pbl kelompok blok 21 sken 10

25
Terjadinya Sindroma Metabolik pada Orang Dewasa dan Cara Penatalaksanaannya Pendahuluan Kegemukan atau kelebihan berat badan yang biasa disebut dengan obesitas pada awalnya diyakini sebagai suatu gaya hidup yang menandakan seseorang hidup berkecukupan.  Namun, sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya  berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi  perhatian khusus badan kesehatan dunia. Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penumbunan lemak tubuh. Pola penyebaran lemak tubuh pa da pr ia da n wani ta cenderu ng berbeda. Wani ta cenderu ng meni mb un lemakny a di pi nggul dan bokong , sehingga memberi kan gam baran sep ert i buah pi r. Sedangkan pad a pri a biasanya lemak men imb un di sekitar per ut, sehingga memberi kan gambaran seperti buah apel. Didalam sistem endokrin ada kondisi yang sering disebut resistensi insulin. esistensi insulin adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan sensiti!itas jaringan terhadap kerja ins uli n sehing ga terj adi pening kat an sekr esi ins uli n sebagai ben tuk kompensasi sel beta  pankreas. " Sindro m met abolik mer upa kan kumpul an kea daa n yang timbul ket ika ter jadi resi sten si ins uli n dan bia sanya menunjukkan risi ko kej adi an kar dio !as kul ar . Sin dro m metabolik ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelum seseorang dinyatakan menderita diabetes. # Melalui ti nj auan pu staka pe nulis me nc oba un tu k me nj elaska n $akt or yang mempengaruhi terjadinya sindroma metabolik dimana dapat didiagnosis apabila terdapat % dari & $actor resiko yang terdapat pada pasien dalam skenario. Skenario Seorang laki'laki usianya && tahun datang ke poliklinik untuk konsultasi karena merasa terlalu gemuk dan sulit menurunkan berat badannya sejak usia %( tahun. Pekerjaan pasien sebagai kary awa n suatu kan tor swas ta. Seb elum nya pas ien sangat jara ng memeriksakan kes ehat aannya kar ena mer asak an dir iny a tidak memilik i kel uha n seputa r kes eha tan nya . Pasien mengatakan bahwa dirinya agak sering lelah dan mudah haus pada " tahun belakangan 1

Upload: dessy

Post on 06-Jul-2018

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 1/25

Terjadinya Sindroma Metabolik pada Orang Dewasa dan Cara

Penatalaksanaannya

Pendahuluan

Kegemukan atau kelebihan berat badan yang biasa disebut dengan obesitas pada

awalnya diyakini sebagai suatu gaya hidup yang menandakan seseorang hidup berkecukupan.

 Namun, sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya

 berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi

 perhatian khusus badan kesehatan dunia. Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah

lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penumbunan lemak tubuh. Pola penyebaran

lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun

lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.

Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan

gambaran seperti buah apel.

Didalam sistem endokrin ada kondisi yang sering disebut resistensi insulin. esistensi

insulin adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan sensiti!itas jaringan terhadap kerja

insulin sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel beta

 pankreas." Sindrom metabolik merupakan kumpulan keadaan yang timbul ketika terjadi

resistensi insulin dan biasanya menunjukkan risiko kejadian kardio!askular. Sindrom

metabolik ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelum seseorang dinyatakan menderita

diabetes.#

Melalui tinjauan pustaka penulis mencoba untuk menjelaskan $aktor yang

mempengaruhi terjadinya sindroma metabolik dimana dapat didiagnosis apabila terdapat %dari & $actor resiko yang terdapat pada pasien dalam skenario.

Skenario

Seorang laki'laki usianya && tahun datang ke poliklinik untuk konsultasi karena merasa

terlalu gemuk dan sulit menurunkan berat badannya sejak usia %( tahun. Pekerjaan pasien

sebagai karyawan suatu kantor swasta. Sebelumnya pasien sangat jarang memeriksakan

kesehataannya karena merasakan dirinya tidak memiliki keluhan seputar kesehatannya.

Pasien mengatakan bahwa dirinya agak sering lelah dan mudah haus pada " tahun belakangan

1

Page 2: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 2/25

ini. )yahnya menderita hipertensi dan ibunya sudah "* tahun menderita penyakit kencing

manis.

Anamnesis

)namnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data'data positi$ dan negati$ 

yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang sakit.

iwayat penyakit dalam keluarga penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter,

$amilial atau penyakit in$eksi.%

Didalam skenario, anamnesis dapat dilakukan secara auto'anamnesis karena keadaan

 pasien memungkinkan untuk memberikan keterangan. +eberapa pertanyaan yang dapat

diajukan kepada pendamping pasien

Keluhan utama Pada skenario "*, seorang laki'laki usia && tahun merasa gemuk dan sulit

menurunkan berat badannya sejak usia %( tahun.

iwayat Penyakit Sekarang

)pakah dirasakan sesak saat bernapas- +iasanya saat istirahat atau saat akti!itas

 berlangsung-

)pa terdapat kesulitan berjalan yang dapat mengganggu akti!itas-

)pakah disertai rasa haus yang terus menerus-

)pakah suka bolak'balik ke kamar mandi karena merasa ingin berkemih dalam waktu

yang dekat-

)pakah ada rasa lapar terus menerus-

)pa terasa mudah letih saat akti!itas-

iwayat Penyakit Dahulu

)dakan riwayat hipertensi, DM, jantung, dan penyakit ginjal-

iwayat Penyakit Keluarga

)pakah dikeluarga ada yang menderita penyakit DM atau hipertensi maupun penyakit

 jantung-

iwayat Personal dan Sosial

  )pakah suka mengonsumsi makanan berlemak-

 

Sehari makan berapa kali-

 

)pakah pasien suka merokok-

Pemeriksaan Fisik 

2

Page 3: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 3/25

Pemeriksaan $isik yang dilakukan meliputi pemeriksaan $isik secara umum seperti

keadaan umum dan kesadaran pasien, pemeriksaan tanda'tanda !ital dan bisa dilakukan pula

 pemeriksaan khusus organ sesuai dengan organ atau bagian tubuh yang dikeluhkan pasien.

Pemeriksaan khusus organ bisa meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Dalam

keadaan pasien datang dengan keluhan berat badan berlebih bisa disertakan dengan

 pemeriksaan antropometri dewasa. Dari skenario didapatkan hasil pemeriksaan $isik dengan

keadaaan umumnya baik, kesadaran compos mentis, denyut nadi (* / menit, $rekuensi

napas "0 / menit, suhu %0,& 1, 2ekanan darah "&*/3* mm4g, ++ (( kg, 2+ "03 cm, 5pe

"%& cm, 5pi ""& cm, Waist 4ip atio ",".

Pengukuran Tekanan Darah

1ara melakukan pengukuran tekanan darah yang baik dan benar6

 

Mintalah pasien duduk di tempat yang tenang dan sunyi dengan tangan

disandarkan pada penyangga sehingga titik tengah lengan atas setinggi jantung.

 

Pastikan ukuran manset cukup besar panjangnya harus mengelilingi 7(*8 lengan

atas,

 

5etakkan manset sehingga garis tengahnya terletak di atas denyut nadi arteri

 brakiais, dengan tepi bawah manset # cm di atas $ossa antekubiti dimana kepala

stetoskop diletakkan,

  Kembangkan manset dan tentukan tingkat tekanan dimana denyut brakialis

menghilang dengan palpasi.

 

5akukan auskultasi di atas arteri brakialis dan kembangkan manset sampai %*

mm4g di atas tingkat tekanan yang sebelumnya ditentukan dengan palpasi.

 

Kempiskan manset perlahan sambil mendengarkan munculnya bunyi Korotko$$,

mulai mengaburnya dan menghilang

 

9langi beberapa kali, catat tekanan sistolik dan diastolic.

 

1ari perbedaan postural dalam pengukuran tekanan darah.

2abel ". Pengelompokkan 2ekanan Darah dan 4ipertensi +erdasarkan :N1 ;<<.&

3

Page 4: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 4/25

Dalam skenario didapatkan tekanan darah pasien adalah "&*/3* mm4g dimana pasien

sudah masuk dalam Hipertensi tahap !

Antropometri

Mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai pengukur pengganti

dipakai indeks massa tubuh =<M2>. <ndeks massa tubuh merupakan indikator yang paling

sering digunakan serta praktis untuk mengukur berat badan lebih dan obesitas pada orang

dewasa. <ndeks massa tubuh merupakan hasil pembagian antara berat badan dalam kilogram

serta tinggi badan dalam meter kuadrat. ?leh karena, indeks massa tubuh menggunakan

tinggi badan, maka pengukurannya harus dilakukan dengan teliti. <ndeks massa tubuh dapat

memberikan kesan yang umum mengenai derajat kegemukan, adapun W4? sudah

menetapkan klasi$ikasinya berdasarkan tabel berikut.

2abel #. Kategori <M2 0

9kuran

antropometrik lainya yang didasarkan pada lingkar tubuh adalah rasio lingkar pinggang

terhadap lingkar panggul =waist / hip ratio@ W4>. asio ini lebih merupakan indikator 

distribusi lemak ketimbang jumlah lemak total tubuh. asio lingkar pinggang'pinggul untuk 

 perempuan *.AA dan laki'laki *.3*. W4 tampaknya sulit diinterpretasikan, khususnya pada

 populasi yang berusia lanjut. W4 yang tinggi pada manula, dapat mencerminkan lingkar  pinggang yang besar tetapi juga dapat mere$leksikan lingkar panggul yang mengecil. 5ingkar 

 panggul dapat mengecil sebagai konsekuensi penurunan lean body mass yang sering kali

terlihat pada penuaan. W4 sering dita$sirkan secara keliru sebagai ukuran lemak perut saja.

:umlak lemak perut dapat diperkirakan dengan ketepatan yang lebih tinggi melalui

 pengukuran lingkar pinggang saja. 5ingkar pinggang diukur melalui titik tengah garis yang

menghubungkan costae paling bawah dengan krista iliaka, sementara orang yang diukur 

 berada dalam posisi berdiri. Korelasi antara lingkar pinggang dan posisi berdiri tidak dapat

mengabaikan penyesuaian dengan tinggi badan dalam kategori usia #*'0* tahun. Ketebalan

4

Klasi$ikasi <M2 =kg/m#>

+erat badan kurang B "(,&

+erat badan normal "(,& C #6,3

+erat badan lebih #&,*

Pra'obes #&,* C #3,3

?besitas < %*,* C %6,3

?besitas << %&,* C %3,3

?besitas <<< 6*,*

Page 5: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 5/25

lipatan kulit merupakan ukuran jaringan adiposa subkutan, dan jika diukur pada tempat yang

sesuai =dipertengahan biseps, triseps, subskapula serta suprailiaka> dapat digunakan untuk 

menghitung presentase lemak tubuh. 2ebal lipat kulit memberikan in$ormasi mengenai

lemak tubuh total serta pola lemak tubuh.A

"erat "adan #ormal$ %deal &""#$ ""%'

Salah satu parameter untuk mengetahui keseimbangan energi seseorang adalah melalui

 penentuan berat badan ideal dan indeks massa tubuh. umus +rocca adalah cara untuk 

mengetahui berat badan ideal, yaitu sebagai berikut"

9sia B 6* tahun, ++< E tinggi badan =cm> C "** C "*8

9sia 6* tahun, ++< E tinggi badan =cm> C "**

4asilnya, apabila berat badan kurang dari berat badan ideal maka status giFinya

kurang. Sedangkan jika berat badan lebih dari berat badan ideal maka status giFinya lebih.

Pada kasus di atas, pasien berusia 6" tahun memiliki tinggi badan "&* cm dan berat

 badan (* kg, maka berat badan ideal pasien tersebut seharusnya &* kg. Sehingga status giFi

 pasien adalah berlebih, karena berat badan badan pasien lebih dari berat badan ideal.

%ndeks Massa Tubuh &%MT'$ "ody Mass %nde( &"M%'

<M2 dihitung dengan pembagian berat badan =kg> oleh tinggi badan =m> pangkat dua. Kini

<M2 banyak digunakan di rumah sakit untuk mengukur status giFi pasien karena <M2 dapat

memperkirakan ukuran lemak tubuh yang sekalipun hanya estimasi tetapi lebih akurat

daripada pengukuran berat badan saja. Di samping itu, pengukuran <M2 lebih banyak 

dilakukan saat ini karena orang yang kelebihan berat badan atau yang gemuk lebih berisiko

untuk menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, osteoarthritis dan

 beberapa bentuk penyakit kanker. Namun, 2he National <nstitute o$ Diabetes and Digesti!e

and kidney Diseases mengingkatkan bahwa orang yang berotot dan bertulang besar dapat

memiliki <M2 yang tinggi tetapi tetap sehat. +egitu pula orang berusia lanjut, orang dengan

massa otot yang rendah dan pasien malnutrisi bisa memiliki <M2 yang normal tetapi tidak 

tepat. +erikut ini adalah rumus untuk menghitung <M2.A

+erat badan =kg>

5

Page 6: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 6/25

2inggi badan =m>#

)asio Pinggang * Panggul$ Waist to Hip Ratio &+H)'

asio pi'pa diukur dengan mula'mula mengukur lingkar pinggang =perut> pada lingkaran

terkecil di atas panggul. Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat tonjolan gluteus yang

 paling maksimal. 4asil kedua pengukuran ini kemudian digambar pada nomogram dan

letakkan hasil pengukuran lingkaran pinggang pada skala di sebelah kiri, sementara hasil

 pengukuran lingkaran panggul pada skala di sebelah kanan. 4ubungkan kedua hasil pada

skala tersebut dengan garis lurus yang akan memotong garis )G/ W4 = abdominal-gluteal 

ratio atau waist to hip ratio> yang terletak di antara kedua skala. asio pi'pa =W4> yang

sebesar ",* atau kurang bagi laki'laki dan *,( atau kurang bagi wanita merupakan nilai

normal.A

Pengukuran lingkar perut =waist circumference> kini menjadi metode paling populer kedua

=sesudah <M2> untuk menentukan status giFi. 1ara pengukuran lingkaran perut ini dapat

dapat membedakan obesitas menjadi jenis abdominal =obesitas tipe android> dan peri$er 

=obesitas tipe ginoid>. Pasien dengan obesitas abdominal yang merupakan $aktor risiko untuk 

 berbagai penyakit metabolik, !askuler dan degenerati$ memiliki lingkaran perut yang lebih

 besar dari normal. 9ntuk diagnosis obesitas abdominal, lingkaran perut bagi wanita )siaadalah (* cm dan bagi pria )sia adalah 3* cm."

Pemeriksaan Penunjang

Panel Sindrom Metabolik 

Merupakan sekelompok pemeriksaan laboratorium yang disarankan untuk mengetahui

adanya sindrom metabolik beserta komplikasinya. 

 Pemeriksaan Laboratorium

Pada pemeriksaan gula darah bisa dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa, #

 jam setelah berbuka puasa, dan gula didalam urine. Pada pemeriksaan lemak darah dapat

diperiksa kolesterol total, 4D5, 5D5, dan trigliserida. +ila pasien memiliki riwayat penyakit

aterosklerosis pertimbangkan lipoprotein =a>, apolipoprotein'+"**, dan 1P.

Gula darah puasa

6

Page 7: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 7/25

)mbil darah !ena & sampai "*ml dan masukkan ke dalam tabung bertutup merah atau

abu'abu. Darah biasanya diambil antara pukul *A.** sampai *3.**. Pasien harus berpuasa

makan dan minum "# jam sebelum pemeriksaan.

Gula darah postprandial 

)mbil darah !ena & sampai "*ml dan masukkan ke dalam tabung bertutup merah atau

abu'abu. Darah diambil # jam setelah makan pagi atau makan siang.(

2abel #. Kriteria Diagnosis Diabetes Menurut W4?3

 Kolesterol Total dan HDL

4D5 merupakan jenis kolesterol yang ber$ungsi membawa seluruh kolesterol ke

HpabrikI pengolahannya yakni hati. 4D5 juga ber$ungsi membawa kolesterol yang telah

diolah untuk didistribusikan ke otak, jantung, dan seluruh organ tubuh yang lain. ?leh karena

itu, 4D5 dikatakan sebagai Hkolesterol baikI. :ika kadar 4D5 rendah maka akan banyak 

kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Kejadan ini adalah cikal bakal terjadinya

tekanan darah tinggi karena banyak penyumbatan pada pembuluh darah."*

 Kolesterol LDL

5D5 merupakan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya penimbunan plak di

dalam saluran pembuluh darah. 5D5 mempunyai tugas yang berlawanan dengan 4D5. :ika

kadar 5D5 anda meninggi maka diperkirakan banyak kolesterol yang berasal dari makanan

yang tidak terangkut ke hati. 4al ini disebabkan ulah 5D5 yang menahan kolesterol.

 Kolesterol Trigliserida

<ni adalah kolesterol yang mengikat trigliserida. Kadarnya yang tinggi menunjukkan

 banyak kolesterol jenis trigliserida di dalam darah anda.

Ketiga kolesterol ini sering dinyatakan sebagai Kolesterol 2otal. )nda yangmempunyai penyakit hipertensi dan kencing manis, apabila disertai peningkatan salah satu

7

Page 8: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 8/25

atau keseluruhan kolesterol maka akan beresiko untuk terjadinya penyumbatan di dalam

 pembuluh darah. Penyakit yang akan timbul jika terjadi sumbatan akibat kenaikan kolesterol

adalah stroke.3

2abel %. Kadar Kolesterol Normal Pada ?rang Dewasa."*

 Pemeriksaan radiologi 

Pencitraan tidak secara rutin ditunjukkan dalam diagnosis sindrom metabolik. Namun,

mereka mungkin cocok untuk pasien dengan gejala atau tanda'tanda dari banyak komplikasi,

termasuk penyakit jantung. Keluhan nyeri dada, dyspnea, atau klaudikasio dapat dilakukan

elektrokardiogra$i =JKG>, ultrasonogra$i =echocardiography>, single'photon emission

computed tomography =SPJ12>, cardiac positron emission tomography =PJ2>, atau

 pemeriksaan yang lainnya.

4asil pemeriksaan penunjang GDP ""* mg/d5, GD # PP "0* mg/d5, Kolesterol total %0#

mg/d5, 2G %**mg/d5.

Trigliserida, HDL Kolesterol, Glukosa Puasa

Man$aat Mendeteksi adanya sindrom metabolik berdasarkan kriteria <D #**&.

 Apo B dan LDL Kolesterol Direk 

Man$aat Melihat adanya  small dense LDL. Small dense LDL merupakan $aktor risiko

 penting untuk Penyakit :antung Koroner =P:K> dan lebih aterogenik bila dibandingkan

dengan 5D5 biasa. Dengan menentukan konsentrasi apo + plasma, kita dapat

menentukan jumlah partikel  small dense  LDL, di mana dengan menggunakan rasio

kolesterol 5D5/)po+ =konsentrasi kolesterol 5D5 diukur dengan metode direk> dapat

8

Page 9: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 9/25

ditentukan adanya  small dense LDL. Pada rasio kolesterol 5D5 direk/)po+ B ",#,

terdapat small dense LDL dalam sirkulasi tubuh .

  Adiponektin

Man$aat Melihat apakah terjadi penurunan konsentrasi adiponektin

=hipoadiponektinemia>, di mana peningkatan jaringan adiposa !iseral akan

mengakibatkan penurunan konsentrasi adiponektin dan peningkatan sitokin proin$lamasi

yang berperan penting dalam e$ek kardio!askular sindrom metabolik.

 Glukosa Puasa, Glukosa 2 am pp dan HbA!"

Man$aat Mendiagnosis dan memantau pengendalian hiperglikemia =glukosa darah puasa

terganggu, toleransi glukosa terganggu dan 2#DM>.

 hs#RP 

Man$aat Menilai kondisi in$lamasi kronis pada indi!idu sindrom metabolik. penanda

untuk memprediksi penyakit pembuluh darah koroner pada sindrom metabolik, dan baru'

 baru ini digunakan prediktor untuk penyakit lemak hati non'alkohol dalam hubungan

dengan penanda serum yang menunjukkan lipid dan metabolisme glukosa.

 $T%proB$P 

Man$aat Melihat risiko gagal jantung pada indi!idu obes. Peningkatan indeks massa

tubuh merupakan $aktor risiko terjadinya hipertensi, 2#DM dan dislipidemia, sehingga

meningkatkan risiko in$ark miokardial yang mendahului terjadinya gagal jantung. Selain

itu, hipertensi dan 2#DM secara independen akan meningkatkan risiko gagal jantung.

 Albumin &rin Kuantitati' ()e*aktu+

Man$aat Membantu menentukan pengobatan yang dapat mencegah atau memperlambat

onset penyakit ginjal kronik =PGK> dan penyakit kardio!askular =PK;>. )lbumin 9rin

Kuantitati$ merupakan penanda prognosis untuk risiko PK; pada indi!idu dengan

diabetes maupun tanpa diabetes, sebagai penanda risiko mortalitas pada indi!idu in$ark 

9

Page 10: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 10/25

miokardial, dan merupakan prediktor PK; pada indi!idu dengan hipertensi tidak 

terkontrol.

 )GPT dan #ollagen Tpe -. 

Man$aat Melihat risiko N)S4 pada indi!idu dengan sindrom metabolik. N)S4

merupakan bagian dari spektrum luas nonalcoholic fatty liver disease  =N)5D> dan

ditandai dengan hepatomegali, peningkatan serum aminotrans$erase dan gambaran

histologi yang menyerupai hepatitis alkoholik tanpa adanya penggunaan alkohol

 berlebihan. 2erjadinya  fatty liver  =yang dideteksi melalui ultrasonogra$i> yang disertai

dengan adanya in$lamasi =ditandai dengan peningkatan hs1P dan

hipoadiponektinemia>, proses $ibrosis =ditandai dengan peningkatan collagen type IV >serta adanya kematian sel =ditandai dengan peningkatan enFim SGP2> merupakan

kondisi yang terjadi pada N)S4.""

 Pemeriksaan radiologi 

Pencitraan tidak secara rutin ditunjukkan dalam diagnosis sindrom metabolik. Namun,

mereka mungkin cocok untuk pasien dengan gejala atau tanda'tanda dari banyak komplikasi,

termasuk penyakit jantung. Keluhan nyeri dada, dyspnea, atau klaudikasio dapat dilakukan

elektrokardiogra$i =JKG>, ultrasonogra$i =echocardiography>, single'photon emission

computed tomography =SPJ12>, cardiac positron emission tomography =PJ2>, atau

 pemeriksaan yang lainnya.

4asil pemeriksaan penunjang GDP ""* mg/d5, GD # PP "0* mg/d5, Kolesterol total %0#

mg/d5, 2G %**mg/d5.

Di,,erential Diagnosis

Hiperlipidemia

4yperlipidemia ialah kelainan metabolism lipid yang ditandai dengan kelainan

=peningkatan atau penurunan> $raksi lipid dalam plasma. 4iperlipidemia merupakan kelainan

metabolic yang paling sering ditemukan. Kelainan $raksi lipid yang utama adalah kadar 

kolesterol total yang tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan kadar kolesterol DL yang 

10

Page 11: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 11/25

rendah. Dalam proses terjadinya aterosklerosis, ketiganya memiliki peran yang penting dan

sangat erat kaitannya satu sama lain."*

Hipertensi -rade

2ahap awal seseorang sudah dikatakan memiliki darah tinggi atau hipertensi adalah

 jika tekanan sistoliknya adalah sama atau lebih dari "6* mm4g, dan atau tekanan

diastoliknya sama atau lebih dari 3* mm4g. 9ntuk memastikan bukan darah tinggi palsu

 pengukuran sebaiknya dilakukan tiga kali berturut'turut selang waktu sedikitnya #

mingguan."#

Diabetes Tipe

Diabetes tipe " adalah diabetes yang sakit pankreasnya menyeluruh. +egitu payahnya

sehingga dia tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Diabetes tipe " biasanya mengenai

anak'anak dan remaja. Dahulu, pernah disebut sebagai !uvenile diabetes =diabetes usia muda>.

 Namun, diabetes ini ternyata juga dapat terjadi pada orang dewasa. ?leh karena itu, orang

lebih suka memakai istilah diabetes tipe ". Pada penderita diabetes tipe ini untuk dapat

 bertahan hidup, bergantung pada pemberian insulin dari luar. ?leh karena itu, pada waktu

yang lalu, istilah yang dipakai adalah <nsulin Dependent Diabetes Mellitus =<DDM>. :umlah

kejadiannya hanya "'"*8 dari semua penderita diabetes di dunia. aktor penyebab diabetes

ini adalah in$eksi !irus atau reaksi autoimun yang merusak sel'sel penghasil insulin, yaitu sel

 beta pada pancreas, secara menyeluruh. +iasanya gejala dan tanda'tandanya muncul

mendadak. 2iba'tiba cepat merasa haus, sering kencing, badan mengurus, dan lemah. )pabila

insulin tidak segera diberikan, penderita dapat cepat tidak sadarkan diri, disebut juga koma

ketoasidosis atau koma diabetic."%

Diabetes Tipe .

Diabetes tipe # bisa juga disebut diabetes life style karena penyebabnya selain $actor 

keturunan, yang terutama adalah karena gaya hidup yang tidak sehat. +iasanya, tipe ini

mengenai orang dewasa. Dahulu, diabetes ini pernah disebut adult onset  atau maturityonset 

diabetes. Namun, karena diabetes ini ternyata juga dapat mengenai mereka yang lebih muda,

maka istilah diabetes tipe # dianggap lebih cocok. Diabetes ini berkembang sangat lambat,

 bisa sampai bertahun'tahun. ?leh karena itu, gejala dan tanda'tandanya sering kali tidak 

 jelas. +iasanya memiliki riwayat keturunan diabetes. )pabila tidak ada gejala klasik, yang

 biasa dikeluhkan adalah cepat lelah, berat badan turun walau banyak makan, rasa kesemutan

11

Page 12: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 12/25

Page 13: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 13/25

dipengaruhi oleh etnik. 9ntuk )sia dipakai cut'o$$L lingkar perut 7 3* cm untuk pria dan 7 (*

cm untuk wanita. +eberapa kriteria sindrom metabolik dapat dilihat pada table 6. "6

2abel 6. Kriteria Sindrom Metabolik."6

Kriteria yang diajukan oleh N1JP')2P <<< lebih banyak digunakan, karena lebih

memudahkan seorang klinisi untuk mengidenti$ikasi seseorang dengan sindrom metabolik.

Sindrom metabolik ditegakkan apabila seseorang memiliki sedikitnya % =tiga> kriteria."6

/tiologi

Jtiologi Sindrom Metabolik belum dapat diketahui secara pasti. Suatu hipotesis

menyatakan bahwa penyebab primer dari sindrom metabolikadalah resistensi insulin.

esistensi insulin mempunyai korelasi dengantimbunan lemak !iseral yang dapat ditentukan

dengan pengukuran lingkarpinggang atau *aist to hip ratio. 4ubungan antara resistensi

insulin dan penyakit kardio!askulardiduga dimediasi oleh terjadinya stres oksidati$ yang

menimbulkandis$ungsi endotel yang akan menyebabkan kerusakan !askular danpembentukan

atheroma. 4ipotesis lain menyatakan bahwa terjadi perubahanhormonal yang mendasari

terjadinya obesitas abdominal. Suatu studimembuktikan bahwa pada indi!idu yang

mengalami peningkatan kadarkortisol didalam serum =yang disebabkan oleh stres kronik>

mengalamiobesitas abdominal, resistensi insulin dan dislipidemia. Para penelitijuga

13

Page 14: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 14/25

mendapatkan bahwa ketidakseimbangan aksishipotalamus'hipo$isis'adrenal yang terjadi

akibat stres akan menyebabkanterbentuknya hubungan antara gangguan psikososial dan

in$ark miokard.

2erdapat beberapa $aktor yang dapat menyebabkan sindroma metabolik yaitu

Obesitas

)dipositas adalah $itur utama dari sindrom, yang mencerminkan $akta bahwa pre!alensi

sindrom adalah didorong oleh hubungan yang kuat antara lingkar pinggang dan adipositas

yang meningkat.Namun begitu, pasien yang berat badan normal juga mungkin resisten

insulin.

-aya hidup

+anyak komponen dari sindrom metabolik yang dikaitkan dengan gaya hidup, termasuk 

 jaringan adiposa meningkat =terutama pusat>, mengurangi kolesterol 4D5, dan

trigliserida kecenderungan meningkat, tekanan darah, dan glukosa dalam genetik rentan.

Dibandingkan dengan indi!idu yang menonton tele!isi atau !ideo atau menggunakan

computer B"jam setiap hari, dengan mereka yang melakukan perilaku ini selama 76jam

setiap hari memiliki risiko # kali lipat untuk terkena sindrom metabolic.

0mur

Sindrom metabolik mempengaruhi 668 dari populasi )S lebih tua dari usia &*. Sebagian

 besar wanita yang lebih tua dari usia &* memiliki sindrom daripada pria.

Diabetes Mellitus

 Diabetes "ellitus merupakan de$inisi dari sindrom metabolik berdasarkan <nternational

Diabetes oundation =<D>.Diperkirakan bahwa sebagian besar dari pasien DM tipe #

memiliki sindrom metabolic.Kehadiran sindrom metabolik pada populasi ini berhubungan

dengan pre!alensi lebih tinggi 1;D dibandingkan dengan pasien dengan diabetes tipe #

atau <G2 tanpa sindrom.

Penyakit 1antung 2oroner

Pre!alensi perkiraan sindrom metabolik pada pasien dengan penyakit jantung koroner 

=P:K> adalah &*8, dengan pre!alensi %A8 pada pasien dengan penyakit arteri koroner 

 prematur =umur 6&>, terutama pada wanita.Dengan rehabilitasi jantung yang tepat dan

 perubahan gaya hidup, pre!alensi sindrom dapat dikurangi.

14

Page 15: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 15/25

/pidemiologi

Pre!alensi sindrom metabolik ber!ariasi di seluruh dunia, namun secara umum,

 pre!alensi sindrom metabolik meningkat dengan usia. Pre!alensi tertinggi tercatat diseluruh

dunia adalah penduduk asli )merika, dengan hampir 0*8 perempuan berusia 6&'63 tahun

dan 6&8 pria berusia 6&'63 tahun. Selain itu peningkatnya pre!alensi dan tingkat keparahan

obesitas pada anak'anak adalah memulai $itur dari sindrom metabolik pada populasi yang

lebih muda."&

Pato,isiologi

)esistensi %nsulin

esistensi insulin telah dide$inisikan sebagai suatu de$isiensi dalam tindakan insulin yang

mengakibatkan hiperinsulinemiayang diperlukan untuk menjaga euglikemia.Kontributor 

utama dalam perkembangan resistensi insulin adalah kelebihan asam lemak dalam

sirkulasi yang dilepaskan oleh jaringan tisu adipose yang luas. )sam lemak bebas

mengurangi sensiti!itas insulin pada otot dengan cara menghambat uptake glukosa yang

insulin'mediated. Peningkatan glukosa dalam sirkulasi akan meningkatkan sekresi insulin

 pancreas dan ini mengakibatkan hiperinsulinemia.

Di hati, asam lemak bebas meningkatkan produksi glukosa, trigliserida =2G> dan sekresi;5D5.Konsekuensinya adalah pengurangan trans$ormasi glukosa menjadi glikogen dan

 peningkatan akumulasi lemak dalam 2G.<nsulin adalah antilipolitik hormone yang

 penting.Dalam kasus resistensi insulin, peningkatan lipolisis molekul triasilgliserol dalam

tisu adipose menghasilkan lebih banyak asam lemak yang selanjutnya dapat menghambat

e$ek antilipolitik dari insulin dan menyebabkan lebih banyak lipolisis.

Obesitas dan peningkatan lingkar pinggang

?besitas abdominal merupakan syarat terpenting dalam de$inisi sindrom metabolic jika

menurut <D =<nternational Diabetes ederation>.Walaupun de$inisi sebenar sindrom

metabolic adalah kompleks tetapi obesitas abdominal merupakan $aktor kausati$ 

utama.Meskipun obesitas merupakan $aktor signi$ikan, kita harus ingat bahawa pasien

dengan berat badan normal juga dapat resisten insulin. Mereka disebut metabolic

obesitas di mana mempunyai berat badan yang normal tetapi biasanya memiliki jumlah

 peningkatan !isceral jaringan adipose. +erdasarkan beberapa teori, peningkatan !isceral

tisu adipose akan menyebabkan peningkatan aliran asam lemak bebas deri!ate tisu

15

Page 16: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 16/25

adipose ke hati melalui sirkulasi splanchnic. Sementara itu peningkatan lemak subcutan

abdominal akan melepaskan produk lipolisis ke sirkulasi sistemik dan menghindarai e$ek 

langsung pada metabolism hepatik.

Dislipidemia

Secara general, peningkatan aliran asam lemak bebas ke hati akan meningkatkan produksi

;5D5. Di bawah kondisi $isiologis, insulin menghambat sekresi ;5D5 ke sirkulasi

sistemik.Dalam seting resistensi insulin, penigkatan $luks asam lemak bebas ke hati

meningkatkan sintesis trigliserida hati.Dengan demikian berlakunya hipertrigliseridemia

hasil kondisi resistensi insulin dan merupakan salah satu criteria enting untuk diagnosis

sindrom metabolic.Gangguan lipoprotein besar lainnya pada sindrom metabolic adalah

 pengurangan 4D5 kolesterol.Penurunan ini merupakan konsekuensi dari perubahan

dalam komposisi 4D5 dan metabolism.Pada keadaan hipertrigliseridemia, berlaku

 penurunan 4D5 kolesterol disebabkan penurunan kolesteril ester.Selain 4D5, komposisi

5D5 juga dimodi$ikasi dengan cara yang sama.

+ahkan, dengan serum trigliserida puasa 7 #.* mmol / 5, hampir semua pasien memiliki

dominasi 5D5 kecil padat.Perubahan komposisi 5D5 disebabkan deplesi relati$ 

tanpa esteri$ikasi dan esteri$ikasi kolesterol, dan $os$olipid, dengan perubahan atau

 peningkatan dalam trigliserida 5D5. Dalam beberapa penelitian,perubahan dalam

komposisi 5D5 merupakan risiko independen $aktor penyakit jantung. Namun, lebih

sering asosiasi ini tidak independen, tetapi sehubungan dengan perubahan bersamaan

dalam lipoprotein lain dan $aktor risiko lainnya.

%ntoleransi glukosa

De$ek tindakan insulin dalam metabolism glukosa termasuklah kegagalan supresi proses

glukoneogenesis dalam hati dan kegagalan membantu uptake glucose pada kes sensiti!e

insulin contohnya pada otot dan tisu adipose. 9ntuk kompensasi de$ek ini, sekresi insulin

haruslah ditingkatkan untuk mempertahankan euglikemia.:ika kompensasi ini gagal,

de$ek pada sekresi insulin mendominasi dan hiperglikemia terjadi. Walaupun asam lemak 

 bebas bisa menstimulasi sekresi insulin, namun pendedahan yang berpanjangan pada

kosentrasi asam lemak bebas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan sekresi

insulin. Mekanisma untuk alterasi ini dikaitkan dengan lipotoksik.

Hipertensi

16

Page 17: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 17/25

Page 18: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 18/25

- Meningkatkan kadar 4D5 Kolesterol Golongan statin dan $ibrat dapat meningkatkan

kadar 4D5.

- 4ipertensi. Pada penderita sindrom metabolik tanpa diabetes, pilihan terbaik untuk 

obat antihipertensi adalah )1J <nhibitor =captopril, enalapril>, dan angiotensin <<

receptor blocker =;alsartan, 5osartan>. Disarankan diet rendah garam, lebih banyak 

 buah dan sayuran, serta memilih produk susu rendah lemak. Pemeriksaan tekanan

darah rutin dapat membantu menjaga tekanan darah yang normal.

- Kadar gula darah puasa terganggu. ?bat yang menjadi pilihan adalah met$ormin.

- esistensi insulin. Golongan biguanid =met$ormin> dan 2hiaFolidinediones

=rosiglitaFone, pioglitaFone> dapat meningkatkan sensiti!itas insulin dan kerja insulin

di hati.

#on3Medikamentosa

Perubahan gaya hidup yang terdiri atas pola makan dan olahraga. 9ntuk mengatur 

 pola makan, kita harus menghitung kebutuhan kalori perhari dan disesuaikan dengan tabel

status giFi. 9ntuk mengetahui status giFi kita dapat menghitung <M2 terlebih dahulu. Setelah

itu kita mencari tahu akti!itas $isik sehari'hari pasien.

9ntuk kategori akti!itas, dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu akti!itas ringan,

sedang, berat dan berat sekali. Dibawah ini beberapa contoh akti!itas/pekerjaan yang dibagi

menjadi beberapa bagian

• ingan Pekerjaan kantoran, lebih banyak duduk, mengetik, guru, ahli hukum

• Sedang ibu rumah tangga =tanpa pembantu>,

• +erat penebang pohon=gergaji menggunakan tangan>, buruh bangunan

• +erat Sekali pendaki gunung, penarik becak 

Dari identitas pasien didapatkan pasien bekerja sebagai karyawan kantoran swasta yang

termasuk dalam kategori kerja ringan.

Pengobatan gi4i medis &P-M'

Jdukasi giFi dan kebiasaan makan yang baik untuk pengendalian berat badan pasien

obesitas merupakan inti strategi penanganan. <nter!ensi ini dimaksudkan untuk menormalkan

kadar lemak, menstabilkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi

atau memelihara berat badan. Pengobatan giFi medis untuk pasien obesitas yang didasarkan

 pada pengurangan asupan kalori, setidaknya terbagi ke dalam empat pilihan, yaitu#

". Diet kalori sangat rendah =DKS>

18

Page 19: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 19/25

DKS =B (** kkal/hari> ditujukan bagi pasien dengan nilai +M< %* tanpa

$aktor komorbid dan atau $aktor risiko lain atau pasien yang mempunyai +M< #A

dengan $aktor komorbid dan/ atau $aktor risiko lain. Diet jenis ini diterapkan secara

eksklusi$ selama B ( minggu yang kemudian dilanjutkan dengan diet kalori rendah

=(**'"#** kkal> selama #6 minggu hingga & tahun.

#. Diet kalori rendah =DK>

Diet ini =(**'"#** kkal/hari> dianjurkan pada pasien obes denga nilai +M<

#A tanpa $aktor kormobid dan/ atau $aktor risiko lain atau pasien yang mempunyai

+M< #& dengan $aktor komorbid dan/ atau $aktor risiko lain. Dalam kurun waktu 0'

"# bulan.

%. Diet kalori sedang dengan kandungan lemak rendah/ diet rendah lemak =D5>:umlah kalori yang dipatok untuk D5 berkisar antara "#**'#%** kkal/hari.

Kontribusi lemak antara #*'%*8.

6. Diet perorangan

:umlah asupan energi yang dtakar berdasarkan kebutuhan giFi yang khas

untuk setiap pasien obesitas. Dalam hal ini, jumlah asupan energi per hari tentunya

diupayakan jangan kurang dari "#** kkal. Dari sini, disusun da$tar menu yang

 bergiFi, beragam, serta berimbang =+%>, untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam

da$tar bahan penukar.

2ebutuhan 2alori$ /nergi

Kebutuhan kalori total ditentukan oleh basal metabolisme rate =+M>, akti!itas $isik, dan

 specific dynamic action  =SD)>/ e$ek termis makanan. Sebelum menentukan jumlah

kebutuhan kalori total, maka harus ditentukan +M terlebih dahulu. +erikut adalah beberapa

cara untuk mengukur +M, yaitu

"

". umus 4arris +enedict yang dikenal dengan rumus JJ = #esting $nergy

 $%penditure>

+M =laki'laki> E 00,6 O"%,A ++ O& 2+ ' O0,( 9mur

+M =perempuan> E 0&& O3,0 ++ O",( 2+ ' O6,A 9mur

#. Metode $aktorial

+M =laki'laki> E ++< =kg> " kKal #6 jam

+M =perempuan> E ++< =kg> *,3 kKal #6 jam

5angkah selanjutnya menentukan berat/ ringan jenis akti!itas yang dilakukan sehari'

hari oleh pasien. +erikut ini adalah penggolongan akti!itas#

19

Page 20: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 20/25

". ingan sekali E %* 8

#. ingan E &* 8

%. Sedang E A& 8

6. +erat E "** 8

&. +erat sekali E "#& 8

1ontoh akti!itas yang termasuk dalam golongan ringan adalah pegawai kantor, ahli

hokum, dokter, guru. )kti!itas sedang adalah pekerja industri ringan, mahasiswa, pekerjaan

rumah tangga. )kti!itas berat adalah buruh kasar, penari balet, olahragawan.#

5angkah terakhir yaitu menghitung besarnya e$ek termis makanan yang diperkirakan

 besarnya adalah "*8 dari jumlah energi basal dan energi akti!itas. Maka rumus untuk 

menghitung jumlah kebutuhan kalori total adalah#

2otal energi E energi basal =+M> energi akti!itas SD)

2arbohidrat

Karbohdirat adalah sakarida yang tergabung dalam berbagai tingkat kompleksitas

untuk membentuk gula sederhana, serta unit yang lebih besar seperti oligosakarida dan

 polisakarida. ungsi utamanya adalah sebagai sumber energi dalam bentuk glukosa. +eberapa

karbohidrat tidak dapat dicerna =disebut non'glikemik> dan terdiri atas polisakarida nonpati

yang merupakan bagian dari serat makanan dan berperan dalam $ungsi usus.%

:ika energi yang dibutuhkan sangat tinggi, sedangkan intake  ataupun cadangan

karbohidrat berkurang, maka mekanisme tubuh adalah mengubah sumber'sumber 

nonkarbohidrat seperti lemak menjadi glukosa. Kebutuhan tubuh terhadap karbohidrat sekitar 

&&'0&8 total kalori/ hari. Satu gram karbohidrat menghasilkan 6 kalori.%

5emak 

5emak meliputi beraneka ragam Fat yang larut dalam lipid, sebagian besar merupakan

trigliserida atau triasilgliserol =2)G>. Produk turunannya, seperti $os$olipid dan sterol =yang

 paling terkenal adalah kolesterol> juga termasuk dalam kelompok ini. 2)G dipecah untuk 

menghasilkan energi dan menyusun cadangan energi utama bagi tubuh dalam jaringan

adiposa. )sam lemak spesi$ik yang terdapat dalam 2)G penting bagi struktur dan $ungsi

membrane sel, dan harus diperoleh dari diet. )sam lemak ini disebut asam lemak esensial. %

20

Page 21: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 21/25

ungsi lemak adalah sebagai sumber cadangan energi, komponen dari membrane sel,

insulator suhu tubuh, pelarut !itamin ), D, J, dan K. kebutuhan lemak oleh tubuh sekitar #*'

%*8 total kalori/ hari. Satu gram lemak menghasilkan 3 kalori.%

Protein

Protein terdiri atas berbagai rantai dari asam amino tunggal yang tergabung membentuk 

 beraneka ragam protein. Saat dicerna, masing'masing asam amino digunakan untuk sintesis

asam amino serta protein lainnya yang diperlukan oleh tubuh, dengan melibatkan cukup

 banyak daur ulang dari komponen'komponen tersebut.%

)da delapan asam amino esensial =untuk anak, ada lebih dari delapan> yang harus

diperoleh dari diet. Selain itu, beberapa asam amino mungkin menjadi esensial karena

keadaan =conditionally essential > dalam kondisi stres $isiologis tertentu. :ika aasam amino

tidak dibutuhkan lebih lanjut, barulah asam amino tersebut dipecah dan digunakan sebagai

energy dan bagian nitrogennya terekskresi sebagai urea. Konsumsi protein oleh tubuh kita

sekitar "&'#*8 total kalori/ hari. Satu gram protein menghasilkan 6 kalori.%

Tabel 6. Komposisi Fat giFi makro.

#

7at gi4i 2omposisi &8'

Karbohidrat &&'0&

Protein "&'#*

5emak total #*'%*

)sam lemak jenuh = saturated > ('"*

)sam lemak monosaturated  Q "&

)sam lemak polysaturated  Q "*

Kolesterol B %** mg/hari

Serat #*'%* g

5atihan Fisik 

?tot rangka merupakan jaringan yang paling sensiti$ terhadap insulin didalam tubuh,

dan merupakan target utama terjadinya resistensi insulin. 5atihan $isik terbukti dapat

menurunkan kadar lipid dan resistensi insulin didalam otot rangka. Pengaruh latihan $isik 

terhadap sensiti!itas insulin terjadi dalam #6 C 6( jam dan hilang dalam % sampai 6 hari. :adi

21

Page 22: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 22/25

akti!itas $isik teratur hendaklah merupakan bagian dari usaha untuk memperbaiki resistensi

insulin. Pasien hendaklah diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan derajat akti$itas

$isiknya. Man$aat paling besar dapat diperoleh bila pasien menjalani latihan $isik sedang

secara teratur dalam jangka panjang. Kombinasi latihan $isik aerobik dan latihan $isik 

menggunakan beban merupakan pilihan terbaik. Dengan menggunakan dumbbell ringan dan

elastic e%ercise band  merupakan pilihan terbaik untuk latihan dengan menggunakan beban.

:alan kaki dan jogging selama " jam perhari juga terbukti dapat menurunkan lemak !iseral

secara bermakna pada laki# tanpa mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan."0

Pen9egahan

&he 'S (reventive Services &ask )orce  merekomendasi konsultasi diet intensi$ 

terhadap pasien'pasien dewasa yang mempunyai $actor'$aktor risiko untuk terjadinya penyulit

kardio!askular. Para dokter keluarga lebih e$ekti$ dalam membantu pasien menerapkan

kebiasaan hidup sehat. &he Diabetes (revention (rogram  telah membuktikan bahwa

inter!ensi gaya hidup yang ketat pada pasien prediabetes dapat menghambat progresi!itas

terjadinya diabetes lebih dari &*8 = dari ""8 menjadi 6,(8>."0

2ips untuk pencegahan sindrom metabolik, antara lain

- ?lahraga secara teratur sepanjang hidup kita, supaya tidak bosan cobalah untuk 

mengikut sertakan keluarga, tetangga, rekan kerja, jika perlu ikutlah klub olahraga di

sekitar rumah )nda

- Memberi dukungan kepada putra dan putri )nda untuk memiliki akti!itas $isik tiap

harinya, berikanlah pilihan permainan yang memerlukan akti!itas $isik, seperti

outbond, dll. :angan lupa untuk selalu memilih makanan sehat.

- Mengkonsumsi makanan sehat, seimbang giFi, hindari lemak jenuh, perbanyak 

mengkonsumsi sayuran dan buah.

- 4entikan kebiasaan merokok.

- Kenali diri )nda, apakah )nda memiliki kecenderungan secara genetic =keturunan>

terkena penyakit diabetes, penyakit jantung, dan sindrom metabolik

- 9sahakan melakukan medical check'up secara teratur dan terapi secara dini tekanan

darah bila )nda menderita tekanan darah tinggi."0

22

Page 23: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 23/25

2omplikasi

2elah dibuktikan bahwa obesitas mejadi penyebab meningkatnya angka kesakitan dan

kematian akibat penyakit hipertensi, dislipidemia, DM tipe #. +eberapa komplikasi sindroma

metabolik meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan komplikasi lain

meliputi peningkatan terjadinya risiko$ibrilasi atrium, tromboembolisme !ena, dan kematian

mendadak serta penurunan $ungsi kogniti$. +erdasarkan studi yang dilakukan )tabek dkk,

adanya hubungan antara sindrma metabolik dengan indeks massa !entrikel kiri pada anak 

dengan obesitas. Dengan pemeriksaan rutin ekokardiogra$i pada obesitas dapat memprediksi

terjadinya sindrom metabolik dan berhubungan dengan resiko terjadinya penyakit

kardio!askular. Menurut studi yang dilakukan einhr, inter!ensi dengan menurunkan berat

 badan =indeks massa tubuh> berhubungan dengan penurunan resiko terjadinya penyakit

kardio!askular."A,"(

Prognosis

Prognosis dapat membaik ataupun memburuk, tergantung dari kepatuhan pasien

menjalani terapi. Semakin banyak $actor resiko, semakin tinggi resiko timbulnya penyakit

 jantung dan serebro!askular. Penyakit seperti diabetes mellitus dan hipertensi tidak dapat

sembuh total, tetapi hanya dapat di control."3

2esimpulan

Sindroma metabolik merupakan kumpulan dari gejala penyakit obesitas, diabetes

mellitus, dislipidemi, dan hipertensi. Dilihat dari gejala'gejala dan hasil pemeriksaan yang

dilakukan, laki'laki tersebut memiliki hasil yang sama dengan kriteria'kriteria sindroma

metabolik. ?besitas sentral memiliki korelasi paling erat dengan sindrom metabolik 

dibandingkan komponen yang lain. Penatalaksanaan sindrom metabolik masih mengacu pada

tiap komponen, sejauh ini belum ada penatalaksanaan yang berbeda bila dibandingkan

dengan komponen secara indi!idual.

23

Page 24: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 24/25

Da,tar Pustaka

". Sudoyo )W, Setiyohadi +, )lwi <, Setiati S, dll. Sindrom metabolik. Dalam +uku )jar 

<lmu Penyakit Dalam :ilid %. Jdisi ke'&. :akarta Penerbit <nternal Publishing@

#**3.h."(0&'"(A#.

#. Pangkalan ide. 9pdate <R diet cegah penyakit datang menyerang. Dalam Diet South

+each. :akarta Jle Media Komputindo@ #**A.h.%#.

%. Sudoyo )W, Setiyohadi +, )lwi <, Setiati S, dll. )namnesis, Pemeriksaan $isis. Dalam

+uku )jar <lmu Penyakit Dalam :ilid ". Jdisi ke'&. :akarta Penerbit <nternal Publishing@

#**3.h.#3'%"@ 0&'0(.

6. Gleadle :. )t a glance anamnesis dan pemeriksaan $isik. :akarta JMS@ #**&.h. A3.

&. Kowalski J. 2erapi hipertensi. +andung Ranita@ #*"*.h. 6%.

0. +arasi M J. )t a Glance <lmu GiFi. :akarta Jrlangga@ #**3. 4al."*'"""

24

Page 25: PBL kelompok Blok 21 sken 10

8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10

http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 25/25

A. 1otran obbins. Sistem endokrin. Dalam +uku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jdisi

ke'A. :akarta JG1@ #**0.h.066.

(. 4artono ). <mplementasi nutrisi oral dan diet. Dalam 2erapi GiFi dan Diet umah Sakit.

Jdisi ke'#. :akarta JG1@ #**0.h."3&.

3. 5ee :5. Glukosa Gula darah puasa. Dalam Pemeriksaan 5aboratorium dan Diagnostik.

:akarta JG1@ #**#.h."*A.

"*. 2andra 4. Segala hal yang harus anda ketahui mengenai diabetes. :akarta Gramedia@

#**A.h.#%'6.

"". Sindrom metabolik. #*"*. Diunduh dari http//www.abclab.co.id/-pE(%%  pada ##

 No!ember #*"&.

"#. +astiansyah J. Panduan lengkap membaca hasil tes kesehatan. Depok Penebar Plus@

#**(.h. 0*'".

"%. Marks D+, Marks )D, Smith 1M. +iokimia kedokteran dasar sebuah pendekatan klinis.

:akarta JG1@ #***.h. &"&.

"6. Soegondo S, Purnamasari D. Sindrom metabolik. Dalam Sudoyo )W, Setiyohadi +, )lwi

<, Simadibrata MK, Setiati S, editor. +uku ajar ilmu penyakit dalam. Jdisi ke'&. :akarta

Pusat Penerbitan <lmu Penyakit Dalam akultas Kedokteran 9ni!ersitas <ndonesia@

#**3.h."(0&.

"&. Setiati S, Sari DP, inaldi <, anitya , Pitoyo 1W. 5ima puluh masalah kesehatan di

 bidang ilmu penyakit dalam. +uku kesatu. :akarta <nterna Publishing. #**(.h."*#'"(,

#0%'3

"0. McPhee S:, Papadakis M). 1urrent Medical Diagnosis 2hreatment. 9S) McGraw'

4ill 1ompanies@ #**( p. "*%&

"A. )tabek MJ, )kyuF J, Jklioglu +S, 1imen D. 2he relationship between metabolic

syndrome and le$t !entricular mass inde in obese children. : 1lin es Ped Jndo

#*""@%=%>"%#'(.

"(. einehr 2, Sousa G, 2oschke )M, )ndler W. 5ong'term $ollow'up o$ cardio!ascular 

disease risk $actors in children a$ter an obesitiy inter!ention. )m : 1lin Nutr 

#**0@(663*'0.

19.Greenspan S, +ater :D. Jndokrinologi dasar klinik. Jdisi 6. :akarta JG1@ #***.

h.6%*'6&.