blok 27 modul 1
DESCRIPTION
oiTRANSCRIPT
Christian Hasiholan TmanernChristian Hasiholan Tmanern
102011102011237237
DD44
OBESITY!
Seorang perempuan berusia 41 tahun bekerja sebagai manajer di perusahaan swasta datang berkonsultasi ke dokter spesialis gizi klinik untuk menurunkan berat badannya yang dirasakan sangat mengganggu aktivitas dan penampilan sehari-harinya. Pada pemeriksaan fisik diperoleh hasil tekanan darah 130/90 mmhg, tinggi badan 150cm, berat badan 80Kg, Lpe 95cm,Lpa 105cm. pada pemeriksaan laboratorium di dapatkan hasil Hb 12g%, gula darah puasa 100mg/dl, Kolestrol 130 mg/dl, trigliserida 180 mg/dl, HDL 30 mg/dl, LDL 100mg/dl.
SKENARIO
Identitas pasien Keluhan utama Riwayat penyakit sekarang Riwayat penyakit dahulu Riwayat penyakit keluarga Riwayat sosial - ekonomi
Anamnesis
MENGGANGGU?
Tanda-tanda vital Antropometri :
Tinggi badan Berat badan Lingkar perut LILA Lingkar pinggang Lingkar panggul
Pemeriksaan fisik
PEMERIKSAAN FISIK
Darah lengkap Tes kolesterol
Kolesterol total Trigliserida HDL LDL
Tes asam urat
Pemeriksaan laboratorium
Hiperinsulinemia (resistensi insulin)
Resistensi insulin dapat disebabkan oleh suatu produk sel beta yang abnormal, antagonis insulin dalam sirkulasi, atau insensitivitas jaringan insulin.
Sekresi sel pulau yang abnormal menyebabkan ketidakpekaan jaringan insisial tahapan dalam aksi insulin termasuk ke dalam jaringan reseptor.
Sindroma metabolik
Hiperlipoprotenemia
Kolesterol plasma bersirkulasi dalam fraksi lipoprotein berdominan rendah (LDL), dan dalam keadaan puasa, lipoprotein berdominan sangat rendah (VLDL), kebanyakan mengandung trigliserida yang bersikulasi.
Peningkatan kadar trigliserida disebabkan oleh meningkatnya produksi VLDL hepatic tanpa defek dalam pembuangan VLDL dari plasma.
Sindroma metabolik
Diabetes melitus
Dipengaruhi oleh resistensi insulin Insulin plasma meningkat, terutama dalam
darah vena plasma. Hiperinsulinemia dapat menyebabkan peningkatan sintesis dan seksresi VLDL hepatic.
Sindroma metabolik
Memiliki pengertian timbunan lemak tubuh
yang berlebihan (eksesif) Terdapat dua tipe :
Obesitas sentral Obesitas perifer
Obesitas
Hipertensi Sindroma hipoventilasi (sindroma pickwicklan) Hormon pertumbuhan Aterosklerosis Fungsi adrenal
Manifestasi dan komplikasi
Diet Mengubah perilaku Olahraga Obat-obatan
Penatalaksanaan
Menghitung kebutuhan kalori total
KKT : KKB + aktivitas fisik – faktor resiko Menghitung kebutuhan kalori basal
25 kkal x BBI (cewe) 30 kkal x BBI (cowo)
Mengitung berat badan ideal 90% (TB – 100)
Diet
Aktivitas ringan antara lain; membaca (10%),
menyetir mobil (10%), kerja kantoran (10%), mengajar (20%), berjalan (20%).
Aktivitas sedang antara lain; kerja rumah tangga (20%), jalan cepat (30%), bersepeda (30%).
Aktivitas berat antara lain; aerobik (40%), mendaki (40%), dan jogging (40%)
Diet
Faktor resiko
Diet
Usia Faktor koreksi
40-59 tahun Minus 5 %
60-69 tahun Minus 10 %
70 tahun Minus 20 %
Diet
Contoh kasus BBI
90%( 150-100)= 90% (50)= 45
KKB 25 kkal x 45
= 1125 kkal
KKT 1125 + (10% x
1125) – (5% x 1125)= 1125 + (112,5 – 56,25)= 1125 + 56,25= 1181,25 kkal
Penurunan berat badan melalui diet dengan cara mengatur pola makan, kemudian membantu untuk mengganti kebiasaan buruk dan olahraga. Penggunaan obat diberikan bila pasien memiliki penurunan berat badan yang tidak signifikan atau seperti kasus ini pasien sudah termasuk obesitas tipe II.
Untuk penurunan badan dibutuhkan ketaatan dari pasien, karena sebenarnya bukan masalah yang sulit untuk menurunkan berat badan hanya saja sulit untuk mempertahankannya bila sudah mencapai berat yang diiinginkan atau ideal.
Kesimpulan
sekian dan terima kasih