blog.ub.ac.idblog.ub.ac.id/.../06/tugas-besar-ppic-c-klp-1-part-2.docx · web viewbab i profil...

66
BAB I PROFIL PERUSAHAAN 1.1 Nama Perusahaan PT. Beautiful Sunrise bergerak di bidang farmasi yang memproduksi berbagai produk kecantikan dan kesehatan. Produk-produk kami diantaranya Nailfood, krim anti acne, lipstick, suplemen antioksidan, dan lain-lain. Seluruh produk kami sudah teruji klinis dermatology aman bagi penggunanya. Selain itu perusahaan ini juga telah tersertifikasi halal oleh MUI. PT. Beautiful Sunrise menyatukan konsep teknologi terbaru dan formulasi sesuai international dermatologist standard dengan bahan-bahan alami yang berkualitas serta aman. Proses produksi melalui uji pengawasan seksama dari para ahli dan dokter kulit. Sebelum product launching, PT. Beautiful Sunrise mengadakan blind test agar produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan aman. Karena keamanan konsumen menjadi prioritas utama dan satu unsur yang tidak bisa diganggu gugat. Produk kami tidak mengandung Hydroquinon, mercury atau bahan lain yang dapat membahayakan kulit. Selain itu produk kami juga diformulasikan secara tepat. 1.2 Visi dan Misi Visi PT. Beautiful Sunrise adalah menjaga dan merawat kesehatan kulit melalui produk kecantikan yang mengandung bahan-bahan alami dan halal. Misi PT. Beautiful Sunrise antara lain: - Menciptakan kenyamanan konsumen dengan komposisi produk yang alami dan halal. - Menjaga kepercayaan konsumen sesuai dengan keunggulan produk yang baik dan cocok untuk seluruh jenis kulit. - Menjadi perusahaan yang maju dan berkembang dalam bidang farmasi untuk produk kecantikan dan kesehatan kulit. 1.3 Sejarah Singkat 1

Upload: hoangthu

Post on 25-Apr-2018

230 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPROFIL PERUSAHAAN

1.1 Nama PerusahaanPT. Beautiful Sunrise bergerak di bidang farmasi yang memproduksi

berbagai produk kecantikan dan kesehatan. Produk-produk kami diantaranya Nailfood, krim anti acne, lipstick, suplemen antioksidan, dan lain-lain. Seluruh produk kami sudah teruji klinis dermatology aman bagi penggunanya. Selain itu perusahaan ini juga telah tersertifikasi halal oleh MUI. PT. Beautiful Sunrise menyatukan konsep teknologi terbaru dan formulasi sesuai international dermatologist standard dengan bahan-bahan alami yang berkualitas serta aman. Proses produksi melalui uji pengawasan seksama dari para ahli dan dokter kulit. Sebelum product launching, PT. Beautiful Sunrise mengadakan blind test agar produk yang dihasilkan benar-benar berkualitas dan aman. Karena keamanan konsumen menjadi prioritas utama dan satu unsur yang tidak bisa diganggu gugat. Produk kami tidak mengandung Hydroquinon, mercury atau bahan lain yang dapat membahayakan kulit. Selain itu produk kami juga diformulasikan secara tepat.

1.2 Visi dan MisiVisi PT. Beautiful Sunrise adalah menjaga dan merawat kesehatan

kulit melalui produk kecantikan yang mengandung bahan-bahan alami dan halal.Misi PT. Beautiful Sunrise antara lain:- Menciptakan kenyamanan konsumen dengan komposisi produk yang

alami dan halal.- Menjaga kepercayaan konsumen sesuai dengan keunggulan produk yang

baik dan cocok untuk seluruh jenis kulit.- Menjadi perusahaan yang maju dan berkembang dalam bidang farmasi

untuk produk kecantikan dan kesehatan kulit.

1.3 Sejarah SingkatDiawal bulan Februari tahun 2007 perusahaan ini didirikan dengan

tujuan ingin menciptakan produk kecantikan dan kesehatan kulit dari berbagai bahan alami yang baik dan cocok bagi segala jenis kulit. Dengan adanya tekad tersebut, lahirnya perusahaan PT. Beautiful Sunrise melalui produk-produk seperti Nailfood, krim anti-acne, lipstick, dan yang lainnya. Nama perusahaan ini dipilih sebagai cerminan kulit seorang wanita yang akan selalu bersinar cerah dan cantik seperti matahari terbit. Didirikan di Kota Magetan oleh sekelompok wanita cantik dan trendy yaitu Farah Vian Dini, Ulfa Nursiam, Dian Fatmawati, M. Wafiri Niami, Shinta Widyaningtyas, dan Evi Nur Azizah sebagai pendirinya. Perusahaan ini telah melalui berbagai tahap menjadi perusahaan yang tetap memegang prinsip bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari perusahaan ini haruslah memiliki manfaat yang

1

besar untuk masyarakat, bersertifikasi halal dengan bahan-bahan alami yang baik untuk kulit.

1.4 Deskripsi Singkat ProdukProduk baru dan unggulan dari PT Beautiful Sunrise ini adalah

Nailfood dengan brand BILALIUM. Bilalium Nailfood ini terbuat dari ekstrak belimbing wuluh dan bawang putih, dan bahan lain pembuat Nailfood lain . Produk ini berwarna putih bening. Fungsi dari Nailfood ini adalah untuk memberi nutrisi atau vitamin dan merawat kuku serta mempercantik kuku. Kandungan ekstrak belimbing wuluh memiliki kasiat untuk merawat kuku agar tetap bersih dan terlihat lebih indah dan segar sehingga kuku menjadi sehat dan indah. Sedangkan bawang putih memiliki khasiat untuk membuat kuku menjadi tebal, sehingga tidak cepat sobek atau patah. Produk Bilalium Nailfood ini merupakan Nailfood dengan bahan herbal yang pertama kali diproduksi dan dipasarkan.

1.5 Desain Produk dan Kemasan

Terlihat bahwa kemasan berbentuk seperti tempat kutek pada umumnya dengan desain yang elegan dan simple untuk mempercantik kemasan dan menarik minat konsumen. Isi kemasan berukuran sekitar 7 ml. Dengan spesifikasi bahan terbuat dari kaca dengan tutup yang terbuat dari plastik (pvc). Dalam kemasan sendiri terdapat spesifikasi tulisan nama produk ”BILALIUM NAILFOOD” dimana hal ini bertujuan untuk menginformasikan pada konsumen bahwa nama produk diambil dari nama produk ”NAILFOOD” yang termasuk produk vitamin pada kuku sedangkan nama ”BILALIUM” merupakan nama yang cukup unik bagi konsumen sehingga menarik untuk pemasaran produk.

2

BAB IIJADWAL INDUK PRODUKSI

2.1 Data Hasil PenjualanBulan Penjualan Total

Jan-10 1.470.629 12.690.512 Feb-10 1.280.461Mar-10 709.959Apr-10 824.059Mei-10 583.180Jun-10 988.871Jul-10 1.026.905

Agust-10 912.804Sep-10 1.229.750Okt-10 824.059

Nop-10 1.267.783Des-10 1.572.051Jan-11 1.502.191 13.253.845 Feb-11 1.608.541 Mar-11 1.236.317 Apr-11 1.116.673 Mei-11 997.029 Jun-11 545.043 Jul-11 704.567

Agust-11 691.274 Sep-11 1.329.373 Okt-11 930.561

Nop-11 1.090.086 Des-11 1.502.191 Jan-12 1.370.154 13.355.678Feb-12 1.410.062 Mar-12 1.157.315 Apr-12 944.475 Mei-12 851.358 Jun-12 638.518 Jul-12 1.157.315

Agust-12 1.569.691 Sep-12 1.077.500 Okt-12 678.426

Nop-12 997.685 Des-12 1.503.179

Total 39.300.0352.2 Peramalan Permintaan

3

t penjualan MA(4)st' MA(4)st" at bt at+bt.m(m=1) e1 14706292 12804613 7099594 824059 10712775 583180 849414.756 988871 776517.257 1026905 855753.75 888240.6875 823266.8125 -21657.98 912804 877940 839906.4375 915973.5625 25355.7 941329 -28525.2625 813690600.6939049 1229750 1039582.5 887448.375 1191716.625 101422.8 1293139 -63389.425 4018219201.83063

10 824059 998379.5 942913.9375 1053845.063 36977 1090822 -266763.063 71162531514.378911 1267783 1058599 993625.25 1123572.75 43315.8 1166889 100894.45 10179690040.802512 1572051 1223410.75 1079992.938 1366828.563 95611.9 1462440 109610.5375 12014469931.038913 1502191 1291521 1142977.563 1440064.438 99029 1539093 -36902.4375 1361789893.4414114 1608541 1487641.5 1265293.063 1709989.938 148232.3 1858222 -249681.238 62340720359.531415 1236317 1479775 1370587.063 1588962.938 72792 1661755 -425437.938 180997438664.25416 1116673 1365930.5 1406217 1325644 -26857.7 1298786 -182113.3 33165254036.8917 997029 1239640 1393246.75 1086033.25 -102404.7 983629 13400.45 179572060.20249918 545043 973765.5 1264777.75 682753.25 -194008.3 488745 56298.05 3169470433.802519 704567 840828 1105041 576615 -176142 400473 304094 9247316083620 691274 734478.25 947177.9375 521778.5625 -141799.7 379979 311295.1375 96904662631.143921 1329373 817564.25 841659 793469.5 -16063 777407 551966.5 304667017122.2522 930561 913943.75 826703.5625 1001183.938 58160.13 1059344 -128783.067 16585078474.709523 1090086 1010323.5 869077.4375 1151569.563 94164.03 1245734 -155647.593 24226173051.046124 1502191 1213052.75 988721.0625 1437384.438 149554.47 1586939 -84747.9075 7182207825.6285525 1370154 1223248 1090142 1356354 88737.33 1445091 -74937.33 5615603427.5289126 1410062 1343123.25 1197436.875 1488809.625 97124.27 1585934 -175871.895 30930923450.89127 1157315 1359930.5 1284838.625 1435022.375 50061.27 1485084 -327768.645 107432284645.13628 944475 1220501.5 1286700.813 1154302.188 -44133 1110169 -165694.188 27454563771.285229 851358 1090802.5 1253589.438 928015.5625 -108524.67 819491 31867.1075 1015512540.4165630 638518 897916.5 1142287.75 653545.25 -488742.5 164803 473715.25 224406138082.56331 1157315 897916.5 1026784.25 769048.75 -85912 683137 474178.25 224845012773.06332 1569691 1054220.5 985214 1123227 46004.33 1169231 400459.67 160367947296.50933 1077500 1110756 990202.375 1231309.625 80369.1 1311679 -234178.725 54839675242.625734 678426 1120733 1045906.5 1195559.5 49884.33 1245444 -567017.83 321509219537.90935 997685 1080825.5 1091633.75 1070017.25 -7205.5 1062812 -65126.75 4241493565.562536 1503179 1064197.5 1094128 1034267 -19953.67 1014313 488865.67 238989643304.54937 101431338 99436039 97440640 95445241 93449942 91454543 89459144 87463845 85468446 83473047 814777

SEE = √∑t=1

n (dt−d t ' )2

n− f = √ 2,32309 X 1012

29−1=288040,8

4

2.3 Bahan Baku dan Proses ProduksiTerdapat beberapa bahan baku pokok yang digunakan untuk

membuat Bilalium Nailfood ini, diantaranya adalah sebagai berikut: Belimbing wuluh

Disebut juga belimbing sayur, belimbing wuluh, belimbing buluh, atau belimbing asam, diperkirakan berasal dari Maluku. Salah satu jenis dari tanaman belimbing yang buahnya kecil dan rasanya asam, sering digunakan sebagai bumbu masakan dan campuran jamu. Belimbing wuluh mengandung senyawa flavonoid sebagai anti bakteri yang efektif, serta mengandung vitamin dan asam amino yang tinggi sehingga dapat membersihkan dan mencerahkan warna kuku.

Bawang putihBawang putih adalah nama tanaman dari genus Allium sekaligus nama dari umbi yang dihasilkan. Umbi dari tanaman bawang putih merupakan bahan utama untuk bumbu dasar masakan Indonesia. Salah satu khasiat bawang putih adalah dapat menguatkan kuku agar tidak mudah patah. Caranya juga sangat mudah, cukup gosokkan bawang putih ke kuku anda secara rutin.

Technoperol (Vitamin)Technoferol merupakan antioksidan larut dalam lemak yang paling penting, dan bahwa melindungi membran sel dari oksidasi oleh radikal bereaksi dengan lipid yang dihasilkan dalam reaksi berantai peroksidasi lipid. Technoferol ini juga bisa disebut vitamin E, fungsi utamanya adalah memberikan kelembaban, agar kuku tidak kering.

Glycerylinolenate (Vitamin)Linolenate Gliseril terdiri dari gliserin dan asam linolenat. Asam linolenat berfungsi untuk mencegah rusaknya membran sel. Sedangkan gliserin berfungsi untuk mencegah penuaan.

Carotenoids (Vitamin)Karotenoid adalah pigmen organik yang ditemukan dalam kloroplas dan kromoplas tumbuhan dan kelompok organisme lainnya seperti alga ("ganggang"), sejumlah bakteri (fotosintentik maupun tidak), dan beberapa fungi (non-fotosintetik). Karotenoid dapat diubah menjadi vitamin esensial.

5

Proses produksinya ditunjukkan oleh OPC dibawah ini:

6

33’ mesin ekstraksi 97,22 liter

33’ mesin ekstraksi 97,22 liter

36’ mesin mixing 255,843 liter

2.4 Deskripsi Jadwal Induk ProduksiJadwal Induk Produksi (master production schedule) merupakan

gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk peramalan, backlog, rencana periode suplai atau penawaran, persediaan akhir, serta kuantitas yang dijanjikan tersedia (available to promise). MPS disusun berdasarkan perencanaan produksi agregat dan merupakan kunci penghubung dalam rantai perencanaan dan pengndalian produksi. MPS berkaitan dengan pemasaran, rencana distribusi, perencanaan produksi, dan perencanaan kapasitas. MPS mengendalikan MRP dan merupakan masukan utama dalam proses MRP. MPS harus dibuat secara realistis, dengan mempertimbangkan kemampuan kapasitas produksi, tenaga kerja, dan subkontraktor. Ketepatan MPS bervariasi berdasarkan jangka waktu perencanaannnya. Perencanaan jangka pendek harus lebih akurat, mengingat biasanya berisi pesanan yang sudah pasti (fixed order), kebutuhan distribusi pergudangan, dan kebutuhan suku cadang. Semakin jauh jangka waktu perencanaan ketepatan MPS biasanya semakin berkurang (Herjanto, 2007).

Sebagai suatu aktivitas proses, jadwal induk produksi (MPS) membutuhkan input utama sebagai berikut :

a. Data permintaan total, yang berkaitan dengan ramalan penjualan (sales forecast) dan pesanan (order).

b. Status inventori, berkaitan dengan informasi tentang on hand inventory, stock yang dialokasikan untuk penggunaan tertentu, pesanan produksi dan pembelian yang dikeluarkan.

c. Perencanaan produksi menentukan tingkat produksi, inventori, dan sumber daya lainnya.

d. Data perencanaan berkaitan dengan aturan-aturan tentang lot sizing, safety stock, dan waktu tunggu dari masing-masing item shrinkage factor.

7

516’ mesin bottling dan packaging 36.549 botol

2.5 Tujuan dan Manfaat Penyusunan Jadwal Induk ProduksiTujuan pembuatan dari jadwal induk produksi bagi PT BEAUTIFUL

SUNRISE adalah agar pembuatan produk akhir selesai tepat waktu sesuai dengan yang dijanjikan pada konsumen. Selain itu, JIP untuk menghindari kelebihan beban atau kekurangan beban pada fasilitas produksi sehingga kapasitas produksi pemanfaatannya menjadi efisien dan hasilnya biaya produksi rendah dan sebagai rencana produksi yang dilakukan oleh bagian planning untuk kemudian diimplementasikan sebagai keputusan dalam proses produksi oleh bagian produksi.

2.6 Jadwal Induk Produksi ProdukJadwal induk produksi disusun sebagai pegangan untuk melakukan

proses produksi dan memenuhi permintaan berdasarkan peramalan permintaan yang telah dilakukan. Jadwal induk produksi ini disusun berdasarkan beberapa ketentuan yang merupakan data awal perusahaan, ketentuan tersebut diantaranya adalah: Besarnya jumlah produksi agregat berasal dari hasil peramalan

permintaan yang telah dilakukan oleh perusahaan Terdapat tiga bahan baku utama penyusun tiap botol Nailfood dengan

proporsi yang telah ditentukan, yaitu ekstrak belimbing wuluh 38%, ekstrak bawang putih 30%, dan tiga jenis vitamin yang totalnya 32%. Sehingga untuk mencari MPS masing-masing bahan baku digunakan rumus produksi agregat (dalam ml) dikalikan dengan proporsi masing-masing bahan baku.

Dibutuhkan 2,66 ml ekstrak belimbing wuluh, 2,1 ml ekstrak bawang putih dan 2,24 ml vitamin untuk membuat 7 ml Nailfood. Sehingga untuk mencari hasil produksi masing-masing bahan baku (dalam botol) digunakan rumus MPS bahan baku (dalam ml) dibagi dengan proporsi bahan baku tersebut (dalam ml). Dan total hasil produksi mingguannya mengikuti hasil produksi bahan baku yang paling kecil.

Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat dibuat Master Production Schedule selama 12 periode (12 bulan) untuk memenuhi permintaan tahunan berdasarkan peramalan perusahaan. Master Production Schedule dari produk Bilalium Nailfood adalah sebagai berikut:

8

Bulan Januari Februari MaretProduksi Agregat (dari Peramalan

Permintaan)

1.014.314 botol 994.360 botol 974.406 botol

7.100.198 ml 6.960.520 ml 6.820.842 ml

Minggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 TotalMPS Ekstrak

Belimbing Wuluh(38%)(ml)

650.000 699.038 650.000 699.038 2.698.075 650.000 672.499 650.000 672.499 2.644.998 650.000 645.960 650.000 645.960 2.591.920

MPS Ekstrak Bawang Putih

(30%)(ml)

532.515 532.515 532.515 532.515 2.130.059 522.039 522.039 522.039 522.039 2.088.156 511.563 511.563 511.563 511.563 2.046.253

MPS Vitamin (32%)(ml)

1.136.032

1.136.032 2.272.063 1.113.68

3 1.113.683 2.227.366 1.091.335 1.091.335 2.182.669

Total Bahan Baku (ml)

2.318.547 1.231.553 2.318.54

7 1.231.553 7.100.198 2.285.722 1.194.538 2.285.722 1.194.53

8 6.960.520 2.252.898 1.157.523 2.252.898 1.157.52

3 6.820.842

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

(botol)244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

(botol)253.579 253.579 253.579 253.579 1.014.316 248.590 253.579 248.590 253.579 1.004.338 243.602 253.579 243.602 253.579 994.362

Hasil Vitamin(botol)

507.157 507.157 1.014.314 497.180 497.180 994.360 487.203 487.203 974.406

Hasil Produksi (botol)

244.361 253.579 244.361 253.579 1.014.314 244.361 253.579 244.361 253.579 994.360 243.602 253.579 243.602 253.579 974.406

9

Bulan April Mei JuniProduksi Agregat (dari Peramalan

Permintaan)

954.453 botol 934.499 botol 914.545 botol

6.681.171 ml 6.541.493 ml 6.401.815 ml

Minggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 TotalMPS Ekstrak

Belimbing Wuluh(38%)(ml)

650.000 619.422 650.000 619.422 2.538.845 650.000 592.884 650.000 592.884 2.485.767 650.000 566.345 650.000 566.345 2.432.690

MPS Ekstrak Bawang Putih

(30%)(ml)

501.088 501.088 501.088 501.088 2.004.351 490.612 490.612 490.612 490.612 1.962.448 480.136 480.136 480.136 480.136 1.920.545

MPS Vitamin(32%)(ml)

1.068.987

1.068.987 2.137.975 1.046.63

9 1.046.639 2.093.278 1.024.290 1.024.290 2.048.581

Total Bahan Baku (ml)

2.220.075 1.120.510 2.220.07

5 1.120.510 6.681.171 2.187.251 1.083.496 2.187.251 1.083.49

6 6.541.493 1.504.426 1.046.481 2.154.426 1.046.48

1 6.401.815

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

(botol)244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

(botol)238.613 253.579 238.613 253.579 984.384 233.625 253.579 233.625 253.579 974.408 228.636 253.579 228.636 253.579 964.430

Hasil Vitamin(botol)

477.227 477.227 954.454 467.250 467.250 934.500 457.273 457.273 914.546

Hasil Produksi (botol)

238.613 253.579 238.613 253.579 954.454 233.625 253.579 233.625 253.579 934.500 228.636 253.579 228.636 253.579 914.546

10

Bulan Juli Agustus SeptemberProduksi Agregat (dari Peramalan

Permintaan)

894.592 botol 874.638 botol 854.684 botol

6.262.144 ml 6.122.466 ml 5.982.788 ml

Minggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 TotalMPS Ekstrak

Belimbing Wuluh(38%)(ml)

650.000 539.807 650.000 539.807 2.379.615 650.000 513.269 650.000 513.269 2.326.537 650.000 486.730 650.000 486.730 2.273.459

MPS Ekstrak Bawang Putih

(30%)(ml)

469.661 469.661 469.661 469.661 1.878.643 459.185 459.185 459.185 459.185 1.836.740 448.709 448.709 448.709 448.709 1.794.836

MPS Vitamin(32%)(ml)

1.001.943

1.001.943 2.003.886 979.595 979.595 979.595 979.595 1.959.189 957.246 957.246 1.914.492

Total Bahan Baku (ml)

2.121.604 1.009.468 2.121.60

4 1.009.468 6.262.144 2.088.780 1.952.049 2.088.780 1.952.04

9 6.122.466 2.055.955 935.439 2.055.955 935.439 5.982.788

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

(botol)244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

(botol)223.648 223.648 223.648 223.648 894.592 218.660 253.579 218.660 253.579 944.478 213.671 253.579 213.671 253.579 934.500

Hasil Vitamin(botol)

447.296 447.296 894.592 437.319 437.319 874.638 427.342 427.342 854.684

Hasil Produksi (botol)

223.648 223.648 223.648 223.648 894.592 218.660 253.579 218.660 253.579 874.638 213.671 253.579 213.671 253.579 854.684

11

Bulan Oktober November DesemberProduksi Agregat (dari Peramalan

Permintaan)

834.731 botol 814.777 botol 794.823 botol

5.843.117 ml 5.703.439 ml 5.563.761 ml

Minggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 TotalMPS Ekstrak

Belimbing Wuluh(38%)(ml)

650.000 460.192 650.000 460.192 2.220.384 650.000 433.653 650.000 433.653 2.167.307 650.000 407.115 650.000 407.115 2.114.229

MPS Ekstrak Bawang Putih

(30%)(ml)

438.234 438.234 438.234 438.234 1.752.935 427.758 427.758 427.758 427.758 1.711.032 417.282 417.282 417.282 417.282 1.669.128

MPS Vitamin(32%)(ml)

934.899 934.899 1.869.797 912.550 912.550 1.825.100 890.202 890.202 1.780.404

Total Bahan Baku (ml)

2.023.133 898.426 2.023.13

3 898.426 5.843.117 1.990.308 861.411 1.990.308 861.411 5.703.439 1.957.484 824.397 1.957.48

4 824.397 5.563.761

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

(botol)244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.31

4 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

(botol)208.683 253.579 208.683 253.579 924.524 203.694 253.579 203.694 253.579 914.546 198.706 253.579 198.706 253.579 904.570

Hasil Vitamin(botol)

417.366 417.366 834.732 407.389 407.389 814.778 397.412 397.412 794.824

Hasil Produksi (botol)

244.361 253.579 244.361 253.579 834.732 244.361 253.579 244.361 253.579 814.778 243.602 253.579 243.602 253.579 794.824

12

2.7 Uji Kelayakan Jadwal Induk ProduksiPengujian kelayakan jadwal induk produksi yang telah dibuat bertujuan untuk melihat apakah jadwal induk produksi yang

telah dibuat layak dijalankan dengan berbagai keterbatasan sumber daya perusahaan. Dari jadwal induk produksi yang telah dibuat dapat dilihat produk yang dihasilkan sebagai berikut:

Bulan Januari Februari MaretMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

253.579 253.579 253.579 253.579 1.014.316 248.590 253.579 248.590 253.579 1.004.338 243.602 253.579 243.602 253.579 994.362

Hasil Vitamin 507.157 507.157 1.014.314 497.180 497.180 994.360 487.203 487.203 974.406

Hasil Produksi (botol)

244.361 253.579 244.361 253.579 1.014.314 244.361 253.579 244.361 253.579 994.360 243.602 253.579 243.602 253.579 974.406

Bulan April Mei JuniMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

238.613 253.579 238.613 253.579 984.384 233.625 253.579 233.625 253.579 974.408 228.636 253.579 228.636 253.579 964.430

Hasil Vitamin 477.227 477.227 954.454 467.250 467.250 934.500 457.273 457.273 914.546

Hasil Produksi (botol)

238.613 253.579 238.613 253.579 954.454 233.625 253.579 233.625 253.579 934.500 228.636 253.579 228.636 253.579 914.546

13

Bulan Juli Agustus SeptemberMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

223.648 223.648 223.648 223.648 894.592 218.660 253.579 218.660 253.579 944.478 213.671 253.579 213.671 253.579 934.500

Hasil Vitamin 447.296 447.296 894.592 437.319 437.319 874.638 427.342 427.342 854.684

Hasil Produksi (botol)

223.648 223.648 223.648 223.648 894.592 218.660 253.579 218.660 253.579 874.638 213.671 253.579 213.671 253.579 854.684

Bulan Oktober November DesemberMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Hasil Ekstrak Belimbing Wuluh

244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314 244.361 262.796 244.361 262.796 1.014.314

Hasil Ekstrak Bawang Putih

208.683 253.579 208.683 253.579 924.524 203.694 253.579 203.694 253.579 914.546 198.706 253.579 198.706 253.579 904.570

Hasil Vitamin 417.366 417.366 834.732 407.389 407.389 814.778 397.412 397.412 794.824

Hasil Produksi (botol)

244.361 253.579 244.361 253.579 834.732 244.361 253.579 244.361 253.579 814.778 243.602 253.579 243.602 253.579 794.824

Pengujian kelayakan dilakukan dengan melalui beberapa ketentuan, diantaranya: Untuk membuat produk Nailfood sebanyak 36.459 botol dibutuhkan waktu 1083 menit, atau dalam operation process chart

disebut fase satu kali produksi. Waktu membuat ekstrak belimbing wuluh, ekstrak bawang putih dan vitamin untuk 36.459 botol Nailfood adalah 283 menit, 290

menit, dan 8 menit, sedangkan waktu untuk pengadukan dan pengemasan sebesar 502 menit. Sehingga untuk mencari waktu yang diperlukan untuk membuat masing-masing bahan baku digunakan rumus hasil ekstrak (dalam satuan botol) dikalikan waktu yang dibutuhkan dalam satu kali produksi dan dibagi dengan total hasil satu kali produksi. Dan waktu total yang dibutuhkan untuk melakukan proses produksi diperoleh dari menjumlahkan seluruh waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi bahan baku dan

14

proses pengadukan dan pengemasan pada minggu tersebut (dalam satu minggu dilakukan tujuh kali proses pengadukan dan pengemasan, sehingga total waktu yang dibutuhkan sebesar 3.514).

Dalam satu hari dilakukan satu kali produksi, dan dalam satu minggu terjadi tujuh kali proses produksi. Sehingga total waktu kerja standar yang digunakan selama proses produksi selama satu minggu sebesar 7.581 menit (diperoleh dari waktu produksi harian atau waktu satu kali produksi dikalikan tujuh). Dan waktu kerja standar proses produksi selama satu bulan sebesar 30.324 menit (diperoleh dari waktu produksi mingguan dikalikan empat). Jika hasil perhitungan pada pengujian menghasilkan waktu produksi yang melebihi waktu kerja standar proses produksi mingguan dan bulanan, maka MPS yang dibuat tidak layak.

Berikut ini adalah hasil perhitungan waktu proses produksi yang dibutuhkan jika mengacu pada MPS yang telah dibuat sebelumnya:Bulan Januari Februari Maret

Minggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 TotalWaktu Ekstrak

Belimbing Wuluh1.892 2.035 1.892 2.035 7.854 1.892 1.958 1.892 1.958 7.700 1.892 1.880 1.892 1.880 7.544

Waktu Ekstrak Bawang Putih

2.012 2.012 2.012 2.012 8.048 1.972 1.972 1.972 1.972 7.888 1.933 1.933 1.933 1.933 7.732

Waktu Vitamin-vitamin

111 111 222 109 109 218 107 107 214

Waktu Pengadukan dan Pengemasan

3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056

Total Waktu Produksi(menit)

7.529 7.561 7.529 7.561 30.180 7.487 7.444 7.487 7.444 29.862 7.446 7.327 7.446 7.327 29.546

15

Bulan April Mei JuniMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Waktu Ekstrak Belimbing Wuluh

1.892 1.803 1.892 1.803 7.390 1.892 1.726 1.892 1.726 7.236 1.892 1.649 1.892 1.649 7.082

Waktu Ekstrak Bawang Putih

1.893 1.893 1.893 1.893 7.572 1.854 1.854 1.854 1.854 7.416 1.814 1.814 1.814 1.814 7.256

Waktu Vitamin-vitamin

104 104 208 102 102 204 100 100 200

Waktu Pengadukan dan Pengemasan

3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056

Total Waktu Produksi(menit)

7.403 7.210 7.403 7.210 29.226 7.362 7.094 7.362 7.094 28.912 7.320 6.977 7.320 6.977 28.594

Bulan Juli Agustus SeptemberMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Waktu Ekstrak Belimbing Wuluh

1.892 1.571 1.892 1.571 6.926 1.892 1.494 1.892 1.494 6.772 1.892 1.417 1.892 1.417 6.618

Waktu Ekstrak Bawang Putih

1.775 1.775 1.775 1.775 7.100 1.735 1.735 1.735 1.735 6.940 1.695 1.695 1.695 1.695 6.780

Waktu Vitamin-vitamin

98 98 196 96 96 192 94 94 188

Waktu Pengadukan dan Pengemasan

3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056

Total Waktu Produksi(menit)

7.279 6.860 7.279 6.860 28.278 7.237 6.743 7.237 6.743 27.960 7.195 6.626 7.195 6.626 27.642

16

Bulan Oktober November DesemberMinggu 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total 1 2 3 4 Total

Waktu Ekstrak Belimbing Wuluh

1.892 1.340 1.892 1.340 6.464 1.892 1.262 1.892 1.262 6.308 1.892 1.185 1.892 1.185 6.154

Waktu Ekstrak Bawang Putih

1.656 1.656 1.656 1.656 6.624 1.616 1.616 1.616 1.616 6.464 1.577 1.577 1.577 1.577 6.308

Waktu Vitamin-vitamin

91 91 182 89 89 178 87 87 174

Waktu Pengadukan dan Pengemasan

3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056 3.514 3.514 3.514 3.514 14.056

Total Waktu Produksi(menit)

7.153 6.510 7.153 6.510 27.326 7.111 6.392 7.111 6.392 27.006 7.070 6.276 7.070 6.276 26.692

2.8 Hasil Pengujian Jadwal Induk ProduksiBerdasarkan hasil perhitungan waktu produksi pada pengujian MPS yang telah dilakukan, dapat dilihat bahwa waktu produksi

setiap minggunya tidak pernah lebih dari waktu kerja standar mingguan, yaitu 7.581 menit setiap minggunya. Selain itu, waktu produksi tiap bulannya juga tidak pernah melebihi waktu kerja standar bulanan, yaitu 30.324 menit setiap bulannya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan keterbatasan waktu kerja yang dimiliki, Master Production Schedule yang telah disusun untuk memenuhi hasil peramalan permintaan selama satu tahun LAYAK untuk dijalankan.

17

BAB IIIMANAJEMEN PERSEDIAAN

3.1 Deskripsi Singkat Manajemen PersediaanPersediaan (Inventory) adalah suatu istilah umum yang menunjukkan

segala sesuatu atau sumber daya-sumber daya organisasi yang disimpan dalam antisipasinya terhadap pemenuhan permintaan baik internal maupun eksternal. Persediaan bagi perusahaan beautiful sunrise memiliki peran yang penting antara lain :1. Untuk menyeimbangkan antara biaya pemesanan dan biaya penyimpanan 2. Untuk memuaskan permintaan pelanggan 3. Untuk menghindari fasilitas yang tidak dapat bekerja 4. Proses yang tidak dapat diandalkan 5. Untuk mengambil keuntungan dan diskon-diskon 6. Untuk berjaga-jaga jika terjadi kenaikan harga dimasa datang

Manajemen persediaan (Inventory Control) adalah kegiatan yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan penentuan kebutuhan material sehingga kebutuhan operasi dapat dipenuhi pada waktunya dan persediaan dapat ditekan secara optimal.

3.2 Tujuan dan Manfaat Manajemen PersediaanManajemen persediaan memerlukan perhatian yang penting dari

pihak manajemen perusahaan karena manajemen yang buruk dapat menimbulkan masalah baik dalam kegiatan beroperasi maupun dalam bisnis. Maksud dari manajemen persediaan pada perusahan beautiful sunrise digunakan untuk menentukan jumlah persediaan yang disimpan yaitu seberapa banyak persediaan yang disimpan, berapa banyak yang harus dipesan, dan kapan persediaan harus diisi kembali.

3.3 Persediaan PerusahaanPersediaan perusahaan yang harus di atur kesediaanya diantaranya

adalah bahan baku produk. Bahan baku produk tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: Belimbing Wuluh Bawang Putih Technoperol (Vitamin) Glycerylinolenate (Vitamin) Carotenoids (Vitamin) Kemasan Nailfood

3.4 Deskripsi Economic Order Quantity (EOQ)Heizer dan Render (2005) menyatakan EOQ merupakan salah satu

teknik pengendalian persediaan tertua dan paling terkenal. Teknik ini relative mudah digunakan, tetapi didasarkan pada beberapa asumsi:

18

1. Tingkat permintaan diketahui dan bersifat konstan2. Lead time, yaitu waktu antara pemesanan dan penerimaan pesanan,

diketahui, dan bersifat konstan. Ada dua macam pegertian Lead time, pada produksi, berarti jangka waktu sejak barang mulai dibuat sampai dengan selesai dikerjakan; dalam pembelian, berarti jangka waktu sejak barang dipesan sampai barang tiba/datang.

3. Persediaan diterima dengan segera. Dengan kata lain, persediaan yang dipesan tiba dalam bentuk kumpulan produk, pada satu waktu.

4. Tidak mungkin diberikan diskon 5. Biaya variabel yang muncul hanya biaya pemasangan atau pemesanan

dan biaya penahanan atau penyimpanan persediaan sepanjang waktu. 6. Keadaan kehabisan stok (out of stock) dapat dihindari sama sekali bila

pemesanan dilakukan pada waktu yang tepat.

3.5 Perhintungan Kuantitas Optimum Per-pesanan Persediaan PerusahaanPerhitungan kuantitas optimum tiap pesanannya dihitung melaui data

awal kebutuhan bahan baku perusahaan setiap bulannya untuk memenuhi permintaan selama satu tahuan berdasarkan peramalan perusahaan. Banyaknya bahan baku yang dibutuhkan disesuaikan dengan MPS yang telah dibuat sebelumnya dan ketentuan yang dibuat oleh perusahaan, sehingga kebutuhan bahan bakunya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

No. Bahan Baku Total Kebutuhan Bahan Baku

1 Belimbing Wuluh 161.693 kg2 Bawang Putih 165.866 kg3 Technoperol (Vitamin) 12.157.401 ml4 Glycerylinolenate (Vitamin) 8.023.884 ml5 Carotenoids (Vitamin) 4.133.518 ml6 Kemasan Nailfood 10.854.822 botol

3.5.1 Belimbing WuluhKuantitas pensanan optimal belimbing wuluh dihitung dengan ketentuan awal sebagai berikut: Permintaan tahunan (D) : 161.693 kg Biaya penyetelan (S) : Rp 500,00 Biaya penyimpanan (H) : Rp 3.000,00

Q¿=√ 2 x D x SH

=√ 2x 161.693 x 5003.000

=232 kg

3.5.2 Bawang PutihKuantitas pensanan optimal bawang putih dihitung dengan ketentuan awal sebagai berikut: Permintaan tahunan (D) : 165.866 kg Biaya penyetelan (S) : Rp 1.000,00 Biaya penyimpanan (H) : Rp 4.000,00Sehingga kuantitas pemesanan optimalnya adalah:

19

Q¿=√ 2 x D x SH

=√ 2x 165.866 x 1.0004.000

=288 kg

3.5.3 Technoperol (Vitamin)Kuantitas pensanan optimal technoperol dihitung dengan ketentuan awal sebagai berikut: Permintaan tahunan (D) : 12.157.401 ml Biaya penyetelan (S) : Rp 50,00 Biaya penyimpanan (H) : Rp 2.500,00Sehingga kuantitas pemesanan optimalnya adalah:

Q¿=√ 2 x D x SH

=√ 2x 12.157.401 x502.500

=697ml

3.5.4 Glycerylinolenate (Vitamin)Kuantitas pensanan optimal glycerylinolenate dihitung dengan ketentuan awal sebagai berikut: Permintaan tahunan (D) : 8.023.884 ml Biaya penyetelan (S) : Rp 50,00 Biaya penyimpanan (H) : Rp 2.500,00Sehingga kuantitas pemesanan optimalnya adalah:

Q¿=√ 2 x D x SH

=√ 2x 8.023.884 x502.500

=567ml

3.5.5 Carotenoids (Vitamin)Kuantitas pensanan optimal carotenoids dihitung dengan ketentuan awal sebagai berikut: Permintaan tahunan (D) : 4.133.518 ml Biaya penyetelan (S) : Rp 50,00 Biaya penyimpanan (H) : Rp 2.500,00Sehingga kuantitas pemesanan optimalnya adalah:

Q¿=√ 2 x D x SH

=√ 2x 4.133 .518 x502.500

=407ml

3.5.6 Kemasan NailfoodKuantitas pensanan optimal kemasan Nailfood dihitung dengan ketentuan awal sebagai berikut: Permintaan tahunan (D) : 10.854.822 botol Biaya penyetelan (S) : Rp 300,00 Biaya penyimpanan (H) : Rp 1.500,00Sehingga kuantitas pemesanan optimalnya adalah:

Q¿=√ 2 x D x SH

=√ 2x 10.854 .822 x 3001.500

=2.084botol

20

BAB IVABC INVENTORY CLASSIFICATION

4.1 Deskripsi ABC Inventory ClassificationKlasifikasi ABC atau sering juga disebut analisis ABC merupakan

klasifikasi suatu kelompok item (atau aktivitas) dalam susunan menurun berdasarkan biaya penggunaan item (atau aktivitas) per periode waktu (harga per unit item dikalikan volume penggunaan item selama periode tertentu) atau biaya total aktivitas. Periode waktu yang umum digunakan adalah satu tahun, namun dapat juga dalam periode waktu bulanan, triwulan, atau semester. Analisis ABC dapat juga diterapkan menggunkan kriteria lain, bukan semata-mata berdasarkan kriteria biaya, tergantung pada faktor-faktor penting yang menentukan suatu item (Gaspersz,2006).

4.2 Tujuan dan Manfaat ABC Inventory Classification bagi PerusahaanPada perusahaan Beautiful Sunrise, klasifikasi ABC secara umum

digunakan dalam pengendalian inventori dalam hal ini penerapannya dalam pengendalian inventori material untuk membuat produk bilalium Nailfood. Faktor yang menetukan kepentingan item dalam pengklasifikasi anilisis ABC pada perusahaan Beautiful Sunrise , yaitu1. Nilai total uang item,2. Biaya per unit item,3. Kelangkaan atau kesulitan memperoleh item4. Ketersediaan sumber daya, tenaga kerja, dan fasilitas yang dibutuhkan

untuk membuat item.

4.3 Biaya Pembelian Persediaan TahunanUntuk dapat mengklasifikasikan persediaan kedalam segmen A, B,

dan C, terlebih dahulu harus dilakukan analisis perhitungan biaya pembelian persediaan tahunan untuk bahan baku Bilalium Nailfood ini. Berdasarkan data persediaan bahan baku yang harus dipenuhi selam satu tahun dan harga barang tersebut dipasaran, didapatkan hasil perhitungan biaya pembelian persediaan tahunan sebagai berikut:No

. Bahan Baku Kebutuhan Harga Total (Rp)

1 Belimbing Wuluh 161.693 8.000 1.293.544.0002 Bawang Putih 165.866 20.000 3.317.320.0003 Technoperol (Vitamin) 12.157.401 200 2.431.480.200

4 Glycerylinolenate (Vitamin) 8.023.884 125 1.002.985.500

5 Carotenoids (Vitamin) 4.133.518 365 1.508.734.0706 Kemasan Nailfood 10.854.822 1.200 13.025.786.400

Total 22.579.850.170

21

22

4.4 Pengkategorian PersediaanSetelah diketahui besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk memenuhi persediaan tahunan perusahaan, langkah

selanjutnya adalah mengkategorikan persediaan tersebut kedalam segmen A, B, dan C. Sebelumnya persediaan tersebut disusun ulang dari persediaan yang membutuhkan dana paling besar sampai yang paling kecil. Kemudian dihitung biaya dan persentase kumulatifnya. Sehingga dapat dikategorikan seperti pada tabel dibawah ini:No

. Bahan Baku Kebutuhan Harga Total Komulatif Persentase Segmen

1 Kemasan Nailfood 10.854.822 1.200 13.025.786.400 13.025.786.400 57,69% A2 Bawang Putih 165.866 20.000 3.317.320.000 16.343.106.400 72,38% A3 Technoperol (Vitamin) 12.157.401 200 2.431.480.200 18.774.586.600 83,15% B4 Carotenoids (Vitamin) 4.133.518 365 1.508.734.070 20.283.320.670 89,83% B5 Belimbing Wuluh 161.693 8.000 1.293.544.000 21.576.864.670 95,56% B6 Glycerylinolenate (Vitamin) 8.023.884 125 1.002.985.500 22.579.850.170 100,00% C

Total 22.579.850.170

4.5 Hasil Pengkategorian PersediaanBerdasarkan pengkategorian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa kemasan Nailfood dan bawang putih berada pada

segmen A, Technoperol, Carotenoids dan belimbing wuluh berada pada segmen B, dan Glycerylonolenate berada pada segmen C. Sehingga, persediaan yang penting untuk dipenuhi terlebih dahulu adalah kemasan Nailfood dan bawan putih.

23

BAB VDISKON KUANTITAS

5.1 Deskripsi Diskon KuantitasBanyak penjual melakukan strategi penjualan dengan memberikan

harga yang bervariasi sesuai dengan jumlah yang dibeli, semakin besar volume pembelian semakin rendah harga barang per unit. Strategi ini disebut penjualan dengan diskon kuantitas (quantity discounts). Untuk menentukan jumlah pesanan yang optimal dapat digunakan model persediaan dengan diskon kuantitas. Biaya persediaan dalam model ini merupakan jumlah dari biaya pemesanan, biaya penyimpanan dan biaya pembelian barang. Hal ini berbeda dari biaya total persediaan pada model EOQ dasar yang tidak memperhitungkan biaya pembelian yang nilainya selalu sama (Herjanto, 2007).

Diskon kuantitas (quantity discounts) adalah diskon yang ditawarkan untuk mendorong para pelanggan membeli dalam jumlah yang lebih besar. Ini memungkinkan penjual mendapatkan lebih banyak dari bisnis pembeli, atau mengalihkan beberapa fungsi penyimpanan kepada pembeli atau mengurangi biaya pengiriman penjualan atau semuanya. Ada dua jenis diskon kuantitas kumulatif dan non kumulatif. Diskon kuantitas kumulatif berlaku untuk pembelian selama periode yang ada seperti satu tahun dan diskon tersebut biasanya meningkat ketika jumlah pembelian meningkat. Diskon kumulatif mendorong pembelian ulang dan mengurangi biaya pelanggan untuk pembelian tambahan. Diskon kuantitas nonkumulatif hanya berlaku untuk pesanan individual. Diskon seperti ini mendorong pesanan lebih besar tetapi tidak mengikat seorang pembeli kepada penjual setelah satu pembelian. Diskon kuantitas biasanya diberikan sebagai potongan harga, tetapi terkadang diskon tersebut diberikan sebagai produk gratis atau produk bonus. Diskon kuantitas, menjadi alat yang sangat berguna bagi manajer pemasaran. Beberapa pelanggan ingin mendapatkannya. Namun para manajer pemasaran harus menggunakan diskon kuantitas secara seksama (Cannon,et al, 2009).

5.2 Tujuan dan Manfaat Diskon KuantitasPada dasarnya tujuan dari adanya diskon kuantitas adalah untuk

pengurangan harga suatu produk apabila dilakukan pembelian dalam jumlah yang banyak. Dimana hal ini akan memberikan sebuah keringanan dan kelonggaran bagi konsumen serta sebagai sebuah potongan harga khusus bagi kesetiaan konsumen. Manfaat dari diskon kuantitas sendiri yaitu mendorong para pelanggan membeli dalam jumlah yang lebih besar.Ini memungkinkan penjual mendapatkan lebih banyak dari bisnis pembeli, atau mengalihkan beberapa fungsi penyimpanan kepada pembeli atau mengurangi biaya pengiriman penjualan atau semuanya.

24

5.3 Daftar Kuantitas DiskonDistributor bawang putih yang dipilih perusahaan memberikan diskon

kuantitas untuk pembelian bawang putih dengan ketentuan kuantitas sebagai berikut:

Angka Diskon Kuantitas Diskon Diskon (%) Harga Diskon (P)

(per kg)1 0 sampai 999 0% Rp 20.000,002 1000 sampai 2999 5% Rp 19.000,003 3000 sampai 4999 10% Rp 18.000,004 5000 dan selebihnya 15% Rp 17.000,00

PT. Beautiful Sunrise harus memenuhi kebutuhan tahunan bawang putih sebesar 165.866 kg, dengan biaya pemesanan sebesar Rp 50.000,00 untuk setiap kali pesan. Sedangkan biaya pembawa persediaannya sebesar 10%.

5.4 Perhitungan Kuantitas Pesanan dengan Diskon Kuantitas Berdasarkan data kententuan diskon yang telah ditentukan oleh

distributor, kebutuhan perusahaan dan ketentuan yang harus diikuti, kuantitas optimal per pesanan dapat dihitung, yaitu sebagai berikut: Angka Diskon 1

Q¿1=√ 2x D x SI x P

=√ 2 x165.866 x50.0000,1 x20.000

=2.880 kg

Penyesuaian:Pesanan menjadi 999 kg, karena hasil perhitungan melebihi range kuantitas diskon.

Angka Diskon 2

Q¿2=√ 2x Dx SI x P

=√ 2 x165.866 x50.0000,1 x19.000

=2.955k g

Tanpa penyesuaian: Pesanan tetap 2.955 kg, karena masih didalam range yang ditentukan.

Angka Diskon 3

Q¿3=√ 2 x D x SI x P

=√ 2x165.866 x 50.0000,1x 18.000

=3.036kg

Tanpa penyesuaian: Pesanan tetap 3.036 kg, karena masih didalam range yang ditentukan.

Angka Diskon 4

Q¿ 4=√ 2x D x SI x P

=√ 2 x165.866 x50.0000,1x17.000

=3.124 kg

Penyesuaian:Pesanan menjadi 5.000 kg, karena hasil perhitungan kurang atau tidak masuk range kuantitas diskon.

25

5.5 Hasil Perhitungan Kuantitas Pesanan dengan Diskon Kuantitas Berdasarkan hasil perhitungan kuantitas pesanan dengan diskon kuantitas yang telah dilakukan, dapat dibuat tabel

perhitungan biaya total untuk setiap kuantitas pesanan. Dengan tabel ini akan dilakukan analisis untuk memilih berapa kuantitas pesanan paling optimal dengan biaya total paling rendah. Tabel perhitungan biaya total untuk bawang putih adalah sebagai berikut:Angka Diskon Harga Satuan Kuantitas

Pesanan Biaya Produk Tahunan Biaya Pemesanan Tahunan

Biaya Penyimpanan Tahunan Biaya Total

1 Rp 20.000,00 999 kg Rp 3.317.320.000,00 Rp 8.301.602,00 Rp 999.000,00 Rp 3.326.620.602,002 Rp 19.000,00 2955 kg Rp 3.151.454.000,00 Rp 2.806.531,00 Rp 2.807.250,00 Rp 3.157.067.781,003 Rp 18.000,00 3036 kg Rp 2.985.588.000,00 Rp 2.731.653,00 Rp 2.732.400,00 Rp 2.991.052.053,004 Rp 17.000,00 5000 kg Rp 2.819.722.000,00 Rp 1.658.660,00 Rp 4.250.000,00 Rp 2.825.630.660,00

Kuantitas pesanan optimum bawang putih adalah 5000 kg per persanan, hal ini dikarenakan biaya total yang dikeluarkan paling kecil.

26

BAB VIPERSEDIAAN PROBABILISTIK

6.1 Deskripsi Persediaan ProbabilistikModel-model persediaan probabilistic ditandai oleh perilaku

permintaan D(j) dan lead time L yang tidak dapat diketahui sebelumnya secara pasti sehingga perlu didekati dengan distribusi probabilistic. Jika salah satu bersifat probabilistic, maka asumsi pesanan datang ada saat persediaan habis mungkin tidak terpenuhi, oleh karena itu, sebuah model harus diturunkan. Ketika salah satu demand (permintaan) atau Lead Time (saat tenggang pesan) tidak bisa diketahui secara pasti sebelumnya, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi, yaitu a. Persediaan habis ketika pesanan belum tiba; b. Persediaan habis tepat pada saat pesanan tiba; c. persediaan belum habis saat pesanan tiba. Ketiga kasus tersebut telah memberi gambaran bagaimana perilaku permintaan (demand) dan saat pesanan datang (lead time), yang menyimpang dari perkiraan semula, bisa membawa akibat yang merugikan. Ini dapat berupa kehabisan atau kelebiahan persediaan. Oleh karena itu, jalan keluar untuk mengatisipasi penyimpangan itu perlu dibentuk cadangan keras (iron stock) atau safety stock melalui pendekatan distribusi probabilitas (Siswanto, 2007).

6.2 Deskripsi Safety StockPersediaan yang sering dikaitkan dengan besarnya permintaan yang

berubah-ubah dan ketidak teraturan waktu tunggu (lead time). Untuk mengantisipasi keadaan tersebut, perusahaan perlu menyiapkan persediaan pengaman (safety stock). Persediaan pengaman adalah tambahan persediaan dari jumlah biasanya sebesar rata-rata kondisi persediaan dan lamanya waktu tunggu. Peranan peramalan sangat penting untuk menentukan besarnya persediaan pengaman, jika peralaman dilakukan dengan tepat maka perusahaan boleh tidak mempunyai persediaan pengaman (Siagian, 2005).

6.3 Tujuan dan Manfaat Safety StockPeran persediaan pengaman bagi perusahaan kami yaitu untuk

melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan barang, misalnya karena penggunaan barang yang lebih besar dari perkiraan semula atau keterlambatan dalam penerimaan barang yang dipesan. Sehingga dapat meminimalkan kerugian atas biaya-biaya seperti biaya penyimpanan.

6.4 Perhitungan ROP dan SS Ekstrak Belimbing Wuluh6.4.1 Model 1 (Permintaan Variabel, Waktu tunggu konstan)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) ekstrak belimbing wuluh akan dicari melalui model probabilistik permintaan variabel, waktu tunggu konstan. Untuk mengetahui

27

titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian rerata = 443 kgWaktu tunggu dalam hari (konstan) = 2 hariStandar deviasi dari permintaan harian = 5 hariTingkat Pelayanan = 92%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 92% adalah 1,40ROP=(Permintaanharianrerata xWaktutunggudalamhari )+ZσdLT

¿ (443 x 2 )+1,40 x 5x (√2 )¿886+9,90¿895.90≈896 kg

SS=9,90≈10 kg6.4.2 Model 2 (Waktu Tunggu variabel, Permintaan konstan)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) ekstrak belimbing wuluh akan dicari melalui model probabilistik waktu tunggu variabel, permintaan konstan. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian (D) = 504 kgWaktu tunggu rerata(¿ ) = 4 hariStandar deviasi dari waktu tunggu (σ ¿¿ = 2 hariTingkat Pelayanan = 98%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 98% adalah 2,05ROP=(Permintaanharian xWaktutung gureratadalamhari )+Z x (Permintaanharian ) xσ ¿

ROP=¿¿ (504 x 4 )+2,05 x 504 x2¿2016+2066,40¿4082,40≈ 4082kg

SS=2066.40≈2066 kg6.4.3 Model 3 (Permintaan dan waktu tunggu variabel)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) ekstrak belimbing wuluh akan dicari melalui model probabilistik permintaan dan waktu tunggu variabel. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian rerata = 395 kgWaktu tunggu rerata = 3 hariStandar deviasi dari permintaan harian = 14 kgStandar deviasi dari waktu tunggu = 2 hariTingkat Pelayanan = 90%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 90% adalah 1,28σ dLT=√¿¿

28

σ dLT=√(3 x142 )+(3 )2 x (22 )σ dLT=790,4ROP=(Permintaanharianrerata xWaktutunggurerata )+Zσ dLT

¿ (395 x3 )+1,28 x790,4¿1185+1011.71¿2196.71≈2197kg

SS=1011,71≈1012 kg

6.5 Perhitungan ROP dan SS Ekstrak Bawang Putih6.5.1 Model 1 (Permintaan Variabel, Waktu tunggu konstan)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) ekstrak bawang putih akan dicari melalui model probabilistik permintaan variabel, waktu tunggu konstan. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian rerata = 454 kgWaktu tunggu dalam hari (konstan) = 3 hari Standar deviasi dari permintaan harian = 2 hariTingkat Pelayanan = 90%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 90% adalah 1,28ROP=(Permintaanharianrerata xWaktutunggudalamhari )+ZσdLT

¿ (454 x3 )+1,28 x2 x (√3 )¿1362+4,43¿1366.43≈1366 kg

SS=4,43≈4 kg6.5.2 Model 2 (Waktu Tunggu variabel, Permintaan konstan)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) ekstrak bawang putih akan dicari melalui model probabilistik waktu tunggu variabel, permintaan konstan. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian (D) = 497 kgWaktu tunggu rerata(¿ ) = 3 hariStandar deviasi dari waktu tunggu (σ ¿¿ = 5 hariTingkat Pelayanan = 95%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 95% adalah 1,64ROP=(Permintaanharian xWaktu tunggurerata dalamhari )+Z x (Permintaanharian ) x σ¿

ROP=¿¿ (497 x 3 )+1,64 x 497 x5¿1491+4075,4¿5566,4≈5566kg

SS=4075,4≈4075 kg

6.5.3 Model 3 (Permintaan dan waktu tunggu variabel)

29

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) ekstrak bawang putih akan dicari melalui model probabilistik permintaan dan waktu tunggu variabel. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian rerata = 389 kgWaktu tunggu rerata = 4 hariStandar deviasi dari permintaan harian = 13 kgStandar deviasi dari waktu tunggu = 1 hariTingkat Pelayanan = 95%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 95% adalah 1.64σ dLT=√¿¿

σ dLT=√( 4 x132)+ (4 )2 x (12)σ dLT=389,87ROP=(Permintaanharianrerata xWaktutunggurerata )+Zσ dLT

¿ (389 x 4 )+1,64 x 389,87¿1556+639,39¿2195,39≈2195 kg

SS=639,39≈639 kg

6.6 Perhitungan ROP dan SS Bahan-bahan Vitamin6.6.1 Model 1 (Permintaan Variabel, Waktu tunggu konstan)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) bahan-bahan vitamin akan dicari melalui model probabilistik permintaan variabel, waktu tunggu konstan. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian rerata = 22,205 mlWaktu tunggu dalam hari (konstan) = 5 hariStandar deviasi dari permintaan harian = 3 hariTingkat Pelayanan = 95%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 95% adalah 1.64ROP=(Permintaanharianrerata xWaktutunggudalamhari )+ZσdLT

¿ (22,205 x5 )+1,64 x 3 x (√5 )¿111025+11¿111036ml

SS=11ml

6.6.2 Model 2 (Waktu Tunggu variabel, Permintaan konstan)Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan

pengaman (Safety stock) bahan-bahan vitamin akan dicari melalui model probabilistik waktu tunggu variabel, permintaan konstan. Untuk mengetahui

30

titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian (D) = 25,245 mlWaktu tunggu rerata(¿ ) = 3 hariStandar deviasi dari waktu tunggu (σ ¿¿ = 1 hariTingkat Pelayanan = 92%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 92% adalah 1,40ROP=(Permintaanharian xWaktu tunggureratadalamhari )+Z x (Permintaan harian ) x σ¿

ROP=¿¿ (25,245 x3 )+1,40 x25,245 x1¿75735+35343¿111078ml

SS=35343ml6.6.3 Model 3 (Permintaan dan waktu tunggu variabel)

Titik pemesanan kembali (Reorder point) dan persediaan pengaman (Safety stock) bahan-bahan vitamin akan dicari melalui model probabilistik permintaan dan waktu tunggu variabel. Untuk mengetahui titik pemesanan kembali dan jumlah persediaan paling optimumnya, terdapat asumsi data awal sebagai berikut:Permintaan harian rerata = 19,782 mlWaktu tunggu rerata = 3 hariStandar deviasi dari permintaan harian = 650 mlStandar deviasi dari waktu tunggu = 1 hariTingkat Pelayanan = 90%Solusi:Dari tabel normal, nilai Z untuk 90% adalah 1,28σ dLT=√¿¿

σ dLT=√(3 x 6502 )+(3 )2 x (12 )σ dLT=19814,01ROP=(Permintaanharianrerata xWaktutunggurerata )+Zσ dLT

¿ (19,782 x 3 )+1,28 x19814,01¿59346+25361,93¿84707,93≈84708ml

SS=25361,93≈25362ml

6.7 Hasil Perhitungan ROP dan SS Persediaan PerusahaanDari data-perhitungan didapatkanlah nilai ROP dan SS pada

persediaan perusahaan ditinjau dari segi bahan baku dimana perhitungan menggunakan beberapa model persediaan probabilistik. Dilihat dari hasil perhitungan dengan menggunakan model persediaan probabilistik yang digunakan, menunjukkan hasiil yang berbeda-beda. Hasil perhitungan yang terbesar yaitu pada model ke-3 dimana waktu tunggu dan permintaan bersifat variabel. Sehingga terdapat data permintaan dan waktu tunggu rata-rata serta dtandar deviasi baik dari permintaan maupun waktu tunggunya.

31

Selain itu standar deviasi untuktotal dari keduanya juga lebih kompleks dibanding model 1 dan 2. Hasil perhitungan diantaranya:a. Ekstrak Belimbing Wuluh

Model 1 Model 2 Model 3ROP (kg) 896 4.082 2.197SS (kg) 10 2.066 1.012

b. Ekstrak Bawang PutihModel 1 Model 2 Model 3

ROP (kg) 1.366 5.566 2.195SS (kg) 4 4.075 639

c. Bahan-bahan VitaminModel 1 Model 2 Model 3

ROP (ml) 111.036 111.078 84.708SS (ml) 11 35.343 25.362

32

BAB VIIMATERIAL REQUIREMENT PLANNING

7.1 Deskripsi Material Requirement PlanningPerencanaan kebutuhan material (material requirement planning =

MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders. planned manufactured orders kemudian diajukan untuk analisis lanjutan berkenaan dengan ketersediaan kapasitas dan kesimbangan menggunakan perencanaan kebutuhan kapasitas ( capacity reiqurement planning = CRP). Metode MRP merupakan meto9de perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventori untuk item-item dependent demand, dimana permintaan cenderung discontinuous and lumpy. Item-item yang termasuk dalam dependent demand adalah: bahan baku, parts, subassemblies, dan assemblies, yang kesemuanya disebut manufacturing inventories.Teknik-teknik MRP dan CRP paling cocok diterapkan dalam lingkungan job shop manufacturing, meskipun MRP dapat pulaa diadopsi dalam lingkungan repetitive manufacturing (Gaspersz, 2005).

7.2 Tujuan dan Manfaat Material Requirement PlanningPerencanaan kebutuhan material adalah suatu konsep dalam

manajemen produksi yang membahas cara yang tepat dalam perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi. Dengan menggunakan teknik MRP, barang yang dibutuhkan dapat direncanakan diterima pada saat yang tepat, dengan jumlah yang sesuai, dan tanpa menimbulkan persediaan yang berlebihan. MRP mulai digunakan secra meluas dalam kegiatan manajemen produksi sejak awal tahun 1970-an sejalan dengan semakin berkembangnya komputer dan ditemukannya berbagai konsep baru lainnya. Salah satu alasan kenapa MRP digunakan secara cepat dan meluas sebagai teknik manajemen produksi terutama dalam lingkungan manufaktur, karena MRP menggunakan kemampuan komputer untuk menyimpan dan mengolah data yang berguna dalam menjalankan kegiatan perusahaan. MRP dapat mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dari berbagai fungsi dalam perusahaan manufaktur, seperti teknik, produksi, dan pengadaan. Oleh karena itu hal yang menarik dari MRP tidak hanya fungsinya sebagai penunjang dalam kegiatan perusahaan. MRP sangat bermanfaat bagi perencanaan kebutuhan material untuk komponen-komponen yang jumlah kebutuhanya dipengaruhi oleh komponen lainnya (Herjanto, 2007).

33

7.3 Bill of MaterialBerdasarkan data peramalan permintaan yang ada dan untuk

memenuhi permintaan Nailfood tersebut dibutuhkan ekstrak belimbing wuluh, ekstrak bawang putih, dan vitamin-vitamin sesuai dengan proporsi pada komposisi yang telah ditentukan oleh perusahaan. Kebutuhan untuk setiap bahan baku tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

No. Material Lead Time (bulan)

Persentase Proporsi Kebutuhan

1. Nailfood 3 10.854.822 botol 75.983.756 ml

2. Ekstrak Belimbing Wuluh 2 38% 28.873.827 ml 3. Ekstrak Bawang Putih 3 30% 22.795.126 ml 4. Vitamin 4 32% 24.314.803 ml

Sedangkan vitamin yang dibutuhkan ada tiga jenis, dengan proporsi dan kebutuhan sebagai berikut:

No. Material Lead Time (bulan)

Persentase Proporsi Kebutuhan

1. Technoperol (Vitamin) 2 50% 12.157.401 ml2. Glycerylinolenate (Vitamin) 3 33% 8.023.884 ml3. Carotenoids (Vitamin) 4 17% 4.133.518 ml

Dengan data diatas, dapat dibuat bill of material atau daftar material yang dibutuhkan. Bill of material dari produk Nailfood dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

34

7.4 Struktur Produk Berdasarkan Fase WaktuBerdasarkan data bill of material dan informasi lead time dari setiap bahan baku, dapat dibuat struktur produk berdasarkan

fase waktu. Struktur produk berdasarkan fase waktu Bilalium Nailfood dapat dilihat pada gambar dibawah ini:

35

7.5 Rencana Kebutuhan BrutoSebagai acuan pembuatan rencana kebutuhan bersih masing-masing bahan baku, dibutuhkan rencana kebutuhan kotor

keseluruhan bahan baku. Rencana kebutuhan kotor ini dibuat berdasarkan struktur produk berdasarkan fase waktu yang telah dibuat sebelumnya. Rencana kebutuhan kotor bahan baku Bilalium Nailfood adalah sebagai berikut (dalam mililiter):

Kebutuhan Keterangan Periode (bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

NailfoodA 75.983.756 B 75.983.756

Ekstrak Belimbing Wuluh

A 28.873.827 B 28.873.827

Ekstrak Bawang Putih

A 22.795.126

B 22.795.126

Vitamin-VitaminA 24.314.803 B 24.314.803

Technoperol (Vitamin)

A 12.157.401 B 12.157.401

Glycerylinolenate (Vitamin)

A 8.023.884 B 8.023.884

Carotenoids (Vitamin)

A 4.133.518 B 4.133.518

36

7.6 Rencana Kebutuhan NettoPemenuhan kebutuhan produksi harus dihitung secara rinci dan direncanakan dengan matang, agar permintaan yang telah

diramalkan dapat terpenuhi. Berikut ini merupakan tabel yang menunjukkan rencana kebutuhan bersih dari setiap bahan baku, hal ini dihitung dengan data waktu tunggu dan persediaan yang telah ditentukan perusahaan. Rencana kebutuhan netto untuk setiap bahan baku adalah sebagai berikut (dalam mililiter):a. Waktu tunggu : 3 bulan

On hand : 11.397.563Identifikasi Barang : Nailfood

Periode (Bulan)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12Kebutuhan Bruto 75.983.756Penerimaan Terjadwal

Proyeksi On Hand11.397.563

11.397.563

11.397.563 11.397.563 11.397.56311.397.56

311.397.563 11.397.563 11.397.563 11.397.563

11.397.563

11.397.563

Kebutuhan Netto 64.586.193Penerimaan Terencana

64.586.193

Pengiriman Pesanan Terencana

64.586.193

37

b. Waktu tunggu : 2 bulanOn hand : 4.331.074

Identifikasi Barang : Ekstrak Belimbing Wuluh

Periode (Bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Bruto 24.542.753Penerimaan Terjadwal

Proyeksi On Hand 4.331.074 4.331.074 4.331.074 4.331.074 4.331.074 4.331.074 4.331.074 4.331.074 4.331.074

Kebutuhan Netto 20.211.679Penerimaan Terencana 20.211.679

Pengiriman Pesanan Terencana 20.211.679

c.d. Waktu tunggu : 3 bulan

On hand : 3.419.269Identifikasi Barang : Ekstrak Bawang Putih

Periode (Bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Bruto 19.375.858Penerimaan TerjadwalProyeksi On Hand 3.419.269 3.419.269 3.419.269 3.419.269 3.419.269 3.419.269 3.419.269 3.419.269 3.419.269

Kebutuhan Netto 15.956.589Penerimaan Terencana 15.956.589

Pengiriman Pesanan 15.956.589

38

Terencanae.f. Waktu tunggu : 4 bulan

On hand : 3.647.220Identifikasi Barang : Vitamin-vitamin

Periode (Bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Bruto 20.667.581Penerimaan TerjadwalProyeksi On Hand 3.647.220 3.647.220 3.647.220 3.647.220 3.647.220 3.647.220 3.647.220 3.647.220 3.647.220

Kebutuhan Netto 17.020.361Penerimaan Terencana 17.020.361

Pengiriman Pesanan Terencana 17.020.361

g.h. Waktu tunggu : 2 bulan

On hand : 1.823.610Identifikasi Barang : Technoperol (Vitamin)

Periode (Bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Bruto 8.510.181Penerimaan TerjadwalProyeksi On Hand 1.823.610 1.823.610 1.823.610 1.823.610 1.823.610

Kebutuhan Netto 6.686.571Penerimaan Terencana 6.686.571

39

Pengiriman Pesanan Terencana 6.686.571

i.j. Waktu tunggu : 3 bulan

On hand : 1.203.583Identifikasi Barang : Glycerylinolenate (Vitamin)

Periode (Bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Bruto 5.616.719Penerimaan TerjadwalProyeksi On Hand 1.203.583 1.203.583 1.203.583 1.203.583 1.203.583

Kebutuhan Netto 4.413.137Penerimaan Terencana 4.413.137

Pengiriman Pesanan Terencana 4.413.137

k.l. Waktu tunggu : 4 bulan

On hand : 620.028Identifikasi Barang : Carotenoids (Vitamin)

Periode (Bulan)1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Kebutuhan Bruto 2.893.461Penerimaan TerjadwalProyeksi On Hand 620.028 620.028 620.028 620.028 620.028

Kebutuhan Netto 2.273.434

40

Penerimaan Terencana 2.273.434

Pengiriman Pesanan Terencana 2.273.434

41

BAB VIIIJUST IN TIME

8.1 Deskripsi Just In TimeSistem Just-in-time adalah sistem manajemen produksi dan

persediaan yang komprehensi/menyeluruh, dimana pembelian atau pemrosesan bahan baku dan bagian-bagian lainnya hanya dilakukan ketika dibutuhkan dan tepat pada saat akan digunakan pada setiap tahap produksi. JIT dapat diaplikasikan pada tiap aspek bisnis, termasuk didalamnya pembelian, produksi, dan pengiriman. JIT berfokus pada eliminasi pemborosan, mengurangi persediaan, dan mengembangkan hubungan yang kuat dengan pemasok (Blocher, 2007).

8.2 Tujuan dan Manfaat Just In Time Penerapan sistem Just-in-time (JIT) akan memberikan manfaat-

manfaat bagi perusahaan kami yaitu: inventory akan berkurang hingga investasi dalam inventory berkurang akibat kepada membaiknya kinerja perusahaan; barang yang kadaluwarsa (obsolete inventory) lebih sedikit; kualitas meningkat; mengurangi proses inspeksi dan pengerjaan kembali (rework); deteksi yang cepat jika terjadi acat produksi; biaya akan menjadi lebih rendah sehingga margin meningkat atau harg jual dapat dikurangi. Pengurangan biaya adalah dalam handling cost, carrying cost, dan biaya-biaya yang lain. Manfaat lain antara lain kebutuhan ruangan berkurang sehingga investasi ruangan dapat diminimasi; lead time yang lebih pendek; produktivitas meningkat; fleksibilitas lebih besar; hubungan yang lebih baik dengan supplier; dan mengurangi jumlah supplier sehingga yang ada supplier yang benar-benar dapat diandalkan dan terbina hubungan jangka panjang.

8.3 Konsep Pemenuhan Kebutuhan Perusahaan dengan Just In Time8.3.1 Pemasok

Sumber PasokanPada sistem Just In Time hal pertama yang harus diperhatikan adalah

penentuan sumber pasokan atau supplier dari bahan baku. Selain itu, jika telah didapatkan supplier yang terbaik dan sesuai standar yang telah ditentukan maka harus dijaga hubungan kerja sama serta komunikasi yang baik antara pihak manajemen persediaan perusahaan dengan pihak supplier agar proses transportasi dari bahan baku tetap dapat direalisasikan tepat sesuai penjadwalan induk produksi. Hal itu dikarenakan prinsip Just In Time yaitu menekankan pada penyediakan bahan baku tepat pada saat dilakukannya proses produksi. Supplier dari produk Billalium Nailfood ini berasal dari kota Magetan untuk bahan baku berupa ekstrak belimbing wuluh, ekstrak bawang putih, serta vitamin yang didatangkan dari PT Kimia Farmaka, Tbk Jakarta. Sebagai alternatif jika terjadi hal yang tidak terduga

42

Mesin Penyortir

Mesin Peeling

Mesin Pencuci

Timbangan

Mesin Blender Mesin Ekstraksi

Mesin Mixing

Storage

Mes

in B

ottli

ng

Mesin Packaging

Gudang Produk

Gudang Bahan Baku Padat

Gudang Bahan Baku Cair

berupa kelangkaan dan kekurangan persediaan dari supplier maka diperlukan alternatif supplier untuk mengatasi hal tersebut.

Standar Pemasok Kriteria penentuan kualitas dari bahan baku didasarkan pada standar

pemasok yang baik. Dimana pemasok tersebut memiliki komitmen yang tinggi dalam memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan persyaratan yang telah disepakati. Dalam hal ini, ukuran lot yang harus dipenuhi dan penjadwalan didasarkan pada jadwal induk produksi yang memuat kapan dan berapa jumlah produk yang akan diproduksi. Hal itu sesuai dengan prinsip sistem Just In Time, pemenuhan tepat saat produksi.

Standar MaterialDalam penentuan kualitas suatu produk yang bahan baku menjadi

faktor penentu utamanya. Sehingga dibutuhkan standar khusus untuk dijadikan dasar penerimaan bahan baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Produk Bilalium Nailfood ini memiliki beberapa standar material untuk ekstrak belimbing wuluh, ekstrak bawang putih, dan juga vitamin.8.3.2 Tata Letak

Denah Location Planning

Pertimbangan Penataan LokasiDalam sistem Just In Time penataan lokasi memiliki tujuan yang

sangat vital diantaranya adalah agar target produksi tercapai dengan tepat. Hal itu dikarenakan jarak tempuh atau perpindahan yang sudah disesuaikan antara unit operasi satu dengan lainnya yang optimal sehingga akan memudahkan dalam proses transportasi saat proses produksi berlangsung. Selain itu, pertimbangan penataan lokasi dimaksudkan agar memberikan kenyamanan bagi para pekerja agar merasa ergonomis dengan kondisi tempat kerjanya. Sehingga dapat meningkatkan produktivitas kerjanya dan memenuhi target produksi dengat tepat dari segi waktu maupun kualitas.

43

8.3.3 Persediaan Teknik Penentuan Persediaan

Sistem Just In Time ini berusaha untuk meminimalisir persediaan yang memiliki biaya yang relatif tinggi dalam penyimpanan persediaan tersebut. Sehingga jika pada perusahaan produk Bilalium Nailfood ini ingin menerapkan sistem Just In Time maka tidak perlu dilakukan persediaan secara berkala. Akan tetapi, yang harus dilakukan adalah memenuhi kebutuhan sesuai dengan jadwal induk produksi dengan tepat dari segi waktu, kualitas, maupun kuantitas.8.3.4 Penjadwalan

Teknik Penentuan Jadwal ProduksiTeknik penentuan jadwal produksi berdasarkan lead time dari

pemesanan tiap bahan baku dan melalui sistem jadwal induk produksi yang sudah ditetapkan. Dari penentuan jadwal produksi ini, perusahaan akan mampu mengorganisir kapan dan berapa bahan baku siap di produksi untuk menghasilkan produk Bilalium nailfood ini.

Reward dan Punishment untuk Pemasok dalam Ketepatan Pemenuhan KebutuhanKetika telah terdapat jadwal induk produksi, tentu saja pemasok

berhak mengetahui kapan dan berapa jumlah bahan baku yang harus di kirim ke perusahaan. Dalam hal ini, ketika pemasok tidak mengirimkan bahan baku dengan tepat waktu tentu saja ada punishment untuk pemasok tersebut. Karena perusahaan tidak dapat mentolerir keterlambatan pengiriman bahan baku yang akan berdampak pada proses produksi itu sendiri. Maka punishment bagi pemasok yang tidak tepat waktu yaitu perusahaan akan menolak pengiriman atau memutuskan kontrak dengan pemasok tersebut. Namun ketika pemasok selalu tepat waktu dalam pengiriman bahan baku, maka juga ada reward yaitu perusahaan akan memiliki kebijakan untuk tetap percaya dan menerima pengiriman serta memesan lebih banyak lagi.8.3.5 Pemeliharaan Preventif

Bentuk Pemeliharaan Gedung dan MesinUpaya pemeliharan gedung dan mesin sangatlah penting guna untuk

menjaga kondisi dari gedung agar tetap dapat digunakan dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi pekerjanya ketika melakukan pekerjaan. Selain itu, perawatan mesin akan mejadi suatu hal yang pokok karena berhubungan dengan perawatan kinerja mesin dalam menghasilkan output standar. Sehingga jadwal produksi tidak akan terhambat karena mesin yang mogok ataupun rusak dan target produksi dapat dicapai dengan tepat.

Jadwal Pemeliharaan Gedung dan Mesin Pemeliharaan gedung dan mesin harus dijadwalkan secara berkala

megingat proses produksi yang terus menerus dilakukan. Sehingga pemeliharaan seperti pembersihan ruangan produksi dan sekitarnya perlu dilakukan setelah proses produksi berlangsung, begitupula perawatan mesin yang dilakukan sekitar 6 bulan sekali untuk mengecek kondisi mesin

44

apakah masih memiliki kinerja yang baik atau tidak untuk dioperasikan. Jika, kinerjanya sudah tidak baik lagi maka mesin tersebut langsung diganti karena akan menghambat proses produksi. Hal itu mengingat sistem Just In Time yang menekankan pada sistem ketepatan waktu.8.3.6 Kualitas Produksi

Standar Kualitas NailfoodStandar kualitas nailfood yaitu tidak mengandung bahan-bahan

berbahaya, lulus uji dari BPOM dan mendapatkan sertifikat halal dari MUI. Selain itu, nailfood itu terbuat dari bahan yang baik untuk nutrisi kuku dimana cairannya mampu menembus permukaan kuku sehingga dapat digunakan baik bagi kaum muslim.

Metode Pengujian Standar KualitasMelalui uji dermatologis yang membuktikan bahwa nailfood ini aman

digunakan untuk kuku serta tidak berbahaya bagi kulit. Selain itu setiap satu kali produksi diuji kembali kualitas akhir dari tiap sampel produk apakah sudah sesuai dengan standarisasi atau belum dan apakah sudah dapat dipasarkan. 8.3.7 Pemberdayaan Pekerja

Standar PekerjaStandar pekerja dari PT Beautiful Sunrise terdiri dari beberapa aspek

diantaranya yaitu: Kemampuan/skill sesuai bidang

Dimana pekerja harus memenuhi kualifikasi knowledge, maupun pendidikan yang menunjang sesuai posisi yang dituju, seperti pada bagian produksi maka pekerja harus mengerti tentang komponen bahan baku yang digunakan serta mampu menyeleksi produk/bahan baku yang harus dikurangi/ditambahi. Sehingga tercipta suatu takaran yang sesuai.

Kondisi fisikKarena proses kerja berhubungan dengan bahan kimia maka diperlukan kondisi tubuh yang sehat dan tidak punya alergi terhadap bahan kimia.

Motivasi/daya juangProses kerja mmerlukan waktu yang lama sehingga perlu kekuatan mental dan fisik yang mendukung untuk menjaga kulitas serta kapasitas produksi yang konsisten.

Ketelitian/kecekatan dalam bekerjaKetelitian sangat diperlukan dalalm produksi Bilalium Nailfood, karena sapek ini yang akan menentukan kualitas produk dimata konsumen maka dari itu para pekerja harus emiliki ketelitian dalam prose produksi produk.

Mampu mengoperasikan mesin yang digunakanSkill terhadap peralatan merupakan komponen penting dalam pengolahan produk Nailfood ini karena sebagian besar preoduksi dilakukan dengan menggunakan alat/mesin sehingga setiap pekerja wajib/faham bagaimana proses kinerja mesin. Perawatan mesin dan juga batasan operasi mesin.

45

Jam KerjaJam kerja yang digunakan yaitu 10 jam per hari dengan sistem tujuh

hari kerja namun selalu di rolling pekerja tiap jamnya agar tidak timbul kelelahan yang belebihan. Jam kerja ini juga disesuaikan dengan pemenuhan kapasitas produksinya. Sehingga penggunaan waktu kerja tujuh hari ini sebagai tuntutan pelaksanaan ketercapaian produksi Bilalium Nailfood.

Training and Motivation Pada dasarnya training merupakan suatu proses yang sistematis

untuk mengubah tingkah laku atau sikap tenaga kerja dengan tujuan untuk meningkatkan tujuan dari PT. Beautiful Sunrise. Selain itu terdapat motivation yang bertujauan untuk meningkatkan kembali semangat bekerja karyawan guna pemenuhan produktivitas Bilalium Nailfood. Beberapa sistem training dan motivation yang digunakan yaitu:

Sistem pelatihan dan upgradingSistem yang digunakan terdiri dari dua yaitu on the job training dan off the job training dimana pada on the job training dilkukan sebuah program instruksi dan juga latihan dimana program instruksi ini memberikan pelatihan dahulu pada supervisor yang nantinya akan memberikan pelatihan pada karyawan. Selanjutnya yaitu latihan tentang prinsip produksi yang dilakukan pada pabrik sehingga memberikan umpan balik yang positif. Sedangkan untuk pealtihan off the job training dilkukan pembelajaran laboratory training yang nantinya akan digunakan sebagai bahan untuk melakukan proses produksi dan pemahaman peralatan dan mesin.Sistem reward dan PunishmentSistem ini digunakan sebagai bentuk nyata pemberian imbalan karena sudah mampu bekerja dengan baik di perusahaan. Dimana reward diberikan apabila karyawan mampu menghasilkan produk nailfood lebih banyak daripada kapasitas produksi yang ada, masuk kerja on time dan peningkatan produksi serta keuntungan. Sedangkan punishment diberikan apabila melanggaran aturan yang sudah ditetapakan oleh perusahaan.

Standar KinerjaStandar kinerja yang dilkukan oleh PT Beautiful sunrise yaitu sesuai

dengan aturan serta sistem keamanan dan keselamatan kerja. Dimana karyawan harus menggunakan masker, sarung tangan saat melakukan proses produksi agar tidak terjadi kontaminasi pada produk. Selain itu adanya pengecekan alat dan bahan sebelum proses produksi dimulai.8.3.8 Komitmen

Metode Pengikatan Komitment Kontrak kerja

Kontrak kerja dilkukan pada supplier bahan baku dari PT. Beautiful Sunrise sebagai wujud adanya kerja sama antar dua pelaku usaha yang

46

mana dalam proses melakukan sistem kontrak kerja disusun peraturan yang sesuai dengan kesepakatan dua belah pihak.

Menjaga hubungan baikSalah satu cara untuk menjaga kualitas serta kuantitas produk

yaitu dengan menjagga hubungan baik dengan supplier, rekan bisnis serta dengan karyawan yang ada di perusahaan sehingga tercipta suatu kinerja yang sesuai dengan prosedur.

Standar yang jelas dan tegasSeperti dijelaskan diatas bahwa standar sistem produksi harus

memenuhi aturan atau perencanaan yang sudah dibuat oleh perusahaan. Apabila tidak memnuhi standar tersebut maka aka nada sebuah punishment bagi karyawan yang melanggar. Hal ini bertujuan untuk menjaga citra baik dari perusahaan serta menjaga kuantitas produk yang dihasilkan.

Sistem Reward dan PunishmentSitem reward dan punishment dilkukan apabila karyawan dapat

memenuhi semua aturan perusahaan atau tidak, selain adanya sebuah Imbalan bagi karyawan yang mampu meningkatkan kinerja maupun produktivitas dari produk yang dihasilkan sehingga diberikannnya sebuah reward.

Sistem laporan yang jelas dan terbukaSistem ini digunakan untuk mengetahui alur kas serta biaya

produksi dalam periode tertentu. Hal ini bertujuan untuk menstransparasi hasil kinerja perusahaan serta sebagai bahan evaluasi bersama apabila terjadi penurunan tingkat produksi maupun kenaikan produksi. Dengan adanya sitem pelaporan ini juga akan menghindari pemkaian dana yang tidak sesuai dengan tujuan perusahaan. Serta perhitungan gaji pada tiap-tiap karyawan.

8.4 Hasil Penerapan Metode Just In Time pada Perusahaan Hasil dari penerapan metode JIT ini diharapkan akan mampu

memberikan keluaran dan pengurangan penggunaan persediaan pada proses produksi. Dengan JIT juga, bahan-bahan yang diperlukan untuk pembuatan Nailfood billalium tiba dimana dibutuhkan dan hanya ketika dibutuhkan.pada dasarnya metode ini dilkukan agar tidak terjadi sebuah pemborosan baik biaya maupun pikiran dari pekerja sehingga produktivitas tinggi dengan memkasimalkan efisiensi dan efektivitas pengolahan. Dengan JIT ini juga diharapkan akan mampu meminimalkan biaya produksi dan memkasimalakan keuntungan bagi PT. Beautiful Sunrise.

47

DAFTAR PUSTAKA

Blocher. 2007. Manajemen Biaya 2 edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.Cannon,et al,2009. Pemasaran Dasar 2 Salemba Empat. Jakarta.Gaspersz, Vincent. 2005. Production Planning and Inventory Control :

berdasarkan pendekatak sistem terintergrasi MRP II dan JIT menuju manufacturing 21. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Gaspersz, Vincent. 2006. Strategi Dramatik Reduksi Biaya dan Pemborosan Menggunakan pendekatan Lean-Sigma. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Heizer dan Render 2005. Manajemen Operasi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Herjanto, Eddy. 2007. Manajemen Operasi edisi ketiga. Grasindo. Jakarta.Siagian, Y.M. 2005. Aplikasi Supply Chain Management Dalam Dunia Bisnis.

Grasindo. Jakarta.Siswanto. 2007. Operations Research Jilid II. Erlangga. Jakarta.

48