jantung dan melakukan dilatasi jalan napas untuk meningkatkan fungsi

nafas dan menyempitkan pembuluh darah di dalam usus dan kulit. Bekerja bersama dengan

norepinephrine yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal.

g. Glutamat

Glutamat merupakan neurotransmitter excitatory utama pada otak. Glutamat memiliki

konsentrasi tinggi di corticostriatal dan di dalam sel cerebellar. Gangguan pada neurotrasmitter

ini akan berakibat gangguan atau penyakit epilepsi. Fungsi Utama Glutamat adalah pengaturan

kemampuan memori dan memelihara fungsi automatic atau refleks. Glutamat bekerja pada dua

reseptor membran plasma berbeda dineuron-neuron tanduk dorsal, dengan dua efek yang

berbeda. Pertama, pengikatan glutamat dengan reseptor AMPA-nya menyebabkan perubahan

permeabilitas yang akhirnya menyebabkan terbentuknya potensial aksi disel tanduk dorsal.

Potensial aksi ini menyalurkan pesan nyeri ke pusat yang lebih tinggi. Kedua, pengikatan

glutaman dengan reseptor NMDA-nya menyebabkan masuknya Ca2+ kedalam sel tanduk dorsal.

Jalur ini tidak terlibat dalam transmisi pesan nyeri.

Page 10: Pbl Blok 6 Ceni Baru

Sistem Sensorik

Sistem sensorik pada manusia berhubungan dengan kemampuan mempersepsi suatu

rangsang. Sistem ini sangat penting karena berfungsi terutama untuk proteksi tubuh. Sistem ini

dapat juga dimaknai sebagai perasaan tubuh atau sensibilitas.

Reseptor

Reseptor adalah sel atau organ yang berfungsi menerima rangsang atau stimulus.

Dengan alat ini sistem saraf mendeteksi perubahan berbagai bentuk energi di lingkungan dalam

dan luar. Setiap reseptor sensoris mempunyai kemampuan mendeteksi stimulus dan

mentranduksi energi fisik ke dalam sinyal (impuls) saraf. Menurut letaknya, reseptor dibagi

menjadi:5

• Exteroseptor ; perasaan tubuh permukaan (kulit), seperti sensasi nyeri, suhu, dan raba

• Proprioseptor ; perasaan tubuh dalam, seperti pada otot, sendi, dan tendo.

• Interoseptor ; perasaan tubuh pada alat-alat viscera atau alat-alat dalam,

seperti jantung, lambung, usus, dll.

Menurut tipe atau jenis stimulus, reseptor dibagi menjadi :5

• Mekanoreseptor: kelompok reseptor sensorik untuk mendeteksi perubahan tekanan,

memonitor tegangan pada pembuluh darah, mendeteksi rasa raba atau sentuhan. Letaknya

di kulit, otot rangka, persendian dan organ visceral. Contoh reseptornya : corpus Meissner

(untuk rasa raba ringan), corpus Merkel dan badan Paccini (untuk sentuhan kasar dan

tekanan).

• Thermoreseptor: reseptor sensoris unuk mendeteksi perubahan suhu. Contohnya : bulbus

Krause (untuk suhu dingin), dan akhiran Ruffini (untuk suhu panas).

• Nociseptor: reseptor sensorik untuk mendeteksi rasa nyeri dan merespon tekaan yang

dihasilkan oleh adanya kerusakan jaringan akibat trauma fisik maupun kimia. Contoh

Page 11: Pbl Blok 6 Ceni Baru

reseptornya berupa akhiran saraf bebas (untuk rasa nyeri) dan corpusculum Golgi (untuk

tekanan).

• Chemoreseptor: reseptor sensorik untuk mendeteksi rangsang kimiawi, seperti : bau-bauan

yang diterima sel reseptor olfaktorius dalam hidung, rasa makanan yang diterima oleh sel

reseptor pengecap di lidah, reseptor kimiawi dalam pembuluh darah untuk mendeteksi

oksigen, osmoreseptor untuk mendeteksi perubahan osmolalitas cairan darah,

glucoreseptor di hipotalamus mendeteksi perubahan kadar gula darah.

• Photoreseptor: reseptor sensorik untuk mendeteksi perbahan cahaya, dan dilakukan oleh

sel photoreceptor (batang dan kerucut) di retina mata.

Jenis-jenis Nyeri5

1. Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi mendadak dan memberikan respon terhadap

pengobatan.

2. Nyeri kronik adalah nyeri yang menetap selama lebih dari 6 bulan dan sulit diobati atau di

kendalikan

3. Nyeri superfisialadalah nyeri dari daerah permukaan. Seperti pada kulit dan daerah

mukosa

4. Nyeri viseral adalah nyeri otot polos dan organ

5. Nyeri somatik adalah nyeri otot rangka, ligamen, dan sendi

6. Nyeri alih adalah nyeri yang menjalar dar organ yang terganggu sampai k organ yg

lainnya

7. Nyeri lokal adalah nyeri yang hanya terjadi pada daerah yang cedera.

Jaras somatosensorik5

Jaras somatosensorik yang dilalui oleh sistem sensorik adalah sebagai berikut :

• Untuk rasa permukaan (eksteroseptif) seperti rasa nyeri, raba, tekan, dan suhu : sinyal diterima

reseptor → dibawa ke ganglion spinale → melalui radiks posterior menuju cornu posterior

medulla spinalis → berganti menjadi neuron sensoris ke-2 → lalu menyilang ke sisi lain

medulla spinalis → membentuk jaras yang berjalan ke atas yaitu traktus spinotalamikus →

Page 12: Pbl Blok 6 Ceni Baru

menuju thalamus di otak → berganti menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju korteks

somatosensorik yang berada di girus postsentralis (lobus parietalis).

• Untuk rasa dalam (proprioseptif) seperti perasaan sendi, otot dan tendo : sinyal diterima

reseptor → ganglion spinale → radiks posterior medulla spinalis → lalu naik sebagai

funiculus grasilis dan funiculus cuneatus → berakhir di nucleus Goll → berganti menjadi

neusron sensoris ke-2 → menyilang ke sisi lain medulla spinalis → menuju thalamus di otak

→ berganti menjadi neuron sensoris ke-3 → menuju ke korteks somatosensorik di girus

postsentralis (lobus parietalis).

Mekanisme Terjadinya Nyeri5

Nyeri merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh untuk melindungi

dan memberikan tanda bahaya tentang adanya gangguan di tubuh. Mekanisme nyeri adalah

sebagai berikut rangsangan diterima oleh reseptor nyeri, diubah dalam bentuk impuls yang di

hantarkan ke pusat nyeri di korteks otak. Setelah di proses dipusat nyeri, impuls di kembalikan

ke perifer dalam bentuk persepsi nyeri. Rangsangan yang diterima oleh reseptor nyeri dapat

berasal dari berbagai faktor dan dikelompokkan menjadi beberapa bagian, yaitu:

1. Rangsangan Mekanik : Nyeri yang di sebabkan karena pengaruh mekanik, seperti: tekanan,

tusukan jarum atau paku, irisan pisau dan lain-lain.

2. Rangsangan Termal : Nyeri yang disebabkan karena pengaruh suhu. Rata-rata manusia akan

merasakan nyeri jika menerima panas diatas 45 C, dimana mulai pada suhu tersebut jaringan

akan mengalami kerusakan.

3. Rangsangan Kimia: Jaringan yang mengalami kerusakan akan membebaskan zat yang di

sebut mediator yang dapat berikatan dengan reseptor nyeri antara lain: bradikinin, serotonin,

histamin, asetilkolin dan prostaglandin. Bradikinin merupakan zat yang paling

berperan dalam menimbulkan nyeri karena kerusakan jaringan. Zat kimia lain yang berperan

dalam menimbulkan nyeri adalah asam, enzim proteolitik, Zat P dan ionK+ (ion K positif ).

Page 13: Pbl Blok 6 Ceni Baru

Proses Terjadinya Nyeri5

Reseptor nyeri dalam tubuh adalah ujung-ujung saraf bebas yang ditemukan hampir

pada setiap jaringan tubuh. Impuls nyeri dihantarkan ke Sistem Saraf Pusat (SSP) melalui dua

sistem serabut. Sistem pertama terdiri dari serabut Aδ bermielin halus bergaris tengah 2-5 µm,

dengan kecepatan hantaran 6-30 m/detik. Sistem kedua terdiri dari serabut C tak bermielin

dengan diameter 0.4-1.2 µm, dengan kecepatan hantaran 0,5-2 m/detik. Serabut Aδ berperan

dalam menghantarkan "Nyeri cepat" dan menghasilkan persepsi nyeri yang jelas, tajam dan

terlokalisasi, sedangkan serabut C menghantarkan "nyeri Lambat" dan menghasilkan persepsi

samar-samar, rasa pegal dan perasaan tidak enak. Pusat nyeri terletak di talamus, kedua jenis

serabut nyeri berakhir pada neuron traktus spinotalamus lateral dan impuls nyeri berjalan ke atas

melalui traktus tersebut ke nukleus posteromidal ventral dan posterolateral dari talamus.

kemudian impuls diteruskan ke gyrus postcentral dari korteks otak.

Kesimpulan

Otak merupakan bagian yang amat penting pada tubuh manusia. Ini karena otak

merupakan pusat kontrol semua aktivitas manusia secara sadar atau pun tidak sadar. Nyeri

merupakan mekanisme untuk melindungi tubuh dari kerusakan jaraingan. Dari jenis reseptornya

nyeri merupakan bagian dari exteroseptor dan juga tergolong nonsiseptor. Implus nyeri yang

berasal dari nosiseptor disalurkan ke sistem saraf pusat melalui salah satu jenis serat afaren dan

diperankan juga oleh glutamat yang merupakan neurotransmiter terhadap rasa nyeri atau adanya

kerusakan dalam jaringan.

Page 14: Pbl Blok 6 Ceni Baru

Daftar Pustaka

1. Snell RS. Anatomi klinis berdasarkan sistem. Jakarta. Penerbit EGC, 2008 hal.517-33

2. Sistem saraf manusia [Gambar dari internet]. Maret 2014. [Diakses 18 April 2014].

Diakses dari: http://general-media.blogspot.com/2010/08/sistem-syaraf-manusia.html.

3. Drake RL, Volg AW, Mitchell AWM. Gray (dasar-dasar anatomi). Singapura. Penerbit

Elsevier inc, 2012.h. 440

4. Videbeck SL. Buku ajar keperawatan jiwa. Jakarta. Penerbit EGC, 2001.h. 23-6

5. Sherwood. L ; alih bahasa, Brahm U. Human Physiology: from cells to system. 2nd

edition. Jakarta. Penerbit EGC, 2009.h. 207-10

Page 15: Pbl Blok 6 Ceni Baru

Mekanisme dan Fungsi Kerja Otak Terhadap Rangsangan

Cenisia

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana

Jln. Arjuna Utara No. 6 Jakarta barat

Alamat korespondensi : [email protected]

Abstrak:

Otak adalah organ yang luar biasa, bekerja mengkoordinasikan seluruh yang terjadi di

dalam tubuh kita, kepribadian, metabolisme, tekanan darah, emosi, hormon, ingatan, bekerja

melebihi komputer. Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan

fungsi tubuh homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan

suhu tubuh. Belahan otak (hemisfer) terbagi menjadi hemisfer kiri dan hemisfer kanan. Kedu

hemisfer ini bekerja secara kontralateral terhadap bagian tubuh. Otak terbagi menjadi

beberapa bagian dan dilindungi oleh selaput yang disebut maninges dan di isi oleh cairan

serebrospinal yang berfungsi sebagai bantalan dan peredam terhadap benturan bagi otak.

Dalam sistem tubuh dalam menghantarkan rangsangan dan diperankan oleh sistem saraf.

Sistem saraf yang bekerja mengendalikan segala aktivitas tubuh seumur hidup. Rangsangan

yang diterima dalam bentuk sinyal listrik di tangkap oleh reseptor yang kemudian di salurkan

ke sistem saraf pusat melalui berbagai jaras sensorik yang kemudian menjadi sebuah respon

bagi rangsangan yang diberikan.

Kata kunci: hemisfer, homeostasis, maninges, cairan serebrospinal