modul 1 blok 4

27
LAPORAN TUTORIAL MODUL 1 BLOK 4 “ MORFOLOGI GIGI DESIDUI DAN PERMANEN” KELOMPOK 4 Ketua : Bintang Wirya Putri (1411412022) Sekretaris Meja : Sherli Elsya Noviani (1411411012) Sekretaris Papan : Dwiyatri sumartiningsih (1411411007) Anggota : Nilam Devina (1411411004) Ghina Ukhtia Fajrani (141141101) Peggy Habrika (1411411021) Mumtaz Sonia Azmir (1411412104) Chelsy Ismail (1411412013) Laura Ajeng Dyalova (1411412017)

Upload: sherlyelsya

Post on 25-Sep-2015

385 views

Category:

Documents


63 download

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALMODUL 1 BLOK 4 MORFOLOGI GIGI DESIDUI DAN PERMANEN

KELOMPOK 4Ketua: Bintang Wirya Putri (1411412022)Sekretaris Meja: Sherli Elsya Noviani (1411411012)Sekretaris Papan: Dwiyatri sumartiningsih (1411411007)Anggota: Nilam Devina (1411411004) Ghina Ukhtia Fajrani (141141101) Peggy Habrika (1411411021) Mumtaz Sonia Azmir (1411412104) Chelsy Ismail (1411412013) Laura Ajeng Dyalova (1411412017) Nur Aini Afifah (1010343004)TUTOR : Drg. RiflainiFAKULTAS KEDOKTERAN GIGIUNIVERSITAS ANDALAS

MODUL 1MORFOLOGI GIGI DESIDUI DAN PERMANEN

SKENARIO 1TERNYATA GIGI ITU BERBEDAAni mahasiswa baru Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas sedang mengikuti program BAKTI di kampus FKG UNAND. Pada hari ini jadwal kegiatan BAKTI adalah pengenalan kampus Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Andalas. Panitia BAKTI mengajak Ani dan teman-temannya untuk masuk ke ruang skills lab, disana mereka melihat banyak phantom model gigi manusia yang di buka pasang dan gigi asli manusia dengan bentuk dan ukuran.Ani bertanya kepada panitia mengenai apa saja struktur yang menyusun gigi sehingga setiap individu memiliki bentuk dan warna gigi yang berbeda. Ani juga melihat ada model gigi dewasa dan model gigi anak-anak, Ani juga bertanya bagaimana cara membedakan antara gigi dewasa dan gigi anak-anak serta bagaimana cara memebedakan gigi atas, bawah, belakang, kiri dan kanan.Dapatkah saudara menjelaskan bagaimana cara membedakan gigi-gigi tersebut?

LANGKAH 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interprestasi Phantom model gigi : media belajar berupa alat peraga mengenai gigi Morfologi : bentuk luar gigi

LANGKAH 2. Menetukan masalah1. Apa saja struktur yang menyusun gigi ?2. Apa pebedaan gigi desidui dan permanen ?3. Apa faktor yang mempengaruhi bentuk dan warna pada gigi?4. Bagaimana cara membedakan antara gigi atas, bawah, depan, belakang, kiri dan kanan?

LANGKAH 3. Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunkan prior knowledge1. Apa saja struktur yang menyusun gigi ? Mahkota : mahkota terletak di atas ginggiva Akar : akar terletak di bawah ginggiva Dentin : dentin di bagian atas di lapisi email dan di bagian bawah di lapisi oleh sementum Jaringan keras : terdiri dari dentin, enamel, sementum Jaringan lunak : terdiri dari pulpa

2. Apa pebedan gigi desidui dan permanen ? Desidui Memiliki warna yang lebih putih Mahkotanya lebih kecil di bandingkan dengan gigi permanen Tidak mempunyai gigi premolar Jumlah gigi 20 yaitu 8 insisivus, 4 caninus, 8 molar Memiliki pulpa yang lebih besar Tidak memiliki mamelon pada gigi seri Masa pergantiannya pada usia 7-12 tahun Emailnya lebih tipis Akarnya lebih pendek dan mekar di bagian dekat servikal Akarnya terjadi reabsorbsi

Permanen Memiliki premolar Gigi molar lebih cembung Jumlah gigi 32 yaitu 8 insisivus, 4 caninus, 8 premolar, 12 molar Pada gigi seri memiliki mamelon Tidak terjadi pergantian gigi baru

3. Apa faktor yang mempengaruhi bentuk dan warna pada gigi? Faktor genetika Usia : semakin bertambah usia gigi semakin bewarna gelap Jika email nya lebih tipis gig lebih terlihat transparan dan cenderung lebih kuning

Faktor eksternal Kebiasaan makan dan minuman seperti kopi, teh dll Sering mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung tetrasiklin Kebiasaan merokok Perlakuan canal root Karena trauma yaitu terbentur benda keras sehingga saraf gigi mati dan warna gigi berubah menjadi gelap

4. Bagaimana cara membedakan antara gigi atas, bawah, depan, belakang, kiri dan kanan? Perbedaan pada akar gigi molar yaitu pada gigi molar atas memiliki 3 akar sedangkan gigi molar bawah memiliki 2 akar Dengan perbedaan pada permukaan yaitu pada fissure, fosaa, cingulum, ridge, pit, mamelon Pada gigi seri, gigi seri atas lebih besar dari pada gigi seri bawah

LANGKAH 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi

LANGKAH 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur dan komposisi gigi2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perbedaan gigi desidui dan gigi permanen3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi bentuk dan warna gigi4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan marfologi gigi desisui dan permanen5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses penyusunan gigi

LANGKAH 6. mengumpulkan informasi di perpustakaan , internet, dan lain-lain

LANGKAH 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan struktur dan komposisi gigi Jaringan KerasJaringan keras yaitu jaringan yang mengandung bahan kapur yang terdiri dari jaringan email, dentin dan sementum. Email dan dentin adalah bagian atau bentuk luar yang melindungi gigi. Dentin merupakan bagian pokok dari gigi, dentin bagian atas diliputi peh email yaitu pada bagian korona dan dentin bagian bawah di lindungi oleh sementum yaitu pada bagian akar. Email/enamelEmail berasal dari jaringan ektodrem. Bila di bandingkan dengan jaringan-jaringan gigi yang lain, email adalah jaringan yang paling keras. Email tidak mempunyai kemampuan untuk menggantikan bagian-bagian yang rusak karena itu apabila email rusak haru langsung di tambal. Dentin / tulang gigiDalam susunan kimia dentin lebih keras dari semen karena dentin banyak mengandung bahan-bahan kimia anorganik.Dalam histology di dalam dentin terdapat pembuluh. pembuluh yang sangat halus yang berjalan mulai dari bats rongga pulpa sampai ke batas email dan sementum, pembuluh ini memancar ke seluruh permukaan dentin yang di sebut tubula dentin. Sementum Sementum termasuk juga bagian dari jaringan periodontium karena menghubungkan gigi dengan jaringan yang terdapat di selaput periodontal.

2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan perbedaan gigi desidui dan gigi permanenPerkembangan gigi desidui dan gigi permanen sangat mirip, walaupun perkembangan gigi desidui lebih cepat daripada gigi permanen. Gigi desidui mulai berkembang sejak di dalam rahim dan korona mulai lengkap sebelum lahir, sementara gigi permanen mulai dibentuk saat lahir atau setelah lahir. Beberapa kelainan sistemik prenatal dapat mempengaruhi mineralisasi korona gigi desidui. Sedangkan trauma postnatal dapat mempengaruhi perkembangan korona gigi permanen.1.7.9 Gigi desidui berfungsi dalam mulut kira-kira sampai umur 8,5 tahun. Periode waktu ini dapat dibagi atas tiga periode: pertama, perkembangan mahkota dan akar, kedua, maturasi akar dan resorpsi akar, dan ketiga gigi tanggal. Periode pertama berlangsung sekitar satu tahun, periode kedua sekitar 3,75 tahun, dan tahap terakhir resorpsi dan pergantian gigi berlangsung sekitar 3,5 tahun. Sedangkan beberapa gigi permanen berada pada mulut dari umur 5 tahun sampai meninggal. Hal yang harus dipertimbangkan adalah molar permanen yang muncul di rongga mulut dari umur 25 tahun sampai tanggal pada saat individu meninggal. Gigi permanen berfungsi 7-8 kali sama seperti gigi desidui banyak pemisahan yang terjadi selama beberapa milimeter selama perkembangan gigi. Contoh dari proses kompleks selama pembentukan gigi adalah tidak terjadi resorpsi pada gigi desidui dan pembentukan akar gigi permanen. Pada anak umur 6 gigi molar pertama tumbuh/formatif dan berlangsung sampai muncul gigi permanen dengan jumlah 28 atau 32 gigi, 20 gigi desidui terjadi resorpsi. Pada proses formatif, gigi desidui mengalami resorpsi dan regenerasi pulpa.

Perbedaan gigi sulung/desidui dan permanen: Gigi sulung lebih kecil di banding gigi permanen baik ukuran mahkota maupun akar. Panjang mahkota incisiongingival gigi sulung lebih pendek di banding panjang gigi keseluruhan. Akar gigi sulung lebih pendek, kurang kuat dan lebih muda warnanya di banding akar gigi tetap. Akar gigi sulung melebar dan melengkung untuk tempat bagi mahkota gigi tetap. Warna mahkota gigi sulung lebih putih dari gigi tetap. Email gigi sulung lebih tipis dari gigi tetap. Kamar pulpa gigi sulung lebih besar dengan tanduk pulpa yang menonjol terutama sebelah mesial. Saluran akar gigi sulung sangat halus. Gigi sulung tidak mempunyai gigi premolar, pada gigi tetap memounyai pre,olar Jumlah gigi sulung 20 yaitu 8 insisivus, 4 caninus, 8molar Jumlah gigi tetap 32 yaitu 8 insisivus, 4caninus, 8 premolar, 12 molar Pada gigi seri permanen memiliki mamelon sedangkan gigi sulung tidak. Pada gigi permanen tidak terjadi pergantian gigi baru.

3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan faktor yang mempengaruhi bentuk dan warna gigi Faktor genetika Usia : semakin bertambah usia gigi semakin bewarna gelap Jika email nya lebih tipis gig lebih terlihat transparan dan cenderung lebih kuning

Faktor eksternal Kebiasaan makan dan minuman seperti kopi, teh dll Sering mengkonsumsi obat-obatan yang mengandung tetrasiklin Kebiasaan merokok yang dapat merubah warna gigi menjadi coklat kehitam hitaman Perlakuan canal root Karena trauma yaitu terbentur benda keras sehingga saraf gigi mati dan warna gigi berubah menjadi gelap

4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan marfologi gigi desisui dan permanen

Bentuk dan Ukuran Pada Mahkota terdapat : Tuberkel: Tonjolan kecil atau titik pada mahkota gigi Cusp: Tonjolan pada mahkota gigi Singulum: Tonjolan kecil pada sepertiga apikal Ridges: Tonjolan berupa garis pada mahkota: Marginal ridge: tepi mesial distal Trianguler ridges: dari puncak cups menuju sentral permukaan oklusal Transverse ridges: pertemuan antara triangular bukal dan palatal Oblique Ridges: pertemuan trianglar ridges distobukal dengan mesio lingal Cups Ridge: ridges yang membentuk tepi cups Mamelon: Tonjolan kecil yang sering ditemukan pada incisal edges gigi insisivus baru erupsi Fossa: Lekukan atau cekungan yang tidak teratur dan dangkal pada permukaan oklusal Grooves: Lekukan yang sempit, dalam dan panjang Pit: Lekukan yg berupa titik pada permukaan mahkota Fisure: Celah yang dalam dan memanjang pada permukaan oklasal atau fasial

Morfologi Gigi Permanen Insisivus pertama atas (I1) Permukaan mesial lurus dan terletak pada sudut tegak lurus tajam ketepi insisal. Sudut distoinsisal membulat Mahkota besar dibanding akar dan merupakan gigi anterior terbesar Marginal ridge jelas, lingual cekung, singulum berkembang baik Mahkota berinklinasi kelingual , akar berinklinasi sedikit kedistal Permukaan labial cembung dan halus Garis servikal paling miring ke distal Insisivus atas pertama lebih besar dari insisivus lateral/ kedua Akar tunggal, meruncing, pada potongan melintang berbentuk segitiga.

Insisivus kedua atas (I2) Sudut mesioinsisal lancip dan sudut distoinsisal membulat Tepi insisal jelas miring kebawah kepermukaan distal yang lebih pendek. Mahkota lebih membulat, lebih pendek, lebih sempit dimensi mesiodistal dibanding insisivus pertama. Singulum di palatal sering menutupi lubang foramen caecum insisivus Permukaan palatal lebih cekung dari insisivus pertama Akar tunggal, runcing, apek inklinasi ke distal. Garis servikal tidak beraturan pada permukaan mesial

Insisivus pertama bawah Gigi yang paling kecil dari seluruh gigi permanen. Lebih kecil dari Insisivus kedua bawah. Mahkota simetris, ukuran mesial dan distal hampir sama. Akar tunggal, mendatar mesiodistal dan berinklinasi ke distal Insisivus kedua bawah Lebih besar dari insisivus pertama bawah. Permukaan mesial mahkota sedikit lebih panjang dari distal sehingga tepi inisisal sedikit miring.

Caninus atas Mahkota berbentuk segi lima dari labial/lingual dan berbentuk triangular dari proksimal. Cusp tunggal, runcing dan segaris dengan sumbu panjang akar Bagian labial cembung dan singulum lebih jelas. Akar tunggal dan sangat panjang, potongan melintang berbentuk segitiga membulat.

Caninus bawah Servikoinsisal mahkota lebih lebih panjang dari caninus atas. Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas. Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus akar) hampir sama dengan caninus atas. Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga insisal. Distal mahkota lebih membulat dari mesial Lereng mesial lebih pendek dari distal. Premolar pertama atas Servikoinsisal mahkota lebih lebih panjang dari caninus atas. Mesiodistal, labiolingual mahkota dan akar lebih kecil dari caninus atas. Akar lebih pendek. Tetapi panjang gigi keseluruhan (mahkota plus akar) hampir sama dengan caninus atas. Permukaan labial tidak secembung caninus atas. Terutama pada dua pertiga insisal. Distal mahkota lebih membulat dari mesial Lereng mesial lebih pendek dari distal. Premolar kedua atas Akar tunggal, mesiodistal datar dan lebih panjang dari premolar pertama atas. Cusp bukal dan palatal lebih kecil dan lebih rendah dari premolar pertama atas. Lereng mesial bukal cusp lebih pendek dari distalBagian oklusal oval. Premolar pertama bawah Fossa oklusal distal lebih besar dari mesial. Cusp bukal besar dan runcing, cusp lingual kecil. Mahkota inklinasi ke palatalPermukaan bukal mahkota cembung, permukaan lingual hampir lurus. Bagian oklusal sirkular, mendatar pada mesiolingual. Akar tunggal, bulat dan inklinasi ke distal.

Molar pertama atas Gigi molar paling besar Mempunyai 4 cusp dengan mesiopalatal paling besar dan distopalatal paling kecil. Cusp bukal lebih runcing dari cusp palatal Bukolingual mahkota lebih besar dari mesiodistal Terdapat tuberculum carabelli pada cusp mesiopalatal Akar tiga, dan terpisah , akar palatal paling panjang dan mengembang, akar bukal berinklinasi ke distalBagian oklusal berbentuk jajaran genjang. Molar pertama bawah Gigi terbesar pada rahang bawah Mempunyai 5 cusp, 3 bukal dan 2 lingual Permukaan bukal berinklinasi ke lingual Mesiodistal mahkota lebih besar dari bukolingual Bagian oklusal berbentuk segi empat Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang, akar distal lebih bulat Morfologi Gigi Desidui Insisivus pertama atas Mahkota mirip insisiv pertama tetap tetapi lebih kecil dan lebih gemuk Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip Singulum palatal besar Akar miring kedistal dan kelabial Akar runcing, apex tumpul Mesiodistal dan servikoinsisal mahkota hampir sama

Insisivus kedua atas Bentuk sama dengan insisiv pertama atas, tapi mahkota lebih kecil dan lebih sempit Singulum palatal kurang menonjol Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip Akar tunggal

Insisivus pertama bawah Akar tunggal, berinklinasi ke distal Gigi paling kecil dari seluruh gigi susu Servikal margin tidak beraturan pada sisi mesial. Mahkota berbentuk pahat.

Insisivus kedua bawah Lebih besar dari insisivus pertama susu bawah. Sudut distoinsisal membulat, sudut mesioinsisal lancip. Akar tunggal meruncing dan lebih panjang dari insisiv pertama bawah. Pada potongan melintang bentuk bulat dan berinklinasi ke distal. Tepi insisal dari mesial ke distal miring kebawah Permukaan lingual lebih cekung dari insisiv pertama bawah

Caninus rahang atas Mahkota berbentuk kerucut dengan tonjolan servikal yang jelas dan cusp yang runcing. Mahkota lebih kecil dan lebih bulat dari caninus tetap atas. Lereng mesial lebih panjang dari lereng distal. Sisi insisal berbentuk intan dengan sudut membulat dari sisi insisal. Akar tunggal dan runcing dengan panjangnya 2x panjang mahkota yang berinklinasi ke distal. Pada potongan melintang akar sama dengan caninus tetap atas.

Caninus rahang bawah Secara keseluruhan lebih kecil dan ramping dari caninus susu atas. Lereng distal lebih panjang dari lereng mesial Permukaan lingual cekung Servikal margin lebih melengkung pada sisi mesial Akar tunggal, runcing, inklinasi pada distal dan labial

Molar pertama atas Terdapat tuberkel pada permukaan mesiobukal, tuberkel molar Zurckerkandl. Bentuk mahkota trapesium dengan permukaan oklusal sempit Mesiodistal permukaan palatal lebih pendek daripada permukaan bukal. Cusp mesiopalatal paling besar dan paling runcing Labiopalatal mahkota paling lebar pada mesial Mempunyai 3 akar yang divergen

Molar kedua atas Bentuk sama dengan molar pertama tetap atas tapi lebih kecil. Bagian servikal permukaan bukal lebih cembung Mempunyai tiga akar Akar lebih mengembang daripada molar pertama tetap Sering ditemukan tuberkulum carabelli

Molar pertama bawah Terdapat tuberkel molar Zurckerkandl,merupakan tonjolan servikal yang berlebihan pada mahkota bukal diatas akar mesial Mempunyai empat cusp, dua di bukal dan dua di lingual. Cusp bukal tidak terpisah secara jelas, sedangkan cusp lingual terpisah jelas dan berbentuk kerucut. Cusp mesiobukal paling besar. Mesiodistal gigi lebih panjang dari labiolingual Mempunyai 2 akar, akar mesial lebih panjang dan berbentuk empat persegi panjang.

Molar kedua bawah Cusp dan akar mempunyai susunan yang sama seperti molar pertama tetap bawah. Ukuran lebih kecil, warna lebih putih dari molar pertama tetap bawah, tetapi LEBIH BESAR DARI MOLAR PERTAMA SUSU BAWAH. Bentuk oklusal empat persegi panjang Akar dua dan sangat divergen. Akar mesial lebih panjang dan mesiodistal lebih kecil KAP ADA 5 BUAH

5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan proses pembentukan gigi

Pertumbuhan dan Perkembangan Gigi Benih gigi mulai dibentuk sejak janin berusia 7 minggu dan berasal dari lapisan ektodermal serta mesodermal. Lapisan ektodermal berfungsi membentuk email dan odontoblast, sedangkan mesodermal membentuk dentin, pulpa, semen, membran periodontal, dan tulang alveolar. Pertumbuhan dan perkembangan gigi dibagi dalam tiga tahap, yaitu perkembangan, kalsifikasi, dan erupsi. Tahap Perkembangan Gigi Tahap perkembangan adalah sebagai berikut: Inisiasi (bud stage) Merupakan permulaan terbentuknya benih gigi dari epitel mulut. Sel-sel tertentu pada lapisan basal dari epitel mulut berproliferasi lebih cepat daripada sel sekitarnya. Hasilnya adalah lapisan epitel yang menebal di regio bukal lengkung gigi

Proliferasi (cap stage) Lapisan sel-sel mesenkim yang berada pada lapisan dalam mengalami proliferasi, memadat, dan bervaskularisasi membentuk papila gigi yang kemudian membentuk dentin dan pulpa pada tahap ini. Sel-sel mesenkim yang berada di sekeliling organ gigi dan papila gigi memadat dan fibrous, disebut kantong gigi yang akan menjadi sementum, membran periodontal, dan tulang alveolar.

Histodiferensiasi (bell stage) Terjadi diferensiasi seluler pada tahap ini. Sel-sel epitel email dalam (inner email epithelium) menjadi semakin panjang dan silindris, disebut sebagai ameloblas yang akan berdiferensiasi menjadi email dan sel-sel bagian tepi dari papila gigi menjadi odontoblas yang akan berdiferensiasi menjadi dentin.

Morfodiferensiasi Sel pembentuk gigi tersusun sedemikian rupa dan dipersiapkan untuk menghasilkan bentuk dan ukuran gigi selanjutnya. Proses ini terjadi sebelum deposisi matriks dimulai. Morfologi gigi dapat ditentukan bila epitel email bagian dalam tersusun sedemikian rupa sehingga batas antara epitel email dan odontoblas merupakan gambaran dentinoenamel junction yang akan terbentuk. Dentinoenamel junction mempunyai sifat khusus yaitu bertindak sebagai pola pembentuk setiap macam gigi. Terdapat deposit email dan matriks dentin pada daerah tempat sel-sel ameloblas dan odontoblas yang akan menyempurnakan gigi sesuai dengan bentuk dan ukurannya.

Aposisi Terjadi pembentukan matriks keras gigi baik pada email, dentin, dan sementum. Matriks email terbentuk dari sel-sel ameloblas yang bergerak ke arah tepi dan telah terjadi proses kalsifikasi sekitar 25%-30%.

Tahap Erupsi Gigi Erupsi gigi merupakan suatu proses yang berkesinambungan dimulai dari awal pembentukan melalui beberapa tahap sampai gigi muncul ke rongga mulut. Ada dua fase yang penting dalam proses erupsi gigi, yaitu erupsi aktif dan pasif. Erupsi aktif adalah pergerakan gigi yang didominasi oleh gerakan ke arah vertikal, sejak mahkota gigi bergerak dari tempat pembentukannya di dalam rahang sampai mencapai oklusi fungsional dalam rongga mulut, sedangkan erupsi pasif adalah pergerakan gusi ke arah apeks yang menyebabkan mahkota klinis bertambah panjang dan akar klinis bertambah pendek sebagai akibat adanya perubahan pada perlekatan epitel di daerah apikal. Gigi desidui yang juga dikenal dengan gigi primer jumlahnya 20 di rongga mulut, yang terdiri dari insisivus sentralis, insisivus lateralis, kaninus, molar satu, dan molar dua dimana terdapat sepasang pada maksila dan mandibula masing masing. Pada usia 6 bulan setelah kelahiran, gigi insisivus sentralis mandibula yang merupakan gigi yang pertama muncul di rongga mulut, dan berakhir dengan erupsinya gigi molar dua maksila. Erupsi gigi permanen pada umumnya terjadi antara usia 5 sampai 13 tahun kecuali gigi permanen molar tiga (erupsi antara 17 sampai 21 tahun), juga seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan pubertas.(21) Waktu erupsi gigi permanen.

DAFTAR PUSTAKA