pbl kelompok blok 21 sken 10
TRANSCRIPT
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 1/25
Terjadinya Sindroma Metabolik pada Orang Dewasa dan Cara
Penatalaksanaannya
Pendahuluan
Kegemukan atau kelebihan berat badan yang biasa disebut dengan obesitas pada
awalnya diyakini sebagai suatu gaya hidup yang menandakan seseorang hidup berkecukupan.
Namun, sekarang obesitas telah menjadi masalah yang serius karena memicu timbulnya
berbagai komplikasi penyakit yang menyertainya. Masalah obesitas kini telah menjadi
perhatian khusus badan kesehatan dunia. Perhatian tidak hanya ditujukan kepada jumlah
lemak yang ditimbun, tetapi juga kepada lokasi penumbunan lemak tubuh. Pola penyebaran
lemak tubuh pada pria dan wanita cenderung berbeda. Wanita cenderung menimbun
lemaknya di pinggul dan bokong, sehingga memberikan gambaran seperti buah pir.
Sedangkan pada pria biasanya lemak menimbun di sekitar perut, sehingga memberikan
gambaran seperti buah apel.
Didalam sistem endokrin ada kondisi yang sering disebut resistensi insulin. esistensi
insulin adalah suatu kondisi dimana terjadi penurunan sensiti!itas jaringan terhadap kerja
insulin sehingga terjadi peningkatan sekresi insulin sebagai bentuk kompensasi sel beta
pankreas." Sindrom metabolik merupakan kumpulan keadaan yang timbul ketika terjadi
resistensi insulin dan biasanya menunjukkan risiko kejadian kardio!askular. Sindrom
metabolik ini mungkin sudah terjadi beberapa tahun sebelum seseorang dinyatakan menderita
diabetes.#
Melalui tinjauan pustaka penulis mencoba untuk menjelaskan $aktor yang
mempengaruhi terjadinya sindroma metabolik dimana dapat didiagnosis apabila terdapat %dari & $actor resiko yang terdapat pada pasien dalam skenario.
Skenario
Seorang laki'laki usianya && tahun datang ke poliklinik untuk konsultasi karena merasa
terlalu gemuk dan sulit menurunkan berat badannya sejak usia %( tahun. Pekerjaan pasien
sebagai karyawan suatu kantor swasta. Sebelumnya pasien sangat jarang memeriksakan
kesehataannya karena merasakan dirinya tidak memiliki keluhan seputar kesehatannya.
Pasien mengatakan bahwa dirinya agak sering lelah dan mudah haus pada " tahun belakangan
1
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 2/25
ini. )yahnya menderita hipertensi dan ibunya sudah "* tahun menderita penyakit kencing
manis.
Anamnesis
)namnesis susunan sistem bertujuan mengumpulkan data'data positi$ dan negati$
yang berhubungan dengan penyakit yang diderita pasien berdasarkan alat tubuh yang sakit.
iwayat penyakit dalam keluarga penting untuk mencari kemungkinan penyakit herediter,
$amilial atau penyakit in$eksi.%
Didalam skenario, anamnesis dapat dilakukan secara auto'anamnesis karena keadaan
pasien memungkinkan untuk memberikan keterangan. +eberapa pertanyaan yang dapat
diajukan kepada pendamping pasien
Keluhan utama Pada skenario "*, seorang laki'laki usia && tahun merasa gemuk dan sulit
menurunkan berat badannya sejak usia %( tahun.
iwayat Penyakit Sekarang
)pakah dirasakan sesak saat bernapas- +iasanya saat istirahat atau saat akti!itas
berlangsung-
)pa terdapat kesulitan berjalan yang dapat mengganggu akti!itas-
)pakah disertai rasa haus yang terus menerus-
)pakah suka bolak'balik ke kamar mandi karena merasa ingin berkemih dalam waktu
yang dekat-
)pakah ada rasa lapar terus menerus-
)pa terasa mudah letih saat akti!itas-
iwayat Penyakit Dahulu
)dakan riwayat hipertensi, DM, jantung, dan penyakit ginjal-
iwayat Penyakit Keluarga
)pakah dikeluarga ada yang menderita penyakit DM atau hipertensi maupun penyakit
jantung-
iwayat Personal dan Sosial
)pakah suka mengonsumsi makanan berlemak-
Sehari makan berapa kali-
)pakah pasien suka merokok-
Pemeriksaan Fisik
2
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 3/25
Pemeriksaan $isik yang dilakukan meliputi pemeriksaan $isik secara umum seperti
keadaan umum dan kesadaran pasien, pemeriksaan tanda'tanda !ital dan bisa dilakukan pula
pemeriksaan khusus organ sesuai dengan organ atau bagian tubuh yang dikeluhkan pasien.
Pemeriksaan khusus organ bisa meliputi inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Dalam
keadaan pasien datang dengan keluhan berat badan berlebih bisa disertakan dengan
pemeriksaan antropometri dewasa. Dari skenario didapatkan hasil pemeriksaan $isik dengan
keadaaan umumnya baik, kesadaran compos mentis, denyut nadi (* / menit, $rekuensi
napas "0 / menit, suhu %0,& 1, 2ekanan darah "&*/3* mm4g, ++ (( kg, 2+ "03 cm, 5pe
"%& cm, 5pi ""& cm, Waist 4ip atio ",".
Pengukuran Tekanan Darah
1ara melakukan pengukuran tekanan darah yang baik dan benar6
Mintalah pasien duduk di tempat yang tenang dan sunyi dengan tangan
disandarkan pada penyangga sehingga titik tengah lengan atas setinggi jantung.
Pastikan ukuran manset cukup besar panjangnya harus mengelilingi 7(*8 lengan
atas,
5etakkan manset sehingga garis tengahnya terletak di atas denyut nadi arteri
brakiais, dengan tepi bawah manset # cm di atas $ossa antekubiti dimana kepala
stetoskop diletakkan,
Kembangkan manset dan tentukan tingkat tekanan dimana denyut brakialis
menghilang dengan palpasi.
5akukan auskultasi di atas arteri brakialis dan kembangkan manset sampai %*
mm4g di atas tingkat tekanan yang sebelumnya ditentukan dengan palpasi.
Kempiskan manset perlahan sambil mendengarkan munculnya bunyi Korotko$$,
mulai mengaburnya dan menghilang
9langi beberapa kali, catat tekanan sistolik dan diastolic.
1ari perbedaan postural dalam pengukuran tekanan darah.
2abel ". Pengelompokkan 2ekanan Darah dan 4ipertensi +erdasarkan :N1 ;<<.&
3
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 4/25
Dalam skenario didapatkan tekanan darah pasien adalah "&*/3* mm4g dimana pasien
sudah masuk dalam Hipertensi tahap !
Antropometri
Mengukur lemak tubuh secara langsung sangat sulit dan sebagai pengukur pengganti
dipakai indeks massa tubuh =<M2>. <ndeks massa tubuh merupakan indikator yang paling
sering digunakan serta praktis untuk mengukur berat badan lebih dan obesitas pada orang
dewasa. <ndeks massa tubuh merupakan hasil pembagian antara berat badan dalam kilogram
serta tinggi badan dalam meter kuadrat. ?leh karena, indeks massa tubuh menggunakan
tinggi badan, maka pengukurannya harus dilakukan dengan teliti. <ndeks massa tubuh dapat
memberikan kesan yang umum mengenai derajat kegemukan, adapun W4? sudah
menetapkan klasi$ikasinya berdasarkan tabel berikut.
2abel #. Kategori <M2 0
9kuran
antropometrik lainya yang didasarkan pada lingkar tubuh adalah rasio lingkar pinggang
terhadap lingkar panggul =waist / hip ratio@ W4>. asio ini lebih merupakan indikator
distribusi lemak ketimbang jumlah lemak total tubuh. asio lingkar pinggang'pinggul untuk
perempuan *.AA dan laki'laki *.3*. W4 tampaknya sulit diinterpretasikan, khususnya pada
populasi yang berusia lanjut. W4 yang tinggi pada manula, dapat mencerminkan lingkar pinggang yang besar tetapi juga dapat mere$leksikan lingkar panggul yang mengecil. 5ingkar
panggul dapat mengecil sebagai konsekuensi penurunan lean body mass yang sering kali
terlihat pada penuaan. W4 sering dita$sirkan secara keliru sebagai ukuran lemak perut saja.
:umlak lemak perut dapat diperkirakan dengan ketepatan yang lebih tinggi melalui
pengukuran lingkar pinggang saja. 5ingkar pinggang diukur melalui titik tengah garis yang
menghubungkan costae paling bawah dengan krista iliaka, sementara orang yang diukur
berada dalam posisi berdiri. Korelasi antara lingkar pinggang dan posisi berdiri tidak dapat
mengabaikan penyesuaian dengan tinggi badan dalam kategori usia #*'0* tahun. Ketebalan
4
Klasi$ikasi <M2 =kg/m#>
+erat badan kurang B "(,&
+erat badan normal "(,& C #6,3
+erat badan lebih #&,*
Pra'obes #&,* C #3,3
?besitas < %*,* C %6,3
?besitas << %&,* C %3,3
?besitas <<< 6*,*
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 5/25
lipatan kulit merupakan ukuran jaringan adiposa subkutan, dan jika diukur pada tempat yang
sesuai =dipertengahan biseps, triseps, subskapula serta suprailiaka> dapat digunakan untuk
menghitung presentase lemak tubuh. 2ebal lipat kulit memberikan in$ormasi mengenai
lemak tubuh total serta pola lemak tubuh.A
"erat "adan #ormal$ %deal &""#$ ""%'
Salah satu parameter untuk mengetahui keseimbangan energi seseorang adalah melalui
penentuan berat badan ideal dan indeks massa tubuh. umus +rocca adalah cara untuk
mengetahui berat badan ideal, yaitu sebagai berikut"
9sia B 6* tahun, ++< E tinggi badan =cm> C "** C "*8
9sia 6* tahun, ++< E tinggi badan =cm> C "**
4asilnya, apabila berat badan kurang dari berat badan ideal maka status giFinya
kurang. Sedangkan jika berat badan lebih dari berat badan ideal maka status giFinya lebih.
Pada kasus di atas, pasien berusia 6" tahun memiliki tinggi badan "&* cm dan berat
badan (* kg, maka berat badan ideal pasien tersebut seharusnya &* kg. Sehingga status giFi
pasien adalah berlebih, karena berat badan badan pasien lebih dari berat badan ideal.
%ndeks Massa Tubuh &%MT'$ "ody Mass %nde( &"M%'
<M2 dihitung dengan pembagian berat badan =kg> oleh tinggi badan =m> pangkat dua. Kini
<M2 banyak digunakan di rumah sakit untuk mengukur status giFi pasien karena <M2 dapat
memperkirakan ukuran lemak tubuh yang sekalipun hanya estimasi tetapi lebih akurat
daripada pengukuran berat badan saja. Di samping itu, pengukuran <M2 lebih banyak
dilakukan saat ini karena orang yang kelebihan berat badan atau yang gemuk lebih berisiko
untuk menderita penyakit diabetes, penyakit jantung, stroke, hipertensi, osteoarthritis dan
beberapa bentuk penyakit kanker. Namun, 2he National <nstitute o$ Diabetes and Digesti!e
and kidney Diseases mengingkatkan bahwa orang yang berotot dan bertulang besar dapat
memiliki <M2 yang tinggi tetapi tetap sehat. +egitu pula orang berusia lanjut, orang dengan
massa otot yang rendah dan pasien malnutrisi bisa memiliki <M2 yang normal tetapi tidak
tepat. +erikut ini adalah rumus untuk menghitung <M2.A
+erat badan =kg>
5
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 6/25
2inggi badan =m>#
)asio Pinggang * Panggul$ Waist to Hip Ratio &+H)'
asio pi'pa diukur dengan mula'mula mengukur lingkar pinggang =perut> pada lingkaran
terkecil di atas panggul. Kemudian, lingkaran panggul diukur lewat tonjolan gluteus yang
paling maksimal. 4asil kedua pengukuran ini kemudian digambar pada nomogram dan
letakkan hasil pengukuran lingkaran pinggang pada skala di sebelah kiri, sementara hasil
pengukuran lingkaran panggul pada skala di sebelah kanan. 4ubungkan kedua hasil pada
skala tersebut dengan garis lurus yang akan memotong garis )G/ W4 = abdominal-gluteal
ratio atau waist to hip ratio> yang terletak di antara kedua skala. asio pi'pa =W4> yang
sebesar ",* atau kurang bagi laki'laki dan *,( atau kurang bagi wanita merupakan nilai
normal.A
Pengukuran lingkar perut =waist circumference> kini menjadi metode paling populer kedua
=sesudah <M2> untuk menentukan status giFi. 1ara pengukuran lingkaran perut ini dapat
dapat membedakan obesitas menjadi jenis abdominal =obesitas tipe android> dan peri$er
=obesitas tipe ginoid>. Pasien dengan obesitas abdominal yang merupakan $aktor risiko untuk
berbagai penyakit metabolik, !askuler dan degenerati$ memiliki lingkaran perut yang lebih
besar dari normal. 9ntuk diagnosis obesitas abdominal, lingkaran perut bagi wanita )siaadalah (* cm dan bagi pria )sia adalah 3* cm."
Pemeriksaan Penunjang
Panel Sindrom Metabolik
Merupakan sekelompok pemeriksaan laboratorium yang disarankan untuk mengetahui
adanya sindrom metabolik beserta komplikasinya.
Pemeriksaan Laboratorium
Pada pemeriksaan gula darah bisa dilakukan pemeriksaan kadar gula darah puasa, #
jam setelah berbuka puasa, dan gula didalam urine. Pada pemeriksaan lemak darah dapat
diperiksa kolesterol total, 4D5, 5D5, dan trigliserida. +ila pasien memiliki riwayat penyakit
aterosklerosis pertimbangkan lipoprotein =a>, apolipoprotein'+"**, dan 1P.
Gula darah puasa
6
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 7/25
)mbil darah !ena & sampai "*ml dan masukkan ke dalam tabung bertutup merah atau
abu'abu. Darah biasanya diambil antara pukul *A.** sampai *3.**. Pasien harus berpuasa
makan dan minum "# jam sebelum pemeriksaan.
Gula darah postprandial
)mbil darah !ena & sampai "*ml dan masukkan ke dalam tabung bertutup merah atau
abu'abu. Darah diambil # jam setelah makan pagi atau makan siang.(
2abel #. Kriteria Diagnosis Diabetes Menurut W4?3
Kolesterol Total dan HDL
4D5 merupakan jenis kolesterol yang ber$ungsi membawa seluruh kolesterol ke
HpabrikI pengolahannya yakni hati. 4D5 juga ber$ungsi membawa kolesterol yang telah
diolah untuk didistribusikan ke otak, jantung, dan seluruh organ tubuh yang lain. ?leh karena
itu, 4D5 dikatakan sebagai Hkolesterol baikI. :ika kadar 4D5 rendah maka akan banyak
kolesterol yang menempel pada pembuluh darah. Kejadan ini adalah cikal bakal terjadinya
tekanan darah tinggi karena banyak penyumbatan pada pembuluh darah."*
Kolesterol LDL
5D5 merupakan kolesterol yang dapat menyebabkan terjadinya penimbunan plak di
dalam saluran pembuluh darah. 5D5 mempunyai tugas yang berlawanan dengan 4D5. :ika
kadar 5D5 anda meninggi maka diperkirakan banyak kolesterol yang berasal dari makanan
yang tidak terangkut ke hati. 4al ini disebabkan ulah 5D5 yang menahan kolesterol.
Kolesterol Trigliserida
<ni adalah kolesterol yang mengikat trigliserida. Kadarnya yang tinggi menunjukkan
banyak kolesterol jenis trigliserida di dalam darah anda.
Ketiga kolesterol ini sering dinyatakan sebagai Kolesterol 2otal. )nda yangmempunyai penyakit hipertensi dan kencing manis, apabila disertai peningkatan salah satu
7
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 8/25
atau keseluruhan kolesterol maka akan beresiko untuk terjadinya penyumbatan di dalam
pembuluh darah. Penyakit yang akan timbul jika terjadi sumbatan akibat kenaikan kolesterol
adalah stroke.3
2abel %. Kadar Kolesterol Normal Pada ?rang Dewasa."*
Pemeriksaan radiologi
Pencitraan tidak secara rutin ditunjukkan dalam diagnosis sindrom metabolik. Namun,
mereka mungkin cocok untuk pasien dengan gejala atau tanda'tanda dari banyak komplikasi,
termasuk penyakit jantung. Keluhan nyeri dada, dyspnea, atau klaudikasio dapat dilakukan
elektrokardiogra$i =JKG>, ultrasonogra$i =echocardiography>, single'photon emission
computed tomography =SPJ12>, cardiac positron emission tomography =PJ2>, atau
pemeriksaan yang lainnya.
4asil pemeriksaan penunjang GDP ""* mg/d5, GD # PP "0* mg/d5, Kolesterol total %0#
mg/d5, 2G %**mg/d5.
Trigliserida, HDL Kolesterol, Glukosa Puasa
Man$aat Mendeteksi adanya sindrom metabolik berdasarkan kriteria <D #**&.
Apo B dan LDL Kolesterol Direk
Man$aat Melihat adanya small dense LDL. Small dense LDL merupakan $aktor risiko
penting untuk Penyakit :antung Koroner =P:K> dan lebih aterogenik bila dibandingkan
dengan 5D5 biasa. Dengan menentukan konsentrasi apo + plasma, kita dapat
menentukan jumlah partikel small dense LDL, di mana dengan menggunakan rasio
kolesterol 5D5/)po+ =konsentrasi kolesterol 5D5 diukur dengan metode direk> dapat
8
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 9/25
ditentukan adanya small dense LDL. Pada rasio kolesterol 5D5 direk/)po+ B ",#,
terdapat small dense LDL dalam sirkulasi tubuh .
Adiponektin
Man$aat Melihat apakah terjadi penurunan konsentrasi adiponektin
=hipoadiponektinemia>, di mana peningkatan jaringan adiposa !iseral akan
mengakibatkan penurunan konsentrasi adiponektin dan peningkatan sitokin proin$lamasi
yang berperan penting dalam e$ek kardio!askular sindrom metabolik.
Glukosa Puasa, Glukosa 2 am pp dan HbA!"
Man$aat Mendiagnosis dan memantau pengendalian hiperglikemia =glukosa darah puasa
terganggu, toleransi glukosa terganggu dan 2#DM>.
hs#RP
Man$aat Menilai kondisi in$lamasi kronis pada indi!idu sindrom metabolik. penanda
untuk memprediksi penyakit pembuluh darah koroner pada sindrom metabolik, dan baru'
baru ini digunakan prediktor untuk penyakit lemak hati non'alkohol dalam hubungan
dengan penanda serum yang menunjukkan lipid dan metabolisme glukosa.
$T%proB$P
Man$aat Melihat risiko gagal jantung pada indi!idu obes. Peningkatan indeks massa
tubuh merupakan $aktor risiko terjadinya hipertensi, 2#DM dan dislipidemia, sehingga
meningkatkan risiko in$ark miokardial yang mendahului terjadinya gagal jantung. Selain
itu, hipertensi dan 2#DM secara independen akan meningkatkan risiko gagal jantung.
Albumin &rin Kuantitati' ()e*aktu+
Man$aat Membantu menentukan pengobatan yang dapat mencegah atau memperlambat
onset penyakit ginjal kronik =PGK> dan penyakit kardio!askular =PK;>. )lbumin 9rin
Kuantitati$ merupakan penanda prognosis untuk risiko PK; pada indi!idu dengan
diabetes maupun tanpa diabetes, sebagai penanda risiko mortalitas pada indi!idu in$ark
9
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 10/25
miokardial, dan merupakan prediktor PK; pada indi!idu dengan hipertensi tidak
terkontrol.
)GPT dan #ollagen Tpe -.
Man$aat Melihat risiko N)S4 pada indi!idu dengan sindrom metabolik. N)S4
merupakan bagian dari spektrum luas nonalcoholic fatty liver disease =N)5D> dan
ditandai dengan hepatomegali, peningkatan serum aminotrans$erase dan gambaran
histologi yang menyerupai hepatitis alkoholik tanpa adanya penggunaan alkohol
berlebihan. 2erjadinya fatty liver =yang dideteksi melalui ultrasonogra$i> yang disertai
dengan adanya in$lamasi =ditandai dengan peningkatan hs1P dan
hipoadiponektinemia>, proses $ibrosis =ditandai dengan peningkatan collagen type IV >serta adanya kematian sel =ditandai dengan peningkatan enFim SGP2> merupakan
kondisi yang terjadi pada N)S4.""
Pemeriksaan radiologi
Pencitraan tidak secara rutin ditunjukkan dalam diagnosis sindrom metabolik. Namun,
mereka mungkin cocok untuk pasien dengan gejala atau tanda'tanda dari banyak komplikasi,
termasuk penyakit jantung. Keluhan nyeri dada, dyspnea, atau klaudikasio dapat dilakukan
elektrokardiogra$i =JKG>, ultrasonogra$i =echocardiography>, single'photon emission
computed tomography =SPJ12>, cardiac positron emission tomography =PJ2>, atau
pemeriksaan yang lainnya.
4asil pemeriksaan penunjang GDP ""* mg/d5, GD # PP "0* mg/d5, Kolesterol total %0#
mg/d5, 2G %**mg/d5.
Di,,erential Diagnosis
Hiperlipidemia
4yperlipidemia ialah kelainan metabolism lipid yang ditandai dengan kelainan
=peningkatan atau penurunan> $raksi lipid dalam plasma. 4iperlipidemia merupakan kelainan
metabolic yang paling sering ditemukan. Kelainan $raksi lipid yang utama adalah kadar
kolesterol total yang tinggi, kadar trigliserida yang tinggi, dan kadar kolesterol DL yang
10
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 11/25
rendah. Dalam proses terjadinya aterosklerosis, ketiganya memiliki peran yang penting dan
sangat erat kaitannya satu sama lain."*
Hipertensi -rade
2ahap awal seseorang sudah dikatakan memiliki darah tinggi atau hipertensi adalah
jika tekanan sistoliknya adalah sama atau lebih dari "6* mm4g, dan atau tekanan
diastoliknya sama atau lebih dari 3* mm4g. 9ntuk memastikan bukan darah tinggi palsu
pengukuran sebaiknya dilakukan tiga kali berturut'turut selang waktu sedikitnya #
mingguan."#
Diabetes Tipe
Diabetes tipe " adalah diabetes yang sakit pankreasnya menyeluruh. +egitu payahnya
sehingga dia tidak bisa menghasilkan insulin sama sekali. Diabetes tipe " biasanya mengenai
anak'anak dan remaja. Dahulu, pernah disebut sebagai !uvenile diabetes =diabetes usia muda>.
Namun, diabetes ini ternyata juga dapat terjadi pada orang dewasa. ?leh karena itu, orang
lebih suka memakai istilah diabetes tipe ". Pada penderita diabetes tipe ini untuk dapat
bertahan hidup, bergantung pada pemberian insulin dari luar. ?leh karena itu, pada waktu
yang lalu, istilah yang dipakai adalah <nsulin Dependent Diabetes Mellitus =<DDM>. :umlah
kejadiannya hanya "'"*8 dari semua penderita diabetes di dunia. aktor penyebab diabetes
ini adalah in$eksi !irus atau reaksi autoimun yang merusak sel'sel penghasil insulin, yaitu sel
beta pada pancreas, secara menyeluruh. +iasanya gejala dan tanda'tandanya muncul
mendadak. 2iba'tiba cepat merasa haus, sering kencing, badan mengurus, dan lemah. )pabila
insulin tidak segera diberikan, penderita dapat cepat tidak sadarkan diri, disebut juga koma
ketoasidosis atau koma diabetic."%
Diabetes Tipe .
Diabetes tipe # bisa juga disebut diabetes life style karena penyebabnya selain $actor
keturunan, yang terutama adalah karena gaya hidup yang tidak sehat. +iasanya, tipe ini
mengenai orang dewasa. Dahulu, diabetes ini pernah disebut adult onset atau maturityonset
diabetes. Namun, karena diabetes ini ternyata juga dapat mengenai mereka yang lebih muda,
maka istilah diabetes tipe # dianggap lebih cocok. Diabetes ini berkembang sangat lambat,
bisa sampai bertahun'tahun. ?leh karena itu, gejala dan tanda'tandanya sering kali tidak
jelas. +iasanya memiliki riwayat keturunan diabetes. )pabila tidak ada gejala klasik, yang
biasa dikeluhkan adalah cepat lelah, berat badan turun walau banyak makan, rasa kesemutan
11
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 12/25
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 13/25
dipengaruhi oleh etnik. 9ntuk )sia dipakai cut'o$$L lingkar perut 7 3* cm untuk pria dan 7 (*
cm untuk wanita. +eberapa kriteria sindrom metabolik dapat dilihat pada table 6. "6
2abel 6. Kriteria Sindrom Metabolik."6
Kriteria yang diajukan oleh N1JP')2P <<< lebih banyak digunakan, karena lebih
memudahkan seorang klinisi untuk mengidenti$ikasi seseorang dengan sindrom metabolik.
Sindrom metabolik ditegakkan apabila seseorang memiliki sedikitnya % =tiga> kriteria."6
/tiologi
Jtiologi Sindrom Metabolik belum dapat diketahui secara pasti. Suatu hipotesis
menyatakan bahwa penyebab primer dari sindrom metabolikadalah resistensi insulin.
esistensi insulin mempunyai korelasi dengantimbunan lemak !iseral yang dapat ditentukan
dengan pengukuran lingkarpinggang atau *aist to hip ratio. 4ubungan antara resistensi
insulin dan penyakit kardio!askulardiduga dimediasi oleh terjadinya stres oksidati$ yang
menimbulkandis$ungsi endotel yang akan menyebabkan kerusakan !askular danpembentukan
atheroma. 4ipotesis lain menyatakan bahwa terjadi perubahanhormonal yang mendasari
terjadinya obesitas abdominal. Suatu studimembuktikan bahwa pada indi!idu yang
mengalami peningkatan kadarkortisol didalam serum =yang disebabkan oleh stres kronik>
mengalamiobesitas abdominal, resistensi insulin dan dislipidemia. Para penelitijuga
13
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 14/25
mendapatkan bahwa ketidakseimbangan aksishipotalamus'hipo$isis'adrenal yang terjadi
akibat stres akan menyebabkanterbentuknya hubungan antara gangguan psikososial dan
in$ark miokard.
2erdapat beberapa $aktor yang dapat menyebabkan sindroma metabolik yaitu
Obesitas
)dipositas adalah $itur utama dari sindrom, yang mencerminkan $akta bahwa pre!alensi
sindrom adalah didorong oleh hubungan yang kuat antara lingkar pinggang dan adipositas
yang meningkat.Namun begitu, pasien yang berat badan normal juga mungkin resisten
insulin.
-aya hidup
+anyak komponen dari sindrom metabolik yang dikaitkan dengan gaya hidup, termasuk
jaringan adiposa meningkat =terutama pusat>, mengurangi kolesterol 4D5, dan
trigliserida kecenderungan meningkat, tekanan darah, dan glukosa dalam genetik rentan.
Dibandingkan dengan indi!idu yang menonton tele!isi atau !ideo atau menggunakan
computer B"jam setiap hari, dengan mereka yang melakukan perilaku ini selama 76jam
setiap hari memiliki risiko # kali lipat untuk terkena sindrom metabolic.
0mur
Sindrom metabolik mempengaruhi 668 dari populasi )S lebih tua dari usia &*. Sebagian
besar wanita yang lebih tua dari usia &* memiliki sindrom daripada pria.
Diabetes Mellitus
Diabetes "ellitus merupakan de$inisi dari sindrom metabolik berdasarkan <nternational
Diabetes oundation =<D>.Diperkirakan bahwa sebagian besar dari pasien DM tipe #
memiliki sindrom metabolic.Kehadiran sindrom metabolik pada populasi ini berhubungan
dengan pre!alensi lebih tinggi 1;D dibandingkan dengan pasien dengan diabetes tipe #
atau <G2 tanpa sindrom.
Penyakit 1antung 2oroner
Pre!alensi perkiraan sindrom metabolik pada pasien dengan penyakit jantung koroner
=P:K> adalah &*8, dengan pre!alensi %A8 pada pasien dengan penyakit arteri koroner
prematur =umur 6&>, terutama pada wanita.Dengan rehabilitasi jantung yang tepat dan
perubahan gaya hidup, pre!alensi sindrom dapat dikurangi.
14
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 15/25
/pidemiologi
Pre!alensi sindrom metabolik ber!ariasi di seluruh dunia, namun secara umum,
pre!alensi sindrom metabolik meningkat dengan usia. Pre!alensi tertinggi tercatat diseluruh
dunia adalah penduduk asli )merika, dengan hampir 0*8 perempuan berusia 6&'63 tahun
dan 6&8 pria berusia 6&'63 tahun. Selain itu peningkatnya pre!alensi dan tingkat keparahan
obesitas pada anak'anak adalah memulai $itur dari sindrom metabolik pada populasi yang
lebih muda."&
Pato,isiologi
)esistensi %nsulin
esistensi insulin telah dide$inisikan sebagai suatu de$isiensi dalam tindakan insulin yang
mengakibatkan hiperinsulinemiayang diperlukan untuk menjaga euglikemia.Kontributor
utama dalam perkembangan resistensi insulin adalah kelebihan asam lemak dalam
sirkulasi yang dilepaskan oleh jaringan tisu adipose yang luas. )sam lemak bebas
mengurangi sensiti!itas insulin pada otot dengan cara menghambat uptake glukosa yang
insulin'mediated. Peningkatan glukosa dalam sirkulasi akan meningkatkan sekresi insulin
pancreas dan ini mengakibatkan hiperinsulinemia.
Di hati, asam lemak bebas meningkatkan produksi glukosa, trigliserida =2G> dan sekresi;5D5.Konsekuensinya adalah pengurangan trans$ormasi glukosa menjadi glikogen dan
peningkatan akumulasi lemak dalam 2G.<nsulin adalah antilipolitik hormone yang
penting.Dalam kasus resistensi insulin, peningkatan lipolisis molekul triasilgliserol dalam
tisu adipose menghasilkan lebih banyak asam lemak yang selanjutnya dapat menghambat
e$ek antilipolitik dari insulin dan menyebabkan lebih banyak lipolisis.
Obesitas dan peningkatan lingkar pinggang
?besitas abdominal merupakan syarat terpenting dalam de$inisi sindrom metabolic jika
menurut <D =<nternational Diabetes ederation>.Walaupun de$inisi sebenar sindrom
metabolic adalah kompleks tetapi obesitas abdominal merupakan $aktor kausati$
utama.Meskipun obesitas merupakan $aktor signi$ikan, kita harus ingat bahawa pasien
dengan berat badan normal juga dapat resisten insulin. Mereka disebut metabolic
obesitas di mana mempunyai berat badan yang normal tetapi biasanya memiliki jumlah
peningkatan !isceral jaringan adipose. +erdasarkan beberapa teori, peningkatan !isceral
tisu adipose akan menyebabkan peningkatan aliran asam lemak bebas deri!ate tisu
15
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 16/25
adipose ke hati melalui sirkulasi splanchnic. Sementara itu peningkatan lemak subcutan
abdominal akan melepaskan produk lipolisis ke sirkulasi sistemik dan menghindarai e$ek
langsung pada metabolism hepatik.
Dislipidemia
Secara general, peningkatan aliran asam lemak bebas ke hati akan meningkatkan produksi
;5D5. Di bawah kondisi $isiologis, insulin menghambat sekresi ;5D5 ke sirkulasi
sistemik.Dalam seting resistensi insulin, penigkatan $luks asam lemak bebas ke hati
meningkatkan sintesis trigliserida hati.Dengan demikian berlakunya hipertrigliseridemia
hasil kondisi resistensi insulin dan merupakan salah satu criteria enting untuk diagnosis
sindrom metabolic.Gangguan lipoprotein besar lainnya pada sindrom metabolic adalah
pengurangan 4D5 kolesterol.Penurunan ini merupakan konsekuensi dari perubahan
dalam komposisi 4D5 dan metabolism.Pada keadaan hipertrigliseridemia, berlaku
penurunan 4D5 kolesterol disebabkan penurunan kolesteril ester.Selain 4D5, komposisi
5D5 juga dimodi$ikasi dengan cara yang sama.
+ahkan, dengan serum trigliserida puasa 7 #.* mmol / 5, hampir semua pasien memiliki
dominasi 5D5 kecil padat.Perubahan komposisi 5D5 disebabkan deplesi relati$
tanpa esteri$ikasi dan esteri$ikasi kolesterol, dan $os$olipid, dengan perubahan atau
peningkatan dalam trigliserida 5D5. Dalam beberapa penelitian,perubahan dalam
komposisi 5D5 merupakan risiko independen $aktor penyakit jantung. Namun, lebih
sering asosiasi ini tidak independen, tetapi sehubungan dengan perubahan bersamaan
dalam lipoprotein lain dan $aktor risiko lainnya.
%ntoleransi glukosa
De$ek tindakan insulin dalam metabolism glukosa termasuklah kegagalan supresi proses
glukoneogenesis dalam hati dan kegagalan membantu uptake glucose pada kes sensiti!e
insulin contohnya pada otot dan tisu adipose. 9ntuk kompensasi de$ek ini, sekresi insulin
haruslah ditingkatkan untuk mempertahankan euglikemia.:ika kompensasi ini gagal,
de$ek pada sekresi insulin mendominasi dan hiperglikemia terjadi. Walaupun asam lemak
bebas bisa menstimulasi sekresi insulin, namun pendedahan yang berpanjangan pada
kosentrasi asam lemak bebas yang berlebihan akan menyebabkan penurunan sekresi
insulin. Mekanisma untuk alterasi ini dikaitkan dengan lipotoksik.
Hipertensi
16
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 17/25
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 18/25
- Meningkatkan kadar 4D5 Kolesterol Golongan statin dan $ibrat dapat meningkatkan
kadar 4D5.
- 4ipertensi. Pada penderita sindrom metabolik tanpa diabetes, pilihan terbaik untuk
obat antihipertensi adalah )1J <nhibitor =captopril, enalapril>, dan angiotensin <<
receptor blocker =;alsartan, 5osartan>. Disarankan diet rendah garam, lebih banyak
buah dan sayuran, serta memilih produk susu rendah lemak. Pemeriksaan tekanan
darah rutin dapat membantu menjaga tekanan darah yang normal.
- Kadar gula darah puasa terganggu. ?bat yang menjadi pilihan adalah met$ormin.
- esistensi insulin. Golongan biguanid =met$ormin> dan 2hiaFolidinediones
=rosiglitaFone, pioglitaFone> dapat meningkatkan sensiti!itas insulin dan kerja insulin
di hati.
#on3Medikamentosa
Perubahan gaya hidup yang terdiri atas pola makan dan olahraga. 9ntuk mengatur
pola makan, kita harus menghitung kebutuhan kalori perhari dan disesuaikan dengan tabel
status giFi. 9ntuk mengetahui status giFi kita dapat menghitung <M2 terlebih dahulu. Setelah
itu kita mencari tahu akti!itas $isik sehari'hari pasien.
9ntuk kategori akti!itas, dapat dibagi menjadi 6 bagian, yaitu akti!itas ringan,
sedang, berat dan berat sekali. Dibawah ini beberapa contoh akti!itas/pekerjaan yang dibagi
menjadi beberapa bagian
• ingan Pekerjaan kantoran, lebih banyak duduk, mengetik, guru, ahli hukum
• Sedang ibu rumah tangga =tanpa pembantu>,
• +erat penebang pohon=gergaji menggunakan tangan>, buruh bangunan
• +erat Sekali pendaki gunung, penarik becak
Dari identitas pasien didapatkan pasien bekerja sebagai karyawan kantoran swasta yang
termasuk dalam kategori kerja ringan.
Pengobatan gi4i medis &P-M'
Jdukasi giFi dan kebiasaan makan yang baik untuk pengendalian berat badan pasien
obesitas merupakan inti strategi penanganan. <nter!ensi ini dimaksudkan untuk menormalkan
kadar lemak, menstabilkan kadar gula darah, menurunkan tekanan darah, serta mengurangi
atau memelihara berat badan. Pengobatan giFi medis untuk pasien obesitas yang didasarkan
pada pengurangan asupan kalori, setidaknya terbagi ke dalam empat pilihan, yaitu#
". Diet kalori sangat rendah =DKS>
18
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 19/25
DKS =B (** kkal/hari> ditujukan bagi pasien dengan nilai +M< %* tanpa
$aktor komorbid dan atau $aktor risiko lain atau pasien yang mempunyai +M< #A
dengan $aktor komorbid dan/ atau $aktor risiko lain. Diet jenis ini diterapkan secara
eksklusi$ selama B ( minggu yang kemudian dilanjutkan dengan diet kalori rendah
=(**'"#** kkal> selama #6 minggu hingga & tahun.
#. Diet kalori rendah =DK>
Diet ini =(**'"#** kkal/hari> dianjurkan pada pasien obes denga nilai +M<
#A tanpa $aktor kormobid dan/ atau $aktor risiko lain atau pasien yang mempunyai
+M< #& dengan $aktor komorbid dan/ atau $aktor risiko lain. Dalam kurun waktu 0'
"# bulan.
%. Diet kalori sedang dengan kandungan lemak rendah/ diet rendah lemak =D5>:umlah kalori yang dipatok untuk D5 berkisar antara "#**'#%** kkal/hari.
Kontribusi lemak antara #*'%*8.
6. Diet perorangan
:umlah asupan energi yang dtakar berdasarkan kebutuhan giFi yang khas
untuk setiap pasien obesitas. Dalam hal ini, jumlah asupan energi per hari tentunya
diupayakan jangan kurang dari "#** kkal. Dari sini, disusun da$tar menu yang
bergiFi, beragam, serta berimbang =+%>, untuk selanjutnya diterjemahkan ke dalam
da$tar bahan penukar.
2ebutuhan 2alori$ /nergi
Kebutuhan kalori total ditentukan oleh basal metabolisme rate =+M>, akti!itas $isik, dan
specific dynamic action =SD)>/ e$ek termis makanan. Sebelum menentukan jumlah
kebutuhan kalori total, maka harus ditentukan +M terlebih dahulu. +erikut adalah beberapa
cara untuk mengukur +M, yaitu
"
". umus 4arris +enedict yang dikenal dengan rumus JJ = #esting $nergy
$%penditure>
+M =laki'laki> E 00,6 O"%,A ++ O& 2+ ' O0,( 9mur
+M =perempuan> E 0&& O3,0 ++ O",( 2+ ' O6,A 9mur
#. Metode $aktorial
+M =laki'laki> E ++< =kg> " kKal #6 jam
+M =perempuan> E ++< =kg> *,3 kKal #6 jam
5angkah selanjutnya menentukan berat/ ringan jenis akti!itas yang dilakukan sehari'
hari oleh pasien. +erikut ini adalah penggolongan akti!itas#
19
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 20/25
". ingan sekali E %* 8
#. ingan E &* 8
%. Sedang E A& 8
6. +erat E "** 8
&. +erat sekali E "#& 8
1ontoh akti!itas yang termasuk dalam golongan ringan adalah pegawai kantor, ahli
hokum, dokter, guru. )kti!itas sedang adalah pekerja industri ringan, mahasiswa, pekerjaan
rumah tangga. )kti!itas berat adalah buruh kasar, penari balet, olahragawan.#
5angkah terakhir yaitu menghitung besarnya e$ek termis makanan yang diperkirakan
besarnya adalah "*8 dari jumlah energi basal dan energi akti!itas. Maka rumus untuk
menghitung jumlah kebutuhan kalori total adalah#
2otal energi E energi basal =+M> energi akti!itas SD)
2arbohidrat
Karbohdirat adalah sakarida yang tergabung dalam berbagai tingkat kompleksitas
untuk membentuk gula sederhana, serta unit yang lebih besar seperti oligosakarida dan
polisakarida. ungsi utamanya adalah sebagai sumber energi dalam bentuk glukosa. +eberapa
karbohidrat tidak dapat dicerna =disebut non'glikemik> dan terdiri atas polisakarida nonpati
yang merupakan bagian dari serat makanan dan berperan dalam $ungsi usus.%
:ika energi yang dibutuhkan sangat tinggi, sedangkan intake ataupun cadangan
karbohidrat berkurang, maka mekanisme tubuh adalah mengubah sumber'sumber
nonkarbohidrat seperti lemak menjadi glukosa. Kebutuhan tubuh terhadap karbohidrat sekitar
&&'0&8 total kalori/ hari. Satu gram karbohidrat menghasilkan 6 kalori.%
5emak
5emak meliputi beraneka ragam Fat yang larut dalam lipid, sebagian besar merupakan
trigliserida atau triasilgliserol =2)G>. Produk turunannya, seperti $os$olipid dan sterol =yang
paling terkenal adalah kolesterol> juga termasuk dalam kelompok ini. 2)G dipecah untuk
menghasilkan energi dan menyusun cadangan energi utama bagi tubuh dalam jaringan
adiposa. )sam lemak spesi$ik yang terdapat dalam 2)G penting bagi struktur dan $ungsi
membrane sel, dan harus diperoleh dari diet. )sam lemak ini disebut asam lemak esensial. %
20
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 21/25
ungsi lemak adalah sebagai sumber cadangan energi, komponen dari membrane sel,
insulator suhu tubuh, pelarut !itamin ), D, J, dan K. kebutuhan lemak oleh tubuh sekitar #*'
%*8 total kalori/ hari. Satu gram lemak menghasilkan 3 kalori.%
Protein
Protein terdiri atas berbagai rantai dari asam amino tunggal yang tergabung membentuk
beraneka ragam protein. Saat dicerna, masing'masing asam amino digunakan untuk sintesis
asam amino serta protein lainnya yang diperlukan oleh tubuh, dengan melibatkan cukup
banyak daur ulang dari komponen'komponen tersebut.%
)da delapan asam amino esensial =untuk anak, ada lebih dari delapan> yang harus
diperoleh dari diet. Selain itu, beberapa asam amino mungkin menjadi esensial karena
keadaan =conditionally essential > dalam kondisi stres $isiologis tertentu. :ika aasam amino
tidak dibutuhkan lebih lanjut, barulah asam amino tersebut dipecah dan digunakan sebagai
energy dan bagian nitrogennya terekskresi sebagai urea. Konsumsi protein oleh tubuh kita
sekitar "&'#*8 total kalori/ hari. Satu gram protein menghasilkan 6 kalori.%
Tabel 6. Komposisi Fat giFi makro.
#
7at gi4i 2omposisi &8'
Karbohidrat &&'0&
Protein "&'#*
5emak total #*'%*
)sam lemak jenuh = saturated > ('"*
)sam lemak monosaturated Q "&
)sam lemak polysaturated Q "*
Kolesterol B %** mg/hari
Serat #*'%* g
5atihan Fisik
?tot rangka merupakan jaringan yang paling sensiti$ terhadap insulin didalam tubuh,
dan merupakan target utama terjadinya resistensi insulin. 5atihan $isik terbukti dapat
menurunkan kadar lipid dan resistensi insulin didalam otot rangka. Pengaruh latihan $isik
terhadap sensiti!itas insulin terjadi dalam #6 C 6( jam dan hilang dalam % sampai 6 hari. :adi
21
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 22/25
akti!itas $isik teratur hendaklah merupakan bagian dari usaha untuk memperbaiki resistensi
insulin. Pasien hendaklah diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan derajat akti$itas
$isiknya. Man$aat paling besar dapat diperoleh bila pasien menjalani latihan $isik sedang
secara teratur dalam jangka panjang. Kombinasi latihan $isik aerobik dan latihan $isik
menggunakan beban merupakan pilihan terbaik. Dengan menggunakan dumbbell ringan dan
elastic e%ercise band merupakan pilihan terbaik untuk latihan dengan menggunakan beban.
:alan kaki dan jogging selama " jam perhari juga terbukti dapat menurunkan lemak !iseral
secara bermakna pada laki# tanpa mengurangi jumlah kalori yang dibutuhkan."0
Pen9egahan
&he 'S (reventive Services &ask )orce merekomendasi konsultasi diet intensi$
terhadap pasien'pasien dewasa yang mempunyai $actor'$aktor risiko untuk terjadinya penyulit
kardio!askular. Para dokter keluarga lebih e$ekti$ dalam membantu pasien menerapkan
kebiasaan hidup sehat. &he Diabetes (revention (rogram telah membuktikan bahwa
inter!ensi gaya hidup yang ketat pada pasien prediabetes dapat menghambat progresi!itas
terjadinya diabetes lebih dari &*8 = dari ""8 menjadi 6,(8>."0
2ips untuk pencegahan sindrom metabolik, antara lain
- ?lahraga secara teratur sepanjang hidup kita, supaya tidak bosan cobalah untuk
mengikut sertakan keluarga, tetangga, rekan kerja, jika perlu ikutlah klub olahraga di
sekitar rumah )nda
- Memberi dukungan kepada putra dan putri )nda untuk memiliki akti!itas $isik tiap
harinya, berikanlah pilihan permainan yang memerlukan akti!itas $isik, seperti
outbond, dll. :angan lupa untuk selalu memilih makanan sehat.
- Mengkonsumsi makanan sehat, seimbang giFi, hindari lemak jenuh, perbanyak
mengkonsumsi sayuran dan buah.
- 4entikan kebiasaan merokok.
- Kenali diri )nda, apakah )nda memiliki kecenderungan secara genetic =keturunan>
terkena penyakit diabetes, penyakit jantung, dan sindrom metabolik
- 9sahakan melakukan medical check'up secara teratur dan terapi secara dini tekanan
darah bila )nda menderita tekanan darah tinggi."0
22
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 23/25
2omplikasi
2elah dibuktikan bahwa obesitas mejadi penyebab meningkatnya angka kesakitan dan
kematian akibat penyakit hipertensi, dislipidemia, DM tipe #. +eberapa komplikasi sindroma
metabolik meliputi penyakit jantung koroner, gagal jantung, stroke, dan komplikasi lain
meliputi peningkatan terjadinya risiko$ibrilasi atrium, tromboembolisme !ena, dan kematian
mendadak serta penurunan $ungsi kogniti$. +erdasarkan studi yang dilakukan )tabek dkk,
adanya hubungan antara sindrma metabolik dengan indeks massa !entrikel kiri pada anak
dengan obesitas. Dengan pemeriksaan rutin ekokardiogra$i pada obesitas dapat memprediksi
terjadinya sindrom metabolik dan berhubungan dengan resiko terjadinya penyakit
kardio!askular. Menurut studi yang dilakukan einhr, inter!ensi dengan menurunkan berat
badan =indeks massa tubuh> berhubungan dengan penurunan resiko terjadinya penyakit
kardio!askular."A,"(
Prognosis
Prognosis dapat membaik ataupun memburuk, tergantung dari kepatuhan pasien
menjalani terapi. Semakin banyak $actor resiko, semakin tinggi resiko timbulnya penyakit
jantung dan serebro!askular. Penyakit seperti diabetes mellitus dan hipertensi tidak dapat
sembuh total, tetapi hanya dapat di control."3
2esimpulan
Sindroma metabolik merupakan kumpulan dari gejala penyakit obesitas, diabetes
mellitus, dislipidemi, dan hipertensi. Dilihat dari gejala'gejala dan hasil pemeriksaan yang
dilakukan, laki'laki tersebut memiliki hasil yang sama dengan kriteria'kriteria sindroma
metabolik. ?besitas sentral memiliki korelasi paling erat dengan sindrom metabolik
dibandingkan komponen yang lain. Penatalaksanaan sindrom metabolik masih mengacu pada
tiap komponen, sejauh ini belum ada penatalaksanaan yang berbeda bila dibandingkan
dengan komponen secara indi!idual.
23
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 24/25
Da,tar Pustaka
". Sudoyo )W, Setiyohadi +, )lwi <, Setiati S, dll. Sindrom metabolik. Dalam +uku )jar
<lmu Penyakit Dalam :ilid %. Jdisi ke'&. :akarta Penerbit <nternal Publishing@
#**3.h."(0&'"(A#.
#. Pangkalan ide. 9pdate <R diet cegah penyakit datang menyerang. Dalam Diet South
+each. :akarta Jle Media Komputindo@ #**A.h.%#.
%. Sudoyo )W, Setiyohadi +, )lwi <, Setiati S, dll. )namnesis, Pemeriksaan $isis. Dalam
+uku )jar <lmu Penyakit Dalam :ilid ". Jdisi ke'&. :akarta Penerbit <nternal Publishing@
#**3.h.#3'%"@ 0&'0(.
6. Gleadle :. )t a glance anamnesis dan pemeriksaan $isik. :akarta JMS@ #**&.h. A3.
&. Kowalski J. 2erapi hipertensi. +andung Ranita@ #*"*.h. 6%.
0. +arasi M J. )t a Glance <lmu GiFi. :akarta Jrlangga@ #**3. 4al."*'"""
24
8/18/2019 PBL kelompok Blok 21 sken 10
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-kelompok-blok-21-sken-10 25/25
A. 1otran obbins. Sistem endokrin. Dalam +uku Saku Dasar Patologis Penyakit. Jdisi
ke'A. :akarta JG1@ #**0.h.066.
(. 4artono ). <mplementasi nutrisi oral dan diet. Dalam 2erapi GiFi dan Diet umah Sakit.
Jdisi ke'#. :akarta JG1@ #**0.h."3&.
3. 5ee :5. Glukosa Gula darah puasa. Dalam Pemeriksaan 5aboratorium dan Diagnostik.
:akarta JG1@ #**#.h."*A.
"*. 2andra 4. Segala hal yang harus anda ketahui mengenai diabetes. :akarta Gramedia@
#**A.h.#%'6.
"". Sindrom metabolik. #*"*. Diunduh dari http//www.abclab.co.id/-pE(%% pada ##
No!ember #*"&.
"#. +astiansyah J. Panduan lengkap membaca hasil tes kesehatan. Depok Penebar Plus@
#**(.h. 0*'".
"%. Marks D+, Marks )D, Smith 1M. +iokimia kedokteran dasar sebuah pendekatan klinis.
:akarta JG1@ #***.h. &"&.
"6. Soegondo S, Purnamasari D. Sindrom metabolik. Dalam Sudoyo )W, Setiyohadi +, )lwi
<, Simadibrata MK, Setiati S, editor. +uku ajar ilmu penyakit dalam. Jdisi ke'&. :akarta
Pusat Penerbitan <lmu Penyakit Dalam akultas Kedokteran 9ni!ersitas <ndonesia@
#**3.h."(0&.
"&. Setiati S, Sari DP, inaldi <, anitya , Pitoyo 1W. 5ima puluh masalah kesehatan di
bidang ilmu penyakit dalam. +uku kesatu. :akarta <nterna Publishing. #**(.h."*#'"(,
#0%'3
"0. McPhee S:, Papadakis M). 1urrent Medical Diagnosis 2hreatment. 9S) McGraw'
4ill 1ompanies@ #**( p. "*%&
"A. )tabek MJ, )kyuF J, Jklioglu +S, 1imen D. 2he relationship between metabolic
syndrome and le$t !entricular mass inde in obese children. : 1lin es Ped Jndo
#*""@%=%>"%#'(.
"(. einehr 2, Sousa G, 2oschke )M, )ndler W. 5ong'term $ollow'up o$ cardio!ascular
disease risk $actors in children a$ter an obesitiy inter!ention. )m : 1lin Nutr
#**0@(663*'0.
19.Greenspan S, +ater :D. Jndokrinologi dasar klinik. Jdisi 6. :akarta JG1@ #***.
h.6%*'6&.