blok 11 tiroid final.docx

23
Peranan Kelenjar Tiroid dalam Metabolisme Adhe William FanggidaE 102014270 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510 [email protected] Pendahuluan Perantara kimiawi tubuh yaitu hormon dibuat oleh kelenjar endokrin. Kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi hormon langsung ke dalam darah, sehingga dapat mencapai setiap sel di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan mengatur aktivitas mereka. Sistem endokrin terdiri atas badan-badan jaringan kelenjar, seperti tiroid, tapi juga terdiri atas kelenjar yang ada di dalam suatu organ tertentu, seperti testis, ovarium, dan jantung. Sistem endokrin menggunakan hormone untuk mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh sama seperti system saraf menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berintegrasi di otak dan saling melengkapi, tapi mereka cenderung bekerja dengan kecepatan yang berbeda. Saraf bereaksi dalam hitungan detik, tapi bekerja tidak tak lama kemudian hilang, beberapa hormon memiliki efek yang lebih lama. Hormon mengatur proses seperti pemecahan substansi kimia dalam 1

Upload: adhe-william-fanggidae

Post on 10-Jul-2016

258 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Blok 11 tiroid final.docx

Peranan Kelenjar Tiroid dalam Metabolisme

Adhe William FanggidaE

102014270

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No. 6, Jakarta 11510

[email protected]

Pendahuluan

Perantara kimiawi tubuh yaitu hormon dibuat oleh kelenjar endokrin. Kelenjar ini tidak

memiliki saluran tapi mensekresi hormon langsung ke dalam darah, sehingga dapat

mencapai setiap sel di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ

tertentu dan mengatur aktivitas mereka. Sistem endokrin terdiri atas badan-badan

jaringan kelenjar, seperti tiroid, tapi juga terdiri atas kelenjar yang ada di dalam suatu

organ tertentu, seperti testis, ovarium, dan jantung. Sistem endokrin menggunakan

hormone untuk mengendalikan dan mengatur fungsi tubuh sama seperti system saraf

menggunakan sinyal listrik kecil. Kedua sistem berintegrasi di otak dan saling melengkapi,

tapi mereka cenderung bekerja dengan kecepatan yang berbeda. Saraf bereaksi dalam

hitungan detik, tapi bekerja tidak tak lama kemudian hilang, beberapa hormon memiliki

efek yang lebih lama. Hormon mengatur proses seperti pemecahan substansi kimia dalam

metabolisme, keseimbangan cairan dan produksi urin, pertumbuhan dan perkembangan

tubuh, serta reproduksi seksual.

Fisiologis manusia adalah suatu hal yang sangat kompleks dan rumit. Setiap jaringan,

organ, bahkan setiap sel mempunyai kerja yang spesifik untuk mendukung fisiologis tubuh

manusia. Sebagai contoh perbuatan fisiologis adalah, keinginan mencari makanan ketika

lapar dan keinginan mencari minuman ketika haus. Hal tersebut adalah sebuah respons

fisiologis yang dapat dikatakan tubuh secara otomatis akan meresponnya dan akhirnya

tubuh akan melakukan tindakan makan dan minum. Begitu pula dengan organ yang

bekerja dalam tubuh manusia yang tugasnya adalah untuk mensekresikan hormon.

1

Page 2: Blok 11 tiroid final.docx

Hormon adalah suatu zat yang dapat bekerja dan mempengaruhi pertumbuhan dan

perkembangan. Kelenjar tiroid adalah salah satu contoh dari kelenjar yang mensekresikan

hormon yang sangat penting untuk masa pertumbuhan dan perkembangan anak-anak,

bahkan tidak hanya anak-anak ada pula kelainan yang diakibatkan akibat ketidaknormalan

sekresi hormon ini yang diderita oleh orang dewasa. Pada anak dapat menyebabkan

kekerdilan dan retardasi mental sedangkan pada orang dewasa akan mengakibatkan

eksoftalmus dan sebagainya.

Pembahasan

Struktur Makroskopis Glandula Thyroidea

Kelenjar tiroid terletak di sekitar laryng, lebih tepatnya dibawah arcus cartilaginis

cricoidea. Di bagian ventral berbatasan dengan jaringan otot m. sternohyoideus dan m.

sternothyroideus. Kelenjar tiroid ini berbentuk seperti dasi kupu-kupu pada sisi-sisinya

terdapat kelenjar paratiroid, kedua kelenjar ini berdampingan sehingga terlihat seperti

satu organ.1 Kelenjar tiroid dialiri oleh beberapa arteri yaitu a. thyroidea superior (arteri

utama), a. thyroidea inferior (arteri utama). Kelenjar tiroid mempunyai 3 pasang vena

utama yaitu v. thyroidea superior (bermuara di V. jugularis interna), v. thyroidea medialis

(bermuara di V. jugularis interna) dan v. thyroidea inferior (bermuara di V. anonyma kiri).

Persarafan kelenjar tiroid oleh Ganglion simpatis (dari truncus sympaticus) cervicalis

media dan inferior dan Parasimpatis, yaitu n.laryngea superior dan n.laryngea recurrens

(cabang N.vagus).1,2

Gambar 1. Letak, pendarahan dan persarafan kelenjar tiroidSumber: http://www.pustakasekolah.com/artikel-kelenjar-tiroid.html

2

Page 3: Blok 11 tiroid final.docx

Struktur Mikroskopis Glandula Thyroidea

Kelenjar tiroid memiliki kapsula tipis,terdiri dari jaringan ikat padat irregular, terutama

serabut reticular, masuk ke dalam parenkim kelenjar membentuk repta, sehingga membagi

kelenjar ke dalam lobulus-lobulus. Pada septa jaringan ikat kaya pembuluh darah,

pembuluh limfe, dan serabut syaraf. Tidak seperti kelenjar endokrin lain yang terdiri dari

kelompokan sel, kelenjar tiroid terdiri dari folikel-folikel yang mengandung koloid. Koloid

adalah suatu glikoprotein atau bulatan berepitel selapis dengan lumen berisikan suatu

substansi gelatinosa. Dalam setiap lobulus terdapat ribuan folikel. Setiap folikel memiliki

sel folikel dan sel parafolikular. Jaringan ikat dipisahkan oleh lapisan lamina basalis.3

Gambar 2. Struktur mikroskopis kelenjar endokrinSumber: http://ramania-colorfullworld.blogspot.com/2012/09/histologi-leher.html

Sel folikel (sel prinsipal).4

Sel utama pembentuk folikel tiroid

Bentuk sel kuboid rendah sampai silindris

Inti bulat sampai oval dengan 2 anak inti

Sitoplasma basofilik, banyak vesikel-vesikel kecil, terdapat granula sekretoris kecil

Sel folikel yang mengelilingi thyroid folikel ini dapat berubah sesuai dengan

aktivitas kelenjar thyroid tersebut.

Pada kelenjar thyroid yang hipoaktif, sel foikel menjadi kubis rendah, gepeng

bahkan dapat menjadi pipih dengan luman penuh berisi koloid. Tetapi bila aktivitas

3

Page 4: Blok 11 tiroid final.docx

kelenjar ini tinggi, sel folikel dapat berubah menjadi silindris dan kuboid, dengan

lumen kosong.

Fungsi: menghasilkan hormone tiroid, yaitu tiroksin (T4) dan hormone triidotironin (T3).

Sel parafolikular (clear cell/cell c).4

Terletak diantara sel folikel, atau antara sel folikel dengan membrane basalis folikel, tunggal

ataupun berkelompok dengan sel folikel

Sel parafolikuler tidak mencapai lumen

Lebih besar dari sel folikel

Inti bulat dan besar

Sitoplasma dengan granula terwarna pucat, terdapat granula sekretoris kecil

Fungsi: menghasilkan hormone kalsitonin (tirokalsitonin)

Faal dan Biokimia Kelenjar Tiroid

a. Sintesis

Kelenjar tiroid merupakan salah satu kelenjar yang terbesar di dalam tubuh manusia.1

Fungsi utamanya adalah mensekresikan hormon tiroid, yang mengendalikan tingkat

metabolisme di dalam jaringan; serta mensekresikan hormon kalsitonin yang

mengendalikan homeostasis kalsium tubuh. Peristiwa pembentukan terjadi di dalam

kelenjar tiroid, sebagai unit fungsionalnya adalah folikel tiroid.5

Beberapa tahap yang terjadi pada sintesis hormon tiroid adalah sebagai berikut.

Sintesis dan Sekresi Tiroglobulin (TGB)

TGB merupakan bahan dasar hormon tiroid dan sebagian besar terdapat di

dalam lumen folikuli. Mekanisme sintesis dan sekresi TGB diawali dengan keluarnya

tRNA dan mRNA dari nukleus dengan membawa “pesan-pesan” yang diperlukan

untuk sintesis TGB. Selanjutnya mRNA diterjemahkan oleh ribosoma pada

retikulum endoplasma granulare. Rantai polipeptida mengalami glikolisasi sampai

pada retikulum endoplasma granulare dengan bantuan glikosil transferase. Setelah

sampai pada aparatus golgi, TGB dikemas pada vesikula eksositosis. Vesikula

berfungsi dengan membran epitelium apical dan mensekresikan TGB ke lumen

4

Page 5: Blok 11 tiroid final.docx

pusat dalam bentuk koloid. Di dalam koloid, lumen folikuli disimpan bersama

dengan enzim proteolitik dan enzim mukoprotein.5

Transportasi dan Organifikasi Iodium

Idium yang berasal dari sekresi kelenjar saliva dan mukosa lambung

disekresikan ke cairan ekstraseluler, dan kemudian secara aktif memasuki sel

epitelium folikuli tiroid, kemudian iodium segera teroksidasi menjadi iodium

organik dan reaksi ini tergantung pada peroksidase. Selanjutnya iodium organik

akan berikatan dengan residu tirosin pada TGB untuk membentuk molekul

monoiodo-tirosin (MIT) dan Diiodotirosin (DIT). Peristiwa ini diduga terjadi secara

enzimatis pada bagian awal apical epitelium folikuli yang menghadap ke lumen.5

Penggabungan Iodotirosin

Di dalam koloid, folikuli MIT dan DIT akan membentuk hormon tiroid dengan

cara penggabungan atau reaksi “coupling”. Penggabungan yang reaksinya

berlangsung secara kondensasi antara dua molekul DIT akan membentuk hormon

tiroksin, dan penggabungan satu molekul DIT dengan satu molekul MIT akan

menghasilkan hormon T3. Pada kedua peristiwa di atas diperlukan kondisi aerob,

enzim tiroglobulin dan tiroid peroksidase. Selain itu, MIT dan DIT akan mengalami

mobilisasi secara endositosis dan proteolisis yang diperantarai oleh enzim

iodotirosin deiodinase.5

Setelah terbentuk hormon tiroid, terjadi penyimpangan hormon di dalam koloid

sebagai iodotironin yang tergabung pada ikatan peptida yaitu TGB. Iodotironin akan

disekresikan oleh sel epitelium dan dengan cara yang sama disekresikan pula ke

dalam pembuluh darah balik yang ada di sekitarnya dalam bentuk T3 dan T4.5

Masuknya titik-titik (droplet) koloid

Pseudopodia yang terbentuk pada permukaan luminal sel menjulur ke dalam

koloid di dalam lumen folikuli, dan sebagian droplet koloid masuk ke sitoplasma

secara endositosis. Tiap droplet diselubungi membran yang dibentuk oleh

perbatasan sel apikal. Peristiwa endositosis ini sangat tergantung pada daur ulang

yang terjadi selama eksositosis TGB.5

Pembentukan Phagolisosoma

5

Page 6: Blok 11 tiroid final.docx

Lisosoma di bagian basal akan berpindah menuju ke bagian basal apical bertemu

dengan droplet koloid, kemudian berfusi menghasilkan phagolisosoma. Selanjutnya

phagolisosoma bergerak menuju ke bagian basal sel dan selama itu makin padat,

dan bentuknya makin kecil karena TGB telah dihidrolisis oleh protease lisosoma.5

Pembebasan TGB

T3 dan T4 (yang jumlahnya lebih sedikit) dibebaskan dari TGB secara

proteolitik, terlepas dari phagolisosome masuk ke dalam pembuluh darah dan

diduga secar difusi. Sebagian besar MIT dan DIT yang dibebaskan diiodinasi TGB,

akan tetapi sebagian secara difusi memasuki sirkulasi (terjadi kebocoran iodium).5

Gambar 3. Proses sekresi hormon tiroidSumber: http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/metabolik-endokrin/aspek-

fisiologi-kelenjar-tiroid/b. Sekresi dan Regulasi

Tiroksin dan T3 merupakan bentuk hormon tiroid yang disekresikan ke dalam

pembuluh darah, selanjutnya akan berikatan dengan protein plasma darah. Jumlah T3

adalah 20% dan T4 adalah 80%. Bentuk pengikat tersebut adalah Thyroxine-Binding-

Globulin (TGB), Thyroxine-Binding-Prealbumin (TBPA) dan albumin. Bentuk ikatan

hormon yang diuraikan di atas hormon adalah hormon yang tidak aktif secara

fisiologik. Hormon tiroid yang aktif secara fisiologik adalah hormon yang bebas (tidak

berikatan dengan protein) yang dapat memberikan efek fisiologik terhadap sel.6

Selanjutnya T3 dan T4 bila sampai pada hati, ginjal, otot atau pada jaringan lain

akan menimbulkan berbagai reaksi. Gugus hidroksil pada cincin phenolic dapat

6

Page 7: Blok 11 tiroid final.docx

berikatan dengan asam glukuronat dan sulfat, kemudian derivat keduanya

diekskresikan ke dalam empedu. Kedua asam tersebut dapat dihidrolisis oleh enzim

glukuronidase atau sulfatase pada saluran pencernaan makanan. Sebagian besar T3 dan

T4 akan mengalami deiodinasi, dan telah diketahui deiodinasi paling besar terjadi di

hati dan meliputi pula mikrosoma.

Peranan TSH dalam Regulasi Sekresi Hormon Tiroid.6,7

Sekresi hormon tiroid diregulasi terutama melalui kadar TSH (thyroid stimulating

hormone) yang bersirkulasi sepanjang pembuluh darah. TSH sendiri merupakan

hormon yang dihasilkan oleh hipofisis anterior (adenohipofisis) yang dikendalikan

oleh TRH (thyroid releasing hormone) yang dihasilkan oleh neuron di hipotalamus.

TSH, yang dikenal pula sebagai suatu tirotropin, merupakan suatu glikoprotein

dengan 211 asam amino yang terbentuk atas dua subunit ( dan ). TSH dapat

meningkatkan sintesis T3 dan T4 oleh kelenjar tiroid melalui proses yang hampir

meningkatkan seluruh tahapan dalam sintesis hormon tiroid, yakni:

1. meningkatkan proteolisis tiroglobulin yang telah tersimpan di dalam folikel,

sehingga terjadi pelepasan hormon tiroid ke kapiler

2. peningkatan aktivitas pompa iodin (suatu simporter Na+/I-) yang meningkatkan

proses “perangkap iodin”

3. peningkatan oksidasi iodida, iodinasi tirosin, serta coupling oksidatif

4. peningkatan ukuran dan aktivitas sel folikel kelenjar tiroid, serta terjadi

peningkatan jumlah sel-sel ini

Ke semua efek di atas timbul akibat peningkatan kadar cAMP. TSH bekerja pada

sel tiroid dengan berikatan dengan reseptor TSH spesifik (suatu reseptor tekait

protein G, dengan tujuh segmen transmembran / reseptor serpentin) di membran

basal sel tiroid yang kemudian meningkatkan aktivitas adenilat siklase. Apapun

penyebabnya, sekresi hormon TSH secara berlebihan akan direspons oleh kelenjar

tiroid dengan melakukan pembesaran kelenjar tiroid, yang sering dikenal dengan

istilah goiter atau struma. Goiter dapat menggambarkan kedua keadaan baik

hipertiroidisme maupun hipotiroidisme.

Peranan TRH dalam Regulasi Sekresi Hormon Tiroid

7

Page 8: Blok 11 tiroid final.docx

TRH, suatu hormon yang dihasilkan oleh hipotalamus (tepatnya di eminentia

mediana), disekresikan melalui sistem pembuluh darah portal hipotalamus-

hipofisis. TRH merupakan suatu amida tripeptida yang sangatlah sederhana

struktur kimianya. TRH dapat berikatan dengan reseptor di sel-sel tirotrop hipofisis

anterior, mengaktivasi sistem caraka kedua fosfolipase yang menghasilkan

peningkatan jumlah fosfolipase C. Pada akhirnya akan terjadi peningkatan ion

kalsium dan diasil gliserol yang mengakibatkan pelepasan TSH akan meningkat.

TSH selanjutnya dapat menstimulasi kelenjar tiroid untuk lebih giat mensintesis

hormon tiroid.6,7

Integrasi Hormon Tiroid, TSH, dan TRH serta Mekanisme Umpan Balik

Faktor emosional diduga dapat menghambat sekresi hormon tiroid akibat

kondisi ini pada umumnya telah meningkatkan rangsang simpatis yang secara

langsung telah meningkatkan laju metabolik dan suhu tubuh. Oleh karena itu

penurunan sekresi tiroid diduga sebagai suatu upaya tubuh untuk mengurangi laju

metabolik serta suhu tubuh..6,7

Sementara itu sekresi TSH, selain dipengaruhi secara langsung oleh sekresi

TRH, juga dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor lain. Faktor lain tersebut antara

lain kandungan dopamin, somatostatin, serta glukokortikoid (menghambat).

Pada akhirnya, produk dari kelenjar tiroid itu sendiri, yakni

tiroksin/tetraiodotironin (T4) dan triiodotironin (T3) memiliki umpan balik negatif

terhadap kelenjar pembentuknya, baik di tingkatan hipofisis (menurunkan TSH)

maupun hipotalamus (menurunkan TRH). Hanya T3 dan T4 dalam bentuk bebas

(tidak terikat dengan protein pembawa hormon ini, seperti albumin, globulin, dan

prealbumin) yang mampu melakukan tugas sebagai pengumpan balik negatif. Oleh

karena itu, perubahan kadar protein pembawa hormon ini dapat pula menyebabkan

umpan balik negatif yang tidak tepat meskipun kadar hormon tiroid secara

keseluruhan (bebas maupun terikat) dalam sirkulasi adalah normal. Efek T3

terutama lebih poten dalam menyampaikan informasi umpan balik ini.6

8

Page 9: Blok 11 tiroid final.docx

Gambar 4. Regulasi sekresi hormon tiroid.Sumber: http://www.medicinesia.com/kedokteran-dasar/metabolik-endokrin/aspek-

fisiologi-kelenjar-tiroid/

Fungsi Kelenjar Tiroid

Sel-sel sasaran untuk hormon tiroid adalah hampir semua sel di dalam tubuh. Fungsi

hormon tiroid adalah:8

Merangsang laju metabolik sel-sel sasaran dengan meningkatkan metabolisme protein,

lemak, dan karbohidrat.

Merangsang  kecepatan pompa natrium-kalium di sel sasaran. Kedua fungsi bertujuan

untuk meningkatkan penggunaan energi oleh sel,     terjadi peningkatan laju

metabolisme basal, pembakaran kalori, dan peningkatan produksi panas oleh setiap sel.

Meningkatkan responsivitas sel-sel sasaran terhadap katekolamin sehingga

meningkatkan frekuensi jantung.

Meningkatkan responsivitas emosi.

Meningkatkan kecepatan depolarisasi otot rangka, yang meningkatkan kecepatan

kontraksi otot rangka.

Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan dan perkembangan normal semua sel tubuh

dan dibutuhkan untuk fungsi hormon pertumbuhan.

Hubungan Kelenjar Tiroid Dengan Metabolisme Tubuh

9

Page 10: Blok 11 tiroid final.docx

Sebenarnya hampir semua sel tubuh dipengaruhi secara langsung atau tidak langsung

oleh hormone tiroid. Efek T3 dan T4 dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori

sebagai berikut:

Efek pada laju metabolism dan kalorigenik.

Hormon tiroid meningkatkan laju aktivitas metabolism hampir di seluruh jaringan

tubuh. Efek peningkatan laju metabolism menyebabkan efek kalorigenik yaitu

peningkatan produksi panas tubuh.7

Efek pada metabolism karbohidrat.

Hormon tiroid merangsang hampir semua aspek metabolism karbohidrat, termasuk

penggunaan glukosa yang cepat oleh sel (efek insulin), meningkatkan glikolisis,

meningkatkan glukogenesis, meningkatkan kecepatan absorbsi dari saluran cerna.7

Efek pada metabolism lemak.

Hormon tiroid menurunkan kadar lemak di jaringan adiposa yang menyebabkan

cadangan lemak dalam tubuh menurun. Hormon tiroid juga meningkatkan konsentrasi

asam lemak bebas di dalam plasma dan mempercepat oksidasi asam lemak bebas oleh

sel.7

Efek pada metabolism protein.

Hormon tiroid diperlukan untuk sintesis protein untuk pertumbuhan tubuh, namun jika

di sekresi berlebih, maka sebaliknya, terjadi penguraian protein.7

Efek pada plasma dan lemak hati.

Meningkatnya hormon tiroid menurunkan konsentrasi kolesterol, fosfolipid dan

trigliserida dalam darah. Sebaliknya jika menurun, kosentrasi lemak – lemak tersebut

dalam plasma akan meningkat, dan hampir selalu menyebabkan pengendapan lemak

secara berlebihan di hati.7

Efek pada kebutuhan vitamin.

Hormon tiroid meningkatkan metabolism dalam tubuh dengan cara meningkatkan

jumlah enzim tubuh. Jadi sejumlah vitamin yang berperan sebagai koenzim diperlukan

untuk kerja enzim. Oleh karena itu peningkatan hormone tiroid yang berlebih, akan

menyebabkan defisiensi vitamin.7

10

Page 11: Blok 11 tiroid final.docx

Efek pada berat badan.

Bila produksi hormone tiroid sangat meningkat maka hampir selalu menurunkan berat

badan dan sebaliknya jika produksinya menurun, maka akan menaikan berat badan.

Efek ini selalu terjadi, oleh karena hormon tiroid juga meningkatkan nafsu makan, dan

keadaan ini dapat menyeimbangkan perubahan kecepatan metabolisme.7

Efek terhadap sistem kardiovaskular.

Meningkatnya metabolism jaringan mempercepat pemakaian oksigen dan

memperbanyak pelepasan jumlah produk akhir metabolism dari jaringan. Efek ini

menyebabkan vasodilatasi di sebagian besar jaringan tubuh untuk sehingga

meningkatkan aliran darah. Kecepatan aliran darah di kulit juga meningkat untuk

membuang panas dari tubuh. Sebagai meningkatnya aliran darah, maka curah jantung

juga meningkat sampai 60% atau lebih di atas normal dan turun sampai hanya 50%

dari nomal jika hipotiroidisme yang sangat berat. Frekuensi denyut jantung juga

meningkat karena kebutuhan jaringan untuk proses metabolism meningkat.7

Efek pada pertumbuhan dan perkembangan sistem saraf pusat (SSP).

Hormon tiroid penting untuk pertumbuhan anak. Hormon tiroid akan merangsang

peningkatan sekresi growth hormone (GH) dan meningkatkan metabolisme pada tulang

yang berperan penting untuk pertumbuhan anak. Pada anak hipotiroidisme, kecepatan

pertumbuhan sangat tertinggal. Pada anak hipertiroidisme, terjadi pertumbuhan tulang

yang sangat berlebihan. Akan tetapi, epifisis lebih cepat menutup, sehingga anak

tersebut mempunyai masa pertumbuhan yang lebih singkat. Selain itu, hormon tiroid

penting untuk perkembangan SSP pada janin. Sehingga bayi yang kekurangan hormon

tiroid pasca melahirkan yang tidak di beri pengobatan, maka perkembangan SSP

khususnya otak akan terhambat dan terjadi keterbelakangan mental yang menetap

selama hidupnya.7

Efek pada SSP.

11

Page 12: Blok 11 tiroid final.docx

Pada umumnya, hormone tiroid meningkatkan kecepatan berpikir, tetapi juga sering

menimbulkan disosiasi pikiran, dan sebaliknya, berkurangnya hormone tiroid

menyebabkan kecemasan yang berlebihan, atau paranoia.7

Efek pada saluran cerna.

Selain meningkatkan nafsu makan dan asupan makanan, hormone tiroid mempercepat

sekresi getah pencernaan dan motilitas saluran cerna. Hipertiroidisme seringkali

menyebabkan diare, dan sebaliknya, hipotiroidisme menyebabkan konstipasi.7

Efek pada fungsi seksual.

Sekresi hormone tiroid yang normal dapat membuat fungsi seksual yang normal. Pada

pria, jika terjadi hipertiroidisme akan menyebabkan impotensi, dan sebaliknya jika

hipotiroidisme akan menyebabkan hilangnya libido. Pada wanita hipertiroidisme,

biasanya menderita oligomenore, bahkan kadangkala timbul amenore. Sedangkan pada

wanita hipotiroidisme menyebabkan timbulnya menoragia (darah menstruasi berlebih)

dan polimenore (frekuensi menstruasi lebih sering). Namun pada beberapa wanita

kekurangan hormone ini menimbulkan periode menstruasi yang tidak teratur dan

bahkan timbul amenore. Pada wanita hipotiroidsme juga mengalami penurunan libido

yang sangat besar.7

Efek pada kelenjar endokrin lain.

Meningkatnya hormone tiroid menyebabkan meningkatnya kecepatan sekresi sebagian

besar kelenjar endokrin lain. Sebagai contoh menigkatnya metabolisme glukosa

menyebabkan peningkatan sekresi insulin oleh pancreas.7

Pengaruh yodium terhadap kelenjar tiroid

Zat jodium juga merupakan zat gizi esensial bagi tubuh, karena merupakan komponen dari

hormon Thyroxin. Terdapat dua ikatan organik yang menunjukan bioaktifitas hormone ini,

ialah Trijodotyronin T3 dan Tetrajodotyronin T4 yang terakhir ini disebut juga Thyroxin.

Zat Jodium dikonsentraikan di dalam Kelenjar Gondok ( Glandula Thyroidea ) untuk

digunakan dalam sintesa hormone Thyroxin. Hormon ini ditemukan dalam folikel kelenjar

gondok, terkonjugasi dengan protein (globulin), dan disebut Thyrogglobulin. Bila

diperlukan, Thyroglobulin dipecah dan terlepas hormon Thyroxin yang dikeluarkan dari

12

Page 13: Blok 11 tiroid final.docx

folikel kelenjar kedalam aliran darah. Kekurangan Jodium memberi kondisi Hypothyroidism

dan tubuh akan mencoba untuk mengkonpensasi dengan menambah jaringan kelenjar

gondok, sehingga terjadi hypertrophi yang memberikan pembesdaran kelenjar thyroid dan

disebut penyakit gondok (struma simplex dan struma endemik). Sebaliknya jika

kebanyakan zat jodium akan memberikan gejala-gejala pada kulit yang disebut Jodium

dermatitis. TSH adalah hormon perangsang tiroid yang dikenal dengan thyrotropin. TSH

meningkatkan pertumbuhan sel tiroid yang menyebabkan pembentukan gondok. TRH yang

dilepaskan oleh hipotalamus, membawa thyrotrop di dalam anterior pituitary (otak) untuk

mensintesis dan melepaskan TSH. TSH disintesis dan dilepaskan dengan cara pulsatile,

yang berpuncak setiap 100 menit. TSH terikat dengan receptor TSH membran pada sel-sel

kelenjar tiroid.6

Fungsi Yodium

Hormon-hormon yang diperlukan untuk pertumbuhan normal dan pengembangan

jaringan seperti sistem saraf pusat dan untuk pematangan seluruh bagian dari tubuh

kita. Hormon juga mengatur laju metabolisme basal dan metabolisme makronutrien.

Yodium adalah salah satu mineral pertama yang diakui sebagai mineral penting bagi

kesehatan yang baik. Yodium merupakan suatu mineral yang penting untuk menjaga

kesehatan kelenjar tiroid, yang membunuh kuman berbahaya, membentuk hormon

(tiroksin) dan memberikan energi.8

1. Membantu Proses Metabolisme

Mineral ini diperlukan untuk sintesis hormon tiroksin dan triodotironin yang

disekresikan oleh kelenjar tiroid.Tiroksin mengontrol metabolisme tubuh dan

konsumsi oksigen bagi jaringan tubuh, mengontrol penggunaan gula, mengatur tingkat

produksi energi dan membantu pertumbuhan tubuh yang optimal.8

2. Mencegah Rambut Rontok

Yodium dapat memicu kerontokan rambut karena langsung memengaruhi kelenjar

tiroid yang pada gilirannya memengaruhi kesehatan folikel rambut. Folikel rambut

merupakan jaringan yang halus dan mudah rusak.8

3. Membantu Menurunkan Berat Badan

Mengingat yodium penting dalam pembentukan hormon tiroid di kelenjar tiroid yang

13

Page 14: Blok 11 tiroid final.docx

berfungsi mengatur metabolisme tubuh. Maka mineral penting ini sangat berperan

dalam proses penurunan berat badan. Semakin baik metabolisme tubuh Anda, semakin

besar peluang Anda untuk menurunkan berat badan.8

4. Mencegah Penyakit Jantung

Yodium membantu sintesiskolesterol, sehingga dapat mengurangi adanya penumpukan

kolesterol di arteri yang dapt mengakibatkan serangan jantung.Yodium juga membantu

proses pembakaran lemak dan membantu peningkatan denyut jantung.8

5. Meningkatkan Gairah seksual

Meski pun dibutuhkan dalam jumlah kecil, yodium merupakan mineral penting yang

tidak bisa diabaikan. Para peneliti percaya bahwa selain bermanfaat untuk menurunkan

berat badan, mineral ini juga berperan besar dalam meningkatkan gairah seksual.

Yodium memiliki peran yang cukup penting baik bagi kesehatan tubuh dan mental.

Beberapa makanan yang mengandung yodium, non-vegetarian: Salmon, Tuna, Kerang, Cod,

Herring, Vegetarian: Rumput Laut, Produk susu, Apel, Jeruk, Anggur, Stroberi.8

Hipertiroid

Hormon tiroid memengaruhi tingkat metabolisme dan penggunaan energi. Tiga

perempat dari kasus rangsangan berlebihan tiroid merupakan akibat penyakit Grave yaitu

sebuah kelainan autoimun berupa adanya antibody yang menyerang tiroid sehingga

produksi hormone berlebihan. Peningkatan kadar hormon menaikan tingkat metabolisme

bersamaan dengan penurunan berat badan akibat peningkatan penggunaan energi, denyut

jantung cepat dan tidak teratur, tremor, berkeringat, gelisah, insomnia, kelemahan, dan

gerakan usus berlebih; tiroid yang membesar terlihat seperti bengkak di leher (goiter).9

Hipotiroid

Keadaan ini melibatkan turunnya produksi hormon tiroid, sehingga tubuh perlahan

melambat. Pada hipotiroid, hormon tiroid seperti tri-iodotironin dan tiroksin, terlalu

sedikit diproduksi. Karena hormon ini mengatur tingkat metabolisme lain, kekurangan

hormon menimbulkan perlambatan fungsi tubuh. Gejala meliputi kelemahan, penambahan

14

Page 15: Blok 11 tiroid final.docx

berat badan aktivitas usus lambat dan susah buang air besar, wajah bengkak, mata sembab,

kulit menebal, rambut menipis, suara serak, dan tidak mampu mengatasi pilek. Penyebab

yang paling sering adalah radang kelenjar tiroid akibat keadaan autoimun, yang disebut

Tiroiditis Hashimoto, di mana antibodi secara keliru merusak kelenjar. Tiroiditis

Hashimoto diturunkan dalam keluarga dan lebih sering ditemukan pada wanita. Kelenjar

tiroid dapat membengkak membentuk benjolan, atau goiter, pada leher. Penyebab yang

lebih jarang dari hipotiroid, umumnya di Negara belum berkembang, adalah kurangnya

mineral iodin dibutuhkan untuk membentuk hormone tiroid dalam pola makan. Penyebab

yang paling jarang adalah kerusakan kelenjar hipofisis oleh tumor. Perawatan seluruh

kasus hipotiroid adalah dengan hormone tiroid buatan.9

Kesimpulan

Kelenjar tiroid letaknya melengkung di permukaan anterior trakea tepat di bawah

tulang rawan tiroid.  Terdiri dari 2 lobus yang disatukan oleh hubungan yang berbentuk

silinder yaitu isthmus. Didalam kasus ini leher membesar diakibatkan kekurangan yodium,

karena gangguan kelenjar tiroid bisa terjadi jika kita kekurangan yodium maka akan

terjadi pembesaran leher dikarenakan kelenjar tiroid membesar, oleh karena itu kita harus

mengonsumsi yodium secara seimbang agar tidak mengakibatkan adanya gangguan pada

kelenjar tiroid.

Daftar Pustaka

1. Netter F. Atlas of Human Anatomy. Philadelphia: Saunders Elsevier; 2011. p. 74-80.

2. Darmanto D. Respirologi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran; 2009.h.25-7.

3. Sumbayak EM. Penuntun praktikum histology. 1th ed. Jakarta: FK UKRIDA; 2010.p.96.

4. Sudiono J, kundiadhi B, Hendrawan A, Bing D. Patologi anatomi. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran;2007.h.33-6.

5. Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia Harper. 27th ed. Jakarta: EGC; 2009.

p.466-9.

6. Sherwod L. Fisiologi manusia dari sel ke sistem. 6th ed. Jakarta: EGC; 2011.p.644-9.

15

Page 16: Blok 11 tiroid final.docx

7. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka

Utama; 2009.h. 283-4.

8. Tandara H. Mencegah dan mengatasi penyakit tiroid. Jakarta: Penerbit Gramedia

Pustaka Utama; 2011.h.9-18.

9. Ruhahorbo H. Klien dengan gangguan system endokrin. Jakarta : Penerbit Buku

Kedokteran; 2005.12-3

16