modul mikrobiologi blok digestive
TRANSCRIPT
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
1/13
INFEKSIENTEROBACTERIACEAE
(Salmonella typhi)
Enterobacteriaceae adalah kelompok besar batang gram negatif yang
heterogen, yang habitatnya adalah saluran usus manusia dan hewan. Famili ini
mencakup banyak spesies (Escherichia coli, Shigella, Salmonella, Enterobacter,
Klebsiella, Serratia danProteus). Beberapa organisme enterik, misalnya E. coli
merupakan flora normal dan kadang-kadang menyebabkan penyakit, sementara
lainnya Salmonella danShigellaselalu bersifat patogen untuk manusia.
Salmonellasering bersifat patogen pada manusia atau hewan apabila
masuk melalui mulut. Bakteri ini ditularkan dari hewan atau roduk hewan kepada
manusia dan dapat menyebabkan enteritis, infeksi sistemik dan demam enterik.
Salmonella resisten terhadap zat-zat kimia tertentu (misalnya brilliant green,
natrium tetrationat, dan natrium deoksikolat) yang menghambat bakteri enterik
lainnya karena itu senyawa ini bermanfaat untuk dimasukkan dalam perbenihan
yang dipakai untuk mengisolasi Salmonella dari tin!a. Berdasarkan morfologi
selnya, ukuran Salmonellasangat ber"ariasi pan!angnya.
#eski pada awalnya Salmonella dideteksi berdasarkan sifat-sifat
biokimianya, golongan dan spesiesnya harus diidentifikasi dengan analisis
antigen. Salmonella memiliki beberapa antigen $ (dari keseluruhan yang
ber!umlah lebih dari %&) dan anigen ' yang berbeda pada salah satu atau kedua
fase. Beberapa Salmonellamempunyai antigen simpai () yang disebut i yang
dapat mengganggu aglutinasi melalui antiserum $ antigen ini dihubungkan
dengan sifat in"asif yang dimilikinya. *es aglutinasi dengan antiserum serapan
untuk antigen $ dan ' yang berbeda merupakan dasar untuk klasifikasi
+almonella secara serologik.
Salmonellla typhi terutama menyebabkan infeksi pada manusia infeksi
oleh organisme ini ditularkan dari sumber manusia. *etapi, sebagain besar
Samonellaterutama bersifat patogen bagi hewan yang merupakan reser"oir untuk
infeksi manusia. $rganisme ini hampir selalu masuk melalui mulut, biasanya
bersama makanan dan minuman yang tercemar (kontaminasi). Bagi manusia,
dosis infektif rata-rata untuk menimbulkan infeksi klinik atau sub-klinik adalah
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
2/13
& - & bakteri (tetapi mungkin cukup dengan &/ organisme Salmonella).
Faktor inang ikut berperan dalam resistensi terhadap infeksi Salmonella adalah
keasaman lambung, flora normal usus, dan daya tahan usus.
0ada manusia, Salmonella menyebabkan penyakit deman enterik
(demam tifoid). 1e!ala deman tifoid ditimbulkan oleh beberapa +almonella,
tetapi yang terpenting adalah S. typhi. Salmonellayang termakan mencapai usus
halus dan masuk ke saluran getah bening lalu ke aliran darah. emudian baktei
dibawa oleh darah menu!u berbagai organ, termasuk usus. $rganisme ini
berkembang biak dalam !aringan limfoid dan diekskresi dalam tin!a.
+etelah masa inkkubasi & 2 3 hari, timbul demam, lemah, sakit kepala,
konstipasi, bradikardia dan mialgia. 4emam sangat tinggi dan limfa serta hati
membesar. +ebelum masa antibiotika, komplikasi utama demam enterik adalah
perdarahan usus dan perforasi angka kematiannya & 2 5. 0engobatan
dengan kloramfenikol, ampisilin atau trimetoprim-sulfametoksazol mengurangi
angka kematian men!adi kurang dari 5.
*es diagnostik menggunakan metode serologi dipergunakan untuk
mengidentifikasi biakan yang tidak diketahui dengan serum yang diketahui dan
dapat !uga digunakan untuk menentukan titer antibodi pada penderita yang tidak
diketahui penyakitnya.
. *es aglutinasi mikroskopik cepat
4alam tes ini, serum yang diketahui dicampur dengan biakan yang tidak
diketahui pada kaca ob!ek. 0enggumpalan ter!adi apabila dapat dillihat dalam
beberapa menit. *es ini khususnya bermanfaat untuk identifikasi pendahuluan
biakan secara cepat.
6. *es aglutinasi pengenceran tabung (tes 7idall)8glutinasi serum meningkat dengan cepat selama minggu kedua dan ketiga
pada infeksi Salmonella. +ekurang-kurangnya diperlukan dua bahan serum,
yang diperoleh dengan selang waktu 9 2 & hari untuk membuktikan adanya
kenaikan titer antibodi. +erum yang tidak dikenal diencerkan berturut-turut
(dua kali lipatnya) kemudian dites terhadap antigen Salmonella. 'asilnya
ditafsirkan sebagai berikut : (). *iter $ yang tinggi atau kenaikan titer $ (;
: %&) menun!ukkan adanya infeksi aktif. (6). *iter ' yang tinggi (; : %&)
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
3/13
menun!ukkan bahwa penderita itu pernah di"aksinasi atau pernah terinfeksi.
(/). *iter i yang tinggi terdapat pada beberapa pembawa bakteri. 'asil tes
serologik untuk infeksi Salmonella harus diinterpreatsikan secara hati-hati.
emungkinan adanya antibodi reaksi silang membatasi penggunaan aerologi
dalam diagnosis infeksi Salmonella.
ISOLASI dan IDENTIFIKASISalmonella
a. +ampel mutahan, feses, makanan diambil < gram dan dihaluskan atau darah,
urin, minuman, air diambil < ml
b. #asukkan dalam medium =actose Broth (=B) dan diinkubasi selama > 63
!am, /9 $?
c. +etelah inkubasi selesai, masukkan dalam medium +elenith Broth (+B) dan
diinkubasi selama > 63 !am, /9 $?
d. +etelah inkubasi selesai :
d.. dengan menggunakan !arum ose, inokulasikan pada medium ++8 secara
streak atau kuadran atau
d.6. &, ml dengan mikropipet masukkan dalam medium ++8 dan diratakan
dengan drugalsky
e. @nkubasi pada suhu /9 $? selama -6 > 63 !am
f. 8mati pertumbuhan koloni yang terbentuk : koloni warna merah atau bening
keruh dan pada bagian tengahnya berwarna hitam menun!ukkan adanya koloni
Salmonella.
g. oloni yang diduga Salmonellakemudian dilakukan pewarnaan gram dengan
cara :
Buat preparat ulas dari suspensi kuman yang didugaS. typhi.
=akukan fiksasi dengan hati-hati
1enangi preparat dengan kristal ungu dan dibiarkan selama /& detik
?uci dengan air mengalir dan dikeringkan
1enangi preparat dengan kalium iodida dan dibiarkan selama 3 detik
?uci dengan air mengalir
?uci dengan alkohol aseton sampai warna ungu hilang dan dikeringkan
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
4/13
1enangi preparat dengan safranin dan dibiarkan selama /& detik
?uci dengan air mengalir dan dikeringkan
8mati preparat dengan mikroskop.
h. oloni tersebut !uga ditumbuhkan pada media tegak miring *+@8 (goresan
dan tusukan), +@#8 (tusukan) dan A8 (tusukan) untuk identifikasi !enis
+almonella. @nkubasi pada suhu / $? selama > 63 !am.
i. 8mati pertumbuhan koloni dan perubahan media identifikasi. (). *+@8 lereng
merah (alkalis), dasar kuning (asam) dan gas ( C -), (6). +@#8 : hidrogen
sulfida ('6+) positif, indole (-) dan motiliti (aktif C ), (/). A8 negatif (tidak
ter!adi perubahan warna media).
KoloniSalmonella pada media Salmonella Shigella Agar
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
5/13
Gambar pewarnaan GRAM
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
6/13
Identifia!iSalmonella pada TSIA
Identifia!iSalmonella pada SIM Agar
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
7/13
"#I SEROLOGI
+erologi adalah telaah ilmu tentang reaksi antara antigen dengan
antibodi di dalam serum. Deaksi serologi dapat digunakan sebagai :
. #enentukan antigen atau antibodi apabila salah satu dari hal tersebut telahdiketahui
6. #engukur titer atau kadar
*es serologi berdasarkan pada ter!adinya ikatan antigen antibodi. +erum
penderita yang diduga mengandung suatu antibodi, direaksikan dengan antigen
yang sudah diketahui !enisnya. 8pabila ter!adi reaksi (reaksi positif), berarti
penderita sebelumnya telah pernah terinfeksi oleh antigen tersebut. umlah
antibodi (titer antibodi) yang terdapat di dalam serum penderita dapat dipakai
sebagai dasar untuk diagnosa penyakitnya.
?ontoh, reaksi 7idall dipakai untuk mendiagnosis penyakit typus
abdominalis yang disebabkan oleh Salmonella typhi. +elain dapat dipakai untuk
menentukan !enis kuman yang diasingkan dari penderita, !uga dapat digunakan
untuk menentukan golongan darah sebelum melakukan transfusi darah, memilih
donor yang tepat pada transplantasi !aringan.
Salmonella typhi mempunyai tiga macam antigen, yaitu : O antigen
(somatik antigen),H antigen(flagellar antigen) dan Vi antigen("irulensi antigen)
ada !uga pustaka menambahkanK antigen(kapsul antigen).
0ada reaksi aglutinasinya :
. 8glutinasi $ berbentuk butir-butir pasir yang tidak hilang apabila dikocok
6. 8glutinasi ' berbentuk butir-butir pasir yang hilang apabila dikocok
/. 8glutinasi i berbentuk awan
Deaksi 7idall adalah reaksi serum (sero-test) untuk mengetahui adatidaknnya antibodi terhadap Salmonella typhi, dengan !alan mereaksikan serum
seseorang dengan antigen $, ', dan i dari laboratorium. 8pabila ter!adi
aglutinasi, dikatakan reaksi 7idall positif berarti serum orang tersebut
mempunyai antibodi terhadap S. typhi, baik setelah "aksinasi, setelah sembuh dari
penyakit tifus ataupun sedang menderita tifus. Deaksi 7idall negatif artinya tidak
memiliki antibodi terhadap S. typhi.
Deaksi 7idall dipakai untuk menegakkan diagnosis penyeakit tifus
abdominalis. 0eninggian titer aglutinin $ menun!ukkan adanya infeksi yang aktif,
peninggian titer aglutinin ' disebabkan "aksinasi dan peninggian titer aglutinin i
menun!ukkan karier.
Antigen adalah zat yang dapat merangsang terbentuknya antibodiapabila dimasukkan dalam !aringan tubuh Antibodi adalah zat yang dihasilkan
tubuh setelah dimasuki suatu antigen. 8ntibodi ini dapat berupa antibakteri,
anti"irus maupun antitoksin, bergantung dari antigen yang masuk.
+ifat antigen :
. selalu berupa protein yang mempunyai berat molekul lebih dari &.&&&
6. tidak mudah hancur dan terurai oleh cairan-cairan tubuh (darah, limfa dan
sebagainya)
+ifat antibodi :
. terdiri dari suatu zat yang menempel pada gamma globulin
6. berada dalam keadaan larut dalam cairan badan (serum)
/. dapat direaksikan dengan antigen secara spesifik
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
8/13
3. dibuat dalam reticulo endothelial system (sumsum tulang, kelen!ar limfa,
li"er)
. antibodi bersifat thermolabil dan tidak tahan apabila kena sinar matahari,
karena itu harus disimpan pada tempat yang dingin dan gelap.
+el bakteri, "irus maupun toksinnya yang terdiri atas protein akanbertindak sebagai antigen apabila sehingga merangsang dibentuknya antibodi.
Beberapa !enis karbohidrat dan lemak, apabila masuk dalam !aringan tubuh tidak
akan bersifat antigen, tetapi apabila berikatan dengan suatu protein akan bersifat
antigen, sehingga merangsang terbentuknya antibodi. arbohidrat atau lemak
yang dapat berikatan dengan protein dan bersifat antigen disebut $A%TEN&
$bat-obat tertentu apabila diberikan kepada seseorang yang sensiti",
dapat merupakan hapten karena berikatan dengan protein tubuh sehingga
merangsang dibentuknya antibodi. #isalnya, seseorang men!adi alergi terhadap
obat sulfa atau penisilin.
@stilah Deaksi 8ntigen dengan 8ntibodi
Antigen Antibodi Rea!i
8glutinogen
0recipinogen
+el bakteri
*oksin
8glutinin
0recipitin
Bakteriolysin
8ntitoksin
8glutinasi
0recipitasi
Bakteriolisis
Flokulasi
7eil Feli> (9) menemukan bahwa antigen badan kuman (antigen $,
antigen somatik) berlainan dengan antigen dari flagel (antigen ') dan hasil
aglutinasinya !elas berbeda.
8ntibodi ', didapat dengan cara menyuntikan kuman yang masihbergerak dalam bentuk suspensi kuman hidup atau dimatikan dan antigen
somatiknya dirusak dengan formalin, ke dalam tubuh binatang percobaan. *iter
yang didapat biasanya tinggi karena antibodi ' mempunyai afinitas tinggi
terhadap flagela dan mudah menyebabkan bergerombolnya flagela. 0ada
manusia, titer yang tinggi menun!ukkan adanya infeksi atau pernah di"aksinasi,
tetapi tidak ada hubungannya dengan dera!at kekebalan tubuh karena antigen '
tidak berhubungan dengan "irulensi.
8ntibodi $, didapat dengan cara menyuntikan kuman yang flagelanya
telah dirusak dengan mencampur alkohol dan dieram pada suhu /9 $? selama 63-
/% !am. Biasanya titer yang diperoleh tidak begitu tinggi karena aglutinasi sel
kuman diperlukan lebih banyak molekul antibodi.
8ntibodi i, hanya terdapat pada kuman yang baru diasingkan dan
terbatas pada +almonella typhi serta beberapa !enis salmonella lainnya dan kuman
enterik non patogen. i, kependekan dari "irulensi, pada mulanya dianggap
sebagai faktor penting untuk menentukan "irulensi kuman, tetapi kemudian
ternyata antigen i tidak sepenting reaksi aglutinasi dengan serum yang
mengandung antibodi $. 8ntigen i dapat dihilangkan dengan cara pembiakkan
berulangkali.
*u!uan : #engu!i secara serologi mikroba patogen yang menyebabkan
penyakit
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
9/13
Bahan : 8ntigen Salmonella typhi', serum darah penderita tyfus
8lat : $b!eck glass, mikropipet segala ukuran, pipet tetes
0rosedur :
'& Titer '()*8mbil 6& Gl serum (antibodi) 3& Gl ( tetes) reagen 7idall (antigen S. typhi
')
+& Titer '(',*
8mbil & Gl serum (antibodi) 3& Gl ( tetes) reagen 7idall (antigen S. typhi
')
-& Titer '(-+*
8mbil Gl serum (antibodi) 3& Gl ( tetes) reagen 7idall (antigen S. typhi
')
3. 8mati masing-masing, apabila ter!adi aglutinasi maka reaksi positif, dan
apabila tidak ter!asi aglutinasi (tidak ada antigen Salmonella typhi ' pada
serum penderita) maka reaksi negatif. 0eker!aan diteruskan hingga reksi negatif. Antuk titernya dihitung
kelipatannya.
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
10/13
I S O L A S I DAN E N " M E R A S I
K " M A N % A T O G E N .Escherichia coli/
0emeriksaan laboratorium merupakan bagian dari rangkaian pemeriksaan
untuk mengetahui penyebab penyakit, menilai perkembangan penyakit setelah
diberikan pengobatan atau menyakinkan kebenaran penyebab penyakit yang
diduga berdasarkan ge!ala klinisnya yang khas (ge!ala pathognomonic).
Antuk mengetahui penyakit infeksi, diusahakan isolasi dan identifikasi
mikroorganisme dari spesimen (sampel) yang diambil dari penderita. 'asil
pemeriksaan ini dipakai sebagai pedoman dalam pengobatan, perawatan ataupun
tindakan lainnya pada penderita.
#engingat hasilnya yang sangat penting ini, maka pengambilan dan
penanganan spesimen harus dilakukan dengan benar. +ecara umum pemeriksaan
yang dilakukan di laboratorium, adalah :
a. 0emeriksaan mikroskopis
b. 4itanam pada perbenihan buatan, binatang percobaan atau perbenihan
!aringan
c. *est serologis
8dapun medium yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorgansime
tergantung dari tu!uan isolasi. Antuk isolasi bakteri, misalnya Staphylococcus
aureusmenggunakan media #+8, Salmonelladan Shigellamenggunakan media
++8, Escherichia coli menggunakan #ac ?onkeyCEndo 8garCE#B8CB1=B8,
Candida albicansmenggunakan media +48,Neserria gonorrhoaemenggunakan
media ?oklar 8gar, golongan kapang menggunakan media 048 dll.
%ENGAM0ILAN DAN %ENGIRIMAN S%ESIMEN
0engambilan +pesimen merupakan langkah awal yang penting untuk
keberhasilan isolasi dan identifikasi kuman, karena seringkali kegagalan usaha ini
bukan disebabkan kesalahan teknik di laboratorium, melainkan dalam
pengambilan spesimen.
Antuk menghindari kesalahan tersebut, maka pengambilan dan pengiriman
spesimen harus dilakukan sebagai berikut :
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
11/13
. 0engambilan harus dilakukan sebelum penderita diberi pengobatan antibiotik
atau kemoterapeutika.
adang-kadang dokter memberikan obat antibiotik berdasarkan ge!ala
penyakitnya, tanpa melakukan identifikasi kumannya, sehingga isolasi kuman
men!adi sulit atau men!adi tidak mungkin. arena itu, pengambilan spesimen
harus dilakkan sebelum obat diberikan.
6. 0engambilan harus dilakukan pada saat di mana kemungkinan besar
kumannya bisa ditemukan.
+pesimen harus diambil pada saat dimana kemungkinan besar kuman bisa
ditemukan. #isalnya untuk mengisolasi Plasmodiiumsp. pengambilan darah
harus dilakukan saat penderita sedang deman. Beberapa laboratorium
melakukan pengambilan spesimen / hari berturut-turut untuk memperbesar
kemungkinan mendapatkan kumannya.
Beberapa !enis kuman patogen hanya bisa ditemukan pada stadium tertentu
dari penyakitnya. #isalnya Treponema pallidum, sangat mudah di isolasi
pada saat stadium awal sipilis dan sukar sekali ditemukan pada stadium lan!ut.
T. pallidumdengan mudah bisa diisolasi dari spesimen yang berasal dari ulcus
durum (ge!ala sipilis primer) dan langsung dilihat dengan mikroskop Dark
Field. *elihat bakteri yang berbentuk spiral dan dapat bergerak.
/. 0engambilan harus dilakukan pada tempat dimana infeksinya sedang
berlangsung.
+pesimen harus diambil dari bagian tubuh yang mengalami infeksi aktif
karena kadang-kadang kumannya hanya terdapat dibagian tersebut. #isalnya,
penyakit karena !amur Epidhermophyton loccusumyang menyebabkan tinea
cruris, !amurnya akan mudah diisolasi dari bagian kullit yang mengalamiinfeksi aktif, yaitu pada pinggir dari kelainan kulitnya.
3. +pesimen harus diambil dalam !umlah yang cukup.
+pesimen harus diambil dalam !umlah yang cukup agar bisa memenuhi
kebutuhan berbagai !enis pemeriksaan yang diperlukan. #isalnya sputum
biasanya dibagi men!adi dua (6) bagian masing-masing cc (ml) untuk
perbenihan, sehingga paling sedikit dibutuhkan & cc.
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
12/13
. 0engambilan harus dilakukan dengan alat dan tempat penampungan yang tepat
sebelum dikirim ke laboratorium.
8lat untuk mengambil spesimen, misalnya kapas untuk apusan (swab) atau
!arum suntik dan tabungnya tidak boleh mengandung daya hidup kumannya.
8lat penyimpanan spesimen untuk pengiriman ke laboratorium harus steril
dan terhindar dari kontaminasi oleh mikroorganisme lain.
%. 'arus segera dikirim ke laboratorium untuk analisis.
+pesimen haru segera dikirim ke laboratorium, apabila tidak memungkinkan
harus disimpan dalam medium khusus dalam pengirimannya agar kuman tetap
hidup.
9. 'arus disimpan dalam lingkungan atau medium yang tepat sebelum saatnya
diproses.
. +pesimen harus segera diproses agar kemungkinan untuk berhasilnya proses
isolasi lebih besar.
E. colimerupakan flora normal, hidup komersial di dalam kolon manusia
dan di duga membantu pembuatan "itamin yang penting untuk pembekuan
darah. E. colidapat digunakan untukCsebagai indikator pencemaran air oleh tin!a,
terutama untuk air yang digunakan keperluan rumah tangga. E. coli dapat
menyebabkan epidemi penyakit saluran pencernaan, seperti kolera, tipus, disentri
dan penyakit cacing.
0D$+E4AD EHA#ED8+@
) +ampel urin dilakukan pengenceran sampai &-, dengan cara :
a. m= urin dimasukkan dalam aIuadestCgaram fisiologis steril m=
menggunakan mikropipet biru (&&& J=) sebagai pengenceran &-(@)
b. m= pengenceran &-(@) dimasukkan dalam aIuadestCgaram fisiologis
steril m= menggunakan mikropipet biru (&&& J=) sebagai
pengenceran &-6 (@@)
c. m= pengenceran &-6 (@@) dimasukkan dalam aIuadestCgaram fisiologis
steril m= menggunakan mikropipet biru (&&& J=) sebagai
pengenceran &-6 (@@@) seterusnya sampai pengenceran &-.
6) 4ua pengenceran terakhir dilakukan penanaman dengan duplo (masing2
masing pengenceran 6 cawan) pada media #c ?onkey 8gar cawan secara
spread plate(&& J=)
-
7/21/2019 Modul Mikrobiologi Blok Digestive
13/13
/) @nkubasi dilakukan selama 6 > 63 !am pada suhu /9&?.
3) 4ihitung !umlah pertumbuhan koloniE. coli(koloni sedang, merah bataCtua,
smooth, kepingCsedikit cembung) pada masing-masing cawan.
). 0ertumbuhan koloni dihitung dengan metode Total Plate Count(*0?), yaitu :
koreksiaktor!n!am"CF#koloni$umlah C,)C( =
eterangan :
a : !umlah koloni
n : faktor pengenceran (&-, &-6, &-/dst)
aktor koreksi : metode penanaman (Spread plate : &pour plate : )
(=ay, 3).