makalah kelompok pbl blok 6

29
Gangguan Pada Sistem Pencernaan Di susun oleh D 6: Agustria Anggraeny 102011284 Ani Ratna Juwita 102011136 I Gde Agung Ramadana 102011364 Monica Sandra 102011329 Enrico Esbianto Syahputra 102011216 Devi karlina 102011069 Elvera Angeline Tuto Wungubelen 102011250 Fakultas kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510 2012

Upload: roswita-da-marli

Post on 17-Jan-2016

62 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

heiehei

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Gangguan Pada Sistem Pencernaan

Di susun oleh D 6: Agustria Anggraeny 102011284

Ani Ratna Juwita 102011136

I Gde Agung Ramadana 102011364

Monica Sandra 102011329

Enrico Esbianto Syahputra 102011216

Devi karlina 102011069

Elvera Angeline Tuto Wungubelen 102011250

Fakultas kedokteran

Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Terusan Arjuna No.6 Jakarta Barat 11510

2012

Page 2: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Daftar isi

BAB I: Pendahuluan

Tujuan

BAB II: Makroskopis

Mikroskopis

Irama Sirkadian

BAB III: Kesimpulan

BAB I

Pendahuluan

Tingkah laku adalah fungsi dari seluruh sistem saraf. Sistem saraf tersusun oleh berjuta-juta sel

saraf yang mempunyai bentuk bervariasi. Sistem ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.

Dalam kegiatannya, saraf mempunyai hubungan kerja seperti mata rantai (berurutan) antara reseptor dan

efektor. Bagian sistem saraf mengatur fungsi viseral tubuh yang disebut sebagai saraf otonom. Sistem ini

Page 3: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

membantu mengatur tekanan arteri, motilitas dan sekresi gastrointestinal, output urin, berkeringat, suhu

tubuh dan banyak kegiatan lainnya.1

Salah satu gangguan pencernaan (gastrointestinal) adalah hiperasiditas. Hiperasiditas adalah

keadaan dimana jumlah asam dalam lambung berlebihan, sehingga pertahanan mukosa lambung

terlampaui dan menyebabkan terjadinya iritasi lambung. Gejala klinis dari hiperasiditas adalah timbulnya

rasa mual, nyeri lambung atau nyeri di daerah uluh hati dan perut kembung. Gejala hiperasiditas dikenal

juga sebagai gejala maag.2

Tujuan :

1.

BAB II

Pembahasan

Skenario 4

Seorang laki-laki datang keperpuskesmas dengan keluhan rasa kembung sejak 3 hari yang lalu. Dari anamesa diketahui bahwa ia baru saja diterima bekerja sebagai satpam. Dan minggu laluia dapat giliran

jaga malam. Pada pemeriksaan fisik didaptkan jantung dan paru-paru dalam keadaan baik.

Min map

1. Secara Makroskopik

Pada semua vertebrata pengantara impuls saraf hampir seluruhnya terjadi melalui susunan saraf

pusat yang mempunyai hubungan dengan reseptor-reseptor dan alat-alat efektor melalui saraf sensorik

(aferen) dan motorik (eferen).3

Pembagian susunan saraf pada vertebrata termasuk manusia dibagi menjadi:

1. Susunan saraf perifer (systema nervosum periphericum)

(a) Nervi cranalis

(b) Nervi spinales

(c) Susunan saraf viceral, yang terdiri dari:

Page 4: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

1. Susunan saraf viceral aferen

2. Susunan saraf viceral eferen.

2. Susunan saraf pusat (systema nervosum centrale)

Sistem saraf pusat sudah berkembang sejak awal kehidupan embrio dalam bentuk sebuahtabung

dan bentuk tabung ini akan terus dipertahankan pada perkembangan otak selanjutnya.Selama

perkembangan, bagian dari tabung tersebut akan memanjang, membentuk kantungkantung dan lekukan-

lekukan. Jaringan-jaringan di sekitar tabung akan menebal. Pada perkembangan awal, sistem saraf pusat

terdiri dari tiga ruang (tabung) yang salingberhubungan. Ruangan-ruangan ini akan berkembang menjadi

ventrikel dan jaringandisekitarnya akan menjadi tiga bagian utama otak, yaitu otak bagian depan (fore

brain), otak bagian tengah (midbrain), dan otak bagian belakang(hindbrain).3

1. Otak (Encephalon)

1. Prosencephalon

a. Telencephalon

1) hemispherium cerbri

2) telencephalon medium

b. Diencephalon

1) Thalamus

2) Metathalamus

3) Hypothalamus

4) Subthalamus

5) Epithalamus

2. Mesencephalon

1) Tectum mesencephali

Page 5: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

2) Tegmentum mesencephali Gambar 1. Anatomi Otak.4

3) Pendunculus cerebri

3. Rhombencephalon

a. Metencephalon

1) Pons

2) Cerebellum

b. Myelencephalon/medula oblomata

2.Medula spinalis terdiri dari 31 segmen

a. Pars cervikalis (segmen C.1-C.8)

b. Pars thoracalis ( segmen Th.1- Th.12)

c. Pars lumbal (segmen L.1-L.5)

d. Pars sacralis (segmen S.1-S.5) Gambar 2. Anatomi medula spinalis.5

e. Pars coccygeus (segmen Co.1).3

3. Sistem saraf otonom

Sistem saraf otonom yaitu sistem saraf yang berfungsi untuk mengatur fungsi viseral.Sistem saraf

otonom berhubungan dengan pengendalian otot polos, sekresi beberapa kelenjar, dan modulasi irama

jantung. Fungsinya adalah menyelaraskan aktivasi tertentu di tubuh untuk mempertahankan lingkungan

internal yang konstan(hemostatis). Meskipun sistem saraf otonom menurut definisinya adalah suatu

sistem motorik,serabut-serabut yang menerima sensasi dari bagian dalam organisme, menyertai serabut-

serabut motorik dari sistem saraf otonom.6

Fungsi sistem saraf otonom tidak sepenuhnya bersifat otonom, sistem ini disusun dan diatur di

SSP. Secara anatomis, sistem otonom terdiri atas, kumpulan sel saraf yang terdapat di susunan saraf

pusat, serabut-serabut yang keluar dari susunan saraf pusat melalui saraf cranial atau spinal,dan ganglia

saraf yang terletak pada jalur serabut-serabut ini. Sistem saraf otonom adalah jaringan neuron

ganda.Neuron pertama dari rantai otonom terletak di SSP. Aksonnya membentuk sinaps dengan neuron

multipolar kedua dalam rantai, yang terletak pada ganglion sistem saraf tepi. Serabut-serabut saraf(akson)

dari neuron pertama disebut serabut praganglion, akson dari neuron kedua ke efektor otot atau kelenjar

disebut serabut pascaganglion. Mediator kimia yang terdapat dalam vesikel sinaptik dari semua ujung

Page 6: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

praganglion dan ujung pascaganglion parasimpatis adalah asetilkolin, yang dilepaskan dari ujung saraf ke

ujung saraf.7

Sistem saraf otonom terdiri atas dua bagian yang berbeda secara anatomis maupun fungsional,

sistem simpatis dan sistem parasimpatis.Serabut saraf yang membebaskan asetilkolin disebut saraf

kolinergik. Serabut kolinergik mencakup semua serabut otonom praganglion(simpatis maupun

parasimpatis) dan serabut parasimpatis pascaganglion yang menuju otot polos, jantung, dan kelenjar

endokrin.7

Gambar 3. Saraf Otonom7

a. Sistem Simpatis

Inti(yang dibentuk oleh sekelompok badan sel saraf) sistem simpatis terletak di segmen

torakal dan lumbal di medula spinalis.Karenanya sistem simpatis juga disebut divisi torakolumbal dari

sistem saraf otonom. Akson neuron ini serat-serat praganglion meninggalkan SSP melalui radiks

ventraldan cabang-cabang(rami) penghubung saraf spinal bagian torakal dan lumbal. Mediator kimia

dari serabut pascaganglion sistem simpatis adalah norepinefrin, yang juga di produksi oleh medula

adrenal.Serabut saraf yang membebaskan neropinefrin disebut saraf adrenergik.Serabut adrenergik

mempersarafi kelenjar keringat dan pembuluh darah otot rangka. Sel-sel medula adrenal

membebaskan epinefrin dan norepinefrin sebagai respon terhadap stimulasi simpatis

praganglion.1,8Disebut juga dengan sistem saraf thorakolumbar karena saraf ini keluar dari vertebrae

thorak ke-1 sampai ke-12 dan vertebrae kolumbar ke-1 sampai dengan ke-3.

Beberapa fungsi sistem saraf simpatik yaitu :

Page 7: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Mempercepat denyut jantung

Memperlebar pembuluh darah

Menghambat pengeluaran air mata

Memperluas/memperlebar pupil

Menghambat sekresi air ludah

Memperbesar bronkus

Mengurangi aktivitas kerja usus

Menghambat pembentukan urine

b. Sistem Parasimpatis

Sistem parasimpatis memiliki inti di medula dan mesensefalon dan di bagian sacral medula

spinalis. Serabut praganglion dari neuron ini keluar dari empat saraf cranial(III,VII, IX, dan X) dan

juga melalui saraf sacral kedua, ketiga, dan keempat, di medula spinalis. Karenanya, sistem

parasimpatis juga disebut divisi kraniosakral sistem otonom.1,8

Neuron kedua dari sistem parasimpatis ditemukan dalam gangliayang lebih kecil dari ganglia

sistem simpatis, neuron ini selalu berada dekat atau didalam organ efektor. Neuron ini umumnya

terdapat pada dinding organ(misalnya, lambung, usus), ketika serabut praganglion memasuki organ

dan membentok sinaps dengan neuron kedua dalam sistem saraf ini.

Mediator kimia yang dibebaskan oleh ujung saraf praganglion dan pascaganglion dari sistem

parasimpatis, yaitu asetilkolin, mudah dinonaktifkan leh asetilkolinesterase salah satu alas an

mengapa stimulasi parasimpatis memiliki kerja yang lebih jelas dan lebih terlokalisir daripada

stimulasi simpatis.

Beberapa fungsi sistem saraf parasimpatik yaitu :

Memperlambat denyut jantung

Mempersempit pembuluh darah

Memperlancar pengeluaran air mata

Memperkecil pupil

Memperlancar sekresi air ludah

Menyempitkan bronkus

Menambah aktivitas kerja usus

Merangsang pembentukan urine

Page 8: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Gambar 4. Simpati dan Parasimpatik9

Tabel Fungsi Saraf Otonom

Parasimpatik Simpatik

mengecilkan pupil

menstimulasi aliran ludah

memperlambat denyut jantung

membesarkan bronkus

menstimulasi sekresi kelenjar pencernaan

mengerutkan kantung kemih

memperbesar pupil

menghambat aliran ludah

mempercepat denyut jantung

mengecilkan bronkus

menghambat sekresi kelenjar

pencernaan

menghambat kontraksi kandung kemih

a. Hipotalamus

Page 9: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Hipotalamus adalah bagian dari diencephalon yang terbentang dari daerah chiasma opticum

ketepi kaudal corpus mammillare. Bagian anterior hipotalamus adalah substansia abu-abu yang

menyelubungi chiasma optic, yang merupakan persilangan pada saraf optic.

Bagian tengah hipotalamus terdiri dari infundibulum (batang) kelenjar hipofisis posterior tempat

melekatnya kelenjar hipofisis.

Fungsi hipotalamus berperan penting dalam pengendalian aktifitas SSO yang melakukan fungsi

vegetative penting untuk kehidupan, seperti pengaturan frekuensi jantung, tekanan darah, suhu tubuh,

keseimbangan air, selera makan, saluran pencernaan, dan aktifitas seksual.Hipotalamus memproduksi

hormone yang mengatur pelepasan atau inhibisi hormone kelenjar hipofisis, sehingga mempengaruhi

keseluruhan system endokrin.

Hipotalamus adalah suatu struktur sangat kecil yang terletak di antara thalamus dan

kelenjar pituitaria. Hipotalamus sangat penting dalam mengatur suhu tubuh, konsentrasi cairan,

penyimpanan zat-zat makanan, motivasi, dan emosi. Dengan memasukkan elektroda-elektroda

pada bagian-bagian hipotalamus dan mengamati akibat-akibatnya bila arus listrik dihidupkan,

para peneliti telah menemukan bahwa hipotalamus terlibat dalam mengatur dorongan-dorongan

dasar, seperti lapar dan haus. Pada binatang-binatang yang lebih rendah, perangsangan bagian-

bagian hipotalamus memicu tingkah laku-tingkah laku khusus, seperti berkelahi, kawin, atau

membuat sarang. Hipotalamus juga sangat penting bagi manusia, tetapi tingkah laku manusia

dalam memberikan respon terhadap pesan-pesan dari hipotalamus kurang khas dan lebih banyak

dipengaruhi oleh aktifitas-aktifitas kognitif, seperti pikiran, pilihan, dan system-sistem nilai.10

Hipotalamus adalah bagian dari system limbic bersama dengan bagaian-bagian dari

thalamus dan struktur-struktur lain. System limbic berfungsi dalam mengingat, dan dalam

dorongan-dorongan lapar, seks, dan agresif. Basal ganglia berada di bawah korteks di depan

thalamus. Basal ganglia membantu mengatur gerakan-gerakan dan koordinasi sikap

tubuh.7Hipotalamus terletak di batang otak tepatnya di diencephalon, dekat dengan vertikel otak

ketiga (ventrikulus tertius). Hipotalamus sebagai pusat tertinggi system kelenjar endokrin yang

menjalankan fungsinya melalui humoral (hormonal) dan saraf. Hormone yang dihasilkan

hipotalamus sering disebut factor R dan I mengontrol sintesa dan sekresi hormone hipofise

anterior sedangkan control terhadap hipofise posterior berlangsung melalui kerja saraf.

Pembuluh darah kecil yang membawa secret hipotalamus ke hipofise disebut portal hipotalamik

hipofise. Hormone-hormon hipotalamus antara lain.6Hipotalamus sebagai bagian dari system

Page 10: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

endokrin mengontrol mengontrol sintesa dan sekresi hormone-hormon hipofase. Hipofise

anterior dikontrol oleh kerja hormonal sedang bagian posterior dikontrol melalui kerja saraf.8

Gambar 5. Hypothalamus11

b. Pon’s

Pon’s terletak dipermukaan anterior cerebellum, inferior dari mesencephalon, dan

superior dari medula oblongata. Pon’s dan jembatan dinamakan dari banyaknya serabut

yang berjalan transversal pada permukaan anteriornya yang menghubungkan kedua

hemispherium cerebella. Pon’s juga mengandung banyak nuclei serta serabut-serabut

ascendens dan desendens.

c. Medula Oblongata

Medula oblongata berbentuk conus, di superior berhubungan dengan pons dan dibagian

inferior berhubungan dengan medula spinalis. Pada medula terdapat banyak kumpulan

neuron yang disebut nuclei dan berfungsi menyalurkan serabut-serabut saraf ascendens

dan desendens.

Gambar 6. Pons dan Medula Oblongata

2. Secara Mikroskopik

Page 11: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Jaringan Saraf

Jaringan saraf terdiri atas neuroglia, sel schwan (sel-sel penyokong) serta neuron (sel-sel saraf).

Kedua jenis sel ini sangat erat berkaitan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama

berfungsi sebagai satu unit.12

1. Neuron

a. Berdasakanpolaritasnya:

1. Unipolar

2. Bipolar

3. Pseudounipolar

4. Multipolar

b. Berdasarkan fungsinya:

1. Neuron motorik: mengawasi organ efektor seperti otot dan kelenjar

2. Neuron sensorik:menerima rangsang sensoris eksteroseptif dan interoseptif

3. Neuron interneuron: menghubungkan neuron-neuron lain.

c. Berdasarkan jenis selnya:

1. Neuron stelata: pada medula spinalis

2. Sel purkinye: pada serebelum

3. Sel piramis: pada serebrum.12

Unsur terkecil dari susunan saraf adalah sel saraf (neuron).Bagian-bagian neuron dapatdibedakan

atas:

Page 12: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Gambar 7. Sel Saraf.4

a.Dendrit: berasal dari kata Yunani (dendron =pohon, sarna seperti bentukdendrit). Dendrit

merupakan lanjutan dari soma sel yang menerima sebagian besar kontak sinapsis dari neuron-

neuron yang lain. Kontak antar neuron ditransmisikanmelalui sinapsis.

b. Nukleus: inti dari soma sel yang mengandung kromosom. Kromosom terdiri dari rantaiDNA

(deoxyri bo nucleic acid). Kromosom tidak langsung memiliki fungsi tertentu, tetapi ia memiliki

fungsi untuk meramu/membuat protein tertentu. Bagian dari kromosomdisebut gen yang terdiri

dari protein tertentu yang berbeda pada masing-masing individu.

c. Membran Sel: membran semipermeable yang menyelubungi neuron. Terdiri dari dua lapis

molekullemak (lipid).

d. Sitoplasma: cairan bening pada bagian dalam neuron dan terdiri daribeberapa organ, antara lain

mitokondria yang mengolah substansi makanan, sepertiglukosa yang akhirnya digunakan sebagai

tenaga bagi sel.

e. Soma sel (cell body): bagian neuron yang mengandung nukleus (inti sel) dan dapat

diibaratkan sebagai mesin yang bertanggungjawab atas kehidupan sel.

f. Axon Hillock: bagian berbentuk kerucut pada pertemuan axon dan soma sel.

g. Axon: benang neurit sebagai penghantar impuls.

Page 13: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

- Axon -1: memiliki panjang juluran yang lebih dari dendrit yang mengandung mielin. Pada ujung

akson bercabang-cabang seperti ranting yang disebut telodendria dan dipangkal akson terdapat

akson hilok.

-Akson -2: terdapat zona pemicu yang terdapat disegmen awal yang digunakan untuk

membangkitkan potensial aksi.

h. Myelin: lapisan berlemak yang menyelubungi akson.

i. Nodes of Ranvier: bagian axon yang tidak diselubungi myelin.

j. Terminal Buttons: bagian akhirdari axon yang berbentuk sebagai kancing yang berfungsi

melepaskan neurotransmitterke sinapsis.Substansikimiainimempengaruhi sel

penerima,sehinggaselpenerima akan menentukan apakah pesan akan diteruskan ke axoh atau tidak.

k. Synaptic Vesicles (Pembuluh Sinapsis): bagian dari molekul neurotransmitter yang

berbentuk kantong-kantong kecil; umumnya bersatu di button dekat dengan membran

presmapsls.

l. Sinapsis: jarak terdekat antara neuron yang satu dengan yang lain dimanasinyal-sinyal kimiawi

ditransmisikan. Sinapsis adalah bagian yang menyambungkanterminal button dari sel pengirim ke

bagian soma atau membran dendritsel penerima. Sinapsis dalam dendrit berupa bulatan yang

disebut dengandendritic spines. Sinapsis antara terminal button dengan soma hanya berjalan satu

arah,yaitu terminal button mengirimkan pesan ke dalam sel dan tidak menerima pesanlanjutan dari

sel. Pesan disampaikan ke neuron lain melalui axon.

m. Axodendritic Synapses:sinapsis antra axon dan dendrit

n. Axosomatic Synapses: sinapsis antara axon dan soma sel.12

2. Sel neuroglia

Page 14: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Neuroglian berfungsi untuk menyambungkan jaringan saraf dengan SSP. Neuron memiliki

kemampuan metabolisme yang sangat tinggitetapi tidak dapat menyimpan zat-zatmakanan dan

oksigen.Olehkarena itu iaperlu didukungoleh sel-sellain yang menyuplai zat makanan dan oksigen

agar hidupnya tetap berlangsung.Sel-sel pendukung ini sangat dibutuhkan oleh neuron. Neuron

berbeda dengan sel-sel tubuhyang lain, karena neuron yang mati tidak dapat lagi diganti oleh

neuron yang lain. Sel-selpendukung yang sangat penting antara lain adalah sel-sel glia dan satellite.12

a. Sel Glia

Sel glia adalah sel penyokong yang utama dalam sistem saraf pusat.Sel glia atau

neurogliaberfungsimelekatkan CNS menjadi satu bagian yang utuh,serta mengontrol persediaan

substansi kimia yang diperlukan neuron untuk berkomunikasidengan neuron lain, melindungi

neuron yang satu dari pengaruh neuron yang lain sehinggapesan yang disampaikan antara neuron

yang satu dengan yang lain tidak campuraduk, selain itu juga berfungsi memusnahkandan

melepaskan sel-sel sarafyang mati akibat kecelakaanatau karena proses penuaan.

Macam-macam sel glia, antara lain:

1) Astrosit fibrosa: berasal dari lapisan ektoderm , terdapat pada substansia alba dan memiliki

proses-proses yang panjang dan langsing. Astrosit ini merupakan jenis sel glia yang paling

banyak terdapat dalam CNS. Bentuknya seperti bintang yang memberikan dukungansecara

fisik terhadap neuron. Bilajumlah sel saraf yang mati sangat banyak, maka astrosit fibrosa

(bersama dengan mikroglia) akan membelah diri (sepertiamoeba) dan memakan semua sel

saraf yang mati. Astroglia juga berfungsi mengaturpencairan substansi kimia di sekeliling

neuron.

2) Astrosit protoplasmatis: terdapat pada substansi grisea otak dan medula spinalis. Astrosit ini

memiliki cabang yang pendek, tebal dengan banyak cabang yang terletak sekita neuron dengan

sinaps dan pembuluh darah.

3) Oligodendroglia: bagian dariCNS yang berasal dari lapisan ektoderm dan fungsiutamanya

adalah mendukung axondan memproduksi serat-serat myelin di SSP yang melindungiaxonyang

satudari axonyang lain.

4) Mikroglia: merupakan sel kecil yang memanjang dan cabangnya menyerupai duri.

Jumlahnya sedikit dan diduga berasal dari mesoderm. Mikroglia terdapat pada subtansia alba

Page 15: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

dan glrisea, yang terletak di dekat pembuluh darah serta berpearan dalam sistem pertahana

otak senagai fagosit.

5). Sel Satellite: Sel satellite memberikan dukungan terhadap neuron-neuron yangterletak di

luar sistem saraf pusat, terutama di saraf di sistem saraf tepi dan organ-organ pengindera.

6) Sel Ependim: berasal dari lapisan ektoderm, sebagai pelapis dari keseluruhan sistem saraf

pusat, dimana berfungsi sebagai lapisan bagian dalam rongga otak dan medula spina;is, ikut

membentuk cairan serebrospinal, sel punca neuron dengan potansi membentuk neuron dan

sel glia yang baru.

7) Sel Schwann: terdapat di sistem saraf tepi.12

Irama Sirkadian

Irama sirkandain adalah irama yang terdapat pada tubuh kita dimana siklus dari irama

tersebut terjadi secara berulang-ulang setiap harinya. Irama sirkandian ini juga dapat dikatakan

sebagai irama biologis. Siklus irama sirkadian memiliki jam yang disebut dengan jam biologis,

jam ini yang berfunsi memacu irama sirkandian melalui nucleus supramatikus (SCN). Tanpa

pengaruh luar umumnya jam biologis ini melakukan siklus lebih lambat dari 24 jam. SCN ini

membentuk siklus yang berlangsung rata-rata 25 jam. Siklus ini beerjalan secara bervariasi pada

setiap orang. Jika jam induk ini tidak bekerja secara terus menerus mengikuti dubia luar maka

irama sirkandian yang ada pada tubuh secara progesif akan keluar dari sinkronisasi debgab siklus

terang (periode aktivitas) dan gelap (periode istirahat). Maka dari itu SCN harus di stel setiap

harinya dengan tingkat aktivitas yang dipengaruhi lingkungan sekitar.

Perubahan intensitas sinar yang terjadi setiap hari merupakan petunjuk lingkungan utama

yang digunakan untuk menyesuaikan jam induk SCN. Suatu protein yang terdapat pada ganglion

retina bernama melanopsin, protein ini merupakan protein khusus yang berfungsi sebagai

reseptor untuk cahaya agar tubuh tetap sinkron dengan waktu eksternal. Saat ini diketahui juga

bahwa protein melanopsin ini berfungsi untuk mencegah jet lag dan membantu tidur.1

Page 16: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Gambar. Irama sirkandian

Diunduh dari: www.kaskus.us

Pada pagi hari pk.06.00 - 08.00 metabolisme bekerja lebih cepat sekitar 20%, peningkatan

hormon testosteron, estrogen dan progesterone.

Pukul 08.00 - sampai tengah hari secara perlahan-lahan tingkat hormon adrenalin meningkat

bermakna demikian juga dengan hormon Endorfin meningkat lebih dari waktu ainnya. Kedua

hormon ini berfungsi untuk menghilangkan rasa nyeri dan sebagai penambah semangat.

Tengah hari - sampai petang enzim-enzim pencernaan akan dikeluarkan walaupun kita tidak

makan. Pada saat inilah sebenarnya waktu yang tepat untuk makan sayuran mengkonsumsi multi

vitamin karena akan di proses lebih sempurna.

Pada pukul 16.00 - 18.00 suhu tubuh mencapai puncaknya, otot-otot tubuh terasa lebih lentur

sehingga olahraga sangat dianjurkan pada jam-jam ini. Kadar gula juga mungkin akan sedikit

menurun, sehingga dianjurkan untuk minum teh manis secukupnya sebelum berolah raga.

Pukul 18.00 - tengah malam produksi asam lambung mencapai puncaknya pada malam hari.

Oleh karena itu gangguan pencernaan sering terjadi pada jam-jam ini sampai tengah malam.

Page 17: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Tengah malam sampai pagi hari, bagi yang mempunyai penyakit asma kemungkinan kambuh

lebih besar pada jam-jam ini. Pada masa ini tubuh juga melakukan perbaikan terhadap sel-sel

yang rusak ini ditandai dengan meningkatnya hormon pertumbuhan.

Pada pagi hari kembali hormon adrenalin dan kortisol dilepaskan untuk mengaktifkan semua

organ vital untuk menyongsong kegiatan di pagi hari yang cerah.

Gangguan irama sirkadian disebabkan oleh ketidak cocokan antara sistem

sirkadian internal atau endogen tidur-jaga dan tuntutan eksternal atau eksogen pada sistem tidur-

jaga. Dengan demikian, kecenderungan individu untuk tidur - terjaga tidak sesuai dengan

keadaan sosialnya atau dari siklus terang-gelap yang biasa dialaminya.

Gangguan ritme sirkadian yang lebih umum meliputi fase tidur yang tertunda atau dipercepat,

perbedaan jam kerja dan jet lag.(7)

Jam biologis bergantung pada bagian dari hypotalamus yang disebut sebagai

suprachiasmatic nucleus atau SCN. Namanya berasal dari lokasinya yang berada dia atas (supra)

chiasma opticus. SCN merupakan kontrol utama dari irama sirkadian untuk tidur dan suhu

badan.(8)

Irama sirkadian juga dipengaruhi oleh faktor eksternal. Umumnya irama sirkadian suatu

jam bilogis tidak sama dengan kondisi lingkungan, untuk mempertahakan siklus tersebut agar

sesuai dengan lingkungan luar, maka dibutuhkan petunjuk waktu. Salah satu petunjuk waktu

yang paling umum ialah cahaya. Informasi visual yang diterima oleh SCN melalui saraf sensoris

pada mata, memungkinkan jam biologis interna tubuh dapat sikron dengan faktor siang dan

malam hari. Terdapat suatu sistem yang juga sangat membantu tubuh dalam menjaga irama

sirkadian tubuh sesuai siklus terang-gelap yaitu melatonin. Melatonin merupakan hormone yang

dikeluarkan oleh kelenjar pineal.(3,5)

Sekresi melatonin adalah bagian dari koordinasi irama sirkadian yang pola

aktivitas berulang yang terkait dengan siklus lingkungan dari siang dan malam. Hormon

melatonin sendiri ialah hormon kegelapan. Sekresi melatonin meningkat sampai 10 kali lipat

pada malam hari dan berada dalam kadar rendah selama siang hari. Dalam kelenjar pineal

terdapat sel-sel glia dan sel pinealosit yang memiliki fungsi sekresi. Melatonin di sintesis oleh

serotonin yang terdapat dalam sel pinealosit dalam kelenjar pineal tersebut. Adanya naik-turun

Page 18: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

atau fluktuasi dari sekresi melatonin ini kemudian membantu dalam menyamakan irama biologis

tubuh dengan sinyal siang-malam eksternal.5,9

Tidur dibagi menjadi 2 tipe yaitu:

1. Tipe Rapid Eye Movement (REM)

2. Tipe Non Rapid Eye Movement (NREM)

Fase awal tidur didahului oleh fase NREM yang terdiri dari 4 stadium, lalu diikuti oleh fase REM.

Keadaan tidur normal antara fase NREM dan REM terjadisecara bergantian antara 4-7 kali siklus

semalam. Bayi baru lahir total tidur 16-20 jam/hari, anak-anak 10-12 jam/hari, kemudian menurun 9-10

jam/hari padaumur diatas 10 tahun dan kira-kira 7-7,5 jam/hari pada orang dewasa.Sleep wake

schedule disorders (gangguan jadwal tidur) yaitugangguan dimana penderita tidak dapat tidur dan

bangun pada waktu yangdikehendaki,walaupun jumlah tidurnya tatap. Gangguan ini

sangatberhubungan dengan irama tidur sirkadian normal.Bagian-bagian yang berfungsi dalam

pengaturan sirkadian antara laintemperatur badan,plasma darah, urine, fungsi ginjal dan psikologi.

Dalamkeadan normal fungsi irama sirkadian mengatur siklus biologi irama tidurbangun,dimana sepertiga

waktu untuk tidur dan dua pertiga untukbangun/aktivitas. Siklus irama sirkadian ini dapat mengalami

gangguan,apabila irama tersebut mengalami peregseran. Menurut beberapa penelitianterjadi

pergeseran irama sirkadian antara onset waktu tidur reguler denganwaktu tidur yang irreguler (bringing

irama sirkadian). Perubahan yang jelas secara organik yang mengalami gangguan iramasirkadian adalah

tumor pineal. Gangguan irama sirkadian dapat dikategorikandua bagian:

1. Sementara (acut work shift, Jet lag)

2. Menetap (shift worker)

Keduanya dapat mengganggu irama tidur sirkadian sehingga terjadi perubahan pemendekan waktu

onset tidur dan perubahan pada fase REM. Berbagai macam gangguan tidur gangguan irama

sirkadianadalah sebagai berikut:

1. Tipe fase tidur terlambat (delayed sleep phase type) yaitu ditandaioleh waktu tidur dan terjaga

lebih lambat yang diinginkan. Gangguan inisering ditemukan dewasa muda, anak sekolah atau

Page 19: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

pekerja sosial.Orangorangtersebut sering tertidur (kesulitan jatuh tidur) dan mengantuk padasiang

hari (insomnia sekunder).

2. Tipe Jet lag ialah menangantuk dan terjaga pada waktu yang tidak tepat menurut jam setempat,

hal ini terjadi setelah berpergian melewati lebihdari satu zone waktu. Gambaran tidur menunjukkan

sleep latensnya, panjang dengan tidur yang terputus-putus.

3. Tipe pergeseran kerja (shift work type). Pergeseran kerja terjadi pada orang yang secara teratur

dan cepat mengubah jadwal kerja sehinggaakan mempengaruhi jadwal tidur. Gejala ini sering timbul

bersama-samadengan gangguan somatik seperti ulkus peptikum. Gambarannya berupapola irreguler

atau mungkin pola tidur normal dengan onset tidur fase, REM.

4. Tipe fase terlalu cepat tidur (advanced sleep phase syndrome).Tipe ini sangat jarang, lebih sering

ditemukan pada pasien usialanjut,dimana onset tidur pada pukul 6-8 malam dan terbangun

antarapukul 1-3 pagi. Walaupun pasien ini merasa cukup ubtuk waktu tidurnya.Gambaran tidur

tampak normal tetapi penempatan jadwal irama tidursirkadian yang tdk sesuai.

5. Tipe bangun-tidur beraturan

6. Tipe tidak tidur-bangun dalam 24 jam.

Faktor eksogen yang mempengaruhi irama sirkandian:

1. Rotasi bumi

2. Faktor iluminasi matahari, yang bersifat paling kuat

3. Musim

4. Faktor suhu

5. Isyarat/ petunjuk waktu dan jadwal.1,14

Dikatakan oleh para spesialis kesehatan tidur, bahwa tidur selain istirahat fisik juga merupakan istirahat

mental dan emosional. Pada sebuah penelitian telah dibuktikan bahwa orang-orang yang kekurangan

tidur akan mengalami penurunan tingkat konsentrasi maupun daya ingat, yang berakibat pada

menurunnya tingkat intelegensia.

Page 20: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

Peranan Neurotrasmiter

Keadaan jaga atau bangun sangat dipengaruhi oleh sistim ARAS (AscendingReticulary Activity

System).Bila aktifitas ARAS ini meningkat orang tersebut dalamkeadaan tidur. Aktifitas ARAS menurun,

orang tersebut akan dalam keadaan tidur.Aktifitas ARAS ini sangat dipengaruhi oleh aktifitas

neurotransmiter sepertisistem serotoninergik, noradrenergik, kholonergik, histaminergik.

1. Sistem serotonergik

Hasil serotonergik sangat dipengaruhi oleh hasil metabolisma asam aminotrypthopan. Dengan

bertambahnya jumlah tryptopan, maka jumlah serotoninyang terbentuk juga meningkat akan

menyebabkan keadaan mengantuk/tidur.Bila serotonin dari tryptopan terhambat pembentukannya,

maka terjadikeadaantidak bisa tidur/jaga.Menurut beberapa peneliti lokasi yang terbanyak sistem

serotogenik ini terletakpada nukleus raphe dorsalis di batang otak, yang mana terdapat

hubunganaktifitas serotonis dinukleus raphe dorsalis dengan tidur REM.

2. Sistem Adrenergik

Neuron-neuron yang terbanyak mengandung norepineprin terletak di badan selnukleus cereleus di

batang otak.Kerusakan sel neuron pada lokus cereleussangat mempengaruhi penurunan atau hilangnya

REM tidur.Obat-obatan yang mempengaruhi peningkatan aktifitas neuron noradrenergikakan

menyebabkan penurunan yang jelas pada tidur REM dan peningkatankeadaan jaga.

3. Sistem Kholinergik

Sitaram et al (1976) membuktikan dengan pemberian prostigimin intra venadapat mempengaruhi

episode tidur REM. Stimulasi jalur kholihergik ini,mengakibatkan aktifitas gambaran EEG seperti dalam

keadaan jaga.Gangguanaktifitas kholinergik sentral yang berhubungan dengan perubahan tidur

initerlihat pada orang depresi, sehingga terjadi pemendekan latensi tidur REM.Pada obat antikolinergik

(scopolamine) yang menghambat pengeluarankholinergik dari lokus sereleus maka tamapk gangguan

pada fase awal danpenurunan REM.

4. Sistem histaminergik

Pengaruh histamin sangat sedikit mempengaruhi tidur

5. Sistem hormon

Pengaruh hormon terhadap siklus tidur dipengaruhi oleh beberapa hormonseperti ACTH, GH, TSH, dan

LH.Hormon hormon ini masing-masing disekresisecara teratur oleh kelenjar pituitary anterior melalui

Page 21: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

hipotalamus patway.Sistem ini secara teratur mempengaruhi pengeluaran neurotransmiternorepinefrin,

dopamin, serotonin yang bertugas mengatur mekanisme tidur danbangun.15

Daftar Pustaka

1. Guyton. Buku ajar fisiologi kedokteran. Edisi 10. 2002. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Hal.231-243.

2. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi ke-6

Jilid 2. Jakarta: EGC; 2006.

3. Sukardi. Neuroanatomia medica. 2006. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal.6-

13.

4. Encephalon. Diunduh tanggal 12 April 2012 dari

:http://alqarniu.blogspot.com/2010/10/otak.html.

5. Sistem saraf tepi. Diunduh tanggal 12 April 2012 dari: http://www.e-dukasi.net/.

6. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Jakarta: EGC; 2007. h. 74-93.

7. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas.Ed.10. Jakarta:EGC; 2007.h.

153-179.

8. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Ed. 6. Jakarta: EGC; 2006. h.

778-80.

9. Simpatis dan Parasimpatis . Diunduh tanggal 13 April 2012 dari:

http://gurungeblog.wordpress.com/2008/10/31.

10.Semiun F. Kesehatan Mental 1. Yogyakarta: Kanisius.2006. hal. 206-212

11. Hypothalamus. Diunduh tanggal 13 Maret 2012 dari http://dodidulsmind.wordpress.com/.

12. Leeson Leeson Paparo. Buku Ajar Histologi. 2002. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC. Hal.227.

13.Brooker C. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.2009. hal.48

Page 22: Makalah Kelompok PBL BLOK 6

14. Evelyn C. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Gramedia; 2005.h.70.

15. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW.Biokimia harper. Ed 27. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran EGC;2006.h.582-9.

Rama 3, Campbell, Reece, Mitchell. Biologi edisi ke 5 jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga;2004, h

221.

5, Sherwood Lauree. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Ed 6. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2009.h.166,728-9,749.