6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

24
BIAYA MODAL DAN STRUKTUR MODAL (Cost and Structur of Capital) Oleh: Abdullah Abidin, S.E., M.Si. Biaya Modal (Cost of Capital) Struktur Modal (Structur of Capital) Hubungan Kapitalisasi dan Struktur Modal Penentuan Struktur Modal dengan WACC

Upload: septiana-rahayuningtias

Post on 25-Dec-2014

1.596 views

Category:

Business


3 download

DESCRIPTION

 

TRANSCRIPT

Page 1: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

BIAYA MODAL DAN STRUKTUR MODAL

(Cost and Structur of Capital)

Oleh: Abdullah Abidin, S.E., M.Si.

Biaya Modal (Cost of Capital)Struktur Modal (Structur of Capital)

Hubungan Kapitalisasi dan Struktur ModalPenentuan Struktur Modal dengan WACC

Page 2: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Pengertian Biaya Modal (Cost of Capital) Modal ( Capital ): dana yg digunakan untuk

membiayai pengadaan asset dan operasional suatu perusahaan

Modal dapat dilihat di neraca sisi kanan: hutang, saham biasa, saham preferen dan laba ditahan.

Cost of Capital adalah Return yang dapat diharapkan oleh investor suatu perusahaan apabila mereka berinvestasi pada sekuritas-sekuritas yang mempunyai tingkat risiko yang sebanding.

Page 3: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Konsep “Cost of Capital” Konsep “Cost of Capital” dimaksudkan untuk

dapat menentukan besarnya biaya yg secara rill harus ditanggung oleh perusahaan untuk memperoleh dana dari suatu sumber.

Kebayakan orang menganggap bahwa biaya modal adalah sebesar tingkat bunga yg ditetapkan dalam kontrak (Contractual Interest), hal ini benar jika jumlah uang yg diterima sama dengan jumlah nominal utangnya.

Dengan demikian biaya penggunaan utang secara rill yg ditanggung oleh penerima kredit adalah lebih besar daripada tingkat bunga menurut kontrak.

Page 4: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Demikian halnya jika kita memenuhi kebutuhan dana dengan mengeluarkan saham preferen, dimana hasil penjualan saham preferen lebih kecil daripada harga nominalnya.

Sama halnya jika perusahaan menggunakan laba ditahan, kita harus menyadari bahwa ada biayanya sebesar “rate of return” yg diharapkan diterima oleh investor (expected rate of return on the stock).

Dengan demikian, konsep “Cost of Capital” dimaksudkan untuk dapat menentukan besarnya biaya rill dari penggunaan modal dari masing-masing sumber dana, untuk kemudian menentukan biaya rata-rata (Average Cost of Capital) dari keseluruhan dana yang digunakan oleh perusahaan (the firm’s cost of capital).

Page 5: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Biaya modal yg dimaksudkan adalah biaya modal yg sifatnya “explicit” yaitu sama dengan “discount rate” yg dapat menjadikan nilai sekarang (Present Value) dari dana neto yg diterima perusahaan sama dengan nilai sekarang dari dana yg harus dibayarkan karena penggunaan dana tersebut beserta peluanasannya.

Pembayaran atau “out flows” itu adalah dalam bentuk pembayaran bunga, utang pokok atau “principal” atau dividen.

Perhitungan biaya penggunaan modal dapat didasarkan atas perhitungan sebelum pajak (before-tax) atau sesudah pajak (after-tax ), umumnya digunakan atas dasar sesudah pajak (after tax basis)

Page 6: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Biaya Penggunaan Dana secara Individuil

Pada dasarnya utang Jk. Pendek terdiri dari utang perniagaan, utang wesel, dan kredit Jk. Pendek dari Bank. Biaya Kredit perniagaan adalah Explisit.

Kegagalan membayar tepat pada waktunya mengakibatkan hilangnya kesempatan mendapatkan “cash discount”.

Misalkan cash discount yang hilang selama setahun Rp. 5.000,- dan utang perniagaan rata-rata sebesar Rp. 50.000,-, maka biaya kredit perniagaan yg eksplisit sebelum pajak adalah sebesar :

Biaya Penggunaan Dana dari Utang Jk. Pendek

Rp. 5.000,-Rp.50.000,- = 10%

Page 7: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Karena bunga modal diperhitungkan dari keuntungan sebelum pajak, maka keuntungan kena pajak menjadi kecil

Biaya utang sesudah pajak = Biaya utang sebelum pajak x (1,0 – tingkat pajak)

Misal, tingkat pajak penghasilan 40%, maka biaya hutang sesudah pajak = (0,10) x (1,0-0,4) = (0,10) (0,60) = 6%

Perusahaan yg ingin mendapatkan keuntungan dari “cash discount”, maka harus membayar utang perniagaan tepat waktu sehingga tdk memiliki beban yg bersifat Eksplisit.

Page 8: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Utang Wesel Utang wesel mempunyai bunga yg tetap dari harga nominalnya. Di sini, kita mencoba mengkaitkan bunga yg dibayar dgn

jumlah uang yg diterima (dana yg efektif digunakan), karena biasanya bank langsung memotong bunga dimuka dari nominal kreditnya, sehingga penerima kredit menerima uang yg lebih kecil dari utang nominalnya.

Misal, utang wesel nominal Rp. 100.000,- bunga 15% per tahun dgn umur 1 tahun, dalam hal ini kita hanya menerima uang sebesar Rp. 85.000,- (Rp. 100.000 – Rp.15.000), dengan demikian tingkat bunga yg sebenarnya sebelum pajak adalah:

Rp. 15.000,-Rp.85.000,- = 17,65%

Kalau tgkt pajak adalah 40%, maka biaya sesudah pajaknya adalah

17,65% (1-0,4) = 17,65% (0,60) =10,50%

Page 9: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Utang jangka panjang Perhitungan biaya penggunaan utang Jk. Panjang dan umumnya

adalah dalam bentuk Obligasi, kitapun harus mengkaitakan jumlah dana neto yg diterima dgn pengeluaran-pengeluaran kas karena penggunaan dana tersebut.

Biaya penggunaan utang Jk. Panjang atau Obligasi dapat dihitung dgn rumus “shortcut” dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengadakan estimasi jumlah rata2 dari dana yg tersedia selama umurnya.

2. Menghitung biaya rata2 tahunan (average annual cost) dari penggunaan dana tersebut.

3. Menghitung persentase biaya rata2 tahunan dari jumlah dana rata2 yg tersedia.

4. Menyesuaikan biaya obligasi itu atas dasar sesudah pajak (after tax basis).

Page 10: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Misalnya: Kita akan mengeluarkan obloigasi dengan harga

nominal perlembar Rp. 10.000,- yg mempunyai umur 10 tahun. Hasil penjualan obligasi neto yg kita terima sebesar Rp. 9.700,- bunga atau coupon obligasi pertahunnya 4%. Berapa besarnya biaya obligasi (Cost of bonds) tersebut?

Berdasarkan data tersebut kita dapat menghitung cost of bonds tersebut:1. Dana rata-rata yg tersedia yg akan digunakan

selama 10 tahun sebesar 9.700 + 10.000 = 9.850

2

Page 11: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

2. Kita harus memperhatikan biaya ekstra sebesar Rp. 300,- yaitu selisih antara dana yg diterima dgn jumlah dana yg harus dibayar kembali sesudah 10 tahun. Kalau biaya ekstra itu disebarkan secara merata selama 10 kali pembayaran bunga, berarti bahwa biaya ekstra pertahun sebesar Rp. 30,- dari Rp. 300/10 kali/tahun. dana tersebut ditambahkan pd bunga yg setiap tahu dibayarkan. dengan demikian selama 10 tahun kita harus membayar beban sebesar Rp. Rp. 400,- dari = 4% x Rp. 10.000,- plus Rp. 30,- (Biaya ekstra) sehingga berjumlah Rp. 430,- (average annual cost).

Page 12: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

3. menghitung persentase biaya tahunan rata2 dari jumlah dana rata2 yg tersedia. Biaya obligasi sebelum pajak:

4309.85

0

X 100% = 4,36%

4. Sebagai langkah terakhir adalah menyesuaikan biaya obligasi sebelum pajak atas dasar sesudah pajak. Apabila tingkat pajak 40%, maka biaya sesudah pajak = 4,36% (1-0,40) = 2,62%

Page 13: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Modal dari Saham preferen Saham preferen mempunyai sifat campuran antara

utang dan saham biasa. Mempunyai sifat sebagai utang, karena saham preferen

mengandung kewajibanyg tetap untuk mengdakan pembayaran secara periodik.

Dalam likuiditas pemegang saham preferen mempunyai hak didahulukan sebelum pemegang saham biasa.

Saham preferen mengandung resiko yg lebih besar daripada saham biasa, tetapi lebih kecil dari utang.

Biaya saham preferen dapat dihitung dgn membagi dividen perlembar saham preferen (Dp) dengan harga neto (net price) daripenjualan selembar saham preferen baru (Pn).

Dp Pn

Biaya saham Preferen=

Page 14: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Misalnya Suatu perusahaan mengeluarkan saham

preferen baru dengan nilai nominal Rp. 10.000,- perlembar dgn dividen sebesar Rp. 600,-. Hasil penjualan neto yg diterima dari saham preferen tersebut sebesar Rp. 9.000,-

Biaya saham preferen sebesar 6,667% ini sudah atas dasar sesudah pajak sehingga tidak perlu diadakan penyesuaian pajak. Dividen saham preferen dibebankan dari keuntungan sesudah pajak.

Rp. 600,- Rp.

9.000,-

Biaya saham Preferen=

= 6,667%

Page 15: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Modal dari laba ditahan Besarnya biaya penggunaan dana yg berasal

dari laba ditahan adalah sebesar tingkat pendapatan investasi dalam saham yg diharapkan diterima para investor, atau dianggap sama dengan biaya penggunaan dana yg berasal dari saham biasa.

Misalkan, perusahaan mendapatkan keuntungan sebesar Rp. 400,- perlembar saham, dan dibayarkan sebagai dividen sebesar Rp. 200,-. Hasil neto penjualan saham sebesar Rp. 4000,- perlembarnya. Keuntungan, dividen dan harga saham mempunyai tingkat pertumbuhan sebesar 5% setahunnya, dan tingkat pertumbuhan ini diharapkan akan berlangsung terus.

Page 16: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Tingkat pendapatan investasi yg diharapkan dalam saham adalah:

Oleh karena besarnya biaya penggunaan dari laba ditahan sebesar tingkat pendapatan investasi yg diharapkan dalam saham, maka dalam contoh di atas besarnya biaya penggunaan laba ditahan adalah sebesar 10%, biaya laba ditahan atas dasar sesudah pajak, sehingga tdk perlu penyesuaian pajak lagi.

dividenharga jual

+ tingkat pertumbuhan yg diharapkan

Rp.200,-Rp.4.000

+ 5% = 5% + 5% = 10%

Page 17: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Biaya Modal dari Emisi Saham Biasa Baru

Biaya penggunaan dana yg berasal dari emisi saham biasa baru adalah lebih tinggi daripada biaya penggunaan dana yg berasal dari laba ditahan, karena dalam emisi saham baru dibebani biaya emisi (floating cost).

Misalnya, suatu perusahaan akan mengadakan emisi saham biasa baru dengan harga jual perlembarnya Rp. 4.000,- biaya emisi (floating cost) per lembarnya sebesar Rp. 400,- sehingga hasil penjualan neto yg diterima sebesar Rp. 3.600,- per lembarnya. Rate of return yg diharapkan dari saham biasa tersebut sebesar 10%

Tingkat pendapatan investasi (rate of return )dari saham biasa1- persentase biaya emisi dihitung dari harga jual (sebelum by emisi)

By saham baru =

Page 18: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Dari contoh tersebut, biaya emisi adalah sebesar

Maka, besarnya biaya saham biasa baru adalah:

Seperti halnya biaya saham preferen, biaya laba ditahan, biaya saham biasa baru inipun sudah atas dasar sesudah pajak, sehingga tdk perlu ada penyesuaian pajak.

Rp.400-Rp.4.000

= 10%

=10%1- 0,10

10%1- 0,10

By saham baru =

= 11,1%

Page 19: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Biaya penggunaan Modal secara keseluruhan Tingkat biaya penggunaan modal yg harus

diperhitungkan oleh perusahaan adalah tingkat biaya penggunaan modal perusahaan seara keseluruhan.

Karena biaya masing2 sumber berbeda2, maka harus diperhitungkan “weighted average” dariberbagai sumber dana tersebut.

Penetapan bobot atau “Weight” dapat didasarkan pada:1. Jumlah rupiah dari masing2 masing

komponen struktur modal.2. Proposal modal dalam struktur modal

dinyatakan dalam persentase.

Page 20: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Contoh: Suatu perusahaan mempunyai strukturmodal

sebagai berikut: Utang (Jk. Panjang) Rp. 60. 000,000,- Saham Preferen Rp. 10.000.000,- Modal Sendiri Rp.130.000.000,- Jumlah Rp. 200.000.000,- Biaya Penggunaan dana dari masing-masing

sumber dana tersebut adalah: Utang = 6% (sebelum pajak) Saham Preferen = 7% Modal Sendiri = 10% Tingkat Pajak Perseroam = 50%

Page 21: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Langkah pertama adalah mengadakan penyesuaian pajak bagi biaya utang untuk menjadikan biaya sesudah pajak. Biaya utang sesudah pajak = 6% (1-0,5) = 3%

1. Menggunakan Jumlah Modal utk penetapan “Weight”-nya.

Komponen Modal

(1)

Jumlah Modal

(2)

Biaya Masing-Masing Modal

(3)

Jumlah Biaya Komponen

(2x3)

Utang Rp. 60.000.000,-

3% Rp. 1. 800.000,-

Saham Preferen Rp. 10.000.000,-

7% Rp. 700.000,-

Modal Sendiri Rp. 130.000.000,-

10% Rp. 13.000.000

Rp. 200.000.000,-

Rp. 15.500.000,-

Rp.15.500.000-Rp.200.000.000 = 7,75%Weighted Cost of

Capital=

Page 22: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

2. Menggunakan Proporsi Modal (Capital Proportions) untuk penetapan Weight

Weight Cost of Capital = 7,75%

Komponen Modal

(1)

Persentase dari Total

(2)

Biaya Masing-Masing Modal

(3)

Jumlah Biaya Komponen

(2x3)

Utang 30% 3% 0,0090

Saham Preferen 5% 7% 0,0035

Modal Sendiri 65% 10% 0,0650

100% 0,0775

Page 23: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

Stuktur Modal

Page 24: 6. biaya penggunaan modal kerja (cost of capital)

TERIMA KASIH