blok 6 modul 1

Upload: glorya-benthamy-siamiloy

Post on 06-Mar-2016

20 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

nnnnnn

TRANSCRIPT

Tinjauan pustaka

Penurunan Fungsi dan Kerja Mata _________________________

Christian Hasiholan Tmanern _________________________ Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaAbstrak

Mataadalahorganpenglihatan yang mendeteksicahaya, yang dilakukan mata paling sederhana tak lain hanya mengetahui apakah lingkungan sekitarnya adalah terang atau gelap. Mata yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertianvisual. Bola mata berdiameter 2,5 cm dimana 5/6 bagiannya terbenam dalam rongga mata, dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak pada bagian luar. Mata terdiri atas lapisan luar, tengah, dan dalam. Bagian-bagian dalam bola mata yang berperan dalam fungsi penglihatan sehari-hari antara lain kornea, sklera, pupil, iris, lensa mata, retina, saraf optik, dan bagian-bagian lainnya. Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk dengan 40 unsur utama yang berbeda dan ke semua bagian ini memiliki fungsi penting dalam proses melihat kerusakan atau ketiadaan salah satu fungsi bagiannya saja akan menjadikan mata mustahil dapat melihat.Kata kunci: visual, korna, sklera, pupil, iris, retina.Christian Hasiholan, NIM: 102011237, Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana, Jalan Arjuna Utara, [email protected].

Decrease in Work and Function of Eye_________________________

Christian Hasiholan Tmanern

_________________________

Student at Medicine Faculty of Universitas Kristen Krida Wacana

AbstractKey words: PendahuluanMata merupakan suatu struktur sferif berisi cairan yang mempunyai fungsi sebagai indera penglihat. Mata terletak di dalam tulang orbita serta dilindungi oleh sejumlah struktur yaitu kelopakmata/palpebra, alis mata, konjungtiva, dan alat-alat lakrimal (Aparatus lakrimalis). Organ ini seringdigambarkan berbentuk seperti bola, namun pada kenyatannya mata berbentuk lonjong. Mata memiliki struktur umum sebagai berikut:

Sklera (bagian putih mata) merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih dan relatif kuat.

Konjungtiva merupakan selaput tipis yang melapisi bagiandalam kelopak mata dan bagian luar sklera.

Kornea adalah struktur transparan yang menyerupai kubah, merupakan pembungkus dari iris, pupil dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya.

Pupil adalah daerah hitam di tengah-tengah iris.

Iris merupakan jaringan berwarna yang berbentuk cincin, menggantung di belakang kornea dan didepan lensa berfungsi mengatur jumlah cahaya yang masuk ke mata dengan cara merubah ukuran pupil.1Lapisan tembus cahaya di bagian depan mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain member warna pada mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya. Misalnya ketika berada di tempat gelap iris akan membesar untuk memasukkan cahaya sebanyak mungkin. Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh mana otot disekitar iris harus mengerut. Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke retina.1Struktur Makroskopis Mata (Anatomi)

Mata adalah sistem optik yang memfokuskan berkas cahaya pada fotoreseptor, yang mengubah energi cahaya menjadi impuls saraf.2 Terdapat beberapa struktur aksesori pada mata, yaitu antara lain :

1. Orbita adalah lekukan tulang yang berisi bola mataa. Hanya seperlima rongga orbita yang terisi bola mata; sisa rongga berisi jaringan ikat dan adiposa, serta otot mata ekstrinsik yang berasal dari orbita dan menginsersi bola mata.2b. Ada dua lubang pada orbit ; foramen optik berfungsi untuk lintasan saraf optik dan arteri optalmik ,dan fisura orbital superior berfungsi untuk lintasan saraf dan arteri yang berkaitan dengan otot mata. 22. Tiga pasang otot mata (dua pasang otot rektus dan satu pasang otot oblik) memungkinkan mata untuk bergerak bebas kearah vertikal, horizontal, dan menyilang. 23. Alis mata melindungi mata dari keringat; kelopak mata (palpebrae) atas dan bawah melindungi mata dari kekeringan dan debu. 24. Filsura palpebral, atau ruang antara kelopak mata atas dan bawah, ukurannya bervariasi di antara individu dan menentukan penampakan mata. 25. Kantus medial terbentuk dari sambungan (junction) medial kelopak mata atas dan bawah; kantus lateral terbentuk dari sambungan lateral kelopak mata atas dan bawah. 26. Karunkel adalah elevasi kecil pada sambungan medial. Bagian in berisi kelenjar sebasea dan kelenjar keringat. 27. Konjungtiva adalah lapisan pelindung tipis epitelium yang melapisi setiap kelopak (konjungtiva palpebral) dan terlipat kembali di atas permukaan anterior bola mata (bulbar, atau okular, konjungtiva). 28. Lempeng tarsal pada setiap kelopak mata adalah bubungan jaringan ikat yang rapat. Kelenjar meibomian, yang merupakan pembesaran kelenjar sebasea pada lempeng tarsal, mensekresi barier berminyak untuk mencegah air mata yang berlebihan pada kelopak mata bagian bawah. 29. Aparatus lakrimal penting untuk produksi dan pengaliran air mata. 2a. Air mata mengandung garam, mokosa dan lisozim, suatu bakteriosida.cairan ini membasahi permukaan mata dan mempertahankan kelembabannya. 2b. Berkedip menekan kelenjar lakrimal dan menyebabkan produksi air mata. 2c. Air mata keluar melalui pungtum papila lakrimal, yang menyambung kantong lakrimal. Kantong membuka ke dalam duktus nasolakrimal, yang pada gilirannya akan masuk ke rongga nasal. 2Mata mempunyai beberapa lapisan yang mengandung bagian-bagian mata lainnya. Lapisan-lapisan tersebut antara lain yaitu :1. Lapisan terluar yang keras pada bola mata adalah tunika fibrosa. Bagian posterior tunika fibrosa adalah sklera opaque yang berisi jaringan ikat fibrosa putih. 22. Sklera memberi bentuk bola mata dan menberikan tempat perlekatan untuk otot ekstrinsik. 23. Kornea adalah perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan mata.bagian ini mentransmisi cahaya dan mamfokuskan berkas cahaya. 2Lapisan tengah bola mata disebut tunika vaskular (uvea), dan tersusun dari koroid, badan siliaris, dan iris dan pupil. 2a) Lapisan koroid adalah bagian yang sangat terpigmenyasi untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya. Bagian ini juga tervaskularisasi untuk membarikan nutrisi pada mata, dan elastik sehingga dapat menarik ligamen suspensori. 2b) Badan siliaris, suatu penebalan di bagian anterior lapisan koroid, mengandung pembuluh darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat perlekatan lensa. Otot ini penting dalam akomodasi penglihatan, atau kemampuan untuk mengubah fokus dari obyek berjarak dekat di depan mata. 2c) Iris, perpanjangan sisi anteroid koroid, merupakan bagian mata yang berwarna bening. Bagian ini terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil. 2d) Pupil, adalah ruang tebuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masuk ke interior mata. 2Lensa adalah struktur bikonveks yang bening tepat di belakang pupil. Elastisitasnya sangat tinggi, suatu sifat yang akan menurun seiring proses penuaan. Rongga mata lensa memisah interior mata menjadi dua rongga yaitu rongga anterior dan rongga posterior.3

Rongga anterior terbagi menjadi dua ruang.

a) Ruang anterior terletak di belakang kornea dan didepan iris. Ruang posterior terletak didepan lensa dan di belakang iris. 3b) Ruang tersebut berisi aqueous humor, suatu cairan bening yang diproduksi prosesus siliaris untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lensa dan kornea. Aqueous humor mengalir kesaluran schlemm dan masuk ke sirkulasi darah vena. 3c) Tekanan intraokular pada aqueous humor penting untuk mempertahankan bentuk bola mata. Jika aliran aqueous humor terhambat, tekanan akan meningkatkan dan mengakibatkan kerusakan penglihatan, suatu kondisi yang disebut glaukoma. 3 Rongga Posterior, terletak di antara lensa dan retina dan berisi Vitreus Humor, semacam gel transparan yang juga berperan untuk mempertahanlan bentuk bola mata dan mempertahankan posisi retina terhadap kornea. 3Retina, Lapisan terdalam mata, adalah lapisan yang tipis dan transparan .Lapisan ini terdiri dari lapisan terpigmentasi luar,dan lapisan jaringan saraf dalam. 3a) Lapisan terpigmentasi luar pada retina melekat pada lapisan koroid,lapisan ini adalah lapisan sel tunggal epitel kuboidal yang mengandung pigmen melanin dan berfungsi untuk menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas cahaya yang melalui bola mata.lapisan ini juga menyimpan vitamin A. 3b) Lapisan jaringan saraf dalam (optikal), yang terletak bersebelahan dengan lapisan terpigmentasi adalah struktur kompleks yang terdiri dari berbagai jenis neuron yang tersusun dalam sedikitnya sepuluh lapisan terpisah. 3 Sel batang dan kerucut adalah reseptor fotosensitif yang terletak berdekatan dengan lapisan terpigmentasi. Sel Batang adalah neuron silindris bipolar yang bermodifikasi menjadi dendrit sensitif cahaya. Setiap bola mata berisi sekitar 120 juta sel batang dan terletak terutama pada perifer retina.Sel batang tidak sensitif terhadap warna dan bertanggung jawab untuk penglihatan di malam hari. Sel Kerucut berperan sebagai persepsi warna .Sel ini berfungsi pada tingkat intensitas cahaya yang tinggi dan berperan dalam penglihatan siang hari. Neuron Bipolar,Membentuk lapisan tengah dan menghubungkan sel batang dan sel kerucut ke sel sel ganglion. Sel ganglion mengandung akson yang bergabung pada regia khusus dalam retina untuk membentuk saraf optik. Sel Horizontal dan sel amakrin, merupakan sel lain yang di temukan dalam retina, sel ini berperan untuk menghubungkan sinaps-sinaps lateral. Cahaya masuk melalui lapisan ganglion, lapisan bipolar dan badan sel batang serta kerucut untuk menstimulasi prosesus dendrit dan memicu impuls saraf. 3 Kemudian impuls saraf menjalar degnan arah terbalik melalui kedua lapisan sel saraf.c) Bintik buta(diskus optik) adalah titik keluar saraf optik.Karena tidak ada fotoreseptor pada area ini,maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh ke area ini.d) Lutea Makula adalah area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat.e) Fovea adalah pelekukan sentral makula lutea yang tidak memiliki sel batang danhanya mengandung sel kerucut. Bagian ini adalah pusat visual mata; bayangan yang terfokus disini akan diinterpretasi denga jelas dan tajam oleh otak.f) Jalur Visual ke otak. 4 Saraf optik terbentuk dari akson sel-sel ganglion yang keluar dari mata dan bergabung tepat disisi superior kelenjar hipofisis membentuk kiasma optik.

Pada kiasma optik,serabut neuron yang berasal dari separuh bagian temporal (lateral) setiap retin atetap berada disisi yang sama sementara serabut neuron yang berasal dari separuh bagian nasal (medial) setiap retina menyilang ke sisi yang berlawanan.

Setelah kiasma otik,serabut akson membentuk Traktus optik ,yang memanjang untuk bersinapsis dengan neuron dalam nuklei genikulasi lateral talamus.aksonnya menjalar ke korteks lobus oksipital. Sebagian akson berhubungan dengan kolikuli superior, okulomotorik, dan nuklei praktekum untuk berpartisipasi dalam refleks pupilaris dan siliaris. Struktur Histologi Mata (Mikro)Pada Tunika Fibrosa yang terdiri dari kornea, limbus kornea, sklera mempunyai struktur makroskopiknya tersendiri.4 Pada kornea secara histologis terdapat 5 lapisan, yaitu :

Epitel kornea yang terdiri dari 5-6 lapis epitel skuamous kompleks non keratin (tidak berjaringan tanduk), banyak akhiran saraf bebas.

Membrana Bowman adalah suatu membrana bassalis yang menebal yang tebalnya 7-12 m, terdiri dari fibril kplagen yang halus serat-serat kolagen bersilangan acak & aseluler. Fungsi: membantu stabilitas & kekuatan kornea.

Stroma/substansia propria adalah lapisan paling tebal, tidak ada pembuluh darah, serat kolagen tersusun rapih, ada sel-sel fibroblas, 90% massa kornea.

Membrana Descemet, struktur homogen serat kolagen yang memiliki tebal 4-5m yang tersusun seperti jala

Endotel Kornea epitel selapis gepeng/kuboid rendah, menstransport & membuat protein untuk sekresi. 4Limbus Kornea juga mempunyai 5 lapisan mikroskopis, di antara lain adalah :

Epitel konjungtiva bulbi yang mengandung sel epitel berlapis gepeng dan dapat berubah menjadi epitel berlapis atau silindris.

Jaringan ikat konjungtiva bulbi yang ada campuran dari serat kolagen dan serat elastin.

Stroma limbus yang merupakan jaringan ikat.

Saluran Schlemm adalah lubang yang menampung humor akues.

Jaringan trabekular yang terdapat diantara celah fontana. 4Bagian mikroskopis Sklera adalah :

Terdiri dari jaringan ikat padat kolagen, srat-seratnya berjalan ke segala arah, subtansia dasar cukup banyak sedikit fibrosa dan serat elastin.

Sebagian non-vaskular.

Antara sklera dan koroid terdapat suatu lapisan tipis. Area kribosa adalah bagian posterior dari sklera yang berlubang ditembus oleh N.optikus. 4Pada Tunika Vaskulosa terdapat juga iris, korpus siliaris, koroidea yang juga mempunyai bagian-bagian mikroskopisnya masing-masing.4 Pada iris terdapat :

Endotel iris yang mengandung epitel selapis gepeng.

Lapisan jaringan ikat jarang, fibroblas, sel pigmen.

Lapisan jaringan ikat jarang bersama pembuluh darah.

M. Stigfer pupil yang merupakan otot polos dipersarafi oleh serat saraf parasimpatis dan M. Dilatator pupilae yang dipersarafi oleh saraf simpatis, menarik iris, sehingga pupil menjadi besar. Pars Iridika Retina adalah 2 lapisan sel kubis berpigmen, letaknya adalahpada bagian dalam. 4Korpus siliaris tediri dari :

M. Siliaris terdiri dari pars merdionalis, pars radiata, pars sirkularis dan juga merupakan otot polos, di antara serat-serat otot polos terdapat jala-jala serat elastin dan melanosit.

Jaringan ikat vaskular.

Pars siliaris retina terdiri atas 2 lapisan sel kubis yang berpigmen dan tak berpigmen (dalam). 4Koroidea terdiri dari :

Lapisan suprakoroidea atau fuska sklera yang terdiri dari serat kolagen dan elastin.

Lapisan vaskulosa yang terdiri pembuluh darah yang menuju korpus siliaris.

Lapisan kariokapilaris adalah tempat berakhirnya arteri koroidea. Diantara kapilar ada jala-jala serat kolagen dan serat elastin yang halus, sedikit fibroblas dan melanosit.

Lapisan Elastika Bruch. 4Tunika Nervosa merupakan lapisan terdalam bola mata, disebut retina.5 Retina dibagi atas 3 bagian :

Pars Optika Retina. Dimulai dari kutub belakang bola mata sampai di depan khatulistiwa bola mata.

Pars Siliaris merupakan lapisan yang dilapisi bagian dalam korpus siliar.

Pars Iridika merupakan lapisan permukaan belakang iris. 5Retina terdapat dibagian belakang melanjut sampai ke nervus optikus, secara histologis retina terdiri dari 10 lapisan, pembagian lapisannya :

Lapisan 1 lapisan berpigment.

Lapisan 2,4 dan sebagian 5 lapisan fotoreseptika. Lapisan 5 (sisa), 6 , 7, 8, 9 merupakan lapisan neuron. Lapisan 3 dan 10 sebagai lapisan penunjang.5Pada daerah macula lutea retina mengalami penyederhanan sesuai dengan fungsinya untuk melihat jelas. Semua akson dari neuron ganglion berkumpul pada bagian belakang daripada optik disk (papilla), optik disk disebut juga titik buta oleh karena cahaya yang jatuh di daerah ini memberikan kesan tidak dapat melihat. Bulbus okuli berisi tiga jenis cairan refracting media dan masing-masing cairan mempunyai kekentalan yang berlainan.51. Aques Humor.

Cairan seperti limfe yang mengisi bagian depan mata, cairan ini diperkirakan dihasilkan oleh prosessus silliaris kemudian masuk ke dalam kamera okuli posterior, melalui cel;ah Fontana (sudut irirs) masuk ke dalam kamera okuli anterior. 6

Setelah masuk melalui saluran schlem dan menghilang ke dalam pembuluh vena silliaris anterior. 62. Lensa Kristalina.

Merupakan masa yang tembus cahaya berbentuk bikonkaf terletak antara irirs dan korpus vitreous yang sangat elastis. Kedua ujung lensa ini diikat oleh ligamentum suspensorium,lensa ini terdiri dari 5 lapisan.63. Korpus Vitreous.

Merupakan cairan bening kental seperti agar, terletak antara lensa dan retina, isinya merupakan 4/5 bagian daripada bulbus okuli, sehingga bola mata ini tidak kempis. 6Akomodasi Mata

Salah satu alat optik alamiah yang merupakan salah satu anugerah dari Sang Pencipta adalah mata. Di dalam mata terdapat lensa kristalin yang terbuat dari bahan bening, berserat, dan kenyal. Lensa kristalin atau lensa mata berfungsi mengatur pembiasan yang disebabkan oleh cairan di depan lensa. Cairan ini dinamakanaqueous humor. Intensitas cahaya yang masuk ke mata diatur oleh pupil. Cahaya dibiaskan jika melewati konjungtiva kornea. Cahaya dari obyek yang dekat membutuhkan lebih banyak pembiasan untuk pemfokusan dibandingkan obyek yang jauh. Mata mamalia mampu mengubah derajat pembiasan dengan cara mengubah bentuk lensa. Cahaya dari obyek yang jauh difokuskan oleh lensa tipis panjang, sedangkan cahaya dari obyek yang dekat difokuskan dengan lensa yang tebal dan pendek. Perubahan bentuk lensa ini akibat kerja otot siliari. Saat melihat dekat, otot siliari berkontraksi sehingga memendekkan apertura yang mengelilingi lensa. Sebagai akibatnya lensa menebal dan pendek. Saat melihat jauh, otot siliari relaksasi sehingga apertura yang mengelilingi lensa membesar dan tegangan ligamen suspensor bertambah. Sebagai akibatnya ligamen suspensor mendorong lensa sehingga lensa memanjang dan pipih.Proses pemfokusan obyek pada jarak yang berbeda-berda disebutdaya akomodasi. 6Saat mata melihat objek yang dekat, lensa mata akan berakomodasi menjadi lebih cembung agar bayangan yang terbentuk jatuh tepat di retina. Sebaliknya, saat melihat objek yang jauh, lensa mata akan menjadi lebih pipih untuk memfokuskan bayangan tepat di retina. Titik terdekat yang mampu dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik dekat mata (punctum proximum/PP). Pada saat melihat benda yang berada di titik dekatnya, mata dikatakan berakomodasi maksimum. Titik dekat mata disebut juga dengan jarak baca normal karena jarak yang lebih dekat dari jarak ini tidak nyaman digunakan untuk membaca dan mata akan terasa lelah. Jarak baca normal atau titik dekat mata adalah sekitar 25 cm. Adapun, titik terjauh yang dapat dilihat oleh mata dengan jelas disebut titik jauh mata (punctum remotum/PR). Pada saat melihat benda yang berada di titik jauhnya, mata berada dalam kondisi tidak berakomodasi. Jarak titik jauh mata normal adalah di titik tak hingga (~).7Refraksi Cahaya pada Mata

Pada mata normal cahaya harus difokuskan dengan tepat di retina agar dapat dihasilkan informasi visual yang akurat. Untuk itu pemfokusan cahaya harus disesuaikan untuk mendapatkan bayangan yang sama jelasnya, baik dari obyek yang jauh maupun yang dekat. Kornea berperan dalam dua pertiga kekuatan fokus mata sedangkan lensa kristalina sepertiga sisanya.7 Dua elemen refraksi mata ini lebih lanjut akan mengonvergensikan cahaya, karena:

1. Kornea memiliki indeks refraksi yang lebih tinggi daripada udara, sedangkan lensa memiliki indeks refraksi yang lebih tinggi daripada humor akweus dan humor vitreus yang mengelilinginya. Kecepatan cahaya berkurang pada medium yang lebih padat sehingga cahaya direfraksikan ke arah normal. Ketika berjalan dari udara ke kornea atau dari humor akweus ke lensa, cahaya mengalami konvergensi.72. Permukaan refraksi kornea dan lensa berbentuk sferis konveks, yang secara fisika bersifat mengonvergensikan gelombang cahaya yang melewatinya 7Dua faktor penting dalam retraksi : densitas komparatif antara 2 media (semakin besar perbedaan densitas, semakin besar derajat pembelokan) dan sudut jatuhnya berkas cahaya di medium kedua (semakin besar sudut, semakin besar pembiasan). Dua struktur yang paling penting dalam kemampuan retraktif mata adalah kornea dan lensa. Permukaan kornea, struktur pertama yang dilalui cahaya sewaktu masuk mata, yang melengkung berperan besar dalam reftraktif total karena perbedaan densitas pertemuan udara/kornea jauh lebih besar dari pada perbedaan densitas antara lensa dan cairan yang mengelilinginya.7Kemampuan refraksi kornea seseorang tetap konstan karena kelengkungan kornea tidak pernah berubah. Sebaliknya kemampuan refraksi lensa dapat disesuaikan dengan mengubah kelengkungannya sesuai keperluan untuk melihat dekat/jauh. Struktur-struktur refraksi pada mata harus membawa bayangan cahaya terfokus diretina agara penglihatan jelas. Apabila bayangan sudah terfokus sebelum bayangan mencapai retina atau belum terfokus sebelum mencapai retina, bayangan tersebut tampak kabur. Berkas-berkas cahaya yang berasal dari benda dekat lebih divergen sewaktu mencapai mata daripada berkas-berkas dari sumber jauh.7Berkas dari sumber cahaya yang terletak lebih dari 6 meter (20 kaki) dianggap sejajar saat mencapai mata. Untuk kekuatan refraktif mata tertentu, sumber cahaya dekat memerlukan jarak yang lebih besar di belakang lensa agar dapat memfokuskan dari padasumber cahaya jauh, karena berkas dari sumber cahaya dekat masih berdivergensi sewaktu mencapai mata.7Gangguan Refraksi Mata

Astigmat adalah suatu keadaan mata yang mengalami pandangan kabur. Ini disebabkan karena rusaknya kornea mata. Jadi cahaya tidak jatuh pada satu titik fokus melainkan bidang fokus (terdiri dari banyak titik fokus) yang menyebabkan suatu benda terlihat berbayang lebih dari satu.8 Miopi (Mata dekat) kelainan ini disebabkan karena daya akomodasi yang lemah, sehingga bayangan benda tidak tepat pada bintik kuning melainkan di depan bintik kuning. Gejala kelainan ini yaitu hanya dapat melihat dalam jarak lebih dekat dari normal, sekitar kurang dari 30 cm.8 Hipermetropi (mata jauh) gejala penyakit hipermetropi adalah seseorang hanya dapat melihat dengan jarak yang jauh sekitar lebih jauh dari 30 cm.8 Presbiopi kelainan presbiop sering diderita oleh orang tua, disebabkan karena daya akomodasi berubah-ubah akibat titik proksimum dan remotum penglihatan berubah-ubah.8PenutupDaftar Pustaka1. Roizen MF. Optic Phisiology. New York: Candice Fuhran; 20072. Karmana O. Biologi. Jakarta: Grafindo Media Pratama; 2006.

3. Wibowo DS. Anatomi tubuh manusia. Jakarta: Grasindo; 2008.

4. Sloane E. Anatomi dan fisiologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2005.

5. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk bidang keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003.

6. Asih Y. Anatomi fisiologi tubuh manusia. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2003.

7. Tambayong J. Buku ajar histologi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC; 2004.

8. Tate SS. Anatomi dan fisiologi edisi internasional. New York: Candice Fuhran; 2004.

1