modul ppic 2016

117
PPIC Game 2016 MEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK 2016 [MODUL PPIC GAME 2016]

Upload: maghfirashafa

Post on 09-Jul-2016

397 views

Category:

Documents


84 download

DESCRIPTION

modul ppic 2015

TRANSCRIPT

Page 1: Modul Ppic 2016

PPIC Game 2016 i

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIADEPOK 2016

[MODUL PPIC GAME 2016]

Page 2: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

DAFTAR ISIDAFTAR TABEL ivDAFTAR GAMBAR vBAB I DASAR TEORI1.1. DIVISI PPIC DALAM PERUSAHAAN 11.2. PUSH SYSTEM VS PULL SYSTEM 31.3. TENDER 41.4. METODE PETERHITUNGAN UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI 4

1.4.1. MOVING AVARAGE 41.4.2. EXPONENTIAL SMOOTHING 51.4.3. SAFETY STOCK 51.4.4. ECONOMIC ORDER QUANTITY 61.4.5. METODE REGRESI LINEAR 61.4.6. UKURAN KESALAHAN FORECASTING 81.4.7. PPIC TOOLS 9

1.5. ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN SECARA UMUM 121.5.1. ALIRAN MATERIAL 121.5.2. ALIRAN DOKUMEN 13

1.6. TOTAL QUALITY MANAGEMENT 13BAB II MODEL SISTEM PPIC2.1 PERLENGKAPAN YANG DIGUNAKAN 152.2 KONDISI SISTEM 15

2.2.1. PROFIL PERUSAHAAN 152.2.2. PRODUK PERUSAHAAN 202.2.3. SUPPLIER PERUSAHAAN 20

2.3 DIVISI 202.4 DOKUMEN 222.5 LAYOUT 26BAB III PROSEDUR PERMAINAN3.1 KEADAN AWAL SISTEM 273.2 LANGKAH PERMAINAN 273.3 ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN PADA DIVISI PRODUKSI 303.4 ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN PADA DIVISI PURCHASING 313.5 SISTEM OPERATIONAL TENDER PENGADAAN BARANG 323.6 SISTEM OPERASIONAL PENGAMBILAN MARKETING 33BAB IV PERATURAN4.1 PERATURAN PERMAINAN 344.2 PERATURAN OVERTIME 374.3 PENALTI 37

Page 3: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

4.4 PERATURAN KHUSUS TENDER PENGADAAN BARANG 43LAMPIRAN A 47LAMPIRAN B 49

Page 4: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

DAFTAR TABELTABEL 1 PERBEDAAN PUSH SYSTEM DAN PULL SYSTEM 3TABEL 2 DAFTAR SAFETY FACTORS 5TABEL 3 FORMAT UMUM PRODUSTION PLAN 9TEBEL 4 FORMAT UMUM MPS 10TABEL 5 FORMAT UMUMN MRP 10TABEL 6 DATA HISTORIS PERMINTAAN MASING-MASING PRODUK 16TABEL 7 DATA PERMINTAAN MAKSIMAL 16TABEL 8 DATA HISTORIS BREAKDOWN MESIN 18TABEL 9 SUPPLIER PERUSAHAAN 20TABEL 10 WORKSTATION PABRIK TAMIYA 22TABEL 11 KETERANGAN ALIRAN 30TABEL 12 JENIS PENALTI 39TABEL 13 DATA BIAYA, LEAD TIME, INVENTORI AWAL, 47

BIAYA PRODUKSI DAN GUDANG

Page 5: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

DAFTAR GAMBARGAMBAR 1 ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN SECARA UMUM...........................................12GAMBAR 2 CONTOH LAYOUT PERUSAHAAN PUSH SYSTEM...................................................26GAMBAR 3 ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN PADA PPIC GAMES.......................................29GAMBAR 4 PRODUCTION PLAN..............................................................................................49GAMBAR 5 MASTER PRODUCTION SCHEDULE.......................................................................49GAMBAR 6 BILL OF MATERIALS..............................................................................................50GAMBAR 7 MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING................................................................52GAMBAR 8 JOB ORDER GBB...................................................................................................53GAMBAR 9 JOB ORDER WS 1..................................................................................................54GAMBAR 10 JOB ORDER WS 2................................................................................................55GAMBAR 11 JOB ORDER WS 3................................................................................................56GAMBAR 12 FORMULIR PERMINTAAN MATERIAL..................................................................57GAMBAR 13 PURCHASE ORDER SUPPLIER 1...........................................................................58GAMBAR 14 PURCHASE ORDER SUPPLIER 2...........................................................................59GAMBAR 15 DELIVERY SLIP SUPPLIER 1..................................................................................60GAMBAR 16 DELIVERY SLIP SUPPLIER 2..................................................................................61GAMBAR 17 DELIVERY SLIP GBJ..............................................................................................62GAMBAR 18 INVENTORY STATUS FINISHED GOODS (GBJ-SALES)...........................................62GAMBAR 19 INVENTORY STATUS FINISHED GOODS (GBJ-PPIC).............................................63GAMBAR 20 INVENTORY STATUS MATERIAL..........................................................................64GAMBAR 21 WS 1 REPORT.....................................................................................................65GAMBAR 22 WS 2 REPORT.....................................................................................................66GAMBAR 23 WS 3 REPORT.....................................................................................................67GAMBAR 24 ORDER RECEIPT (SALES-GBJ)..............................................................................68GAMBAR 25 ORDER RECEIPT (SALES-PPIC).............................................................................68GAMBAR 26 FORMULIR KEPUTUSAN PESERTA (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA).....................69GAMBAR 27 FORM TENDER (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA)..................................................70GAMBAR 28 KONTRAK PERSETUJUAN TENDER (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA).....................70GAMBAR 29 FORM MARKETING (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA)...........................................71GAMBAR 30 FORM PEER EVALUATION (SETIAP COACHING OLEH TIM..................................72DAN DIKUMPULKAN KE TIM MATERI)

Page 6: Modul Ppic 2016

PPIC Game 2016 1

BAB 1 Dasar Teori1.1. Divisi PPIC dalam Perusahaan

Di dalam operasional perusahaan, terdapat suatu divisi yang mengatur perencanaan

produksi dan inventory. Faktanya, beberapa perusahaan membagi dua peran ini. Jadi

ada divisi Production Planning Control (PPC) sebagai perencana produksi dan divisi

Inventroy Control (IC) sebagai pengatur kebutuhan material produksi. Beberapa

perusahaan lainnya menggabungkan kedua divisi tersebut menjadi satu divisi, yaitu

divisi Production Planning Inventory Control (PPIC) yang dipimpin oleh seseorang PPIC

manager.

Di dalam sebuah perusahaan manufaktur sering terjadi pertentangan antara divisi

sales, marketing, finance dan production dalam memproduksi suatu produk.

Pertentangan tersebut terjadi akibat tiap divisi tersebut memiliki kepentingan dan

tujuan yang berbeda.

Tujuan divisi sales dan marketing adalah :

Mempunyai persediaan barang jadi dalam jumlah besar

Menginterupsi produksi bila tidak ada persediaan

Memiliki gudang untuk stok dan sistem distribusi dengan jaringan yang luas

Tujuan divisi finance adalah :

Mengurangi persediaan

Mengurangi investasi pabrik, mesin, gudang dan disribusi

Memproduksi hanya untuk memenuhi customer

order Tujuan divisi production adalah :

Memproduksi dalam volume yang tetap untuk satu produk

Mendapatkan persediaan raw material dan WIP yang banyak, agar produksi

berjalan lancar

Divisi PPIC berfungsi sebagai penengah dari pertentangan-pertentangan tersebut

dengan mempertemukan kepentingan dan tujuan dari masing-masing divisi tersebut

untuk mencapai tujuan bersama perusahaan.

Page 7: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 2

Tugas utama divisi PPIC adalah mengeluarkan rute dan jadwal untuk produksi yang

memastikan utilisasi maksimal dari material, pekerja dan mesin. Kegunaan dan fungsi

dari PPIC adalah sebagai berikut :

menyeimbangkan dan menjembatani keempat divisi, yaitu divisi sales, marketing,

finance dan production

melakukan koreksi dan penjadwalan ulang jika terjadi perubahan permintaan dalam

jangka waktu tertentu

mengendalikan aliran material, kapasitas mesin, dan alokasi tenaga kerja sebaik

mungkin.

Kegiatan utama dari divisi ini adalah :

Merencanakan produksi. Perencanaan produksi ini dilakukan dengan membuat

forecasting (peramalan), master planning, Material Requirements Planning (MRP)

dan capacity planning.

Implementasi dan kontrol. Bertanggung jawab untuk menjalankan rencana produksi.

Kegiatan ini dilakukan melalui production activity control dan pembelian barang

melalui divisi purchasing.

Inventory management. Inventory merupakan material yang ada ditangan untuk

dijual ataupun material untuk masuk ke proses produksi. Inventory merupakan divisi

dari proses perencanaan dan penyediaan buffer untuk mengatasi perbedaan antara

tingkat permintaan dan tingkat produksi.

PPIC yang baik memiliki ciri sebagai berikut :

meningkatnya output pabrik

berkurangnya “waste” produksi

berkurangnya penolakan dari pelanggan akibat ketidaksesuaian spesifikasi dan waktu

pengiriman

berkurangnya ketegangan intern antara divisi-divisi dalam perusahaan

berkurangnya jumlah stok bahan baku, tanpa resiko kekurangan

lebih cepatnya keputusan dilakukan

lancarnya arus kas perusahaan

meningkatnya keuntungan perusahaan

Penilaian terhadap PPIC dapat dilihat dari beberapa kategori, yaitu :

Page 8: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 3

inventory turnover

jumlah inventory yang tersedia

delivery lead time

persentase dari waktu untuk memenuhi permintaan konsumen

persentase dari ketidakmampuan memnuhi kebutuhan konsumen karena

ketidaktersediaan material

jumlah pengeluaran

biaya rata-rata per unit

1.2. Push System VS Pull System

Sistem produksi yang digunakan dalam industri sekarang ini dapat digolongkan

menjadi 2 macam yaitu push system dan pull system. Pada push system peranan sentral

dipegang oleh divisi PPIC yang bertugas menentukan kapasitas dan rencana produksi.

Penentuan ini menggunakan berbagai macam proses perhitungan yang disesuaikan

dengan kondisi dan kebijakan perusahaan. Contoh industri yang biasanya menggunakan

push system adalah industri consumer goods. Sedangkan untuk pull system, yang biasa

dilakukan dengan metode kanban, peranan sentral tidak dipegang oleh divisi PPIC

karena kekuatan utama dari sistem ini adalah system JIT (Just In Time) yang

mengusahakan terciptanya zero inventory. Contoh industri yang biasanya menggunakan

pull system adalah industri otomotif. Perbedaan yang lebih jelas antara kedua system ini

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Poin Push System Pull System

Fokus Memproduksi barang Customer satisfaction

Perubahan Jadwal Produksi Respon cepat Respon lambat

Lot Size Besar Kecil

Penjadwalan Produksi Berdasarkan forecast Berdasarkan order

Waktu Operasi Dapat berjalan sesuai

dengan rencana yang telah

ditetapkan sebelumnya

Sesuai dengan order atau

permintaan

Aliran Material Dari depan, dari

workstation pertama

Dari belakang, dari

workstation terakhir

Page 9: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 4

Supplier Banyak Tertentu saja

Lokasi Supplier Bisa terletak jauh dari

lingkungan pabrik

Biasanya terletak di

lingkungan yang sama

Inventory Cost Besar Kecil

1.3. Tender

TABEL 1 PERBEDAAN PUSH SYSTEM DAN PULL SYSTEM

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Dalam perkembangan industri saat ini, terkadang terdapat permintaan dari

konsumen diluar permintaan normal yang biasanya ada. Permintaan ini muncul dalam

jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu. Perusahaan-perusahaan yang berencana

untuk memenuhi permintaan ini akan melakukan kesepakatan dengan konsumen dalam

bentuk kontrak kerja. Kontrak kerja ditawarkan dalam bentuk tender.

Tender itu sendiri adalah tawaran mengajukan harga untuk memborong suatu

pekerjaan, untuk mengadakan barang-barang atau untuk menyediakan jasa. pengertian

tender mencakup tawaran mengajukan harga untuk memborong atau melaksanakan

suatu pekerjaan, mengadakan barang atau jasa, membeli barang atau jasa, atau menjual

barang atau jasa. Peserta tender akan menawarkan barangnya dengan harga termurah

dan kualitas terbaik. Konsumen akan memilih pemenang tender dan menyepakati

kontrak kerja. Perusahaan yang memenangkan tender akan memperoleh tambahan

keuntungan dari hasil pemenuhan tender. Namun jika perusahaan tidak dapat

memenuhi tender yang telah ditetapkan dalam kontrak, perusahaan akan mendapatkan

penalti dan juga kehilangan kepercayaan dari konsumen.

1.4. Metode Perhitungan untuk Perencanaan Produksi

Dalam perencanaan produksi digunakan beberapa metode perhitungan sebagai

dasar dalam menentukan jumlah produksi dan pembelian barang. Berikut adalah

beberapa metode perhitungan yang digunakan

1.4.1 Metode Moving Average

Metode moving average merupakan salah satu metode forecasting. Metode ini

menggunakan rata-rata dari beberapa data observasi periode yang lalu untuk

meramalkan periode berikutnya. Bobot yang seimbang diberikan kepada seluruh

Page 10: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 5

data, baik data paling lalu maupun yang terbaru.

Page 11: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 6

1.4.2 Exponential Moving

Metode exponential smoothing adalah metode forecast yang memperhitungkan

keseluruhan data masa lalu dan data aktual terbaru. Dalam perhitungannya, data

aktual terbaru mendapat bobot yang lebih besar daripada data masa lalu.

Keterangan:

α (smoothing constanta) = smoothing constanta yaitu kecenderungan bobot (makin

mendekati 1 berarti bobot terhadap latest actual sebagai patokan pertimbangan

forecast periode berikutnya makin besar)

latest actual = permintaan aKtual pada periode sebelumnya

previous forecast = forecast permintaan periode sebelumnya

Masih banyak pola permintaan dan metode forecasting selain yang disebutkan diatas

seperti seasonal forecasting, Winter’s, dll.

1.4.3 Safety Stock

Safety stock adalah perhitungan yang digunakan untuk menghitung sejumlah

material atau barang jadi yang disediakan perusahaan sebagai tindakan preventif

terhadap fluktuasi perusahaan. Hal ini diperlukan untuk memenuhi permintaan yang

melebihi rata-rata.

Keterangan:

Sigma2 = Avg. Lead Time * (Standard Deviation of Demand)2 + (Avg. Demand)2 *

(Standard Deviation of Lead Time)2

Sigma = 2

Safety factor = Faktor keamanan yang dipilih berdasarkan service level yang

diharapkan

service level (%) Safety Factor

50 0.00

75 0.67

80 0.84

New forecast = (a )(latest actual) + (1- a)(previous forecast)

Safety stock = sigma x safety factor

Page 12: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 7

85 1.04

Page 13: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 8

service level (%) Safety Factor

90 1.28

94 1.56

95 1.65

96 1.75

97 1.88

98 2.05

99 2.33

99.86 3.00

99.99 4.00

TABEL 2 DAFTAR SAFETY FACTOR

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

1.4.4 Economic Order Quantity

Economic Order Quantity (EOQ) merupakan jumlah pembelian material yang paling

ekonomis untuk satu periode. EOQ (kuantitas pesanan ekonomis dalam satuan unit)

dihitung dengan:

Bila diketahui dalam unit

Bila diketahui dalam dollars

Keterangan :

Au = Pemakaian tahunan dalam satuan unit

Ad = Pemakaian tahunan dalam satuan dollar

S = Biaya pemesanan untuk satu kali order dalam satuan dollar

i = Carrying cost rate dinyatakan dalam bentuk decimal atau persentase

c = Harga unit dalam satuan dollar

1.4.5 Metode Regresi Linear

Metode regresi linier sering sekali dipakai untuk memecahkan masalah-masalah

dalam penaksiran. Namun metode ini juga digunakan dalam peramalan sehingga

Page 14: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016 9

Page 15: Modul Ppic 2016

μy|x = α + βx

ŷ = a + bx

PPIC GAME 2016

regresi linier menjadi suatu metode yang mempunyai taksiran terbaik diantara

metode-metode yang lain. Metode regresi linier dipergunakan sebagai metode

peramalan apabila pola historis dari data aktual permintaan menunjukkan adanya

suatu kecenderungan menaik dari waktu ke waktu. Istilah regresi linier berarti bahwa

rataan (μy|x) berkaitan linier dengan x dalam bentuk persamaan linier populasi

(Hasan, 1999).

Koefisien regresi α dan β merupakan dua parameter yang akan ditaksir dari data

sampel. Bila taksiran untuk kedua parameter itu masing-masing dinyatakan dengan a

dan b maka μy|x dapat ditaksir dengan ŷ dari bentuk garis regresi berdasarkan

sampel atau garis kecocokan regresi (Hasan, 1999).

Keterangan

Ŷ : nilai ramalan permintaan pada peiode ke-t

a : intersept

b :slope dari garis kecenderungan,merupakan tingkat perubahan dalam permintaan.

x : indeks waktu ( t = 1,2,3,...,n) ; n adalah banyaknya periode waktu

Dengan taksiran a dan b masing-masing menyatakan perpotongan dengan sumbu y

dan kenaikannya. Slope dan intersept dari persamaan regresi linier dihitung dengan

menggunakan formula berikut (Hasan, 1999):

Keterangan

b : slope dari persamaan garis lurus

a : intersept dari persamaan garis lurus

x : index waktu

x-bar : nilai rata-rata dari x

y : variabel permintaan (data aktual permintaan)

y-bar : nilai rata-rata permintaan per periode waktu, rata-rata dari y

Page 16: Modul Ppic 2016

n

n

PPIC GAME 2016

1.4.6 Ukuran Kesalahan Forecasting

1. MAD

Metode untuk mengevaluasi metode peramalan menggunakan jumlah dari

kesalahan-kesalahan yang absolut. Mean Absolute Deviation (MAD) mengukur

ketepatan ramalan dengan merata-ratakan kesalahan dugaan (nilai absolut

masing-masing kesalahan). MAD berguna ketika mengukur kesalahan ramalan

dalam unit yang sama sebagai deret asli. Nilai MAD dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebegai berikut.

Y Y t t

MAD t 1

n

2. MAPE

Mean Absolute Percentage Error (MAPE) dihitung dengan menggunakan

kesalahan absolut pada tiap periode dibagi dengan nilai observasi yang nyata

untuk periode itu. Kemudian, merata-rata kesalahan persentase absolut

tersebut. Pendekatan ini berguna ketika ukuran atau besar variabel ramalan itu

penting dalam mengevaluasi ketepatan ramalan. MAPE mengindikasi seberapa

besar kesalahan dalam meramal yang dibandingkan dengan nilai nyata.

IYt Yt I x100MAPE t 1 Yt

n

3. MSE

Mean Squared Error (MSE) adalah metode lain untuk mengevaluasi metode

peramalan. Masing-masing kesalahan atau sisa dikuadratkan. Kemudian

dijumlahkan dan ditambahkan dengan jumlah observasi. Pendekatan ini

mengatur kesalahan peramalan yang besar karena kesalahan-kesalahan itu

dikuadratkan. Metode itu menghasilkan kesalahan-kesalahan sedang yang

kemungkinan lebih baik untuk kesalahan kecil, tetapi kadang menghasilkan

perbedaan yang besar.n 2Y Y

t t

MSE t 1

n

Page 17: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

4. MPE

MPE dihitung dengan mencari kesalahan pada tiap periode dibagi dengan nilai

nyata untuk periode itu. Kemudian, merata-rata kesalahan persentase ini. Jika

pendekatan peramalan tak bias, MPE akan menghasilkan angka yang mendekati

nol. Jika hasilnya mempunyai presentase negatif yang besar, metode

peramalannya dapat dihitung. Jika hasilnya mempunyai persentase positif yang

besar, metode peramalan tidak dapat dihitung. MPE dapat dihitung dengan

rumus sebagai berikut:n Y Y

MPE t 1

t t

x100 Yt

n

1.4.7 PPIC Tools

Dalam menentukan jadwal produksi dan permintan barang, divisi PPIC menggunakan

beberapa tools berupa Production Plan, MPS, dan MRP.

Production Plan

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8

Forecast

Production

Ending Inventory

TABEL 3 FORMAT UMUM PRODUCTION PLAN

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Baris forecast diisi dengan forecast yang telah ditentukan sebelumya

melalui metode forecasting.

Baris production diisi dengan jumlah yang akan diproduksi di masing-

masing periode. Angka tersebut diperoleh dari :

Baris ending inventory diisi dengan inventory pada akhir periode yang

diperoleh dari :(𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑟𝑒𝑞𝑢𝑖𝑟𝑒𝑑 − 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 𝑖𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑑)𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑝𝑒𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 = 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑛𝑢𝑚𝑏𝑒𝑟 𝑜𝑓 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑

Page 18: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Master Production Schedule (MPS)

Periode 1 2 3 4 5 6 7 8

Customer Orders

MPS

ATP

TABEL 4 FORMAT UMUM MPS

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Jumlah yang tertera pada baris customer order didapatkan dari metode

forecasting

Jumlah yang tertera pada baris MPS berkaitan dengan production plan

Jumlah yang tertera pada baris ATP (Available to Promise) diperoleh dari

Material Planning Requirement

Period 1 2 3 4 5 6 7 8

Gross Requirement

Schedule Receipt

Projected Availble

Net Requirement

Planned Order Receipt

Planned Order Release

TABEL 5 FORMAT UMUM PRODUCTION PLAN

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

𝐴𝑇𝑃 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 1 = 𝑜𝑛 ℎ𝑎𝑛𝑑 − 𝑐𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟 𝑑𝑢𝑒 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑀𝑃𝑆𝐴𝑇𝑃 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑 𝑛 + 1= 𝑀𝑃𝑆 𝑠𝑐ℎ𝑒𝑑𝑢𝑙𝑒𝑑 𝑟𝑒𝑐𝑒𝑖𝑝𝑡− 𝑐𝑢𝑠𝑡𝑜𝑚𝑒𝑟 𝑜𝑟𝑑𝑒𝑟𝑠 𝑑𝑢𝑒 𝑏𝑒𝑓𝑜𝑟𝑒 𝑛𝑒𝑥𝑡 𝑀𝑃𝑆

𝑒𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦=𝑜𝑝𝑒𝑛𝑖𝑛𝑔𝑖𝑛𝑣𝑒𝑛𝑡𝑜𝑟𝑦 + 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑐𝑡𝑖𝑜𝑛 − 𝑑𝑒𝑚𝑎𝑛𝑑

Page 19: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Baris gross requirement diisi dengan total kebutuhan material untuk

terlaksananya produksi pada periode tertentu sesuai dengan MPS.

Baris scheduled receipt diisi dengan jumlah unit yang sebelumnya telah

dijadwalkan untuk datang pada periode tertentu.

Baris projected available diisi dengan jumlah unit yang tersedia di inventori

gudang. Angka tersebut diperoleh dari:

Keterangan:

PA = Projected Available

SR = Scheduled Receipt

PO = Planned Order

GR = Gross Requirement

Baris net requirement diisi dengan total penambahan material yang

dibutuhkan untuk dapat memenuhi gross requirement periode tertentu di

saat scheduled receipt dan inventori projected available tidak mampu

memenuhinya pada periode tersebut. Angka tersebut diperoleh dari:

Baris planned order receipt diisi dengan jumlah unit yang dijadwalkan untuk

datang pada periode tertentu dalam rangka memenuhi net requirement yang

muncul pada periode yang sama tersebut. Jadi, planned order receipt muncul

hanya jika terdapat net requirement.

Baris planned order release diisi dengan jumlah unit yang dipesan pada

beberapa periode sebelum tibanya planned order receipt. Selang waktu

antara planned order release dan planned order receipt adalah lead time

kedatangan supplier pengada material yang telah ditentukan sebelumnya.

𝑃𝐴𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒𝑛 = 𝑃𝐴𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒(𝑛−1)+ 𝑆𝑅𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒𝑛 + 𝑃𝑂 𝑅𝑒𝑐𝑒𝑖𝑝𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑛− 𝐺𝑅 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑛

NR periode n = Gross Requirement periode n – PAperiode (n-1) – Scheduled

Receipt periode n

Page 20: Modul Ppic 2016

Gambar 1 Aliran Material dan Dokumen Secara Umum(Sumber : Tim Materi PPIC 2014)

PPIC GAME 2016

1.5. Aliran Material dan Dokumen Secara Umum

GAMBAR 1 ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN SECARA UMUM

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

1.5.1 Aliran Material

Bahan baku datang dari vendor menuju ke divisi receiving yaitu gudang bahan

baku.

Dari gudang bahan baku, material bahan baku dikirim ke bagian inspeksi.

Dari bagian inspeksi, bahan baku dikirim ke PPIC bagian material control.

Dari bagian material control, bahan baku dikirimkan kepada workstation 1.

Setelah dari workstation 1, WIP dikirim ke workstation 2, lalu dikirimkan kembali

ke material control sebagai barang setengah jadi.

Jika terjadi kerusakan atau diperlukan rework maka WIP dikirimkan kembali ke

workstation sebelumnya.

Setelah barang setengah jadi siap, barang tersebut dikirim ke workstation 3 yaitu

final assembly shop sehingga menghasilkan barang jadi.

Setelah barang jadi yang merupakan output dari workstation 3 selesai, maka

barang jadi di kirim ke bagian inspeksi.

Setelah melakukan inspeksi, maka produk siap di jual kepada konsumen.

Page 21: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

1.5.2 Aliran Dokumen

Bagian planning pada PPIC mengirimkan material requisition kepada divisi

purchasing untuk memesan bahan baku yang dibutuhkan dan harus dibeli dan

mengirim Bill of Material ke divisi material control untuk memberikan informasi

jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk diproduksi serta mengirimkan route

sheet, blue prints, spesifications, move ticket, dan material releases kepada divisi

scheduling and dispatching.

Divisi purchasing memberikan Purchase Order kepada vendor untuk memesan

bahan baku yang dibutuhkan.

Vendor mengirimkan tagihan kepada divisi accounting bersamaan dengan

dikirimnya bahan baku yang telah dipesan.

Material Control memberikan material status report kepada divisi scheduling and

dispatching.

Divisi scheduling and dispatching memberikan job order kepada work station.

Tiap work station memberikan report kepada divisi scheduling and dispatching

jika telah menyelesaikan pekerjaan yang diperintahkan dalam job order.

Konsumen memesan produk dengan memberikan order slip kepada divisi sales.

Setelah produk dibeli oleh konsumen maka divisi accounting mengirimkan tagihan

kepada konsumen.

Divisi sales memberikan informasi kepada divisi PPC berapa jumlah barang yang

telah dijualnya.

1.6. Total Quality Management

Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan yang

berorientasi pada pelanggan dengan memperkenalkan perubahan manajemen secara

sistematik dan perbaikan terus menerus terhadap proses, produk, dan pelayanan suatu

organisasi. Proses TQM bermula dari pelanggan dan berakhir pada pelanggan pula.

Konsep TQM berasal dari tiga kata yaitu total, quality, dan management. Fokus

utama dari TQM adalah kualitas/mutu. Terkait dengan mutu sebagai fokus utama, ada

beberapa definisi mengenai mutu. Berikut adalah beberapa definisi mutu menurut para

Page 22: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

ahli dalam (Ismanto, 2009: 64), Crosby mendefinisikan mutu sebagai “tercukupinya

kebutuhan” (conformance to requirement). Juran dan Gray mendefinisikan mutu

sebagai “baik untuk digunakan” (fitness for use). Menurut Goetsch dan Davis dalam

(Siswanto, 2007: 195), mutu (quality) merupakan suatu kondisi dinamis yang

berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan. Kata selanjutnya adalah total, yang dalam bahasa Indonesia

sering dipakai kata menyeluruh atau terpadu. Kata total (terpadu) dalam TQM

menegaskan bahwa setiap orang yang berada dalam organisasi harus terlibat dalam

upaya peningkatan secara terus menerus (Sallis, 2011: 74). Unsur ketiga dari TQM

adalah kata management, yang merupakan konsep awal dari TQM itu sendiri. Ada

banyak definisi manajemen yang telah dikemukakan oleh para pakar. Secara etimologis,

kata manajemen berasal dari bahasa Inggris “management” yang berarti

ketatalaksanaan, tata pimpinan, dan pengelolaan (Munir, 2006: 9). Manajemen adalah

suatu proses atau kerangka kerja yang melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu

kelompok orang-orang kearah tujuan-tujuan organisasional atau maksud-maksud yang

nyata (Terry, 2005: 1). Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan

perspektif yang berbeda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan,

kepemimpinan, ketatapengurusan, administrasi, dan sebagainya.

Singkatnya TQM merupakan sistem manajemen yang mengangkat kualitas

sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan

seluruh anggota organisasi. Tujuannya adalah untuk menjamin bahwa pelanggan puas

terhadap barang dan jasa yang diberikan, serta menjamin bahwa tidak ada pihak yang

dirugikan (Sallis, 2011: 136). Total Quality Management (TQM) merupakan suatu

konsep manajemen modern yang berusaha untuk memberikan respon secara tepat

terhadap setiap perubahan yang ada, baik yang didorong oleh kekuatan eksternal

maupun internal organisasi. Dasar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni

bahwa cara terbaik agar dapat bersaing unggul dalam persaingan global adalah dengan

menghasilkan kualitas yang terbaik. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Total

Quality Management (TQM) merupakan teori ilmu manajemen yang mengarahkan

pimpinan organisasi dan personilnya untuk melakukan program perbaikan mutu secara

berkesinambungan yang terfokus pada pencapaian kepuasan para pelanggan.

Page 23: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

BAB 2 Model Sistem PPICSetelah memahami dasar teori tentang pelaksanaan sebuah sistem manufaktur yang

menggunakan push system dengan sentral PPIC, kita akan melakukan simulasi dari sistem

tersebut. Yang perlu diingat adalah model sistem PPIC yang digunakan dalam permainan ini

adalah hasil pengembangan dari dasar teori yang ada dengan pengemasan yang sederhana.

2.1 Perlengkapan yang Digunakan

Dalam melakukan PPIC Games ini, perlengkapan yang digunakan:

Dokumen dengan format yang sama dengan lampiran dengan disertai penambahan

logo tim masing-masing

Tamiya dan baterai (minimal 80 buah tamiya dan 160 buah baterai AA)

Kontainer dengan desain dan layout yang dapat ditentukan sendiri oleh tim masing-

masing

Laptop max. 2 buah (disiapkan oleh peserta sendiri sesuai kebutuhan)

Alat tulis dan kabel roll sesuai kebutuhan

2.2 Kondisi Sistem

2.2.1. Profil Perusahaan

Di sebuah kota industri di Pulau Jawa, sekitar pertengahan tahun 1989,

berdirilah sebuah perusahaan perakitan tamiya bernama PT ZZZ. PT ZZZ telah

membangun reputasi yang membanggakan dalam area bisnis perakitan dan

penjualan produk tamiya dengan merek dagang XOXO berkat keteraturan dan

kedisiplinan dalam bisnisnya.

Dalam menjalankan usahanya itu, PT ZZZ didukung oleh berbagai mitra usaha

yang lokasinya tersebar dari ujung barat hingga timur Indonesia. Selain sebagai

supplier, mereka juga berperan sebagai distributor yang sangat penting dalam

pengembangan bisnis perusahaan.

Hingga saat ini, PT ZZZ telah meluncurkan tiga buah varian produk tamiya.

Ketiga varian produk merupakan hasil riset terhadap kebutuhan dan keinginan

konsumen yang saat ini masih terbatas pada masyarakat dalam negeri. Data

permintaan ketiga varian tamiya tersebut selama beberapa periode tercatat

sebagai berikut:

Page 24: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Periode Biru Putih Hitam Total1 19 5 3 272 14 4 1 193 14 5 5 244 15 10 1 265 15 6 0 216 18 6 2 267 14 6 1 218 15 7 5 279 18 4 1 23

10 15 5 4 2411 17 4 3 2412 20 3 3 2613 20 3 3 2614 18 4 2 2415 20 5 1 2616 11 4 6 2117 20 6 1 2718 20 5 4 2919 16 6 1 2320 18 6 2 2621 17 3 3 2322 19 4 2 2523 18 5 1 2424 20 5 1 2625 20 6 3 2926 17 6 2 2527 18 7 1 2628 20 4 1 2529 21 5 1 2730 18 5 2 25

TABEL 6 DATA HISTORIS PERMINTAAN MASING-MASING PRODUK

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Tamiya Demand Maksimal/warna

Biru 25Putih 15Hitam 10

TABEL 7 DATA MAKSIMAL PERMINTAAN

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 25: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Untuk memenuhi permintaan konsumen, PT ZZZ menerapkan sistem

produksi push system. Penggunaan sistem tersebut memiliki konsekuensi bahwa

akurasi forecast permintaan konsumen akan menentukan performa perusahaan

dalam meningkatkan keuntungan. Keberhasilan perusahaan juga ditentukan

oleh kemampuan produksi perusahaan yang sangat ditentukan oleh

ketersediaan sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan penguasaan

teknologi.

PT ZZZ harus bersaing dengan beberapa perusahaan lain yang juga bergerak

di bidang yang sama dan menawarkan varian tamiya yang sejenis pula. Oleh

karena itu, untuk memastikan PT ZZZ unggul di kelasnya, PT ZZZ senantiasa

menjaga kinerja produksi serta proses rantai suplai perusahaannya.

Ketersediaan bahan baku, kapasitas, kualitas sumber daya manusia, inventory,

dan tentunya biaya menjadi hal utama yang diperhatikan oleh PT ZZZ dalam

menjalankan bisnisnya.

Untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tepat pada waktunya, hal

pertama yang harus dipastikan adalah tersedianya bahan baku di gudang bahan

baku. Masalah persediaan bahan baku biasa ditimbulkan oleh ketidakakuratan

informasi persediaan di gudang bahan baku. Selain itu, juga dapat disebabkan

oleh adanya keterlambatan pengantaran bahan baku oleh supplier.

Bahan baku perakitan tamiya yang diproduksi oleh PT ZZZ dipasok oleh lebih

dari satu supplier. Dari supplier-supplier tersebut, PT ZZZ dapat memilih supplier

yang dapat dipercaya untuk memasok bahan baku tertentu dengan jumlah

sesuai kebutuhan secara tepat waktu dengan biaya yang setimpal. Supplier-

supplier tersebut memiliki lokasi yang tersebar di Jawa, dan beberapa di

Sumatera. Mengingat PT ZZZ berada di Pulau Jawa, maka untuk bertransaksi

dengan supplier di Pulau Sumatera, PT ZZZ mengandalkan sarana transportasi

kapal muat barang.

Dalam pengantaran melalui laut, faktor cuaca yang berada di luar kontrol

manusia menjadi sangat penting. Jika cuaca buruk, maka pengantaran harus

ditunda hingga cuaca kembali bersahabat dan pelayaran mungkin untuk

dilakukan. Keterlambatan juga mungkin dialami oleh pengantaran supplier dari

Pulau Jawa dikarenakan kondisi lalu lintas darat yang tidak dapat diprediksi.

Page 26: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Cuaca tidak bersahabat dan kecelakaan lalu lintas dapat menimbulkan

kemacetan yang menyebabkan pengantaran bahan baku terlambat.

Keterlambatan pengantaran bahan baku tentu akan menimbulkan efek

terhadap persediaan bahan baku di gudang bahan baku, yang pada akhirnya bisa

saja mengganggu jadwal produksi. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu

mengantisipasi kemungkinan disesuaikan dengan kapasitas gudang dan

kemampuan kerja mesin.

Informasi penting lainnya adalah bahwa supplier yang menjadi mitra kerja PT

ZZZ memberikan penawaran diskon untuk pembelian bahan baku part tertentu

dengan jumlah tertentu. Diskon ditawarkan dalam bentuk persentase untuk

pembelian part bahan baku dengan jumlah lebih dari 90 unit untuk part baterai

dan 45 unit untuk part lainnya.

Dengan tersedianya bahan baku di gudang bahan baku, maka proses produksi

dapat dilaksanakan. Pengantaran bahan baku ke mesin dilakukan secara kontinu

sesuai kebutuhan sehingga mesin tidak berhenti berproduksi hingga dicapai

barang jadi sesuai perintah produksi. Mesin yang digunakan memiliki kapasitas

produksi yang bersifat levelling sehingga dapat timbul kondisi di mana

permintaan tidak dapat lagi dipenuhi dengan kapasitas yang ada. Kondisi ini

dalam jangka waktu pendek dapat diatasi dengan memberlakukan overtime atau

menimbun inventory.

Masalah operasional produksi tidak hanya menyangkut keterbatasan

kapasitas, tetapi juga masalah breakdown mesin. Breakdown mesin ini sesekali

terjadi meski PT ZZZ telah memberlakukan Preventive Maintenance. Berikut

adalah data catatan riwayat breakdown mesin:

Periode Mesin Lama Penanganan

Tahun 2012

4 WS 1 105 detik

5 WS 3 150 detik

7 WS 2 105 detik

Tahun 2013

Page 27: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

3 WS 1 150 detik

4 WS 3 135 detik

5 WS 2 90 detik

8 WS 1 120 detik

Tahun 2014

3 WS 3 180 detik

4 WS 1 90 detik

7 WS 2 180 detik

8 WS 3 90 detik

Tahun 2015

4 WS 1 180 detik

5 WS 2 105 detik

6 WS 3 180 detik

TABEL 8 DATA HISTORIS BREAKDOWN MESIN

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Penimbunan inventory, baik berupa inventory work-in-process, bahan baku

di gudang bahan baku, maupun barang jadi di gudang barang jadi, akan

dihadapkan kepada kapasitas perusahaan yang terbatas. Untuk gudang bahan

baku dan gudang barang jadi, hal tersebut diatasi oleh PT ZZZ dengan melakukan

sewa gudang tambahan.

Gudang barang jadi merupakan tempat disimpannya inventory barang jadi

hasil produksi mesin sebelum nantinya akan dijual oleh divisi sales kepada

konsumen melalui distributor. Fluktuasi permintaan konsumen dan terbatasnya

kapasitas produksi menyebabkan perencanaan produksi merupakan hal penting

untuk menjamin ketersediaan produk perusahaan yang dibutuhkan oleh

konsumen.

Seiring dengan meningkatnya persaingan pasar penjualan tamiya, di samping

permintaan periodik, PT ZZZ juga menerima permintaan berupa tender.

Konsumen yang membutuhkan produk tamiya varian tertentu dengan jumlah

dan dalam jangka waktu yang tertentu pula akan membuka kesempatan bagi

Page 28: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

perusahaan-perusahaan untuk memenangkan tender. Setiap perusahaan

bersaing dengan menawarkan harga termurah. Pemenang tender akan

mendapatkan keuntungan tambahan dari pemenuhan tender tersebut. Namun,

jika pemenang tender gagal dalam memenuhi kontrak kerja tersebut, maka

perusahaan pemenang tender tersebut harus membayar sejumlah biaya ganti

rugi.

Dalam menjalankan perusahaan, divisi-divisi yang terlibat dalam PT ZZZ

adalah supplier, purchasing, PPIC, gudang bahan baku, workstation, gudang

barang jadi, dan sales.

2.2.2. Produk Perusahaan

Sampai saat ini perusahaan telah mempunyai 3 varian produk, yaitu:

Tamiya biru

Tamiya putih

Tamiya hitam

2.2.3. Supplier Perusahaan

Kelompok Part Bahan Baku Supplier 1 Supplier 2PT. PP PT. LL

1 Chasis, dinamo, tutup dinamo PP 1 LL 1

2 Ban depan, ban belakang, switch PP 2 LL 2

3 Kuningan, tutup switch, baterai PP 3 LL 3

4 Tutup baterai, kunci body PP 4 LL 4

5 Body biru, body putih, body hitam PP 5 LL 5

TABEL 9 SUPPLIER PERUSAHAAN

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Untuk saat ini, kebutuhan part bahan baku dipasok oleh dua supplier, yaitu

PT PP yang selanjutnya akan disebut Supplier 1 dan PT LL yang selanjutnya akan

disebut Supplier 2. Masing-masing kelompok part disuplai oleh lima anak

perusahaan milik Supplier 1 dan Supplier 2. Kedua supplier berbeda dari segi

lead time atau waktu pengantaran dan harga masing-masing part. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada tabel pada LAMPIRAN A.

2.3 Divisi

Page 29: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

SUPPLIER

Jumlah operator adalah dua orang.

Mengantarkan bahan baku kepada GBB setelah menerima Purchase Order.

Pengantaran bahan baku dilakukan sesuai dengan lead time masing-masing supplier

dan menurut perintah aba-aba dari Panitia.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Purchase Order, Delivery Slip.

PURCHASING

Jumlah operator adalah satu orang.

Membuat Purchase Order kepada masing-masing Supplier berisi jenis dan jumlah

bahan baku yang dipesan berdasarkan Form Permintaan Material dari PPIC.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Purchase Order, Form Permintaan

Material.

PPIC

Jumlah operator adalah satu orang.

Melakukan perencanaan dan penjadwalan produksi serta mengambil keputusan

menyangkut tender dengan mempertimbangkan data dari seluruh anggota tim.

Mengajukan permintaan bahan baku kepada Purchasing berdasarkan Inventory

Status Report yang diterima setiap akhir periode.

Mengantarkan dokumen-dokumen kepada setiap divisi yang bersangkutan.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Master Production Schedule, Production

Planning, Bill of Materials, Material Requirements Planning, Form Permintaan

Material, Job Order, Inventory Status Report, WS Report, Order Receipt, Form

Keputusan Peserta, Form Tender.

GUDANG BAHAN BAKU (GBB)

Jumlah operator adalah dua orang.

Menerima bahan baku dari Supplier dan mengatur penyimpanannya di gudang.

Menghitung persediaan bahan baku di akhir periode untuk Inventory Status Report.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Inventory Status Report, Delivery Slip, Job

Order

WORKSTATION (WS)

Jumlah operator adalah tiga orang yang terbagi ke dalam tiga WS.

Page 30: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Merakit tamiya sesuai deskripsi kerja masing-masing WS setelah menandatangani

Job Order dari PPIC.

Memberikan WS Report, yang merupakan laporan jumlah part yang tersisa di WS,

termasuk yang berupa inventory work-in-process (WIP), kepada PPIC.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Job Order, WS Report.

TABEL 10 WORKSTATION PABRIK TAMIYA

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

GUDANG BARANG JADI (GBJ)

Jumlah operator adalah satu orang.

Menghitung jumlah barang jadi di GBJ pada akhir periode, sebelum dan sesudah

penjualan.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Inventory Status Report, Delivery Slip,

Order Receipt.

SALES

Jumlah operator adalah satu orang.

Menerima permintaan barang jadi dari konsumen.

Mengambil keputusan dan menandatangani Form Marketing.

Dokumen yang perlu diperhatikan adalah Order Receipt, Inventory Status Report,

Delivery Slip, Kontrak Persetujuan Tender, Form Marketing.

2.4 Dokumen

Page 31: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Masing-masing divisi memiliki dokumen-dokumen yang diperlukan dalam rangka

mendukung aliran informasi di dalam perusahaan tersebut. Dokumen-dokumen yang

digunakan adalah sebagai berikut:

Master Production Schedule (MPS) dan Production Planning

o Dibuat oleh PPIC.

o Merupakan formulir perencanaan dan penjadwalan produksi yang dibuat

berdasarkan forecast permintaan yang telah dibuat untuk delapan periode.

Pada akhir setiap periode formulir ini dapat direvisi.

Bill of Materials

o Dibuat oleh PPIC.

o Merupakan formulir berisi part bahan baku yang dibutuhkan untuk

menghasilkan sebuah produk yang diinginkan.

Material Requirements Planning (MRP)

o Dibuat oleh PPIC.

o Merupakan formulir perencanaan material yang mencakup jumlah part

bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi. MRP awal disusun

untuk delapan periode ke depan. Pada akhir setiap periode formulir ini

dapat direvisi.

Job Order (JO)

Perintah kerja bagi GBB dan WS dari PPIC berdasarkan Production Planning.

JO GBB

o Dibuat oleh PPIC kepada GBB.

o Berisi jumlah part yang harus dikirimkan kepada masing-masing WS.

JO WS

o Dibuat oleh PPIC kepada WS1, WS2, WS3.

o Berisi jumlah barang yang harus diproduksi oleh masing-masing WS.

o Berisi perintah kepada WS yang satu untuk meneruskan hasil

produksinya kepada WS selanjutnya hingga sampai ke tangan GBJ.

Form Permintaan Material (FPM)

o Dibuat oleh PPIC kepada Purchasing.

o Material yang dimaksud di sini adalah bahan baku.

Page 32: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

o Merupakan formulir berisi informasi jumlah bahan baku yang dibutuhkan

beserta pilihan supplier tempat bahan baku itu dipesan.

Form Purchase Order (PO)

o Dibuat oleh Purchasing kepada Supplier 1 dan Supplier 2.

o Merupakan formulir berisi informasi mengenai jumlah bahan baku yang

dipesan kepada Supplier terpilih dalam rangka pembelian bahan baku dari

Supplier tersebut.

o Informasi pembelian part dalam PO sesuai dengan rencana PPIC yang

tertera pada Form Permintaan Material.

Form Delivery Slip

Delivery Slip Supplier

o Dibuat oleh masing-masing Supplier kepada GBB sebanyak dua rangkap

identik.

o Diberikan oleh masing-masing Supplier kepada GBB bersamaan dengan

pengantaran barang sebagai bukti pengantaran bahan baku. Setelah

ditandatangani oleh GBB yang berwenang dalam penerimaan bahan

baku, satu rangkap dikembalikan kepada Supplier untuk disimpan.

Delivery Slip GBJ

o Dibuat oleh GBJ kepada konsumen sebanyak dua rangkap identik. Satu

rangkap diberikan kepada konsumen, sedangkan satu rangkap lainnya

disimpan Sales.

o Merupakan formulir berisi jumlah barang jadi yang dikirimkan dari GBJ

ke konsumen sesuai Form Order Receipt yang diberikan Sales.

Inventory Status Report

Inventory status material

o Dibuat oleh GBB kepada PPIC.

o Merupakan formulir berisi informasi jumlah bahan baku yang

tersedia di GBB.

Inventory status finished goods (ke PPIC)

o Dibuat oleh GBJ kepada PPIC dan Sales.

o Merupakan formulir berisi informasi jumlah barang jadi (finished goods)

yang tersedia di GBJ.

Page 33: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

o GBJ membawa kedua Inventory Status Finished Goods kepada Sales

untuk ditandatangani oleh Sales. Kemudian, satu rangkap disimpan

oleh Sales, dan satu rangkap lainnya diberikan kepada PPIC.

WS Report

o Dibuat oleh WS 1, WS 2, WS 3 kepada PPIC.

o Merupakan formulir berisi informasi jumlah inventory part dan WIP yang

tersisa di masing-masing WS pada akhir periode.

Form Order Receipt

o Dibuat oleh Sales kepada GBJ dan PPIC.

o Merupakan formulir berisi informasi jumlah dan spesifikasi permintaan

konsumen serta kemampuan GBJ dalam memenuhi permintaan tersebut

pada akhir periode.

o Sales membawa kedua Form Order Receipt kepada GBJ untuk

ditandatangani oleh GBJ. Lalu, 1 rangkap disimpan oleh GBJ, sedangkan 1

rangkap lain diberikan kepada PPIC.

Form Keputusan Peserta (FKP)

o Dibuat oleh PPIC kepada Juri.

o Merupakan formulir yang disediakan oleh Juri.

o Merupakan formulir berisi rangkuman keputusan yang harus diserahkan

kepada Juri paling lama satu menit sebelum periode dimulai. Keputusan

tersebut mencakup permintaan pembelian bahan baku, perintah produksi,

dan rencana overtime.

Form Tender

o Dibuat oleh PPIC kepada Juri.

o Merupakan formulir yang disediakan oleh Juri.

o Berisi keputusan ikut atau tidaknya tim dalam tender yang dibuka, beserta

dengan harga yang ditawarkan tim kepada tender jika tim memutuskan

untuk ikut dalam tender.

Kontrak Persetujuan Tender

o Dibuat oleh Konsumen kepada Sales.

Page 34: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

o Merupakan formulir yang disediakan oleh Juri (Konsumen) bagi tim yang

berhasil memenangkan tender sebagai kontrak persetujuan tim untuk

memenuhi permintaan tambahan dari tender yang dimenangkannya.

2.5. Layout

Dalam rangka kemudahan pergerakan aliran dokumen dan material dalam

permainan PPIC ini, layout masing-masing divisi perlu dirancang sedemikian rupa

sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar. Berikut merupakan contoh

layout perusahaan yang menerapkan konsep push system.

GAMBAR 2 CONTOH LAYOUT PERUSAHAAN PUSH SYSTEM

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 35: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

BAB 3 Prosedur Permainan3.1 Keadaan Awal Sitem

Dalam PPIC Games, keadaan awal sistem dari pabrik tamiya adalah sebagai berikut:

Permainan dilakukan untuk 8 periode.

Masing-masing WS (Workstation) memiliki deskripsi kerja seperti yang telah

dijelaskan pada BAB II dan hal itu berlaku seragam untuk semua tim.

Tidak ada WIP (inventory work-in-process) pada periode pertama.

Permintaan yang terjadi mengikuti pola distribusi tertentu.

Terdapat tiga jenis produk: tamiya biru, tamiya putih, dan tamiya hitam.

Persediaan bahan baku yang terdapat di GBB dan barang jadi di GBJ pada periode 0

dapat

dilihat pada LAMPIRAN A.

3.2 Langkah Permainan

1. Dalam permainan, satu perusahaan terdiri dari 7 divisi (PPIC, Supplier, GBB, GBJ,

WS, Purchasing, Sales) dengan minimal anggota 9 orang. Tim dengan jumlah

anggota 9 orang dapat menggabungkan divisi GBJ dan Sales menjadi 1 orang serta

menggabungkan divisi PPIC dan Purchasing menjadi 1 orang, sedangkan untuk tim

dengan jumlah anggota 10 orang dapat memisah divisi PPIC dan Purchasing

menjadi 2 orang berbeda.

2. Sebelum permainan dimulai, persiapkan dokumen-dokumen (lihat LAMPIRAN B)

dan material yang diperlukan saat permainan berlangsung.

3. Tim menyusun divisi yang ada sesuai dengan layout yang telah disepakati.

4. Kemudian, setiap tim mempersiapkan dan mengalokasikan material dan dokumen

sesuai dengan keadaan awal sistem yang telah dijelaskan pada Sub Bab 3.1.

5. Sebelum permainan dimulai, setiap tim wajib menampilkan sebuah yel-yel untuk

menunjukkan kekompakan dan semangat tim.

6. Permainan akan dimulai setelah aba-aba diberikan oleh Panitia.

Page 36: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

7. FKP (Form Keputusan Peserta) yang berisikan rencana produksi, pemesanan bahan

baku, dan rencana lamanya waktu overtime dikumpulkan kepada Juri Pusat 1 menit

sebelum jeda periode berakhir.

8. Form Tender yang berisikan jumlah dan warna tamiya tender serta penawaran

harga atas tender dikumpulkan pada saat jeda periode (lihat Sub Bab 3.5).

9. Form Marketing yang berisikan keputusan tim untuk mengambil marketing atau

tidak dikumpulkan bersamaan dengan pengumpulan FKP.

10. Production Plan dibuat berdasarkan forecast data permintaan masa lalu. Dalam hal

ini, forecast hanya berperan sebagai referensi.

11. Selanjutnya, permainan dilakukan sesuai dengan aliran dokumen dan material

seperti pada Gambar 3. Permainan dimainkan selama 8 periode, di mana satu

periode berlangsung selama 7.5 menit (waktu produksi normal) ditambah dengan

waktu overtime.

12. Overtime dapat dilakukan setelah waktu produksi normal dengan lama waktu

overtime selama 1 atau 2 menit. Tim yang memutuskan mengambil overtime akan

melaksanakan overtime sesuai dengan waktu yang direncanakan dalam FKP.

Sedangkan tim yang tidak mengambil overtime tetap tidak diperbolehkan

melakukan komunikasi dalam bentuk apapun sampai tim yang melaksanakan

overtime selesai.

13. Pada setiap akhir periode, permintaan periode tersebut akan dibacakan oleh

Panitia. Sales dan GBJ melakukan tugasnya masing-masing menyangkut

pemenuhan permintaan itu.

14. Sesudahnya, PPIC menerima Inventory Status Report dari GBB dan GBJ serta WS

Report dari ketiga WS.

16. Setelah itu, terdapat jeda periode yang berlangsung selama 10 menit. Pada jeda

periode, akan ada kegiatan di antaranya menghitung dan memeriksa persediaan

inventory di GBB dan GBJ serta WS, menandatangani dokumen dari Juri masing-

masing divisi, dan membongkar tamiya sebagai persiapan untuk permainan pada

periode selanjutnya.

17. Sementara itu, pada jeda periode tersebut, PPIC melakukan pengisian FKP dan

Form Tender (jika Panitia memberitakan tentang dibukanya kesempatan tender).

Sales melakukan pengisian Form Marketing.

Page 37: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

18. Tim dapat mengambil tender pengadaan barang dan menentukan harga jual tamiya

yang ditenderkan. Pemenang tender adalah tim dengan penawaran harga jual

tamiya termurah. Jika tim pemenang tender tidak dapat memenuhi tamiya sesuai

tender, maka tamiya tersebut tidak dapat dijual dalam tender.

19. PPIC melakukan perencanaan untuk periode berikutnya dengan mengevaluasi

rencana produksi yang telah dibuat sebelumnya.

20. Setelah jeda periode berakhir, periode berikutnya bisa dimulai.

21. Tim pemenang adalah tim dengan total keuntungan akumulasi 8 periode terbesar.

GAMBAR 3 ALIRAN MATERIAL DAN DOKUMEN PADA PPIC GAMES(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Keterangan

1 Production Plan, MPS, MRP, BOM2 Job Order WS3 Job Order GBB4 Form Permintaan Material ke Purchasing

Page 38: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

5 Purchase Order dari Purchasing ke Supplier6 Delivery Slip dari Supplier ke GBB7 Order Konsumen (Dibacakan oleh juri)8 Order Receipt dari Sales ke GBJ dan PPIC9 Delivery Slip dari GBJ ke Sales dan Konsumen

10 WS Report masing-masing WS ke PPIC

11 Inventory Status Report dari GBB dan GBJ ke PPIC

12 Inventory Status Report dari GBJ ke Sales8a Material dari Supplier ke GBB8b Material dari GBB ke masing-masing WS8c WIP 1 dari WS 1 ke WS 28d WIP 2 dari WS 2 ke WS 38e Barang Jadi dari WS 3 ke GBJ8f Barang jadi dari GBJ ke Sales8g Barang jadi dijual ke konsumen

TABEL 11 KETERANGAN ALIRAN(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

3.3 Aliran Material dan Dokumen Pada Divisi Produksi

1. PPIC mengisi rencana produksi dalam Production Plan dan MPS [1] untuk satu

periode dengan hasil forecast sebagai referensi. Lalu menyusun rencana kebutuhan

material (MRP) sesuai dengan BOM [1].

2. PPIC mengisi Job Order untuk Gudang Bahan Baku (JO GBB) [3] sesuai dengan

rencana produksi. JO GBB merupakan informasi yang berisi berapa unit bahan baku

yang harus dikirimkan oleh GBB ke masing-masing WS. Bahan baku yang dikirmkan

GBB harus dalam kondisi baik. Jika defect, GBB memasukkan part tersebut ke

dalam konte defect.

3. Gudang bahan baku mengirimkan bahan baku ke setiap WS sesuai JO GBB [8b].

4. PPIC mengirimkan Job Order untuk setiap workstation (JO WS) [2] yang berisikan

jumlah unit yang harus diproduksi oleh masing-masing workstation.

5. Jika part tersedia pada workstation, operator setiap workstation dapat mulai

memproduksi produk masing-masing setelah memperoleh dan menandatangani JO

WS dari PPIC. Setelah selesai dikerjakan, workstation yang satu akan mengirimkan

WIP hasil produksinya ke workstation berikutnya [8c, 8d]

6. Jika pada WS 1, 2 dan 3 terdapat part yang defect, maka WS 1, 2, dan 3 harus

meletakan part defect tersebut ke dalam konte defect.

Page 39: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Page 40: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

7. Jika terdapat WIP pada WS 2 dan 3 yang defect, maka WS 2 dan 3 harus meletakan

WIP tersebut ke dalam konte defect.

8. Workstation terakhir (WS 3) akan menghasilkan barang jadi berupa tamiya utuh

yang kemudian akan dikirim dan disimpan di Gudang Barang Jadi (GBJ) [8e]. GBJ

dapat memeriksa apakah barang jadi yang dihasilkan kondisinya baik atau tidak.

Jika rusak, GBJ harus meletakkan barang defect tersebut ke dalam konte defect.

9. Setelah periode berakhir, konsumen akan memesan sejumlah barang dengan

mengirimkan Form Order [7] ke divisi Sales. Dalam hal ini, permintaan akan

dibacakan oleh Panitia.

10. Divisi Sales akan membuat Form Order Receipt kepada GBJ dan PPIC [8] yang

pertama- tama akan dikirimkan ke GBJ untuk mengambil sejumlah barang sesuai

pesanan dan kemudian kepada PPIC sebagai input pertimbangan produksi periode

berikutnya.

11. Selanjutnya, produk dikirim [8g] oleh GBJ ke konsumen sesuai dengan Form Order

Receipt (permintaan pada periode tersebut). Bersamaan dengan pengiriman

produk tersebut, GBJ juga mengirimkan Form Delivery Slip [9] yang berisi

keterangan jumlah barang yang diminta konsumen (dua rangkap, untuk Konsumen

dan Sales)

12. Setiap akhir periode, GBB dan GBJ mengisi Inventory Status Report dan WS mengisi

WS Report [10]. Ketiga laporan persediaan tersebut diberikan ke PPIC di akhir

periode sebagai bahan pertimbangan penyusunan PP, MPS, MRP dan FPM untuk

periode berikutnya.

13. Setiap akhir periode divisi GBB dan GBJ mengisi Inventory Status Report

3.4 Aliran Material dan Dokumen pada Divisi Purchasing

1. PPIC menyusun MRP sesuai dengan rencana produksi [1].

2. Berdasarkan MRP tersebut, PPIC membuat Form Permintaan Material (FPM) [4]

dengan mempertimbangkan jumlah bahan baku yang diinginkan pada periode

berikutnya. Dengan pertimbangan itu, PPIC juga harus mengambil keputusan

mengenai Supplier mana yang akan dipakai untuk memenuhi kebutuhan masing-

masing kelompok part. Selanjutnya, FPM dikirim ke divisi Purchasing [4].

Page 41: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

3. Selanjutnya, divisi Purchasing menggunakan FPM sebagai dasar dalam mengisi

Purchase Order (PO) bagi masing-masing Supplier [5]. Kemudian, PO diberikan ke

masing-masing Supplier.

4. Setelah menerima PO, Supplier akan mengirimkan bahan baku part ke GBB sesuai

dengan PO dan lead time masing-masing yang akan diserukan aba-abanya oleh

Panitia [6a].

5. Selanjutnya, Supplier akan mengisi Delivery Slip [6] (rangkap dua, untuk Supplier

dan GBB) yang ditandatangani oleh GBB dan Supplier bersamaan sebagai bukti

bahwa part sesuai PO telah diterima oleh GBB.

3.5 Sistem Operasional Tender Pengadaaan Barang

1. Penawaran tender akan dibuka pada saat awal jeda periode.

Setelah periode produksi berakhir, panitia akan membacakan permintaan

untuk periode yang baru saja diakhiri tersebut. Setelah itu, jeda periode akan

dimulai.

Jika kesempatan tender dibuka, maka pada awal jeda tersebut, Panitia akan

membacakan penawaran tender. Informasi yang disampaikan oleh Panitia

mencakup warna dan jumlah tamiya yang perlu dipenuhi, serta jangka waktu

periode berlakunya tender yang ditawarkan.

2. Pengambilan keputusan tender

Setiap tim wajib mengisi Form Tender (baik tim yang mengambil tender

maupun yang tidak mengambil) yang ditandatangani oleh PPIC dan sales,

serta menyerahkannya kepada juri pusat maksimal pada menit ke-3 jeda

periode.

Satu Form Tender hanya untuk satu warna tamiya. Jika tender yang

ditawarkan lebih dari 1 warna maka tim harus menggunakan lebih dari 1

Form Tender (disesuaikan dengan jumlah warna yang ditawarkan).

3. Pelaksanaan produksi tender oleh tim yang dinyatakan memenangkan tender.

Tim pemenang tender akan dibacakan oleh Panitia selambat-lambatnya pada

menit ke-5 jeda periode.

Tim pemenang tender langsung memproduksi tamiya untuk tender pada

periode yang akan berjalan.

Page 42: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

3.6 Sistem Operational Pengambilan Marketing

1. Pengambilan keputusan marketing

Setiap tim wajib mengisi Form Marketing (baik tim yang mengambil maupun

yang tidak mengambil) yang ditandatangani oleh sales, serta

menyerahkannya kepada juri pusat maksimal pada menit ke-9 jeda periode

bersamaan dengan FKP.

2. Pelaksanaan marketing

Tim yang mengambil marketing akan dikenakan biaya sebesar $75 per

periode dan demand pada periode tersebut akan naik sebesar 10%

(pembulatan ke atas).

Tim yang tidak mengambil marketing selama 1-3 periode berturut-turut maka

demand tetap atau tidak berubah.

Tim yang tidak mengambil marketing selama 3 periode berturut-turut, maka

pada periode berikutnya jika tetap tidak mengambil marketing, demand akan

turun 10% setiap periode hingga tim tersebut mengambil marketing.

Page 43: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

BAB 4 Peraturan4.1 Peraturan Permainan

1. Permainan PPIC Game 2016 ini dijalankan dalam 8 periode di mana setiap periode

berlangsung selama 7,5 menit dengan jeda periode selama 10 menit yang dapat

dimanfaatkan untuk me-reschedule keputusan dan membongkar tamiya.

2. Ada 3 jenis produk tamiya yang digunakan, yaitu: tamiya biru, putih, dan hitam.

3. Kapasitas produksi tamiya maksimal yang diperbolehkan untuk setiap periode normal

adalah sebesar 30 produk tamiya.

4. Kapasitas maksimal Gudang Bahan Baku (GBB) untuk inventory masing-masing bahan

baku adalah sebesar 40 unit dan 80 unit khusus untuk baterai. Inventory akhir dihitung

saat satu jeda periode.

5. Apabila total inventory yang terdapat di GBB melebihi kapasitas maksimal, maka akan

dikenakan biaya Sewa GBB Tambahan yang menggunakan sistem lot, yaitu sebesar $25

per lot (biaya ini di luar biaya inventory normal/Carrying Cost). Dalam hal ini, 1 lot

terdiri atas 5 part bahan baku yang dapat ditampung (untuk jenis part yang sama).

6. Kapasitas maksimal Gudang Barang Jadi (GBJ) untuk inventory produk tamiya adalah

sebesar 12 unit.

7. Apabila total inventory yang terdapat di GBJ melebihi kapasitas maksimal, maka akan

dikenakan biaya Sewa GBJ Tambahan yang dihitung per tamiya sebesar $12.25 per unit

tamiya.

8. Quantity Discount berlaku untuk pembelian part bahan baku di atas 90 unit untuk part

baterai dan di atas 45 unit untuk part lainnya. Nilai Quantity Discount dapat dilihat pada

LAMPIRAN A

9. Selama permainan berlangsung, para peserta tidak diperkenankan untuk melakukan

komunikasi antar divisi/departemen dalam bentuk suara maupun gerakan apapun yang

dianggap mencurigakan.

10. Komunikasi yang terjadi dalam permainan ini hanya dilakukan melalui dokumen/form

yang telah ditentukan.

11. Selama jeda periode berlangsung, semua divisi/departemen diperkenankan untuk

melakukan komunikasi.

Page 44: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

12. Setiap PPIC mengisi Form Keputusan Peserta (FKP) pada waktu jeda periode 10 menit

setiap periodenya. Pengisian FKP menyangkut:

- Forecast permintaan untuk masing-masing varian produk

- Detail pembelian untuk setiap part bahan baku

- Perintah produksi

- Rencana pengambilan overtime

Untuk lebih jelasnya lihat di contoh form FKP pada LAMPIRAN B.

13. Setiap PPIC harus menyerahkan FKP dan Form Marketing maksimal pada menit ke-9

waktu jeda periode. Jika tidak dilakukan sesuai peraturan, maka tim akan mendapatkan

penalti.

14. Dalam permainan ini, terdapat skenario yang akan diberikan langsung oleh para juri

tanpa sepengetahuan tim peserta ketika periode produksi berlangsung. Skenario ini

menyangkut:

- Keterlambatan Supplier

- Breakdown Workstation (WS berhenti berproduksi)

15. Setiap operator Workstation diperbolehkan melakukan pekerjaannya setelah

menandatangani Job Order WS masing-masing dan akan dikenakan penalti jika

dilanggar.

16. Backorder yang terjadi pada periode sebelumnya harus dapat dipenuhi pada periode

berikutnya, kecuali backorder tender. Pemenuhan backorder didahulukan baru

kemudian pemenuhan demand.

17. Kalkulasi Biaya Total

18. Kalkulasi KeuntunganBIAYA TOTAL = Biaya Inventory Barang Jadi + Biaya Inventori Bahan Baku +

Biaya Pemesanan Bahan Baku + Biaya Pembelian Bahan Baku + Biaya Sewa

Gudang Tambahan + Biaya Penalti + Biaya Backorder + Biaya Pekerja + Biaya

Overtime

Keuntungan = Penjualan produk – Biaya Total

Page 45: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

19. Standard Deviation Lead Time merupakan percepatan ataupun keterlambatan dari

waktu rata-rata pengiriman bahan baku dari vendor ke pabrik. Dengan tingkat

kepercayaan untuk setiap supplier adalah 95%.

20. Selama permainan berlangsung, tidak diperlihatkan secara visual aliran dana yang

terjadi.

21. Jika terdapat kesalahan dalam perakitan tamiya (dalam hal ini ada part yang tidak

terpasang) maka hasil rakitan akan diambil oleh juri dan dikembalikan ke GBB, serta

dikenakan biaya penalti Kesalahan Perakitan.

22. Penalti akan diberikan apabila terjadi kesalahan-kesalahan selama permainan

berlangsung. Jenis-jenis penalti akan dijelaskan dalam Sub Bab 4.3.

23. Pada setiap akhir periode, total inventory dari seluruh WS (Inventory WS 1+ Inventory

WS 2 + Inventory WS 3) hanya diperbolehkan maksimal 5 unit per kelompok komponen

penyusun tamiya (dapat berupa part ataupun WIP dari proses sebelumnya) dan

maksimal 10 unit untuk baterai dengan biaya inventory sama besar dengan biaya

inventory di GBB. Apabila total inventory di WS berlebih akan dikenakan pinalti sesuai

dengan ketentuan.

24. Komponen yang berlebih (pada semua WS) akan dikembalikan ke GBB.

25. Kelebihan komponen di WS 3 yang berupa part body akan diambil berdasarkan urutan

berikut : hitam – putih – biru.

26. Jika pada akhir periode di WS terdapat kelebihan komponen WIP dan part (mengacu

pada poin 23), maka yang diambil terlebih dahulu adalah komponen WIP.

27. Pada saat jeda permainan, GBB diperkenankan untuk mempersiapkan part-part yang

akan diantarkan kepada tiap WS pada periode selanjutnya. Dalam hal ini, PPIC boleh

memberitahukan jumlah part yang harus diantarkan untuk periode selanjutnya.

28. Purchasing diperbolehkan menyalin Formulir Permintaan Material (FPM) pada waktu

jeda periode, namun pada pelaksanaannya Purchasing harus tetap menerima FPM dari

PPIC dan mengantarkan Purchase Order (PO) ke Supplier.

29. Tim yang memenangkan tender dan tidak dapat memenuhinya akan dikenakan penalti

tender.

30. Tim yang mengambil marketing dan terdapat backorder akan dikenakan pinalti sesuai

dengan ketentuan.

Page 46: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

4.2 Peraturan Overtime

1. Overtime merupakan keputusan tiap kelompok untuk melakukan produksi di luar waktu

produksi normal yang diberikan.

2. Keputusan untuk melakukan overtime dilakukan pada saat awal periode dan diserahkan

bersamaan dengan pengumpulan FKP.

3. Durasi overtime yang dapat dipilih adalah 1 menit atau 2 menit.

4. Kapasitas produksi tamiya selama overtime dibatasi maksimal 4 tamiya per menit. Bila

peserta mengambil overtime 2 menit, maka tamiya yang bisa dibuat di saat menit

pertama overtime tetap hanya 4 tamiya.

5. Ketika overtime berlangsung, kelompok yang memutuskan untuk melakukan overtime

dan yang tidak melakukan overtime tetap tidak diperkenankan untuk melakukan

komunikasi antar divisi/departemen dalam bentuk apa pun.

Biaya yang dikeluarkan untuk overtime menyangkut biaya buruh langsung yang terdiri

atas biaya tetap dan biaya variabel seperti dapat dilihat pada LAMPIRAN A.

4.3 Penalti

Pada PPIC Game 2016, jika peserta melakukan pelanggaran terhadap peraturan - peraturan yang

telah ditetapkan, maka peserta tersebut akan mendapatkan penalty berupa pengurangan poin dari

yang telah didapat. Maksimal penalti yang yang didapat setiap tim dalam satu periode adalah 3000.

NO PENALTI BESAR PENALTI DIHITUNG

WORKSTATION (WS)1 Kesalahan perakitan (ex: tutup baterai terlepas) 3 Per part per WS

2 WS merakit sebelum menandatangani JO 7,5 Per kejadian per WS

3 Produksi melebihi Job Order (JO) 15 Per part per WS

4 Jumlah part di WS melebihi kapasitas 17,5 Per part per WS

5 WS merakit tamiya di luar Job Desc WS yang bersangkutan 17,5 Per part per WS

6 WS mengeluarkan satu jenis atau lebih part dari kontenya 100 Per kejadian

7 Produksi melebihi kapasitas produksi 315 Per tamiya per WS

8 WS tetap bekerja di luar waktu kerja (breakdown, periode belum mulai, periode telah habis) 500 Per 5 detik/ kejadian

9 Berbicara ke GBB atau antar WS 3000 Per kejadian

10 Menyembunyikan part secara sengaja 3000 Per kejadian

Page 47: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

11 WS mengambil part yang dijatuhkan GBB pada saat pengiriman konte 3000 Per kejadian

GUDANG BAHAN BAKU (GBB)

12 GBB tidak menandatangani Delivery Slip dari Supplier 7,5 Per kejadian per GBB

13 GBB mengirim part sebelum tanda tangan JO 7,5 Per kejadian

14 Perbedaan antara perhitungan aktual dan inventory status material 15 Per part

15 GBB mengirim part yang sudah terpasang dengan part lainnya 17,5 Per part

16 Memasukkan part yang jatuh ke dalam konte yang telah dikirim dan telah disentuh WS 17,5 Per kejadian

17 Jumlah part yang diantar GBB melebihi JO GBB 50 Per part

18Mengirim part tidak lengkap (misalkan ban depan hanya ada 1 bagian yaitu ban bertangkai, kekurangannya dikirim pada saat jeda)

50 Per part

19 GBB balik badan menghadap Supplier sebelum pengiriman (sebelum peluit dibunyikan) dan tidak pada lead time 100 Per kejadian

20 GBB menyembunyikan part 3000 Per kejadian

21 GBB menerima part dari Supplier tidak pada lead time 3000 Per kejadian

22 GBB melakukan komunikasi ke WS (boleh berbicara antar GBB) 3000 Per kejadian

23 Konte dari GBB ke WS diterima atau diambil 3000 Per kejadian

24 Mengambil part yang dijatuhkan Supplier saat pengiriman 3000 Per kejadian

25 Mengirimkan konte kepada WS tidak dengan diangkat 3000 Per kejadian

PURCHASING

26 Kesalahan penulisan PO (berbeda dengan FPM) 54,25 Per part per kejadian

SUPPLIER

27 Supplier tidak menandatangani Delivery Slip 7,5 Per kejadian per supplier

28 Pengantaran part dari Supplier ke GBB tidak disertai Delivery Slip 8,75 Per kejadian

29 Supplier mengirimkan part yang sudah terpasang dengan part yang lainnya 17,5 Per part

30 Perbedaan pengiriman aktual dengan PO (jika lebih dikembalikan, kurang tidak boleh dikirim lagi) 20 Per part

31 Supplier terlambat mengirim, tidak sesuai lead time (maka pesanan tersebut akan dikirimkan saat jeda periode) 219,5 Per kejadian

Page 48: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

32 Supplier tetap mengirim part walaupun sudah melebihi lead time 5 detik 300 Per 5 detik/ kejadian

33 Supplier mengirim lebih cepat dari waktu lead time 300 Per 5 detik/ kejadian

34 Berbicara ketika periode berlangsung 2500 Per kejadian

35 Pemberian part kepada GBB tidak diangkat dan tidak bersamaan dengan Delivery Slip 3000 Per kejadian

36Mengambil part yang jatuh saat pengiriman dan memasukkannya ke dalam konte setelah GBB balik badan dan atau di luar lead time

3000 Per kejadian

GUDANG BARANG JADI (GBJ)36 GBJ tidak menandatangani Inventory Status 7,5 Per kejadian

37 Kesalahan penulisan di Inventory Status 8,75 Per kejadian

38 Tidak menyertakan Delivery Slip dari GBJ ke konsumen 8,75 Per kejadian

39 Perbedaan penulisan order dengan Order Receipt 8,75 Per tamiya

40 GBJ memberikan tamiya defect kepada juri 200 Per kejadian

41 Berbicara pada saat periode 3000 Per kejadian

PPIC

42 Perbedaan penulisan jumlah part pada FPM dan FKP 54,25 Per part per kejadian

43 Keterlambatan penyerahan FKP dan Form Tender kepada juri 30,625 Per 15 detik

SALES44 Keterlambatan penyerahan Form Marketing kepada juri 30,625 Per 15 detik

UMUM

45 Suatu divisi melakukan Job Desc divisi lain pada saat periode berlangsung 219,5 Per kejadian

46 Mengambil marketing dan tidak dapat memenuhi demand pada periode pengambilan marketing tersebut 200 Per kejadian

TABEL 12 JENIS PENALTI

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

1. Penalti defect

Defect dapat terjadi pada GBB, WS, dan GBJ. Biaya defect berupa part defect atau

kesalahan perakitan pada GBB dan WS adalah sebesar 0,25/part. Biaya defect barang

jadi pada GBJ untuk masing-masing warna tamiya adalah sebagai berikut:

a. Tamiya biru : 0,25/part + 25.65

b. Tamiya putih : 0,25/part + 41.15

Page 49: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Page 50: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

c. Tamiya putih : 0,25/part + 73.15

Contoh Kasus : WS 1 tidak memasang dinamo dengan benar sehingga saat di WS 2,

dinamo tersebut terlepas dari chasis. Maka tim tersebut akan dikenakan penalti Jumlah

Part pada Komponen x Besar Penalti per Part.

2. Perbedaan Penulisan Jumlah Part pada FPM dan PO

Deskripsi : Sudah jelas

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sudah jelas

3. Produksi Melebihi JO

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika WS 1,2, maupun 3 melakukan produksi Tamiya

melebihi jumlah produksi yang tertera pada JO WS. Perhitungan jumlah produksi

dilakukan pada akhir periode tersebut.

Besar Penalti : (dihitung per part)

Contoh Kasus : WS 1 memproduksi WIP 1 melebihi JO yang diberikan, maka tim

tersebut akan dikenakan penalti sebesar jumlah part WS 1 x besar penalti.

4. Produksi Melebihi Kapasitas Produksi

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika suatu tim melakukan produksi tamiya melebihi

kapasitas produksi yang telah ditentukan.

Besar Penalti : (dihitung jumlah produksi tamiya yang melebihi kapasitas)

Contoh Kasus : Suatu tim memproduksi 2 tamiya melebihi kapasitas produksi maksimal,

maka tim tersebut mendapatkan penalti sebanyak 2 kali penalti Produksi Melebihi

Kapasitas Produksi.

5. Jumlah Part di WS Melebihi Kapasitas

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika jumlah inventory part di WS melebihi kapasitas

maksimal. Perhitungan jumlah part dilakukan setiap akhir periode.

Besar Penalti : (dihitung per part)

Contoh Kasus : Pada akhir periode, jumlah part di WS 1 ada 2 kelompok komponen, ada

pula 4 buah WIP 1 dan 2 buah WIP 2. Selain itu, pada WS 2 dan WS 3 tidak terdapat

kelompok komponen, perhitungan penalti adalah : Perhitungan dilakukan sesuai aturan

jumlah maksimal part dan WIP di WS sebanyak 5 buah, dihitung dari WS 1.

Jumlah yang diizinkan = 2 kelompok part + 3 WIP 1

Page 51: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Sisanya berupa 1 WIP 1 + 2 WIP2, akan dibongkar dan dikenakan penalti sesuai dengan

jumlah part didalamnya.

Jumlah penalti = ((1*part WIP 1) + (2*part WIP 2))*besar penalti Jumlah Part di WS

Melebihi Kapasitas.

6. Perbedaan Penulisan Antara Order dan Order Receipt

Deskripsi : Sudah jelas.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sudah jelas.

7. Jumlah Part yang Diantar GBB Melebihi JO

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika GBB melakukan pengiriman part melebihi JO GBB.

Perhitungan dilakukan setelah periode tersebut berakhir.

Besar Penalti : (dihitung per part berlebih yang dikirimkan ke WS)

Contoh Kasus : GBB mengirimkan 9 part (2 chasis, 1 dinamo, 3 tutup baterai, 1 tutup

body, dan 2 switch) melebihi jumlah part yang tertera di JO, maka tim tersebut

mendapatkan 9 kali penalti Jumlah Part yang Diantar GBB Melebihi JO.

8. Kedatangan Supplier Tidak Sesuai Lead Time

Deskripsi : Penalti ini diberikan ketika Supplier mengirimkan barang tidak sesuai Lead

Time yang telah ditentukan, baik terlalu cepat ataupun terlambat melakukan

pengiriman.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Supplier pada suatu tim mengalami 2 kali keterlambatan pengiriman

barang dan 1 kali terlalu cepat dibandingkan jadwal yang seharusnya, maka tim itu

mendapatkan 3 kali penalti Kedatangan Supplier Tidak Sesuai Lead Time.

9. Pengantaran Part Dari Supplier ke GBB Tidak Disertai Delivery Slip

Deskripsi : Sudah jelas.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sudah jelas.

10. Pengantaran Barang Jadi dari GBJ ke Konsumen Tidak Disertai Delivery Slip

Deskripsi : Sudah jelas.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sudah jelas.

11. Merakit Tamiya di Luar Job Desc WS yang Bersangkutan

Page 52: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika pada suatu periode, WS melakukan perakitan part

yang bukan Job Desc WS tersebut.

Besar Penalti : (dihitung per part yang dirakit yang bukan Job Desc WS tersebut)

Contoh Kasus : WS 3 suatu tim peserta PPIC Game memperbaiki posisi dinamo dan

tutup switch (bukan Job Desc WS 3), maka tim tersebut akan dikenakan penalti sebesar

2 (dinamo dan tutup switch) kali penalti Merakit Tamiya di Luar Job Desc WS yang

Bersangkutan.

12. Suatu Divisi Melakukan Job Desc Divisi Lain

Deskripsi : Sudah jelas.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sales mengantarkan form inventory status finished good ke PPIC

sebanyak 3 kali. Pekerjaan ini seharusnya dilakukan oleh GBJ sehingga tim mendapat 3

kali penalti Suatu Divisi Melakukan Job Desc Divisi Lain.

13. Perbedaan Pengiriman Aktual dengan Purchase Order

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika jumlah part yang dikirim oleh Supplier tidak sesuai

dengan Purchase Order, baik kelebihan ataupun kekurangan part. Perhitungan part

dilakukan berdasarkan inventory GBB pada akhir periode.

Besar Penalti : (dihitung per part)

Contoh Kasus : Sudah jelas.

14. Perbedaan Jumlah Aktual dengan Perhitungan

Deskripsi : Penalti ini diberikan ketika terjadi perbedaan jumlah part yang terdapat pada

tiap WS (jumlah aktual) dengan jumlah part yang ada pada form WS di akhir periode

yang berlangsung. Ketika perbedaan ini terjadi, maka perhitungan yang digunakan

adalah yang tertera pada form WS.

Besar Penalti : (dihitung per part)

Contoh Kasus : Sudah jelas.

15. WS Merakit Sebelum Menandatangani JO

Deskripsi : Sudah jelas.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sudah jelas.

16. Keterlambatan Penyerahan FKP kepada Juri Pusat

Page 53: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Deskripsi : FKP yang dibuat oleh PPIC harus diserahkan kepada Juri Pusat melalui

Koordinator Juri masing-masing tim maksimal pada menit ke-10 waktu jeda periode.

Lewat dari 10 menit tersebut, maka tim akan dikenakan penalti per menit

keterlambatan.

Besar Penalti : (dihitung per menit keterlambatan)

Contoh Kasus : FKP suatu tim sampai di tangan Juri Pusat pada menit ke-12 sejak jeda

periode dimulai. Hal ini berarti tim akan mendapat 2 kali penalti Keterlambatan

Penyerahan FKP kepada Juri Pusat.

17. Non Teknis

Deskripsi : Penalti ini diberikan kepada tim yang melakukan pelanggaran di luar teknis

permainan yang dilakukan, berupa komunikasi yang dilakukan antar divisi untuk

mendapatkan keuntungan. Komunikasi yang dilakukan dapat berupa isyarat, gerakan

tubuh yang mencurigakan, berbicara ataupun bersuara untuk menandakan sesuatu.

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : Sudah jelas

18. Keterlambatan Penyerahan Form Tender Kepada Juri

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika PPIC menyerahkan form yang disebutkan kepada juri

lebih dari waktu yang telah ditentukan.

Besar Penalti : (dihitung per 15 detik)

Contoh Kasus : Sudah jelas

19. Keterlambatan Penyerahan Form Marketing Kepada Juri

Deskripsi : Penalti ini diberikan jika Sales menyerahkan form yang disebutkan kepada

juri lebih dari waktu yang telah ditentukan.

Besar Penalti : (dihitung per 15 detik)

Contoh Kasus : Sudah jelas

20. Suatu Divisi Melakukan Job Desc. Divisi Lain Pada Saat Periode Berlangsung

Deskripsi : Sudah jelas

Besar Penalti : (dihitung per kejadian)

Contoh Kasus : PPIC menyerahkan PO kepada Supplier tanpa melalui Purchasing akan

mendapat 1 kali penalti Suatu Divisi Melakukan Job Desc. Divisi Lain Pada Saat Periode

Berlangsung.

Page 54: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

21. Mengambil marketing dan tidak dapat memenuhi demand pada periode pengambilan

marketing tersebut

Besat pinalti : (dihitung per kejadian)

4.4 Peraturan Khusus Tender dan Pengadaan barang

1. Setiap tim berhak untuk mengikuti tender.

2. Tim pemenang tender pada periode sebelumnya dapat kembali mengikuti tender pada

periode selanjutnya (keikutsertaan tim dalam tender tidak dibatasi pada satu tender

saja).

3. Tidak ada harga minimal dalam penawaran tamiya yang diikutsertakan dalam tender.

4. Pemenang tender merupakan kelompok dengan penawaran harga jual tamiya

terendah.

5. Jika ada lebih dari satu penawaran yang bernilai sama, maka penawaran tender dapat

dilakukan ulang antara tim-tim dengan penawaran bernilai sama tersebut.

6. Satu tender maksimal berlangsung untuk 3 periode secara berturut-turut.

7. Jumlah maksimal tamiya untuk tender adalah 4 tamiya berwarna sama per periode.

8. Pemenuhan tamiya untuk tender dilakukan setelah permintaan tamiya normal untuk

semua warna pada periode bersangkutan telah dipenuhi.

9. Tender dikatakan terpenuhi apabila dapat mencukupi seluruh kebutuhan Tamiya

tender pada periode tersebut, misalkan: terdapat tender 2 tamiya untuk 3 periode

maka tender tersebut dikatakan terpenuhi secara total apabila dapat memenuhi

sebanyak tepat 2 tamiya tersebut pada setiap periodenya. Jika pada periode 1,

pemenuhan tender kurang dari 2, maka tamiya yang ada tersebut tidak dapat dijual

dalam tender (hangus) pada periode 1 tersebut dan tim akan mendapat penalty karena

ketidakmampuan memenuhi tamiya tender. Untuk periode 2 dan 3, tim tetap harus

memenuhi kewajiban tender sebanyak 2 tamiya per periode.

10. Biaya backlog untuk tender berbeda dengan biaya backlog normal (LAMPIRAN A).

Page 55: Modul Ppic 2016

PPIC Game 2016

LAMPIRAN A

No Komponen Inventory Awal

Carrying Cost

Harga Pesan

Supplier 1 Supplier 2

Qtt Discount

Min. Qtt

Harga Jual/Unit Backorder Penalti

TenderHarga Beli

Lead TimeHarga

Beli

Lead Time

MeanStandard Deviation (± detik)

MeanStandard Deviation (± detik)

1 Chasis 40 0.175 7 4.125 1:00 40 1.25 4:00 90 50% 452 Dinamo 40 0.14 3.5 2.5 1:00 40 0.975 4:00 90 50% 45

3Tutup Dinamo 40 0.097 3.5 2.5 1:00 40 0.975 4:00 90 50% 45

4 Ban Depan 40 0.175 3.5 1.575 1:30 15 1.969 1:00 40 35% 455 Ban Belakang 40 0.175 3.5 1.575 1:30 15 1.969 1:00 40 35% 456 Switch 36 0.5 1.75 2.367 1:30 15 2.959 1:00 40 35% 457 Kuningan 36 0.5 1.75 2.367 6:30 90 1.902 3:00 50 60% 458 Tutup Switch 40 0.097 3.5 1.89 6:30 90 1.49 3:00 50 60% 459 Baterai 80 0.28 5.25 1.89 6:30 90 1.49 3:00 50 60% 90

10Tutup Baterai 38 0.097 1.75 1.126 6:00 100 2.252 5:00 30 40% 45

11 Kunci Body 38 0.05 1.75 1.126 6:00 100 2.252 5:00 30 40% 4512 Body Biru 18 0.14 6.125 2.415 5:30 60 1.65 6:40 3013 Body Putih 7 0.35 4.375 3.162 5:30 60 2.42 6:40 3014 Body Hitam 3 0.6125 3.5 5.351 5:30 60 4.41 6:40 3015 Tamiya Biru 2 10.33 75 84.375 93.516 Tamiya Putih 1 15.418 90.5 101.813 116.8

17Tamiya Hitam 1 20.207 122.5 137.813 163.5

Page 56: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Tamiya Biaya Overhead

Biaya Buruh LangsungSewa GBB Tambahan

(per lot/5 part)Sewa GBJ Tambahan

(per Tamiya)Biaya TetapBiaya Overtime

Biaya Tetap (per menit)

Biaya Variabel (per Tamiya)

Biru22.5 27.5 100

17.718825 12.25Putih 22.1977

Hitam 31.1456

TABEL 13 BIAYA PRODUKSI DAN GUDANG

(Sumber : Tim Materi PPIC 2016)

Page 57: Modul Ppic 2016

PPIC Game 2016

LAMPIRAN B

Deskripsi

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8

Forecast/Demand

Total Production Plan

Tamiya

Projected

Available

Backorder

GAMBAR 4 PRODUCTION PLAN

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Deskripsi

Periode

2 3 4 5 6 7 81

Forecast/Demand

Tamiya

Production

Plan

Biru

Projected

Available

Backorder

Forecast/Demand

Tamiya

Production

Plan

Putih

Projected

Available

Backorder

Forecast/Demand

Page 58: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Tamiya

Production

Plan

Hitam

Projected

Available

Backorder

GAMBAR 5 MASTER PRODUCTION

SCHEDULE

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

No. Part Deskripsi

Jumlah

Komponen

Chasis 1

Dinamo 1

Tutup

dinamo 1

Ban depan 1

Ban

belakang 1

Switch 1

Kuningan 1

Tutup

switch 1

Baterai 2

Tutup

baterai 1

Kunci body 1

Bodi biru 1

Bodi putih 1

Page 59: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

Bodi hitam 1

GAMBAR 6 BILL OF MATERIALS

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 60: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

No Part DeskripsiPeriode

1 2 3 4 5 6 7 8

Chasis

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Dinamo

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Tutup dinamo

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Ban depan

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Ban belakang

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Switch

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Kuningan

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Tutup switch

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Baterai

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Tutup baterai

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Kunci bodi

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Bodi biru

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Bodi putih

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Bodi hitam

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

Tamiya Hitam

Forecast/Demand

Production Plan

Projected Available

Backorder

GAMBAR 7 MATERIAL REQUIREMENTS PLANNING

Page 61: Modul Ppic 2016

JOB ORDER GBB

PeriodeDari Kepada

:: PPIC: GBB

Mohon dikirimkan:

Depok,

GBB

PPIC GAME 2016

Untuk PartJumlah

Normal Overtime

WS 1

Chasis

Dinamo

Tutup Dinamo

Ban Depan

Ban Belakang

WS 2

Switch

Kuningan

Tutup Switch

Baterai

Tutup Baterai

WS 3

Kunci Body

Body Biru

Body Putih

Bodi Hitam

GAMBAR 8 JOB ORDER GBB

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 62: Modul Ppic 2016

JOB ORDER WS WS 1

PeriodeDari Kepada

:: PPIC: WS 1

Mohon dibuatkan WIP sebagai berikut:

Depok,

WS 1

PPIC GAME 2016

Produk Part UntukJumlah

Normal Overtime

WIP 1

Chasis

WS 2

Dinamo

Tutup Dinamo

Ban Depan

Ban Belakang

GAMBAR 9 JOB ORDER WS 1

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 63: Modul Ppic 2016

JOB ORDER WS WS 2

PeriodeDari Kepada

:: PPIC: WS 2

Mohon dibuatkan WIP sebagai berikut:

Depok,

WS 2

PPIC GAME 2016

Produk Part UntukJumlah

Normal Overtime

WIP 2

Switch

WS 3

Kuningan

Tutup Switch

Baterai

Tutup Baterai

GAMBAR 10 JOB ORDER WS 2

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 64: Modul Ppic 2016

JOB ORDER WS WS 3

PeriodeDari Kepada

:: PPIC: WS 3

Mohon dibuatkan WIP sebagai berikut:

Depok,

WS 3

PPIC GAME 2016

Produk Part UntukJumlah

Normal Overtime

Tamiya BiruBody Biru

GBJ

Kunci body

Tamiya PutihBody Putih

Kunci body

Tamiya HitamBody Hitam

Kunci body

GAMBAR 11 JOB ORDER WS 3

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 65: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 12 FORMULIR PERMINTAAN MATERIAL

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 66: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 13 PURCHASE ORDER SUPPLIER 1

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 67: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 14 PURCHASE ORDER SUPPLIER 2

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 68: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 15 DELIVERY SLIP SUPPLIER 1

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 69: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 16 DELIVERY SLIP SUPPLIER 2

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 70: Modul Ppic 2016

INVENTORY STATUS FINISHED GOODS

Periode:Dari: GBJKepada: Sales

Depok,

Sales

PPIC GAME 2016

GAMBAR 17 DELIVERY SLIP GBJ

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Kode Barang Deskripsi Stok Awal Produksi Defect

Total Produksi

Permintaan PenjualanStok Akhir

Normal Tender Normal Tender

T1 Tamiya Biru

T2 Tamiya Putih

T3 Tamiya Hitam

GAMBAR 18 INVENTORY STATUS FINISHED GOODS (GBJ-SALES)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 71: Modul Ppic 2016

INVENTORY STATUS FINISHED GOODS

Periode:Dari: GBJKepada: PPIC

Depok,

PPIC

PPIC GAME 2016

Kode Barang Deskripsi Stok Awal Produksi Defect Total

Permintaan PenjualanStok Akhir

Normal Tender Normal Tender

T1 Tamiya Biru

T2 Tamiya Putih

T3 Tamiya Hitam

GAMBAR 19 INVENTORY STATUS FINISHED GOODS (GBJ-PPIC)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 72: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 20 INVENTORY STATUS MATERIAL

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 73: Modul Ppic 2016

WS REPORT

PeriodeDari Kepada

:: WS 1: PPIC

WORKSTATION 1

Depok,

WS 1

PPIC GAME 2016

Kelompok Part Part/Produk Jumlah (Pada Akhir Periode) Defect

1Chasis

Dinamo

Tutup Dinamo

2 Ban Depan

Ban BelakangW1 WIP 1

GAMBAR 21 WS 1 REPORT

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 74: Modul Ppic 2016

WS REPORT

PeriodeDari Kepada

:: WS 2: PPIC

WORKSTATION 2

Depok,

WS 2

PPIC GAME 2016

Kelompok Part Part/Produk Jumlah (Pada Akhir Periode) Defect

2 Switch

3

Kuningan

Tutup Switch

Baterai

4 Tutup Baterai

W1 WIP 1

W2 WIP 2

GAMBAR 22 WS 2 REPORT

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 75: Modul Ppic 2016

WS REPORT

PeriodeDari Kepada

:: WS 3: PPIC

WORKSTATION 3

Depok,

WS 3

PPIC GAME 2016

Kelompok Part Part/Produk Jumlah (Pada Akhir Periode) Defect

4 Kunci body

5

Body Biru

Body Putih

Body HitamW2 WIP 2

GAMBAR 23 WS 3 REPORT

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 76: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 24 ORDER RECEIPT (SALES-GBJ)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

GAMBAR 25 ORDER RECEIPT (SALES-PPIC)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 77: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 26 FORMULIR KEPUTUSAN PESERTA (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 78: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 27 FORM TENDER (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

GAMBAR 28 KONTRAK PERSETUJUAN TENDER (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 79: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 29 FORM MARKETING (HARI-H DISEDIAKAN PANITIA)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)

Page 80: Modul Ppic 2016

PPIC GAME 2016

GAMBAR 30 FORM PEER EVALUATION (SETIAP COACHING DISIAPKAN OLEH TIAP INDIVIDU

DAN DIKUMPULKAN KE TIM MATERI)

(Sumber: Tim Materi PPIC 2016)