beautiful of agriculture

37
B. UNSUR-UNSUR PENYULUHAN Unsur-unsur penyuluhan pertanian yaitu semua unsure (faktor) yang terlibat, turut serta atau diikutsertakan kedalam kegiatan penyuluhan pertanian, antara unsur yang satu dengan unsure lainnya tidak dapat disahkan karena semuanya tunjang-menunjang dalam satu aktifitas. Unsure-unsur tersebut adalah: 1. Penyluhan Pertanian (sumber) 2. Sasaran penyuluhan pertanian 3. Metode penyuluhan pertanian 4. Media penyuluhan pertanian 5. Materi penyuluhan pertanian 6. Waktu penyuluhan pertanian 7. Tempat penyuluhan pertanian C. PENYULUH PERTANIAN Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada para petani agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara hidupnya yang lama cengan cara-cara baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebig maju. Dengan demikian seorang penyuluh pertanian dalam kegiatan tugasnya yang diemban akan mempunyai 3 peranan yang erat , yaitu : 1. Berperan sebagai pendidik. Yang memberikan pengetahuaan / cara- cara baru dalam dudidaya tanaman, agar para petani lebih terarah dalam usaha pertanian. 2. Berperan sebagai pemimpin. Yang dapat membimbing dan memotifasi para petani agar mau mengubah cara berfikir. 3. Berperan sebagai penasehat. Yang dapat melayani, memberi petunjuk-petunjuk dan membantu petani baik dalam bentuk peragaan / memberikan contoh-contoh kerja dalam usaha tani. Berdasarkan fungsi atau tugasnya, maka kita akan mendapatkan: 1. Penyuluh yang langsung berhubungan dengan para petani. Ia harus di kenal oleh para petani. Oleh karna itu ia harus sering bertatap muka dengan para petani dipedesaan dalam menyampaikan segala amanat yang berkaitan dengan usaha tani. Dalam hal ini misalnya : Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL), Penyuluh Pertanian Media ( PPM). 2. Penyuluh yang tidak langsung berhubungan dengan para petani. Yang pada umumnya terdiri dari para ahli pertanian yang berkedudukan sebagai pegawai pada Dinas Pertanian.

Upload: plaza-pintar

Post on 19-Jun-2015

534 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

no one beautiful of agriculture you will find. not one

TRANSCRIPT

Page 1: beautiful of agriculture

B.  UNSUR-UNSUR PENYULUHANUnsur-unsur penyuluhan pertanian yaitu semua unsure (faktor) yang terlibat, turut serta atau

diikutsertakan kedalam kegiatan penyuluhan pertanian, antara unsur yang satu dengan unsure lainnya tidak dapat disahkan karena semuanya tunjang-menunjang dalam satu aktifitas. Unsure-unsur tersebut adalah:

1.      Penyluhan Pertanian (sumber)2.      Sasaran penyuluhan pertanian3.      Metode penyuluhan pertanian4.      Media penyuluhan pertanian5.      Materi penyuluhan pertanian6.      Waktu penyuluhan pertanian7.      Tempat penyuluhan pertanian

C.  PENYULUH PERTANIAN Penyuluh pertanian adalah orang yang mengemban tugas memberikan dorongan kepada para

petani agar mau mengubah cara berfikir, cara kerja dan cara hidupnya yang lama cengan cara-cara baru yang lebih sesuai dengan perkembangan zaman, perkembangan teknologi pertanian yang lebig maju. Dengan demikian seorang penyuluh pertanian dalam kegiatan tugasnya yang diemban akan mempunyai 3 peranan yang erat , yaitu :

1.      Berperan sebagai pendidik. Yang memberikan pengetahuaan / cara-cara baru dalam dudidaya tanaman, agar para petani lebih terarah dalam usaha pertanian.

2.      Berperan sebagai pemimpin. Yang dapat membimbing dan memotifasi para petani agar mau mengubah cara berfikir.

3.      Berperan sebagai penasehat. Yang dapat melayani, memberi petunjuk-petunjuk dan membantu petani baik dalam bentuk peragaan / memberikan contoh-contoh kerja dalam usaha tani.

Berdasarkan fungsi atau tugasnya, maka kita akan mendapatkan:

1.      Penyuluh yang langsung berhubungan dengan para petani. Ia harus di kenal oleh para petani. Oleh karna itu ia harus sering bertatap muka dengan para petani dipedesaan dalam menyampaikan segala amanat yang berkaitan dengan usaha tani. Dalam hal ini misalnya : Penyuluh Pertanian Lapangan ( PPL), Penyuluh Pertanian Media ( PPM).

2.      Penyuluh yang tidak langsung berhubungan dengan para petani. Yang pada umumnya terdiri dari para ahli pertanian yang berkedudukan sebagai pegawai pada Dinas Pertanian.

D.  SASARAN PENYULUHN PERTANIANSasaran penyuluha pertanian yaitu siapa sebenarnya yang disuluh atau

ditujukan kepada siapa penyuluhan pertanian tersebut. Maka dengan tegas kita dapat menyatakan bahwa sasaran penyuluhan pertanian adalah para petani beserta keluarganya. Menurut ROGERS penduduk desa mempunyai sifat sebagai berikut :

1.      Mutual distrust in interpersonal relationPada umumnya mereka kurang saling merasakan dalam pergaulan diantara mereka sendiri. Dalam hal ini kita sering mendapatkan kenyataan bahwa petani yang memperoleh kemajuan, terlebih-lebih kalau hal itu berlangsung dalam waktu yang sangat singkat, petani itu dianggap melakukan hal/ kegiatan yang “ bukan-bukan”. Para petani lainnya jarang lelakukan pendekatan, mencari infirmasi nyata kegiatan apa yang menjadikan kemajuannya itu.

2.      Lack and difficult to innovate new ideas and technology

Page 2: beautiful of agriculture

Sulit dan sangat kekurangan daya untuk mendapatkan paham atau ide-ide baru, pada umumnya para petani selalu tertutup sehingga tidak mampu menentukan ide-ide baru bahkan untuk menerapkan cara-cara baru yang masuk kedalam masyarakatnya harus melalui beberapa tahapan atau baru akan menerimanya setelah nyata keyakinanya bahwa akan menguntungkan.

3.      Lack thiking for the futureKurang kemampunya untuk memikirkan kehidupannya dumasa depan misalnya sehabis panenan sudah menjadi kebiasaan untuk melakukan perayaan khitanan, perkawinan yang meriah sehingga kekurangan biaya ditutup denga kredit yang kadang-kadang berbunga besar. Menabung untuk hari depan bagi keluarganya jarang sekali perfikirkan.

4.      Low aspirational levelMotifasinya untuk memikirkan peningkatan atau perbaikan pada yang sekarang dialami adalah rendah, demikian pula aspirasinya untuk meningkatkan taraf hidupnya.

5.      Lack of deffered to gradificationPada umumnya mereka kurang dapat mengekang nafsu, tida dapat menahan diri terhadap sesuatu yang diinginkannya, kurang cermat dan tidak mampu mengambil kepuutusan yang menguntungkan. Hal ini terbukti dari banyaknya hubungan dengan para pengijon dan kaum lintah darat.

6.      Limited time expectedPada umumnya mereka kurang dapat membedakan apayang kini sedang mereka hadapi, yang sudah terjadi dan apa yang mungkin bakal mereka hadapi. Keneng-kenangan keadaan, kejadian dimasa lampau/ yang telah terjadi sangat berbekas pada dirinya, sehingga perencanaan untuk masa depan tidak diperhatikannya.

7.      FamilismJalinan dengan keluarga sendiri sangat erat sehingga kerap kali jalinan dengan orang lain terabaikan, terutama dalam hal sambil koreksi. Dalam masyarakat yang menganut system marga selalu terdapat kecurigaan terhadap mereka yang bukan sanak.

8.      Dependent upon government authorityPembuatan sarana – sarana yang menunjang dan melncarkan usaha tani (IRIGASI) jalan dan jembatan. Menurut anggapan kebanyakan dari mereka adalah merupakan kewajiban dari pejabat penguasa ( PEMERINTAH).

9.      Local likenessSifatnya sangat local, pergerakannya dalam masyarakat demikian terbatas sehingga kebanyakan dri mereka kurang mengetahui perubahan – perubaan keadaan yang berlngsung diluar lingkunganya.

10.  Lack of impatyMereka pada umumnya kurang mampu atau katakanlah kehilangan kemampuannya untuk mengetahui dan menepatkan diri dalam kemauan atau kehendak orang lain sehingga kerap kali sulit untuk berkomunikasi.

Penonjolon sifat – sifat di atas mengharuskan dilaksanakannya penyuluhan dengan cara yang sebaik – baiknya, menerapkan system penyuluhan dengan memperhatikan sifat – sifat tersebut. Pada pokoknya penyuluh harus berprinsip sebagai berikut :

1.      Cara berpikir, cara kerja dan cara hidup petani diusahakan harus berubah sesuai dengan kemajuan – kemajuan yang dikehendaki dengan perlakuan – perlakuan penyuluhan pertanian.

2.      Harus selalu ingat bahwa sasaran yang dihadapi adalah para petani yang harus diketahui kemampuan – kemampuannya,

Page 3: beautiful of agriculture

3.      Penyuluhan bukanlah pendidikan formal.4.      Para petani kemampuannya untuk menerima pembaharuan atau hal – hal yang baru sifatnya tidak

sama5.      Di antar sekian banyak petani dalam masyarakat petani tentu ada petani – petani yang tergolong

innovator, early adopter, yang keadaannya dapat mudah diketahui, mereka itu perlu didekati, terutama early adopter yang dapat dimanfaatkan untuk membantu memperlanacar segala kegiatan penyuluhan sehingga prosesnya dapat dipercepat.

6.      Para petani itu layaknya sebagai manusia lainnya tentu mempunyai keinginan dan harapan – harapan besar yang dapat memperbaiki tingkat kehidupannya.

7.      Selanjutnya setelah penyuluhan – penyuluhan berlangsung, penyuluh akan dapat mengetahui petani mana yang tergolong petani naluri, petani maju, petani teladan dan kontak tani.

E.   METODE PENYULUHAN PERTANIANKegiatan penyuluhan pertanian tidak dapat digunakan begitu saja, oleh karena itu memerlukan

metode atau cara – cara yang dapat digunakan, yang harus bersifat mendidik, membimbing dan menerapkan, sehingga para petani dapat menolong dirinya sendiri, mengubah tingkat pemikiran, tingkat kerja dan tingkat kesejahteraan hidupnya.

Dalam penyuluhan dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu :1.      Personal approach method (metode pendekatan perorangan)

Metode ini dilakukan dengan pendekatan – pendekatan secara langsung pada petani, biasanya dilakukan dengan cara kunjungan – kunjungan ke rumah, kunjungan ke ladang, maupun hubungan telepon. Metode ini sangat efektif karena petani dapat secara langsung memecahkan apa yang menjadi masalahnya. Penyuluhan yang dilakukan dengan metode pendekatan perorangan akan menyampaikan petani ke tahap penerapan, ia mulai menerapkan teknologi baru yang diajarkan/dikembangkan penyuluh.

2.      Group approach method (metode pendekatan kelompok)Metode ini dilakukan dengan pendekatan pada para kelompok – kelompok tani, dimana para petani diberi bimbingan dan dan diarahkan secara berkelompok. Bimbingan seperti ini dapat saling membantu antara satu petani dengan petani yang lain karena pelaksanaannya secara berdiskusi, saling tukar pendapat dan pengalaman. Metode ini lebih memudahkan penyuluh, sebab penyuluh tidak terlalu terkuras tenaganya. Metode ini mulai menarik para petani ke tahapan minat, tahapan menilai/mempertimbangkan, bahkan mencobanya pula.

3.      Mass approach method (metode pendekatan masal/umum)Metode ini biasanya tertuju pada petani perkampungan/pedesaan. Metode ini dipandang dari segi penyampaian informasi memang metode ini baik, sebab penyampaian informasi dapat dilakukan secara keseluruhan para petani. Tetapi bila dilihat dari segi keberhasilannya akan kurang efektif, karena apabila pertemuan – pertemuan yang dilakukan secara masal akan menimbulkan tidak kosentrasinya para petani dalam hal mendengarkan apa yang disampaikan penyuluh. Metode ini pada dasarnya masih pada tahapan kesadaran (menaruh perhatian) akan tetapi belum memahaminya secara mendalam.

Penyuluhan dapat digolongkan berdasarkan bagaimana penyuluh menyampaikan materi/isi, yaitu :

1.      Metode yang dapat didengar, metode ini biasanya melalui telepon, ceramah, pidato, dll. Hasil penangkapan dari mendengar bagi responden yaitu 10%.

Page 4: beautiful of agriculture

2.      Metode yang dapat dilihat, metode ini dalam bentuk gambar, spanduk/poster, film bisu, pameran tanpa penjelasan vocal, dll. Hasil penangkapan dari melihat bagi responden yaitu 50%.

3.      Metode yang dapat didengar dan dilihat, penyuluh dapat menyajikan dengan gambar di televise, film bersuara, dll. Hasil penangkapan dari melihat, dan mendengar yaitu 90%.

F.    MATERI, MEDIA DAN ALAT PEMBANTU PENYULUHAN PERTANIAN

1.     Materi penyuluhan pertanianMateri yang disampaikan penyuluh menyangkut ilmu dan teknologi pertanian yang belum diketahui para petani. Materi penyuluhan harus sesuai dengan kebutuhan sasaran (petani) yaitu usaha perbaikan produksi, perbaikan pendapatan dan perbaikan tingkat kehidupan dengan demikian maka petani akan tertarik perhatiannya dan terangsang untuk mempraktekkannya. Selain harus sesuai dengan kebutuhannya maka harus pula :

  Sesuai dengan tingkat kemampuan petani  Mengena pada perasaannya  Memeberi atau mendatangkan keuntungan ekonomis  Mengsankan dan merangsang petani untuk melaksanakan perubahan  Bersifat praktis  Menggairahkan para petani sehingga para petani seakan-akan terbujuk untuk selelu meu untuk

memperhatikan, menerima dan melaksanakan kegiatan yang diterapkan.   2.     Media penyuluhan pertanian

Dalam proses komunikasi antara penyuluh dengan petani maka perlu adanya media yaitu berupa saluran. Dengan demikian komunikasi two ways traffic akan berjalan dengan lancar. Media komunikasi baik berupa media hidup dan media mati. Media hidup yaitu orang – orang tertentu yang telah menerapkan materi penyuluhan atau pengetahuannya di bidang pertanian. Sedangkan media mati yaitu sarana baik berupa media cetak ataupun media elektronik.

3.    Alat pembantu penyuluhan.

Dalam penyuluhan pertanian terdapat 2 macam alat pembantu, yaitu :  Alat pembantu yang berhubungan dengan tempat, penyuluhan dapat dilakukan dimana saja asal

tempat itu dikehendaki dan disetujui para petani, baik di ladang, rumah, ataupun di bawah pohon rindang. Alat bantu disini yaitu alat duduk (kursi atau tikar), kalau mungkin alat penerangan.

  Alat pembantu yang berhubungan dengan penyajian pelajaran. Alat bantu ini meliputi : (a) visual aid atau yang dapat dilihat, (b) audio aid atau yang dapat didengar, dan (c) audio visual aid atau yang dapat dilihat dan didengar.

G.  WAKTU PENYULUHANUntuk mencapai keberhasilan dalam penyuluhan maka penyuluh harus melakukan pendekatan –

pendekatan tetapi haruslah diketahui waktunya yang tepat. Penyuluh harus mengetahui :

1.      Kapan para petani ada di lapangan, aktif bekerja.2.      Kapan para petani ada di rumah, bersantai – santai dengan keluarganya3.      Kapan para petani berkumpul di suatu tempat, bersantai, berbincang – bincang mengemukakan

berbagai berita dan masalah.

Page 5: beautiful of agriculture

H.  BIMASBimas merupakan singkatan dari bimbingan missal, yang jelasnya yaitu suatu system

penyuluhan pertanian secara massal dan berencana. Beberapa kegiatan Bimas dalam penyuluhan pertanian antara lain dapat dikemukakan sebagai berikut:

1.      Penyediaan alat – alat produksi dan kredit,2.      Menyelenggarakan bimbingan dan petunjuk – petunjuk teknis secara langsung kepada sasaran (para

petani),3.      Menyelenggarakan latihan – latihan praktis bagi para petani,4.      Menyelenggarakan atau mengadakan demonstrasi,5.      Menyelenggarakan siaran-siaran tertulis atau lisan.

http://santosounri.blogspot.com/2012/02/unsur-unsur-penyuluhan-pertanian.html

Tugas Kuliah,Makalah ilmiah, artikel ilmiah, laporan praktikum, presentasi, karya ilmiah, dll. Adib Fauzan Rahman Agroteknologi 2012 Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

Wednesday, December 18, 2013

MAKALAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian LATAR BELAKANG

Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-

keluarga tani di pedesaan, di mana mereka belajar sambil berbuat untuk menjadi mau, tahu dan bisa

menyelesaikan sendiri masalah-masalah yang dihadapinya secara baik, menguntungkan dan memuaskan

(Wiriaatmaja, 1986). Atau dengan kata lain kegiatan penyuluhan pertanian adalah suatu kegiatan

penyampaian informasi kepada orang lain, dengan harapan orang tersebut dapat berubah perilakunya

dengan mau melaksanakan informasi yang disampaikan.

Seseorang berubah perilakunya dapat disebabkan setelah berinteraksi dengan orang lain. Bila kita

ingin berinteraksi dengan orang lain, maka komunikasi amat diperlukan. Sehingga informasi apa yang ingin

kita sampaikan dapat diterima oleh mereka. Berbicara penyuluhan, penyuluhan adalah proses pendidikan

nonformal, yang intinya ingin merubah perilaku dari sasaran penyuluhan itu. Perubahan perilaku dapat

terjadi apabila terjadi interaksi penyuluh yang akan menyampaikan informasi baru dengan sasaran dengan

melakukan komunikasi dengan baik. Pertanyaannya, apakah komunikasi sudah berjalan dengan baik?.

Penyuluh pertanian dapat dan harus menggunakan teknik-teknik komunikasi yang paling efektif agar

sasaran mau menerapkan pengetahuan barunya itu. Melalui komunikasi yang efektif dapat menunjang

keberhasilan penyuluhan pertanian.

Dalam kegiatan penyuluhan pertanian, komunikasi menjadi sebuah faktor penting yang dapat

menunjang tercapainya tujuan-tujuan penyuluhan. Disini, komunikan dituntut untuk memiliki sebuah

Page 6: beautiful of agriculture

strategi komunikasi agar objek penyuluhan dapat menerima pesan dengan baik dan tidak terjadi

missunderstanding dalam proses penyuluhan ini.

Setiap petani di suatu daerah pertanian memiliki karakteristik yang berbeda-beda, oleh karenanya

penyajian komunikasinya pun perlu disesuaikan dengan daerah masing-masing petani. Para petani yang

masih berada di daerah pedesaan yang terisolir tentunya lebih efektif jika diberikan penyuluhan dengan

metode dialog dua arah serta pendekatan interpersonal. Terdapat korelasi positif yang nyata antara

kompetensi komunikasi yang dimiliki oleh penyuluh terhadap perilaku petani dalam mengelola sumber

daya yang dimiliki. Selain faktor keterisoliran dan kompetensi komunikasi, strategi komunikasi pun

berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi. Hal ini didukung oleh terbagi-baginya tipe penerima respon

penyuluhan, mulai dari kelompok inovator; early adopter, early mayority, late adopter dan kelompok

penolak inovasi yang bersifat apatis (lagger).

Oleh karenanya, diperlukan sebuah kajian mendalam untuk mengetahui bagaimana seharusnya

penyajian komunikasi pertanian yang efektif dalam kegiatan penyuluhan terhadap ragam petani yang

tersebar di berbagai daerah agar para petani dapat tercerahkan dan berkembang cara berpikirnya.

KOMUNIKASI

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal dari kata latin communicatio,

dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna.

Komunikasi adalah proses pernyataan antar manusia, dan yang dinyatakannya itu adalah pikiran atau

perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai penyalurnya. Dalam arti kata

bahwa komunikasi itu minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua pihak yang terlibat.

Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya informatif, yakni agar orang lain mengerti dan

tahu, tetapi juga persuasif, yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan,

melakukan suatu perbuatan atau kegiatan (Effendi, Onong Uchjana, 1995: 9).

Sementara untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif,

para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigma yang dikemukakan oleh Harold Lasswell dalam

karyanya, The Structure and Function of Communication in Society. Paradigma Laswell menunjukkan bahwa

komunikasi meliputi lima unsur yakni: Komunikator, Pesan, Media, Komunikan, dan Efek. Jadi, menurut

Lasswell dalam Effendy, Onong Uchjana(1995: 10) bahwa komunikasi adalah proses penyampaian pesan

oleh komunikator kepada komunikan melalui media yang menimbulkan efek tertentu.

Dengan demikian komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan makna mengenai suatu pesan

yang disampaikan oleh komunikator dan diterima oleh komunikan. Jika tidak terjadi kesamaan makna

antara komunikator dan komunikan, dengan kata lain jika komunikan tidak mengerti pesan yang tidak

Page 7: beautiful of agriculture

diterimanya, maka komunikasi tidak terjadi. Dalam rumusan lain, situasi tidak komunikatif. Menurut Fisher

dalam Arifin, Anwar(1995: 20), menyatakan bahwa tidak ada persoalan sosial dari waktu yang tidak

melibatkan komunikasi.

Secara sederhana proses komunikasi oleh Schramm (1977) diartikan sebagai proses penggunaan

pesan oleh dua orang atau lebih, dimana semua pihak saling berganti peran sebagai pengirim dan penerima

pesan, sampai ada saling pemahaman atas pesan yang disampaikan oleh semua pihak.Oleh karena itu,

model komunikasi tidak lagi bersifat garis-lurus (linier), tetapi bersifat memusat (convergence), seperti yang

dapat kita bandingkan pada gambar dibawah ini:

Tentang moel komunikasi memusat, Koncald (1979) menjelaskan adanya komponen dasar dari

model komunikasi tersebut yang menekankan pada adanya tiga unsur pokok, yaitu realita fisik, realita

psikologis, dan realita sosial yang akan dihadapi oleh semua pihak yang berkomunikasi.

REALITAS PSIKOLOGIS (a)

Interpretasi

Pemahaman

Pengertian - kepercayaan

REALITAS FISIK

INFORMASI

Tindakan Tindakan

TINDAKAN KOLEKTIF

KESEPAKATAN BERSAMA

PENGERTIAN BERSAMA

REALITAS PSIKOLOGIS (b)

Interpretasi

Pemahaman

Kepercayaan - pengertian

Page 8: beautiful of agriculture

REALITAS SOSIAL

(adan b)

Komponen Dasar Dari Model Komunikasi Memusat

Sejalan dengan pemahaman tentang “komunikasi memusat” Soemardjo (1999) mengemukakan

bahwa dari hasil penelitiannya terbukti memberikan pengaruh signifikan terhadap mutu penyuluhan yang

dilakukan oleh penyuluh untuk memandirikan petani. Dengan kata lain, proses penyuluhan partisipatip

yang dibarengi dengan proses komunikasi memusat tersebut merupakan metoda yang layak

dikembangkan.

Terkait dengan proses komunikasi memusat dalam kegiatan penyuluhan tersebut, dapat ditarik

pokok-pokok pemahaman sebagai berikut:

1) Proses komunikasi di dalam penyuluhan, harus merupakan proses komunikasi timbal-balik, dan bukannya

komunikasi searah yang sering dilakukan di dalam proses penerangan yang dilakukan melalui media-masa.

2) Kedudukan penyuluh adalah sejajar dengan kliennya dan stakeholder yang lain. Artinya, setiap penyuluh

harus menghargai dan mau mendengarkan respon yang diberi-kan oleh masyarakat yang menjadi kliennya,

dalam proses belajar bersama.

3) Respon yang diberikan oleh klien, tidak harus sesuai dengan yang diharapkan oleh penyuluhnya. Yang

penting, selama komunikasi harus terjadi interaksi yang saling menghargai pendapat pihak yang lainnya,

sebagai masuk-an yang perlu dipikirkan sebagai rangsangan terjadinya proses belajar.Dengan demikian,

semua pihak benar-benar mengalami proses belajar bersama.

Di dalam kegiatan penyuluhan pertanian proses komunikasi antara penyuluh dan sasarannya juga

tidak hanya terhenti jika penyuluh telah menyampaiakn inovasi atau jika sasaran telah menerima pesan

tentang inovasi yang telah disampaikan penyuluhnya, tetapi sering kali (dan seharusnya memang begitu)

komunikasi baru berhenti jika sasaran telah memberikan tanggapan seperti yang dikendaki oleh

penyuluhnya yaitu berupa penerimaan dan penerapan inovasi tersebut didalam praktek berusaha tani, baik

yang ditunjukan dalam perubahan pengetahuan, sikap, atau keterampilannya.

KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Dalam proses komunikasi terdapat lima komponen atau unsur penting dalam komunikasi yang

harus kita perhatikan yaitu: sender, massage, delivery channel atau media, receiver dan efect/umpan balik

(feedback). Melalui proses komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat

Page 9: beautiful of agriculture

dipahami oleh pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang disampaikan dapat

ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.

Secara sederhana menurut Tubbs dan Moss (1996) komunikasi dikatakan efektif bila orang berhasil

menyampaikan apa yang dimaksudkannya. Sebenarnya ini hanya salah satu ukuran bagi efektivitas

komunikasi. Secara umum, komunikasi dikatakan efektif bila rangsangan yang disampaikan dan yang

dimaksudkan oleh pengirim atau sumber berkaitan erat dengan rangsangan yang ditangkap dan dipahami

oleh penerima.

SYARAT KOMUNIKASI EFEKTIF

Syarat utama dalam komunikasi efektif adalah karakter yang kokoh yang dibangun dari fondasi

integritas pribadi yang kuat, disertai dengan kepercayaan pada orang lain. Covey mengusulkan ada enam

hal utama yang dapat menambah kekuatan emosi dalam menjalin hubungan dengan sesama yaitu :

a. Berusaha benar-benar mengerti orang lain

Ini adalah dasar dari apa yang disebut emphatetic communication (komunikasi empatik). Ketika

berkomunikasi dengan orang lain, kita mungkin mengabaikan orang itu dengan tidak serius membangun

hubungan yang baik. Kita mungkin berpura-pura. Kita mungkin secara selektif berkomunikasi pada saat kita

memerlukannya, atau kita membangun komunikasi yang atentif (penuh perhatian) tetapi tidak benar-benar

berasal dari dalam diri kita.

Bentuk komunikasi tertinggi adalah komunikasi empatik, yaitu melakukan komunikasi untuk terlebih

dahulu mengerti orang lain – memahami karakter dan maksud/tujuan atau peran orang lain.

Kebaikan dan sopan santun yang kecil-kecil begitu penting dalam suatu hubungan – hal-hal yang kecil

adalah hal-hal yang besar.

b. Memenuhi komitmen atau janji

c. Menjelaskan harapan

Penyebab dari hampir semua kesulitan dalam hubungan berakar di dalam harapan yang bertentangan

atau berbeda sekitar peran dan tujuan. Harapan harus dinyatakan secara eksplisit.

d. Meminta maaf

e. Integritas

Page 10: beautiful of agriculture

Integritas merupakan fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif. Karena tidak ada

persahabatan atau teamwork tanpa ada kepercayaan (trust), dan tidak akan ada kepercayaan tanpa ada

integritas. Integritas mencakup hal-hal yang lebih dari sekadar kejujuran (honesty). Kejujuran mengatakan

kebenaran atau menyesuaikan kata-kata kita dengan realitas. Integritas adalah menyesuaikan realitas

dengan kata-kata kita. Integritas bersifat aktif, sedangkan kejujuran bersifat pasif.

Setelah kita memiliki fondasi utama dalam membangun komunikasi yang efektif, maka hal berikut

adalah kita perlu memperhatikan adalah

Limahukum komunikasi yang efektif yang dikembangkan dan rangkum dalam satu kata yang

mencerminkan esensi dari komunikasi itu sendiri yaitu REACH, yang berarti merengkuh atau meraih. Karena

sesungguhnya komunikasi itu pada dasarnya adalah upaya bagaimana kita meraih perhatian, cinta kasih,

minat, kepedulian, simpati, tanggapan, maupun respon positif dari orang lain.

1. Respect

Hukum pertama dalam mengembangkan komunikasi yang efektif adalah sikap menghargai setiap individu

yang menjadi sasaran pesan yang kita sampaikan. Rasa hormat dan saling menghargai merupakan hukum

yang pertama dalam kita berkomunikasi dengan orang lain.

2. Empathy

Empati adalah kemampuan kita untuk menempatkan diri kita pada situasi atau kondisi yang dihadapi oleh

orang lain. Salah satu prasyarat utama dalam memiliki sikap empati adalah kemampuan kita untuk

mendengarkan atau mengerti terlebih dulu sebelum didengarkan atau dimengerti oleh orang lain. Dengan

memahami dan mendengar orang lain terlebih dahulu, kita dapat membangun keterbukaan dan

kepercayaan yang kita perlukan dalam membangun kerjasama atau sinergi dengan orang lain.

3. Audible

Makna dari audible antara lain: dapat didengarkan atau dimengerti dengan baik. Jika empati berarti kita

harus mendengar terlebih dahulu ataupun mampu menerima umpan balik dengan baik, maka audible

berarti pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh penerima pesan. Hukum ini mengatakan bahwa

pesan harus disampaikan melalui media atau delivery channel sedemikian hingga dapat diterima dengan

baik oleh penerima pesan. Hukum ini mengacu pada kemampuan kita untuk menggunakan berbagai media

maupun perlengkapan atau alat bantu audio visual yang akan membantu kita agar pesan yang kita

sampaikan dapat diterima dengan baik. Dalam komunikasi personal hal ini berarti bahwa pesan

disampaikan dengan cara atau sikap yang dapat diterima oleh penerima pesan.

4. Clarity

Selain bahwa pesan harus dapat dimengerti dengan baik, maka hukum keempat yang terkait dengan itu

adalah kejelasan dari pesan itu sendiri sehingga tidak menimbulkan multi interpretasi atau berbagai

Page 11: beautiful of agriculture

penafsiran yang berlainan. Kesalahan penafsiran atau pesan yang dapat menimbulkan berbagai penafsiran

akan menimbulkan dampak yang tidak sederhana.

5. Humble

Hukum kelima dalam membangun komunikasi yang efektif adalah sikap rendah hati. Sikap ini merupakan

unsur yang terkait dengan hukum pertama untuk membangun rasa menghargai orang lain, biasanya

didasari oleh sikap rendah hati yang kita miliki. Sikap menghargai, mau mendengar dan menerima kritik,

tidak sombong dan memandang rendah orang lain, berani mengakui kesalahan, rela memaafkan, lemah

lembut dan penuh pengendalian diri, serta mengutamakan kepentingan yang lebih besar.

Jika komunikasi yang kita bangun didasarkan pada lima hukum pokok komunikasi yang efektif ini, maka

kita dapat menjadi seorang komunikator yang handal dan pada gilirannya dapat membangun jaringan

hubungan dengan orang lain yang penuh dengan penghargaan (respect), karena inilah yang dapat

membangun hubungan jangka panjang yang saling menguntungkan dan saling menguatkan.

PRINSIP DASAR YANG MEMPENGARUHI KOMUNIKASI

1. Faktor teknis

Faktor yang bersifat teknis yaitu kurangnya penguasaan teknis komunikasi. Teknik komunikasi

mencakup .unsur-unsur yang ada dalam komunikator dikala mengungkapkan pesan menjadi lambang-

lambang.kejelian dalam memilih saluran, metode penyampaian pesan.

2. Faktor perilaku

Bentuk dari perilaku yang dimaksud adalah perilaku komunikan yang bersifat: pandangan yang bersifat

apriori, prasangka yang didasarkan atas emosi, suasana yang otoriter, ketidak mampuan untuk berubah

vvalaupun salah, sifat yang egosentris.

3. Faktor situasional

Kondisi dan situasi yang menghambat komunikasi misalnya situasi ekonomi, sosial, politik dan keamanan

4. Keterbatasan waktu

Sering karena keterbatasan waktu orang tidak berkomunikasi, atau berkomunikasi secara tergesa-gesa,

yang tentunya tidak akan bisa memenuhi persyaratan-persyaratan komunikasi.

5. Jarak Psychologis/status social

Jarak psychologis biasanya terjadi akibat adanya perbedaan status, yaitu status sosial maupun status dalam

pekerjaan. Misalnya, seorang pesuruh akan sulit berkomunikasi dengan seorang menteri karena ada jarak

Page 12: beautiful of agriculture

psichologis yaitu pesuruh merasa statusnya terlalu jauh terhadap menteri. Selanjutnya, ada orang yang

hanya ingin mendengar informasi yang dia senangi saja, sedangkan informasi lainnya tidak.

6. Adanya evaluasi terlalu dini

Seringkali orang sudah mempunyai prasangka, atau sudah menarik suatu kesimpulan sebelum menerima

keseluruhan informasi atau pesan. Hal ini jelas menghambat komunikasi yang baik.

7. Lingkungan yang tidak mendukung

Komunikasi interpersonal akan lebih efektif jika dilakukan dalam lingkungan yang menunjang, berikut ini

beberapa contoh suasana lingkungan yang tidak menunjang atau mendukung yaitu :

a. Keadaan suhu (terlalu panas atau terlalu dingin)

b. Keadaan ribut atau bising

c. Lingkungan fisik yang tidak mendukung (ruang terlalu sempit/ kurang keleluasaan pribadi)

8. Keadaan si komunikator

Keadaan fisik dan perasaan komunikator sangat berpengaruh terhadap berhasil atau gagalnya komunikasi.

Misalnya :

a. Komunikator sedang mempunyai masalah pribadi hingga pikiran kacau. Hal ini akan mengakibatkan pesan

yang disampaikannya juga kacau, tidak sistematis hingga membingungkan pendengar/sasaran.

b. Komunikator sedang sakit, juga mempengaruhi komunikasi, atau kalau komunikator mempunyai cacat

seperti suara sengau. gagap dan sebagainya akan mengakibatkan pesan yang disampaikan tidak jelas

tertangkap oleh sasaran.

9. Gangguan bahasa

a. Komponen semantik: Gangguan semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan

pada bahasa yang digunakan. Gangguan semantik sering terjadi karena:

1) Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit dimengerti oleh

khalayak tertentu.

2) Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima.

3) Komponen semantik meliputi, pengetahuan objek, hubungan objek, dan hubungan peristiwa

b. Komponen Struktur

Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya sehingga membingungkan penerima.

Komponen Struktur meliputi, fonologi, morfologi, dan sintaksis.

c. Komponen Penggunaan / Pragmatik

Page 13: beautiful of agriculture

Komponen pragmatik meliputi fungsi dan konteks. Penguasaan akan komponen ini menjadikan mampu

mengawali komunikasi, memelihara komunikasi dan mengakhiri komunikasi (M. Lahey, 1989)

10. Rintangan fisik

Rintangan fisik adalah rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis misalnya jarak yang jauh

sehingga sulit dicapai, tidak adanya sarana kantor pos, kantor telepon, jalur transportasi dan semacamnya.

Dalam komunikasi antar manusia rintangan fisik bisa juga diartikan karena adanya gangguan

organik, yakni tidak berfungsinya salah satu panca indra penerima.

MENGUKUR KEEFEKTIFAN KOMUNIKASI

Bagaimana cara mengukur keefektifan komunikasi? Kita tidak dapat menilai keefektifan

komunikasi bila apa yang kita maksudkan tidak jelas; kita harus benar-benar tahu apa yang kita inginkan.

Menurut Tubbs and Moss (1999) terdapat 5 hasil utama yang dapat dijadikan ukuran bagi komunikasi yang

efektif :

1. Pemahaman

Penerimaan cermat atas kandungan rangsangan seperti yang dimaksudkan oleh pngirim pesan.

Komunikator dikatakan efektif bila penerima memperoleh pemahaman yang cermat atas pesan yang

disampaikannya.

2. Kesenangan

Timbulnya rasa senang dan terhibur atau mempertahankan hubungan insani

3. Pengaruh pada sikap

4. Hubungan yang makin baik

5. Tindakan

PERAN KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN PERTANIAN

Ditinjau dari prosesnya, penyuluhan adalah komunikasi dalam arti kata ada dua komponen yaitu

manusia, yang satu sebagai pemberi pesan atau komunikator dan satu lagi sebagai penerima pesan atau

komunikan. Dalam proses ini penyuluh pertanian bertindak sebagai komunikator (pemberi pesan),

sedangkan petani merupakan komunikan (penerima pesan). Perbedaan antara komunikasi dengan

Page 14: beautiful of agriculture

penyuluhan terletak pada tujuannya, dimana tujuan komunikasi sifatnya umum, sedangkan tujuan

penyuluhan sifatnya khusus, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilannya. Tujuan

akan tercapai bila terjadi komunikasi yang dapat dipahami. Komunikasi yang bagaimana yang menunjang

tujuan penyuluhan mudah tercapai? Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang bersifat dua arah.

Namun bisa saja terjadi kesalahpahaman dalam komunikasi, dimana pesan tidak dapat dimengerti

oleh penerima pesan dengan baik. Hal ini disebabkan oleh adanya faktor penghambat komunikasi antara

pengirim dan penerima pesan. Faktor-faktor penghambat komunikasi tersebut dapat dikelompokkan ke

dalam empat masalah utama , dikemukakan oleh Purwanto, Djoko (2009: 13), mencakup: 1) masalah dalam

mengembangkan pesan; 2) masalah dalam penyampaian pesan; 3) masalah dalam menerima pesan; 4)

masalah dalam menafsirkan pesan.

Menghindari ini semua, dalam penyuluhan pertanian perlu dilakukan perencanaan terlebih dahulu,

sehingga proses penyuluhan pertanian untuk membantu petani mencapai tujuannya dapat terlaksana

dengan baik, dengan menghilangkan faktor penghambat yang kemungkinan besar dapat terjadi dalam

komunikasi. Tampak peran komunikasi amat besar dalam kegiatan penyuluhan penyuluhan, yang akan

mempengaruhi dari perencanaan hingga pelaksanaan dan evaluasinya.

Penyuluh sebagai komunikator yaitu penyampai pesan, sedangkan sasaran dalam hal ini disebut

komunikan sangat yang dipengaruhi oleh latar belakangnya, baik secara individu maupun secara

berkelompok. Untuk penyuluh sendiri adakah mereka siap melakukan komunikasi dari berbagi aspek,

apakah pesan yang dibawanya sudah sesuai dengan apa yang diinginkan sasaran juga saluran atau media

yang dilakukannya sudah sesuai?, sudah tepatkah metode yang digunakannya. Namun unsur yang paling

utama dalam melakukan perubahan perilaku ini yaitu terjadinya komunikasi yang baik antara si pemberi

pesan yaitu penyuluh, dengan si penerima pesan yaitu orang yang diharapkan perubahan perilakunya.

Dalam sektor pertanian, apakah bagaimana pelaksanaan penyuluhan pertanian di tingkat lapangan, sudah

berjalan lancar, dan sudahkah mencapai tujuan yang diharapkan?

Fenomena di tingkat lapangan menggambarkan masih lemahnya proses penyuluhan pertanian

dengan dampak yang ada, disinyalir salah satu penyebabnya adalah hambatan komunikasi. Sebab dalam

proses komunikasi tidak hanya sekedar berbicara saja, tapi pesan itu dapat disampaikan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Hambatan komunikasi ini perlu ditelaah, apa yang menjadi penyebabnya.

Bila perubahan perilaku sebagai bagian dari tujuan penyuluhan belum tercapai, jangan hanya sasaran yang

dipersalahkan. jangan-jangan masalah nya justru berasal dari komunikator yaitu penyuluh sebagai

pembawa pesan. Apa penyebabya apakah karena ketidaksiapan materi yang akan disampaikan, ataukah

karena prasarana yang tidak memadai, bisa pula terjadi karena gangguan dalam proses penyampaiannya.

Kegagalan berkomunikasi sering menimbulkan kesalah pahaman, kerugian, dan bahkan

malapetaka, Risiko tersebut tidak hanya pada tingkat individu, tetapi juga pada tingkat lembaga, komunitas,

Page 15: beautiful of agriculture

dan bahkan Negara. Untuk menjadi seorang komunikator yang efektif, harus berusaha menampilkan

komunikasi (baik verbal maupun nonverbal) yang disengaja seraya memahami budaya orang lain.

TUJUAN KOMUNIKASI

Didalam setiap proses komunikasi, sedikitnya akan terkandung salah satu dari tiga macam tujuan

komunikasi, yaitu:

1) Informatif, memberikan informasi berita,

2) Persuasive, membujuk dan

3) Intertainment, memberikan hiburan

Dalam hubungan ini, komunikasi yang berlangsung selama proses penyuluhan selalu mengandung ketiga

macam tujuan tersebut meskipun dengan kadar yang tidak selalu sama. Hal ini disebabkan karena tujuan

utama penyuluhan adalah mendidik. Artinya, mempengaruhi orang lain agar mau menerima/melaksanakan

informasi yang disampaikannya dengan senang hati. Meskipun demikian bobot “hiburan” harus dijaga

untuk tidak selalu dominan, agar informasi yang diberikan dapat disampaikan dengan porsi yang lebih besar

sehingga memungkinkan sasarannya memperolehnya cukup lengkap dan jelas.

KEJELASAN KOMUNIKASI

Agar penyuluhan dapat berlangsung sebagaimana yang diharapkan, perlu perhatian terhadap:

"kejelasan komunikasi" yang sangat tergantung kepada keempat unsur komuni-kasinya, yaitu:

1) Unsur penyuluh dan sasarannya, yang merupakan unsur-unsur utama yang menentukan keberhasilan

komunikasi. Di dalam kegiatan penyuluhan, sering muncul gangguan komunikasi yang disebabkan oleh:

b. Kekurang trampilan penyuluh/sasaran untuk berkomunikasi,

c. Kesenjangan tingkat pengetahuan penyuluh dan sasaran,

d. Sikap yang kurang saling menerima dengan baik, dan

e. Perbedaan latar belakang sosial budaya yang dimiliki oleh penyuluh dengan sasarannya.

Karena itu, penyuluh sangat dituntut untuk selalu berusaha:

a. Meningkatkan ketrampilannya berkomunikasi,

b. Menyampaikan pesan dengan cara/bahasa yang mudah dipahami,

c. Bersikap baik (meskipun sadar tidak disukai),

d. Memahami, mengikuti, atau setidak-tidaknya tidak menyinggung nilai-nilai sosial budaya sasaran (meskipun

dia sendiri benar-benar tidak menyukainya).

2) Unsur pesan

Page 16: beautiful of agriculture

Persyaratan utama agar pesan dapat diterima dengan jelas oleh sasaran, haruslah diupayakan agar pesan

tersebut berisi hal-hal yang nudah dipahami oleh sasaran, antara lain:

a. Mengacu kepada kebutuhan masyarakat, dan disampaikan pada saat sedang dan atau segera akan

dibutuhkan.

b. Disampaikan dalam bahasa yang mudah dipahami

c. Tidak memerlukan korbanan yang memberatkan

d. Memberikan harapan peluang keberhasilan yang tinggi, dengan tingkat manfaat yang merangsang.

e. Dapat diterapkan sesuai dengan kondisi (pengetahuan, ketrampilan, sumberdaya yang dimiliki/dapat

diusahakan) masyarakatnya.

3) Unsur media/saluran komunikasi

Agar pesan dapat diterima dengan jelas, maka saluran yang digunakaan harus terbebas dari

gangguan. Baik gangguan teknis (jika menggunakaan media masa), ataupun gangguan sosial budaya dan

psikologis (jika menggunakan media antar pribadi).

Di lain pihak, pilihan media yang akan digunakan, perlu disesuaikan dengan selera masyarakat

setempat, dengan senantiasa mempertimbangkan kemampuan sumberdaya (dana, ketrampilan, dan

peralatan yang tersedia).

Tentang hal ini, harus dipahami bahwa mediamasa (elektonik) yang modern, canggih dan mahal

tidak selalu lebih efektif dibanding media interpersonal dan media tradisional.

PROSES PERUBAHAN DALAM KOMUNIKASI

Melalui komunikasi, proses perubahan perilaku yang menjadi tujuan penyuluhan sebenarnya dapat

dilakukan melalui 4 (empat) cara, yaitu:

1) Secara persuasive atau bujukan, yakni perubahan perilaku yang dilakukan dengan cara menggugah

perasaan sasaran secara bertahap sampai dia mau mengikuti apa yang dikehendaki oleh komunikator.

2) Secara pervasion atau pengulangan, yakni penyampaian pesan yang sama secara berulang-ulang, sampai

sasarannya mau mengikuti kehendak komunikator.

3) Secara compulsion, yaitu teknik pemaksaan tidak lang-sung dengan cara menciptakan kondisi yang

membuat sasaran harus melakukan/menuruti kehendak komunikator. Misalnya, jika kita menginginkan

petani menerapkan pola tanam: padi-padi, palawija di lahan yang berpengairan terjamin, dapat dilakukan

dengan memutuskan jatah pengairan ke wilayah tersebut.

4) Secara coersion, yaitu teknik pemaksaan secara langsung, dengan cara memberikan sanksi (hadiah atau

hukuman) kepada mereka yang menurut/melanggar anjuran yang diberikan. Misalnya, memberikan

Page 17: beautiful of agriculture

penghargaan kepada petani pengguna pupuk organik, atau melakukan pencabutan terhadap tanaman

petani yang tidak direkomendasikan.

Sehubungan dengan ini, dalam penyuluhan pertanian harus dihindari cara-cara pemaksaan, tetapi

sejauh mungkin tetap melaksanakan teknik-teknik bujukan dan pengulangan yang dilakukan melalui

kegiatan belajar bersama.

MENGEFEKTIFKAN KOMUNIKASI PENYULUHAN PERTANIAN

Kendala umum yang menyebabkan kegagalan komunikasi, adalah:

1) Komunikasi yang tidak efisien, yang disebabkan karena:

a. Tujuan komunikasi yang tidak jelas, baik menurut penyuluh maupun bagi masyarakat sasarannya, terutama

jika penyuluh kurang melakukan persiapan menyuluh.

b. Kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh komunikator (gerakan-gerakan, ucapan-ucapan yang selalu

dilakukan secara berulang-ulang)

2) Salah pengertian, yang disebabkan karena:

a. Perbedaan tujuan penyuluh yang berbeda dengan tujuan sasarannya, dan

b. Perbedaan latar belakang: pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya penyuluh dengan sasarannya.

Sehubungan dengan itu, Cooley (1971) memberikan acuan untuk mengefektifkan komunikasi dalam

penyuluhan, yaitu dengan memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1) Harus diupayakan adanya kepentingan yang sama (overlaping of interest) antara kebutuhan yang dirasakan

oleh penyuluh dan masyarakat sasarannya.

2) Pesan yang disampaikan harus merupakan (salah satu) pemecahan masalah yang sedang dihadapi oleh

masyarakat sasarannya,

3) Komunikator meyakini keunggulan pesan yaang disam-paikan, dan ia memiliki keyakinan bahwa

masyarakat sangat mengharapkan bantuannya.

4) Pesan yang disampaikaan harus mengacu kepada kepuasan dan perbaikan mutu hidup kedua belah pihak

(terutama bagi sasarannya).

Di samping itu, Katz (Mardikanto, 1983) menekankan agar setiap penyuluh harus mampu menciptakan

suasana (dalam dirinya sendiri maupun terhadap masyarakat sasarannya):

1) Berkurangnya "ego defensif" (mepertahankan keakuan sebagai yang serba paling hebat). Sebab, di dalam

penyuluhan yang pada hakekatnya merupakan suatu proses pendidikan orang dewasa, masing-masing

pihak dituntut untuk mau membuka dialog dalam arti mau menerima pendapat orang lain, dan

menempatkan dirinya sejajar atau bahkan berada di bawah orang lain.Tanpa adanya kesediaan untuk

menerima pendapat orang lain, mustahil dialog itu dapat berlangsung dengan baik.

Page 18: beautiful of agriculture

2) Berkurangnya "value expresif" (mempertahankan nilai-nilai yang dianutnya secara kaku). Sebagai proses

komunikasi, dialog yang berlangsung di dalam penyuluhan harus dilakukan dengan kesediaan masing-

masing pihak yang berkomunikasi untuk beremphati (dalam arti mampu memahami latar belakang sosial

budaya dan jalan pikiran serta sudut pandang orang lain).

3) Berkembangnya sikap "utilitarian" mencari kebersamaan dan tumbuh berkembangnya keinginan

menambah pengetahuan (knowledge). Artinya, selama proses penyuluhan, di samping mengembangkan

sikap kebersamaan (sederajat, saling membutuhkan, saling berbagi pengalaman) juga masing-masing pihak

harus mengembangkan sikap untuk selalu ingin belajar atau menambah pengetahuannya dari pihak lain.

HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SEORANG PENYULUH

Penyuluh sebagai komunikator dalam sebuah penyuluhan adalah orang yang tugasnya

menyampaikan pesan, apakah itu pesan pembangunan dalam artian yang lebih umum ataupun pesan yang

sifatnya pribadi untuk mengubah perilaku petani. Tugas komunikator adalah berkomunikasi kepada

komunikan. Yuhana, dkk. (2008) menyatakan terdapat paling tidak empat factor yang ada pada sumber

yang dapat meningkatkan ketepatan komunikasi, yaitu: keterampilan berkomunikasi, sikap mental, tingkat

pengetahuan, dan posisi dalam system social budaya.

Keterampilan berkomunikasi merupakan salah satu factor yang melekat pada diri seorang

penyuluh. Dalam komunikasi verbal diperlukan keterampilan berbicara dan menulis, mendengarkan dan

membaca, dan berpikir serta bernalar. Komunikator yang berbicara dengan baik akan sangat menarik

perhatian komunikan. Komunikator juga harus mampu menulis dan membaca dengan baik, misalnya saat

menyampaikan pesan dengan metode mengajar. Kemampuan dalam berpikir dan bernalar juga merupakan

kemampuan yang harus dimiliki seorang komunikator dalam penyampaian pesannya. Keterampilan

berkomunikasi yang dimiliki oleh seorang penyuluh sangat mempengaruhi penampilannya ketika sedang

mengadakan komunikasi. Soekartawi (2008) menyatakan bahwa sering dijumpai bahwa penampilan

komunikator ditentukan oleh kredibilitas yang mereka miliki. Seseorang yang mempunyai gelar di bidang

pertanian sering diasumsikan mempunyai kredibilitas yang tinggi dalam prioritas pekerjaan melakukan

komunikasi. Di lain pihak orang yang berpengalaman juga mempengaruhi kredibilitas dalam sebuah

komunikasi. Misalnya, petugas penyuluh yang sudah berpengalaman bekerja sebagai penyuluh akan lebih

dipercayai sebagai penyuluh yang handal dibanding dengan orang yang nelum pernah melaksanakan

penyuluhan atau orang yang baru pertama sekali melaksanakan penyuluhan. Soekarwati (2008) juga

menyatakan dalam praktek komunikasi, komunikator yang mempunyai kredibilitas tinggi dalam melakukan

komunikasi pertanian sering ditentukan oleh berbagai factor, antara lain:

1. Latar belakang pendidikan, pengetahuan dan pengalaman.

2. Karakter yang dipunyai.

Page 19: beautiful of agriculture

3. Cinta dan bangga akan pekerjaan melakukan komunikasi yang diikuti ketekunan dalam melakukan

pekerjaannya.

4. Kepribadian yang ia miliki

5. Tujuan melakukan komunikasi.

6. Cara penyampaian. Penyampaian informasi dengan peraga, atau menggunakan gerak tangan atau

alat lain sehingga mampu memikat pendengarnya.

Seorang penyuluh agar memiliki kredibilitas saat melaksanakan penyuluhan harus memiliki latar

belakang pendidikan di bidang penyuluhan, memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang penyuluhan.

Penyuluh juga harus memiliki karakter yang rela menyuluh, cinta dan bangga akan penyuluhan, memiliki

kepribadian yang empatis, memiliki tujuan dan memiliki cara penyampaian yang menarik.

Sikap mental akan mempengaruhi komunikan dalam berkomunikasi. Sikap mental berhubungan

dengan rasa percaya diri. Dalam membentuk sikap mental yang baik dalam berkomunikasi seorang

komunikator harus percaya diri. Selain percaya diri, komunikator juga harus menguasai pesan yang akan

disampaikan, sehingga komunikator benar-benar siap dalam melakukan penyuluhan. Sikap mental yang

baik dapat dibentuk dari latihan berbicara di depan umum dengan latihan di depan cermin.

Tingkat pengetahuan, meliputi pengetahuan penyuluh mengenai materi atau isi komunikasi, ciri-ciri

penerima, cara-cara berkomunikasi. Pengetahuan tentang materi menentukan ketepatan komunikasi.

Mosher dalam Machmud (2006) menyatakan penyuluh pertanian harus menguasai lima pengertian yang

dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas penyuluhan. Kelima pengertian tersebut adalah pengertian

tentang produksi tanaman dan ternak, pengertian usaha tani sebagai perusahaan, pengertina tentang

pembangunan pertanian, pengertian tentang petani dan bagaimana mereka belajar, dan pengertian

tentang masyarakat pedesaan. Dengan menguasai kelima kemampuan ini diharapkan penyuluh telah

memiliki tingkat pengetahuan yang baik dalam pelaksanaan penyuluhan.

Posisi dalam system social budaya mempengaruhi ketepatan komunikasi. Penyuluh memiliki posisi

berbeda dalam system social masyarakat karena berasal dari luar system masyarakat. Penyuluh harus dapat

membedakan konteks komunikasi yang berbeda, komunikasi yang dilakukan di kalangan petani yang

memiliki strata yang berbeda dalam masyarakat akan memiliki perbedaan dalam hal pilihan kata-kata,

saluran dan jenis pesan yang ingin digunakan dalam komunikasi. Bisa dipastikan bahwa penyuluhan yang

dilakukan pada konteks strata social yang tinggi yang dalam masyarakat biasanya akan lebih formal

dibanding dengan melakukan penyuluhan dengan strata social yang lebih rendah. Seorang penyuluh harus

dapat memahami konteks strata sosial penyuluhan sehingga mampu melakukan pendekatan penyuluhan

yang paling tepat.

HAL YANG HARUS DIMILIKI OLEH SUBJEK PENYULUHAN (KOMUNIKAN)

Page 20: beautiful of agriculture

Peran komunikan dalam komunikasi adalah sebagai penerima pesan. Dalam penyuluhan,

komunikan adalah petani. Yuhana dkk. (2008) menyatakan terdapat paling tidak empat factor yang

mempengaruhi keefektifan komunikasi. Keempat factor itu adalah keterampilan berkomunkasi, sikap,

tingkat pengetahuan, dan system social budaya komunikan.

Keterampilan berkomunikasi yang perlu dikuasai oleh penerima adalah keterampilan

mendengarkan dan membaca, berbicara dan menulis, berpikir dan bernalar. Subjek penyuluhan dalam hal

ini petani biasanya tidak mengerti akan hal yang harus dimiliki seorang komunikan ini dalam sebuah

penyuluhan karena keterbatasan pendidikan formal. Kebanyakan dari petani belajar secara autodidakdi

dalam lingkungan. Keterampilan berbicara biasanya diajarkan oleh orang tua kepada anak-anaknya ataupun

melalui budaya yang ada di dalam budayanya yang mengajarkan bagaimana cara mendengarkan dan

berbicara yang baik. Kemampuan membaca dan menulis petani juga biasanya terbatas belajar sendiri,

sehingga kemampuan mereka tidak sampai kepada peraturan formal yang sempurna tentang membaca dan

menulis. Dari keadaan ini peran komunikator sangat besar dalam mengubah perilaku mendengarkan,

berbicara yang terstruktur, membaca dan menulis, serta berpikir dan benalar yang logis dalam pelaksanaan

pertanian ataupun saat berkomunikasi tentang pertanian.

Seperti halnya pada sumber, maka sikap terhadap diri sendiri, terhadap sumber, dan terhadap

materi atau isi komunikasi juga mempengaruhi ke-efektifan komunikasi. Dalam hal ini, bagaimana

komunikan menerjemahkan pesan yang disampaikan oleh komunikator ditentukan oleh sikapnya terhadap

diri sendiri, terhadap sumber dan sikap terhadap isi pesan. Komunikan sebagai penerima pesan harus

memiliki sikap yang positif dalam menilai kemampuan diri sendiri, menerima secara jujur

ketidakmengertian apabila pesan yang diterimanya kurang jelas atau tidak dimengerti sama sekali dan

mengkomunikasikan keadaan mereka kepada komunikator, sehingga tidak menghasilkan kesalahan dalam

menangkap pesan penyuluhan dengan baik. Kejujuran ini perlu diwujudkan dengan melontarkan

pertanyaan pertanyaan sesuai dengan hal yang kurang dimengerti. Sikap terbaik yang terlihat dalam proses

komunikasi yang menjadi salah satu indikasi kesamaan makna antara komunikator dan komunikan. Dengan

timbulnya kesadaran partisipasi dalam komunikasi dan tidak hanya sebagai pendengar yang pasif, tetapi

menjadi pendengar yang aktif dalam sebuah komunikasi.

Peran komunikan dalam penyuluhan sebagai pendengar sangat besar. Peran komunikan ini terkait

dengan perannya sebagai penerima pesan. Komunikan harus mampu menjadi pendengar yang baik

sehingga dapat memiliki makna yang dimaksud oleh komunikator yang dapat menghasilkan komunikasi

yang efektif. Beberapa petunjuk untuk meningkatkan kemampuan mendengar (Nisbet, 1988 dalam Tubbs

dan Moss, 1996):

1. Menyediakan waktu

2. Jangan keasikan dengan diri sendiri

Page 21: beautiful of agriculture

3. Bersiap untuk mendengarkan

4. Bersabar

5. Memperhatikan dengan baik

6. Jangan bereaksi berlebihan terhadap pesan

7. Focus pada isi pesan

8. Jangan berpura-pura mendengarkan

Petunjuk ini tidak dimiliki sepenuhnya oleh petani, sehingga penyuluh berperan menyadarkan

petani dengan mengajarkan petunjuk ini kepada petani, agar tercipta keadaan komunikan yang sangat

mendukung terciptanya komunikasi yang efektif. Petunjuk ini juga harus dimiliki oleh seorang penyuluh

untuk ke-efektifan mendengarkan. Namun, tidak semua petani tidak memiliki kemampuan mendengar yang

baik, maka penyuluh harus mampu memetakan kemampuan subjek penyuluhan agar dapat menentukan

kemampuan yang belum dimiliki komunikan dalam berkomunikasi yang baik.

Tingkat pengetahuan komunikan juga hal yang sangat mempengaruhi ke-efektifan komunikasi dari

factor komunikan. Dalam hal ini pengetahuan yang harus dimiliki oleh komunikan adalah tentang sumber

komunikasi, bahasa yang digunakan dalam komunikasi, tulisan, isyarat yang dipergunakan komunikator dan

pengetahuan dasar yang menyangkut materi penyuluhan. Semakin tinggi pengetahuan tentang materi atau

isi pesan yang ditransaksikan dalam sebuah penyuluhan akan semakin tinggi ke-efektifan sebuah

komunikasi penyuluhan. Dalam mendukung komunikasi efektif sebaiknya penyuluhan dimulai dari hal-hal

yang diketahui oleh komunikan.

Semua factor di atas berpengaruh dengan mempertimbangkan hubungan antara sumber dengan

penerima ini dalam kaitannya dengan keadaan system social budaya di mana komunikasi sedang

berlangsung. Status sosial komunikan, keanggotaannya dalam kelompok, dan aturan berperilaku

mempengaruhi cara komunikan menerima dan menginterpretasikan pesan yang diterimanya. Komunikan

juga harus mengetahui budaya komunikator, sehingga antara komunikator dan komunikan saling

menyesuaikan diri, maka komunikasi yang partisipatif dapat tercipta.

PENGOLAHAN PESAN

Pesan dalam penyuluhan pertanian adalah semua informasi yang bertujuan untuk membantu

petani dalam memperbaiki metode dan teknik pertaniannya, guna meningkatkan efisiensi produksi dan

pendapatan mereka, memperbaiki meningkatkan tingkat kehidupan dan meningkatkan tingkat pendidikan

dan social masyarakat desa pada umumnya. “Ada beberapa factor pesan yang mempengaruhi sebuah

komunikasi yang efektif, meliputi kode pesan, isi pesan, dan perlakuan terhadap pesan” (Yuhana, dkk.

2008).

Page 22: beautiful of agriculture

“Kode pesan adalah setiap kelompok symbol yang berstruktur dan bermakna bagi sejumlah orang.

Contohnya adalah bahasa” (Yuhana dkk. 2008). Symbol ini dipertukarkan dalam penyuluhan. Tidak adanya

kesamaan makna pengunaan simbol dalam penyuluhan akan menimbulkan masalah yang berakhir pada

tidak efektifnya komunikasi. Sebagai penyuluh yang memiliki peran sebagai pemberi informasi dalam

bentuk symbol-simbol, sebaiknya menggunakan symbol-simbol yang memiliki makna yang sama dengan

subjek penyuluhan. Pengetahuan akan symbol-simbol yang sering digunakan oleh petani akan sangat

membantu penyuluh dalam menyampaikan pesan penyuluhan. Dengan kata lain penyuluhan dengan

menggunakan bahasa yang dapat dimengerti petani akan sangat membantu petani dapam menangkap

pesan penyuluhan. Cara yang lain adalah dengan menggunakan sumber daya local untuk menjelaskan suatu

hal atau dengan menggunakan ilustrasi yang mudah dipahami petani.

Isi pesan adalah bahan yang telah dipilih oleh penyuluh untuk mengekspresikan tujuan penyuluhan.

Isi pesan berupa informasi tentang penyuluhan. Dalam penyuluhan, pesan yang cenderung mereka terima

dalam penyuluhan adalah pesan yang berdasarkan kebutuhan mereka. Menurut Soekartawi (1988) isi

pesan dalam komunikasi pertanian dapat berupa informasi tentang:

1. Bagaimana meningkatkan produksi pertanian

2. Bagaimana memlihara lahan agar lahan terhindar dari erosi dan tetap subur

3. Bagaimana perlakuan pascapanen yang baik

4. Bagaimana adopsi teknologi yang baru harus dilakukan

5. Bagaimana melaksanakan kerjasama kelompok

6. Bagaimana meningkatkan pendapatan rumah tangga petani

7. Bagaimana berpartisipasi dalam kegiatan pedesaan, dan sebagainya.

Hal-hal tersebut di atas adalah isi pesan yang lazimnya disampaikan oleh seorang penyuluh.

Dengan mengadakan pertukaran pesan yang meliputi informasi seperti yang disebutkan di atas, dapat

meningkatkan kesejahteraan petani dengan memahami kebutuhan mereka yang sebenarnya yang dapat

meningkatkan motivasi mereka untuk menerima apa yang diajarkan oleh penyuluh.

Perlakuan terhadap pesan adalah keputusan yang diambil oleh penyuluh dalam memilih dan

menyusun kode dan isi pesan. Soekartiwi (1988) menyatakan hal perlu diingat dalam komunikasi adalah

bahwa keberhasilan suatu komunikasi akan terjadi kalau ada pertisipasi antara kedua belah pihak,

komunikator dan komunikan. Komunikator harus meningkatkan kemampuan dalam memberlakukan pesan

se-kreatif mungkin tanpa menghilangkan atau mengurangi makna yang dimaksud agar pesan yang

disampaikan dapat diterima oleh komunikan dan memiliki makna yang sama dengan yang dimaksud oleh

komunikator sehingga subjek penyuluhan menerapkannya dalam kehidupannya.

Page 23: beautiful of agriculture

SALURAN KOMUNIKASI DALAM PENYULUHAN

Saluran komununikasi dalam penyuluhan pertanian diartikan sebagai media yang digunakan untuk

meneruskan pesan dari penyuluh kepada petani sebagai subjek penyuluhan. Dalam komunikasi tatap muka,

indera penglihatan, pendengaran, dan perabaan adalah tiga indera yang paling sering menerima

rangsangan atau pesan penyuluhan.

Rogers dan Shoemaker dalam Machmud menyatakan bahwa saluran interpersonal memungkinkan

terjadinya komunikasi efektif …. Hal ini dimungkinkan oleh dua alasan utama. Pertama, komunikasi

interpersonal memberikan pertukaran komunikasi dua arah, di mana individu atau partisipan komunikasi

dapat menjamin adanya kejelasan atau bisa memberikan tambahan informasi tentang inovasi dari orang

lainnya secara langsung melalui suatu jaringan komunikasi. Kedua, komunikasi interpersonal mampu

membujuk individu untuk membentuk atau merubah sikap secara kuat, khususnya sikap positif dan mau

mengadopsi inovasi. Saluran komunikasi ini adalah saluran komunikasi tatap muka yang dapat

meningkatkan umpan balik yang sangat mendukung dalam penciptaan komunikasi partisipatif. Dalam

komunikasi penyuluhan saluran yang lazim digunakan adalah saluran tatap muka yang sangat mendukung

terjadinya komunikasi penyuluhan yang efektif.

Komunikasi tatap muka merupakan komunikasi bersaluran banyak. Dalam waktu yang bersamaan,

penyuluh mengolah informasi penyuluhan dengan sejumlah saluran yang berbeda. Secara umum, semakin

banyak saluran yang digunakan dalam komunikasi, semakin banyak jumlah rangsangan komunikasi yang

disampaikan. Semakin banyaknya rangsangan komunikasi, makna pesan yang ingin disampaikan oleh

penyuluh akan semakin sama dengan yang di-interpretasikan oleh subjek penyuluhan. Seorang penyuluh

juga perlu mempertimbangakan tipe pendekatan sebagai saluran komunikasi yang dilakukan dengan jenis

metode penyuluhan yang sangat mempengaruhi ke-efektifan penyampaian pesan penyuluhan.

Table 1. hubungan Tipe Pendekatan (saluran komunikasi) dengan Jenis Metode Penyuluhan

Tipe pendekatan Jenis metode penyuluhan

Per-orangan Demonstrasi (demonstrasi hasil, demonstrasi cara,

demplot, demonstrasi area)

Per-orangan dan

kelompok

Ceramah umum, diskusi, informasi dari surat kabar,

siaran radio dan TV, pameran, karyawisata,

widyawisata, dan demonstrasi.

Massal Informasi dari surat kabar, majalah,poster, leaflet

siaran radio dan TV

Page 24: beautiful of agriculture

Massal dan

kelompok

Ceramah umum, diskusi, informasi dari kelompok,

majalah, poster, leaflet, siaran radio dan TV, pameran

dan widyawisata.

Sumber: Machmud SM. 2006

DAFTAR PUSTAKA

Machmud SM. 2006. Penyuluhan Pertanian: Bahan Ajar Kuliah Ilmu penyuluhan. IPB.

Mardikanto, Totok. 1992. Penyuluhan Pembangunan Pertanian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Universitas Indonesia: UI Press.

Tubs,Steward L dan Sylvia Moss. 1996. Human communication. Prinsip-Prinsip Dasar. Terjemahan oleh Dedy Mulyana dan Gembirasari. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Turindra, Azis. 2011. Proses Komunikasi Dalam Penyuluhan. file:///D:/proses-komunikasi-dalam-penyuluhan.html

Yogasuria, Ermina. 2010. Komunikasi Dalam Penyuluhan Pertanian.file:///D:/komunikasii%20dlm%20penyuluhan%20pert.htm

Yuhana Ida, dkk. 2008. Dasar-Dasar Komunikasi: Bahan kuliah. IPB.

Posted by Adib Fauzan at 12/18/2013 10:56:00 PM

Email This BlogThis! Share to Twitter Share to Facebook Share to Pinterest

Labels: agribisnis, komunikasi pertanian, komunikasi petani, penyuluhan dan komunikasi pertanian, penyuluhan pertanian, penyuluhan petani, pkp

No comments:

Post a CommentNewer Post Older Post Home

Subscribe to: Post Comments (Atom)

Page 25: beautiful of agriculture

Google+ Followers

Total Pageviews14898

Facebook Share

Popular Posts

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN Perkembangan Pertanian di Indonesia

Oleh : Adib Fauzan Dkk. H0712004 Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanian adalah meru...

MAKALAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN Komunikasi dalam Penyuluhan Pertanian

LATAR BELAKANG Penyuluhan pertanian didefinisikan sebagai suatu sistem pendidikan di luar sekolah untuk keluarga-keluarga tani di pedesaa...

LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH

HALAMAN PENGESAHAN Laporan praktikum Kesuburan Tanah ini disusun guna melengkapi tugas mata kuliah Kesuburan Tanah dan tela...

Fakultas Pertanian UNS

Sejarah Singkat Fakultas Pertanian UNS Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta (FP UNS) yang didirikan tahun 1976, merupa...

Lambang UNS

Arti Lambang UNS Anatomi lambang UNS berbentuk bunga dengan 4 daun bunga sebagai visualisasi bangsa, yang berarti pendidika...

MAKALAH EKONOMI PERTANIAN Petani dengan Sistem Tumpang Sari pada Satu Lahan

Oleh: Adib Fauzan Dkk. H0712004 Agroteknologi FP UNS A. Tumpang sari Tumpang sari adalah suatu bentuk pertanaman campuran...

MAKALAH AGROINDUSTRI Kakao (Theobroma cacao L.) di Indonesia

Oleh : Adib Fauzan H0712004 Agroteknologi Fakultas Pertanian UNS BAB I PENDAHULUAN A. Kakao di Indonesia Theobroma cacao adala...

Page 26: beautiful of agriculture

MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM DAN TAHUNAN Prospek dan Bahan Tanam Karet (Hevea brasiliensis)

Oleh : Adib Fauzan Dkk. H0712004 Agroteknologi FP UNS I. PENDAHULUAN Tanaman karet ( Hevea brasiliensis ) adalah tanaman tahunan, ya...

MAKALAH PERLINDUNGAN TANAMAN Penyakit pada Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.)

Oleh :Adib Fauzan Rahman H0712004 Agroteknologi FP UNS BAB I PENDAHULUAN Cokelat adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari...

Program Studi S1 Agroteknologi

Visi dan Misi VISI Menjadi penyelenggara pendidikan dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang budidaya tanam...

About Me

Adib Fauzan

Mahasiswa agroteknologi universitas sebelas maret surakarta yang mempunyai impian dan harapan selalu berjalan tanpa melihat kebelakang

View my complete profile

Search This Blog

Pages

Home

Blog Archive

▼ 2013 (14) o ▼ December (9)

MAKALAH PERLINDUNGAN TANAMAN Penyakit Hawar Daun K... MAKALAH PENYULUHAN DAN KOMUNIKASI PERTANIAN Komuni... LAPORAN PRAKTIKUM KESUBURAN TANAH MAKALAH EKONOMI PERTANIAN Petani dengan Sistem Tum... MAKALAH TEKNOLOGI BUDIDAYA TANAMAN SEMUSIM DAN TAH... MAKALAH PERLINDUNGAN TANAMAN Penyakit pada Tanaman... MATERI KULIAH Metode Ilmiah Prof.Dr.Ir Sollahudin,... MAKALAH AGROINDUSTRI Kakao (Theobroma cacao L.) di... MAKALAH AGROFUEL Ganggang Sebagai Bahan Bakar Alt...

o ► April (5)

Page 27: beautiful of agriculture

Masukan Email anda untuk mendapatkan update terbaru

Subscribe To

Posts

Comments

Adib Fauzan H0712004 FP UNS registered. Simple tem

vv