biaya penggunaan modal

16
BIAYA PENGGUNAAN MODAL (COST OF CAPITAL) Definisi Cost of Capital Besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan utk memperoleh dana dari suatu sumber. Perhitungan cost of capital biasanya didasarkan pada perhitungan sesudah pajak (after tax basis) 1. Biaya Penggunaan Dana Dari Berbagai Sumber Dana Secara Individual a. Utang Jangka Pendek Utang jangka pendek meliputi: utang dagang, utang wesel, dan kredit jk pendek dari bank. Contoh 1: Bila dlm pembelian brg dagangan, kita tidak dapat membayar tepat pada waktunya maka akan kehilangan kesempatan mendapatkan “cash discount”. Misalkan cash discount yg hilang selama setahun Rp. 5.000, utang brg dagangan Rp. 50.000, pajak penghasilan 40% maka biaya sebelum pajak sebesar: 5.000/50.000 = 10% Cost of capital = biaya sblm pajak X (1,0 – tingkat pajak) Cost of capital = 10% X (1,0 – 0,4) = 6% Perusahaan yg baik umumnya selalu membayar pada periode discount shg tidak ada biaya modal yang timbul. Contoh 2: Utang wesel nominal Rp.100.000, bunga 15% per tahun. Dlm hal ini uang yg diterima hanya Rp. 85.000 yaitu (Rp.100.000- 15.000). misal pajak 40% maka biaya bunga riil sebelum pajak adalah:

Upload: mammy-nya-allya

Post on 19-Oct-2015

104 views

Category:

Documents


37 download

TRANSCRIPT

BIAYA PENGGUNAAN MODAL

(COST OF CAPITAL) Definisi Cost of Capital

Besarnya biaya yang secara riil harus ditanggung oleh perusahaan utk memperoleh dana dari suatu sumber.

Perhitungan cost of capital biasanya didasarkan pada perhitungan sesudah pajak (after tax basis)

1. Biaya Penggunaan Dana Dari Berbagai Sumber Dana Secara Individuala. Utang Jangka Pendek

Utang jangka pendek meliputi: utang dagang, utang wesel, dan kredit jk pendek dari bank.

Contoh 1:

Bila dlm pembelian brg dagangan, kita tidak dapat membayar tepat pada waktunya maka akan kehilangan kesempatan mendapatkan cash discount. Misalkan cash discount yg hilang selama setahun Rp. 5.000, utang brg dagangan Rp. 50.000, pajak penghasilan 40% maka biaya sebelum pajak sebesar:

5.000/50.000 = 10%

Cost of capital = biaya sblm pajak X (1,0 tingkat pajak)

Cost of capital = 10% X (1,0 0,4)

= 6%

Perusahaan yg baik umumnya selalu membayar pada periode discount shg tidak ada biaya modal yang timbul.

Contoh 2:

Utang wesel nominal Rp.100.000, bunga 15% per tahun. Dlm hal ini uang yg diterima hanya Rp. 85.000 yaitu (Rp.100.000-15.000). misal pajak 40% maka biaya bunga riil sebelum pajak adalah:

15.000/85.000 = 17,65%

Cost of capital = 17,65% X (1,0 - 0,4)

= 10,50%

Contoh 3:

Bank memberikan kredit jk pendek Rp. 1.000.000, bunga 2% per bulan selama 8 bulan, biaya asuransi Rp. 50.000, pajak 50%.

Jumlah yg dibayarkan oleh bank = jmlh kredit (bunga 8 bln + asuransi)

= 1.000.000 (160.000 + 50.000)

= 790.000Biaya sebenarnya ditanggung oleh penerima kredit adalah Rp. 160.000 + Rp. 50.000 = Rp. 210.000.

Biaya kredit riil sebelum pajak = 210.000/790.000 = 26, 58% setahunBiaya kredit riil sebelum pajak sebulan = 26,58%/8 = 3,32%

Cost of capital = 3,32 (1,0 0,5) = 1,66% per bulan.b. Utang jangka PanjangContoh:

Perusahaan mengeluarkan obligasi nominal Rp. 10.000 per lembar, umur 10 th, Hasil penjualan obligasi neto yg diterima Rp.9.700, bunga 4% per tahun, tingkat pajak 40%. Berapa besarnya biaya obligasi tsb? Dihitung dgn rumus Short cut, 4 langkah perhitungan:

1. Mengadakan estimasi jumlah rata-rata dari dana yg tersedia selama 10 tahun

9.700 + 10.000

-------------------- = 9.850

2

2. Menghitung biaya rata-rata tahunan (average annual cost) dari penggunaan dana.

Biaya ekstra Rp. 300 (selisih dana yg diterima dgn yg hrs dibayarkan) selama 10 tahun, shg per bulan Rp.300/10= Rp.30

Setiap tahun perusahaan hrs membayar bunga Rp. 400 (= 4% X Rp. 10.000) + biaya ekstra Rp. 30 = Rp. 430.3. Menghitung persentase biaya tahunan rata-rata dari jumlah dana rata-rata yang tersedia.

Biaya obligasi sebelum pajak = 430/9.850 X100% = 4,36%

4. Menyesuaikan biaya obligasi atas dasar sesudah pajak.

Biaya sesudah pajak = 4,36% (1,0 0,4) = 2,62%

Dihitung dengan tabel PV atau metode accurateMencari tingkat bunga yg menjadikan nilai sekarang dari pembayaran bunga tahunan Rp.400 plus pembayaran akhir sebesar Rp. 10.000 sama dengan nilai sekarang dari penerimaan sebesar Rp. 9.700. Dgn melakukan interpolasi dari dua tingkat bunga, misalnya 4% dan 6%Bunga 4%

Biaya bunga selama 10 tahun = Rp.400 X 8,11

= Rp.3.244

Pmbyrn pokok akhir th ke 10 = Rp.10.000 X 0,676= Rp.6.760

---------------

= Rp.10.004

Bunga 6%

Biaya bunga selama 10 tahun = Rp.400 X 7,360

= Rp.2.944

Pmbyrn pokok akhir th ke 10 = Rp.10.000 X 0,558= Rp. 5.580

----------------

= Rp.8.524

Selisih

selisih PVselisih PV outflow

dgn inflow

4%

Rp.10.004Rp. 10.004

6%

Rp. 8.524Rp. 9.700

-----

---------------------------

2%

Rp. 1.480Rp. 304

304

------ X 2% = 0,4%

1.480

r = 4% + 0,4% = 4,4%

Biaya obligasi sebelum pajak = 4,4%

Biaya obligasi sesudah pajak = 4,4% (1 0,4) = 2,64%

c. Saham preferenSaham preferen memiliki sifat campuran antara utang dan saham biasa.

DpBiaya saham perefern = --------

Pn

Contoh:

Perusahaan mengeluarkan saham preferen nominal Rp. 10.000 per lembar, dividen Rp. 600. Harga jual Rp. 9.000.

Rp. 600

Biaya saham preferen = ------------ = 6,67%

Rp. 9.000

Biaya saham preferen 6,6% atas dasar sesudah pajak, krn dividen saham preferen dibebankan dari keuntungan sesudah pajak.

d. Laba ditahan

Biaya penggunaan laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi (rate of return) dalam saham yg diharapkan diterima oleh para investor, atau biayanya dianggap sama dgn biaya penggunaan dana yg berasal dari saham biasa.

Contoh:

Perusahaan mendapatkan keuntungan Rp. 400 per lembar saham, dividen dibayarkan sebesar Rp. 200. Harga jual saham Rp. 4.000 per lembar. Keuntungan, dividen, dan harga saham tumbuh sebesar 5% per tahun.

dividen

Tingkat pendapatan investasi = ---------- + tingkat pertumbuhan

Harga jual

Rp.200

=----------- + 5% = 5% + 5% = 10%

Rp. 4.000e. Emisi saham baru

Tingkat pendapatan investasi saham biasa

Biaya saham baru = ---------------------------------------------------------

1 - % biaya emisi

Contoh:

Perusahaan mengadakan emisi saham biasa baru dgn harga jual Rp. 4.000 per lembar, biaya emisi per lembar Rp. 400 shg hasil penjualan neto Rp. 3.600 per lembar. Tingkat pendapat yg diharapkan 10%.

Rp. 400

Biaya emisi = --------- = 10%

Rp. 4.000

10%

Biaya saham baru =--------- = 11.1%

1 0,102. Biaya Penggunaan Modal Secara Keseluruhan

Dana perusahaan diperoleh dari sumber yang berbeda-beda maka utk menetapkan biaya modal perusahaan secara keseluruhan perlu menghitung weighted average cost of capital (WACC). Penetapan bobot atau weight dapat didasarkan pada:

a. Jumlah rupiah dari masing-masing komponen struktur modal.

b. Proporsi modal dalam struktur modal dinyatakan dalam prosentase.

Contoh:

Stuktur modal perusahaan sebagai berikut:

Utang jangka panjang

Rp. 60.000.000

Saham preferen

Rp. 10.000.000

Modal sendiri

Rp. 130.000.000

-----------------------

Jumlah

Rp. 200.000.000

Biaya penggunaan dana masing-masing sumber dana adalah sebagai berikut:

Utang

= 6% (sblm pajak)

Saham preferen

= 7%

Modal sendiri

= 10%

Tingkat pajak

= 50%

Menyesuaikan biaya utang menjadi biaya utang sesudah pajak: 6% (1,0 0,5) = 3%. Perhitungan weighted average cost of capital (WACC) dapat dilakukan dengan cara:

a. Jumlah rupiah dari masing-masing komponen struktur modal.

Perhitungan biaya modal

(dalam ribuan rupiah)

Komponen modal

(1)Jumlah modal

(2)Biaya masing-masing

(3)Jumlah biaya komponen

(2X3)

Utang

Saham preferen

Modal sendiriRp. 60.000

Rp. 10.000

Rp. 130.000

Rp. 200.000

3%

7%

10%Rp. 1.800

Rp. 700

Rp. 13.000

Rp. 15.500

15.500

WACC = --------------- = 7,75%

200.000b. Proporsi modal dalam struktur modal dinyatakan dalam persentase.Perhitungan biaya modalKomponen modal Persentase dari Biaya masing- hasil

total masing komponen

(1) (2) (3) (2X3)

Utang 30% 3% 0,0090

Saham preferen 5% 7% 0,0035

Modal sendiri 65% 10% 0,0650

100% 0,0775

WACC = 7,75%

Biaya modal rata-rata atau biaya modal tertimbang (WACC) akan berubah bila ada perubahan struktur modal atau perubahan biaya dari masing-masing komponen modal tersebut. Selama sruktur modal dan biaya masing-masing komponen modal tersebut dapat dipertahankan, biaya modal rata-rata tidak berubah meskipun ada tambahan modal yg digunakan.

Contoh:

Perusahaan memiliki laporan posisi keuangan/neraca pada bagian pasiva sebagai berikut:Utang dagang

Rp. 200.000

Utang wesel

Rp. 200.000

Utang lancar lainnya

Rp. 60.000

----------------

Rp. 460.000Utang jangka panjang

Rp. 320.000

22%

Saham preferen

Rp. 14.000

1%

Saham biasa

Rp.1.120.000

77%

------------------

-------

Rp.1.454.000

100%

------------------

Jumlah utang dan modalRp.1.914.000

Biaya penggunaan dana dari masing-masing komponen modal tersebut adalah sebagai berikut:

Utang jangka panjang

6%(sebelum pajak)

Saham preferen

6%

Saham biasa

10%

Tingkat pajak

50%

Biaya utang sesudah pajak = 6% (1,0 0,5) = 3%

Perhitungan biaya modal rata-rata sebagai berikut:

Komponen modal persentase biaya masing2 komponen hasil

Utang jangka panjang

22 %

3%

0,0066

Saham preferen

1%

6%

0,0006

Saham biasa

77%

10%

0,0770

-------

-----------

100%

0,0842WACC = 8,42%

Misalkan perusahaan tahun ini mendapatkan keuntungan bersih sesudah pajak Rp. 600.000 dan dibayarkan dividen Rp. 200.000, sisanya ditahan Rp. 400.000. Perusahaan tetap ingin mempertahankan WACC-nya sebesar 8,42%.

Untuk mempertahankan WACC, perusahaan hrs tetap menjaga perimbangan struktur modalnya. Tambahan dana dari laba ditahan sebesar Rp. 400.000, hrs tetap merupakan bagian sebesar 77% dari keseluruhan tambahan dana yg ditarik oleh perusahaan. Tambahan dana keseluruhan yg diperlukan perusahaan adalah:

Rp.400.000

---------------- = Rp. 519.000

0,77Dengan demikian tambahan modal baru utk dapat mempertahan WACC 8,42% harus terdiri dari:

Utang (22%)

= Rp.114.000

Saham preferen (1%)

= Rp. 5.000

Modal sendiri

= Rp. 400.000

------------------

= Rp. 519.000

Komponen modaljmlh tmbhn modal b.masing2 komponen jmlh biayaUtang jgk panjangRP. 114.000

3%

Rp. 3.420

Saham preferen

RP. 5.000

6%

Rp. 300

Saham biasa

RP. 400.000

10%

Rp. 40.000

----------------

--------------

Rp. 519.000

Rp. 43.720

43.720

WACC = ----------- X 100% = 8,42%

519.0003. Fungsi Cost of Capital dalam Penggunaan Berbagai Metode Pemilihan Investasicontoh 1:

perusahaan mempunyai rencana membeli mesin baru untuk mengganti mesin lama yg sdh tidak efisien. Harga mesin baru beserta pemasangannya Rp. 60.000, umur ekonomis 3 tahun. Mesin lama masih mempunyai umur pengunaan 3 tahun lagi dan bila dijual laku Rp. 15.000. bila mesin lama dijual dan diganti mesin baru maka tambahan investasi adalah Rp. 45.000, yaitu harga beli mesin dan biaya pemasangan (Rp.60.000) dikurangi penjualan mesin lama (Rp. 15.000). penggantian mesin tersebut diharapkan dapat menghemat biaya tenaga kerja, material, dan biaya reparasi tiap tahun Rp. 27.500 sebelum pajak. Pajak penghasilan adalah 40%. Berdasarkan data tersebut dapat disusun dua macam perhitungan yaitu atas dasar accounting atau accrual basis dan cash flow.

UraianDasar Accounting

Dasar Cash Flow

Penghematan biaya utk tenaga kerja, material, dan biaya reparasi

Depresiasi mesin baru Rp. 20.000

Dikurangi

Depresiasi mesin lama Rp. 5.000

----------------

Tambahan depresiasi

Kenaikan taxable income (keuntungan yg dikenakan pajak)

Pajak penghasilan (40%)

Kenaikan keuntungan neto sesudah pajak

Kenaikan cash inflows atau proceeds

Rp. 27.500

Rp. 15.000

---------------

Rp. 12.000

Rp. 5.000

----------------

Rp. 7.500

==========Rp. 27.500

Rp. 5.000

----------------

Rp. 22.500

==========

a. Metode Present Value

Metode ini memperhatikan time value of money maka proceeds atau cash flows yg digunakan adalah yang didiskontokan atas dasar biaya modal (cost of capital) atau rate of return yg diinginkan. Dari contoh di atas misalkan cost of capital ataurate of return yg diharapkan adalah 10% maka:Jumlah investasi = Rp. 45.000

Proceed tahunan selama 3 tahun = Rp. 22.500

Discount rate 10%

PV dari proceeds = 2,487 X Rp.22.500= Rp. 55.958

PV dari outlays

= Rp. 45.000

-----------------

Net present value

= Rp +10.958

Contoh 2:

Bila suatu usulan investasi membutuhkan investasi Rp. 120.000 dan selama umur ekonomisnya menghasilkan proceeds yang tidak sama besarnya dari tahun ke tahun maka:Tahun

ProceedsDF 10%

PV dari proceeds1

RP. 60.0000,909

Rp. 54.5402

Rp. 50.0000,826

Rp. 41.3003

Rp. 40.0000,751

Rp. 30.0404

Rp. 30.0000,683

Rp. 20.4905

Rp. 20.0000,621

Rp. 12.4206

Rp. 10.0000,564

Rp. 5.640

----------------

PV dari proceedsRp.164.430

PV dari outlaysRp.120.000

----------------

NPV

Rp. +44.430

b. Metode Internal Rate of Return Dari contoh 1 diatas, usul investasi dapat di analisis dengan menggunakan internal Rate of Return (IRR). Misalnya digunakan tingkat bunga 20% utk menghitung PV dari proceed.PV dari proceeds = 2,106 X Rp. 22.500

Rp. 47.385

PV dari Outlays

Rp. 45.000

--------------

NPV

Rp. +2.385

=========

Dengan tingkat bunga lebih tinggi, misalnya 24%

PV dari proceeds = 1,981 X Rp. 22.500

Rp. 44.573

PV dari outlays

Rp. 45.000

--------------

NPV

Rp. 427

Internal rate of return yang sebenarnya dapat dihitung dengan mengadakan interpolasi dari hasil dua tingkat bunga (20% dan 24%) sebaga berikut:

Selisih bunga

selisih PV

selisih PV proceed dgn outlay

20%

Rp.47.385

Rp. 47.385

24%

Rp.44.573

Rp. 45.000

------

--------------

---------------

4%

Rp. 2.812

Rp. 2.385

2.385

-------- X 4% = 3,39%

2.812IRR = 20% + 3,39% = 23,39%Dari contoh 2 dapat dihitung IRR:

Th proceedsDF 10%

PV proceeds DF 30%

PV proceeds1RP. 60.0000,909

Rp. 54.5400,770

Rp. 46.200

2Rp. 50.0000,826

Rp. 41.3000,592

Rp. 29.000

3Rp. 40.0000,751

Rp. 30.0400,455

Rp. 18.200

4Rp. 30.0000,683

Rp. 20.4900,350

Rp. 10.500

5Rp. 20.0000,621

Rp. 12.4200,269

Rp. 5.400

6Rp. 10.0000,564

Rp. 5.6400,207

Rp. 2.000

----------------

--------------

PV dari proceedsRp.164.430

Rp. 111.970

PV dari outlaysRp.120.000

Rp. 120.000

----------------

----------------

NPV

Rp. +44.430

Rp. 8.030Internal rate of return terletak antara 10% dan 30%. Penyelesaiannya dapat dilakukan dengan interpolasi sebagaimana cara tersebut di atas atau dengan rumus:

P2 P1r = P1 C1 -----------

C2 C1Di mana

r = internal rate of return

P1= tingkat bunga ke-1

P2= tingkat bunga ke-2

C1= NPV ke-1

C2= NPV ke-2

30 10

r = 10 44.430 --------------------

-8.030 44.430

44.430 (20)

= 10 ---------------

-52.460

888.600

= 10 + -------------

52.460

= 10 + 16,94

= 26,94%