blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · web viewe-government...

65
E-Government dan Implementasinya di Indonesia Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik Disusun Oleh : 1. LELA FITRIA 135030100111114 2. TIARA SRI WAHYUNI 135030100111115 3. SHINTA AMALIA 135030101111067 4. YEREMIA CHRISTON 135030100111121 5. PUTU APARAJITA 135030107111105 6. BAGUS SURYA DWITAMA 135030107113006 7. DIKHLA RIF’A 135030101111059

Upload: others

Post on 24-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

E-Government dan Implementasinya di Indonesia

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Sistem Informasi Publik

Disusun Oleh :

1. LELA FITRIA 1350301001111142. TIARA SRI WAHYUNI 1350301001111153. SHINTA AMALIA 1350301011110674. YEREMIA CHRISTON 1350301001111215. PUTU APARAJITA 1350301071111056. BAGUS SURYA DWITAMA 1350301071130067. DIKHLA RIF’A 135030101111059

JURUSAN ILMU ADMINISTRASI PUBLIKFAKULTAS ILMU ADMINISTRASI

UNIVERSITAS BRAWIJAYA2015

Page 2: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

DAFTAR ISI

Daftar Isi.............................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.............................................................................................2

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................3

1.3 Tujuan...........................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Konsep E-Government ...............................................................................4

2.1.1 Pemanfaatan Electronic Government.....................................................8

2.1.2 Tahapan E-Government...........................................................................10

2.2 Implementasi E-Government di Indonesia................................................11

2.3 Analisis Peran E-Government dalam Mewujudkan Good Governance.19

2.3.1 Urgensi Good Governance.......................................................................19

2.3.2 Hambatan dan Tantangan Mewujudkan Good Governance melalui E-Government........................................................................................................21

2.3.3 Peran E-Government dalam Mewujudkan Good Governance............21

2.4 Pembentukan Masyarakat Informasi........................................................23

2.4.1 Faktor Pendorong Masyarakat Informasi..............................................25

2.4.2 Teknologi Komunikasi dalam Masyarakat Informasi..........................27

2.5 Aplikasi Sistem Informasi...........................................................................29

2.5.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan – Decision Support Systems (DSS) ...................................................................................................................29

2.5.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive Support Systems (ESS) ..................................................................................... 31

2.6 Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen SAMSAT Berbasis SMS

Gateway (Study Kasus SAMSAT Kota Jombang).........................................33

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................38

Daftar Pustaka ..................................................................................................40

1

Page 3: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangTerdapat ungkapan yang berkembang di masyarakat teknologi “Bangsa yang

maju adalah bangsa yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Kuasailah

teknologi maka kau akan menguasai dunia”. Ungkapan itu tidak sekedar

ungkapan. Departemen Komunikasi dan Informasi Republik Indonesia merupakan

salah satu institusi pemerintah yang bertanggung jawab untuk mewujudkan hal

tersebut melalui salah satu programnya yakni e-government . Kemajuan teknologi

informasi memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan

masyarakat. Tentunya dalam dunia yang sudah mengglobal ini, kemajuan

teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang.

Salah satu bidang yang terkena sentuhan teknologi informasi adalah

pelayanan pemerintah kepada publik. Artinya dalam era teknologi informasi ini,

informasi telah dihubungkan oleh dengan sebuah gerbang / “gateway” yang

terintegrasi. Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi yang pesat serta

potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi pengaksesan,

pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat

dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi dan informasi dalam

proses pemerintahan (e-government) akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan.

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) mengubah

kehidupan manusia, terutama mengubah hubungan karakteristik antar hubungan

manusia, bisnis, dan mengubah hubungan Antara pemerintah dan masyarakat.

Kebutuhan informasi yang cepat membuat pemerintah harus mengikuti

perkembangan teknologi informasi untuk memberikan pelayanan yang terbaik

untuk masyarakat, internal pemerintahan, partner pemerintah, dan entity

pemerintahan yang mana bertransformasi menjadi E – Government, dapat

diartikan sebagai perubahan yang dilakukan dalam hal pelayanan yang

menggunakan teknologi informasi pada instansi pemerintahan. E – Government

didefinisikan sebagai penerapan IT pada pemerintahan yang bertujuan untuk

membuat proses kerja dalam pemerintahan menjadi lebih sederhana, lebih akurat,

2

Page 4: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

responsive dan membentuk pemerintahan yang transparan. Dengan E –

Government memungkinkan masyarakat luas dapat mengakses semua informasi

pemerintah dan layanan melalui sebuah website yang di kelola oleh bagian

pemerintahan.

Keuntungan operasional dan implementasi E – Government bagi

pemerintahan dan perusahaan sektor public seperti pengurangan penggunaan

kertas, menyediakan layanan yang tersedia untuk pelanggan, mengurangi waktu

respond dan mengurangi kesalahan dalam pelayanan E – Government untuk

masyarakat. Keberadaan e-government dalam konteks Indonesia sangat

diperlukan karena sejumlah pertimbangan terkait adanya tuntutan akan

terbentuknya kepemerintahan yang bersih, transparan, dan mampu menjawab

tuntutan perubahan secara lebih efektif. Melalui e-government di harapkan akan

meningkatkan efisiensi, efektivitas dan percepatan pelayanan public selain

membuka kesempatan yang semakin luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi

dalam mendiskusikan, mengkritisi, dan menganalisis keputusan politik dan

tindakan administrasi public. Kemajuan teknologi informasi melalui internet telah

membuka kesempatan yang semakin luas hubungan antara politik, birokrasi dan

masyarakat. Masyarakat dapat terlibat langsung dalam proses perencanaan,

pelaksanaan dan pengawasan kebijakan public.

1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Bagaimanakah perkembangan dan fungsi e-government?

1.2.2 Bagaimanakah hubungan e-government dengan good governance dan

masyarakat informasi?

1.2.3 Bagaimanakah e-public administrative system (pengaplikasian

administrasi publik dalam sistem informasi)?

1.2.4 Bagaimanakah implementasi e-government di Indonesia?

1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui perkembangan serta fungsi e-government.

1.3.2 Untuk mengetahui hubungan e-government dengan good governance

dan masyarakat informasi.

1.3.3 Untuk mengetahui mengenai e-public administrative system

(pengaplikasian administrasi publik dalam sistem informasi.

1.3.4 Untuk mengetahui implementasi e-government di Indonesia.

3

Page 5: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Konsep E-GovernmentPemerintahan elektronik atau e-government (berasal dari kata

Bahasa Inggris electronics government, juga disebut e-gov, digital government,

online government atau dalam konteks tertentu transformational government)

adalah penggunaan teknologi informasi oleh pemerintah untuk memberikan

informasi dan pelayanan bagi warganya, urusan bisnis, serta hal-hal lain yang

berkenaan dengan pemerintahan. Electronic government dapat diaplikasikan pada

legislatif, yudikatif, atau administrasi publik, untuk meningkatkan efisiensi

internal, menyampaikan pelayanan publik, atau proses kepemerintahan yang

demokratis. Model penyampaian yang utama adalah Government to Citizen atau

Government to Customer (G2C), Government to Business (G2B) serta

Government to Government (G2G). Keuntungan yang paling diharapkan dari

electronic government adalah peningkatan efisiensi, kenyamanan, serta

aksesibilitas yang lebih baik dari pelayanan publik. Di sisi lan, UNDP (United

Nation Development Programme) mendefenisikan electronic government secara

lebih sederhana lagi, yaitu “electronic government is the application of

information and communication technology (ICT) by government agencies”.

Janet Caldow, direktur dari Institute For Electronic Governemnt (IBM

Co.) dari hasil kajiannya bersama Kennedy School Of Government, Havard

Universiity, memberikan defenisi, yaitu “electronic government is nothing short

of a fundamental transformation of government and governance at a scale we

have not witnessed since the beginning of the industrial era.” Secara umum

pengertian electronic government adalah sistem manajemen informasi dan

layanan masyarakat berbasis Internet. Layanan ini diberikan oleh pemerintah

kepada masyarakatnya.

Dengan memanfaatkan Internet, maka akan muncul sangat banyak

pengembangan modus layanan dari pemerintah kepada masyarakat yang

memungkinkan peran aktif masyarakat dimana diharapkan masyarakat dapat

secara mandiri melakukan registrasi perizinan, memantau proses penyelesaian,

melakukan pembayaran secara langsung untuk setiap perizinan dan layanan publik

lainnya. Semua hal tersebut dengan bantuan teknologi Internet akan dapat

4

Page 6: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

dilakukan dari mana saja dan kapan saja. Dengan adanya fasilitas seperti ini,

masyarakat diharapkan akan menjadi lebih produktif karena masyarakat tidak

perlu antri dalam waktu yang lama hanya untuk menyelesaikan satu buah

perizinan. Dengan adanya online system ini, masyarakat dapat memanfaatkan

banyak waktunya untuk melakukan pembangunan yang lain sehingga diharapkan

produktivitas nasional pun dapat meningkat.

Untuk mengembangkan sistem manajemen dan memanfaatkan kemajuan

teknologi informasi dan komunikasi, maka pemerintah pusat dan pemerintah

daerah otonom harus segera melaksanakan proses transformasi menuju electronic

government. Melalui pengembangan electronic government dilakukan penataan

sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dan pemerintah

daerah otonom dengan mengoptimalkan pemanfaatan teknologi informasi.

Menurut Zweers dan Plangue mendefenisikan electronic government antara lain:

“electronic government berhubungan dengan penyediaan informasi, layanan atau

produk yang disiapkan secara elektronis oleh pemerintah, tidak berbasis tempat

dan waktu, menawarkan nilai lebih untuk partisipasi pada semua kalangan.

The World Bank Group mendefinisikan electronic government refers to

the use by government agencies of information technologies (such as Wide Area

Networks, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform

relations with citizens, businesses, and other arms of government. (electronic

government berhubungan dengan penggunaan teknologi informasi (seperti wide

area network, internet dan mobile computing) oleh organisasi pemerintah yang

mempunyai kemampuan membentuk hubungan dengan warga negara, bisnis, dan

organisasi lain dalam pemerintahan).

Kementrian Komunikasi dan Informasi, berpendapat bahwa: “electronic

government adalah aplikasi teknologi informasi yang berbasis internet dan

perangkat lainnya yang dikelola oleh pemerintah untuk keperluan penyampaian

informasi dari pemerintah kepada masyarakat, mitra bisnisnya, dan lembaga-

lembaga lain secara online”. Setelah melihat bagaimana lembaga-lembaga atau

institusi-institusi mendefinisikan electronic government, ada baiknya dikaji pula

bagaimana sebuah pemerintahan menggambarkannya. Pemerintah Federal

Amerika Serikat mendefinisikan electronic government secara ringkas, padat, dan

5

Page 7: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

jelas, yaitu electronic government refers to the delivery of government

information and services online through the Internet or other digital means.

Dari pengertian diatas intinya adalah electronic government merupakan

poses pemanfaatan teknologi informasi sebagai alat untuk membantu menjalakan

sistem pemerintahan secara lebih efisien. Ada 2 hal utama yang dapat kita tarik

dari pengertian electronic government diatas: Pertama, penggunaan teknologi

informasi (internet) sebagai alat bantu. Kedua, tujuan pemanfaatannya sehingga

pemerintahan dapat berjalan secara efektif, efisien dan produktif. Dengan

penggunaan teknologi internet, seluruh proses atau prosedur yang berbelit-belit

dapat dipangkas. Kendati demikian, electronic government bukan berarti

menggantikan peran aparat pemerintah dalam berhubungan dengan masyarkat.

Dalam konsep electronic government masyarakat masih bisa berhubungan dengan

pos-pos pelayanan, berbicara melaui telepon untuk mendapatkan pelayanan

pemerintah atau mengirim surat.

Melalui pengembangan electronic government, dilakukan penataan sistem

manajemen serta proses kerja dilingkungan pemerintah dan pemerintah daerah

otonom dengan mengoptimalisasi pemenfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan

teknologi informasi tersebut mencakup dua aktifitas yang saling berkaitan, yaitu:

a. Pengolahan data, pengolahan informasi, sistem manajemen dan proses

kerjasecara elektronik

b. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan public dapat

diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat diseluruh wilayah

Inisiatif electronic government di Indonesia telah diperkenalkan melalui

Instruksi Presiden No. 6 tahun 2001 tentang Telematika (Telekomunikasi, Media

dan Informatika) yang menyatakan bahwa aparat pemerintah harus menggunakan

teknologi telematika untuk mendukung good governance dan mempercepat proses

demokrasi. Lebih jauh lagi, electronic government wajib diperkenalkan untuk

tujuan yang berbeda di kantor-kantor pemerintahan. Administrasi publik adalah

salah satu area dimana internet dapat digunakan untuk menyediakan akses bagi

semua masyarakat yang berupa pelayanan yang mendasar dan mensimplifikasi

hubungan antar masyarakat dan pemerintah.

6

Page 8: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Electronic government dengan menyediakan pelayanan melalui internet

dapat dibagi dalam beberapa tingkatan yaitu penyediaan informasi, interaksi satu

arah, interaksi dua arah dan transaksi yang berarti pelayanan elektronik secara

penuh. Interaksi satu arah bisa berupa fasilitas mendownload formulir yang

dibutuhkan. Pemrosesan / pengumpulan formulir secara online merupakan contoh

interaksi dua arah. Sedangkan pelayanan elektronik penuh berupa pengambilan

keputusan dan delivery (pembayaran). Akan tetapi perlu digarisbawahi bahwa

electronic government bukan hanya sekedar publikasi situs oleh pemerintah.

Pemberian pelayanan sampai dengan tahap full electronic delivery service perlu

diupayakan.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dengan mengimplementasikan E-

Government diantaranya untuk menciptakan customer online dan bukan in-line,

untuk memberikan pelayanan tanpa adanya intervensi pegawai institusi publik dan

sistem antrian yang panjang hanya untuk mendapatkan suatu pelayanan yang

sederhana, untuk mendukung good governance, untuk meningkatkan akses warga

negara terhadap jasa-jasa pelayana publik pemerintah, meningkatkan akses

masyarakat ke sumber-sumber informasi yang dimiliki pemerintah, menangani

keluhan masyarakat dan juga persamaan kualitas layanan yang bisa dinikmati oleh

seluruh warga Negara. Selain itu, penggunaan teknologi yang mempermudah

masyarakat untuk mengakses informasi dapat mengurangi korupsi dengan cara

meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. E-Government

dapat memperluas partisipasi publik, dimana masyarakat dimungkinkan untuk

terlibat aktif dalam pengambilan keputusan/kebijakan oleh pemerintah. E-

Government juga diharapkan dapat memperbaiki produktifitas dan efisiensi

birokrasi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Secara umum tujuan e-government adalah untuk meningkatkan hubungan

pelayanan antara pemerintah dengan berbagai stakeholders, seperti warga negara,

swasta, wisatawan dan lembaga pemerintah lainnya. Secara global, e-government

dikaitkan dengan upaya untuk memberi kesempatan untuk meningkatkan

koneksivitas, ketersediaan dan model interaksi antara pemerintah dan warga

negara. Hal ini juga terkait dengan transformasi pelayanan pemerintah saat ini

terutama dalam upaya untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan proses dan

7

Page 9: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

mengotomatisasi tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan oleh pegawai

pemerintah (Mundy & Musa, 2010, p. 147).

Berbicara tentang koneksivitas, tujuan utama e-government memang

mengarah pada sistem penyampaian pelayanan yang terhubung ke publik

(konektivitas) secara lebih baik dan sistem berfungsi dengan baik (efisiensi).

Tujuan konektivitas dicapai ketika ada penghematan biaya dalam investasi

infrastruktur, output TIK menghasilkan pertumbuhan industri dan memberikan

kesempatan yang lebih baik kepada masyarakat. Di sisi lain, efisiensi dicapai bila

ada penghematan biaya keseluruhan, optimalisasi pendapatan pemerintah dan

pencapaian efisiensi organisasi. Kohesi sosial-ekonomi didorong oleh keinginan

pemerintah untuk mencapai efektivitas melalui pelayanan yang lebih baik dan

peluang untuk warganya. Hal ini dapat dioperasionalkan melalui peningkatan

kepuasan pengguna, baik peluang hasil bagi warga negara, peningkatan

lingkungan bisnis dan peningkatan peluang bisnis. Hasil lain yang diharapkan dari

inisiatif e-government adalah peningkatan proses demokrasi dalam suatu negara,

dengan tujuan utama yang menjadi pencapaian keterbukaan melalui tata kelola

yang baik. Keterbukaan dalam pemerintahan dapat dicapai melalui konstruksi

transparansi dan akuntabilitas, keterbukaan dan partisipasi serta sistem

administrasi yang lebih baik (Muganda & Van Belle, 2010, p. 163).

Dengan pemanfaatan e-government diharapkan masyarakat mendapatkan

kemudahan dalam mengakses pelayanan pemerintah. Selain itu penerapan e-

government juga dapat meningkatkan kualitas demokratisasi dimana masyarakat

bisa turut berperan aktif dalam memberikan masukan dan penilaian atas

kebijakan-kebijakan yang dipublish guna melakukan uji publik. Hal ini untuk

mewujudkan keterbukaan dalam penyelenggaraan pemerintahan melalui

transparansi dan akuntabilitas.

2.1.1 Pemanfaatan Electronic Government

E-government juga diharapkan dapat memperbaiki produktifitas dan

efisiensi birokrasi serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Adapun konsep dari

e-government adalah menciptakan interaksi yang ramah, nyaman, transparan dan

murah antara pemerintah dan masyarakat (G2C-government to citizens),

pemerintah dan perusahaan bisnis (G2B-government to business enterprises) dan

8

Page 10: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

hubungan antar pemerintah (G2G-inter-agency relationship), Berikut

penjelasannya : (Indrajit, 2006).

Government to citizens

(G2C) merupakan aplikasi pengembangan e-government yang paling

umum, yaitu dimana pemerintah membangun dan menerapkan berbagai portofolio

teknologi informasi dengan tujuan utama untuk memperbaiki hubungan interaksi

dengan masyarakat. Tujuan utamanya untuk mendekatkan pemerintah dengan

rakyatnya melalui kanal-kanal akses yang beragam agar masyarakat dapat dengan

mudah menjangkau pemerintahnya untuk pemenuhan berbagai kebutuhan

pelayanan sehari-hari sepeti Departemen Agama membuka situs pendaftaran bagi

meraka yang berminat untuk melangsungkan ibadah haji ditahun-tahun tertentu

sehingga pemerintah dapat mempersiapkan kuota haji dan bentuk pelayanan

perjalanan yang sesuai.

Government to Business

(G2B), salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah

membentuk sebuah lingkungan bisnis yang kondusif agar roda perekonomian

sebuah negara dapat berjalan sebagaimana mestinya. Dalam melakukan aktivitas

sehari-harinya, entity bisnis semacam perusahaan swasta membutuhkan banyak

sekali data dan informasi yang dimiliki oleh pemerintah. Terbentuknya relasi yang

baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja bertujuan untuk

memperlancar para praktisi bisnis dalam menjalankan roda perusahaannya, namun

lebih jauh lagi banyak hal yang dapat menguntungkan pemerintah jika terjadi

relasi interaksi yang baik dan eektif dengan pihak swasta. Contohnya para

perusahaan wajib pajak dapat dengan mudah menjalankan aplikasi berbasis web

untuk menghitung besarnya pajak yang harus dibayarkan ke pemerintah dan

melakukan pembayaran melalui internet, proses lelang proyek-proyek

pemerintahan yang melibatkan sejumlah pihak swasta dapat dlakukan melalui

situs web mulai dari proses pengumuman sampai dengan mekanisme pelaksanaan

tender itu sendiri yang berakhir dengan pengumuman pemenang tender.

Government to Government

(G2G), meningkatnya kebutuhan bagi Negara-negera untuk saling

berkomunikasi secara lebih intens dari hari kehari tidak hanya berkisar ada hal-hal

9

Page 11: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk memperlancar

kerjasama antar entity-entiti negara seperti pemerintah daerah dengan instansi-

instansi terkait dalam melakukan kegiatan pembangunan. Berbagai penerapan

yang telah berlangsung seperti hubungan administrasi antara kantor-kantor

pemerintah dengan mempergunakan situs web baik ditingkat Kementrian sampai

pada Pemerintah daerah.

Government to Employees

(G2E) diperuntukkan bagi peningkatan kinerja dan kesejahteraan para

pegawai negeri atau karyawan pemerintah yang bekerja disejumlah institusi

pelayanan masyarakat seperti sistem pengembangan karir pegawai pemerintah

yang selain bertujuan meyakinkan adanya perbaikan kualitas sumber daya

manusia, diperlukan juga sebagai penunjang proses mutasi, rotasi dan promosi

seluruh karyawan pemerintah, sistem asuransi kesehatan dan pendidikan bagi para

pegawai pemerintah yang telah terintegrasi dengan lembaga-lembaga kesehatan

(rumah sakit, poliklinik, apotik) dan institusi-institusi pendidikan (sekolah,

perguruan tinggi, kejuruan) untuk menjamin tingkat kesejahteraan karyawan

beserta keluarganya.

2.1.2 Tahapan E-Government

E-government melibatkan dua tahap : tahap pertama melibatkan fase

formasi diseminasi dimana pemerintah mempublish informasi untuk kepentingan

umum, sedangkan tahap kedua penyediaan transaksi berbasis e-government

seperti membayar pajak secara online (Stylios, et al., 2010, p. 203).

Empat fase perkembangan e-government menurut Gartner (Al-Hashmi &

Darem, 2008, pp. 152-153) adalah sebagai berikut :

1. Presence : Tahap ini diklasifikasikan dengan situs informasi yang

menyediakan web sederhana yang bersifat pasif, kadang-kadang

digambarkan sebagai “brochure ware”, menunjukkan tingkat yang sama

berfungsi sebagai kertas brosur.

2. Interaction : Tahap ini menawarkan interaksi sederhana antara pemerintah

dan warga negara (G2C), pemerintah kepada bisnis (G2B), atau instansi

pemerintah untuk instansi pemerintah (G2G). Pada tahap interaksi situs

10

Page 12: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

web menyediakan kontak e-mail dan bentuk interaktif yang menghasilkan

informasi tanggapan.

3. Transaction : Tahap transaksi memungkinkan transaksi seperti membayar

untuk penggantian lisensi secara online, membayar pajak atau biaya, atau

mengajukan tawaran untuk kontrak pengadaan.

4. Transformation : Tahap tertinggi, sebagian besar berkaitan erat dengan

konsep pemerintahan, melibatkan penciptaan kembali bagaimana fungsi

pemerintah dipahami dan terorganisir.

Lima tahapan perkembangan e-government menurut United Nations Division

for Public Economics and Public Administration (Al-Hashmi & Darem, 2008, pp.

153-154) adalah sebagai berikut :

1. Emerging : Sebuah kehadiran resmi pemerintah secara online didirikan

melalui beberapa situs resmi independen. Informasi masih terbatas, dasar

dan statis.

2. Enhanced : Situs pemerintah meningkat, informasi menjadi lebih dinamis.

Konten dan informasi diperbarui dengan lebih teratur.

3. Interactive : Pengguna dapat men-download formulir, mengirim e-mail ke

pejabat, berinteraksi melalui web dan membuat janji dan permintaan.

4. Transactional : Pengguna dapat benar-benar membayar untuk jasa atau

melakukan transaksi keuangan secara online.

5. Seamless : Integrasi penuh dari pelayanan elektronik yang melintasi batas-

batas administrasi. Jumlah integrasi fungsi elektronik dan jasa melintasi

batas-batas administrasi dan departemen.

Berbagai tahapan atau model pembangunan e-government mencerminkan

transformasi yang dimulai dari sebuah publish informasi (online statis) yang

kemudian berkembang menjadi interaktif dan integrasi (Mundy & Musa, 2010, p.

149).

2.2 Implementasi E-Government di Indonesia

E-Government di Indonesia mulai dilirik sejak tahun 2001 yaitu sejak

munculnya Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2001 tgl. 24 April 2001 tentang

Telematika (Telekomunikasi, Media dan Informatika) yang menyatakan bahwa

aparat pemerintah harus menggunakan teknologi telematika untuk mendukung

11

Page 13: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

good governance dan mempercepat proses demokrasi. Namun dalam

perjalanannya inisiatif pemerintah pusat ini tidak mendapat dukungan serta respon

dari segenap pemangku kepentingan pemerintah yaitu ditandai dengan

pemanfaatan teknologi informasi yang belum maksimal. Di Indonesia, e-

government diperlukan untuk transformasi pemerintahan menuju tata kelola yang

demokratis, mendukung kesetimbangan antara pemerintah pusat dan daerah,

fasilitasi komunikasi antara pemerintah pusat dan daerah dan transformasi menuju

era Masyarakat Informasi.

Menurut Nugroho (2007), Tahapan perkembangan implementasi e-

government di Indonesia dibagi menjadi empat :

1. Web Presence, yaitu memunculkan website daerah di internet. Dalam

tahap ini, informasi dasar yang dibutuhkan masyarakat ditampilkan dalam

website pemerintah.

2. Interaction,ele yaitu web daerah yang menyediakan fasilitas interaksi

antara masyarakat dan Pemerintah Daerah. Dalam tahap ini, informasi

yang ditampilkan lebih bervariasi, seperti fasilitas download dan

komunikasi E-mail dalam website pemerintah.

3. Transaction, yaitu web daerah yang selain memiliki fasilitas interaksi juga

dilengkapi dengan fasilitas transaksi pelayanan publik dari pemerintah.

4. Transformation, yaitu dalam hal ini pelayanan pemerintah meningkat

secara terintegrasi.

Pelaksanaan E-Government di Indonesia pada awalnya sebagian besar barulah

pada tahap publikasi situs oleh pemerintah atau baru pada tahap pemberian

informasi. Data Maret 2002 menunjukkan 369 kantor pemerintahan telah

membuka situs mereka. Akan tetapi 24% dari situs tersebut gagal untuk

mempertahankan kelangsungan waktu operasi karena anggaran yang terbatas.

Pada tahun 2003, di era Presiden Megawati Soekarno Putri, Pemerintah

mengeluarkan suatu kebijakan yang lebih fokus terhadap pelaksanaan E-Gov,

melalui Instruksi Presiden yaitu Inpres Nomor 3 tahun 2003. Inpres ini berisi

tentang Strategi Pengembangan E-gov yang juga sudah dilengkapi dengan

berbagai Panduan tentang e-gov seperti: Panduan Pembangunan Infrastruktur

12

Page 14: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Portal Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem Dokumen Elektronik Pemerintah;

Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan lain-lain.

Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada

tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan e-gov

di pusat dan daerah. Dalam Inpres ini, Presiden dengan tegas memerintahkan

kepada seluruh Menteri, Gubernur, Walikota dan Bupati untuk membangun E-

government dengan berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi & Informasi. Di

lihat dari pelaksanaan aplikasi e-gov setelah keluarnya Inpres ini maka dapat

dikatakan bahwa perkembangan pelaksanaan implementasi E-Gov masih jauh dari

harapan. Data dari Depkominfo (2005) menunjukkan bahwa hingga akhir tahun

2005 lalu Indonesia baru memiliki:

1. 564 domain go.id;

2. 295 website pemerintah pusat dan pemda;

3. 226 website telah mulai memberikan layanan publik melalui website;

4. 198 website pemda masih dikelola secara aktif.

Beberapa pemerintah daerah memperlihatkan kemajuan cukup berarti. Bahkan

Pemkot Surabaya sudah mulai memanfaatkan e-gov untuk proses pengadaan

barang dan jasa (e-procurement). Beberapa pemda lain juga berprestasi baik

dalam pelaksanaan e-gov seperti: Pemprov DKI Jakarta, Pemprov DI Yogyakarta,

Pemprov Jawa Timur, Pemprov Sulawesi Utara, Pemkot Yogyakarta, Pemkot

Bogor, Pemkot Tarakan, Pemkab Kebumen, Pemkab. Kutai Timur, Pemkab.

Kutai Kartanegara, Pemkab Bantul, Pemkab Malang.

Perkembangan dan pembangunan telematika memasuki babak baru pada awal

tahun 2005 dengan digabungkannya Ditjen Postel yang dahulu berada di bawah

Departemen Perhubungan kedalam Depkominfo. Satriya (2005) melihat

penggabungan tersebut seyogyanya bisa mempercepat gerak pelaksanaan aplikasi

egov di seluruh tanah air dan dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk

penyediaan infrastruktur telematika yang sekaligus disinkronkan dengan berbagai

aplikasi prioritas.

Begitu pula dari sisi regulasi, sudah ada Instruksi Presiden (Inpres) No. 3

Tahun 2003 tentang Strategi Pengembangan Egov yang juga sudah dilengkapi

dengan berbagai Panduan tentang egov seperti: Panduan Pembangunan

13

Page 15: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Infrastruktur Portal Pemerintah; Panduan Manajemen Sistem Dokumen

Elektronik Pemerintah; Pedoman tentang Penyelenggaraan Situs Web Pemda; dan

lain-lain. Demikian pula berbagai panduan telah dihasilkan oleh Depkominfo pada

tahun 2004 yang pada dasarnya telah menjadi acuan bagi penyelenggaraan egov di

pusat dan daerah. Sayangnya beberapa peraturan payung yang diharapkan bisa

segera selesai masih belum terwujud, seperti RUU tentang Informasi, dan

Transaksi Elektronik yang masih belum dibahas di DPR.

Dalam bidang kebijakan, kelihatannya pemerintah belum berhasil menyusun

suatu langkah konkrit yang dapat menggerakkan berbagai komponen pemerintah

(lintas sektor) untuk saling bekerja sama membangun dan menjalankan aplikasi

yang memang harus disinergikan. Hingga sekarang pemanfaatan telematika untuk

Kartu Tanda Penduduk, Perpajakan, Imigrasi, dan Kepegawaian yang sangat

dibutuhkan dalam reformasi pemerintahan masih belum terlaksana. Masih

mahalnya tarif Internet, termasuk Broadband, rupanya telah mulai menarik

perhatian Menteri Kominfo.

Indonesia pada saat ini berada dalam proses transisi dari sistem pemerintahan

yang fundamental menuju pada sistem pemerintahan yang demokratis transparan.

Proses transisi ini memberikan peluang bagi penataan ulang berbagai sistem

kehidupan berbangsa dan bernegara dimana pemerintahan dapat kembali

menempatkan kepentingan rakyat pada posisi sentral. Perubahan yang terjadi juga

harus diikuti dengan kelancaran komunikasi dengan lembaga pemerintahan dan

mendorong partisipasi masyarakat luas agar tidak muncul ketidakpastian dan

kesalah pahaman akan perubahan yang terjadi. Pemerintah harus terbuka terhadap

aspirasi masyarakat dan mampu menanggapi semua aspirasi secara cepat dan

efektif.

Tindakan yang indonesia lakukan pun tidak akan lepas dari pengamatan

masyarakat internasional, disinilah pemerintah harus memberikan informasi yang

komprehensif kepada masyarakat luas agar tidak menempatkan indonesia pada

posisi yang salah. Perubahan yang dijalani ini mendorong bangsa menuju era

masyarakat informasi.

Kemajuan teknologi terjadi dengan sangat pesat dan memiliki potensi yang

memudahkan proses pengolahan data dalam skala yang kompleks dan besar. Hal

14

Page 16: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

ini tentu mendorong indonesia, terutama ibukota Jakarta untuk turut serta

menyesuaikan diri dengan teknologi yang ada. Kemajuan teknologi

memungkinkan sistem pemerintahan yang transparan dan mendorong bangsa

menuju masyarakat informasi. Melalui pengembangan e-government yang sedang

berlangsung, bangsa diharapkan akan mampu mengoptimalkan pemanfaatan

teknologi informasi yang mencakup beberapa aktivitas yang berkaitan:

1. Pengolahan data, informasi, sistem manajemen dan sistemasi proses kerja

2. Pelayanan publik yang dapat diakses secara mudah dan murah oleh

masyarakat luas

3. Sistem pemerintahan yang transparan untuk menghindari tindakan atau

kejadian yang tidak terduga

Ada beberapa faktor yang menghambat berkembangnya E-Government dalam

pemerintahan Indonesia, menurut Sosiawan (2011) antara lain:

1. Belum adanya standarisasi yang jelas tentang implementasi e-government

dan sosialisasi tentang bagaimana penyelenggaraan situs pemerintah daerah

yang riil dan ideal. Artinya walapun undang-undang, peraturan pemerintah

dan petunjuk pedoman sudah ada namun masing-masing pemda masih

menerjemahkannya secara sendiri-sendiri karena persoalan petunjuk teknis

dan operasionalnya yang tidak jelas dan “ngambang’.

2. Belum tersedianya sumber daya manusia ( SDM) yang memadai atau

minim dari segi skill dan manajerial dalam pengelolaan situs pemda

sehinga masih banyak pemkab dan pemkot yang ragu menerapkan e-gov.

3. Penetrasi pasar hardware dan provider layanan jasa teknologi komunikasi

dan informasi belum merata hingga daerah-daerah, sehingga bukan hanya

masalah dalam suprastrukturnya saja tetapi dalam infrastrukturnya juga

masih kurang memadai. Masalah tersebut juga diperparah dengan masih

mahalnya sarana dan prasarana teknologi ICT.

4. Masih belum meratanya Literacy masyarakat berkaitan dengan

pemanfaatan e-gov karena mayoritas penduduk berada pada garis golongan

menengah ke bawah.

15

Page 17: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Sedangkan menurut Kurniawan (2011) beberapa hambatan yang dialami

dalam implementasi E-Government dapat dinilai dari beberapa aspek. Adapun

aspek-aspek tersebut didapatkan dari hasil pengamatan Kementrian Komunikasi

yang menyimpulkan bahwa mayoritas situs pemerintah Pusat dan pemerintah

Daerah masih terkendala dalam aspek-aspek berikut ini:

1. E-Leadership: prioritas dan inisiatif negara di dalam mengantisipasi dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi;

2. Infrastruktur Jaringan Informasi: kondisi infrastruktur telekomunikasi serta

akses, kualitas, lingkup, dan biaya jasa akses;

3. Pengelolaan Informasi: kualitas dan keamanan pengelolaan informasi;

4. Lingkungan Bisnis: kondisi pasar, sistem perdagangan, dan regulasi yang

membentuk konteks perkembangan bisnis teknologi informasi;

5. Masyarakat dan Sumber Daya Manusia: difusi teknologi informasi

didalam kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi, serta

sejauh mana teknologi informasi disosialisasikan kepada masyarakat

melalui proses pendidikan.

Di dalam lain sisi, Kurniawan juga menyimpulkan bahwa terdapat

sejumlah kelemahan pembentukan e-government di Indonesia, antara lain:

1. Pelayanan yang diberikan situs pemerintah belum ditunjang oleh sistem

manajeman dan proses kerja yang efektif karena kesiapan peraturan,

prosedur dan keterbatasan SDM sangat membatasi penetrasi komputerisasi

ke dalam sistem pemerintah;

2. Belum mapannya strategi serta tidak memadainya anggaran yang

dialokasikan untuk pengembangan e-government;

3. Inisiatif merupakan upaya instansi secara sendiri-sendiri; dengan demikian

sejumlah faktor seperti standardisasi, keamanan informasi,otentikasi, dan

berbagai aplikasi dasar yang memungkinkan interoperabilitas antar situs

secara andal, aman, dan terpercaya kurang mendapatkan perhatian

4. Kesenjangan kemampuan masyarakat untuk mengakses jaringan internet.

Kemajuan teknologi informasi memberikan manfaat yang besar bagi

kesejahteraan masyarakat. Terutama pada era globalisasi sekarang ini, kemajuan

teknologi diperlukan dan dimanfaatkan dalam segala bidang. Salah satunya adalah

16

Page 18: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

pelayanan pemerintah kepada publik. Kemajuan teknologi komunikasi dan

informasi yang pesat serta potensi pemanfaatannya secara luas, membuka peluang

bagi pengaksesan, pengelolaan dan pendayagunaan informasi dalam volume yang

besar secara cepat dan akurat. Selain itu pemanfaatan teknologi komunikasi dan

informasi dalam proses pemerintahan akan meningkatkan efisiensi, efektifitas,

transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, yang sering disebut

dengan e-government (electronic government) atau sering disingkat dengan e-gov.

Dengan adanya e-government, pelayanan bisa lebih cepat dan praktis,

mengingat jumlah penduduk Indonesia yang makin bertambah tiap tahunnya.

Namun pada kenyataannya e-gov sering tidak dapat berjalan dengan lancar, baik

di pemerintahan pusat maupun di beberapa pemerintahan daerah. E-gov sering

diidentikan dengan suatu proyek sehingga bagi beberapa kepala daerah

(pemerintah daerah) berasumsi bahwa untuk mengimplementasikan e-gov pasti

membutuhkan biaya yang besar dan belum tentu dapat bertahan lama karena ada

beberapa daerah yang sudah mengimplementasikan e-gov dengan sistem proyek,

setelah proyek tersebut selesai, e-gov pun selesai (tidak berfungsi lagi). Dalam

mengimplementaiskan e-gov, ada beberapa kendala yang harus dihadapi. Antara

lain:

1. Belum ada komitmen dari kalangan elite politik, dalam hal ini yaitu kepala

daerah (pemerintah daerah) untuk melaksanakan e-gov dalam memberikan

pelayanan prima kepada masyarakat. Jadi, meskipun sudah tersedia dana

dan aparat yang kompeten dalam bidang teknologi informasi, e-gov tidak

akan terlaksana.

2. Faktor Sumber Daya Manusia, Karena e-gov pada awalnya dilaksanakan

dengan sistem proyek dan tidak adanya transformasi pengetahuan kepada

aparat yang berwenang (bertugas sebagai operator yang mengupdate data),

maka setelah proyek tersebut selesai, aparat tersebut kurang mampu untuk

mengoperasikan programnya sehingga data yang tersedia tidak update lagi.

Kemudian karena kurangnya kesadaran dari beberapa aparat di dinas-dinas

setempat, maka aparat yang bertugas sebagai operator yang mengupdate

data harus turun sendiri ke lapangan untuk mencari data yang diperlukan.

17

Page 19: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Salah satu poin penting di dalamnya yakni pemerintahan yang berbasis

elektronik (E-Government) nyatanya dipandang masih tertinggal cukup jauh

dibandingkan negara lain di kawasan Asia Tenggara. Salah satu isunya yakni

masih tidak meratanya daya saing penyelenggaraan E-Government di seluruh

wilayah Indonesia. Seperti yang dikatakan oleh Kepala Deputi BPPT Bidang

Teknologi Informasi Energi dan Material (TIEM), Hammam Riza dalam

pemberitaan CNN Indonesia, dirinya merujuk pada survey yang dilakukan oleh

PBB yang berjudul E-Government Survey 2014, yang di dalamnya menempatkan

Indonesia pada peringkat 106 dari 193 negara di dunia soal pengadopsian

pemerintahan yang berbasis digital ini. Dirinya menilai, meski Indonesia telah

cukup lama ‘mencoba’ untuk mengadopsi langkah ini, namun tak ada peraihan

peringkat yang signifikan dalam skala global. Meskipun selama dua dekade

Indonesia mengembangkan E-Goverment, akan tetapi peringkat kita secara global

masih jauh. Salah satu isu utama dari persoalan ini ialah tidak adanya sistem E-

Government yang merata di setiap daerah, alhasil kesenjangannya mungkin cukup

besar. Ada banyak desa atau kabupaten dan kota yang penyelenggaraan e-

government sangat baik, tapi survei yang dilakukan PBB melihat secara

keseluruhan dan wilayah Indonesia masih banyak yang belum menerapkan prinsip

e-goverment sepenuhnya.

Inti masalah sebenarnya cukup ‘klasik’, yakni pemerataan jaringan internet

di seluruh wilayah Indonesia yang menjadi masalah utama di negeri ini.

Cukup adil rasanya jika penerapan E-Government yang merata akan bisa terwujud

jika jaringan internet juga tersedia sampai tingkat desa. Kemudian transparansi

yang dilakukan pemerintah sendiri sebenarnya sudah mulai ditunjukkan dengan

beberapa langkah yang dilakukan, di antaranya mulai dibukanya portal data

pemerintah Indonesia Portal.id yang bisa dimanfaatkan untuk mengawasi kinerja

pemerintah, serta beberapa dukungan terkait pemanfaatan open data dalam ajang

kreasi hackathon yang sempat diadakan beberapa waktu lalu. Di samping itu, jelas

masih banyak manfaat positif lain jika penerapan E-Government ini digenjot di

waktu mendatang. Seperti misalnya saja, dalam skala nasional, manfaat terdekat

yang paling bisa dirasakan ialah pelayanan publik yang tentu akan semakin prima

lewat solusi digital. Sebagai contoh saja, fungsi e-KTP yang hingga detik ini tak

18

Page 20: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

kunjung memiliki fungsi yang jelas di masyarakat, bisa mulai diterapkan demi

kemajuan masyarakat bersama.

2.3 Analisis Peran E-Government dalam Mewujudkan Good Governance

2.3.1 Urgensi Good Governance

Upaya memperbaiki penyelengaraan pe¬merintahan di Indonesia bukanlah

hal baru, beberapa kegiatan telah pernah dilakukan antara lain Program Pelayanan

Prima yang diprakarsai oleh Kementerian PAN. Istilah Good Governance sendiri

muncul bersamaan dengan program-pro¬gram yang didukung lembaga luar,

namun tidak berarti kegiatan yang dilaksanakan bukan kegia¬tan yang merupakan

aspirasi masyarakat, Keinginan masyarakat untuk memperoleh peme¬rintahan

yang baik (Good Governance) sudah ada sejak dahulu, bahkan sebagian

masyarakat memimpikan dipimpin oleh “Ratu Adil’ yang dipercaya akan

memimpin dengan mementingkan kepentingan masyarakat dan mencapai

kemakmuran. Jadi adanya Tata Pemerintahan yang baik bukan merupakan kondisi

yang diharapkan dari luar namun menjadi impian masyarakat banyak. Pada

hakekatnya tujuan tata kepemerintahan yang baik (good governance) adalah

tercapainya kondisi pemerintahan yang dapat menjamin kepentingan/pelayanan

publik secara seimbang dengan melibatkan kerjasama antar semua komponen

pelaku (negara, masyarakat madani, lembaga-lembaga masyarakat, dan pihak

swasta). Paradigma tata kepemerintahan yang baik menekankan arti penting

kesejajaran hubungan antara institusi negara, pasar, dan masyarakat. Semua

pelaku harus saling mengetahui apa yang dilakukan oleh pelaku lainnya serta

membuka ruang dialog agar para pelaku saling memahami perbedaan-perbedaan

di antara mereka. Melalui proses tersebut diharapkan akan tumbuh konsensus dan

sinergi dalam penerapan program-program tata kepemerintahan yang baik di

masyarakat.

Ada empat belas karakteristik yang dapat terhimpun dari telusuran wacana

good governance (http://good-governance.bappenas.go.id), yaitu: (1) Wawasan ke

depan (visionary); (2) Keterbukaan dan Transparansi (openness and

trans¬parency); (3) Partisipasi Masyarakat (participa¬tion); (4)

Akuntabilitas/Tanggunggugat (accounta¬bility); (5) Supremasi Hukum (rule of

law): (6) Demokrasi (democracy); (7) Profesionalisme dan Kompetensi

19

Page 21: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

(profesionalism and competency); (8) DayaTanggap (responsiveness); (9)

Keefisienan dan Keefektifan (efficiency and effecti¬veness); (10) Desentralisasi

(decentralization); (11) Kemitraan dengan Swasta dan Masyarakat (private and

civil society partnership); (12) Komitmen pada Pengurangan Kesenjangan

(com¬mitment to discrepancy reduction); (13) Komitmen pada Pasar yang fair

(commitment to fair market); dan (14) Komitmen pada Lingkungan Hidup

(commitment to environmental protection);

Kemajuan teknologi informasi (komputer dan telekomunikasi) terjadi

sedemikian pesatnya sehingga data, informasi dan pengetahuan dapat diciptakan

dengan sangat cepat dan dapat segera disebarkan ke seluruh lapisan masyarakat di

berbagai belahan dunia dalam hitungan detik. Hal ini berarti bahwa setiap

individu di berbagai belahan dunia dapat saling berkomunikasi kepada siapapun

yang dikehendakinya. Buah dari kemajuan pesat teknologi informasi ini dapat

mempengaruhi bagaimana pemerintahan di masa modem ini harus bersikap secara

benar dan efektif mereposisikan perananannya dalam melayani masyarakatnya.

Secara umum pengimplementasian e-government diyakini akan

memperbaiki kinerja pengelolaan pemerintahan di Indonesia. Maraknya korupsi di

Indonesia dan rendahnya kepercayaan investor asing terhadap pemerintah

Indonesia menunjukkan rendahnya kualitas manajemen pemerintahan Indonesia.

Karena itu, diperlukan suatu manajemen pemerintah yang sangat menonjolkan

unsur transparansi, sebagai salah factor penting untuk menghilangkan KKN

(kolusi, kompsi, nepotisme) di pemerintahan. Rendahnya transparansi ini

menyebabkan sukarnya mekanisme pengawasan berjalan dengan lancar.

Salah satu solusi dan alternatif yang menjanjikan untuk menciptakan transparansi

adalah sistem pengelolaan pemerintahan secara elektronik atau electronic

government (e-government). Pengelolaan lembaga/instansi secara elektronik baik

untuk swasta maupun pemerintahan selain mcningkatkan transparansi, juga bisa

mening-katkan efisiensi (menurunkan biaya dan meningkatkan

efektivitas/meningkatkan daya hasil). Saat ini cukup banyak negara yang sudah

menerapkan e-government. Di antaranya adalah Singapura, Australia, AS, Jerman,

Inggris, Malaysia, Taiwan, dan Selandia Baru

20

Page 22: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

2.3.2 Hambatan dan Tantangan Mewujudkan Good Governance melalui E-

Government

Hambatan penerapan e-government dapat lihat misalnya dari hasil

pengamatan yang dilakukan Kementerian Komunikasi yang menyimpul-kan

bahwa mayoritas situs pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah masih berada

pada tingkat persiapan (pertama) apabila ditinjau dari sejumlah aspek: (1) E-

Leadership: prioritas dan inisiatif negara di dalam mengantisipasi dan

memanfaatkan kemajuan teknologi informasi; (2) Infrastruktur Jaringan

Informasi: kondisi infrastruktur telekomunikasi serta akses, kualitas, lingkup, dan

biaya jasa akses; (3) Pengelolaan Informasi: kualitas dan keamanan pengelolaan

informasi; (4) Lingkungan Bisnis: kondisi pasar, sistem perdagangan. dan regulasi

yang membentuk konteks perkembangan bisnis teknologi informasi; (5)

Masyarakat dan Sumber Daya Manusia: difusi teknologi informasi didalam

kegiatan masyarakat baik perorangan maupun organisasi, serta sejauh mana

teknologi informasi disosialisasikan kepada masyarakat melalui proses pendidikan

(Kurniawan, 2006).

2.3.3 Peran E-Government dalam Mewujudkan Good Governance

Berbagai masalah yang dihadapi Indonesia dalam menerapkan e-

government, di antaranya adalah masih kurangnya infrastruktur yang ada, masalah

sumber daya manusia dan lain-lain. Namun demikian. karcna penerapan e-govern-

ment sudah menjadi tuntutan masyarakat untuk mcndapatkan layanan yang lebih

baik dan juga karena tuntutan penerapan otonomi daerah, maka pemerintah (pusat

atau daerah) harus segera menerapkannya dengan segala keterbatasan yang ada.

Menurut Rasyid (2000), dalam rangka penerapan good governance dan e-

government, terdapat empat prinsip dasar yang perlu diperhatikan yaitu: kepastian

hukum, keterbukaan, akuntabilitas, dan profesionalitas untuk peningkatan layanan

dan pemberdayaan masyarakat. Sedangkan menurut Hardijanto (2000) bahwa

peningkatan pelayanan kepada masyarakat harus terus menerus diusahakan

perubahan peran dengan cara optimalisasi standar pelayanan dengan prinsip cepat,

tepat, memuaskan, transparan dan non diskriminatif serta menerapkan prinsip-

prinsip akuntabilitas, dan pertimbangan efisiensi (http://www.bogor.net/idkf/idkf-

2/wawancara).

21

Page 23: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Implementasi e-government yang diyakini mampu mengurangi peluang

penyalahgunaan wewenang dan mengurangi biaya operasional pemerintah sudah

semakin mendesak untuk segera diterapkan. Namun demikian, sebagaimana

diuraikan di atas, berbagai persoalan baik teknis maupun kemampuan sumber

daya manusia (SDM) masih menghambat. Karena e-government lebih mendasar

dari sekedar komputerisasi dan otomatisasi layanan. Penerapannya amat

ditentukan seberapa serius pemerintah mengurangi birokrasi yang selama ini

identik dengan uang (Bisnis Indonesia, 25/01/2001).

Setidaknya ada tiga faktor yang menyebabkan pentingnya “E-

Government” dalam pembangunan masyarakat jaringan (network society): (1)

Elektronisasi komunikasi antara sektor publik dan masyarakat menawarkan

bentuk baru partisipasi dan interaksi keduanya. Waktu yang dibutuhkan menjadi

lebih singkat, disamping tingkat kenyamanan pelayanan juga semakin tinggi. Di-

samping itu bentuk transaksi baru ini akan menyebabkan tingginya tingkat

pemahaman dan penerimaan masyarakat terhadap tindakan yang dilakukan oleh

pemerintah; (2) Cyberspace dalam pelayanan publik memungkinkan penghapusan

struktur birokrasi dan proses klasik pelayanan yang berbelit-belit. Tujuan realistis

yang hendak dicapai melalui cyberspace adalah efisiensi pelayanan dan

penghematan finansial. Disamping itu, informasi online dalam pelayanan publik

dapat meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat mengenai proses dan

persyaratan sebuah pelayanan publik; (3) E-government menyajikan juga

informasi-informasi lokal setempat. Penggunaan internet dalam sektor publik

akan memungkinkan kemampuan kompetisi masyarakat lokal dengan

perkembangan internasional dan global.

Dalam rangka implementasi e-government, tentu saja ada beberapa

prioritas utama yang akan dilaksanakan, karena tidak semua jenis layanan dapat

difasilitasi dengan internet atau dilayani melalui internet, baik karena keterbatasan

infrastrukturnya maupun SDM-nya, terutama publik yang akan melakukan

berbagai transaksi layanan atau yang membutuhkan layanan. Menurut Abidin

(2000), ada beberapa prioritas utama dalam melakukan implementasi e-govern-

ment, antara Iain: (1) Pemulihan ekonomi (dapat mendorong kegiatan investasi,

pengembangan sistem informasi untuk arus investasi, dan ke-lanjutan EDI. EDI:

22

Page 24: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Electronic Data Interchange, adalah suatu bentuk pertukaran informasi

perdagangan melalui jaringan privat (tidak memanfaatkan internet) dan biasanya

digunakan di pelabuhan dan bea cukai. Dengan memanfaatkan E-Government,

diharapkan implementasi EDI dapat lebih ditingkatkan dengan memanfaatkan

teknologi internet untuk memperlancar kegiatan ekspor/impor melalui pelabuhan

laut/udara). (2) Layanan masyarakat umum, misalnya SIMTAP (Sistem Informasi

Manajemen Satu Atap). (3) Aplikasi fungsional tiap departemen (pengembangan

data hasil pengelolaan data potensi di tiap daerah yang dapat diolah dalam bentuk-

bentuk yang informatif, misalnya grafik yang harus tersedia untuk perencanaan di

daerah, pendaftaran paten dan hak cipta produk-produk pengembangan dari

daerah, dan lain-lain).

2.4 Pembentukan Masyarakat Informasi

Masyarakat mengandung pengertian tentang suatu kesatuan kelompok

yang berhimpun dan bersatu dalam wadah baik bentuk organisasi formal maupun

non-formal yang menempati tempat tertentu, mempunyai ciri-ciri seperti adanya

ikatan dan mempunyai kesamaan-kesamaan atas beberapa hal.  Setiap kelompok

masyarakat selalu berusaha untuk mempertahankan eksistensinya dan

mengembangkan agar tidak tersingkirkan (Sutomo,2005).

Informasi merupakan data-data yang diolah melalui sistem pengelola

sehingga memiliki arti dan bernilai bagi seseorang. Selain itu, informasi dapat

diartikan juga sebagai ilmu pengetahuan yang terus berkembang sejalan dengan

usaha dan kemampuan manusia sesuai kegunaanya. Dalam perkembangannya,

informasi sering dikaitkan dengan teknologi komputer dan perangkatnya. Disadari

atau tidak, dinamika informasi yang terjadi membawa perubahan bagi masyarakat.

Masyarakat yang mendapatkan kesempatan dan akses informasi secara

cepat dan tepat akan jauh lebih maju dibandingkan mereka yang kurang mendapat

pengetahuan infrmasi . Misi utama masyarakat informasi adalah mewujudkan

masyarakat yang sadar tentang pentingnya informasi, ilmu pengetahuan dan

teknologi, terciptanya suatu layanan informasi yang terpadu, terkoordinasi dan

terdokumentasi serta tersebarnya informasi ke masyarakat luas secara cepat, tepat

dan bermanfaat. Masyarakat informasi ditandai dengan adanya perilaku informasi

yang merupakan keseluruhan perilaku manusia yang berhubungan dengan sumber

23

Page 25: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

dan saluran informasi, dengan tujuan tertentu sebagai akibat adanya kebutuhan

untuk memenuhi tujuan tertentu, perilaku mencari informasi yang ditujukan

seseorang ketika berinteraksi dengan sistem informasi, dan perilaku pengguna

informasi yaitu perilaku yang dilakukan seseorang ketika menggabungkan

informasi yang ditemukannya dengan pengetahuan dasar yang sudah ia miliki

sebelumnya.

Informasi menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia. Masyarakat

yang mendapat kesempatan lebih dulu, akses lebih luas dan tepat waktu akan

dapat mengurus dan mengatur dunia. Sementara kelompok masyarakat yang tidak

atau kurang memperolehi kesempatan dan akses informasi yang mereka butuhkan

secara memadai akan jauh tertinggal.

Faktor-faktor penentu pembentukan masyarakat informasi adalah :

1. Kemajuan dalam pendidikan, dengan kemampuan baca tulis dan

pembelajaran orang bisa menguasai pengetahuan. Akses terhadap

informasi pilihan yang memilki nilai guna, berasal dari keaktifan dalam

mencari informasi, biasanya meelalui kebiasaan membaca. Salah satu

budaya yang menyertai masyarakat informasi adalah tingginya budaya

baca. Budaya diawali dari sesuatu yang sering atau bisa diperoleh dari

membaca diantaranya menguasai ilmu pengetahuan secara luas,

meningkatkan kemampuan agar meningkatnya taraf hidup, mengatasi

masalah, serta mempertajam pandangan.

2. Perubahan karakteristik pola kerja, orang selalu mencari informasi dan

pengetahuan agar bisa bekerja dengan cepat, efektif dan efesien.

3. Perubahan dalam cara menyebarkan pengetahuan, mulai dari konvensional

kepada penyebaran informasi yang menggunakan alat-alat canggih.

4. Perubahan dalam cara mencari pengetahuan, semakin besarnya rasa ingin

tahu pada diri seseorang sehingga berupaya untuk mendapatkan informasi

dengan spesifik.

5. Kemajuan dalam penciptaan alat-alat untuk menyebarkan dan mengases

pengetahuan baru.

24

Page 26: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Kelima faktor tersebut diatas berorientasi pada kebutuhan untuk

mendapatkan informasi sesuai keinginan dan kebutuhan pencari informasi, dengan

ciri-ciri masyarakat informasi seperti:

1. Sumber informasi terjangkau oleh semua lapisan masyarakat.

2. Adanya kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya informasi dalam

berbagai aktivitas kehidupan.

3. Berkembangnya lembaga-lembaga perpustakaan, dokumentasi dan

informasi secara merata.

4. Terbukanya pandanagan dan wawasan masyarakat dalam pmanfaatan

teknologi informasi secara tepat guna.

5. Kemajuan sumber daya manusia, informasi dan fisik yang memanfaatkan

ilmu pengetahuan dan teknologi.

6. Informasi dikelola dengan baik, disajikan tepat waktu dan dikemas dengan

teknologi dapat dikembangkan sebagai suatu komoditi yang bernilai

ekonomis.

Jika ditinjau dari sumber daya dan infrastruktur, unsur dari masyarakat

informasi itu harus memilki, yaitu:

1. Infrastruktur jaringan telekomunikasi yang terjangkau oleh masyarakat.

2. Masyarakat pemakai dan penyedia informasi.

3. Sumber daya manusia yang terampil dalam teknologi informasi.

4. Industri-industri teknologi informasi yang beragam.

5. Otoritas yang mengatur tentang teknologi informasi .

Dari penjelasan diatas, pembentukan masyarakat tradisional menjadi

masyarakat informasi yang berbasis pengetahuan harus melewati tahapan-tahapan

perkenalan kepada masyarakat tentang oprasionalisasi teknologi informasi dan

penyelesaian atau pemilihan terhadap informasi yang bersifat mmberdayakan

masyarakat sehingga meningkatkan taraf hidup, penegetahuan dan keahlian

masyarakat.

2.4.1 Faktor Pendorong Masyarakat Informasi

Masyarakat informasi terbentuk atas beberapa faktor yang berdampak

terjadinya evolusi dimasyarakat tersebut, serta mulainya kebutuhan informasi

25

Page 27: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

yang tinggi setelah sekian lama berada pada fase masyarakat industri, faktor-

faktor terbentuknya masyarakat informasi adalah :

1. Dinamika informasi dan komunikasi.

2. Perkembangan teknologi komputer.

3. Perkembangan teknologi komunikasi.

Perkembangan teknologi komputer dan teknologi informasi sekarang lebih

dikenal dengan perkembangan ICT atau Information and Communication

Technology yang berkembang di negara industri. Dua teknologi yang

mempercepat pergerakan informasi dimasyarakat yang kemudian menjadi ciri dari

masyarakat maju seperti, penggunaan TV, telepon, komputer. Suatu kejadian

ditempat yang sangat jauh dapat seketika diketahui oleh masyarakat (real time)

dan pada saat itu juga (real time).

Dinamika saat ini, kita memang tergantung kepada informasi, dan

sekarang kita juga tergantung kepada teknologi penyimpanan informasi.

Teknologi komputer dan teknologi informasi telah memberikan jawaban terhadap

kebutuhan teknologi penyimpanan informasi tersebut. Bahkan komputer

merupakan teknologi yang lebih dari sekedar teknologi penyimpanan informasi,

pemeroses analisis, dan bahakan dapat mengkomunikasikan kepada komputer

lain. Inilah kelebihan komputer dalam menangani informasi.

Ada beberapa elemen yang harus diperhatikan untuk memasuki

masyarakat informasi, diantaranya :

1. Masyarakat yang tidak buta huruf.

2. Pemanfaatan komputer.

3. Infrastruktur telekomunikasi.

4. Industri percetakan yang maju.

5. Industri TV dan Radio yang maju.

6. Minat baca yang tinggi.

7. Sistem perpustakaan yang maju.

Saat ini, hampir semua pergerakan informasi dilakukan dengan

menggunakan teknologi komputer. Komputer bahkan dapat digunakan untuk

menerima siaran televisi, transaksi perbankan, transaksi perdaganagan, ekspor

impor, input data, dan lain sebagainya.

26

Page 28: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Untuk memasuki masyarakat informasi, kemungkinan realisasi tersebut

akan menimbulkan permasalahan.  Munculnya permasalahan itu dikarenakan

adanya kemiskinan, keterbelakangan pendidikan, tidak terampil, dan

ketidasadaran masyarakat akan pentingnya teknologi.

2.4.2 Teknologi Komunikasi dalam Masyarakat Informasi

Teknologi komunikasi dan infromasi saat ini semakin maju, baik software

maupun hardware. Kemajuan ini membentuk sebuah masyarakat informasi.

Seperti yang telah dijelaskansebelumnya, masyarakat informasi merupakan

masyarakat yang menjadikan informasi sebagai penunjang utama sebuah

kehidupan.Teknologi yang dijadikan sebagai teknologi utama masyarakat

informasi yaitu komputer. Komputer merupakan bukti perkembangan suatu

teknologi. Dengan munculnya komputer inimenyebabkan berkembangnya

teknologi komunikasi dan teknologi informasi di kalanganmasyarakat, khususnya

masyarakat informasi.

Masyarakat Informasi menghadapkan pada tantangan-tantangan baru dan

kesempatan perkembangan-perkembangan menuju seluruh area dari masyarakat.

Teknologi membantu kitauntuk membuat koneksi-koneksi baru. Koneksi-koneksi

dimana tantangan tradisional menerimaapa yang mungkin, dan ketika hal tersebut

menjadi mungkin. Perkembangan masyarakat informasi telah menjadi bagian

penting untuk masyarakat informasi sebagai ekonomi kecil yangterbuka di dalam

pengembangan jaringan ekonomo global, dimana pengetahuan berbasis pada

inovasi yang menjadi kunci sumber dari penopang keuntungan yang kompetitif.

Pada tahap masyarakat informasi, teknologi komunikasi merupakan sebuah

kebutuhan. Dasar karya untuk masyarakat informasi telah diletakkan dengan baik

pada awal 1970an, yang meningkatkan kepekaan kalangan bisnis, intelektual, dan

masyarakat jepang terhadap nilai teknologi dan produk informasi sebagai jalan

yang paling tepat untuk mengembangkan masa depan. Membicarakan teknologi

komunikasi dalam masyarakat informasi tidak terlepas dari teknologi informasi.

Berkembangnya teknologi informasi memicu cara baru dalam kehidupan dimulai

sampi dengan berakhir, kehidupan seperti ini dikenal dengan e-life, artinya:

kehidupan ini sudah dipengaruhi oleh berbagai kebutuhan elektronik.

27

Page 29: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2003 tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan Electronic Government menyatakan bahwa

Pengembangan Electronic Government (E-Gov) merupakan upaya untuk

mengembangkan penyelenggaraan kepemerintahan yang berbasis (menggunakan)

elektronik dalam rangka meningkatkan kualitas layanan publik secara efektif dan

efisien. Melalui pengembangan Electronic Government (E-Gov) dilakukan

penataan sistem manajemen dan proses kerja di lingkungan pemerintah dengan

mengoptimasikan pemanfaatan teknologi informasi. Pemanfaatan teknologi

informasi tersebut mencakup 2 (dua) aktivitas yang berkaitan yaitu :

1. Pengolahan data, pengelolaan informasi, sistem manajemen dan proses

kerja secara elektronis.

2. Pemanfaatan kemajuan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat

diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat di seluruh wilayah

negara.

Oleh karena itu, diterapkannya konsep e-goverment bagi suatu negara

dapat memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholdernya

(masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektifitas

dan efesiensi diberbagai bidang kehidupan bernegara. Memperbaiki transparasi,

kontrol, dan akuntabilitas penyelengaraan pemerintahan dalam rangka penerapan

konsep good corporate governance. Mengurangi secara singnifikan total

administrasi, relasi dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun

stakeholder untuk keperluan aktivitas sehari-hari. Memberikan peluang bagi

pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui

interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan. Menciptakan suatu

lingkungan masyarakat baru yang dapat secara tepat menjawab berbagai

permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend

yang ada, serta meemperdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra

pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata

dan demokratis.

28

Page 30: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

2.5 Aplikasi Sistem Informasi

2.5.1 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan – Decision Support Systems

(DSS)

Sistem pendukung pengambilan keputusan kelompok (DSS) adalah sistem

berbasis komputer yang interaktif, yang membantu pengambil keputusan dalam

menggunakan data dan model untuk menyelesaikan masalah yang tidak

terstruktur. Sistem pendukung ini membantu pengambilan keputusan manajemen

dengan menggabungkan data, model-model dan alat-alat analisis yang komplek,

serta perangkat lunak yang akrab dengan tampilan pengguna ke dalam satu sistem

yang memiliki kekuatan besar (powerful) yang dapat mendukung pengambilan

keputusan yang semi atau tidak terstruktur. DSS menyajikan kepada pengguna

satu perangkat alat yang fleksibel dan memiliki kemampuan tinggi untuk

menganalisis data penting.

Jenis DSS yang memberikan dukungan yang sedikit lebih tinggi

memungkinkan baginya menganalisis seluruh isi file mengenai tingkat

penyerapan anggaran pada unit-unit lain yang terkait. Contohnya adalah laporan

gaji bulanan pegawai yang disiapkan dari file gaji. Dukungan yang lebih lagi

diberikan oleh sistem yang menyiapkan laporan total penyerapan anggaran biaya

pegawai dan tunjangan-tunjangan yang diterimanya yang diolah dari berbagai file

sistem penggajian. DSS juga memungkinkan para manajer untuk melihat dampak-

dampak Tingkat Dukungan Pemecahan Masalah Sistem Informasi Manajemen

yang mungkin timbul dari berbagai keputusan yang diambil yang disebut model

yang dapat memperkirakan dampak sebuah keputusan. Sebagai contoh: Para calon

Bupati/Walikota suatu daerah dalam rangka suatu Pilkada menjanjikan akan

menggratiskan biaya pendidikan sampai tingkat tertentu atau menggratiskan biaya

pengobatan ditingkat Puskemas, maka dampak keputusan tersebut diperkirakan

jumlah pemilih akan meningkat secara signifikan, atau justru para pemilih sama

sekali tidak mempercayainya karena hanya dianggap sebagai janji kosong belaka.

Model tersebut tidak dapat menentukan apakah janji kampanye tersebut

merupakan suatu keputusan terbaik, mereka hanya dapat menentukan apa yang

mungkin terjadi jika keputusan itu dibuat. DSS dimaksudkan untuk melengkapi

sistem informasi manajemen dalam meningkatkan pengambilan keputusan. Sistem

29

Page 31: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

informasi manajemen terutama menyajikan informasi mengenai kinerja aktivitas

untuk membantu manajemen memonitor dan mengendalikan kegiatan. Sistem

informasi manajemen ini umumnya menghasilkan pelaporan yang terjadwal

secara reguler dan tetap, berdasarkan data yang diperoleh dan diikhtisarkan dari

sistem pemrosesan kegiatan atau transaksi yang dilaksanakan. Format atau bentuk

dari pelaporan-pelaporan ini umumnya sudah ditentukan sebelumnya (baku)

penggunanya data atau informasi untuk pengambilan keputusan yang sudah pasti

dan tetap (terstruktur atau rutin), maka DSS menyajikan seperangkat kemampuan

untuk keputusan yang sifatnya tidak terstruktur, di mana DSS lebih menekankan

pada pengambilan keputusan atas situasi yang dengan cepat mengalami

perubahan, kondisi yang memerlukan fleksibilitas, dan berbagai keputusan untuk

respon yang segera.Ada dua tipe DSS yang dikenal, yaitu: Model-driven DSS dan

Data-driven DSS. Jenis DSS yang pertama merupakan suatu sistem yang berdiri

sendiri terpisah dari sistem informasi organisasi secara keseluruhan. DSS ini

sering dikembangkan langsung oleh masing-masing pengguna dan tidak langsung

dikendalikan dari divisi sistem informasi. Kemampuan analisis dari DSS ini

umumnya dikembangkan berdasarkan model atau teori yang ada dan kemudian

dikombinasikan dengan tampilan pengguna yang membuat model ini mudah

untuk digunakan.

Contoh dari model-driven DSS ini yang dipergunakan diperusahaan

pelayaran yaitu voyage estimating decision support systems. DSS ini mempunyai

kemampuan/kapabilitas untuk menghitung rincian pelayaran baik untuk masalah

keuangan maupun perhitungan teknis. Jenis DSS yang kedua, data-driven DSS,

menganalisis sejumlah besar data yang ada atau tergabung di dalam sistem

informasi organisasi. DSS ini membantu untuk proses pengambilan keputusan

dengan memungkinkan para pengguna untuk mendapatkan informasi yang

bermanfaat dari datayang tersimpan di dalam database yang besar.

Banyak organisasi atau perusahaan mulai membangun DSS ini untuk

memungkinkan para pelanggannya memperoleh data dari website-nya atau data

dari sistem informasi organisasi yang ada. Decision Support Systems meliputi

berbagai komponen yang termuat di dalam sistem pendukung ini, yaitu: • DSS

database: Kumpulan data berjalan atau historis dari sejumlah aplikasi. Komponen

30

Page 32: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

ini digunakan untuk menanyakan dan menganalisis data. Database ini dapat

berupa PC database atau massive database. • DSS software system: Kumpulan

dari perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data, seperti: On-Line

Analytical Processing (OLAP) tools, datamining tools, atau kumpulan dari model-

model matematika dan analisa yang mudah untuk diakses oleh para pengguna

DSS. Model ini dapat berupa model fisik (model rancangan ruang kerja, taman,

dan model pesawat terbang), model perhitungan matematika (seperti: persamaan,

alogaritma, anuitas, cicilan bunga kredit), atau model verbal (seperti: deskripsi

suatu prosedur untuk penulisan suatu perintah kerja/order). Masing-masing DSS

dibangun untuk seperangkat tujuan tertentu dan akan menghasilkan berbagai

kumpulan model tergantung pada kebutuhan dan tujuannya.

DSS banyak diterapkan di organisasi-organisasi yang sudah mapan.

Banyak cara yang digunakan untuk menerapkan DSS untuk membantu

mempertajam proses pengambilan keputusan. Kapabilitas yang melekat pada DSS

sangat membantu organisasi-organisasi yang menggunakannya untuk

memungkinkan terciptanya koordinasi proses kegiatan baik internal maupun

eksternal dengan cara yang lebih akurat. Berikut beberapa contoh organisasi atau

perusahaan yang memanfaatkan DSS dalam aktivitas operasi atau usaha yang

dilaksanakan:Jenis Industri Tujuan Penerapan DSS Industri Asuransi Menentukan

pola penutupan asuransi dan deteksi kemungkinan kecurangan (fraud). Industri

Perbankan Memperbarui profil atau data nasabah. Perusahaan Manufaktur

Menentukan kebutuhan persediaan bahan baku yang paling optimal dan efisien.

2.5.2 Sistem Pendukung Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive

Support Systems (ESS)

Istilah eksekutif dalam pembahasan ini diterapkan untuk pengertian yang

agak bebas. Tidak terdapat suatu garis batas yang jelas memisahkan eksekutif dari

para pimpinan atau manajer lain. Istilah ini digunakan\untuk mengidentifikasi

manajer pada tingkat atas dari hierarki organisasi yang berpengaruh kuat dalam

sebuah institusi/lembaga/departemen. Dalam sistem pendukung pengambilan

keputusan eksekutif istilah executive support system (ESS) sering dipertukarkan

dengan executive information system (EIS). Namun, ada juga yang membedakan

keduanya. Jika dibedakan, EIS sering didefinisikan sebagai sistem informasi

31

Page 33: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

berbasis komputer yang menyajikan kebutuhan informasi eksekutif puncak.

Sistem ini memberikan akses cepat atas informasi dan laporan manajamen. ESS

dibangun terutama untuk menyajikan gambaran operasional suatu organisasi;

melayani kebutuhan informasi eksekutif puncak; menyajikan tampilan yang akrab

di pengguna, sesuai dengan tipe keputusan individu, menyajikan penelusuran dan

pengendalian yang tepat waktu dan efektif; menyajikan akses cepat atas informasi

rinci dengan teks, angka, atau grafik; mengindentifikasikan masalah; serta

menyaring, mengkompres, dan melacak data dan informasi kritikal.

Karakteristik utama yang dimiliki ESS adalah kemampuan melihat rincian,

menginformasikan faktor keberhasilan kritikal (critical success factors), akses

status, analisis, pelaporan eksepsi (exception reporting), penggunaan warna,

navigasi informasi, dan komunikasi. Satu kemampuan utama ESS adalah

kemampuan menyajikan data rinci atas informasi ringkas. Sebagai contoh,

seorang eksekutif puncak dapat memantau kemajuan fisik proyek pembangunan

gedung dari waktu ke waktu bahkan sampai ke detail pekerjaan yang sedang

dikerjakan. Kemudian jika terjadi suatu rencana penyelesaian pekerjaan yang

tidak sesuai jadwal langsung dapat dicari penyebabnya, dengan ESS, sang

eksekutif tersebut dapat melihat peta jalur distribusi bahan baku sampai ke lokasi,

dan faktor penghambat dapat segera diidentifikasi. Faktor keberhasilan kritikal

dapat dimonitor dengan lima tipe informasi, yaitu narasi masalah kritikal, diagram

penjelas, keuangan tingkat puncak, faktor kunci, dan laporan pertanggungjawaban

terinci.

Dengan status akses, top eksekutif dapat memantau data atau laporan

terakhir mengenai indikator kunci melalui jaringan kapan saja. Pemantauan dapat

dilakukan secara harian atau setiap jam. Kemampuan analisis kebanyakan dimiliki

oleh ESS. Top eksekutif dapat menggunakan ESS untuk melakukan analisis

sesuai dengan kebutuhannya.Analisis dapat dilakukan oleh top eksekutif dengan

menggunakan fungsi yang sudah ada, mengintegrasikan sistem lain dengan ESS,

atau analisis dengan menggunakan agen intelejen. Dengan adanya pelaporan

eksepsi, top eksekutif dapat memberikan perhatian khusus atas perbedaan yang

terjadi dengan standar yang ada. Dengan pelaporan ini, top eksekutif dapat

memfokuskan perhatiannya pada suatu keadaan atau kinerja yang buruk. Hal-hal

32

Page 34: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

kritis, dengan ESS, disajikan tidak saja dalam angka-angka, tetapi juga dengan

warna. Misalnya, hijau menunjukkan kondisi baik, kuning untuk peningatan, dan

merah untuk menggambarkan kondisi yang buruk. Kemampuan navigasi

informasi adalah kemampuan untuk menjelajah informasi berbagai data secara

mudah dan cepat.

Untuk meningkatkan kemampuan ini, dapat digunakan hypermedia (yang

merupakan pengembangan dari teknologi hypertext). Sistem komunikasi sangat

dibutuhkan oleh top ekskutif. Dalam ESS, sistem komunikasi dapat mengirim atau

menerima e-mail, mengirim laporan untuk mendapatkan perhatian seseorang,

memanggil rapat, atau memberikan komentar ke suatu kelompok diskusi di

Internet.

2.6 Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen SAMSAT Berbasis SMS

Gateway (Study Kasus SAMSAT Kota Jombang)

Semakin lama semakin banyak pengguna kendaraan bermotor dan

semakin banyak pula wajib pajak yang harus membayar pajak atas kendaraan

bermotor. Akibatnya, pelayanan kantor Sistem Administrasi Manunggaling Satu

Atap (SAMSAT) terhadap wajib pajak juga semakin tinggi. Hal tersebut membuat

pihak SAMSAT membutuhkan aplikasi untuk membantu petugasnya untuk

memberikan pelayanan terhadap pengurusan admisnistrasi kendaraan bermotor.

Salah satu solusi bagi masalah tersebut adalah Sistem Informasi Manajemen

berbasis SMS gateway. Sistem tersebut harus disesuaikan dengan peraturan-

peraturan baru pemerintah.

Pada proyek akhir ini akan dibangun sebuah aplikasi Sistem Informasi

Manajemen yang selanjutnya akan disebut SIM. SIM yang dibangun bisa

digunakan untuk pendaftaraan kendaraan baru, pembayaran pajak, mutasi dan hal

lain yang merupakan layanan SAMSAT. SIM akan terintegrasi dengan SMS

Gateway yang memudahkan pelayanan terhadap masyarakat. Interface SIM ini

akan dibuat dengan sederhana tetapi mudah untuk digunakan.

Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis SMS gateway merupakan

salah satu solusi untuk permasalahan ini. Dengan mengembangkan SIM yang

berbasis SMS gateway, maka akan terbentuk suatu layanan otomatis yang bisa

menjawab kebutuhan informasi dari para konsumen dengan format tertentu dan

33

Page 35: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

informasi tertentu. Disamping itu, SIM nya sendiri pun akan dibangun untuk

memberikan informasi kepada pegawai tentang data – data yang diperlukan ketika

melayani konsumen.

Perencanaan system

Pada proyek akhir mengenai Sistem Informasi Manajemen SAMSAT

berbasis SMS Gateway desain sistem yang digunakan terlihat seperti gambar 3.1

berikut:

Gambar 3.1 Desain Umum Sistem

Dari desain sistem tersebut, maka terlihat bahwa pada aplikasi ini berjalan

dengan alur sebagai berikut :

1) Server akan menyimpan data yang diperlukan untuk mengakses informasi

yang diinginkan (aplikasi dan database) dan akan online selama 24 jam

2) PC dari client (dalam hal ini petugas) akan mengakses server untuk

mendapatkan aplikasi dan informasi

3) Masyarakat bisa memberikan request tentang biaya perpanjangan STNK

dan atau pajak kendaraan bermotor dengan mengirim format tertentu yang

dapat diterima oleh sistem melalui handphone.

Perancangan elemen-elemen pembangun tersebut akan dijelaskan melalui

data flow diagram (DFD) seperti gambar 3.2 berikut :

34

Page 36: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Gambar 3.2 DFD Level 0

Gambar 3.3 DFD level 1

35

Page 37: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Gambar 3.4 DFD level 2

User akan melakukan inputan kedalam system yang nantinya akan

diproses dan akan dkeluarkan output sesuai yang diminta.

3.2 Rancangan data base

Data yang digunakan pada aplikasi ini adalah database MySQL. Database

telah dirancang dan dimodifikasi hingga ERD tampak sebagai berikut :

36

Page 38: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

Gambar 3.5 ERD

Pembuatan Aplikasi

Pembuatan aplikasi dibagi menjadi beberapa tahapan, yaitu :

1. Pembuatan file-file include : File include yang dimaksudkan disini adalah

file-file yang berisi action-action yang sering digunakan dalam sistem. File

ini dibuat untuk meminimalisir duplikasi code yang ada

2. Pembuatan halaman user non admin Fokus : pertama pemgerjaan sistem

ini adalah untuk pelayanan seputar administrasi kendaraan bermotor dan

pengimplementasian peraturan – peraturan baru yang ada. Jadi yang dibuat

pertama adalah aplikasi untuk user non admin yang bertugas melayani

pelayanan tersebut

3. Pembuatan halaman admin : Setelah itu dibuat halaman admin untuk

memanage system

4. Pembuatan web service : Pembuatan web service dilakukan untuk

membuat aplikasi bisa berjalan secara online

5. Pembuatan SMS Gateway : Sms gateway adalah fitur tambahan yang kami

berikan untuk melengkapi sistem.

Pengujian

Pengujian dilakukan dengan mencoba menu satu persatu. Pengujian

dilakukan dengan meneliti hasil commit dari action yang dilakukan. Untuk web

service, pengujian dilakukan dengan cara mengamati database yang dicommit dari

host lain. Untuk sms gateway, pengujian dilakukan dengan cara mencoba

mengirimkan satu persatu format sms yang ditentukan dan mengamati balasan

yang diterima.

37

Page 39: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa dasawarsa terakhir

berkembang begitu cepat. Meski dalam penerapannya dunia bisnis sudah terlebih

dahulu mendalami pentingnya sistem informasi, namun sektor publik juga

semakin lama menyadari pentingnya sistem informasi untuk memperbaharui

struktur organisasinya dan meningkatkan sistem pelayannya untuk kepentingan

masyarakat. dengan masuknya sistem informasi telah menyebabkan terjadinya

perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang

dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional (pelaksana teknis)

maupun pimpinan pada semua jenjang. Perkembangan ini juga telah

menyebabkan perubahan-perubahan peran dari para manajer dalam pengambilan

keputusan, mereka dituntut untuk selalu dapat memperoleh informasi yang paling

akurat dan terkini yang dapat digunakannya dalam proses pengambilan keputusan

seperti dalam pengambilan keputusan yang menggunakan Sistem Pendukung

Pengambilan Keputusan Eksekutif/Executive Support Systems (ESS) dan Sistem

Pendukung Pengambilan Keputusan – Decision Support Systems (DSS)

Yang paling menonjol penerapan SIM di sektor public ditandai dengan

dicanangkannya sistem E-Government yang bertujuan untuk memberikan

pelayanan yang lebih efektif dan efisian serta menjamin transparansi kepada

masyarakat. Sehubungan dengan misis tersebut ada beberapa patokan pelayanan

informasi publik yang tertuang dalam UU NO.14 tahun 2008 tentang keterbukaan

informasi publik yang harus diingat oleh setiap pelayan public. Yakni :

1. transparansi adalah keterbukaan dalam melaksanakan proses

pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan

informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.

2. kemandirian adalah suatu keadaan di mana perusahaan dikelola

secara profesional tanpa benturan kepentingan dan

38

Page 40: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

pengaruh/tekanan dari pihak mana pun yang tidak sesuai dengan

peraturan perundang-undangan dan prinsip korporasi yang sehat.

3. akuntabilitas adalah kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan

pertanggungjawaban organ perusahaan sehingga pengelolaan

perusahaan terlaksana secara efektif;

4. pertanggungjawaban adalah kesesuaian di dalam pengelolaan

perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan prinsip

korporasi yang sehat;

5. kewajaran adalah keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-

hak pemangku kepentingan(stakeholder) yang timbul berdasarkan

perjanjian dan peraturan perundang-undangan.

Terlepas dari semua itu perkembangan sistem informasi manajemen dalam

administrasi public memang belum sempurna apalagi dikaitkan dengan

pemerintahan daerah. Banyak kendala yang dihadapi dan belum terlesaikan

hingga saat ini. Salah satu permasalahan penerapan sistem informasi manajemen

yang ideal adalah kurangnya pemahaman mengenai konsep ini terlebih pada

sumber daya manusia yang belum cukup mampu menerapkan konsep ini disetiap

sisi pemerintahan. Hingga saat ini Indonesia masih dalam proses mengembangkan

SIM nya dalam rangka mewujudkan pelayanan yang lebih baik untuk masyarakat

luas.

39

Page 41: blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/bagussurya/files/2015/12/bab-1-msip-presen…  · Web viewE-Government dan Implementasinya di Indonesia. Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen

DAFTAR PUSTAKA

Online :

http://www.bogor.net/idkf/idkf-2/wawancara

http://good-governance.bappenas.go.id

Syahputra, A . 2015. E-Government (Pembentukan Masyarakat Informasi).

http://hangkate.blogspot.co.id/2015/02/v-behaviorurldefaultvmlo.html.

Diakses 23 November 2015 (21:54).

Anggraini, Dita. 2013. Tujuan dan Manfaat Penggunaan Sistem Informasi

Manajemen Dalam Administrasi Negara atau Organisasi Publik

http://anggrainidita.blogspot.co.id/2013/11/tujuan-dan-manfaat-

penggunaan-sistem.html, diakses 24 November.

Roseffendi. M., Asmara, R., Yuwono, W., Sistem Informasi Manajemen

SAMSAT Berbasis SMS Gateway (Study Kasus SAMSAT Kota

Jombang)., Politeknik Elektronika Negeri Surabaya : Surabaya

Simanjuntak, N.A., et al, 2012. Sistem Informasi, Organisasi dan Proses

Administrasi Publik. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawiaya :

Malang

40