bismillah intervensi dan implementasi
DESCRIPTION
hTRANSCRIPT
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama Klien : Tn. TIS Tanggal : 24/1/2016No. Reg : 112735XX Dx Medis : STEMI Inferior
Diagnosa Tujuan Kriteria Standart Intervensi TTPenurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan kontraktilitas jantung
Ditandai dengan :
Data Subjektif- Klien mengeluh badan lemas- Klien mengeluh sesak napas- Klien merasakan nyeri dada
menyebar ke leher
Data Objektif- Kulit teraba dingin dan lembab- CRT 3 detik- TTV
TD 90/70 mmHgHR : 70x/mRR : 30 x/mMAP : 77 mmHg
- AGD terlampir
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x7 jam terjadi
peningkatan curah jantung
NOC:
Cardiac pump effectiveness: vital sign
Target indikator
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Klien
melaporkan
nyeri dada
berkurang
Sangat
berat
Berat Sedang Ringan Tidak
ada
2 TD Sistolik
(100-140
mmHg)
<60 60-70 71-80 81-90 100-
140
3. TD Diastolik
(60-90
mmHg)
<30 30-40 41-50 51-60 60-90
5 Keringat
dingin (tidak
Sangat
banyak
Banyak sedang sedikit Tidak
ada
NIC: Shock management : Cardiac
Cardiac care :acute
Intervensi :
1.1 Kaji keluhan nyeri yaitu lokasi,
karakteristik, frekuensi dan kualitas
2.1 Kolaborasi terapi inotropik positif
dan vasoppressor
2.2 Ukur dan evaluasi TD sistolik pada
arteri brachialis
3.1 Ukur dan evaluasi TD Diastolik
pada arteri brachialis
5.1 Monitor adanya keringat dingin
6.1 Pantau HR atau nadi radialis
7.1 pantau ketidakedekuatan perfusi
arteri coroner (perubahan pada
ECG dan JVD.
7.2 Pantau irama jantung
7.3 kolaborasi untuk meningkatkan
ada)
6 HR (60-
100x/m)
<30 30-39 40-49 50-59 60-
100
7 Irama
jantung
(sinus ritme)
Asistol Distritmia SB/ST Sinus
aritmia
Sinus
ritme
8. MAP (70-
105 mmHg)
<55 55-59 60- 64 65-69 70-
105
Keterangan penilaian1 : Severe2 : substansialy3 : Moderate4 : Mild5 : None
perfusi arteri koroner.
8.1 Memonitor MAP
9.1 Monitor balance cairan tiap 7 jam
9.2 Monitor adanya oedem perifer
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama Klien : Tn. TIS Tanggal : 24/1/2016No. Reg : 112735XX Dx Medis : STEMI Inferior
Diagnosa Tujuan Kriteria Standart Intervensi TTNyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan
Ditandai dengan :
Data Subjektif- Klien mengeluh nyeri dada
menyebar ke leher- Skala nyeri 5.
Data Objektif- TD sistolik 90 mmHg- TD diastolik 70 mmHg- Nadi radialis 70x/m- RR 30 x/m- Tampak grimace- Keringat dingin
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x7 jam nyeri akut
teratasi
NOC:
Pain level
Target indikator
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Klien
melaporkan
nyeri dada
berkurang
Sangat
berat
Berat Sedang Ringan Tidak
ada
2 Skala nyeri 9-10 7-8 5-6 3-4 1-2
NIC: Pain management
Intervensi :
1.1 Kaji keluhan nyeri yaitu lokasi,
karakteristik, frekuensi dan
kualitas.
1.2 Berikan posisi yang nyaman
semifowler 35 derajat dan knee up.
2.1 Tanyakan skala nyeri yang
dirasakan klien dengan
menggunakan skala nyeri numerik
3.1 Observasi RR secara periodik
- Klien tampak gelisah- Pemeriksaan AGD dan enzim
jantung terlampir
numeric (1-10)
3. RR (18-20 x/m) >32 28-31 25-28 21-24 <20
4 TD Sistolik
(100-130
mmHg)
<60 60-70 71-80 81-90 100-
130
5. TD Diastolik
(60-90 mmHg)
<30 30-40 41-50 51-60 60-90
6. Nadi radialis
(60-100x/m)
Tidak
teraba
Teraba
sangat
lemah
Teraba
lemah
Teraba
cepat
lemah
Teraba
kuat
7 Keringat dingin
(tidak ada
keringat dingin)
Sangat
banya
k
Banyak sedang sedikit Tidak
ada
8. Agitasi
(tenang)
Sangat
berat
Berat sedang Ringan Tenang
4.1 Ukur dan panatau TD sistolik
secara periodik
5.1 Ukur dan pantau TD diastolik
secara periodik
6.1 Pantau dan observasi nadi
brachialis secara periodik
7.1 Pantau adanya keringat dingin.
8.1 Pantau adanya kegelisahan.
1.3;2.2 Ajarkan tehnik relaksasi napas
dalam untuk mengurangi nyeri
JURUSAN KEPERAWATANFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
RENCANA ASUHAN KEPERAWATANNama Klien : Tn. TIS Tanggal : 24/1/2016No. Reg : 112735XX Dx Medis : STEMI Inferior
Diagnosa Tujuan Kriteria Standart Intervensi TTGangguan pertukaran gas Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x7 gangguan NIC: Respiratory monitoring
berhubungan dengan akumulasi cairan di paru
Ditandai dengan :
Data Subjektif- Klien mengeluh badan lemas- Klien mengeluh sesak napas- Klien merasakan nyeri dada
menyebar ke leher
Data Objektif- Kulit teraba dingin dan lembab- Tampak sianosis pada kuku
pasien- Dispnea - Auskultasi paru terdengar ronchi- Pola napas kusmaul (cepat, dalam
dan sukar bernapas)- Klien tampak batuk- RR : 30 x/m- Hasil AGD:
PH : 7,33 ( 7,35-7,45)pCO2 : 25,1 mmHg ( 35-45)pO2 :74,2 mmol/l (80-100)HCO3 : 13,4 mmol/l (21-28)BE : -12,8 mmol/l (-3)-(+3)
pertukaran gas teratasi.
NOC:
Respiratory status : Gas exchange
Target indikator
No Indikator 1 2 3 4 5
1 Klien melaporkan
sesak berkurang
Sangat
berat
berat sedang ringan Tidak
ada
2. RR (18-20x/m) >32 28-31 25-28 21-24 <20
3 PH (7,35-7,45 ) < 5,3 5,4-
5,9
6,0-
6,35
7,0-
7,34
7,35-
7,45
4 pCO2 (35-35
mmHg)
<25 25-29 30-33 31-34 35-45
5 pO2 (80-
100mmHg)
<50 50-59 60-69 70-79 80-
100
6. HCO3 (21-28
mmol/l)
<12 12-14 15-17 18-20 21-28
7 Kelebihan Basa
(BE) (-3)-(+3)
>(-21)-
(+21)
(-(15-
20)-
(+(15-
20)
(-(9-
15)-
(+(9-
15)
-(4-
10)-
(+(4-
10
(-3)-
+3
9. Sianosis (tidak
tampak)
Sangat
berat
berat sedang Ringan Tidak
ada
Keterangan penilaian
Intervensi :
1.1 Pantau pengungkapan rasa
sesak oleh pasien.
1.2 Posisikan pasien untuk
memaksimalkan ventilasi.
1.3 Auskultasi suara nafas, catat
adanya suara tambahan
1.4 Monitor pola nafas : bradipena,
takipenia, kussmaul,
hiperventilasi, cheyne stokes, biot
1.5 Berikan terapi oksigen sesuai
indikasi
1.6 Kolaborasi terapi bronkodilator
dan mucolitic
2.1 Mengukur RR
3.1 Memantau PH serial
4.1 Memantau pCO2 serial
5.1 Memantau pO2 serial
6.1 Memantau HCO3 serial
7.1 Memantau BE serial
9.1 Monitor adanya sianosis
1 : Severe2. : Substantial3 : Moderate4 : Mild5 : None
IMPLEMENTASI
Nama Klien : Tn. TIS Tanggal : 24/1/2016
No. Reg : 112735XX Dx Medis : STEMI Inferior
Tgl No. DxKep
Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD
8/6/15 1.2
1.2
1.2
2.3
1.
1.
1.1.1 DX 1;1.1.1 DX 2;Menanyakan pada klien tentang keluhan nyeri dada yang dirasakan sekarang
2.2.1 DX 1; 4.1.1 DX 2;Mengukur TD sistolik secara periodik dilengan kiri atas
3.1.1 DX 1;5.1.1 DX 2;MemantauTD Diastolik secara periodik dilengan kiri atas
3.1.1 DX 22.1.1; 4.1.1 DX 3Mengukur RR dengan memperhatikan pergerakan naik turunnya dada dalam 1 menit.
9.1.1 mencatat jumlah input dan output dengan memantau jumlah makan dan minum yang dihabiskan, jumlah cairan infus yang masuk, terapi melalui syiring pump, jumlah urin, bab.
9.2.1 mengkaji adanya oedem perifer dengan palpasi pada kedua extremitas atas dan extremitas bawah
S : klien mengatakan dadanya masih terasa sakit, skala nyeri 5O : Grimace (+)
S : -O : TD Sistolik 90 mmHg
S : -O : TD Diastolik 70 mmHg
S : -O : RR 30x/m dan pola napas kusmaul
S: -O : Makan dan minum 150 cc, belum BAB, cairan infus NS 0,9% : 21 cc/jam, urine: 100 cc
S : klien mengatakan kakinya tidak bengkakO : tidak terdapat edema pada ekstremitas
1
2.3
1
1.
3.
3
3
1
1.
1.2.1 Memberikan terapi cairan infus melalui vena medianacubiti pada tangan kiri dengan cairan NS 0,9% sebanyak 21cc/ jam
1.2.1 DX 2;1.2.1 DX 3;Membantu klien memposisikan badan senyaman mungkin menurut klien
7.2.1 Memantau irama jantung pada bed side monitor
1.2.1 Memberikan obat oral CPG 75 mg, laxadin syr Ct 1, ASA 80mg, simvastatin 20 mg dengan segelas air putih.
1.5.1 Memberikan terapi O2 dengan NRBM aliran 8 l/menit
1.4.2 memantau pola napas dengan memperhatikan kecepatan naik turunnya dada
1.3.1 Mengauskultasi suara napas dengan menggunakan stetoskope pada semua area dada
7.1.1 memantau adanya JVD pada leher sebelah kanan dengan memposisikan kepala 30-45 derajat dalam keadaan rileks kemudian klien dianjurkan menoleh ke kiri. 7.1.2 Melakukan interpretasi ECG pada kertas ECG dan dibaca mulai ritme, HR, Gel P, interval PR, gelombang QRS, segmen ST dan gelombang T
S : -O : terpasang IV line di vena medianacubiti sebelah kiri dengan terapi NS 0,9%
S : klien menyatakan nyaman dengan posisi kepala tempat tidur ditinggikanO : posisi klien fowler tinggi 85 derajat.
S : -O : Irama jantung disritmia
S : -O : Terapi diberikan dan diminum dengan segelas air putih
S : Klien merasa tidak nyaman dengan pemberian O2 dengan masker.O : klien tampak sering melepas masker oksigen.
S:-O : pola napas kusmaul
S : -O : saat auskultasi terdengar ronci pada paru sebelah kanan dan kiri.
S : -O : Tidak tampak JVD
S :-O : disritmia karena gelombang P tidak dapat diidentifikasi, interval PR tidak dapat dihitung, HR 60x/m, ECG tampak terdapat Q patologis di lead II,
3
3
3
3
3
1.2
1
1.2
3
3.1.1 Memantau PH arteri pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
4.1.1 Memantau pCO2 serial pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
5.1.1 Memantau pO2 serial pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
6.1.1 Memantau HCO3 serial pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
7.1.1 Memantau Kelebihan basa (BE) serial
2.2.2;3.1.2 DX 14.1.2; 5.1.2 DX 2Mengukur TD sistolik dan diastolik dilengan kiri atas
2.1.1 Memberikan terapi IV line dopamin 5mq/kgBB/mnt dan drip Amiodaron pada vena medianacubiti kanan
5.1.1 DX 17.1.1 DX 2Memonitor adanya keringat dingin dengan palpasi pada bagian perifer yaitu tangan dan kaki.
1.1.2 Menanyakan keluhan sesak yang dirasakan
lead III dan AVF.
S : -O : PH arteri 7,33
S : -O : PCO2 25,1 mmHg
S : -O : pO2 74,2 mmHg
S : -O : HCO3 13,4 mmol/l
S : -O : BE (-12,8 mmol/l)
S : -O : TD 90/75mmHg
S : -O : terpasang IV line dengan syiring pump dopamin 5mq/kgBB/mnt, dan drip amiodaron 1 mg/menit
S : -O : tampak keluar keringat dingin.
S : klien mengeluhkan masih sesak dan dadanya
1,2
1,2
3
1,2
2,3
1
1 3
klien saat sekarang
2.2.3;3.1.3 DX 14.1.3;5.1.3 DX 2Mengukur TD sistolik dan diastolik dilengan kiri atas
6.1.2 DX 16.1.2 DX 2Mengukur HR pada nadi radialis lengan kiri atas
1.1.2 Menanyakan keluhan sesak, apakah ada penurunan atau sebaliknya.
1.1.2 DX 11.1.2 DX 2Menanyakan pada klien tentang keluhan sakit dada yang dirasakan sekarang
3.1.2 DX 22.1.2 DX 3 Memantau RR melalui bed side monitor
2.2.4;3.1.4 DX 14.1.4; 5.1.4 DX 2Mengukur TD sistolik dan diastolik dilengan kiri atas
6.1.3 DX 16.1.3 DX 2Mengukur HR di nadi radialispada lengan sebelah kanan
terasa beratO : Klien tampak sesak dengan pola napas kusmaul.
S : -O : TD 95/70 mmHg
S : -O : 75x/m
S : klien mengatakan sesak sedikit berkurangO : RR 28x/m
S : klien mengatakan nyeri dada masih terasa sakit dan skalanya 5O : tampak Grimace (+)
S : -O : RR 26x/m
S : -O : TD 100/80 mmHg
S : -O : HR 80x/m
1 9.1.2 menghitung balance cairan selama 7 jam dengan menjumlahkan input dan output yang ditulis pada kardek pasien.
S : -O : Input: 639,5Output : 1000Jadi balance cairan 639,5-1000 = -360,5
IMPLEMENTASI
Nama Klien : Tn. TIS Tanggal : 25/1/2016
No. Reg : 112735XX Dx Medis : STEMI Inferior
Tgl No. DxKep
Jam Tindakan Keperawatan Respon Klien TTD
8/6/15 1.2
1.2
1.2
2.3
1.
1.
1.1.2 DX 1;1.1.2 DX 2;Menanyakan pada klien tentang keluhan nyeri dada yang dirasakan sekarang
2.2.1 DX 1; 4.1.1 DX 2;Mengukur TD sistolik secara periodik dilengan kiri atas
3.1.1 DX 1;5.1.1 DX 2;MemantauTD Diastolik secara periodik dilengan kiri atas
3.1.1 DX 22.1.1; 4.1.1 DX 3Mengukur RR dengan memperhatikan pergerakan naik turunnya dada dalam 1 menit.
9.1.1 mencatat jumlah input dan output dengan memantau jumlah makan dan minum yang dihabiskan, jumlah cairan infus yang masuk, terapi melalui syiring pump, jumlah urin, bab.
9.2.1 mengkaji adanya oedem perifer dengan palpasi pada kedua extremitas atas dan extremitas bawah
S : klien mengatakan nyeri dadanya berkurang, skala nyeri 4O : Grimace (+)
S : -O : TD Sistolik 100 mmHg
S : -O : TD Diastolik 80 mmHg
S : -O : RR 23x/m
S: -O : Makan dan minum 150 cc, belum BAB, cairan infus NS 0,9% : 21 cc/jam, urine: 100 cc
S : klien mengatakan kakinya tidak bengkakO : tidak terdapat edema pada ekstremitas
1
2.3
1
1.
3.
3
3
1
1.
1.2.1 Memberikan terapi cairan infus melalui vena medianacubiti pada tangan kiri dengan cairan NS 0,9% sebanyak 21cc/ jam
1.2.1 DX 2;1.2.1 DX 3;Membantu klien memposisikan badan senyaman mungkin menurut klien
7.2.1 Memantau irama jantung pada bed side monitor
1.2.1 Memberikan obat oral CPG 75 mg, laxadin syr Ct 1, ASA 80mg, simvastatin 20 mg dengan segelas air putih.
1.5.1 Memberikan terapi O2 dengan NRBM aliran 8 l/menit
1.4.2 memantau pola napas dengan memperhatikan kecepatan naik turunnya dada
1.3.1 Mengauskultasi suara napas dengan menggunakan stetoskope pada semua area dada
7.1.1 memantau adanya JVD pada leher sebelah kanan dengan memposisikan kepala 30-45 derajat dalam keadaan rileks kemudian klien dianjurkan menoleh ke kiri. 7.1.2 Melakukan interpretasi ECG pada kertas ECG dan dibaca mulai ritme, HR, Gel P, interval PR, gelombang QRS, segmen ST dan gelombang T
S : -O : terpasang IV line di vena medianacubiti sebelah kiri dengan terapi NS 0,9%
S : klien menyatakan nyaman dengan posisi kepala tempat tidur ditinggikanO : posisi klien fowler tinggi 85 derajat.
S : -O : Irama jantung disritmia
S : -O : Terapi diberikan dan diminum dengan segelas air putih
S : Klien merasa tidak nyaman dengan pemberian O2 dengan masker.O : klien tampak sering melepas masker oksigen.
S:-O : pola napas kusmaul
S : -O : saat auskultasi terdengar ronci pada paru sebelah kanan.
S : -O : Tidak tampak JVD
S :-O : disritmia karena gelombang P tidak dapat diidentifikasi, interval PR tidak dapat dihitung, HR 60x/m, ECG tampak terdapat Q patologis di lead II,
3
3
3
3
3
1.2
1
1.2
3
3.1.1 Memantau PH arteri pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
4.1.1 Memantau pCO2 serial pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
5.1.1 Memantau pO2 serial pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
6.1.1 Memantau HCO3 serial pada lembaran hasil lab di dalam rekam medik pasien
7.1.1 Memantau Kelebihan basa (BE) serial
2.2.2;3.1.2 DX 14.1.2; 5.1.2 DX 2Mengukur TD sistolik dan diastolik dilengan kiri atas
2.1.1 Memberikan terapi IV line dopamin 5mq/kgBB/mnt dan drip Amiodaron pada vena medianacubiti kanan
5.1.1 DX 17.1.1 DX 2Memonitor adanya keringat dingin dengan palpasi pada bagian perifer yaitu tangan dan kaki.
1.1.2 Menanyakan keluhan sesak yang dirasakan
lead III dan AVF.
S : -O : PH arteri 7,33
S : -O : PCO2 25,1 mmHg
S : -O : pO2 74,2 mmHg
S : -O : HCO3 13,4 mmol/l
S : -O : BE (-12,8 mmol/l)
S : -O : TD 90/70mmHg
S : -O : terpasang IV line dengan syiring pump dopamin 5mq/kgBB/mnt, dan drip amiodaron 1 mg/menit
S : -O : tampak keluar keringat dingin.
S : klien mengatakan sesaknya berkurang
1,2
1,2
3
1,2
2,3
1
1 3
klien saat sekarang
2.2.3;3.1.3 DX 14.1.3;5.1.3 DX 2Mengukur TD sistolik dan diastolik dilengan kiri atas
6.1.2 DX 16.1.2 DX 2Mengukur HR pada nadi radialis lengan kiri atas
1.1.2 Menanyakan keluhan sesak, apakah ada penurunan atau sebaliknya.
1.1.2 DX 11.1.2 DX 2Menanyakan pada klien tentang keluhan sakit dada yang dirasakan sekarang
3.1.2 DX 22.1.2 DX 3 Memantau RR melalui bed side monitor
2.2.4;3.1.4 DX 14.1.4; 5.1.4 DX 2Mengukur TD sistolik dan diastolik dilengan kiri atas
6.1.3 DX 16.1.3 DX 2Mengukur HR di nadi radialispada lengan sebelah kanan
O : Klien tampak sesak dengan pola napas kusmaul.
S : -O : TD 95/70 mmHg
S : -O : 70x/m
S : klien mengatakan sesak berkurangO : RR 22x/m
S : klien mengatakan nyeri dada berkurang dan skalanya 4O : tampak Grimace (+)
S : -O : RR 22x/m
S : -O : TD 90/70 mmHg
S : -O : HR 80x/m