memahami fungsi ppic
DESCRIPTION
okTRANSCRIPT
Memahami Fungsi PPIC ( Production Planning Inventory Control )http://dedylondong.blogspot.com/2012/04/memahami-fungsi-ppic-production.htmlhttp://dedylondong.blogspot.com/2012/04/
memahami-fungsi-ppic-production.html
PendahuluanFungsi Planning dalam perusahaan (manufacture) dijalankan oleh bagian PPIC ( Production Planning and Inventory Control ). Disamping memiliki fungsi production planning, PPIC juga memiliki peranan dalam manajemen Inventory.
Inventory atau barang persediaan merupakan aset perusahaan yang berupa persediaan bahan baku/raw material, barang-barang sedang dalam proses produksi, dan barang-barang yang dimiliki untuk dijual. Karena inventory disimpan di gudang, maka manajemen inventory dan gudang sangat berkaitan. Pergudangan sendiri adalah kesatuan komponen didalam Suplay Chain product. Gudang berfungsi sebagai tempat penyimpanan barang ya, sampai digunakan dalam proses produksi. Fungsi penyimpanan ini sering disebut ruang persediaan, gudang bahan baku, dll. Perusahaan besar atau kecil, untuk pengadaan dan penyimpanan barang ini diperlukan biaya besar. Biaya penyimpanan ini setiap tahun umumnya mencapai sekitar 20 – 40% dari harga barang (Indrajit, R,E., Djokopranoto,R., Manajemen Persediaan, 2003, Gramedia, hal.3). Untuk itu diperlukan strategi atau manajemen inventory yang baik agar biaya persediaan optimum.
Dalam Struktur Organisasi ada beberapa variasi untuk mempertegas fungsi Planning dan Gudang (material ware house dan Final Product ware house), untuk kondisi seperti ini, PPIC bertanggung jawab pada Monitoring Persediaan ( Safety Stock, Mengeluarkan Bill of Material, akurasi data inventory, efektivitas sistem invormasi ).
Sedangkan aktivitas pergudangan, seperti; 1) Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman raw material ke bagian processing, 2) Penerimaan, Penyimpanan, dan pengiriman final product ke Customer, 3) Mengoperasikan Sistem informasi, Umumnya dibawah kendali Head Ware House setingkat Supervisor atau Manager, disesuaikan dengan Lingkup tanggung jawabnya.
Production Planning ControlTugas umum dari PPIC adalah menerima order dari bagian Penjualan ( Sales/marketing ) lalu memastikan order ini selesai dan dikirim ke customer pada waktu yang sudah disepakati. Simple bukan ?
Tidak sesimple definisinya, fungsi PPIC berkaitan erat dengan fungsi Marketing, Purchasing, dan Produksi. Disamping itu Informasi mengenai level of raw material, Work In Process (WIP), Final Product, dan data stock opname untuk bagian Finance terutama dalam pembuatan laporan keuangan perusahaan juga termasuk dalam tanggung jawab PPIC .Beberapa perusahaan memiliki gaya manajemen production planning yang tampak berbeda secara teknis, tapi secara umum fungsi ini tidak jauh berbeda. Situasi Market menuntut produsen mampu menerapkan strategi operasi yang paling tepat. Salah satu contohnya, untuk menekan biaya penyimpanan, customer menuntut produsen menerapkan model produksi make to order, dengan variasi item product yang tinggi dan pemesanan dalam quantity kecil. Faktor ini akan sangat mempengaruhi model system planning diperusahaan tersebut.
Saya mengajak anda untuk mendalami peran PPIC secara spesifik. Ada cerita yang dapat menjelaskan pola ini, Kami memiliki model produksi MTO, dengan market Jepang sebagai salah satu "potensial market" , pola order barang dari sisi Customer/Distributor Jepang sangat menarik. Saat barang datang di pelabuhan, kontainer langsung didistribusikan ke Customer mereka. Jadi produk kami tidak perlu dikeluarkan dari kontainer. Distributor ini sudah memasukkan jadwal kedatangan atau bongkar muat saat sampai di Pelabuhan disana, jadi mereka tidak memerlukan Gudang perantara untuk menyimpan. Tidak hanya ini, biasanya pola MTO ini diikuti oleh variasi product yang sangat tinggi dalam Lot-lot order yang kecil, yang dalam prakteknya akan membuat aktivitas produksi menjadi lebih sulit dan berpotensi menaikkan cost.
Case seperti diatas menununjukkan begitu sulit bagi Manufacture untuk mengendalikan customer. Bermain di “ceruk” yang ketat, kita tidak boleh hanya berbicara function, tapi aspek-aspek lain yang dimiliki product akan menjadi nilai tambah, dalam memenangkan persaingan. Jika anda seorang praktisi PPIC yang familiar dengan proses Make To order (MTO), memiliki variasi
item produk sangat tinggi, dan menerima oder dalam lot-lot kecil, model order seperti ini biasanya sangat merepotkan, terutama dalam tahap realisasi product. Entah ini kebetulan atau tidak, kondisi ini menjadi semacam bumerang bagi proses manufacturing secara keseluruhan. Salah satu problem internal terbesar manufacture kita yaitu fleksibilitas yang rendah, kemampuan bagian produksi dalam mengikuti strategi marketing kadang masih masih sangat kurang. Untuk itu PPIC bertanggung jawab dalam menentukan dan mengevaluasi sistem produksi, apakah harus dilakukan secara manual atau menggunakan soft ware dalam mengelolanya, mutlak sistem ini ada dibawah tanggung jawab PPIC. Terkadang, lemahnya pemahaman dan kesadaran leader-leader produksi akan hal ini menyebabkan sering adanya konflik internal antara PPIC dan Produksi. Saya ibaratkan hubungan PPIC dengan bagian produksi ibarat “Tom and Jerry”. Meskipun tidak menutup kemungkinan, dengan pertimbangan tertentu seperti fleksibilitas perubahan arah produksi, suplay material, dan distribusi data, antara PPIC dan Produksi berada dalam satu atap atau Divisi Operasional. Masing-masing dipimpin oleh Level Manager. Dari contoh case yang pernah saya temui dilapangan, model seperti ini memerlukan sosok Operasional Manager dengan leadership & knowledge yang sangat kuat, jika tidak akan terjadi over lapping Job, batas tanggung jawab yang tidak clear, dan yang paling bahaya yaitu konsesi-konsesi atau kesepakatan negatif yang berpengaruh pada mundurnya schedulle delivery dan konsumsi material yang relatif tinggi.
PPIC bukanlah robot, yang hanya menjalankan aktivitas sesuai prosedure yang berlaku. Tetapi secara Tim, PPIC berisi sekumpulan orang dengan qualifikasi dasar diantaranya, memiliki sifat pembelajar/learning people, memiliki analitycal skill, dan Sistematis. Jadi tidak hanya menjalankan sistem yang sudah ada, tetapi lebih pada memastikan sistem yang dijalankan efektif atau istilah saya "Rule Maker".
Design Planning dan Inventory ControlPeran Sistem Informasi dalam aktivitas production planning sangat besar, begitu besarnya sampai saya berani jamin, tanpa bantuan software, aktivitas planning tidak akan optimal. Planning tidak hanya mengerjakan masalah perencanaan saja, tapi terkait dengan manajemen inventory. Otomatis Planning harus memiliki Link dengan Sistem Purchasing dan Ware house secara real time dan up date. Ini masih dalam scope inventory, belum termasuk aktivitas pengawasan proses produksi. Setiap perubahan dalam proses yang terkait dengan Penjadwalan ulang (reschedulling), Pembuatan ulang (Remake), Permintaan tambahan material, dll, pastinya akan mempengaruhi alokasi capasitas dan seluruh penjadwalan. Pertanyaannya, mungkinkah Ms. Excel melakukannya? Jika yang saya masuk sinkronisasi, yang saya tahu, jawabannya adalah “tidak mungkin”. Excel hanya bisa mengerjakannya secara terpisah dan sangat tergantung pada operator untuk melakukan rangkaian update.
SAP for Manufacture
Untuk lebih jelasnya berikut saya sampaikan lingkup kerja PPIC :
Registrasi New Item dan MaterialSetiap Item Product harus memiliki Item Code. Begitu pula Setiap material dan supporting material yang digunakan sekecil apapun harus tercoding. Ada dua jenis material, pertama Raw material, yaitu seluruh material yang digunakan dalam proses pembentukan produk, dan kedua yaitu Supporting material, yaitu material pembantu, yang digunakan untuk melengkapi unit Final product, seperti plastic packaging, sticker, cartoon box, kertas label, dll.
Code untuk Regristasi ini berupa urutan numerik/angka. Kode numerik digunakan agar dapat terbaca oleh sistem. Dalam perkembangannya, untuk mempermudah input data, kode angka dikonversi lagi kedalam barcode, sehingga proses input menggunakan scanner. Selain untuk mempercepat waktu iniput, proses scanning menghasilkan data yang sangat akurat dengan tingkat human error sangat rendah.Item-item baru biasanya didapat dari bagian R&D, setelah melalui uji coba dan berhasil, setelah di verifikasi oleh Quality Control (QC), produk baru harus diregristasi oleh PPIC lengkap dengan komponen penyusun dan formulasi per unit produk ( Material Requirement Planning/MRP )
Logic Regristasi item
Pengelolaan Inventory atau barang persediaanBarang persediaan terdiri dari : 1) Material dan Supporting Material, 2) Work In Process (WIP), dan 3) Final Product.
Material dan Supporting Material (M&SM). Ada dua hal yang harus selalu diperhatikan untuk pengadaannya, yaitu; 1) M&SM tanpa melihat order customer , 2) M&SM berdasarkan order customer. Dengan pertimbangan minimalisir biaya pengadaan dan buffer, memiliki stock M&SM dalam batas optimum dengan beberapa metode peramalan memberikan jaminan akan kelancaran proses ( fluently production process ). Namun tidak menutup kemungkinan adanya emergency order atau order spesial sehingga menyebabkan keluarnya Bill of material (BOM) setelah kedatangan order customer atau setelah arrange order ( master production schedulle/MPS )
Work In Process ( WIP ). Kondisi ideal, tahapan process dari satu station ke station lainnya berlangsung secara continue. Namun ada beberapa proses memerlukan pengelolaan khusus, akibatnya produksi terbagi kedalam beberapa divisi berdasarkan proses. Pergeseran barang ½ jadi terkadang tidak bisa sempurna atau satu banding satu. Karena aspek kerumitan dan ongkos pengerjaan yang ekonomis, produk dari Divisi A yang menjadi bahan baku untuk proses di divisi B, terkadang tidak dibuat pas atau sesuai dengan order customer, mempertimbangkan aspek yang saya sebut sebelumnya, quantity yang diproduksi kadang berlebih. Inilah yang disebut WIP, bagian PPIC bertanggung jawab penuh dalam mengendalikan barang persediaan jenis ini. Peranan Sistem Informasi dan penerapan logic proses yang tepat dapat menjamin pengendalian WIP. PPIC akan selalu dapat memantau progress produksi di semua tahapan proses.
Final Product. Barang persediaan jenis ini relatif lebih mudah dikendalikan, karena posisinya sudah di tahap akhir, dengan manajemen ware house yang baik, pengendalian final product bisa dilakukan dengan baik. Poinnya, PPIC harus secara real time dan up to date dalam menerima informasi mengenai final product siap dikirim ke customer.
Logic Inventory
Planning dan Monitoring Proses ProduksiMari memasuki intinya. PPIC menjadi semacam Conection point dan Gate, antara dunia luar dan Internal perusahaan dalam konteks realisasi produk. PPIC harus memberikan informasi yang akurat mengenai proses internal ke Sales/Marketing, untuk diteruskan ke Customer. Sama dengan dikehidupan sehari-hari, misal kita di posisi customer, mau beli Gado-gado, kalo penjualnya lambat dan gak jelas kapan selesainya, setiap ditanya jawabannya tidak tahu atau berulangkali sampaikan,”maaf saya cek dulu”, hampir tidak ada kepastian kapan selesainya dan berapa banyak yang bisa diselesaikan. Ini baru masalah gado-gado lho ya. Dalam sebuah industri, bisa saja final product perusahaan kita menjadi material bagi industri lainnya. Misal Industri kancing dan resleting menjadi material bagi industri Garment. Inilah salah satu konsep dari “customer satisfaction” . Customer tidak bisa melihat langsung ke dalam “dapur” anda, tapi bagaimana meresponse datangnya order, akan memberikan gambaran seberapa kuat kemampuan manufacturing perusahaan anda. Disinilah vitalnya peranan PPIC dan Sistem Informasi dalam proses planning dan monitoring .Tahapan dalam planning dan monitoring proses produksi
Arrange OrderIni merupakan tahap awal dari planning, yaitu menerima order dari Sales. Order ini bisa berupa direct order dari customer, atau pembuatan stock untuk buffer saat peak season. Kombinasi Make To order (MTO) dan Make To Stock (MTS). Beberapa perusahaan menyebutnya Schedulling Rencana induk atau pembuatan Master Planning Schedule (MPS). Schedulling ini masih belum detail, masih bersifat global dan memiliki periode yang panjang 3 – 6 bulan. Data-data di MPS sangat penting untuk memberikan informasi ke bagian produksi untuk mempersiapkan resourcesnya, dan ke bagian purchasing untuk mempersiapkan material.
Meski masih didalam scope PPIC, beberapa perusahaan yang sudah terintegrasi sistem informasinya, memberikan tugas input arrange order ke bagian sales. Lho koq bisa…. Inilah keunggulan penerapan sistem informasi yang integral. Purchase order dari Customer, langsung diinput oleh sales, dan “real time” langsung masuk kedalam Master Planning Schedulle. Bayangkan tinggal 1 klik saja, sistem sudah melakukan arrange order secara automatis. Bagaimana melakukannya ?
Konsep dasarnya sebagai berikut. Dasar dari konsep ini, yaitu menyerahkan pekerjaan reguler pada sistem. Karena logika manusia sulit untuk mengolah informasi yang begitu banyak dan dalam waktu singkat, sistem menggunakan logika machine, meski masih di back up dengan proses manual operator. Ada beberapa parameter yang harus terpenuhi :
1. Sistem memiliki data base mengenai sistem Grouping, yaitu menyatukan item produk yang melalui jalur proses yang sama, ibaratnya anda harus memiliki jalur seperti rel kereta api, untuk jelasnya saya sudah menulis detail teknisnya dalam artikel di link ini :http://www.dedylondong.blogspot.com/2012/01/bagaimana-cara-menentukan-lead-time.html . Sebanyak apapun variasi produk yang anda miliki, produksi sudah terbagi kedalam line-line / jalur imaginer, yang dapat teridentifikasi oleh sistem.
2. Informasi ( data base ) mengenai capasitas setiap line produksi3. Informasi ( data base ) mengenai lead time setiap line produksi4. Informasi (data base )stock material
Dengan melihat sistem, PPIC secara manual dapat memperkirakan keamanan suplay material yang dieprlukan, dan segera membuka Purchase order jika dieprkirakan material tidak mencukupi. Input data Bill of material (BOM), memiliki menu tersendiri, sehingga data base yang tersedia tidak hanya kondisi aktual stock real time, tetapi progressnya, mulai dari status : 1) purchase order (pembelian), 2) Arrive status ( tanggal kedatangan ). Informasi ini progress ini sangat penting, karena sistem hanya bisa melakukan alokasi order , jika status seluruh component material lokasinya sudah di factory.
Logic Arrange Order
Contoh Display Menu Arrange Order ( Ilustrasi Penulis )
Alokasi & Monitoring OrderSetelah PO Customer ter input kedalam database, secara real time sistem menginformasikan pada PPIC estimasi schedulling dan status component material. Seperti yang saya sampaikan data dalam Arrange order masih sangat kasar dan belum bisa dibaca oleh bagian processing. Perusahaan yang terdiri dari beberapa divisi-divisi yang saling tergantung ( dependent) memiliki kode-kode Gruping yang berbeda-beda. Semakin mendekati proses akhir, pembagian grup/ Line ini semakin terpecah semakin banyak. Disinilah pentingnya PPIC memahami total alur proses realisasi produk.
Alokasi order bertujuan untuk membagi Item yang diorder kedalam tahapan-tahapan proses mulai awal sampai delivery. Berbeda dengan arrange order, alokasi order biasanya memiliki periode schedulling yang lebih pendek, yaitu sekitar 2 – 4 minggu , kecuali jika suatu Line benar-benar mendapat order yang kapasitasnya melebihi dari 30 hari ( tentunya ketentuan ini bervariasi disetiap perusahaan ). Tidak semua item dimulai dari proses awal, inilah pentingnya database WIP, beberapa komponen-komponen pendukung reguler juga distock dalam batas optimal di masing-masing divisi. Sistem memberikan pergerakan barang persediaan diseluruh tahapan.
Istilah lain dari Alokasi Order yaitu Dispatching, aktivitas pengeluaran work order/perintah kerja pada bagian produksi terkait. Item-item produk yang ter-alokasi berarti sudah memiliki raw material yang complete. Yang perlu diperhatikan dalam melakukan alokasi & Monitoring order :
1) PPIC memastikan kesiapan capasitas produksi, biasanya untuk order-order dengan kapasitas yang melebihi, jika masih berada direntang capasitas produksi yang disepakati, dan sudah terinput ke dalam database, asumsi yang digunakan yaitu bagian produksi setuju berapapun jumlah order yang diturunkan selama tidak melebihi capasity. Sistem Line memberikan fleksibilitas tinggi. Anda pernah melewati jalur puncak-Bogor ? Anda pernah mendengar sistem Buka Tutup jalur ? Konsepnya seperti ini, dengan menerapkan sistem line, PPIC dapat menerapkan sistem buka-tutup, menambah kapasitas di line tertentu, dengan terlebih dahulu mengurangi atau bahkan menutup line lainnya, tentunya dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan produksi, terutama perihal capasitas mesin dan ketersediaan personel.
2) Mengkomunikasikan ke bagian Sales, untuk diteruskan ke Customer, jika karena sesuatu hal, harus dilakukan schedule yang berbeda, terutama jika terjadi percepatan dan perlambatan penyelesaian.
3) Melakukan response yang cepat jika terjadi masalah yang menyebabkan keterlambatan, denan mengambil option re-Schedulling atau mengontrol Delay.
4) Memastikan order yang sudah ter-alokasi ( dalam sistem) ter-Print out agar bisa dikerjakan oleh bagian produksi. Ini sangat penting, karena print out Work order menjadi dasar bagi personel di lantai produksi. Untuk itu Work Order harus memberikan Informasi-informasi penting terkait : 1) Nama item product, 2) Component Material, 3) Code numeric atau Barcode, 4) Quantity, 5) Tanggal mulai produksi ( start date ) , 6) Tanggal target selesai ( Finish Date), 7) Info lain terkait dengan Spesifikasi produt ( warna, dimensi, dll ), 8) No. Regristasi Customer Order, 9) No. Regristasi Work Order, 10) Identifikasi untuk mampu telusur proses. Konsep yang saya sampaikan ini biasa disebut dengan “ KANBAN” dibeberapa perusahaan Jepang. Tidak hanya informasi diatas, penerapan sistem Kanban menuntut adanya standarisasi tempat-tempat penyimpanan. Misal, product dalam sebuah Box berisi maksimal 400 pcs, jika order dari customer untuk item ini totalnya 1000 pcs, maka Work Instruction Sheet/Kartu kanban terpecah menjadi 3 sheet. Berturut-turut memiliki quantity 400, 400, 200 pcs/sheet. Dengan masing-masing sheet memiliki No. Regrestasi sendiri ( angka dan barcode), dalam prosesnya, Shet-sheet ini selalu mengikuti pergerakan produk. Sepintas memang terlihat boros kertas, tapi melihat akurasi dan kemudahan dalam processingnya, saya pikir masih jauh lebih besar manfaatnya. Saya rekomendasikan sistem ini untuk anda terapkan.
Kartu Kanban
5) Melakukan monitoring terhadap progress di setiap stasiun kerja (work station). Delay di satu station akan mempengaruhi ketepatan waktu station didepannya. Jika benar-benar ini terjadi, PPIC harus mengambil langkah-langkah untuk melakukan koordinasi dengan bagian-bagian terkait untuk mendapatkan solusinya.
6) System bersifat Close Loop atau siklus tertutup, untuk setiap Perintah kerja / Work Instruction, progress dan Resultnya harus dapat dimonitor sehingga menjadi informasi balik yang akurat untuk seluruh bagian terkait ( glass wall management ), mulai dari Sales, PPIC, bagian Operation, dan Management.
Logic Alokasi Order
Display Menu Alokasi Order (Ilustrasi Penulis)
PenutupSepanjang karir saya dalam industri manufacture, PPIC merupakan bagian yang sangat unik.JIka melihat personel HRD, Finance, Produksi, Engineering, GA, Logistic, Continous Improvement (CI), dan QC, mereka ini memiliki basic knowledge yang bisa terpakai jika diterapkan di perusahaan yang bergerak dalam industri berbeda. Dengan tingkat adaptasi relatif lebih mudah, orang-orang yang berada dalam spesialisasi yang saya sebut diatas tingkat perputarannya relatif tinggi, apalagi bagian HRD bsia saya sebut luar biasa tinggi.
Berbeda kondisinya dengan PPIC ( dan R&D), basic knowledge tidak banyak membantu jika orang-orang ini berpindah kerja di indsutri dengan bidang dan model operasi yang berbeda. Tidak bisa 'Copy Paste'. Mereka seperti mulai dari awal dalam memahami total system yang berkaitan dengan Produksi, Logistic, Marketing, bahkan Finance. Barangkali tiga fungsi yang saya sebut terakhir relatif mudah, namun system produksi memerlukan pemahaman yang sangat tinggi. Karena pengetahuan dan pemahaman terhadap keempat system ini merupakan basic knowledge saat memasuki perusahaan yang baru, ini saya asumsikan anda tidak memiliki masalah dalam komunikasi dan interpersonal saat masuk dalam organisasi perusahaan yang baru lho ya. melihat situasi ini, saya sangat maklum jika perpindahan orang PPIC ke perusahaan lain biasanya berada dalam bidang yang sejenis atau mirip, akan lebih safe. Dan saya sangat kagum plus Salut bagi anda, yang berani keluar dan mencoba memasuki bidang industri yang berbeda.
Berikut 3 Tips dasar bagi PPIC Leader ( Chief atau Manager level ) agar sukses dalam industri manufacture :1. Memahami seluruh prosedure operasional terkait dengan produksi, inventory, logistic, marketing. Tidak hanya tekstual, tetapi kondisi actual wajib untuk dipahami. Knowledge ini akan sangat berguna dalam menganalisa permasalahan yang melibatkan beberapa bagian. Pemahaman mutlak akan prosedure menjamin rasa hormat personel dari bagian lain.
2. Memahami proses produksi dengan aktual & detail. Jika anda berfikir, bisa memahaminya dengan hanya mempelajari flowchart, Instruksi kerja, SOP, dll. Ini masih sangat kurang, Pemahaman anda sebagai orang PPIC harus sama baiknya dengan skill & knowledge Supervisor dan Manager Produksi bahkan lebih baik, jika PPIC berperan sebagai 'Rule Maker' .
3. Positioning yang jelas dan tepat. PPIC bukanlah perpanjangan tangan Produksi dan Marketing. Untuk itu dengan dilandasi dua poin diatas, PPIC harus berada di posisi yang proporsional, dengan fokus pada target utama, yaitu ketepatan Delivery dan Stabilitas Capasitas Produksi.
Saya sadar sepenuhnya artikel ini bukanlah sebuah manual book yang berisi ratusan halaman tentang detail alur proses, prosedure, sistem informasi, dll. Sulit bagi saya untuk mentransfer secara lengkap ke dalam format tulisan yang singkat ini. Karena setiap manufacture memiliki modelproduction planning yang (sedikit) berbeda, maka artikel dapat berperan sebagai kondsep dasar dan cara berpikir. Tentunya masih banyak aspek yang bisa dikembangkan dalam mensupport manufacture dalam memenuhi kepuasan pelanggan dari sisi realisasi product.
Akhir kata, ditengah berbagai kekurangan, semoga artikel ini memberikan manfaat bagi rekan-rekan dalam membangun sistem Production Planning dan Inventory. Sehingga, untuk kedepannya, perusahaan anda memiliki grand desain sistem production planning dan inventory yang terintegrasi dengan sistem IT yang mudah dipahami, efektif, akurat, update dan mampu menyajikan informasi secara real time.Terima kasih.Posting by Dedy Londong di 12:38 AM Label: Experience, Knowledge
180 comments:
1.
AnonymousApril 17, 2012 at 9:40 PM
terima kasih atas penjelasannya sangat bermanfaat
Reply
2.
AnonymousJune 5, 2012 at 10:39 AM
saya bekerja di dep PPIC, jujur saya stres akan bagian ini....
Reply
Replies
1.
Dedy Londong June 5, 2012 at 12:09 PM
Scope kerja PPIC sangat luas, kaena harus mensingkronkan kemauan Marketing dengan
Internal Factory, mulai dari Operation, Purchasing, warehouse, dll. Hukum dasarnya mudah, jika
dalam mensinkronkan fungsi2 ini dengan bantuan software yang tepat dan complete akan
semakin mudah, namun sebaliknya, jika peranan Ms. Excel masih sangat dominan ... akan
sangat berat terutama untuk aktivitas administratf. Belum jika ada internal konflik dengan bagian
lain ( produksi, purchase,dll ). Agar tidak stress, saran saya upgrade sistemnya.
2.
AnonymousMay 15, 2013 at 1:16 PM
klo software yang sering dan bamyak digunakan di ppic ini apa pak selain ms excel
3.
AnonymousDecember 4, 2013 at 1:03 PM
Saran :
Bikin krangkanya dan minta dibikinin system sendiri yang mencakup semuanya tidak baku
supaya bisa di kembangkan.
4.
AnonymousJanuary 17, 2014 at 11:19 AM
terima kasih untuk infonya..Alhamdulilah perusahaan saya sudah menggunakan sistem SAP
atau implementasi ERP,,jadi sangat membantu sekali dalam PPIC..
5.
Anang solihin March 9, 2014 at 8:14 PM
Saya Punya Sofware PPIC www.talagasoft.com
6.
Jamalblog March 14, 2014 at 9:25 PM
Saya dari bagian QA, ada tawaran pindah ke PPIC. Gmn menurut bapak?
Reply
3.
uzank ys July 4, 2012 at 6:30 PM
terimakasih sekali mas, sangat complate sekali,selama ini fungsi ppic agak terabaikan ternyata begitu dominan
di industry maufacturng, sekali lagi terima kasih sekali...
Reply
Replies
1.
Dedy Londong July 7, 2012 at 11:34 AM
Sip, mg sukses
2.
Yustariliska Vilestina putri January 22, 2015 at 3:06 PM
Ass .. Saya mahasiswa teknik industri yg akan melakukan penelitian di bagian ppc sebuah
perusahaan. Mohon rekomendasi buku mengenai ppc yg bagus judul dan pengarangnya pak?
Terutama yg berbahasa indonesia.. Terimakasih sebelumnya..
Reply
4.
abudiyono July 10, 2012 at 3:07 PM
thx, cukup mencerahkan saya yang newbie ini...
Reply
5.
AnonymousJuly 30, 2012 at 9:31 AM
PPIC emang terkadang di abaikan.....tetapi sebenarnya sangatlah penting buat management
Reply
Replies
1.
Dedy Londong July 30, 2012 at 1:48 PM
Yang mengabaikan PPIC berarti belum memahami sistem manufacture. Jika kuliah S1, dan
mengambil konsentrasi sistem manufacture ( teknik industri ), Production Planning & Inventory
control bahkan dipelajari beberapa semItu masih basic lho ya, jika terjun ke aktual, setiap bidang
usaha dalam manufacture akan memiliki format yang berbeda-beda.
2.
AnonymousApril 5, 2013 at 10:04 AM
kebetulan saya kuliah jurusan teknologi industri, PPIC ini dipelajari 1 semester..itupun masih
dasarnya saja seperti forecasting,perencanaan agregat, dll. Makasih artikelnya, full knowledge :D
Terima kasih terima kasih
Reply
6.
AnonymousSeptember 10, 2012 at 12:46 PM
terimakasih artikelnya sangat bermanfaat bagi saya, mohon ijin sadur untuk membuat resume job desc di tempat
kerja
Reply
Replies
1.
Dedy Londong September 11, 2012 at 9:09 PM
Go a head mas ...
Reply
7.
deni leztiaSeptember 11, 2012 at 7:01 PM
saya bkerja sbgai PPIC
dan smua yang telah anda sampaikan di atas memang benar dan sesuai dengan apa yang saya lakukan saat
ini....
membuat otak terus berputar... tp saya sangat menyukai kesibukan saya sbgai PPIC karna sangat menantang
bagi saya....
btw, thnkz
Reply
Replies
1.
Dedy Londong September 11, 2012 at 9:11 PM
Great & wish u success. Jangan sungkan untuk discuss mengenai problem seputar PPIC.
Masukan dari teman-teman praktisi yang lain mudah-mudahan dapat membantu.
2.
Syavira Rossenia RahmaNovember 2, 2013 at 7:38 AM
Saya juga bekerja sbg PPIC di perusahaan , ya :) otak selalu berputar
Reply
8.
AnonymousSeptember 26, 2012 at 2:19 AM
Artikel Bagus mengenai PPIC...Terima kasih dah memberi tambahan ilmu untuk implementasi dilapangan...
Reply
9.
Ahmad Zidni September 30, 2012 at 10:18 AM
Materi yang bagus... berarti sekali buat saya. Ijin copas ya...?
Saya paste-kan di http://ahmadzidni.wordpress.com/2012/09/30/memahami-fungsi-ppic-production-planning-
inventory-control/
Apabila Anda tidak mengijinkan, saya berjanji akan mencabut artikel tsb di blog saja. Apabila diijinkan, saya
berterima kasih.
Reply
Replies
1.
Dedy Londong September 30, 2012 at 10:46 AM
Silahkan & keep blogging
Reply
10.
www.bon_zu.com October 6, 2012 at 12:51 AM
mungkin karena minim sostware jadi pekerjaan saya sebagai PPIC amat sangat berat dan terlalu memeras otak,
semangat dan terimakasih :)
Reply
Replies
1.
Dedy Londong October 6, 2012 at 2:27 PM
cb di review lagi prosedure aloaksi order dan sistem produksinya. buat batasan yang clear antara
tanggung jawab PPIC dan Produksi.Wish U succes
Reply
11.
AnonymousOctober 12, 2012 at 5:08 AM
Terima kasih Share nya kang, sangat membantu :)
Reply
12.
OKTAOctober 18, 2012 at 9:43 AM
WAH BLOGNYA SANGAT MEMBANTU NE. JDI ADA PANDANGAN BUAT NGELAMAR PPIC. TERIMA KASIH
Reply
13.
Asty Febriyami October 18, 2012 at 9:51 PM
Mas kalo boleh tau ini reverensi blognya dari buku atau sesuai pandangan ya?? klo dari buku juga, saya mau
nanya judul bukunya apa? terbitan siapa? yang mengenai PPIC dan Supply Chain Management? mohon
sharenya mas. terima kasih :)
Reply
Replies
1.
Dedy Londong October 19, 2012 at 6:30 AM
@asty: Informasi utama dalam artikel ini dari literature, observasi dan experience, Jadi tidak
berdasr buku tertentu. Sebenarnya bebrapa alur tidak ada yang baku. Seperti, apakah Logistic
harus mengikuti MPS atau MPS yang mengikuti jadwal ETA material dari logistic. Different
company, different model. Inilah uniknya PPIC dibanding orang quality, produksi, HRD, finance,
marketing. Jadi dituntut harus dinamis. Good Luck!
Reply
14.
Renata Salsabila October 22, 2012 at 9:36 PM
Terima kasih, artikel ini sangat membantu...saya sekretaris, tp terpaksa belajar ttg monitoring dan saya
menikmatinya.
Reply
Replies
1.
Dedy Londong October 22, 2012 at 10:20 PM
@Rena,Wish U Succes!
Reply
15.
AnonymousOctober 28, 2012 at 12:13 PM
Dalam perusahaan pabrikan "manufacturing company", bagaimana struktur PPIC ini, bagaimana relasinya
dengan bagian produksi, bagian pembelian.
Apakah benar departemen PPIC ada di bawah departemen PRODUKSI ?
Reply
Replies
1.
Dedy Londong October 28, 2012 at 12:21 PM
Relasi yang anda maksud dapat dilihat di link artikel berikut
:http://www.dedylondong.blogspot.com/2012/09/ppic-yang-berhasil-dalam-konsep-balance.html
PPIC sangat tidak disarankan berada dibawah produksi. Dari sisi perusahaan, terlalu banyak
konsesi dan toleransi antara PPIC-Produksi sangat melemahkan fungsi produksi itu sendiri.
Reply
16.
HarryOctober 28, 2012 at 5:06 PM
Mas, ada saran ebook atau buku yang bagus ngga untuk belajar PPIC? Mohon infonya mas, terimakasih.
Reply
Replies
1.
Dedy Londong October 28, 2012 at 7:40 PM
@harry,kebetulan sy sdng susun materi u/ basic PPC. mudh2an tahun ini selesai. buku yg
beredar lbh bnyak saduran asing. itupun u/ materi kuliah.
Reply
17.
AnonymousNovember 3, 2012 at 12:25 PM
makasih bgt buat mas dedy londong atas artikelnya yg asli yaa ga boong keren abis. ciyus deh gw. inspiring
banget
you do the great job! you are the best! ujian PPIC gw bakalan tertinggi satu kampus :)
Reply
Replies
1.
Dedy Londong November 3, 2012 at 7:25 PM
You're welcome & Good Luck !
Reply
18.
arfyNovember 8, 2012 at 10:54 AM
Thanks buat artikelnya..,kebetulan saya bekerja di bag. PPIC, selama ini kami belum memakai sofware khusus
PPIC, kita baru menggunakan sistem sharing data antar bagian yang terkait dengan PPIC, dan semuanya bisa
diakses oleh PPIC dan data sudah terupdate tiap harinya. Untuk sofware kira-kira menggunakan apa??dan
dimana membelinya??
Terima kasih
Reply
Replies
1.
Dedy Londong November 8, 2012 at 12:44 PM
Coba contact provider ini ya: CS ERP Indonesia. PT. Nukleuus Indonesia. Phone: 021-
2153153783
2.
vanlie hartono December 24, 2012 at 9:17 PM
Yang Bagus Pake Microsoft AX
Reply
19.
Syubban Munadi November 13, 2012 at 3:49 PM
siiiiippppp......moga ilmunya menjadi pahala yang mengalir di hari akhir nanti, doakan juga saya ya pa dedy
londong moga lancar urusan bisnis saya amiiin
Reply
20.
AnonymousNovember 19, 2012 at 7:33 AM
Mas dedi saya baru bekerja di bagian PPIC dan ternyata rumit sekali. Di tempat saya bekerja tenaga produksi
lebih dominan menggunakan tenaga manusia sehingga human error lebih banyak kemungkinan terjadi. Untuk
mencari standar waktu kerja gimana caranya? Saya mohon bantuannya.....!
Reply
Replies
1.
Dedy Londong November 19, 2012 at 8:05 PM
Hallo, ada beberapa cara,1) Time Study,cara ini biasa digunakan oleh Divisi Continous
Improvement (CI) di Industri Padat Karya (Garment,Sepatu. Atau untuk simplenya gunakan data
history record produksi, gunakan nilai rata-ratanya. Record tadi gunakan sebagai estimasi record
produksi dalam melakukan schedulling/MPS. Jadi bisa langsung didapat lamanya waktu
prosesnya. Salam Sukses
Reply
21.
kuncoroNovember 20, 2012 at 2:42 PM
Selamat siang pa Dedy, menarik sekali penjelasan bapa. Sya ingin menanyakan apakah ada software / program
untuk ppic ini. dimana bisa saya dapatkan dan apa nama programnya. terima kasih
Reply
Replies
1.
Dedy Londong November 20, 2012 at 8:51 PM
Ada beberapa platform program diantaranya Visual Basic, oracle, SAP. Coba contact provider ini
ya: CS ERP Indonesia. PT. Nukleus Indonesia. Phone: 021-2153153783.
Good Luck.
Reply
22.
saptadi nuryadi December 12, 2012 at 10:03 AM
sangat membantu mas
Reply
23.
AnonymousDecember 13, 2012 at 8:38 AM
bagaimana dengan PPIC di pabrik kelapa sawit?apakah sama?
Reply
24.
Dedy Londong December 13, 2012 at 12:29 PM
Pada prinsipnya lingkup kerja ppic sama. Tapi untuk sistem manufacturenya /detail bisa berbeda. Misal jk anda
install software. Biasanya yg ready make modul inventory,sales, dan finance. Tp u/ ppic - produksi harus
costumize. Krena modul manufacture tiap company itu unik. Trmasuk u/ klp sawit
Reply
25.
AnonymousDecember 13, 2012 at 1:26 PM
Artikelnya sangat bagus pak, kebetulan saya bekerja sbg PPIC,pd perusahaan manufacture , yang
memperkerjakan 70% tenaga manusia dan 30% machine.saya ada pertanyaan, apakah memang harus PPIC
yang harus mengendalikan penuh Produksi? kalau untuk schedule mungkin ya, tp utk sampai detailnya apakah
juga PPIC pak? sementara di masing" bagian produksi ada kepala bagian dan ada operation manager. mohon
advisenya pak.... dan sebetulnya saya masih banyak pertanyaan yang masih ingin saya tanyakan :)...terimakasih
Reply
Replies
1.
Dedy Londong December 14, 2012 at 8:42 PM
PPIC tidak bisa mengendalikan Produksi. Fungsi utama PPIC yaitu melakukan penjadwalan
produksi dan pengaturan suplay logistic jadi bukan justru mengendalikan operasi produksi seperti
yang anda maksud. Hanya dalam praktiknya, secara alami bagian produksi ini terbentuk dengan
ego yang super tinggi. kadang PPIC atau bagian supporting lainnya, hanya bisa menghadapi
bagian yang satu ini dengan pemahaman (knowledge) yang sangat kuat dan detail terhadap
sistem operasi yang terkait. Jika tidak, PPIC yang balik dikontrol oleh produksi, biasanya terkait
dengan pemunduran jadwal delivery/reschedulling, dan permintaan material/remake.
Reply
26.
an nisa December 15, 2012 at 2:49 AM
artikel yang sangat bermanfaat. trimakasih
Reply
27.
an nisa December 15, 2012 at 2:50 AM
artikel yang sangat bermanfaat. trimakasih
Reply
28.
an nisa December 15, 2012 at 2:50 AM
artikel yang sangat bermanfaat. trimakasih
Reply
29.
AnonymousDecember 17, 2012 at 12:05 PM
Artikel yg luar biasa !
Sangat bermanfaat bagi kami. Izinkan copas ya Mr. DedyLondong!
Best regards, Mus Koto
Reply
Replies
1.
Dedy Londong December 17, 2012 at 8:49 PM
Silahkan pak.
Reply
30.
AnonymousDecember 20, 2012 at 9:25 AM
Nice article bro, can i copy paste for my ref..thx a lot.
Reply
Replies
1.
Dedy Londong December 20, 2012 at 12:23 PM
Ok. No.prblm
Reply
31.
steve December 21, 2012 at 1:34 AM
This comment has been removed by the author.
Reply
32.
steve December 21, 2012 at 1:37 AM
Gilak pak mantab...
ulasan bapak dalem dan tuntas mngenai PPIC sepanjang yg pernah saya baca dr blog2 lain...
Smoga pahala anda trus mengalir spt ilmu yg telah bpk sebarkan ke sesama...
Reply
33.
vanlie hartono December 24, 2012 at 9:00 PM
trims, artikel ini membantu saya memahami fungsi ppic itu sendiri. God bless
Reply
34.
antoDecember 27, 2012 at 9:47 AM
luar biasaa..!! terima kasih pak Dedy atas pencerahannya, mohon ijin copas ya, smg anda tetap sehat dan terus
berkarya! amien
Reply
35.
Bonne Kendarwan December 27, 2012 at 3:06 PM
Benar!!! LUAR BIASA BeGeTe.... Amat Sangat membantu Pak.... Semoga Tuhan menambah kebaikan yang
banyak kepada Bapak.... Amin
Reply
36.
muhammad fahmi stiazi January 11, 2013 at 10:55 AM
mas dedi bagaimana soal kelanjutan materi ppic yang sedang anda susun? saya tertarik ingin mempelajari
materi ppic ini dikarenakan saya baru akan mempelejari hal ini. sebelumnya saya ingin mengatakan ini artikel
yang bagus :D. semoga sukses selalu.
Reply
37.
AnonymousJanuary 11, 2013 at 8:14 PM
Materi yang bermutu, ijin untuk copy. Terimakasih
Reply
38.
AnonymousJanuary 16, 2013 at 10:32 AM
Thks atas pencerahannya
Reply
39.
ss January 18, 2013 at 9:15 AM
Thank's mr. ilmu ini sangat berguna...
Reply
40.
NUR ALAM January 30, 2013 at 10:20 AM
materinya bagus bgt cocok dan ngena sekali di PPIC tempat saya bekerja,klo boleh mau minta saran cara
membuar MRP berdasarkan history atau ada cara lain untuk membuatnya?terima kasih...
Reply
Replies
1.
Dedy Londong January 30, 2013 at 8:09 PM
Hallo Nur,
MRP intinya teknik merencanakan ketersediaan material, saat produksi membutuhkan sudah
tersedia. pembuatan MRP berdasarkan History banyak menggunakan data purchasing, jadi
berapa lama lead time mulai buka PO Suplier sampai material sampai di Gudang pabrik. lead
time ini ditambah allowance digunakan sebagai base perhitungan kedatangan material dan
penjadwalan di produksi. Disamping juga digunakan sebagai dasar perhitungan Buffer Stock dan
Economic Order Quantity ( EOQ).
Thanks, semoga dapat membantu
2.
Rofi Kuncahyo January 31, 2013 at 6:41 AM
Terima Kasih Atas Materinya Bapak atau Ibu semoga bermanfaat bagi kita semua amiieeen
Reply
41.
dadang smusby February 2, 2013 at 8:54 AM
sistem yang baik itu yang gimana Om dedy ?
boleh dong kali2 posting alur diagram ppic yang baik , thanks :D
Reply
Replies
1.
Dedy Londong February 2, 2013 at 9:13 PM
Dear Dadang,
Sistem dikategorikan baik jika efektif dalam menunjang tercapainya target perusahaan. Jika
Sistem Planning, biasanya indikator targetnya misal : Delivery customer, Optimalisasi pemakaian
material (material cost), utilisasi mesin, overtime cost, dll.
Ok, next time sy akan posting artikel terkait.
Good Luck!
Reply
42.
daru February 4, 2013 at 7:20 PM
Thx thx thx... mohon izin jadi materi presentasi ya...
Reply
Replies
1.
Dedy Londong February 4, 2013 at 11:09 PM
go a head
Reply
43.
AnonymousFebruary 6, 2013 at 5:32 PM
good artikel,, izin copas ya mas,,
- Andi Pekanbaru -
Reply
44.
AnonymousFebruary 7, 2013 at 4:05 PM
Terima kasih Pak, Materinya sangat berguna.. Saya kebetulan ada panggilan pekerjaan sebagai PPIC. Saya
belum begitu memahami posisi ini, tapi setelah saya baca artikel ini saya bisa menangkap job desc dari PPIC.
Lumayan berat juga pekerjaannya tapi Saya sangat menyukai tantangan kerja. Semoga saya bisa memulai
pekerjaan ini. Mohon izin Copy ya Pak..
Trims,
Aldy
Reply
45.
AnonymousFebruary 12, 2013 at 11:06 AM
Terimakasih untuk artikelnya pak, sangat berguna sekali.
saya baru saja di mutasi kebagian PPIC, dan saya sangat bingung bagaimana mengontrol stok agar tidak terlalu
penuh dan tidak stock out, pertanyaan saya bagaimana menghitung buffer stok yg ideal?
Reply
Replies
1.
Dedy Londong February 13, 2013 at 6:29 AM
Buffer Stock ditentukan oleh 3 variabel, yaitu :1) Konsumsi Material perhari, 2) Lead Time
kedatangan material, 3) Inventory Cost.
Untuk simpelnya, PPIC hanya menggunakan variabel 1 dan 2. Jika Kedatangan memerlukan
waktu 10 hari, dengan rata-rata konsumsi material 2 ton/hari, maka : material harus memiliki
buffer (10 + 5 (toleransi 1/2 - 1 x leatd time normal)) x 2 (Ton ).
Buffer efektif digunakan untuk material yang memiliki konsumsi dg quantity besar, Lead Time
relatif lama, jarak yang jauh (import), ketersediaan yang fluktuatif (tergantung dg kondisi tertentu,
seperti bijih plastik, daging ).
Namun untuk material yang mudah didapat, jarak dg suplier relatif dekat, harga relatif stabil, dan
item yang relatif banyak, dan slow moving, lebih efektif tidak memiliki buffer, jadi sangat
tergantung dengan kemampuan logistic/purchasing. Pertimbangan ini lebih banyak dipengaruhi
aspek inventory cost.
Reply
46.
AnonymousFebruary 18, 2013 at 10:47 AM
wahhh artikel yang sangat berguna untuk para PPIC,
sedikit berbagi pengalaman saya menjadi PPIC disebuah perusahaan consumer goods yang memiliki banyak
outlet di indonesia dan mulai merambah ke beberapa negara di asia, kewajiban PPIC diperusahaan saya support
permintaan outlet 100% bikin otak harus bekerja super keras dan di putar2, apalagi jika sedang menghadapi
event seperti lebaran dan natal, harus menghitung kebutuhan penambahan tenaga kerja, dan seorang PPIC
harus bermental baja, untuk menghadapi konflik baik dari produksi, penjualan, finance.
woww banget dehh jadi ppic :D
Reply
Replies
1.
Dedy Londong February 18, 2013 at 10:42 PM
Semoga sukses, umumnya bagian PPIC tidak menghitung kebutuhan penambahan tenaga kerja.
Yang dihitung sebatas Capacity Requirement Planning/CRP atau kapasitas yang dibutuhkan.
Disini peranan Produksi jauh lebih besar, mereka harus menyediakan capacity dari sisi machine
dan working hours. Pilihannya cukup 2 saja, jika keterbatasan ada pada machine capacity, maka
dilakukan penambahan jam kerja / overtime, jika terbatas pada jam kerja orang, normalnya
dilakukan overtime atau jika high season berlangsung dalam waktu lama (>3 bulan, lebih efektif
dengan recruitment kontrak (KKWT). Keputusan terakhir keputusan ini ditangan produksi atas
persetujuan PPIC.
Reply
47.
dwi mulyonoFebruary 28, 2013 at 3:53 AM
it's such a nice description about PPIC, ask 'ur permission to copy Mr.Dedy Londong
Reply
48.
dadang smusby February 28, 2013 at 10:49 AM
sori bang ,, males baca ,, wkkwkw panjang
apakah PPIC = Gudang ?
Reply
49.
Aksesoris Mobil March 6, 2013 at 9:38 AM
wah lengkap dan panjang. saya lagi diminta untuk SOP PPIC, ada masukkan ga ya? atau literatur khusus
Reply
50.
Cha March 12, 2013 at 4:35 PM
This comment has been removed by the author.
Reply
51.
Cha March 12, 2013 at 4:39 PM
terimakasih banget artikelnya sangat bagus, saya seorang mahasiswi teknik industri, jadi artikel ini sangat
bermanfaat sekali.
Reply
52.
Barato Shop Online March 26, 2013 at 5:03 AM
Perusahaan yang mengabaikan PPIC = perusahaan tinggal menunggu kehancuran karena PPIC adalah otak
perusahaan manufacturing .
Reply
53.
aries aji setyawan March 26, 2013 at 3:08 PM
thajs mas bro,,, artikel nya sangat bagus,,, suatu saat boleh saya discus,,,, minta no mail nya mas
Reply
Replies
1.
Dedy Londong March 26, 2013 at 8:12 PM
mail address ada di profil. Don't be hesitate to contact me. Tq
Reply
54.
dimas pradika March 27, 2013 at 9:23 PM
wah, terima kasih mas suatu ilmu yg berharga nih buat saya, kebetulan besok saya test interview untuk lamaran
di bidang ini, jd ngerti dikit kalo misalkan ditanya hehe
Reply
55.
sonar wali komara April 3, 2013 at 8:46 AM
nice artikel,sangat membantu sekali...
saya mau tanya nih,saya bekerja di karoseri mobil,disini akan ada pemakaian programnya,bagaimana membuat
alur dari input dan output data dari brg pembelian hingga pengeluaran.yg berawal dari gudang hingga
accounting.?
Reply
Replies
1.
Dedy Londong April 13, 2013 at 6:14 AM
Dear Bung Wali Komara,
Dibuat dulu sequence chart. di bagian kolom letakkan bagian / divisi. dan di bagian baris flow
chart prosedurenya. lalu hubungkan fungsi antar divisi dan bagiannya. Maka anda akan memiliki
alur prosedure yang saling berhubungan antar bagian. ini akan menjadi konsep dasar
pembuatan program, yaitu integrasi.
Reply
56.
AnonymousApril 4, 2013 at 9:21 AM
pak dedi saya minta tolong klo membuat penjadwalan di bagian finishing ( pabrik karung plastik) kira2
bagaimana ya pak? apa saja yang harus di perhatikan .. terima kasih
Reply
Replies
1.
Dedy Londong April 13, 2013 at 6:22 AM
Tentukan ;
1. Tentukan family produk anda, satukan item produk yang memiliki proses yang sama.
2. Capasitas per jam, per shift, per hari di setiap work station/ proses.
3. Jika anda gunakan Excel, kelompokkan proses yang sama dalam satu kelompok data, tapi
tetap dalam satu work sheet, gunakan format yang bisa diproses kedalam bentuk pivot untuk
dapatkan resume.
4. Tentukan Due date atau Estimate Finish Date untuk setiap Item Proses
5. Buat urutan proses untuk setiap item, lebih mudah jika setiap item sudah memiliki lead time
produksi. Namun untuk model Gruping, sepertinya agak sulit, karena kadang satu mesin dipakan
untuk beberapa Item dan family produk lain.
Tq
Reply
57.
AnonymousApril 9, 2013 at 8:33 AM
pak PPIC itu bagian Forecasting kah atau bagian dari Planning Porudction kah atau bagian Budgeting pak ?
mohon pencerahan
terimakasih pak
Reply
Replies
1.
Dedy Londong April 13, 2013 at 6:23 AM
PPIC berfungsi untuk planning produksi, forecasting atau peramalan tugas marketing.
Tq
Reply
58.
AnonymousApril 12, 2013 at 12:22 PM
wow..lumayan berat tp kereeenn..
Om..lg donk artikelnya..
Reply
59.
Ali Raihan April 21, 2013 at 6:24 PM
Saya baru saja diterima sebagai PPIC staff di pabrik kemasan di mojokerto,kebetulan saya ada di bagian
perencanaan produksinya, disana masih masih menggunakan excel, dan tidak ada sistem training yang pas,
saya hanya belajar sendiri, tidak ada manual book SOP dll,dan sekarang saya bingung harus mempelajari yang
mana dulu?? dan satu lagi ditempat saya MPS dibuat setiap minggu lalu dikonversikan ke weekly schedule,jadi
MPS yang dibuat minngu lalu akan terus berubah karena order baru akan datang setiap minggu, apakah
pembuatan mps memang setiap minggu?setau saya MPS dibuat untuk jangka waktu beberapa bulan sekali..
mohon pencerahannya..
Reply
Replies
1.
Dedy Londong April 23, 2013 at 6:57 AM
Dear Bung Ali,
Jika menggunakan Excel, pembuatan dan update MPS cukup merepotkan (pada awalnya) jika
terbiasa anda akan menikmati.
Perubahan/update schedule produksi di MPS diakibatkan oleh bebrapa hal :
1) Turunnya order baru
2) Cancel Order
3) Capasitas produksi tidak sesuai rencana ( naik atau turun secara ekstreem )
4) Keterlambatan Jadwal kedatangan material
5) produksi tidak bekerja sesuai wequence/urutan yang telah ditetapkan
Jika anda memiliki satu diantara sebab diatas, anda harus lakukan update MPS, minimal weekly.
Dan harus ada monitoring data progress produksi secara akurat.
Komunikasikan dengan bagian marketing, minimal closing order dilakukan sebulan sekali, cukup
sulit untuk menerima order secara weekly, terlebih untuk bagian logistic untuk mendatangkan
material/sub material. Tanpa garansi kedatangan material, PPIC akan kesulitan dalam
schedulling.
Tq
Reply
60.
AnonymousApril 22, 2013 at 5:00 PM
pak dedy mungkin bisa kasih contoh yang lebih rinci dan rril karena saya bener masih awan di PPIC terima kasih
( pak dedi saya minta tolong klo membuat penjadwalan di bagian finishing ( pabrik karung plastik) kira2
bagaimana ya pak? apa saja yang harus di perhatikan .. terima kasih)
Reply
Replies
1.
Dedy Londong April 23, 2013 at 7:03 AM
Membuat penjadwalan kadang setiap perusahaan memiliki keunikan sendiri. Lebih baik, kita
contact by mail, karena terkait dengan confidential data anda. Anda harus memahami type
proses produksi apakah make to order atau stock, apakah menganut sistem JIT atau MRP. Push
atau pull system. ( silahkan baca di artikel-artikel di blog ini )
Pastikan anda memiliki data Capasity Proses Produksi, LEad Time PRoses,setelah MPS dibuat
secara periodic ( weekly atau monthly ), anda harus terjemahkan kedalam daily activity.
Lebih jelasnya silahkan contact di mail saja.
Tq
2.
satriya April 29, 2013 at 6:00 PM
pak dedy gambarn PPIC yang saya buat dah saya kirim ke email bapak
( [email protected]) terima kasih banya ya pak
3.
Save Our Manufacture April 29, 2013 at 8:47 PM
Ok. Saya peljari dl ya. Untk confidential Kt contact by mail nextnya. Tq
Reply
61.
Lina Maria April 26, 2013 at 7:21 PM
kalo boleh saya tahu gimana sih teknik penjadwalan dengan MPS?kalo ada boleh minta contohnya?,,soalnya
skripsi saya ttg analisis penjadwalan supaya efektif tp saya pake analisis teknik sequencing,,dan saya masih
ragu karena koq kurang efektif
Reply
Replies
1.
Save Our Manufacture April 29, 2013 at 8:49 PM
Cb km kirim soft copynya ke sy by mail. Ntr kt discus lbh detail. Tq
Reply
62.
anas fajar's blog May 1, 2013 at 11:30 AM
pa dedy, saya mau tanya .,biasanya kalo bagian PPIC udh dapet work order dari marketing d perusahaan
manufaktur, apa tahap selanjutnya yang akan dilakukan bagian PPIC pa biasanya? pasti cek material kan? kalo
pada proses penjadwalan nya se[erti apa ya pa alurnya., minta gambarannya pa ., :) terimakasi
Reply
63.
Dedy Londong May 1, 2013 at 12:06 PM
Simplenya sprti ini . Setelah terima order. Selnjutnya membuat material plnning yg mnjadi inpuy bagian
purchasing mndatangkn material. Setelah ada estmasi tanggal kedatngan material. Planner membuat schedule
produksi. Atau beberpa case purchsing yg mngikuti jadwal prodksi/mps.
Reply
Replies
1.
Anas Fajar May 2, 2013 at 4:17 PM
terimakasi atas jawabannya pa , ada beberapa pertanyaan lagi, hehe...
yang akan saya tanyakan kali ini adalah mengenai penjadwalan penggunaan mesin pada
perusahaan manufaktur mesin, penjadawalan tersebut kan diatur oleh bagian PPIC, saya minta
gambaran mengenai alur proses pembuatan jadwal mesin yang akan digunakan untuk produksi,
apabila diasumsikan kebutuhan material telah disiapkan??
kemudian data apasaja yang dibutuhkan untuk membuat jadawal yang baik?efisien dan efektif
tentunya?
kebetulan perusahaan manufaktur ini bersifat jobshop dan melakukan kegiatan produksi
berdasarkan make to order., mohon penjelasannya pa :)
terimakasi :) oia sebelumnya saya telah menanyakan hal ini pada email bapa :)
2.
Dedy Londong May 4, 2013 at 5:05 PM
Dear Bung Anas,
Baik itu penjadwalan secara manual maupun dengan software, informasi utama yang diperlukan
yaitu lead time.
Saya bahas mengenai lead time ini di artikel :
http://www.dedylondong.blogspot.com/2012/01/bagaimana-cara-menentukan-lead-time.html
Biasanya Design manufacture yang menganut Job Shop agak rumit, karena satu mesin biasanya
dipakai untuk memproses beberapa item product yang berbeda.
Untuk antisipasinya, lead Time dikelompokkan berdasar proses mesin. Istilah lainnya yaitu di
Grouping. Jadi Item produk yang memiliki proses mesin sama dikelompokkan dalam satu Line.
Tinggal capasitas perline tadi dibagi berdasar quota.
jika masih belum jelas bisa contact saya by mail, dan menggambarkan alur proses anda dengan
lebih detail.
Tq
3.
anas fajar's blog May 5, 2013 at 12:12 AM
oke makasi bung deddy :)
Reply
64.
Syaiful Arifin May 8, 2013 at 9:40 AM
SUPER artikel ,, thanks ini baru online yang bermanfaat
Reply
65.
Cepi Dea Iskandar May 8, 2013 at 4:24 PM
dear pak dedy,nama saya cepi, lulusan teknik industri.
menjadi orang yang bertanggung jawab sebagai ppic memang berat.
itu terbukti saat saya menyusun skripsi S1 saya di teknik industri, terbayang gimana beratnya tanggung jawab
menjadi PPIC, harus mengetahui dari mulai pengadaan ketersediaan bahan baku, proses produksi, waktu
produksi, sampai barang jadi yang akan di kirim.
ada beberapa pertanyaan yang ingin saya tanyakan.
1. PPIC mencangkup orang marketing (jumlah produk), gudang pengadaan (ketersediaan raw material), sampai
produksi(kapasitas produksi). pertanyaannya, selalu ada konflik antara pengadaan dengan produksi dan
imbasnya ke orang PPIC, bagaimana solusi yang bijaksana untuk menyelesaikan hal tersebut?
2. Perusahaan yang selalu merubah kebijakan semena-mena, seperti MTS menjadi MTO, padahal penjadwalan
produksi sudah di rilis, bagaimana cara membuat reschedulling yang cepat dan tepat. (kasus teman saya
sebagai PPIC di industri makanan).
3. ini lumayan sensitif pak, hehe. untuk calon karyawan fresh graduad yang ingin bekerja di bagian PPIC industri
tekstil. salery yang cocok brapa pak untuk daerah bandung - cimahi(butuh referensi salery). karena hampir
semua orang tau bagian ini cukup besar tanggung jawabnya dan cukup berpengaruh terhadap kelancaran
produksi. kalo saya bilang ini bagian mesin penggerak dalam perusahaan.
terimakasih
Reply
Replies
1.
Dedy Londong May 9, 2013 at 11:07 AM
Dear Bung Cepi,
Saya cb bantu jawab ya
1) PPIC unik, karena disetiap perusahaan memiliki teknis operasional yang berbeda, meski
memiliki main job yang sama. Marketing normalnya tidak bisa mengakses produksi/operasional ,
begitu pula sebaliknya. Jalur instruksi dan komunikasi harus melalui PPIC. Dalam operasional
sendiri, Alur instruksi pengeluaran material harus dilakukan PPIC, karena PPIC bertanggung
jawab pada pengadaan stock material dan Reorder. Jadi In - Out material harus dikontrol
sepenuhnya oleh PPIC. Jika tidak, segera koreksi sistem anda. Dan paksa semua pihak
mengikuti prosedure baku ini. Harus diingat, produksi memiliki kepentingan terhadapa suplay
material terkait dengan upaya menutupi kegagalan proses. Semakin mudah mereka mengakses
warehouse, akan berdampak pada tidak terkendalinya biaya material. Dan biaya penggunaan
material ini ada dibawah kendali PPIC. Oleh karena itu biasanya PPIC yang meminta dan
mengkoordinir dilakukannya Stock Opname.
2. Permasalahannya bukan MTS dan MTO. Pada prinsipnya semua order yang harus diarrange
PPIC harus disechedulkan. Karena keterbatasan kapasitas produksi, untuk item produk yang fast
moving, Marketing minta dibuatkan stock. Barangkali ini yang anda kira MTS. Ini sangat normal.
Jadi selama ada PO dari Marketing perusahaan masih tidak keluar dari konsep MTO. Kecuali
PPIC sendiri yang memutuskan membuat Stock tanpa persetujuan marketing, ini yang
melenceng dari konsep MTO ( dan JIT ). Pembuatan Master Schedule dibuat perperiode, dan
harus selalu update mengikuti perkembangan. Jika anda menggunakan Excel yang harus extra,
berbeda jika perusahaan sudah menggunakan sistem terintegrasi dengan software.
3) Maaf saya tidak bisa menjawab ini, karena dari sudut pandang masing-masing bagian, pasti
menganggap bagian merekalah yang terpenting. Di tingkat operasional ( PPIC, Produksi,
Logistic, Engineering ) setahu saya di manufacture memiliki standard yang sama, bedanya ada di
percepatan kenaikan karirnya.
Tq
2.
fajar iqbal February 22, 2014 at 12:17 PM
haram gak itu pak klo kita bikin stock tanpa po dari marketing? hehe
Reply
66.
AndoMay 23, 2013 at 12:20 PM
Artikel yang sangat membantu memberikan gambaran bagi saya mengenai PPIC. Beberapa hari lagi saya akan
ditempatkan di bagian PPIC, sekarang ini saya masih di bagian pemasaran. Terimakasih pak Dedy.
Reply
67.
Eko S May 25, 2013 at 10:46 AM
Terima kasih atas informasinya yang lengkap sehingga sangat membantu saya dalam menyusun job discription
untuk PPIC.
Reply
68.
AnonymousMay 27, 2013 at 4:22 PM
Terima kasih, artikel ini menambah wawasan ke PPICan.
Mohon izin untuk copas artikelnya?
thanks
Reply
69.
AnonymousMay 27, 2013 at 9:44 PM
Kalau tugas keseharian PPIC selain me-rekap data produksi, inventori, dan membuat SPK. Biasanya atasan
selalu minta dibuatkan print realisasi produksi yang sudah di-packing. selain itu apa lagi yang sangat
berpengaruh kepada penilaian atasan terhadap hasil kerja kita?
Reply
70.
Mashudi May 29, 2013 at 9:53 PM
artikel yang bermanfaat sekali
ijin copas artikelnya
Reply
71.
SYAIFUL ARIFIN June 2, 2013 at 12:03 AM
Saya sangat berterima kasih atas postingannya pak , ini akan sangat membantu saya dalam menyelesaikan
tugas saya di perusahaan industri .
Reply
72.
boim doankz June 13, 2013 at 2:04 AM
besok saya tes kerja di bagian gudang, itu biasa nya ada ga tentang ppic nnti tesnya pak?
Reply
Replies
1.
Dedy Londong June 13, 2013 at 2:37 AM
Gudang merupakan customer dari ppic. Jadi semua data out material berdasar instruksi ppic.
2.
AnonymousOctober 4, 2013 at 10:39 AM
pak dedy, data yang dbutuhkan daam ppic apa saja? semester depan saya muai kerja praktek,
dan tema yang mau saya ambil adalah inventory control, mohon pencerahannya
Reply
73.
ar arojak June 18, 2013 at 12:25 PM
ini adalah pencerahan buat yang mo terjun ke manufaktur...
saya sendiri masih suka bingung..
tapi klo sistemnya mendukung semua jadi mudah di lakukan..
thanks buat postingnya..
Reply
74.
AnonymousJune 25, 2013 at 10:19 AM
bagus banget, komprehensif mudah2 an bermanfat, boleh diemailkhan tentang Human resources managment yg
komprehensive juga.
thank's
Bambang
Reply
75.
Linlin June 28, 2013 at 9:04 AM
Nice info,
berguna sekali utk saya yg akan terjun ke bidang PPIC
Reply
76.
AnonymousJuly 4, 2013 at 3:40 PM
Pak Dedy, apakah buku yg Bapak susun sudah terbit atau belum? Saya sangat tertarik.
Saya pernah dengar kalau Departemen PPIC bisa dibagi menjadi dua divisi, yaitu PPC dan ... (saya lupa),
apakah memang demikian?
Reply
77.
AnonymousJuly 4, 2013 at 3:46 PM
Dalam Industri manufaktur, Departemen PPIC apakah merupakan departemen tersendiri atau di bawah
departemen tertentu?
Reply
78.
sony mahiliJuly 13, 2013 at 12:53 PM
Terimakasih atas paparannya, Mohon maaf ikut SPAM, kebetuln di perusahaan saya membutuhkan tenaga
logistik (PPIC, Supply Chain). posisi yang diari adalah senior Supervisor atau asiten Manager dengan gaji antara
5 sampai dengan 8 jt tergantung kwalitas kerja dan disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. bagi yang
berminat silahkan kirim lamarannya ke [email protected]. Lamaran di tunggu paling telat 20 Juli 2013.
Terimakasih bagi pak Dedy atas paparannya.
Reply
79.
AnonymousJuly 14, 2013 at 5:06 PM
Apakah pendidikan ideal untuk seorang PPIC ?
Reply
Replies
1.
banjaredi December 17, 2013 at 10:25 AM
tidak ada yang ideal menurut saya namun yang paling mendekati saat ini adalah
Teknik/managemen Industri
Reply
80.
maswanto August 15, 2013 at 8:44 AM
artkel yang bagus,
sekian lama kerja di Produksi, baru ini tau ppic.
terima kasih P' Dedy
Reply
81.
maulana August 16, 2013 at 1:25 PM
Mas Dedy
thx for the info
saya kebetulan bekerja divisi logistic supply chain perusahaan distributor. Fokusnya di logistik dan bisnis proses.
Apakah dengan background saya ini memudahkan saya untuk terjun di PPIC manufacture? dasar ilmu apa lagi
yang harus saya pelajari?
terima kasih
Maulana
Reply
82.
AnonymousAugust 17, 2013 at 9:56 AM
salam PPIC Lovers
Nama ane Muhammad Arham
Basicly PPIC
1 Supply Chain Management:biasanya Seorang Ahli PPIC atau staf inventory control dibawahi langsung oleh
SCM departement:(Departemen rantai pasok)departemen ini sangat bepengaruh luas tentang aktififtas PPIC
mulai dari tahap planning sampai pada cutomers satisfaction.
2.demand planner (demand team)
seorang demand Planner harus mengetahui aktifitas PPIC,kapasitas produksi,JIT Just in time,raw
material,forecast analist,demand market,lead time produksi.
3.Forecaster :
Forecaster adalah istilah lain dari PPIC staf,biasanya akurasi forecast menjadi KPI bagi seorang PPIC dalam job
descriptionya,semakin tinggi akurasi forecast dalam perencanaan maka hasil yg dicapai akan maksimal,(konsep
make to order )ERP ataupun lot size.hal hal yang menjadi pertimbangan dalam forecast :
1 identifikasi product,lead time,delivery,warehouse oprations,demand market,positioning product,promotion,dan
historical sales vs target sales.
4.kanban
kanban adalah bahasa jepang :kartu kontrol utk menetukan jumlah persediaan (kanban system)
dengan adanya kanban diharapkan menghilangkan semua aktifitas yg tidak memberikan nilai tambah terhadap
produk yg dihasilkan,menjaga kualitas,mendorong perbaikan.
jenis kanban :
1.kanban produksi
menentukan jumlah produksi pada proses sebelumnya.
2.kanban penjualan
untuk membertahu pemasok agar mengirimkan komponen atau bahan yg diperlukan utk produksi
3.kanban penarikan
utk mengetahui jumlah yg hrus diproduksi pada proses sebelumnya.
PPIC demikian penting peranannya dalam operasional perusahaan karena berkaitan erat dengan “cash flow/
alira dana” & kinerja bagian produksi secara umum
Fungsi PPIC
Men-sinergi-kan kepentingan marketing dan manufacturing
Mengintegrasikan/ memadukan pihak-pihak dalam organisasi (marketing, produksi, personalia, dan keuangan)
agar dapat bekerja dengan baik.
Syarat agar PPIC bisa bekerja optimal
Ada rencana Sales dari marketing Department
Ada formula standard dari semua produk
Ada standard kapasitas produksi dan tenaga kerja
Ada standard yield dari semua produk
Ada pedoman waktu (delivery time) untuk pengadaan bahan/material, baik lokal maupun impor.
Ada batasan minimum dan maksimum stock
Ada koordinasi dan komunikasi yang baik dengan elemen terkait antara bagian marketing, inventory, produksi,
personalia, quality control dan F&A (Finance & Accounting)
Tugas-tugas PPIC
Membuat rencana produksi dengan berpedoman rencana Sales Marketing
Membuat rencana pengadaan bahan berdasarkan rencana dan kondisi stock dengan menghitung kebutuhan
material produksi menurut standard stock yang ideal (ada batasan minimal dan maksimal yang harus tersedia)
Memantau semua inventory baik untuk proses produksi, stock yang ada di gudang maupun yang didatangkan
sehingga pelaksanaan proses dan pemasukan pasar tetap berjalan lancar dan seimbang
Membuat evaluasi hasil produksi, hasil penjualan maupun kondisi inventory
Mengolah data dan menganalisa mengenai rencana dan realisasi produksi dan sales serta data inventory
Menghitung standard kerja karyawan tiap tahun berdasarkan masukan dari bagian produksi atas pengamatan
langsung
Menghitung standard yield berdasarkan realisasi produksi tiap tahun
Aktif berkomunikasi dengan semua pihak yang terkait sehinggga diperoleh data yang akurat dan up to date
Sebagai juru bicara perusahaan dalam bekerja sama dengan perusahaan lain, seperti : toll manufacturing.
Reply
83.
My Creat August 19, 2013 at 12:20 AM
mas kalo tugas dari divisi sale logistik tu biasanya apa aja?
mohon penjelasannya
terimakasih banyak sebelumnya..mohon jawabannya
Reply
84.
My Creat August 19, 2013 at 12:21 AM
oia kelewat..
terutama dalam bidang manufaktur mas.kya perusahaan mobil mas
mksh sblmnya
Reply
85.
Yeni Karmini September 16, 2013 at 5:16 PM
Yeni
Terima kasih artikel ini sangat membantu
Sebelumnya saya pernah bekerja di perusahaan manufaktur, tetapi sekarang saya bekerja di bidang jasa
pembuatan reklame. sungguh sangat berbeda dengan system manufaktur, karena sebagai perusahaan job retail
apakah perlu ada PPIC..Mohon masukannya. Dan bagaimana sebaiknya system dalam perusahaan job retail.
Terima kasih
Reply
Replies
1.
banjaredi December 17, 2013 at 10:28 AM
sejauh itu ada proses produksi meurut hemat saya masih diperlukan departemen yang
mengontrol proses operasional (PPIC) hanya saja seberapa besar skup perusahaan ini yang lbih
peting apakah cukup dengan dikontrol oleh ower saja atau pimpinan dimasing2 departemen saj
atau memag harus ada yang khusus bertugas untuk melakukan control
Reply
86.
AnonymousSeptember 24, 2013 at 8:14 AM
Saya bekerja di HR, sepintas spt tidak ada hubungan dgn PPIC secara langsng, tapi pada saat penilaian kinerja..
termasuk utk staf2 terkait PPIC baru timbul masalah (subyek dan obyek-nya). Terima kasih atas tulisannya mas..
komprehensif penjelasannya.
Reply
87.
frans TatakSeptember 25, 2013 at 10:57 AM
Saya seorang HRD sekarang dipercaya sebagai kepala cabang, sekarang saya harus berpikir mengenai PPIC
dan menepatkan orang pada porsinya, setelah membaca artikel ini makin terbuka bagi saya bahwa kunci
keberhasilan perusahaan juga ditentukan kemapuan PPIC dalam menjalankan tugasnya. sukse untuk semua.
Reply
88.
Zarqoni MK October 1, 2013 at 9:22 AM
Super dan lengka sekali ulasannya Pak.
Salam kenal, kita satu almamater, saya juga dari Teknik Mesin Politeknik Gajah Tunggal angkatan 18.
Background di QC kebetulan sekarang lagi dapet job men set up Diviisi PPIC, sangat terbantu dengan ulasan ini,
Reply
89.
AnonymousOctober 4, 2013 at 10:36 AM
data apa saja yang dibutuhkan dalam PPIC???
Reply
90.
AnonymousOctober 5, 2013 at 8:52 PM
Bagaimana ppic bisa bekerja apabila tdk ada forecast dari marketing?
Reply
91.
Robby WijayaOctober 8, 2013 at 11:29 AM
Sibuk dengan pekerjaan ya Pak! menyusun bukunya sudah rampung?seharusnya juni 2013. thank you for your
great explanation. semakin sukses Pak Dedy Londong!
Reply
92.
dressbatik October 9, 2013 at 8:55 PM
mas mau tanya, kalo perusahaan sudah memakai SAP yang sudah terintegrasi dari hulu sampai hilir
pengaruhnya apa? khususnya di PPIC
Reply
Replies
1.
banjaredi December 4, 2013 at 1:07 PM
menurut saya pengaruhnya sangat besar, Soft ware ERP baik itu SAP, X2, dll adalah soft ware
yang menurut saya yang akan memudahkan kierja semua lini termasuk PPIC, Coba bayangkan
anda akan dengan mudah mengakses hasil produksi tiap menit tiap detik sehingga fungsi PPIC
sebagai Controlling akan semakin kuat karena jika ada suatu yang tidak sesuai akan lebih cepat
ketahuan. biasanya Software2 ERP sudah dilengkapi dengan forecast sehingga ini akan
memudahkan kita untuk membuat suatu perencanaan
Jika pertanyaannya apakah setelah ada software ERP kita masih perlu PPIC la itu baru menarik.
menurut saya jawabnya masih sangt perlu karena Software adalah diibaratkan alat bantu/mesin
dimana perlu seseorang dalam hal pengambilan keputusan, disinilah fungsi PPIC akan berperan
besar dalam hal kelancaran proses manufaktur.
oya saya ucapkan selamat jika anda sudah menggunakan Software ERP yang sudah terintegrasi
karena masih banyak kawan2 kita yang masih manual menggunakan "EXEL " BTW yang penting
adalah kemampuan kita dalam mengorganisasi proses manufaktur agar berjalan dengan baik
bukan sekdar software yang keren
Maju Terus PIC
By Banjar Edi S
Reply
93.
Putri Mutiara November 3, 2013 at 7:55 PM
Trimakasih penjabarannya mengenai PPIC..
Izin copy artikelnya yaa mas
Reply
94.
Wahyu Waskitho November 5, 2013 at 7:27 AM
Semoga Semakin Banyak Org yg mw berbagi Ilmu seperti anda saya yakin negara danindustri kita akan menjadi
global leader di asia 10 thn mendatang....
Reply
95.
Shinta Teguh Santoso November 7, 2013 at 8:45 PM
Saya adalah seorang yang mendalami PPIC secara pekerjaan. Dengan background Accounting saya mencoba
survive di dept. ini.
Setelah menjalaninya ada 2 macam ilmu yang penting di dept ini : Komunikasi dan Leadership
Reply
Replies
1.
banjaredi December 4, 2013 at 12:59 PM
setuju sekali meskipu banyak tori2 yang disampaikan tentang PPIC ada 2 hal penting yang bisa
digaris bawahi yaitu
1. Planning dan Controlling dua itu adalah sesuatu hal yang biasa dilakukan oleh para leader dan
memang PPIC menurut saya adalah Lead dari proses manufactur
2. Komunikasi yaitu sarana tepat guna merealisasikan planning serta sarana untuk
merealisasikan segala improvement hasil dari Controlling
kalau boleh saya tambahkan satu lagi Improvement seperti yang telah diungkapkan diatas oleh
Pak Dedy " PPIC bisa sebagai Role maker" ingat karena ada fungsi planning dan controlling
maka PPIC adalah alah satu departemen utama dalam pelaksanaa program2 improvement di
perusahaan terutama di lini manufaktur jika anda ingat falsafah Kaizan maka anda pasti ingat
Plan-Do-Check- Action (PDCA) dan Standardize-Do-Check-Action (SDCA)
Mohon masukkannya
Banjar Edi S
Reply
96.
Iman Tegar Pratomo November 15, 2013 at 12:37 AM
mas saya mau nanya di bidang ppic.
bagaimana cara mempelajari tentang ppic ini, selama saya pelajari di bidang ini susah banget untuk
menangkapnya.
sedang saya kuliah di bidang managemen informasi, saya bekerja bagian ppic.
tolong bantu caranya mas..
terima kasih
Reply
97.
banjaredi December 4, 2013 at 12:49 PM
jika boleh memberikan masukkan
1. mulailah dengan mengetahui permintaan pasar belajar forecasting (peramalan)
2. setelah mengetahui expetasi permintaan pasar analisa fluktuasi permintaan/penjualan dan cari strategi yang
cocok untuk sistem manufaktur yang akan dijalankan apakah maketo stock, make to order, make to demand,
ataukah make to design.
3. jika anda sudah mengetahui jpola permintaan pada point 2 saya rasa anda akan mudah untuk membuat
strategi yang optimal, saya sarankan mulailah dengan membuat perencanaan agregat.
4. hasil dari Aggregate planning tersebut kemudian ditarik sebagai pembuatan MRP dan MPS
5. setelah membuat MRP dan MPS saya rasa anda sudah bisa membuat schedul detil per harinya atau WO
yang akan dijalankan.
demikian sekilas dan singkat agar anda bisa memahami PPIC degan mudah menurut saya. Ada baiknya anda
perkuat dengan inventory & warehouse management. kalau secara detil pasti akan panjang dan saya rasa
materi serta tanggapan rekan2 diatas cukup mumpuni
Reply
98.
banjaredi December 4, 2013 at 1:20 PM
Menurut saya Artikel dari Pak Dedy ini bukan hanya sekedar menarik namun bagi saya yang telah berkecimpung
didunia industri dan kebetulan memiliki basic di PPIC artikel ini cukup memadai dan boleh saya bilang
sebenarnya lebih kearah mereka yang telah berpengalaman atau memiliki basic skill PPIC yang cukup mumpuni,
wajar jika temen2 yang baru mulai atau berniat menimbal ilmu untuk pertamakalinya dan membaca artikel ini
mkn sekali lagi "mungkin" sedikit kesulitan. BTW artikel ini sangat bagus dan kandungan materinya cukup
berbobot. semoga kelak suatu hari nanti ada wadah yang bisa mengorganisasikan para praktisi PPIC disuluruh
Indonesia, sehingga bisa meningkatkan komunikasi dan juuga perkembangan ilmu PPIC serta bisa
menyumbang bagi kemajuan bangsa khususnya dibidang industri
Sekedar Info aja bagi temen2 yang mau belajar detai tentang PPIC anda bisa baca2 bukunya teman2 kita yang
kuliah di Teknik Industri disana ada mata kuliah yang mengupas tuntas tentang PPIC bahkan sampai 6 sks (3
sks per semester) dan juga sangat banyak mata kuliah lain yang juga menunjang mata kuliah tentang PPIC
Best regards
Banjar Edi Satoto
Reply
99.
putryDecember 6, 2013 at 11:31 AM
simpel dan sederhana penjelasannya, jadi mudah dipahami dan sangat bermanfaat, terutama bagi newbie
seperti saya di dunia kerja, terutama di perusahaan manufaktur tersebut.
really appreciate your write bro...
d ^.~ b
Reply
100.
AnonymousDecember 9, 2013 at 8:27 PM
Terimakasih atas penjelasannya :)
Reply
101.
stefani January 3, 2014 at 7:26 AM
wow, tulisannya sangat mudah dibaca bahkan oleh orang awam seperti saya :D terimakasih..
Reply
102.
rudiJanuary 15, 2014 at 11:53 PM
siiip dah,,,, tpi emang kerja d ppic memicu otak banget,,,,,,,
di ppic yg penting adlh komunikasi antar departemen dngn baik,pasti kerjanya mudah,,.yg penting buat dulu
scedule yang d bwt mas dedy , ,,,, pasti seru dan banyak tantangan .....
Reply
103.
Adien Vertigo January 19, 2014 at 5:50 PM
saya juga sekarang kerja sebagai ppic di perusahaan garmen. mohon bantuannya ya
Reply
104.
AnonymousJanuary 30, 2014 at 1:03 PM
Artikel super mas Dedi, izin copas ya. tq
Reply
105.
AnonymousFebruary 11, 2014 at 8:40 PM
Luar Biassaa SUPERRR skali sluruh informasi terkait PPIC ini Mas...
Saya mahasiswa yg sedang menyusun skripsi, kebetulan dari materi skripsi saya ada sepintas saya membahas
tentang PPIC di Garmen..
Kalo boleh saya minta bantuannya mas untuk contoh Joblist dari "Material Consumption" untuk sekali produksi
pada garmen/pakaian jadi.
terimakasih bgt sebelumnya utk kesediaannya, Mas..
Salam Sukses
Reply
106.
Syifa AzlaFebruary 11, 2014 at 8:51 PM
Luar Biassaa SUPERRR skali sluruh informasi terkait PPIC ini Mas...
Saya mahasiswa yg sedang menyusun skripsi, kebetulan dari materi skripsi saya ada sepintas saya membahas
tentang PPIC di Garmen..
Kalo boleh saya minta bantuannya mas untuk contoh Joblist dari "Material Consumption" untuk sekali produksi
pada garmen/pakaian jadi.
terimakasih bgt sebelumnya utk kesediaannya, Mas..
Salam Sukses
Reply
107.
AnonymousFebruary 14, 2014 at 2:35 PM
Terima Kasih
Super Sekali..
sangat bermanfaat
Reply
108.
Fakhri Afif February 17, 2014 at 10:18 AM
sangat2 gamblang dan manfaat, semoga menjadi tambah berkah ilmu nya, pak. aamiin
Reply
109.
AnonymousFebruary 18, 2014 at 4:53 PM
ppic bisa diterapkan diperusahaan developer g yaaa ??????
Reply
110.
AnonymousMarch 14, 2014 at 8:57 PM
Thank's atas penjelasanya,,!!!!!!!!!!
Reply
111.
AnonymousMarch 18, 2014 at 3:44 PM
Perkenalkan nama saya Rahma..Pak,saya mau tanya..bagaimana cara kita merencanakan stockyard jika kita
menggunakan sistem FIFO (First In First Out) ?
Reply
112.
AnonymousMarch 21, 2014 at 2:02 PM
nama saya dewi, saya baru lulus kuliah jurusan manajemen administrasi tapi sya sekarang baru akan memulai
karir saya di bagian PPIC, jujur saya masih sangat awam dan tidak paham,, tolong beri tahu saya apa yang
harus saya pelajri di awal agar saya mudah mengerti dan mengetahui apa yang harus saya kerjakan, biasanya
softwere apa saja yang di gunakan? mohon sekali bantuannya,, saya baru akan memulai karir saya menjadi
PPIC di manufactur kosmetik.. mail bapak apa ya? karena bnyak hal yang ingin saya tanyakan..
Reply
113.
Romli March 27, 2014 at 8:48 PM
Saya belum tahu dunia PPIC sama sekali, baru kemaren saya ditawarin untuk jd staff PPIC saya ngeblang masih
bingung jd saya masih ragu tuk menerima tawaran itu apalagi sudah 3 orng dibagian itu ganti2 terus gada yg
kuat, setelah saya baca artikel ini baru sedikit mengerti ttng PPIC. selama ini sya hanya berkecimpung di
produksi setelah ditawarin jd PPIC sya ragu. Mohon pencerahannya pak. terimakasih
Reply
114.
nubeApril 12, 2014 at 5:27 PM
keren banget gan.
Reply
115.
properti aku May 2, 2014 at 11:21 PM
Saya suka artikelnya dan bermanfaat, numpang promo ya dan salam kenal
Dijual tanah 10 hektar dipinggir jalan, daerah cibitung bekasi, 5 hektar sertifikat 5 hektar ajb harga 2,6 juta
permeter nego. Tidak banjir. 2 km menuju pintu tol cibitung.
Dan Tanah sertifikat 1,1 Hektar dipinggir kalimalang harga 2,8 juta permeter nego.
Lokasinya cocok buat pabrik, gudang industri, pool bus dan kontainer, kantor dll.
Gufron
08881764421
http://tanahdicibitung.blogspot.com/
Reply
116.
khaerudin bisri May 14, 2014 at 1:03 PM
terima kasih atas informasinya, dimana saya bisa menghubungi Pak Dedy Londong yaa,,,buat share Pak
Reply
117.
erikeJune 20, 2014 at 11:07 PM
Pak dedy bisa minta alamat email nya makasih,
Reply
118.
erikeJune 20, 2014 at 11:08 PM
Pak dedy bisa minta alamat email nya makasih,
Reply
119.
winyJuly 13, 2014 at 12:07 PM
keren.pa...
like it
Reply
120.
Didien September 1, 2014 at 4:40 PM
pak, saya mau tanya
apa PPIC masih dibawah kendali Supply Chain secara struktural atau berdiri sendiri ?
terus sekarang ini banyak istilah planner dari mulai Material Planner, Demand Planner, Supply Planner.. apa
scope2 yang ada di Planner ini sama dengan PPIC secara keseluruhan atau terpisah sendiri ?
Reply
121.
Irwan Napitupulu September 17, 2014 at 10:26 AM
Terima kasih ya artikelnya Pak.,
Ahkirnya saya dapat menyelesaikan tugas Kuliah saya Sistem Informasi Koorporat.,
Artikel ini sangat membantu karena pembahasannya padat dan mudah untuk di mengerti
Selamat Pagi.,
Reply
122.
Irwan Napitupulu September 17, 2014 at 10:30 AM
Terima kasih artikelnya Pak.,
Ahkirnya saya menemukan ide dengan topik PPIC dalam pembuatan Skripsi saya nantinya.,
Selamat Pagi.,
Reply
123.
N Afandi October 1, 2014 at 11:35 PM
saya bekerja di bagian warehouse hampir 4 tahun. dan sekarang saya masuk menjadi bagian PPIC. ternyata
rumit dan sampai sekarang pun masih terus belajar. dengan artikel ini setidaknya saya bisa lebih memahami
bidang pekerjaan saya. terima kasih artikelnya.
Reply
124.
Aqis Studio Desain Arsitektur October 31, 2014 at 4:05 PM
Jadi tambah pengetahuan ya. Apa itu PPIC.
Thanks Bro,,
Reply
125.
itrainingutama December 5, 2014 at 10:59 AM
Terimakasih
Reply
126.
AnonymousDecember 11, 2014 at 10:43 AM
Terimakasih Pak, berkat blog bapak saya dapet promosi jd spv di PPIC
Materi ppt saya 90% dari blog bapak
Reply
127.
AnonymousJanuary 26, 2015 at 4:47 PM
Terima kasih info nya,sangat bermanfaat. saya menjabat sebagai assistant manager PPIC dan jujur sangat stres
dengan pekerjaan ini. berangkat pagi pulang tengah malam. tapi tetap di syukuri aja :)
Reply